Tumgik
#ceritamalam
mampirminum · 10 months
Text
Malam 27 Juni
Tumblr media
Seharian, aku tak bisa bekerja dengan baik. Di hari ulang tahunmu 27 Juni ini, aku masih memproyeksikan sebuah hubungan yang akrab, dengan percakapan yang hangat.
Tapi, kemudian, kutahu, berangsur-angsur, waktu membuatnya aus. Tidak ada kata, ucapan, meme, video Reels IG lagi yang kudapat darimu.
Tak ada surat cinta (online) yang bisa dibaca lagi.
Sebenarnya, aku ingin memberimu postcard. Dengan ada gambar karikatur kita. Namun, aku mengurungkan niatku yang terkesan norak itu. Ada keraguan dan ketakutanTogamas. Aku tak ingin melihatmu menangis lagi ketika bertemu denganku.
Aku masih ingat, ketika kau berusaha tak meneteskan air matamu tepat di hadapanku. Saat itu kita berdua ada di sebuah kafe yang kita pilih secara acak. Di kafe yang sepi dan terkesan tak terawat dengan baik.
Kau menawariku makan bakmi kuah di sana. Enak. Di penghujung hari itu, di kafe belakang Togamas, kita sepakat untuk berpisah. Atas kesalahanku.
Yang jelas, aku pulang dengan menangis. Menyesali apa yang telah kuperbuat. Sepanjang jalan Gejayan - Magelang - Bantul aku berteriak 'arrgghhh' kenapa ini bisa terjadi?
"It was dark and stormy night."
Malam terasa gelap dengan mendung menggantung di atas kepala kita.
Kemudian, kita hampir bertemu di FFD. Dalam keadaan pusing, minum obat penenang, aku ke sana. Aku melihatmu dari bangku belakang. Dan itu menjadi terakhir kalinya. Aku tak pernah melihatmu lagi, baik secara nyata maupun layar kaca.
Jelas aku merindukanmu. Aku masih mengingat tanggal lahirmu, ketoprak Jakarta makanan paling kau nikmati, Elephant Kind yang kau dengarkan, hingga secuil apa yang terjadi dalam masa kanak-kanakmu. Jika bisa melipat waktu, aku akan tetap ingin tahu tentang dirimu.
Selamat ulang tahun, Safira. Atau Jennifer, nama yang kau beri ke barista di kafe manapun. Panjang umur dan bahagia di tumpukan hari-hari penuh gairah.
NB: Jika kau membaca surat online ini, artinya kau harus traktir aku minum teh hangat tanpa gula. Gak mau tau!
4 notes · View notes
ulfarodia · 2 years
Text
Jangan Bosen
"Jangan bosen ya," kata Pak Dokter seperti biasa setiap habis periksa dan meresepkan obat.
"Iya dok hehe", ujar Pasien sambil berkemas mengambil kantong berisi obat.
"Bosen boleh, tapi jangan dulu." Timpal Ibu Apoteker, istri Pak Dokter.
Lagi-lagi sang Pasien hanya mengiyakan dan mengucapkan terima kasih sambil berpamitan.
Sebelum benar-benar berlalu, Pak Dokter berujar sambil tertawa kecil
"Jangan banyak pikiran, jadi susah tidur"
Sekali lagi, sang Pasien hanya mengiyakan dan tertawa, berujar dalam hati "wah ketauan wkwkwk".
Juni 2022
7 notes · View notes
maanother · 4 months
Text
2023, bagaimana kabarku?
Setiap hari yg berganti sejatinya membawaku kian dekat dengan batas waktuku. Aku tau, tapi tidak benar benar aku pahami.
Mencoba mengingat kembali apa yg telah aku lalui di tahun ini. Mengingat kembali rasa-rasa yg telah hadir. Mengkalibrasikan lagi kompas hidup, yg barangkali selama ini aku masih tersesat, berputar, wasting time.
Ternyata selama ini aku hanya menutupi luka-luka yang masih ada. Mengalihkannya pada masalah lain. Belum benar-benar sembuh. Rasanya masih sakit. Masih terasa perih, mengiris, sesak, ingin menangis, sedih. Masih mengganjal. Rasanya pilu. So crowded.
Aku masih belum bisa sepenuhnya menerima, kejadian-kejadian yang menyesakkan dada itu. Aku masih belum bisa berdamai dengan kenyataan-kenyataan itu. Aku masih sedih. Aku masih kesepian. Aku masih belum bisa menerima diriku seutuhnya. Aku masih.. Aku masih.. Dan aku masih..
Perlahan ku ijinkan air mataku mengalir. Tak apa. Keluarlah. Let it soothing my heart. Kubiarkan ia melengang pergi, bersama kesedihan dan luka yg hadir.
Tuhanku Maha Baik. Tuhanku Maha Baik..
Ia ciptakan air mata ini, ia biarkan aku merasakan segala rasa ini. Agar aku sadar, bahwa aku lemah, aku tak berdaya. Tak semua hal harus berjalan sesuai keinginanku.
Ada hal yg bisa aku lakukan, tapi banyak hal pula yg tak bisa aku kendalikan. Yg seharusnya aku tak perlu merepotkan diriku dengan hal itu. Padahal bisa jadi apa yg aku inginkan itu tidak baik untukku, tapi dengan bodohnya aku paksakan diriku bahwa harusnya aku yg berhak mendapatkan itu. Seharusnya dia bersamaku, seharusnya dia tidak dengan perempuan itu, tidak seharusnya perempuan itu merebut dia dariku, atau seharusnya dulu aku melakukan ini dan itu, atau seharusnya begini, seharusnya begitu..
Ah, aku muak.
Aku lelah.
Dasar bodoh.
Aku tak tahu masa depanku. Sedangkan Tuhanku, Dia Maha Tahu. Coba kuingat kembali bahwa laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik, begitu pula sebaliknya. Dia tak mungkin menyakiti hambaNya. Tak mungkin menyalahi janjiNya.
Qadarullah wa maasyaa'afa'ala..
Satu hal yg lagi-lagi harus aku sadari adalah, bahwa aku adalah seorang hambaNya. Yg tidak ada daya dan kekuatan selain dariNya.
Semua yang telah terjadi, biarkan menjadi.
0 notes
andihutagalung · 1 year
Photo
Tumblr media
KAMPUNGKU LAGI KORSLET, TAPI MASIH ADA YANG WARAS diantara tuan dan dialah yang tau, ternyata geliat anak muda (calon pemilih pemula) membuat pamer karya film pendek yang luar biasa bersama dgn sekolahnya yang memberanikan diri menembus batas, tampil semangat dan disaksikan sebagian warga kota yg memberi suasana baru diantara kebisingan dan hirukpikuk kotanya yg sedang berdandan agar terlihat cantik tapi masih korslet. Tak lama lagi banyak diantara mereka meninggalkan kampungnya mencari bekal hidup yg lebih baik seperti yg diharapkan, krn dikampungnya masih sama tak banyak perkembangannya seperti apa yang diharapkan para pendahulunya. Semoga nantinya yg pergi juga pulang kembali setelah mendapatkan bekal yg baik dari perantauan, jgn lupakan ingatanmu pada kampung, kembali dan segarkan ingatan para penghuni kampung dgn semangat barumu yg baik utk kampungmu, tapi jgn ganggu budaya yg telah terawat baik dari dahulu. Berjalanlah lebih cerdas dan waras. Terima kasih warga SMK Telkom 1 Medan. #ceritamalam #menujuharifilmnasional #hfn2023 #smktelkommedan #kotamedan #sumaterautara #kemendikbud #budayasaya https://www.instagram.com/p/Cp4hYAjrzvL/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
100ceritasenja · 2 years
Text
Lelah
karya : Amr Ibrahimovich Alamry
Sudah 16 tahun Bocah itu terbangun, melihat perubahan dunia dari masa ke masa. memberikan jejak di sana sini. mengotori lantai dengan dosa yang beragam.
Sekarang, Bocah itu kelelahan, dia sedang berusaha untuk Hiatus dari dunia, menahan luka sebelum semakin parah, menulis sajak dari keluh yang tak terucap, menangis sendiri di pojokan, bukanlah hal yang wajar dia lakukan.
kini, dia sudah beranjak dewasa, menghadapi dunia yang fana, adalah misi baru dalam fase ini, aku tak tahu, apa bocah itu kuat, menahan beban itu sendiri tanpa ada lagi suara tangis,
karna, semakin dewasa, akan hilang perhatian semesta, dan kamu akan sendiri, menghadapi halang rintang dalam melangkah di bumi fana ini,
2 notes · View notes
kokipaste · 3 years
Text
Si Penghibur Ulung
Aku melihatnya lagi, si Penghibur Ulung kesepian dalam dingin malam yang memuncak. Ia tarik selimut menutupi seluruh tubuhnya tapi dinginnya malam masih terasa sampai ke ulu hati. Ia pejamkan matanya, lalu membukanya kembali. Ia lihat lampu berwarna kuning kedap-kedip di langit-langit kamarnya, mengawangi pikirannya yang kalut. Sendiri, sepi, kacau. Padahal baru saja ia kembali setelah membahagiakan orang-orang. Seringkali kulihat ia menjadi pusat perhatian orang-orang yang sengaja menunggu candaannya, yang haus akan ceritera-ceritera lucu yang ia karang sendiri. Menunggu orang-orang terkekeh-kekeh dengan tingkah konyolnya, itu mudah saja baginya. Membuat orang-orang tertawa memang  keahliannya. Namun, untuk menertawakan dirinya sendiri saja tak mampu ia lakukan.
Tawa dan kebahagiaan orang-orang lah yang membuatnya bertahan seharian sebelum memasuki malam panjang tanpa suara. Setelahnya ia bisa tiba-tiba diam sendirian semalaman. Meratapi kesepiannya, menangisi dirinya sendiri. Tak ada tawa, tak ada perhatian, tak ada tingkah konyol pun ceritera lucu. Sendirian dalam malam yang anginnya menusuk sampai ke dalam jiwa yang kusut.
Lalu ia tertidur dalam senyap. Besok, siapa lagi yang akan ia hibur.
12 notes · View notes
kaqurro · 3 years
Text
Semuanya punya kapasitasnya masing-masing. Kenalin kapasitas itu, ada masanya kamu masih harus bertahan, istirahat atau menyerah.
Kenali kemampuan diri dan kapasitas diri sendiri. Jangan sampai salah mengartikan "butuh istirahat" tapi malah "menyerah".
Istirahat yuk -it's enough
20 notes · View notes
racheljuliaxsworld · 2 years
Text
Tumblr media
Sepuluh
Apa yang dipikirkan setiap orang tentang kata ini
Ada yang berpikir bahwa Sepuluh adalah angka
Sepuluh merupakan bilangan genap
Sepuluh berarti data peringkat sepuluh besar murid selama bersekolah
Atau bahkan sepuluh adalah nomor punggung dari seorang atlet.
Bagiku kata tersebut sangat berarti.
Tuan Sepuluh, ia adalah seseorang yang aku sayangi, yang aku kagumi dengan sepenuh hati
3 notes · View notes
ceritasederhana · 2 years
Photo
Tumblr media
Lihat! Apa yang terjadi dengan cinta seperti itu, Ia menerangi seluruh langit #ceritacinta #ceritamalam #ceritaseru #ceritadewasa #valentineday #gadis #gadisdesa #jandaseksi #jandagatal #jandabolong #jandabaik https://www.instagram.com/p/CZ8Inmwv_8R/?utm_medium=tumblr
1 note · View note
mampirminum · 1 year
Text
Aku Jadi Bukan Aku Lagi
Tumblr media
Ingatan sering membantu orang. Sering melemahkan, kebanyakan menguatkan. Dengan ingatan, kadang kita mengambil jeda sebentar saat akan melangkah. Satu dua tiga detik. Apa langkahku selanjutnya? Sejauh apa sih langkahku? Apakah aku mampu melangkah lagi?
Ingatan melemparku pada pengalaman yang tak bisa aku lupakan meski ingin kuhilangkan. Aku pernah, sering malah, menekan perasaan hatiku yang sebenarnya hingga mati rasa. Padahal harusnya pada detik itu aku bisa merasakan kesakitan yang teramat perih. Sakit yang sekaligus melegakan.
Namun aku menolaknya. Aku menghindar dari kebenaran akan sakit getir yang ada persis di depanku. Alhasil, hingga saat ini aku terus-menerus memendam hati hampa tanpa isi.
Aku terus melarikan diri dari duniaku sendiri yang sempit. Ogah untuk mengingat apa yang terjadi dengan duniaku yang kucipta, kurancang dan kupelihara dengan segenap usaha yang mampu kuusahakan.
Ingatan membawa kita pada sejarah dan peristiwa keakuan. Di mana, peristiwa seperti sunat, lulus, wisuda, menikah, hingga melahirkan adalah titik-titik checkpoint yang banyak diketahui orang.
Namun, pengalaman akan ingatan adalah suatu proses, satu periode, dalam mana lulus, wisuda atau menikah bukan satu-satunya peristiwa sejarah, tetapi satu mata rantai belaka dan tidak lebih, juga tidak penting daripada yang lain juga tidak kurang penting dibanding yang lain.
Peristiwa kelulusan kemudian wisuda tanpa proses kejutan mencari dosen pembimbing atau drama putus-nyambung dengan kekasih, kemungkinan tidak akan diingat.
Peristiwa menikah tidak akan penting jika tak mengingat proses kejutan perselingkuhan, penyatuan komitmen, toleransi dan kesabaran pada pendapat yang berbeda.
Semua peristiwa yang teringat, mempunyai puncak kejut yang langka, bukan barang rutin yang persis identik dengan orang lain.
Aku tidak mengharap ingatanku keliru, dan memang yang aku punya kini adalah pendapatku sendiri.
Aku ingat pendapat-pendapatku di masa lalu bisa saja salah. Pun aku tak tahu pendapatku hari ini benar atau salah. Setidaknya aku punya pendapat sendiri.
Meski, pendapat yang sangat individual dari seorang individualis tentu takkan mudah diterima oleh orang dan aku pun tak mengharap untuk diterima, karena itu hanya pedoman semata.
Kau tahu, pendapat bisa salah dan kenyataan selalu benar an sich sebagai kenyataan.
Masa yang lewat telah banyak kekeliruan, kekurangan dan kesalahan, tanpa ada kesempatan untuk membetulkannya. Kehidupan begitu riuh berbusa-busa, berkali-kali memekakkan telinga menggetarkan batin seorang introvert.
Bagiku sendiri, aku ingin tetap seperti diriku sendiri, tidak ada keinginan untuk mendapatkan pengaruh dan menjalani hidup sesuai dengan yang menurut perasaan dan pikiranku baik, dengan berpegang pada moral sosial: bebas tanpa merugikan orang lain atau melanggar kebebasan orang lain.
Namun, apakah aku masih tetap aku yang dulu? Yang aku tahu aku tetap diriku sendiri.
Kata Pramoedya Ananta Toer: I'm what I am.[]
5 notes · View notes
noisyegghoagiecash · 3 years
Photo
Tumblr media
ada sebuah kata yang pernah aku dengar.
bahwa dunia itu kejam!. orang yang kita jaga hati dan raganya bisa lari terbirit melihat dunia orang lain yang lebih baik. dan itu membuat aku berfikir dua kali untuk mencoba menjaga hati dan raga seseorang. Maaf, aku juga tidak akan menyuruhmu untuk menjaga hati dan ragaku, jika kamu tidak ingin nantinya sakit hati.
Aku tak asal bicara, semua terjadi karena peristiwa yang membuat hati dan kepercayaan diriku menghilang!, aku seperti orang gila jika berfikir bagaimana caranya untuk menjaga hati dan ragamu!. 
manusia itu tidak ada yang sama sayang. menurutku mereka seperti musim yang selalu berubah-ubah tidak jelas kapan akan terjadi.
3 notes · View notes
byrenfa · 4 years
Text
Apa sih yang dicari?
Akhir-akhir ini ada beberapa temen yang tiba-tiba ngajak deep talk dengan pertanyaan yang mungkin cukup klise,
"Menurut lu alasan hidup di dunia tuh apa?"
Kayaknya emang ini kegalauan yang mulai dirasain sama remaja-remaja seumuran saya. Pas lagi ngerasa capek-capeknya sama banyak urusan, lagi ngerasa banyak hal yang harus dikorbankan dalam proses mengembangkan dan membahagiakan diri sendiri. Tapi ga jarang juga justru sebagian dari kita, ditengah kesibukan itu, malah lupa dan jadi bertanya-tanya sama apa yang sebenarnya kita cari, kebahagiaan apa yang sebenarnya kita tuju. Mungkin pertanyaan semacam itu bakal terus terngiang sampai nanti, dan semoga sih bisa terus jadi pengingat buat kita pribadi.
Kita mulai dari contoh kecil, ikut organisasi. Begadang, sakit, emosi, ketawa, nangis, bahagia, sakit hati, kecewa, semuanya dirasain. Buat apa? Iya buat improvisasi diri, nambah pengalaman dan relasi, mengasah kemampuan, tapi lebih jauh dari itu, kita ingin bisa memberi kontribusi dan manfaat buat sesama. Bukan cuma untuk diri kita sendiri, tapi untuk lebih banyak orang. Seminimal-minimalnya, bantu organisasi biar bisa tetap "eksis". Bernilai ga? Bernilai. Bermanfaat ga? Banget.
Atau contoh lainnya "kuliah buat apa sih?" iya buat lanjutin pendidikan, trus buat dapet pekerjaan layak atau gapai cita-cita, jadi orang kaya. Tapi emg cuma sampai disitu? Saya optimis ada banyak orang yang kemudian mikir enaknya jadi orang kaya, selain bisa beli ini itu, bisa ngasih lebih banyak tanpa harus berpikir lebih lama. Oke mungkin ada sebagian yang kuliah karena paksaan ortu, tapi ujung-ujungnya ya sadar ga sadar kita lakuin itu karena pengen orang tua kita bahagia.
Level lebih tingginya udah sering dicontohin sama tokoh-tokoh publik. Sebut aja gimana influencer kita memanfaatkan relasi dan kekayaannya untuk membantu banyak orang, untuk berfastabiqul khoirot dan mengajak lebih banyak orang baik. Atau gimana para tokoh hebat yang mau repot ambil bagian di intansi pemerintahan korbanin banyak hal buat ikut andil perjuangin hak dan suara rakyat. Gak banyak orang baik yang mau berani ambil bagian itu.
Level kelas kakapnya? Mari kita buka buku shirah. Bagaimana salah seorang saudagar perempuan, Siti Khadijah, dengan kemurahan hatinya membantu banyak orang. Bagaimana sosok yang paling Rasulullah percaya, Abu Bakar Ash-shiddiq dengan begitu yakinnya berkata pada Umayyah ketika hendak memerdekakan Bilal bin Rabah "Umayyah, tahukah engkau, jika engkau meminta harga 10 kali lipat dari sekarang, niscaya aku akan membayarnya juga." Atau bagaimana Umar bin Khattab, seorang alfaruq yang pada masa pemerintahannya mampu membawa pada pemerintahan yang baik, kesejahteraan rakyat yang adil, dan kekuatan negara yang disegani. Dan tak terlewat, bagaimana Utsman bin Affan yang hingga saat ini dikabarkan masih memilki kekayaan sebesar 2 Triliun Rupiah dan bertambah sebanyak 16 Miliyar setiap tahunnya, dikelola oleh Kementrian Wakaf Pemerintahan Saudu yang sebagiannya secara rutin dibagikan kepada fakir miskin. Bisa dibayangkan berapa banyak pahala dan keberkahannya?
Dan takkan pernah kita lupa, bagaimana kemudian idola kita semua, Nabi Muhammad SAW mampu menjadi sosok yang menginspirasi dan memotivasi tokoh-tokoh tersebut. Sudah dapat dipastikan beliau bukan manusia yang biasa-biasa saja, sebagaimana yang Michael Hart tulis dalam bukunya, Nabi Muhammad saw adalah sosok nomor 1 yang paling berpengaruh di dunia.
Iya, memang beliau Nabi yang diberi banyak keistimewaan. Tapi sejarah sudah mengajarkan kita bahwa menjadi orang hebat itu tidak mudah. Untuk menjadi orang yang dipercaya itu membutuhkan waktu. Untuk menjadi orang yang dapat menginspirasi itu memang membutuhkan proses. Dan sebagaimana yang pernah saya ulas dalam tulisa sebelumnya, kita bisa menjadi hebat dan bermanfaat dengan versi diri kita sendiri.
Saya dan teman saya pada akhirnya berpikir, ya memang segala apa yang hari ini kita cari, segala apa yang hari ini kita perjuangkan, menjadi bermanfaat, bisa menjadi cerminan, bisa mudah memberi, menolong banyak orang, membahagiakan orang-orang disekitar kita, semuanya bermuara pada satu hal yang sama. Kita menginginkan kebahagiaan yang abadi, kita menginginkan kebahagiaan yang sempurna. Ridho Allah atas kebahagiaan kita di akhirat.
Iya, kami dengan kesadaran penuh sepakat bahwa alasan hidup di dunia itu,
"Ujung-ujungnya ya untuk ibadah, emang apa lagi selain itu?"
🌼 • ┈ ๑ ⋯ ୨ ୧ ⋯ ๑ ┈ • 🌼
Salam sayang, Piwa.
11 notes · View notes
cherieuthe · 4 years
Text
Tumblr media
-patah-
Kacamata yang baru saja kuperbaiki lensa nya, setelah sekian lamanya tak tersentuh, Tiba2 patah gagangnya.
Ini lucu.
Seolah merasa sudah siap,
menyembuhkan luka lama,
untuk mampu melihat dengan lebih jelas,
menyambut dunia baru,
untuk sebuah pandangan yang lebih indah.
Kurasa
Sama dengan hatiku
Yang baru saja kuperbaiki
Namun ternyata
Tak terduga
Yang kukira sudah cukup siap
Ia patah (lagi).
Ah ku lupa satu hal
Bahwa dalam proses memperbaiki
Kadangkala kita lupa
Ada hal2 kecil tak kita sadari
Masih luput dari perbaikan
Hingga ia rentan
Patah.
Itulah keduanya sama.
Kacamata dan hati.
Fokus ku hanya memperbaiki lensa
Agar dapat melihat
Tapi ku lalai dengan gagang nya
Yang justru jadi bagian terpenting, menyangga dengan kuatnya.
Apalah arti lensa baik, jika tak bisa berdiri tegak nan kokoh.
Patah.
Sama dengan hatiku
Yang mungkin lalai
Fokusku hanya melihat keadaan didepan mata
Namun lupa dengan yang terpenting
Yang mengokohkan dalam hati
Yang menguatkan
Yang menyangga
Adalah niat dan ketulusan
Ah lemahnya hati ini
Kenapa bisa ku lalai sekali
Hingga ia patah ( lagi ).
Baiklah
Kini ku paham
Untuk sebuah kacamata saja, harus dilakukan perbaikan menyeluruh dengan sebaik mungkin. Sedetail mungkin.
Apalagi untuk urusan hati.
Sungguh, perbaikan hati tak secepat memperbaiki kacamata.
Ya tentu saja, ada proses panjang disana
Yang mengembalikan hati ini untuk fokus pada pemiliknya.
Cukuplah Allah sebaikbaik dzat pemilik penjaga hati ini.
Yang mampu membolakbalikkan hati ini.
Semoga Allah mudahkan dan kuatkan hati ini.
Semoga Allah jaga semangat diri ini.
Untuk terus memperbaiki hati
Setiap hari
Tanpa henti
Agar tak kan patah lagi.
Kini dan nanti.
-bandarlampung, hujan malam, ba'da isya'
12/03/2020
7 notes · View notes
yeojajagganim · 4 years
Text
Hancur
ada cerita yang tak berakhir sempurna 
ada rindu yang tak akan pernah terbalas
apakah ini sejatinya berpisah ?
bahkan jaraknya tak mampu untuk ku tempuh
sebuah alasan untuk ku bisa hadir di dunia
sebuah cinta yang tak mengenal rasa sakit
namun kini, untuk pertama kalinya aku hancur karena mu.
NAD, 13 maret 2020.
2 notes · View notes
gagalnakal · 4 years
Text
This is my first post, so i wanna share a little part jealous in my life. So many people could increase their creativities, they also have big confidence to share what they did. But i was anger to my life because i have no more confident to show anything what i have, i don't Know why. May i need a partner to support my effort and motivating me, hopeful me luck for my life
1 note · View note
fuckingbadnights · 4 years
Text
Be Gentler, Always
I'm not really a fan of K-Pop. But some of my friends does. And last night I don't have the courage to write about Go Hara. For me, K-Pop is always about suicide. The first one I know is Jonghyun. Because my best friend really liked him a lot when we're in high school.
Then there's Sully that I don't even know about but my friends keep go on and on about her death. I really don't want to be triggered like when I know about Jonghyun. It is enough for me to know that she decided to end her life and something about haters.
I am a hater of something, of course. But what I do is not attacking the artist. I learned something that I still hold on until now, "If you hate their (artists) works, then criticize it logically. But you need to really know about the works first before saying something."
Right now I am in so much pain and all I can see is there's no humanity left. Why is it so hard for people to learn to be gentler to others? What's the good in hating someone like that? It's not their faults that they don't live up to your expectations. Artists are HUMAN.
Be gentler to anyone you know or you don't know and to yourself too.
If you can't say something nice, then just say it to yourself for once. Do you like when someone say things like that to you?
To anyone, please seek help if you need one. Don't be ashamed to reach out. Because I am now.
—BN—
5 notes · View notes