Baik buruknya prasangka pasanganmu itu tergantung dari bagaimana cara kamu memperlakukannya.
Sampai berbuih-buih pun mulutmu mengatakan kamu mencintainya, akan tetap menimbulkan keraguan ketika bahkan kamu tidak bisa memberikan waktumu. Apalagi untuk sebuah hubungan yang dijalin dengan jarak yang menjadi hambatan untuk bisa bertemu setiap saat.
Bagaimana mungkin seseorang tidak memiliki prasangka buruk jika setiap kali ada keinginan bertukar suara selalu kau patahkan dengan segala alasan kesibukanmu itu? Ada 86.400 detik dalam sehari, dan sedetikpun kamu tidak pernah mengizinkan suaramu untuk diperdengarkan, atas nama kesibukanmu itu.
Akan menjadi sesuatu yang naif jika ternyata ketika pasanganmu memilih diam, memberi jeda untuk semua komunikasi, lalu engkau dengan rupa orang yang paling teraniaya menuduhkan kepada pasanganmu telah melakukan silent treatment, mengatakan kepadanya bahwa semua prasangkanya adalah prasangka yang tidak beralasan. Naif sekali, bukan?
Kamu sendiri tidak menginginkan adanya sikap dingin dari pasanganmu, tetapi ironisnya kamu justru menyajikan sikap yang tidak ingin kamu terima dari pasanganmu itu.
Menuduh pasanganmu sebagai orang yang egois karena tidak bisa memahami kesibukanmu adalah suatu sikap yang egois. Bagaimana mungkin kesibukan telah menghabiskan semua waktumu? Dan akan menjadi hal yang sangat menyakitkan ketika didapati kau telah beberapa kali mengganti foto profil media sosialmu, kau juga telah membagikan beberapa cerita di media sosialmu itu.
Ketahuilah, kesakitan itu akan terasa semakin menyakitkan ketika muncul sebuah pertanyaan: untuk siapa cerita itu kau bagikan? Untuk siapa foto profil itu sengaja kau perlihatkan?
Kita terkadang kurang luas melihat sudut pandang dan kurang menghargai setetes perasaan. Sehingga sering meremehkan hal kecil yang sangat berarti nantinya.
Yang mungkin hari ini belum kita sadari, tapi saat tiba nanti, akan sebermakna itu.
Demi Dzat yang menurunkan harsa di kala huru-hara. Yang selalu memberi tak berhingga meski hanya sekali diminta. Kalaulah dua insan ini masih berjarak seantara mata dan telinga, serenggang telunjuk dan jari tengahnya. Berilah mereka kebahagiaan meski dari arah yang berbeda. Bila masanya telah tiba pertemukanlah mereka dengan cara terbaik-Mu, selalu. Bimbinglah mereka dengan cara indah-Mu, selalu. Berilah mereka cahaya di kala bimbang, terangi bahtera mereka di kala ombak yang menerjang. Eratkanlah mereka dalam kebahagiaan, hingga maut yang memisahkan. Pertemukanlah mereka kembali di tempat bahagia tanpa tepi, yaitu surga-Mu Ya Rabbi.
Rancekek.
Dalam ruang yang sama, jarak kita semakin terasa. Tentang bagaimana kamu yang ingin pergi jauh dan aku yang sudah jenuh. Ternyata menunggu terlalu lama itu menjenuhkan untuk seseorang yang bahkan kembali pun sepertinya enggan. Kamu berhasil memaksa rasamu untuk mati sebelum aku ketahui, kamu menyangkalnya dengan keras kepala hingga rasa itu hilang dan sirna. Aku dengan keras kepala menunggu sampai kemudian tersadar, sebenarnya siapa dan apa yang aku tunggu.
Aku belum ingin melupakanmu dengan cepat, pelan-pelan ingin kucoba menikmati sisa rindu-rindu yang berceceran entah sampai kapan. Sulit untuk membohongi isi kepala bahwa aku masih ingin melihatmu dari jauh, dari status sosial media atau cuitanmu yang entah keluar entah seminggu berapa kali. Hati berbisik samar tentang bagaimana cara menyimpan cantikmu itu, yang selalu lebih dari cukup untuk menjadi obat dikala tengah malam rindu diam-diam kambuh.
Nyatanya menyerah dan realistis itu memang beda tipis. Kamu tidak perlu bersusah payah untuk memperlebar jarak diantara kita, karena aku yang akan senang hati menghilang dari hidupmu. Semoga hidup memperlakukanmu dengan baik dan semoga aku tidak mengganggu ketenangan hidupmu, berbahagialah seolah-seolah aku tidak pernah ada.
Semua orang punya lagu di setiap kenangannya masing-masing Selamat membaca, @trikaryadesigns ☕ Kupi Mupi 📍 Jl. Ampera Raya No. 123, RW 6, Ragunan, Kec. Ps MInggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 12560 #pathdaily #quotesindonesia #quotesoftheday #kodepeka #berbagirasa #quotesgalau #quotesoftheday #tentangkita #quotesbaper #puisi #curhatanhati #tentangrindu #sajaksenja #fiersabesari #ungkapanhati #ruangpena #katabucin #pecahankaca #goresanpena #lukaserius #senja#captionbijak #sindirianhalus #pikirankita #moveon #trikaryadesigns (di South Jakarta) https://www.instagram.com/p/CoTX8SZvYXB/?igshid=NGJjMDIxMWI=
Menjadikanmu rumah adalah harapan yang pernah aku semogakan, tetapi nyatanya, kau tak layak huni. Sebab kau adalah apa yang mudah memikat, tetapi enggan mengikat.
"Saat hening, terkadang dia muncul, saat gaduh, terkadang dia pun muncul."
Inspirasi begitulah aku mendefinisikan saat ada dorongan untuk menulis, hanya satu kata yang terlintas, semacam HINTS, setelah diwujudkan dalam media, langsung mengalir begitu saja, setelah selesai baru bisa ku maknai sendiri, lucunya orang lain terkadang punya arti sendiri dari tulisan amatir random absurd tersebut, tapi aku tidak peduli, karena yang terpenting makna yang aku pahami.