26 Juni 2023
Kepergian yang tak sempat kami tangisi, kini melukis temu penuh haru. Terima kasih Tuhan atas jalan yang kau berikan hingga kami dapat berkumpul kembali dalam sebuah keajaiban.
Aku kecil tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi ketika ia, sepupuku, anak pertama bude-ku dibawa serta ayahnya pergi tanpa alasan yang jelas. Kala itu, ayahnya (pakde) mengantarkan bude kembali ke rumah nenekku saat bude sedang mengandung anak keduanya. Namun, kata hanyalah sekedar kata. Tak pernah ada jumpa lagi setelahnya.
Tak lama kemudian, bude mulai sakit-sakitan hingga terpaksa harus melakukan persalinan di usia kandungan 7 bulan. Setelah beberapa hari tinggal di rumah sakit, akhirnya, lahirlah bayi mungil sebesar botol minuman kemasan yang belum tahu apakah bayi itu dapat bertahan atau tidak. Segala daya upaya dilakukan untuk merawatnya. Sebab, terlahir prematur ia harus tinggal di rumah sakit untuk beberapa waktu untuk memastikan ia kuat untuk menjalani kehidupan di luar ruang inkubator. Kemudian, tibalah saatnya pulang ke rumah. Hari-hari diwarnai kehadiran sosok bayi mungil yang harus dirawat dengan sepenuh hati.
Tak lama bude kembali jatuh sakit saat bayi mungil itu menginjak usia 2 Tahun. Dan, dengan sangat berat hati saat itu kami harus kehilangan bude untuk selamanya. Di malam sebelum kepergiannya, bude memanggil kedua orangtuaku dan berpesan untuk mengambil dan membesarkan anaknya. Di hari pemakaman bude, semua orang menangis. Tapi, yang membuat hati semakin tersayat saat itu adalah melihat anak kecil berusia 2 tahun itu tetap riang tanpa tahu apa yang telah hilang darinya.
18 tahun sudah kehidupannya di dunia. Puji dan syukur Tuhan memberikan rahmat dan karunia-Nya hingga bayi mungil itu kini tumbuh menjadi sosok laki-laki yang baik, rajin, dan pekerja keras meski suka ngeyel. Terlepas kehidupan yang normal dalam sebuah keluarga yang kami berikan, tentu ia berkeinginan menemukan kakak kandungnya (anak pertama bude).
Nyaris lebih dari 20 tahun kami telah kehilangan sosok seorang cucu, anak, kakak, keponakan, dan sepupu kami ini. Begitu kecil ia ketika dibawa pergi. Bagaimana kami harus mencari? Bagaimana kami dapat mengenali? Siapa yang harus dihubungi? Kami seperti menemui jalan buntu.
Seringkali, aku mencari di laman sosial nama yang terngiang di kepalaku. Dengan harap akan menemukan adikku, sepupuku, yang tak diketahui keberadaanya itu. Namun, nihil.
Sampai saat, adikku, anak kedua bude-ku mendapatkan informasi dari rekan kerjanya bahwa di tempat ia bekerja, ada saudara ayahnya (pakde). Lalu, diberinya lah nomor HP yang ia pun ragu itu adalah nomor HP kakaknya atau bukan. Dan, setelah bertanya dan berkabar ternyata memang benar itu adalah kakak kandung yang ia cari selama ini. Sungguh, tak dapat dibayangkan, tak dapat diungkapkan dengan kata-kata, seperti ketidakmungkinan yang telah kami pasrahkan pada yang kuasa.
26 Juni 2023 menjadi saksi pertemuan kedua kakak beradik yang tak bertumbuh bersama, namun, pasti memiliki rasa rindu dan sayang yang sama.
Terima kasih Tuhan atas campur tangan-Mu untuk mengobati rasa kehilangan yang tak pernah kami ungkapkan pada dunia.
poemdzp1994
3 notes
·
View notes
Ceplok Telor Bentuk Pohon
Alkisah, dahulu ada anak kecil yang merengek pada kakaknya, jika menggoreng telor ceplok kuning telurnya harus bulat sempurna, keknya dia kebanyakan kemakan iklan di televisi atau gambar saran penyajian mi instan.
Suatu kali kakaknya tidak berhasil membuat telor ceplok sempurna itu, dan adiknya merengek. Akhirnya kakaknya berpura-pura dan berkata, "Wah ini gambar pohon, bagus banget ya ... liat deh."
Ya begitu bentuknya, meleber ke pinggiran kek amoeba lagi nyari makan. Si adik kecil pun termakan omongan kakaknya yang salah goreng dan setuju banget sama apa yang dibilang kakaknya, "Iya baguuus." Serunya.
Sejak saat itu, ia meminta telor ceplok gambar pohon a.k.a telor ceplok gagal.
Kisah 22 tahun yang lalu, waktu dia masih balita segede Zehan dan kakaknya masih anak SMP. 🤣
True story Muna and me.
A liitle dot named Puspa
3 notes
·
View notes
KISAH NYATA
KISAH SEORANG ANAK DI AMSTERDAM, BELANDA
Setiap selesai shalat Jum'at setiap pekannya, seorang imam (masjid) dan anaknya (yang berumur 11 tahun) mempunyai jadwal membagikan buku–buku Islam, di antaranya buku
"Ath-Thariq ilal Jannah (Jalan Menuju Surga)."
Mereka membagikannya di daerah mereka di pinggiran Kota Amsterdam.
Namun, tibalah suatu hari ketika kota tersebut diguyuri hujan yang sangat lebat dengan suhu yang sangat dingin.
Sang anakpun mempersiapkan dirinya dengan memakai beberapa lapis pakaian demi mengurangi rasa dingin.
Setelah selesai mempersiapkan diri, ia berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku, aku telah siap."
Ayahnya menjawab, "Siap untuk apa?"
Ia berkata, "Untuk membagikan buku (seperti biasanya)."
Sang ayahpun berucap, "Suhu sangat dingin di luar sana, belum lagi hujan lebat yang mengguyur."
Sang anak menimpali dengan jawaban yang menakjubkan, "Akan tetapi, sungguh banyak orang yang berjalan menuju Neraka di luar sana, dibawah guyuran hujan."
Sang ayah terhenyak dengan jawaban anaknya seraya berkata, "Namun, Ayah tidak akan keluar dengan cuaca seperti ini."
Akhirnya, anak tersebut meminta izin untuk keluar sendiri. Sang ayah berpikir sejenak, dan akhirnya memberikan izin.
Iapun mengambil beberapa buku dari ayahnya untuk dibagikan, dan berkata, "Terima kasih, wahai ayahku."
Dibawah guyuran hujan yang cukup deras, ditemani rasa dingin yang menggigit, anak itu membawa buku-buku itu yang telah dibungkusnya dengan sekantong plastik ukuran sedang agar tidak basah terkena air hujan, lalu ia membagikan buku kepada setiap orang yang ditemui.
Tidak hanya itu, beberapa rumahpun ia hampiri demi tersebarnya buku tersebut.
Dua jam berlalu, tersisalah 1 buku di tangannya. Namun, sudah tidak ada orang yang lewat di lorong tersebut.
Akhirnya, ia memilih untuk menghampiri sebuah rumah di seberang jalan untuk menyerahkan buku terakhir tersebut.
Sesampainya di depan rumah, ia pun memencet bel, tapi tidak ada respon. Ia ulangi beberapa kali, hasilnya tetap sama.
Ketika hendak beranjak seperti ada yang menahan langkahnya, dan ia coba sekali lagi ditambah ketukan tangan kecilnya.
Sebenarnya, ia juga tidak mengerti kenapa ia begitu penasaran dengan rumah tersebut.
Pintupun terbuka perlahan, disertai munculnya sesosok nenek yang tampak sangat sedih.
Nenek berkata, "Ada yang bisa saya bantu, Nak?"
Si anak berkata (dengan mata yang berkilau dan senyuman yang menerangi dunia), "Saya minta maaf jika mengganggu. Akan tetapi, saya ingin menyampaikan bahwa Allah sangat mencintai dan memperhatikan Nyonya.
Kemudian saya ingin menghadiahkan buku ini kepada Nyonya. Didalamnya, dijelaskan tentang Allah Ta'ala, kewajiban seorang hamba, dan beberapa cara agar dapat memperoleh keridhaannya."
Satu pekan berlalu, seperti biasa sang imam memberikan ceramah di masjid. Seusai ceramah, ia mempersilahkan jama'ah untuk berkonsultasi.
Terdengar sayup-sayup, dari shaf perempuan, seorang perempuan tua berkata, "Tidak ada seorangpun yang mengenal saya disini, dan belum ada yang mengunjungiku sebelumnya."
"Satu pekan yang lalu, saya bukanlah seorang muslim, bahkan tidak pernah terbetik dalam pikiranku hal tersebut sedikitpun. Suamiku telah wafat, dan dia meninggalkanku sebatang kara di bumi ini."
Dan iapun memulai ceritanya bertemu anak itu,
"Ketika itu cuaca sangat dingin disertai hujan lebat, aku memutuskan untuk mengakhiri hidupku……. Kesedihanku sangat mendalam, dan tidak ada seorangpun yang peduli padaku. Maka tidak ada alasan bagiku untuk hidup. Akupun naik ke atas kursi, dan mengalungkan leherku dengan seutas tali yang sudah kutambatkan sebelumnya. Ketika hendak melompat, terdengar olehku suara bel. Aku terdiam sejenak dan berpikir, 'Paling sebentar lagi, juga pergi.'
Namun……… suara bel dan ketukan pintu semakin kuat. Aku berkata dalam hati, 'Siapa gerangan yang sudi mengunjungiku? Tidak akan ada yang mengetuk pintu rumahku.'
"Kulepaskan tali yang sudah siap membantuku mengakhiri nyawaku, dan bergegas ke pintu. ketika pintu kubuka, aku melihat sesosok anak kecil dengan pandangan dan senyuman yang belum pernah kulihat sebelumnya."
Aku tidak mampu menggambarkan sosoknya kepada kalian.
Perkataan lembutnya telah mengetuk hatiku yang mati hingga bangkit kembali.
Ia berkata, 'Nyonya, saya datang untuk menyampaikan bahwa : Allah Ta'ala sangat menyayangi dan memperhatikan nyonya,' lalu dia memberikan buku ini kepadaku.
"De Weg Naar De Hemel"
(Jalan Menuju Surga)
Anak kecil itu datang kepadaku secara tiba-tiba, dan menghilang dibalik guyuran hujan.
"Hari itu juga secara tiba-tiba setelah menutup pintu, aku langsung membaca buku dari anak kecilku itu sampai selesai."
"Seketika, kusingkirkan tali dan kursi yang telah menungguku, karena aku tidak akan membutuhkannya lagi."
"Sekarang, lihatlah aku. diriku sangat bahagia, karena aku telah mengenal Tuhan-ku yang sesungguhnya."
"Akupun sengaja mendatangi kalian berdasarkan alamat yang tertera di buku tersebut untuk berterima kasih kepada kalian yang telah mengirimkan mutiara kecilku pada waktu yang tepat, hingga aku terbebas dari kekalnya api Neraka."
Air mata semua orang mengalir tanpa terbendung di masjid bergemuruh dengan pekikan takbir,
"Allahu Akbar."
Sang imam (ayah dari anak itu) beranjak menuju tempat dimana mutiara kecil itu duduk, dan memeluknya erat, di hadapan para jama'ah.
Sungguh mengharukan. Mungkin tidak ada seorang ayahpun yang tidak bangga terhadap anaknya seperti yang dirasakan imam tersebut.
Judul asli :
قصة رائعة جدا ومعبرة ومؤثرة
"DE WEG NAAR DE HEMEL"
Penerjemah:
Shiddiq Al-Banjow
jazakullahu khairan wa waffaqahu
Barakallahu fiikum __🍃🌹
~~⭕️
🍃Berbagi_Kebaikan🍃
6 notes
·
View notes
SAAT HARUS NGASUH 3 ANAK KARENA DITINGGAL ISTRI #vlog #ARKAYSYA #family
Menuju Sukses Butuh Usaha Dan Kerja Keras
===========================
https://youtu.be/ZVnpCBDqNFs
——————————————————
Pada sebuah daerah terdapat gunung yang konon katanya ketika pendaki mencapai puncaknya akan disuguhkan sebuah pemandangan yang cantik nan eksotis. Bisa dibilang pemandangan yang disuguhkan oleh gunung tersebut tak bisa ditemukan di tempat lain.
Karena hal tersebut beberapa waktu kemudian datangnya seorang pemuda yang bermaksud untuk mencapai puncak gunung tersebut. Pemuda tersebut lalu mencoba untuk menapaki langkahnya hingga sampailah di lereng gunung.
Pada area lereng gunung terdapat sebuah rumah yang di dalamnya terdapat seorang kakek tua. Lalu pemuda tersebut menemui sang kakek dan bertanya untuk menunjukkan jalan menuju puncak gunung.
Sang kakek menjelaskan jika terdapat tiga jalan untuk menuju puncak. Semua jalan bisa dilalui, namun tetap saja setiap pendaki harus memilih jalan untuk menuju ke puncak.
Seketika pemuda memilih jalan yang sebelah kiri. Namun sebelum langkah pertama diambil pemuda tersebut, sang kakek menjelaskan jika pada jalan sebelah kiri terdapat banyak kerikil dan rintangan. Seakan penuh keberanian dan percaya diri, pemuda tadi mulai menapaki langkah demi langkah.
Semua yang diberitahu oleh kakek tua tadi ternyata benar. Semakin tinggi jalan yang dilalui oleh pemuda tadi. Kerikil dan bebatuan besar kerap ia temui. Bahkan jalan juga seakan-akan tak berpihak kepadanya.
-----------------------------------------
https://youtu.be/KNybSkqNKiU
———————————————
Selanjutnya ia memutuskan untuk turun dan kembali ke kakek tua. Ia menjelaskan semua kejadian yang dialaminya. Lalu pemuda tadi ingin mencoba menggunakan jalan sebelah kanan. Sang kakek tua menjelaskan kembali jika pada jalan kanan penuh duri sambil tersenyum manis.
Pemuda tadi tetap melangkah, sekali lagi omongan kakek tua tadi benar kembali. Pemuda tadi mendapatkan banyak rintangan. Lalu ia kembali lagi dan meminta arahan kepada sang kakek , sebenarnya jalan yang aman dan tak banyak rintangan itu yang mana.
Sang kakek menjawab dengan nada serius. “Nak untuk menuju puncak dan mendapatkan pemandangan yang indah memang diperlukan usaha dan kegigihan. Semua jalan yang kamu lewati tidak ada yang pasti kemudahannya. Bahkan mungkin jalan buntu juga akan kamu temui,” ucap kakek tua seperti memberikan sebuah nasihat.
Dari apa yang diucapkan oleh sang kakek tua membuat pemuda tersebut paham apa yang dimaksud dan bertekad untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak apa pun itu rintangannya.
Posted By : @AbieAlief
CEO at Cari Rumah Indonesia
Owner at @kontraktorid
Jangan lupa like, comment, share & Subscribe … …!!!!
______________________________
AGAMA, MULTI KULTUR, ISLAM, MUSAFIR, PANGERAN MIDJIL II, RITUAL, BERTAPA, MAKAM, DEMAK, KOTA, WALI, BINTORO, SUNAN KALIJAGA, MASJID AGUNG, SYEH, MAULANA MAGHRIBI, JAWA TENGAH, KADILANGU, RADEN FATAH, WALI SONGO, ULAMA, DARAH BIRU, KERATON, SULTAN, KERAJAAN, GURU SEJATI,
-----------------------------------------------
#NgajiDiri #OlahRoso #OlahRogo #Musafir #SantriJalanan #SyekherMania #ShalawatTanpaBatas #RinduKasihmu #share #like #comment #Sahabat #NabiMuhammadSaw #allahuakbar #YOUTUBER #BACKPACKER #CRICorp #SANTRIKILAT #Pengembara #GuruSejati #GreenWarrior #karamah #kisahnyata #sahabat #islam #cerita #Nabi #Surga #Akhirat #carirumahindonesia #skykomp #skymediakomputindo #Kontraktor #development #property #investment #NATURE #ADVENTURE #SKYMediaKomputindo #SKYKomp #SKYMedia #BERKEBUN #HUTAN #BACKTONATURE #COVID19 #ALAM #ADVENTURE #KAMPUNG #PPKM #ALBASIA #SENGON #BUDIDAYA #KOPI #ARABICA #TARZAN #PETANI #MAGELANG #BOROBUDUR #JAWATENGAH #GREENWARRIOR #KENJORO #SESURAK #SUNGAI #GUNUNGSUMBING #WINDUSARI #ANDESBOND #BANDARSEDAYU
0 notes