Tumgik
#liburan akhir tahun
bantennewscoid-blog · 6 months
Text
Tips Liburan Akhir Tahun Supaya Menyenangkan dan Berkesan
Liburan akhir tahun merupakan waktu yang tepat untuk melepas penat dan bersantai bersama orang-orang terkasih. Namun, agar liburan Anda berjalan lancar dan menyenangkan, ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti, antara lain: Buatlah rencana perjalanan Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah membuat rencana perjalanan. Tentukan tujuan liburan Anda, berapa lama Anda akan berlibur, dan berapa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
iwan-fadila · 1 year
Text
Bengkel Resmi Yamaha Tetap Buka di Liburan Akhir Tahun
Bengkel Resmi Yamaha Tetap Buka di Liburan Akhir Tahun
motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan. Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen setia Yamaha yang melaksanakan akhir tahun 2022 ini, PT. Surya Timur Sakti Jatim (Yamaha STSJ) menghimbau bagi seluruh pengguna sepeda motor Yamaha untuk melakukan perawatan kendaraan terlebih dahulu sebelum digunakan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
liburanterus · 7 months
Text
Tips Menabung untuk Budget Liburan Akhir Tahun
Halo Sobat Liburan, siapa nih yang niatnya mau menabung untuk budget liburan akhir tahun tapi ngerasa kesulitan? Atau mau liburan akhir tahun tapi gaada tabungan? Eits kamu masih bisa loh nabung dari sekarang! Nih liburanterus kasih tipsnya! 1. Persiapkan Target Budget Liburan Hal terpenting dalam menabung adalah menentukan target seberapa besar budget liburan yang ingin kamu kumpulkan. Caranya…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
nonaabuabu · 11 months
Text
Satu Hari Untuk Selamanya
sebuah flash fiction teruntuk lelaki bermata kelabu, kau masih kata-kata yang ingin aku tuliskan.
"Kenapa bukan dulu kita sadar, kalau kita jauh lebih kuat saat kita bersama?"
Sejenak jantungku berdegup untuk sepersekian detik kemudian menghentikan iramanya. Namun selayaknya kenyataan, ia kembali menemui ritmenya saat kubiarkan aku tersadar bahwa percakapan ini bukanlah angan-angan, dan aku tak boleh mengarangnya menjadi kisah yang indah.
"Aku sadar kok dari dulu, kamunya aja yang enggak."
Lelaki bermata kelabu yang kutinggalkan dalam kenangan itu tersenyum tipis, dan miris. Sedang aku tertawa, memaksa.
Sandyakala, kami bertemu di satu sore yang penat di pantai utara. Saat itu aku sedang menghabiskan masa liburan semesterku dan Kala ada di sana. Perkenalan sederhana di antara deru ombak, kendati satu universitas perkenalan itu berlanjut menjadi hubungan tanpa kata yang barangkali akan selalu menjadi pertemanan.
Aku tak tahu bagaimana rasanya mengangumi seseorang begitu menyenangkan sebelum hari itu aku bertemu dia. Bagiku kita semua hanya manusia yang sesempurna apapun akan memiliki cacat. Hanya saja beberapa orang tak mampu menyembunyikannya, dan sisanya mampu menutupinya dengan hal lain. Itu kenapa tak ada alasan untuk mengagumi seseorang hingga aku menemukannya sore itu.
Mungkin Kala akan menjadi tinta merah dalam buku kehidupanku yang berwarna hitam putih. Ia satu-satunya yang memberikan warna lain namun cukup bersinar untuk akhirnya membakarku alih-alih menciptakan warna baru. Itu kenapa, Kala adalah kenangan yang aku tinggalkan.
Delapan tahun berlalu sejak terakhir kali kami berjabat tangan di wisuda universitas, sisanya tak ada lagi. Tak ada media sosial, tak ada nomor yang bisa dihubungi, aku kembali ke mana seharusnya aku berada, perkampungan nunjauh dari kota. Tenggelam menjadi tulang punggung keluarga, jatuh bangun membangun kehidupan baru untuk akhirnya kembali ke titik di mana Kala adalah semesta yang aku punya.
Usia tiga puluh membawaku kepada perjalanan sebagai perayaan bahwa aku telah begitu cukup kuat untuk segala sialnya kehidupan. Namun rupanya aku cukup salah memilih tempat, pantai utara.
Seperti mengulang memori lama, Kala berdiri di sana. Aku tak tahu bagaimana harus mengatakannya, rasa gelisah yang mendominasi dibanding rasa senang. Hanya saja Kala akan tetap menjadi merah dalam hidupku.
Begitu mata kami bersitatap, ia tersenyum ramah seolah wisuda universitas kami baru terjadi kemarin siang. Menahan segala gejolak yang berserakan aku membalas senyumannya dengan kaku.
Entah bagaimana aku menjadi kosong, hingga kubiarkan waktu bergulir seolah kami tidak melewatkan delapan tahun jeda di mana kehidupan menghantam kami dengan kerasnya.
Aku tertawa banyak dari apa yang aku ingat, aku tersenyum lebih menyenangkan dari yang sudah-sudah. Setiap detik yang kami lalui seolah mengakumulasi banyak perasaan hingga tak ada rasanya detik yang terlewat tanpa aku merasa penuh kebahagiaan.
Padahal, kami hanya menyusuri pantai yang riuh oleh ombak. Duduk menikmati es kelapa muda, bercerita tentang dunia yang tak ada kami. Buku-buku yang menyenangkan, film-film yang bermakna, lagu-lagu penuh kenangan. Hadir Kala mengubah segalanya dari kata sekedar.
Hingga titik akhir, sore dengan burung pelikan yang sedang menyapa bibir pantai. Kala mengatakannya, apa yang seharusnya aku dengar delapan tahun lalu.
"Aku rindu kita yang dulu La. Rasanya membiarkan kamu pergi saat itu kesalahan paling fatal seumur hidup."
"Seingatku kamu bukan seseorang yang suka menyesal."
"Enggak emang sebelum aku sadar, aku tanpa kamu akan selalu terasa sendiri."
Kala menjelaskannya hari ini, bahwa ia dulu tak cukup percaya diri bahwa kata-katanya mampu menahanku untuk tak kembali ke kampung halaman. Ia sadar kami baru menyelesaikan pendidikan, tak ada yang bisa ia janjikan dan beri jaminan kecuali keinginannya untuk tetap ada aku di sisinya. Hanya saja saat itu bagiku tak ada alasan untuk tetap di sisinya saat ia sendiri tak pernah meminta.
"Jangan gegabah menyimpulkan kehidupanmu Kal, seorang istri yang cantik dan anak yang lucu nggak semua orang punya kesempatan memilikinya."
Ya, sebab saat itu ia sudah memiliki seseorang yang lain yang pernah berikan janji. Aku tahu beberapa tahun lalu ia menepati janji itu.
Kala tersenyum pahit, dan aku tak ingin lagi menerjemahkannya.
Seberapa paham pun kita tentang peran seseorang dalam hidup kita, bukankah tak akan ada artinya jika kita tak cukup berani memperjuangkan seseorang. Kala tidak pernah cukup berani untukku, dan aku juga tak pernah cukup berani untuk Kala. Sebab pertemuan kami bukanlah dari sebuah keberanian, maka setidaknya hari ini delapan tahun berlalu, meski cukup terlambat, aku sudah punya jawabannya.
Jawaban yang membawaku pada keberanian, Kala aku tutup dalam setiap buku kehidupanku. Ia hanya kenangan, dan cukup sampai di sana.
Ditulis Maret 2022, Diselesaikan Juli 2023.
54 notes · View notes
dinisuciyanti · 7 months
Text
Dalam 4.5 bulan ke depan, usia ku 32 tahun. Gak berasa. Dalam sekejap nambah 2 tahun sejak deg-degan menginjak kepala 3. "Oh gini rasanya", ya biasa aja sih, gak serta merta langsung keriputan pas nambah umur.
Di usia 31 tahun ini, fokus ku adalah kerja, kerja, liburan. Yang penting ada uang, biar aku bisa liburan keluar rumah tiap bulan. Boros? Enggak. Aku masih bisa nabung haji furoda di masa depan.
Di usia 31 tahun ini, aku juga sedang menunggu hasil akhir, akan kemana aku sekolah nantinya? Yah, gak usah jauh-jauh sih, "jadi sekolah apa gak lu", itu dulu aja. Karna jujur, pengen pasti dulu sekolahnya dimana, baru memperluas jejaring untuk bertemu manusya potensyel yang baik budi pekertinya. Apa gak bisa memperluas jejaring sekarang? Ya bisa sih. Cuma energinya lagi full ke kerjaan yang butuh fokus.
Yah, lagi lagi, apa yang kamu harapkan dari mba-mba 30s? Kalo gak kerja keras, ya full rebahan di weekend. Haha
31 Oktober 2023
34 notes · View notes
nasigorengg · 6 months
Text
Hari Pertama
Tidak terasa sudah 8 bulan saya bekerja sebagai peneliti di industri. Masih hijau, namun saya sudah merasakan bahwa kehidupan baru ini relatif berbeda dengan kehidupan saat menjadi peneliti PhD. Jujur pekerjaan ini jarang terpikirkan saat dulu masih SMA, namun beginilah uniknya Allah SWT menuntun langkah manusia. Berhubung sedang liburan akhir tahun, saya ingin menuliskan beberapa seri tulisan mengenai kejadian-kejadian yang masih membekas di ingatan.
Hari pertama kerja
Hari pertama selalu berkesan. Bagi saya, hari pertama rasanya campur aduk antara antusias dan was-was. Antusias karena ini merupakan tantangan baru, was-was karena kota Dresden, apalagi tempat kerja saya di bagian timur terkenal masih tertutup terhadap orang luar. Dulu pun ketika menerima tawaran kerja ini tidak langsung saya iya-kan. Saya diskusi panjang dengan istri serta bertanya ke tetangga kami yang sudah lama menetap di Jerman mengenai kota ini. Tambah ngeri ketika mencari berita lewat google mengenai bagaimana sikap penduduk kota ini terhadap para muslim.
Hari pertama ke kota ini untuk melihat apartemen sudah terasa aura perbedaannya. Di Münster, tidak jarang penduduk lokal menyapa ketika berpapasan di jalan meskipun tidak saling mengenal. Di hari pertama di Dresden, yang kami dapat adalah tatapan tajam ke istri yang berjilbab. Karena itu, saya dan istri sempat menanyakan ke diri kami apakah keputusan ini adalah keputusan yang tepat.
Singkat cerita, alhamdulillah ternyata semua lancar pun sampai hari ini tidak pernah mengalami kejadian rasis. Di hari pertama sepulang kerja, istri menjemput di pintu dan kami berdua merasa sangat terharu. Lantas pikiran saya melayang melintasi beberapa periode waktu. Dulu saat melamar istri, saya masih kuliah S2 dan belum memiliki kepastian kerja. Alhamdulillah sekarang Allah SWT cukupkan rezeki untuk keluarga kecil kami.
Dari segi tempat tinggal pun mengalami peningkatan. Dulu saat masih di Solo kamar yang saya tempati 2.5 m x 3 m. Saat di Hsinchu, Taiwan saya menempati kamar dengan luas 3 m x 8 m dan diisi 4 orang. Selepas menikah, saya dan istri menyewa kamar kos ukuran 10m2. Kemudian di Münster bersama istri di apartemen dengan ukuran 33m2. Dan sekarang di Dresden dengan ukuran 80m2, setidaknya anak bisa berlarian di rumah.
Bukan sebab ‘tak sengaja’, atau ‘keberuntungan’ semata, tapi memang sebab demikian Allah hendak memberikannya. Nyatanya, memang banyak sekali hal baik yang Allah hadirkan dalam hidup, yang boleh jadi tanpa sekalipun kita memintanya. Alhamdulillah.
Dresden, 25 Desember 2023
13 notes · View notes
lamyaasfaraini · 4 months
Text
Day 10 - Childhood memory
30 days photography challenge
Tumblr media
Foto2 ini udah tersimpan di galeri, lupa kapan fotoin dari album fotonya langsung.
Duh kalo nyerita atau liat2 lg foto masa kecil itu beneran lsg waas dan keueung gituloh, paham ngga sih? Mana masih ada ibu pula ya Allah pengen nangis :( ibunya masih muda segar cerah ceria. Cuma bisa mengenang aja lihat senyum manis dan cantik ibu huhu.
Foto pertama masih jadi anak tunggal baru brp bulan ituu, 5-6 bulan yah kayanya, soalnya itu ada tulisan di fotonya jun 89 wkwk lawaaassss.. Ibu belom pake kerudung saat itu.
Foto kedua yg kanan atas, kaya lg ada acara dirumah tp lupa acaranya siapa dan kalo ngga salah msh jadi anak tunggal tp udah mau jadi calon kakak. Saat itu ibu lg mengandung adikku. Berarti sekitar tahun 91/92 dan ibuku udah mulai berhijab. Foto 1 dan 2 gemesin yah akutu huahaha.. Pernah lucu gening akutu
Foto ketiga kiri bawah, wah udah ber4 nih. Adikku jg udah gede itu tp lg rese2nya tantrum mele, segala keinginannya harus dipenuhi, sampe pusing aku sbg tetehnya wkwk. Lokasinya dirumah emak (ibunya bapak) singaparna, tasik. Tempat fav kami saat liburan. Kayanya sih aku dah SD, adikku berumur sekitar 3 thn kayanya.
Foto keempat yg terakhir, di cibodas lagi ada fam gath nya kantor bapak, tapi kayanya sih gara2 ibu punya bayi alias adikku, bapak cuma ngajak aku doang. Bapak hobi bgt ngajak kemana2 berdua, ke tasik jg sering bgt berdua naik bisa saat itu dan aku mau2 aja lagi berduaan bapak haha padahal bapak ngga sehangat itu orgnya. Ini umurku kayanya 4/5 thn.. Btw, aku suka bgt sama jaket bapak yg ini warnanya lilac trus fit aja gt keliatan lebih muda (ya emg msh muda wkwk, msh 30 tahuan pasti atau akhir 20an).
Nah tau kan gen rambut tebal lurus berkilaunya dari mana, iyakkk itu bapak rambutnya ya begitu.. Kalo ibu keriting, tipis.. 2 anaknya ngga ada nurunin rambutnya hehe.
4 notes · View notes
milyaaurfa · 5 months
Text
Penghujung 2023; single in Salemba.
Lusa kemarin jadi hari terakhir diskusi kuliah, diskusi riset di tahun 2023 dan semester 3. Langsung dikasih sakit, kayak jadi kebiasaan dari jaman sekolah tiap masuk liburan langsung sakit, ini kayak seakan-akan tidak siap ditinggal pelajaran aja....
Tapi yang sedihnya, kalau dibiarin istirahat di kos, malah makin parah, kalo dibawa ke kampus, ketemu orang-orang bakal cepet baikan. Akhirnya Jumat ke kampus dari pagi, kampus dah sepi, orang-orang dah pada cuti selain yang nyiapin ujian tesis... dan menuju sore makin ngga mau balik kos, karena tau bakal sendirian (waw drama), tapi beneran. Sampai orang terakhir ninggalin kantor, akhirnya aku ikut balik, itupun milih ke GI untuk melihat keramaian, lalu dengan impulsifnya nonton; Single in Seoul (sad).
tapi serius se-merasa kesepian itu; nggak tau kenapa :')
15 menit sebelum masuk teater room, nelpon Ayah Ibu dulu, lalu ku baru menyadari kalo ada Ayah Ibu juga yang tiap kesepian bisa telepon mereka... kapan aja.
Single in Seoul seolah-olah ngasih tau kalau dalam berhubungan dengan orang lain, nggak perlu merasa terburu-buru, karena yang ditakdirkan akan ada sampai akhir; mengejar pengakuan, karena yaaa nanti akan ada waktunya sendiri; mengejar kenyamanan, karena kita sendiri juga harus tau gimana caranya membuat diri kita nyaman dulu.
Sabar dan semangat sister.
~
5 notes · View notes
yasmijn · 1 year
Text
Beberapa hari yang lalu catch up call sama Diego, teman baikku (yes I think I can say that) selama S2 di Belanda. Lumayan low maintenance tapi berkualitas juga nih ternyata pertemanan kami. Super nggak berekspektasi bahwa akan ada hubungan dengan foreigner yang bisa aku bawa pulang ke Indonesia but I guess I can keep calling him a friend :)
Saling ngasih update kehidupan aja sih, aku cerita soal kerjaanku yang memang lumayan unik n spesifik terus dia komen: “Wow, how did you find a job like that?” Terus ya biasa lah bertanya ini-itu, gimana persiapan nikahan (dia mau nikah bulan Agustus tahun ini), gimana kerjaan, dan gimana kabar mama dan juga kakak-adiknya dia. Terus aku cerita kalau nenekku baru meninggal bulan lalu.
Terus emang aku rencananya mau liburan ke Eropa kan habis nikah, terus dia nanya aku ada Belanda tanggal berapa. Itinerary w memang as ambitious as always, jadi dari 15 hari di Eropa aku sebenernya akan cuma ada di Belanda di 1 hari pertama dan 3 hari akhir haha -_- Aku bilang insyaAllah tanggal 21 aku akan sampe Belanda lagi terus kata Diego that’s the day he’s getting married. Hari Senin, nyatet nikahan di city hall aja, terus pulang deh. Jadi kayaknya 21 malem aku akan mampir ke Gouda untuk dinner bareng as fellow newlyweds.
Abis ngobrol gitu terus jadi kepengen aja beliin wedding gifts jadi kemarin sibuk riset mencari piring keramik yang cukup Indonesia haha. Yang tercakep dan ter-proper menurutku adalah Jenggala, tapi dengan kondisi kantong yang sekarang aku belum mampu nih untuk ngasih kado piring harga 300rb+ sekeping. Jadilah hasil googling-ku membuatku mendarat di pilihan piring berikut:
Tumblr media
Aku beli size paling gede yang diameternya 27cm di harga Rp167rb per pc jadi mayan lah. Ternyata ini hasil pengembangan dosen gitu setelah dapet pendanaan dari program Kedaireka-nya Nadiem Makarim. They look nice to me - plus aku juga nyari dong ya apa makna motif kawung haha biar nanti bisa ngejelasin juga soal motif ni piring. Arti batik kawung adalah kemurnian, kesempurnaan, dan kesucian. Berat juga yah.
Yang minat bisa beli di sini. 
Anywayyy. Udah menghitung hari nih mau nikah haha. 
10 notes · View notes
sadyah99 · 5 months
Text
Naratif Literasi
Saya baru mengenal istilah literasi sewaktu duduk di bangku kuliah. Selain karena ada mata kuliah literasi yang kami ampu, kampus kami cukup aktif dalam kegiatan pembiasaan literasi. Namun dalam praktiknya saya gemar membaca jauh sebelum itu, tepat sebelum duduk di bangku sekolah dasar. Saya sudah bisa membaca dan menghabiskan berbagai macam bacaan seperti cerita rakyat dan bacaan anak-anak lainnya. Hal tersebut tidak luput dari kontribusi mama yang sangat telaten mengajari anak-anaknya membaca disela-sela kesibukannya berjualan. Mama adalah teladan bagi saya untuk banyak hal. Sejak kecil saya terbiasa melihat mama membaca beberapa majalah favoritnya seperti majalah Kartini, Femina, dan beberapa buku bacaan lainnya. Ia membelinya ketika berbelanja di supermarket. Sampai sekarang saat senggang beliau mengisi waktunya dengan membaca. Saya pun memiliki majalah favorit yaitu majalah Bobo. Tak selalu dibelikan tiap edisi majalah tersebut, tetapi saya selalu bisa membacanya karena sahabat semasa kecil saya berlangganan majalah Bobo dan suka meminjamkannya. Tak hanya itu ia juga sempat menghadiahkan buku cerita jenaka Abu Nawas. Saya sangat bersyukur diberikan keluarga dan sahabat-sahabat yang sangat mendukung kegemaran saya.
Selain mama, ada bapak yang selalu membelikan beberapa buku bacaan tiap kali ada pekerjaan keluar kota. Tak lepas dari ingatan ketika bulan ramadhan, bapak membelikan buku The Best Stories of Quran yang menceritakan kisah-kisah nabi. Buku itu cukup tebal untuk dibaca anak berumur 5 tahun namun saya menghabiskannya dalam sehari. Bisa terlihat sesuka itu saya dengan membaca. Sampai masuk SD saya selalu suka membaca buku-buku pelajaran, RPUL dan buku-buku bacaan diperpustakaan apalagi yang berwarna, sangat menggugah untuk anak-anak seperti saya. Tapi sejujurnya ketika dewasa bacaan berwarna yang memanjakan mata itu masih terlihat menarik. Tak hanya membaca, saya juga gemar menulis seperti mengarang cerita pendek salah satunya cerita tentang desa mama yang kita datangi saat liburan semester di daerah Tuban yaitu desa Wonosari yang saya tulis saat kelas 5 SD. Ketika melihatnya lagi saat sudah duduk di bangku kelas 1 SMP ternyata karangan yang saya tulis sudah cukup baik.
Pada pelajaran Bahasa Indonesia saat SMP guru saya memberikan hadiah bagi siswa yang memiliki karangan pengalaman terbaik dan saya mendapatkannya. Tak hanya itu, guru pun memuji dengan mengatakan bahwa penulisan dalam karangan yang saya buat sangat bagus. Dibangku SMP saya semakin suka membaca dan buku-buku koleksi semakin banyak. Sedari dulu saya bercita-cita ingin punya perpustakaan kecil di rumah tetapi harapan itu hilang ketika tempat penyimpanan buku-buku kesayangan saya diserang rayap. Saya pun sudah tidak bersemangat lagi untuk menyimpan buku dan lebih memilih menghibahkannya ketika selesai membaca.
Kebiasaan membaca masih terus berlanjut tetapi menulis tidak lagi dilakukan. Saya sangat menyukai novel bergenre fantasi seperti novel Hujan, Matahari, Bulan, yang dikarang oleh Tere Liye, dan novel lain yaitu Dear Nathan, Dilan dan sebagainya. Semakin bertambah umur genre bacaan saya semakin beragam dengan menyukai bacaan motivasi untuk pengembangan diri salah satunya buku-buku yang ditulis oleh Wirda Mansur. Saking senangnya dengan buku, saya juga sempat menjual buku dan ternyata lumayan banyak peminatnya apalagi Novel yang sedang tren dikalangan kawula muda apalagi anak SMA. Saat SMA pun saya mendapat hadiah perpisahan dari teman dekat saya berupa buku juga.
Beranjak di bangku kuliah saya tak lagi sempat membaca buku karena bingung mengatur waktu. Waktu senggang yang berkurang membuat saya enggan meluangkan waktu untuk membaca karena dahulu saya terbiasa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk membaca. Namun saat semester akhir saya mulai kembali membaca dengan genre bacaan pengembangan diri. Awalnya karena kebutuhan tetapi seiring berjalannya waktu saya mulai terbiasa dan mampu membagi waktu untuk membaca. Tak lagi menggunakan buku fisik, saya berlangganan e-Gramedia. Selain menghemat pengeluaran e-Gramedia juga lebih efisien dibaca dimana saja. Akan tetapi, aroma khas buku fisik masih menjadi juara.
Sampai sekarang literasi tak lepas dari kehidupan, apalagi profesi pekerjaan guru ini selalu terlibat dengan literasi. Setelah mengikuti mata kuliah Literasi Lintas Mata Pelajaran khususnya pada topik membuat cerita narasi, tanpa sadar saya mengasah kembali keterampilan menulis. Untuk menulis cerita ini saja butuh waktu berhari-hari untuk mengumpulkan niat, mencari ide rangkaian kata yang sesuai sekaligus mengingat memori beberapa tahun silam. Ternyata cukup sulit untuk membuat tulisan yang menarik dan mudah dipahami pembaca.
3 notes · View notes
zulfazzakiyah · 5 months
Text
Perantara Mengitari Bahari
Membawa ratusan raga secara bersamaan Mengelilingi buana menuju tempat haluan Tidak peduli langit terang ataupun berawan Tugas utama memastikan segala jiwa tiba pada tujuan dengan aman Agar tak hanya menjadi wacana seluruh perjalanan Mentari belum menampakkan terang sinarnya Akan tetapi tugasku telah lebih dulu menyapa Mengantarkan satu rombongan bersama Menuju satu pulau di ujung Nusantara Menikmati liburan akhir tahun yang istimewa Bangku depan pada barisan yang nampak silau Terlihat dua sejoli sedang asyik bersenda gurau Menanti waktu keberangkatan menuju kota rantau Memulai perjalanan baru sebagai pasangan tanpa ada risau Lantaran kini dua raga telah menjadi satu tanpa rasa galau Kursi hitam di pojok jendela kanan Nampak lelaki paruh baya dengan kertas bertumpukan Terlihat terlena dengan artikel yang saling berserakan Tak ada pertanda untuk memulai percakapan Bahkan dengan wanita jelita yang sedang bersandingan Sebagai perantara akan ratusan raga yang hendak pergi Menjadi salah satu dari banyaknya alat transportasi Meskipun tak seperti kawanan yang lain berada di bumi Namun tugasku tetaplah sama meski berada pada dirgantara yang tinggi Aku adalah pesawat terbang dengan tubuh bak gergasi Selalu mengudara mengitari laut bahari
3 notes · View notes
jwaluyo · 6 months
Text
Tumblr media
Masih dalam suasana liburan akhir tahun, berwisata menaiki gajah.
3 notes · View notes
iwan-fadila · 1 year
Text
Tips #Cari_Aman Berkendara menyenangkan Libur Akhir Tahun
Tips #Cari_Aman Berkendara menyenangkan Libur Akhir Tahun
motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan. Libur di akhir tahun 2022 ini akan dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk liburan baik di dalam kota maupun di luar kota melakukan touring bersama teman ataupun berkendara motor bersama keluarga. Sebelum berkendara, pastikan dulu segala yang dibutuhkan siap terutama…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
egoists-carol · 8 months
Text
Tumblr media Tumblr media
✨Tema karya✨
Bahasa Indonesia ver.
Hari ke-1 - Santa Rahasia / Pesta natal / Dekorasi
Hari ke-2 - Kehangatan / Nonton malam / Menginap
Hari ke-3 - Iluminasi Natal / Disneyland / Winter ball
Hari ke-4 - Membuat kue Natal / Hari salju / Sweter
Hari ke-5 - Reuni / Mistletoe / Keajaiban
Hari ke-6 - Christmas Song - back number - Last Christmas - Wham! - Bebas
Hari ke-7 - Nostalgia / Pembersihan akhir tahun / Tengah malam
Hari ke-8 - Tahun baru / Hatsumode / Kembang api / Selamat Ulang Tahun Nanase!!
Hari ke-9 - Pertarungan hanetsuki / Bermain di salju / Selamat Ulang Tahun Gagamaru!!
Hari ke-10 - Karaoke / Belanja saat liburan / Makan hotpot bersama
Hari ke-11 - Seluncur es / Bowling / Berjalan-jalan
Hari ke-12 - All I Want for Christmas is You - Mariah Carey / Christmas Love - Strawberry Prince / Bebas
5 notes · View notes
irnaaz · 1 year
Text
Tumblr media
Dari awal dia masuk pondok, nggak expect apapun. Karena memang dari kecil dia paling nggak bisa dipaksa (in a good way), sudah terbiasa yaudah semaunya dia gimana (kalau dipaksa atau dibilangin bakal langsung nangis). Contoh pas lagi uts atau uas, disuruh buat belajar dia nggak mau. Ya namanya ortu kan ada ngomelnya dikit, akhirnya dia nangis. Yang berujung dibiarin aja (ini nggak berlaku pas aku sih, kalau nangis malah makin dimarahin wkwk) tapi surprisingly hasilnya selalu bagus.
Apalagi waktu itu keadaan kami juga bisa dibilang lagi nggak baik² aja. Ortu baru aja pisah dan lagi konflik terus, buatku yang udah 20+++ aja bikin stress minta ampun. Apa lagi buat dia yang belum genap 13 tahun.
Sejak dia naik kelas 8 setiap telpon atau pas jenguk selalu kaget liat progres hafalan, kok kaya cepet banget. Sampai pas bulan februari tiba² ngabarin mau wisuda 30 juz. Kaget? Banget lah. Kok cepet banget??? Qadarullah pas dia wisuda aku pas banget lagi kena covid. Jadi cuma bisa liat live streamnya lewat youtube. Di akhir sesi pas pemberian sertifikat, hadiah, dll Bunda (pemilik yayasan) bilang kalau adikku bakal diberangkatin umrah pas ramadhan full satu bulan. Awalnya tuh kaya yang hah beneran nggak ini? Karena waktu itu juga masih covid, jadi masih kaya yang nggak percaya gitu.
Trus 6 bulan kemudian dia ujian 10 juz sekali duduk. Alhamdulillah aku sama mama bisa dateng. Start jam setengah 8 pagi selesai pas ashar. Sejujurnya di situ juga masih yang kaya "hah ini beneran adikku udah selesai hafalannya???". Soalnya kalau pas liburan di rumah dia tuh nggak pernah yang keliatan ngehafal atau pun murajaah. Jadi yang kaya ini dia kapan sih ngafalnya?? Tapi ya she did it.
Di akhir tasmi 30 juz biasa lah ya foto-foto dan segala macam. Ada beberapa pihak yang ngasih hadiah, dll. Di tengah sesi foto itu, bunda bilang lagi kalau tahun depan bakal beneran diusahain buat adikku berangkat umrah pas ramadhan full satu bulan. Bunda juga ngomong secaa personal ke ibuku tentang ini.
Ya siapa coba yang nggak kaget dan seneng?
Sebenernya sampai desember kemarin kami masih bertanya-tanya ini beneran jadi nggak sih berangkat umrah? Karena sejujurnya rada nggak enak kalau mau nanya ke ustadznya :D
Hingga akhirnya bulan januari adikku ngabarin minta dikirimin berkas² buat bikin passport dll. Waktu itu lumayan ada banyak drama. Sampai mama tuh hampir tiap pekan bolak-balik pwt-jogja.
Ada banyak berkas yang harus disusulin. Karena adikku masih di bawah umur dan posisinya ortu udah cerai, jadi ada beberapa dokumen tambahan yang perlu disusulin.
Apalagi posisinya ktp bapak hilang dan belum diurus. Bahkan bapakku belum punya KK baru. Mana pas ditelpon nggak ada jawaban dan nggak ada effort sama sekali (jujur di sini aku kesel banget dan sempet nangis). Pikirannya udah kemana² karena masa cuma gara² kaya gini doang adikku batal berangkat sih?! Tapi syukurnya aku masih nyimpen berkas lama (bekas daftar ulang pas masuk univ dulu) dan ternyata bisa dipakai. Huhu seneng banget!
Sampai akhirnya dia beneran berangkat tgl 19 Maret kemarin dan bakal sampai di jogja lagi tgl 24 April nanti.
Yesterday she sent me that picture. Sebagai kakak aku seneng banget-banget! Semenjak ortu cerai tuh perasaanku kaya kita cuma punya satu sama lain, kaya secara nggak sadar aku ngerasa dia sepenuhnya jadi tanggung jawabku (padahal nggak gini kan). Aku sempet stres sendiri mikirin dia, kaya aku tuh nggak mau segala sesuatu yang terjadi di keluarga kami bakal berpengaruh ke psikologisnya dia. Aku berusaha ngasih tempat yang nyaman, kaya selalu ngasih tau dia kalau semuanya bakal baik-baik aja kok. Meski mama sama bapak pisah, kamu masih punya aku. Kamu bisa bersandar ke aku. Kamu bisa ngandelin aku dalam situasi apa pun.
Aku sangat bersyukur, akhirnya dia bisa. Dia bisa kelar 30 juz aja nggak pernah ada di dalam ekspektasiku. Apalagi dia bisa berangkat umrah full ramadhan gratisss, sesuatu yang nggak pernah ada di dalam bayanganku.
Terima kasih ya Nasywa sudah tumbuh dengan baik dan sudah bertahan sampai hari ini. Semoga selalu istiqamah ya shalihah :)
7 notes · View notes
dinisuciyanti · 6 months
Text
Ingin main tapi males gerak
Akhir taun identik dengan laporan/banyak kerjaan/ngejar target, ina inu. Aku pun ngejar target kerjaan beres, clean, walau pake hudah hadeh. Karna full WFA, kondisi sumpek kalo leptopan di rumah/kamar terus, biasanya sebulan sekali aku menyempatkan berpelesir ke kota/provinsi sebelah. Tapi khusus bulan ini, aku malas gerak.
Sebenernya baru kemarin ini ada yang ngajakin camping ke kabupaten sebelah, awalnya ku iya-in "wah pas banget lagi pengen liburan", tapi kemudian pas tau acaranya minggu depan, yang mana aku harus naik turun jenis angkutan umum sampai 4x buat ke meeting point, waduh, capek. Belum lagi perjalanan kesananya jauh, another kecapean hakiki. Mungkin ini yang dinamakan faktor u. Auto ku cancel. Dahlah, libur nataru tahun ini aku diam saja di rumah. Weekend ku seperti biasa, rebahan di kamar, nonton drama korea. Menikmati keindahan visual para oppa-ahjussi kecintaanku.
Tapi masih ingin sih main, keluar rumah, tapi males gerak. Yaampun, rumit.
17 Desember 2023
5 notes · View notes