Tumgik
#hamid
shloodles · 2 months
Text
Tumblr media
ID: a digital illustration of azu and hamid from the rusty quill gaming podcast, drawn from the shoulders up and kissing. azu is a tall, muscular, Black orc with closely cropped hair. she has a bright pink heart stud earring and is wearing pink. hamid is a short, stout, brown halfling wearing purple. he has a bright purple stud earring and gold rings on his fingers. azu supports hamid with a hand behind his shoulder, and hamid cups azu’s cheek. they’re both blushing slightly, eyes closed. the background is a bright pink and purple gradient sprinkled with small heart shapes. end ID
a color revamp of this from almost two years ago now!! it's a day late but happy valentines to these two especially ❤️
49 notes · View notes
HELP!!! I NEED TO FIND A FIC
HI!!! i am looking for a fic, i cannot find it anywhere, and i am on the brink of losing my goddamn mind.
please do not judge me for what this fic is or the description i give of it.
this fic is in the rusty quill gaming podcast fandom. it's zolf/azu/hamid in omegaverse (yes yes i know but bear with me). it's set just after hamid and azu get dropped into the quarantine cell in japan, and it's a lot of soft need and self-restraint and worry about consent and support and the most genuine care i have ever read. it is written in character with exactly the anxieties and hesitations and desires the characters would really have. i kid you not, this fic is one of the most beautiful things i have ever read.
unfortunately, i cannot for the absolute life of me remember the fic name or the name of the author. i found it on ao3 some time ago, but it looks like either i'm not using the right search terms or the author has removed it from ao3. (in which case, i truly hope it's okay if i search for it, and that it's still around. i want to respect the author's wishes but i need that fic. i might be being dramatic, but it's what i do best.)
does anyone have any idea what this fic could be??? or where i could find it, or better search terms to use???? (i've already looked on ao3, ff.net, wattpad which was a long shot, and most fanfic archive sites i could find.)
if u have any ideas or know what it is please please please let me know. i wish i had the fic so i could cherish it again.
31 notes · View notes
vampyreblogger · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
obsessed w hero forge atm
107 notes · View notes
vampyrewriter · 7 months
Link
Chapters: 1/1 Fandom: Rusty Quill Gaming (Podcast) Rating: Mature Warnings: Creator Chose Not To Use Archive Warnings Relationships: Hamid Saleh Haroun al-Tahan/Zolf Smith, Hamid Saleh Haroun al-Tahan & Zolf Smith Characters: Hamid Saleh Haroun al-Tahan, Zolf Smith Additional Tags: Arguing, Sex-Favorable Zolf Smith, Zolf Smith Needs A Hug, Frottage, Dry Humping, One Shot, Canon Era, Crying, Emotional Baggage, Semi-Public Sex, Desperation, Love Bites, Biting, Dom/sub Undertones, Kinktober Series: Part 4 of 0zym4nd14s Kinktober 2023 Summary:
After Zolf and Hamid get into an argument, they find themselves having a heart to heart.
9 notes · View notes
storyofmychoices · 1 year
Text
Tumblr media
SpreadJoy #772: spreading positivity with quotes and @playchoices characters.
Quote in edit by HappyBeeBopp
24 notes · View notes
evieebun125 · 1 year
Text
31 notes · View notes
saccharinerose · 1 year
Photo
Tumblr media
Hamid
23 notes · View notes
kvetch19 · 6 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
x x x
2 notes · View notes
burnt-coffee-pot · 2 years
Text
RQG Hero Forge PC’s
AZU
BERTIE
CEL
CEL BEASTMORPH
GRIZZOP 
HAMID S1
HAMID S4
SASHA S1
SASHA S3 
ZOLF S1 
ZOLF S4 
12 notes · View notes
engralamincreee · 6 months
Text
0 notes
hamidshah · 7 months
Text
Tumblr media
0 notes
wally-b-feed · 1 year
Text
Tumblr media
Anthony Fineran (B 1981), Nadia Hamid, 2023
1 note · View note
vampyreblogger · 1 year
Text
36 notes · View notes
blogalloh · 1 year
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Bunga (Riba Bank)"#Dakwah #Islam
Tumblr media
Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 130 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأْكُلُوا۟ ٱلرِّبَوٰٓا۟ أَضْعَٰفًا مُّضَٰعَفَةً ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā ta`kulur-ribā aḍ'āfam muḍā'afataw wattaqullāha la'allakum tufliḥụn Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda] dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Tafsir Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 130 Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya serta melaksanakan syariatNya, jauhilah riba dengan segala jenisnya, dan janganlah kalian mengambil tambahan dalam pinjaman kalian melebihi jumlah modal harta kalian, meskipun sedikit, apalagi bila tambahan itu berjumlah banyak, menjadi berlipat ganda tiap kali jatuhnya tempo pembayaran hutang. Dan bertakwalah kepada Allah dengan komitmen dengan ajaran syariatNya, supaya kalian mendapatkan keberuntungan di dunia dan akhirat. 📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia 130. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya, hindarilah mengambil riba sebagai tambahan yang berlipat ganda atas modal yang kalian pinjamkan, seperti yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah. Dan takutlah kalian kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, agar kalian mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat yang kalian inginkan. 📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 130-131. Allah melarang orang-orang beriman dari berinteraksi dengan riba saat berutang piutang -dengan meminta tambahan atas hutang pokok- baik itu sedikit maupun banyak, sebab riba itu akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya tenggang waktu. Takutlah kalian kepada Allah dalam menjalankan hukum-hukum-Nya agar kalian dapat meraih surga. Kemudian Allah menekankan hal itu dengan mengancamkan neraka Jahannam yang telah disiapkan bagi orang-orang kafir. Lihat: surat al-Baqarah: 24. 📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah 130. أَضْعٰفًا مُّضٰعَفَةً ۖ (dengan berlipat ganda) Kalimat ini merupakan selingan yang diselipkan diantara pengkisahan perang Uhud. Mereka diperintahkan untuk meninggalkan riba dan menginfakkan harta mereka di jalan Allah dan mempersiapkan diri untuk menyebarkan Islam. Dan sebagaimana diketahui bahwa haramnya diba berlaku dalam keadaan apapun, akan tetapi ia disebutkan disini untuk mengingatkan apa yang mereka dahulu lakukan; dahulu mereka melakukan riba dengan memberi batas waktu tertentu dan apabila telah habis batas waktu tersebut mereka menambahnya lagi dan begitu seterusnya sampai berulang-ulang sehingga orang yang mengambil riba mendapatkan berkali-kali lipat dari hutang yang ia berikan pada kali pertama. 📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah 130 Kemudian disebutkan dalam kisah perang Uhud tentang perintah untuk meninggalkan riba dan menyedekahkan harta untuk berjuang di jalan Allah. Allah berfirman: Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda sebagaimana yang kalian lakukan pada masa Jahiliyyah dan bertakwalah kamu kepada siksa Allah dari memakan riba supaya kamu mendapat keberuntungan di dunia dan akhirat. Mereka membeli dengan tempo, jika jatuh tempo maka mereka mengambil tambahan dan temponya bertambah. Maka turunlah ayat ini. 📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba berganda-ganda; dan takutlah kepada Allah supaya kamu dapat kejayaan. 📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi 130. telah berlalu pada mukadimah tafsir ini bahwa seorang hamba seyogyanya memperhatikan perintah dan larangan pada dirinya dan orang lain.
Dan bahwasanya Allah apabila memerintahkan kepadanya suatu perintah, maka dia wajib mengetahui pertama batasanya dan apa yang di perintahkan tersebut agar dia mampu menaati hal tersebut, dan apabila dia telah mengetahui hal itu, maka hendaklah berusaha dan meminta pertolongan kepada Allah untuk menaatinya dan pada dirinya maupun pada orang lain sesuai dengan kemampuanya dan kapasitasnya. Demikian pula bila dilarang dari sesuatu, dia mengetahui batasnya dan hal-hal yang termasuk di dalamnya dan yang tidak termasuk, kemudian dia berusaha meminta pertolangan dari Rabbnya dalam meninggalkanya, dan bahwasanya hal ini wajib untuk di perhatikan dalam segala perintah Allah dan larangaNya. Ayat-ayat yang mulia ini terkandung di dalamnya berbagai perintah dan perkara dari perkara-perkara kebaikan. Allah memerintahkan kepadanya dan menganjurkan untuk mengamalkannya, lalu Allah mengabarkan tentang balasan pelakunya, dan mengabarkan larangan-larangan yang dianjurkan untuk ditinggalkan. Barangkali hikmah -walahu alam- dalam memasukan ayat-ayat ini di dalam kisah perang uhud adalah seperti yang di jelaskan bahwasanya Allah telah berjanji kepada hamba-hambanya yang Mukmin yaitu apabila mereka bersabar dan bertakwa niscaya Allah akan membela mereka dalam mengahadapi musuh-musuh mereka dan menghinakan musuh untuk mereka, sebagaiman pada firman Allah, "Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan." -(Ali-imran:120) "Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda." (Ali imron: 125). Seakan-akan jiwa merindukan pengetahuan akan sipat-sipat ketakwaan yang akan mengakibatkan adanya pertolongan, kemenangan, dan kebahagiaan, maka Alllah menyebutkan dalam ayat-ayat ini sipat-sipat ketakwaan yang terpenting yang mana bila seorang hamba menunaikannya, niscaya pelaksanaannya pada hal yang lain lebih utama dan lebih patut. Dan dasar dari pernytaaan yang telah kami katakan, adalah bahwa Allah telah menyebutkan lafadz takwa pada ayat-ayat ini sebanyak tiga kali, sekali berbentuk mutlak yaitu firmanNya, “Yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” dan dua kali berbentuk muqayyad dalam firmanNya, “bertakwalah kepada Allah,” dan “Dan peliharalah dirimu dari api neraka.” Dan firman Allah, ”Hai orang-orang yang beriman,” setiap berupa yang ada di alqur’an berupa firman Allah ”Hai orang-orang yang beriman, lakukan ini atau tinggalkanlah ini,” menunjukan bahwa keimanan itu adalah penyebab yang mendorong untuk menjalani perintah atau menjauhi larangan tersebut, karena keimanan itu adalah keyakinan yang total kepada perkara yang memang wajib di yakini yang menuntut terwujudnya perbuatan anggota tubuh. Maka Allah melarang mereka dari memakan riba dengan berlipat-lipat ganda, di mana perkara itu adalah perkara yang biasa di lakukan oleh orang-orang jahiliyyah dan orang-orang yang tidak mempedulikan perkara-perkara syari’at, yaitu bila jatuh tempo hutang atas seorang yang sedang kesulitan sementara ia tidak memiliki apa-apa untuk menunaikanya, maka mereka berkata kepadanya “Kamu harus menunaikan hutangmu atau kami menambah tempo atas hutangmu itu dengan menambah bunga hutung dalam tanggunganmu.” Maka orang kafir terpaksa harus membayar kepada pemilik hutang, dan konsisten terhadap hal itu demi meraih ketenangan hati yang bersipat sementara hingga bertambahlah hutang yang harus di lunasinya dengan berlipat-lipat ganda tanpa ada manfaat dan pemanfaataannya. Maka dalam firmanNya, ”Dengan Berlipat Ganda,” terdapat peringatan terhadap kekejian yang besar di sebabkan banyaknya dan peringatan terhadap hikmah di balik pengahramanya,dan bahwasanya hikmah di balik pengharaman riba adalah bahwa Allah melarang dari hal tersebutkarena mengandung kezhaliman.Hal tersebut karena Allah mewajibkan untuk menagguhkan orang yang
sedang dalam kondisi sulit dan membiarkan hutang tersebut seperti semula tanpa ada tambahan. Maka mengharuskan pembayaran hutang dengan yang lebih dari itu merupakan tindakan kezhaliman yang berlipat-lipat. Oleh karena itu, wajiblah atas seorang Mukmin yang bertakwa meninggalkan hal itu dan tidak mendekat kepadanya,karena meninggalkan hal tersebut merupakan konsekuensi ketakwaan, dan keberuntungan itu tergantung dengan ketakwaan. karena itu Allah berfirman,”bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” 📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H Menurut Syaikh As Sa'diy, bahwa hikhmah –dan Allah yang lebih mengetahui- dimasukkan ayat ini di sela-sela kisah perang Uhud adalah karena sebelumnya Allah telah menjanjikan, jika mereka bersabar dan bertakwa, maka Dia akan memenangkan mereka dan mengalahkan musuh mereka, dan nampaknya jiwa menjadi rindu untuk mengetahui lebih dalam tentang perkara-perkara takwa yang menjadi sebab kemenangan, keberuntungan dan kebahagiaan, maka disebutkanlah lafaz takwa tiga kali, yaitu di ayat 130, 131dan 133. Ditujukan kepada orang-orang yang beriman, karena hanya orang-orang yang beriman yang dapat melakukan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, di mana iman itu adalah pembenaran yang sempurna terhadap sesuatu yang wajib dibenarkan dan menghendaki adanya amal dari anggota badan. Hal ini menunjukkan bahwa iman, tidak hanya ucapan saja, bahkan disertai amal. Oleh karena itu, para ulama mengatakan bahwa "Al Iman qaul wa 'amal" (Iman adalah ucapan yang didukung oleh hati dan adanya amal). Menurut sebagian besar ulama adalah bahwa riba itu selamanya haram, walaupun tidak berlipat ganda. Riba yang dimaksud dalam ayat ini adalah Riba nasiah yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah, yaitu ketika orang yang berhutang sudah jatuh tempo harus membayar, namun ia belum mampu, orang yang memberi pinjaman berkata, "Kamu mau membayar hutangmu atau saya tambah lagi waktunya namun hutangmu juga bertambah". 📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I Kaum kafir membiayai perang, termasuk perang uhud, dengan harta yang mereka peroleh dengan cara riba. Oleh karena itu Allah mengingatkan, wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu memakan riba, yaitu mengambil nilai tambah dari pihak yang berutang dengan berlipat ganda sebagaimana yang terjadi pada masyarakat jahiliah, maupun penambahan dari pokok harta walau tidak berlipat ganda, dan bertakwalah kepada Allah, antara lain dengan meninggalkan riba, agar kamu beruntung di dunia dan di akhirat (lihat: surah al-baqarah/2: 279)dan peliharalah dirimu dari api neraka, lantaran kamu menghalalkan, mempraktikkan, dan memakan riba, yang mengantarkan kamu kepada siksa api neraka yang disediakan bagi orang-orang kafir. Karena praktik riba dapat menghancurkan sistem ekonomi maka pelaku riba ditempatkan dalam tempat yang sama dengan orang-orang kafir. 📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI Terkait: « Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 129 | Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 131 » Referensi: https://tafsirweb.com/1262-quran-surat-ali-imran-ayat-130.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.
0 notes
fpeuskadi · 2 years
Text
De Otxarkoaga al cielo
Hemos querido hacer un homenaje y hablar de un exalumno del Centro Formativo Otxarkoaga del que nos sentimos muy orgullosos: Hamid Ben Daoud, que ha igualado el record de España de maratón que estaba en manos de Ayad Lamdassen.
Hamid ha superado la meta marcando un tiempo de 2 horas 6 minutos y 35 segundos, un tiempo increíble únicamente al alcance de los indicados. Por tanto, creemos necesario dar a conocer una gesta como esta además de destacar que todo es posible en la vida con mucho esfuerzo y dedicación.
Asimismo, Ben Daoud, ha hecho un hueco en su agenda para pasar a saludarnos y contarnos su día a día además de alguna anécdota. Gracias por todo y esperamos que nuestros caminos se reencuentren en un futuro próximo.
Hamid, "el hombre del desierto"
Hamid Ben Daoud ha llegado a correr hasta… ¡220 kilómetros a la semana! en su programa de entrenamientos. Gracias a todo este trabajo preparatorio, su innegable capacidad física y su increíble sacrificio, Hamid lideró parte de la carrera para después buscar buena protección del viento, y en compacto grupo pasó la media maratón en 1h 3m 3s. Todo ello, unido a su talento, han sido más que suficientes para batir la plusmarca de media maratón del País Vasco, el cual estaba en manos de Martin Fiz desde 1996 por tres segundos. Viendo la trayectoria de Hamid… su progresión es meteórica y está por llegar a su plena madurez deportiva. Nada nos impide soñar, ya que, evidentemente, es una de las bazas más importantes para volver a relanzar la maratón en el país.
Tumblr media
Herramientas para lograr el éxito
La vida de no ha sido nada fácil para nuestro héroe local (y ahora nacional). Hamid ha hecho historia y gran culpa del resultado final lo tuvieron sus zapatillas; o la seguridad de creer en uno mismo y sus posibilidades. En el calzado de Hamid se podían ver nítidamente dos iniciales escritas con boli: RE. Aunque en un primer momento bromeó con que fuera una dedicatoria a su pareja sentimental, pronto se supo qué significaba realmente y cómo venía avisando de antemano… porque RE son las siglas de Récord de España.
Visita al Centro Formativo Otxarkoaga
El «Hombre del Desierto«, como muchos otros referentes, ha estudiado en el Centro Formativo Otxarkoaga. Hamid Ben Daoud se formó en el barrio de Otxarkoaga y cursó Grado Medio de Climatización.
Debido a sus recientes éxitos y su pasado en el centro formativo, nos ha honrado con su visita la semana pasada. Eskerrik asko Hamid!!
Tumblr media
Hamid llegó a España en los bajos de un camión
Hamid Ben Daoud emigró de Marruecos cuando tenía 14. Nació en Er-Rachidía (al sur de Marruecos) y partió desde el puerto de Nador hasta Algeciras escondido en un remolque, donde los servicios sociales se hicieron cargo de él. Aunque no tenía nada, consiguió ropa y un billete de autobús a Bilbao, donde le acogieron en un centro de menores (Zabaloetxe, Loiu).
Sus inicios en el país no fueron sencillos, ya que tuvo que hacer frente a varias acusaciones sobre su edad, y que le habría supuesto la expulsión automática del país; finalmente, la justicia vasca consiguió demostrar que había nacido en el año 1993.
Una vez se integró aquí, Hassan Reddad lo integró en su Proyecto de Integración y Formación a través del Atletismo y el Estudio. Hamid pasó de jugar a fútbol sala a correr grandes distancias. Ahí surgió la semillita que hoy en día se ha convertido en un roble.
0 notes
steven-myself · 18 days
Text
Tumblr media
the higher the hair, the closer to God - Hamidou Banor by Baldovino Barani x FACTORY Fanzine
678 notes · View notes