Ada kalanya hati begitu sesak, tapi lisan tidak bisa berkata-kata untuk menerjemahkan betapa memilukannya sesak itu. Hanya mata yang bisa mengeluarkan tangisan sampai di titik air mata itu enggan lagi keluar.
Aku pernah patah sepatah patahnya. Ditinggalkan seseorang karena keadaan. DIpikir begitu dicintai, ternyata hanya pikirku saja. Dicintai karena keadaan ternyata sangat menyesakkan.
Sekarang aku merasakan lagi. Logikaku berjalan lebih baik. Tapi hatiku tak bisa mengelak. Aku sangat rindu. Aku sangat cinta. Aku sangat ingin memilikinya. Menyerah karena dipaksa untuk menyerah menyakitkan ternyata. Atau jangan-jangan mencintai cukup dengarkan kata hati saja? Atau sebaiknya memang aku masih harus berjuang ya?
Bohong kalau dibilang aku sudah tidak mencintaimu, hanya saja aku tidak bisa menetap dengan seseorang yang sudah memiliki kenyamanan pada suasana lain.
Dulu kamu meminta matamu berhenti meneteskan air mata,
Bagimu menangis memalukan, membuat matamu bengkak, pipi merah, hidung mampet, dan wajah mengerikan
Tapi kamu lupa setelah menangis ada rasa lega, ada rasa mengantuk yang membuatmu nyaman memejamkan mata.
Akan ada masa dimana kamu merindukan tangisan, ketika kamu benar-benar lihai dalam menutupi, pura-pura bahagia membohongi rasa.
Dan saat itu rasanya menyiksa sekali, kamu mencoba untuk menangis tapi tak berhasil, bahkan kamu menyendiri, menepi untuk bisa menangis, tidak bisa. Semua seperti gumpalan yang mengganjal di dada, sesak, engap, dan sakit.
Untuk diam dan pergi mu yang tiba-tiba, mungkin saja kau sudah menemukan rumah baru yang lebih sempurna.
Tenang saja, hidup pasti terus berlanjut walau tanpa Adamu yang dulu selalu ada, mungkin pencarian mu yang terus berlanjut tidak lagi tertuju padaku seperti biasa.
Aku terluka, sangat!
Aku rasakan nyeri, pasti!
Aku rasakan setengah jiwa sudah melayang entah kemana, tapi tenang saja setengah jiwa akan berusaha menopangnya meski berjalan pincang untuk terus melanjutkan hidupnya yang tinggal tak seberapa.
Jadi... Untuk mu yang sudah meninggalkan separuh jiwa, semoga menemukan apa yang kau cari yang selama ini tak pernah aku beri terima secara mutlak dan sempurna, mencintaimu dengan segenap hati dan rasa biar terkubur dalam dalam sampai nanti tak lagi merasakan apa-apa.
Saat aku utuh menemukanmu... Dulu
Saat ini aku menyimpan mu utuh cukup pada batas waktu tanpa lagi temu.
Bagaimana Mengenali dan Menangani Pneumonia pada Dewasa
Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Pneumonia dapat menimbulkan gejala seperti batuk, demam, sesak napas, nyeri dada, dan menggigil. Pneumonia dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat, karena dapat menyebabkan komplikasi seperti sepsis, gagal napas, abses paru, dan kematian.
Pneumonia dapat dibedakan menjadi dua…
Mengapa Engkau hadirkan dada yang begitu sesak dan air mata yang siap untuk turun membasahi pipi?
Yaa Allah, mengapa hati ini tibatiba begitu sakit?
Aku merasa seperti manusia yang tak dihargai dan tak dianggap kehadirannya.
Aku merasa seperti manusia yang dianggap tak bisa apa apa dan tak mampu melakukan yang mereka inginkan.
Apakah ini yang namanya aku berusaha untuk bisa membahagiakan diri orang lain, tetapi melupakan diri aku sendiri?
Tapi jujur bukan itu, perasaan ini sama seperti aku di tempat kerja aku sebelumnya, rasa sesak seperti tidak diberi ruang untuk bernafas dan bersosialisasi.
Semua di kekang dalam satu hal yang memang hanya itu yang bisa aku lakukan.
Aku bingung yaa Allah, rasa apa ini???
Aku ingin terlihat, tapi aku seperti dipendam terlalu dalam.
Bantu hati ini untuk bisa lega yaa Allah..
Hilangkan rasa sesak ini...