Tumgik
#musibah
yasirmukhtar · 6 months
Text
Wahai Yang Maha Hidup Kekal, Yang Maha Mengurusi Semua Makhluk, dengan kasih sayang-Mu aku memohon pertolongan.
Perbaikilah semua urusanku, janganlah tinggalkan aku untuk mengurusi urusanku sendirian walau sekejap mata, selama-lamanya.
473 notes · View notes
viviaramie · 8 months
Text
Tumblr media
74 notes · View notes
kafabillahisyahida · 1 year
Text
Hati2 berbuat dosa di dunia terutama kepada sesama dengan dalih Allah maha pengampun. Karena sekalipun taubat kita diterima, itu hanya menggugurkan balasan dosa di akhirat sana, namun efek dari dosa itu di dunia kan tetap ada. Seperti misalnya seorang pencuri, ketik dia bertaubat mungkin dosanya diampuni, tetapi dia kan tetap dihukum/dipenjara
Dan salah satu khafarat dosa kita kepada orang lain adalah. Kesalahan orang lain kepada kita.
Bertaubat saja tetap ada dampaknya di dunia apalagi tidak bertaubat?
Lalu apa gunanya taubat kalau tetap ada sanksinya. Banyak yang mengeluhkan tentang derita di dunia. Padahal itu datang dari dosa2. Lagipula mungkin kita lupa bahwa musibah di dunia tak seberapa, dan sungguh tak berarti apa2 dibanding dengan derita yang mungkin dihadapi di kehidupan selanjutnya. Kita jangan hanya ingat Allah maha Pengampun dan lupa bahwa Allah juga Maha keras siksanya.
34 notes · View notes
liasanianto · 7 months
Text
◾ UBAH MUSIBAH JADI BAHAGIA ◾
Allah 'Azza wa Jalla telah berfirman :
"Apakah Manusia Itu "MENGIRA" Bahwa mereka itu akan Dibiarkan mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tdk akan diuji lagi ?" (QS. Al-'Ankabut [29]: 2)
Berbahagialah Saudaraku...!! Bagi Orang yang "sakit", atau yang tertimpa musibah atau ujian, yaitu jika mereka "Bisa" untuk menyikapinya dgn Ikhlas, Sabar, & Ridha, Tidak Buruk Sangka Kepada Allah Ta'ala dan Bersyukur,
maka mereka pun akan :
(1). DIAMPUNI DOSA-DOSANYA
"Senantiasa UJIAN itu akan "Ditimpakan" kepada seorang mukmin dan mukminah, baik itu menimpa Dirinya, Anaknya, serta Hartanya, Sampai dia pun nanti Bertemu Allah Tanpa mempunyai Kesalahan" (HR. At-Tirmidzi, Ahmad, serta Al-Hakim, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 3414)
"Tidaklah seorang Muslim Tertimpa rasa letih, penyakit, bingung, sedih, rasa sakit, & duka cita, Bahkan Duri yang Mengenai dirinya, Melainkan dengan itu Allah akan Gugurkan kesalahan-kesalahannya" (HR. Bukhari no. 5642, dan Muslim no. 2573)
(2). SEMAKIN DICINTAI ALLAH
"Sesungguhnya Besarnya PAHALA Akan SESUAI Dengan Besarnya COBAAN, Dan Sesungguhnya apabila Allah "Mencintai" suatu kaum, maka Dia pun akan Menguji mereka. Barangsiapa Yang Telah RIDHA, maka baginya pun keridhaan (Allah), dan barangsiapa yang MURKA maka baginya Kemurkaan (Allah)" (HR. At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, Shahiihut Targhiib no. 3407)
(3). DITINGGIKAN DERAJATNYA
"Sesungguhnya Seorang Hamba apabila dia itu Telah ditetapkan oleh Allah Ta'ala suatu "KEDUDUKAN" Baginya, lantas dia pun tdk dpt mencapainya dengan "amal" dari perbuatannya, maka Allah pun akan memberikannya Ujian pada tubuh, harta atau anaknya, lantas dia dapat bersabar atas "Ujian" tersebut, hingga Allah Ta'ala "Menyampaikannya" kepada Kedudukan yg "ditetapkan" untuknya dari Allah" (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ath-Thabrani, serta Abu Ya'la, Shahiihut Targhiib no. 3409)
(4). MENDAPATKAN SURGA
"Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman : "Wahai Anak Adam, Jika Kamu Bersabar dan juga ikhlas saat tertimpa "musibah", maka Aku tidak akan "meridhai" bagimu sebuah Pahala Kecuali Surga" (HR. Ibnu Majah no. 1597, lihat Takhrij Misykaatul Mashaabiih no. 1758)
(5). KESELAMATAN DARI API NERAKA
"Beritakan kabar Gembira, sesungguhnya Allah 'Azza Wa Jalla berfirman : "Penyakit adalah "Api-Ku" yang Aku telah Timpakan kepada Hamba-Ku yang "Mukmin" saat di Dunia ini, agar dia dapat Selamat dari Api NERAKA Di AKHIRAT" (HR. Ahmad II/440, Ibnu Majah no. 3470, dan Al-Hakim I/345, lihat Silsilah ash-Shahiihah no. 557)
(6). MENDAPATKAN KEBAIKAN
"Barangsiapa yg Dikehendaki Oleh Allah agar dia mendapatkan "kebaikan", maka dia pun akan Ditimpakan Musibah (atau ujian) kepadanya" (HR.Bukhari no. 5645, hadits dari Abu Hurairah)
(7, 8, 9). MENDAPATKAN KEBERKAHAN DAN RAHMAT SERTA PETUNJUK
"Mereka itulah (yaitu "Orang-orang" Yang Tertimpa Ujian atau Musibah) yang Akan Mendapatkan Keberkahan Yg Sempurna, dan juga Rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang2 yang mendapatkan petunjuk" (QS. Al-Baqarah [2]: 157)
(10). DAPAT PAHALA TANPA BATAS
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang Bersabarlah yg akan dicukupkan Pahala mereka tanpa batas" (QS.Az-Zumar : 10)
(11). SEMAKIN BERSIH HATINYA
Imam Ibnul Qayyim رحمه الله berkata :
"Andaikan tidak ada cobaan & musibah di Dunia ini, Niscaya Manusia Tertimpa penyakit sombong, bangga, serta keras hati, semua itu akan membawa kepada Kebinasaan di dunia, dan akhirat. Maka dengan Rahmat-Nya Yang Agung, Allah pun memberikan Musibah" pada Sekali waktu sebagai Penjagaan dari penyakit Berbahaya ini. Maha Suci Allah Dengan Segala rahmat-Nya atas Ujian, dan juga Cobaan ini" (Zaadul Ma'aad IV/179)
#repost
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar
9 notes · View notes
fawazsidiqi · 8 months
Text
Musibah yang Baik
Selalu ada insight baru dan menggugah saat menyimak rekaman ngaji bareng Gus Baha. Kali ini, video yang saya simak adalah ngaji bareng Gus Baha dengan tema Islam Rahmatan lil'alamin di akun Universitas Islam Sultan Agung Semarang (berikut link-nya : https://www.youtube.com/watch?v=seQhj6Vtk1M&t=480s )
Kebanyakan orang, termasuk saya sendiri, sangat mungkin memahami musibah sebagai sesuatu yang (terkesan) buruk, baik berupa materil maupun imateri. Contoh paling mudah ialah kematian keluarga dan/atau bencana alam, keduanya seringkali dilabeli sebagai musibah dan dimaknai sebagai sesuatu yang buruk.
Padahal, Gus Baha menjelaskan bahwa arti kata musibah ialah sesuatu yang mengenai seseorang, yang tidak hanya (terkesan) buruk tetapi juga sesuatu yang baik. Beliau lalu mengutip surat An-Nisa ayat 79 :
مَّآ أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ وَمَآ أَصَابَكَ مِن سَيِّئَةٍ فَمِن نَّفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَٰكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدًا
"Artinya: "Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi."
Lalu kenapa musibah menjadi identik dengan keburukan?
Masih dijelaskan Gus Baha, karena memiliki nafsu yang besar (barangkali yang dimaksud adalah karena manusia cenderung mengikuti hawa nafsu) maka musibah yang tidak dikehendaki dimaknai sebagai masalah atau hal buruk, sedangkan musibah yang baik dimaknai sebagai kenikmatan dan tidak disebut sebagai musibah.
Gus Baha kemudian menegaskan bahwa musibah maupun nikmat ada yang hakikat dan ada yang menurut kita, manusia. Sedangkan kita sangat terikat pada subjektifitas. Sesuatu yang menurut kita baik, bisa jadi hal tersebut termasuk keburukan bagi orang lain. Begitu sebaliknya.
Maka penting untuk berlatih dan memaknai sesuatu selalu dengan sudut pandang positif, sekalipun kita tidak tahu hakikat dari sesuatu tersebut. Pemaknaan tersebut pada akhirnya akan membuat kita mampu untuk selalu berhusnuzhan dan menyikapi dengan baik apapun ketentuan yang Allah tetapkan. Dan kita tidak melihat sesuatu dengan ukuran nafsu, tetapi dengan ukuran menurut Allah Ta'ala.
Wallahua'lam.
9 notes · View notes
langitmadiinah · 1 year
Text
Catatan Gempa: Hijab
Saat gempa besar berkekuatan 5,6 SR pertama terjadi di Cianjur, aku sedang berada di rumah. Aku sedang makan di rumah setelah sebelumnya pergi keluar membeli beberapa jajanan di rumah ustadzah yang berada di samping rumahku. Ada seblak suki, cimol dan minuman dingin yang kubeli.
Saat itu sesampainya di rumah, aku masih menggendong de maryam, bayiku yang berusia 5 bulan. Aku pun segera mengajak suamiku untuk memakan makanan yang disediakan dapur pondok beserta jajanan yang telah kubeli.
Saat tengah makan, suamiku keluar rumah untuk suatu urusan. Ia menyelesaikan makan nya sedangkan aku tetap melanjutkan makan sambil memangku de maryam. Namun tak berapa lama, sebuah guncangan besar terjadi.
Tembok bergetar hebat, terdengar suara getaran dari dalam tanah yang merambat kedalam seisi rumah. Lantai tempat aku duduk pun berguncang. Serasa atap rumahku akan segera berjatuhan menimpaku saat itu juga.
Astaghfirullah. Suamiku berlari dari luar, mengajakku untuk segera meninggalkan rumah. Namun aku yang sudah bangkit dari duduk masih harus mengenakan kerudung yang baru kupegang. Maka kuputuskan untuk lebih dulu memberikan de maryam padanya, agar ia pergi lebih dulu menyelamatkan bayi kami.
Suasana saat itu sangat genting. Aku yang tergesa-gesa mengenakan kerudung yang entah bagaimana rupanya, yang penting menutup aurat saja dulu. Kami pun pergi meninggalkan rumah, dan seisi pondok terlihat sudah berpencar menyelamatkan diri masing-masing.
Saat itu di pondok sedang diadakan ujian. Dan ketika gempa itu terjadi, seluruh santri dan asatidz di ruangan kelas yang berbentuk seperti rumah panggung dan terbuat dari bambu itu pun segera meninggalkan kelas. Bahkan kata salah seorang santri banat (perempuan), "Banin (santri laki-laki) langsung loncat keluar, ustadzah." Saking kaget dan paniknya.
Suamiku berkumpul dengan para asatidz, aku berkumpul dengan para santri banat. Terlihat salah satu ustadzah pun menangis di depan rumahnya. Maka kami menghampirinya.
"Semalam juga ada gempa jam setengah satu"
"Ya Allah, ada ya?"
"Aku gak ngerasain gempa kalau malam, soalnya tidur."
Begitu sekilas perbincangan. Ternyata ini bukan gempa pertama. Hanya ini memang yang paling besar hingga saat tulisan ini ditulis. Dua hari sebelum gempa itu terjadi pun, malam-malam sekitar jam setengah dua malam, aku terbangun karena merasakan suatu getaran dari bawah hingga terdengar suara getaran logam-logam penyangga atap rumah.
Aku yang kaget segera membangunkan suami dan memintanya memindahkan kedua anak kami karena posisi tidurnya di bawah sumber suara getaran. Kupikir mungkin sedang ada perbaikan? Mengingat di samping rumah, tempat suara itu muncul, ada sebuah kolam ikan yang kadang diperbaiki mesin air nya dsb.
Ya, ternyata sebelumnya sebelum gempa besar itu, ada gempa kecilnya. Dan setelah gempa besar itu, ada lebih banyak gempa susulannya. Hingga aku sering bertanya-tanya, "Ini kakiku yang terasa bergetar karena trauma, sekedar halusinasi, atau memang ada gempa?" Allahu Akbar.
Sejak kejadian gempa ini, salah satu hal yang kudapat adalah tentang hijab. Mungkin jika tamu yang datang ke rumah, atau kurir paket, atau siapapun, kita bisa memintanya menunggu untuk kita menutuo aurat secara sempurna dulu. Tetapi gempa, tidak.
Bersyukur aku saat itu baru jajan dari luar hingga alhamdulillah pakaian sudah memakai jilbab (gamis) dan kaos kaki. Tinggal kerudungnya. Namun bagaimana jika gempa datang saat sedang tidur? Maka sejak saat itu, aku berusaha terus mengenakan pakaian lengkap: jilbab, kerudung, kaos kaki. Bahkan ketika tidur.
Suatu saat suami bertanya,
"Ama sekarang pakai kerudung terus ya di rumah?" Ucapnya sambil tersenyum.
"Iya, khawatir ada gempa, Aba."
"Jadi teringat di Palestina ya, di sana para muslimah itu selalu pakai kerudung bahkan ketika tidur. Ketika ditanya apa alasannya, katanya "Agar jika nanti ada bom, aku tidak meninggal dalam keadaan terbuka aurat." maa syaa Allah ya Ama..."
"Maa syaa Allah, Aba... :'("
Duhai muslimah Palestina, imanmu sungguh kuat, jiwamu sungguh suci. Kalian menutup aurat dengan niat agar meninggal dalam keadaan menjaga diri. Sedangkan aku mungkin hanya agar bisa bersegera lari. Yaa Rabbii.. betapa jauh iman ini...
Yaa Allah ternyata begini rasanya para muslimah di Palestina yang sebelumnya hanya kudengar ceritanya.
Yaa Allah ternyata begini rasanya mengalami sebuah bencana alam yang sebelumnya hanya kulihat di berita.
Yaa Allah ternyata aku bisa terus berhijab meski di ruma, meski saat tidur. Tak sesulit yang kubayangkan saat sebelum terjadi gempa.
Alhamdulillah, di daerahku tidak ada kerusakan parah. Hanya beberapa plavon rumah yang berjatuhan. Di pusat gempa, rumah-rumah roboh, jalanan retak bahkan terbelah, banyak korban luka dan korban jiwa. Innalilahi wa innailaihi rajiun 😭
Yaa Rabb... Sungguh Engkau Maha Kuasa... Ampunilah dosa-dosa kami. Terimalah amal mereka yang telah lebih dulu syahid mendahului kami. Berilah kesabaran dan kesembuhan bagi mereka yang terluka dan kehilangan. Serta kuatkan dan Istiqomahkanlah kami yang masih Engkau beri kesempatan menjalani kehidupan ini dalam ketaatan pada-Mu 😭
Aamiin yaa Rabbal'aalamiin.
Cianjur, 28 November 2022
Langit Madiinah
3 notes · View notes
ordinarymanjournal · 24 days
Text
Mudik Raya 5.4.24
Jum’at yang merupakan hari ke-26 bulan puasa yang bertepatan dengan tanggal 5 April 2024, kami memutuskan untuk pulang kampung. Hari yang juga merupakan hari terakhir masuk kantor tersebut yang bertepatan dengan akhir pekan menjadi hari yang sangat kami nantikan, waktu terasa berjalan lambat pada hari itu. Pukul tiga petang kami telah memulai perjalanan dari bandar ibu negeri keamiran kami yang…
View On WordPress
0 notes
wwwintinewscoid · 1 month
Text
Ganjar Pranowo Kepada Masyarakat Tertimpa Musibah Banjir Demak
INTINEWS.CO.ID, BICARA MEDSOS – Di Media sosial (medsos) Twitter/X akun Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) pada postingannya tampak Ganjar Pranowo peduli kepada masyarakat tertimpa musibah banjir Demak. Foto tangkapan layar di Twitter/X akun @ganjarpranowo, oleh Ogi “Jhengghot”. Meskipun penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah usai, H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P., Calon Presiden (Capres)…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
galapos · 2 months
Text
0 notes
cultureandbukittinggi · 5 months
Text
Tumblr media
initiariveriset5hUpdate perkembangan korban erupsi gunung Marapi terbaru ------
credit: IG initiariveriset
0 notes
kimsabu · 8 months
Text
Happily Engulfed in Flames
Tumblr media
In the dark night, flames rule the space,
Profound sorrow, the heart feels the ache.
A home once filled with tales and cherished trace,
Now consumed by fire, in fervent blaze it breaks.
People flee, panic-stricken, in search of a place,
No time to stumble, precious possessions erased.
Black smoke cloaks the quiet night's embrace,
Destruction rampant, grief within hearts encased.
Yet in the depth of sorrow, strength unites the race,
Holding hands, facing the darkest night's face.
We'll rise again, rebuild the burned-down base,
In togetherness, finding light in the profound space.
0 notes
yasirmukhtar · 3 months
Text
"Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, Allah menyegerakan hukuman untuknya di dunia. Dan apabila Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, Allah menahan adzab baginya akibat dosanya, sampai Allah memberikan adzab secara penuh pada hari Kiamat.” 
At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Anas bin Malik
194 notes · View notes
kbanews · 10 months
Text
Musibah dan Kehidupan
Hidup itu tantangan. Kehidupan itu sendiri adalah perjuangan. Karenanya siapapun yang hidup di atas bumi ini pastinya akan tertantang. Dari raja-raja dan pemilik kekuasaan, para pebisnis dan saudagar yang kaya raya, hingga mereka yang papah melarat dan dipandang hina dina. Semua pastinya menghadapi ujian atau cobaan sesuai kadar dan ketentuan Penguasa alam semesta. Musibah yang biasa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
jusuffarhan · 10 months
Text
Tumblr media
Karena bagaimanapun rintangannya, apabila kita yakin maka tidak ada yang perlu di khawatirkan karena pasti Allah memberikan yang terbaik buat hambaNya.
CUMAN, kita saja yang selalu memandang dengan kaca mata kita yang terkadang hanya melihat 1 sudut pandang saja.
Temanmu @yusuffarhan
1 note · View note
blogalloh · 1 year
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Meratapi Nasib Saat Ada Musibah" #Dakwah #Islam
Tumblr media
Berikut adalah beberapa nasehat dari ayat al Qur’an, hadits dan perkataan ulama yang semoga bisa menghibur setiap orang yang sedang mengalami musibah. Musibah Terasa Ringan dengan Mengingat Penderitaan yang Dialami Orang Sholih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Meratapi Nasib Saat Ada Musibah" لِيَعْزِ المسْلِمِيْنَ فِي مَصَائِبِهِمْ المصِيْبَةُ بي “Musibah yang menimpaku sungguh akan menghibur kaum muslimin.”1 Dalam lafazh yang lain disebutkan. مَنْ عَظَمَتْ مُصِيْبَتُهُ فَلْيَذْكُرْ مُصِيْبَتِي، فَإِنَّهَا سَتَهَوَّنُ عَلَيْهِ مُصِيْبَتُهُ “Siapa saja yang terasa berat ketika menghapi musibah, maka ingatlah musibah yang menimpaku. Ia akan merasa ringan menghadapi musibah tersebut.”2 Ternyata, musibah orang yang lebih sholih dari kita memang lebih berat dari yang kita alami. Sudah seharusnya kita tidak terus larut dalam kesedihan. Semakin Kuat Iman, Memang Akan Semakin Terus Diuji Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata, يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, « الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ » “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.”3 Di Balik Musibah, Pasti Ada Jalan Keluar Dalam surat Alam Nasyroh, Allah Ta’ala berfirman, فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. An Nasyr: 5) Ayat ini pun diulang setelah itu, إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. An Nasyr: 6) Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengatakan, “Kata al ‘usr (kesulitan) menggunakan alif-lam dan menunjukkan umum (istigroq) yaitu segala macam kesulitan. Hal ini menunjukkan bahwa bagaimana pun sulitnya, akhir dari setiap kesulitan adalah kemudahan.”4 Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً “Bersama kesulitan, ada kemudahan.”5 Merealisasikan Iman adalah dengan Bersabar ‘Ali bin Abi Tholib mengatakan, الصَّبْرُ مِنَ الإِيْمَانِ بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الجَسَدِ، وَلَا إِيْمَانَ لِمَنْ لاَ صَبْرَ لَهُ. “Sabar dan iman adalah bagaikan kepala pada jasad manusia. Oleh karenanya, tidak beriman (dengan iman yang sempurna), jika seseorang tidak memiliki kesabaran.”6 Musibah Awalnya Saja Terasa Sulit, Namun Jika Bersabar akan Semakin Mudah Hudzaifah ibnul Yaman mengatakan, إِنَّ اللهَ لَمْ يَخْلُقْ شَيْئاً قَطٌّ إِلاَّ صَغِيْراً ثُمَّ يَكْبَرُ، إِلاَّ المصِيْبَة فَإِنَّهُ خَلَقَهَا كَبِيْرَةً ثُمَّ تَصْغُرُ. “Sesungguhnya Allah tidaklah menciptakan sesuatu melainkan dari yang kecil hingga yang besar kecuali musibah. Adapun musibah, Allah menciptakannya dari keadaan besar kemudian akan menjadi kecil.”7 Allah menciptakan segala sesuatu, misalkan dalam penciptaan manusia melalui tahapan dari kecil hingga beranjak dewasa (besar) semacam dalam firman Allah, هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا “Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian di
lahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua.” (QS. Ghofir: 67) Namun untuk musibah tidaklah demikian. Musibah datang dalam keadaan besar, yakni terasa berat. Akan tetapi, lambat laut akan menjadi ringan jika seseorang mau bersabar. Bersabarlah Sejak Awal Musibah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى “Yang namanya sabar seharusnya dimulai ketika awal ditimpa musibah.”8 Itulah sabar yang sebenarnya. Sabar yang sebenarnya bukanlah ketika telah mengeluh lebih dulu di awal musibah. Pahala Orang yang Mau Bersabar Tanpa Batas Ingatlah janji Allah, إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ “Sesungguhnya orang-orang yang bersabar, ganjaran bagi mereka adalah tanpa hisab (tak terhingga).” (QS. Az Zumar: 10). Al Auza’i mengatakan bahwa  ganjarannya tidak bisa ditakar dan ditimbang. Ibnu Juraij mengatakan bahwa pahala bagi orang yang bersabar tidak bisa dihitung sama sekali, akan tetapi ia akan diberi tambahan dari itu. Maksudnya, pahala mereka tak terhingga. Sedangkan As Sudi mengatakan bahwa balasan bagi orang yang bersabar adalah surga.9 Akan Mendapatkan Ganti yang Lebih Baik Ummu Salamah -salah satu istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, أُمَّ سَلَمَةَ زَوْجَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ عَبْدٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِى فِى مُصِيبَتِى وَأَخْلِفْ لِى خَيْرًا مِنْهَا إِلاَّ أَجَرَهُ اللَّهُ فِى مُصِيبَتِهِ وَأَخْلَفَ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا ». قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّىَ أَبُو سَلَمَةَ قُلْتُ كَمَا أَمَرَنِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَأَخْلَفَ اللَّهُ لِى خَيْرًا مِنْهُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-. “Siapa saja dari hamba yang tertimpa suatu musibah lalu ia mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi rooji’un. Allahumma’jurnii fii mushibatii wa akhlif lii khoiron minhaa [Segala sesuatu adalah milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah, berilah ganjaran terhadap musibah ang menimpaku dan berilah ganti dengan yang lebih baik]”, maka Allah akan memberinya ganjaran dalam musibahnya dan menggantinya dengan yang lebih baik.” Ketika, Abu Salamah (suamiku) wafat, aku pun menyebut do’a sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan padaku. Allah pun memberiku suami yang lebih baik dari suamiku yang dulu yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”10 Do’a yang disebutkan dalam hadits ini semestinya diucapkan oleh seorang muslim ketika ia ditimpa musibah dan sudah seharusnya ia pahami. Insya Allah, dengan ini ia akan mendapatkan ganti yang lebih baik.Semoga yang mendapati musibah semakin ringan menghadapinya dengan sedikit hiburan ini. Semoga kita selalu dianugerahi kesabaran dari Allah Ta’ala.Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel https://rumaysho.com Diselesaikan pada malam 11 Muharram 1431 H di Panggang-Gunung Kidul (kediaman mertua tercinta) Footnote: 1 Shahih Al Jami’, 5459, dari Al Qosim bin Muhammad. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa haditsini shahih.2 Disebutkan dalam Bahjatul Majalis wa Ansul Majalis, Ibnu ‘Abdil Barr, hal. 249, Mawqi’ Al Waroq.3 HR. Tirmidzi no. 2398, Ibnu Majah no. 4024, Ad Darimi no. 2783, Ahmad (1/185). Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 3402 mengatakan bahwa hadits ini shahih.4Taisir Karimir Rahman, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, hal. 929, Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H5 HR. Ahmad no. 2804. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih.6 Bahjatul Majalis wa Ansul Majalis, hal. 250.7 Idem.8 HR. Bukhari no. 1283, dari Anas bin Malik.9 Lihat Tafsir Al Qu
r’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 7/89, Dar Thoyibah, cetakan kedua, tahun 1420 H.10 HR. Muslim no. 918. Sumber https://rumaysho.com/738-hiburan-bagi-yang-mendapatkan-musibah.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Meratapi Nasib Saat Ada Musibah"
0 notes
realita-lampung · 1 year
Text
Hellikopter Polda Jambi Mendarat Darurat, Kapolda Jambi Patah Tangan Kanan
Tumblr media
JAMBI - Sebuah helikopter dengan penumpang sejumlah pejabat Polda Jambi mendarat darurat di Desai Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, pada Minggu (19/02/2023), pukul 11.02 WIB. Penyebab kecelakaan belum diketahui. https://youtu.be/yW_sGGulglg Berdasarkan informasi yang dihimpun, helikopter berjenis Bell 412 SP dengen registrasi P-3001 tersebut membawa 8 penumpang yakni Kapolda Jambi, Dirpolair Polda Jambi, Dirreskrimum Polda Jambi, Koorsprim Polda Jambi, Ajudan Kapolda Jambi dan 6 crew helly. Kronologis peristiwa, bermula pukul 09.25 WIB Kapolda Jambi beserta rombongan terbang dari Kota Jambi menuju Kota Sungai Penuh, untuk melaksanakan kunjungan kerja peresmian SPKT Polres Kerinci, sekaligus pengamanan kunjungan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kerinci. Pada pukul 11.02 WIB, Posko Polda Jambi mendapat laporan dari kru Helli Bell 412 SP Reg. P-3001 mendarat darurat di titik koordinat tertentu, atau tepatnya di Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci. Dilaporkan semua penumpang selamat, tapi Kapolda Jambi mengalami patah tangan kanan. Segera tindakan evakuasi dilakukan dengan mengirimkan personel Batalyon B Sat. Brimobda Polda Jambi, Polres Kerinci, dan Polres Merangin, menuju lokasi pendaratan darurat, termasuk Tim Medis yang akan melakukan pertolongan pertama. Kemudian Polda Jambi berkoordinasi dengan PT. WKS untuk meminjam helli Bell 412 EP untuk melakukan evakuasi melalui jalur udara. (Red) Read the full article
0 notes