Tumgik
#melspost
rumpikerzzzworld · 3 years
Text
Tibra Vacation 2021
I. Pendahuluan
Penulisan ini dibuat sebagai arsip memori selama refreshing dan staycation di tempat yang akan dibahas di bawah dan juga untuk memenuhi permintaan teman-teman yang budiman untuk membuat review mengenai tempat tersebut.
Jangan serius-serius amat cuiii!!
II. Latar Belakang
Di tengah kejenuhan sosial yang melanda dunia di era pandemi yang mana ruang gerak masyarakat sangat dibatasi, sehingga menimbulkan frustasi tingkat tinggi selama dua tahun ini (bacanya sambil nge-rap guys). Maka dari itu, ada rasanya perlu sesekali untuk menghempaskan ke-stress-an ini, beberapa diantaranya adalah dengan pergi dari kota, tinggalkan rutinitas sebentar, hirup udara segar, melihat hal-hal yang baru, mencicipi makanan-makanan yang enak, istirahat~
III. Rumusan Masalah
1.       Apa yang harus dilakukan ketika bosan selama pandemi?
2.       Kenapa kita harus menghilangkan kebosanan ini?
3.       Kapan saat yang tepat untuk mengursir kebosanan?
4.       Kemana kita harus pergi?
5.       Bagaimana cara melakukannya?
IV. Pembahasan
Dalam bab berikut, penulis tidak akan menggunakan bahasa yang baku dan sesuai standar ejaan yang disempurnakan, biar gak tegang bacanya ya shay.
Okay cuss!
I and my friends actually had a lot of plans to go here and there, tapi failed terus selama pandemi, entah karena border ditutup or adanya ppkm level 4, and because of one by one of us got the c-virus. Jadi, ketunda terus agenda yearly vacation nya. Dikarenakan kalo nge-plan jauh-jauh hari agak mustahil untuk keadaan sekarang, jadi yang gercep dan realistis aja selama semuanya lagi pada sehat.
Actually, we wanted to do glamping at Legok Kondang, tapi udah penuh sampai tahun depan bun, so skip!! We tried to find other places dan seleksi beberapa tempat yang akhirnya kita putuskan untuk milih villa ini dikarenakan vibe nya asik dan agak-agak mirip glamping. We booked for 2 nights. Gw booking H-6 sebelum pergi.
I found the place on Airbnb tbh, lalu pas di cek di ig ada akunnya dan kontak personnya. Jadi sebelum booking, gw sempet kontak orang villanya via wa dan ybs mengarahkan gw untuk reservasi via web berikut, silakan klik:
web booking villa tibra
ini akun ig nya guys -> ig villa tibra
Dibanding di Airbnb, pilihan di web tsb lebih banyak untuk unitnya. Jadi kita bisa langsung pilih mau book unit nomor berapa. Gw dkk memutuskan untuk book unit 504 dari sisa 4 unit yang tersedia. Harga per malam nya fluktuatif tergantung hari (weekdays/weekend) dan demand sepertinya. Kali ini gw dapet dengan harga only Rp1.950.000 untuk 2 malam. Nama tempatnya: Villa Tibra, yang setelah gw googling ternyata tibra adalah bahasa sunda yang artinya tidur nyenyak. Villanya is a pet friendly, jadi boleh bawa anjing atau kucing peliharaan.
Untuk sekarang ini ada 8 unit villa. Dari paling bawah ada unit nomor 507 & 508 yang mana ratenya lebih mahal dibanding unit yang lain, dikarenakan 2 villa tsb pemandangannya langsung view hijau-hijau pepohonan dan ladang, ruangannya agak lebih luas, dan ada tempat tidur jaring-jaring di lantai 2 nya. Ratenya beda dikit sih, sekitar 100ribuan aja. Sehari setelah booking, gw sempet mau upgrade ke villa nomor 507 or 508, tapi gataunya sudah fully booked. But later on, I thanked God, gw gak jadi upgrade, karena gw lebih suka unit 504 secara lokasi dan beberapa hal yang akan dijelaskan di bawah.
Kalo ngurut dari timeline perjalanan gw dkk, dari Jakarta kita ke kota Bandung untuk cari supermarket buat belanja cemilan dan stok kebutuhan makanan selama di villa karena gak ada breakfast dan restonya pun belum jadi. Tapi, villa nya somehow kerjasama dengan Rumah Makan Mang ijot yang letaknya di dekat jalan masuk ke villa. Jadi, sebenarnya bisa pesan makanan via wa yang menu booknya ada disediain di kamar.
Tumblr media
Setelah beres belanja kebutuhan, kita cuss lunch di Sei Sapi Lamalera cabang DU yang cukup hits di Bandung yang katanya enak banget. Hemmm overall menurut gw sih lumayanlah, harganya sih murah sekitar 20-30k an, tapi porsi sei nya dikit untuk yang reguler dan potongan dagingnya agak kekecilan kalo menurut gw. Jadi kalo lagi kelaperan mending pesen yang jumbo atau pesen beberapa menu.
Tumblr media
Lanjut nyari outdoor kafe di Dago Pakar, and we decided to visit Kopi Bawah Pohon. Ambience dan tempatnya sih asik banget buat nongki-nongki outdoor, cukup sejuklah. Tapi, temen gw pesen kopinya rasanya zonk! Loll.
Tumblr media
Gapake lama, kita langsung cuss tujuan utama kita: staycation at Villa Tidur Nyenyak aka Tibra, yuhuuuu~
Perjalanan menuju ke Villa Tibra cukup menanjak karena agak di atas. Letak Villa Tibra ada di Jl. Kolonel Masturi No. 508c, Jambudipa, Kec. Cisarua, Kab. Bandung Barat. Jalan Kolonel Masturi ini ternyata panjang bingit kek Jalan Raya Bogor. Jalan ini ada di sepanjang Cimahi sampai Lembang. Jadi lumayan jauh, sekitar 10km lebih kalau mau ke Lembang dari tempat ini.
Jalan masuk ke villanya gak jauh dari jalan raya, tapi belum ada plang petunjuk kalo di dalam jalan itu adalah jalan menuju Villa Tibra. Jadi, patokannya bisa diliat dari RM Mang Ijot, atau cek di gmaps udah available sih lokasinya. Parkirannya ngepas aja untuk beberapa mobil. Sesuai dengan tamu yang datang, ada sekitar 8 mobil yang terparkir pada hari itu.
Pada saat check in sempet bingung karena gak ada petunjuk untuk check in dimana, ternyata meja respsionistnya belum ready. Jadi, cuma ada yang jagain dan belum strict sih sejauh ini, tergolong masih belum formal mekanismenya. Kayaknya petugasnya juga orang lokal. Teteh-teteh yang anterin ke unit kita pun sopan, ramah, dan baik.
Sesampainya di unit 504, we’re very happy about the place, sesuai ekpektasi or even better than our expectation. Bentuk bangunannya kayak rumah dibangun setengah gitu. Di teras utama ada small garden dan kursi-kursi buat duduk santai which I liked very much about this place. Lalu, di lantai satu ada meja cabinet beserta kursinya, kasur king size nomor 1, standing mirror, smart tv, private wifi, small living room, dan toilet. Sedangkan di lantai 2 ada dua bedroom ukurang single bed, small cabinet, area ngedeprak aesthetic dekat jendela, dan balkon disampingnya.
The place was very clean and well maintained. Kalau siang-siang agak cukup panas di lantai dua, tapi kalau malam dingin sekitar 14-16 derajat. I love it so much karena dari pagi sampai sore ada suara burung berkicau which is bikin  lebih menyatu dengan alam. Eyaaaa.
Tumblr media Tumblr media
Tempat ini emang cocok banget buat healing staycation, dan bikin mager untuk kemana-mana. Lebih asiknya lagi mereka provide Netflix di smart tv nya trus juga ada beberapa provider tv lain, youtube, dan browsing via smart tv nya. Yang agak minus dari unit nya adalah karena bangunannya mostly dari kaca dan kayu jadi agak berisik kalo lagi beraktivitas di atas. Pintu kacanya pun suaranya berisik kalo lagi ditutup.
Untuk complimentary F&B mereka provide kangen water, nescafe, dan teh sariwangi. Di minibar nya ada beberapa cup noodles, snack, dan air mineral literan. Yang gw suka dari minibarnya, mereka nempelin harga langsung di stuffnya, jadi kalo mau beli snack minibarnya bisa tau harganya langsung.
Yang perlu be careful dari selama menginap di villa ini, dikarenakan mostly kaca jadi keliatan aktivitas di dalem dari unit depan dan beberapa angle dari unit belakang. Jadi, pastikan kalau mau melakukan hal-hal yang private kayak ganti baju dll ditutup dulu tirainya. Selain itu, ada cctv direct langsung juga yang menghadap ke villa.
Okay, I think it’s quite detail untuk deskripsi unitnya. Lanjut ke ativitas selanjutnyahh~
Malamnya gw dkk bikin dinner nge-grill daging karena kita bawa kompor portable dan cooking tools. Gw juga sebenarnya gak tau apakah ada peraturan yang ngebolehin atau gak ngebolehin untuk ngelakuin aktivitas ini. Yang pasti kita ngelakuinnya di teras outdoor yang mana keliatan cctv jadi kalau seandainya ditegur orang villa kita bakal stop. Dan ternyataaaa unit sebelah kita keluarga gitu juga rame-rame pada nge-grill. So, keknya boleh untuk masak-masak outdoor?
Keesokan harinya gw baru tau ternyata mereka ada sediain beberapa bbq tools di samping kolam renang. Atau itu untuk kegiatan wedding? Oh ya!! Di depan pintu masuk setelah parkir ada area luas berikut untuk wedding venue. Viewnya kolam renang. Keknya boljug adain private wedding sewa semua villa untuk orang-orang terdekat yang dateng ke wedding. Seruuuu pasti unchhhh kpn y.
Tumblr media
Skip!!
Setelah dinner-dinner gak cantik karena kita makannya agak bar-bar, lanjutlah ngeteh sambil nge-netflix (unchh syurgaaa), lalu sesi malem deep talk tentang kehidupan masing-masing dan masa depan. Mantafff~
Pagi-pagi gw sebenarnya berniat mau liat sunrise, tapi the day after gw bangun setengah 6 untuk subuhan ternyata udah terang gess. Jadi, yg cocok buat liat sunrise keknya jam 5 subuh. Udara pagi-paginya superb, I wish I could breathe in that kind of fresh air everyday. Bikin badan, jiwa, pikiran sejuk dan tenang banget suasana paginya tuh.
After breakfast, kita sebenarnya rencana mau ke curug Pelangi, di google ada informasi kalo tempatnya temporary closed. Tapi, kita gak percaya dan berniat untuk cek langsung dan ternyata emang tutup selama ppkm, LOLL. Kata penjaganya semua curug lagi tutup sih selama ppkm level 3-4 ini. Yaudslah kita balik lagi ke villa aja, karena agak males ke tempat wisata lain yang mostly kita udah pernah sambangi.
Lunch nya kita pesen makanan di warung Mang Ijot, tinggal telepon atau chat ke nomor yang tertera, kemudian bisa langsung diantar ke room kita. Mang Ijot to the rescue~ ketika pengen gak ribet masak atau pesen makanan yang jauh. Menunya makanan khas sunda. Rasanya not bad. Harganya juga lumayanlah. Tapi kalau mau pesan makanan yang lain, alhamdulilah ada grab/gofood gess. Simpel, gak pake ribet.
Sorenya, gw dkk niat mau berenang. Sesampainya di tkp, hemmm airnya tidak sejernih seperti yang terlihat dari jauh. Kalo kata temen gw, bisa jadi karena gak pakai kaporit makanya airnya kek gitu. Gw agak ragu, jadi mengurungkan niat untuk berenang. Jadi, yauds enjoying the pool view aja sambil putu-putu di kasur jaring-jaring.
Out of nowhere, tetiba pen maem pizza. Cocok nichh dimakan sambil mandangin sunset. Pesen pizza di grab lumayan jauh jaraknya sekitar 5km. Alhamdulilah ada aa’ ojol yang mau ambil orderan gw. This is us with black dresscode, enjoying pizza and sunset sambil buat konten. Eyaaaa.
Tumblr media Tumblr media
The last nite before going home the day after huhu T.T I want to live in this kinda place. Somehow inspiring me untuk bikin rumah masa depan gw yang gausah gede-gede. Cukup sederhana, sejuk, adem, nyaman, tenang, dan homey. Someday yaaa aminnnn.
Udah siap-siap mau bobo, lampu udah mati tetiba temen gw ke-ide-an ngambil foto di carpet zone deket jendela and ternyataaa hasilnya bagus so romanticcc~ gw tidur di lantai 2 btw karena kalah suit heolll. Tapi di lantai 2 tuh vibenya emang romantic banget kalo malem. Cucokkk.
Besokkan paginya, kita enjoying the place for the last time. Hirup udara segar sebanyak-banyaknya, minum hot chocolate, makan croissant. Duh nikmatnya dunia, alhamdulilah ya Allah dikasih kesehatan, rejeki, dan teman-teman se-frekuensi untuk ngerasain hal kek gini.
Btw, ada peraturan tertulis kalo checkout maksimal jam 12 siang. Kalo lebih dari itu bakal dikenakan charge 100k per jam. Jadi, mending packing dari malem atau pagi biar gak buru-buru dan bisa tepat waktu checkoutnya. Untuk jam-jam checkoutnya teteh-tetehnya bakal strolling around the villa ngecekkin kondisi villa sebelum kita leaving the place.
Sebelum checkout, gw strolling around the neighbourhood untuk screening unit-unit lain untuk the next reference kalo nginep disini lagi. Setelah gw ceki-ceki, unit 504 paling private lokasinya karena di ujung samping dan lebih private frontyard-nya, gabisa dilewatin orang lain unit ini karena gak ada jalan setapaknya. Selain itu juga pemandangan depannya lebih seru karena ada unit-unit lain di depannya. So, secara lokasi gw prefer unit ini.
Gw pun kepo-kepo nanya ke mamang-mamang tukang bangunan yang lagi kerja. Mereka bilang lagi bangun 5 unit lagi gess!! Jadi kemungkinan totalnya bakal ada 13 unit dari 8 unit yang udah ready. Selain itu, mereka juga lagi bangun rumah pohon, cocok nih buat tempat main anak. Emang family friendly banget nih villa. According to teteh-teteh nya, villa ini udah setahunan. Jadi, emang masih baru dan belum semuanya jadi. Okay then, I will come again if everything has been built. Semoga lebih kece dan tetap well maintained ya.
Tumblr media
Villa Tibra kudu kasih gw reward nih karena udah secara langsung mempromosikan tempatnya via ig story dan tulisan di blog ini. At least there were some potential customers whom kept asking me about the place are interested in this place. Apalagi kalo tulisan gw ini banyak yang baca, beuhh!! Lol jk.
Anyway, See You Tibra!! It’s time for us to leave you, but don’t be sad because we’ll come again inshaAllah.
Sebelum back to Jekardah, kita rencana mau lunch di Iga Bakar si Jangkung, but apparently it’s weekend and so crowded. Jadi, gw langsung cari tempat makan di area situ via grab food, cek yang bintangnya tinggi dan yang beli udah ribuan. Kita akhirnya milih makan di Bakso Semar Asli di Jalan Cihampelas. Bakso uratnya enak!! Rusuknya kebanyakan tulang, daging-daging yang nempelnya dikit beudd huhu padahal ekspektasi gw kek rusuknya Bakso Samrat yang dagingnya banyak dan lembut banget. Yaudslah ya~
Tumblr media
IV. Kesimpulan
1.       Staycation dengan orang-orang terdekat adalah pilihan yang pas untuk mengobati kebosanan selama pandemi.
2.       Carilah cara untuk menghilangkan kebosanan di era pandemi ini agar tetap waras dan semangat lagi untuk menjalani rutinitas sehari-hari.
3.       Saat yang tepat untuk mengusir kebosanan adalah ketika sudah merasakan burn out, dan momennya ketika semua sedang ada waktu, rejeki, dan kesehatan.
4.       Pergilah ke tempat yang gak ribet, aman, dan jauh dari keramaian selama ppkm level 3-4
5.       Googling, liat review, dan referensi sebelum pergi.
 V. Penutup
Sekian dan terima gaji gess. Jangan lupa like comment and subscribe youtube channelnya bigbang~
I will continue to write the prev trekking dan trip to Da Nang yang tulisannya ke pending karena gw mager.
See you on another review and stay healthy!!
5 notes · View notes
t1cked · 11 years
Photo
Tumblr media
8 notes · View notes
rumpikerzzzworld · 4 years
Text
Short-Vacation to Padang
I went to my parents’ hometown in West Sumatra for 2 days. I had to come because my mom conducted a tradition for someone who died (my uncle) called tagak batu. Since my siblings couldnt come, so that i came as the representative. I was so busy with my work back then so that i brought my laptop during my trip and working at airport and also in my hometown. So freakin’ tiring yet quite fun though. 
The people in my hometown are the people who are still keenly conducting our ancestor’s tradition. Tagak Batu is usually held on the day-100th after someone passed away. The event including inviting neighbours to pay a visit to have some meals. The main ceremony is held in the midnight until dawn by urang siak. The thing they do is praying for the late one, in the hope to get peace in the afterlife. The siak people consist of around 20 people. They have a unique way of praying. It was kind of funny to me because they had this unique sound while they were praying. I wasn’t in the place for entire night, because i was so tired and i would have a flight on the next day. So i went to my aunt’s place for sleeping after watching urang siak praying for a while.
Here was the tradition:
Malamang (making lemang, sticky rice cake inside bamboo)
Tumblr media
Arranging tagak batu
Tumblr media Tumblr media
There were 4 arrangements. They usually will be eaten by urang siak during the praying and they will bring the remaining ones home.
Urang Siak eating before praying
Tumblr media
Back then when my father passed away, my family also conducted this tradition. Perhaps, someday when i die my family will hold this tradition for me as well.
I love how rich Indonesian culture is. Even though, we are the biggest muslim population in the world, yet we have our own way on mixing cultural tradition and religion which can’t be found in the place where the religion began. 
Here is the bonus, a mini-vlog during the short-trip! 
youtube
Just in case you can’t see the video as attached. Click here to go directly to the video on my youtube channel
See you on the next posts!!
-mels-
1 note · View note
rumpikerzzzworld · 5 years
Text
Autumn in Korea Part I
Tumblr media
Alkisah, sekelompok anak gadis hendak berpetualang ke negeri ginseng nun jauh disana. EYAAAA. Au amat. Ok gess, gue mau sharing experience tentang trip ngebolang gue dan kawan-kawan ke korsel tanggal 12-18 November 2018. Gue mau cerita runtut based on itinerary yang gue punya. Sebelumnya, gue sudah post mengenai hal apa aja yang harus disiapkan kalau mau ke korsel secara mandiri atau tidak pakai agent. Bisa di klik disini.
LANJOOOTT GESS!!
Pertama gue mau promote kereta bandara yang gue naikin. Kalau ke airport sendirian mau hemat ongkos gue sarankan untuk naik railink ini. Gue udah post mengenai kereta bandara. Please check this link. 
11 November 2018
JAKARTA-KUALA LUMPUR
Perjalanan gue dimulai dari CGK-KUL. That was my first time coming to KLIA 2 Airport. Bandaranya guedeee parahhh, transitnya jauh banget. Kalau bawa tentengan banyak pasti sangat menyiksa guys. Apalagi kalau waktu transitnya mepet, pasti udah kayak main running man lari-larian. Btw, pas transfer di KLIA ini, kita gak perlu ke imigrasi lagi, jadi langsung ke area transfer. Ada kejadian yang bakal jadi life lesson banget pas transfer di gate gue. Jadi, pas transfer kita harus ngelewatin dua kali security check. Ketika ngelewatin security check ini seperti biasa botol diatas 100 ml akan disita dan dimusnahkan. Malangnya adalah semua botol minuman gue dan teman-teman gue disita. Gue pikir, okay no problem, masih bisa beli air minum di dalam gate. Ternyata eh ternyata, di dalam gate transfer gue gak ada minimarket. Ada beberapa vendor restaurant dannnnn mereka gak jual air mineral botolan. Adanya di cup yang tentunya gampang tumpah kalau gak dibawa hati-hati. Ada sih dispenser air minum gratis di dalam, tapi wadahnya cuma semacam kertas sterofoam ukuran sekecil tangan. Dan gue gak kepikiran untuk tukar ringgit di Jakarta buat bekal jajan disitu. Tapi, untungnya bisa pakai cc. Walhasil gue akhirnya beli air mineral yang di cup itu huhu. Tapi ada orang yang botolnya lolos karena dikosongin dulu sebelum lewatin x-ray. Beli air mineral diatas pesawat kan lebih mahal dan ukurannya cuma 330 ml. Untuk flight 6 jam bagi gue kurang, dan kita harus stay hydrated di atas pesawat. So, tips nya mungkin bisa bawa tumblr sendiri tapi dikosongin isinya dan isi air di dalam gate transfer.
KUALA LUMPUR-INCHEON
Sesampainya di Incheon Airport terminal 1, gue langsung menuju ke gate informasi untuk ambil wifi wireless dan voucher dsp yang kebetulan desk nya sebelahan. Kita beli t-money di minimarket di dalam airport dan sekalian top up disitu. Langsung aja abis itu gue dan kawan-kawan menuju AREX, kita naik yang All-Stop dan turun di stasiun Hongik. Exit nya ada banyak banget, harus cari info kalau mau keluar di exit berapa or lo bisa nyasar keseberang. Gue keluar di exit 3, di seberang Hongdae Market. Oia, di stasiun ada lift diperuntukkan untuk priorities passangers kayak lansia, ibu hamil, dan penyandang disabilitas. Tapi, kalau barang bawaan lo banyak banget dan gak memungkinkan naik eskalator, masih diperbolehkan untuk naik lift ini. Jangan coba-coba naik lift pas lo lagi bawa diri doang, kalau gak mau dimarahin sama halmoeni-halmoeni, lol. 
Day 1 (12 November 2018)
HONGDAE
Momen pertama kali nginjek daratan luar stasiun Hongik itu unforgettable banget, karena peralihan dari sore ke malem (read: magrib) dan suhunya dingin banget, super freshhhh. Langsung jatuh cinta deh pokoknya! Dari stasiun Hongik, kita nge-bus ke guest house, padahal cuma sekitar 700 meter dan cuma 2 stop tapi karena kita letih derek koper, walhasil kita milih nge-bus. Apesnya, bus yang mau kita naikin gak lower decker, jadi pe-er banget naikkin koper lewatin tangga kecil-kecil. Gue kind of kesusahan terus driver nya nyadar kalau kita dari Indonesia karena Bahasa kita, terus pas gue lagi struggle naikkin koper, ahjussi nya cuma ketawa ngomong pakai Bahasa Indonesia “susah ya?”. Koper gue lebih dari 10kg, menurut ngana? -..- Pas udah mau sampai halte tempat gue turun, ahjussi nya ngasih tau “sampai” dan dia ngucapin “selamat sore, terimakasih”. Huhu terharu, baru nyampe langsung dapet sambutan dari orang baik. Bus di Korea kasih informasi pemberhentian dalam Bahasa Korea dan Bahasa Inggris. Mostly, nama bus dalam Bahasa korea dan Bahasa Inggris berbeda guys. Jadi misalnya, turun di halte Ewha Womans University, maka informasi dalam Bahasa Koreanya yaitu 화여자대학교 (Read: Ewha Yeoja Dae Hakkyo). Untungnya Transjakarta gak translate nama-nama halte dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Inggris. Because it’ll sound super weird like: “Pemberhetian berikutnya, Tanah Abang (Eng Trans: Next stop, Brotherland)”. Iyuhhh aneh. Oke cukups, lanjoooottt bawah.
Malemnya kita langsung menjalankan itinerary kita yaitu ke Hongdae Shopping Street dan Seoul Lantern Festival. Dari guesthouse tinggal jalan aja ke Hongdae, karena kita gak bawa baju full untuk seminggu dan memang kita niat mau beli baju tebel di korea karena menurut info yang beredar, harganya bisa lebih murah dari di Jakarta, so kita sight-seeing and shopping disana. Hongdae ini adalah salah satu open market di Seoul yang banyak digandrungi anak muda karena letaknya di dekat kampus Hongik University. Style nya oke-oke juga kok, dan harganya lumayan affordable. Disini banyak store baju, skincare, streetfood dan restaurant. Karena mengejar waktu, so kita gak lama-lama di Hongdae. Gue dan temen gue dapet beberapa item dari tempat ini. Selain itu, disini banyak street art, ada yang ngedance, nyanyi, dan lain sebagainya. Yang nonton banyak banget, orang Korea appreciate banget kayaknya sama hal kayak gini. Yang paling banyak penontonnya biasanya yang nge-cover dance K-pop. Salut sih lagi dingin-dingin gitu tetap ada yang mau perform.
Tumblr media
SEOUL LANTERN FESTIVAL
Gak lama dari itu, kita langsung menuju Seoul Lantern Festival di daerah sekitar Seoul City Hall tepatnya di Cheonggyechoen stream. Tempat ini semacam sungai kecil buatan di tengah kota, sungainya bening banget gaess. Pak Jokowi waktu bertandang ke Seoul tahun 2018, juga sempat ke sungai ini ditemani walikota Seoul. Di tahun 2018, festival ini diadakan selama 17 hari dari tanggal 2 – 18 November 2018. Festival nya semacam pameran lampion dalam bentuk karakter-karakter yang lagi hits. Ada lampion tayo dimari!! Lumayanlah untuk sight-seeing sembari get used to with Seoul di hari pertama. Jadi, waktu gue buat itinerary, di beberapa hari pertama gue pilih tempat-tempat di dalam kota untuk kita get used to with public transport, rute, dan lingkungan sekitar. Pada saat kita menuju Seoul Lantern Festival, rada puyeng juga cari tempatnya pas keluar dari stasiun city hall. Teman gue yang biasa jadi navigator kalau kita lagi nge-trip kind of giving up karena belum paham daerahnya dan google map looked different karena kebanyakan nama tempat tertulis dalam huruf hangul instead of English. Dan suhu yang dingin banget, sekitar 4 derajat celcius malam itu, buat gak konsen untuk nyari rute, secara badan kita belum terbiasa dengan suhunya. Walhasil, gue coba-coba cari rutenya dan alhamdulilah ketemu tempatnya. Gak tahan dingin, jadi sebentar aja di tempat ini setelah foto-foto.
Tumblr media
Day 2 (13 November 2018)
Sebelum berangkat, hal yang essensial ketika traveling adalah “don’t skip breakfast”. Penting itu guys!!. Malam sebelumnya gue sempet beli nasi instant di minimarket. Jadi tinggal dipanasin di microwave doang. Guest house gue sediain breakfast kecil semacam roti dan telur untuk tamu. Kita disini bisa masak juga karena ada dapurnya. Langsung aja deh kita angetin lauk yang kita bawa dari Jakarta kayak rendang kering, serundeng, teri balado, dan sambal. Buat menghemat budget dan biar ngerasa familiar sama rasa rumah, so tiap breakfast kita makan makanan Indonesia yang kita bawa.
HANEUL PARK
Destinasi pertama kita di hari ini adalah Haneul Park. Dari guest house ke Haneul Park, gue menggunakan bus. Turun dari bus di halte belakang World Cup Park Complex 3 ke Haneul Park ternyata jalannya cukup jauh. Di google map diinfokan jalan kaki sekitar 550 meter, tapi entah karena jalannya menanjak atau emang jaraknya jauh, gue rasa sekitar satu kilometer lebih gue jalan. Ada beberapa titik pemberhentian untuk menuju kesana, salah satunya yaitu yang gue sebutkan diatas. Dengan bermodalkan google map, kita mencari jalan menuju tempat itu. Sepanjang perjalanan dari halte menuju ke Haneul Park, pemandangannya oke parah. Banyak banget spot buat foto dan sepiiiiiii, berasa jalanan punya nenek moyang. Cuma siap-siap ngos-ngosan aja karena bakal jalan menanjak trus ngelewatin banyak anak tangga trus menanjak lagi sampai ketemu Haneul Park nya. Yang pasti tempat ini ada di dataran tinggi. Haneul sendiri artinya langit, so gak heran untuk mencapainya perlu mendaki gunung lewat di lembah sungai mengalir indah ke samudra. 
Sesampainya di Haneul Park, mungkin karena weekdays jadi gak terlalu banyak orang. Tapi, sayangnya salah satu spot foto yang udah kita incar yaitu tanaman Kochia Scoparia sudah tidak menarik karena sudah layu dan warnanya berubah. If only we came one or two weeks earlier, mungkin spot foto itu masih bagus. Yasudah, nasi sudah menjadi bubur. Walhasil kita foto-foto di ilalangnya aja. 
Tumblr media
Ada cerita menarik mengenai Haneul Park ini. Ternyata tempat ini dulunya semacam tempat pembuangan sampah yang tidak terawat. Akhirnya, pemerintah Seoul berinisiatif untuk menyulap tempat pembuangan ini menjadi taman ekologis. Dan TARRAAAA, akhirnya jadi taman yang super ciamik dan menjadi salah satu tourist spot yang popular. Huh, jadi inget bagaimana dulu sebuah tempat prostitusi di Jakarta bernama Kalijodo, lalu diubah menjadi salah satu taman terbesar dan ter-hitz di Jakarta yang punya banyak fasilitas. Eyaaa, okeh cukup. Let’s move on!
Dikarenakan kita cukup lelah jalan kaki cukup jauh, walhasil kita coba cari minimarket untuk beli minum. Beruntungnya ada semacam satu warung kelontong di Haneul Park. Kita mampir beli hot chocolate dan kimbap sembari menikmati pemandangan ilalang dari atas. Superb feeling that can’t be traded with anything. We’re enjoying our life banget deh pokoknya.
Ketika gue mau menuju ke destinasi selanjutnya, gue menemukan banyak orang yang sedang lining up menunggu pick up. Ternyata eh ternyata kalau gak mau capek jalan jauh-jauh ada semacam shuttle vehicle yang antar turis naik turun ke dan dari Haneul Park. Tiketnya beli di mesin seharga KRW 2000 per orang untuk sekali jalan. Karena kita capek jalan kaki dan ingin mengejar waktu, so we took this ride.
GWANGHWAMUN SQUARE
Setelah dari Haneul Park sebenarnya itinerary gue yaitu ke YG Entertainment. Tapi karena diluar prediksi, kita ngaret dan karena bigbang lagi hiatus juga walhasil skip tempat ini dan langsung menuju Gwanghwamun Square sekaligus perjalanan ke Samcheong-dong. Kita naik bus ke tempat ini. Sesampainya di daerah Gwanghwamun, ternyata lagi banyak yang demonstrasi. Selain itu, tepat di depan patung Gwanghwamun lagi ada acara. Banyak tenda-tenda yang berdiri di depannya. Mau foto tapi keganggu sama pemandangan tenda-tendanya ini. Jadinya kita gak foto dan langsung nyebrang ke halte bus menuju Samcheong-dong. So, bye Gwanghwamun Square. 
Tumblr media
BUKCHON HANOK VILLAGE (SAMCHEONG-DONG)
Bus menuju Samcheong-dong dari Gwanghwamun Square is quite unyu. Semacam perpaduan metromini dan mobil travel. Kita naik green bus nomor 11. Jaraknya gak terlalu jauh. Kita turun di halte Samcheong-dong Community Service. Jalanan di sepanjang Samcheong-dong pada saat autumn ini biasanya jadi spot foto buat turis. Tapi daun-daunnya udah lumayan sepi dari ranting, so kita memutuskan untuk foto-foto di Bukchon Hanok Village aja yang terletak satu daerah. Untuk ke tempat ini diperlukan mendaki kembali karena letak village nya ada diatas pemukiman.
Di daerah ini banyak penyewaan baju Hanbok, pakaian adat khas Korea. Banyak orang yang lalu-lalang pakai baju Hanbok dengan destinasi utama mereka mau mengambil latar Bukchon Hanok Village. Gue dan teman-teman memutuskan untuk sewa Hanbok nanti saja di hari ke lima ketika kita ke Gyeongbokgung Palace.
Bukchon Hanok Village ini adalah sebuah pemukiman warga yang masyarakatnya masih menjaga rumah ala budaya korea. Jadi, semacam cagar budaya. Karena tempat ini adalah pemukiman warga, maka ada peraturan bahwa kita gak boleh berisik dan harus ngomong pelan-pelan. Intinya gak boleh buat gaduh. Di setiap beberapa titik ada penjaga yang pegang papan tulisan peringatan untuk menjaga ketenangan di daerah tersebut. Gue jadi penghuni daerah sana agak males kali ya, ramai turis mulu setiap hari. Salut deh buat warga sana yang mau merelakan daerahnya untuk menjadi salah satu destinasi wisata di Korea.
Tumblr media
BANGNYEON SAMGYETANG
Lagi-lagi kita skip satu tempat. Awalnya gue dan kawan-kawan ingin makan di salah satu tempat Samgyetang yang terkenal di Seoul yaitu Tosokchon Samgyetang. Tapi, pas turun dari daerah Bukchon Hanok Village dan kita ingin menuju ke halte bus, kita menemukan restaurant Samgyetang di pinggir jalan bernama Bangnyeon Samgyetang. Googling sedikit tentang tempat itu, ternyata masuk salah satu rekomendasi dari Michelin Star, yasudah karena hari sudah siang dan kita juga lapar, langsung cuss masuk ke restaurant nya.
Samgyetang ini adalah sup ginseng ayam khas korea. Karena kehasut oleh drama korea, banyak scenes aktornya lagi makan sup ginseng ayam ini, walhasil ini masuk salah satu rencana things to eat in korea. Ukuran ayamnya satu ekor gesss. Jadi, kita pesen dua ayam untuk tiga orang dan seporsi pajeon Korean pancake. Di dalam ayam nya ada nasi dan beberapa rempah-rempah. Rasanya gak terlalu strong tapi enak. Efek gak pakai mecin mungkin, makanya rasanya gak terlalu kuat, lol. Makan samgyetang ini pada saat cuaca dingin tuh cocok banget. Total bill yang kita bayar untuk dua porsi samgyetang dan pajeon adalah sebesar KRW 41000. Restaurant makanan disana rata-rata serve air putih di tumblr besar dan gratis alias gak kena charge. Jadi, lumayan menghemat budget karena cuma pesan makanannya aja. Oia, mengenai kehalalannya, gue tidak menjamin ya guys. Di tempat ini pure cuma jual ayam dan side dish dari tepung dan sayuran. So, do your ijtihad ya. Kalau gak yakin, ya jangan dimakan.
Tumblr media
Pada saat gue makan itu sudah sekitar jam 2 siang. Udah gak terlalu ramai, dan sepertinya itu waktu istirahat untuk pegawai restaurannya. Jadi, ketika gue masih makan, owner restaurannya manggilin pegawainya untuk makan bareng-bareng di meja customer. Beda banget sama pekerja restaurant di Indonesia yang biasanya kalau istirahat makan gantian dan makannya di belakang.
 EWHA WOMANS UNIVERSITY
Setelah kenyang, kita langsung cabut ke next destination yaitu Ewha Womans University. Dari sini kita banyak improve rute bus dari yang sebelumnya sudah kita prepare. Karena di itinerary awal, kita ke Ewha dari Tosokchon. Beruntungnya, temen gue yang emang biasanya jadi navigator kita kalau kemana-mana sudah bisa adaptasi baca rute di google map korea. Karena Ewha luas banget, jadi banyak banget titik pemberhentian untuk menuju kesana. Gue dan kawan-kawan sempet bingung arah karena ternyata kita turun di belakang kampus, bukan di depan. Di pintu masuk yang mau kita lewatin ada security yang bikin kita jiper juga takut gak boleh lewat situ. Tapi, akhirnya kita tanya ke ahjussi nya kalau mau ke Ewha boleh gak masuk lewat situ, dan alhamdulilah ahjussi nya ngebolehin. 
Kita menyusuri kampus Ewha yang super keren parah pake banget dan pastinya sangat instagrammable. Banyak banget pohon, jadi mendukung banget warnanya kalau lagi musim gugur gini. Setelah sotoy gak tau arah, cuma ikutin feeling aja akhirnya kita nemu spot utama foto di Ewha. Jatohnya kita jalan dari atas dan turun ke bawah. Nah dari bawah itu lebih dekat dari titik stasiun Ewha. Banyak banget turis yang foto di spot utama itu, jadinya harus sabar-sabar kalau mau dapet posisi yang lagi kosong. Kita gak lama di Ewha karena udah sore dan harus ngejar itinerary berikutnya untuk ke DDP. Padahal, masih banyak banget tempat yang bisa di explore di Ewha.
Tumblr media
Selain kampusnya, di daerah dekat stasiun Ewha banyak banget skin care stores dan clothing stores. Lucu-lucu semuaaa. Clothing stores di Ewha ini cukup terkenal karena menurut orang-orang harganya lumayan bersahabat secara letaknya di daerah kampus, pun dengan model-model bajunya yang selalu ngikutin trend. Initially, kita juga mau shopping di Ewha, tapi karena next destination kita juga tempat shopping dan lebih besar, so skip. Next!
DONGDAEMUN DESIGN PLAZA (DDP)
Lagi-lagi kita skip satu tempat di itinerary, yaitu Gwangjang Market. Karena kita masih kenyang, sebelumnya kita makan samgyetang. So, skip satu lagi dan langsung ke DDP. Sekedar info, general stores di Gwangjang Market cuma buka sampai 6 sore. Restaurant-restaurant tertentu buka sampai jam 11 malam. Jadi, harus dilihat waktu juga kalau mau kesana, takutnya kalau kemaleman udah tutup stores nya.
Dari Ewha ke DDP kita naik subway. Turunnya di Dongdaemun History & Culture Park. Seinget gue di depan toilet stasiun ada vending machine yang jual kebutuhan toiletries semacam pembalut, tissue, dan lain sebagainya untuk ukuran travel size. Gue mencoba untuk beli tissue di vending machine itu, dan gue gak ngerti cara nya kan, asal-asal mencet tapi bingung kesudahannya, eh tiba-tiba ada oppa-oppa baik yang lewat tanpa babibu langsung pencetin tombol, langsung dah tuh keluar tissue nya. Makasih yah opppaaa (eyaaa), huhu agak terharu sih nemu orang baik di Korea soalnya rata-rata anak mudanya gak peduli kanan kiri gitu.
Di stasiun bawah tanah DDP udah banyak tempat shopping juga, tapi kita mau liat-liat diluar dulu. Kita keluar persis di Gedung DDP bagunan karya Zaha Hadid. Speechless sih berasa lagi di Negara maju banget saking modern nya arsiktekturnya. There are soooo much too see di DDP. Tapi niat kita adalah mau shopping karena banyak orang yang rekomendasiin untuk belanja disini, karena menurut review orang-orang banyak yang murah terutama yang di underground shoppingnya. 
Tumblr media
Setelah mengagumi keindahan DDP building dari luar, dan tentunya biar afdhol harus foto-foto di depannya, barulah kita mulai menyusuri pedagang yang ada di sekitar DDP. Pertama adalah pedagang kaki lima yang ada di luar DDP, yang sering banget muncul di vlog-vlog orang. Gak ada yang spesial sih dagangan di kaki lima situ. Rada lucu sih di tempat se-modern DDP di depannya ada PKL. Tapi, katanya udah diatur dan diijinkan sama pemerintah setempat untuk PKL boleh berdagang di sekitar situ. Yang penting mereka menjaga kebersihan. Kita pindah ke spot yang lain karena gak nemu yang sreg di sekitar situ. Dan banyak banget pilihan tempat belanja disitu, ada yang konsep mall, itc, kaki lima, ataupun underground. Kita masuk ke salah satu tempat Namanya Migliore yang konsepnya sama kayak ITC.
Baju-baju disana ada yang udah dikasih price tag dan banyak yang enggak. Biasanya baju yang bagus-bagus gak dikasih price tag dan bisa tawar menawar. Kalau yang ada price tag, udah harga pas. Gue sendiri banyak lumayan sreg sama model bajunya tapi enggak sreg sama harganya yang kurleb sama kayak di mall-mall Jakarta mahalnya. Oia, jangan nawar kebangetan ya kalau gak mau disinisin sama penjualnya. Jangan kayak nawar di pasar tanah abang, inget diri lagi di negara orang. Beruntungnya gue dapet satu coat yang lumayan cucok untuk gue pakai tepat esok hari ke Everland, warnanya pink dan dalemnya putih. Unyu-unyu lah untuk dipakai ke taman bermain. Gue cukup beli satu aja karena sebelumnya udah beli 3 baju di Hongdae. Teman gue ada yang dapet coat macam yang dipake model-model di majalah, bagus bener dan haganya masih masuk akal. Jadi, harus pinter-pinter nyari juga ya guys disini. Setelah dapat barang masing-masing, kita langsung caw ke the last destination, Myeongdong!
 MYEONGDONG MARKET
Ini pasar terkenal buanget dan overrated I think. Hampir semua orang yang ke Korea pasti mampir ke Myeongdong Market. Tempat ini terkenal sebagai surganya skin care. Tapi, believe me toko skin care di Korea tuh udah kayak tukang gorengan, tiap pengkolan ada. Tiap-tiap toko juga punya diskon dan promo nya masing-masing. Oia, dari DDP ke tempat ini gue naik MRT. Turun di stasiun underground daerah Myeongdong. Di stasiunnya aja udah bejubel tukang jualan. Bedanya sama underground stasiun lain mungkin disini ada toko yang jual kaset dan merchandise kpop. Lumayan terkenal juga tuh. Kita sempet masuk ke salah satu store kaset kpop karena temennya temen gue ada yang mau titip kaset exo (gak taunya gak jadi titip pas dikonfirmasi, errrr). Harganya sih kayaknya sama aja sih, cuma yang bikin kurang nyaman ahjussi penjaga tokonya kayak maksa banget buat kita beli kasetnya pffftt. Tapi, akhirnya kita bisa melepaskan diri dari ahjussi nya. Mon maap ahjussi ya kita gak jadi beli karena memang diantara kita bertiga gak minat beli kaset.
Lanjut dah kita langsung ke Myeongdong Market. Di gate depan udah banyak street food yang sering banget di review vlogger. Kita akhirnya cuma beli cemilan semacam lekker banana chocolate cheese dan enak banget ternyata. Muka kita udah ketara orang Indonesia banget, oppa yang dagang lekker langsung nawarin pakai Bahasa Indonesia “lima ribu saja” ahelah bisa aja oppa nya narik pelanggan. Untung ganteng, yaudah deh kita beli dan rasanya gak mengecewakan. Lumayan buat angetin badan makan lekker yang masih panas karena malem-malem dingin banget untuk kita-kita wanita tropis, huhu. Saking dinginnya kita masuk ke dalam store cuma buat angetin badan doang. Cuaca dingin ditambah kita capek juga udah jalan seharian, bikin gak terlalu mood untuk shopping. 
Tapi, di awal rencana kita emang mau cicil belanjaan untuk keperluan pribadi ataupun oleh-oleh di hari kedua supaya nanti di hari-hari akhir tinggal tambah kalau ada yang kurang aja. Pada saat kita mau angetin badan dan masuk ke k-mart, pas banget tuh isinya oleh-oleh makanan dan minuman khas korea. Tanpa basa-basi kita kalap beli oleh-oleh disana karena lumayan lengkap snacknya. Bayarnya bisa pakai cc ya guys, Jadi hemat-hematin duit won nya, Jangan sampai ludes di awal-awal. Gue beli susu pisang khas korea merk Binggrae setengah lusin buat bekal selama di Korea harus minum banana milk sehari satu. Suka banget guee, kalau di Indomaret dijual mungkin gue bisa beli tiap hari juga. Sayangnya, karena isinya lebih dari 100ml jadi gak memungkinkan untuk gue bawa ke pesawat karena bakal dimusnahkan sama security nya. Huft.
Tumblr media
Overall, Myeongdong kurang lebih sama kayak Hongdae yang sama-sama punya konsep open street market. Banyak yang bilang skin care di Myeongdong murah-murah. I don’t think so. Yang murah cuma masker, selebihnya skin care yang lain semacam sleeping mask, moisturizer, toner, dan lain sebagainya harganya sama aja kayak di store skin care korea yang udah buka cabang di Jakarta. Jadi, daripada berat-beratin bagasi, mending gue skip dan beli di online shop macam shopee yang harganya bisa jauh lebih murah. Gak ngerti lagi ini yang jualan dari batam ngambil barang dimana? Kok bisa lebih murah gitu loh. Kan banyak yang suka buka jastip skin care di Korea. Coba cek dulu bandingin harga di online shop (tentunya yang trusted barangnya). Kalau emang gak ada barangnya belum masuk ke Indonesia, masih okelah kalau jastip. Tapi, kalau udah ada dan harganya lebih murah, ya agak rugi sih bagi gue ikut jastip.
Balik ke guest house dari Myeongdong tuh pe-er banget guys karena tangan kita penuh dengan tentengan oleh-oleh. Mau naik taxi takut ditipu, mau naik uber atau grab gak ada di Korea. Dikarenakan kaki temen gue juga sakit karena pakai sepatu yang salah untuk jalan-jalan (read: boots), akhirnya kita nge-bus dari Myeongdong ke Hongdae, walaupun agak jauh dikit daripada naik MRT. Lesson learnt, pakai sneakers atau sepatu yang comfy untuk traveling, karena itu ngaruh banget ke mood kita. Kalau kaki sakit rasanya males jalan jauh-jauh dan maunya istirahat mulu. So, make sure sepatu yang lo gunakan alasnya empuk dan gak nyekek jari-jari kaki. Sekian dan sampai berjumpa di episode berikutnya.
Part 2
Part 3
Part 4
Ps. Karena keterbatasan size video, vlog gabisa diupload di post ini, HEOLLL. Padahal udah capek-capek buatnya. Agak kurang sreg upload di youtube sebenarnya because I want to be more private. But, finally I uploaded it lol. Maybe just for temporary. So enjoy while it lasts. See the video below or you can click this link.
youtube
xoxo
-mels-
3 notes · View notes
rumpikerzzzworld · 4 years
Text
Hello Again!!
It’s been really long time since the last time i posted something on this blog. The last time was in June 2019, the korea trip blogs. I was sooooo busy ever since i worked in my current company. There were so many things happened in these past few months. I moved to a new company after working in my previous company for more than 4 years. Finally!! The resolution since ages ago can be achieved in this year. Yet, since i always get home past 7 pm, so that when i got home i felt so tired already and just wanted to take a rest or did something fun such as watching movies or videos and scrolling twitter’s timeline. No time to write and share something on this blog nor my fangirling blog. But i’m eager to write. So, i’m just gonna throwback the things i’ve experienced these past few months. I have made a list about the things i want to post here, i’m working on it. Here’s the spoiler about the posts:
1. Short-vacation to Padang (i’m working on it)
2. Being Queens on Watsons One Fine Day (gonna work on it)
3. Which are the best places to take IELTS exam in Jakarta? (gonna work on it)
4. Superfun Da Nang Trip with SG Triplets (can’t wait to share this)
for the number 3 and 4 i think i’m gonna write it in Bahasa or mixed Bahasa-English, since my target readers are my friends and my instagram’s followers which are mostly Indonesian. So wait for it please!!
Oh yeah, this blog actually owned by rumpikers. My friend suggested us to make this blog so that we can write things that we want to share on this platform. We attended the same university and were in the same organization which focused on discussion and journalistic. Yet, apparently it’s just me, the one and only who maintaining this blog. So yeah, loll. Perhaps someday my friends will finally share things here. Heh guys, just in case you read this post. Please, do writing!! 
So, for the time being, you will keep see me as the author of this blog. Anyway, i should write the things i’ve mentioned above. Brb!!
xoxo
-mels-
0 notes