Tumgik
#buku terpakai
mibeau · 5 months
Text
[Book Review] HASAN AL-BANNA🕊
🧮 Skor: 4.40/5.00
"Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku, dan matiku, hanya untuk Allah,Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan akulah orang yang pertama menyerahkan diri."- Imam Hasan Al-Banna.
Tumblr media
■ Selain daripada karya-karya Buya HAMKA, saya suka buku-buku karya Pak Latip. Buku pertama beliau yang saya baca ialah “Perjanjian Hudaibiyah”. Bahasanya mudah, penceritaannya ringkas, tapi tetap merangkumi semua yang penting dan menyentuh jiwa. Jaranglah membosankan. Cuma, kadang-kadang tu, terlalu padat.
Contoh, dalam buku ini, banyak sangat nama-nama penting yang diselitkan tapi kehadiran nama itu cuma sebentar. Bahkan banyak yang muncul hanya dalam sepotong ayat sahaja. Yang membuatkan saya fikir, perlukah dimasukkan? Tapi, saya faham, nama-nama itu penting untuk menyampaikan bahawa, takdir pertemuan dengan individu-individu tersebutlah, walaupun seketika, yang telah mencorak pemikiran dan peribadi Tuan Hasan al-Banna sejak kecil hingga dewasa.
Tumblr media
■ Buku ini tidak terlalu berat dan berselirat. Maka, amat sesuai bagi memperkenalkan pembaca dengan kewibawaan dan perjuangan tokoh Islam penting pada zaman moden kita ini. Ketajaman minda beliau, ketegasan pendirian beliau, cara diplomasi beliau dan wawasan beliau dalam mahu mengembalikan sinar Islam yang sebenar, jelas terselah walaupun ringkas, memberi inspirasi besar untuk kita.
Betapa cintanya harus kita kepada Allah swt dan Islam. Betapanya, perlunya kita menanam keikhlasan dalam pekerjaan. Semoga kita dapat bersabar menghadapi ujian dan tentangan dari pelbagai arah.
Tumblr media
■ Ada beberapa bab dalam buku ini, saya fikir mungkin perjuangan Kaum Muda di Indonesia yang saya kenali melalui karya HAMKA, mereka terinspirasi oleh Ikhwan Muslimin, yakni, Muslim Brotherhood. Bila baca bagaimana tertubuhnya Ikhwanul Muslimin dan perihal ahli-ahlinya, memang tidak mudah. Memang bergetar dada. . ■ Ketika saya sampai ke bab yang menceritakan bagaimana beliau ditamatkan riwayat, pipi saya dibanjiri air mata. Sungguh marah, kecewa, dan sedih saya dengan pihak-pihak munafik. Hampir-hampir saja saya memaki mereka, tapi saya tahan lidah dan hati daripada berkata kesat. Sungguh ingin saya memeluk isteri Allahyarham Hasan al-Banna.
Tumblr media
■ Sebuah novel fiksyen sejarah Islam berbahasa melayu yang wajib dimiliki semua. Sesungguhnya, Hasan Al-Banna adalah salah satu tokoh penting yang wajib anak-anak kita ketahui. Allahumma Barik! --- Dapatkan buku preloved ini di Carousell Malaysia. . --- Also, read on:
Instagram Facebook . --- Follow me on Telegram for quick updates!
1 note · View note
faramuthiaa · 8 months
Text
[My Second Book is Out!]
Tumblr media
“Meski rencana yang ada tak sesuai harapan awal, aku yakin kamu pasti bisa melewatinya. Percayalah, pada saatnya nanti kamu akan mendapatkan hikmah terbaik seorang pejuang.”
- Kumpulan judul bab di buku ‘Bukan Dunia yang Keras, Mungkin Kita yang Terlalu Lunak’ -
—————————
Seneng banget akhirnya buku keduaku ini bisa terbit!
Dari dulu pengen banget bisa menghadirkan buku yang nggak bosen dibaca berkali-kali sama orang-orang di luar sana.
Buku yang setelah dibeli akan tetap terpakai, tidak hanya teronggok di perpustakaan rumah setelah selesai dibaca, namun bisa dibaca lagi berulang-ulang sebagai penyemangat pembaca yang lagi berjuang di fase-fase hidup tertentu.
Melalui buku ini, aku ingin menjadi teman berjuang untuk banyak orang di luar sana. Menemani banyak orang menerima kegagalannya, memaksa dirinya untuk kembali bangkit, dan mencapai mimpi-mimpinya.
Aku ingin menjadi teman melalui kalimat-kalimat indah yang terukir di sebuah buku kecil, yang selalu bisa membersamai saat kalian menuju tempat kerja, universitas, juga saat menuju target selanjutnya dalam hidup.
Buku ini full colour & full original illustrations. Semoga suka ya! Selamat membaca. :)🤍
*Pemesanan akan selalu dibuka, silakan check out melalui chat ke 081210041594 - akan dapat free pouch!
Tumblr media Tumblr media
40 notes · View notes
dinaandme · 1 year
Text
Desember 2022
Ada apa dengan bulan?
Bulan membawa berjuta cerita. Ya, cerita dia, cerita dianya dia, dia-dia-dianya dia, dan kamu. Adapun bulan bermakna konotasi yang terserah itu tergantung sang pembawa topik. “Bulan” di wajahmu, “bulan” malam ini, “bulan” menjelang awal tahun. Oh, ya. Sekarang Desember ya. Sudah waktunya untuk menulis deretan baris pencapaian yang telah dilakukan di tahun ini. Bulan mana yang membuatmu paling tersenyum?
Reminder bisa berupa opsi yang beragam. Tergantung kenyamanan dalam pemakaian. Kadang fokus ke visual, ke cara pakai saja, ataupun yang penting ada gitu juga termasuk tindakan yang luar biasa bagus. Berguna dalam penataan impian. Meraih apa itu yang dinamakan goals baru dan menelisik dimana titik kesalahan masa lalu. Mengabaikan sejenak rasa “jahat” yang sempat terpakai kala mood sedang tidak baik-baik saja.
Hei kamu hebat. Kamu berhasil sehat sampai detik ini. Berhasil mencapai beberapa list yang kamu sudah lalui. Itu di datamu, luar biasa bukan? Eh jangan senang dulu. Future itu sangat ambigu. Bagai memainkan emoji kala mengetik sesuatu. Tergantung siklus dan bedanya yang ini menurut buku takdir. Namun meski begitu, sangat bukan masalah.
Lanjutkan. Tersenyumlah. Berbahagialah. Rayakan pencapaian kecilmu meski ada beberapa yang belum tercentang. Santai, dirimu perlu reward yang layak. Semangat ya!
17 notes · View notes
grownuppp · 1 year
Text
Ingin disini karena tidak banyak yg mengetahui
Hi, it's been a while. Peralihan menuju tahun yg baru ini, perasaanku bercampur aduk. It's messed up but one thing for sure: I learn a lot.
Aku belajar mengenai tisane mulai dari filosofinya, do's and dont's, dan explore recipe blend. Aku sadar gak punya ilmu yg cukup jadi aku beli buku, pelajari otodidak dan diskusi sama umi.
Oh iya aku jadi banyak menyampaikan ide. Since I was planning small business, it was quite exhausting journey. Aku sering susah tidur kalau konsepnya belum selesai. Aku belajar procurement mulai dari cari supplier dan kurasi produk. Aku juga mulai nerapin sustainable living walau masih jauh dari sempurna. Aku mulai merasa berdosa kalau belanja pakai plastik dan menyarankan keluarga untuk bawa foldable bag atau spoundbound. Cerita menariknya umi mulai belanja pepaya dan menolak menggunakan plastik. Umi bilang "anakku ngelarang pakai plastik, harus ramah lingkungan". I smile brightly at that time.
Aku juga belajar milah sampah terutama koleksi bubble wrap dan kardus. Menyenangkan ketika kami memisahkan lakban dari kardus dan menggunakan kertas gak terpakai dan dijadikan hiburan untuk dicacah dengan paper shredder. Bubble wrap yg sudah rusak akan ditekan sama umi sampai habis, it's satisfying, isn't it? Aku juga memutuskan beli packaging all eco friendly mulai dari honeycomb paper wrap, gummed tape, bottle dll. Aku juga sedang mengumpulkan kemasan skincare agar bisa dibersihkan dan digunakan kembali. Awalnya sangat berat dan akan muncul pemikiran is it worthy karena rasanya tentu lebih ribet tapi menjadi lebih considerate dan bertanggung jawab dalam produksi-konsumsi juga layak diperhatikan. Semoga bisa konsisten:')
Aku jadi beli barang yg ku inginkan dulu tapi kali ini emang kami butuh fungsinya jadi bukan beli demi keinginan aja. Tentu aja tanganku ini bisa merusak sesuatu karena kecerobohan. Aku kesenangan main meteran, dijadikan pancingan lalu ditekan supaya narik otomatis dan berakhir rusak dalam 1 hari haha.
Tapi dibalik itu semua, aku gak merasakan apapun. Kebahagiaan terasa sementara dan hambar. Mungkin aku yg kurang bersyukur atau aku yg mulai mencari apa yg sebenarnya tidak hilang. Aku bisa jadi anak yg berisik dengan tingkah konyolnya, kakak yg suka iseng gangguin adiknya tapi ketika kembali ke kamar, aku merenung. Aku bisa menatap dinding dalam waktu lama dan menghembuskan napas sangat berat. Aku yg mulai bosan dan mematikan notif social media karena tau gak ada lagi yg ku tunggu dari sana. Aku selalu menghapus pesan yg belum sempat ku kirimkan atau mengurungkan niat reply story teman tuk bahan obrolan. I lost the engagement while feeling emptiness and freaking lonely.
Aku takut banyak hal terutama perasaan kecewa karena itu aku lebih sadar dan menarik diri. Aku udah gak seantusias dulu dan banyak berpikir dalam apapun. Aku jadi orang yg lebih serius dan tidak menyenangkan. Aku juga kadang kehabisan ide untuk merespon atau malah terkuras energi sebelum komunikasi. Tapi aku banyak rindu. Aku diam-diam nangis ditengah malam dan mendoakan orang lain bahagia. Ada rasa sesak ditenggorokan karena berusaha tak bersuara sedang isaknya mendalam. Aku memeluk selimut sangat erat dan sesekali merangkul dan mempukpuk kepala sendiri. Satu hal yg terus ku sadari: Aku mulai mempercayai orang lain dan menurunkan kemandirian agar bisa dijaga dan dilengkapi. Maka setelah mereka tak bisa selalu ada, aku kehilangan pegangan lagi. There's nothing that feels right currently.
And I thought "it's better to feel nothing than loving".
11 notes · View notes
pergimelaut · 10 months
Text
Perkara Mengelola Uang.
Sebenarnya saya nggak nyaman ngomongnya, tapi ketidaknyamanan ini lagi pengin saya lawan, hehe. Sejak dulu, uang adalah topik yang nggak enak dibicarakan---entah kenapa, perasaan ini begitu kuat. Tapi, ya, mungkin perasaan itu berangkat dari lebarnya jarak: karena saya kurang mengenalnya, maka saya membencinya---begitu pikir saya.
Jadi, mari kita berkenalan.
Oh iya. Sebenarnya, saya nggak merekomendasikan ini ke orang lain karena ini lumayan ribet. Jadi, postingan ini bukan persuasif, "Ikutin cara gue!" atau semacamnya. Mungkin, ini cuma untuk bentuk pertanggungjawaban kepada diri saya di masa lalu (dan sedikit kepingan diri saya di masa sekarang) yang sentimen banget perkara uang.
Jadi.
Pada akhir bulan April, saya punya tekad di postingan ini untuk mengakrabkan diri dengan pengelolaan keuangan. Kayak yang saya bilang di postingan itu, selama tiga tahun terakhir ini, prinsip keuangan saya adalah Menabung Sebesar X Tiap Bulan. Ya, walaupun itu berhasil, tapi kesannya nggak bagus karena saya nggak mencatat detail pengeluaran untuk kategori-kategori tertentu. Maka, sepanjang Mei-Juni ini, saya melakukannya.
Kira-kira setahun lalu, saya punya aplikasi pengelolaan keuangan yang pernah saya pakai selama beberapa bulan, di HP. Tapi terus terbengkalai bahkan belum ada sebulan. Lalu, beberapa bulan lalu, saya download lagi tuh aplikasi pengelolaan keuangan yang dipakai juga oleh salah satu dosen yang saya tahu. Tapi terus terbengkalai bahkan belum ada sebulan(2). Karena saya nggak cocok sama aplikasi-aplikasi pengelolaan keuangan lainnya, akhirnya saya pakai cara tradisional buat mencatat pengelolaan keuangan, setidaknya hingga sekarang: BUKU TULIS! XD Wkwkwk.
Dan. Ternyata. Berhasil. (Setidaknya dua bulan terakhir.) Saya pakai buku tulis nggak terpakai dan saya bikin tabel, isinya: Tanggal, Deskripsi, Kategori, Total. Itu saya bawa ke mana-mana. Kalau nggak sempat, biasanya saya ingat, atau saya catat di HP, atau buka Riwayat Transaksi untuk pembelian dengan QRIS. Habis itu baru saya salin ke buku tulis.
Terus, begitu bulannya sudah berakhir, saya salin (lagi) di Notion. XD Kayak rekap bulanan gitu. Hebat, ribet banget kan. Sekarang sih, saya seneng ya melakukannya, tapi nggak tahu bulan-bulan berikutnya. Semoga bisa istikomah, deh. Anyway, yang bikin saya merasa senang itu tuh karena pengelolaan keuangannya saya bikin sendiri. Ada sih template untuk pengelolaan keuangan di Notion, tapi saya mulainya dari kosongan. Bikin tabel, bikin kategori, gitu. Berikut pembagiannya:
Bagian pertama, itu tabel Pengeluaran. Isinya salinan dari yang buku tulis, tapi lebih rapi. Kalau yang di buku tulis itu masih ada sisi "humanis"-nya, misalnya: "Nonton film wkwk hadeh" atau "Beli ayam buat buka puasa". Nah, kalau di sini udah bener-bener rapi gitu. Bahkan saya kepikiran buat menghilangkan "Kategori" di buku tulis, soalnya pengkategoriannya nggak jelas banget -_- Terus dari Notion ini bisa dikelompokkan berdasarkan bulan, dan pengeluarannya pun dijumlah per bulan. Suka banget. :D
Bagian kedua, itu tabel Pemasukan. Ini dari pemasukan yang saya terima. Saya baru sadar ini penting tuh akhir-akhir ini ketika teman saya dari SDM harus manggil satu per satu teman-teman kami ke ruangan dia. Gara-garanya, kebanyakan dari mereka nggak update dengan pertambahan pemasukan mereka dari tahun pertama masuk hingga sekarang. Jadi ketika gaji mereka terlambat naik, mereka juga nggak lapor karena nggak memperhatikan 😅 Ini masih lama sih buat saya, tapi nggak papa saya runut dari sekarang biar memudahkan (buat kedua belah pihak).
Bagian ketiga, itu Persentase. Saya cuma pengin tahu dua hal di konten ini, yaitu (a) persentase pengeluaran dan pemasukan, dan (b) persentase uang yang ditabung/diinvestasi. Sebenarnya, ke depannya saya pengin menargetkan persentase alokasi pengelolaan uang, kayak misalnya formula 40-30-20-10 untuk berturut-turut kebutuhan; cicilan; investasi; donasi. Tapi karena dirasa masih jauh buat saya untuk menargetkan alokasi seperti itu, sejauh ini saya berhenti di sekadar mengetahui berapa persentase uang yang dikeluarkan dan uang yang ditabung.
Bagian keempat, itu Lain-Lain. Ini diambil dari database Pengeluaran, tapi saya highlight kategori-kategori yang saya pengin tahu. Jadi kayak Pengeluaran tapi dikasih filter. Ada beberapa kategori-kategori yang personal, tapi beberapa di antaranya ada Bensin, Internet, dan Makan Bersama (spesifik untuk makan dengan teman, bukan ketika family time).
Kesimpulannya apa selama dua bulan terakhir?
Saya seneng banget akhirnya bisa tahu berapa pengeluaran yang saya habiskan untuk bensin! Termasuk berapa kali dalam sebulan saya beli bensin. Wkwk. Soalnya saya diam-diam penasaran juga seberapa sering saya beli bensin, dan seberapa banyak. Walaupun baru dua bulan, tapi selisihnya nggak jauh berbeda, dan rasanya nggak akan jauh-jauh juga dari data yang sudah ada.
Ini ungkapan syukur: Alhamdulillah saya nggak boros ternyata. :D Ada kalanya saya was-was sendiri dengan ketidaktahuan saya soal pengeluaran yang saya lakukan. Kadang berpikir, Kok kayaknya main terus ya, Kok kayaknya beli bensin terus, atau, Jangan-jangan pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Ternyata dari data ini, saya jadi bisa tenang terhadap pengeluaran saya, terutama untuk kategori-kategori tertentu.
Ternyata ini bermanfaat hehehe. Saya jadi pengin belajar soal keuangan. Salah satu buku yang jadi rujukan selalu Rich Dad Poor Dad yang pernah saya baca pas masih jadi mahasiswa, pinjam dari perpustakaan FEB. Kesan saya waktu itu hampir nggak ada. XD Bahkan yang saya ingat tuh nggak ada hubungannya sama pengelolaan keuangan yang baik. Bisa sih saya baca ulang sebab tentu akan ada pengalaman berbeda, tapi mungkin baiknya saya cari buku lain saja.
Dulu, saya pernah menulis besar-besar di ringkasan yang saya buat soal pengelolaan keuangan, tulisan itu kurang lebih intinya, "Yang penting harus ada uangnya dulu, kalau nggak ada, apa yang mau dikelola?" Hahahah sentimen amat. Tapi ya, karena saya sekarang sudah bekerja dan saya sudah diupah, maka saya nggak bisa selamanya merawat sentimen itu. Mungkin sudah saatnya ya, melangkah maju.
Dan ini adalah prosesnya. *puk puk diri sendiri*
Selamat menyambut hari Senin!
5 notes · View notes
justloneuly · 11 months
Text
"DECLUTTERING SAJA MELELAHKAN BAGAIMANA DENGAN HISAB?"
Salah satu hal yang ku anggap remeh dan mudahkan saat pindah kemarin adalah packing barang, ku lakukan di akhir karena fikir ku hanya perkara memindahkan barang dari tempat semula ke dalam kardus maupun koper bawaan. Ternyata, aku salah besar.
Proses packing memakan waktu jauh lebih lama dari perkiraan awal, sebab sembari merapikan bawaan, aku juga mau tidak mau memilih dan memilah barang yang harus di "Keep and Cut". Dan kagetlah aku, bertahun-tahun ternyata menyimpan banyak sekali barang, yang aku saja berkali kali kaget ternyata aku punya barang-barang itu, speechless dengan kelupaan diri sendiri.
Proses decluttering ternyata menyita energi ku sangat besar. Berkali-kali mengeluh migrain dan kelelahan padahal "cuma" packing. Setelah ku pikir kembali, penyebab energi ku tersita sangat besar adalah karena aku harus melawan perasaan "Sayang kenangannya dan eman-eman pasti nanti kepake", berat luarbiasa. Jadilah proses decluttering menjadi berhari-hari, lelah dan rasanya tidak selesai-selesai.
Ibrah dan hikmah nya tidak serta merta ku temukan, pelajaran nya malah ku dapatkan diatas kapal, 40 jam tanpa sinyal ternyata memberi kesempatan otakku untuk berifikir dan muhasabah diri, Alhamdulillah :)
Pernah dengar kisah Abdurrahman Bin Auf? Mari ku ingatkan sebentar. Abdurahman Bin Auf adalah sahabat Rasulullah yang berprofesi sebagai saudagar. Hartanya melimpah ruah, hingga ia menjadi salah satu sahabat yang amat kaya raya. Suatu hari, ia mendengar Rasulullah SAW berkata bahwa ia akan masuk surga paling akhir, karena harta nya yang banyak. Ia kemudian berusaha menjadi miskin, berinfaq sebesar-besarnya, berupaya menghabiskan seluruh hartanya, namun atas izin Allah SWT bahkan kurma busuk di hargai 10kali lipat melalui Abdurrahman Bin Auf.
Jadi apa pelajaran nya?
Bahwa tumpukan barang yang bahkan hingga aku sendiri lupa punya barang itu, ternyata memperlama packing ku. Bayangkan lamanya hisab atas semua tumpukan barang itu, semua akan dipertanggungjawabkan, ku gunakan untuk apa, bermanfaat atau tidak. Abdurrahaman Bin Auf mah hartanya menumpuk dipake buat dakwah, digunakan buat umat masuk surga paling akhir pun hartanya sudah jelas kemana. Sedangkan kita? tumpukkan gamis, tas, sepatu, bahkan buku yang sejak dibeli masih bersampul belum terbaca, bagaimana mempertanggungjawabkan nya? Apa yang akan kita jawab dan jelaskan saat ditanya kemana peruntukan nya. Kalau ternyata jadi mubazir dan tidak terpakai, nambah lagi list dosanya, astaghfirullah, naudzubillahimindzalik.
Allah baik sekali menegur ku, bahwa tidak masalah punya barang secukupnya. Tidak masalah menggunakan baju yang sama berulang. Asal semua dipenuhi hak nya untuk dimanfaatkan. Asal semua bisa dipertanggungjawabkan.
Alhamdulillah 'ala Kulli Hal.
2 notes · View notes
jsitisakinah · 1 year
Text
Sayap Ayam Bumbu Korea
Tumblr media
Berhubung Alhamdulillah enak, maka perlu didokumentasikan agar tidak lupa pas mau buat lagi oho. 
Awalnya bukan mau buat pake resep yang ini, 2 hari yang lalu nemu video resep tapi kayanya lihat diexplore instagram, soalnya waktu kemarin nyari nyari resepnya (yang niatnya mau dibuat untuk buka shaum) ternyata malah ga ketemu. Akhirnya pas di jalan pulang cari resep lain dan harus mencocokkan dengan bahan yang ada di rumah. Alhamdulillahnya ketemu.
Resepnya didapat dari link ini:
https://www.youtube.com/watch?v=wZjJvTdKY2o&list=PLRFSaAnIx25EoNBtE7Vb2VpRl9QbRaxS-&index=19
Tapi kemudian direvisi beberapa karena menyesuaikan berat ayam yang dipakai juga. Kalau di resepnya memakai ayam berat 350 gr, aku buat awalnya 1 kg tapi karena ada bagian bagian yang dibuang kata mamah mungkin berkurang sekitar 3 ons. Berikut resepnya (sambil tetep dimunculin resep aslinya biar ada pembanding):
Bahan:
Untuk Marinasi Ayam
- 350g chicken tenderloin (pakainya sayap ayam berat sesuai tertera di atas)   - 3 pinch of salt (terpakai sekitar 1,5 sdt) - 0.5 tsp ginger powder (tea spoon) -> pakainya jahe betulan karena yang powder ngga ada, diparut sekitar 1 buku jari jempol    - 1 tsp of minced garlic (pakai 3 buku bawang)  - 3 tbsp of cooking wine (rice spoon) -> pakai 6 sdm saus manis jepang kikkoman - 0.5 tsp black pepper (sesuai feeling ehe, yang penting ketabur semua bagian permukaan paling atas)
Adonan Tepung Ayam
- 40g Frying flour (flour20+corn srarch20+2pinch salt)    - 60g rice flour   - 1 pinch of salt   - 100ml of water
Tadinya pakai patokan itu, tapi pas ngasih air agak sembrono karena asal ngitug 2x lipat, airnya ternyata kebanyakan, akhirnya dikira-kira dengan patokan perbandingan dari situ waktu nambahin lagi pertepungannya biar lebih kental. Terus ditambah sekitar 1-2 sdm tepung krispy instan karena sempat tidak pede.
Saus
- 1 tbsp fine chili pepper powder (pakai sekitar 3 sdm) - 2 tbsp of sugar (pakai 3 sdm)  - 3.5 tbsp starch syrup(replaced with honey) -> total make 5 sdm, 3 sdm sirup jagung, 2 sdm madu kaliandra  -1.5 tbsp soy sauce (pake 3 sdm) - 0.5 tbsp oyster sauce(replaced with soy sauce) -> tetep pakai oyster sauce 1 sdm    - 0.5 tbsp ketchup -> pakai 1 sdm saus heinz yang rasa sambel mangga, soalnya adanya ini    - 3 tbsp chili pepper oil (pakai chili oil eastern yang hot, 1 sdm sama cabenya, 2 sdmnya lagi minyaknya aja)    - 1 tsp minced garlic (don't add too much) -> pakai 2 sdm
Garnish
 - 1 spicy pepper (can be omitted)   - Chopped peanuts
Karena perutnya sedang sensitif bagian spicy peppernya diskip, jadinya iris bawang daun. Dan karena kacangnya ngga ada, akhirnya diganti pakai wijen putih yang udah disangrai.
Cara pembuatannya bisa langsung diliat dari video soalnya kalau tahapan disamain. Dari yang pertama bikin marinasi dulu terus dibalurin ke ayamnya, abis gitu didiemin sekitar setengah jam. Abis itu buat sausnya. Sausnya disimpen dulu di kulkas karena mau dimakan buat sahur. Setelahnya buat adonan buat ngebalurin ayamnya. Abis kebalur ayamnya, penggorengannya dilakuin 2x, istilahnya jadi double deep fried. Kalau diresep, penggorengan keduanya dilakukan selan 2-3 menit setelah ditiriskan, tapi karena mau buat sahur aku lakuin penggorengan keduanya pas mau sahur aja.
Buat yang pertama, apinya di kisaran kecil ke kecil sedang. Sisi pertama yang kegoreng digoreng +-3 menit, setelah dibalik dilanjut sekitar 2 menit.
Buat penggorengan kedua, pakai api sedang. Kalau yang ini sisi pertama sekitar 1 menit 20 detik, yang kedua sekitar 1 menit aja.
Setelah selesai penggorengan kedua, di wajan yang berbeda masak sausnya. Saus ditunggu sampai mendidih dulu, kalau udah mendidih aduk aduk sekitar 30 detik, lalu masukkan ayamnya dan aduk sampai rata. Setelahnya masukkan bawang daun dan wijen, aduk sampai rata lagi. Kalau udah, ayam siap disajikan :)
Enak syekali Alhamdulillah, pas ngga kepedesan juga tapi ada hangat-hangatnya gitu ehe.
6 notes · View notes
hfarihhh · 1 year
Text
Sebelum desember berakhir
Tahun ini aku tak banyak menghabiskan waktu dengan mengunjungi tempat-tempat baru, harapanku diawal tahun sepertinya tak di gubris semesta. Sebaliknya, aku malah disibukkan dengan pekerjaan. Setiap hari berangkat pagi dan pulang sore, kecuali hari sabtu setengah hari itupun dua minggu sekali. Hari liburku terpakai istirahat seharian di kontrakan yang cukup nyaman kutempati selama 9 bulan ini.
Ibarat cuaca, tahun ini sepenuhnya mendung, gerimis dan hujan. Hampir gila aku dibuatnya tapi tuhan belum berkehendak, syukur aku menulis ini dalam keadaan waras.
Disisi lain, ada beberapa hal yang hanya terjadi di tahun ini, tak sedikit memberiku pelajaran hidup. Banyak yang berubah dalam pikiranku, aku seperti dipaksa dewasa oleh keadaan.
Sebelum desember berakhir, sebelum kututup buku tahun ini bersama dengan sebuah kenang penuh luka. Aku masih duduk di sisi bulan, mendengar detik berbunyi ditemani jarum jam yang tak lelah-lelah nya berjalan. Aku tak melihat tanda kehidupan, tak merasakan napas manusia selain diriku sendiri ditempat ini.
Aku masih disini, menunggu desember berakhir. Saat waktunya tiba, aku akan melangkah pergi lalu merayakan kesedihan yang sudah berhasil terlewati.
Tak banyak harap. 2023, kau berhak bahagia.
Tangerang Selatan, 2022
-hf
3 notes · View notes
bungajurang · 1 year
Text
Bagaimana Caranya Membesarkan Nyala Api yang Hampir Padam
Malam ini aku membuka kembali catatan lapangan yang aku tulis pada Maret-April lalu. Berantakan. Tulisan tanganku tidak konsisten, kadang bisa dibaca, kadang tidak, kadang terlalu besar, kadang terlalu kecil. Beberapa halaman penuh dengan bermacam-macam informasi, sementara beberapa halaman lainnnya hanya terpakai setengah. Malam ini pula aku membaca tulisan seorang peneliti, teman, dan sekaligus panutan, berjudul The thrill is, sometimes, gone--but not for good. Kebetulan ini--momen membuka catatan lapangan dan membaca unggahan terbaru temanku tersebut--mendorongku untuk bikin semacam refleksi, catatan kecil, dan curhat tentang penelitian lapangan yang aku lakukan pada awal tahun ini. 
Selama kurang lebih dua bulan, aku menetap di rumah sekaligus kos-kosan milik seorang warga. Tiap malam hari (atau dini hari) aku tidur dengan perasaan cemas. Sambil membolak-balik buku kecil catatan lapangan, aku mengingat-ingat urutan pertanyaan untuk narasumber yang akan aku temui keesokan harinya. Pertanyaan-pertanyaan itu tidak serta-merta dilontarkan seperti soal ujian, nomor 1, 2, 3, dst, namun ditanyakan secara runtut. Pembimbingku juga selalu berpesan untuk tidak terpaku pada daftar pertanyaan, sehingga aku harus mengingat poin-poin penting yang akan ditanyakan. Hal yang membuatku cemas adalah kombinasi dari: takut salah langkah karena ini kali pertama menjadi a sole researcher.
Bagaimana jika pemahamanku soal teori ini ternyata salah, yang mana akan berpengaruh pada penelitian secara keseluruhan? Bagaimana jika caraku menyampaikan pertanyaan tidak pas, sehingga poin-poin penting dan data utama yang aku cari tidak bisa aku dapatkan dari narasumber? Baju apa yang harus aku pakai, apakah itu setelan formal, atau setelan santai, ya? Kalau pakai sendal, nanti dianggap tidak sopan, tapi kalau pakai sepatu, nanti dikira sales perusahaan pupuk (betul-betul terjadi. Suatu kali aku pergi ke ladang pakai kemeja, celanan kain, sepatu, dan menenteng buku catatan. Setelah memperkenalkan diri dan ngobrol dengan narasumber utama dan beberapa kawannya, ia bilang, “Tadi saya kira mau nawarin pupuk e, mbak. Minggu lalu ada yang nawarin soalnya, katanya minggu ini mau ke sini lagi.”)
Beberapa pertanyaan di kepalaku akan bisa terjawab dengan bertanya ke pembimbing, ke kawan-kawanku yang lebih berpengalaman, serta dengan membaca kembali berbagai referensi, terutama soal substansi dan metode penelitian. Namun tidak sedikit pertanyaan yang jawabnya baru akan datang setelah mengalami sendiri suatu momen. Apabila menemui narasumber yang sulit diajak ngobrol, lakukan ini, coba tanyakan ini sebagai pemantik, hindari menanyakan ini, ujar pembimbing. Pada waktu itu aku masih bisa angguk-angguk kepala, seolah betulan memahami saran dan trik yang diberikan pembimbing lewat pertemuan virtual. Begitu berada dalam situasi yang sungguhan, aku cuma bisa geleng-geleng kepala dan menepuk jidat, ya ampun, ternyata susahhhhh, ya.
Pada beberapa kesempatan aku merasa keputusan melakukan penelitian ini adalah hal yang salah, karena aku masih perlu belajar banyak, banyak sekali hal, sebelum mengerjakan riset sebesar ini. Aku merasa bodoh karena di usia ini, di jenjang pendidikan ini, masih belum menguasai beberapa hal yang cukup penting dalam penelitian lapangan. Padahal ada diantaranya yang pernah diajarkan oleh pembimbingku. Terus, apa kaitannya sama tulisan blog yang aku sebut di awal tulisan? Aku sedang terjebak, tertahan, tertinggal. Aku sedang kehilangan dorongan, semangat, dan kemauan untuk menyelesaikan riset. Aku sedang muak, karena pekerjaan ini tidak selesai-selesai. Di satu sisi, aku sangat paham bahwa semuanya butuh proses. Sesuatu yang belum selesai, bahkan setelah melalui proses yang lama dan berbelit-belit, akan bikin capek pada satu titik. 
Saat masa awal pengerjaan, ada perasaan menggebu-gebu yang membuatku rajin membaca, menulis draft, dan bolak-balik ke lokasi penelitian agar bisa merasa familiar dengan lingkungan di sana. Kini, saat prosesnya sudah sampai di ujung (belum selesai, namun sudah setengah jalan lebih), aku kehilangan dorongan itu. Aku lebih pengin belajar hal lain. Aku lagi pengin membaca-baca soal kajian geografi kritis mengenai sumberdaya, ketimbang penelitian terbaru soal agraria kritis di Amerika Latin atau Asia. Daripada menghitung kembali kepemilikan tanah dan mengecek ulang pengelompokan posisi kelas, aku lebih pengin melihat-lihat gambar buket bunga cantik warna-warni di linimasa. Menulis di blog, seperti ini, terasa lebih menyenangkan dan lancar, ketimbang memperbaiki tulisan sesuai komentar terbaru dari pembimbing. 
Demi dua tangkai bunga krisan jarum berwarna hijau dan cokelat yang sudah mulai rontok dan mengotori mejaku, aku ingin dan BUTUH segera mengembalikan semangatku.
2 notes · View notes
rahmipratiwi27 · 7 months
Text
Pekan penuh suka cita.
Senin turun. Hari pertama sumatif tengah semester, dan aku mengawas di kelas VIII. Lanjut webinar praktik baik P5 di siang hari. Malam ini Mr. R dan keluarga beliau datang ke rumah, dengan niat melamarku. Ya Allah, masih ga percaya. Rasanya masih kemarin aku sangat pasrah akan segala takdirmu, dan tiba-tiba saja Engkau pertemukan aku dengan beliau. Semoga Allah selalu memudahkan dan melancarkan segalanya, hingga akad nanti dan setelahnya. Aamiin.
Selasa turun. Mengawas lagi. Dan aku pun menceritakan peristiwa semalam kepada rekan-rekan guru di sekolah. Dan mereka senang mendengarnya. Sambil menanyakan kapan akad nikah dan resepsinya, ku bilang masih belum pasti lagi. Yang pasti di tahun depan. Pulang sekolah nonton drakor hehe. Rabu libur. Pagi ke rumah paman, setelah itu mengerjakan modul P5 tema ke-2. Sore aku nyeblak dengan Mit. Sambil cerita tentang Mr. R. Kuceritakan saja gimana pertemuan pertama kami hehe.
Kamis turun lagi. Mengawas lagi. Hari ini mapel IPA yang diujiankan. Jam kedua aku mengawas sambil mengoreksi hasil jawaban anak-anak. Jangan ditanya gimana nilai mereka hehe. Lebih bagus yang kelas VII dibanding kelas IX. Sore pengajian rutin. Jumat libur. Bersih-bersih rumah, bikin asesmen P5 dan PPT materi. Sambil mencari persiapan untuk nikah, undangan dan sovenir yang sudah ketemu di Shopee, tinggal di check out saja nanti.
Sabtu turun lagi, rapat pemantapan P5 untuk hari senin depan. Lanjut merapikan kamar, beres-beres buku yang sudah tak terpakai. Malam hari aku menyiapkan tugas anak-anak. Ahad libur. Nonton drakor, bikin refleksi awal P5. Alhamdulillah hujan pertama di bulan Oktober. Kemudian aku liat resep masakan di yt. Harus belajar masak dari sekarang hehe. Alhamdulillah sudah pengumuman OGN, dan aku juara 1 lagi seperti tahun kemarin hehe. Kalau Mr. R peringkat 4 hehe, ga papa kata beliau cari pengalaman saja. Semoga segala niat baik kita Allah mudahkan, ya. Aamiin.
#jurnal1001
0 notes
mibeau · 6 months
Text
[Book Review] 30 Teknik Tepat Tadabbur Al-Quran
🧮 Skor: 4.4/5.0
Tumblr media
■ Bila kita mencintai Tuhan kita, pasti kita selalu mahu mendengar kata-kata Tuhan. Tadabbur amatlah penting dan bermanfaat bagi kita umat Islam. We get to work our brain muscles well -- otak yang sihat, panjang hayatnya dan waras. Melalui tadabbur juga, inshaAllah kita lebih mengerti maksud wahyu Allah swt. Kita dapat merasai kenapa alQuran itu suatu mukjizat. Kita akan mula berfikir dan melihat alam serta kehidupan dari pandangan yang berbeza dan lebih lagi menghargai kebesaran Allah SWT. . ■ Kurang lebih 150 muka surat, kandungannya sarat dan padat. Pengenalan adab tadabbur al-Quran yang komprehensif. Jujur, sewaktu saya pesan online buku ini, saya kira isinya bakal straightforward. Yakni, pengenalan ringkas mengenai apa itu tadabbur, seterusnya langsung dibincangkan teknik-teknik tadabbur. Saya silap, don’t judge a book by its thickness. Latar belakang sahaja memakan hampir separuh daripada halaman buku ini! Buku ini terbahagi kepada tiga bahagian.
Tumblr media
● Bahagian pertama memperkenalkan apa itu AlQuran? Siapa itu AlQuran? Fakta lain berkaitan dengan Al-Quran? Pengenalan ringkas tapi mendalam ini amat penting supaya individu berasa dekat dan familiar dengan AlQuran.
● Bahagian kedua dibincangkan apa itu tadabbur? Apakah istilah-istilah yang sering dikaitkan dengan tadabbur Al-Quran? Apa beza Qiraah, Tilawah, Tadabbur dan Tafsir? Manners to be adopted for us to fully embrace this beneficial act, inshaAllah.
● Bahagian ketiga, 15 basic techniques were introduced, followed by 15 intermediate techniques to be implemented once we’ve comprehended and begun to embrace the basics.
The basics mainly emphasised on setting our intentions right, reaping its healing effects, and getting legitimate sources. A guide meant for anyone who seeks solace and truth. The intermediates are for those who have eye-wide-open moments. More tips to delve into.
May Allah ease our journey, Ameen. [I recommend and relate to Surah Taha Verse 25-28]
Tumblr media
■ Saya hargai penulisan buku agama yang menggunakan format umum buku rujukan moden. Teratur -- mudah untuk dihadam dan dirujuk semula. Gaya bahasa yang tidak berjela-jela dan perbahasan yang bersesuaian dengan pemahaman Nusantara.
Cuma, mungkin yang belum terbiasa, banyak juga istilah arab digunakan. Tapi tak mengapa, wajar untuk kita cari tahu makna istilah-istilah yang digunakan agar maksud tak lari, ye tak? Sesungguhnya, Bahasa Arab itu Bahasa (rasmi) AlQuran. . . Dari penerbit: Naskhah ringkas ini menjelaskan teknik-teknik sebenar untuk mendalami dan menghayati isi kandungan al-Quran. Ia membantu dalam usaha untuk pemahaman dan pengamalan al-Quran itu sendiri. Seterusnya dapat menghubungkan hati dengan kalam Tuhan dan berinteraksi dengannya. . ---- ● Buy a preloved copy here: https://carousell.app.link/emO6LfBy1Db . ● Beli online di Book Cafe . --- ■ Also, read on:
IG: https://www.instagram.com/p/CylKTfyP_PS/?utm_source=ig_web_copy_link&igshid=MzRlODBiNWFlZA== . FB: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02xoTkPy71Wi9HQbutA99EVMXjcCpHPnRvvLVkEDT7ByjT8CdS8M5Fsrv8aNJ5fvaEl&id=100089458867376&mibextid=Nif5oz
1 note · View note
meng-u-las · 7 months
Text
Review Buku - "Nak, Belajarlah Soal Uang"
Tumblr media
Buku ini adalah kumpulan tulisan singkat dari blog di Naver Cafe karya Jeong Seon Yong, seorang penulis korea yang kemudian dialih bahasakan dan diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama. Seperti judul bukunya, tulisan-tulisannya berbentuk seperti surat dari sang ayah kepada anaknya, dan dari tulisan tersebut kita bisa memahami bahwa waktu penulisannya masih belum lama, karena tema-tema yang diangkat, seperti Covid, masa-masa inflasi yang meningkat, ataupun film "Parasite" juga menjadi salah satu tema tulisan dari sang ayah. Meskipun buku ini berbicara tentang ekonomi atau masalah keuangan, tetapi bahasa yang digunakan tidak terasa menggurui ataupun terlalu teoritis, malah terkesan seperti dongeng, namung karena membaca dongeng tersebutlah, tidak terasa ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari membaca buku ini.
Buku ini terbagi menjadi lima bab, yang pertama kita diperkenalkan dengan "Tingkatan Kekayaan: Ketahui Rasa Uang untuk Meraih Kekayaan" dimana kita diajak untuk mengenali kehidupan ini dengan seluk beluk ekonomi yang meliputinya, bab kedua "Strategi: Uang Terkumpul, Uang Terpakai, Uang Disimpan" yang mengajak kita untuk mengenali lebih lanjut terkait uang itu sendiri, bab Ketiga "Investasi: Teknik Mengumpulkan dan Menggulungnya" setelah mengenali ekonomi di kehidupan kita sehari-hari dan mengenal uang itu, saatnya kita belajar untuk menggandakan atau menambah pundi-pundi melalui investasi, bab keempat "Kehidupan: Kekayaan ada pada pikiran" bagaimana kita diajak untuk menyadari dan merubah pola pikir kita terhadap uang yang ternyata meliputi setiap hal dalam kehidupan kita, bab kelima "Pelajaran tentang uang: Empat Cara Memiliki Mata yang Bisa Melihat Uang" adalah bagaimana kita dilatih untuk menjadi lebih peka terhadap berbagai peristiwa yang terjadi disekitar kita untuk melihat pergerakan ekonomi. Melalui kelima bab tersebut, penulis memberikan pelajaran yang menyenangkan tentang bagaimana ia dan keluarganya bisa melalui berbagai peristiwa ekonomi sampai saatnya ia harus pensiun dari perusahaan tempatnya bekerja selama bertahun-tahun untuk menjadi seorang penulis penuh waktu.
Hal yang menarik dari buku ini, menurut saya pribadi adalah karena bahasa yang digunakan cenderung informal (namun mungkin karena versi terjemahan, memang ada beberapa hal jadi terasa kaku), dan disertai dengan contoh dari kehidupan nyata ataupun keseharian, kalau kita sering menonton drama korea, banyak bahasa yang digunakan dalam keseharian korea, tertuang dalam tulisan dibuku ini, seperti panggilan untuk seorang CEO - sajangnim, direktur hwejangnim dan lain sebagainya, ini tidak ada kaitan dengan konten atau keseluruhan buku ini, tapi cukup menghibur dan membuat penasaran untuk terus membaca buku ini hingga melaju ke bab-bab berikutnya, terkait panggilan tersebut ada pada tulisan yang berjudul "Dari Pekerja Menjadi Pengusaha", sang penulis ingin mengenalkan bahwa dengan menjadi seorang pengusaha, kelak sang anak ataupun kita para pembaca bisa mewariskan sesuatu ke anak ataupun cucu, dalam bentuk sebuah usaha, lain halnya dengan para pekerja, meskipun semasa bekerjanya mereka bisa hidup dengan nyaman, namun ketika pensiun nanti, keturunannya tetap harus merintis kariernya dari bawah lagi, itulah hal yang ingin disampaikan agar banyak dari kita mengubah mindset dari sekedar bekerja untuk hidup, menjadi bekerja untuk memberikan warisan kepada anak atau cucu.
Artikel lainnya yang menarik perhatian adalah yang berjudul "Kehidupan Bawah Tanah, Setengah Bawah Tanah, dan Atas Tanah", di artikel ini salah satu topik pembahasannya adalah mengenai film Parasite yang sempat heboh beberapa tahun lalu, dimana ada sebuah keluarga miskin yang "menipu" keluarga kaya sehingga mereka sekeluarga bisa bekerja dan menumpang hidup di keluarga orang kaya tersebut. Namun dalam bahasa simbolis, orang-orang miskin tersebut membawa "bau" khas mereka, yaitu bau kehidupan bawah tanah, dalam artikel ini penulis juga menerangkan bahwa "bau" yang dimaksud bisa berupa kebiasaan hidup keluarga miskin, seperti mabuk-mabukkan dan merokok, merubah tempat hidup dari bawah tanah ke atas tanah juga berarti merubah kebiasaan dalam hidup dan meninggalkan keburukan yang ada sebelumnya, selain itu dalam dunia "Atas Tanah" ada kebiasaan untuk melipat gandakan uang (melalui investasi dan kemampuan pengelolaan uang) sedangkan di dunia "Bawah Tanah" terdapat kebiasaan yang menggerus uang yang kita miliki, untuk bisa berpindah dunia, perlu kemampuan dan pemahaman mengenai keuangan itu sendiri.
Selain dua artikel yang saya tuliskan diatas, ada banyak hal lainnya yang menarik, bagaimana si Penulis dan sang istri berpindah kuadran dari seorang pekerja menjadi seorang investor dengan kejelian melihat peluang di dunia properti, dengan pengelolaan keuangan yang baik, mereka bisa memanfaatkan pendapatan karyawan yang terbatas untuk mendapatkan investasi properti di lokasi-lokasi yang booming, sehingga di masa ini keuntungan investasi nya sudah berlipat ganda dibandingkan dengan sebelumnya, selain itu mereka bisa memberikan bekal yang baik kepada anak-anak nya karena banyak ahli meramalkan bahwa anak muda zaman sekarang akan mengalami kesulitan memiliki properti miliknya sendiri.
Buku ini mengajarkan kita sebagai pembaca selayaknya seorang ayah yang memberikan petuah atau ajaran kepada anaknya terutama terkait dengan pengelolaan keuangan dan dasar-dasar investasi, kita mungkin tidak akan mendapatkan teori praktis mengenai fundamental dan lainnya, itu bisa kita pelajari sendiri sebagai lanjutan, tetapi buku ini membantu kita membuka wawasan dan mengubah pola pikir kita terhadap dunia ini yang semuanya digerakkan oleh roda perekonomian, buku ini bisa di dapatkan di toko buku Gramedia di sekitar anda, selamat membaca!
0 notes
oswasaindonesia · 8 months
Text
Cara Menata Ruang TV
Tumblr media
Ruang TV adalah tempat di mana kita menghabiskan banyak waktu bersantai, menonton film, acara TV, atau bermain game. Oleh karena itu, menata ruang TV dengan baik sangatlah penting agar menciptakan suasana yang nyaman dan enak dipandang. Di bawah ini, kami akan memberikan panduan sederhana tentang bagaimana cara menata ruang TV dengan mudah
Cara Menata Ruang TV dengan Mudah
Pilih Lokasi yang Tepat Pertama-tama, pilihlah lokasi yang tepat untuk meletakkan TV Anda. Pastikan TV dapat dilihat dengan jelas dari berbagai sudut dalam ruangan. Hindari meletakkan TV di depan jendela atau di bawah cahaya terang yang dapat menyebabkan silau. Umumnya saat membangun rumah, pemilik proyek akan berdiskusi dengan Kontraktor Bangunan Jogja atau kontraktor mana saja yang disewa untuk menentukan lokasi yang tepat meletakkan televisi ini.
Tumblr media
Pilih Furniture yang Sesuai Pilih furniture yang sesuai untuk menempatkan TV dan perangkat terkait seperti pemutar DVD atau konsol game. Meja TV atau rak dengan rak tambahan untuk penyimpanan bisa menjadi pilihan yang baik. Pastikan furnitur ini tidak terlalu besar atau terlalu kecil untuk ruangan Anda. Tata Penyusunan Kabel Seringkali, kabel-kabel dari berbagai perangkat bisa membuat tampilan ruangan berantakan. Cobalah mengelompokkan kabel-kabel ini dengan kabel binder atau kawat pengikat khusus. Anda juga bisa menyembunyikan kabel di belakang furnitur atau menggunakan dinding palsu untuk menyembunyikan kabel-kabel tersebut. Letakkan Komponen Elektronik dengan Rapi Susunlah komponen elektronik seperti pemutar DVD, konsol game, dan receiver dengan rapi di sekitar TV. Gunakan rak atau wadah yang sesuai untuk menghindari penumpukan yang berantakan. Pilih Pencahayaan yang Cocok Pencahayaan berperan penting dalam menciptakan atmosfer yang nyaman di ruang TV. Gunakan lampu yang bisa diatur intensitasnya sehingga Anda bisa mengatur pencahayaan sesuai suasana yang diinginkan. Hindari pencahayaan yang terlalu terang atau terlalu redup.
Tumblr media
Wall Decor yang Tepat Dekorasikan dinding di sekitar TV dengan wall decor yang sesuai dengan selera Anda. Anda bisa menggunakan lukisan, foto keluarga, atau hiasan dinding lainnya. Pastikan dekorasi tidak mengganggu pandangan ke layar TV. Pertimbangkan Tata Letak Furnitur Lainnya Selain furnitur yang berhubungan langsung dengan TV, pertimbangkan pula tata letak furnitur lainnya dalam ruangan. Pastikan ada ruang yang cukup untuk bergerak dengan nyaman. Pilih furnitur yang tidak menghalangi pandangan atau mengganggu aliran lalu lintas di ruangan. Tips ini bisa juga dilakukan untuk menyiasati ruang tamu yang sempit. Gunakan Rak Buku atau Rak Display Jika Anda memiliki koleksi buku, mainan, atau item hiasan lainnya, pertimbangkan untuk menggunakan rak buku atau rak display di sekitar TV. Ini tidak hanya dapat menjadi elemen dekoratif, tetapi juga memberikan sentuhan pribadi pada ruangan. Rapihkan Secara Berkala Terakhir, tetaplah menjaga kerapihan ruang TV dengan merapikan secara berkala. Usahakan untuk menyimpan barang-barang yang tidak terpakai dan menghindari penumpukan barang yang tidak perlu. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menciptakan ruang TV yang rapi, nyaman, dan enak dipandang. Ingatlah untuk selalu menyesuaikan penataan ruang TV dengan gaya dan kebutuhan Anda sendiri. Selamat mencoba! Read the full article
0 notes
veramuna · 9 months
Text
Reyna Mutia Azzahra
Sudah lama juga ya, tidak membuka Tumblr. Karena ada perasaan yang melimpah ruah dan tidak bisa dituliskan di wahana lain, jadilah saya unduh Tumblr lagi.
Tiga bulan yang lalu, keponakan saya meninggal. Leukimia. Sesuatu yang tidak pernah terbayangkan akan menimpa anggota keluarga kami. Yang ternyata setelah ditelisik, ada riwayat dari kakeknya mamah, dan kakeknya kakak ipar.
Teteh Reyna (keponakan saya tersebut) sudah kesulitan untuk berjalan sejak lebaran tahun lalu. Teteh yang biasanya selalu memanjat-manjat mainan, lari-larian, harus menahan diri dan terpaksa puas dengan tontonan yang ada di ponsel. Teteh yang biasanya ceria, penuh semangat, dan pemberani, setahun terakhir cenderung malu bertemu orang baru, bahkan difoto pun Teteh enggan.
Setahun sudah, kakak dan kakak ipar saya ke sana kemari mencari penyebab sakitnya Teteh. Hati mana yang tak nyeri melihat anak secerah itu menjadi kelabu. Meskipun kondisinya begitu sulit, Teteh masih terus belajar, masih dapat nilai 100 di ulangan-ulangan sekolahnya. Teteh kebanggaan kami, masih tetap anak cerdas nan pintar.
Anak saya pun sayang sekali pada Teteh, seperti kakak kandung sendiri. Bagaimana tidak, Teteh selalu menelepon kapanpun ada waktu luang. Teteh sering mengirimkan pesan-pesan penuh kasih sayang pada sepupunya, anak saya. Saya sering kagum melihat betapa anak sekecil itu bisa berempati dan penuh kasih sayang terhadap anak-anak lain.
Saya dan keluarga sudah sangat gembira, karena setelah lima tahun tinggal di Muara Enim, akhirnya suami mendapatkan pekerjaan di Jakarta. Terbayang sudah, Aisyah bisa bermain bersama Teteh di akhir pekan, atau menginap saat sekolah anak-anak memasuki fase liburan.
Nyatanya, belum ada seminggu kami menempati rumah kontrakan di tanah Jawa, Teteh sudah lebih dahulu dipanggil Yang Maha Kuasa. Penyesalan bertubi menerpa saya, karena terlampau sering begadang dan kurang makan sayur, Hb saya rendah. Sehingga, saat Teteh butuh pertolongan transfusi, saya tidak dapat memberikan.
Sungguh rasanya ingin mengutuki diri yang sering begadang ini. Betapa bahwa malam ketika Teteh tiada pun, saya masih saja begadang, merajut topi untuk Teteh yang rencananya akan kemoterapi. Topi yang saya buat dengan warna sesuai karakter anime kesukaan Teteh. Belum sempat terpakai ya, Teh.
Saya kira tiga bulan ini saya sudah bisa melepaskan Teteh. Ternyata ketika ada sedikit saja trigger, saya kembali terisak tanpa bisa menghentikan diri. Tante kangen, Teh.
Saya sudah mencoba mengalihkan pikiran, dari ikut komite sekolah anak, ikut kepanitiaan IP, ikut event lomba. Semuanya agar pikiran saya tidak kosong, tidak kembali mengingat-ingat kenangan berama Teteh. Namun, berat sekali. Ketika baju-baju Aisyah, anak saya, saja banyak yang lungsuran Teteh ataupun kembaran dengan Teteh. Saya merajut, ingat Teteh. Saya baca buku dengan Aisyah, ingat Teteh. Saya goreng kentang saja ingat Teteh.
Saya juga tidak bisa terlalu menunjukkan kesedihan di hadapan keluarga besar. Karena yang paling sedih sudah barang tentu kedua orang tua dan adik kandungnya. Mereka sekuat tenaga membawa diri menjalani hari-hari. Pantaskah saya mengeluhkan kedukaan ini dan membawa mereka ke lubang kesedihan lagi?
Mungkin tulisan ini tidak ada ujung solusi ataupun konklusi. Karena tujuannya hanyalah melampiaskan isi hati. Namun, setidaknya saya merasa cukup lega saat ini.
Teh, sekarang sudah lari-lari dan manjat-manjat pohon di surga, ya? Tunggu tante, ya. Semoga bisa ketemu Teteh lagi di sana. Aamiiiin.
0 notes
laskar138l7 · 9 months
Text
Bergabung dengan Sportsbook
Kunjungi sportsbook apa pun yang akan mencoba membujuk Anda untuk menghubungkannya. Mengapa? Mengapa Anda harus menghubungkan mereka? Mereka akan menunjukkan kepada Anda apa yang ingin Anda lihat atau teliti, tetapi Anda tidak dapat mengambil keputusan dengan hati-hati, tidak seperti yang mereka katakan dan menjamin Anda semua yang Anda inginkan menyiratkan bahwa mereka akan melakukannya.
Sangat penting karena banyak sportsbook yang tampaknya solid… tidak! Jadi, Anda ingin menjelajahi secara mendalam di setiap lokasi hanya untuk memastikan itu asli dan tidak akan menipu Anda.
Sportsbooks yang dapat diandalkan itu telah lama berada di dalam industri (umumnya), sangat terkenal di dalam pertemuan dan tujuan pembicaraan, sangat dihargai karena keterlibatan mereka, mereka tahu apa yang Anda inginkan (lebih dari yang Anda butuhkan) dan mereka tahu cara mengejutkan. Anda.
Sportsbook yang andal dapat merangkul pola yang tidak digunakan: Kasino Langsung, Dealer Langsung, Garis Langsung, Taruhan Langsung, dan apa pun yang tidak digunakan untuk industri ini. Pola yang tidak terpakai ini pernah diadopsi oleh sportsbooks berakhir di salah satu aset utama untuk menemukan klien; beri tahu saya, apakah seseorang tidak menyukai bukaan modern?
Hadiah, alternatif ini sangat penting karena merupakan kesempatan pertama untuk menipu Anda di sportsbook. Banyak dari buku ini menjamin Anda hadiah yang luar biasa, tetapi di mana itu? Astaga, itu tidak asli … Jadi, untuk menghindari hal-hal seperti ini yang paling sering Anda lihat di pertemuan interior, tanyakan kepada petaruh apa yang mereka ketahui tentang hadiah di sportsbook “itu”.
Ini slot gacor Info lebih lanjut di halaman web.
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Sulap Halaman Belakang Jadi Pojok Literasi, Kecamatan Denpasar Utara Ajak Warganya Gemar Membaca
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Manfaatkan halaman belakang dan ruang yang tidak terpakai, serta dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat. Kecamatan Denpasar Utara berinisiatif membuat Pojok Literasi. Pojok Literasi ini diresmikan langsung oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar, Dewa Nyoman Sudarsana, Selasa (17/5/2023), bertepatan dengan Hari Buku Nasional. Selain untuk meningkatkan baca dan jendela informasi untuk masyarakat, Pojok Literasi ini dibuat untuk memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan dari beragam genre sumber bacaan. Camat Denpasar Utara, I Wayan Yusswara mengatakan, Dengan adanya Pojok Literasi di Kecamatan Denpasar Utara ini diharapkan dapat menjadi role model, tidak hanya di Kecamatan Denpasar Utara saja, tetapi juga untuk meningkatkan minat baca bagi seluruh lapisan masyarakat. "Mari bersama menumbuhkan minat baca, karena dengan membaca dapat membantu  mengubah masa depan serta dapat menambah kecerdasan akal dan pikiran kita," ajak Yusswara. Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar, Dewa Nyoman Sudarsana menyampaikan, Bunda Literasi merupakan program dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar sesuai amanat undang-undang. Baik Kecamatan, Desa dan Kelurahan diharapkan nantinya akan melaksanakan kegiatan-kegiatan literasi. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada Kecamatan Denpasar Utara karena telah mewujudkan taman baca yang diharapkan berfungsi secara optimal dan bermanfaat untuk masyarakat serta akan senantiasa memberikan support dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat. Dalam kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan MoU kerja sama penguatan kegiatan Literasi antara Kecamatan Denpasar Utara dengan Bunda Literasi Kecamatan Denpasar Utara, Balai Bahasa Provinsi Bali, Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Korwil Dikpora Kecamatan Denpasar Utara, K3S Kecamatan Denpasar Utara, Koordinator Penyuluh Bahasa Bali dan Bookhive Indonesia.(bpn) Read the full article
0 notes