Tumgik
#mabit
ansopiy · 1 year
Text
Karena dunia sudah terlalu bising didengar, kita butuh juga keheningan.
Tumblr media
10 notes · View notes
madurapost · 2 years
Text
Berikut Giat Jamaah Haji di Mekah, Kemenag Sumenep Gelar Istigasah
Berikut Giat Jamaah Haji di Mekah, Kemenag Sumenep Gelar Istigasah
SUMENEP, MaduraPost – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur akan melaksanakan istigasah bersama demi kelancaran jamaah haji yang saat ini tengah melangsungkan rukun Islam kelima. Jumat, 8 Juli 2022. “Kami di Kemenag Sumenep bersiap-siap melaksanakan istigasah atau doa bersama untuk kelancaran, kesahatan dan kemabruran jamaah haji,” kata Kepala Kemenag Sumenep, Chaironi…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
madingku-blog1 · 2 years
Text
Tumblr media
Kesan-kesan Sanlat & Mabit Bosowa Al Azhar 2022.
0 notes
mrpokaboo · 1 year
Text
awe look at the rabbit!
Tumblr media
oh.. oh no
Tumblr media
OH GOD NO
Tumblr media
praying mantis rabbit praying mantis rabbit
0 notes
yunusaziz · 6 months
Text
Tumblr media
Dulu saat kami masih kanak-kanak Abi selalu ajak kami putra-putrinya, buat ikut aksi bela Palestina. Dari aksi galang dana di stadion atau jalanan, sampai yang demo besar-besaran di kedubes AS Jakarta kami selalu diajak.
Makanya nasyid-nasyid seperti karangan Shohar, Ruhul Jadid, Izis, dsb yang belakangan ini naik lagi ke permukaan, saat mendengarnya seolah langsung ter-recall memori belasan tahun lalu. Nasyid tersebut selalu menjadi penggugah semangat, layaknya bahan bakar penyulut api.
Dahulu Abi memberi saya syal rajut hitam-putih dengan bendera Palestina. Sampai detik ini syal tersebut masih terjaga dengan baik. Entahlah sudah berapa tahun itu syal saya simpan, terlalu banyak kenangan di dalamnya, dalam momen keagamaan tertentu (baca: i'tikaf/mabit) sering saya bawa. Ada perasaan bangga tersendiri mengenakannya.
Di masa itu, saya tidak peduli betul isu apa yang tengah diperjuangkan, pemahaman saya sebatas ada sebuah negeri Islam di Arab sana yang sedang dibombardir habis-habisan oleh penjajah Isra*l, maka kewajiban sesama muslim untuk membela.
Sampai akhirnya seiring berjalannya waktu, pemahaman saya bertambah. Dari diskusi dengan Abi, diskusi dengan alm. Pakde dari aspek geopol, dsb. akhirnya sampailah pada saya kisah-kisah heroik, lengkap dengan aktor-aktor fenomenal semisal Syaikh Ahmad Yasin, Yahya Ayash, dsb. Pun slogan-slogan perjuangan mereka.
Tempaan-tempaan itulah yang barangkali membekas di dalam hati, betapa pentingnya Palestina di hati kami. Sampai terkadang merasa putus asa, ketika tidak mampu berbuat apa-apa, usaha terakhir yang dapat dilakukan hanya tersisa do'a dan do'a.
Akan tetapi, betapapun demikian, kita harus terus yakin bahwa Allah bersama kita, dan janji Allah tidak pernah luput. Hanya persoalan waktu, seberapa teguh keyakinan kita, sikap kita dan usaha kita. Itulah satu-satunya prinsip harus kita terus tumbuhkan. Sebab saya meyakini:
"Hanya mereka yang ikut berjuang, yang layak merayakan kemenangan. Sebagaimana slogan : Khaybar, Khaybar, Ya Yahuud, Jaisyu Muhammad Saufa Ya'uud!"
116 notes · View notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Post Crisis Dakwah Kampus
Pandemi mau tak mau banyak sekali merubah kebiasan manusia, terutama aktivis dakwah. Dari nyamanya forum daring, minim mobilitas, progam kerja, bahkan dalam aspek militansi dakwah.
Mas-mas @sorotbalik berpendapat bahwa pandemi kemarin adalah sebuah masa krisis DK yang memunculkan banyak masalah dan selanjutnya bagaimana mitigasi kita menyelesaikanya di fase post crisis DK.
Satu mindset awal yang harus kita pahami, bahwa setiap progam kerja yang dilakukan haruslah bertujuam untuk merekatkan ukhuwah antar kader. Lakukanlah mabit, lokakarya, rihlah, atau agenda lainya yang tujuanya merekatkan satu sama lain, menyamakan persepsi diawal.
Jangan sampai kedepan bingung lembaga mau dibawa kemana, qiyadah kurang jelas arahan, jundinya kurang tanggap, karena ghiroh saja tak cukup.
Kedua, perkuat silaturahmi antar sesama kader. Kalau sebelumnya secara komunal, di fase ini harapanya bisa lebih intens antara person to person, ikhwan-ikhwan dan akhwat-akhwat.
Atau bisa juga antara ketua dengan kabid-sekbid, dalam upaya ejawantah visi-misi lebih mendetail kalau perlu secara teknis. Ini penting dilakukan di awal.
Ketiga, semangat untuk terus belajar secara bersama-sama. Menurut kacamata pribadi, dalam aspek litbang dakwah kadang menjadi hal yang kurang diperhatikan. Sesederhana membuat survey publik akan persepsi dakwah, pendekatan dengan mad'u secara fardiyah, yang kadang dari data yang dikumpulkan bingung mau diolah seperti apa.
Jangan sampai progam kerja yang kita hadirkan hanyalah asumsi-asumsi pribadi, yang terkadang kurang relate dengan lapangan. Atau menyusun progam kerja berdasar tahun kemarin seperti ini, tahun ini kita lanjutkan saja tanpa analisis kritis yang mendalam serta renstra yang jelas. Sekali lagi, dakwah bukan hanya ghiroh semata.
Terakhir, giatkan kembali konsolidasi langit. Tentu mafhum bersama bahwa kekuatan ADK adalah amal harianya. Jangan sampai kita membicarakan masalah umat, namun sholat subuh keteteran, masbuk jadi andalan, tilawah kalau ingat, dan lain sebagainya. Jangan sampai.
Kita bergerak mencari ridho Allah. Maka ikhtiarkan keberkahan dalam setiap langkahnya.
Giatkan kembali gerakan subuh jamaah nasional, al-kahfi bersama, mabit, iftar jamai, dan agenda-agenda yang mengantarkan kepada ketaqwaan dan keberkahan.
Selanjutnya, dalam upaya menjaga keberkahan juga, hindari hal-hal yang sifatnya membuka aib pribadi dengan oversharing di media sosial. Kita jaga izzah kita sebagai representasi izzah umat.
Hindari ikhtilat. Jangan berlindung dalam alasan bonding dan foto apresiasi, yang justru berpotensi menghadirkan vmj-vmj baru, mencari kesempatan dalam kesempatan juga. Oke zaman sudah berubah, tapi batasan harus tetap dijaga.
Coba sedikit renungi surat As-Shaff ayat 10-13 :
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?
(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang besar.
Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
Manusia hanya berikhtiar, Allah yang menentukan hasilnya.
Ya Muqollibal Qulub Tsabbit Qolbi Ala Diinik
#MenujuRamadan #MenyambutGemar
57 notes · View notes
dindarahmaniar · 8 months
Text
Self-reward
Semenjak jadi ibu, arti self-reward berubah. Kebanyakan adalah hal-hal sederhana, seperti mandi agak lama dan keramas pakai conditioner. Makan tanpa terburu-buru dan pakai sambel. Tidur tanpa distraksi anak kebangun/dikejar persiapan rumah tangga lain (masak, beberes, dll). Buka hp scrolling hal yang disuka (makanan/spot layak kunjung, sisanya quote/kajian yang jadi pereda esmosi biar tidak luput diri). Jadi sesungguhnya self-reward saat ini adalah me time (?) wkwk.
Dulu, reward adalah beli sesuatu tanpa pikir panjang (tentunya setelah usaha dilakukan ya bukan asal beli), gampang happy rasanya. Tapi sekarang, berpikir iniitu yang penting anak senang dan tercukupi dulu baru ibu nomer berikutnya. Lalu, kalimat barusan terkalahkan oleh prinsip, ibu dulu bahagia pasti anak nular bahagianya, pun keluarga, kuncinya pada ibu. Jeng jeeng...
Baik, mari berusaha menjalankan amanah semampunya saja. Menyeimbangkan segalanya ternyata mobat mabit. Yang penting jangan lupa rehat. Apresiasi diri apapun itu akan berpengaruh pada jiwa yang penuh syukur dan sabar (sekalipun ini pencapaian tingkat malaikat). Hai diri, aku mengapresiasi segala laku hebat dan tidakmu!! :))
Buatmu, jangan lupa mengapresiasi diri sendiri sebelum menuju orang lain. Your positive energy and consciousness are really contagious and impactful to your surroundings. Catat! :p
8 notes · View notes
metaladam · 28 days
Note
Lute doesn’t know how to say this . . . So she just attempts to approach her boss in her native tongue , hoping deep down he had no idea what she was saying . . .
〞ani lo yode'a eich lehagid et ze . . . ani me'od me'od mihapekha . . . ani mabit alekha ve'mehallel ot'kha ke'e-li . . . ani . . . ani e'eseh kol davar lehashmir ot'kha velehasim'kha b'shlema . . .〝
( i don’t know how to say this . . . i care for you more than anything . . . i look up to you and praise you like my hero. i . . . i would do anything and everything to keep you safe . . . )
Tumblr media
He didn't know why she'd think he wouldn't understand. He was the first person to ever speak that language in the first place. Adam heard her loud and clear.
How many times had he heard similar things? People telling him how great he was, saying they had his back, saying that they cared about him only to leave the moment things got difficult? He'd made his mistakes of course, he knew deep down he was not this invincible and perfect being but that part of him was buried so deep that even he forgot it existed at times. He knew he'd been clingy, domineering, and cocky to both his wives.
All the same, why had it been so easy for them to leave? In all his time with them he would have never abandoned them, the thought never even occurred to him, he had thought he accepted their faults at least. Lilith didn't want to be his equal, she wanted to be his master, either that or she simply wanted to be him. They were made for each other by the almighty and she abandoned him when he needed her most, after all the many long nights, timeless conversations, all of it. When his heart had properly recovered he thought to give love another chance.
He tried to find a life with Eve, but she wronged him in her own ways. Saying everything was fine, scheming in the shadows with nefarious creatures like Lucifer. Even from spawning all of humanity with her it was not enough for her to feel any inkling of loyalty toward him. Eventually she too would abandon him.
Again he would be alone, relying on himself to defend what remained of his self respect, of his pride. Over time he became convinced it was the only way to survive.
Then he met Lute and he enjoyed and once more he found himself feeling as if he'd found a true companion. A friend. The years would go by and she remained at his side, even when she saw the worst of him. There were times when he wanted to say things to her, to write loving music for her, nothing like the shallow loud and aggressive things he played more often then not.
Now was one such time, one such time he wished he had the ability to reach out and return her words with his own. They shattered almost immediately though as he remembered the pain of the past. The moments where he'd felt someone had come to rescue him, to be with him, to love him, only to find that they would become dead to him in the end. The world would get no more tears from him. He was Adam, the fucking man. The dick master, the first being to walk the Earth. Such happiness was not for him, perhaps his work could contribute to help other find that happiness, but it was not his place to have it.
He'd play dumb if only to look strong. It was all he had.
Tumblr media
" EW! Lute, you know how long its been since anyone spoke in that tongue? Shit has been dead for a while! I don't even recognize that shit! Its been fucking like? Thousands of years since I knew the dialect! We are modern babe, speak to me in English or Latin I guess if you feel old school! Hebraice sic mutus usquam sonat! Audi cacas ipsum! Odi!
3 notes · View notes
🍂🍁🍂 1st Rabiul Awwal
“And among the people is he who sells his soul seeking the pleasure of Allah, and Allah is most kind to (His) servants."
🍂🍁🍂 Holy Quran 🍂🍁🍂
🍂 (2:207) 🍂
Refers to Laylat al-Mabit, the night on which Imam Ali (as) slept in the bed of the Holy Prophet (S)!
.
Tumblr media
3 notes · View notes
eretzyisrael · 1 year
Text
Tumblr media
HUMAN TO HUMAN The Ten Commandments were given by God to Moses on two tablets. The first tablet consisted of laws between man and God, such as belief in God and observing Shabbat. The second tablet contained laws between man and man, such as don’t kill, don’t covet. The Mabit (Rabbi Moshe ben Yosef Di Trani, 1500-1580) points out that on the tablets, the laws between man and man were inscribed using fewer words and a larger font than the laws between man and God. This is to emphasize the central importance of the laws between man and man. To merit receiving the Holy Torah, we must first treat others with kindness and respect. Rabbi Chaim Vital (1543-1620) used this concept to explain why the Book of Genesis comes before the Book of Exodus. Genesis is filled with lessons on the proper way to treat others, which we must learn before we reach the Book of Exodus and the giving of the Torah. Similarly, Torah portion Yitro starts with a depiction of the “shalom bayit” (peace in the home) of Moses’ family, then continues with Yitro helping Moses set up a justice system to ensure fairness to all. Only after making peace in the family and the community are the Jewish people ready to receive the Torah from God.Image: "Moses and Aaron with the Ten Commandments” by Aron de Chavez, 1675
Accidental Talmudist
15 notes · View notes
ahlulbaytnetworks · 7 months
Text
Tumblr media
🍂🍁🍂 1st Rabiul Awwal
“And among the people is he who sells his soul seeking the pleasure of Allah, and Allah is most kind to (His) servants."
🍂🍁🍂 Holy Quran 🍂🍁🍂
🍂 (2:207) 🍂
Refers to Laylat al-Mabit, the night on which Imam Ali (as) slept in the bed of the Holy Prophet (S)!
.
2 notes · View notes
senandikaaa · 8 months
Text
"Maaf Bu, kita kalah"
Mari ku kisahkan sebuah pengalaman berharga hari ini.
Tahun ini, amanah baru bagiku untuk jadi wali kelas.
Entahlah rasanya nano nano.
Merasa belum pantas, merasa belum mampu.
Tapi banyak orang yang menyemangatiku.
Ku hadapi dengan Bismillah dan amanah, walau ditengah-tengah sambat sana sini.
Hari ini ada event sekolah, sepakbola antar kelas lebih tepatnya. Event besar dan bergengsi sarat akan ambisi dan kadang emosi.
Timku main dipertandingan pembuka.
Awalnya berjalan lancar, masih nervous, operan sana sini belum terkontrol, komunikasi dilapangan juga minim.
Tapi mereka tetap berlari, menyusuri lapangan kering dan diiringi angin sore yang membuat mobat mabit.
Ku nikmati pertandingan itu dengan baik, sambil mengenang memori lama akan pengalaman serupa sepuluh tahun lalu.
Babak pertama, serangan mayoritas diambil alih oleh Taruna. Yaa, anakku yang hobi bal-balan dan minggu lalu nyeri pinggang. Sekarang masuk starting line up bahkan kapten tim. Bangga.
Disisi kanan dan kiri di Savrio dan Gabriel berduet untuk menciptakan serangan.
Di bagian pertahanan, ada Puspo yang rajin menghalau dan mengamankan bola.
Keren banget mereka, doaku kala itu. Semoga tidak ada yang cidera.
Akhir babak pertama, timku kebobolan. 1-0.
Disela istirahat, mereka merencanakan strategi. Entahlah aku tak mengerti.
Babak kedua dimulai, serangan masih didominasi tim lawan. Yaah, kadang Taruna lari mengejar bola sendiri. Lapisan kedua kurang membantu. Lambat laun, dia mundur. Tidak memposisikan jadi penyerang lagi.
Dan, 2-0.
Mulai terlihat kecewa, lelah, frustasi tapi masih harus berjuang hingga akhir.
Babak kedua selesai tanpa tambahan waktu.
Dipinggir lapangan, ku hampiri mereka dengan tatapan 'its okey, kalian sudah luarbiasa'.
Ku jabat tangan mereka, 'Makasih yaa sudah berjuang, syemangat pertandingan berikutnya' dan tepukan pundak.
Salah satu dari mereka berkata, 'maaf Bu, kita kalah'.
Duh, kok mellow.
Oh begini rasanya jadi wali kelas.
Sekian.
2 notes · View notes
glyhndzkr · 6 months
Text
Makasih SnK
aaakh fix tamat snk.
Saat itu saya masih SD, mana ngerti yang namanya anime, kalo doraemon, pokemon, naruto, tau, tapi anime? paan si.
Tumblr media
Kelas 6, seingat saya saat itu saya sedang pulang dari rangkaian agenda mabit sekaligus ujian nasional. Berjalan dengan cepat, melewati perumahan yang sedang dibangun biar lebih cepat lagi, hanya untuk mengejar episode terbaru Shingeki no Kyojin yg masih ongoing..
Agak lupa sama first impression saat itu detailnya gimana, dan siapa yang kok tiba tiba ngenalin SnK ini. Tapi yang jelas, kaget, emang boleh anime se-thriller ini, darah kemane mane, orang di makan titan, dan sebagainya. Kemudian datang pasukan pengintai yang... emang boleh sekeren ini muter muter, sat set sat set. Dan tentu, penjelasan detail teknis kerja alat 3D manuver gear serta penggambaran latar cerita dan misteri dari fantasi sampai politik yang makin bikin mikir.
"Buset si Eren bisa berubah ternyata, 10 lulusan terbaik yang malah pada jadi pasukan pengintai kecuali Annie, misteri bawah rumah Eren, Susumee Sakebeee Shnzoooou wo Sasageyoooo nya Erwin, penebakan Bertholdt, Reiner, sama Annie yang 'kaaan wong iki ki toh tenan titan colossal, armored, karo female', perlahan diungkapkannya titan shfter yang lain juga, Marco mati, Levi pendek yang bersih dan bertalenta, misteri Ackerman, misteri Historia, Ymir, titan di dalam tembok, dan kenyataan adanya bangsa selain penduduk dalam dinding serta kekuatan titan perintis dan semua ini 'hanya mengikuti takdir' dan kisah kasih yang diem2an.
Luar biasa.
Tumblr media
Setelah itu dengan disengaja, saya mulai mengajak teman yang lain untuk ikut meramaikan. Dari nonton sampe dengerin lagu openingnya, walaupun ga ngerti artinya, Guren no Yumiya. Karena kebetulan ada temen yang punya mp3 player, gas numpang masukin hehe, dan kami dengarkan bersama di sekolah zaman zaman udah tinggal nunggu lulus dan wisuda.
Lanjut SMP, dimana animenya season satu udah stop. Daripada mati penasaran, mending mulai baca manganya, inget banget pas mulai baca lagi tu masih di kastil yg ymir nya ketauan kalo dia shifter jaw titan, terus mulai niteni per bulannya (karena emang rilis chapter barunya per bulan), dan izin keluar buat baca di warnet teraman yang ga ketahuan wkwk bareng grimgar, syamil, dll (insyaa allah kalo sempet kisah 'para pekerja' ini akan saya tuliskan lebih lanjut). Kayak gitu sampe lanjut SMA juga sama. Sampe akhirnya kuliah, dan manganya tamat duluan.
Pas itu isi FYP Tiktok mendadak full Pamungkas To The Bone ft. Eren dan Mikasa wkwk. Tapi ya gapapa lah, malah ikutan seneng dengerin lagunya Pamungkas dan jadi tiap denger keingat Mikasa Eren dan momen momen akhir SnK aowkwowo. Tapi sekarang udah biasa aja, dl mah sambil sedih (sedikit). Dan akhirnya, setelah mencoba bersabar mengikuti Animenya yang sangat sangat 'kalo rame lanjut part 2 3 dst' akhirnya kelar juga kemarin. The End. Eh sama jangan lupa 'loving you is a losing game... oooo oo o o oooo oo o o' dan khusus yang finale season, Take a chance with me nya Niki.
Tumblr media
Kalo ditanya, lyh kowe kan seneng anime, sek pertama nggarai kowe delok ki opo? jawaban e Shingeki no Kyojin, Attack on Titan, kisah Eren, Mikasa, dan Armin yang mengusahakan kebebasan keluar tembok melihat pantai, laut, dllnya dengan memusnahkan semua titan yang ada, eh tapi ga semudah itu ferguso, titan pergi, assalamualaikum marley wkwk.
sekali lagi, makasihhhhhh SnK. Shinzou wo Sasageyo!!!!!!
1 note · View note
ayahuascadiaries · 10 months
Text
Tumblr media
Against the global trend towards the feminization of society that lacks authentic “father” figures, this way of using tobacco offers each subject the possibility to develop his or her masculine psycho-spiritual virtues. It facilitates the differentiation process that extracts us from the lethal, undifferentiated and regressive forces that dominate the cultural outlook of globalization. In this horizon of human beings assimilated to passive, infantilized objects, tobacco is an extremely valuable ally to walk towards a personal encounter with self-singularity, uniqueness, human vocation and spiritual destiny.
Quote from Sinchi, Sinchi, Negrito: Medicinal Use of Tobacco in the Upper Peruvian Amazon Jacques Mabit and Rosa Giove, 2012
4 notes · View notes
rifandironal · 11 months
Text
Tumblr media
Mabit di deakin library.
Done.
And tarraaa 9.33 am. The next day.
Setelah pergi ke kantor gedung F untuk masak nasi dan mie samyang.
Pelajaran mabit di perpus kali ini adalah lupa siapkan bekal dan amunisi. Apalagi cemilan malam.
Oya yang membuat tetap semangat dan takjub adalah bahwa saya bukan satu-satu nya orang yang bermalam dengan serius di perpus. Banyak yang lainnya khusyuk di depan laptop masing-masing. Walau ada juga beberapa gerombol bocah s1 yg belajar kelompok tapi sayup2 terdengar maota-ota.
Dan pagi ini. Di lantai 1 ruang research students, udah banyak yg ngetem... Masya Allah.
Habis sarapan dan submit tugas unit. Kembali ke perpus untuk ngetik proposal.
Bismillahirrahmanirrahim
2 notes · View notes
girianiayusabilla · 1 year
Text
I'tikaf permission granted 💝
24 - 25 Ramadan 1444 H
Petang itu, sepulang dari perpustakaan, bergegas aku bersiap dan mengepak perlengkapan untuk i'tikaf dan bermalam di Ulil Albab. Tentu saja setelah dapat izin ibu yang ku telepon petang lalu.
Pukul 17.00
Sudah sangat curiga pasti terlambat ikut kajian menjelang berbuka dengan bonus takjilnya. Dan benar saja, adzan maghrib berkumandang di setengah perjalananku menuju masjid kampus itu.
Lirih ku kendarai motor memelankan lajunya. Menyisir sebelah kiri jalan barangkali ada warung yang bisa ku singgahi untuk membatalkan puasa.
Setelah berbuka, sebelum melanjutkan perjalanan, ku putuskan singgah di toko untuk membeli roti. Bekal ku rasa lengkap, ditambah telur yang ku rebus untuk bekal dan sahur esok nanti.
Alhamdulillah, aku bisa tiba di masjid sebelum sholat isya berjamaah dan tarawih.
Ku lihat sudah banyak yang stand by berbekal i'tikaf starter kit masing-masing.
"Sini, nak."
Seorang ibu-ibu (tak ku kenal sebelumnya) melambaikan tangannya ke arahku yang masih celingak-celinguk melihat space mana yang kira-kira masih kosong dan bisa ku tempati.
"....disini aja, masih kosong kok."
"Terima kasih, Bu.." sapaku mendekati beliau.
Agenda ibadah sholat berlanjut hingga kajian malam dan tadarus. Beberapa yang ku lihat, jamaah ikhwan dan akhwat hampir setara jumlahnya. Beberapa memang ada yang membawa balita bahkan sekeluarga. MasyaAllah~
Meski banyak balita, suasana tetap khusyuk. Sesekali mungkin mereka merengek, namun reda begitu digendong ibunya sambil tilawah dan murajaah.
Ibadah berlanjut pukul 02.30 untuk qiyamul lail kemudian santap sahur. Aku buka kemasan roti yang maghrib lalu ku beli dan memakannya. Merasa sudah sangat cukup dengan ini, namun ternyata Allah masih merizkikanku sekotak nasi melalui ibu yang melambaikan tangannya itu.
Jazakillahu khoiron, bu.
✨️
Tak terasa, sudah sampai waktu dhuha. Aku berkemas dan akan 'mudik' hari ini. Alhamdulillah~ semoga ibadah-ibadah kita selama ramadan ini, Allah terima dan berikan pahala.
Namun lebih dari itu, harapan terbesar kita semestinya ialah agar menjadi hamba yang semakin mencintai dan dicintai-Nya saja.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata "Diantara hikmah terbesar dari i'tikaf adalah untuk membuat seseorang semakin cinta kepada Allah sebagai pengganti kecintaannya kepada makhluk."
"Allahumma innaka afuwwun tuhibbulafwa fa'fuanni"
✨️
oh iya, sejauh pengalaman, masjid ini recommended buat teman-teman yang mau i'tikaf atau mabit. Terlebih buat akhwat. InsyaAllah aman dan nyaman.
Selamaatt berburu lailatul qadr yaa 🌝
Ramadan to the moon 💨 - Billa
2 notes · View notes