Tumgik
senandikaaa · 16 days
Text
Reminder🌻
Tumblr media
Aku menemukan diri ini dalam beberapa perjuangan yang tidak mudah, dan ternyata benar musuh terbesar adalah aku di beberapa versi menyebalkan,
dari aku yang sempat berpikir bahwasanya masa depan masih punya banyak waktu untuk terus ku sia-sia kan.
Luwuk banggai, 08-04- 2024
@ceritajihan
94 notes · View notes
senandikaaa · 5 months
Text
HGN 2023
Hari ini, memang bukan hari guru.
Tapi hari ini, sekolah baru mengadakan upacara hari guru.
So, selamat hari guru untukku dan untukmu.
Kali ini, agak istimewa.
Boleh aku menuliskan sesuatu yang istimewa itu? Bukan maksud ku untuk pamer. Tapi ini bentuk kebanggaan akan usaha dan perjuangan mereka.
Tahun ini, setelah beberapa tahun menyandang status 'Ibu Guru'. Tiba saatnya untuk diberikan kepercayaan lain, yaitu Wali Kelas.
Uwow, menyandang status menjadi wali kelas setelah berada di zona nyaman yang sebenarnya tidak terlalu nyaman ini membuatku overthiking.
Yes, minder lebih tepatnya.
Beberapa hal bermunculan di pikiran, akan jadi apa kelasku nanti? Apa aku bisa menghandle mereka? Apakah mereka akan nyaman denganku? Apakah akan ada masalah diluar kendali seperti cerita wali kelas yang lain? Dan, apakah aku mampu?
Bismillahirrahmanirrahim, ku terima amanah itu dengan tekad hati yang tidak terlalu yakin.
Hingga hari ini, kurang lebih lima bulan telah berlalu.
Jelas, permasalahan yang selama ini ditakutkan muncul perlahan. Tidak berat memang, hanya saja cukup membuat otakku berpikir mengenai solusi terbaik akan hal itu. Berusaha menjadi pihak netral dan berusaha untuk sat set sat set bat bet bat bet. Pontang panting. (Puh sepuh, tolong bagi tips and trik donk Puh).
Mendapatkan kelas yang terdiri dari tiga puluh enam kepribadian ini membuatku belajar banyak hal. Memahami itu pasti, dan beradaptasi itu harus. Memposisikan diri sebagai Ibu itu wajib, tapi menjadi Kakak itu lebih nyaman. Okey, apapun itu asal mereka nyaman dan masih sesuai koridornya. Tak masalah.
Tahun ini, HGNku diwarnai dengan beberapa kejutan yang datang dari mereka. Dengan embel-embel, "kelas solid". Mereka mulai membuktikan hal tersebut setelah sebelumnya ku tantang mereka untuk menjadi kelas solid tanpa huru hara yang sebelumnya selalu muncul saat diskusi kelas berlangsung. Hmm, pancen hal wajib kelas ini harus huru hara dulu baru mlaku. Sampai ketua dan wakil ketua pengen mundur di tengah semester. "Kami gak kuat Bu", kata mereka kala itu. Duh, tepok jidat.
Yang akan ku sampaikan di HGN kali ini ialah: terimakasih atas pelajaran hidup yang berharga ini. Jika bukan dari kalian, saya tidak akan mendapatkannya. Tetap akan saya dampingi kalian, semampu dan sebisa saya sampai kontrak kita berakhir. Walau harus sambat didepan kelas sambil kalian,
"iya ya Bu."
"Woy meneng!"
"Berisik, meneng ya!"
"rungokna heh"
Akan saya hadapi. Haha.
Terimakasih juga untuk bingkisan serta bunganya gengs. Saya sangat amat mengapresiasi.
Dan untukmu yang membaca ini, selamat hari guru untukmu.
Hey, mari tetap lalui hari dengan penuh tanggung jawab. Walau sambat selalu mengiringi. Tak apa, asal itu bisa membuatmu waras dan sehat batin.
Selamat bersibuk ria dengan tumpukan gawean yang sebenernya udah dijejer biar gak numpuk. Tapi koknya malah dikejar deadline.
Baiklah, kita mampu lalui ini.
Daaah, sekian ceritaku sambil menunggu waktu pulang.
Sampai jumpa tahun depan.
2 notes · View notes
senandikaaa · 5 months
Text
Dear, people pleaser.
Jika tidak sanggup, kenapa tidak katakan saja sedari mula? Padahal gampang loh kamu cukup berucap semisal, "Maaf tidak bisa, sedang ada tanggung jawab lain yang harus saya selesaikan."
Kamu harus tahu batasan dirimu. Bukan hal bijak untuk harus dan terus 'perform' baik di hadapan semua orang. Kamu ini manusia biasa, diciptakan lemah dan terbatas. Bisa capek, bisa penat, bahkan sakit.
Memangnya apa sih yang ditakutkan? Takut distempel buruk jika tidak mengiyakan seseorang?
Berbuat baik itu memang kewajiban kok, tapi bukan yang untuk mencari validasi atau pengakuan dari seseorang, melainkan yang muncul karena dorongan hati. Ada keikhlasan, kebijaksanaan dan ketulusan.
Hal itu hanya dapat dilakukan ketika kamu punya batasan yang sehat, yang kamu mulai dengan mengenali dan memahami siapa dirimu. Sebab, kalau bukan kamu, siapa lagi yang akan memahamimu?
Lagipula, apasih yang diharapkan dari manusia, tidak kapok apa sering dikecewakan? Dengan berkata tidak, jika memang orang itu butuh bantuan, dia akan mencari orang lain. Kalau dia memang orang yang baik, pasti akan memahami keadaanmu. Percayalah, seseorang malah lebih menghargai kejujuran daripada sekedar ucapan kesanggupan padahal sebaliknya.
Berusaha menyenangkan semua orang, tanpa memperhatikan diri, justru malah dapat berdampak buruk terhadap diri sendiri loh. Sudah kamu korbankan semua milikmu, tetapi yang berbalik justru kecewa, akibat tidak diapresiasilah, dianggaplah, dsb.
Jadi, intinya jika ingin berbuat baik, berbuat baiklah kepada seseorang karena dirimu. Karena kamu bisa, dan bahkan butuh, misalnya sebagai jalan menempuh ridho Rabb-mu. Ingat, jika ingin menolong seseorang, pastikan terlebih dulu kamu tidak menyakiti dirimu ya..
Jadi mulai sekarang, berhenti ya buat merasa nggak enakan dalam mengiyakan seseorang. Mulai buat belajar kenali diri. Kamu bukan sosok yang sempurna, yang harus selalu ada. Pun kebahagiaan orang lain juga bukan tanggungjawabmu kok~
Jadi santai aja, jadilah manusia yang merdeka. Yang bebas dari 'belenggu' dan 'sekat' orang lain. Your life is precious!✨
260 notes · View notes
senandikaaa · 5 months
Text
Tumblr media
"Ada waktu menyendiri yang begitu indah, dimana engkau tidak bermaksud membenci siapapun, atau berhenti untuk mencintai, engkau juga tidak bermaksud menjauhi siapapun, engkau hanya ingin lebih dekat dan memahami dirimu sendiri.'
Ada saat-saat dimana kesunyian dan kesendirian adalah waktu yang teramat indah. Waktu dimana semua poros pikiran, perasaan dan raga yang kamu miliki hanya berfokus untukmu, hanya dirimu seorang. Dan disaat itu, perlahan kamu mengenali dan memahami dirimu kembali.
Adakalanya, waktu yang demikian itu memang tercipta bukan tanpa sebab, melainkan hadir karena suatu keadaan yang mendorong bahkan memaksamu untuk berada dalam posisi itu. Mungkin akibat dikecewakan, kehilangan, atau bahkan ditinggalkan. Ataupun, jika tanpa sebab sekalipun, juga tidak apa jika kamu memilih melakukan itu.
Sekali lagi, tidak apa jika akhirnya kamu memilih untuk mengasingkan diri sejenak. Bukan bermaksud untuk menjauh dari keramaian, atau merasa kalah akan keadaan, hanya saja kamu memang membutuhkannya agar lebih dapat kenal dan dekat dengan dirimu sendiri.
Di masa-masa yang hening itu, coba untuk lebih mengenal siapa dirimu, berkontemplasi atas apa saja yang terjadi, kemudian mengambil hikmah sebanyak-banyaknya dan mendefinisikan ulang atas apa sejatinya yang kamu cari di dalam hidup ini.
Jika kamu masih memiliki kesempatan untuk hidup, maka rawat dan cintailah itu dengan tidak memilih menyerah dan pasrah akan keadaan. Yakinlah, bahwa Tuhan selalu membersamaimu.
335 notes · View notes
senandikaaa · 8 months
Text
Tumblr media
Kelas XI-E
Perkenalkan, mereka adalah anak pertamaku.
Sekali menjabat, punya 36 anak.
Terdiri dari 14 laki-laki dan 22 perempuan.
Digabungkan dari berbagai kelas yang sangat acak lalu jadilah mereka.
Awalnya canggung dan awalnya bingung.
Akan seperti apa mereka, akan seperti apa kelas ini nantinya.
Sudah berjalan 3 bulan, yaah masih baik-baik saja. Walau segala tingkah polah mereka mulai dilirik dan diwanti-wanti. Warning pertama, batinku.
So far so good, kemarin tanding bola hasilnya diluar prediksi. Kalah. But its okey. Kita coba di jalur yang lain. Perjuangan mereka sudah sangat luar biasa, pake koyo tempel sana sini.
Kisahku akan terus berjalan dengan mereka, sampai tahun depan.
Semoga menjadi salah satu kenangan indah untuk mereka, menjadi bagian dari hidup mereka. Kisah remaja mereka yang tak terlupakan.
Sampai jumpa dikisah selanjutnya.
Aku akan mengabarkannya disini.
Bye bye.
2 notes · View notes
senandikaaa · 8 months
Text
"Maaf Bu, kita kalah"
Mari ku kisahkan sebuah pengalaman berharga hari ini.
Tahun ini, amanah baru bagiku untuk jadi wali kelas.
Entahlah rasanya nano nano.
Merasa belum pantas, merasa belum mampu.
Tapi banyak orang yang menyemangatiku.
Ku hadapi dengan Bismillah dan amanah, walau ditengah-tengah sambat sana sini.
Hari ini ada event sekolah, sepakbola antar kelas lebih tepatnya. Event besar dan bergengsi sarat akan ambisi dan kadang emosi.
Timku main dipertandingan pembuka.
Awalnya berjalan lancar, masih nervous, operan sana sini belum terkontrol, komunikasi dilapangan juga minim.
Tapi mereka tetap berlari, menyusuri lapangan kering dan diiringi angin sore yang membuat mobat mabit.
Ku nikmati pertandingan itu dengan baik, sambil mengenang memori lama akan pengalaman serupa sepuluh tahun lalu.
Babak pertama, serangan mayoritas diambil alih oleh Taruna. Yaa, anakku yang hobi bal-balan dan minggu lalu nyeri pinggang. Sekarang masuk starting line up bahkan kapten tim. Bangga.
Disisi kanan dan kiri di Savrio dan Gabriel berduet untuk menciptakan serangan.
Di bagian pertahanan, ada Puspo yang rajin menghalau dan mengamankan bola.
Keren banget mereka, doaku kala itu. Semoga tidak ada yang cidera.
Akhir babak pertama, timku kebobolan. 1-0.
Disela istirahat, mereka merencanakan strategi. Entahlah aku tak mengerti.
Babak kedua dimulai, serangan masih didominasi tim lawan. Yaah, kadang Taruna lari mengejar bola sendiri. Lapisan kedua kurang membantu. Lambat laun, dia mundur. Tidak memposisikan jadi penyerang lagi.
Dan, 2-0.
Mulai terlihat kecewa, lelah, frustasi tapi masih harus berjuang hingga akhir.
Babak kedua selesai tanpa tambahan waktu.
Dipinggir lapangan, ku hampiri mereka dengan tatapan 'its okey, kalian sudah luarbiasa'.
Ku jabat tangan mereka, 'Makasih yaa sudah berjuang, syemangat pertandingan berikutnya' dan tepukan pundak.
Salah satu dari mereka berkata, 'maaf Bu, kita kalah'.
Duh, kok mellow.
Oh begini rasanya jadi wali kelas.
Sekian.
2 notes · View notes
senandikaaa · 10 months
Text
Tumblr media
Di usahakan Bab mencintai diri sendiri harus rampung sebelum menemukan dia, karena dalam hubungan tanggung jawab mengemban kebahagiaan mu tidak seluruhnya di sandarkan menjadi kewajiban pasangan.
Jangan mencari kebahagiaan pada sesuatu yang mudah berubah, yang rentan membuat kecewa.
Bertanggung jawablah atas kebahagian mu lebih dahulu sebelum orang lain menyadari kesadaran membuat mu bahagia.
@ceritajihan
Luwuk Banggai, 5 Juni 2023
345 notes · View notes
senandikaaa · 11 months
Text
[KNOWING UR LIMIT]
Keterlambatanmu akan sesuatu bisa jadi karena memang Allah ingin mengajarkanmu suatu hal sampai kamu paham betul dan dapat mengambil banyak pelajaran darinya.
Beberapa orang diciptakan dengan karakter seperti batu. Keras. Harus dijatuhkan dan dibentur berkali-kali untuk bisa paham.
Beberapa yang lain diciptakan dengan telinga yang sabar mendengar. Belajar dari pengalaman orang lain, menganalisa, memisahkan mana yang layak untuk diadaptasi dan mana yang tidak, lalu mencoba menerapkan pada dirinya.
Beberapa diberi kemampuan untuk cepat memahami. Cepat membaca situasi, memutuskan langkah, namun terkadang membuatnya gegabah.
Dan beberapa di antaranya Tuhan ciptakan dengan pertumbuhan yang lambat. DiajarkanNya suatu hal itu perlahan, hingga tak jarang ia menjadi yang terakhir paham.
Tiada yang lebih unggul dari satu atau yang lain karena kemampuan setiap individunya pun berbeda. Kita semua masih sama-sama meraba, hanya saja cara dan alurnya yang tak sama. Namun, tujuannya satu; pemahaman.
Dan, ya, ujian yang kita hadapi pun tentu berbanding lurus dengan kemampuan yang Tuhan anugerahi.
Tak peduli seberapa cepat kamu bisa memahami sesuatu, Tuhan hanya ingin melihat usaha dan prosesmu dalam memahaminya.
Masa bodoh dengan keterlambatan, bukankah pemahaman akan sesuatu yang sedang kamu jalani dan perjuangkan itu lebih krusial?
Ia mungkin cepat, tapi bisa jadi pemahamannya dangkal.
Kamu mungkin lambat, dan pemahamanmu harus lebih dalam.
Pada akhirnya, mereka yang akan merdeka adalah yang berhasil mengetahui kapasitas dirinya. Mereka tau kapan harus melangkah dan berhenti. Mereka selalu siap dengan strategi terbaik untuk apa yang sedang mereka hadapi.
Dan semua bermula dari fokus ke dalam, dan berhenti menjadi penonton atas proses orang lain.
845 notes · View notes
senandikaaa · 11 months
Text
Mekar
Tumblr media
Pict by @happymiko
Ada sebuah bunga yang mekar dengan indah di masa kini,
Namun di masa lalu, bunga itu pernah bertahan dan susah payah untuk tetap tumbuh agar menjadi dirinya hari ini,
Akarnya pernah begitu kering, batangnya pernah sangat ringkih, dedaunannya pernah tak mau berpucuk dan bunganya pernah tidak tumbuh untuk waktu yang lama.
Namun, kini setelah nampak keindahan pada dirinya, satu persatu orang-orang yang melihat bunga itu menjadi iri. Mereka bilang ingin menjadi indah seperti bunga itu.
Tetapi jika mereka tahu, bahwa bunga itu telah melewati musim kesedihan yang panjang dan ujian yang berliku dari garis takdir, sungguhkah mereka ingin menjadi indah seperti bunga itu?
Perjuangan untuk menjadi diri kita hari ini memang tak pernah terlihat seutuhnya di mata orang lain.
Proses bertumbuh yang tak mudah juga tak mampu tertangkap oleh penglihatan orang lain.
Hanya ingatan milik kita sendiri yang lebih tahu, bahwa segala apapun tentang proses... membutuhkan kesabaran, juga waktu yang tak sebentar. Untuk menjadi kuat, sabar dan tegar.. kita akan diuji dengan hal-hal yang sukar.
Dan ujian setiap orang itu berbeda-beda, begitupun kapasitas ketahanan melaluinya tidaklah sama. Namun, tidaklah Allah menguji seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupan kita melaluinya.
Yang terlihat indah kini, mungkin pernah berdebu dan seakan tak berarti di masa lalu.
Yang terlihat besinar kini, mungkin pernah terbaikan dan ditinggal pergi.
Yang berharga kini, mungkin pernah disia-siakan dengan begitu nyeri.
Selamat terus tumbuh, bertahan, dan berjalan. Meski tertatih dan terus merasa patah, semoga waktu yang berjalan akan menuntunmu memenangkan perjalanan menuju kesembuhan. Aku tunggu, dirimu yang kelak akan mekar dengan menakjubkan.🌻✨
Mendung di langit sore, 11 Mei 2023 16.33 wita
381 notes · View notes
senandikaaa · 11 months
Text
Beberapa pada akhirnya merasa nyaman dengan kesepian. Karena pada kesepian tak ada ekspektasi yang harus dipenuhi, menjadi diri sendiri, dan tak ada banyak suara bising yang memberi penilaian ini dan itu.
Tapi sayangnya dunia tak sesempit itu, bukan? Dunia memang banyak memberi luka, tapi masih ada jiwa-jiwa baik yang berkeliaran di luar sana. Jangan hanya karena sempat terluka kemudian tenggelam jauh dari membuka mata bahwa dunia tak selamanya tentang lelah dan luka.
@terusberanjak
259 notes · View notes
senandikaaa · 11 months
Text
IF NOT YOU.....
Jika bukan kamu, bisakah kau pergi sesegera mungkin?
Jika bukan kamu, bisakah pergi tanpa meninggalkan apapun?
Jika bukan kamu, bisakah kita tidak berjumpa?
Namun...
Jika itu kamu, bisakah kau menetap?
Jika itu kamu, bisakah kita membuat kenangan indah setiap saat?
Jika itu kamu, bisakah selamanya seperti ini?
Jika terlalu sulit....
Baiklah.
Baiklah.
Baiklah.
1 note · View note
senandikaaa · 1 year
Text
Gapapa kok, gapapa banget malah kalau emang kamu ga bisa melakukan sesuatu yang menurutmu itu bukan kapasitasmu. Ga perlu maksain sesuatu yang emang kamu ga mau. Atau, ya mungkin bisa-bisa aja, tapi kamu ga nyaman ngelakuinnya.
Karena kita emang ga akan pernah bisa nyenengin semua orang. Yang penting, kita tetep harus berbuat baik ke semua orang. Inget ya, berbuat baik itu ga harus selalu meng-iyakan apa yang orang mau.
—aviliaarmiani
123 notes · View notes
senandikaaa · 1 year
Text
HGN 2022
Hari ini, ah bukan.
Esok hari, inginku peluk diriku sendiri lalu memberinya tepukan pertanda kebanggaan akan kewarasan dan pencapaian. Selamat, siapa sangka takdir Allah begitu indah seperti ini.
Profesi ini adalah impian bagi mereka yang ingin.
Profesi ini apakah ada dalam benakku saat guru BK bertanya akan kemana diriku melangkah saat itu. Oh tentu tidak, mana ada angan yang terlintas saat aku beserta teman-temanku menerawang jauh mengenai masa depan.
Profesi ini adalah harapan.
Dan takdirku sendiri membawaku ke posisi ini.
Dimulai dari fase perkuliahan hingga kerja.
Saat menyandang title mahasiswapun, otak dan hati ini ingin tetap mengelak dari apapun itu yang berhubungan dengan profesi ini, padahal gelar sarjana dibelakang nama sudah pasti mengarah ke profesi ini.
Tidak mengapa, bagaimanapun rencana Allah lebih indah dan lebih baik. Ku sudah cukup berdamai dengan hal itu.
Menerima dan menjalani dengan tanggung jawab.
Terimakasih untuk profesi ini, aku dapat belajar banyak hal dan tentunya banyak berinteraksi dengan orang lain.
Belajar bagaimana menghadapi suatu moment dan dalam sepersekian detik harus memutuskan tindakan apa yang tepat untuk dilakukan, menahan emosi agar tidak nangis karena jika marah yang ada malah nangis bukannya ngomel dan secepat kilat harus good mood, memposisikan diri sebaik mungkin, dan yang pasti tanggung jawab dengan apapun amanah yang telah diberikan.
Selamat Hari Guru Nasional untukku, untukmu, untuk Bapak Ibu Guruku, untuk rekan semua seprofesi.
Selamat untuk kita si 'Pahlawan Tanpa Tanda Jasa', semoga yang kita sampaikan kepada mereka bisa menjadi secuil bekal untuk masa depan mereka yang gemilang.
Salam hangat dariku, tetap jaga kewarasan ditengah gempuran tuntutan dan gawean yang terus datang. :))
13 notes · View notes
senandikaaa · 2 years
Text
Kalaupun aku harus berbagi
Aku mengerti bahwa setiap orang sudah pasti memiliki bebannya masing-masing, bahkan untuk mendengarkan cerita saja.. mereka butuh hela napas seikhlas-ikhlasnya. Ada yang paling berisik tentang hari buruknya, juga ada yang paling damai menyembunyikan duka bertahun-tahun lamanya. Semua memilih cara berbeda ; berbagi pundak atau sekedar memberi kesempatan mendengarkan secara seksama.
Ditulis oleh : Venushara.
61 notes · View notes
senandikaaa · 2 years
Text
Tumblr media
Gadis itu merajuk manja, sang Ayah hanya memandangnya iba.
Bukan perkara enggan, tapi ia tak bisa.
Dari kejauhan, aku mencoba memahami situasi.
Ada apa ini?
1 note · View note
senandikaaa · 2 years
Text
Aku pernah menulis sebuah kisah nan menyenangkan.
Ku tulis kala jeda kuliah nan menggembirakan.
Aku lupa persis bagaimana prolog lalu epilognya.
Yang kuingat hanya saat suasana kala menulis kisahnya.
Lalu apakabar tokohnya?
Oh!
Sudah menghilang.
Tamat.
1 note · View note
senandikaaa · 2 years
Text
“Please don’t expect me to always be good and kind and loving. There are times when I will be cold and thoughtless and hard to understand.”
— Sylvia Plath
4K notes · View notes