Tumgik
#senyuman
ruang-bising · 4 months
Text
"Tidak Semua Buku Yang Kamu Baca Harus Kamu Selesaikan."
Tumblr media
Isma'ul Ahmad pernah menuliskan di dalam bukunya,
"Tidak semua buku yang kamu baca harus kamu selesaikan"
Jika kamu tak lagi mampu menikmati alurnya, tak lagi bergairah melanjutkan jalan ceritanya, dan justru membuatmu semakin bingung memahaminya, tak apa berhenti saja. tidak semua buku yang kamu baca harus kamu selesaikan.
seperti Ia yang sedihnya tertulis 'bahagia' yang tangisnya tertulis 'tawa' dan yang diamnya selalu saja menghadirkan tanda tanya Adalah kata rahasia yang membingungkan, yang selalu kamu paksa untuk kamu pahami.
sesekali kamu harus menerima, bahwa di dunia ini, memang ada hal-hal yang tidak bisa dan tidak harus dimengerti seperti 'Alif Lam Mim'. Sekeras apapun kamu memahami maknanya, barangkali kamu hanya akan menemukan tafsir terbaik yang kebenarannya masih bisa dipertanyakan.
boleh jadi, pilihan terbaik adalah menutup buku itu dan memasrahkan segala jawaban pada-Nya, lalu mengatakan kalimat ini di dalam hati:
"Ia adalah buku yang tak pernah selesai kubaca, tapi akan senantiasa kusimpan. buku yang setiap halamannya mengandung misteri dan setiap katanya menyimpan tanda-tanya. Aku tak akan membukanya kembali sampai aku mulai memahami bahwa tidak harus kata-kata yang menjelaskan tetapi cukup oleh satu anggukan kecil dan sebuah senyuman."
149 notes · View notes
sazzadiyatan · 9 months
Text
Haru
kalau  dulu punya uang ayah juga bakal sekolahkan kamu di sekolah bagus, biar kamu mendapatkanpendidikan terbaik, apalah waktu itu ayah cuma mampu menyekolahkan disana
ayah dengan muka datarnya 2023
semakin dewasa aku menyadari ternyata menjadi orangtua merupakan sebuah tanggungjawab yang begitu besar, semakin melihat sekitarku baik saudara, teman seumuran yang sudah banyak berada pada fase memilihkan tempat pendidikan terbaik untuk buah hati mereka.
didukung posisiku sebagai pendidik, pernah disuatu hari aku bercerita ke ayah bagaimana semakin mahalnya dana pendidikan yang dikeluarkan oleh banyak orang, dan di saat itu aku masih merasa apakah memang seharusnya perlu menyekolahkan anak dengan dana sebanyak itu di tingkat Taman kanak kanak.
dengan wajah datarnya ayah mengatakan “siapa sih yang gak mau anaknya dapat sekolah terbaik, apalagi dia mampu, dulu kalau punya uang ayah juga pingin kamu mendapatkan pendidikan terbaik di sekolah yang bagus, tapi ayah waktu itu cuma mampu menyekolahkan kamu disana”
aku terdiam mendengarnya, mungkin aku belum berperan menjadi orangtua saat ini, sehingga aku berstatement demikian, mungkin saja nanti akan berubah jika Allah mentakdirkan aku menjadi orangtua, bahkan saat mendengar perkataan ayah tersebut aku mengaminkan dalam hati.
dahulu  saat  setingkat SD ayah menyekolahkanku di madrasah yang memiliki yayasan untuk membantu anak yatim dan kurang mampu, kata ayah dibanding dengan lainya sekolah tersebut tergolong terjangkau biaya pendidikanya, kata ayah juga madrasah tersebut memperbolehkan para wali murid menunggak membayar spp jika belum mampu membayar. didukung lagi saat tahun 2000an madrasah tempatku bersekolah sudah memiliki program fullday yang saat itu hanya sekolah sekolah bagus dengan biaya mahal yang memilikinya.
tapi aku bersyukur dengan pilihan ayah, dengan upayanya waktu itu ayah mampu menyekolahkanku di madrasah, Taman Pendidikan Al-qur’an, memberikanku les tambahan saat kelas 5 dan 6, memasukkanku ke pesantren hingga sanggup membawa gelarku hingga detik ini.
mungkin kalau ayah tahu akan ada drama saat aku menyelesaikan sarjana pasti akan memperbolehkan aku kemana saja waktu itu, sehingga aku tidak akan membenci kota kelahiranku sendiri, Qodarullah wa maa shaa Faala.
pengalaman serupa juga diceritakan rekan kerja yang duduk di sebelah mejaku, katanya dia dulu ingin masuk SMA favorit di kota kami, namun dengan pertimbangan biaya adik-adiknya sang ibu memintanya untuk sekolah di dekat rumah saja dengan biaya transportasi dan uang saku yang mampu untuk dibayarkan biaya sekolah adik adiknya. lalu aku berkaca kaca mendengan selorohanya
kayaknya orangtua kita juga pengenya dan maunya kita kuliah ke luar negeri us, ciputra misalnya,  atau kemanapun kita mau, setidaknya kita punya privilage yang tidak semua orang memilikinya, dan orangtua kita masih mengusahakanya.
ternyata memang menjadi orangtua tidak mudah, terimakasih ayah ibuk yang sudah memberikan pendidikan terbaik untukku, meski ada luka pengasuhan yang aku rasakan hingga detik ini--maafkan anakmu yang belum bisa mendapatkan beasiswa untuk bisa kuliah dengan gratis , maafkan belum bisa membanggakan, maafkan juga aku yang masih menjadi beban pikiran kalian. entah berapa materi yang sudah kalian keluarkan untuk pendidikanku dan sampai saat ini kalian tidak meminta apapun kecuali agar aku tetap menjaga sholat fardhu, tahajud dan puasa sunnah
terimakasih sudah bersabar dengan anakmu yang masih menjadi manusia manusia biasa hingga detik ini :)
Gresik, 27 Juli 2023 dengan air mata terbendung menuliskannya
Sazzadiyatan
14 notes · View notes
dinaandme · 2 years
Quote
Sebelum hujan, Allah telah beri pertanda untuk langit yang semakin meredup. Suara gemuruh sebagai peringatan untuk segera mengangkat jemuran. Gerimis untuk upaya segera berteduh bagi para pengguna jalan. Dan hujan akan dengan damai menyejukkan suasana panas yang sempat menerpa. Memunculkan setitik senyuman akan suatu memori mengganggu yang sempat terpendam barang sejenak. Sebagian dari orang yang mengharapkan cuaca itu berani berdiri mewakili perasaan dalam guyuran sucinya air hujan kala tengah menengadah. Meluapkan segala rasa yang terlalu lama menumpuk. Menguapkan timbunan rindu.
Dina and Me
5 notes · View notes
segudangpikiran · 1 year
Text
Tersenyumlah bukan karena kita paling bahagia, tetapi karena kita mensyukuri segalanya.
Tersenyumlah bukan karena kita kaya raya, tetapi karena kita selalu merasa cukup dan bersyukur.
Tersenyumlah bukan karena kita sudah bebas dari masalah, tetapi karena kita selalu yakin bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik.
Tumblr media
1 note · View note
nurulbeysha · 8 months
Text
Aku menemukan kamu ketika lugu. Kamu datang dengan senyuman yang begitu menyejukkan hati. Kamu mencoba mengenalkan sesuatu yang tidak pernah kutahu sebelumnya. Dan, benar, tanpa tersadar aku mulai menyukaimu.
Kamu membuatku bahagia, hingga membuatku mengabaikan nasehat seorang sahabat yang kukira sebuah kedengkian. Kamu yang selalu di sampingku, aku begitu yakin kamu tidak akan meninggalkan.
Aku yang terbiasa denganmu, kini harus kembali terbiasa tanpamu.
Memperbaiki kembali, memulai kembali, menyembuhkan sendiri. Aku dengan versi terbaru, yang mana aku pun tidak mengenalnya. Beruntung, sahabatku masih menerima aku yang telah patah ini. Bahkan menyediakan suatu ruang untukku mengobati lukanya.
Sekarang mengingat senyumanmu menjadi hal yang sangat kubenci. Senyuman yang kukira menyejukkan ternyata menyebabkan sebuah luka yang hebat.
Tumblr media
1 note · View note
aramasan · 1 year
Text
Tentang waktu.
Tentang satu.
Tentang jatuh.
Entahlah, mungkin juga tetang patuh.
Rindu.
Lalu pilu.
Semakin panjang jalan yang berlalu.
Semakin pendek jarak yang harus kutempuh.
Terkadang ingin sekali berbalik.
Menjawab semua ujian yang dulunya pelik.
Memilih kanan yang dulu kiri kupilih.
Sulit.
Tak akan mungkin lagi.
Untuk sekali saja lagi.
Aku hanya ingin kembali.
Di masa-masa semua tidak rumit.
Ketika jika terjatuh, hanya kaki.
Mungkin juga tangan yang terasa sakit.
Bukannya "HATI".
_____________
Rinai, hati, dan api.
_______________
Tumblr media
1 note · View note
hagroidkerwn · 2 years
Text
Single Show (1/3)
Apa arti satu orang bagi seluruh dunia.
Itulah hal terakhir yang muncul dibenakku sebelum aku jatuh kedalam kegelapan.
(Terengah-engah)
"Gawat, aku ketiduran lagi di kelas. Apa Profesor ada absen kita?"
"Tidak, tapi dia memelototimu beberapa kali."
"Gawat, apa dia tidak akan meluluskanku? Padahal sudah di Universitas, kenapa masih begitu streng sih."
"Murid di kelas ini sangat sedikit pasti karena posisi profesornya yang sering kalau sampai dia mengingatmu tamat sudah riwayatmu."
"Huh… Aku tidak akan mengambil kelasnya kalau saja tidak penuh."
"Oh, tapi kenapa kamu masih ambil kasih ini kalau kamu tahu gurunya streng?"
"…karena aku tidak lulus tahun lalu, jadi aku mengulang. Kalau aku gagal lagi, aku jadi telat lulusnya."
"..."
"Apa sekarang aku masih bisa membatalkan kelas ini?"
"Tidak, kelasnya sudah masuk minggu ke-8. Oh ya, aku ada janji sama temanku makan siang, aku pergi dulu ya."
Murid-murid lainnya juga pergi, hanya ada aku di kelas sebesar itu.
"Ugh…" "Sudahlah."
Debu di udara, tulisan berantakan di papan tulis, dan sampah di lantai, semua yang terlihat...
…membuat orang kesal.
Sinar matahari menembus jendela memancarkan cahayanya ke meja, dan membentuk sebuah senyuman yang mengerikan.
Aku benar-benar tidak tahan. Jadi aku lari ke luar ruangan kelas.
Namaku adalah John Doe, nama yang biasa di negara ini.
Selama 20 tahun aku hidup, setiap hari selalu sama seperti hari yang disalin dan ditempel.
Sekolah menengah atas biasa, nilai rata-rata, dan masuk Universitas biasa…
Bahkan jurusanku tidak menarik, dan makanan kantinnya pun biasa-biasa saja…
Aku khawatir teman sekelasku akan melupakanku setelah kita lulus nanti.
Anak laki-laki biasa, dengan kehidupan yang datar.
-- Ini adalah keseluruhan ceritaku.
Marionette, 09 Mei 2021 (ditulis pada tanggal)
1 note · View note
cikguazmi · 4 months
Text
anak saudara dan pak mat
Suatu hari ketika keluarga mertua ku mengadakan majlis kenduri arwah di kampung, kami dikejutkan dengan berita kematian abang kepada mertua ku yang juga merupakan bapa saudara kepada suami ku. Oleh kerana ketika itu hanya suami aku sahaja yang mempunyai kereta, maka mertua ku dan adik beradik ipar yang lain semuanya turut serta menziarahi jenazah di kampung lain yang agak jauh juga daripada kampung mertua ku.
Oleh tempat duduk terhad, suami ku menyarankan agar ku tinggal sahaja di rumah mertua ku dan ditemani oleh dua orang anak saudara suami ku. Zaidin anak adik ipar ku yang baru nak masuk tingkatan 1 dan Zairul anak abang ipar ku yang baru nak masuk darjah 6. Kedua-dua mereka ini masih belum bersunat.
Aku tidak berapa percaya kepada budak-budak tersebut kerana memang aku tahu, setiap kali aku mandi Zaidin memang tak lepas peluang untuk mengintai tubuh ku. Namun begitu aku diam sahaja perkara tersebut, bukannya orang lain, anak saudara suami aku juga yang aku anggap macam anak saudara aku juga. Lagi pun mereka itu budak-budak yang sedang melangkah ke alam remaja tentulah keinginan untuk mengetahui dan mencuba perkara yang berkaitan seks itu meluap-meluap. Disebabkan itu saranan suami ku, maka aku tidak membantahnya, diharapkan tiada apa yang tidak diingini berlaku pada diri ku malam ni.
Aku melayan anak buah suami ku itu macam biasa, walau pun aku perasan mereka memandang aku seolah-olah mahu menelan tubuh ku ini. Memang nasib tidak menyebelahi diriku malam ini, di luar rumah sayup-sayup kedengaran bunyi burung hantu yang menyeramkan bulu roma ku.
Aku sememang nya seorang yang penakut, malam itu aku terpaksa meminta tolong Zaidin dan Zairul menemani aku untuk ke tandas yang terletak di luar rumah. Tandas kampung yang dibina menggunakan papan, walaupun bertutup semua tetapi masih terdapat lubang-lubang yang membolehkan Zaidin dan Zairul mengintai aku yang melepaskan hajat.
Namun begitu aku tidak mempedulikan apa yang Zaidin dan Zairul buat, ketika ini perut aku memulas dan ingin melepaskan hajat, kalau dia orang mengintai tubuh ku pun itu rezeki dia orang lah, aku tidak ada malu lagi dah ketika ini.
Setelah lega aku mendapatkan Zaidin dan Zairul yang menunggu di luar dengan tersenyum-senyum memandang aku, aku membalas senyuman mereka dan bertanya samada mereka nak kencing atau tidak. Mereka mengeleng-geleng kepala, tetapi aku perasan seluar pendek yang dipakai oleh mereka berdua tertonjol ke depan.
Sah dia orang mengintai aku tadi yang menyebabkan zakar dia orang menegang. Sememang nya ketika melepaskan hajat tadi, aku menyelak kain ku ke atas mendedahkan keseluruhan anggota bahagian bawah tubuh ku.
“Mak Ngah, tadi Zaidin mengintai Mak Ngah,” Zairul memberi tahu aku.
“Ooo ambil peluang ye, tak baik Zaidin buat macam tu,” tegur ku.
“Habis tu kalau mintak nak tengok, mesti Mak Ngah tak kasi punya, jadi peluang yang ada tadi memang saya tak lepas punya,” jawab Zaidin.
“Fuh! Mak Ngah punya memang tembam, bulu banyak pulak tu, sampai sekarang batang pelir saya masih menegang, teringatkan burit Mak Ngah tadi,” sambung Zaidin lagi.
Merah muka aku menahan malu dan geram tapi nak buat macam mana Zaidin memang macam tu, kenakalan memang diakui oleh kedua orang tuanya sendiri.
“Zaidin… tak baik tengok orang lain punya, lagi pun Zaidin masih budak tak baik memikirkan perkara yang bukan-bukan,” tegur ku lagi.
“Ala Mak Ngah, kita orang dah rasalah burit budak perempuan, hangat dan geli bila dijolok dengan batang pelir,” jawab Zaidin selamba.
Meremang bulu roma ku mendengar jawapan tersebut.
“Eii Zaidin ni nakalnya, nanti Mak Ngah cakap kat bapak kan,” ugut ku.
“Ala kalau Mak Ngah beritahu bapak kita pun, boleh cakap jugak yang burit Mak Ngah tembam dan berbulu,” jawabnya pula.
Boleh hilang akal aku kalau dilayan sangat budak ni. Suami adik ipar yang merupakan biras aku lebih tua daripada aku memang seorang yang gatal sikit. Pernah beberapa kali dia mengambil peluang menepuk punggung ku ketika di dapur. Anak dengan bapak sama je perangainya.
Jadi aku ubah strategi aku daripada menasihat kepada melayan karenah anak saudara suami ku ini.
“Zaidin buat dengan siapa?” tanya aku ingin tahu.
Dia menceritakan yang dia pernah bersetubuh dengan budak perempuan kampung ini yang sekelas dengannya, ketika pulang dari mengaji quran. Menurutnya lagi dia belum pernah bersetubuh dengan perempuan dewasa dan dia teringin sangat ingin merasa lubang burit perempuan dewasa.
“Zaidin tak boleh buat dengan perempuan dewasa sebab tak bersunat lagi,” jawab ku cuba mengawal keadaan.
“Ala tak kisah Mak Ngah, orang Cina dan India tu boleh main, mereka tu bukan bersunat pun,” jawab Zaidin cuba memusingkan fakta.
Panas muka ku, terkena aku dengan jawapan budak ni.
“Jadi Zaidin nak apa sebenarnya ni?” tanya aku cuba mematikan helahnya.
“Mak Ngah bagilah saya rasa sekali burit Mak Ngah malam ni, tak tahan ni, dari tadi batang pelir saya asyik menegang saja,” jawabnya selamba.
Memang dah agak dah, itu yang dia mahu sebenarnya. Zairul hanya tersenyum dan diam membisu saje.
“Eh tak Mak Ngah tak boleh bagi lah Zaidin, berdosa tau, lagi pun Mak Ngah ni bini Pak Ngah kau, kalau dia tahu kan susah nanti,” jawab ku berterus terang.
“Ala Mak Ngah jangan bagi tau yang Idin dah rasa burit Mak Ngah, tolonglah Mak Ngah tak tahan ni, nak meletup rasanya batang pelir saya ni,” sambung Zaidin sambil menayangkan batang pelirnya yang keras menegang itu.
Berdebar juga melihat saiz batang pelir Zaidin yang berukuran lelaki dewasa walaupun dia masih berusia 13 tahun dan masih belum bersunat. Terlintas jugak dalam kepala aku bagaimanalah budak perempuan yang sebaya dengannya menerima kemasukan batang pelir Zaidin yang bersaiz lelaki dewasa ke dalam kemaluan dia orang. Patutlah dia beriya-iya sangat nak rasa burit perempuan dewasa, saiz zakarnya memang untuk burit perempuan dewasa.
“Kalau Mak Ngah tak nak kasi, kita nak tinggalkan Mak Ngah sorang-sorang kat sini, tidurlah dengan hantu kubur kat belakang rumah tu,” ugut Zaidin.
Rumah mertua ku memang berdekatan dengan kawasan perkuburan, tu yang menyeramkan aku bila tinggal sorang-sorang.
“Janganlah macam tu Din, Mak Ngah takut sorang-sorang kat rumah ni,” rayu aku.
“Kami boleh temankan Mak Ngah tapi tu la, bagi lah kami rasa sekali burit Mak Ngah tu, bukannya orang lain tahu pun, kita-kita je Mak Ngah,” pujuk Zaidin lagi.
Aku buntu memikirkan cara untuk menghindarkan dari bencana yang bakal menimpa diriku. Nampaknya dalam keterpaksaan begini aku pasrah menyerahkan tubuhku untuk dinikmati oleh Zaidin dan Zairul. Sememang aku tidak sanggup mengharungi malam yang penuh menyeramkan seandainya aku ditinggalkan bersendirian.
Aku cuba memujuk hati bahawa keadaan yang akan diharungi adalah sama seperti malam-malam yang lain cuma situasi yang berbeza. Jika di malam-malam yang lepas aku ditiduri oleh suami sendiri dan hanya zakar suami sahaja yang memasuki faraj ku tetapi malam ini aku akan ditiduri oleh anak saudara suami ku dan mungkin zakar mereka akan memasuki faraj ku.
Tambahan lagi saiz dan kekerasan batang pelir Zaidin menyebabkan faraj ku berdenyut-denyut melihat nya. Kadang-kadang terlintas juga di fikiran ku untuk merasai batang zakar yang belum bersunat. Pernah juga aku berkhayal disetubuhi oleh pelakon cerita Korea dah tentu zakarnya tidak disunatkan.
Kini batang pelir Zaidin yang belum bersunat dan saiznya yang menyamai saiz zakar suami ku terpampang didepan aku. Akhirnya aku mengalah dengan keadaan, setelah menyepi beberapa ketika. Zaidin masih lagi memain-mainkan zakarnya yang keras menegang itu.
“Baiklah Zaidin, Mak Ngah mengalah, kalau Zaidin dan teringin sangat nak rasa Mak Ngah boleh bagi, tapi kena janji tau tak ceritakan perkara ini kepada sesiapa.”
Tersenyum lebar Zaidin mendengar pengakuan aku tersebut, lantas tubuh ku dipeluk dan diciumnya.
“Kami janji Mak Ngah, tak kan cerita kepada sesiapa pun,” janji Zaidin sambil menyondol zakarnya pada tubuh ku.
Aku mengajak Zaidin ke bilik tidur untuk dia melampiaskan nafsunya dengan tubuh ku. Aku berbaring membiarkan Zaidin mengerjakan tubuh ku. Tangan dan mulutnya rakus mengerjakan buah dada ku serta mencium seluruh tubuh ku.
Ternyata pengakuan Zaidin dalam pengalaman seksnya adalah benar. Perlakuannya sebagaimana orang dewasa melakukan hubungan seks. Aku kini terangsang bila nafsu ku dirangsang oleh Zaidin.
Zairul hanya memerhatikan perlakuan kami di tepi pintu. Aku mengajaknya sekali untuk bersama-sama Zaidin mengerjakan tubuh ku. Aku mencapai kemuncak rangsangan bila Zaidin menjilat faraj ku, perkara yang tak pernah dilakukan oleh suami ku.
Aku menarik Zairul supaya meramas dan menghisap tetek ku. Aku mencapai klimaks ku yang pertama di saat Zaidin masih lagi mengerjakan faraj dan menggentel-gentel kelentik ku. Malu juga rasanya bila air mani ku terpancut pada muka Zaidin.
Selepas itu terasa lemah seluruh badan ku, ketika itu aku hanya memejam mata dan pasrah bila faraj mula terbuka menerima tusukan batang zakar Zaidin. Terasa hangat dan geli bila keseluruhan batang zakar nya tenggelam dalam lubang faraj ku.
Setelah melakukan beberapa tusukan perlahan kedalam rongga faraj ku, Zaidin mula menghenjut faraj ku dengan laju dan ganas. Terhenjut-henjut tubuh ku menahan hentakan batang zakar Zaidin pada lubang burit ku.
Namun begitu geselan batang zakar dan ari-ari nya pada kelentik ku menimbulkan rasa sensasi dan berahi yang amat sangat pada tubuh ku, tanpa ku sedari aku sendiri mengerang bernafsu bila diperlakukan sebegitu.
Manakala Zairul pula rakus mengerjakan tetek ku, diramas dan dihisapnya puting ku mengalahkan suami ku. Aku kelemasan di saat rasa berahi ku memuncak, lalu aku mengepit dan mengemut batang zakar Zaidin yang ditekan sedalam-dalamnya ke dalam lubang burit ku. Terasa hangat dalam burit bila Zaidin memancutkan berdas-das air mani nya. Kenikmatan tersebut menyebabkan aku juga mencapai klimaks ku yang kedua dengan mengeluarkan air mani yang bercampur dengan air mani Zaidin memenuhi rongga burit ku.
Setelah Zaidin mencabut zakar nya dari buritku, kini giliran Zairul pula yang bercelapak di celah kangkang ku. Aku membiarkan Zairul menekan batang zakarnya yang bersaiz budak 12 tahun ke dalam burit ku. Burit ku yang sudah lencun itu memudahkan kemasukan zakar Zairul yang baru pertama kali menikmati burit perempuan.
Kini sudah 3 bulan peristiwa hitam di mana aku diperkosa oleh anak saudara suami berlalu. Nasib baiklah benih yang ditabur oleh Zaidin dan Zairul ke dalam rahim ku tidak menjadi. Walau pun aku kesal dengan kejadian tersebut, namun ianya memberi kesan dan dimensi baru dalam kehidupan seksual ku.
Aku melayan kemahuan seksual suami hanya untuk melaksanakan tanggung jawab ku sebagai seorang isteri. Memang aku jarang mendapat kepuasan dari hubungan tersebut, tidak seperti yang diberikan oleh Zaidin dan Zairul ketika merogol ku tempoh hari. Kesan dari kejadian tersebut juga timbul keinginan dalam diri ku untuk bersetubuh dengan lelaki lain. Tetapi bila memikirkan aku ini isteri orang dan aku masih menyayangi suami ku, keinginan tersebut ku pendam sahaja dalam diri ku.
Suatu hari rumah kami dikunjungi oleh Pak Mat iaitu bapa saudara kepada suami ku. Dia meminta untuk bermalam di rumah kami semalam dua kerana telah dihalau keluar rumah oleh isteri dan anaknya, gara-gara hasratnya untuk berkahwin lagi satu. Sebenarnya Pak Mat ingin bermalam di rumah anaknya yang lain, tetapi mereka tiada di rumah kerana pergi bercuti ke Johor, mungkin dalam sehari dua lagi mereka akan pulanglah.
Suami ku tidak berkeberatan membenarkan Pak Mat bermalam dirumah kami walaupun dia terpaksa menghadiri mensyuarat di Kuala Lumpur keesokannya. Aku tidak membantah keputusan suami ku walaupun aku terpaksa tinggal berdua dengan Pak Mat malam besoknya.
Pak Mat berusia dalam lingkungan 68 tahun, tapi badannya masih tegap, maklumlah orang kampung banyak amalan petuanya. Tambahan lagi dia masih berkeinginan untuk berkahwin lagi satu. Kesian juga aku mendengar keluhan isi hati Pak Mat yang hilang kasih sayang dan perhatian dari anak-anak dan isterinya akibat daripada hasratnya untuk berkahwin lagi.
Menurutnya lagi memang selama ini isterinya hanya bersikap acuh tak acuh dalam menberikan kasih sayang dan perhatian terhadap dirinya. Malam itu kami tak banyak bersembang kerana kesian melihat Pak Mat yang kepenatan lagipun suami ku akan berangkat ke Kuala Lumpur esok.
Suami ku akan berada di Kuala Lumpur selama 2 hari. Malam itu suami ku tidak dapat menyetubuhi diriku sebagaimana kebiasaan sebelum beliau berangkat out station. Namun begitu aku masih lagi dapat memuaskan nafsu suami ku dengan melancap zakarnya dengan tangan ku sehingga keluar air maninya. Sayang juga aku melihat air maninya yang terpancut-pancut ke atas perut ku, alangkah baiknya kalau air mani tersebut dapat dilepaskan ke dalam rahim ku.
Keesokannya selepas suami bertolak ke Kuala Lumpur, aku melakukan aktiviti harian ku sebagai suri rumah seperti biasa. Pak Mat. aku lihat hanya termenung , mungkin mengenangkan nasibnya atau mungkin juag terkenangkan kekasihnya yang ingin dikahwininya.
Bila tinggal berdua-dua dengan Pak Mat, fikiran aku asyik terkenangkan kenangan pahit di mana aku disetubuhi oleh Zaidin dan Zairul tempoh hari. Ini membuatkan nafsuku terangsang bila mengingatkan kejadian tersebut. Terfikir juga dalam kepala aku, kalaulah budak mentah macam Zairul dan Zaidin tu teringin untuk menyetubuhi diriku, inikan pula Pak Mat, tua bukan sebarang tua, keinginan nya untuk berkahwin lagi membayangkan kemahuannya untuk berhubungan seks masih ada.
Untuk berdepan dengan situasi tersebut, petang itu aku mandi wajib untuk membersihkan diri ku. Seandainya Pak Mat menyetubuhi diriku sekurang-kurangnya diriku telah bersih. Namun begitu aku cuba untuk menghindari segala andaian tersebut, walaupun faraj ku berdenyut-denyut kegatalan meminta untuk dijolok dengan zakar.
Malam itu aku cuba bersikap biasa dengan Pak Mat, menyiapkan makan malam bersama. Sudah menjadi kebiasaan ku bila di rumah hanya berbaju t-shirt dan berkain batik tanpa memakai coli dan seluar dalam.
Ketika makan malam aku perasan yang Pak Mat asyik merenung puting buah dada ku yang tertonjol disebalik t-shirt nipis yang aku Pakai.
“Hai Pak Mat termenung je, teringatkan bini kat rumah ke?” tegur ku memecah kesunyian.
Dengan nada terkejut Pak Mat menjawab, “ishh tak de lah Ani, kalau Pak Mat ingat kan kat dia pun boleh dapat apa, orang dah tak sayang kita, kalau dia masih sayang, buat macam Ani ni haa, makan minum disedia, layan laki dengan baik, ni tidak asyik nak berleter je kerjanya. Bbila nak cari lain tahu pulak cemburu, merajuk hiee mematikan nafsu saya je,” rungut Pak Mat lagi.
“Manalah tahu malam-malam begini, kalau dulu selalu tidur berdua malam ni keseorangan pulak,” tambah ku.
Pak Mat ketawa kecil mendengarnya, “Pak Mat ni dah hampir 20 tahun tidur berseorangan, anak bongsu Pak Mat tu dah berusia 20 tahun, sejak dia lahir sehingga ke saat ini, bini Pak Mat tak pernah melayan kemahuan batin Pak Mat, tiang bendera Pak Mat ni masih boleh menegang, kalau dah tegang mestilah perlu tempat untuk disalurkan, kat mana lagi kalau tidak kat tubuh bini, tapi bini Pak Mat selalu menolak bila diajak bersama, sebab itulah Pak Mat nak cari bini lain, tapi niat yang baik tu pun mereka tak bersetuju dan menentang, Pak Mat nak buat macam mana, tak kan Pak Mat cari pantat lembu,” tambah Pak Mat dengan nada geram.
“Sabar Pak Mat,” aku cuba menyabarkan Pak Mat, tapi dalam kepala aku terfikir Pak Mat ni kemaruk seks dan gian untuk merasai burit perempuan.
“Dah hampir 20 tahun Pak Mat bersabar, tapi bila ada perempuan yang sanggup memberi kasih sayang dan sanggup menjaga Pak Mat, malangnya mereka pula tak setuju, dituduhnya Pak Mat ni gatal dan miang, orang tua tak sedar diri, apalah salah Pak Mat ni,” tambah Pak Mat dalam nada sedih.
“Tak pe lah Pak Mat, sabar je lah, saya sudi mendengar rintihan Pak Mat tu,” aku cuba memujuk dan menenangkan hatinya, kesian juag aku melihat orang tua tu.
“Biar saya selesaikan kerja saya kat dapur tu dulu lepas tu kita sambung bercerita,” kata ku yang menyudahkan makan malam ku.
Ketika aku terbongkok-bongkok dalam keadaan menonggeng mengemas dan menyusun pinggan mangkuk, aku tak perasan yangPak Mat berada di belakang ku. Bila aku bangun punggung ku terkena bahagian hadapan tubuhnya, menyebabkan Pak Mat terundur ke belakang dan hampir terjatuh.
Untuk mengelak dirinya terjatuh Pak Mat telah memegang punggung ku sehingga ianya menempel rapat pada bahagian depan tubuhnya. Aku dapat rasakan galangan batang zakar Pak Mat yang menempel tepat pada lurah punggung ku.
“Pak Mat ni terkejut saya,” tegur ku sambil itu Pak Mat mula menjarakkan tubuh dari punggung ku.
“Maaf Ani… Pak Mat tak sengaja, tak perasan pulak ani nak bangun, nak basuh tangan ni ha,”jawab Pak Mat tersenyum.
“Tu la Pak Mat lain kali ikut jalan yang betul, nasib baik terlanggar punggung saya, kalau langgar benda lain, entah akan terjadi,” tambah ku lagi.
Sebenarnya faraj ku juga berdenyut bila merasakan galangan batang zakar Pak Mat yang menempel pada lurah punggung tadi, sebab itulah aku membiarkan sahaja perkara tersebut sehingga Pak Mat sendiri yang menjarakkan diri nya.
Setelah aku menyelesaikan kerja-kerja ku, Pak Mat kembali menyambung menceritakan tentang kisah hidupnya. Bagaimana dia boleh jatuh cinta dengan Kak Leha janda muda tu. Menurutnya kak Leha tu berusia dalam lingkungan awal 40 an dan tidak mempunyai anak kerana disahkan mandul. Itu antara sebab mengapa dia diceraikan oleh bekas suaminya dulu.
Kak Leha mengambil upah menoreh getah untuk menyara hidupnya. Kebun getah yang ditorehnya terletak bersebelahan dengan kebun getah Pak Mat. Pada awal perkenalan mereka Pak Mat hanya mengusik kak Leha biasa-biasa sahaja, lama-kelamaan kemesraan terjalin dan Pak Mat mula menceritakan masalah peribadi nya kepada kak Leha dan begitu juga kak Leha. Ketika mereka berehat di pondok yang terdapat dalam kebun tersebut, Pak Mat menyatakan kerinduan nya untuk menikMati tubuh perempuan.
“Leha, abang Mat ni dah 20 tahun tidur berseorangan, tapi akhir-akhir ni sejak rapat dengan Leha, abang sering terfikir kenikmatan tidur bersama perempuan, dapat peluk, cium, meramas dan bersetubuh untuk melegakan nafsu ni, tapi semua tu tak dapat abang Mat lakukan pada bini abang sekarang ni,” begitulah keluhan Pak Mat cuba meraih simpati kak Leha.
“Leha paham masalah abang Mat tu, kalau abang Mat teringin nak sentuh, cium dan ramas luaran tu, Leha tak kisah kalau abang Mat nak ambil kesempatan dengan apa yang ada pada tubuh Leha ni, tapi kalau nak bersetubuh untuk melepaskan nafsu abang Mat tu, bukannya Leha tak nak bagi, kita ni dah tua, biar lah kita lakukan secara halal, abang Mat pujuk lah kak Munah tu supaya menerima Leha sebagai madunya, biar pun Leha ni hanya sebagai isteri batin abang Mat sahaja,” terang kak Leha panjang lebar.
Hari tu Pak Mat kerja tubuh kak Leha cukup-cukup hingga kak Leha terangsang habis dan buat pertama kalinya batang zakar Pak Mat boleh menegang keras setelah sekian lama tidak digunakan. Di saat genting tersebut kak Leha masih mampu mengawal keadaan dengan menasihati Pak Mat agar mangahwininya secara sah, lepas itu barulah menikmati tubuhnya. Pak Mat mengeluh panjang mengenangkannasib nya.
“Bersabar je lah Pak Mat, mungkin ada yang tersirat disebalik apa yang terjadi, lagi pun kalau ada jodoh tak ke mana kak Leha tu, yang penting berusaha,” aku cuba memberi perangsang kepada Pak Mat.
“Oh ya, Pak Mat nak kopi nanti saya buat kan, kopi tongkat ali campur madu,” kata ku sambil berlalu ke dapur.
Pak Mat juga mengekori aku ke dapur.
“Eh tak payah susahh-susah lah Ani, tapi kalau dah buat tu, Pak Mat minum aje,” ujar Pak Mat merendah diri.
“Hai bila pekena kopi tongkat ali ni selalunya tongkat Pak Mat turut sama menegak,” sambung Pak Mat lagi.
“Entah lah sejak kenal Leha tu, malam-malam asyik bangun je tongkat Pak Mat ni, nak pacak kat bini, dia tak bagi, nak pacak kat Leha tak rasmi lagi,” ujar Pak Mat lagi mengomel.
Aku hanya tersenyum dan faham sangat apa yang dimaksudkan oleh Pak Mat tu, tapi aku hanya bersikap berselamba.
“Tapi bila dah menegak, Pak Mat yang lah susah, tak lena tidur dibuatnya sebab dah gian dan teringin sangat nak bersetubuh dengan perempuan dah 20 tahun tak merasa burit, tak nak buat macam mana, bini tak nak layan, akhir nya bantal peluk jugak lah jadi mangsa sampai tongkat Pak Mat kendur,” ujar Pak Mat lagi selamba.
Aku hanya tersenyum melayan Pak Mat bersembang yang mula menyentuh soal seks, aku faham Pak Mat memang gian sangat tu nak bersetubuh.
“Pak Mat mintak lah elok-elok dengan bini Pak Mat tu, cakap lah kat dia melayan suami tu wajib kalau tak berdosa,” ujar ku lagi.
“Dah bebuih mulut Pak Mat ni ceramah kat dia tu, akhirnya kita jugak dituduhnya orang tua gatal tak sedar diri, dia tak tahu kalau zakar Pak Mat ni dibenam dalam burit dia tu silap hari bulan masih boleh bunting dia tu,” ujar Pak Mat lagi yang mula menyentuh cerita-cerita hangat.
Faraj ku kini mula berair kerana dari tadi dirangsang nafsu berahi.
“Tak tahu nak tolong macam mana lagi, sabar je lah Pak Mat,” ujar ku mengakhiri perbualan kerana aku dah mula rasa mengantuk dan kelentit meminta untuk digaru kerana terangsang.
“Tak ape lah Ani, Pak Mat amat terharu di atas simpati Ani tu, lagi pun Ani dah abncuh kopi ni, tak elok kalau menolak rezeki,” ujar Pak Mat tersenyum.
“Tegak pun tegak lah, nanti bagi bantal peluk satu Pak Mat, bila tongkat Pak Mat menegang nanti, Pak Mat peluk bantal kemas-kemas,” sambung Pak Mat lagi.
“Saya kesian tengok Pak Mat tapi tahu nak tolong macam mana, memang saya faham sangat kalau lelaki tua ke muda ke kalau dah terangsang tu memang tak boleh duduk diam, mengalahkan kucing nak beranak, samalah macam suami saya,” ujar ku lagi.
“Sebenarnya saya tak sampai hati nak tengok Pak Mat macam tu, tak apa lah nanti saya tak kunci pintu bilik, kalau Pak Mat rasa memang dah tak tahan dan gian sangat, Pak Mat lakukan apa yang patut, semuanya atas diri Pak Mat,” ujar ku sambil melirik kepadanya dan terus berlalu dalam bilik tidur ku meninggalkan Pak Mat yang agak tergaman.
Aku hanya tidur dengan berkemban kain batik sahaja tanpa seluar dalam dan coli, sebagai persediaan sekiranyanya Pak Mat ingin menyetubuhi diriku malam ini. Sambil membaca novel lucah aku mengentel-gentel kelentit ku sehingga ianya cukup berair.
Kalau lah aku ni bukan isteri orang mahunya aku mengajak Pak Mat bersetubuh secara terbuka, disebabkan status ku itu, biarlah Pak Mat yang mulakan sekiranya dia mahu, bimbang juga nanti aku dilabel sebagai isteri curang.
Aku terjaga dari lena bila terasa ada tangan yang meramas-ramas buah dada, aku terkejut dan dalam kegelapan aku terus memegang tangan tersebut. kemudian aku mendengar bisikan, “Ani Pak Mat ni, sorry ani Pak Mat tak tahan dah gian sangat batang zakar Pak Mat ni,” bisik Pak Mat kat telinga aku.
“Ohh Pak Mat,” terkejut saya, jawab ku sambil melepaskan tangan Pak Mat dan meletakkannya kembali ke atas buah dada ku.
“Pak Mat main lah puas-puas dan buat apa yang Pak Mat mahu, saya tak kisah, tapi saya mengantuk ni, Pak buat sorang je lah ye,” jawab ku.
“Sayang Ani tidur lah, biar Pak Mat belai ani sampai terlena,” jawab Pak Mat.
Romantis juga Pak Mat ni, fikir ku. Aku dapat rasakan Pak Mat mula mengosok-gosok permukaan faraj ku yang sudah sedia basah tu, lepas tu dia berbisik kat telinga ku, “Ani, Pak Mat dah tahan sangat ni, Pak Mat nak masukkan zakar Pak Mat ye,” bisik Pak Mat.
Aku mengangguk dan menarik tubuh Pak Mat supaya menindih tubuh ku.
“Pak Mat kita berselimut lah dulu, seganlah saya buat dalam keadaan terbuka,” ujar ku.
Pak Mat menarik selimut menyelimuti tubuh kami berdua, aku melucut kan kain batik yang masih di tubuh ku dan berbogel sepenuhnya di sebalik selimut tersebut.
“Pak Mat bukalah baju,” ujar ku.
“Pak Mat cuma nak rasa burit Ani je,” jawab Pak Mat.
“Saya dah bagi satu badan ni kat Pak Mat, Pak Mat pun kena bagi satu badan juga,” ujar ku lagi.
“Baiklah sayang, bukan apa sebenar Pak Mat segan maklum lah orang tua,” jawab Pak Mat merendah diri.
“Saya tak kisah Pak Mat janji saya dapat rasakan tubuh Pak Mat bersatu dengan tubuh saya,” jawab ku sambil mengerang bila terasa Pak Mat mula mengesel-gesel kepala zakarnya pada lurah faraj ku yang sudah licin dengan air berahi ku itu.
“Pak Mat masuk kan ye,” ujar Pak Mat lagi.
“Silakan lah, tapi pelan-pelan ye Pak Mat,” ujar ku lagi.
Aku mengerang bila bibir faraj ku mula terbuka untuk menerima kemasukan batang zakar Pak Mat ke dalam nya. Pak Mat mengeluh kesedapan, setelah separuh zakar nya memasuki faraj ku, ditariknya keluar dan menekannya masuk kembali kali ini dengan lebih dalam sehingga hampir keseluruhan kepanjangan batang Pak Mat tenggelam di dalam rongga faraj ku. Aku sedikit menjerit menehan kesenakan kerana ini lah kali pertama rongga faraj ku diteroka sedalam-dalamnya sehingga menyentuh pintu rahim ku.
Pak Mat membiarkan batang zakar nya terendam didasar faraj ku, aku yang kegelian dan kesenakan itu lantas mengemut dan mencengkam kemas batang zakar Pak Mat itu sehingga tubuh ku terasa kejang dan mengeluarkan air mani ku untuk klimak ku yang pertama. Pak Mat membiarku ku mencapai kepuasan batin ku, selepas itu Pak mula menggoyang-goyangkan punggung nya dan memusing-musing zakar nya yang masih terendam rapat dalam faraj ku.
Geselan kepala zakar nya yang menyentuh batu merinyam ku dan bulu-bulu di pangkal zakar nya yang lebat itu mengosok-gosok kelentit menyebabkan aku kembali terangsang. Apatah ketika itu Pak Mat giat meramas dan mehisap puting buah dada ku. Penat klimak yang pertama belum hilang kini aku kembali terpancut untuk klimak ku yang kedua. Aku rasakan rongga faraj kini bagaikan telaga yang selepas hujan dilimpahi oleh air berahi ku. Tubuh ku menjadi lemah lesu, tapi aku gagah kan juga untuk menahan asakan zakar Pak Mat yang mula menghenjut faraj ku dengan rentak perlahan tapi padu. Zakar nya sentiasa menyentuh pintu rahim dan batu merinyam ku setiap kali ditusuk hingga kedasar rongga faraj ku.
Gaya Pak Mat yangtidak memaksa pinggangnya membolehkan dia menhenjut faraj ku dalam tempoh yang agak lama. Tubuh ku sudah basah bermandi peluh begitu juga dengan Pak Mat, namun begitu zakar nya masih gagah menikam faraj ku. Aku telah pun klimak untuk kali ke tiga ketika Pak Mat rancak menghenjut faraj ku.
Kini segala sendi ku terasa lenguh, nak gerak kan kaki pun aku rasa tak mampu. walau pun sudah klimak tiga kali, kesedapan dan kegelian masih terasa pada faraj ku setiap kali zakar Pak Mat keluar masuk dari rongga faraj ku.
Ini tak boleh jadi fikir ku, aku sebenar nya sudah tak larat lagi dah nak mengangkang untuk Pak Mat, aku mesti melakukan sesuatu untuk mempercepat Pak Mat untuk mencapai kepuasan nya.
Dengan sisa tenaga yang ada aku membalas asakan Pak Mat dengan memeluk kemas tubuh nya dan mula meromeng leher dan tengkuk nya, manakala kaki aku silangkan pada pinggang nya menyebabkan zakar nya tertanam rapat di dalam rongga faraj ku. Aku menahan kegelian dan kesenakan akibat tekanan kepala zakarnya yang rapat pada pintu rahim ku, dengan sekuat hati aku mengemut-ngemut otot faraj ku untuk mencengkam batang zakar Pak Mat. Teknik yang aku pelajari dari buku yang dikenali sebagai kemutan anjing aku gunakan pada Pak Mat.
Pak mula mendesis kesedapan dan memuji-muji diriku, ketika itu juga aku mula merasa kepala zakar nya mula bedenyut-denyut dan mengembang-ngembang, di saat itu juga aku terangsang tahap maksimum. Aku mengerang kuat ketika Pak Mat melepaskan berdas-das pancutan air mani nya yang menghangatkan rahim ku, terkejut dengan kehangatan tersebut, aku juga melepas kan air mani ku untuk klimak yang keempat, aku terdampar kepenatan dan kelesuan terasa gelap dunia ku seketika, namun begitu aku masih lagi dapat merasakan zakar Pak Mat yang masih berterusan memuntahkan air maninya yang sehinggalah ke titisan yang terakhir yang memenuhi setiap rongga faraj ku. Hampir dua minit zakar Pak Mat memuntah kesemua air mani nya yang tersimpan begitu lama kedalam rongga faraj ku.
Selepas itu Pak Mat terdampar kelesuan di atas tubuh ku. Punggung dan cadar katil lencun dengan cairan mani yang mengalir keluar dari faraj ku. Aku minta Pak Mat bangkit dan mencabut zakar nya yang masih terendam dalam faraj ku, kerana aku ingin ke bilik air dan menukar cadar yang lencun itu.
Aku membuka lampu bilik dan agak terperanjat melihat kepanjangan zakar Pak Mat yang masih separuh tegang itu. Pada perkiraan ku hampir 9” iaitu hampir dua kali ganda kepanjangan zakar suami ku, patutlah aku kesenakan dikerjakan nya.
Pak Mat mengucapkan berbanyak-banyak terima kasih kepada ku dan memuji-muji layan aku tersebut serta tidak tahu nak membalas jasa ku tersebut. Aku hanya tersenyum, “Pak Mat pun apa kurang nya mengalahkan suami saya,” balas ku.
“Kita habis kan kat sini je lah Pak Mat, lepas ni anggaplah tiada apa yang berlaku di antara kita,” tambah ku lagi.
“Ye lah Ani… Pak Mat pun harap macam tu, tapi kalau Pak Mat teringin nak rasa lagi, boleh ke,” tanya Pak Mat bergurau.
Aku tergelak, “cukuplah dengan apa yang Pak Mat dapat tu, lepas ni kalau teringin nak lagi, cepat-cepat lah Pak Mat kahwin dengan kak Leha tu,” ujar ku lagi.
“Ye la Ani, selepas ni apa nak jadi pun jadi lah Pak tetap berkahwin dengan Leha tu, memang nikmat dan sedap lah kalau dapat bersetubuh dengan perempuan ni,” ujar Pak Mat sambil berlalu dari bilik ku.
1K notes · View notes
uonlyforme · 8 months
Text
follower request fantasi:
sabrina skandal ku
aku masuk universiti.....disebabkan awek aku takmau berjauhan....awek aku pun masuk universiti sama dengan aku.....aku kenal awek aku pun masa form 6....aku dah pernah fuck awek aku...awek aku bff sabrina di universiti....awek aku kalau buat apa2 mesti dengan sabrina....kadang2 keluar dating pun mesti awek aku bawa sabrina....jadi aku dapat lah kenal sabrina dengan rapat....btw nama awek aku saadah
pada satu hari aku ajak adah keluar dating....tapi adah bawa sabrina masa dating....aku tanya adah kenape bawa sabrina....adah jawab kenapa tak boleh ke bawa sabrina....kalau keluar berdua nanti ade yang ketiga kan.....hahahaha adah ketawa.....aku tanya adah nak pergi mana......adah ajak pergi mcd......semasa perjalanan tu aku curi2 intai sabrina dari cermin kereta....aku stim tengok sabrina....adah perasan aku curi2 intai sabrina.....adah cubit peha aku tanda marah......aku order drive thru mcd dan pergi ke taman untuk makan.....
Tumblr media
masa di taman kami bersembang2 sambil makan....lepas tu kami jalan2 di taman.... dapatlah aku tengok body sabrina kecik molek je....bau perfemu yang dipakai sabrina membuatkan aku bertambah stim.....aku dan adah ootd jap sebelum pulang.....sabrina tolong tangkap gambar aku dan adah....batang aku mula mengeras dalam seluar jeans bila tengok sabrina.....sabrina perasan yang batang aku mengeras.....sabrina senyum padaku dan aku balas senyuman sabrina....adah jugak perasan yang aku dah stim....adah cubit tangan aku....adah kata aku gatal.....aku baru je nak berduaan dengan sabrina hatiku berkata....aku menghantar adah dan sabrina pulang ke hostel.....aku sempat buat isyarat telefon pada sabrina....sabrina buat isyarat ok.....nasib baik adah tak perasan.....kalau tak habis aku nak kena pujuk....malam tu aku whatsapp sabrina ajak pergi jogging petang esok di taman....sabrina balas tak apa ke dia keluar dengan aku....takut adah marah je....aku balas aku dah bagitau adah yang aku jogging dengan sabrina petang esok....btw aku tipu je aku bagitau adah yang aku nak jogging dengan sabrina....hehehe....
esok petang.....aku whatsapp sabrina suruh dia datang dekat aku....aku parking jauh sikit dengan hostel....takut adah perasan je kereta aku....sabrina pun sampai di kereta aku dengan senyuman....aku balas senyuman dia.....sabrina kata dah lama ke biy sampai.....aku kata baru je sampai....btw sayang lawa lah harini....dengan bau perfume sabrina pakai tu buat aku stim....sabrina tersengeh2 tengok bawah seluar track aku....aku pegang tangan sabrina letak di seluar aku....sabrina buka seluar aku....terus keluar batang aku tanpa spender....aku saja je tak pakai spender nak kasi sabrina tengok masa jogging....sabrina mengulum batang aku masa dalam perjalanan....aku jadi sukar untuk fokus drive....
di taman aku parking kereta di tempat sunyi sikit....senang sikit aku nak fuck sabrina.....masa jogging aku dapat bau peluh campur perfume sabrina pakai menusuk ke hidung aku....aku stim bau tu.....lama jugak jogging....lepas jogging aku dan sabrina lepak kat pondok di taman....aku tanya sabrina sayang dah ada pakwe ke belum...sabrina jawab ada tapi masa cinta monyet sekolah dulu....aku tanya lagi ex sayang pernah fuck sayang tak....sabrina jawab tak pun cuma ramas2 manja je.....aku dah stim dengar sabrina cerita tentang ex dia....sabrina tanya dah biy pernah fuck adah tak.....aku jawab pernah fuck adah masa form 6.....sabrina jadi tak keruan dengar aku cerita tentang aku fuck adah....
Tumblr media
sabrina ajak aku pergi kat kereta duduk seat belakang....kereta aku tinter gelap senang aku nak fuck tanpa kantoi.....aku mula mencium sabrina....sabrina balas ciuman aku....aku hirup air liur sabrina yang meleleh leleh....aku mula meramas2 tetek dia dari luar tshirt.....tetek sabrina kecik je tapi cukup untuk puaskan nafsu aku.....sabrina tak pakai bra rupanya...tetek sabrina dah mula tegang....jadi tertimbul puting....aku gentel2 puting sabrina....aku try seluk tangan kedalam baju sabrina untuk ramas tetek dia dengan sentuhan kulit....sabrina mula mendesah aaaahhhh.....sabrina dah hanyut dengan nafsu dia.....sabrina mula gosok dan mengulum batang aku.....sabrina pandai lancap batang aku....aku memuji sabrina.....sabrina jawab hmmmm saja mulut dah penuh dengan batang.....aku pegang kepala sabrina dan tekan sedalam dalam2 batang aku....sabrina tersedak bila batang kena tekak....aku keluarkan batang dalam mulut sabrina....penuh air liur sabrina pada batang aku....sabrina hanya senyum dan gosok batang aku....
lepas tu aku baringkan sabrina dan tarik seluar terus terpampar mahkota dia....sabrina tak pakai panties....pantat sabrina dah basah.....aku jilat dan hirup air mazi sabrina sampai habis....aku gigit2 dan gentel2 biji kelentit dia.....sabrina mendesah aaaahhhh biy lagi biy sayang tak tahan pandai biy main pantat sayang dengan nada manja.....sambil main biji kelentit dia aku ramas2 tetek dia.....aku laju kan lagi jilatan aku jadi tak keruan aku kerja kan sabrina.....sabrina mendesah aaaahhhh biy sambil usah2 kepala aku.....tiba2 bontot sabrina terangkat.....kaki sabrina  kejang.....aku rehatkan dia sekejap....sebelum aku henjut pantat dia yang masih dara tu.....
aku kata sabar sayang jap lagi biy henjut sayang.....sabrina dah tak tahan nak suruh aku henjut dia.....sabrina kata biy sayang nak batang biy henjut pantat gatal sayang ni.....aku senyum nakal pada dia.... sabrina kata pantal gatal sayang ni nak batang biy aaaahhhh dengan nada manja....aku tengok dia usap2 pantatnya sendiri....aku tangkap gambar dia usap2 pantat.....aku letak phone dan rakam sesi henjut dia.... sabrina kata janganlah rakam.....aku kata biy rakam tak nampak muka sayang pun.....jangan risau.....lepas rakam biy delete....hehehe.....sabrina hanya angguk je setuju....
aku mula henjut pantat sabrina slow2....susah jugak nak henjut pantat dia kerana masih ketat lagi.....aku gesel2 batang kat pintu pantat.....sabrina angkat kepala dan tengok aku cuba masukkan batang dalam pantat dia....muka sabrina berkerut bila aku dapat masukkan batang dalam pantat dia....aku tanya macam mana sakit tak sayang..... sabrina kata sakit biy aaaahhhh....aku sorok tarik batang dalam pantat dia slow2....sabrina nangis kena henjut....aku mula kesian tengok dia nangis menahan kesakitan kena henjut batang besar aku.....aku cuba tenangkan dia....aku kata sikit je lagi sayang tahan sikit....sabrina hanya angguk saja....akhirnya aku dapat jugak meragut dara dia....lepas tu aku cuba henjut laju2.....dia mendesah manja aaaahhhh aaahhh....... sabrina kata biy sayang dah nak aaaahhhh....percakapan dia tersekat sekat akibat ditujah batang.....terus aku lajukan henjutan aku....tak lama lepas tu sabrina klimaks....aku cabut batang dan ada darah pada batang....aku happy dapat meragut dara sabrina....
Tumblr media
aku angkat sabrina dan tonggengkan dia....kalini aku nak doggie pantat dia....aku halakan batang aku kat pantat dia....aku henjut laju2.....sabrina mendesah dengan kuat sekali....aku bertambah stim bila dengar dia mendesah....sabrina kata biy aaaahhhh biy henjut laju2 lagi....aku tak tahan dengar dia merengek....aku tampar2 bontot dia dan memanggil2 nama dia....aku cabut batang dan aku pusingkan sabrina....aku halakan batang kat muka dia dan aku pancut dengan banyak....habis basah muka dan tudung....meleleh leleh air mani terkena baju dia....sabrina mengulum batang aku untuk membersihkan sisa air mani yang ada.....aku dan dia kepuasan dapat bersetubuh....
lepas pada kejadian tu.....aku semakin tak hiraukan adah....aku banyak luangkan masa bersama sabrina....selalu jugak aku dan sabrina lakukan hubungan sex....
aku tetap bersama adah dan sabrina adalah skandal ku....aku tak kantoi lagi skandal dengan sabrina sebab aku dan adah selalu keluar bersama dia...hehehe....
2K notes · View notes
ruang-bising · 1 year
Text
Mah, Gadismu.
Tumblr media Tumblr media
Sebelumnya, aku mewanti-wanti agar tidak berharap terlalu besar pada tulisan ini, senyum sendiri, tertawa sendiri, Tidak. Tulisan ini bukan untukmu, melainkan untuk kaum 'ibu-ibu', khususnya 'ibu-mu'.
Bu, eh, mungkin lebih baik kuganti dengan ejaan "Mamah" ijin ya, bu!, Saya berharap suatu saat bisa memanggilmu dengan panggilan itu juga, Bu.
Mah, saya bingung harus memulai untaian ini dari mana, jika ada penyambung topik antara kita, maka mungkin saya akan memulainya dari ucapan terimakasih karena telah melahirkan gadis 'bak titisan senja, yang parasnya membuat saya selalu teringat.
Mah, meski tulisan saya tak segagah Chairul Anwar, tak seromantis Sapardi, atau sehumoris Joko Pinurbo, tapi yakinlah Mah, tulisan ini saya buat dengan berusaha untuk menjiwai setiap katanya untukmu, Mah.
‌Mah, saya ini sedang mengagumi seorang gadis, yang tak lain adalah gadismu. Saya ini pemalu, Mah. eh, penakut, lebih tepatnya. Bahkan untuk membuat gadismu tahu perasaan ini pun membutuhkan waktu yang lama, Mah. Biarkan saya mencintai dia dengan caraku, Mah. Melalui harapan di rinainya hujan, atau untaian ramah dan tabah antara adzan dan Iqamah, atau pula disela-sela kesunyian kelam sepertiga malam.
Mah, se-penakut itulah saya dulu, sebelum memutuskan untuk menyelami lebih dalam kehidupan gadis Mamah, yang semoga nanti menjadi pendamping hidup saya. Aamiin. Mungkin jika dalam hidup ini saya dan dia memiliki muasal yang berbeda, semoga muara kita nanti akan bersama, berjuang bersama menyelami dan mencari mutiara kehidupan ini.
Mah, meskipun saya mencintainya dengan tulus, tetapi tak perlu khawatir, ataupun merasa tersaingi sebab, saya tahu, cintamu tak sebanding jika diimbangi cinta saya padanya. Karena bohong sekali jika saya berkata bahwa sayalah yang paling mencintainya di dunia ini. Sementara engkau tak henti-hentinya berkorban untuk gadis ini.
Mah, gadismu adalah perempuan hebat. Darinya saya belajar banyak hal. Tentang kejujuran hidup di jaman yang semakin hipokrit ini, tentang bagaimana menjadi manusia seutuhnya, bagaimana menutup telinga saat seisi dunia membicarakan kita, bagaimana berdamai dengan kehidupan. Dan yang paling penting Mah, gadismu juga sering mengingatkan saya tentang hal-hal mikro yang biasanya luput dari perhatian kita. seperti kecintaannya pada kucing; merawat dan bermain dengan kucing, hal-hal kecil tentang kebersihan pun ia ajarkan; kebiasaan mengelap sendok dan garpu dengan tissue sebelum makan, aku curiga, gadismu lebih menyukai tissue ketimbang saya...hehe..tapi dibalik semuanya, aku sangat kagum tentang hal itu.
Banyak yang ia ajarkan Mah, mulai dari cara memakai sumpit, cara memakai sun screen, memilih sabun muka, ah... Bila bukan sebab gadismu, mana mungkin saya bisa sefasih ini mengenal rindu, senja, dan skincare?
Mungkin terkesan berlebihan tapi itu adalah penemuan terhebat dalam hidupku baru-baru ini Mah, hehe.
Gadismu terkadang amat cerewet dan mudah cemas, Mah..Ia juga terkadang lucu, aneh dan menyebalkan. mungkin jika ada perkumpulan membahas tentang hal menyebalkan di poros seluruh galaksi, aku yakin bahwa aku akan mendominasi pembicaraaan tersebut, aku akan menyampaikan bahwa betapa menyebalkannya gadismu saat ia sering sekali lupa kenangan-kenangan yang pernah kami lalui...Hehe... tapi tidak apa, Mah...tugasku adalah mengingatkannya. Dan salah satu hal yang lucu dan kusuka ialah saat ia begitu cemas memastikan kalau aku sudah sampai dirumah atau belum; sesaat setelah kita bersua.
Ah, mungkin memiliki seseorang yang cerewet tatkala memastikan keberadaan kita sudah sampai di rumah atau belum adalah salah satu kebutuhan psikis manusia, modern ini.
Begitulah Mah, kelucuan dan kecerewetan gadismu, Mah. Tapi percayalah Mah, saya akan tetap menyayanginya dengan segala keanehannya.
Mah, saya bukanlah laki-laki spesial, biasa saja. jika bertemu anak Mamah, baju yang saya pakai itu-itu saja. Bahkan jika nanti akan mengajaknya makan, tempatnya pun jarang berganti-ganti. Tidak seperti kaum Borjuis yang berkelana keseluruh restoran mahal metropolitan. Saya hanyalah lelaki biasa, yang sering pula membuatnya kesal pagi dan malam. Yang seketika membuatnya badmood meski hari sedang cerah-cerahnya. Yang sering membuatnya tersiksa menahan rindu tatkala saya jauh darinya. (yang ini mungkin saya ke-pede-an)
Mah, gadismu juga sering berkeluh-kesah tentang hari-harinya, tentang kucing, tetangga, makanan, dosen brengsek, organisasi dan tugas kampus. Aku juga meminta maaf Mah, terkadang mengajak gadismu yang sedikit lucu ini untuk memakan jajanan pinggiran; telor gulung, makanan pedas, dll. tanpa sepengetahuan Mamah.
Saya juga kagum padanya, betapa bergairahnya dirinya saat mengejar kesuksesannya, terlebih dalam segi akademiknya, Mah. Gadismu tumbuh menjadi perempuan yang tangguh dan cerdas. Gadismu ini langka Mah, dia tetap memegang prinsipnya, dia hidup tanpa kepura-puraan dunia maya.
Seperti itulah tingkahnya sehari-hari, tapi yakinlah Mah, saya akan selalu bersedia mendengarkan keluh-kesahnya yang terkesan itu-itu saja, memahami egonya, mengerti kesibukannya, mendukung hal-hal untuk kebaikan dia.
Mah, saya berharap, suatu saat saya bisa benar-benar bisa memanggil Mamah dengan panggilan ini, "Mamah", mengikat janji suci berdua dengan gadismu yang disaksikan langsung ratusan pasang mata yang hadir, mengimaminya sholat, membimbing tilawahnya, mengurus kucing-kucingnya. Dan tenang saja Mah, kalian akan tetap ada di tempat yang paling istimewa dihatinya, kalian takkan kehilangan cintanya pada kalian sebab saya. Sebab cinta tak pernah merantai, melainkan memberi sayap.
Salam hangat dari saya, Mah
Salam untuk Gadis-mu yang lucu itu.
Mungkin dia sedang marah dan tersenyum sendiri setelah membaca tulisan ini. Karena saya akan hilang dari peradaban beberapa saat lagi.
62 notes · View notes
sazzadiyatan · 10 months
Text
STORY OF ODONTEKTOMI PART 2
Tumblr media
Kegalauanku untuk lanjut operasi atau tidak selain parno akan rasa sakit, tentu pertimbangan nya adalah biaya. Aku sebagai seorang pendidik di sekolah swasta yg gajinya tidak sampai UMR kota tempat tinggal, tentu awalnya berpikir kalau bisa ditahan aku gak perlu keluarkan uang yang menurutku banyak hiks :( Namun akibat kesakitan tak terbendung dan omelan emak yang ma shaa Allah tabarakallah kira kira kurlebnya seperti ini lah
Udahlah dicabut aja, masalah biaya toh masih bisa kamu cover, daripada sakit terus obat terus, in shaa Allah nanti rizkinya diganti sama Allah (dengan aksen logat Jawa timuran) yekan
dijadwalkan operasi setelah maghrib qodarullah tiba tiba dipanggil tugas mendadak sorenya dan memutuskan untuk sholat maghrib di masjid kampus yang ada diseberang sekolah tempatku mengajar. sudah panas dingin dan dzkir sembari menunggu waktu operasi, sembari berdoa kepada Allah "Ya Allah aku menyerahkan hari ini kepadamu, lancarkan operasinya" sembari mengucapkan dzikir hasbiyallah dan lahaulawalaquwwata..........
singkat cerita tibalah saatnya, bertemu dokter spesialist bedah mulut, dan menyerahkan hasil rongten, rencana awal akan mencabut satu gigi saja yang sakit dan menyusul dengan satunya yang menabrak gigi, namun karena kadung basah jadi saya memutuskan sekalian aja dok dan tentu bertanya bisa kan dok ya langsung dua, sakit gak dok, lokasinya susah gak dok, nanti dibiusnya gimana dan pertanyaan parno lainnya yang mungkin membisingkan telinga dokter
bersyukurnya dokter yang menangani ini sangat pengertian sekali, diawal sebelum naik kursi perawatan gigi entah namanya apa dokter menenangkan aku berkali kali, karena menurutnya wajahku terlalu tegang dan panik untuk menghadapi operasi dengan bius lokal ini. satu kalimat yang membuatku terharu dan sedikit menenangkan dokter berkata
mbak gak usah dipikirkan, biar saya saja yang berpikir dan bekerja. otomatis hati langsung meleleh gak tuh :) drg. Eko Wicaksono Subagio, SP. BMM.
45 menitpun berlalu akhirnya gigi berhasil dicabut dengan rasa sakit yang minim sekali, proses yang kukira akan menyeramkan berakhir juga, dari proses anestesi, pencabutan hingga penjahitan gusi, dilaksanakan dengan baik oleh dokter. kalau bisa rate sakitnya hanya di level 1 dari perbandingan skala 1-10. intinya tidak sakit menurutku yang sudah merasakan sakitnya ditinggal nikah, ehhhh :)
yang aku nyaman saat proses odontektomi, dokter sangat telaten dan ramah sekali mengedukasi pasien yang tidak diantarkan siapa siapa ini, tersenyum dengan baik, memberi penjelasan apa yang dilarang pasca operasi, efek yang mungkin timbul dan kapan aku harus berkenjung kembali untuk melepas jahitan.
kebetulan sehari lalu aku melepas jahitan dan masih dengan dokter yang sama dengan keramah-tamahan darinya , sembari bertanya berapa hari pipiku bengkak, berapa obat nyeri yang aku minum dan bertanya apakah masih ada keluhan.
dan aku jawab tidak ada dok dan terimakasih, mungkin nantinya aku tidak mau sama sekali untuk kembali merasakan huru hara sakit gigi tapi aku berharap bisa bertemu dokter baik lagi disaat nantinya aku membutuhkan perawatan apapun. namun pada akhirnya aku berharap selalu diberi Allah kesehatan sehingga mampu terus beribadah kepada-Nya.
doa baikku untuk dokter semoga tetap sehat dan bisa membantu banyak pasien dengan keramahan dokter
dari aku pasienmu Sazzadiyatan :)
Gresik, 21 Juli 2023
H+1 setelah lepas jahitan gusi
1 note · View note
dinaandme · 2 years
Text
What Does "Very Happy" Mean
Ada kalanya manusia mengelola emosi dengan ‘sangat’. Definisi yang cukup membingungkan mungkin, jika tidak dibarengi dengan tulisan ‘tenang’ atau ‘berlebihan’. Kodratnya, manusia dibekali jiwa yang dapat mengatur segala gelombang aura, mendeteksi petunjuk dengan indra, dan menemukan solusi dari kepala yang dipergunakan untuk berpikir. Semuanya sudah jadi satu. Saking simpel-nya, lupa.
Sepele, suatu hal kecil yang terbiasa dilakukan. Ini seperti adat kebudayaan pada suatu daerah. Yang mana misal di Indonesia jika masuk tanggal kalender merah idul fitri, semuanya akan berbondong-bondong menjalankan alur rutinitas. Ada yang mudik, jalan-jalan sekitaran rumah, sebelum hari-ha belanja ini itu, ke mall, healing maybe, dan sebagainya. Berbeda dengan Amerika yang mau itu hari sembelihan pun tetap berjalan sebagaimana mestinya. Negara tersebut memiliki kebudayaannya sendiri.
“Verry happy”. Rasanya itu sungguh menyenangkan. Seperti beban itu terangkat sejenak. Menikmati detik itu dengan penuh senyuman, ngambang diangkasa, berlari kesana kemari (dalam imajinasi) bagai tidak ada rintangan. Seperti mencapai garis finish yang tergantung juga sama keadaan luarnya. Seperti masuk dalam lingkungan budaya baru, menikmatinya dengan super duper kekaguman. Auto love unlimited.
Pengelolaan emosi. Puncak dari segala entitas rasa. Rasakan, renungkan, telan pelan-pelan. Upayakan agar tidak ada tindakan yang dianggap cukup merugikan jika dipandang dari dampak kedepannya. Stay calm, dan senyuman aja cukup sebenarnya. Btw, congrats ya!
0 notes
jndmmsyhd · 9 months
Text
Tumblr media
وفي النهاية جميعا سنصبح ذكريات
"Dan pada akhirnya, semua yang pernah kita lakukan hanya akan menjadi kenangan"
Tulisan ini berada di tembok yang lalui oleh pasangan suami istri yang sudah berusia tua, keduanya melalui dengan senyuman.
Ya Allah, cukupkan aku dengan yang halal.
Usia akan tua, badan akan melemas dan tidak lagi kuat, tapi kenangan yang akan membahagiakan. Terkadang ada yang berpisah dengan salah satu dari pasangannya, namun tidak dengan kenangannya.
Buatlah kenangan itu indah selagi bersama, saling membantu dan menguatkan. Dan tidak ada yang instan dari sakinah mawaddah warohmah, untuk mendapatkannya harus dengan melewati berbagai ujian, entah harta atau pun rasa.
Semoga Allah berikan kita semuanya keluarga yang saling menyejukkan hati.
Kuningan, 23 Juli 2023.
Jundi Imam Syuhada
763 notes · View notes
sajaksesak · 7 months
Text
Aku mungkin akan melatih pundak dan punggungku agar lebih besar. Melapangkan pemakluman agar tidak ada hela nafas yang terbuang gusar.
Aku mungkin akan ajak damai masa derita. Sampai kutemukan hati ini piawai mengolah rasa, aku ingin punya hati yang lebih luas, pundak yang lebih kuat, senyuman yang lekat terlihat.
Aku ingin sampai pada kapasitas aku dapat membawa bebanmu juga, beban kita berdua.
– Arief Aumar | ...
226 notes · View notes
langitawaan · 7 months
Text
175.
Dear, kamu.
Kalau ada yang mengecilkan hatimu, memandangmu sebelah mata dan terkesan menyepelakan, tenanglah, doakan semoga hati mereka dilembutkan dan diberi hidayah oleh-Nya.
Kalau ada yang menyentilmu dengan hal-hal yang tidak seharusnya ia tanyakan dan ketahui, tenanglah, berikan senyuman termanismu di hadapan mereka.
Kalau ada yang mengomentari sesuatu yang menurutmu privasi, tenanglah, jadikan komentar itu sebagai masukan yang mungkin memang ada kebaikan di dalamnya.
Kalau ada yang mengungkit masa lalu dan membandingkannya dengan masa kini padahal kau sudah jauh berjalan meninggalkan apa-apa di belakang, tenanglah, anggap itu bentuk keperdulian mereka kepadamu.
Tenanglah, sebab hanya ketenangan yang mampu membuatmu terlihat anggun nan elegan. Tenanglah, Allah bersamamu 🌻.
Kantor, 16.15 | 04 Oktober 2023.
150 notes · View notes
babymanja20 · 10 months
Text
Tumblr media
Assalamualaikum hai semua selamat pagi mula kan Pegi ni dengan senyuman 😁😁😁😁
219 notes · View notes