Tumgik
#tulisan makna
menyapamakna1 · 9 months
Text
Menerima badai.
Terimalah diri kita sendiri. Terima jalan-jalan yang kita lalui, terima lukanya, terima lebamnya. Terima diri kita yang sedang dilanda kesedihan. Apa yang kita alami, kita terima. Setelah kita menerima diri kita yang terluka, mengalirlah kelapangan. Kesyukuran membasuh semua luka-luka yang kita alami dari badai yang sedang kita hadapi; masalah-masalah yang sedang menyapa. Dari riuh kecil orang-orang yang mengutarakan asumsi-asumsi tentang diri kita; harusnya mengambil jalan ini, jalan itu.
Kalau kita sudah menerima diri kita seutuhnya, mengalirlah ketenangan menembus jiwa.
Semoga kita menerima diri kita sendiri, menerima keadaan kita. Menerima setiap hal yang terjadi pada diri kita.
Mari menangkan. :)
@menyapamakna1
207 notes · View notes
terusberanjak · 5 months
Text
Ternyata badai yang kau benci itu yang membentukmu jadi seperti saat ini, bukan? Tak mudah menilai seseorang semena-mena, belajar mendengar orang lain, belajar menghargai setiap orang, mengetahui bahwa segala hal yang mungkin terasa menyakitkan itu semuanya bersifat sementara. Lebih dari itu, melalui badai yang sempat membuat tubuhmu porak-poranda, kamu jadi orang yang lebih hangat, bukan?
@terusberanjak
167 notes · View notes
jejaringbiru · 4 months
Text
Hi, Dear...
Seiring tahun yang berganti, kisah baru bertajuk 366 hari menanti. Semoga jejaring harapan ini bisa menjadi alasan untuk terus bertahan mewujudkan segala impian. Terakhir, dan tidak kalah penting semoga kita dipantaskan untuk hal-hal baik yang sudah atau belum direncanakan.
Salam sayang,
Jejaring Biru
112 notes · View notes
dikiprasetyo26 · 3 months
Text
— Diantara Hujan dan Tangisanmu —
Seperti hari-hari sebelumnya
Langit nampaknya masih sering menurunkan hujan
Namun ada yang berbeda
Dari hujan yang turun hari ini
Dari kejauhan samar terlihat dirimu
Berpayung teduh menghindari serbuan hujan
Yang akan menghantam dirimu
Dan juga menghantam perasaanmu
Pada saat itu
Kau menangis
Dan tak dapat kubedakan lagi
Apakah itu air hujan atau air mata yang membasahi pipimu?
Ternyata benar kata orang
Terkadang hujan tak hanya menurunkan air saja
Tapi lebih dari itu yakni kucuran air mata
Lantas ada apa dengan dirimu?
Jika kau menangis untuk mengekspresikan kekecewaanmu
Meluapkan rasa sedihmu
Meluapkan rasa marah dan bahagiamu
Tak apa, lanjutlah menangis
Jika selesai meluapkan ekspresimu dengan tangisan
Mulailah bercerita dengan orang terdekatmu
Bisa ke orang tuamu atau sahabat karibmu
Ceritakanlah semua masalahmu
Walau dengan bercerita belum tentu menyelesaikan masalah
Tapi setidaknya bisa mengurangi rasa cemasmu
Mungkin terdapat solusi satu dua
Yang akan meringankan hatimu
Selain itu,
Kau tak boleh lupa cerita kepada Rabb-Mu
Melalui ibadah dan doamu
Tentang semua masalah hidupmu
Ingatlah jika masalahmu seluas kapal
Maka pertolongan-Nya seluas samudra
Jika masalahmu seluas isi bumi
Maka pertolongan-Nya seluas jagad galaksi
9 notes · View notes
hanifahdwis · 9 months
Text
Menjadi bahagia, bukan dengan mengukur tingkat kebahagiaan milik orang lain. Menjadi bahagia adalah mutlak dengan keadaan hati yang tunduk tawadhu' dan bersyukur.
Tawadhu' : rendah hati dan tidak sombong dengan kedudukan yang dimiliki/yang orang lain miliki. Allahu'alam
3 notes · View notes
tulisanpenasposts · 2 years
Text
Lebih baik perbaiki fokus untuk memberi perhatian lebih banyak pada berbagai macam upaya yang harus dilakukan alih-alih terlalu sibuk berpikir tentang bagaimana pilihan-pilihan yang kita ambil akan berakhir gagal. Setidaknya jika pun gagal, itu masih lebih baik karena kita bisa tahu letak gagalnya dimana dan paham tindakan seperti apa yang harus diambil untuk memperbaiki.
Diburu rasa penasaran dan penyesalan di kemudian waktu kelak karena tidak pernah mencoba serta tidak memberikan ruang salah pada diri sendiri itu jauh lebih tidak menyenangkan untuk dirasa karena sudah menghambat diri perihal bertumbuh pun berproses.
Batam, 28 Agustus 2022
07.35 WIB
11 notes · View notes
badriloka · 2 years
Text
Tumblr media
Dunia Esensi : semua yang tersembunyi dibalik yang tampak.
Sebagai seorang yang pernah belajar di jurusan Seni dan Desain, saya relatif sering melakukan pembicaraan dengan beberapa teman tentang makna dibalik sebuah lukisan, baik itu dalam pameran langsung, maupun yang bisa kami lihat di Internet. Kami sering menebak-nebak apa pesan yang ingin disampaikan melalui karya seni seorang seniman, bahkan jika ada kesempatan, kami akan tanyakan langsung ke orangnya, walaupun ya di sisi lain, seorang guru saya juga pernah berkata kurang lebih begini :
“Tafsirkan semaumu, karena saat karya seni sudah dipamerkan ke publik, maka setiap orang berhak memberikan makna sesuai penghayatannya masing-masing”.
Pola mencari - bahkan mengulik makna dari benda-benda seni ini kemudian mempengaruhi saya dalam memandang banyak hal dalam hidup, bahkan diluar lingkup seni. Secara bertahap tapi pasti, hal ini membiasakan saya untuk secara bawaan jadi otomatis “curiga” - bahwa selalu ada nilai dan makna dari apa yang saya temui di dunia, entah itu benda, manusia, peristiwa, maupun semua hal yang bisa indra saya terima. Lebih jauh lagi, saya percaya bahwa kita semua – termasuk kamu yang sedang baca tulisan ini sekarang, sedang hidup di dunia simbolis, dunia perlambang, dunia yang dipenuhi oleh makna dibalik sesuatu yang tampak nyata. Hal-hal inilah yang sering disebut dengan Esensi.
KBBI : esensi/esen·si/ /ésénsi/ n hakikat; inti; hal yang pokok: -- pertikaian antara kedua tokoh itu ialah pertentangan ideologi
Perihal esensi ini, saya kira sering luput kita sadari padahal kalau dipikirkan, masyaAllah, seru sekali sebenarnya. Momen berpikir dan menemukan esensi dari suatu hal bagi saya ibarat menemukan harta karun, sama gembiranya dengan berhasil meluruskan kembali gumpalan benang yang sebelumnya kusut tidak beraturan.
“Orang bekerja sebenarnya tidak sedang mencari uang, tapi kita bekerja untuk mendapatkan barang, keuntungan dan jasa yang bisa kita peroleh melalui uang.”
Lihatlah betapa kalimat di atas begitu sederhana dan mendasar, tapi yang sederhana dan mendasar itupun jadi begitu romantis karena membicarakan kenyataan, lagi-lagi, esensi.
Saat tulisan ini ditulis, saya adalah seorang Freelancer Photo Editor (Baca : Tukang Edit Foto), saya bertugas memperbaiki foto lama yang sudah rusak hingga menjadi tampak baru, berkeja di sebuah akun Instagram bernama Laci Ingatan (@laciingatan). Cukup lama saya berfikir bahwa yang saya jual adalah jasa perbaikan atau restorasi foto, tapi ternyata esensinya gak gitu. Pelanggan Laci Ingatan tidak membayar untuk layanan perbaikan fotonya, tapi mereka menukarkan uang untuk memori yang saya kembalikan kejernihannya melalui proses edit foto. Yang dibeli adalah kenangan. Jadi esensinya, Badri jualan kenangan. Haha, lucu yah kalau dipikir-pikir.
Betapa banyak hal yang bisa berubah drastis jika kita mau sejenak melihat dalam perspektif esensi ini. Semua transaksi yang terjadi di dunia saat ini, bukan transaksi antar uang dengan barang atau antar uang dengan jasa belaka, tapi selalu transaksi hal bernilai dengan hal bernilai lainnya. Proses membeli makan adalah transaksi menukarkan uang dengan energi, rasa dan nutrisi yang kita peroleh dari makanan. Proses menabung di bank adalah salah satu upaya untuk mengamankan harta kita. Proses belajar adalah transaksi menukarkan waktu, tenaga, harta dan perhatian kita dengan kemungkinan bahwa kita bisa memahami sesuatu dengan lebih baik. Tak terbilang jumlahnya transaksi lain yang bisa saya jadikan contoh betapa serunya perihal esensi ini. Yang ingin saya sampaikan bahwa menemukan esensi selalu asyik, ibarat secara tidak terduga, menemukan Mutiara dibalik cangkang kerang tiram.
Kepekaan terhadap esensi seperti mata tambahan yang tidak dimiliki semua orang, bahkan termasuk saya yang masih baru belajar mendefinisikan ulang semua hal yang saya temui berdasar esensinya. Mungkin yah, ini sekedar kecurigaan saya pribadi, bahwa mereka yang pandai berbisnis sejatinya adalah orang-orang dengan talenta kepekaan esensi ini, mereka yang bisa melihat inti dari sebuah permasalahan di masyarakat, lalu menawarkan solusinya berdasar esensi yang mereka lihat.
Dunia ini yang dalam sudut pandang saya dulunya begitu materil, tapi ternyata tidak semateril itu, bahkan semua yang bisa dilihat, dihitung dan diindra selalu punya potensi untuk menjadi berharga jika sudah ada turut andil hati yang memberi nilai dan makna. Hati manusia adalah pemberi label nilai dari apa yang ada di sekitar hidupnya. Kita adalah pencari sekaligus penangkap esensi.
Termasuk hidup ini, apakah esensinya? Entah, setiap hati mungkin punya definisinya masing-masing. Tapi apapun itu kawan, semoga dalam perjalanan hidup kita yang sementara ini, kita bisa menemukan esensi indah sebanyak-banyaknya.
4 notes · View notes
wahyuwsdhwn · 9 months
Text
Tumblr media
Sebagian orang sudah terlelap dalam mimpinya. Dibalik malam yang sunyi sebagian lagi —entah dipinggiran atau ditengah kota baru saja berkutat untuk memulai aktivitas, yap. Pasar.
Salah satu tempat favorit untuk menepi sekedar beristirahat selagi dalam perjalanan menuju pulang —setelah selepas seharian berkutat dengan mesin-mesin di pabrik. Biasanya aku menepi di salah satu warung untuk memesan kopi pahit, menyecap beberapa macam jajanan pasar yang tersediakan sembari melihat sang pemilik warung meracik kopi pahitku —menuang teko berisi air panas perlahan dan mulai mengaduk, suara benturan halus antara sendok dengan cangkir terdengar menari ditelingaku. Ahh, entah kenapa aku suka dengan adegan sang tuan meracik kopi sampai menghidangkannya didepanku —kepulan asap kopi pahit dan aromanya.
Suasana perlahan semakin ramai. Lalu lalang kendaraan truk-truk muatan sayur mayur berjejer-jejer datang silih berganti. Beberapa pedagang mulai menyiapkan dagangan mereka sembari mengoceh dengan teman di kiri kanannya. Pembeli yang mulai berdatangan —menawar barang yang akan dibelinya tak luput juga diiringi suara gelak tawa canda mereka. Juga ada satu dua beberapa orang melipir mengisi asupan perut yang kosong di tengah malam hitam. Ahh, suasana pasar yang cukup bikin rindu.
Hal yang paling bikin candu adalah ketika lamunan-lamunanku atas suasana didepan bersamaan dengan keluarnya kepulan asap kretek —mendengar tawa dan senyum mereka seketika masalah-masalah yang seharian mendera di otak berangsur surut terganti dengan bayangan-bayangan jelas didepan akan bebrayan, keceriaan, ketulusan, dan semangat dalam menjalani hidup.
Setiap orang memiliki cara menjalani hidup pada porsi masing-masing. Bukan siapa yang paling unggul diantara yang lain. Tetapi siapa yang paling mengenal dirinya sendiri.
Tidak mudah memang mengenal diri sendiri, Tapi nyatanya memang itulah jalan satu-satunya yang harus kita tempuh —sampai Tuhan berkata, "Sudah waktunya, yokk" bersimpuhlah kita diKaki-Nya.
1 note · View note
cornsthings · 10 months
Text
Empat
Dia berkeinginan untuk melakukan sesuai dengan cepat dan selesai dalam jangka waktu singkat. Dia ingin semuanya ringan tanpa harus payah. Tapi dia melewatkan makna pada setiap peristiwa, dia tidak merasakan nikmatnya hikmah.
Diperjalanan ini dia akan selalu merasa kosong tanpa pernah menyentuh angka satu.
1 note · View note
menyapamakna1 · 4 months
Text
Tumblr media
Banyak orang mengalami perjalanan rumit tapi kita tidak tahu. Mungkin orang-orang yang duduk bersama kita memiliki kerumitan yang sedang dijalani. Kita tidak bisa melihat, karena kita tidak ada dikejadiannya, tidak tahu kerusakan yang dialami oleh hatinya. Barangkali ia menangis sepanjang malam, tapi ketika duduk bersama kita ia tersenyum.
Orang-orang disekitar kita memiliki hal-hal runyam, yang kalau kita ada diposisinya kita tidak akan sekuat itu. Jalan menanjak dan menurun menjadi teman sehari-hari baginya. Sampai rasanya terlempar sana-sini dan rasanya melelahkan. Tapi tidak ada jalan lain selain menyelesaikannya.
Orang-orang sekitar kita memiliki kerumitannya masing-masing tapi berusaha tegar.
Semoga orang-orang yang berjuang dengan jalan hidupnya tidak lepas kendali, tidak hilang arah.
Mari menangkan.
@menyapamakna1
86 notes · View notes
terusberanjak · 2 years
Text
Bagaimana bisa aku benar-benar sembuh dari luka bila tak kuminta pertolongan kepada yang memegang diri ini dan seluruh yang ada di bumi dan langit?
Wahai Allah yang Maha Baik, di kala aku sulit berucap, di kala perasaan mencekat mulut yang seharusnya berkata, di kala hanya tangisan yang mampu menjelaskan semuanya, aku tau Engkau tau apa yang sedang dialami diri ini yang seringkali berlaku zalim kepada diri sendiri dan orang lain.
Ampuni aku ya Rabb atas segala upaya yang barangkali selama ini aku tak sadari bahwa aku hanya mengandalkan diri sendiri, ampuni aku ya Rabb atas hati yang seringkali lalai dari mengutamakan-Mu. Ku serahkan segala urusanku kepada-Mu dan buatlah hatiku lapang jua tenang menerima semua ketetapan-Mu pada akhirnya.
Bila luka ini membuat jarakku denganMu menjadi dekat, maka bantu aku untuk kuat. Terimakasih ya Rabb, Engkau masih berkenan mengizinkanku untuk pulang kepada-Mu. Sebab bila tidak, siapa lagi yang akan menerimaku dengan paling baik, paling menenangkan, paling membahagiakan selain Engkau? Siapa yang akan menguatkanku?
@terusberanjak
159 notes · View notes
nisakhairunnisa · 3 months
Text
Tiga Nasihat Pernikahan
1. Tujuan Nikah -> Ibadah + Cari Berkah
Berkah = Bertambahnya Kebaikan
Dibalik awal do'a keberkahan untuk mempelai ada dua makna mendalam :
"Barakalahu laka", berkah saat bahagia. Saat Bahagia tetap ingat Allah.
"Wa baraka 'alaika", berkah saat prahara. Saat ada prahara tetap ingat Allah.
2. Jangan pernah tinggalkan sholat.
Allah tau Rasul akan mendapat masalah besar dalam dakwahnya, maka Allah menguatkan perjalanan beliau dengan syariat sholat.
Haji, puasa, dan zakat bisa ditinggalkan kalau hambatannya jelas. Sementara sholat gaboleh ditinggalin apapun keadaannya. Clear.
Agama aja bisa runtuh kalau kita gak sholat - apalagi keluarga ?
Kalau Allah lewat sholat aja ditinggalkan, apalagi apapun selainnya : keluarga, karier, dan seterusnya. Bisa dengan mudah diabaikan hak - hak nya.
Hal yang paling ngeri dari seorang suami apa ? para suami yang gak takut Allah, korban terdekatnya adalah istri dan anak-anaknya 😢
3. Jangan lupakan bakti kepada orang tua.
" Kami perintahkan manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tua nya". ( Q.S Al Ahqaf : 15 )
Masih ada masalah sama orang tua ? Jangan kaget kalau Allah akan "Tutup Mata" terhadap sebanyak kebaikan apapun yang kita lakukan.
Bukti ? Cari kisah Malik bin Dinar dengan seorang ahli ibadah bernama Muhammad bin Harun yang 40 tahun ibadah dengan fokus dan gigih tapi bernilai 0 karena pernah membunuh ibunya 😭
Prioritaskan penyelesaian masalah dengan orang tua, biar Allah utus yang lainnya. Jangan salah prioritas mengurus masalah selainnya.
( Tulisan ini diambil dari story instagram kang @satriamaulana )
Bandung, 12 Februari 2024
134 notes · View notes
kurniawangunadi · 2 months
Text
Ramadan #13
Tumblr media
Melanjutkan tulisan sebelumnya soal kematian. Kemudian disambung sama ayat terakhir dari An Naba ini. Bergidik.
Saking dahsyatnya kondisi pada hari kiamat nanti, saat orang-orang yang tidak beriman melihat adzab di depan mata, mereka bahkan berpikir lebih baik dulu menjadi tanah. Saking dalamnya penyesalan sekaligus rasa takut.
Merasa tidak jika waktu terasa semakin cepat di usia dewasa ini, serasa melesat, bahkan ramadan berlalu begitu saja. Seperti baru tahun kemarin ramadan, sudah ketemu ramadan lagi. Dan tahun ini adalah ramadan ke-33 ku dalam hidup.
Dunia yang sering dikhawatirkan ini soal rezeki, soal pencapaian, dsb. Semuanya bisa hancur dan hilang. Mulai menata, mulai berpikir lagi tentang makna dan tujuan hidup. Mulai memilah mana yang lebih prioritas dan tidak. Mulai merasa bahwa hidup ini sangat singkat, terlalu singkat jika harus digunakan untuk mengejar sesuatu yang nantinya akan hancur dan hilang.
Mulai berpikir, bagaimana bisa melepaskan keterikatan dengan dunia ini. Agar hati menjadi lebih tenang. Agar prioritasnya mempersiapkan diri untuk ke kehidupan berikutnya.
61 notes · View notes
jejaringbiru · 4 months
Text
Haiii penghuni laman biru di manapun kalian berada! Alhamdulillah akhirnya event Desember Menulis sudah genap terlaksana.
Terima kasih kepada seluruh pembaca tulisan-tulisan kami.
Besar hormat, cinta dan kasih kepada para penghuni Jejaring Biru yang telah berpartisipasi meluangkan waktu untuk merangkai kata menjadi sebuah tulisan yang kaya akan makna. Kalian luar biasa 🫶🏻
Berikut para penulis hebat kami : @hardkryptoniteheart @shofiyah-anisa @yustrialubna @penaalmujahidah @aksarapuan94 @rumelihisari @selaras-hati @thrsblog @manusiafajar @padangboelan @yurikoprastiyo
Penulis terkonsisten : @hardkryptoniteheart
Tulisan-tulisan terbaik : Nantikan persembahan kami di tahun 2024
Sampai bertemu lagi di event-event berikutnya, salam literasi✨
47 notes · View notes
kayyishwr · 4 days
Text
Al Kayyis
"Aziz" "Ayis" Aih susah bener nama itu haha. Begitulah ketika orang pertama kali bertemu, kemudian mendengar namaku. Oh iya, sebelum baca sampai bawah, ini tulisan yang boleh diskip, atau jika dirasa kok terkesan narsis, silakan diunfoll sajo.
Sudah lama sebenernya aku ingin bercerita soal nama ini; tapi karena belum ada 'teman' cerita, jadi kita tulis saja.
Sebenarnya, yang lebih susah dari namaku ini, bukan dipelafalannya. Justru di si empunya nama, dalam mengemban amanah memiliki nama ini
"Artinya apa emang?" begitu juga banyak orang tanya. Sepertinya kita sangat asing ya dengan nama ini. Ku jawab saja "kamu mau dijawab pake hadist atau kamus bahasa arab Al Munawwir?" fyi, dulu aku suka banget baca kamus, cari-cari arti kata – karena aku seawam dan sebodoh itu soal bahasa arab, jadi pas tau jadi lebih puas
"Dua-duanya boleh deh", Oke!
"Kalau di al Munawwir itu, kayyis punya arti, manis hehe" jelas bikin kaget yang denger, "kalau di hadist itu, artinya cerdas" tambah bikin kaget yak haha
"Dulu itu abimu, emang nge fans banget sama hadist itu, makanya kamu dinamain Kayyis", kata bulikku menambahkan. Oh iya bunyi hadistnya gini
“Al kayyisu man daana nafsahu wal amila limaa ba’dal mauut.”
"Orang yang cerdas adalah orang yang mengoreksi dirinya dan beramal sebagai bekal setelah mati" begitulah kira-kira bunyi hadist sekaligus artinya. Berat? banget!
Mengemban amanah sebuah nama itu tidak mudah. Maka, sejatinya dalam perspektif islam, penamaan itu sangat penting bagi sebuah objek. Misal kasus warung mie terlaris abad ini; Gacoan. Mereka harus mengubah nama, supaya mendapat sertifikat halal.
Begitulah persoalan nama. Maka kadang aku berfikir dan sekaligus bersyukur. Berfikir, kok punya nama berat banget, bersyukur punya nama yang ada di hadist sekaligus di Quran – al hawariy.
Terakhir, mengenali nama kita masing-masing itu juga salah satu bentuk seni mengenal diri sendiri. Karena nama adalah identitas, maka semoga dengan menjaga arti dan makna dari nama kita, terjaga pula akhlak kita – insyaAllah
Oh ya, mari terus saling mendoakan ya, agar kita semua, umat akhir zaman terhindar dari fitnah-fitnah yang ada, diberikan kekuatan untuk konsisten dalam kebaikan dan kebenaran. Eh, jadi apa arti namamu? Gimana kalau namamu, namaku, jadi satu?
22 notes · View notes
tulisanpenasposts · 2 years
Text
Hargailah jika ada yang datang menawarkan ketulusan. Setidaknya kalau tak mampu menerima penawaran tersebut, tolong jangan bersikap semena-mena sebab merasa dibutuhkan. Perasaan orang lain atau siapapun bukanlah wahana bermain yang bisa ditentukan waktu datang dan perginya menyesuaikan keinginan hati.
Batam, 06 Agustus 2022
22.58 WIB
10 notes · View notes