In the Harsh Spotlight: Navigating the Demands and Scrutiny of Fame
In TSDS 276, El Uno and TraB engage in a poignant discussion about the extraordinary pressures and expectations that confront celebrities in today’s society. Their dialogue unveils a profound understanding of the challenges endured by famous individuals, underscored by the ceaseless scrutiny and unyielding demands they face.
Reflecting on their own upbringing in an era saturated with tabloid…
View On WordPress
0 notes
Surprisingly, the most significant aspect of teenage athletes’ diet is how much they drink rather than eat.
As a parent or coach, ensure your children are protected from heat illness by following suggested sports hydration requirements.
Read full blog here: https://mhusseinfootballacademy.com/sports-drinks-or-water-what-is-the-best-choice-for-young-athletes/
0 notes
Our summer edition of our Performance Intensive, Three Hours per day for Three days. In depth speed, agility and strength training for performance, Talks from different speakers and our full performance testing assessment. Learn what it takes to train like a pro and take your sporting performance to the next level. For young athletes 10-16 years old from any sport.
Entry fee $150, tickets can be purchased via https://www.lift3.com.au/events/
Capacity: 0 / 10
January 23, 2023 - January 25, 2023 10:00 am - 1:00 pm
0 notes
Tulisan 25
Belajar tak mengenal usia, berbagai ilmu tak pernah memandang siapa yang paling pintar, terus belajar, belajar terus, berbagi dan kemudian diaplikasikan menjadikan semuanya bermanfaat.
Banyak para ilmuwan memberikan petuah bahwasanya berbagi ilmu dalam bidang apapun tidak akan pernah merugi, bahkan akan terus berkembang, mengembangkan kemampuan diri sendiri dan mengembangkan kemampuan seseorang yang mendengar atau menjadi audience.
Terima kasih kepada para bapak dosen muda dari FIK UM, yang memberikan kepercayaan dan amanah kepada saya untuk menjadi pemateri terkait pembinaan olahraga di usia dini, bersama Coach Ardhit (personal Trainer dan praktisi kondisi fisik), dan Bapak Taufik (akademisi di bidang olahraga).
Kegiatan ini disajikan dengan sangat bersahaja akan tetapi sangat berkesan, karena para audience juga sangat tertarik dengan diskusi yang dibahas selama acara, semua elemen bisa saling memahami dan bahkan bisa menyelaraskan bentuk kegiatan dan bentuk latihan yang tepat dan cocok untuk para atlet atau anak usia dini.
Tulisan saya ini terpusat pada pembinaan olahraga usia dini, mengapa pembinaan usia dini di bidang olahraga begitu penting, hingga akhirnya para atlet muda ini bisa berprestasi diusia yang tepat. Bukan sebuah kebetulan semua audience yang hadir merupakan para alumni pendidikan dan kepelatihan serta praktisi olahraga di usia dini. Hasil diskusi yang didapat selama kegiatan berlangsung dapat langsung diaplikasikan di masing-masing tempat dimana mereka melatih.
Mari disepakati bersama bahwa usia dini di olahraga kita mulai dari usia 5 - 12 tahun, jika merujuk teori LTAD (Long Term Athlete Development) usia dini start di usia 1 tahun, namun tulisan ini demi mempermudah dan bisa membayangkan bagaimana nanti melatih atletnya bagi para pembaca maka dimulai dari usia 5 tahun.
Pembinaan usia dini dalam bidang olahraga hal yang terpenting dan perlu diperhatikan adalah perkembangan motorik seorang anak atau atlet. Jika seorang anak memiliki keterampilan motorik yang baik maka koordinasi atau gerakan motorik yang berkelanjutan akan lebih mudah untuk dilakukan. Selama proses latihan pembinaan usia dini sangat tidak dianjurkan di usia dini ini memberikan diberikan materi latihan kondisi fisik. Mereka lebih ditekan pada perkembangan motorik dalam bentuk permainan, kombinasi gerak berjalan melompat, menangkap, menendang dan berlari (materi ini bisa disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada serta kreativitas para pelatihnya).
Memasuki usia 8 tahun seorang anak akan mulai menggemari salah satu cabor yang dirasa bagi mereka, entah itu sepakbola, basket, bulutangkis, basket, lari, melempar dan lain sebagainya. Pada usia ini fundamental masing-masing cabor sangat perlu untuk dimatangkan dan harus sangat baik, karena akan menunjang pada kelanjutan latihan yang akan mereka jalani, sekali lagi jangan dilupakan didalam fase fundamental masih dalam lingkup FUN tanpa mengurangi terlalu banyak fokus latihan di cabor yang mereka pilih.
Para praktisi dan pelatih di usia dini inilah menjadi pondasi prestasi yang akan di tuai dikemudian hari, tidak mudah untuk menjadi praktisi dan pelatih atlet usia dini, yang memang para atlet ini masih gemar untuk bermain tanpa memikirkan detail latihan sesuai cabor. Pembinaan usia dini ini sangat penting untuk keberlangsungan cabor itu sendiri dan eksistensi cabor tersebut. Semangat para praktisi dan pelatih usia dini teruslah memberikan latihan yang baik, bisa dianalogikan dengan “menanam” yang baik maka akan menghaslkan yang baik. Sulit mengharapkan jika olahraga di Indonesia menjadi prioritas, hanya beberapa cabor saja yang mampu membanggakan Indonesia di kancah dunia, tentunya bukan sepakbola.
Bravo Praktisi dan Pelatih usia dini !
0 notes
“Winners of championship honors at Regiopolis College were declared at the annual track and field meet as follows: Upper left, Vincent Fardella, Kingston, juvenile, under 14 years of age; upper right, Vincent Koen, Leland, Ontario, junior, under 15 years of age; lower right, Frank Higgerty, Ottawa, senior, winner of Archbishop O’Brien trophy; lower left, Marc Chabot, son of Prof. C. A. Chabot of R.M.C., intermediate, under 17 years of age.”
- from the Kingston Whig-Standard. June 16, 1937. Page 9.
0 notes
Grip socks reduce the chance of ankle and foot injury. Qusoq is a grip sport sock that is fit for your sports performance. The edge gives you the imagination to evoke and stoke your game. 🧦🦵
We realized the extra grip blocks at the bottom of the socks. Creates excessive grip leading to blisters. Scraping off the foot skin and damaging the socks.
Click the link below to get on the ball and stoke your game! 💯
https://www.ebay.co.uk/itm/115472029457
0 notes