Tumgik
#proudmuslim
frommydiary · 1 month
Text
Tumblr media
The Messenger of Allah ﷺ:
“Verily, Allah does not look at your appearance or wealth, but rather He looks at your hearts and actions."
[Sahih Muslim 2564]
185 notes · View notes
dropsofria · 1 month
Text
“To get what you love, you must first be patient with what you hate.”
— Al-Ghazali
1 note · View note
islamic-values · 9 months
Text
Planting the Seeds of Faith: The Profound Importance of Teaching Islamic Values from a Young Age
As parents, we embark on a journey that transcends time, shaping the hearts and minds of our children. In this sacred journey, one of the most significant gifts we can bestow upon them is the wisdom and beauty of Islamic values. The importance of teaching our children about Islam from a young age cannot be overstated; it lays the foundation for their moral compass, shapes their character, and instills in them a deep connection to Allah and the world around them.
At a tender age, our little ones are like sponges, eagerly absorbing everything around them. It is during these formative years that they are most receptive to learning and embracing the principles that define our faith. Introducing them to Islamic values at this stage ensures that the seeds of faith are planted in the purest soil of their hearts.
By nurturing their understanding of kindness, compassion, and honesty, we equip them with the tools to navigate life's challenges with grace and integrity. Teaching them about the importance of empathy and respect for others fosters an environment of harmony and unity, creating a generation that values diversity and cherishes the bonds of brotherhood and sisterhood.
Moreover, instilling a love for prayer and the remembrance of Allah from a young age helps them develop a close and personal relationship with their Creator. This spiritual connection becomes an anchor in times of difficulty and a source of joy and contentment in times of abundance.
As they grow, these seeds of faith blossom into a profound sense of purpose and direction. The values they learn as children become guiding lights, directing their choices and actions as they interact with the world. They become beacons of kindness, compassion, and justice, positively impacting the lives of those around them.
Furthermore, teaching Islamic values from a young age fosters a strong sense of identity and belonging. Our children learn that they are part of a global community united by faith and shared principles. This awareness empowers them to stand tall in the face of adversity and embrace their cultural heritage with pride.
In conclusion, the importance of teaching our children about Islamic values from a young age cannot be underestimated. By sowing the seeds of faith early on, we nurture the growth of well-rounded, compassionate, and principled individuals who carry the light of Islam in their hearts. Let us embrace this divine responsibility with love, patience, and steadfastness, knowing that in shaping their character, we play a pivotal role in shaping the future of our ummah. 🌱🌙
0 notes
girianiayusabilla · 4 years
Text
KAMU BUKAN FIGURAN
Kisah pemeran utama yang lupa dengan naskahnya...
[Sebuah tulisan sebagai refleksi (tentunya) untukku pribadi. Ditulis diwaktu Ashar wilayah Jogja, 13/10/2020 tapi berakhir hanya menjadi draft, kemudian dilanjutkan selepas Ashar di Masjid Kampus 14/10/2020]
Meski bertepatan dengan yaumil milad. Aku tidak akan bercerita mengenai pencapaian selama setahun belakangan maupun rencana-rencana yang melenceng dari timeline perencanaan atau bahkan terpaksa terhapus dari daftar rencana itu sendiri.
Aku akan bercerita mengenai hal remeh namun tidak bisa dianggap remeh sama sekali untuk kita sadari, syukuri dan layak kita banggakan.
Tepat.
Aku akan membawa kalian para pembaca untuk terus bersyukur dan bersyukur kepada Allah.
Lagi-lagi, aku ingatkan, ya.. bahwa sudah sepantasnya kita untuk terus haturkan rasa syukur. Kan kita bukan apa-apa tanpa Allah. Bahkan, tentang usaha manusia, Nouman Ali Khan pernah berkata,
“Kami tidak percaya bahwa kesuksesan berasal dari usaha manusia. Kami percaya bahwa usaha adalah bahan yang diperlukan untuk memenuhi syarat mendapatkan pertolongan Tuhan (Allah).”
           Lihat, betapa tidak berartinya kita meski segala upaya, usaha kita tanpa pertolongan Allah. -----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Untukku jelang,
Hai... Selamat datang, seperempat abad!
 Sudah seberapa banyak syukur yang kau ucapkan pada Rabb-mu, akan usia yang telah Ia berikan?
Sudah seberapa sering hatur syukur pada Rabb-mu, akan kesempatan menabung amal yang telah Ia berikan?
Tapi.. disamping usia, kesempatan menabung amal, tahu tidak, nikmat apa yang paling penting dan harus kita syukuri namun kadang tak disadari?
 Apa coba?
 Iya, nikmat Islam.
Iya, nikmatnya kita menjadi seorang muslim.
 Ini nggak iseng!
Ini bukan isengnya Allah.
Kamu menganggap ini sederhana, tapi kamu akan menyadari betapa mahalnya karunia itu jika kamu benar-benar membaca dunia.
 Aku ingin bercerita pemeran utama yang lupa dengan naskahnya...
 Sekarang, saya mau tanya, berapa jumlah penduduk bumi sampai pada hari ini?
Pada tahun 2018, jumlah penduduk bumi itu adalah 7,594 milyar manusia. Dan jumlah ini pasti terus bertambah sampai hari ini. Bermula hanya ada 2 manusia, Adam dan Hawa.
Masih ingat tidak, siapa rasul setelah Nabi Adam?
Rasul setelah Nabi Adam, yaitu Nuh Alaihisalam, yang kita sebut sebagai bapak manusia kedua, mengajak kaumnya yang sholeh untuk naik bahtera kapal ketika bumi dikelilingi oleh lautan biru.
Pada tanggal 10 Muharram, Nabi Nuh dan kaumnya mendarat pertama kali setelah berpuluh hari lamanya terombang-ambing diatas samudra jika bumi seluruhnya biru oleh lautan. Pada saat itu, manusia sholeh yang turut dalam bahtera hanya berjumlah 70 orang saja. Penumpang selebihnya adalah hewan-hewan unta, jerapah, gajah, harimau, singa, dan yang lainnya. Dari 70 orang itu, pengikut Nabi Nuh menyebar ke Eropa, Asia, Afrika dan kemana-mana. Hingga saat ini, jumlah manusia hampir mencapai 8 milyar jumlahnya. Dan kita adalah termasuk salah satunya.
 Sadar tidak, diantara 7,5 milyar penduduk bumi itu, hanya 1,8 milyar ditakdirkan menjadi muslim.
Hebatnya, Alhamdulillahnya, dari 7,5 milyar penduduk bumi, Allah memilih kita sebagai bagian dari 1,8 milyar orang yang menjadi muslim. Tahu tentang Allah, kenal dengan Allah, ketika yang lainnya bingung harus berdoa dengan siapa. Ketika yang lainnya galau harus minta sama siapa. Ketika yang lainnya overthinking dan bingung harus mengadukan keluh kesahnya kepada siapa.
Allah menjadikan kamu, saya, dan kita semuanya menjadi orang-orang yang tahu kalau lagi bingung harus berdoa sama siapa, kalau lagi galau harus meminta sama siapa.
 ....iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.”
Namun...
Diantara 1,8 milyar itu, lebih sedikit lagi yang shalat.
Diantara yang shalat, lebih sedikit lagi yang bisa membaca Al-Qur’an.
Diantara yang bisa membaca Al-Qur’an, lebih sedikit lagi yang terbiasa bangun tahajjud dan dhuha dengan leluasa.
 Kira-kira, kita, termasuk yang paling sedikitnya itu atau tidak?
 Teman-teman, ini nggak iseng!
Ini bukan isengnya Allah.
Kamu menganggap ini sederhana, tapi kamu akan menyadari betapa mahalnya karunia itu jika kamu benar-benar membaca dunia.
 Berbahagialah kita yang masih bisa membaca Al-Qur’an. Karena ada teman-teman kita di Kazakhtan, yang Al-Qur’annya dibakar oleh pemerintah.
Berbahagialah kita yang masih bisa mendengar adzan. Karena di Amerika, Eropa, ada masjid-masjid yang dibakar.
Berbahagialah kita yang masih bisa sholat dhuha leluasa, tahajjud leluasa. Karena ada banyak teman-teman kita di India, Palestina, Suriah, yang untuk sholat saja, mereka berdebar-debar, apakah masjid yang mereka tempati akan di bom pada saat itu juga.
“Apakah tiang-tiang masjidku akan roboh hari ini diterpa roket zionis?” begitu kira-kira debar di benak mereka.
 So.. when you think you are not special, STOP.
 Kalau kamu berpikir kamu tidak spesial, stop, berhenti sekarang.
Karena kamu ini.. spesial banget.
Allah pilih k a m u!
Kita adalah pemeran utama, untuk sebuah naskah yang utama dan tujuan yang utama.
Kita bukan figuran. Apalagi peran pengganti. Tapi.. tokoh utama.
 Hei, Kita Bukan Figuran.
Telaah saja Qur’an Surah Al-Hajj ayat 78.
Kamu ada untuk sebuah misi mulia, “Dan berjuanglah kamu di jalan Allah dengan perjuangan yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu...”
((Dia telah memilih kamu))
 Allah ingin sesuatu dari kita.
We are The Real Guardian of The Galaxy :)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bumi adalah panggung. Manusia adalah aktor dan aktris. Dan Al-Qur’an adalah naskah utamanya. Tapi.. si pemeran utamanya, lebih memilih menjadi figuran.
  Ayo, sama-sama kita sadar peran kita sebagai pemeran utama. Mari kita mulai dengan kembali baca naskah utama kita. Apa? Al-Qur’an
Tumblr media
. Allahummar hamna bil qur’an...
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Kemuliaan Al-Qur’an yang Allah limpahkan kepada kita tidak bergantung pada seberapa banyak hafalan Al-Qur’an, namun seberapa sabar kita dalam ber-Qur’an”
-ust. Muhammad Saihul Basyir.-
“Jadi apapun profesi kalian, jangan pernah meninggalkan Al-Qur’an.”
-ust. Mutammimul Ula-
8 notes · View notes
hazahatice · 3 years
Text
Makna yang Hampir Terlupakan
Tumblr media
Ayat di atas tidak sengaja kubaca ketika membuka quora yang seketika mengingatkanku tentang doa-doa yang dulu kupanjatkan. Mungkin kejadian ini terdengar biasa saja bagi kebanyakan orang, namun sangat mampu membuat saya mengingat bahwa betul janji allah itu benar.
Singkat cerita saya sedang mendapatkan beberapa project untuk dikerjakan, namun dari ke 3 project itu ada 2 yang belum bisa saya kerjakan dengan sempurna. Bukan saya tidak mencobanya, jauh-jauh hari sudah saya kerjakan namun masih belum bisa bekerja dengan sempurna. Tidak luput meminta bantuan teman pula, masih belum bisa juga. Lalu karena saya sudah merasa maksimal sekali mencobanya, saya berdoa kepada tuhan bahwa saya sudah mencoba dengan sebaik yang saya mampu, jika memang hasilnya jelek gapapa, saya terima. Tentu tak luput saya masih berdoa di jam-jam terakhir pengumpulan deadline agar project saya bekerja seperti yang seharusnya, tapi lagi-lagi masih belum bisa. Baiklah deadline sudah tiba siap tidak siap harus dikumpulkan dengan perasaan menerima apapun yang terjadi, jelek pun tidak mengapa.
Tiba saatnya pengumuman scoring nilai dari keseluruhan project dan pekerjaan yang lain, saya sudah merasa wah yang dua kemarin saja belum beres pasti dapat score jelek, tapi gapapa saya sudah siap menerima. Namun siapa yang menyangka bahwa scorenya tidak begitu buruk seperti yang saya pikirkan. Seketika itu saya ingat bahwa waktu itu saya hanya berpegang pada tawakal karena hal itu merupakan jalan terbaik setelah saya melakukan ikhtiar sebaik mungkin. Benar saja allah menjawab sesuai yang dia janjikan.
Saya tahu bahwa kejadian ini adalah kejadian yang remeh temeh, namun saya pikir kenapa tidak belajar tawakal dari masalah yang kecil-kecil terlebih dahulu. Tapi saya sangat senang bukan karena mendapat score yang baik, namun karena saya tahu dengan tawakal maka allah akan menepati janjinya.
4 notes · View notes
Link
Aminah Assilmi was an American broadcast journalist, national Muslim community activist and director of the International Union of Muslim Women. Formerly a southern Baptist preacher, she converted to Islam in 1977 in college while trying to convert some Muslims to Christianity. 
In this video Aminah Assilmi shares why she chose to cover her head and what her hijab stands for. She makes many points I had not heard before. She holds her hijab and says, “this is an act of truthfulness”. She explains how the hijab empowers women. It is a symbol of strength, courage, and integrity. This is just another example of how Muslim women choose to wear a hijab for many different reasons. 
2 notes · View notes
rewardedwithimaan · 3 years
Text
The one who is close to Allah due to his obedience will be a stranger amongst people.
1 note · View note
hadees-e-nabwi · 4 years
Photo
Tumblr media
FOLLOW @beingummati.hadees ∆ FOLLOW @beingummati.hadees ∆ __________________________________ I AM PROUD TO BE A MUSLIM✓ I LOVE ISLAM✓ I LOVE ALLAH✓ I LOVE PROPHET ﷺ✓ ___________________________________ @zunaira_zooni @zunaira_siddiqui5 @shaikh_rumi_129 @_roomana_azad_ @hameera_h_siddiqui @hameera_akhtar @hameeracatalogue @sheeba_khan2910 ____________________________________ #zikr #of #allah #love #islam #loveislam #proud #to #be #a #muslim #muslimah #proudmuslim #my #life #is #for #allahﷻ #all #prayers #and #gooddeeds #hate #shirk #follow #instagram #summer #winter #day #night https://www.instagram.com/p/B5wl7aAFlNp/?igshid=1v5on3aje5ouh
1 note · View note
kata-anisa · 5 years
Text
Memegang teguh pada agama, seperti memegang bara api.
Iya, orang-orang mungkin gak tau sesulit apa aku bisa mencapai titik ini, gak mudah, butuh hati yang seperti baja.
“Teh ko kaya pake jubah”, “Kerudungnya kaya ibu-ibu ih”. Dan lain lain.
Disitu emang aku merasa sedikit down. Sempet disitu juga aku ingin mengurungkan niat. Kaya, ok jangan dulu pake kerudung dan rok sepanjang itu deh, yang penting menuntup dada aja dulu dan istiqomah untuk pake kaos kaki. Semua butuh proses. Menyiapkan mental khususnya:)
Kajian demi kajian di masjid aku datengin. Meskipun gak tiap hari dan suka mager juga hehe✌🏻 tapi aku berusaha untuk istiqomah minimal sekali dalam seminggu.
Setiap dateng kajian, aku suka tersepona eh terpesona sama teteh-teteh yang pake kerudung panjang tapi tetep cantik, malah lebih dari itu, kaya ada keteduhan di wajahnya. Cielah. Ya gitu pokonya iri banget kok bisa ya kaya gitu. Pengen deh bisa kaya gitu. Lalu aku juga sempet untuk ikutan Tahsin di Masjid Salman ITB (meskipun gak nyampe beres hehe✌🏻). Ini juga salah satu usaha aku untuk nyari kemana hati ini berlabuh hahaha. Disitu aku dapet guru Tahsin yang super duper baik banget, pinter, cantik pula.
Ada suatu momen dimana aku baru dateng ke masjid. Aku nunggu gurunya dateng sambil main hp. Akhirnya beliau dateng, duduk, dan nanya ke aku “Belum dateng semua ya? Tunggu yang lain dulu aja ya”. Nunggunya beda, yang pertama beliau buka bukan hp, tapi dia langsung buka Al-Qur’an:’) #JLEB beliau lah yang membuat aku kuat dan termotivasi untuk terus menjadi yang lebih baik lagi, lagi, dan lagi.
Meskipun gak sedikit orang yang pasti beranggapan, “Oh berarti berhijrab syar’i gara-gara orang, bukan karena Allah?” “Oh jadi hijrah gara-gara itu? Bukan karena Allah?”, dan lain sebagainya. 
Ustadz Hanan Attaki dari salah satu ceramah yang pernah ku dengar mengatakan bahwa.. Jangan tunggu ikhlas untuk beramal, karena kadang-kadang setan itu menciutkan semangat kita dengan mengatakan “ah ngapain kamu beramal kalau bukan karena Allah”. Justru Imam Syafi’i pernah berkata bahwa beliau belajar agama bukan karena Allah. Tetapi setelah belajar agama, ilmu itu menuntun beliau sampe beliau bisa karena Allah. Jadi, mau modus mau tulus. Selagi itu kebaikan maka lakukan saja. Nanti setelah kita lakukan, Allah akan menuntun niat kita supaya lebih ikhlas..
Jadi.. aku mencoba lagi untuk pake kerudung panjang ke kampus. Aku harus bisa keluar dari zona nyaman. Aku gak akan peduliin omongan orang lagi. Iya ini aku. Aku yang ingin jadi lebih baik lagi. Aku yang mungkin ada yang berfikiran gak se-asik dulu. Tapi yang penting Allah gak marah sama aku. Yang penting Allah ridho sama aku. Allah suka sama aku. Allah sayang sama aku. Belajar dari Rasulullah SAW, ketika beliau menyebarkan kebaikan aja sampe ditentang, disiksa. Masa aku yang cuman butiran debu udah nyerah..
Semangat untuk kalian-kalian yang pernah merasakan seperti diriku!:)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11.
12 notes · View notes
frommydiary · 6 months
Text
Tumblr media
From the river to the sea,
Palestine will be free...
In shaa Allah.!
Ameen ya'rabbul Alameen
11 notes · View notes
zeyaanswift13 · 6 years
Text
taylor thank you so much for speaking up, i’m glad to know that someone like you supports me for being me ❤️
@taylorswift
6 notes · View notes
dewantarektb · 3 years
Photo
Tumblr media
😇Believe in Allah☝🏻 ✊🏻In Sha Allah💖 He will show you the right path!!💯 #muslims #muslimstorng #muslimcity #muslimah #muslimcountry #madinamuslim #makkahmuslimah #dhakamuslim #prilaga #muslimhistory #dressmuslimah #muslim #puremuslim #proudmuslim #muslimworld #muslimahwear #muslim https://www.instagram.com/p/CTMPWTtFZlU/?utm_medium=tumblr
0 notes
read-and-draw · 3 years
Photo
Tumblr media
... #islamicpainting #allahu #allahuakbar #paintin #proudmuslim 3-29-20 https://www.instagram.com/p/B-VL4mxBDY3/?igshid=1x3zgrpfwtxcv
0 notes
tanjibshad · 3 years
Photo
Tumblr media
Jumma Mubarak To All From An Amazaing Village Mosque😇🕌 #muslim #muslims #muslimummah #prophetmuhammad #proudmuslim #friday #fridayvibes #fridayfeeling #prayer #salat #jummahmubarak (at Bangladesh) https://www.instagram.com/p/CJxuXS0DSLr/?igshid=3ci5d02q90qd
0 notes
dutchess-peace · 6 years
Photo
Tumblr media
What I am teaching my kids do not stand up or say the pledge. This article will tell it all #proudmom #blacklivesmatter #teachyourkids #knowledge #proudmuslim #ministerlouisfarrakhan #teachthemyoung❤️ they have to know the truth
1 note · View note
wansyahrulamry · 4 years
Photo
Tumblr media
Terima kasih kepada sahabat yang #PMtepi bertanya tentang Sejadah Foam Leanen. Memang ini pengalaman pertama saya menjadi model untuk produk islamik. Alhamdulillah ianya sangat bermakna. Sepanjang hidup menjadi seorang pengguna saya rasa ini adalah produk yang sangat berbaloi jika dibanding dengan harganya. Sejadah ini umpama pelaburan untuk kita beribadah dengan rasa selesa dan khusyuk inshaAllah. Apa apa pun untuk info lanjut mengenai Sejadah Foam Leanen boleh roger pakar iaitu @ustazshahrizan dan @syakirinhusnal #modelsejadah #proudmuslim (at Atas Sejadah) https://www.instagram.com/p/B5FcWShpIq0/?igshid=8uxf38xjq3n0
0 notes