#20042023
Photo
20/04/2023
195 notes
·
View notes
Text
20th - 23th april
the last few days have been really wonderful
my clothes from cider arrived on wednesday and i’m really happy with them all! going to make some alterations to some but i think they’re super cute!. wednesday was also cooking night and i could not be bothered so i ordered dirty marys and picked that up. got home and got a calendar notification for kurtis connor’s comedy show that i had completely forgotten about that popped up 2 hours too late!! i was so upset! screaming, crying, throwing up; it was the only time he’s ever been in australia. i had a look online and saw there was a later show that same night and still had a ticket available! so i bought it, quickly got ready and raced up to brisbane. it was the best show, so funny and i’m so glad i made it. it was his last show in australia before heading to nz. jacob and dean were also super funny, and even jenna came out to say hello! it was my first ever comedy show and i loved it, kurtis did a shoey, and i bought a t shirt :)
thursday was rough because i was so tired but it was so worth it. i also got my dates for the next stage in my enlistment process, the aviation screening program down at raaf base east sale in victoria. this will be held in june, 6th-9th. they’ll fly me in and out so i won’t get a chance to catch up with anyone but that’s okay. it’s in 6 weeks so i’ll create a study program to brush up on my mental arithmetic and maths.
friday was great. my new phone arrived and i’m so happy with it! so much better than my old one, so needed the upgrade. sent back all my forms for the ASP and called my friend david at recruitment and he gave me some good tips for it. went out to dinner with the parents and susan which was lots of fun. had drinks and ate chinese food. came back and partied a bit with mum after
saturday was a bit dusty in the morning and i ended up having a hot bath. went and got a pedicure with mum, then came back home and got ready to go to lara’s place for her birthday/going away party before she moves to london. it was actually such a great night! trav was there and so was brydee. was actually really nice catching up with her. lara did oracle card readings for us all whilst brydee and i used the sounding bowl to set the mood and oh my god, it was so accurate and specific to each of us. brydee’s mentioned animals (she’s a vet), mine spoke about a person coming this year for love and a big life change (air force), trav’s spoke about legal and law stuff (he’s a lawyer), mum’s spoke about money and contracts (her business is booming and she’s just bought a new house), alex’s spoke about the relationship he has developing and new change and lara’s was very similar and kept mentioning ‘trip’ and ‘travel’ (she and alex are about to move to london). no one pulled the same cards, except lara pulled one that alex had and one i had. had lots of drinks and fun, and definitely felt it the next day
sunday was spent recovering. vacuumed half the house and had to have a midday nap. read my book and just recovered. i think i want to go sober again, i really enjoyed it last time. really get my life on track for these next 3-4 months
0 notes
Text
manchmal hör ich immernoch deinen herzschlag in der stille zwischen uns.
1 note
·
View note
Text
20042023 • “give me two damn minutes and i’ll be fine” (tad)
my semester is finally over but now it’s study time 🫠🫠 clinging to the few loose plans i have with some friends over exam week that will keep me sane and from dissolving into a stack of paper and ink
studying ~ contemporary british literature
#studyblr#bookblr#midnights children#english literature#british literature#notes#studyspo#studying#reading#post
59 notes
·
View notes
Text
This bridge is lit brother @ Jamie Miller
via jeffsatur @ tiktok | 20042023
+reaction/reply:
55 notes
·
View notes
Text
Daily Nagoriyuki 20042023
24 notes
·
View notes
Text
youtube
Discussion on matrix 20042023 0268
#education#youtube#online education#onlineteaching#online#mathematics#entertainment#science#physics#chemistry
1 note
·
View note
Text
Umroh: Raudhah 💚
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Jogja. 20042023. 15.21.
Kisah ini juga udah lamaaaa (eh baru beberapa minggu lalu kok) ingin saya kisahkan, tapi ya kurang lebih rasanya kok terlalu personal. Coba tulisin aja dulu deh ya, kalau menurut saya kurang berfaedah, kan tinggal saya simpan aja di draft hehehehe.
"Karena masuk ke surga itu, hendaknya kita saling ajak dan tarik menarik, tidak perlu berebutan. Surga itu luas, semoga kita bisa saling panggil."
Kalimat ini terpikir di kepala sejak beberapa hari lalu. Salah satu penyebabnya karena keikutsertaan saya di grup umroh di penghujung ramadhan lalu.
Berbeda dengan kondisi umroh saya di bulan Februari, qadarullah kondisi umroh Ibu di pertengahan ramadhan lalu ramaaaaaaaaiii sekali.
---lanjut deh sambil antri kasir beli sabun---
17.00
Dari awal utk grup umroh ramadhan ini memang sudah diwanti-wanti sama teman saya, si Miftakh, bahwa ijin masuk rombongan (tasreh) gagal didapatkan, jadi setiap jamaah diperingatkan utk sejak awal punya aplikasi register berkunjung ke Raudhah, NUSUK namanya, jadi mesti registrasi manual per orang. Semakin mendekati hari H, makin deg-degan, bayangkan keinginan untuk mendekati kekasih Allah SWT yg sejak awal udh sayaaaaaangg sama kita walau beluuumm pernah berjumpa, yang bahkan di akhir hayatnya masih mikirin kita, waduuhhh ini jenis rindu kategori luar biasa. Kalau udah dekat tapi ndak bisa ketemu, mungkin akan sedih rasanya. Qadarullah, semuanya benar-benar atas kebesaran Allah SWT, salah satu jamaah berhasil mengakses nusuk di jam yang tidak diduga, dan mengingatkan jamaah lain untuk mencoba juga. Kata si Mimi (iyes, jamaah ini sebenarnya teman virtual saya yg belum pernah ketemu juga 😅, ini banyaaak kisah serunya) juga dapat tipsnya dari jamaah Malaysia yang ketemu waktu shalat.
Sungguhlah, UNTUK MASUK SURGA MEMANG MESTI TARIK-TARIKAN. SEMAKIN BANYAK ORANG YANG KITA DOAKAN DAN AJAK, NDAK AKAN MENGURANGI JATAH MASUK SURGA KOKKKK, SURGA NDAK SESEMPIT ITU.
Makanya tersadar, dalam fenomena "beribadah" yang rebut-rebutan, dorong-dorongan, kok seperti terbalik dengan kalimat gede-gede di atas.
Saya jadi ingat kenangan ke Raudhah februari lalu.
Bisa dikatakan ini "tugas" perdana saya "membimbing" jamaah wanita untuk ke raudhah. Kesempatan beberapa tahun lalu, saya tinggal ngikut aja sama pemimpin. Lah ini.... ilmu saya masih jauuhhh. Deg-degaaaan rasanya. Bener-bener mesti inget pesan si Kakek MTQ kecamatan, niatkan Lillahi ta'ala, maka hajat lain selanjutnya menyusul.
---keputus buka puasa---
18.46
Sejujurnya, sejak berangkat dari Pontianak, tiba-tiba terpikir oleh saya, ini saya berangkat umroh bukan tugas, tapi karena diajak oleh 15 peserta. Ibarat kayak kita lagi keasikan ngetik-ngetik tugas kantor nih, terus mbak-mbak meja sebelah ngomong, yok temenin shalat berjamaah yok. Terharu sekali rasanya saya bisa ketemu 15 orang pilihan ini. Benar-benar kebesaran dan skenario Allah SWT dalam lauhul mahfudz yang sudah tertulis sekian ribu tahun lamanya.
Saya yakin, apapun dengan modal doa ibu shaleha yang disayang Allah, pasti tembus ke langit. Apalagi ibu-ibunya banyak nih. Kayak kalau ke pasar bekal 1 juta bakal pede nih belanja, apalagi ini, dikalikan sekian banyaknya. Modal yakin-yakin gini yang biidznillah bikin saya mesti terlihat tenang.
---kepotong isya----
23.25
Jadi belajar banyak lagi tentang Raudhah.
Ujian-ujian tentu ada. Bahkan di malam sebelum jadwal kami dijadwalkan pun, tasreh yang harus dalam berupa print out belum didapatkan. Pa
---terus ketiduran---
03.13
Itu tadi nulis Pa lanjutannya apa ya 😅😅😅
Ayo deh kita selesaikan nih apa yang kita mulai.
Pa... padahal menurut saya, kami harus bisa kasi kepastian nih sama Ibu-Ibu, bisa atau endak. Kasiaaan kalau udh ngarep sampai detik terakhir tapi ternyata malah diPHPin. Versi terakhir sebelum tidur, kata muthowif grup kami, rekanan agen travel menjanjikan akan ketemuan saja di titik depan pintu masuk. Kok ya rasanya terlalu mencurigakan, padahal tinggal kirim kodenya dan kami print sendiri. Ini gimana kalau si abang-abang arab penuh janji itu ndak bangun tidur?
Kurang lebih pukul 2 pagi saya terbangun dan muthowif mengabarkan kodenya sudah dikirim, tinggal tugas kami mencari di mana yang mau bantu print pada jam segitu. Kalau saya mikirnya lah kita minta bantu print resepsionis aja lah, satset satset. Tapi ternyata ini negara orang, cara mainnya kan beda. Kata muthowif saya, jarang ada yang mau, dan jam segitu biasanya petugasnya tidur semua. Sungguhlah semua terjadi hanya atas pertolongan Allah. Ternyata si petugasnya walau tidur, tapi pas dibangunin sungguh sangat ringan hati membantu tanpa perlu dibayar (ini juga udah diwantu-wanti oleh muthowif saya, coba siapkan uang tips).
Selanjutnya kami para perempuan berjalan bersama ke Masjid Nabawi, mencoba mencari titik shalat terdekat mungkin ke pintu masuk raudhah. Saat itu masih musim dingin, pengalaman luar biasa shalat di pelataran masjid. Kembali saya teringat, kami diberi nikmat luar biasa dan hanya perlu sabar untuk shalat di situ, sementara banyak yang mesti merasakan suhu dingin tanpa baju penghangat karena berstatus pengungsi perang di belahan dunia lainnya.
Setelah shalat, banyak yang bergegas untuk segera antri paling duluan. Bersyukurnya saya, ada seorang Ibu yang juga sama-sama menenangkan peserta, untuk kita tuntaskan dulu dzikir subuh. Bukankah perjuangan kita ke raudhah semuanya seizin Allah? Maka kita lakukan dulu apa yang Allah senangi, cari ridhaNya dulu.
Proses antrian hingga menuju raudhah sungguhlah lancar alhamdulillaah. Qadarullah di sisi kiri dan kanan kami banyak rombongan ibu-ibu turki, sembari menunggu dan mengaji, ada ibu-ibu turki yang meminjam buku doa saya, dibacanya. Dikit-dikit saya terharu, buku indonesia dibaca orang turki berdoa pun saya terharuuuu 🥹.
Ada beberapa titik antrian, ada juga nih perasaan deg-degan, ini gimana saya 'melindungi' ibu-ibu peserta, bersyukur rasanya saya dengan postur tinggi ginuk-ginuk ini ternyata bisa sedikit banyak menahan ibu-ibu dari dorongan. Semuanya benar-benar kuasa Allah, di titik antrian terakhir, kami dibariskan dengan ibu-ibu dari jawa timur, dan muthowiffahnya ternyata orang dari daerah yang sama dengan saya. MashaAllaaah allahuakbar.
Waduh mulai ngantuk ni saya cerita.
Tidur dulu yaaa, nanti ba'da subuh inshaAllah lanjut lagi 😅
---12.53----
Perjalanan menuju raudhah memang menjadikan kami saling bergandengan tangan agar tidak terpisah dalam hiruk pikuk ramainya manusia, agar saling kuat menguatkan, agar saling menenangkan....
Erat sekali.
Bolehkah saya berharap kelak seperti ini juga kelak kami di jannah? Saling berpegangan, saling mencari ketika salah satu terlihat tak ada? Konon nanti memang hanya tangan dan kaki yang bicara. Konon nanti kita tidak saling mengenal. Tapi bolehkah saya berharap? Jika saya tidak ditemukan di surga, ada yang berkenan memanggil mencari-cari saya?
Salam,
ayuprissakartika
1 note
·
View note
Text
20042023
esse é sobre essa tal da leveza… amiga essa que não vejo a anos.
em momentos de turbulência a fraqueza do corpo parece abrir a alma para coisas que estavam distantes do cotidiano, dessa vez em uma surpresa meio mal planejada, porém desejada, quem apareceu foi ela (a leveza). talvez para trazer descanso ou um pequeno alívio para os pulmões que gritavam reivindicando uma pausa.
a felicidade, eu acredito, é consequência do fardo que tirei das costas para colocar sobre uma mesa de análise. cortamos pedaços, tiramos a poeira e observamos o caos que acumulava em cantos nunca imaginados. cutucamos alguns calos, remexemos alguns entulhos e até libertamos alguns "demônios" que se escondiam atrás das cicatrizes deixadas pelo tempo.
o peso deixou os ombros, as dores largaram as costas e matei a saudade de sair leve por aí sem a preocupação de ser ou tentar saber quem sou.
a última vez que senti tal sensação, foi lá… lá nas ondas da primeira paixão, quando em encontros súbitos o mundo parecia parar e algo recheado de bondade trazia para as marés um pouco de estabilidade. a tal paixão, anda enferrujada e carrega um teor trágico por não se acender a um amor fidelizado.
enfim, o importante é que estou leve! leve por ter me permitido deixar de lado as dificuldades que espancam a ânsia pela vida. leve por encarar "demônios" que antes pareciam ter força e se revelam cada vez mais obras ficcionais da minha mente. leve por ter afastado a negatividade do tentar ser demais. leve por me permitir corrigir… mesmo com a sensação de que seja tarde demais.
esse é sobre essa visita inusitada da tal leveza... semana que vem provavelmente ela já terá ido embora, mas com o recado de que será sempre bem-vinda.
0 notes
Text
BELOVEDEST 🩷
20042023 - Zhang Zhehan Shenzhen Airport
0 notes
Text
via barcode.tin @ instagram | 19042023 & 20042023
30 notes
·
View notes
Text
Paksa Paksa Paksakan.
Jogjakarta. 20042023.
youtube
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Padahal ini janji saya beberapa minggu lalu ya, semoga ndak ada istilah terlambat. Saya baruuu tau video ini, padahal sudah ada sejak kurang lebih 6 tahun lalu. Baru kali ini liat Ustadz Khalid Basalamah (di video sini aja bisa salah ketiknya ya hehe) sampai nangiiiiisss. Semoga sama-sama kita semua diridhai dan dimudahkan menjalaninya ya.
Salam,
ayuprissakartika.
1 note
·
View note
Text
Jogokariyan (1)
Jogjakarta. 20042023. 08.18.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Catatan Ramadhan hari ke-29.
Mulai dari mana ya ini... memang kisah-kisah yang sangat personal sesungguhnya susah sekali untuk dimulai, tapi yaaa yang seperti inilah nih yang mestinya diingat lekat-lekat, menganyam semua pertanda menjadi hikmah, semoga jika dibagikan bisa bermanfaat ya.
Sejak awal tiba di Jogja, saya ingiiiin sekali ke Masjid Jogokariyan. Apa dulu saya langganan ke situ? Oh tentu tidaaak, beberapa tahun tinggal di Jogja, malah belum pernah ke situ. Bahkan mungkin ada beberapa kali sekedar lewat ketika pergi main. Tapi tahun ini, rasanya rinduuuu sekali, ingiiiinn sekali pergi ke sana. Tanggal 18 qadarullah pesawat saya delay, perhitungan saya yang inginnya sudah bisa maghriban di Jogokariyan jadinya meleset. Dua tiket kereta cadangan yang saya beli pun hangus. Yah gitulah namanya rencana manusia ya. Ada laah melesetnya, ngikutin rencana yang lebih baik, rencana dari yang punya hidupnya kita.
--ketiduran--
Jadilah dengan semangat '45 kemarin siang saya berangkat dari rumah ke Jogokariyan...
....pakai google maps.
Bagi saya ini suatu pencapaian.
Karena saya susah hapal navigasi jalanan 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻 jarak 3 aja bisa nyasar, apalagi hampir 20 km. Sungguh benar-benar dibantu sama Allah SWT. Ada yang menarik, karena di sekitar wilayah rumah sedang panas-panasnya, konon kata si Bapak-Bapak gang, merapi sedang erupsi, memang mesti lepaskan panas secara rutin begitu, supaya ndak meletus, jadi jalanannya ada sensasi keriting seperti fatamorgana. Eeeeh di separoh jalan, awan gelaaaapp, ada dikit-dikiit latian ujan. Saya udah deg-degan, tapi Maha Besar Allah, sampai juga saya di jogokariyan tanpa nyasar dan tanpa basah-basahan. MashaAllaaah, laa haula wala quwwata illa billaah.
*udah kayak mbak-mbak tiktok ya kan, ada dokumentasinya. Hehe.
Tiba di mesjid paaaas banget adzan.
Nah dari sini saya mulai deg-degan ceritanya.
Seperti biasa, kayaknya ada magnet penarik nenek-nenek nih di diri saya. Saya duduk di sebelah Nenek dari Magelang, sebut aja Nenek X. Beliau peserta tetap i'tikaf Jogokariyan selama 10 hari terakhir. Ternyataaaa kalau mau daftar i'tikaf di sini harus sejak bulan Januari lohhh. Waaaa mashaAllaaah indah sekali berislam.
Di sisi satunya ada Ibu dari Surabaya. Ibu Z ini perantara hidayah Allah ke saya rasanya. Ibu Z lain lagi ceritanya, perdana berkunjung ke sini tahun lalu bulan Oktober, katanya mau daftar itikaf juga tapi udah penuh. Jadii tahun ini khusus si Ibu dan Bapak nginep di hotel deket mesjid supaya bisa merasakan itikaf juga, karena masih bisa kok ikut itikaf walau bulan sebagai peserta khusus. Ndak perlu rebutan antri masuk surganya 😁.
Saya tinggal bentar Ibu-Ibunya untuk ambil dokumentasi sekitar mesjid, karena saya merasa berhutang budi, tau mesjid jogokariyan, karena ada yang viral-viral kasi tau mesjid ini kasnya selalu diupayakan kosong, dan setiap hari selama bulan Ramadhan menyediakan paket berbuka sebanyak kurang lebih untuk 3500 orang. Padahal yaaa mesjidnya ini sederhana rasanya. Benar-benar menghidupkan semangat Ramadhan.
Setelah jalan-jalan sekejap melihat semaraknya kampung ramadhan, saya duduk deh di sebelah duo nenek-nenek penemuan saya tadi. Lalu saya ngaji. Lalu saya nangis. Ibu Z pukpuk bahu saya....
...dipukpuk gitu, saya justru makin merasa makin kencang mau nangisnya.
Waduh.
Terus Ibu Z berbisik ke saya, cobaaa hubungi orang rumah, kira-kira dikasi izin ngga untuk itikaf di sini. Itikaf di sini khasnya adalah, sekitar jam 11 sampai jam 4 subuh itu lampu dimatikan, gelap gulita. Jadi bisa puas-puaaaass nangis ndak ada yang kenal.
Wah.
Saya kontan jadi agak reda nih. Kayak anak kecil diumpan permen. Benar-benar baru. Biasanya kan terang-terang aja nih mesjid ketika itikaf. Dalam skenario kepala saya, abis taraweh pulang dulu ah ke rumah, mandi, ganti baju terus pergi lagi deh pake gocar. Tapi kaaan sayang ya waktu yang dipake bolak balik bisa sampai 2 jam. Eeeh gayung bersambut, waktu minta ijin sama orang tua, malah disuruh ya ndak usah pulang. Lanjutin aja sekalian. Saya kok ya pengen nangis lagi, Allah kasi kemudahan untuk banyak hal. 🥹
Ada satu kejadian menarik untuk saya. Kan ini pengalaman pertama (dan semoga bukan terakhir) itikaf di jogokariyan, jadi masih newbie nih. Saya kirain bakal dikasi makan juga kayak itikaf di daerah saya (saya jadi kangen geng nenek nasi padang mesjid pontianak 😁). Ternyata hanya untuk yang sudah terdaftar. Sebenarnya di sekitar mesjid juga barakallah banyak pedagang angkringan. Tapi karena tadi ngehnya sudah di ujung, jadi jualannya sudah pada habis. Ndak cuma saya kok yang ndak kebagian 😅 yaaa di situlah kesempatan emasnya merasakan benar-benar orang yang ndak tau apa yang bisa dimakan, bukan ndak tau apa aja yang mau dimakan (jleb banget di saya). Eeeeh qadarullah, Ibu Z itu waktu buka puasa menyelipkan banyaaaaak kurma ke tas saya. Ya Allaaaah, boleh ndak sih minta ramadhan terus kalau seperti ini. Dikelilingi manusia-manusia baik hatii padahal baru kenal seperti ini bikin saya mikiiir lagi video DR Omar Sulaeman yang judulnya Saat Allah Mencintaimu (link videonya ndak bisa dicopas, semoga teman-teman bisa ketemu yaaa, cuma 4 menitan).
Semoga saya benar-benar termasuk golongan di dalamnya. Takuuuutt banget untuk GR, tapi jelas berharaaaap penuh supaya bisa disayang Allah SWT. Aaaamiiinn.
Ibu Hikmah yang baik, nanti kalau di surga ndak ketemu saya, panggil-panggil cari-cari saya kayak gini yaaaa Bu....
Salam,
ayuprissakartika.
0 notes
Text
via JeffsaturTrans @ twitter & attherighttime_ @ tiktok | 20042023
33 notes
·
View notes
Last Seen Blogs
the-plastiquetiara
Plastique Tiara
tashandco
Tash&Co.
toss-a-coin-to-your-stan-account
The Witcher Makes Me Feel Feelings
aceattorney-talia
Yi-Ling Lin: Ace Attorney
