Tumgik
nonaabuabu · 1 day
Text
Kalau dipikir-pikir udah lama juga rasanya nggak ngerasain kekgini, cemburu nggak jelas sama seseorang yang bahkan mungkin sering lupa kita juga ada di dunia dia.
Asli, jatuh cinta itu perasaan paling bajingan yang bisa buat hidup itu kerasa aneh. Bersemangat dan layu dalam satu waktu.
29 notes · View notes
nonaabuabu · 2 days
Text
Cuma ada satu hal yang buat aku merasa satu-satunya jalan adalah pulang, aku udah nggak sanggup ngadepin semuanya sendirian. Dan sekarang, masanya udah tiba.
Yah, aku mau pulaaaangggg.
21 notes · View notes
nonaabuabu · 6 days
Text
untuk kisah yang berakhir di babak ketiga
Tumblr media
apa rasanya kutuliskan dalam sajak penuh amarah dan gairah? apa rasanya kumaki di setiap kalimat dengan namamu di sana? apa rasanya kutulis dalam buku dendam yang sarat luka & penuh duka? juga apa rasanya memenuhi imajinasiku tentang seluruh cinta?
siapa lagi yang bisa menjawab, kau sudah kuhapus sebagai bagian paling bajingan yang pernah kuinginkan. tapi sesekali, ketika pintu kenangan terbuka lebar, aku ingin menyapa dengan sebilah pisau di tangan.
bukankah aku pernah memerdekakan kita dari lebam kehilangan? menarik kita dari tikaman realita sebab katanya cinta tak bekerja untuk dua hati yang sekarat. lalu kenapa, sisa musim yang kau tinggalkan adalah kemarau panjang bertemu dengan gugur yang tandus?
bukankah telah kau telusuri jantungku yang degupnya berirama kau, melepaskan dekapku agar bebas udara yang kita hirup. tapi kau memilih menjadi pecundang yang membagi cinta dengan murahan. seolah menjadi satu-satunya adalah pasar kesunyian.
sekarang lihat darah yang mengalir ditanganku. merah pekat seperti senyummu malam itu. dan lihatlah bagaimana aku memanipulasi waktu, menghapus kenangan hitam tua, sebab yang tunggal kupinta kepada pemilik semesta tentangmu adalah, melesapkan jantungmu dari tempatnya, lalu mengabadikannya dalam toples murah meriah di mana kau pernah bercinta.
sialnya, itu anganku saja, aku tetap memilih munafik urusan cinta. seolah-olah kau tak pernah ada sebagai satu-satunya lelaki yang pernah kucinta.
26 notes · View notes
nonaabuabu · 7 days
Text
Jika harus dengan orang baru lagi aku tak masalah, aku sudah lama berkutat dengan sesuatu yang harus dimulai dari awal. Antara kita juga tak akan sia-sia, mana mungkin aku katakan demikian jika kita hanya dua manusia yang berusaha.
Hanya saja aku tak terlalu memaksa kapan dan bagaimana. Jadi permohonanmu agar aku menemukan yang tepat pada diri seseorang, biarlah urusanku saja. Kau temukan yang baru tak selalu perihal apakah aku juga harus. Saling membelakangi artinya kembali berlari sendiri, dan aku tak ingin kau menganggap bahwa aku yang pernah merasa bahagia saat bersamamu juga hanya akan merasa hal sama saat bersama seseorang.
Energiku belum habis urusan asmara, aku masih ingin jatuh cinta tanpa jika. Tapi aku sungguh tahu aku bukan pujangga, yang ditakdirkan Tuhan untuk jatuh cinta dengan cara luar biasa. Maka aku biarkan saja kemana alir mengalir, sebab ke laut pun aku suka.
Hidupku yang biasa-biasa saja cukup untuk aku melangkah terus. Kau paling tahu bagaimana aku bersinar saat sendiri, itu kan yang kau sebut hal yang membuat kau jatuh hati? Ya meski pada akhirnya sinarku tak mampu membuat kau merasa cukup. Apa hendak harus aku kata, aku hanya manusia biasa yang terlahir dengan segala keinginan dikepalanya.
Barangkali pula, kita masih dua alfa yang egonya tak mau tumpah. Kau yang berkeyakinan cinta membuatku tunduk, harus mundur karena aku memiliki rasa percaya bahwa cinta membuat aku lebih merdeka. Sedang rasa merdeka dimiliki mereka yang dicap pembangkang, tak mau tunduk dan enggan didominasi.
Tenang saja, aku sudah menemukan banyak sepertimu. Jadi jangan bicarakan luka untuk sesuatu yang aku terbiasa. Aku juga tidak akan menyalahkan pola pikir kita yang akhirnya sampai di titik yang berlawanan arah. Kau punya hak atas pilihanmu pada hidup, juga aku. Termasuk memilih caramu untuk pergi, dan aku menyukai caramu, jujur dan berani.
Hanya saja untuk satu egomu yang barangkali dimiliki kaum adam, jangan merasa terluka karena aku tak terluka. Untuk dua orang dewasa saling meninggalkan tanpa banyak perdebatan adalah cara membunuh banyak sesal. Kita sudah tidak tepat, itu saja.
82 notes · View notes
nonaabuabu · 8 days
Text
M E M U L A I
Ada sesuatu dalam diriku yang sering menangis setiap kali berdiam. Sesuatu itu tak pernah mengenalkan diri, dan seberapa lama pun aku merasakannya aku selalu gagal mengenalinya dengan baik. Hingga suatu waktu aku memutuskan menunjukkan langkah yang sekiranya ia sukai atau sebenarnya itu adalah pilihan yang aku buat agar ia tak lagi banyak menangis.
Hari ini, langkah itu berupa keberanian untuk kembali memulai, kembali menyusuri satu dua hal ringan yang pernah ia bayangkan dalam dialog lewah pikir yang seringnya datang tengah malam. Mendebat habis-habisan diri sendiri apakah layak atau tak layak? Apakah sia-sia atau memberikan setidaknya satu kebaikan? Apakah berdampak atau hanya menghabisi waktu yang pernah dibuat menjadi tak berguna?
Aku dalam dialog itu, masih serupa ragu yang takut akan bagaimana orang bereaksi. Masih takut apakah kali ini akan menjadi pilihan buruk perihal mimpi, yang barangkali tak pernah tertulis dengan pasti tapi sering membayangi dalam gulita setiap mata terbuka pada dini hari.
Sebanyak ketakutan itu muncul, sebanyak itu pula hasrat yang terbangun dari diamnya. Keinginan sederhana yang berulang kali ditidurkan hingga dipaksa mati dengan dalih mencari aman. Ia berontak disetiap kesempatan kapanpun aku ingin berhenti memiliki harapan. Seolah menyerah bukan pilihan. Ya, bukankah seharusnya menyerah tak pernah jadi pilihan?
Tapi menyerah bukan paling berisik yang ada dalam diriku. Adalah memulai yang tak pernah jadi karena katakutan-ketakutan akan pilihan diri yang pasti dipergunjingkan. Padahal menjadi diam tetap harus menerima tuduhan akan hal yang membuat hati kelu akan naasnya tenggang rasa.
Berulang kali aku mempertanyakan itu dalam diri, seberapa lama aku tak berani memulai hanya karena ketakutan yang barangkali tak akan pernah ada? Jika pun ia ada bukankah sudah puas jiwa dan raga dihabisi kawan karena perbedaan pilihan? Bukankah diri telah belajar bahwa setiap jalan memiliki lubang, kerikil dan bebatuannya?
Hari ini, separuh diriku adalah yang berani. Membagi yang selayaknya dibagi dan bicara yang selayaknya dibicarakan. Ketakutan perihal salah yang juga mendebat hati berkali-kali cukup dijadikan tumpuan untuk berpikir lebih baik, agar tak asal lidah bicara, tak mudah pikiran menghakimi.
Separuh diriku yang lainnya adalah kosong, yang selalu mencari kemana saja langkah pergi. Yang aku percaya perlahan akan terisi seiring diri yang berani memulai.
Medan, 22 November 2022
18 notes · View notes
nonaabuabu · 9 days
Text
bagaimana rasanya dicintai?
ini pertanyaan yang kerap kuajukan kepada diriku sendiri seolah aku tak pernah dicintai. tapi hari ini aku ingin menanyakannya padamu, bagaimana rasanya dicintai?
43 notes · View notes
nonaabuabu · 11 days
Text
Tumblr media
aku meneguk tuba lagi, seolah itu satu-satunya minuman yang bisa kukonsumsi, padahal ada air putih yang ditawarkan orang lain dan ada madu yang merayu untuk dituai.
apa sebenarnya yang ingin kunikmati dari kepahitan ini, hingga aku sukarela menjadikannya penumpas dahaga. rela pesakitan hanya untuk sesuatu yang sesaat dan terasa sesat.
bangunlah diri, lidahmu sudah tak bersahabat bukan, perutmu sudah meronta, paru-parumu sudah panas dan menggembung. bukankah seharusnya kini kau sudah selesai untuk semua kepahitan yang dicari sendiri. lagipula tak cukupkah hidangan nasib yang hambar ini?
54 notes · View notes
nonaabuabu · 12 days
Text
sampai hari ini aku belum berbicara dengan ibu. hari raya pertama aku mencoba meluruhkan egoku dan menelpon ibu, tapi suaminya yang mengangkat dan mereka sedang tak bersama. aku hanya mengangguk paham, tak bertanya lebih banyak, hanya memberi pesan untuk menyampaikan pada ibu juga aku menghubungi. tapi hingga hari ini panggilanku itu tak berbalas, dan egoku kembali menggunung.
aku bukan tak memaafkan ibu, siapalah aku. setelah panjang merefleksikan diri, juga memaki kehidupan sendiri, aku selalu ada di kesimpulan itu, ibu adalah ibu. tak ada yang bisa kulakukan untuk memutus itu. meski begitu banyak yang terjadi dan memupuk rasa sesak di dada sebab bernasib tak baik perihal ibu.
sewaktu kecil aku benci mengakui siapa ibuku, lalu aku tumbuh menjadi remaja yang tak lagi menganggap peran ibu. mati-matian aku kompromi, mendewasakan diri untuk merasakan rasanya dicintai ibu, pada akhirnya aku kembali terjun menuju semua akumulasi rasa dan kembali mencari titik damai yang rasanya semakin sulit, sebab perihal ibu selalu kompleks.
aku pernah rendah diri, direndahkan, dipertanyakan, disalahkan dan entah berapa banyak jenis yang kulalui sebab nasibku perihal ibu. membuat aku bergulat dengan persaingan tanpa tepi, bersumpah tidak akan seperti ibu. tapi nyatanya, semua hal buruk yang kubenci dari ibu memiliki entitas yang sama dengan bagaimana aku menjadi perempuan dewasa. aku tak ubahnya ibu, mungkin sebab itu sekarang kami beradu ego dan saling memanipulasi, untuk melihat siapa yang duluan tumbang.
dan siapapun yang tumbang, ibu selalu jadi pemenang dan aku adalah pihak yang akan selalu kalah dan salah. sebab ia ibu dan aku anak.
20 notes · View notes
nonaabuabu · 13 days
Text
Jangan tunggu, ia tidak akan pernah datang. Namamu hanya kilasan lalu yang ia simpan di layar ponselnya. Sebagai seseorang yang akan ia hubungi jika ada kepentingan sewaktu-waktu.
Jangan tunggu, ia barangkali sudah bertamu ke rumah perempuan baru, yang ia temui di acara kelas atas yang bersulang dengan anggur yang tak memabukkan.
Jangan tunggu, ia tak mencintaimu.
118 notes · View notes
nonaabuabu · 14 days
Text
saat ibu pergi, ia katakan padaku untuk tidak menangis. aku tak boleh lemah, dan menangis hanya menunjukkan seberapa lemah aku.
tapi saat aku beranjak dewasa, aku tak tahu cara yang lebih baik menyelesaikan luka akibat ditinggalkan ibu selain menangis. maka seperti ibu yang melupakanku, aku juga ingin melupakan nasehat ibu.
lagipula, selain bernapas, kemampuan pertama yang diberikan tuhan kepada kita adalah menangis bukan? lalu kenapa aku harus mendengarkan nasehat ibu saat tuhan sendiri yang memberikan kemampuan itu sebagai hal pertama yang bisa kulakukan di dunia.
dan sepertinya tak hanya menjadi kemampuan pertama, aku bisa merasakan menangis menjadi kemampuanku yang paling cemerlang. sepanjang tahun, nyaris setiap malam dalam dingin malam, aku mengasah kemampuan itu sebagai satu-satunya cara bertahan hidup.
Selain bernapas, kemampuan pertama yang diberikan Tuhan kepada kita adalah menangis bukan?
53 notes · View notes
nonaabuabu · 15 days
Text
Coba kau pikirkan ini;
Jika kau melihat orang lain dengan cara yang rendah, itu artinya begitulah cara kau melihat. Yang artinya pula kau juga akan melihat dirimu dengan cara yang sama. Dan itu akan membuatmu terpenjara dalam tempurung persepsimu sendiri.
56 notes · View notes
nonaabuabu · 16 days
Text
Tumblr media
Aku tidak tahu kenapa aku harus menulis ini, saat aku tahu ia tidak akan pernah singgah di sini, mengenaliku lebih jauh meski kebanyakan yang kurangkai adalah rekayasa perasaan alias fiksi belaka. Mungkin sebab itu aku menulisnya di sini, entah siapapun yang membaca mereka akan mengira-ngira apakah aku sedang berkarya atau sedang bercerita tentang kenyataan.
Aku tak ingin menceritakannya dengan gamblang, dengan jelas layaknya prosa yang menarasikan karakter utama dalam paragrafnya. Aku pula tak ingin menuliskannya sebagai puisi, yang setiap kata mewakili ia dari berbagai lini dan dimensi. Maka aku akan menuliskannya sebagai kalimat yang kehilangan keindahan, yang tak memiliki struktur serta ejaan yang tak disempurnakan.
Aku menuliskannya sebagai sesuatu yang rancu dan kehilangan pesan dalam isinya.
Kami bertemu dalam riuh rendah dunia yang semakin bising, hadir dengan wajah masing-masing. Aku menjelma bijak yang pendiam, membunuh diriku yang skeptis dan pemarah. Ia datang bagai rupa lamaku, dalam bentuk yang lebih matang. Tentu aku abai untuk pertama kali, hingga satu-persatu kebetulan atau kesengajaan mengetuk pertanyaan di dadaku, dan rasa penasaran itu bertamu.
Jika tak membohongi hati, aku bisa katakan yang sepertinya berulang kali aku temukan, namun jika menelaahnya menjadi sebuah perasaan yang lebih lekat, aku sudah lupa kapan terakhir kali ingin tahu tentang seseorang, dalam konteks yang lebih jauh. Mungkin empat tahun lalu, dan aku tahu itu bukan perasaan yang baik.
Maka aku menjelma nama yang hadir dalam banyak eksistensinya, berkeliaran untuk memuaskan rasa penasaran, mencari celah untuk jadi pelajaran, namun sayangnya aku malah terjebak dengan ilusi yang membuatku kembali mempertanyakan diri sendiri.
Jika ada seseorang yang menanyakan perasaan apa yang paling kubenci saat ini, ia adalah rasa penasaran kepada seseorang. Aku dibuat belajar kembali untuk menahan segala gejolak, keinginan spontan yang terkadang harus diredam paksa agar tak mengakibatkan buruk pada pola diri dan pikir. Karena bagaimanapun kadang aku menguasai diri, ada perasaan-perasaan baru yang harus mati-matian baru mampu dikendalikan.
Sekarang aku ingin menutup buku yang menuliskan tentangnya, aku lelah bertanya, goyah dan menebak-nebak. Meski sebagian besar bisa aku tepis, namun bukankah lebih baik tak memikirkannya sama sekali. Di saat aku bisa melihat satu dua tanda bahwa apa yang kulakukan hanya berujung kepada kesia-siaan.
46 notes · View notes
nonaabuabu · 17 days
Text
Tumblr media
apa yang ingin kau akui pada dirimu sendiri? rasa rendah diri bahwa kau terlalu tertinggal jauh dari semua teman-teman? atau kegagalanmu akan semua mimpi dan rencana? atau tak mampunya kau menjadi anak berbakti kepada ibu dan ayah?
terus apa setelah semua pengakuan itu? apa kau tetap berada di sana, bertingkah seolah itulah satu-satunya pilihan, atau kau mulai menuliskan kembali di mana galat dari sekian metode yang kau coba?
apapun itu, aku harap kau melakukannya dengan kesadaran, agar kelak saat kesekian kali kau kufur nikmat, kau tahu kau lah yang memilih berdiri di sana.
tak ada yang salah jika kau tak beranjak sedikit pun dari semua keadaan yang kerap kali dianggap tak baik, tapi sampai kapan pun jangan sekali-kali mengeluh dengan apa yang kau biarkan ada sebagai dirimu sendiri.
12.04.2023
54 notes · View notes
nonaabuabu · 18 days
Text
Surat Untuk Mas
20 Maret 2023
Mas, tak ada bintang malam ini, terlebih purnama. Jadi kau bisa menebak bahwa ini bukan surat merah jambu yang akan membuat hatimu berdegup. Jika harus kuwarnai ini berwana abu-abu, mewakili warnaku.
Aku sudah selesai Mas, memilah dari semua tanda dan menyimpulkan dari semua kesempatan yang sudah dihadirkan garis waktu antara kita. Selesai yang kumaksud tak hanya sebagai waktu untuk memahami, namun juga selesai sebagai usaha untuk berjuang lebih.
Aku tahu, banyak hal yang belum sampai pada titik yang jelas, mungkin beberapa masih samar dan lebih cocok dijadikan tanya daripada menjadi jawaban, namun untuk kisah panjang yang kulalui, itu semua cukup.
Terima kasih untuk waktu singkat yang sebenarnya cukup panjang antara kita, untuk semua kesempatan yang kau buka lebar untuk aku melihat lebih jauh, untuk semua kata yang membuat aku berpikir lebih dalam, dan semuanya sudah cukup hari ini.
Aku tak akan menjelaskan lebih detail apa yang tidak, hanya saja akan aku beri satu saja yang paling sederhana, aku tidak berlari pada medan yang kuketahui akan membuatku mempertanyakan diri sendiri, terlepas itu caramu atau cara yang tak sengaja terjadi.
Aku pecundang untuk bersaing, apalagi harus diadu dengan masalalu dan pilihan lain. Jadi biar kupermudah, jika bukan aku satu-satunya yang ada dalam pilhanmu, aku pergi agar kau tak begitu repot lagi untuk memilih.
Sampai bertemu, di keadaan yang lebih baik.
212 notes · View notes
nonaabuabu · 19 days
Text
Tumblr media
melihat album lama selalu membawa kenangan yang dahsyat, jika tak cukup menghibur maka cukup membuat dada begitu sesak. kali ini aku tenggelam di antara keduanya, menyadari betapa baik masa lalu yang kudapatkan dan betapa sulit pula hidup yang kulalui.
saat aku ingin mengeluh dengan bajingnya nasib yang digariskan, aku juga bernegasi dengan diriku sendiri, bahwa sudah begitu banyak hal baik pula yang aku dapatkan dalam hidup ini. mungkin tak akan pernah sebaik yang mereka rasakan namun cukup untuk kemungkinan lebih buruk yang barangkali aku lalui.
sekarang saat surut hidup kembali menggulung nyawaku, aku masih bertanya-tanya akar yang membuatku menjadi seperti ini. tapi aku tahu aku pula yang menjadi satu-satunya penyebab dari segala kondisi, entah yang baik atau yang buruk. peran orang lain hanyalah secuil yang seharusnya tak membuat aku terpengaruh lebih jauh.
sekarang takdir telah membawa jalanku lebih jauh, entah ia nanti sudi melalui segala rencana yang hanya bisa kuangankan saat ini, entah ia hanya membawaku pergi ke mana ia ingin. apapun itu, aku tahu aku tak punya hak untuk menyesali masa lalu dan menutup diri untuk masa depan.
12.04.2024
37 notes · View notes
nonaabuabu · 1 month
Text
Belakangan aku merasa, bahwa semua yang kulakukan saat sendirian adalah aku apa adanya, tanpa pretensi apapun. Di titik ini aku merasa bahwa aku juga memiliki banyak wajah untuk bisa beradaptasi dalam dunia sosial, namun di sisi lain, ternyata aku tak seburuk itu kok.
51 notes · View notes
nonaabuabu · 1 month
Text
Tumblr media
Kemarin seorang teman mengungkapkan rasa kecewanya, saat salah satu teman kami meninggalkan lingkaran tempat kami bertumbuh dan saling memberi dukungan untuk mimpi-mimpi. Seseorang itu pergi setelah mendapatkan apa yang ia inginkan.
Aku tak begitu memiliki kerisauan soal ini, sekarang. Mungkin dulu ya, saat aku mudah sekali kecewa oleh setiap sikap yang tak sesuai dengan harapanku. Namun waktu sudah lama membawaku pergi dari sana, hingga sekarang semua sikap orang lain mudah sekali aku terima, sebab pemahamanku akan manusia adalah aku tak pernah benar-benar memahami mereka, sehingga setiap sikap yang mereka pilih adalah benar untuk mereka.
Bagiku sendiri, adalah hal wajar seseorang pergi saat ia mendapatkan apa yang ia inginkan, dan adalah hal baik ia memperluas apa yang menjadi harapannya agar terus bertumbuh. Menahan seseorang di sekitar kita saat kita lebih terlambat darinya adalah pilihan yang salah, ia juga berhak ruang yang lebih mendukung daripada dukungan yang bisa kita berikan.
Tapi kekecewaan orang yang ditinggalkan juga kupahami, selayaknya perasaan aneh yang menelusup diri saat seseorang hanya menjadikan kita seperti sebuah loncatan kecil. Namun menjadi tumpuan bukanlah hal mudah, tak sedikit kemampuan yang harus dimiliki, kelapangan yang diberikan pemahaman, bahwa banyak hal dalam hidup kita yang tak selalu sama dengan orang lain.
Untuk siapapun kelak, yang merasa tertinggal atau yang berlari lebih kencang, tidak masalah jika kalian akhirnya sendirian, tetaplah pada lajurmu dan terus maju.
50 notes · View notes