Tumgik
#Muhammad SAW
goharshahi · 1 year
Video
youtube
*** ENABLE CC FOR ENGLISH SUBTITLES ***
New Video: Kya Qur’an Laila tul Qadr Mein Utra Tha? | Sufi Master Younus AlGohar | ALRA TV
https://www.youtube.com/watch?v=1AHdHindZKo
Was the entire Qur'an revealed over the course of 23 years or on the Night of Power? Sufi Master Younus AlGohar provides a thought-provoking discourse on the importance of understanding the divine temperament and the manifestation of the Qur'an.
-----------
✅ Get the latest updates from ALRA TV on Telegram Messenger. Download Telegram Messenger from the AppStore or Google PlayStore and subscribe to: https://t.me/official_alratv
❓ Question Sufi Master Younus AlGohar directly! Text your questions to us on WhatsApp: +447472540642 or Facebook messenger: http://m.me/alratv
Watch the live recordings of these lectures every day at 22:00 GMT at: http://www.younusalgohar.com
For Izn e Zikr-e-Qalb (Permission for Awakening of the Spiritual Heart) call Shaykh Amjad Gohar on this number +44 (0) 740 1855 568 via WhatsApp.
---
📱Social Media Instagram: http://instagram.com/alratv https://www.instagram.com/younus_algohar
Twitter: https://twitter.com/AlRa_TV https://twitter.com/mehdifoundation https://twitter.com/MessiahFdn https://twitter.com/younusalgohar
Facebook: https://www.facebook.com/alratv/ https://www.facebook.com/HHYounusAlGo...
Websites: http://www.goharshahi.us/ http://www.theawaitedone.com/ http://thereligionofgod.com http://www.younusalgohar.org/
*NEW URDU LANGUAGE WEBSITE* http://www.mehdifoundation.com/
3 notes · View notes
sheikhabdellatif · 2 years
Text
Darf man für einen Sterbenden Quran rezitieren - ist das eine Sunnah? mit Sheikh Abdellatif Man braucht für jede Handlung einen Beweis aus der Sunnah. Es gibt Leute die sich Shuyukh nennen aber kein #Wissen haben. Sie behaupten Dinge ohne Beweis. Der #Maßstab ist was #Muhammad saw gemacht hat. In diesem Fall ist es #halal. Wenn wir das aber nicht kennen von Rasul Allah dürfen wir es nicht machen. Diese Taten werden nicht angenommen. Wir kennen die #Rezitation für den Sterbenden nicht. Dies fundiert auf einem sehr #schwachen #Hadith. Allerdings ist bekannt aus der Sunnah mit #Beweisen, dass man den Sterbenden dazu ermahnt die #Shahada zu sprechen. Sag LA ILAHA ILL ALLAH Jemand der kein #Shirk gemacht hat wird das #Paradies bekommen. Man kann und darf für den #Sterbenden #Dua machen. So wie man auch beim #Krankenbesuch Dua machen soll. Die #Engel sind dabei und sagen #Amin. Es reicht auch nicht dass man beim Sterben dabei sitzt und La ilaha ill Allah sagt. Man muss den Sterbenden animieren dass er es selber sagt. Wer mit diesen #letzten #Worten stirbt dem wird das Paradies #garantiert. Es ist auch #erlaubt #halal einen #Nichtmuslim #Kafir zu besuchen. Oft wird #Sura #Yasin rezitiert oder andere Suren die sogar über #Jahannam sprechen. Wie kann das der Sterbende ertragen? Unser geliebter Prophet sallallahu 3alayhi wa sallam hat einen #Juden besucht der im Sterben lag und ihn aufgefordert den #Islam anzunehmen. Al #hamdulillah er hat die Shahada vor dem Sterben gesprochen.
6 notes · View notes
tobiasrauch · 2 years
Text
Scheich Abdellatif
6 notes · View notes
lachmalwieder · 2 years
Text
Kennen die Jinn das Verborgene (al-ghaib)?
2 notes · View notes
karatetommy · 2 years
Text
Sheikh Abdellatif erklärt die #Bedingungen damit ein #Bittegebet (DUA') angenommen wird. Viele Muslime wundern sich weshalb ihre Dua nicht ankommt.
Bekannte Bedinungen sind: #Al-Ikhlas (die Aufrichtigkeit), #Reinheit (Halal essen), kein #Hochmut oder #Stolz gegenüber dem Schöpfer.
Er sagt, dass Allah swt sogar sauer mit seinen #Dienern wird wenn sie kein Dua machen.
2 notes · View notes
rinaam-sblog · 10 months
Text
Patutkah disebut sebagai haji mabrur?
HAJI MABRUR PENGGERAK PERUBAHAN
Buletin Kaffah No. 300 (19 Dzulhijjah 1444 H/7 Juli 2023 M)
Usai sudah rangkaian ibadah haji yang dilakukan oleh jamaah haji sedunia di Tanah Suci pada tahun 1444 H/2023 M ini. Sebagian jamaah haji pun secara bergelombang sudah mulai kembali ke negerinya masing-masing.
Pada tahun ini diperkirakan ada dua juta jamaah haji dari berbagai negara hadir di Tanah Suci. Tak ada harapan dan cita-cita para jamaah haji saat berangkat ke Tanah Suci selain ingin mendapatkan predikat haji mabrur. Balasan haji mabrur tidak lain adalah surga. Demikian sebagaimana sabda Rasulullah saw.:
الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
Haji mabrur tidak ada balasannya kecuali surga (HR al-Bukhari dan Muslim).
Karena itu haji adalah salah satu ibadah yang utama. Ibadah haji bahkan memiliki keutamaan besar yang sejajar dengan jihad fi sabilillah. Nabi saw. bersabda:
الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ
Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji dan orang yang berumrah adalah tamu-tamu Allah. Allah mengundang mereka, mereka pun memenuhi undangan-Nya. Lalu mereka meminta kepada Allah, Allah pun memenuhi permintaan mereka (HR Ibnu Majah).
Rasulullah saw. pun pernah ditanya tentang amal yang paling utama. Beliau menjawab;
إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ . قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ حَجٌّ مَبْرُورٌ
“Mengimani Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” Beliau kembali menjawab,“Haji mabrur.” (HR al-Bukhari).
Hakikat Haji Mabrur
Menurut Imam al-Qurthubi, haji mabrur adalah orang yang berhaji tanpa bermaksiat kepada Allah, baik saat menunaikannya maupun setelahnya. Mengutip Imam Hasan al-Bashri, haji mabrur adalah yang pelakunya, setelah menunaikan ibadah haji, menjadi zuhud terhadap dunia dan menginginkan akhirat (surga) (Lihat: al-Qurthubi, Tafsîr al-Jāmi’ Li Ahkām al-Qur’ān, 2/408).
Secara garis besar para ulama menjelaskan bahwa orang yang berhak mendapatkan status haji mabrur adalah mereka yang tidak mencampur ibadah haji dengan kemaksiatan dan tidak melakukan lagi kemaksiatan usai berhaji. Karena itu tentu tidak pantas seseorang mendapatkan predikat haji mabrur jika selama menunaikan ibadah haji melakukan tindak kemungkaran; misalnya berangkat dengan uang haram seperti hasil riba, suap, korupsi, merampas aset milik rakyat, dll. Ia pun tidak patut mendapatkan status haji mabrur jika usai menunaikan ibadah haji justru kembali menceburkan diri dalam kemaksiatan seperti menelantarkan hukum-hukum Allah SWT, mengkriminalisasi ajaran Islam, menghalang-halangi dakwah penerapan syariah Islam, berkolusi dengan korporasi merampas aset milik umat seperti hutan, pertambangan, dsb.
Haji: Agenda Politik Akbar
Patut untuk dihayati oleh umat bahwa berhaji bukan saja memenuhi dimensi ruhiyah (spiritual). Ibadah haji juga memenuhi dimensi siyâsiyah (politik) dan perjuangan. Di antaranya, dalam ibadah haji tercermin keberhasilan Islam menjadi ideologi yang melebur umat manusia menjadi satu kesatuan tanpa perbedaan suku, ras, warna kulit maupun strata sosial. Tanah Suci menjadi tempat peleburan (melting point) raksasa untuk seluruh umat manusia. Demikian sebagaimana firman Allah SWT:
وَأَذِّن فِي ٱلنَّاسِ بِٱلحَجِّ يَأتُوكَ رِجَالاً وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
Serulah manusia untuk mengerjakan ibadah haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus. Mereka datang dari segenap penjuru yang jauh (TQS al-Hajj [22]: 27).
Saat Haji Wada’ kita mendapati Rasulullah saw. menyampaikan khutbah yang berisi pesan-pesan politik dan spiritual yang menggugah umat. Ada sejumlah poin penting dalam Khutbah Wada’ yang beliau sampaikan: Pertama, darah dan harta sesama Muslim terpelihara. Kedua, kewajiban menunaikan amanat, termasuk di dalamnya amanah kekuasaan untuk melayani dan melindungi umat. Ketiga, sistem ekonomi ribawi dihapuskan untuk selamanya. Keempat, menjaga aturan Islam dalam rumah tangga dan kewajiban mendidik istri. Kelima, kewajiban umat menjaga persatuan dan kesatuan. Keenam, kewajiban berpegang teguh pada Kitabullah dan Sunnah Nabi saw. jika tidak ingin tersesat dan sebaliknya umat akan tersesat jika berpaling pada ajaran dan sistem kehidupan selain Islam.
Pada momen Haji Wada’ juga turun firman Allah SWT berisi ketetapan-Nya tentang kesempurnaan Islam sebagai sistem kehidupan:
اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الإْسْلاَمَ دِيْنًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian, telah Kucukupkan nikmat-Ku untuk kalian dan telah Kuridhai Islam sebagai agama kalian (TQS al-Maidah [5]: 3).
Ayat ini seharusnya dijiwai oleh setiap Muslim, khususnya para jamaah haji, bahwa pada momen itulah Allah SWT telah menetapkan Islam sebagai sistem kehidupan yang sempurna dan menyeluruh. Bukan saja mengatur ritual ibadah haji, tetapi juga mengatur semua aspek kehidupan. Karena itu tak ada aturan hidup yang sepatutnya dijadikan pilihan oleh kaum Muslim selain aturan Islam. Bukan hanya untuk ritual ibadah, tetapi juga untuk kehidupan sosial, ekonomi, politik dan kenegaraan. Semua harus diatur oleh syariah Islam.
Haji: Inspirasi Perjuangan
Pada masa penjajahan mencengkeram Dunia Islam, ibadah haji menjadi salah satu stimulus yang menggerakkan semangat anti kolonialisme dan mendorong persatuan umat untuk melawan para penjajah. Di Tanah Air, salah satunya tercermin dalam peristiwa pemberontakan petani Banten 1888 yang dipimpin sejumlah tokoh haji melawan penjajah Belanda. Mereka terinspirasi dari pengalaman para tokoh umat saat mereka berada di Makkah.
Sejak itu, pemerintah kolonial Belanda mulai waspada dan berinisiatif untuk menyelidiki alasan orang-orang di Nusantara secara tiba-tiba memiliki watak revolusioner setelah kembali dari ibadah haji. Bahkan seperti diakui Snouck Hurgronje, “Para haji adalah wabah masyarakat pribumi. Mereka mendorong penduduk asli untuk melawan, menabur fanatisme dan kebencian terhadap orang Eropa."
Snouck yang kemudian diutus ke Makkah untuk mengetahui apa yang terjadi dalam agenda haji menyaksikan orang-orang dari seluruh Nusantara membicarakan tentang perlawanan Aceh terhadap orang Belanda. Kisah legendaris tersebar bahwa salah satu pejuang Aceh telah membunuh sebanyak 17.000 tentara Belanda. Hal ini membangkitkan kesadaran untuk melawan kolonialisme di wilayah-wilayah Islam.
Snouck yang kemudian dideportasi dari Makkah, langsung menyarankan kepada pemerintah kolonial Belanda kebijakan pembatasan ibadah haji. Dia juga mendorong pemerintah kolonial Belanda untuk memeriksa para jamaah yang baru pulang dari ibadah haji, khawatir mereka terjangkiti ideologi kemerdekaan dan berinisiatif melakukan pemberontakan. Ibadah haji dan pelaksanaannya diatur dalam Staatsblad 1903.
Pada tahun 1916, jamaah yang telah melaksanakan ibadah haji mendapatkan ‘ujian haji’. Ini sebenarnya adalah screening untuk jamaah yang ditakutkan membawa pikiran revolusi perjuangan melawan kolonial Belanda. Mereka yang lulus kemudian diberi gelar haji bahkan diberi pakaian khusus haji seperti peci dan jubah putih. Tujuannya agar kaum penjajah dapat mengawasi mereka. Snouck Hurgronje menyebut para haji sama seperti mesiu yang sewaktu-waktu berpotensi untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah kolonial.
Inspirasi perjuangan inilah yang diharapkan kembali muncul dalam setiap pelaksanaan ibadah haji. Ketika kaum Muslim dari segenap penjuru dunia berkumpul mereka dapat menceritakan kondisi negeri mereka masing-masing, bahwa akibat ketiadaan Khilafah Islamiyah sebagaimana saat ini, umat dicengkeram oleh neoimperialisme (penjajahan gaya baru). Politik, militer, ekonomi, sosial, budaya mereka dikendalikan oleh asing. Umat pun dapat berbagi kisah derita saudara seiman di India, Myanmar, Cina, Palestina, Suriah, dll. Demikian pula kondisi Irak atau Libya yang porak-poranda akibat agresi militer Amerika Serikat dan sekutunya.
Kaum Muslim bisa saling bertukar informasi bagaimana para penguasa kaum Muslim hari ini justru melayani asing dan aseng, membiarkan mereka menguasai kekayaan alam, serta menjadikan peradaban Barat sebagai budaya mereka. Pergaulan bebas, minuman keras, bahkan LGBT dibiarkan meruyak masuk ke tengah umat. Pada saat yang sama hukum-hukum Islam ditelantarkan.
Semua itu tidak lain karena selain mewajibkan ibadah haji, Allah SWT juga telah mewajibkan dakwah untuk memperjuangkan agama-Nya. Bahkan ketika Nabi saw. menyebutkan jihad sebagai amal yang utama di atas ibadah haji, kedudukan berdakwah di hadapan penguasa yang zalim justru disebut oleh Nabi saw. sebagai jihad yang paling utama. Beliau bersabda:
أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
Jihad yang paling utama ialah menyatakan kebenaran di hadapan penguasa zalim (HR Abu Dawud).
Karena itu kaum Muslim yang berhaji harus merasa terpanggil pula untuk berdakwah memperjuangkan Islam. Ini karena, sebagaimana ibadah haji, dakwah memperjuangkan Islam juga memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah. Karena itu pula janganlah umat berpuas diri usai menunaikan haji. Sebabnya, masih banyak kewajiban yang lebih utama yang harus ditunaikan kaum Muslim. Salah satunya adalah menyerukan kewajiban penerapan syariah Islam secara kâffah dalam institusi pemerintahan Islam, yakni Khilafah Islamiyah.
WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. []
---*---
Hikmah:
Imam Hasan al-Bashri rahimahulLâh berkata:
الْحَجُّ ‌الْمَبْرُورُ هُوَ أَنْ يَرْجِعَ صَاحِبُهُ زَاهِدًا فِي الدُّنْيَا رَاغِبًا فِي اْلآخِرَةِ
Haji mabrur itu adalah orang yang kembali dari berhaji menjadi zuhud terhadap dunia dan merindukan akhirat (surga). (Ibnu Rajab, Lathâ’if al-Ma’ârif, 1/62, Maktabah Syamilah). []
1 note · View note
chillinaris · 11 months
Text
Rasulullah dan Kisah Poligami
https://www.instagram.com/reel/CtJF3BYM1zY/?igshid=NjZiM2M3MzIxNA==
0 notes
Text
Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Polres Pandeglang Ikuti Vidio Zoom Mabes Polri
Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Polres Pandeglang Ikuti Vidio Zoom Mabes Polri
RELASIPUBLIK.OR.ID, PANDEGLANG || Polres Pandeglang mengikuti kegiatan video zoom yang di pimpin langsung oleh Kapolri dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah Dengan Tema “Dengan Aktualisasi Keteladanan Akhlak dan Kepemimpinan Nabi Besar Muhammad SAW Kita Wujudkan Polri Yang Presisi” , di Ruang Pintar Setda Kabupaten. Pandeglang, Selasa 18 Oktober 2022. Hadir dalam…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
warungkopi · 2 years
Text
Tumblr media
1 note · View note
hamdosana · 7 months
Text
"Rizq isn't just food or money. A sincere friend is also a form of rizq, a loving spouse, barakah in time, the peace of heart, a content family, all of this is a part of rizq."
2K notes · View notes
goharshahi · 1 year
Video
youtube
*** ENABLE CC FOR ENGLISH SUBTITLES ***
New Video: Surah Ad Dhuha Ki Batni Tafseer | [93:1-9] • EP73 | Qur’an e Maknoon | ALRA TV
https://www.youtube.com/watch?v=UhrrVP0zIlg
Why was Prophet Muhammad (s) disconnected from God for three years? What trials did the Prophet (s) face on his personal spiritual journey and who was his spiritual teacher? Sufi Master Younus AlGohar provides the answer from verses 1-9 of Surah Ad-Dhuha.
-----------
✅ Get the latest updates from ALRA TV on Telegram Messenger. Download Telegram Messenger from the AppStore or Google PlayStore and subscribe to: https://t.me/official_alratv
❓ Question Sufi Master Younus AlGohar directly! Text your questions to us on WhatsApp: +447472540642 or Facebook messenger: http://m.me/alratv
Watch the live recordings of these lectures every day at 22:00 GMT at: http://www.younusalgohar.com
For Izn e Zikr-e-Qalb (Permission for Awakening of the Spiritual Heart) call Shaykh Amjad Gohar on this number +44 (0) 740 1855 568 via WhatsApp.
---
📱Social Media Instagram: http://instagram.com/alratv https://www.instagram.com/younus_algohar
Twitter: https://twitter.com/AlRa_TV https://twitter.com/mehdifoundation https://twitter.com/MessiahFdn https://twitter.com/younusalgohar
Facebook: https://www.facebook.com/alratv/ https://www.facebook.com/HHYounusAlGo...
Websites: http://www.goharshahi.us/ http://www.theawaitedone.com/ http://thereligionofgod.com http://www.younusalgohar.org/
*NEW URDU LANGUAGE WEBSITE* http://www.mehdifoundation.com/
2 notes · View notes
sheikhabdellatif · 2 years
Text
Wer sind die echten #Awliyah mit Sheikh Abdellatif Teil 3
Was sind die #Eigenschaften von einem #Wali oder einer #Waliyah. Auch im Quran in Sura #Imran wird die Geschichte von #Maria #Maryam erwähnt die immer genug #rizq hatte.
#Ahlul Kahf haben 309 Jahre geschlafen.
Der große Wali von #as-Sufiya ist der #Dajjal. Er wird viele Wunder vollbringen (sind keine Karama) wie #Regen und #Tote zum Leben erwecken. Aber deswegen ist er kein Waliullah.
#Imam #Shafii sagt auch wenn jemand fliegen kann und über das Wasser läuft soll man ihn nicht als besonders erachten. Entscheidend ist ob seine #Taten mit #Kitab und #Sunnah übereinstimmen. So einer ist dann Wali u Shaytan nicht Wali u Rahman.
youtube
1 note · View note
sabinediebiene · 2 years
Text
0 notes
andyfrankenberger · 2 years
Audio
(Sheikh Abdellatif Audios)
0 notes
juttaskatze · 2 years
Text
Warum wird meine DUA nicht angenommen? mit Sheikh Abdellatif
0 notes
karatetommy · 2 years
Text
#Scheich #Sheikh #Abdellatif erklärt warum Musik Haram ist. Zählt es zu kleinen Sünden oder großen Sünden.
Manche Gelehrte werden Seide für Männer und Zina für Halal erklären - genauso wie Musik.
0 notes