Tumgik
#ceritasebelumtidur
diksimelancholic · 4 years
Text
Bercerita Sebelum Tidur
Tumblr media
---Obrolan Raga dan Pikiran
"Raga, ini udah malem. Tidur yuk, saatnya istirahat. Kamu lelah kan?"
"Iya tau ini udah malem. Tapi si mata belum mau tidur. Mungkin, kamu jg belum mau kan karena lagi banyak pertanyaan yang belum sempat terjawab hari ini?"
"Iya sih. Aku juga lagi cari jawaban dari berbagai pertanyaan yang masih berputar-putar dalam otak. Rasanya capek ya muter-muter terus. Tapi masih ada waktu besok raga, yuk mau tidur gak?"
Capek. Satu kata yang selalu menghantui kerap kali udah pasrah sama keadaan. Kala tubuh udah di hujani berbagai pertanyaan yang setiap tidur masih belum dapat jawaban.
Tenang. Kalau udah di kasur, rasanya tenang karena raga udah dipersiapkan buat istirahat. Rebahan kan posisinya? Posisi yang sering dilakukan sama orang yang bermalas-malasan. Iyakan, kaum rebahan?
Hening. Kalau malam mau tidur, suara bising udah kurang. Yang ada, cuma kita. Kita mendengar apa yang kita rasa dari segala panca indera. Salah satunya mata, kalau sedih pasti turun air mata. Bibir, pastinya senyum kalau lagi bahagia.
Malam. Waktu di mana raga mau istirahat, rehat dari berbagai aktivitas yang sempat menguras seharian. Pokoknya, waktu di saat kita bisa mendengar apa yang raga butuhkan.
Dialog atau monolog?
Kayanya, dialog tapi gak ada bunyi. Yang ngomong raga sama akal. Mungkin itu, mungkin 2 komponen itu yang selalu bikin diskusi sebelum kita tidur setiap hari.
Jadi, sudahkah kamu melakukan dialog sebelum tidur?
Tak usah banyak bicara, cukup dirasakan saja. Sejauh apa kamu bisa memahami diri sendiri. Sejauh apa kamu bisa bersyukur hari ini. Sejauh mana kamu bisa mengevaluasi terhadap apa yang sudah dilakukan sepanjang hari ini. Sampai...
---sampai kamu sadar waktu udah malam dan bersiap buat tidur.
SALAM MALAM,
Dari mata yang belum terpejam.
Aku dan cerita sebelum tidur.
💫
5 notes · View notes
langitmerah · 3 years
Text
[3/365]
Terbangun di penghujung malam dengan cara terindah yang selalu diberikan
Walau tertidur untuk beberapa saat demi menuai benih yang harus terus dijaga
Terdengar suara hening dari seberang, dengan lirih sebelumnya "Ya Allah, Ya Rahmaan, Ya Rahiim, Ya Malik, Ya Quddus, Ya Salaam"
Dari balik punggung yang jujur
Menarik garis merah, menekan dengan kuat supaya terlihat dengan jelas warna terangnya
Merangkul lembut demi memberi rasa nyaman dengan rasa tak tega yang harus dilawan
Ia kembali menggelar doa dengan menghamparkan semua perihal dosa
Meminta penuh harap agar langit malam menyelimuti dengan merelakan bintang berkelip menjadi penghiasnya dan cahaya fajar sebagai perisainya
Ia terpejam dalam angan dan tersadar dengan cahaya ufuk timur bak laron yang tertuju pada titik cahaya yang mungkin membinasakan
Kembali cerita itu dimulai
Rasa sakit, ruang penuh sesak, entah hanya perasaan atau memang sudah kenyataan
Menjadi perbandingan pada doa siapa yang terkabulkan
Menahan air mata agar tak jatuh dan tersadar bahwa "tidak ada yang benar-benar hilang" terbawa angin penghantar hujan
Dan saat gemuruh datang, ia bertanya "apa yang sedang kau sibukkan?"
Terguyur hujan di tanah, deras mengalir diatas pipi
Mendekat dengan niat tak kehujanan, tetap saja basah walau sedia payung dalam genggaman
Membuka gerbang kerinduan dengan melihat senyum yang mengembang pada isyarat mata yang menatap dalam
Ya, berjalan dibawah hujan menyenangkan, tak akan ada yang sadar sederas apa air mata jatuh
Dan..
Pintu itu tertutup dengan penuh perjuangan juga kembali terbuka dengan sedikit romansa yang tak perlu dibayangkan
Indah bukan?
Terkadang yang menjadi tujuan seringkali Allah belokkan dengan akhir yang lebih memukau dan memesona
Takdir Tuhan selalu begitu, selalu saja ada cara untuk membuat hambaNya semakin merunduk malu dan bersyukur penuh akan karunia dan anugerah yang tak masuk akal untuk dihitung
(03 Januari 2021, 10.10pm)
0 notes
acha-khalida · 4 years
Text
[Live IG] Mendongeng: Little Giraffe Big Ideas
Kamu pasti nggak asing kan nonton film keluarga terus lihat adegan orangtua bacain cerita ke anaknya sebelum tidur? Ternyata mendongeng memang jadi kegiatan yang ditunggu-tunggu dan berkesan buat anak. Lewat mendongeng, hubungan anak dan orangtua bisa bertambah erat. Bonusnya, anak akan lebih mudah memahami kosakata dan belajar dari pengalaman tokoh dalam cerita tersebut. Kegiatan mendongeng juga bisa jadi semacam waktu rehat buat orangtua selepas kerja atau bonus buat anak setelah belajar jarak jauh. Di video ini membacakan cerita tentang jerapah yang berusaha mengubah bentuknya supaya bisa berteman dengan hewan-hewan lainnya. Mmm, berhasil nggak ya?
Tumblr media
View this post on Instagram
A post shared by Karena aku unik dan berharga (@podcastperigigi) on Sep 2, 2020 at 6:56am PDT
0 notes
arratihra · 7 years
Text
Nikmat: Menangis
Ternyata.. menangis dengan kencang dan tersedu-sedu adalah sebuah nikmat. Setidaknya itu yang baru saja saya sadari.
Dulu, waktu masih ngekos, hobi saya adalah berdoa sambil menangis. Saya curhat (apapun dicurhatin), menangis sampai terisak, sampai tersedu-sedu. Bebas. Setelahnya pasti ada satu perasaan lega dalam diri, seperti masalah-masalah itu larut dibawa pergi oleh air mata. Setelahnya sayapun siap menghadapi kerasnya kenyataan lagi, dengan hati yang lebih lapang.
Sekarang, saya sudah kembali tinggal di rumah. Ada sedikit perasaan malu ketika melakukan kebiasaan menangis tiap berdoa kayak waktu di kosan. Ibu pasti bertanya ada apa, dan saya malas sekali menjelaskan, karena kadang alasan menangisnyapun tidak tentu. Kalau dulu di kosan, setiap rasanya sesak, ya menangis saja biar lega. Kalau sekarang, ada alasan untuk menangispun tetap malu kalau menangis. Bapakpun demikian, saya merasa kehilangan privasi (baca: kebebasan bercengkrama dengan diri sendiri) kalau di rumah. Sebentar-sebentar buka pintu kamar, sebentar-sebentar ngecek anaknya lagi ngapain, pintu dikuncipun ga bisa. Toh percuma juga pintu dikunci, kamar saya dan kamar mbak saya letaknya bersebelahan dan terdapat jendela besaaar (lubang tanpa kaca) di tembok sehingga saya bisa melihat kamar mbak, begitupun sebaliknya. Bercengkrama dengan diri sendiripun menjadi tidak leluasa.
Saya baru sadar, ternyata kesendirian waktu ngekos dulu adalah sebuah nikmat.
Kembali ke soal menangis. Sekarang saya sering merasa sesak, tapi tidak mungkin berteriak-teriak (nanti disangka gila hahaha), mau menangis tengah malam sekalipun tidak bisa. Bapak selalu bangun tiap malam untuk solat, saat bapak bangunpun pasti buka pintu kamar, ngecek anaknya udah tidur apa belum. Saya pasti diomelin kalau ketangkap basah tidak tidur karena nonton film barat atau drama korea, atau yang lain-lain (selain solat). Tetap tidak ada kesempatan untuk menangis.
Kadang, saya suka curi-curi waktu mandi (menangis tanpa berdoa), dan sebelum tidur (berdoa sambil menangis). Bisa sih menangis, tapi rasanya tidak lega.
Mungkinkah alternatifnya saya harus menulis seperti ini? Sekarang saya ingin menangis, tapi meracau seperti ini membuat saya kehilangan selera.
Atau mungkin nanti saya malah menangis saat membaca ulang tulisan ini ya. Saya menangis, kok bisa tulisan saya jelek sekali. Wkwkwk.
Selamat malam. Jakarta, 5 September 2017 Pukul 23.27
8 notes · View notes
punyajon · 7 years
Text
Di dunia ini aku perlu seseorang, tidak lebih dari satu ataupun tiga. Yang mengerti dan memahami tentang ke-pribadian seorang aku. Yaitu, kau.
Al-malas
5 notes · View notes
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Cerita Kiran dan Karim Episode 6 - Much Cooler Toys | Mainan yang Lebih Keren is Up!
Download: https://drive.google.com/file/d/0BwMCDG2t4f5maHVKdmhfM1pad0k/view?usp=sharing 
1 note · View note
cenderasageta · 6 years
Text
Berdasarkan pengamatan ringan sy, kita ga bisa ngukur besar kecil dan penting tidak pentingnya urusan/masalah orang.
Sy punya temen yg kalau dipinjemin barang-barang mahal kaya motor, mobil, kamera, dll dll ya santai aja, walopun langsung nyelonong minjem terus ijinnya setelah make. Doi ga permasalahin itu. Tapi kalo dia mau pergi beli barang—apapun barangnya eh ternyata tokonya tutup, seharian bisa stress kaya org kalah di pilkada. Pernah mau beli nasgor di ujung gang rumahnya dan lagi hujan eh ternyata abang nasgor ga jualan. Dua belas jam pertama masang muka tersedih yg dia punya sampe2 kalo kita liat bisa ikutan sedih, 12 jam berikutnya ngoceh gagal makan nasgor.
Cerita lain ttg temen sy yg rada-rada unique gitu ada, tapi disekip dulu ea. Kepanjangan ehe
Tumblr media
So, inti dari tulisan ini apa? Balik lagi ke kalimat pertama:)
1 note · View note
Photo
Tumblr media
Sejak kelahiran baby bbm kakak kakaknya sedikit dilupakan :D MASIH BERLAKU !!! Promo Arisan 25% Lebih murah dibandingkan beli Cash Hayuk angkut kakaknya, ada : KAKA MUTE : Sirah Nabawiyah yang dikemas secara apik, enak dibaca dan dipahami, WAJIB dibaca untuk SEMUA UMUR :D KAKA EMIAH : Enslikopedia Mukjizat Ilmiah berdasarkan Al Qur'an & Al Hadist, menjadikan anak Pintar Sains yang berakhlakul karimah, WAJIB SEMUA UMUR :D KAKA 24NR : Teladan teladan para Nabi & Rasul ada semua disini, WAJIB SEMUA UMUR :D KAKA RATU : Menceritakan sisi lain Rasulullah seperti menjadi pebisnis ulung, panglima tangguh dll yang diilustrasikan bergaya kartun yang disukai anak anak, WAJIB PUNYA :D Koleksi semua untuk menambah literasi Buku di Rumah.. Arisan 10 Bulan Mute disc 25% Mute 326.250 per bulan Ratu 148.125 per bulan EMIAH 296.250 per bulan 24 NR 166.875 per bulan "Hayo kepung rumah dengan bacaan manfaat, minimkan penggunaan gadget" Marita Ningtyas WA 0857.4096.2106 #SpiritNabawiyahCommunity #MuteBukanBukuBiasa #WonderfulEmiah #BersahabatDenganKeteladanan24NR #RatuShirohAnakTematik #AyoBacaBuku #Parenting #BukuIslami #Islam #Sirah #KisahRasul #RiwayatRasul #CeritaRasul #KisahIslami #BukuBergizi #BukuBagus #BukuMuslim #BukuAnakMuslim #BukuCeritaAnak #CeritaSebelumTidur #MuhammadTeladanku #BukuMurahIndonesia #ArisanBukuOnline #JualBukuOnline #JualBukuAnak
0 notes
Photo
Tumblr media
Apa artinya .... Entah ini hanya angan, ilusi atau bahkan hayalan. Baper.. mungkin iya. Tapi ini beda. Membingungkan ??? Sangat membingungkan... Sebaper bapernya gua, hanya sebatas diri, tapi ini ??? Bener-bener membingungkan. . . Hati tak sebercanda ini kawan, Canda tak terbawa gini sobat, Jadi,.. ini apa?? Membingungkan, iya sangat membingungkan. . . Dia hadir menjemput, bukan seperti biasa yg dialami.. Dia membawa dalam dunia yang lebih sakral.. Takut bukan disaat ku pergi dia mendekat lewat mimpi, tapi disaat aku diam juga meredam. . Katakan jika ini ilusi, Katakan jika ini angan, Katakan jika ini khayalan, Jika benar ini ilusi dan angan sebuah khayalan, maka izinkan aku mencintaimu dalam Diam. Jika itu petunjuk, maka dekatkan dan beri rasa ... @M.Rn @ceritasebelumtidur
0 notes
arianihana · 8 years
Text
Percakapan si anak tengah dan ibunya
Suatu hari, kabarnya komplek perumahan tempat kediaman si anak tengah (sebut saja anteng) terendam banjir. Mendengar hal itu, anteng merasa harus pulang ke rumah segera. Ia menempuh perjalanan pulang naik KRL dengan hati yang panik, kemudian disambung naik ojek. Sayangnya, karena banjir akses ke komplek menjadi terbatas, ojek tidak bisa lewat. Sedangkan jaraknya masih cukup jauh dari rumah si anak tengah. Akhirnya ia turun dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Saat itu sudah pukul 8 malam, dan barusan diumumkan bahwa warga sekitar habis menemukan ular.
Ia semakin resah.
Begitu sampai di daerah rumahnya, gadis lega karena ternyata banjir telah surut dan air pun tidak sampai masuk ke dalam rumah. Begitu masuk, ia mendapati ibunya sedang menonton televisi. Setelah salim, anteng langsung nyerocos ke ibunya, mungkin karena lelah.. (kan habis kuliah gitu).
Anteng: “Buuuuuu masa ya tadi pas aku pulang, aku jalan dari komplek P ke komplek kitaaa, jauh banget kan huhuhu mana tadi bapak-bapak pada nemuin ular kan ngeri, ojek juga ga bisa masuk ke komplek, air menggenang, listrik dipadamin hih pokoknya.... ahshagdhagdydygdw” (ngerengek ngeluh gitudeh)
Dengan tenangnya, Ibu gadis menimpali "Untung anak ibu pendaki yah.."
Seketika si anak tengah diam. Sepertinya malu!
0 notes
langitmerah · 3 years
Text
[2/365]
"Boleh bertanya, apa keinginanmu saat ini?", tanya seseorang.
"Jadi pribadi yg lebih baik dari hari sebelumnya"
Saat ku bertanya pada seseorang yang lain tentang "Seperti apa nilai dari dirimu?"
Seseorang itu menjawab "Em, sosokku, di mataku.. Bukan orang baik yang berikhtiar jadi baik"
Inilah pertanyaan dan jawaban di awal tahun 2021.
Tentang bagaimana harapan dan value dari seseorang. Tentang tujuan yang ingin dicapai dengan berbagi risiko yang menantang untuk dihadapi bukan untuk dihindari. Tentang rasa bersalah yang ingin ditebus dengan pertaubatan, menutup dengan kebaikan-kebaikan dan kebermanfaatan. Tentang bagaimana seseorang yang dengan nyaman bercerita bagaimana dia pernah jatuh ke jurang terdalam dan titik balik untuk kembali merangkak memanjat pada tempat yang mulia dihadapan Tuhan.
Kesempatan.
Waktu yang diberikan.
Bukan lagi untuk dipermainkan dan diabaikan, tapi untuk direnungkan, dicari hikmah yang tersirat dan tersurat, diperbaiki, dan dijadikan kebiasaan yang terus kontinyu. Sampai Tuhan menyambut dengan kalimat " Duhai HambaKu, Masuklah kedalam SyurgaKu" dan para Malaikat memberi salam dengan berucap "Selamat, atas kesabaranmu".
(03 Januari 2021, 9.44pm)
0 notes
punyajon · 7 years
Text
Menjelang...
Dua tahun menghanpiri dan masih menjelang, belum pasti.  Bersama, menalar jalanan, tertawa, terkadang sambil makan. Meneliti setiap yang hendak melewati, terkadang tertawa. Menerobos dan memaksakan, dan itu sakit. Berlari dari anjing mengonggong, lelah itu pasti. Menyebrang jalanan, lalu merayakan keramaian dan itu bising.
Kapankah Kota ini sunyi ? hingga kita bisa leluasa pergi tanpa harus saling berlomba dan menunggu hingga lampu merah itu menuju kuning, lalu hijau. Kita selalu sabar menunggu dibelakangnya, iya, dibelakang sebuah mobil yang hendak mengahalangi, hingga kita terdiam dan rela, walaupun langit mulah mendung, hujanlah.
Basah ? tentu basah. kesal ? Pasti. Lelah ? Setiap hari. Coba tanya demi apa. Demi apa ? Demi kau tahu bagaimana rasanya air, Demi kau tahu bagaimana apa itu kesabaran, Demi kau tahu bagaimana mengalah pada semuanya. Ya, mengalah demi semua bahagia.
Ini ditukis dan diketik ketika menjelang subuh dan tentu sedang lapar. Tanpa rasa lapar ini tak akan terjadi, mungkin aku sedang tidur dan sekarang mau dan ingin tidur.
Selamat berbahagia.
1 note · View note
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Cerita Kiran dan Karim Episode 7: Hari Pahlawan Nasional | National Heroes Day
0 notes
dinasalsabil · 8 years
Text
Dongeng Pelangi
Pada zaman dahulu kala, hanya ada tiga hari dalam satu windu, pelangi singgah di bumi. Pelangi itu perpanjangan sayap peri yang membawa damai di hati penduduk langit dan bumi.
Di antara hari-hari pelangi turun ke bumi, bersorak sorai lah mentari. Dengan bangganya ia berkata pada langit bahwa dia lah sebab pelangi itu ada.
Terpingkal-pingkal awan hujan mendengarnya. Berkilah sang awan kelabu bahwa dialah pembuat pelangi muncul ke permukaan.
Hampir terjadi perkelahian ketika langit diam saja mendengar dua rekan yang ia biarkan menggantung di antara luas dirinya itu. Ketika sang peri muncul dari ufuk membawa kemilau sutra di lengan kirinya.
Wajahnya tirus dan ayu, dengan mata sayu mengapit hidung runcing, berdagu lancip membentuk belahan tipis persis di bagian tengahnya. Dengan rambut diikat ke belakang setengah kencang, kepakan sayapnya membuat rambut kecokelatan itu tampak berlarian.
Duhai eloknya pemandangan tersebut, hingga membuat mentari dan awan hujan terlupa tengah berada di pertikaian.
Sang peri melerai dan mengatakan bahwa awan hujan dan mentari yang muncul setelahnya memang menjadi sebab peri turun ke bumi. Sebab peri suka kehangatan lembut dalam nuansa lembab setelah hujan mengguyur tanah.
Sayap peri hanya akan memulaskan tipis-tipis warna-warni indah di antara hujan dan mentari. Seluruh warga langit dan bumi menari, bahagia tidak terperi.
Namun, sang peri kecil yang ternyata bijaksana bercerita bahwa ada pelukis yang lebih besar lagi kuasanya sebagai penyebab alam semesta dan bahkan kecantikan dalam dirinya ada.
Mentari dan awan hujan begitu meyakini tiap perkataan peri. Diresapinya nasihat peri dan sekotak cahaya untuk disimpan apabila mereka merindukannya.
Sesaat sebelum peri itu kembali pergi, ia mengingatkan kehadirannya sewindu lagi. Namun, jika di antara waktu itu penduduk langit dan bumi resah menanti damai, mentari hendaknya datang membuka kotak warna peri segera setelah awan kelabu meneteskan air hujan.
Sejak itu, pelangi tak selalu datang bersama peri. Dan untuk melihatnya tak perlu rindu menunggu satu windu. Sebab mentari dan hujan yang tidak pernah bersatu, kini memiliki alasan untuk bersama dibalik rindu.
#TAMAT#
Bogor, 22 Maret 2016 Di malam yang sudah tentu tiada berpelangi
1 note · View note
irwantitami · 8 years
Audio
(Irwanti Cinta Dwi Utami)
0 notes
spektrumcahaya · 9 years
Text
Ada kalanya orang yang mulanya asing, saat kau bertemu dengannya, kau merasa telah berteman lama. Ada kalanya orang yang kau kenal lama perlahan menjelma orang asing dan kau tak tahu harus bagaimana. Kau hanya tetap ada di sana, berdiri menunggunya mengajakmu bergurau ringan seperti biasa.
3 notes · View notes