Tumgik
#Maha Memberi Syafaat
helloebby12 · 11 months
Text
Kak Ebby suka baca ya?
Pertanyaan ini tak jarang ditanyakan kepadaku. "Hehehe, enggak juga tapi lumayan sih"
I used to answer it that way. Tapi akhir2 ini jawabannya udah ganti. Udah gak boleh lagi jawab dengan kata2 ambigu seperti itu. Harus firm dan lugas, karena bisa jadi jawaban kita juga memberikan efek kepada yang bertanya. So i have to be clear!
"Sebenarnya gk terlalu suka baca, tapi memang harus baca"
Yang bertanya menjawab, "lah kenapa baca kalau gak suka kak?"
"Soalnya aku banyak gak taunya, jadi kalau mau tau ya harus baca buku. Gitu sih kira2. Meskipun kadang2 aku bosan juga bacain buku, memahami isinya, yg susah itu menerapkannya. Tapi ya terpaksa harus baca, karena perlu pengetahuannya"
Aku jawab seperti itu apa adanya sesuai apa yang aku memang rasakan.
My interest towards reading is not limited to just wanting some fun. But more than that, wanting to know.
Membaca buku enggak harus selalu karena kita suka. Tapi coba ganti alasannya, karena harus. Dunia terus berubah, ilmu pengetahuan terus berkembang. Lalu mengapa mengurung diri dengan bertahan pada pengetahuan lama yang mulai memudar dimakan usia.
Membaca adalah cara membebaskan diri. Dengan membaca kita bebas mengetahui apapun, kita bebas dari ketidaktahuan dan ketidakmampuan. Makanya membaca menjadi amat penting dan harus didahulukan pada hal-hal apapun yang ingin dipelajari. Baik itu urusan duniawi, dan terpenting urusan ukhrawy.
Allah Maha Tahu dan Maha Teliti. Tidaklah Allah menurunkan ayat pertama berupa "Iqra" yang artinya "bacalah" tanpa ada hikmah dibaliknya. Salah satu hikmah terbesarnya adalah, seberapa penting kedudukan membaca sehingga Rasulullah ﷺ diperintahkan untuk membaca dahulu sebelum memulai kehidupannya sebagai Rasul Allah meskipun kala itu Rasulullah sendiri tidak bisa baca tulis.
Begitu pula kita. Baca, baca, baca dan baca. Meskipun kita belum bisa membaca, maka belajarlah. Meskipun kita belum suka membaca, maka carilah cara agar kita suka. Meskipun kita sibuk, tak punya waktu khusus, maka sediakanlah.
Sebab membaca adalah teman hidup. Allah turunkan Al-Qur'an untuk dibaca dan di amalkan. Supaya kita semangat membaca, Allah bahkan memberi balasan pahala, kemuliaan dan syafaat bagi yang ikhlas membaca Firman-Nya. Salah satu hikmahnyaa adalah agar kita senantiasa membaca, agar kita terus belajar hingga maut memutus kenikmatan itu.
Jadiii.... Yuk sama-sama kita mulai membaca. Mulai darimana?
Your closest one, the Holly Qur'an
Lalu segala hal yang berkaitan dengan ibadah wajib; sholat, puasa, zakat, dll
Lalu segala hal yang berhubungan dengan ibadah sunnah
Lalu segala hal yang berhubungan dengan aturan-aturan Allah tentang perkara dunia
Lalu segala hal yang mempermudah kehidupan dunia kita termasuk didalamnya kesehatan, lingkungan, design, bisnis, management, keuangan, dll.
Dan segala hal-hal baik yang tidak bertentangan dengan hukum-hukum Allah
Helloebby | 07-06-2023
Dalam gemerlapnya pikiran sebelum lelap
3 notes · View notes
niakurniatiginting · 1 year
Text
Al-Matsurat Wazifah Sugro
أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan syetan yang terkutuk.
Al-Fatihah - (1x)
Ayat 1
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Ayat 2
ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
Ayat 3
ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Ayat 4
مَٰلِكِ يَوۡمِ ٱلدِّينِ
Yang menguasai hari pembalasan
Ayat 5
إِيَّاكَ نَعۡبُدُ وَإِيَّاكَ نَسۡتَعِينُ
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan
Ayat 6
ٱهۡدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلۡمُسۡتَقِيمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus
Ayat 7
صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ غَيۡرِ ٱلۡمَغۡضُوبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat
Al-Baqarah - (1x)
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Ayat 1
الٓمٓ
Alif Laam Miim
Ayat 2
ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۛ فِيهِۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ
Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa
Ayat 3
ٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِٱلۡغَيۡبِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka
Ayat 4
وَٱلَّذِينَ يُؤۡمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلِكَ وَبِٱلۡأٓخِرَةِ هُمۡ يُوقِنُونَ
Dan mereka yang beriman kepada Kitab (AlQur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat
Ayat 5
أُوْلَٰٓئِكَ عَلَىٰ هُدٗى مِّن رَّبِّهِمۡۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung
Al-Baqarah - (1x)
Ayat 255
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَيُّ ٱلۡقَيُّومُۚ لَا تَأۡخُذُهُۥ سِنَةٞ وَلَا نَوۡمٞۚ لَّهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۗ مَن ذَا ٱلَّذِي يَشۡفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيۡءٖ مِّنۡ عِلۡمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَۖ وَلَايَئُودُهُۥ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِيُّ ٱلۡعَظِيمُ
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar
Al-Baqarah - (1x)
Ayat 256
لَآ إِكۡرَاهَ فِي ٱلدِّينِۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَيِّۚ فَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَاۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhu tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Ayat 257
ٱللَّهُ وَلِيُّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ يُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُوٓاْ أَوۡلِيَآؤُهُمُ ٱلطَّٰغُوتُ يُخۡرِجُونَهُم مِّنَ ٱلنُّورِ إِلَى ٱلظُّلُمَٰتِۗ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلنَّارِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya
Al-Baqarah - (1x)
Ayat 284
لِّلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۗ وَإِن تُبۡدُواْ مَا فِيٓ أَنفُسِكُمۡ أَوۡ تُخۡفُوهُ يُحَاسِبۡكُم بِهِ ٱللَّهُۖ فَيَغۡفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ
Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu
Ayat 285
ءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيۡهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ لَا نُفَرِّقُ بَيۡنَ أَحَدٖ مِّن رُّسُلِهِۦۚ وَقَالُواْ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَاۖ غُفۡرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيۡكَ ٱلۡمَصِيرُ
Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa):"Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali"
Ayat 286
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَآۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir"
Al-Ikhlas - (3x)
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Ayat 1
قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa
Ayat 2
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
Ayat 3
لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
Ayat 4
وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia
Al-Falaq - (3x)
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Ayat 1
قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلۡفَلَقِ
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
Ayat 2
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
Dari kejahatan makhluk-Nya
Ayat 3
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita
Ayat 4
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِي ٱلۡعُقَدِ
Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul
Ayat 5
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki
An-Naas - (3x)
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Ayat 1
قُلۡ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ
Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan(yang memelihara dan menguasai) manusia
Ayat 2
مَلِكِ ٱلنَّاسِ
Raja manusia
Ayat 3
إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ
Sembahan manusia
Ayat 4
مِن شَرِّ ٱلۡوَسۡوَاسِ ٱلۡخَنَّاسِ
Dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi
Ayat 5
ٱلَّذِي يُوَسۡوِسُ فِي صُدُورِ ٱلنَّاسِ
Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia
Ayat 6
مِنَ ٱلۡجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ
Dari (golongan) jin dan manusia
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ (أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى) الْمُلْكُ لِلّهَِ وَالْحَمْدُ لِلّهَِ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لاَ إِلهَ إِلَّا هُوَ وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ (الْمَصِيْرُ)
Kami berpagi hari (bersore hari) dan berpagi hari (bersore hari) pula kerjaan milik Allah. Segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagi-Nya, tiada Tuhan melainkan Dia dan kepada-Nya tempat kembali.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
أَصْبَحْنَا (أَمْسَيْنَا) عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Di waktu pagi (sore) kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ (أَمْسَيتُ) مِنْكَ فِي نِعْمَةٍ وَعَافِيَةٍ وَسِتْر فَأَتِمَّ عَلَيَّ نِعْمَتَكَ وَعَافِيَتَكَ وَسِتْرَكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَة
Ya Allah, sesungguhnya aku berpagi hari (bersore hari) dari-Mu dalam kenikmatan, kesehatan dan perlindungan. Maka sempurnakannlah untukku kenikmatan, kesehatan dan perlindungan-Mu itu di dunia dan akhirat.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ (أَمْسَ) بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ
Ya Allah, kenikmatan yang aku atau salah seorang dari makhluk-Mu berpagi hari (bersore hari) dengannya adalah dari-Mu semata; tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan rasa syukur.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
يَا رَبِّي لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيمِ سُلْطَانِكَ
Ya Tuhanku, Segala puji bagiMu sebagaimana seyogyanya kemuliaan wajahMu dan keagungan kekuasaanMu.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُولًا
Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Maha Suci Allah dan Segala Puji bagiNya, sebanyak bilangan makhlukNya, seridha diriNya, setimbangan ‘arsy-Nya, dan sebanyak tinta dari kata-kataNya.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dengan nama Allah Yang bersama NamaNya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Medengar lagi maha Mengetahui.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُه
Ya Allah sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari menyekutukanMu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon ampunanMu dari apa-apa yang tidak kami ketahui.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari keburukan apa-apa yang Dia ciptakan.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالبُخْلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa gelisah dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, dan dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan orang.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي
Ya Allah berikanlah kesehatan bagi badanku, bagi pendengaranku, bagi penglihatanku.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِوَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِلاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah sungguh aku berlindung kepadaMu dari kekufuran dan kefaqiran, Ya Allah sungguh aku berlindung kepadaMu dari azab kubur, tidak ada Ilah kecuali Engkau.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
اَللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janjiMu, semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat (yang Engkau anugerahkan) kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Aku memohon ampunan Allah Yang Tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Hidup dan Maha Mengurus (makhluk-Nya).
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 10 Kali
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّــيْتَ عَـلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْـرَاهِيْمَ وبَارِكْ عَـلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَـلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَــلَى آلِ سَيـِّدِنَا إِبْـرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Ya Allah berikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Berikanlah barakah kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Di alam Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 100 Kali
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 10 Kali
لاَ إلهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ ��لْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Tiada Tuhan melainkan Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia berkuasa ata segala sesuatu.
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu
Do'a Al-Matsurat
Dibaca 3 Kali
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا عَدَدَ مَا أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَخَطَّ بِهِ قَلَمُكَ وَأَحْصَاهُ كِتَابُكَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ سَادَاتِنَا أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيْ، وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن سُبْحَانَ رَبِّك رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ، وَالحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Ya Allah berikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad; hamba-Mu, nabi-Mu, dan Rasul-Mu; Nabi yang ummi. Juga kepada keluarga dan para sahabatnya serta berilah keselamatan sebanyak yang terjangkau oleh ilmu-Mu yang tergores oleh pena-Mu, dan yang terangkum oleh kitab-Mu. Ridhailah ya Allah para pemimpin kami, Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali, semua sahabat, semua tabi’in dan orang-orang yang mengikuti mereka sampai hari pembalasan. Maha suci Tuhanmu; Tuhan kemuliaan, dari apa-apa yang mereka sifatkan. Keselamatan semoga tercurah kepada para utusan dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Ali Imran - (1x)
Ayat 26
قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلۡمُلۡكِ تُؤۡتِي ٱلۡمُلۡكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلۡمُلۡكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُۖ بِيَدِكَ ٱلۡخَيۡرُۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ
Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan.Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Ayat 27
تُولِجُ ٱلَّيۡلَ فِي ٱلنَّهَارِ وَتُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِي ٱلَّيۡلِۖ وَتُخۡرِجُ ٱلۡحَيَّ مِنَ ٱلۡمَيِّتِ وَتُخۡرِجُ ٱلۡمَيِّتَ مِنَ ٱلۡحَيِّۖ وَتَرۡزُقُ مَن تَشَآءُ بِغَيۡرِ حِسَابٖ
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)
Do'a Robithoh
Dibaca 3 Kali
اَللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا إِقْبَالُ نَهَارِكَ (لَيْلِكَ) وَإِدْبَارُ لَيْلِكَ (نَهَارِكَ) وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْلِي
Ya Allah, sesungguhnya ini adalah siang-Mu (malam-Mu) yang telah menjelang dan (malam-Mu) siang-Mu yang tengah berlalu serta suara-suara penyeru-Mu, maka ampunilah aku.
Do'a Robithoh
Dibaca 3 Kali
اَللّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ، قَدِ اجْتَمَعَتْ عَلَى مَحَبَّتِكَ وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ، وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا، وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَا وَامْلَأَهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لاَ يَخْبُوْا وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ، وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ وَاَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِي سَبِيْلِكَ إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ. اَللَّهُمَّ أَمِيْنَ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahawa hati-hati ini, telah berhimpun di atas dasar kecintaan terhadapmu, bertemu di atas ketaatan kepada-Mu dan bersatu bagi memikul beban dakwah-Mu, hati-hati ini telah mengikat persetiaan untuk menolong meninggikan syariat-Mu. Oleh itu, Ya Allah, Engkau perkukuhkan ikatannya dan Engkau kekalkan kemesraan hati-hati ini, tunjukilah hati-hati ini akan jalan yang sebenar, serta penuhkanlah (piala) hati-hati ini dengan cahaya Rabbani-Mu yang tidak kunjung redup, lapangkanlah hati-hati dengan limpahan keimanan serta keindahan tawakkal kepada-Mu, hidup suburkanlah hati-hati ini dengan makrifat (pengenalan yang sebenarnya) tentang-Mu. (Jika Engkau takdirkan kami mati) maka matikanlah hati-hati ini sebagai para syuhada dalam perjuangan agama-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah perkenankanlah doa kami. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarganya dan kepada semua sahabatnya.
3 notes · View notes
wahyu-----putra · 3 months
Text
Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan
Tapi sungguh aku tahu apa yang Allah Inginkan
Alhamdulillah ...
Yāsīn Ayat 21
اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ۔
Tafsir Ringkas Kemenag
Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan apa pun kepadamu atas dakwah mereka itu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah. Ayat ini menegaskan pentingnya ketulusan dalam menjalankan setiap aktivitas dan tidak mengharapkan apalagi meminta imbalan materi.
Laki-laki itu menjelaskan bahwa ketiga utusan yang mendakwahkan kebenaran itu tidak mengharapkan balas jasa sama sekali atas jerih payahnya menyampaikan risalah itu. Mereka memperoleh petunjuk dari Allah bahwa yang seharusnya disembah itu adalah Allah Yang Maha Esa, tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Laki-laki yang bernama Ḥabīb an-Najjār itu datang dari jauh untuk menjelaskan kepada penduduk Antakia bahwa ia memberikan pelajaran dan pengajaran kepada mereka, setelah ia meyakini apa yang disampaikannya merupakan sesuatu yang baik bagi dirinya sendiri dan mereka. Mengapa ia tidak menyembah Allah Yang Maha Esa yang telah menciptakannya, dan kepada-Nya akan kembali semua yang hidup ini? Di sanalah mereka akan menerima segala ganjaran perbuatan mereka. Orang yang berbuat baik pasti menikmati hasil kebaikannya, sedangkan yang berbuat jahat, sudah barang tentu tidak sanggup melepaskan diri dari azab sebagai balasannya. Penegasan di atas adalah sebagai jawaban dari pertanyaan kaumnya yang tidak mau beriman. Menurut Ḥabīb, tidak pantas ia mencari tuhan selain daripada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan yang mereka puja adalah tuhan yang tidak sanggup memberi manfaat atau menolak mudarat, tidak mendengar dan melihat, serta tidak bisa memberi pertolongan (syafaat). Tuhan-tuhan itu sudah barang tentu tidak dapat menghindarkan mereka dari azab Allah, walaupun mereka telah menyembahnya. Oleh karena itu, bila ia turut serta menyembah apa yang mereka sembah selain dari Tuhan Yang Maha Esa, sungguh ia telah menempuh jalan yang sesat. Kalau ia menyembah patung yang terbuat dari batu atau makhluk-makhluk lainnya, yang sama sekali tidak mungkin mendatangkan manfaat atau menolak mudarat, bukankah itu berarti ia sudah berada dalam kesesatan? Laki-laki yang datang dari jauh itu mengakhiri nasihatnya dengan me-negaskan di hadapan kaumnya kepada ketiga utusan itu tentang pendiriannya yang sejati. Ia berkata, “Dengarlah wahai utusan-utusan Nabi Isa, aku beriman kepada Tuhanmu yang telah mengutus kamu. Oleh karena itu, saksikanlah dan dengarkanlah apa yang aku ucapkan ini”. Menurut riwayat, setelah Ḥabīb mengumandangkan pendiriannya, kaum kafir itu lalu melemparinya dengan batu. Sekujur tubuhnya mengeluarkan darah. Akhirnya Ḥabīb meninggal dalam keadaan syahid menegakkan kebenaran. Ada pula riwayat yang mengatakan bahwa kedua kakinya ditarik ke arah yang berlawanan sampai sobek sehingga dari arah duburnya memancar darah segar. Ia gugur dalam melaksanakan tugasnya. Sebelum menemui ajalnya, pahlawan tersebut masih sempat berdoa kepada Allah, “Ya Allah tunjukilah kaumku, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang tidak mengetahui.” Pada saat hari Kebangkitan tiba, Allah memerintahkan kepada Ḥabīb, “Masuklah engkau ke dalam surga sebagai balasan atas apa yang telah engkau kerjakan selama di dunia.” Setelah ia masuk dan merasakan betapa indah dan nikmatnya balasan Allah bagi orang yang beriman dan sabar dalam melaksanakan tugas dakwah, ia pun berkata, “Kiranya kaumku dahulu mengetahui bahwa aku memperoleh ampunan dan kemuliaan dari Allah.” Magfirah dan kemuliaan yang hanya dapat dinikmati oleh sebagian manusia yang beriman.
1 note · View note
dshlevensverhaal · 7 months
Text
Doaku
Shalawat
YaAllah YaRabbi, limpahan karunia kepada Faizah, adiknya, dan Ibu Bapaknya, keberkahan, kesehatan, kebahagiaan, cita2 yang tercapai, kelapangan rezeki, kecukupan lahir batin, berkahilah umrah yg sedang Faizah dan keluarga dirikan, dan rahmatilah kehidupan mereka kedepannya. 
YaAllah Ya Rabbi, khususon 'ala ukhtina Dinda Shezaria Hardy Lubis binti Hariadi Lubis
YaAllah Sang Maha Pemberi Rezeki, semua orang menginginkan untuk bisa beribadah di depan Ka'bahMu, izinkan Dinda, Ibunya, dan keluarganya mengunjungi rumahMu atas panggilanMu, cukupkan mereka, dan mampukan mereka untuk menyempurnakan rukun islam sebelum kehidupan mereka di dunia ini Engkau sudahi, sebagaimana Engkau mampukan hamba-hambaMu yang lain.
YaAllah Yang Maha Pengampun, ampunkanlah dosa2 yang ia sengaja, tidak sengaja, juga dosa yg ia paham itu salah tapi tetap dilakukan. Berikanlah ampunan untuk orangtuanya, saudara-saudaranya, keluarganya, guru-gurunya, dosen2nya, teman2nya, kerabat kerja, serta seluruh ummat Nabi Muhammad. Jadikanlah kami golongan orang2 yang mendapat syafaat di hari akhir kelak.
YaAllah YaRahman YaRahim, karuniakan ia dan keluarga kesehatan fisik dan jiwa, kehidupan yang nyaman, hubungan antar sesama yang tentram, kecukupan dalam rezeki, keberuntungan dalam hidup, serta kematian yang tenang, dan tempat kembali yang tidak menyedihkan dan menghinakan. Janganlah Engkau jadikan hatinya condong pada kesesatan setelah mendapat petunjukmu, jadikanlah ia golongan orang2 yg bertaqwa dan berakal. Limpahkan ia petunjuk, rahmat, ridho serta hidayahMu dalam berQuran dan dalam aktivitas sehari hari.
YaAllah Yang Maha Membolak-balikkan hati, karuniailah ia hati yang bersih dari rasa iri dengki, jauhkan hatinya dari segala niat yang tidak bermuara kepadaMu, ridhoi ia dalam usahanya untuk mendekatkan diri dan bergantung selalu kepadaMu, menghafal kalam-kalamMu, berikan kemudahan dalam memaknai Alquran, dan jadikanlah ia sosok yang mampu mendakwahkan apa yang ia mampu untuk agamaMu. YaAllah karuniakanlah ia rasa takut kepadaMu yang akan menghalanginya dari berbuat maksiat. Anugerahilah ia ketaatan kepadaMu yang akan mengantarkannya ke surgaMu dan bertemu denganMu.
YaAllah Yang Maha Memberi Rezeki, hadirkan rasa cukup dan syukur untuk setiap rezeki yang telah Engkau limpahkan kepadanya, dan berikanlah ketenangan dalam jiwanya sekalipun hal sulit sedang menimpanya. Jauhkan ia dari rasa cinta kepada manusia yang tidak bermuara kepada tali agamaMu ya Allah, bimbing ia untuk menjemput sosok imam dengan cara yang benar sesuai dengan perintahMu. Karuniakanlah ia sosok imam dalam rumah tangganya kelak yang mampu menjadi representasi bentuk terbaik agamaMu, sosok yang menjadikan dan mengimplememtasikan Alquran dan sunnah sebagai landasan hidupnya, sosok yang dalam kesehariannya mengamalkan sunnah Rasulullah, serta sosok yang menjadikan dunia sebagai ladang dan bekal untuk berbuat baik, menjunjung agamaMu, demi menyiapkan kehidupan akhirat yang terbaik. Yang paling utama, pertemukan dan hadirkan imam untuknya dalam waktu dan tempat yang tepat serta versi dirinya yang jaaauh lebih baik.
YaAllah Yang Maha Mengetahui, Yang Maha Berilmu, mampukan ia menjalankan berbagai peran dan amanah dalam hidupnya, tunjukkan jalan kemudahan baginya untuk mengenyam pendidikan masternya di Swiss, kampus pilihanMu. Sesungguhnya menempuh s2 ini adalah bentuk ikhtiarnya untuk meningkatkan kualitas dirinya atas rasa syukur untuk segala nikmat akal, pikiran dan kemampuan yg berasal dariMu, agar nantinya mampu ia curahkan ke ummat untuk berdakwah mendukung agamaMu. Berikanlah petunjukMu dan pertolonganMu.
YaAllah Yang Maha Kuasa, berikanlah kemudahan urusan yang dapat diselesaikan dengan baik, keberhasilan terbaik, ilmu terbaik, amal terbaik, kematian terbaik, dan tetapkanlah ia dalam semua kebaikan itu, beratkanlah timbangan amal baiknya, kukuhkanlah imannya, tinggikanlah derajatnya, terimalah sholatnya, ampunilah dosa2nya, pantaskan ia menjadi salah satu penghuni surgaMu kelak.
YaAllah YaGhofur, janganah Engkau tinggalkan dosa sekecil apapun kepada kami melainkan Engkau ampuni. Janganlah Engkau tinggalkan keraguan melainkan Engkau hilangkan semuanya. Dan tidaklah Engkau munculkan kebutuhan dunia akhirat melainkan Engkau penuhi.
Istajib dua'una yaAllah, istajib du'auna yaa Rahman ya Rahim.
0 notes
blogalloh · 1 year
Text
Ya Alloh Engkau “Maha Pembuka Rahmat” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Rahmati #Dakwah #Islam
Tumblr media
Al-Fattah (Yang Maha Memberi Keputusan) Nama Allah Subhanahu wa Ta’ala Al-Fattah memiliki tiga makna. Pertama, Allah Subhanahu wa Ta’ala pemberi keputusan dan hukum yang ditetapkan kepada hamba-hambanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan hukum bagi manusia dengan syariat-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menetapkan pahala bagi orang-orang yang taat serta menetapkan adzab dan hukuman bagi para pelaku maksiat. Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Yang Maha Memberi Keputusan baik di dunia maupun di akhirat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: Ya Alloh Engkau “Maha Pembuka Rahmat” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Rahmati قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِالْحَقِّ وَهُوَ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ Katakanlah: “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. dan Dia-lah Maha pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui”. QS. Saba’: 26 رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ Ya Tuhan Kami, berilah keputusan antara Kami dan kaum Kami dengan hak (adil) dan Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik-baiknya. QS. Al-A’rof: 89 Ibnu Katsir mengatakan ketika menafsirkan ayat ini, maknanya adalah pisahkanlah antara kami dan kaum kami dan tolonglah kami atas mereka. Sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik hakim karena Engkau tidak pernah berlaku dzalim selamanya. Maka pada ayat pertama Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan keputusan-Nya pada hari kiamat, sedangkan pada ayat kedua Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan keputusan-Nya di dunia dengan cara menampakkan kebenaran serta menolong para pemeluknya, serta menghinakan kebathilan dan para pelaku kebathilan.  Kedua, Allah Subhanahu wa Ta’ala membukakan pintu-pintu rizki, kebaikan serta keberkahan bagi hamba-hamba Nya. مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلَا مُمْسِكَ لَهَا Apa saja yang Allah Subhanahu wa Ta’ala anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, Maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya. QS. Fathir: 2 Ketiga, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan pertolongan kepada hamba-hamba Nya yang beriman. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memberikan pertolongan kepada setiap hambanya yang terdzalimi. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : إِنْ تَسْتَفْتِحُوا فَقَدْ جَاءَكُمُ الْفَتْحُ Jika kamu (orang-orang musyrikin) mencari keputusan, maka telah datang keputusan kepadamu. Al-Anfal: 19. Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha membuka manfaat agama dan dunia, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan kelembutannya memberikan hidayah bagi manusia dan membukakan pintu-pintu hati hamba-Nya untuk mengenal asmaul husna serta hakikat keimanan, yang dapat memperbaiki keadaan hidup mereka. Hanya Allah Subhanahu wa Ta’alalah yang dapat membukakan seluruh pintu-pintu yang tadinya tertutup. Diantara pintu-pintu yang dibukakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi hambanya adalah : Pertama, Allah Subhanahu wa Ta’ala membukakan bagi nabi kita Muhammad Shallallahu alaihi wasallam cara memuji Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat, serta membukakan pintu syafaat baginya. Sebagaimana diriwatkan oleh Imam Al-Bukhori dari Abu Hurairah, Nabi bersabda ثُم يفتح الله عليَّ ويُلْهِمني مِن محامده وحسنِ الثناء عليه شيئًا لم يفتحهُ لأحد قبلي، ثم يقال: يا محمد ارفع رأسَك، سَلْ تُعْطَه، اشفع تشفع Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi ilham padaku dengan pujian dan sanjungan untuk-Nya yang belum pernah Allah Subhanahu wa Ta’ala beritahukan kepada seorang pun sebelumku. Kemudian aku tersungkur bersujud dihadapan-Nya.  Lalu Dia berfirman, ”Wahai Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, angkatlah kepalamu, katakanlah pasti engkau akan didengar, mintalah pasti engkau akan diberi, berilah syafa’at pasti akan dikabulkan” HR. Bukhari Kedua, Alla
h Subhanahu wa Ta’ala membukakan pintu taubat bagi hamba-hambanya yang tergelincir. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala bahagia tatkala ada hamba Nya yang berbuat maksiat kemudian bertaubat kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Nabi bersabda : إن الله عز وجل يبسط يده باليل ليتوب مسىء النهار، ويبسط يداه بالنهار ليتوب مسيء اليل، حتى تطلع الشمس من مغربها “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala membentang tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat orang-orang yang berbuat dosa di siang hari. dan membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang-orang yang berbuat dosa di malam hari. Hingga matahari terbit dari arah barat.” (HR. Muslim dari Abu Musa radhiallaahu ’anhu) Ketiga, Allah Subhanahu wa Ta’ala membukakan pintu-pintu langit untuk menurunkan keberkahan berupa hujan dan kebaikan lainnya. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Al-A’rof: 96 Keempat, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membukakan pintu untuk beramal shalih bagi hamba Nya yang beriman sebelum wafatnya. ((إذا أراد اللهُ بعبده خيرًا عسله)) قيل: وما عسله؟ قال: ((يفتح اللهُ له عملًا صالحًا قبل موته، ثم يَقبضه عليه)) “Apabila Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala memberinya ’asal. Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa maksud ‘asal dari-Nya?’ Beliau bersabda, “Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan taufiq untuk beramal soleh, kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala cabut nyawanya dalam keadaan husnul khotimah.” (HR. Ahmad). Penulis: Muhammad Abu Alif Sumber Artikel dari Asmaul Husna Center: https://asmaulhusnacenter.com/al-fattah-yang-maha-memberi-keputusan.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Ya Alloh Engkau “Maha Pembuka Rahmat” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Rahmati
0 notes
tobathebat · 3 years
Text
Ya Alloh Engkau “Maha Beri Kecukupan” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Cukupi #Dakwah #Islam
Ya Alloh Engkau “Maha Beri Kecukupan” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Cukupi #Dakwah #Islam
Di antara asmaul husna adalah al-Muqit. Allah subhanahu wa ta’ala telah menyebutkan nama ini pada satu ayat dalam al-Qur’an,
مَّن يَشۡفَعۡ شَفَٰعَةً حَسَنَةٗ يَكُن لَّهُۥ نَصِيبٞ مِّنۡهَاۖ وَمَن يَشۡفَعۡ شَفَٰعَةٗ سَيِّئَةٗ يَكُن لَّهُۥ كِفۡلٞ مِّنۡهَاۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ مُّقِيتٗا ٨٥ “Barang siapa memberikan syafaat yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) darinya. Dan barang siapa memberi syafaat yang buruk, niscaya ia akan memikul bagian (dosa) darinya. Allah adalah Muqit atas segala sesuatu.” (an-Nisa’: 85)
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
barkahazhari · 1 year
Text
Tumblr media
FW: Munafik
Mereka berkata dan berdusta. Mereka dipercaya dan khianat. Mereka berjanji dan mudah mengingkari. Adalah tanda-tanda kemunafikan yang sejak kecil sudah diajarkan dan didongengkan oleh orang tua, oleh guru, yang sumbernya tentu saja, Kanjeng Nabi Muhammad.
Mereka akan sibuk mempercantik diri sementara hati berlubang di sana-sini menjadi bangkai makanan belatung. Mengapa bangkai? Karena sesuatu yang tak berfungsi pastilah mati. Ke mana hati mereka yang tega berdusta, khianat dan melarikan diri dari tiap-tiap masalah yang dibuat sendiri? Habis dimakan ulat.
Allah Maha mengetahui bersama mereka para kekasih yang diberi tahu. Sepuluh ribu tujuh puluh tiga kebaikan yang kau kerjakan akan menjadi abu selagi masih ada akar kemunafikan di dalam dada. Berhenti dan sadarilah. Tak ada yang mesti dibanggakan dari ketololan hidup yang demikian.
Bacalah kisah singkat di bawah ini.
Suatu ketika seorang hamba menghadap Tuhannya dengan wajah penuh merona dan bangga atas segala amal kebaikan yang dilakukannya selama di dunia. Tapi putusan sidang yang dihadiri para malaikat memutuskan, bahwa hamba tersebut ditempatkan di neraka. Ia pun menggugat. "Wahai Tuhan, Rab al-Jalal, bukankah aku telah memujimu siang malam dan telah memenuhi panggilanmu dengan penuh taat." Ia berteriak-teriak. Menuntut keadilan Tuhan dan menggugat putusan sidang bahwa ia mesti dijebloskan ke neraka.
"Diam kau!" Satu malaikat menyambar dan menyabet si hamba. "Bagaimana mungkin kau berani bicara demikian sementara kau telah menzalimi makhluk-Nya. Bagaimana mungkin kau katakan memuji Allah, Rab al-Jalal, sementara kau menghinakan hak-hak makhluknya. Bagaimana mungkin kau menuntut keadilan sementara kau merenggut dan merampas hak-hak makhluknya."
"Wahai malaikat, izinkan aku mengadu kepada Baginda kekasih, sang utusan yang memberi syafaat." Hamba itu pun merengek menyesali segala perbuatannya selama di dunia. "Bukankah aku gemar bersalawat?"
Malaikat menjawab, "Apa yang akan kau katakan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw?" Hamba itu menjawab, "aku akan memohon pertolongan". Malaikat pun menghela napas dan tertunduk. Kemudian meninggalkan si hamba itu sendirian.
"Wahai malaikat mengapa kau pergi begitu saja? Apakah kau takut jika aku mengadu kepada kekasih-Nya dan dimasukkan ke surga berkat syafaatnya?"
Malaikat itu berhenti dan menoleh. "Demi Allah, Demi Rasulullah Saw, dan demi seluruh keselarasan alam semesta yang tunduk dalam pengaturannya. Aku hanya malaikat yang melangsungkan perintah-Nya. Aku tak bisa merasakan apa yang bisa dirasakan manusia sepertimu. Tapi aku masih bisa berpikir dan merenungkan. Pengikut macam mana yang berani dan tidak malu menyia-nyiakan apa yang diajarkan kemudian meminta pertolongan? Jika aku jadi dirimu, aku malu menyebut nama kekasih-Nya sementara kau khianati ajarannya."
Hamba itu tersungkur merengek dan tangisnya pecah makin menjadi-jadi. Tubuhnya menggeliat tersungkur bagai belatung yang dipanggang bara api.
Malaikat itu berkata dan pergi:
"Diam lah kau di sana. Akan aku teruskan gugatan dan permohonanmu kepada Allah Rabb al-Jalal."
~
Ahad, 16 Jumadil Akhir 1444H
1 note · View note
kafabillahisyahida · 3 years
Text
Kedudukan tertinggi, manusia adalah sebagai Hamba Allah. Sebab jika seseorang bukanlah HambaNya maka ia adalah hamba selainNya.
Maha hendaklah hamba Allah menaati apa yang telah diperintahkanNya dan menjauhi apa yang dilarangnYa semata2 demi kebaikan dirinya. Sehingga yang termulia diantara mereka adalah yang paling bertaqwa.
Allah Tiada tuhan selainNya, pemilik segala sesuatu Maha Penyayang dan Pemberi kepada Hamba2nya. Sedangkan Tuhan2 lain SelainNya (dunia dan jagat raya) seluruhnya dalam genggaman Allah tidak memiliki satu apapun, yang dapat menjamin para penghamba-nya...
"Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat mendatangkan bencana kepada mereka dan tidak (pula) memberi manfaat, dan mereka berkata, "Mereka itu adalah pemberi syafaat kami di hadapan Allah." Katakanlah, "Apakah kamu akan memberi tahu kepada Allah sesuatu yang tidak diketahui-Nya apa yang di langit dan tidak (pula) yang di Bumi? Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan itu." (QS. Yunus 10: Ayat 18)
"Dan jangan engkau menyembah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi bencana kepadamu selain Allah sebab jika engkau lakukan (yang demikian) maka sesungguhnya engkau termasuk orang-orang zalim."" (QS. Yunus 10: Ayat 106)
12 notes · View notes
jums24 · 3 years
Text
Tafsir Ayat Kursi
Daurah shaifiyah Pemateri ustadzah Fadwa Nabila Tema : tafsir ayat qursi
Catatan Jumi Bintu Sahri Pembukaan oleh ustadzah Fadwa Nabila.. 'amma ba'ad. Akhwatillah azizaat kenapa memilih membahas ayat qursi ? Kita ketahui bahwasanya Al Qur'an adalah Kalam Allah, Allah sampaikan Al Qur'an melalui Jibril alaihi salam.. Allah menurunkan Al Qur'an sebagai penjagaan, sebagai bentuk kepedulian kepada umat manusia.. Allah menciptakan alam semesta dan isinya bukan untuk sia-sia tapi ada tujuannya dan tujuan akhir kita surga atau neraka.. Dan tujuan kita bisa kita capai jika kita beribadah kepada Allah Allah menurunkan Al Qur'an agar kita selamat , agar kita tau apa yang harus kita lakukan di dunia Al Qur'an diturunkan sebagai rahmatan lillah dan sebagi Syifa atau obat bagi manusia.. Sebagaimana surat Al isra 82 وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. == Karena Al Qur'an ini Kalam Allah, semua surat dan ayat di Al Qur'an itu agung dan mulia di sisi Allah.. akan tetapi Allah dengan kehendak Nya menjadikan sebuah surat dan ayat menjadi lebih memiliki keutamaan dibandingkan ayat dan surat yang lain.. hal ini kita ketahui dari dalil baik dalam Al Qur'an dan hadits Kita ketahui surat Al Fatihah sebagai Ummul kitab kita hari ini tidak membahas surat mana yang paling agung tapi ayat yang di berikan kehendak sebagai ayat yang memiliki keutamaan Yaitu ayat qursi ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. == Kita akan membahas keutamaan ayat qursi diantara keutamaan ayat qursi yang disampaikan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam ayat kursi merupakan ayat yang paling agung, Sebagaimana yang ada pada pertanyaan yang diajukan oleh Rasulullah kepada Ubay bin Ka’ab, “Ayat mana yang paling agung dalam kitabullah?” Ubay menjawab, “Ayat kursi.” Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam menepuk dada Ubay kemudian berkata, “Wahai Abu Mundzir, semoga engkau berbahagia dengan ilmu yang engkau miliki.” (HR. Muslim). Untuk menentukan ayat mana yang paling agung membutuhkan dalil. Yang kedua Keagungan ayat qursi melebihi keagungan langit dan bumi .. tentu langit dan bumi sangat besar tapi ayat kursi ini lebih agung bagaimana bisa ? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi melebihi agungnya Ayat Kursi (karena di dalam ayat tersebut telah mencakup Nama dan Sifat Allah)” Sufyan ats-Tsauri berkata, “Sebab ayat kursi merupakan (salah satu) kalamullah (perkataan Allah), sedangkan kalamullah itu lebih agung dari ciptaan Allah yang berupa langit dan bumi” (HR. At-Tirmidzi) Keutamaan yang lain ketika kita akan hendak tidur kita di anjurkan membaca ayat kursi dan kita akan terjaga hingga waktu pagi dari syaitan. Ini bentuk penjagaan Allah kepada hambaNya. Begitu juga dengan pagi dan sore hari juga merupakan bentuk penjagaan dari Allah sebagaimana yang di sabdakan oleh Dari Muhammad bin Ubay bin Ka’ab dari ayahnya bahwasanya ia memiliki semangkuk kurma yang berkurang
jumlahnya. Maka suatu malam ia menjaganya. Ternyata ada binatang yang sebesar anak remaja baru baligh. Maka ia mengucapkan salam, dan makhluk itu menjawab salamnya. Kemudian Ubay bin Ka’ab bertanya: Apakah engkau ini? Manusia atau Jin? Ia mengatakan: Aku adalah Jin. Ubay berkata: Ulurkan tanganmu. Iapun mengulurkan tangannya. Ternyata tangannya adalah tangan anjing dan bulunya bulu anjing. Ia berkata: Demikianlah perawakan Jin. Para Jin telah mengetahui bahwa tidak ada seorangpun yang lebih kuat dari saya. Ubay bertanya: Apa yang menyebabkan engkau ke sini? Ia berkata: Telah sampai kepada kami bahwa engkau suka bershodaqoh. Maka kami datang untuk mengambil sebagian makananmu. Ubay bertanya: Apa yang bisa menyelamatkan kami dari kalian? Ia mengatakan: Ayat dalam surat al-Baqoroh: Allaahu Laa Ilaaha Illaa huwal Hayyul Qoyyum (ayat kursi), barangsiapa yang membacanya ketika sore, akan dilindungi dari kami hingga pagi. Barangsiapa yang membacanya ketika pagi, akan dilindungi dari kami hingga sore. Pagi harinya Ubay bin Ka’ab menceritakan kejadian itu kepada Rasulullah shollallahu alaihi wasallam dan beliau bersabda: telah benar ucapan al-Khobits (Jin syaithan) Dan yang terakhir ayat qursi menjadi sebab kita masuk surga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi setelah selesai shalat, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian” (HR. An Nasa-i, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani). ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ Tafsir Allah yang yang menciptakan dan mengatur semuanya.. nama dan sifat yang pertama Laa Ilaha Illa Allah artinya laa ma' Buda BI haqqin ilallah tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah.. Wal illah yang maknanya adalah sesembahan yaitu yang di sembah.. tidak ada sesembahan yang disembah selain Allah .. Al hayyu qoyyum nama dan sifat Allah yang kedua dan ketiga di ayat kursi yang paling agung karena maknya menyuluruh dari nama dan sifat Allah yang lain Bila kita memohon kepada Allah dan menyebut dengan nama itu maka Allah akan memberi Oleh karena itu ada sebuah doa yang ketika ditimpa musibah mencakup nama Allah ya hayyu ya qoyyum.. maka doa kita akan di ijabah Yang maha hidup dan maha berdiri sendiri.. maha hidup ini maha hidup yang sempurna tidak di cemari dengan kekurangan dan kelemahan sedikitpun Oleh karena itu setelahnya Allah menjelaskan di ayat selanjutnya لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ Allah tidak tidur dan tidak mengantuk apalagi pingsan dan mati artinya kekal kehidupan sempurna tidak ada yang hidup sebelum Allah.. Dan Allah dengan kesempurnaan nya tidak pernah lalai menjaga hambaNya tidak ada sedikit pun yang lalai dari Allah inilah makna maha hidup yang sempurna Kemudian Al qoyyum merupakan mubalaghoh dari kata Al qoim arti sifat berlebihan dari berdiri karena sangat sempurna nya sifat ini. Al qoyyum memiliki 2 makna Pertama Allah maha berdiri sendiri dan tidak membutuhkan makhluk nya untuk berdiri baik dalam hal zat Allah Dalam sifat yang muncul dari keinginan Allah, Allah tidak membutuhkan sedikitpun dari makhluknya.. Allah tidak butuh ibadah dari hambanya Makna yang kedua Al qoyyum bahwa dia maha yang mengatur hambanya , kita membutuhkan Rizki Allah, kasih sayang Allah, butuh pengaturan Allah disemesta alam ini baik yang di ketahui atau tidak di ketahui. Tidak ada sedikit pun dalam semesta alam ini kecuali atas pengaturan Allah subhanahu wa ta ala. Ini menunjukkan tingginya sifat Al qoyyum Sifat yang ini memiliki urusan yang sangat besar.. menunjukkan kesempurnaan dan kebesaran Allah Subhanahu wa ta'ala Dan sifat Al qoyyum selalu bersanding dengan sifat Al hayyu seperti dalam surat thaha.. Kemudian diantara makna sifat Al hayyu dan Al qoyyum itu memiliki makna Allah tidak mengantuk (tidur ringan) / permulaan tidur dan tidak juga tidur Kenapa demikian karena manusia ketika hendak tidur pasti akan ada permulaan tidur yaitu mengantuk dan juga manusia ada yang ketika tidur langsung tidur Melainkan Allah tidak pernah mengantuk dan tidur Kemudian لَّهُۥ مَا
فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ Ini maknanya Allah memiliki sifat Al Malik Semua alam semesta ini tunduk kepada Allah Subhanahu wa ta ala Seluruh nama sifat dan sifat Allah di bawah Al hayyu dan Al qoyyum. مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ “Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.” Permohonan seseorang tanpa meminta nya kepada orang lain. Tidak ada sesuatu apapun yang dapat memberi syafaat kecuali atas izinnya saja. Kecuali kekhususan untuk nabi Muhammad. Ada syafaat yang khusus untuk Nabi Muhammad, seperti syafaat untuk dimulainya hisab di akhirat, dan syafaat bagi penghuni surga agar pintu surga dibukakan untuk mereka. Ada yang tidak khusus untuk Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam, seperti syafaat bagi orang yang berhak masuk neraka agar tidak dimasukkan ke dalamnya, dan syafaat agar terangkat ke derajat yang lebih tinggi di surga. (Haditsnya akan dikirim oleh ustadzah karena sangat panjang) Jadi, seorang muslim bisa memberikan syafaat untuk orang tua, anak, saudara atau sahabatnya di akhirat. Akan tetapi, syafaat hanya diberikan kepada orang yang beriman dan meninggal dalam keadaan iman. Disyaratkan dua hal untuk mendapatkannya, yaitu: Izin Allah untuk orang yang memberi syafaat. Ridha Allah untuk orang yang diberi syafaat. Oleh karena itu, seseorang tidak boleh meminta syafaat kecuali kepada Allah. Selain berdoa, hendaknya kita mewujudkan syarat mendapat syafaat; dengan meraih ridha Allah. Tentunya dengan menaatiNya menjalankan perintahNya semampu kita, dan meninggalkan semua laranganNya. يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ “Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka.” Ini memiliki makna sifat Allah Al 'Alim Allah maha mengetahui sesuatu. Ini adalah dalil bahwa ilmu Allah meliputi seluruh makhluk, baik yang ada pada masa lampau, Allah juga tau apa yang diamalkan seseorang apa yang dihatinya, dari hal sangat terkecil sampai yang terbesar di masa sekarang maupun yang akan datang/ hari kiamat . Allah mengetahui apa yang telah, sedang, dan yang akan terjadi, bahkan hal yang ditakdirkan tidak ada, bagaimana wujudnya seandainya ada. Ilmu Allah sangat sempurna. Surat at tholaq ayat 12 وَمِنَ ٱلْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ ٱلْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ ٱللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَىْءٍ عِلْمًۢا Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ “Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah kecuali dengan apa yang dikehendaki-Nya.” Hamba Allah tidak mengetahui apa-apa kecuali dari Allah Subhanahu wa ta ala. Kita tau sedikit tentang cara sholat tentang Islam, kita mengetahui bahwa api itu panas itu atas kehendak Allah. Ilmunya Allah sangat berbeda dengan manusia. Ilmu manusia terbatas pada apa yang kita lihat, baca, dan Raba. Kita disini mengetahui sesuatu terjadi dan kita tidak mengetahui bagaimana hal itu terjadi di belahan bumi lain. Tidak ada yang mengetahui ilmu Allah, kecuali yang Allah ajarkan. Demikian pula ilmu tentang dzat dan sifat-sifat Allah. Kita tidak punya jalan untuk menetapkan suatu nama atau sifat, kecuali yang Dia kehendaki untuk ditetapkan dalam al-Quran dan al-Hadits. وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ “Kursi Allah meliputi langit dan bumi.” Kursi ditafsirkan ulama adalah tempat kedua telapak kaki Ada juga ulama yang menafsirkan adalah Arsy tapi yang rajih adalah tempat kedua telapak kaki pembahasan ini di Ushul tsalasah. Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu menafsirkan kursi dengan berkata: الكُرْسيُّ مَوْضِعُ قَدَمَيْهِ “Kursi adalah tempat kedua telapak kaki Allah.” Ini pendapat yang kuat Dan tempat ini terletak di bawah Arsy Ayat ini menunjukkan besarnya kursi Allah dan besarnya Allah. Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda: مَا
السَّمَاوَاتُ السَّبْع مَعَ الكُرْسِيِّ إِلاَّ كَحَلْقَةٍ مُلْقَاةٍ بِأَرْض فَلاَةٍ “Tidaklah langit yang tujuh dibanding kursi kecuali laksana lingkaran anting yang diletakkan di tanah lapang.” (HR. Ibnu Hibban) وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا “Dan Allah tidak terberati pemeliharaan keduanya.” Yaitu langit dan bumi Seorang ibu, tentu merasakan betapa lelahnya mengurus rumah sendirian. Demikian juga seorang kepala negara atau presiden dalam mengurus wilayah yang mereka pimpin. Namun, tidak demikian dengan Allah yang Maha Kuat. Pemeliharaan langit dan bumi beserta isinya sangat ringan bagi-Nya. Segala sesuatu menjadi kerdil dan sederhana di depan Allah. Sebagaimana nama dan sifat Allah Al hayyu Al qoyyum وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ “Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.” Ini merupakan penutup ayatul qursi Allah maha tinggi secara mutlak, tidak ada yang melebihi Allah. Seluruh makhluknya di bawah Allah termasuk asry yang merupakan makhluk Allah itu berada di bawah Allah. Allah maha agung dan keagungan Allah maha sempurna. Allah memiliki kedudukan yang tinggi, dan dzat-Nya berada di ketinggian, yaitu di atas langit (di atas singgasana). Hal ini yang menyebabkan ayat kursi sebagai ayat yang sangat agung. Tidak boleh ada yang menyembah selain Allah dan ditutup dengana Allah maha tinggi dan maha agung. Isi ayat kursi ini mengandung tauhid Allah Juga banyak mengandung nama dan sifat Allah Tidak ada yang bisa memberi dan mendapat syafaat kecuali atas izin Allah. 9 Juni 2020 Safeerah Indonesia Jumi ummu abdillah
3 notes · View notes
frasa-in · 4 years
Text
Tumblr media
BERTEMANLAH, maka kita akan lebih tegar
sisters, mungkin kita sering mendengar keluhan tentang keterpurukan seseorang, berawal karna tidak tercapainya apa yang dituju/dicita²kan meski usaha sudah dirasa maksimal, ataupun terpuruk karna suatu keadaan yang akhirnya ia pun harus pasrah menerimanya, dirumahkan atau di PHK karna imbas pandemi covid. makin banyak kasus suicide bermunculan ke ranah publik, merasa tidak punya teman, merasa sepi meski dalam keramaian, merasa dirinya paling menderita. bahkan mulai dari anak² sudah bisa melakukan cutting (melukai tangan dengan silet) untuk menyakiti diri sendiri sebagai pelampiasan.
bagi orang beriman, tentulah kita tau kemana kita harus mengadu dan menenangkan hati.
pertama pastinya kepada Allah SWT :
"dan apabila hamba²Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia berdo'a kepadaKu...(QS. 2:186)
kedua dengan membaca Al Qur'an :
"dan kami turunkan dari Al Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman...(QS. 17:82)
tapi jangan lupa, masih ada point ketiga yang sering dilupakan, yaitu teman yang baik....
kebanyakan kita, ketika sedang dirundung masalah, malah berusaha menutupinya serapat mungkin dari orang lain, memilih untuk mundur ke belakang, menumpuk rasa sesal, menjauhi teman dan kerumunan manusia seperti hilang ditelan bumi...
padahal imam syafi'i mengatakan, mengisolir diri dari manusia (anti sosial) bisa mendatangkan permusuhan karna memunculkan suuzhon yang tidak terklarifikasi, dan membuka diri kepada keburukan karna berpotensi terpuruk makin dalam, tidak ada yang mengingatkan ketika melakukan kesalahan.
yang benar adalah menempatkan diri kita diantara 2 hal, yaitu keseimbangan antara uzlah dan membuka diri. uzlah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT yang Maha memberi kekuatan, dan juga membangun pertemanan sehingga ada yang membantu menarik kita ketika kita tergelincir. siapa yang mencari alternatif selain ini, maka dia adalah orang yang hanya mau tau terhadap dirinya sendiri (selfish) dan dia tidak layak membuat ketetapan bagi orang lain
untuk itu Allah SWT menciptakan manusia berbangsa² dan bersuku² agar kita saling mengenal dan membangun persaudaraan (QS. 49:13). Allah SWT juga menyebutkan siapa yang layak dijadikan teman pada ayat sebelumnya (QS. 49:12), yaitu orang² yang tidak suka mencari 'aib saudaranya, tidak suka berprasangka dan menggunjing
Umar bin khathab berkata, "teman yang jujur akan menjadi hiasan pada saat gembira, hiburan pada saat berduka. tidak ada orang yang dapat dipercaya kecuali orang yang takut kepada Allah, maka mintalah pendapat mereka tentang masalah²mu."
senada dengan itu RasuluLlaah SAW mengatakan, " muslim itu adalah saudara muslim lainnya, dia tidak menzhaliminya dan tidak menelantarkannya" (HR bukhori muslim)
maka pilihlah teman dengan ciri² ini :
1. orang yang berilmu
2. orang yang baik adabnya/akhlaqnya
3. orang yang punya rasa takut kepada Allah
4. orang yang jujur dalam perkataannya
5. tidak rakus terhadap materi
6. tidak suka menyebarkan 'aib temannya
salah memilih teman, akan menyebabkan kita salah jalan. "seseorang itu berada pada agama teman karibnya. maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapa yang menjadi temannya" (HR abu dawud, at tirmidzi dan Ahmad)
maka perbanyaklah teman² baikmu, karna setiap orang mukmin itu mempunyai syafaat atas izin Allah SWT...
perbanyaklah teman² baikmu, maka beban masalah kalian akan terasa lebih ringan...
perbanyaklah teman² baikmu, maka kalian akan merasakan syukur kepada Allah...
Komunitas Frasa-Perempuan Ilmu dan Rasa-
15 notes · View notes
wasalimnaa · 4 years
Text
Tumblr media Tumblr media
Ayat ini disebut "Ayat Kursi", ia mempunyai kedudukan yang besar.
Di dalam sebuah hadis sahib, dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Salam disebutkan bahwa ayat Kursi merupakan ayat yang paling utama di dalam Kitabullah.
Imam Ahmad mengatakan:
telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Sa'id Al-Jariri, dari Abus Salil, dari Abdullah ibnu Rabah, dari Ubay ibnu Ka'b, bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Salam. pernah bertanya kepadanya, "Ayat Kitabullah manakah yang paling agung?" Ubay menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Salam mengulang-ulang pertanyaannya, maka Ubay menjawab, "Ayat Kursi." Lalu Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Salam bersabda: Selamatlah dengan ilmu yang kamu miliki, hai Abul Munzir. Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya ayat Kursi itu mempunyai lisan dan sepasang bibir yang selalu menyucikan Tuhan Yang Mahakuasa di dekat pilar Arasy.
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, dari Abdul A'la ibnu Abdul A'la, dari Al-Jariri dengan lafaz yang sama. Akan tetapi, pada hadis yang ada pada Imam Muslim tidak terdapat kalimat "Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya", hingga akhir hadis.
Sesungguhnya banyak hadis lain yang menceritakan keutamaan ayat Kursi ini, sengaja tidak kami ketengahkan untuk meringkas, mengingat predikatnya tidak ada yang sahih lagi sanadnya daif, seperti hadis Ali yang menganjurkan membacanya di saat hendak ber-hijamah (berbekam). Disebutkan bahwa membaca ayat Kursi di saat hendak berhijamah sama kedudukannya dengan melakukan hijamah dua kali. Dan hadis Abu Hurairah yang menceritakan perihal menulis ayat Kursi pada telapak tangan kiri dengan memakai minyak za'faran sebanyak tujuh kali, lalu dijilat yang faedahnya untuk menguatkan hafalan dan tidak akan lupa pada hafalannya. Kedua hadis tersebut diketengahkan oleh Ibnu Murdawaih, juga hadis-hadis yang lain mengenainya.
Ayat Kursi Mengandung Sepuluh Kalimat yang Menyendiri.
Firman Allah Swt:
Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia.
Pemberitahuan yang menyatakan bahwa Dialah Tuhan Yang Maha Esa bagi semua makhluk.
Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya).
Yakni Dia adalah Zat Yang Hidup kekal, tidak mati selama-lamanya, lagi terus-menerus mengurus selain-Nya. Sahabat Umar membacanya qiyamun dengan pengertian bahwa semua makhluk berhajat kepada-Nya, sedangkan Dia Mahakaya dari semua makhluk. Dengan kata lain, segala sesuatu tidak akan berujud tanpa perintah dari-Nya.
Perihalnya sama dengan makna yang ada dalam firman-Nya:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan kehendak-Nya. (Ar-Ruum : 25)
Adapun firman Allah Swt.:
tidak mengantuk dan tidak tidur.
Artinya, Dia tidak pernah terkena kekurangan, tidak lupa, tidak pula lalai terhadap makhluk-Nya. Bahkan Dia mengurus semua jiwa berikut amal perbuatannya, lagi menyaksikan segala sesuatu. Tiada sesuatu pun yang gaib (tidak diketahui) oleh-Nya, tiada suatu perkara yang samar pun yang tidak diketahui-Nya. Di antara kesempurnaan sifat Qayyum-Nya ialah Dia tidak pernah mengantuk dan tidak pernah pula tidur.
Lafaz la ta-khuzuhu artinya tidak pernah terkena, sinatun, artinya mengantuk, yaitu pendahuluan dari tidur. Wala naum, dan tidak pula tidur, lafaz ini disebutkan karena pengertiannya lebih kuat daripada yang pertama.
Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan dari Abu Musa:
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Salam berdiri di antara kami, lalu mengucapkan empat kalimat berikut, yaitu: "Sesungguhnya Allah tidak tidur dan tidak layak bagi-Nya tidur. Dia merendahkan dan mengangkat timbangan (amal perbuatan), dilaporkan kepada-Nya semua amal perbuatan siang hari sebelum amal perbuatan malam hari, dan amal perbuatan malam hari sebelum amal perbuatan siang hari. Hijab (penghalang)-Nya adalah nur atau api. Seandainya Dia membuka hijab-Nya, niscaya Kesucian Zat-Nya akan membakar semua makhluk sejauh pandangan-Nya."
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, telah menceritakan kepadaku Al-Hakam ibnu Aban, dari Ikrimah maula Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Tidak mengantuk dan tidak tidur. (Al Baqarah:255) Bahwa Musa a.s. pernah bertanya kepada para malaikat, "Apakah Allah Subhanahu Wa Ta'ala pernah tidur?" Maka Allah mewahyukan kepada para malaikat dan memerintahkan mereka untuk membuat Musa mengantuk selama tiga hari, dan mereka tidak boleh membiarkannya terjaga. Mereka mengerjakan apa yang diperintahkan itu. Mereka memberi dua buah botol kepada Musa supaya dipegang, lalu mereka meninggalkannya. Sebelum itu mereka mewanti-wanti kepada Musa agar hati-hati terhadap kedua botol tersebut, jangan sampai pecah. Maka Musa mulai mengantuk, sementara kedua botol itu dipegang oleh masing-masing tangannya. Kemudian Musa mengantuk dan sadar, dan mengantuk serta sadar. Akhirnya ia mengantuk selama beberapa saat, lalu salah satu dari kedua botol itu beradu dengan yang lainnya hingga pecah.
Ma'mar mengatakan, sesungguhnya apa yang disebutkan oleh kisah di atas merupakan misal (perumpamaan) yang dibuat oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ma'mar 'mengatakan bahwa demikian pula halnya langit dan bumi di tangan kekuasaan-Nya (seandainya Dia mengantuk, niscaya keduanya akan hancur berantakan).
Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir, dari Al-Hasan ibnu Yahya, dari Abdur Razzaq yang mengetengahkan kisah ini. Pada kenyataannya kisah ini merupakan salah satu dari berita kaum Bani Israil, yang kesimpulannya menyatakan bahwa hal seperti ini termasuk salah satu hal yang diajarkan kepada Musa untuk mengetahui bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu tiada sesuatu pun yang samar bagi-Nya dan bahwa Dia Mahasuci dari hal tersebut.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnul Qasim ibnu Atiyyah, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdur Rahman Ad-Dustuki, telah menceritakan kepadaku ayahku, dari ayahnya, telah menceritakan kepada kami Asy'as ibnu Ishaq, dari Ja'far ibnu Abul Mugirah, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa orang-orang Bani Israil pernah bertanya, "Hai Musa, apakah Tuhanmu tidur?" Musa menjawab, "Ber-takwalah kalian kepada Allah." Maka Tuhan berseru kepadanya, "Hai Musa, mereka menanyakan kepadamu, apakah Tuhanmu tidur? Maka ambillah dua buah botol, lalu peganglah pada kedua tanganmu dan janganlah kamu tidur pada malam harinya." Musa melakukan hal itu. Ketika sepertiga malam hari lewat, Musa merasa mengantuk hingga ia jatuh terduduk, tetapi ia terbangun, lalu dengan segera ia membetulkan letak kedua botol itu. Tetapi ketika malam hari berada pada penghujungnya, Musa mengantuk dan kedua botol itu jatuh, lalu pecah. Maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, "Hai Musa, seandainya Aku mengantuk, niscaya terjatuhlah langit dan bumi dan hancur berantakan, sebagaimana kedua botol yang ada pada kedua tanganmu itu terjatuh." Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan ayat Kursi ini kepada Nabi-Nya Shalallahu 'Alaihi Wa Salam.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.
Ayat ini memberitakan bahwa semuanya adalah hamba-hamba-Nya, berada dalam kekuasaan-Nya dan di bawah pengaturan dan pemerintahan-Nya. Perihalnya sama dengan makna yang ada dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:
Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri. (Maryam : 93-95)
Adapun firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
Tidak ada seorang pun yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya melainkan dengan seizin-Nya.
Makna ayat ini sama dengan ayat lain, yaitu firman-Nya:
Dan berapa banyak malaikat di langit, syafaat mereka sedikit pun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridai-(Nya). (An-Najm:26)
Sama pula dengan firman-Nya:
dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridai Allah. (Al Anbiyaa:28)
Demikian itu karena keagungan dan kebesaran serta ketinggian-Nya, hingga tidak ada seorang pun yang berani memberikan syafaat kepada seseorang di sisi-Nya melainkan dengan izin dari-Nya. Seperti hal yang disebutkan di dalam hadis mengenai syafaat, yaitu :
Aku datang ke bawah Arasy, lalu aku menyungkur bersujud, dan Allah membiarkan diriku dalam keadaan demikian menurut apa yang dikehendaki-Nya. Kemudian Dia berfirman, "Angkatlah kepalamu dan katakanlah (apa yang engkau kehendaki), niscaya kamu didengar, dan mintalah syafaat, niscaya kamu diberi izin untuk memberi syafaat." Nabi Saw. melanjutkan kisahnya, "Kemudian Allah memberikan suatu batasan kepadaku, lalu aku masukkan mereka ke dalam surga."
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka.
Ayat ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa pengetahuan Allah meliputi semua yang ada, baik masa lalu, masa sekarang, maupun masa depannya. Perihalnya sama dengan makna yang terkandung dalam ayat lain yang mengisahkan malaikat:
Dan tidaklah kami (Jibril) turun kecuali dengan perintah Tuhanmu. Kepunyaan-Nyalah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita, dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa. (Maryam : 64)
Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Yakni tidak ada seorang pun yang mengetahui sesuatu dari ilmu Allah kecuali sebatas apa yang Allah beri tahukan kepadanya dan apa yang diperlihatkan kepadanya.
Akan tetapi, makna ayat ini dapat ditafsirkan bahwa makna yang dimaksud ialah mereka tidak dapat mengetahui sesuatu pun mengenai pengetahuan tentang Zat dan sifat-sifat-Nya melainkan hanya sebatas apa yang diperlihatkan oleh Allah kepadanya. Perihalnya sama dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya:
sedangkan ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya. (Thaahaa : 110)
Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Ibnu Idris, dari Mutarrif, dari Tarif, dari Ja'far ibnu Abul Mugirah, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna ayat ini. Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan 'Kursi-Nya' ialah ilmu-Nya.
Hal yang sama telah diriwayatkan Ibnu Jarir melalui hadis Abdullah ibnu Idris dan Hasyim, keduanya dari Mutarrif ibnu Tarif dengan lafaz yang sama. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah diriwayatkan pula dari Sa'id ibnu Jubair hal yang semisal.
Kemudian Ibnu Jarir mengatakan bahwa ulama lainnya mengatakan, "Yang dimaksud dengan Kursi ialah tempat kedua telapak kaki (kekuasaan-Nya)." Kemudian ia meriwayatkannya dari Abu Musa, As-Saddi, Ad-Dahhak, dan Muslim Al-Batin.
Syuja' ibnu Makhlad mengatakan di dalam kitab tafsirnya, telah menceritakan kepada kami Abu Asim, dari Sufyan, dari Ammar Az-Zahabi, dari Muslim Al-Batin, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Salam pernah ditanya mengenai makna firman-Nya: Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Maka beliau menjawab :
Kursi Allah ialah tempat kedua telapak kaki (kekuasaan-Nya), sedangkan Arasy tiada yang dapat menaksir luasnya kecuali hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala sendiri.
Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih meriwayatkan pula hadis ini melalui jalur Syuja' ibnu Makhlad Al-Fallas yang menceritakan hadis ini, tetapi ke-marfu'-an hadis ini adalah suatu kekeliruan. Karena Waki' meriwayatkannya pula di dalam kitab tafsirnya, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ammar Az-Zahabi, dari Muslim Al-Batin, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Kursi adalah tempat kedua telapak kaki (kekuasaan)-Nya, dan Arasy, tidak ada seorang pun yang dapat menaksir luasnya.
Hal yang semisal diriwayatkan pula oleh Imam Hakim di dalam kitab Mustadrak-nya, dari Abul Abbas (yaitu Muhammad ibnu Ahmad Al-Mahbubi), dari Muhammad ibnu Mu'az, dari Abu Asim, dari Sufyan (yaitu As-Sauri) berikut sanadnya, dari Ibnu Abbas, tetapi mauquf sampai kepada Ibnu Abbas saja (dan tidak marfu' sampai kepada Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa Salam). Selanjutnya Imam Hakim mengatakan bahwa asar ini sahih dengan syarat Syaikhain (Bukhari dan Muslim), tetapi keduanya tidak mengetengahkan asar ini.
Ibnu Murdawaih meriwayakan pula melalui jalur Al-Hakim ibnu Zahir Al-Fazzari Al-Kufi yang dikenal hadisnya tak terpakai, dari As-Saddi, dari ayahnya, dari Abu Hurairah secara marfu', tetapi tidak sahih predikatnya.
As-Saddi meriwayatkan dari Abu Malik bahwa Kursi terletak di bawah Arasy.
As-Saddi sendiri mengatakan bahwa langit dan bumi berada di dalam Kursi, sedangkan Kursi berada di hadapan Arasy.
Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, "Seandainya langit dan bumi yang masing-masingnya terdiri atas tujuh lapis dihamparkan, kemudian satu sama lainnya disambungkan, maka semuanya itu bukan apa-apa bila dibandingkan dengan luasnya Kursi, melainkan hanya seperti suatu halqah (sekerumunan manusia) yang berada di tengah-tengah padang pasir."
Hal ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yunus, telah menceritakan kepadaku Ibnu Wahb, bahwa Ibnu Zaid pernah mengatakan, ayahnya pernah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Salam telah bersabda:
Tiadalah langit yang tujuh (bila) diletakkan di dalam Kursi, melainkan seperti tujuh keping uang dirham yang dilemparkan di atas sebuah tameng.
Disebutkan pula, Abu Zar Radiyallahu 'Anhu pernah mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Salam telah bersabda :
Tiadalah Kursi itu (bila) diletakkan di dalam Arasy melainkan seperti sebuah halqah (lingkaran) besi yang dilemparkan di tengah-tengah sebuah padang pasir dari bumi.
Abu Bakar ibnu Murdawaih mengatakan:
telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Ahmad, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Wuhaib Al-Muqri, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abul Yusri Al-Asqalani, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah At-Tamimi, dari Al-Qasim ibnu Muhammad As-Saqafi, dari Abu Idris Al-Khaulani, dari Abu Zar Al-Gifari, bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Salam tentang Kursi. Maka beliau Saw. bersabda: Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, tiadalah langit yang tujuh dan bumi yang tujuh lapis bila diletakkan pada Kursi melainkan seperti sebuah lingkaran (besi) yang dilemparkan di tengah-tengah padang pasir. Dan sesungguhnya keutamaan Arasy atas Kursi sama dengan keutamaan padang pasir atas lingkaran itu.
Firman Allah Swt.:
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya.
Maksudnya, tidak memberatkan-Nya dan tidak mengganggu-Nya sama sekali memelihara langit dan bumi serta semua makhluk yang ada pada keduanya, bahkan hal tersebut mudah dan sangat ringan bagi-Nya. Dialah yang mengatur semua jiwa beserta semua apa yang diperbuatnya, Dialah yang mengawasi segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang terhalang dari-Nya, dan tiada sesuatu pun yang gaib bagi-Nya. Segala sesuatu seluruhnya hina di hadapan-Nya dalam keadaan tunduk dan patuh bila dibandingkan dengan-Nya, lagi berhajat kepada-Nya, sedangkan Dia Mahakaya lagi Maha Terpuji, Maha melakukan semua yang dikehendaki-Nya, tidak dimintai pertanggungjawaban tentang apa yang dilakukan-Nya, sedangkan mereka dimintai pertanggungjawaban. Dia Mahamenang atas segala sesuatu, Maha Menghitung atas segala sesuatu, Maha Mengawasi (Waspada), Mahaagung. Tidak ada Tuhan selain Dia, dan tidak ada Rabb selain Dia.
Firman Allah Swt:
Dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.
Sama maknanya dengan firman-Nya:
Yang Mahabesar lagi Mahatinggi. (Ar-Ra'du : 9)
Cara memahami ayat-ayat ini dan hadis-hadis sahih yang semakna dengannya lebih baik memakai metode yang dilakukan oleh ulama Salaf yang saleh dan dianjurkan oleh mereka, yaitu tidak serupa dan tidak mirip dengan apa yang digambarkan dalam teksnya.
source : Al-Quran (Tafsir & Per Kata)
Barakallah Fiikum, semoga bermanfaat🙏🏻😊
1 note · View note
chillinaris · 4 years
Text
Ayat Kursi atau Ayat Singgasana adalah ayat ke-255 dari Surah Al-Baqarah.
Ayat ini disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ubay bin Ka'ab sebagai ayat paling agung dalam Al Qur'an.
Isinya tentang keesaan Allah serta kekuasaan Allah yang mutlak atas segala sesuatu dan bahwa Ia tidak kesulitan sedikitpun dalam memeliharanya.
Bacaan ayat Kursi Bahasa Arab
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Bacaan Ayat Kursi Bahasa Latin
ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU.
LAA TA’KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM.
LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI.
MAN DZAL LADZII YASFA’U ‘INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA’LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM.
WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN ‘ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A.
WASI’A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL ‘ALIYYUL AZHIIM.
Terjemahan Ayat Kursi
“ Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak atau boleh disembah), melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya).
Yang tidak mengantuk dan tidak juga tertidur.
Kepunyaan-Nya adalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.
Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.
Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka.
Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.
Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha tinggi lagi maha besar.”
(Surat Al-Baqarah ayat 255).
Keutamaan Ayat Kursi
1. Ayat yang Paling Agung dalam Alquran
2. Keagungannya Melebihi Langit dan Bumi
3. Salah Satu Bacaan Dzikir Sebelum Tidur
4. Salah Satu Sebab Masuk Surga
2 notes · View notes
kreditmultiguna · 4 years
Quote
بسم الله الرحمن الرحيمالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhBismillahPanggilan Yang Di Sukai ⠀Rasulullah صل الله عليه وسلم‏Kelak sebelum semua makhluk di kumpulkan di padang mahsyarManusia yang pertama kali dibangkitkan dari kubur, ialah sayyidul wujud Muhammad صل الله عليه وسلم‏Allah سبحانه وتعالى mengutus jibriluntuk membangkit kan NabiDalam sebuah hadistRasul صل الله عليه وسلم‏ menceritakan⠀“kemudian jibril memanggil kuwahai muhammad, aku tidak menjawabwahai ahmad, aku tidak menjawabwahai abal qasim, aku tidak menjawabwahai manusia yang paling mulia dari ciptaaan Allah, aku tetap tidak menjawab seruan nya”Jibril meneruskan panggilan nya :“wahai yang paling mulia dari seluruhpara nabi”Rasulullah;aku masih tidak menjawabDalam sebuah riwayat di ceritakankemudian jibrill menemui Rabb nyaya Allah..sungguh Engkau maha mengetahuiEngkau mengutus ku untuk memanggil kekasih Mu MuhammadSudah kupanggil dengan semua nama nya, tapi beliau tidak menyahuti panggilan kuAllah سبحانه وتعالى kemudian berwahyuYa jibril.. panggillah saat ini Muhammaddengan nama yang paling ia cintaipanggillah Muhammad saat inidengan nama yang paling ia senangiKemudian jibril di ajarkan oleh Tuhan nya Nama itu “ya syafi'al mudznibin”Wahai yang akan memberi syafaat orang-orang yang berdosaSepontan Rasul صل الله عليه وسلم‏ menjawab panggilanya; “faakulu labbaik ya Jibril”karena sesungguh nya aku di persiapkan untuk memberi syaafat kelak di yaumil qiyamahSubhanallah begitu cintanya Rasul صل الله عليه وسلم‏kepada ummatnya sekalipun pendosaUntuk itu jangan sampai kita melakukan suatu kezaliman atau maksiat yang akanmembuat Rasul صل الله عليه وسلم‏ berpaling kelakKarena satu-satunya harapan kita di padang mahsyar adalah syafaat beliau صل الله عليه وسلم‏Salahsatu petikan doa dihari Senin yang diajarkan Fatimah putri Nabi صل الله عليه وسلم‏ “ya Allah jangan jadikan shirot (jalan akhirat) sebagai sesuatu yang dapat menggilincirkan, dan jangan biarkan Muhammad berpaling dari kami”Mudah-mudahkan kita semua mendapatkan syafaat Nabi صل الله عليه وسلم‏Amiin ya Raabاللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمدAllaahumma sholli 'alaa Sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shobihi wa sallim FOTO HABIB UMAR BIN HAFIDZ Di tulis ulang dari grup / halaman facebook :Deasy Arizky Putri‎ ke I LOVE TAREEMDi dalam grup tersebut tulisan ini di publikasikan oleh :Deasy Arizky Putri‎ ke I LOVE TAREEMSemoga Allah memberikan kebaikan dan manfaat atas tulisan ini bagi kita semuanya, Amin...
http://www.masdull.com/2020/01/panggilan-yang-di-sukai-rasulullah.html
2 notes · View notes
blogalloh · 1 year
Text
Ya Alloh Engkau “Maha Beri Kecukupan” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Cukupi #Dakwah #Islam
Tumblr media
Di antara asmaul husna adalah al-Muqit. Allah subhanahu wa ta’ala telah menyebutkan nama ini pada satu ayat dalam al-Qur’an, مَّن يَشۡفَعۡ شَفَٰعَةً حَسَنَةٗ يَكُن لَّهُۥ نَصِيبٞ مِّنۡهَاۖ وَمَن يَشۡفَعۡ شَفَٰعَةٗ سَيِّئَةٗ يَكُن لَّهُۥ كِفۡلٞ مِّنۡهَاۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ مُّقِيتٗا ٨٥         “Barang siapa memberikan syafaat yang baik, niscaya ia akan memperoleh bahagian (pahala) darinya. Dan barang siapa memberi syafaat yang buruk, niscaya ia akan memikul bagian (dosa) darinya. Allah adalah Muqit atas segala sesuatu.” (an-Nisa’: 85) Ya Alloh Engkau “Maha Beri Kecukupan” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Cukupi Para ulama menyebutkan beberapa makna nama Allah subhanahu wa ta’ala al-Muqit sebagaimana berikut. Yang Mahamampu, al-Muqtadir. Makna ini disebutkan oleh Ibnu Abbas, Ibnu Jarir, Abu Ubaid, dll. Yang Maha Menjaga, yakni yang memberikan penjagaan terhadap sesuatu sesuai dengan kebutuhannya, al-Hafizh. Hal ini disebutkan oleh Ibnu Abbas, Qatadah, dan yang lain. Yang Maha Menyaksikan, asy-Syahid. Ini dinyatakan oleh Mujahid. Al-Hasib, Yang Maha Mencukupi. Ini diriwayatkan dari Mujahid. Yang Maha Mengawasi. Makna ini diriwayatkan dari Atha’. Yang Mahakekal. Makna ini diriwayatkan oleh Ibnu Juraij dari Abdullah bin Katsir. Yang Maha Memberi makanan pokok. Ini diriwayatkan dari Muqatil bin Sulaiman dan al-Khaththabi. Itulah beberapa makna al-Muqit sebagaimana disebutkan oleh para ulama. Pembaca bisa melihat dalam buku-buku tafsir, seperti Zadul Masir karya Ibnul Jauzi rahimahullah, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir al-Baghawi, dan lain-lain. Tafsiran-tafsiran tersebut tidaklah saling bertentangan. Buah Mengimani Nama Allah, al-Muqit Seperti disebutkan oleh para ulama, al-Muqit memiliki beberapa makna. Mengimani dan mengetahui maknanya akan membuahkan banyak hal dalam perilaku kita. Kita akan mengagungkan-Nya karena Dia Mahamampu. Kita akan bersyukur kepada-Nya, karena Dia Maha Menjaga dan Maha Memberi Rezeki kepada kita serta mencukupi kita. Kita akan berhati-hati dalam berbuat, karena Dia Maha Menyaksikan dan Maha Mengawasi. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa merahmati kita. Ditulis oleh al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc. Sumber : https://asysyariah.com/al-muqit/ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Ya Alloh Engkau “Maha Beri Kecukupan” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Cukupi
0 notes
tobathebat · 2 years
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Memberi Syafa’at. Ajak Umat Rosululloh Untuk Bersholawat, Mempelajari & Mengamalkan Al Qur’an. #Dakwah #Islam
Alhamdulillah Alloh Maha Memberi Syafa’at. Ajak Umat Rosululloh Untuk Bersholawat, Mempelajari & Mengamalkan Al Qur’an. #Dakwah #Islam
Syafaat adalah pertolongan yang diberikan dari sesama manusia untuk menyelamatkan manusia dari kesusahan pada hari kiamat, di antaranya adalah menyelamatkan manusia dari neraka. Mereka tidak hanya selamat, tapi juga mampu menyelamatkan orang lain, terutama sanak kerabatnya dari orangorang yang dikenalnya. Alhamdulillah Alloh Maha Memberi Syafa’at. Ajak Umat Rosululloh Untuk Bersholawat,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
khonsatsabitah · 5 years
Text
Kesan pertama saat datang di Masjidil Haram: MasyaAllah betapa ya, Allah itu sungguh Maha Besar, betapa ada milyaran manusia berkumpul di rumah Allah ini dengan satu tujuan yaitu mengabdikan hidup sepenuhnya hanya kepada Allah Yang Satu.
Betapa ada milyaran doa terpanjat kepada Allah swt yg tak satupun terlewat utk tidak dikabulkan oleh-Nya. Betapa ada milyaran curhatan manusia kepada Allah swt yg tak satupun terlewat utk tidak didengar olehNya. Betapa ada milyaran urusan manusia yg tak satupun terjadi melainkan atas izin-Nya. Itu baru sebatas milyaran makhluk bernama manusia yg Allah swt berikan nikmat, belum makhlukNya yg lain yg membentang seluas langit dan bumi. Itu baru sebatas makhluk yg tampak kasat mata, belum makhluk-Nya yg lain yg tak satu pun luput dari penglihatan-Nya. MasyaAllah.
Seperti dalam surat Al-An'am ayat 59 bahwa kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Allah swt. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Bahkan tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)
"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar." Al-Baqarah: 255
Lihatlah! Betapa Allah swt Maha Agung tak pernah merasa berat utk mengurus seluruh langit dan bumi seisinya :")
Maka inilah doa yg pernah diajarkan Rasulullah saw utk memohon kenikmatan memandang wajah Allah swt.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ، وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ
Allaahumma innii as-aluka ladz-dzatan-nazhori ilaa wajhika, wasy-syauqo ilaa liqoo-ika fii ghoiri dhorroo-a mudhirrotin wa laa fitnatin mudhillah.
Ya Allah, Aku mohon kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu (di Surga), rindu bertemu dengan-Mu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan. HR. Nasai 1305 dan dishahihkan al-Albani.
5 notes · View notes