Tumgik
#tolong menolong
tebuirenginitiatives · 11 months
Text
Tolong-Menolong; Solusi Hidup Manusia sebagai Makhluk Sosial
tebuireng.co- Manusia adalah makhluk teristimewa ciptaan Allah SWT. Hal ini ditegaskan sendiri oleh Sang Khaliq; Pencipta kita semua, yaitu Allah SWT. Bahkan sebelum menyatakan ini, Allah bersumpah sebagai penguat akan keistimewaan ciptaanNya ini, manusia. Dalam surah At-Tiin kita bisa menyaksikan pujian hebat Allah ini kepada manusia: وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ ● وَطُورِ سِينِينَ ● وَهَٰذَا…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
journal-rasa · 2 months
Text
Ibadah Terlama, Bukan Menikah
Menikah memang ibadah jangka panjang, tapi bukan berarti adalah ibadah terlama.
Jadi, beberapa waktu lalu aku melihat video anak-anak Palestina yang penampilannya lusuh berlumuran noda sisa peperangan. Namun sinar wajah mereka begitu memancarkan keteguhan dan keyakinan.
Sang pengambil video mengajukan beberpa pertanyaan padanya, pertanyaan khas kanak-kanak seperti:
"Siapa tuhanmu?"
Allah
"Apa agamamu?"
Islam
"Siapa nabimu?"
Muhammad, shalallahu 'alaihi wassalam
"Apa kitabmu?"
Qur'an
"Apa ibadah yang paling utama?"
Jujur, aku kaget pas denger jawaban anak-anak kecil itu ketika ditanya tentang "Apa ibadah paling utama?"
Karena ternyata, jawaban mereka bukan shalat, bukan puasa, bukan zakat, sedekah, haji apalagi menikah.
Jawaban mereka adalah, Tauhid.
Yup! Tauhid.
Ibadah paling utama sekaligus paling lama. Karena menjalaninya perlu waktu seumur hidup. Gak peduli kamu masih bujang, gadis, menikah, gak menikah, janda, duda, selama kamu masih bernyawa, selama itu pulalah kamu wajib memegang erat tauhid.
Eh, kamu paham gak maksudnya? Bukan, ini bukan perkara murtad gak murtad aja.
Gini, ketika kamu hidup bertauhid. Ketika kamu yakin bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Esa, yang tidak membutuhkan siapa-siapa, yang maha berkuasa atas segalanya,
Maka, ketika suatu saat nanti kehidupan kamu berada di titik terendah yang paling rendah sekali pun, kamu gak akan pernah terpikir untuk bunuh diri, untuk menyerah.
Karena kamu yakin bahwa Allah pasti akan menolong kamu, entah bagaimana pun caranya. Akhirnya kamu dipaksa ikhlas untuk melepaskan semuanya... dan hanya berpasrah kepada-Nya.
Inilah kenapa surat Al-Ikhlas (Qul huwallahu Ahad) justru isinya tentang tauhid, bukan tentang 'ikhlas'.
Karena esensi dari kata 'ikhlas' sendiri akan merujuk pada tauhid. Dzat yang tunggal. Dzat yang nasib semua makhluk bergantung pada-Nya. Dzat yang tidak mempunyai sifat seperti makhluk-Nya (beranak dan diperanak). Dzat yang tidak ada sesuatu apa pun yang bisa setara dengan-Nya.
Iya, karena hanya ketika kita berada di titik terbawah sajalah kita baru menyadari tentang betapa kecilnya diri kita. Betapa kita membutuhkan Yang Lebih Besar dari kita, yang hanya satu-satunya, yang mampu menolong kita, suatu Dzat yang lebih besar, yang tidak terjangkau oleh akal makhluk-Nya, tapi dapat menjangkau seluruh urusan makhluk-Nya.
🌸🌸🌸
Jadi, please tolong jangan lagi bilang kalau "menikah adalah ibadah terlama", dan kalau ada yang posting kata-kata kayak gitu, tolong diingetin, dikasih tau.. please... karena efeknya fatal banget..
Ketika seseorang menganggap bahwa "menikah adalah ibadah terlama", maka yang belum menikah jadi takut buat menikah. Dan yang sudah menikah tapi malah saling mendzalimi sesama, jadi takut untuk bercerai.
Padahal cerai itu halal lho. Cerai itu solusi, bukan parameter kualitas diri.
🌸🌸🌸
Ketika kita paham bahwa tauhid adalah ibadah paling utama dan paling lama, maka kita gak akan mempermasalahkan lagi apakah seseorang itu bisa membina rumah tangga atau malah gagal, karena kita tahu bahwa takdir setiap manusia itu digenggam Allah.
Mempertahankan keutuhan rumah tangga itu perbuatan yang mulia, tapi tolong diingat bahwa kehidupan, dan planet Bumi ini, bukan hanya milik orang-orang yang menikah.
Hey, menikah bahkan gak termasuk rukun Islam?!
263 notes · View notes
andromedanisa · 2 months
Text
Allaah itu segalanya ya. disaat kamu tidak tahu harus bercerita kepada siapa, kamu memilih riuh bercerita, mengadu semuanya kepada Allaah. disaat kamu terdesak dan nggak tau minta tolong ke siapa, kamu memilih untuk menangis, mengiba, meminta pertolongan kepadaNya. disaat kamu sedang berseteru dengan makhluk ciptaanNya, dan kamu di pihak yang terdzolimi namun tak ada yang membelamu. kamu memilih untuk menyerahkan semuanya kepada Allaah.
kamu tahu dan sangat paham, sebesar apapun upayamu hanya Allaah yang bisa menyembuhkan, menolong, menyelamatkan, memberikan solusi, memberikan jalan keluar, memberikan rasa tenang dan kelapangan dari seluruh tanda tanyamu.
memang jalan keluar tidak terjadi saat itu juga. tidak terjadi saat kamu meminta kepadaNya. namun terkadang jalan keluar akan terjadi saat kamu diberikan kemampuan untuk sekadar bertahan melalui hari-harimu yang begitu berat tersebut. kamu tidak akan dibiarkan olehNya berjalan sendiri dengan perasaan takut, dengan khawatir, atau hal yang membuatmu resah.
pertolongan Allaah akan selalu datang disaat yang tepat, diwaktu yang kamu sendiri tidak bisa membayangkannya kapan hal itu akan datang. dan kamu akan dibuat takjub.
rasa sabar, tenang dan gigih dalam bertahan barangkali salah satu pertolongan Allaah untukmu. bertahan agar kau lebih kuat, bertahan karena sebentar jalan keluar akan terlihat, bertahan karena memang pertolongan Allaah itu sangat dekat.
disaat kamu merasa dunia sedang tidak baik-baik saja, kamu masih punya Allaah untuk tetap merasa baik-baik saja. sebab apa yang menjadi khawatirmu bila seluruh dunia dan seisinya Allaah berkuasa atas semuanya. Allah berkehendak sesuai dengan kehendakNya. tidak ada satupun yang terluput dalam pandangan Allaah. maka tenanglah wahai jiwa-jiwa yang mengaku bertauhid kepadaNya. ada Allaah dan itu lebih dari cukup.
berdoalah, memintalah yang banyak kebaikan kepadaNya, tanpa sekat, tanpa malu. sebab diri kita disemesta yang luas ini amatlah kecil dan begitu tak berdayanya. maka andalkan Allaah dalam hal apapun. bahkan kamu sampai sejauh ini tentu itu semua karena pertolongan Allaah dan kebaikan Allaah yang begitu luas kepadamu. rasa syukur yang membedakan seseorang merasa begitu lapang dalam menjalani kehidupannya. maka melembutlah wahai diri, melembutlah...
178 notes · View notes
yasirmukhtar · 9 months
Text
Bismillah, apa kabar?
Semoga sehat-sehat, ya.
Bagi yang hidup lagi berat-beratnya, lagi capek-capeknya, sini duduk dulu. Ngobrol dulu.
Emang biasanya rasa sakit, sesak, itu muncul pada sesuatu yang terus berkembang.
Inget ngga rasanya waktu tumbuh gigi? Sakit, kan?
Inget ngga waktu kaki masih numbuh dan sepatu jadi kekecilan? Sesak, kan?
Atau inget ngga momen-momen saat kita terpaksa harus jadi lebih dewasa? Mungkin saat masuk kuliah, merantau, berpisah dari orang tua, punya keluarga sendiri, dan seterusnya. Berat. Ngga mudah.
Tapi semua ada ujungnya. Rasa berat itu ngga akan selamanya.
Setelah semua itu berlalu, kamu jadi orang yang sedikit berbeda. Lebih kuat, lebih bijak, lebih tahu, lebih cermat, atau lebih-lebih lainnya.
Mungkin sekarang ngga kebayang dalam benak kita gimana caranya melalui ujian ini--apapun itu. Sanggup kah kita? Apa solusi yang akan muncul untuk menyelamatkan kita? Apakah Allah benar-benar akan menolong kita? Kapan? Gimana caranya?
Tenang. Atur nafas. Tenang.
Kita tahu kita harus berpikir rasional dan segera mencari solusi. Tapi tenang dulu. Kasihan diri kita kalau terus diserang dengan berbagai spekulasi dan kekhawatiran yang belum terjadi. Bisa-bisa otak kita malah membeku, marah pada keadaan, atau ingin melarikan diri dari masalah.
Mari fokus pada hari ini saja dulu. Apa yang hari ini bisa saya lakukan? Pilih sesuatu. Tidak harus langsung benar atau besar, yang lebih penting dimulai.
Lalu apa?
Besok lakukan lagi. Besoknya lakukan lagi, dan seterusnya.
Dengan mengambil tindakan pada apa-apa yang bisa kita kendalikan, kita merasa lebih berdaya. Kalau kita merasa berdaya, rasa takut dan cemas akan berkurang.
Kalau rasa takut dan cemas itu semakin berkurang, kita bisa melihat lebih jauh ke depan. Bisa jadi setelah itulah kita menemukan solusi atas apapun yang sedang kita hadapi saat ini.
Yuk, jalan pelan-pelan aja. Lakukan satu per satu.
Bismillah, ya Allah kuatkan kami, tolong kami.
316 notes · View notes
ceritajihan · 7 months
Text
Mengawali Oktober
Tumblr media
Sekecil apapun kebaikan itu, tetap selalu ada nilai nya. Berbuat baik tidak lantas membuat mu menjadi orang baik, berbuat baik juga tidak untuk dia yang terlihat baik. Namun berbuat baiklah karena kamu menyadari bahwa manusia itu perlu tolong-menolong.
@ceritajihan
105 notes · View notes
kurniawangunadi · 1 year
Text
Apakah Kamu Tidak Ingin Bahagia?
Nggak apa-apa untuk mengakui bahwa diri tidak sedang baik-baik saja. Apa yang sedang dijalani dan dihadapi saat ini, terasa sangat membingungkan. Bingung karena tidak tahu harus berbuat apa, mau maju terasa begitu melelahkan, tetap bertahan begitu menyakitkan, mau mundur banyak hal yang harus dijelaskan.
Nggak apa-apa untuk bertanya, meminta saran dan pendapat. Barangkali selama ini, karena apa-apa dihadapi sendirian. Takut untuk melibatkan orang lain, karena sebelumnya pernah meminta tolong tapi bukannya mendapat pertolongan, justru mendapat penolakan. Tidak semua orang bisa menolong, juga tidak semua orang akan menolak untuk menolong. 
Kadang berpikir bahwa bertahan saat ini karena demi hal-hal yang dirasa berharga. Tapi di saat yang sama, kita tidak menghargai kehidupan kita sendiri. Membiarkan terpuruk dan menderita, membiarkannya terluka dan tersakit. Kita lupa untuk menghargai akal dan pikiran yang diberikan oleh Tuhan. Kita diberikan semua itu untuk berpikir dan bertindak, membuat keputusan yang baik dari semua pilihan yang Tuhan berikan jalan keluarnya. Kalau jalan keluarnya sudah ada di depan mata tapi tidak dipilih, kita tidak bisa menyalahkan siapapun dan apapun.
Apa mungkin kepercayaan pada orang lain telah hancur, seperti hancurnya diri saat ini. Saat kepercayaan terbesar yang diberikan, justru disiakan dan dikhianati. Tak menyangka hal serupa itu terjadi pada diri, hal yang sebelumnya hanya kita dengar dari cerita orang lain. Ternyata, kini menjalaninya sendiri. Dulu kita mampu berpikir jernih dan memberi jawaban yang masuk akal, tapi kini apa yang dilakukan dan diputuskan semuanya tidak masuk akal dan tidak bisa dipikir dengan jernih. Apakah diri sudah selemah itu? Bukankah dulu diri ini adalah orang yang sangat kuat, penuh mimpi, ambisi, dan hal-hal mengagumkan.
Sudah sejauh ini, mungkin sudah terlalu jauh. Tapi sejauh apapun, selalu ada jalan untuk berhenti dan memutar balik. Dunia ini sementara, dalam kesementaraan ini, apakah kamu tidak ingin bahagia? (c) Kurniawan Gunadi
403 notes · View notes
hellopersimmonpie · 1 year
Text
Betapa sulitnya perempuan menempatkan diri di tengah laki-laki yang tidak memahami kedudukan perempuan dengan baik.
Punya kepribadian kalem dan penurut bisa diperlakukan dengan take for granted. Menjadi pintar, tegas dan kritis malah mendatangkan perasaan insecure.
Gue selalu berdoa semoga laki-laki yang baik dimudahkan hidupnya agar mereka bisa terus menambah ilmu dan memperlakukan perempuan di sekitar mereka dengan baik. Agar kita bisa hidup bersama sebagai hamba yang saling tolong menolong untuk berbuat kebaikan.
262 notes · View notes
penaalmujahidah · 14 days
Text
Segala kerumitan yang memenuhi kepalamu, Allah lebih tahu dan lebih paham dari dirimu sendiri. Jadi, bisakah kamu tenang? Jangan berpikir berlebihan tentang sesuatu yang masih menjadi harapan dan rencana masa depan. Kita hanya bisa sebatas merencanakan, tetapi bagaimana nanti itu urusan Allah.
Betapa banyak kamu jumpai di dalam Al-Qur'an ayat yang menjelaskan bahwa segala urusan itu kembali kepada Allah. Maka jika kamu memahami dengan betul ayat 44 di surat ghafir (al mu'min) itu sudah lebih dari cukup menjadi pemenang.
"Dan aku menyerahkan segala urusanku kepada Allah"
Mengapa ayat ini begitu menenangkan? Karena menurutku, menyerahkan segala urusan kita kepada Allah merupakan bentuk keyakinan kita akan Kemahakuasaan Allah dalam mengatur segala urusan. Saat kita khawatir akan rezeki, kita yakin bahwa Allah adalah ar Rozzaaq. Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam surat Adz Dzariyat ayat 58,
إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلْقُوَّةِ ٱلْمَتِينُ
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.
Kalimat ar Razzaaq di sana menggunakan shigah mubalaghah, yang dalam bahasa arab bermakna untuk menunjukkan sesuatu yang "benar-benar lebih". Itu berarti Allah lah yang selalu dan memberi lebih rezeki kepada kita.
Jika kita bingung terhadap apa yang harus kita lakukan, kita menyakini bahwa Allah adalah al Hadii, sang pemberi petunjuk. Allah selalu menunjukkan kita kepada hal-hal baik dan penuh maslahat. Dalam kebingungan kita, Allah selalu memberikan jalan keluarnya.
Allah juga adalah al Fattaah (yang membuka). Membuka apa? Membuka pintu-pintu rahmah dan rezeki. Al fattaah juga berarti yang menolong kita dari kedzaliman dan rasa sakit. Juga yang memberikan kita jalan keluar dari setiap persoalan yang kita khawatirkan.
Di saat kita merasa tidak ada satu pun orang yang bisa dimintai tolong, kita yakin bahwa Allah adalah ash Shomad (tempat bergantung).
Di saat kita merasa kecewa dengan realita yang tak sesuai harapan, dengan menyerahkan urusan kepada Allah, kita yakin bahwa Allah adalah Al Qadiir (yang Kuasa, yang Menetapkan). Allah tidak pernah salah dalam mengatur dan menetapkan sesuatu. Maka saat keinginan kita tidak terpenuhi, kita masih bisa mensyukuri dan yakin bahwa apa yang Allah tetapkan itulah yang terbaik untuk kita.
Terlalu panjang jika kita menjabarkan asma wa sifat yang Allah miliki. Pada intinya, saat kita menyerahkan urusan kepada Allah, kita menyadari bahwa diri kita tak mampu mengatur sedikit pun urusan kita. Bahkan meski hanya sekedar untuk berkedip saja kita tidak pernah mampu melakukannya tanpa bantuan Allah.
Ya Rabb, padamu aku menyerahkan segala urusan. Karena jika aku yang mengatur sendiri, semuanya akan berantakan.
Sebuah surat untuk diri sendiri,
@penaalmujahidah
24 notes · View notes
amelyaseptiana · 7 months
Text
Ruangaksara #169
Menolong diri sendiri
Jika ingin menolong orang lain, maka orang pertama yg perlu kita tolong adalah diri sendiri. Menolong dari apa? Dari prasangka dan asumsi-asumsi yg tidak pernah dikonfirmasi kebenarannya.
Ada banyak sekali tindakan orang lain yang tidak kita pahami. Pun juga ada banyak tindakan kita yang orang lain tidak pahami.
Seringnya, kita menuntut orang lain untuk memahami kita, tapi lupa untuk menuntut diri sendiri untuk memahami setiap tindakan yang dilakukan.
Sepertinya kita memang harus terus belajar mendefinisikan keadaan dengan baik agar kepala kita tak bising dengan "salah sangka".
42 notes · View notes
gadisturatea · 1 year
Text
Ketika salah seorang dari kita sedang dihadapkan pada ujian yang berat, maka pasanganlah menjadi orang pertama yang akan mengelus kepala kita. Memberikan pelukan yang menguatkan. Memberikan kehangatan yang menenangkan.
Karena sejatinya menikah adalah saling meringankan beban, bukan malah menambah beban. Saling tolong menolong dalam setiap kesulitan, bukan malah saling mengabaikan. Saling mendukung dalam setiap keadaan, bukan saling menghujat satu sama lainnya.
— dalam buku Menuju Halal
117 notes · View notes
aydhana · 1 year
Text
Biar ditolong dan dijaga Allah
Mungkin kita sedang sibuk membuat rencana, membuat sistem, setting goals, mengatur manajemen waktu, keuangan, membuat target-target pengembangan diri, membuat list untuk memperbaiki diri sebagai hamba Allah, sebagai anak, orangtua, dan peran-peran lainnya.
Ya, seringkalinya mungkin kita sibuk berstrategi secara teknis. Dan itu baik, sebagai ikhtiar merincikan jalan berjuang. Banyak kita dengar, gagal merencanakan berarti merencanakan kegagalan. Yap, tapi jangan sampai satu hal terpenting ini terlewat.
Pertolongan dan penjagaan Allah Swt. adalah kunci kesuksesan semua rencana dan urusan kita.
Karena kalau Pemilik Semesta tolong kita, yang sukar akan menjadi mudah, cita-cita kebaikan kita yang sepertinya mustahil diraih karena keterbatasan kita, bisa menjadi mungkin atas izinNya.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan biar Allah tolong kita?
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu" Q.S. Muhammad : 7
Jadi dengan segala keterbatasan kita, yang bisa kita lakukan agar Allah menolong kita adalah menolong agama Allah dan letakkan itu pada/sebagai rutinitas keseharian kita.
Mari kita mulai ikhtiarkan, agar Allah tolong kita♡
60 notes · View notes
narashit · 11 months
Note
Halo kak, aku lagi gloomy. Didn't have anything to share except that, if you don't mind 🙃
Pilih mana, dicintai atau mencintai? Kenapa pilih itu?
Hai, Anon.
Tolong maafkan aku karena baru sempat membalas.
Pertanyaan yang sulit karena aku gagal dalam keduanya. Haha.
Dicintai kerap bikin aku merasa berharga, dimengerti, juga perlakuan-perlakuan lain tentang penghormatan dan pemakluman. Itu sesuatu yang menyenangkan. Sangat menyenangkan, bahkan. Aku berpikir seseorang menjadi senang bahkan bahagia cuma karena aku berada di dekatnya. Sayangnya aku bukan jenis orang yang pantas mendapatkan perlakuan semacam itu.
Pikiran-pikiran tentang berbuat apa saja seenak jidatku terlalu sering muncul. Aku terlalu jelas memanfaatkan posisi sebagai yang dicintai untuk sampai kepada tujuan-tujuan yang bahkan aku sendiri tak tahu asal dan tujuannya. Aku takut akan menjadi orang jahat, tetapi ironisnya, perasaan lega bahwa ada orang lain yang mencintaiku dan memaklumiku justru membuatku menjadi jahat. Benar-benar jahat sampai aku membenci diriku sendiri.
Aku suka sekali proses mencintai. Melakukan apa saja yang kuingin supaya dia senang, itu hal yang sangat menyenangkan. Bayangkan ketika kamu berhasil membuatnya senang, bukankah sangat menyenangkan? Bagaimana mungkin proses menyenangkan dirimu sendiri dapat membuat orang lain juga merasa senang?
Mencintai membuatku selalu bersemangat. Aku akan dengan sengaja memajukan alarm bangun tidurku hanya untuk menelepon orang yang kusayang sampai bangun untuk kuucapi selamat pagi. Jawaban "selamat pagi" dengan suara bangun tidurnya lebih dari cukup untukku menjalani satu hari kehidupan yang tak jarang bertingkah brengsek itu.
Aku bukanlah dermawan dan penuh kasih yang dapat menolong bahkan ketika di depan mataku terpampang jelas seseorang yang butuh pertolongan. Terlalu banyak pertimbangan yang akhirnya membuatku tak melakukan apa pun. Itu sikap yang berbeda 180 derajat ketika aku melihat seseorang yang kucintai. Dan inilah kegagalanku selanjutnya, sebab memaksakan kemampuan dan kehendak selalu dapat memancing kesalahan dan kelemahanku sampai ke tahap yang menyedihkan. Benar-benar menyedihkan sampai aku membenci diriku sendiri.
Tetapi kalau harus memilih, aku akan memilih 'mencintai' saja. Aku lebih senang tampak menyedihkan daripada menjadi sosok yang jahat bahkan di mataku sendiri.
Kumohon maafkan aku kalau pada akhirnya menjadikan pertanyaanmu sebagai sesuatu yang cuma tentangku. Tapi, yah, semoga menjawab.
20 notes · View notes
andromedanisa · 9 months
Text
Meminta sebuah kelapangan hati..
Dikarunia hati yang lapang itu, menentramkan ya. Kita tidak lagi gusar pada apa-apa yang belum kita miliki, sekalipun banyak hal yang terlewat perihal teman-teman seusia kita yang langkahnya sudah sangat jauh.
aku melihat orang-orang yang ridho terhadap takdir dalam hidupnya. Semuanya adalah orang-orang yang begitu lapang hatinya. Luas sekali kesabarannya, bagi mereka urusan dunia itu hanyalah sebuah sarana jalan mereka untuk menggapai akhirat, kehidupan yang lebih kekal lagi.
Allaah karuniakan mereka kelapangan hati, sehingga melihat suatu urusan dunia yang membuatnya bersedih sekalipun, mereka kembalikan kepada Allaah. Bahwa apa yang telah Allaah kehendaki semuanya baik dan terbaik untuk mereka.
Dan benarlah, kelapangan hati tidak bisa didapatkan dengan begitu saja. Ada banyak ujian yang harus dilalui, dan ilmu yang telah dipelajari. Ilmu Tauhid, ilmu tawakal, ilmu penyerahan diri dengan totalitas penuh kepada Allaah. Lalu, dengan usaha berdoa setiap harinya, setiap waktu. Meminta agar diberi keridhoan dan kelapangan hati dalam menjalani setiap fase kehidupan ini.
Semoga Allaah selalu tolong dan kuatkan. Dan memang hanya Allaah yang bisa menolong dan menguatkan, tidak ada yang lain..
لا حولا ولا قوات إلا بالله
348 notes · View notes
ridzqisuci · 7 months
Text
Sedang viral kasus mahasiswi bunuh diri. Melihat beritanya, aku bisa merasakan seberapa campur aduk perasaannya sampai terlintas pikiran untuk mengakhiri hidup hingga berhasil direalisasikan. Sebab akupun pernah diposisi tersebut. Ketika sedang ditimpa masalah yang bertumpuk, seringnya muncul keinginan untuk mati aja. Serius. Kadang juga bertanya dalam hati seakan nanya ke mamah, "Mah.. di barzakh enak ya? Aku rasanya pengen ikut mamah aja kesana.."
Tapi setelah itu langsung sadar lagi kalau pikiran aku saat itu adalah pikiran yang dibenci Allah. Yang gak boleh dipikirkan lebih jauh lagi apalagi dicoba dilakukan. Sebab Allah benci dan itu cukup menjadi alasan yang kuat untuk jangan sekalipun coba-coba.
Dan jangankan aku yang imannya masih ecek-ecek. Perempuan super shalihah seperti bunda Maryam aja pas depresi yang terucap dari lisannya, "Andai aku mati saja."
Jadi perasaan ingin mati ketika punya masalah itu valid, wajar. Merealisasikannya yang gak wajar dan gak boleh.
Mungkin ini juga hikmahnya Allah haramkan bunuh diri. Karena kalau enggak, ketika punya masalah pasti manusia akan memilih untuk membunuh dirinya saja.
Pikiran lain yang membuat aku menampikkan pikiran untuk bunuh diri saat sedang bermasalah adalah karena aku udah sering dilanda masalah. Tapi selalu berakhir dengan aku yang mampu melewatinya. Lantas kenapa aku harus bunuh diri, kalau aku tahu masalah itu pada akhirnya akan mampu aku lewati. Lalu muncul masalah baru dan lalu mampu juga aku lewati. Tentunya dengan bantuan Allah. Sebab begitulah hakikat hidup di dunia. Kita melangkah dari satu masalah ke masalah lainnya.
Dan lagi, bunuh diri itu tak akan menyelesaikan masalah. Justru akan memperpanjang masalah sampai Yaumul Hisab. Maka siapapun kamu yang lagi depresi, tolong bertahanlah. Bergantunglah pada Allah. Karena mustahil Allah tidak menolong. Kamu punya Allah dan itu lebih dari sekedar cukup untuk menyelesaikan masalah-masalahmu. Asal kamu mau sabar, asal kamu mau ikhtiar, asal kamu mau tawakal, jalan keluar pasti akan muncul, terbuka dengan lebar.
11 notes · View notes
kayyishwr · 1 year
Note
Menurut mas kayyis, persahabatan cowo cewe dlm Islam itu gimana?
yang sesuai adab-adab Islam tentunya
tidak berlebihan, tidak berduaan, tidak bersentuhan secara sengaja, tidak mendekati perzinaan
pada prinsipnya, dalam hal muamalah kita diminta untuk tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan Allah menciptakan manusia untuk saling mengenal
dan yang terpenting kata Gus Baha, tidak bermaksiat kepada Allah
29 notes · View notes
nooneblue · 1 year
Text
sering merasa buruk sama diri sendiri, mengapa sulit sekali percaya sama diri, mengapa begitu keras sama diri, mengapa butuh orang lain terus, mengapa baru merasa percaya diri, merasa dicintai setelah orang lain hadir, mengapa mudah sekali menangis,
tapi entah, apa aku lupa, setiap aku yang mudah sekali menangis itu gak kabur dan gak ninggalin apa yang dikerjain, masih berusaha untuk ngerjain walau kepala udah kusut, tapi jadi diingetin lagi sama temenku yang for sure, form of Allah's taking care of me, fir, kalau sudah gak kuat, udah capek banget, udah kusut banget, jangan diterusin, itu namanya nyakitin diri sendiri. deg, aku kayak, yang bener? kalau aku gak usaha lagi sampe mati-matian gimana bisa kelar? aku yang usaha segini aja udah ketinggalan,
sejenak, jeda dulu gapapa, doa dulu sama Allah biar lebih tenang lebih jernih pikirannya, lebih berkah waktunya, jangan ngandelin diri sendiri, jangan nyiksa diri sendiri, Allah gak mau kamu zhalim sm dirimu sendiri, Allah ngasi ujian ini karena tau kamu bisa, allah tau paling tau kamu tuh ada kapasitas dan kemampuan untuk melewati ini.
lalu dilanjut, "tapi kamu harus kuat, biar ini selesai dengan baik", meski boleh istirahat, harus ada tanggung jawab buat lanjut lagi, bukan kerja terus terusan sampe kamu stress, sampe kamu gabisa mikir tapi dipaksain, tp kerja terus rehat terus lanjut lagi. minta pertolongan sama allah. dan yaallah, belajar yakin, Allah tuh pasti nolong kita, pasti, janji Allah tuh pasti, gak bakal khianat. kita fokus ikhtiar, tapi hati disandar ke Allah. kita rancang rencana, usaha sebisa kita, sebaik yang kita bisa, dan jangan pesimis.. Allah udah menolong mu sampai dirimu yang berumur sekarang ini, inget nggak dulu juga pernah nangis merasa putus asa dan takut, terus Allah bantu, bisa.. bisa kok..
kalau ada revisi ya gapapa, selama masih bernapas, selama masih bisa doa, selama masih bisa minta tolong sama Allah, bisa, pasti bisa, sekarang kerjain dulu yang di depan kamu yang kamu bisa, jangan mikirin kemana mana dulu, kalau ada masalah di esok hari, biarkan dirimu esok hari yang menghadapinya. dan inget, pasti bisa, pasti selesai, pasti dibantu.
gapapa nangis, gapapa lemah, tapi abis itu bangkit lagi.
17 notes · View notes