Tumgik
#masakecil
nan-amatullah · 9 months
Text
Rasanya ada yang kembali datang; mungkin itu rasa syukur.
Dan olehnya terasa ada yang beranjak; mungkin itu adalah perpisahan.
Sebelum kembali memulai perjuangan. Bukan sebuah kebetulan Allah menghadirkan raport SD untuk ku tengok kembali.
Membukanya perlahan, memehatikan bungkus sampulnya yang terbuat dari pembungkus Miwon perpack, melihat bekas goresan yang bocor pada sampul belakang karena terjatuh saat dibonceng kakak naik sepeda, jadilah saya terjungkal dan raport itu sebagai penahan alas untuk tangan saya agar tak luka terkena batu kerikil.
Melihat biodata singkat dan photo kecil itu membuatku menangis tersedu sedu. Rasanya rindu sekali di masa itu.
Perlahan kubuka daftar nilai tertera rangking dan pencapaian dulu. "Ya Allah betapa Maha Baiknya Engkau".
Inilah waktu, yang berlalu tak akan pernah terulang kembali. Sewaktu kecil dulu, rasanya aku ingin sekali jadi dewasa. Merasakan menjadi gadis itu seperti apa sih. Setelah besar, baru saya paham betapa bahagia tanpa memikirkan apapun itu mahal harganya.
Teringat masa ; ketika sekolah begitu semangatnya untuk berangkat pagi pulang sore (karena jarak rumah kami dari sekolah jauh, jadi aku harus tinggal sampai sore dirumah salah seorang guru agar tidak terlalu terik, sekalian tunggu kakak pulang sekolah untuk dibonceng naik sepeda. Dirumah guru itu aku kadang tidur siang, makan siang, baru kemudian dibolehkan pulang)
Sampai disekolah pertama ini, aku punya ibu angkat, dari seorang guru juga. Karena sangking senangnya melihatku, akhirnya beliau izin di bapak. Tak selang berapa lama. Ternyata fasilitas tak menyilaukan ku, aku disayang bak anak kandung beliau, tapi rindu pada mama dan bapak tidak dapat mengalahkan apapun. Jadilah saya kembali pulang.
Dan pindah sekolah yang jaraknya sekiloan dari rumah (lebih dekat)
Dan memang perjuangan tak pernah mudah. Namun selalu unik dan dirindukan.
Jika dipikir pikir, betapa banyak kehidupan yang sudah berputar dengan pesatnya; guru, teman, lingkungan rasanya semua tak lagi sama.
Ah, andai gadis kecil itu ada di depanku, dengan rambut ekor kuda dan menggunakan tas selempang hajinya (tas seorang tante yang dari tanah suci) , juga sepatu sneakers bermodel convers tali berwarna hitam yang tahan sekali, sampai dulu rasanya ingin sekali dirusakkan biar punya sepatu baru karena aku tak suka modelnya. Tapi mau bagaimana lagi, biarlah itu saja dulu. "Kasihan bapak". Ujarnya dulu.
Jika dapat kutatap gadis itu lekat, ingin sekali rasanya kupeluk ia. Berbisik dengan lembut.
'Terima kasih Leni kecil telah berjuang. Telah sabar, telah menjadi dewasa meski belum waktunya. Saat anak anak yang lain bergeriliya dengan mainannya, kau lebih sibuk dirumah untuk membantu orang tua, lebih banyak menghabiskan waktu berpikir tentang banyak hal, sampai bulan pun dikira Tuhan.
Terima kasih telah sekuat itu menjalani segala tempaan yang ada. Memilih tetap sederhana dan menjadikan Allah sebagai tujuan semata. Berjanjilah untuk tetap bersabar dengan mengiringinya dengan rasa syukur tanpa keluh dan hanya diiringi senyuman.
Tak apa jika ingin nangis. Selalu ada tempat sujud untuk kita melabuhkan rasa. Cukup Allah saja.
Terima kasih yah..
Perjalanan masih panjang, jangan lupakan ghirah itu. Teruslah berjuang sampai Allah ridho pada kita untuk kembali padaNya.
Etalase rindu; masa kecil
Al Fatihah untuk bapak, doa kebaikan untuk mama,.
4 notes · View notes
theslavespots · 2 years
Text
Sebuah cerita yang kuambil dari masa lalu. Sebuah kenangan terbentang dalam garis waktu. Bagai siluet terbetik dalam memori, tak lekang.
Masa kecil adalah masa yang paling ingin kuulang. Dimana letak kebahagiaan hanya ada pada senyuman dan tawa sebab candaan. Atau karena tangisan yang terpekik sebab terjatuh saat belajar sepedaan. Haha..
Hidup terus bergulir. Dan masa seperti ini.. Akan menjadi giliran putra-putriku kelak.
Tumblr media
5 notes · View notes
srifafa · 1 year
Text
Saat aku kecil dunia rasanya tak sebesar ini. Aku dulu kira dunia itu adalah sekolah, lapangan, dan rumah. Jalanan sebagai keretanya.
Manusia juga tak sebanyak sekarang. Dulu ku kira manusia adalah teman2ku dan bapak ibu temanku dan warga desaku.
Aku salah besar.
Aku dulu adalah gadis kecil kepang dua yang takut banyak hal salah satunya takut difoto dan diimunisasi.
Lebih tepatnya aku takut bertemu banyak orang. Rasanya kalau bisa sembunyi rasanya ingin saja di dalam sana tak ingin diketahui.
Sebesar ini pun rasanya hanya ingin tenang, damai, dan bahagia dengan rasa kecukupan yang berharap Allah tanamkan dalam hati.
5 notes · View notes
deafaa · 6 months
Text
Bintang Kelas | 01
"Wah, sudah pinter sekarang..mau maem sendiri. Ayo nambah lagi, biar jadi bintang kelas". katanya sambil mengelus tengkukku
"yuk yuk belajar, biar besok jadi bintang kelas." katanya sambil mengelus punggungku
"nduk, belajar tidur sendiri yah, biar bisa jadi bintang kelas." katanya sambil memasangkan selimut menutupi tubuh mungkilku kala itu
Dulu entah mengapa, pilihan diksi itulah yang selalu beliau dendangkan di telingaku kala itu. Diksi yang ku pikir paling hanya sebagai pemanis dalam obrolan seorang bapak dengan putri sulungnya.
Awalnya karena diksi itu, aku selalu giat belajar agar menjadi bintang kelas seperti yang beliau katakan. Tapi nyatanya, sekeras dan sekuat apapun aku belajar..aku tak kunjung menjadi bintang melainkan hanya kilat yang muncul seketika dan hilang kemudian. Selalu kalah oleh bintang lain yang lebih terang dan terus bersinar
Mulai saat itu, aku memilih mundur dan meninggalkan impian menjadi "bintang kelas"
Bersambung....
@deafaa | Tanah Kelahiran
0 notes
lantai-kampoeng · 1 year
Photo
Tumblr media
Mumpung hari jumat, yuk buka Al Qur'an nya, baca Surah Al Kahfi, mulai baca ayat demi ayat, coba aja dulu, InsyaAllah jumat berkah. °°° Bukankah Dari Umamah RA bahwa Nabi SAW bersabda, ''Bacalah Alquran, karena dia akan datang pada hari kiamat sebagai pembela (pemberi syafaat) bagi orang yang mempelajari dan menaatinya.'' (HR Muslim). °°° #Repost @sketsakan °°° #dakwahvisual #dakwahislam #alkahfi #jumatberkah #visualdakwah #komikdakwah #islampedia #vektorislami #quotesislamic #instadakwah #sketsakan #mediayosi #andilustrasi #illustration #seniman #art #masakecil #generasi90an #gambarkartun #karyavisual #kartunmuslimah #masakecilbahagia #selalubersyukur #vectorart #ilustrasikartun #ilustrasi #kartundakwah #quotesindonesia (di Purwokerto) https://www.instagram.com/p/Co1XyYhvEJW/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
Tumblr media
😊 . Repost: @andilustrasi Follow: @trikarya_ichannel . . . #andilustrasi #illustration #seniman #art #masakecil #generasi90an #gambarkartun #karyavisual #kartunmuslimah #masakecilbahagia #selalubersyukur #vectorart #ilustrasikartun #ilustrasi #kartundakwah #quoteindonesia #quoteindo #senimankata #senimanindonesia #caknun #caknunquotes #mbahnun #ngajifilsafat #ngajibareng #maiyah #maiyahnusantara #sahabatsurga #ngajibareng #trikarya_ichannel (di Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CmYgdVgJ2ZK/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
oswaldojop · 2 years
Photo
Tumblr media
#REPOST @mr.rheinfirst with @get__repost__app jikalau bisa balik ke masa kecil kalian mau ngapain??? #phonegraphy #phonegraphyindonesia #photography #typography #typographyindonesia #typographyinspired #gcam_modindonesia #gcamindo #gcamindonesia #pixelcam #picoftheday #masakecil #lightroompresets #creative #garagarainstagram https://www.instagram.com/p/ChrNSEVO3QV/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
thetavworld · 2 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
When I was...
Dulu, waktu sering banget masuk TVRI. Dari yang menari rebana, sampe harus pose di tangga monjali dengan seragam kuning ungu keceeee... 😁
Kemudian pose sepulang ngaji sore yang lanjut ke ulang tahunan temen. Temen tetangga ato temen ngaji aku tak ingaaat.. tapi moment pas foto itu aku inget. Saat itu dengan hati yang happy bawa bingkisan sepulang ulang tahunan. 🥳
Selanjutnya sewaktu di sekolah ada praktek haji. Dengan muka sebal karna aku bukan peserta haji jogja tapi malah jateng. Ini semua karna ada yang mirip dengan namaku. Saat itu dalam satu kelas ada 3 orang yang bernama Intan. 😌
Moment kerudung kuning & baju bunga-bunga ini aku nggak ingat sama sekali. Tapi ada banyak fotoku dengan pakaian ini. Salah satunya foto satu angkatan. Dan kelasku dapet yang berwarna kuning. 🟡
Berpakaian biru dongker saat itu Masih SMA. Masih mudik ke Hidden Valley yang saat ini aku sering rindu. Kangen Papua. Suhunya yang dingin, gunungnya yang hijau, kabutnya yang setiap waktu, nggak ada polusi. Itu ajaaaa... 🥲
1 note · View note
selebgramkaltim · 2 years
Photo
Tumblr media
Ketika aku dapat uang THR banyak #masakecil (di Kalimantan Timur, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CdHsI4ApNp9/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
hermavvan-blog · 2 years
Photo
Tumblr media
• CONGRATULATIONS • Your photo was chosen for us to repost ------------------------------------------ The best photo from IG @farsidiq • • • • • • Kampung Bandan Buka Instagram, tiktok atau medsos lainnya banyak perempuan yang cantik-cantik lalu kalo banyak yang cantik, cantik bukan hal yang langka lagi dong? Jadi ada yang lebih berharga daripada sekedar menjadi cantik yaitu akhlaq, kepribadian yang baik dan good attitude akan menjadi hal yang langka nantinya. Karena itu jadilah wanita yang sulit didapatkan, namun akan jadi sangat beruntung bila telah didapatkan. Karena indah akhlaqnya, baik pekerti nya dan menawan pribadinya. • • • #photography | #photographers | #photographylovers | #streetphotography | #streetmoments | #cinematic | #aesthetik | #humaninterest | #sonyalpha | #sony | #streetmoment | #sigma | #gaksigmagakmotret | #56mmf14 | #sigmaind | #streetphotographyindonesia | #lightroom | #potopotokota | #madewithlighroom | #humaninterestindonesia | #masakecil | #jakarta | #anakanak | #potrait | #kampungbandan ------------------------------------------ Jangan lupa follow dan tag instagram @_humaninterest di foto yang kamu upload Gunakan hastag #_humaninterest Bila ada kritik atau saran silahkan tulis di kolom komentar atau DM ------------------------------------------ https://www.instagram.com/p/CkDQsm9y5sf/?igshid=NGJjMDIxMWI=
3 notes · View notes
ariemarindamizhar · 3 years
Photo
Tumblr media
Buras Telor Bumbu Bali 👌🏻 Makanan masa kecil #samarinda yg kebetulan nemu di kota #bandung oh....ailapyuuuuuuu...😍🤗😘 #memories • • • #burassamarinda #ethnicfood #masakecil #food #foodporn #foodies #foodphotography #foodstagram #bandungculinary #infobdg #infobandung #kuliner #kulinerbandung #samarinda #bandung #eastborneo #westjava #indonesia #world #ariemarinda (at Kenikmatan Tiada Tara) https://www.instagram.com/p/CPMz_yXJp3-/?utm_medium=tumblr
10 notes · View notes
afidatuldn · 3 years
Text
#childhood : Buku Bacaan
Kita awali dengan kata mutiara ini
“Buku adalah jendela ilmu”
Nyatanya itu benar, bahkan Imam Syafi’i pun mengatakan: “Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang, setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja.” (Diwan Asy-Syafi’i) Jadi buku adalah kumpulan ilmu yang ‘diikat’ sehingga kita (generasi berikutnya) mendapatkan banyak ilmu walau pemilik ilmu sudah tiada.
Kedua aku tanya ke kalian Masih ingatkah buku pertama yang kalian baca waktu kecil ?
Aku benar-benar ingat buku bacaan yang dibawa ibuku pulang. Beberapa judul yang aku ingat sekali adalah 1. Adhitya Tidak Mau Potong Rambut : menceritakan tentang seorang anak yang tidak mau potong rambut, dan akhirnya mau potong rambut karena dia terlihat seperti perempuan. Dia ditawari seragam rok oleh pegawai toko hahaha 2. Mawar : cerita tentang proses mawar itu tumbuh dan bermanfaat walau dia berduri.  3. Ibuku Penjahit : menceritakan tentang anak seorang penjahit yang selalu membantu ibunya dan suatu hari dia tidak sengaja merusakan pesanan baju. Namun karena dia mengakui kesalahan dan meminta maaf dia tidak dimarahi oleh pelanggan ibunya.  Ibuku seorang guru TK dan membuka bimbel belajar membaca. Jadi banyak buku anak-anak saat itu. Entah itu disengaja oleh ibuku agar aku rajin membaca atau tidak aku belum mengklarifikasinya, insyaAllah aku coba klarifikasi ke beliau nanti hehe. Selain buku bacaan ibuku juga berlangganan koran Jawa Pos dan majalah Jayabaya.Walau hanya seminggu sekali, setiap hari minggu.  Pada umumnya orang desa tidak melakukan hal itu. Terkadang pun aku dibelikan majalah bekas, walau bekas itu berkesan sekali hingga saat ini. 
Nyatanya itu menjadikanku suka membaca, open minded,  melatihku untuk penasaran. Bersyukur sekali orang tua ku melakukan hal itu saat aku kecil. Jadi stimulus waktu anak-anak sangatlah membentuk karakter dimasa depan. 
Thanks a lot pak buk, sorry for my late appreciate of this kind of love. I don’t realize that.  Surabaya 11 Agustus 2021 Aku yang sedang berjabat tangan dengan inner child ku
3 notes · View notes
crownuts · 3 years
Text
Dia, Si Lapangan Tua
Sudah sekian tahun lamanya aku tak menginjakkan kaki ke lapangan itu. Lapangan yang tak cukup besar, tetapi sanggup menanamkan banyak kenangan manis dalam memoriku. Aku tersenyum kecil seraya mengingat rentetan kisah masa kecilku di sana. Tawa riang anak-anak pun kembali terngiang. Rasa bahagianya masih tetap sama, hanya lapangan itu saja yang kini telah banyak berbeda.
Ku telusuri tepian lapangan. Permukaannya yang dahulu dipenuhi rumput, kini hanya ditaburi kerikil dan bebatuan tajam. Padahal dulu di rerumputan ini, seringkali aku berlomba menangkap belalang bersama teman-teman. Dua-tiga atau bahkan sepuluh belalang berhasil kami kumpulkan di dalam plastik, lalu kami hitung jumlahnya—di mana pemilik belalang terbanyak akan mendapatkan hadiah kecil-kecilan. Aku mendadak tertawa ketika ingat bahwa aku pernah hampir menang, sebelum akhirnya plastik berisi belalang-belalang milikku jatuh—dan hanya menyisakan dua ekor belalang saja. Huh, malang nian nasibku.
Di sisi kiri lapangan kini telah dipadati hunian. Jauh sebelum rumah-rumah yang berdempetan ini dibangun, pepohonan-pepohonan kecil dan satu pohon mangga yang besar menempatinya lebih dulu. Aku dan teman-teman sepermainanku suka sekali memanjat. Pohon mangga besar itulah yang menjadi tempat favorit kami, apalagi kalau sedang musimnya pohon itu berbuah. Pohon itu tumbuh tanpa pemilik, kami pun jadi bebas memetik buahnya untuk dijadikan kudapan seperti rujak. Tetapi tetap saja sungguh berat perjuangannya. Berkali-kali kami memanjat, berkali-kali pula kami harus siap bergulat dengan pasukan serangga kecil yang marah melaknat. Buah memang berhasil diamankan, namun bentol-bentol di seluruh badan tak dapat terelakkan.
Ku amati pelan-pelan lapangan itu. Lapangan luas tempatku dulu berlarian, kini sudah menyusut—sempit. Sebelah kirinya hunian, sebelah kanannya selokan panjang. Tiada lagi rerumputan, tiada lagi pepohonan. Tiada lagi buah mangga, tiada lagi belalang. Tiada lagi gelak tawa kami yang riang, tiada lagi jerit kesakitan kami diserbu semut rangrang. Lapangan masa kecilku yang telah sepuh itu tetap mengembalikan rasa bahagiaku. Dia tetap menawariku kenangan, meski wujudnya kini banyak berubah. Dan dia tetap menerimaku yang ingin kembali, meski aku dan teman-temanku selalu pergi berkali-kali. Ah, begitu cepatnya aku beranjak dewasa...
1 note · View note
haumeaaaaw-blog · 3 years
Text
n.
Ternyata bayangan masa kecil tetap saja menjadi bayangan. Semakin dewasa dan ditampar berbagai macam realita, banyak sekali mimpi masa lalu yang hanya berakhir menjadi angan semu. Sebuah angan menjadi Dokter, Perawat, Psikolog, bahkan Astronot, kini tenggelam dalam alam bawah sadar tidak mampu diraih lagi. Bermimpi meraih cita-cita bagai membalik telapak tangan. Sayangnya tidak begitu, ya? Beberapa orang mendapat apa yang mereka impikan, sedang sebagian yang lain berakhir sebagai kenangan--pernah bercita-cita.
1 note · View note
lantai-kampoeng · 1 year
Photo
Tumblr media
Menerima semua keadaan tanpa membenci pahitnya kenyataan . . . #Repost @andilustrasi . #andilustrasi #illustration #seniman #art #masakecil #generasi90an #gambarkartun #karyavisual #kartunmuslimah #masakecilbahagia #selalubersyukur #vectorart #ilustrasikartun #ilustrasi #kartundakwah #quoteindonesia #quoteindo #senimankata #senimanindonesia #caknun #caknunquotes #mbahnun #ngajifilsafat #ngajibareng #maiyah #maiyahnusantara #sahabatsurga #ngajibareng #handybonny (di Jakarta, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CozwGm2PIHP/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
moonsieure · 4 years
Text
Tentang Desa dan Sedih Yang Mendera
Kau mengingatkanku pada kampung halaman.
Meskipun suasana desa yang tenang dengan kehidupan yang lamban berkebalikan dengan langkah kakimu yang selalu bergerak cepat, kau tetap mewujud sebuah sore yang sejuk. 
Jumlah pohon  tumbuh setara dengan sawah dan kebun yang masih dipelihara dengan begitu baiknya, seperti buku-bukumu. Mereka serupa, ya? Sama-sama sumber kehidupanmu. Selain sungai yang mengalir cukup deras ketika musim penghujan datang, selain berbagai gagasan penambah wawasan yang kau pelajari tiap malam untuk menjaga status intelektualitas.
Belum lagi bau tanah basah pada jalan yang belum di-paving blok dengan tumbuhan teh-tehan yang terpangkas rapi di kanan-kirinya. Harum. Seperti wangi tubuhmu yang tinggi dan kurus. Zat-zat dalam botol warna monokrom di depan cermin kamarmu tentu dapat mudah meresap ke pori-pori kulitmu. 
Juga rumah-rumah yang sebagian besar materialnya berasal dari kayu dengan dapur beralas tanah basah dan dibangun tidak megah—padahal mereka bisa saja membuatnya lebih mewah. Melihat pemandangan itu membawaku pada suatu masa dimana ada kamu di sana, ketika kita duduk berhadapan bermandikan lampu kota. Pakaianmu, barang-barang yang menempel di tubuh maupun yang tersimpan di ranselmu; sederhana. ‘Cukup’ adalah kata yang mewakilinya. Sebab aku pernah mendengar sebuah pepatah,
“Kadang, yang lebih justru terasa kurang, nduk.”
Di desa itu, orang-orang menuju ke tempat mata pencaharian bersama hewan-hewan ternak yang digembalakan, berbarengan dengan anak-anak yang berangkat sekolah dengan melangkahkan kaki mungilnya—tidak ada alat transportasi, tidak perlu. Bukan tentang jalan kakinya, namun semangat menuntut ilmunya yang sebelas-dua belas denganmu.
Embun yang masih tertinggal di atas dedaunan yang kalau dipotret dengan lensa makro akan seperti kolam dengan gelembung raksasa. Pagi berkabut dengan sinar matahari yang masih malu-malu menelusup lewat celah-celah pohon yang rimbun. Daun bambu yang layu jatuh di sepanjang jalan.
Hal-hal kecil itu kadang luput, hanya beberapa orang yang kelewat sayang dengan kampung halamannya atau orang kurang kerjaan yang mengingatnya. Tapi sayang, kamu sama sekali tidak pernah terlewatkan. Orang-orang selalu menyebut kau. Namamu yang menggaung itu dengan cepat mengantar rangsang untuk membentuk suatu kenangan tentang kampung halaman di otakku, tentang perasaan-perasaan manusia yang dialami ketika tidak berada di kota.
Kebersahajaan. Kebersamaan. 
Itu semua mewujud kau. Kau yang kukenal dan selalu membuatku sedih tiap kali aku pulang. 
13 notes · View notes