Tumgik
rumpikerzzzworld · 3 years
Text
Tibra Vacation 2021
I. Pendahuluan
Penulisan ini dibuat sebagai arsip memori selama refreshing dan staycation di tempat yang akan dibahas di bawah dan juga untuk memenuhi permintaan teman-teman yang budiman untuk membuat review mengenai tempat tersebut.
Jangan serius-serius amat cuiii!!
II. Latar Belakang
Di tengah kejenuhan sosial yang melanda dunia di era pandemi yang mana ruang gerak masyarakat sangat dibatasi, sehingga menimbulkan frustasi tingkat tinggi selama dua tahun ini (bacanya sambil nge-rap guys). Maka dari itu, ada rasanya perlu sesekali untuk menghempaskan ke-stress-an ini, beberapa diantaranya adalah dengan pergi dari kota, tinggalkan rutinitas sebentar, hirup udara segar, melihat hal-hal yang baru, mencicipi makanan-makanan yang enak, istirahat~
III. Rumusan Masalah
1.       Apa yang harus dilakukan ketika bosan selama pandemi?
2.       Kenapa kita harus menghilangkan kebosanan ini?
3.       Kapan saat yang tepat untuk mengursir kebosanan?
4.       Kemana kita harus pergi?
5.       Bagaimana cara melakukannya?
IV. Pembahasan
Dalam bab berikut, penulis tidak akan menggunakan bahasa yang baku dan sesuai standar ejaan yang disempurnakan, biar gak tegang bacanya ya shay.
Okay cuss!
I and my friends actually had a lot of plans to go here and there, tapi failed terus selama pandemi, entah karena border ditutup or adanya ppkm level 4, and because of one by one of us got the c-virus. Jadi, ketunda terus agenda yearly vacation nya. Dikarenakan kalo nge-plan jauh-jauh hari agak mustahil untuk keadaan sekarang, jadi yang gercep dan realistis aja selama semuanya lagi pada sehat.
Actually, we wanted to do glamping at Legok Kondang, tapi udah penuh sampai tahun depan bun, so skip!! We tried to find other places dan seleksi beberapa tempat yang akhirnya kita putuskan untuk milih villa ini dikarenakan vibe nya asik dan agak-agak mirip glamping. We booked for 2 nights. Gw booking H-6 sebelum pergi.
I found the place on Airbnb tbh, lalu pas di cek di ig ada akunnya dan kontak personnya. Jadi sebelum booking, gw sempet kontak orang villanya via wa dan ybs mengarahkan gw untuk reservasi via web berikut, silakan klik:
web booking villa tibra
ini akun ig nya guys -> ig villa tibra
Dibanding di Airbnb, pilihan di web tsb lebih banyak untuk unitnya. Jadi kita bisa langsung pilih mau book unit nomor berapa. Gw dkk memutuskan untuk book unit 504 dari sisa 4 unit yang tersedia. Harga per malam nya fluktuatif tergantung hari (weekdays/weekend) dan demand sepertinya. Kali ini gw dapet dengan harga only Rp1.950.000 untuk 2 malam. Nama tempatnya: Villa Tibra, yang setelah gw googling ternyata tibra adalah bahasa sunda yang artinya tidur nyenyak. Villanya is a pet friendly, jadi boleh bawa anjing atau kucing peliharaan.
Untuk sekarang ini ada 8 unit villa. Dari paling bawah ada unit nomor 507 & 508 yang mana ratenya lebih mahal dibanding unit yang lain, dikarenakan 2 villa tsb pemandangannya langsung view hijau-hijau pepohonan dan ladang, ruangannya agak lebih luas, dan ada tempat tidur jaring-jaring di lantai 2 nya. Ratenya beda dikit sih, sekitar 100ribuan aja. Sehari setelah booking, gw sempet mau upgrade ke villa nomor 507 or 508, tapi gataunya sudah fully booked. But later on, I thanked God, gw gak jadi upgrade, karena gw lebih suka unit 504 secara lokasi dan beberapa hal yang akan dijelaskan di bawah.
Kalo ngurut dari timeline perjalanan gw dkk, dari Jakarta kita ke kota Bandung untuk cari supermarket buat belanja cemilan dan stok kebutuhan makanan selama di villa karena gak ada breakfast dan restonya pun belum jadi. Tapi, villa nya somehow kerjasama dengan Rumah Makan Mang ijot yang letaknya di dekat jalan masuk ke villa. Jadi, sebenarnya bisa pesan makanan via wa yang menu booknya ada disediain di kamar.
Tumblr media
Setelah beres belanja kebutuhan, kita cuss lunch di Sei Sapi Lamalera cabang DU yang cukup hits di Bandung yang katanya enak banget. Hemmm overall menurut gw sih lumayanlah, harganya sih murah sekitar 20-30k an, tapi porsi sei nya dikit untuk yang reguler dan potongan dagingnya agak kekecilan kalo menurut gw. Jadi kalo lagi kelaperan mending pesen yang jumbo atau pesen beberapa menu.
Tumblr media
Lanjut nyari outdoor kafe di Dago Pakar, and we decided to visit Kopi Bawah Pohon. Ambience dan tempatnya sih asik banget buat nongki-nongki outdoor, cukup sejuklah. Tapi, temen gw pesen kopinya rasanya zonk! Loll.
Tumblr media
Gapake lama, kita langsung cuss tujuan utama kita: staycation at Villa Tidur Nyenyak aka Tibra, yuhuuuu~
Perjalanan menuju ke Villa Tibra cukup menanjak karena agak di atas. Letak Villa Tibra ada di Jl. Kolonel Masturi No. 508c, Jambudipa, Kec. Cisarua, Kab. Bandung Barat. Jalan Kolonel Masturi ini ternyata panjang bingit kek Jalan Raya Bogor. Jalan ini ada di sepanjang Cimahi sampai Lembang. Jadi lumayan jauh, sekitar 10km lebih kalau mau ke Lembang dari tempat ini.
Jalan masuk ke villanya gak jauh dari jalan raya, tapi belum ada plang petunjuk kalo di dalam jalan itu adalah jalan menuju Villa Tibra. Jadi, patokannya bisa diliat dari RM Mang Ijot, atau cek di gmaps udah available sih lokasinya. Parkirannya ngepas aja untuk beberapa mobil. Sesuai dengan tamu yang datang, ada sekitar 8 mobil yang terparkir pada hari itu.
Pada saat check in sempet bingung karena gak ada petunjuk untuk check in dimana, ternyata meja respsionistnya belum ready. Jadi, cuma ada yang jagain dan belum strict sih sejauh ini, tergolong masih belum formal mekanismenya. Kayaknya petugasnya juga orang lokal. Teteh-teteh yang anterin ke unit kita pun sopan, ramah, dan baik.
Sesampainya di unit 504, we’re very happy about the place, sesuai ekpektasi or even better than our expectation. Bentuk bangunannya kayak rumah dibangun setengah gitu. Di teras utama ada small garden dan kursi-kursi buat duduk santai which I liked very much about this place. Lalu, di lantai satu ada meja cabinet beserta kursinya, kasur king size nomor 1, standing mirror, smart tv, private wifi, small living room, dan toilet. Sedangkan di lantai 2 ada dua bedroom ukurang single bed, small cabinet, area ngedeprak aesthetic dekat jendela, dan balkon disampingnya.
The place was very clean and well maintained. Kalau siang-siang agak cukup panas di lantai dua, tapi kalau malam dingin sekitar 14-16 derajat. I love it so much karena dari pagi sampai sore ada suara burung berkicau which is bikin  lebih menyatu dengan alam. Eyaaaa.
Tumblr media Tumblr media
Tempat ini emang cocok banget buat healing staycation, dan bikin mager untuk kemana-mana. Lebih asiknya lagi mereka provide Netflix di smart tv nya trus juga ada beberapa provider tv lain, youtube, dan browsing via smart tv nya. Yang agak minus dari unit nya adalah karena bangunannya mostly dari kaca dan kayu jadi agak berisik kalo lagi beraktivitas di atas. Pintu kacanya pun suaranya berisik kalo lagi ditutup.
Untuk complimentary F&B mereka provide kangen water, nescafe, dan teh sariwangi. Di minibar nya ada beberapa cup noodles, snack, dan air mineral literan. Yang gw suka dari minibarnya, mereka nempelin harga langsung di stuffnya, jadi kalo mau beli snack minibarnya bisa tau harganya langsung.
Yang perlu be careful dari selama menginap di villa ini, dikarenakan mostly kaca jadi keliatan aktivitas di dalem dari unit depan dan beberapa angle dari unit belakang. Jadi, pastikan kalau mau melakukan hal-hal yang private kayak ganti baju dll ditutup dulu tirainya. Selain itu, ada cctv direct langsung juga yang menghadap ke villa.
Okay, I think it’s quite detail untuk deskripsi unitnya. Lanjut ke ativitas selanjutnyahh~
Malamnya gw dkk bikin dinner nge-grill daging karena kita bawa kompor portable dan cooking tools. Gw juga sebenarnya gak tau apakah ada peraturan yang ngebolehin atau gak ngebolehin untuk ngelakuin aktivitas ini. Yang pasti kita ngelakuinnya di teras outdoor yang mana keliatan cctv jadi kalau seandainya ditegur orang villa kita bakal stop. Dan ternyataaaa unit sebelah kita keluarga gitu juga rame-rame pada nge-grill. So, keknya boleh untuk masak-masak outdoor?
Keesokan harinya gw baru tau ternyata mereka ada sediain beberapa bbq tools di samping kolam renang. Atau itu untuk kegiatan wedding? Oh ya!! Di depan pintu masuk setelah parkir ada area luas berikut untuk wedding venue. Viewnya kolam renang. Keknya boljug adain private wedding sewa semua villa untuk orang-orang terdekat yang dateng ke wedding. Seruuuu pasti unchhhh kpn y.
Tumblr media
Skip!!
Setelah dinner-dinner gak cantik karena kita makannya agak bar-bar, lanjutlah ngeteh sambil nge-netflix (unchh syurgaaa), lalu sesi malem deep talk tentang kehidupan masing-masing dan masa depan. Mantafff~
Pagi-pagi gw sebenarnya berniat mau liat sunrise, tapi the day after gw bangun setengah 6 untuk subuhan ternyata udah terang gess. Jadi, yg cocok buat liat sunrise keknya jam 5 subuh. Udara pagi-paginya superb, I wish I could breathe in that kind of fresh air everyday. Bikin badan, jiwa, pikiran sejuk dan tenang banget suasana paginya tuh.
After breakfast, kita sebenarnya rencana mau ke curug Pelangi, di google ada informasi kalo tempatnya temporary closed. Tapi, kita gak percaya dan berniat untuk cek langsung dan ternyata emang tutup selama ppkm, LOLL. Kata penjaganya semua curug lagi tutup sih selama ppkm level 3-4 ini. Yaudslah kita balik lagi ke villa aja, karena agak males ke tempat wisata lain yang mostly kita udah pernah sambangi.
Lunch nya kita pesen makanan di warung Mang Ijot, tinggal telepon atau chat ke nomor yang tertera, kemudian bisa langsung diantar ke room kita. Mang Ijot to the rescue~ ketika pengen gak ribet masak atau pesen makanan yang jauh. Menunya makanan khas sunda. Rasanya not bad. Harganya juga lumayanlah. Tapi kalau mau pesan makanan yang lain, alhamdulilah ada grab/gofood gess. Simpel, gak pake ribet.
Sorenya, gw dkk niat mau berenang. Sesampainya di tkp, hemmm airnya tidak sejernih seperti yang terlihat dari jauh. Kalo kata temen gw, bisa jadi karena gak pakai kaporit makanya airnya kek gitu. Gw agak ragu, jadi mengurungkan niat untuk berenang. Jadi, yauds enjoying the pool view aja sambil putu-putu di kasur jaring-jaring.
Out of nowhere, tetiba pen maem pizza. Cocok nichh dimakan sambil mandangin sunset. Pesen pizza di grab lumayan jauh jaraknya sekitar 5km. Alhamdulilah ada aa’ ojol yang mau ambil orderan gw. This is us with black dresscode, enjoying pizza and sunset sambil buat konten. Eyaaaa.
Tumblr media Tumblr media
The last nite before going home the day after huhu T.T I want to live in this kinda place. Somehow inspiring me untuk bikin rumah masa depan gw yang gausah gede-gede. Cukup sederhana, sejuk, adem, nyaman, tenang, dan homey. Someday yaaa aminnnn.
Udah siap-siap mau bobo, lampu udah mati tetiba temen gw ke-ide-an ngambil foto di carpet zone deket jendela and ternyataaa hasilnya bagus so romanticcc~ gw tidur di lantai 2 btw karena kalah suit heolll. Tapi di lantai 2 tuh vibenya emang romantic banget kalo malem. Cucokkk.
Besokkan paginya, kita enjoying the place for the last time. Hirup udara segar sebanyak-banyaknya, minum hot chocolate, makan croissant. Duh nikmatnya dunia, alhamdulilah ya Allah dikasih kesehatan, rejeki, dan teman-teman se-frekuensi untuk ngerasain hal kek gini.
Btw, ada peraturan tertulis kalo checkout maksimal jam 12 siang. Kalo lebih dari itu bakal dikenakan charge 100k per jam. Jadi, mending packing dari malem atau pagi biar gak buru-buru dan bisa tepat waktu checkoutnya. Untuk jam-jam checkoutnya teteh-tetehnya bakal strolling around the villa ngecekkin kondisi villa sebelum kita leaving the place.
Sebelum checkout, gw strolling around the neighbourhood untuk screening unit-unit lain untuk the next reference kalo nginep disini lagi. Setelah gw ceki-ceki, unit 504 paling private lokasinya karena di ujung samping dan lebih private frontyard-nya, gabisa dilewatin orang lain unit ini karena gak ada jalan setapaknya. Selain itu juga pemandangan depannya lebih seru karena ada unit-unit lain di depannya. So, secara lokasi gw prefer unit ini.
Gw pun kepo-kepo nanya ke mamang-mamang tukang bangunan yang lagi kerja. Mereka bilang lagi bangun 5 unit lagi gess!! Jadi kemungkinan totalnya bakal ada 13 unit dari 8 unit yang udah ready. Selain itu, mereka juga lagi bangun rumah pohon, cocok nih buat tempat main anak. Emang family friendly banget nih villa. According to teteh-teteh nya, villa ini udah setahunan. Jadi, emang masih baru dan belum semuanya jadi. Okay then, I will come again if everything has been built. Semoga lebih kece dan tetap well maintained ya.
Tumblr media
Villa Tibra kudu kasih gw reward nih karena udah secara langsung mempromosikan tempatnya via ig story dan tulisan di blog ini. At least there were some potential customers whom kept asking me about the place are interested in this place. Apalagi kalo tulisan gw ini banyak yang baca, beuhh!! Lol jk.
Anyway, See You Tibra!! It’s time for us to leave you, but don’t be sad because we’ll come again inshaAllah.
Sebelum back to Jekardah, kita rencana mau lunch di Iga Bakar si Jangkung, but apparently it’s weekend and so crowded. Jadi, gw langsung cari tempat makan di area situ via grab food, cek yang bintangnya tinggi dan yang beli udah ribuan. Kita akhirnya milih makan di Bakso Semar Asli di Jalan Cihampelas. Bakso uratnya enak!! Rusuknya kebanyakan tulang, daging-daging yang nempelnya dikit beudd huhu padahal ekspektasi gw kek rusuknya Bakso Samrat yang dagingnya banyak dan lembut banget. Yaudslah ya~
Tumblr media
IV. Kesimpulan
1.       Staycation dengan orang-orang terdekat adalah pilihan yang pas untuk mengobati kebosanan selama pandemi.
2.       Carilah cara untuk menghilangkan kebosanan di era pandemi ini agar tetap waras dan semangat lagi untuk menjalani rutinitas sehari-hari.
3.       Saat yang tepat untuk mengusir kebosanan adalah ketika sudah merasakan burn out, dan momennya ketika semua sedang ada waktu, rejeki, dan kesehatan.
4.       Pergilah ke tempat yang gak ribet, aman, dan jauh dari keramaian selama ppkm level 3-4
5.       Googling, liat review, dan referensi sebelum pergi.
 V. Penutup
Sekian dan terima gaji gess. Jangan lupa like comment and subscribe youtube channelnya bigbang~
I will continue to write the prev trekking dan trip to Da Nang yang tulisannya ke pending karena gw mager.
See you on another review and stay healthy!!
5 notes · View notes
rumpikerzzzworld · 4 years
Text
Da Nang Trip Prologue
Tumblr media
HEYHOOO. The trip that i’ve postpone to write because i was so busy and hadn’t find the mood to write this. Finally!! My creative brain started to work again. I’m writing and sharing my super fun Da Nang trip with my travelling squad (Amirah and Dina). Btw i’m gonna write in bahasa mixed english. Leggo!!
Da Nang!! I had been wanting to go to this place ever since i saw my fave korean celebs went to this place, huehehehe. Pertama gara-gara Yura nge-post foto-foto dia lagi holiday sama keluarganya di Da Nang. Langsung googling, and the place is so good apparently, I want to go there too!! Gas langsung cek tiket, eh mahal ternyata karena gak ada yang direct jadi harus transit. Jadi gue mengurungkan niat kesana dech, hikshiks.
Beberapa bulan kemudian Hong Jong Hyun (ex onscreen husbandnya Yura) ngepost kalo dia lagi photoshoot di Da Nang. Makin mupenggg. Cek tiket lagi. Masih mahal. Yauds, bye!! 
Gak lama kemudian, airasia promo again. Tanpa babibu cari tiket, book ke Singapore. Kelar pulang SG, ada promo lagi. Cari-cari ke Da Nang. Tada!! Dapett!! 2,5jeti PP. Very cheap!! Langsung share ke geng travelling, they googled about Da Nang and excited about the place. Langsung book gak pake lama keburu abis. Actually, i booked for 4 pax, due to some reasons, one of my friends canceled the trip. Jadi, yang berangkat yaitu formasi buat ke Korea. I booked the ticket before I went to Korea. So, basically I had two travelling tickets abroad at that time, lol sok tajir. Tapi, jangan sedih, dengan installment gak bikin kantong langsung kering, jadi bisa nyicil selama beberapa bulan. 
Cuss maju ke next year which is 2019. Kita bikin itinerary belajar pengalaman dari bikin itin ke Korea, bahwa kalau jalan-jalan jangan maruk bikin itin mau ke semua tempat wkwk. Jadinya buru-buru waktu banget kalau kebanyakan masukkin tempat. Jadi, trip kali ini kita mau woles. Bikin itin nya gak seribet ke Korea, karena kita cuma 4 hari 3 malam di Da Nang. Tempat wisatanya pun gak se-membludak Korea. 
Sebelumnya gue udah browsing mengenai Da Nang dan traveling di Vietnam. Hal yang paling banyak diungkapin turis yaitu kendala bahasa karena banyak yang gak bisa english. Jadi, untuk menghindari kendala kesusahan disana untuk sewa apa-apa, gue udah book anything mostly through internet, biar sampai sana tinggal cuss jalan aja. 
Accommodation & Transportation
Penginapan di Da Nang buanyak banget, harganya banyak yang low-budget, yang mahal dan mewah pun ada. Comparing to the hotel price in Bali, it was almost the same. Harganya kompetitif, secara emang tempatnya lagi berkembang banget buat jadi top wisata di Vietnam. 
Setelah browsing banyak tempat, finally kita menjatuhkan hati pada Raon Danang Hotel. We booked the accommodation through Agoda. Lokasi nya dekat dengan My Khe Beach, yang mana ini menjadi salah satu tempat tujuan untuk kita sambangin. Lokasi oke, kamar oke, fasilitas lumayan dengan harga yang cheap dapet bathub loh. It was around VND 2,1mio or IDR 1,4mio for 4 days 3 nights and could accomodate 4 guests!! Itu pun udah termasuk breakfast gaes, serta ada a small pool nya kalo mau berenang. Luar biasa murah bukan?
Pihak Raon Hotel nya pun kirim email ke kita mengenai konfirmasi booking and they offered airport shuttle service seharga VND 150k one way atau sekitar IDR 90k. Kalau pesan untuk PP aiport-hotel-airport tinggal dikalikan dua. For comparing, gue coba liat harga sewa via OTA such as klook, traveloka, dll. Dan gue memutuskan untuk ambil transport from-to airport dari Raon Hotel’s shuttle service.
Selain transportasi dari-ke bandara, gue menanyakan rate harga sewa mobil selama disana dan comparing dengan harga di OTA. Lagi-lagi, Raon menawarkan harga yang lebih murah!!! Gausah pake ribet, langsung ambil lah tawaran dari Raon. Berikut rate yang gue dapet dari Raon untuk rent car:
Da Nang Airport-Raon Hotel one way (Day 1):  VND 150k / IDR 90k
Raon Hotel - Ba Na Hills round trip (Day 2): VND 600k / IDR 360k
All day trip around Da Nang (Day 3): VND 1.2mio / IDR 730k
Raon Hotel - Da Nang Airport one way (Day 4): VND 150k / IDR 90k
Setelah deal dengan harga dan mengatur schedule sesuai itinerary, finally gue email Raon Hotel untuk detail penyewaan biar segalanya sudah siap sedia selama disana, dan untuk menghindari kendala bahasa juga, secara kalau tulisan lebih mudah dicerna ketimbang speaking. Berikut email yang gue kirim ke Raon Hotel:
Tumblr media
Selama disana kita naik 3 mobil dengan driver yang berbeda. Jadi, kita tipping nya ke tiga supir tersebut dengan jumlah yang berbeda tergantung dari lamanya kita sewa dan jaraknya. Tetep masih affordable kok. Kendala selama menggunakan jasa drivernya, they mostly couldn’t speak english. Jadi, harus siap sedia Google translate kalau mau ngomong. But luckily they were all friendly. Most Vietnamese are!!
Tourism Destination
Setelah akomodasi dan transportasi were all settled, saatnya gue mulai research destinasi wisata yang entrance ticket nya bisa dibeli via OTA. Dari beberapa destinasi wisata yang kita susun, yang tiketnya bisa gue beli via OTA adalah Bana Hills. Our main destination. Gue comparing harga di beberapa OTA, dan yang nawarin harga termurah pada saat itu adalah traveloka. Ada beberapa pilihan paket yang ditawarkan, gue memilih paket Ba Na Hills Da Nang Meal Combo Tickets yang sudah include Admission Ticket + Lunch Buffet. Belajar dari ke Everland sebelumnya bahwa nyari makanan cukup ribet, makanya kita pilih yang sekaligus dapet lunch biar lebih ringkes. Pilihan resto nya ada banyak. Halal or No? I will talk about it later on another post. 
Berbeda dari metode yang diterapkan oleh klook waktu kita booking tiket ke Everland. Klook biasanya udah punya stall penukaran tiket di tempat wisatanya, kalau sewa via traveloka, tiket masuk akan diantarkan ke Hotel tempat menginap. Jadi, tinggal isi data kapan mau diantar ke Hotel tiket masuknya. Maka dari itu, penting untuk sewa hotel terlebih dahulu sebelum booking tiket untuk ke Ba Na Hills via traveloka. 
And yuhuuu, tepat pada malam hari sebelum kita berangkat ke Ba Na hills, tiketnya sudah diantarkan oleh travel agent lokal yang rekanan dengan traveloka ke tempat kita menginap. Mereka menitipkan tiketnya ke resepsionis. 
Untuk entrance fee destinasi wisata lain di Da Nang, kita langsung beli on the spot karena memang tidak kita temukan ada OTA yang jual entrance ticketnya secara terpisah other than tour package with a tour guide. Tapi, karena kita mau ngebolang sendiri, jadi kita skip pilihan itu.
Portable Wi Fi
Waktu gue ke Korea, sewa Wi Fi via klook, pengambilan di Incheon Airport. Kali ini metodenya agak berbeda. Sama seperti tiket Ba Na Hills, perangkat Wi Fi langsung diantarkan ke Hotel tempat kita menginap. Sebenarnya, waktu gue comparing harga sama penyewaan via traveloka, lebih murah yang via traveloka. Tapi karena pertimbangan review dan lain-lain, gue memutuskan untuk ambil via klook. Senengnya as soon as we arrived at the hotel, Wi Fi nya udah diantar. Jadi bisa langsung dipakai. Kita pakai Wifi 3G Vinaphone dengan batas waktu penyewaan selama 4 hari dengan harga IDR 280k. Sinyalnya oke kok, kita pakai tanpa hambatan. Cuma harus sedia power bank, karena baterainya hanya awet sekitar 6-8 jam pemakaian.
Money Changer
Rate VND 1 pada saat itu adalah sekitar IDR 0.60 which the rate was lower compare to IDR. Gue baca review-review dari orang yang ke Vietnam, harus siap sedia uang cash karena banyak merchants yang gak bisa pakai CC. That’s why gue tuker IDR to VND (Vietnam Dong) cukup banyak untuk perbekalan disana. Karena rate nya yang lebih rendah, sangat disarankan untuk habisin uang VND selama disana karena kalau mau dijual lagi harganya jatoh banget ketimbang pas beli. 
Tapi ternyata selama di Da Nang banyak banget merchants yang bisa pakai CC untuk transaksi. Rate nya pun jauh lebih murah ketimbang beli cash VND dari IDR. Jadi, menurut gue mending tukar uang secukupnya aja untuk jaga-jaga atau untuk tipping. Selain itu, pakai CC untuk transaksi bakal lebih hemat ketimbang tukar uang cash.
Baggage and In Flight Meal
Tiket promo airasia yang gue beli belum termasuk bagasi dan flight meal. Berbeda dengan waktu kita ke Korea, bawa koper cukup gede dan berat karena bawa baju musim dingin, jadi harus beli bagasi PP waktu itu. Sedangkan ke Da Nang kita bawa koper kabin dengan berat sekitar 7kg aja yang mana masih diizinkan untuk masuk bagasi kabin. Jadi, gue dkk hanya membeli bagasi untuk baliknya aja, dan itu pun untuk satu pax aja dengan kapasitas 20kg. Me and friends berbagi bagasi dengan kapasitas segitu, karena tambahan bawaan kami paling cuma oleh-oleh aja. 
Waktu ke Korea harga flight meal nya way expensive, tapi penerbangan ke Da Nang dengan menu yang hampir sama jauh lebih murah. Gue jadi tergiur untuk mencoba flight meal nya air asia. Hanya dengan IDR 37k udah dapet 1 meal + 1 air mineral. Cuss gue dkk pesen meal via web untuk penerbangan KUL-DAD-KUL, yang mana makan waktu lebih lama daripada CGK-KUL-CGK. Makanannya oke sih kalo menurut gue, cocok di lidah. Porsinya aja yang kurang banyak hehe.
Tumblr media
Next post gue bakal bahas trip selama Da Nang, so cekidot by clicking this !!
xoxo
mels
1 note · View note
rumpikerzzzworld · 4 years
Text
A Short Get-Away to Eagle Hills
The most updated event i write perhaps. I went camping last week!! 
My office friends wanted to hold an outing event before the end of this year. It was so hard to find the dates that all of people could join in, but finally the date was set up. Just less than half of the employees who joined the event including me, as I didn’t have any appoinment on the date of the event. So yeah, here we go!!
The last time i went camping was when i was in the first year of high school, in 2007. It was not a fun camping though, because basically it was like an initiation for the new students. All of the female students were gathered in a tent. Huh, it was really bad, lol. Back to the camping event i joined last week. It was so different compare to the previous one i experienced. This one was totally fun.
Day 1 (30 November 2019)
We rented a minibus to go to the camp that located at Eagle Hills, Megamendung, East Java. Starting point was at our office. We arrived at the place after 3 hours long trip! Finally, smelling some fresh air after my lungs been contamined with bad pollution of Jakarta.
As we didn’t have a rundown for the event, so we did everything as we pleased. The first thing to do when we arrived was hanging out at a cafe, eating Indomie!! There was a cafe at the place that opened from morning until 6 pm.
Tumblr media
We checked our tent, there were 3 tents that could accommodate 4 people in each tent. One tent for the boys, and the the other two for the ladies. I went praying at Rumah Kayu as my mukenah was accidentally left somewhere around. Rumah Kayu is an office where the tenants could ask anything they need there. 
Tumblr media
Okay, so the next thing we did after eating and did nothing was going to a river down below. It kept raining at the place. But it was just a short-raining. We explored the road that filled with tall trees, stones, and thatch all the way to the river. So fun! Been long time no adventuring such places. 
Tumblr media Tumblr media
Finally, we found the river!! It was a small river that was still untouched by a lot of people. Kinda a private river, if i can say. It was raining as we arrived at the river, so we protected ourselves from the rain under the trees that covered the river. But, a bad thing happened to meeeeee. There were 2 leeches stuck on my feet. OH EM GEH. I was panicked and tried to pulled it out from my feet but my friend shouted to not pulling it. Since my friends were mostly smoker so that they brought ciggar, and put the tobacco to the leeches until it released by itself from my freaking foot. OH FINALLY THANK GOD. I was freaked out, holy Lord.
Tumblr media
I drowned my feet a quite long time inside the river and was standing barefoot. I put my socks and shoes on immediately to protect my feet from that disgusting creature, iwh. 
We went back to the tent as the rain stopped.We all took shower. The toilet was okay, quite clean, the water was so cold but fresh. My plan after taking shower was sleeping since i lacked of sleep and tired after going to the river, lol. While the other pals were hanging out at an open ballroom above. I slept for 2 hours. It was a good sleep, I felt comfortable sleeping at the tent as there were beds inside.
As I woke up, my friends were preparing to grill fish as the dinner time coming soon. Oh, fyi, we were provided food (3 times), water, and some snacks by the provider. Yet, we brought our own food since we wanted to have a festive dinner, lol. There was a simple grilled tool provided by them. The food they served was taste good though.
Tumblr media Tumblr media
After our stomach filled with a bunch of food, we held a bonfire party beside our camps. But, there were a bunch of big ants. and THEY BITED!! they bited my feet as well, IT REALLY PAIN. I changed my flip-flop sandals to sneakers to protect my feet. I need to keep moving and stomping the ground to prevent them going up to my feet, Hul. 
Tumblr media
Back to the bonfire party. We were singing and dancing (i was basically doing a documentary though, lol). As the bonfire went off, the next thing we did was kinda sharing about everything we felt and thought regarding the company, work, or office colleague. It was so heartwarming. As it finished, we went back to our tent to get some sleep. It was so cold during the night. We were given sleeping bags by the provider though. 
Day 2 (1 December 2019)
I woke up earlier compare to my friends because an intern student woke me up and asked me to escort her up to the toilet since it was still 5 am, she was afraid alone. It’s time for me to do the subuh prayer though. I couldn’t sleep again after it, i did a morning skincare routine instead, lol. I went to the ballroom alone to charge my camera’s and handphone’s batteries. 
Some of friends finally woke up and went jogging. I was a lazy-ass when it comes to exercise, lol. So i just walked around, taking pics. And finally, breakfast came! It’s just like a regular breakfast when we stayed at resorts, the menu was Fried Rice aka Nasi Goreng! Good things, some food from the last night was still existed, so i had a quite heavy breakfast, lol. 
Tumblr media Tumblr media
We arranged our stuffs then went bathing and packing for the last time. There were other people down below who rented about 5 tents. So, it’s kinda crowded to take a bath in the morning. It was so chill to take a bath in the morning at the place. But it was so freaking good, huh i love the weather and the water.
We took photos for the last time in front of our tents, it was so photogenic since the scenery was pretty. Overall, i enjoyed the camping so much. It was hassle free as everything we needed was provided at the place. I would like to have that kinda camping experience again in the future. The unfortunate thing when we went back to Jakarta was we got stuck in traffic for 3 hours as we got our way blocked since the other side one was opened. So, it took around more than 5 hours to reach our finish point which was our office building. Heoll. That’s all that’s it. See you at my next writings!!
Tumblr media
read my experience being a queen at watsons event here
read my trip to my hometown here
youtube
xoxo
-mels-
0 notes
rumpikerzzzworld · 4 years
Text
Being Queens on Watsons One Fine Day
This year is one of the luckiest year ever for me! haha! I got picked as one of the winner of a lucky draw event called watsons one fine day. How could it be? 
Watsons has been my favourite drug store to buy skin care and make up. Compare to its competitor, the store looks a quite elegant and formal in my opinion. Their goods are more completed, so that customers have a lot of choices to pick. They also provide a lot of discounts for the members. I like it! 
One day, when i was at cashier, the staff offered me to fill several coupons for a lucky draw event. I usually never won any kind of things like this before, so i wasn’t really serious about it but just filled the coupon. A few weeks later, i was called by watsons’ staff and she told me that i won the lucky draw event. I didn’t believe at first, i thought it was a scam such as someone offered me to buy their products. So, i asked her if i have to pay something and she said no. They sent a text message to my number from watsons’ official number that i got chosen to attend the lucky draw event. They also sent an invitation email.  So, I finally assured that was true. So here it is, i am being one of the lucky winners.
A few days before the event, we were invited to a groupchat and was told about the dresscode, the rundown, and etc. And here we go!
18 August 2019
Spa, Beauty Class, and Workshop
The first starting point was at Taman Sari Heritage Spa, Wahid Hasyim, Jakarta. We were seated based on the name that they set up. While waiting for the other participants to come, we were served some snacks and drinks for refreshment. The things i liked was the watsons’ staffs were so kind, they welcomed us and had a quite long convos with us regarding the event and watsons itself. 
As all of participants (coincidentally all women) had arrived, we were escorted to spa rooms to get spa relax massage treatment. I was someone who didn’t like being massaged all of my body because i felt it was ticklish. But, this massage was an exception. It was so good that i fell asleep during the treatment around 1 hour. Loving the service, the ambience, the smell, the ginger tea, the massage oil. Everything was perfect for me. I felt treated like a queen 👸
Tumblr media
We went back to the ballroom after getting treatment to join a beauty class by a make up artist (i'm sorry i forgot the name of the MUA). The product we used was from Mustika Ratu. They were releasing new products called Beauty Queen. Overall, I like the products though. It blended well with my skin, or Indonesian women’ skin as general.
Tumblr media
The next rundown was sharing about beauty tip by one of Putri Indonesia Finalists, Jolene Marie. She was pretty and tall. She shared how she managed to take care of her skin by using mustika ratu products. Before that, the general manager of watsons which is a woman giving a speech about the event and watsons. I love how the majority people who held this event were women! I felt motivated and comfortable at the same time.
Tumblr media
We finally got to have lunch after the workshop. It was javanese food with gudeg and krecek on the menu. The taste was a quite good. I ate a quite a lot since we would be at the event until evening. We were handed some mustika ratu products and taman sari heritage spa voucher from the first venue.
Beauty Salon
Since the rundown was superpacked, we had to move to the next venue which was Anna Wijaya Salon at Grand Indonesia to get hair treatment. The staff provided a minibus for us to move to the next venues. The organizer told us through the groupchat beforehand about the choices of the treatment we wanted to get. The options were hairspa, menicure pedicure, and hair-coloring. I chose hairspa.
This time, the sponsor was L'oreal. So, the products they used were from this brand. Not only the participants who got the treatment, but also the watsons staffs themselves were treated on this event as well.
About the hairspa treatment i got, overall it was just mediocre to me. The massage was not as good as i usually got from my regular salon. The highlight of the treatment was when the hairstylist hair-drying and blowing my hair. The result was so good. Too bad i had to tie my hair again since i wore hijab, lol .
From this event, we were handed a bunch of L'oreal products that it could be my hair product stock for a year. Thanks L'oreal!!
Tumblr media
Product Launching
Finally, we got to move to the last venue which was at Cafe Ottoman, Kuningan. We came late because of the traffic, so the event had started before we arrived. The first product to be launched was skin care called Pink. It was owned by watsons, yet it was made in Korea. As the name "Pink", so the products were all in pink color.
Oh, other than us, the-watsons-lucky-draw-winners, there were a quite alot beauty influencers that were invited to the event which they had come earlier than us. Their dresscode was pink, while ours was white. I didn't know any of them though, lol.
Tumblr media
Anyway, the cafe itself was so cute. The left side of the cafe was in pink while the other side of the cafe was darker. Their food and snacks were so good, istg.
Tumblr media
The products we got from this event, of course, the pink products. It was so many that i was so happy. It could be my skincare stock for more than 6 months! As i wrote this blog, i have been using the products and i love it, especially the pudding cream! I think i will consider to purchase it in the future. Go try it!
Tumblr media
We moved to the next side of cafe in the evening to join the last event which was also a product launching event and a dinner event with Cathy Sharon. She launched her own lipstick brand called Sada. She took the name after her own child’s name. She said the Sada name had different meanings in several languages, which had positive meaning in all of languages.
Tumblr media
We were handed the lipcream product, each person got a different color. I got the number 04 Color called Gili. The name was taken after Indonesian region name. Overall, i fell in love with the lipcream. It was so hard for me to find a lipcream that sticks perfectly on my lips. Most of products got my lips dried. I hate it. But, surprisingly, the Sada lipcream was really good on my lips. It didn’t make my lips dried. It’s available in several watsons stores. I wish it’s available at all of watsons stores though, so that i can easily find the product.
I took a selfie with Cathy Sharon, She was so lovely. We took photos together for the last shoot then dinnerrr!! We were handed another watsons products. It was so many, i felt like the pennies i threw to watsons all this time was truly worth it! haha!
Tumblr media
I just want to say thank you watsons for treating me like a queen and gave me tons of gift! wishing i will get my luck again the next time you hold such event, haha. Amen.
Tumblr media
youtube
-mels
0 notes
rumpikerzzzworld · 4 years
Text
Short-Vacation to Padang
I went to my parents’ hometown in West Sumatra for 2 days. I had to come because my mom conducted a tradition for someone who died (my uncle) called tagak batu. Since my siblings couldnt come, so that i came as the representative. I was so busy with my work back then so that i brought my laptop during my trip and working at airport and also in my hometown. So freakin’ tiring yet quite fun though. 
The people in my hometown are the people who are still keenly conducting our ancestor’s tradition. Tagak Batu is usually held on the day-100th after someone passed away. The event including inviting neighbours to pay a visit to have some meals. The main ceremony is held in the midnight until dawn by urang siak. The thing they do is praying for the late one, in the hope to get peace in the afterlife. The siak people consist of around 20 people. They have a unique way of praying. It was kind of funny to me because they had this unique sound while they were praying. I wasn’t in the place for entire night, because i was so tired and i would have a flight on the next day. So i went to my aunt’s place for sleeping after watching urang siak praying for a while.
Here was the tradition:
Malamang (making lemang, sticky rice cake inside bamboo)
Tumblr media
Arranging tagak batu
Tumblr media Tumblr media
There were 4 arrangements. They usually will be eaten by urang siak during the praying and they will bring the remaining ones home.
Urang Siak eating before praying
Tumblr media
Back then when my father passed away, my family also conducted this tradition. Perhaps, someday when i die my family will hold this tradition for me as well.
I love how rich Indonesian culture is. Even though, we are the biggest muslim population in the world, yet we have our own way on mixing cultural tradition and religion which can’t be found in the place where the religion began. 
Here is the bonus, a mini-vlog during the short-trip! 
youtube
Just in case you can’t see the video as attached. Click here to go directly to the video on my youtube channel
See you on the next posts!!
-mels-
1 note · View note
rumpikerzzzworld · 4 years
Text
Hello Again!!
It’s been really long time since the last time i posted something on this blog. The last time was in June 2019, the korea trip blogs. I was sooooo busy ever since i worked in my current company. There were so many things happened in these past few months. I moved to a new company after working in my previous company for more than 4 years. Finally!! The resolution since ages ago can be achieved in this year. Yet, since i always get home past 7 pm, so that when i got home i felt so tired already and just wanted to take a rest or did something fun such as watching movies or videos and scrolling twitter’s timeline. No time to write and share something on this blog nor my fangirling blog. But i’m eager to write. So, i’m just gonna throwback the things i’ve experienced these past few months. I have made a list about the things i want to post here, i’m working on it. Here’s the spoiler about the posts:
1. Short-vacation to Padang (i’m working on it)
2. Being Queens on Watsons One Fine Day (gonna work on it)
3. Which are the best places to take IELTS exam in Jakarta? (gonna work on it)
4. Superfun Da Nang Trip with SG Triplets (can’t wait to share this)
for the number 3 and 4 i think i’m gonna write it in Bahasa or mixed Bahasa-English, since my target readers are my friends and my instagram’s followers which are mostly Indonesian. So wait for it please!!
Oh yeah, this blog actually owned by rumpikers. My friend suggested us to make this blog so that we can write things that we want to share on this platform. We attended the same university and were in the same organization which focused on discussion and journalistic. Yet, apparently it’s just me, the one and only who maintaining this blog. So yeah, loll. Perhaps someday my friends will finally share things here. Heh guys, just in case you read this post. Please, do writing!! 
So, for the time being, you will keep see me as the author of this blog. Anyway, i should write the things i’ve mentioned above. Brb!!
xoxo
-mels-
0 notes
rumpikerzzzworld · 5 years
Text
Bonus Story
Recommended Korean Street Food
Ke Korea harus makan teoppokki sama odeng, street food Korea yang sering banget ada di drama Korea. Di drama Boys Over Flower, Lee Min Ho as Gu Jun Pyo makan ini banyak banget dong, pun dengan Lee Sung Kyung as Kim Bok Joo di drama weightlifting fairy KBJ. Gue sendiri sering banget beli teoppokki di mall atau Korean resto di Jakarta. Bahkan, gue suka beli yang satu pak di supermarket beserta saus instantnya, terus bisa dibikin sendiri deh dirumah. Untuk odeng, gue belum pernah nemu yang rasanya enak banget di Jakarta. Yang gue cobain malah rata-rata rasanya agak amis.
Nah, salah satu hal yang pengen banget kita lakuin adalah nyobain makanan tersebut langsung dari penjual asli orang Korea yang biasanya banyak jualan di mobil pick up di beberapa titik keramaian. Di drama Korea juga banyak scene warung tenda, sayangnya kita kurang waktu dan research. Jadinya, gak ketemu warung tenda model begitu. Based on yang kita baca juga, model warung tenda begitu udah banyak yang tutup dikarenakan dilarang sama pemerintah setempat, karena dianggap membuat lingkungan jadi kotor. Makanya udah gak banyak berseliweran warung tenda begini. Huhu padahal kita pengen nyobain experience nya.
Untungnya, yang jualan pakai mobil bak terbuka masih banyak. Favourite kita adalah Odengnya Ahjumma yang jualan gak jauh dari exit 3 Hongdae. Ukurannya besar dan kekenyalannya pas, kuah beningnya seger banget, yang bikin perfect adalah Ahjummanya bikin saus gochujang sendiri dan rasanya pedes buangett. Saos-saos extra pedas yang ada di Indo aja kalah. 
Karena kita sering balik malem ngelewatin vendornya Ahjumma ini, so tiap ada kesempatan kita pasti makan ini. Perfect banget makan ini sama udaranya yang malem-malem sering dibawah 5 derajat. Ada makanan lainnya selain teoppokki dan odeng. Tapi yang juara yaitu odengnya. Gue coba di tempat lain, rasanya gak seenak yang dijual Ahjumma ini. Oia, masalah kehalal-an belum terjamin ya guys. Yang pasti Odeng ini setau gue gak pakai minyak babi baik kuahnya maupun makananya secara itu fish cake dan kuahnya bening rasa rendaman fish cake ditambah daun bawang. Teoppokki nya juga dimasak pakai Gochujang sama Air. Kalau sosisnya kemungkinan babi, dan kita gak beli. So, do your ijtihad ya. Kalau gak yakin, ya jangan dibeli dan dimakan. Sebenarnya, ada jajanan yang lain kita beli, tapi bagi gue ini yang paling recommended. Titik.
Tumblr media Tumblr media
LAST DAY ICN-KLIA2-CGK (18 November 2018)
Delay flight
Sekitar dua atau tiga hari sebelum kita balik ke Jakarta, temen gue dapet email dari Airasia bahwa flight kita delay yang tadinya harusnya jam 9.35 am jadi delay ke siang sekitar jam 1 an. Seketika panik karena kita ada connecting flight dari KLIA ke CGK jam 5.40 pm. Perjalanan dari Korea-Malaysia sekitar 6 jam, belum lagi pesawatnya parkir trus ngantri keluar. Butuh waktu yang gak sebentar. Kita coba email Airasia ngejelasin kalau kita ada connecting flight dan bagaimana solusinya kalau misalnya gak kekejar but no replied. Mau nelpon tapi kan kita gak pakai paket roaming, kita full pakai wireless wifi selama di Korea. Akhirnya, yauds kita memutuskan untuk urus masalah ini di Incheon Airport aja tepat pada hari H.
Pas di counter check in, counter officernya udah langsung arahin kita dan ngasih tiket dengan kode booking baru. Jadi, jadwal connectingnya juga berubah tapi waktunya tetep mepet cuma beda satu jam, dan kebetulan itu adalah last flight ke Jakarta. Kita bismillah aja semoga kekejar transit di KL, karena bandaranya super panjaaanggggggg makanya kita agak ngeri kalau misalnya gak kekejar waktunya.
Paris Baguette
Dengan memanfaatkan uang won terakhir, kita beli makanan di Paris Baguette yang ada di dalam bandara Incheon. Sebelumnya emang udah niat mau beli Paris Baguette karena di tiap tikungan di Seoul selalu ada nih store nya. Awalnya, gue ngira ini adalah brand Prancis karena ada trademark Paris nya, dan ternyata ini brand Korea. Semacam Tous Les Jours yang juga pakai French language. Varian menunya banyak banget. Gak cuma roti dan kue. Ada juga salad dan nasi box. Pemandangannya bikin ngiler karena warna warni gitu. I wish Paris Baguette will open their branches in Jakarta, karena gue sukaaaa sama makanannya. Gue beli air minum, roti, dan nasi isi ayam dan sayuran buat dimakan di pesawat, harganya termasuk terjangkau dan rasa makanannya juga oke. 
Tumblr media
Transit di KL
Pesawat gue landing di KLIA sekitar jam setengah 7 lewat. Deg-deg an banget pas lagi antri keluar dari pesawat karena waktu udah mepet dan lama banget dong orang keluarnya secara itu pesawat besar dan lumayan banyak penumpangnya. Barang yang kita bawa ke kabin adalah tentengan oleh-oleh dan ransel buat taruh barang-barang penting. Keluar dari pesawat kita langsung lari-larian menuju transfer gate. Ya Tuhan, jaraknya jauuuuhhhhh banget harus naik turun eskalator segala macem. Tangan gue rasanya mau copot karena kesakitan dan berat bawa jinjingan. 
Sialnya adalah kita harus ngelewatin dua kali security checks untuk menuju ke dalam gate transfer. Apesnya lagi, tas ransel gue dibongkar dong karena ada rheumacyl liquid gitu tapi gak diatas 100 ml padahal. Sebelumnya, di Incheon tas ransel gue juga sempet disuruh bongkar tapi finally lolos. Pun dengan di KLIA first security check. Yang ngeselin adalah, pas di security check terakhir, tas gue dibongkar trus diliat-liat dulu padahal waktu udah makin mepet, feeling udah jelek aja kalo gue bakal ditinggal pesawat. Dan akhirnya security officernya ngambil rheumacyl gue dong. Buset dah di security check pertama dan di Incheon aja dilolosin, tapi yang terakhir ini malah enggak. Yaudslah ya mungkin officernya butuh rheumacyl buat mengatasi pegal-pegal? audah untung cuma rheumacyl. Finally sampai juga di gate transfer pesawat menuju CGK. We were the last passangers to get on board. Yang lain udah masuk dan gak lama lagi pintu pesawat mau ditutup. Alhamdulilah Ya Robbi, masih rejeki kita gak ditinggal pesawat. What an experience!! Kalau ada budget berlebih, better ambil yang direct deh biar gak keteteran kek gini.
Pramugara Airasia
Seat di pesawat yang gue naikkin dari KLIA-CGK lumayan sepi. Kita dapet bangku deretan ke 5 dari depan. Tapi, karena sepi gue minta pindah ke paling depan biar lega duduknya, dan dua temen gue duduk di belakang gue. First experience duduk di seat paling depan pesawat, jadi ngeliatin kegiatan pramugari dan pramugaranya. Flight crew nya dari Malaysia. Dan pramugara yang tugas di deretan depan komuknya mirip Ju Ji Hoon versi younger.
Tumblr media
Jadi, selama take off kan supervisor pramugari dan pramugara yang gue sebutin itu duduk di kursi depan menghadap penumpang which is guwehhh karena barisan depan totally kosong, makanya gue dibolehin duduk disitu. Akika salting dong dengan posisi yang seperti itu. Awalnya pura-pura baca majalah biar gak keliatan saltingnya trus pas take off kan lampunya dimatiin, gelap, byeee alibi baca majalah. Walaupun gelap-gelap gitu tapi kan masih keliatan yee. Yauds deh jurusan andalan yang lain adalah pura-pura bobo. Bodo amat. Alhamdulilah setelah take off dengan smooth dan lampu mulai dinyalakan, baru deh lebih leluasa karena cabin crew nya udah mulai melaksanakan tugas lainnya. Temen gue beli air mineral pakai rupiah tapi dibalikin sama oppa pramugaranya ringgit dan sampai sekarang masih di keep kembaliannya wkwk. Gak berasa flightnya dari KLIA to CGK. Finally sampaiiiii. Alhamdulilah we landed safely dan alhamdulilah juga sampai rumah dengan selamat. 
What an unforgettable moments that I will cherish throughout my life. Anyway thanks for reading my blog and watching my vlog. I’ve booked tickets for the next destination though. So, see you on another trip posts!!
part 1
part 2
part 3
part 4
xoxo
mels
3 notes · View notes
rumpikerzzzworld · 5 years
Text
Discovery Seoul Pass
Sebelumnya gue udah share mengenai apa kartu DSP ini dan fungsinya. Silakan dicek disini bagi yang belum baca.
Sesuai itinerary hari ini gue akan ke beberapa tempat yang free entry hanya dengan menunjukkan kartu DSP. So cekidot.
DAY 5 with DSP (16 November 2018)
Gyeongbokgung Palace
Buat penggemar drama saeguk, wajib banget ke history palace tempat shooting drama sejarah. Gyeongbokgung adalah salah satu istana yang sering dipakai untuk shooting drama tersebut. Tempatnya berlokasi di kota Seoul. Ke tempat ini bisa diakses menggunakan MRT ataupun bus.
Gue sampai di tempat ini tepat sebelum upacara pergantian guards istana. Dalam sehari ada dua kali penggantian shift buat guards nya, yaitu jam 10 pagi dan jam 2 siang. Gue memilih yang pagi karena banyak itinerary that need to be caught up too. Di gate masuk ke dalam halaman istana, dicek tiket masuknya. Dengan kartu sakti DSP, gue langsung dipersilakan masuk oleh petugasnya dan langsung menyaksikan upacara penggantian guardsnya. Setelah selesai, gue dkk langsung keluar dari tkp dan mulai hunting tempat penyewaan hanbok disekitaran istana. Di Korea, banyak tempat penyewaan Hanbok di beberapa titik tourism destinations. Dari awal, gue dkk sudah merencanakan untuk sewa baju tradisional Korea, hanbok, di daerah ini karena latar pemotretannya pas aja kalau di Istana.
Ada beberapa tempat, yang deket banget dari istana, tapi gue dkk lebih memilih yang agak jauhan jalannya. Akhirnya nemu a small store yang sewain hanbok. Alhamdulilah mereka bisa Bahasa inggris semua. Hanbok nya ada beragam pilihan dengan berbagai harga juga. Semakin modern modelnya atau semakin banyak ornamennya, semakin mahal harganya. Harganya per 2 jam berkisar dari KRW 15.000-30.000, belum termasuk hairdo dan tambahan aksesoris lainnya.
After we dressed in hanbok, langsung deh kita cuss balik lagi ke Istana. Semakin siang semakin rame pengunjung, jadi harus pinter-pinter cari spot yang bagus untuk foto. Sembari sightseeing the palace, kita ambil foto di halaman istana atau di teras istana. Tapi, karena diburu waktu, kita disana gak lebih dari satu jam langsung bergegas balikkin bajunya dan ambil barang-barang di loker penyimpanan. Agak menyesal gak eksplor lebih karena ternyata setelah kita liat di Instagram banyak spot-spot foto yang lebih menunjang lainnya. Tapi yasudahlah ya.
Tumblr media
Running Man Thematic Experience
I was a big fan of Running Man in 2012. Dulu gue pengoleksi episode running man di laptop dan harddisk. Awalnya gara-gara nonton episodenya bigbang pas comeback di 2012, trus lanjut ketagihan nonton episode lainnya karena kocak banget buset ngakak mulu aing. But after a year later I started getting bored then I barely ever watched the show unless there were guests that I liked. Nah, orang Korea emang pintar memanfaatkan sikon untuk bisnis. Lahirlah Running Man Thematic Experience ini untuk para fans Running Man untuk merasakan beberapa games Running Man di studio ini. Beruntungnya DSP menjangkau tempat ini juga, so gue dkk bisa masuk tempat ini secara free. 
Di tempatnya kita bakal dikasih gelang buat start permainan dengan cara di tap. Selama main di tempat ini, untuk lebih leluasa sangat disarankan untuk taruh tas dan barang lainnya di loker yang tersedia. Siap sedia koin kalau kesini karena lokernya gak gratis, bayar menggunakan koin dimasukkan ke dalam lokernya. Jadi barang yang mau dibawa seperti handphone dan uang, pastikan sudah diluar sebelum mengunci loker. Karena kalau mau ambil barang lagi dan buka lokernya lagi harus pake koin lagi.
Overall, studionya gak terlalu besar. Hanya ada beberapa permainan di dalamnya. Konsepnya kurang lebih kayak time zone but has different games and in form aja. It’s quite fun to be here, bisa main sekaligus foto-foto juga. Dari gelang yang kita gunain selama main, poin games ter-record di gelang itu. Jadi, setelah selesai main di Running Man Thematic, poinnya bisa ditukar dengan merchandise yang tersedia.
Tumblr media
MBC World
Langsung ngebut ketempat ini dari Running Man Thematic. Pas selama di bis ternyata kita ngelewatin Yongsan Craft Museum, tempat TOP bigbang lagi menjalankan service duty nya. Huhu, pengen mampir but I was chased by the time. At least, gue udah liat dari depan tempat dia selama ini bekerja kayak apa.
Dari Running Man Thematic Experience ke MBC World lumayan jauh jaraknya. Seturunnya dari bis pun kita jalan lagi ke tkp. Tapi, I didn’t complain at all karena sepanjang jalan kaki trotoarnya bagus banyak pohon-pohon yang daun kuningnya berguguran. Musim gugur indeed. Kalau jalanan di Jakarta kayak gini, mau deh jalan kaki terus.
Sesampainya di komplek MBC, I was in awe karena megah dan luas banget kompleknya. Gedungnya banyak dan sangat modern. Banyak stasiun tv lain yang gedungnya sebelahan. MBC ini kalau di Indonesia semacam TVRI tapi beda nasib. MBC bener-bener berkembang maju while TVRI stuck di masa lalu. I wish TVRI could be like that, leading Indonesian televion industry. 
Back to MBC, setelah kebingungan masuknya di gedung yang mana, akhirnya kita diarahin masuk ke salah satu gedung dimana MBC World berlokasi. There were barely visitors, sepiiiiiiii bangettttt. Idk if it’s because weekdays or low-season, yang pasti kita jadi leluasa di tempat ini. Yang kita lakuin disini playing with g-dragon hologram, watching g-dragon’s hologram concert, wandering around MBC’s museum. Untungnya, kita masuk ketempat ini free karena pakai DSP, jadi ya gak nyesel-nyesel amet, walaupun kinda biasa aja sih hiburannya. Masih ada sekitar tiga atau empat tempat lagi yang harus kita sambangin. So, kita langsung cuss.
Tumblr media
SM Town
Sesampainya di tempat ini udah menjelang magrib, udaranya makin semriwing biarpun di tengah kota. Daerah SM Town ini di daerah Gangnam, sekomplek dengan Coex Mall. Gue dkk milih ke Starfield Coex Library dulu walaupun kita lewatin tempat ini sebelum masuk ke Library yang berada gak jauh dari tempat ini. Pas kita lewat lagi ada rame-rame fans korea ngumpul di depan SM Town, liat sebentar, feeling gue mungkin mereka lagi nungguin Exo. Trus cuss langsung ke Library, yang nanti akan gue ceritain di bawah. Abis selesai dari library, kita balik lagi ke tempat ini dan fans-fans yang tadi masih pada berdiri nungguin siapa-entah-gerangan keluar dong. Padahal gue udah cukup lama di library dan malam itu dinginnya dibawah 5 derajat keknya. Karena kepo akhirnya kita ikutan ngumpul sama crowdnya wkwk. Trus tiba-tiba ada yang nyolek gue dari belakang speaking in Bahasa Melayu “Siape ini selebritinye?”, gue jawab “gak tahu, cuma ikut-ikutan aja” wkwkwkwk. Setelah mencari info ternyata fans-fans ini lagi nunggu NCT. 
Okesip, karena udah cukup lama kita berdiri ngarep ngeliat NCT dan mereka belom keluar-keluar juga, yauds kita langsung caw ke gedung sebelah yang diperuntukkan untuk turis yang mau liat koleksi museum SM Ent atau hologram konser. Setelah cukup asik sama vibe di pintu masuk disuguhin lagu-lagu SM artists dan video-video mereka, kita naiklah keatas. Udah cukup antusias butttttt ternyata hari ini mereka lagi gak nayangin konser. Heoll. Kzl. Kata unnie-unnie nya kalau mau liat jadwalnya bisa di cek dulu di website. Kita pikir bakal kayak tempat lain yang everyday buka. So, kalo mau kesini mending research jadwal mereka dulu di website mereka. Yasudahlah belum rejeki, bye SM Town.
Tumblr media
Starfield Coex Library
Salah satu tempat yang sering muncul di explore Instagram gue adalah Starfield Coex Library. Perpustakaanya megah banget dan very instagrammable. Kalau dibanding megah dan luasnya sih masih jauh luas perpustakaan UI ya, cuma untuk ukuran perpustakaan di dalam Mall, ini salah satu yang wow. Perpustakaan ini nyambung sama Coex Mall. Overall, tempatnya emang bagus, tapi buku-bukunya in Hangul kebanyakan. Yang bikin males kalau gue emang bener-bener jadi visitors nih perpus adalah gak bisa baca buku dengan tenang. Karena banyak banget turis yang foto-foto dan lalu lalang, terus di lantai atasnya ada kafe juga. So, instead of calling this place as a library, mungkin lebih cocok disebut books café kali ya. Mau foto yang di eskalatornya nunggu sepi dulu dan harus cepet-cepet karena kalo kelamaan keburu sampe bawah wkwkwk. Gak lama setelah dapetin foto, kita langsung cuss ke SM Town building seperti yang gue ceritain di atas.
Tumblr media
Coex Aquarium
Setelah failed ke SM Town building dan gak dapet apa-apa di tempat itu, kita langsung cuss ke Coex Aquarium yang letaknya ada di dalam Coex Mall. Seumur-umur gw belum pernah ke Sea World yang di Jakarta, jadi first experience ngeliat aquarium besar ya di Coex Aquarium ini. Ke tempat ini lebih cocok sama anak kecil sembari kasih tau pengetahuan tentang dunia laut. Cukup okaylah tempatnya, cuma gue gak tahan sama bau amisnya aja. Gue gabisa buat perbandingan antara tempat ini dan Jakarta Aquarium karena belum pernah kesitu. So, ya kalau pakai DSP sih gak apa-apa ke tempat ini. Tapi, kalau bayar entrance fee nya yang kalo menurut gue quite expensive sih not really worth it.
DAY 6 with DSP (17 November 2018)
N Seoul Tower
Di hari sebelumnya, setelah dari Coex Mall, kita berangkat ke tempat ini karena mau ambil suasana malemnya di N Seoul Tower yang keliatannya romantis karena banyak lampu-lampu dan ornamen-ornamen lainnya yang mendukung. Tapi karena malam, kita jadi nyasar gitu pas turun dari bus. Google map nya ngasih tau rute turun bus nya kejauhan. Literally jauh banget untuk jalan ke atas N Seoul Tower karena letaknya diatas bukit gitu. Kita sampai lewat perkampungan korea, berasa lagi shooting drama korea Fight For My Way, karena perkampungannya mirip sama kost-an nya Ae Aa dan Dongman yang banyak tangga-tangga. Alhamdulilah, tidak terjadi apa-apa walaupun kita orang asing lewatin jalanan itu dan sepi banget. Sesampainya keluar gang dan nemuin jalan raya, kita akhirnya nyebrang dan nemuin plang untuk jalan menanjak ke N Seoul Tower kek ngelewatin hutan-hutan dalam kota gitu dan gak ada penerangan di jalan itu. Karena ngeri udah malem, kita gak mau ambil risiko, so kita memutuskan balik ke guest house dan melanjutkan ke tempat ini esok hari karena DSP kita masih aktif sampai tanggal 17 November jam 11 siang.
Akhirnya, kita balik lagi ke destinasi ini dengan rute mrt dan bus yang cukup menjelimet. Untuk sampai ketempat ini kita ke Seoul Square dulu trus naik bus warna kuning nomor 03. Busnya sampai ke atas berhenti di halte N Seoul Tower. Thank God kita naik bus, jadi gak perlu nanjak jalan jauh ke atas kayak rute semalam yang hampir kita tempuh. Karena tempatnya tinggi banget. Dari tempat ini keliatan pemandangan dibawah. Konsepnya 11 12 sama Monas, naik ke towernya cuma untuk liat pemandangan dari atas aja. Nothing special sih di atas towernya kalo menurut gue. Di bagian bawah area N Seoul Tower ada tempat untuk ngunci gembok cinta, eyaaa. Banyak couple maupun bestfriends beli gembok ditempat ini atau bawa sendiri terus tulis nama mereka, dan kunci gemboknya di tempat yang disediakan. Gue sama temen-temen gue sih cuma sight seeing aja di tempat ini. Trus langsung cuss untuk belanja oleh-oleh yang belum kebeli.
Tumblr media
Namdaemun Market
Salah satu pasar yang terkenal dengan harganya yang murah dan barangnya yang lengkap adalah Namdaemun Market. Masih sedaerah sama Myeongdong Market, tinggal jalan sedikit. Tempat ini mungkin kayak tanah abang yang jual segala macam rupa produk. Niat gue kesini adalah untuk beli oleh-oleh kayak gantungan kunci, kaos, tempelan kulkas, dan pajangan. Harganya emang cukup murah sih kalo menurut gue. Mungkin karena banyak orang Indonesia yang cari oleh-oleh di tempat ini, jadi banyak pedagang yang ngeliat muka orang indo kek gue, langsung manggil pakai Bahasa Indonesia nawarin barangnya. Mereka biasanya teriak-teriak “murah, murah. Harga lima ribu” sort of like that. Kocak juga sih, karena bukan cuma dua atau tiga pedagang yang menerapkan strategi serupa untuk menggaet turis Indonesia. 
Setelah borong pernak-pernik dan tambahan snack, gue menunaikan misi terakhir belanja yaitu beliin titipan tas find Kapoor which is kalau pakai jastip harganya lumayan mahal. Belinya di Lotte Department Store yang masih satu komplek sama Namdaemun dan Myeongdong Market. Terus selanjutnya tinggal itinerary yang santai-santai kek di pantai. Kuy!
Tumblr media
Ossuloc Tea House
Temen-temen gue pada kepingin ke tempat ini gegara banyak selebgram especially beauty influencers yang nongki di tempat ini kalau mereka trip ke Seoul dan mereka rekomen banget tempat ini karena matchanya yang super enak. Ada beberapa cabang dari kafe ini, dan kita milih untuk ke cabang yang ada di Hongdae Market karena deket dari guesthouse kita. So, pas banget sama cuaca yang dingin untuk minum hot green tea ditempat ini. Harga makanan dan minumannya cukup mahal bagi gue, tapi karena udah hari-hari terakhir yaudslah ya hajar aja. 
Tapi, kita disini cuma minum matchanya aja, gak beli cake nya yang keliatan sangat menggoda karena mehong (ngemeng hajar tapi cuma beli minum doang wkwk). Tapi, karena tujuan kita abis dari tempat ini masih mau makan dua makanan dari dua resto yang berbeda jadi kita hold keinginan beli cake. My opinion about the hot matcha, it’s indeed good. Rasanya agak bitter dikit, jadi original flavournya masih berasa. Sembari nunggu minumannya jadi, gue cobain tester produk teh lainnya yang disediain. Rasanya enak-enak semua dong, padahal gak pakai gula alias teh plain doang. Pengen beli tapi mehong sekalihhh. Dibanding teh-teh di Indo, gue rasa teh di Korea lebih flavourful dan wanginya enak. Kalau ke Korea harus cobain tehnya deh. Beli aja yang di mart-nya, yang satu kotak isi 4 biji juga udah enak kok, dan harganya lebih bersahabat.
Tumblr media
Kyochon
Beberapa hari sebelumnya kita udah beli ayam Kyochon dan ketagihan dongggg karena ayamnya enak banget. Di Jakarta udah buka cabang dari beberapa tahun yang lalu dan gue pernah ke cabang yang di Gading tapi gak makan ayamnya karena menurut gue mehonggg. Sama aja sih di Korea juga mehong, tapi emang worth it karena mereka pakai minyak canola dan gak pakai MSG sama sekali. Heran deh gak pakai mecin tapi enak ngets gitu ayamnya. 
Tumblr media Tumblr media
Sebelum ke Korea, gue nonton videonya Hansol edisi makan ayam goreng. Banyak yang bilang kalau ayam lokal Korea lebih enak daripada KFC. Salah satu yang paling terkenal dan banyak cabangnya yaitu Kyochon. Alhamdulilah Hongdae lengkap banget, pajada disini. So, kita cuss beli disini. Pas beli pertama kali kita take away dan makan di guest house pakai nasi. Nah, pas terakhir ini kita pengen nyobain makan langsung di tempatnya. Seperti biasa, disini disediain air putih gratis. Tapi kebanyakanya pada minumnya pakai bir atau soju as orang Korea punya kebiasaan untuk makan ayam goreng ditemenin sama alcohol. They called the ritual as chimaek. First pic, itu waktu makan di guest house. Soju was just as a property. Temen-temen gue sok-sok an mau nyoba tapi pas nyium baunya gak enak langsung pada gak jadi nyoju wkwk. Harga ayam di Kyochon rate nya sekitar KRW 16000-19000 se-bucket dan ada tambahan Korean pickle radish. Mehong bingit, untung rasanya enak jadi gak nyesek-nyesek amet. Gue bakal nyobain yang di Jakarta dan bandingin lebih enak yang disana atau disini, atau mungkin rasanya sama. Let’s see!!
Niat awal abis makan Kyochon, kita orang mau cobain makan pizza hut nya Korea. Gara-gara Hansol sama Sunny Dahye ngereview Pizza Hut Korea dan mereka bilang enak banget, lebih enak dari yang di Indonesia. So, pasti kita mau nyobain juga. But, abis makan ayam Kyochon se-bucket kita malah kekenyangan. Jadi, skip dan sampai sekarang masih penasaran sama rasanya. Kapan-kapan kalau ke Korea lagi, I will try the pizza hut!!
ps:
bonus story click here
part 1 here
part 2 here
part 3 here
xoxo
mels
youtube
2 notes · View notes
rumpikerzzzworld · 5 years
Text
A Morning Calm in Naminara Republic
Tumblr media
DAY 4 (15 November 2018)
HOW TO GO TO NAMI ISLAND?
One of the most famous destinations during autumn and winter in Korea is Nami Island. Berkat drama winter sonata, tempat ini jadi salah satu must go places when you are in Korea. So, sudah pasti masuk nih barang ke list itinerary gue dkk. Setelah kemarin menghabiskan waktu di Everland which is di luar kota. Next day nya kita ke Nami Island yang terletak kurang lebih 63 km dari Seoul. Sama-sama luar kota again.
Dari Hongik Station kita naik MRT ke Sangbong Station (Gyeongui Jungang line) yang perjalanannya sekitar 40 menit, lalu transit di Sangbong Station menuju Gapyeong Station (sekitar 30 menit perjalanan). Sesampainya di Gapyeong Station, bakal banyak orang yang berbondong-bondong menuju halte bus buat ke tempat-tempat wisata Nami Island, Petite France, dan Garden Morning Calm. Bus nya bernama Gapyeong City Bus Tour, yang mana ongkosnya seharga 6000 KRW, dan dengan tiket yang diberikan supir bus kita bebas mau ke beberapa tempat ini tanpa harus bayar lagi. So, pastikan tiketnya harus disimpan, jangan sampai hilang.
Selain turis internasional yang mostly Asian, banyak banget juga rombongan Korean Halmeoni yang mau ke beberapa tempat disana. Di bus tour yang gue naikkin pun, yang jadi tour guidenya adalah Halmeoni yang mungkin udah berumur 70-an. Lucunya, Halmeoni ini masih semangat ’45 banget jelasin beberapa tempat disana dengan menggunakan Bahasa Inggris ala kadarnya. Mungkin karena tingkat harapan hidup di Korea lebih tinggi, masih banyak banget kakek-nenek yang masih produktif bekerja. Gue dkk julukkin mereka as neli (nenek lincah) and keli (kakek lincah). By the way, I barely saw any westerners during my trip to Nami Island. 
ARRIVED IN NAMI ISLAND
Dari stasiun Gapyeong, kami turun di Gapyeong Wharf, pemberhentian untuk destinasi Nami Island. Di Gapyeong Wharf, kita harus beli tiket masuk Nami Island sekaligus tiket kapal Ferri untuk nyebrang ke Nami Island. Harga tiketnya yaitu 13000 KRW. Uniknya, konsep dari tempat transit ke Nami Island dibuat kayak imigrasi, seakan-akan kita mau nyebrang ke Negara lain, daerahnya sendiri disebut sebagai Naminara Republic. 
Tumblr media
Naik Ferri dari dermaga Gapyeong ke Nami Island sendiri kayaknya cuma sekitar lima menit, deket banget sebenarnya. Jadi, selain naik ferri ada alternatif lain yaitu Zip Line. Gue sih ogah naik beginian lewatin danau gitu melayang-layang, hih. Harganya sendiri yang pasti lebih mahal dibanding naik ferri.
Tumblr media
Di kapal ferri nya dipasang beberapa bendera-bendera negara lain, salah satunya ada bendera Indonesia. Mungkin karena banyak banget turis Indonesia yang kesini makanya dipasang dah tuh bendera. Tapi, beneran sih di Nami Island gue nemu banyak banget turis Indonesia ketimbang di daerah wisata lainnya. 
Tumblr media
Setelah sesampainya di Nami Island, berbekal map yang sebelumnya udah kita ambil di Halte Gapyeong, kita mulai menyusuri Nami Island. Gak belibet kayak Everland sih, karena rutenya cuma lurus doang terus di kanan atau kiri dari jalan ditarolah beberapa spot untuk foto-foto kayak tempat shooting adegan kiss winter sonata, patung winter sonata, dan yang paling diincer orang-orang buat foto yaitu maple trees, pine trees, gingko trees, and other beautiful trees. Sayangnya banget kita kesana pas kebanyakan daun-daun di pohon-pohon tersebut udah banyak berguguran, huhu. Sekitar seminggu atau dua minggu sebelumnya justru daun-daun dipohonnya lagi kuning-kuningnya dan masih lebat banget. Yasudahlah, nasi sudah menjadi bubur, so kita harus pinter-pinter cari background foto yang bagus.
Tumblr media Tumblr media
Setelah foto-foto sejenak, kita sempet cobain street food Heotteok buat angetin badan. Rasanya ya okay sajalah, but not that special. 
Tumblr media
Sesudahnya, kita langsung cuss menuju destinasi selanjutnya as we still have around 2 destinations more. Seperti berangkatnya, baliknya we took ferri ke dermaga sebelumnya. Sebelum lanjut perjalanan, we decided to eat first because udah jam 3-an juga kalo gak salah, kita belum makan siang. Based on google, di sekitaran Nami Island ada restoran dakkgalbi yang sudah certified halal. Tanpa basa basi gue langsung menuju ke tempat ini, dan luckily tempatnya deket banget dari halte bus. Jadi, tinggal jalan kaki aja dari Gapyeong Wharf. Nama tempatnya Kko Kko Dakgalbi Chuncheon. Kita pesan buat 3 orang, per pax nya seharga 12000 KRW jadi total untuk bertiga yaitu 36000 KRW tergantung pilihan menu ya gess. Setelah kenyang, cuss buru-buru ke tempat selanjutnya, Petite France.
Tumblr media
GARDEN OF MORNING CALM
Awalnya kita niat ke Petite France. But, beda dari ekspektasi kita, diawal gue pikir jarak dari Nami Island ke Petite France trus lanjut ke Garden of Morning Calm bakalan deket kayak dari stasiun Gapyeong ke Gapyeong Wharf. Bayangan gue 3 tempat destinasi wisata ini konsepnya kayak Sentosa Island di Singapore, yang mana dari satu tempat ke tempat lain bakal deket-deket aja. Unfortunately, I was wrong. Perjalanan dari Nami Island ke dua destinasi berikutnya is soooooo farrrrr. Gils sih, totally jauh banget. Naik turun gunung. Saking jauh jalanannya dan belok-belok, gue sampe hampir muntah. Drivernya instruksiin penumpang untuk pakai seat belt pas dijalanan yang naik turun dan berkelok-kelok. Berasa naik roller coaster dan supirnya ngebut dong. Hari udah makin sore dan kita belum juga sampe di Petite France, walhasil we decided to skip the place and went straight to Garden of Morning Calm instead, because destinasi-destinasi tersebut tutup gak lama setelah magrib, so udah pasti kita gak bakal keburu juga pergi ke dua tempat. Some people also said Garden of Morning Calm is more worth it compare to Petite France. Jadi, pas driver nya kasih tau kalau kita udah sampai di Petite France, kita gak turun.
Setelah sejam kemudian, alhamdulilah sampe juga di Garden of Morning Calm. Tempat kita yang sambangin pertama adalah toilet, doing the number 1 sekaligus touch up. Sebelum gate ticket admission, ada toko taneman gitu, bagus-bagus banget tanemannya rasanya pengen beli buat oleh-oleh tapi bingung bawanya. Gak sempet-sempet liat kedalem tokonya juga karena udah diburu waktu, so cuma liat dari luar aja.
Harga tiket masuk Garden of Morning Calm yaitu 9500 KRW per pax. Ketika kita datang, tempatnya udah lumayan sepi karena udah mau tutup juga, dan udaranya makin dingin. Overall, the place is totally my place. Dibanding sama Nami Island, gue lebih suka Garden of Morning Calm. Ambience nya bikin hati tenang dan adem, mata rasanya bahagia liat pemandangannya bagus banget Ya Tuhan. Dikarenakan udah magrib dan mulai gelap kita gak bisa foto-foto banyak di tempat-tempat kayak di samping sungai gitu karena udah gak ada penerangan. Beberapa lampu-lampu ada di pohon-pohon tertentu. Yang bikin romantis, disetel instrument musik yang pas banget sama suasana Garden of Morning Calm yang bikin calm. Gue bener-bener gak ngambil foto banyak disini karena udah gelap. Kzl banget padahal sebelumnya udah liat di Instagram orang-orang fotonya bagus-bagus banget di Garden of Morning Calm berasa kayak lagi di Surga (kek pernah ke Surga aja njir). Gak lama kemudian lampu-lampunya udah mulai dimatiin di beberapa spot. Pertanda udah diusir secara alus wkwk. Dengan hati yang berat dan bekal foto seadanya, finally kami meninggalkan Garden Morning of Calm to go back to Hongdae T.T
Tumblr media Tumblr media
Tips yang mau ke 3 destinasi yang gue sebutkan diatas, lebih baik pergi ke Garden of Morning Calm dulu yang paling jauh, baru ke Petite France, trus destinasi akhir ke Nami Island. Secara Nami Island pasti lebih rame di pagi dan siang hari, while Garden of Morning Calm di pagi hari kemungkinan suasananya masih calm, jadi enak bisa eksplor dan nikmatin tempat sekaligus leluasa untuk hunting spot foto yang bagus.
Dari Garden of Morning Calm, gue dan kawan-kawan menuju stasiun terdekat dari tempat tsb. Kita gak mau menempuh jalan jauh ke Gapyeong Stasiun lagi. Apalagi udah malem juga. Better naik kereta yang agak jauh dari tempat semula tapi bisa sampe lebih cepet daripada taking bus ke stasiun awal. Pas di bus gue duduk di bangku belakang dan disebelah kanan gue ada Halmeoni. Beliau sama temennya sama-sama duduk dibelakang tapi misah milih duduk deket jendela, yang satu di kanan dan satu di kiri. Beruntungnya gue duduk di samping Halmeoni ini alhamdulilah beliau baik banget ngasih gue permen segepok, lumayan buat ngilangin kepusingan perjalanan yang sebelumnya hampir bikin gue muntah.
Gak lama dari Garden of Morning Calm, kita turun di depan stasiun Cheongpyeong untuk menuju balik ke Seoul. Rute nya kurang lebih sama kayak waktu berangkat. Hari ini, waktu kita kebanyakan habis di jalan sih. Jadi, abis balik dari tempat ini kita gak kemana-mana lagi langsung balik ke guest house untuk dinner dan istirahat. Besoknya destinasi kita bakal lebih padat karena kita bakal gunain DSP yang mana list destinasi nya banyak banget yang bisa disambangin secara gratis, dengan cuma nunjukkin kartunya doang, dan berlaku selama 24 jam. So, see you tomorrow!!
youtube
part 1 here
part 2 here
next part here
With Love,
mels
2 notes · View notes
rumpikerzzzworld · 5 years
Text
April, You Will Be Remembered
It’s the 1st of May!! I want to post about some unforgettable April 2019 moments because I want to keep the memories that someday I want to remember again. So many things happened in the month. There were some heart-breaking incidents and of course there were some enjoyable moments as well. I’m just gonna highlight the things I want to remember the most. Here they are!!
BLACK HOLE
It is announced that on 10th April 2019 a group of scientist from the international Event Horizon Telescope (EHT) releasing the image of a black hole to public. This project was began in 2006. It took supercomputers, eight telescopes stationed on five continents, hundreds of researchers, and vast amounts of data to accomplish (source: the verge).  
Tumblr media
(cr: Event Horizon Telescope)
I was not someone who understands much about space life, even though I studied the basic knowledge when I was in secondary and high school. However, I appreciated a lot this not easy job. I used to have a dream to be an astronomer when I was a kid, but i have to come to realization that I’m not smart enough to pursue the dream, lol. I’m currently into astronauts’ life though. I watch documentaries, read articles and other sources about astronaut’s and space’s life. So that, it made me happy to read this news. Moreover, one of the computer scientists in the team who led the development program to get the first-image of black hole is a woman named Katie Bouman. She is just 29-year-old when she did that. She is amazing!! I always wonder what kind of method those people use when they are studying. I mean, how could they be so smart? I feel like I’m such a useless and stupid human being. I’m nothing huhu. Anyway, I’m happy to witness the history of the first image of black hole.
Tumblr media
GAME OF THRONES
Tumblr media
FINALLY, WINTER IS COMING. I might not be the fan of the show since day 1. I just started watching game of thrones in 2017. Ever since I watched the first season, I started becoming a fan and addicted to the show then finished all of the 7 seasons in a few weeks. The show is that addictive, it made me threw any dramas/movies for about 6 months because I felt that the show was too well executed and any other movies/dramas in that time period I was watching the show felt bland. I’m sorry, I didn’t intend to belittle other shows. It’s just the thing I felt that moment. I was so mesmerized by the storyline which literally beyond my expectation. It was so good. I know there are a lot of people who don’t like the show, and it’s okay as everyone has their own preference. But to me, this show is so far my very favourite one.
It took me 2 years to wait for the last season which is season 8 to be aired. I cant contain my feelings as I was so excited about this. AAAANNDDDDD IT’S FINALLY HERE. GAME OF THRONES SEASON 8 IS HAPPENING. 14th April 2019 should be put as a history date as the show was aired on that day. Actually, I’m pretty sad that there will be just 6 episodes. I wish they make it to 10, but who am I to complain?
Okay, back to the show. The most talked episode is episode 3, the Battle of Winterfell, which was shown in that very episode. The episode lasts for about 80 minutes long. The thing that has been waited since season 1 was the war between the alive and the dead. There are so much reactions and opinions regarding the episode, fans are splitted into two groups, the one who enjoyed the episode and the one who disliked the episode as it didn’t reach their expectation. I’m the one who included to the first one, I pretty enjoyed the show although I think it wasn’t the greatest battle in Game of Thrones. My favourite battle was Battle of Bastards as it was really tensed. But, I still like the Battle of Winterfell though. As of now, I want to put aside the negativity and just enjoy the rest of episodes. I’m planning on reading the books after the show is over.
One thing that I really like about episode 3 is the hyped from the people who watched together in cafes, restaurants, and other place. Their reactions were priceless. See these videos that went viral on twitter!!
1    2
ELECTION
One of the most tiring to bear ever since social media era existed is election. The countries that pursue democracy usually conduct election to choose their own leader, including my country. In the past, there weren’t much sources to search about election information other than from tv and newspaper, so that the backlash could be reduced. But it’s different now. In this digital age, people can share everything including the positive and negative contents. Social media as one of the tools for people to do campaign and spread either good thing or black-campaign for the election candidates. ISTG, this is so tiring to witness people bashing each other and most of them have crossed the line. I’m so done!
In Indonesia, for 2019’s election, there were some changes compare to the previous election. They were included the period of time of campaign which was so long (about 7 months) and also adding the other 3 elections of legislative to be held in the same very day. It used to be held in different months, but due to the lack of participation in legislative election so that they were all conducted together.
Tumblr media
Indonesian Presidential Election Candidates (Left: Jokowi-Amin, Right: Prabowo-Sandi) 
(cr: Media Indonesia)
I was eager for this to end soon. It finally happened on 17th April 2019. But, something bad happened again. The incident which happened in 2014 was re-enacted as both candidates claimed they win. Even though the quick count results from about 12 institutions showed that Jokowi-Amin led the vote by gaining about 54% votes while Prabowo-Sandi gained around 44% votes. I’m so done with this. I will just wait for the official results to be announced and I wish on that day there will be no chaos happen.
Aside of that, something that breaks my heart is there were a lot of election officers died and fell sick due to exhaustion from working way too hard as most of them working until very late night and some even worked until the next morning because there were so many jobs to do, including counting the vote for legislative elections (DPR, DPRD, DPD). Although there were no major incident happened during the election process itself, but still this thing supposed to not happen. There is definitely something wrong with the system and it should be fixed so that there will be no victims anymore.
MOURNING IN SRI LANKA
21st April 2019 is Easter Day. Things supposed to be calm and sacred on that day. But disgusting act ruined it all. Multiple bombing attacks happened in several places in Sri Lanka, including at churches and hotels. Hundred of people died and many people got injured. Some extremists claimed they are responsible for the attacks, SMH. I wish the ones who dead are resting in peace, while the ones who got injured will get well soon and receive some strength to continue life. and for the terrorists, I wish you die in suffer and go to hell!!
I don’t get why in 2019, hatred ideology is still growing fast in this world. Sadly, in some developed-countries which the citizen are more educated, this ideology also exist. People should learn that the differences that make this world beautiful. Why some people feel like they want to hurt each other just because they have differences in term of race, skin colour, religion, countries, ideology, etc. We need to respect each other differences as long as it doesn’t violate the rule of law.
I think there should be a formal lesson in school to teach students to respect the differences. Parents should teach their children right too. Sadly, I found a lot of parents who taught their children to hate people who are different from them. This needs to be stopped. Everyone deserves to get equal treatment. We all want a better future. We cant reach this as long as we still fight each other because of the differences. Just put aside it and look the bigger picture, the same goal we want to pursue. As of now, i’m kinda sceptical if we can reach peace in the near future. However, someday in the future, I wish the world will be a better place to live in. Amen
Tumblr media
(cr: wisdom quotes)
AVENGERS ENDGAME
Marvel fans have anticipated the final movie from Avengers United. They are excited as well as sad as the avengers series come to end. Avengers Endgame was screened since 26th April 2019 in my country. There were so much fans who purchased pre-order ticket in a few days prior to the movie screening. It’s kinda cray because the cinemas are full packed with the audiences. Most cinemas even dedicated all of their studios for this movie as the demands are very high then putting aside the other movies. I feel bad for the other movies as they didn’t get time slot for their movies in cinema because of Avengers movie. I wish this wont last long as other movies deserve to get screened as well.
Okay, back to Avengers Endgame movie. Just in March 2019, I watched Captain Marvel movie and in April, I got to watch the last movie of Avengers. I’m actually not a big fan of Superheroes movies, I’m just a casual viewer who enjoyed the movies and i enjoyed watching this one as well. Avengers Endgame runs for 181 minutes, it’s pretty long. I came to bathroom in the middle of movie though, lol.
Overall, I like this movie as I think everything was executed very well. The cinematography, the sound, the edit, the effect are totally top-class work as well as the casts and their act. It really gives everyone goosebumps during the war between Avengers United and Thanos and his soldiers. I couldn’t blink my eye any second because I didn’t want to miss anything. Even though, I felt like I wanted to go to number 1 again in the middle of war scene, but I held it until the movie was over, lol. The movie is worth the hyped though. It’s indeed a masterpiece. I think I’m gonna rewatch it later. But, first I need to watch several marvel movies that I haven’t watched yet so everything will connect and make sense as I still didn’t understand some part. Anyway, thanks marvel for presenting a very well done job!! Goodbye or See you (?) Avengers!!
Tumblr media
(cr: marvel)
Bye April 2019. Welcome my month, May!!
xoxo
mels
0 notes
rumpikerzzzworld · 5 years
Text
(N)EVERLAND,HERE WE GO!!
Tumblr media
DAY 3 (14 November 2018)
TRANSPORTATION
Akhirnya, destinasi yang paling ditunggu-tunggu, Everland!! Hari ini gue mengkhususkan itinerary hanya untuk Everland aja, gak ada kemana-mana lagi. Karena letaknya di luar kota, so kita rencanain bakal seharian aja di Everland dari buka sampai tutup. Rutenya yaitu gue naik MRT dari Hongik Station line 2 ke arah Seongsu Station, turun di Gangnam Station exit 10. Setelah itu lanjut naik bus double decker 5002 ke Jeondae, tempat pemberhentian terakhir bagi yang mau ke Everland. Jaraknya dari Seoul ke Everland lumayan jauh karena letaknya di luar kota. Jadi, masuk ke tol yang rada-rada mirip kayak mau ke Bandung gitu sih tol nya. Bus nya nyaman dan bayarnya bisa pakai t-money walaupun jurusannya ke luar kota. Gue dan kawan-kawan naik yang di lantai dua bus dan nyoba di paling belakang. Gak recommended deh naik double decker di lantai atas dan paling belakang, bikin mual dan pusing. Kurang lebih sekitar satu jam perjalanan kemudian sampai di pemberhentian terkahir. Untuk lanjut ke Everland kita harus naik free shuttle bus di terminal yang kita turunin. Jarak dari shelter shuttle bus ke Everland yaitu sekitar lima menit.
VOUCHER KLOOK
Sesampainya di Everland yaitu sekitar jam 10 pagi, tepat banget tempatnya baru buka. Karena gue beli voucher di klook, jadi gue langsung masuk ke gate untuk langsung screening barcode dari e-voucher. Sesudah masuk, gue liat ada stand klook dimana banyak turis yang lining-up, so gue ikutan antri dan ternyata kita dikasih voucher untuk naik 2 wahana berbayar secara free. Jadi, gak semua wahana di Everland itu free, ada beberapa wahana yang harus bayar lagi, misalnya seperti salah satu roller coaster yang terkenal curam di Everland yaitu T-Express. Untungnya gue tidak berminat sama sekali untuk naik wahana yang bukan-gue-banget macem itu, so gak masalah buat gue untuk gak naik itu.
ACCESORIES
Ketika masuk ke dalam gate, di depan banyak tukang bandana. Di drama korea biasanya kalau couple atau geng lagi main ke taman bermain pasti mereka pakai bandana yang lucu-lucu. So, lagi-lagi kita jadi korban drama korea, cuss lah kita milih-milih bando yang lucu sesuai outfit kita. Dan beneran lucu-lucu banget rasanya pengen beli banyak tapi sayangnya quite expensive kalau menurut gue. Harganya bervariasi tergantung model. Bandana yang gue beli motif kuping kucing seharga KRW 9000. Setelah beli bando, langsunglah kita mulai menyusuri Everland. Karena udah deket Christmas, jadi tema Everland udah mulai Christmas dengan banyaknya Christmas tree dan ornamen natal. Gak jauh dari gate masuk ada pohon yang dijadikan ikon Everland yaitu Magic Tree. Sempet foto-foto disitu dan udah berasa banget ini taman bermain beda banget sama yang ada di Indonesia, rada-rada kayak fairy tale gitu. Cucok lah pokoknya.
Tumblr media Tumblr media
EVERLAND MAP
Di depan gate masuk ada map lokasi wahana di Everland, cukup membantu biar gak nyasar disana. Ada beberapa area yang dipisah menjadi lima bagian yaitu Zootopia, American Adventure, European Adventure, Magic Land, dan Global Fair. Tempatnya luas banget, jauh lebih luas dari Dufan. Di awal gue dan kawan-kawan ingin pemanasan dulu kayak ke tempat semacam Zootopia, tapi tempatnya baru buka sekitar jam 11-an, so kita naik wahana yang lain aja dulu yaitu Sky Way. Ternyata wahana kayak sky way dan kereta gantung lainnya bisa jadi salah satu alternatif untuk menuju area bagian lain kalau gak mau capek jalan. Bisa bolak balik pakai wahana ini kalau pun udah sampai bawah mau menuju ke area sebelumnya.
Tumblr media Tumblr media
Untuk ukuran liburan di musim gugur, Everland cukup sepi. Gue jarang banget antri panjang selama tunggu naik wahana. To be honest, I’m not really into riding things especially the scary ones like roller coaster, tornado, and such other things. Yepp, gue penakut. Gue pernah naik roller coaster dua kali dan I don’t think I’m going to take it again in the future. I’m happy enough without riding those scary rides, LOL. Turun dari sky way gue dan kawan-kawan menuju wahana merry-go-round. Mon maap, lagi-lagi kita korban drama korea. Merry-go-round di Everland sering banget jadi spot untuk shooting, salah satunya yaitu drama Secretary Kim. Ada adegan romantis disitu, so yaudahlah ya cuss ke tempat itu wkwk. Kebanyakan yang naik pastinya anak kecil semua yang ditemenin orang tuanya. Dibanding sama yang di dufan, merry-go-round di Everland memang sungguh lebih bagus dan instagrammable banget, apalagi kalau menjelang malam hari, lampu-lampunya nyala dan bagus banget parah!
Tumblr media
Baru naik sekitar dua atau tiga wahana, lalu gue langsung menuju Zootopia sekitar jam 11-an. Letaknya gak jauh dari gate masuk dan turunan ke bawah. Koleksi hewannya cukup bervariasi dan tempatnya jauh lebih bersih dari Ragunan, pastinya. Somehow, kalau ke tempat hewan-hewan dikurung di kebun binatang, ada rasa kasihan because they deserve their wild nature tbh. So, sorry guys I’m one of those people who came to see you guys as one of the part of attraction.
Gue dari awal emang gak niat untuk naik scary rides, but my friends awalnya ngemeng mereka mau naik wahana semacam tornado, kora-kora. Dan beneran mereka cuma ngemeng, ujung-ujungnya gue and the gang gak banyak naik wahana. Kita lebih banyak menikmati suasana fairy tale nya Everland. Karena suasananya bena-benar enak banget, gak panas sama sekali, pemandangannya luar biasa indah. Jadi, kita kebanyakan istirahat dan eksplor tempat untuk foto-foto daripada naik wahana. Sampai gak berasa waktu cepat banget di Everland. Rasanya satu hari gak cukup untuk menjelajahi Everland. I miss Everland already as I’m writing this, huhu. Berikut gue lampirkan link map Everland, bisa dipelajari dulu sebelum ke Everland, jadi disana udah tau mau ngapain aja biar gak wasting time kayak gue.
MAP EVERLAND
FOOD
Gue lampirkan website Everland dan map nya sehingga kalian bisa review dulu attraction dan fasilitasnya. Untuk makanan memang lumayan banyak, tapi untuk cari yang halal disini agak susah. Banyak street vendor yang jualan snack semacam sosis, churros, es krim, dan lain sebagainya. Tapi, ketika gue nanya ke penjualnya daging sosisnya babi/ayam/sapi, dan mereka bilang itu daging babi. Sebelumnya gue udah liat banyak komen orang kalau sosis di Korea rata-rata dari babi. So, gue jadinya cuma bisa beli snack kayak churros atau es krim nya aja. Sangat disayangkan, di dalam Everland gak ada mini market yang biasa jual makanan instant kayak mie cup atau roti. Ada KFC di Everland, sebelumnya gue udah liat review orang-orang yang bilang katanya KFC di Korea rasanya kurang enak dibanding ayam goreng lokal Korea. So, gue dan kawan-kawan ingin coba cari yang lain. Setelah browsing, kita memutuskan untuk makan di Burger Café America, dimana mereka ada sedia burger dari udang ataupun ayam. Gue sendiri order yang udang, dan rasanya sangat biasa banget. Cuma karena kita laper, jadi mau gak mau dimakan aja. Saran gue, untuk yang muslim lebih baik ke Everland bawa bekal makanan dari luar. 
Tumblr media
NIGHT FESTIVAL
Ini dia yang ditunggu-tunggu di Everland yaitu gue ingin merasakan Night Festivalnya dimana bakal ada pawai Human Doll dan kendaraannya yang lucu-lucu penuh dengan ornament dan lampu-lampu. Malam hari Everland makin dingin parah, tapi gue dan kawan-kawan makan es krim saat lagi dingin-dinginnya. Mak Nyus! Selagi kita makan ice cream, petugas Everland ngasih tau bahwa parade 15 menit lagi mau dimulai dan mereka mensterilkan jalanan untuk Moonlight Parade. Orang-orang mulai ambil posisi masing-masing di pinggir jalan. Dan gak lama baru mulai muncul parade nya. Berasa bocah banget sih, gak pernah liat yang kayak gitu. Dingin dibawah 5 derajat, trus bule-bule parade pakai baju lucu-lucu penuh lampu dancing kesana kemari, ada kendaraan yang dihias berbagai macam rupa dengan lampu-lampu, music theme nya yang gembira, ditambah sorak-sorai anak-anak kecil. What a moment! I love it! Pada saat udah mau berakhir, mulai dinyalakan kembang api. MashaAllah bagus banget kembang api di langit Everland tepat pemandangannya di samping ferris wheel. Me likey!! Jadi, ngebayangin kalau gue ajak keponakan gue atau suatu saat nanti when I have my own chidren terus ngajak mereka ke tempat itu, pasti mereka super excited! Night festival nya really worth it pokoknya.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
AMBIENCE
Everland is totally a playing park, complete banget. Tempat dan suasananya bikin bahagia. Gue sangat merekomendasikan tempat ini sih kalau mau cari hiburan. Kalau mau foto-foto bagus pada saat masih terang atau sore menjelang magrib. Malam-malam bagus foto pada saat banyak lampu-lampu. Kebetulan tema-nya udah masuk ke Romantic Chrismast Fantasy, jadi pas malam lampunya super meriah dan ornamennya bagus-bagus banget. Berasa deh lagi di luar negerinya! Everland tutup sekitar jam 8 malam. Sehabis Moonlight Parade udah banyak wahana yang tutup. So, gue cuma naik satu wahana pada saat malam. Selebihnya nikmatin hawa dingin dan lampu-lampu. Walaupun belum puas karena belum eksplor semua karena waktunya gak cukup, but I was really happy to be at Everland and I think someday I’ll visit Everland again in the future (with my little family maybe, hehe). See you Everland!
undefined
youtube
Ps. Autumn In Korea Part 1 can be read through this link
1 note · View note
rumpikerzzzworld · 5 years
Text
The International Space Station Through the Eyes of Little Earth!
Currently, six humans are living and working on the International Space Station, which orbits 250 miles above our planet at 17,500mph. Accompanying their mission is a zero-g indicator, informally known as “Little Earth”. 
Greetings fellow Earthlings! Curious about my first week on the International Space Station? What does a normal day look like when you’re living and working hundreds of miles above Earth? Take a look at some photos from my first week, when I was still learning the ropes from my new roommates!
Welcome Ceremony
youtube
Talk about a warm welcome! I arrived on March 3, 2019 when the SpaceX Crew Dragon docked to the Space Station for the first time. This historic mission marked the first time a commercially built American spacecraft intended for human spaceflight docked to the orbital lab. Though un-crewed, Dragon was carrying two very important passengers – my space travel companion Ripley and myself, Astronaut Little Earth. During my three-day introduction to the station, two Expedition 59 astronauts, Anne McClain and David Saint-Jacques, taught me what it takes to be a Space Station crew member!
Earth Watching
Tumblr media
First thing’s first – the VIEW. After the traditional hatch opening welcome ceremony, I was off to the Cupola Observational Module. Designed for the observation of operations outside the station, this module’s six side windows also provide spectacular views of our Mother Earth! My roommate Anne McClain introduced me to the beautiful vantage point of space. Clearly, I was a little star-struck.
Space Suit Sizing
Tumblr media
Next, it was time to get to work – lending a hand with Anne McClain’s space suit sizing. Did you know you actually grow in zero gravity? Astronaut McClain has grown two inches on her current mission in space. Crew members must account for this change in growth to know if different components need to be switched out of their individual spacesuit for a better fit. When pressurized and filled with oxygen, the spacesuits become stiff objects around the astronauts inside, making it critical they fit comfortably. These spacesuits are essentially mini spacecraft that provide protection and a means of survival for the astronauts as they venture outside the space station and into the harsh environment of space.
Space Coffee!
Tumblr media
One Café Latte, please! I was thrilled to find out that even in space, the morning begins with a pick me up. Due to microgravity, liquids tend to get sticky and cling to the wall of cups, making these plastic pouches and straws necessary for consumption. Astronauts in 2015 got an upgrade to their morning cup of joe thanks to SpaceX, Lavazza and the Italian Space Agency. Named the ISSpresso, a microgravity coffee maker has brought authentic Italian espresso with zero-G coffee cups onto the International Space Station.
Emergency Mask Donning
Tumblr media
Fueled up and ready for the day, my next agenda item was emergency preparedness practice. There is no 9-1-1 in space, and three events that could pose a dangerous threat to the Space Station include a fire, a depressurization event or an ammonia breakout. Here, Canadian Astronaut David Saint-Jacques and I practiced emergency mask donning in the unlikely event of an ammonia leak into the station’s atmosphere.
Preventative Maintenance
Tumblr media
From astronaut to astro-plumber, I traded my mask for goggles with Astronaut Anne McClain during a briefing on plumbing routine maintenance. Because the International Space Station never returns to Earth, the crew is trained to regularly inspect, replace and clean parts inside the station.
Daily Exercise
Tumblr media
Talk about staying healthy! After a busy day, Astronaut McClain and I continued to hit the ground running, literally. Crew members are required to work out daily for about two hours to help keep their heart, bones and muscles strong in zero gravity. The harness McClain is wearing is very much like a backpacking harness, designed to evenly distribute weight across her upper body and is attached to a system of bungees and cords. Depending on the tension in these attachments, a specific load of pressure is applied to her body onto the machine.
Strength Training in Zero-G
Tumblr media
Watch out, deadlift going on. Running isn’t the only gym exercise they have onboard; strength training is also incorporated into the daily exercise regime.
Robotics Operations: Canadarm2 
Tumblr media
You can look, just don’t touch they told me. Whoops. This was a definite highlight, my Canadarm 2 briefing. That black nob by my hand is the translational hand controller. It operates the up and down function of the 57.7-foot-long robotic arm. The Canadarm2 lends a literal helping hand with many station functions, using a “hand” known as a Latching End Effector to perform tasks such as in orbit maintenance, moving supplies and performing “cosmic catches”.
Crew Group Dinner 
Tumblr media
Whew, you work up a big appetite working on the Space Station. Ending the day, I was introduced to a crew favorite, group dinner! Astronauts and cosmonauts from around the world come together on the orbital lab and bring with them a variety of cultures and … food! Though each country is responsible for feeding its own members, when on board the astronauts can share as they please. A new friend of mine, Paxi from the European Space Agency, welcomed my visit and we split a delicious space-shrimp cocktail.
And that’s a wrap to a busy first week aboard the International Space Station! Learn more about what it means to live and work aboard the International Space Station, and click here to see if you have what it takes to become a NASA Astronaut. Until next time!
Make sure to follow us on Tumblr for your regular dose of space: http://nasa.tumblr.com
4K notes · View notes
rumpikerzzzworld · 5 years
Text
MENJAJAL TRIAL RUN MRT JEKARDAH
Gahhh it's finally here!! Jakarta finally gak ngemeng doang!! MRT happened!!
First of All, I want to apologize to Pak Jokowi dan Pak BTP, bcs I was skeptical that MRT would definitely happen in Jakarta as I was kinda traumatized with a bunch of unfinished development in Jakarta such as waterway and monorail. Salute!! Angkat topi untuk beliau berdua. Duo terhebat se-Indonesia so far!!
Short-History
Just fyi, MRT sudah direncakan sejak tahun 1980-an, sejak tahun tersebut sudah dilakukan lebih dari dua puluh lima studi terkait dengan pembangunan MRT di Jakarta. (Kebanyakan teori tapi gak implementasi, wkwk). Jadi, baru benar-benar dieksekusi pada tanggal 10 Oktober 2013.
Negara-negara maju sudah membangun MRT dari jaman kita masih dijajah. Jadi, sepertinya gak apple to apple kalau membandingkan sistem public transportation mereka yang sudah sangat maju. So, let's compare to our neighbour countries: Singapore and Malaysia.
MRT in Singapore began operation in 1987 with just five station with 6 km long. Jadi, mereka sudah punya MRT sekitar 31 tahun. Nyicil bangun MRT dan sekarang sudah punya 8 line dengan 184 stasiun. Sampai sekarang mereka pun masih merencanakan dan membagun rute selanjutnya.
Malaysia dan Indonesia mungkin sedang balap-balapan membagun MRT. Malaysia juga baru mengoperasikan MRT line 9 sejak tahun 2016, line tersebut mebentang sepanjang 51 km. Sekarang mereka sedang membangun dua line lainnya yang akan segera beroperasi beberapa tahun kedepan.
Comparing Experience
Sebelumnya gue sudah pernah mencoba menaiki MRT di dua negara yaitu: Singapore dan Korea. MRT Singapore line nya lebih simpel dan cepat gampang dihafal ketimbang line di Korea yang sudah lebih menjelimet. Untuk fasilitas kurang lebih sama-sama sangat baik dan apik. Stasiun-stasiunnya sangat nyaman dan terintegrasi dengan baik. Dikarenakan line mereka sudah banyak, jadi sudah banyak titik-titik stasiun yang menjadi tempat transit. Pas lagi transit, berasa olahraga banget sih, karena jauh dan jalannya panjang. Tapi, dinikmati aja sih sekalian olahraga.
Perbedaannya di stasiun di kedua negara tersebut, di Singapore stasiunnya cenderung bersih dari iklan-iklan maupun store di dalam stasiun. Sedangkan stasiun di Korea, ladangnya iklan dimana-mana dan selalu ada retail seperti skin care store, coffeshop, clothing store, shoes store, dan lain sebagainya. Jadi konsep stasiunnya bisa buat sekalian shopping.
Back to Jakarta, trial run MRT diselenggarakan pada tanggal 12-23 Maret 2019 untuk umum. Rute yang gue naikin yaitu Dukuh Atas-Lebak Bulus. Gue belum paham ada berapa pintu masuk maupun keluar. Kalau di Korea ada nomor untuk masuk atau exit nya. Jadi, misalnya gue mau naik dari utara yaitu lewat exit 2, jadi gak perlu muter dan jalan jauh-jauh karena keterbatasan pintu masuk ke stasiun. Di atas stasiun disediakan pula lift untuk penumpang prioritas. Gue sempat mencoba lift ini ketika keluar dari stasiun, entah gak disediakan AC atau sedang dimatikan, but it's hot inside the lift. Sedangkan ketika masuk, gue lewat tangga yang kalo menurut gue cukup curam. Disamping tangga, ada eskalator buat naik keatas. Jadi, kalau bawa barang banyak especially kayak koper (yang mana distasiun MRT korea dan singapore banyak turis yang bawa koper) lebih baik naik lift.
Mungkin karena ini sedang masa uji coba, ada metal detector sebelum masuk ke dalam gate MRT. Entah ini akan ada seterusnya atau enggak. Tapi mungkin biar lebih aman, untuk seterusnya memang sebaiknya ada metal detector di gate sebelum masuk MRT.
Selama trial run, gate tap card nya belum dioperasikan. Jadi, kita masuk manual pakai sticker. Bentuk gate nya kurang lebih sama kayak gate transjakarta ataupun KRL. Di dalam stasiun dukuh atas sudah mulai banyak iklan, untuk stasiunnya so far masih terawat dan bersih, bentuknya kurang lebih mirip seperti stasiun di Singapore.
Memasuki ke dalam keretanya, gak diragukan lagi sangat nyaman dan tentunya lebih nyaman dari KRL. Guncangannya pun halus dan berasa lajunya sangat cepat. Memasuki stasiun Asean, udah mulai keluar dari tunnel dan naik ke jalur layang. Pas keluar itu yang tadinya gelap lewat tunnel terus terang keluar dari tunnel, people on the train couldnt help but screaming because they enjoyed it so much as if we were riding a roller coaster lmao. Sepanjang perjalanan melalui jalur layang, pemandangannya oke punya, berasa di negara agak lebih maju dikit dari ber-flower. Beda experience sama pemandangan naik KRL ataupun kereta bandara.
Sesampainya di stasiun akhir yaitu lebak bulus, penumpang langsung turun dan banyak yang langsung ke rute sebaliknya untuk balik ke arah semula. Entah karena AC nya tidak dinyalakan atau memang gak ada AC, ruangan dibawah stasiun lebak bulus cukup panas, cuma ada kipas angin besar di beberapa titik.
Overall, based on my experience of trying MRT Jakarta, untuk keretanya okay banget, tapi suara announcement untuk pemberhentiannya kurang anu. Untuk fasilitas stasiun masih kurang lengkap dan gak senyaman stasiun di negara tetangga. Mungkin karena budgetnya juga nge-pas bahkan cenderung kurang, jadi ya yang penting-penting aja dulu yang ada. Tapi, stasiunnya jauh lebih baik daripada stasiun commuter line. Untuk kedepannya semoga bakal banyak improvisasi untuk penyempurnaan fasilitas. Selama naik MRT, banyak orang-orang yang udah experience naik MRT di negara lain. Untuk rombongan gue, kami comparing it to MRT in Singapore, Korea, and Japan. Sedangkan orang-orang di sebelah gue ada yang comparing to America's. Seru juga experiencing MRT Jakarta sambil menilai perbedaan fasilitas di tiap-tiap negara.
Additional
Pembangunan MRT ini banyak menimbulkan pro dan kontra. But i dont buy negative opinion from people who dont contribute to improve public transport, theyr'e nothing other than just contributor to traffic. Public transport adalah investasi untuk masa mendatang, sekarang rugi but let's see what we will get in the future. I dont want to spend my whole life stuck in Jakarta's traffic. This needs to be stopped. Bagusnya tanggapan dari Pak Jokowi mengenai opini those said people was he said yang namanya transportasi massa ya rugi. He's a clever man. Today or in the near future mungkin masih akan tetap rugi, but let's see in the far future. Efisiensi waktu sehingga tidak banyak waktu yang banyak terbuang dijalan sehingga orang-orang bisa lebih produktif might be able to boost our economy.
Seriously though, selama gue traveling di Singapore dan Korea waktu gue berasa lebih panjang dan banyak hal yang bisa dilakuin. Mudah banget pergi ke satu tempat dan ke tempat lainnya. Gak stress karena jalanan macet. Bisa bikin plan banyak banget dalam sehari!! Hidup jadi lebih bermakna (wqwq lebay).
Bagi orang yang ngoceh-ngoceh orang gak bakal mau beralih ke transportasi publik karena lebih prefer naik kendaraan sendiri. Huh seriously what do you want dude? Beberapa tahun belakangan kalau ngobrol masalah macet Jakarta, banyak orang yang biasa bawa kendaraan sendiri bilang bahwa mereka mau naik public transport asalkan dibenahi, nyaman, dan tepat waktu. Nah, sekarang sudah mulai disediakan dan dibenahi but you still dont budge. Just enjoy your ride with your private vehicle because later when public transportation is already 10 steps further away, another policy will be made for sure for forcing people to take public transport. Contohnya kayak ERP, tarif parkir yang mahal, pajak kendaraan yang mahal, dan harga kendaraan yang mahal sehingga cuma orang-orang yang bener-bener kaya doang yang bisa beli mobil biar jalanan kosong. And you guys will keep screaming "Pemerintah cuma berpihak sama orang kaya doang". Duh, so what do you want? Lmaoo. Gak ada habisnya kan? So, untuk pemerintah just keep going in building public transportation. Toh di setiap kebijakan selalu ada pro dan kontra. Public transport also means people sacrificing themselves to jostle on it, rather than sacrificing their life to be stuck on traffic which wasting their precious time. Kalau nurutin ego sendiri yang maunya enak dan nyaman terus, ya masalah kemacetan gak akan pernah teratasi.
I'm interested in studying transportation too. If only ada yang mau membiayai studiku di luar negeri, i will repay this country with my best advice and implementation to reach what people have been dreaming of. Haha! So yeah, I wish the best for public transportation in Jakarta and Indonesia as a whole. Makanya harus pinter cari administrator publik yang bisa implementasi dengan baik *uhuk* okay i need to stop talking. Bye!
-mels-
1 note · View note
rumpikerzzzworld · 5 years
Text
Which places are good to be visited in Canberra?
One of rumpikers members, Aubrey, just got back from Australia recently. Mari kita kepo-kepo sedikit mengenai Aubrey Oz’s Life di Ibukota nya Aussie, Canberra. Cekidot!
Why did you move to aussie?
I had to accompany my husband to study at ANU Canberra 
When was it? 
It started on Feb 2018 till Jan 2019
How did you move? 
Feb 16th I moved to Aussie by Plane. And it spent almost 8hours. Capeek bangettt di pesawat berjam-jam huhu
Where did you live? 
I lived in Queanbeyan, a quite suburb near Canberra
What did you do there? 
Karena gw orangnya gak bisa diem, jadi I decided to get in job. And I worked as a nanny. Looked after 2 Australian kids. Kerjanya ngapain? Cuma jagain mereka di rumah tok. Ngajak main dan ajarin mereka bahasa indonesia karena in every public school in Aussie, mata pelajaran bahasa Indonesia itu wajib. Gw dibayar $24/hour dan gw kerja cuma 3 jam (senin-jumat). Kalo dirupiahin seminggu gw bisa dapet $360 dan sebulan sekitar $1440 (15jutaan hampir 16juta). Kerjanya cuma ngajak main si anak itu dan gak cape sama sekalii lahh
Mention the best places in your place! 
- Cockinton Green. Tempat ini kayak small world gituuu, jadi ada banyak miniatur-miniatur dari berbagai dunia. Ada candi Borobudur juga lohhh!!! Cukup instagramable laah. Harga tiketnya nya $19,5 sekitar 200 ribuan
Tumblr media Tumblr media
- Tlestra tower. Wawww kalo iniii kita mesti naik lift ke lantai almost 20 dehh kalo gak salah. Yang jelas tinggi banget dan kita bisa ngeliat pemandangan Canberra dari atas. Worth it and keren bangetttttt. But tidak rekomen untuk yang takut ketinggian yah
Tumblr media Tumblr media
- Museum Dinosaurus. Kalo ini sih gak perlu masuk ke dalam (karena bayar lagi hahaa) jadi cukup di depan gerbang nya ajaa karena udah banyak patung2 Dino. Lumayan instagramable lahh hehee
Tumblr media Tumblr media
- Swing Bridge Queanbeyan. Nah ini deket banget sama flat gw. Only takes 3 minutes by car. Jadi ini jembatannya goyang gitu hahaaa bawahnya river. Kalo kita nyebrang, ada tempat main golf yang boleh siapapun masuk dan bisa liat langsung Kangoroo. Disana Kangoroo kayak kucing berkeliaran dimana-mana. Seruu bisa foto-fotoin Kangoroo hoho
Tumblr media Tumblr media
- Floriade Canberra. Kalo ini bagi yang pecinta bunga-bunga pasti amaze sama tempat ini. So beautiful. Banyak bunga-bunga kayak tulip, mawar, matahari dll. Masuknya pun gratis (ini yang paling penting hahaha). Disana pun banyak wahana-wahana permainan juga jadi gak ngebosenin. Floriade cuma buka setahun sekali saat spring season
Tumblr media
Mention the best food in your place!
Turkey pide house and alibaba kebab, I think only 2 karena yang lainnya I don't know halal apa enggak. Sangatttt susah cari makanan halal :'(
Mention the things you miss the most from Indonesia!
- Pastinya family and friends, you guys yang pernah merantau pastinya tau gimana sedihnya homesick - makanan-makanannya!!! Disana ada beberapa resto Indo but rasanya beda bangetttttt, like there is no rempah in it. Dan resto Indo disana lebih mahal dari makanan makanan Asli Aussie huhh - Adzan. Bener-bener disana gak ada Adzan sama sekali. Jadi gw cuma modal aplikasi muslim pro untuk tahu jadwal sholat. Karena setiap musim beda-beda jadwalnya 
Mention the must things to do in aussie!
- vlogging hahahahaa!! Karena banyak banget tempat wisata yang bagus-bagus disana, jadi harus banget keliling-keliling walaupun sometimes it's not free alias bayar and kalo dirupiahin lumayaan juga 🤣 - Kerja, nah ini bener-bener like you have to try to get in job in Aussie. Kenapa??? Karena upah lo dibayar mahaaallll. Yang gw maksud adalah kerja kasar (jangan harap lo kerja kantoran) coz we are not Australian. Kerja kasar itu kayak apa? Yaaa kayak cleaner, kitchen hand, waiter, nanny, housekeeper, metikin buah cherry and kuli bangunan Minim banget kita dibayar $15/jam (150rb). Standar nya sih $20/jam. Dan disana dibutuhin banget. Jadi mudah aja kalo mau cari kerjanya Here's the rate: * housekeeper $24/hour * nanny $24/hour * cleaner $20-25/hour (depends) * kitchen hand, waiter $20-25/hour - Belajar English Australian for free Jadi di setiap city akan disediakan wadah untuk para pendatang yang mau belajar bahasa inggris Australia. Lo bakal ketemu sama orang-orang baru dari berbagai belahan dunia. And It's FREE. Pokoknya menyenangkan banget. Kita discuss and share everything. Sometimes ceritain gimana negara kita masing-masing. Aah it was fun!
Now you’re back to Indonesia, mention the things you miss from Aussie!
Banyak banget yang gw rindu waktu tinggal di Aussie. - My friends from another country in the world. Temen-temen gw ada yang dari Rusia, Iran, Bangla, India, Bulgaria, Malay, dan masih banyaaakkk lagiiii. Pokoknya seruuu banget punya banyak teman dari negara-negara lain - tertibnyaaa Aussie 😅 bener-bener hidup disana ngajarin gw untuk hidup teratur, apalagi kalo nyetir bawaan nya deg-degan aja karena saking takuttnya saking tertibnya takut kena tilang wkwk maklum supir barbar. Daaann disana aman banget, less criminal - enviroment nya. Less pollution. Udaranya seger bangettt dehhhhh - pergantian musim nya, dari summer ke autumn, autumn ke winter, winter ke spring, spring ke summer. My favorite season till now still Autumn and Spring. Why? Coz it feels warm all day - Last but not least, orang-orang Aussie tuh ramah banget!! Murah senyum, suka negor, Helpful banget, care. Lost of word banget sama culture mereka, thumbs up!
That’s the short interview with Aubrey. Gaji nya bikin ngiler gak sih? Disini kerja kantoran di gedung-gedung tinggi tapi gajinya meh, cuma menang rapi dan wangi doang, lol.  Aussie bisa menjadi alternatif pilihan yang oke untuk belajar atau mencari pekerjaan. So far, reviewnya bagus-bagus. Morever, lumayan deket dari Indonesia dan orang-orangnya ramah banget. Sometimes, hal yang gak bikin betah mengunjungi atau tinggal di suatu negara karena orang-orangnya dingin dan rasis. So, do you have a plan to migrate abroad? 
Ps. Check this link for more rumpikers’ content and scroll down!
-By Aubrey-
Editor: Mels
1 note · View note
rumpikerzzzworld · 5 years
Photo
Tumblr media
[MOVIE RESPONSE] EXTREME JOB
Thank God It’s Friday and my day was filled with laughter because of this movie. Extreme Job was released in Korea on 29 January 2019, but they started screening it in my country since 20 February 2019. This movie is quite hyped since it is said that this movie is currently being the second biggest all-time hit in South Korea. As of today it has been grossing around $114,2 million which is almost 19 times bigger than its budget which was $5,8 million. Damn! the actors and the crew must get a lot of bonuses. They’re getting richer. lol
Most viewers of course came from South Korea, since the country is known for having tons of movie-goers. When I stepped into the cinema, so many banners all over the cinema. Korean entertainment industry is always good at promoting. I always love how they always put a lot of effort to make a fresh and entertaining story. Sokor is filled with creative and talented people, they really work so hard to produce things. This movie is one of the evidence. It’s pure ENTERTAINING. There is barely sad thing on this movie, so it’s really fun to be watched at the weekend to forget about your daily suck life and you just want to laugh. A light movie that won’t be making you think so hard nor depressed. 
Full synopsis can be found on google. But here is a short-description from Wikipedia about the movie “ A team of detectives who start a chicken restaurant for an undercover drug-bust operation, but end up busier than ever when their chicken restaurant becomes famous for its food.” Funny, that people in my country like to make joke like “if you find a street vendor who sells food but it doesn't tasty or it taste bland and bad, it means they are detective in disguise as a street vendor,” lmaooo. On this movie, when they disguised as chicken restaurant owner and staff, they ended up having large of customers because the taste of their fried chicken was so good. They failed on focusing to their main mission, lmaooo. Fried chicken restaurants was spreaded all over the city in South Korea. People in the country like to eat fried chicken with beer, and they name the combo as Chimaek. They prefer to eat their own local brand fried chicken rather than western fried chicken brand such as KFC. When I tasted their local fried chicken, it’s indeed super good. No wonder, they’re so proud with their local cuisine.
When I checked the director of the movie, apparently it was directed by Lee Byeong Heon which I’ve ever seen the film he involved in as the writer which was Tazza: The Hidden Card. No wonder there were Lee Dong Hwi and Lee Honey as both also played at Tazza movie. Speaking of Lee Honey’s act, she did quite a good job while Lee Dong Hwi was quite different on this movie since he played a serious role. I usually saw him getting witty and comedy roles. He was good on this movie though. Gong Myung was just okay to me. He played a rookie cop. This is my first time seeing actor Jin Seon Kyu. He’s pretty okay. And let’s talk about the lead role which is Ryu Seung Ryong. GOSHH, He’s always SUPERB. A few years ago when I watched Miracle In Cell No. 7, I totally cried a river and even depressed because of the movie. DAMN, His acting as a mentally-impaired-man was so convincing. Don’t forget his Netflix series which was also quite hyped KINGDOM. He played as a villain. I hate his character huh. He totally looked different. He’s truly a great actor and good at picking job!!
I think I will give the score for this movie around 8.5/10. I highly recommend this movie for those people who need a happy pill. Go watch it and enjoy!!
-mels-
4 notes · View notes
rumpikerzzzworld · 5 years
Text
Cap Go Meh Festival
Chinese new year is always a blast! Tepat lima belas hari setelah imlek, ada perayaan hari terakhir imlek yaitu Cap Go Meh. Tahun ini, Cap Go Meh jatuh pada tanggal 19 Februari 2019. Menurut ramalan peruntungan, tahun ini adalah tahunnya shio babi tanah.
Beruntungnya, di Indonesia semenjak imlek menjadi salah satu hari raya besar kaum tionghoa yang diakui negara. We get one day off. Festival Imlek maupun Cap Go Meh pun dirayakan di berbagai daerah, tak terkecuali di Jakarta. China Town Jakarta yang terletak di daerah Glodok biasanya jadi pusat perayaan Cap Go Meh. Pemda DKI biasanya menjadi fasilitator untuk penyelenggaraan acara ini. Di festival ini, ada pawai budaya, pameran kuliner dan pernak pernik khas tionghoa.
Tahun kemarin gue sempat datang ke festival tersebut. Acaranya seru dan banyak peserta pawai budayanya secara Indonesia kaya akan budaya. Berikut beberapa gambar yang gue dokumentasikan dari festival tersebut.
Pawai Sepeda Ontel
Tumblr media
Ikon Jakarta (Ondel-Ondel)
Tumblr media
Ala-Ala Sirkus
Tumblr media
Reog Ponorogo
Tumblr media
Marching Band
Tumblr media
Dayak (if i don't get wrong)
Tumblr media
Minahasa
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Gods
Tumblr media
Ada cerita menarik pada saat pawai dewa-dewa, orang-orang yang ada di atas JPO pda disuruh minggir dan enggak boleh ada yang berdiri di tengah. Setiap orang yang lewat JPO atau berdiri di tengah pasti disorakkin. I was wondering why though? A chinese woman told me that because the Gods are going to pass. Gue ketawa dong dengernya karena masih belum paham maksudnya bagaimana dewa-dewa bisa lewat dan apa hubungannya sama orang berdiri di atas JPO. Later on, i knew ternyata yang dimaksud dewa-dewa adalah seperti gambar yang diatas. Di dalam atau di atas tandu-tandu tersebut ada patung dewa-dewa. Ada puluhan sanggar yang bawa dewa-dewanya masing-masing. Dikarenakan dewa itu suci, maka dilarang ada orang yang berdiri diatasnya. It's interesting.
Overall, acaranya bagus. Banyak orang dari berbagai macam suku berkumpul untuk merayakan acara ini. Terharu. Gue gak sempat nonton sampai acara selesai karena udah kepanasan banget dan pawainya masih super panjang. So, gue memutuskan untuk ke petak sembilan yang ada diseberang untuk mencoba kari bihun. Unfortunately, kedainya lagi tutup huhu padahal penasaran banget udah liat review orang-orang. According to them it's halal. Yaudah belum rejeki, ujung-ujungnya mampir ke seblak jeletet. Okaylah, someday i'll grab you kari bihun!
-mels-
1 note · View note
rumpikerzzzworld · 5 years
Text
Autumn in Korea Part I
Tumblr media
Alkisah, sekelompok anak gadis hendak berpetualang ke negeri ginseng nun jauh disana. EYAAAA. Au amat. Ok gess, gue mau sharing experience tentang trip ngebolang gue dan kawan-kawan ke korsel tanggal 12-18 November 2018. Gue mau cerita runtut based on itinerary yang gue punya. Sebelumnya, gue sudah post mengenai hal apa aja yang harus disiapkan kalau mau ke korsel secara mandiri atau tidak pakai agent. Bisa di klik disini.
LANJOOOTT GESS!!
Pertama gue mau promote kereta bandara yang gue naikin. Kalau ke airport sendirian mau hemat ongkos gue sarankan untuk naik railink ini. Gue udah post mengenai kereta bandara. Please check this link. 
11 November 2018
JAKARTA-KUALA LUMPUR
Perjalanan gue dimulai dari CGK-KUL. That was my first time coming to KLIA 2 Airport. Bandaranya guedeee parahhh, transitnya jauh banget. Kalau bawa tentengan banyak pasti sangat menyiksa guys. Apalagi kalau waktu transitnya mepet, pasti udah kayak main running man lari-larian. Btw, pas transfer di KLIA ini, kita gak perlu ke imigrasi lagi, jadi langsung ke area transfer. Ada kejadian yang bakal jadi life lesson banget pas transfer di gate gue. Jadi, pas transfer kita harus ngelewatin dua kali security check. Ketika ngelewatin security check ini seperti biasa botol diatas 100 ml akan disita dan dimusnahkan. Malangnya adalah semua botol minuman gue dan teman-teman gue disita. Gue pikir, okay no problem, masih bisa beli air minum di dalam gate. Ternyata eh ternyata, di dalam gate transfer gue gak ada minimarket. Ada beberapa vendor restaurant dannnnn mereka gak jual air mineral botolan. Adanya di cup yang tentunya gampang tumpah kalau gak dibawa hati-hati. Ada sih dispenser air minum gratis di dalam, tapi wadahnya cuma semacam kertas sterofoam ukuran sekecil tangan. Dan gue gak kepikiran untuk tukar ringgit di Jakarta buat bekal jajan disitu. Tapi, untungnya bisa pakai cc. Walhasil gue akhirnya beli air mineral yang di cup itu huhu. Tapi ada orang yang botolnya lolos karena dikosongin dulu sebelum lewatin x-ray. Beli air mineral diatas pesawat kan lebih mahal dan ukurannya cuma 330 ml. Untuk flight 6 jam bagi gue kurang, dan kita harus stay hydrated di atas pesawat. So, tips nya mungkin bisa bawa tumblr sendiri tapi dikosongin isinya dan isi air di dalam gate transfer.
KUALA LUMPUR-INCHEON
Sesampainya di Incheon Airport terminal 1, gue langsung menuju ke gate informasi untuk ambil wifi wireless dan voucher dsp yang kebetulan desk nya sebelahan. Kita beli t-money di minimarket di dalam airport dan sekalian top up disitu. Langsung aja abis itu gue dan kawan-kawan menuju AREX, kita naik yang All-Stop dan turun di stasiun Hongik. Exit nya ada banyak banget, harus cari info kalau mau keluar di exit berapa or lo bisa nyasar keseberang. Gue keluar di exit 3, di seberang Hongdae Market. Oia, di stasiun ada lift diperuntukkan untuk priorities passangers kayak lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas. Tapi, kalau barang bawaan lo banyak banget dan gak memungkinkan naik eskalator, masih diperbolehkan untuk naik lift ini. Jangan coba-coba naik lift pas lo lagi bawa diri doang, kalau gak mau dimarahin sama halmoeni-halmoeni, lol. 
Day 1 (12 November 2018)
HONGDAE
Momen pertama kali nginjek daratan luar stasiun Hongik itu unforgettable banget, karena peralihan dari sore ke malem (read: magrib) dan suhunya dingin banget, super freshhhh. Langsung jatuh cinta deh pokoknya! Dari stasiun Hongik, kita nge-bus ke guest house, padahal cuma sekitar 700 meter dan cuma 2 stop tapi karena kita letih derek koper, walhasil kita milih nge-bus. Apesnya, bus yang mau kita naikin gak lower decker, jadi pe-er banget naikkin koper lewatin tangga kecil-kecil. Gue kind of kesusahan terus driver nya nyadar kalau kita dari Indonesia karena Bahasa kita, terus pas gue lagi struggle naikkin koper, ahjussi nya cuma ketawa ngomong pakai Bahasa Indonesia “susah ya?”. Koper gue lebih dari 10kg, menurut ngana? -..- Pas udah mau sampai halte tempat gue turun, ahjussi nya ngasih tau “sampai” dan dia ngucapin “selamat sore, terimakasih”. Huhu terharu, baru nyampe langsung dapet sambutan dari orang baik. Bus di Korea kasih informasi pemberhentian dalam Bahasa Korea dan Bahasa Inggris. Mostly, nama bus dalam Bahasa korea dan Bahasa Inggris berbeda guys. Jadi misalnya, turun di halte Ewha Womans University, maka informasi dalam Bahasa Koreanya yaitu 화여자대학교 (Read: Ewha Yeoja Dae Hakkyo). Untungnya Transjakarta gak translate nama-nama halte dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Because it’ll sound super weird like: “Pemberhetian berikutnya, Tanah Abang (Eng Trans: Next stop, Brotherland)”. Iyuhhh aneh. Oke cukups, lanjoooottt bawah.
Malemnya kita langsung menjalankan itinerary kita yaitu ke Hongdae Shopping Street dan Seoul Lantern Festival. Dari guesthouse tinggal jalan aja ke Hongdae, karena kita gak bawa baju full untuk seminggu dan memang kita niat mau beli baju tebel di korea karena menurut info yang beredar, harganya bisa lebih murah dari di Jakarta, so kita sight-seeing and shopping disana. Hongdae ini adalah salah satu open market di Seoul yang banyak digandrungi anak muda karena letaknya di dekat kampus Hongik University. Style nya oke-oke juga kok, dan harganya lumayan affordable. Disini banyak store baju, skincare, streetfood dan restaurant. Karena mengejar waktu, so kita gak lama-lama di Hongdae. Gue dan temen gue dapet beberapa item dari tempat ini. Selain itu, disini banyak street art, ada yang ngedance, nyanyi, dan lain sebagainya. Yang nonton banyak banget, orang Korea appreciate banget kayaknya sama hal kayak gini. Yang paling banyak penontonnya biasanya yang nge-cover dance K-pop. Salut sih lagi dingin-dingin gitu tetap ada yang mau perform.
Tumblr media
SEOUL LANTERN FESTIVAL
Gak lama dari itu, kita langsung menuju Seoul Lantern Festival di daerah sekitar Seoul City Hall tepatnya di Cheonggyechoen stream. Tempat ini semacam sungai kecil buatan di tengah kota, sungainya bening banget gaess. Pak Jokowi waktu bertandang ke Seoul tahun 2018, juga sempat ke sungai ini ditemani walikota Seoul. Di tahun 2018, festival ini diadakan selama 17 hari dari tanggal 2 – 18 November 2018. Festival nya semacam pameran lampion dalam bentuk karakter-karakter yang lagi hits. Ada lampion tayo dimari!! Lumayanlah untuk sight-seeing sembari get used to with Seoul di hari pertama. Jadi, waktu gue buat itinerary, di beberapa hari pertama gue pilih tempat-tempat di dalam kota untuk kita get used to with public transport, rute, dan lingkungan sekitar. Pada saat kita menuju Seoul Lantern Festival, rada puyeng juga cari tempatnya pas keluar dari stasiun city hall. Teman gue yang biasa jadi navigator kalau kita lagi nge-trip kind of giving up karena belum paham daerahnya dan google map looked different karena kebanyakan nama tempat tertulis dalam huruf hangul instead of English. Dan suhu yang dingin banget, sekitar 4 derajat celcius malam itu, buat gak konsen untuk nyari rute, secara badan kita belum terbiasa dengan suhunya. Walhasil, gue coba-coba cari rutenya dan alhamdulilah ketemu tempatnya. Gak tahan dingin, jadi sebentar aja di tempat ini setelah foto-foto.
Tumblr media
Day 2 (13 November 2018)
Sebelum berangkat, hal yang essensial ketika traveling adalah “don’t skip breakfast”. Penting itu guys!!. Malam sebelumnya gue sempet beli nasi instant di minimarket. Jadi tinggal dipanasin di microwave doang. Guest house gue sediain breakfast kecil semacam roti dan telur untuk tamu. Kita disini bisa masak juga karena ada dapurnya. Langsung aja deh kita angetin lauk yang kita bawa dari Jakarta kayak rendang kering, serundeng, teri balado, dan sambal. Buat menghemat budget dan biar ngerasa familiar sama rasa rumah, so tiap breakfast kita makan makanan Indonesia yang kita bawa.
HANEUL PARK
Destinasi pertama kita di hari ini adalah Haneul Park. Dari guest house ke Haneul Park, gue menggunakan bus. Turun dari bus di halte belakang World Cup Park Complex 3 ke Haneul Park ternyata jalannya cukup jauh. Di google map diinfokan jalan kaki sekitar 550 meter, tapi entah karena jalannya menanjak atau emang jaraknya jauh, gue rasa sekitar satu kilometer lebih gue jalan. Ada beberapa titik pemberhentian untuk menuju kesana, salah satunya yaitu yang gue sebutkan diatas. Dengan bermodalkan google map, kita mencari jalan menuju tempat itu. Sepanjang perjalanan dari halte menuju ke Haneul Park, pemandangannya oke parah. Banyak banget spot buat foto dan sepiiiiiii, berasa jalanan punya nenek moyang. Cuma siap-siap ngos-ngosan aja karena bakal jalan menanjak trus ngelewatin banyak anak tangga trus menanjak lagi sampai ketemu Haneul Park nya. Yang pasti tempat ini ada di dataran tinggi. Haneul sendiri artinya langit, so gak heran untuk mencapainya perlu mendaki gunung lewat di lembah sungai mengalir indah ke samudra. 
Sesampainya di Haneul Park, mungkin karena weekdays jadi gak terlalu banyak orang. Tapi, sayangnya salah satu spot foto yang udah kita incar yaitu tanaman Kochia Scoparia sudah tidak menarik karena sudah layu dan warnanya berubah. If only we came one or two weeks earlier, mungkin spot foto itu masih bagus. Yasudah, nasi sudah menjadi bubur. Walhasil kita foto-foto di ilalangnya aja. 
Tumblr media
Ada cerita menarik mengenai Haneul Park ini. Ternyata tempat ini dulunya semacam tempat pembuangan sampah yang tidak terawat. Akhirnya, pemerintah Seoul berinisiatif untuk menyulap tempat pembuangan ini menjadi taman ekologis. Dan TARRAAAA, akhirnya jadi taman yang super ciamik dan menjadi salah satu tourist spot yang popular. Huh, jadi inget bagaimana dulu sebuah tempat prostitusi di Jakarta bernama Kalijodo, lalu diubah menjadi salah satu taman terbesar dan ter-hitz di Jakarta yang punya banyak fasilitas. Eyaaa, okeh cukup. Let’s move on!
Dikarenakan kita cukup lelah jalan kaki cukup jauh, walhasil kita coba cari minimarket untuk beli minum. Beruntungnya ada semacam satu warung kelontong di Haneul Park. Kita mampir beli hot chocolate dan kimbap sembari menikmati pemandangan ilalang dari atas. Superb feeling that can’t be traded with anything. We’re enjoying our life banget deh pokoknya.
Ketika gue mau menuju ke destinasi selanjutnya, gue menemukan banyak orang yang sedang lining up menunggu pick up. Ternyata eh ternyata kalau gak mau capek jalan jauh-jauh ada semacam shuttle vehicle yang antar turis naik turun ke dan dari Haneul Park. Tiketnya beli di mesin seharga KRW 2000 per orang untuk sekali jalan. Karena kita capek jalan kaki dan ingin mengejar waktu, so we took this ride.
GWANGHWAMUN SQUARE
Setelah dari Haneul Park sebenarnya itinerary gue yaitu ke YG Entertainment. Tapi karena diluar prediksi, kita ngaret dan karena bigbang lagi hiatus juga walhasil skip tempat ini dan langsung menuju Gwanghwamun Square sekaligus perjalanan ke Samcheong-dong. Kita naik bus ke tempat ini. Sesampainya di daerah Gwanghwamun, ternyata lagi banyak yang demonstrasi. Selain itu, tepat di depan patung Gwanghwamun lagi ada acara. Banyak tenda-tenda yang berdiri di depannya. Mau foto tapi keganggu sama pemandangan tenda-tendanya ini. Jadinya kita gak foto dan langsung nyebrang ke halte bus menuju Samcheong-dong. So, bye Gwanghwamun Square. 
Tumblr media
BUKCHON HANOK VILLAGE (SAMCHEONG-DONG)
Bus menuju Samcheong-dong dari Gwanghwamun Square is quite unyu. Semacam perpaduan metromini dan mobil travel. Kita naik green bus nomor 11. Jaraknya gak terlalu jauh. Kita turun di halte Samcheong-dong Community Service. Jalanan di sepanjang Samcheong-dong pada saat autumn ini biasanya jadi spot foto buat turis. Tapi daun-daunnya udah lumayan sepi dari ranting, so kita memutuskan untuk foto-foto di Bukchon Hanok Village aja yang terletak satu daerah. Untuk ke tempat ini diperlukan mendaki kembali karena letak village nya ada diatas pemukiman.
Di daerah ini banyak penyewaan baju Hanbok, pakaian adat khas Korea. Banyak orang yang lalu-lalang pakai baju Hanbok dengan destinasi utama mereka mau mengambil latar Bukchon Hanok Village. Gue dan teman-teman memutuskan untuk sewa Hanbok nanti saja di hari ke lima ketika kita ke Gyeongbokgung Palace.
Bukchon Hanok Village ini adalah sebuah pemukiman warga yang masyarakatnya masih menjaga rumah ala budaya korea. Jadi, semacam cagar budaya. Karena tempat ini adalah pemukiman warga, maka ada peraturan bahwa kita gak boleh berisik dan harus ngomong pelan-pelan. Intinya gak boleh buat gaduh. Di setiap beberapa titik ada penjaga yang pegang papan tulisan peringatan untuk menjaga ketenangan di daerah tersebut. Gue jadi penghuni daerah sana agak males kali ya, ramai turis mulu setiap hari. Salut deh buat warga sana yang mau merelakan daerahnya untuk menjadi salah satu destinasi wisata di Korea.
Tumblr media
BANGNYEON SAMGYETANG
Lagi-lagi kita skip satu tempat. Awalnya gue dan kawan-kawan ingin makan di salah satu tempat Samgyetang yang terkenal di Seoul yaitu Tosokchon Samgyetang. Tapi, pas turun dari daerah Bukchon Hanok Village dan kita ingin menuju ke halte bus, kita menemukan restaurant Samgyetang di pinggir jalan bernama Bangnyeon Samgyetang. Googling sedikit tentang tempat itu, ternyata masuk salah satu rekomendasi dari Michelin Star, yasudah karena hari sudah siang dan kita juga lapar, langsung cuss masuk ke restaurant nya.
Samgyetang ini adalah sup ginseng ayam khas korea. Karena kehasut oleh drama korea, banyak scenes aktornya lagi makan sup ginseng ayam ini, walhasil ini masuk salah satu rencana things to eat in korea. Ukuran ayamnya satu ekor gesss. Jadi, kita pesen dua ayam untuk tiga orang dan seporsi pajeon Korean pancake. Di dalam ayam nya ada nasi dan beberapa rempah-rempah. Rasanya gak terlalu strong tapi enak. Efek gak pakai mecin mungkin, makanya rasanya gak terlalu kuat, lol. Makan samgyetang ini pada saat cuaca dingin tuh cocok banget. Total bill yang kita bayar untuk dua porsi samgyetang dan pajeon adalah sebesar KRW 41000. Restaurant makanan disana rata-rata serve air putih di tumblr besar dan gratis alias gak kena charge. Jadi, lumayan menghemat budget karena cuma pesan makanannya aja. Oia, mengenai kehalalannya, gue tidak menjamin ya guys. Di tempat ini pure cuma jual ayam dan side dish dari tepung dan sayuran. So, do your ijtihad ya. Kalau gak yakin, ya jangan dimakan.
Tumblr media
Pada saat gue makan itu sudah sekitar jam 2 siang. Udah gak terlalu ramai, dan sepertinya itu waktu istirahat untuk pegawai restaurannya. Jadi, ketika gue masih makan, owner restaurannya manggilin pegawainya untuk makan bareng-bareng di meja customer. Beda banget sama pekerja restaurant di Indonesia yang biasanya kalau istirahat makan gantian dan makannya di belakang.
 EWHA WOMANS UNIVERSITY
Setelah kenyang, kita langsung cabut ke next destination yaitu Ewha Womans University. Dari sini kita banyak improve rute bus dari yang sebelumnya sudah kita prepare. Karena di itinerary awal, kita ke Ewha dari Tosokchon. Beruntungnya, temen gue yang emang biasanya jadi navigator kita kalau kemana-mana sudah bisa adaptasi baca rute di google map korea. Karena Ewha luas banget, jadi banyak banget titik pemberhentian untuk menuju kesana. Gue dan kawan-kawan sempet bingung arah karena ternyata kita turun di belakang kampus, bukan di depan. Di pintu masuk yang mau kita lewatin ada security yang bikin kita jiper juga takut gak boleh lewat situ. Tapi, akhirnya kita tanya ke ahjussi nya kalau mau ke Ewha boleh gak masuk lewat situ, dan alhamdulilah ahjussi nya ngebolehin. 
Kita menyusuri kampus Ewha yang super keren parah pake banget dan pastinya sangat instagrammable. Banyak banget pohon, jadi mendukung banget warnanya kalau lagi musim gugur gini. Setelah sotoy gak tau arah, cuma ikutin feeling aja akhirnya kita nemu spot utama foto di Ewha. Jatohnya kita jalan dari atas dan turun ke bawah. Nah dari bawah itu lebih dekat dari titik stasiun Ewha. Banyak banget turis yang foto di spot utama itu, jadinya harus sabar-sabar kalau mau dapet posisi yang lagi kosong. Kita gak lama di Ewha karena udah sore dan harus ngejar itinerary berikutnya untuk ke DDP. Padahal, masih banyak banget tempat yang bisa di explore di Ewha.
Tumblr media
Selain kampusnya, di daerah dekat stasiun Ewha banyak banget skin care stores dan clothing stores. Lucu-lucu semuaaa. Clothing stores di Ewha ini cukup terkenal karena menurut orang-orang harganya lumayan bersahabat secara letaknya di daerah kampus, pun dengan model-model bajunya yang selalu ngikutin trend. Initially, kita juga mau shopping di Ewha, tapi karena next destination kita juga tempat shopping dan lebih besar, so skip. Next!
DONGDAEMUN DESIGN PLAZA (DDP)
Lagi-lagi kita skip satu tempat di itinerary, yaitu Gwangjang Market. Karena kita masih kenyang, sebelumnya kita makan samgyetang. So, skip satu lagi dan langsung ke DDP. Sekedar info, general stores di Gwangjang Market cuma buka sampai 6 sore. Restaurant-restaurant tertentu buka sampai jam 11 malam. Jadi, harus dilihat waktu juga kalau mau kesana, takutnya kalau kemaleman udah tutup stores nya.
Dari Ewha ke DDP kita naik subway. Turunnya di Dongdaemun History & Culture Park. Seinget gue di depan toilet stasiun ada vending machine yang jual kebutuhan toiletries semacam pembalut, tissue, dan lain sebagainya untuk ukuran travel size. Gue mencoba untuk beli tissue di vending machine itu, dan gue gak ngerti cara nya kan, asal-asal mencet tapi bingung kesudahannya, eh tiba-tiba ada oppa-oppa baik yang lewat tanpa babibu langsung pencetin tombol, langsung dah tuh keluar tissue nya. Makasih yah opppaaa (eyaaa), huhu agak terharu sih nemu orang baik di Korea soalnya rata-rata anak mudanya gak peduli kanan kiri gitu.
Di stasiun bawah tanah DDP udah banyak tempat shopping juga, tapi kita mau liat-liat diluar dulu. Kita keluar persis di Gedung DDP bagunan karya Zaha Hadid. Speechless sih berasa lagi di Negara maju banget saking modern nya arsiktekturnya. There are soooo much too see di DDP. Tapi niat kita adalah mau shopping karena banyak orang yang rekomendasiin untuk belanja disini, karena menurut review orang-orang banyak yang murah terutama yang di underground shoppingnya. 
Tumblr media
Setelah mengagumi keindahan DDP building dari luar, dan tentunya biar afdhol harus foto-foto di depannya, barulah kita mulai menyusuri pedagang yang ada di sekitar DDP. Pertama adalah pedagang kaki lima yang ada di luar DDP, yang sering banget muncul di vlog-vlog orang. Gak ada yang spesial sih dagangan di kaki lima situ. Rada lucu sih di tempat se-modern DDP di depannya ada PKL. Tapi, katanya udah diatur dan diijinkan sama pemerintah setempat untuk PKL boleh berdagang di sekitar situ. Yang penting mereka menjaga kebersihan. Kita pindah ke spot yang lain karena gak nemu yang sreg di sekitar situ. Dan banyak banget pilihan tempat belanja disitu, ada yang konsep mall, itc, kaki lima, ataupun underground. Kita masuk ke salah satu tempat Namanya Migliore yang konsepnya sama kayak ITC.
Baju-baju disana ada yang udah dikasih price tag dan banyak yang enggak. Biasanya baju yang bagus-bagus gak dikasih price tag dan bisa tawar menawar. Kalau yang ada price tag, udah harga pas. Gue sendiri banyak lumayan sreg sama model bajunya tapi enggak sreg sama harganya yang kurleb sama kayak di mall-mall Jakarta mahalnya. Oia, jangan nawar kebangetan ya kalau gak mau disinisin sama penjualnya. Jangan kayak nawar di pasar tanah abang, inget diri lagi di negara orang. Beruntungnya gue dapet satu coat yang lumayan cucok untuk gue pakai tepat esok hari ke Everland, warnanya pink dan dalemnya putih. Unyu-unyu lah untuk dipakai ke taman bermain. Gue cukup beli satu aja karena sebelumnya udah beli 3 baju di Hongdae. Teman gue ada yang dapet coat macam yang dipake model-model di majalah, bagus bener dan haganya masih masuk akal. Jadi, harus pinter-pinter nyari juga ya guys disini. Setelah dapat barang masing-masing, kita langsung caw ke the last destination, Myeongdong!
 MYEONGDONG MARKET
Ini pasar terkenal buanget dan overrated I think. Hampir semua orang yang ke Korea pasti mampir ke Myeongdong Market. Tempat ini terkenal sebagai surganya skin care. Tapi, believe me toko skin care di Korea tuh udah kayak tukang gorengan, tiap pengkolan ada. Tiap-tiap toko juga punya diskon dan promo nya masing-masing. Oia, dari DDP ke tempat ini gue naik MRT. Turun di stasiun underground daerah Myeongdong. Di stasiunnya aja udah bejubel tukang jualan. Bedanya sama underground stasiun lain mungkin disini ada toko yang jual kaset dan merchandise kpop. Lumayan terkenal juga tuh. Kita sempet masuk ke salah satu store kaset kpop karena temennya temen gue ada yang mau titip kaset exo (gak taunya gak jadi titip pas dikonfirmasi, errrr). Harganya sih kayaknya sama aja sih, cuma yang bikin kurang nyaman ahjussi penjaga tokonya kayak maksa banget buat kita beli kasetnya pffftt. Tapi, akhirnya kita bisa melepaskan diri dari ahjussi nya. Mon maap ahjussi ya kita gak jadi beli karena memang diantara kita bertiga gak minat beli kaset.
Lanjut dah kita langsung ke Myeongdong Market. Di gate depan udah banyak street food yang sering banget di review vlogger. Kita akhirnya cuma beli cemilan semacam lekker banana chocolate cheese dan enak banget ternyata. Muka kita udah ketara orang Indonesia banget, oppa yang dagang lekker langsung nawarin pakai Bahasa Indonesia “lima ribu saja” ahelah bisa aja oppa nya narik pelanggan. Untung ganteng, yaudah deh kita beli dan rasanya gak mengecewakan. Lumayan buat angetin badan makan lekker yang masih panas karena malem-malem dingin banget untuk kita-kita wanita tropis, huhu. Saking dinginnya kita masuk ke dalam store cuma buat angetin badan doang. Cuaca dingin ditambah kita capek juga udah jalan seharian, bikin gak terlalu mood untuk shopping. 
Tapi, di awal rencana kita emang mau cicil belanjaan untuk keperluan pribadi ataupun oleh-oleh di hari kedua supaya nanti di hari-hari akhir tinggal tambah kalau ada yang kurang aja. Pada saat kita mau angetin badan dan masuk ke k-mart, pas banget tuh isinya oleh-oleh makanan dan minuman khas korea. Tanpa basa-basi kita kalap beli oleh-oleh disana karena lumayan lengkap snacknya. Bayarnya bisa pakai cc ya guys, Jadi hemat-hematin duit won nya, Jangan sampai ludes di awal-awal. Gue beli susu pisang khas korea merk Binggrae setengah lusin buat bekal selama di Korea harus minum banana milk sehari satu. Suka banget guee, kalau di Indomaret dijual mungkin gue bisa beli tiap hari juga. Sayangnya, karena isinya lebih dari 100ml jadi gak memungkinkan untuk gue bawa ke pesawat karena bakal dimusnahkan sama security nya. Huft.
Tumblr media
Overall, Myeongdong kurang lebih sama kayak Hongdae yang sama-sama punya konsep open street market. Banyak yang bilang skin care di Myeongdong murah-murah. I don’t think so. Yang murah cuma masker, selebihnya skin care yang lain semacam sleeping mask, moisturizer, toner, dan lain sebagainya harganya sama aja kayak di store skin care korea yang udah buka cabang di Jakarta. Jadi, daripada berat-beratin bagasi, mending gue skip dan beli di online shop macam shopee yang harganya bisa jauh lebih murah. Gak ngerti lagi ini yang jualan dari batam ngambil barang dimana? Kok bisa lebih murah gitu loh. Kan banyak yang suka buka jastip skin care di Korea. Coba cek dulu bandingin harga di online shop (tentunya yang trusted barangnya). Kalau emang gak ada barangnya belum masuk ke Indonesia, masih okelah kalau jastip. Tapi, kalau udah ada dan harganya lebih murah, ya agak rugi sih bagi gue ikut jastip.
Balik ke guest house dari Myeongdong tuh pe-er banget guys karena tangan kita penuh dengan tentengan oleh-oleh. Mau naik taxi takut ditipu, mau naik uber atau grab gak ada di Korea. Dikarenakan kaki temen gue juga sakit karena pakai sepatu yang salah untuk jalan-jalan (read: boots), akhirnya kita nge-bus dari Myeongdong ke Hongdae, walaupun agak jauh dikit daripada naik MRT. Lesson learnt, pakai sneakers atau sepatu yang comfy untuk traveling, karena itu ngaruh banget ke mood kita. Kalau kaki sakit rasanya males jalan jauh-jauh dan maunya istirahat mulu. So, make sure sepatu yang lo gunakan alasnya empuk dan gak nyekek jari-jari kaki. Sekian dan sampai berjumpa di episode berikutnya.
Part 2
Part 3
Part 4
Ps. Karena keterbatasan size video, vlog gabisa diupload di post ini, HEOLLL. Padahal udah capek-capek buatnya. Agak kurang sreg upload di youtube sebenarnya because I want to be more private. But, finally I uploaded it lol. Maybe just for temporary. So enjoy while it lasts. See the video below or you can click this link.
youtube
xoxo
-mels-
3 notes · View notes