Tumgik
#wejangan
hidayatuna · 1 year
Text
Habib Ja’far dan Pandangan Soal Ketaatan terhadap Suami
HIDAYATUNA.COM, Yogyakarta – Habib Ja’far merupakan salah satu pendakwah yang banyak digandrungi anak muda. Alasan yang paling menonjol dari dakwahnya yang kekinian itu adalah sikapnya yang humble serta substansi keagamaan yang dibawa sangat ramah terhadap semua. Belakangan, Habib Ja’far tidak hanya hadir untuk mengisi konten youtube saja. Akan tetapi juga mengisi acara stasiun TV yang sangat…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
muhammadnursholeh · 1 year
Photo
Tumblr media
_ Karena banyaknya #REQUEST atau #PERMINTAAN Dari para pemirsa keluarga #AllNewPiranhamas Untuk #wejangan #EyangSuhu Agus Setiyawan Yang kemarin diupload tapi katanya #blur Maka ini saya #share untuk berbagi banyak #manfaat Saya share juga #pesan Eyang untuk Chole Manatau ada yg mau saling #mengamalkan Dan menjadi #saksi pertumbuhan saya Untuk #bisnis lebih #sukses #Sanad All New Piranhamas Malang,14 Maret 2023 Like, share & comment !! (di Training Center Internet Marketing Piranhamas) https://www.instagram.com/p/Cp1aQZlBmLf/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
hermavvan-blog · 1 year
Photo
Tumblr media
• CONGRATULATIONS • Your photo was chosen for us to repost ------------------------------------------ The best photo from IG @husni_chunks • • • • • • Tidak semua senyum pertanda bahagia, dan tidak semua sedih pertanda tangis. #humaninterestindonesia #humaninterestphotography #humaninterest_indonesia #humaninterest_id #humanface #humanportrait #humanbody #mobilephotography #male #lamunan #obrolansantai #wejangan #pepatah #paman #emang #senyum #tawa #uncle #indahnyaklik #moodydark #bijak #gallerypeopleindonesia ------------------------------------------ Jangan lupa follow dan tag @_humaninterest di foto / video yang kamu upload. Gunakan hastag #_humaninterest Bila ada kritik atau saran silahkan tulis di kolom komentar atau DM mimin ------------------------------------------ https://www.instagram.com/p/CpmpHONSI-0/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
syam1974 · 1 year
Photo
Tumblr media
kliksunnah Nasihat Ustadz ••• “Jika orang yang kau bantu (bahkan bisa jadi saudaramu sendiri) tidak berterima kasih kepadamu, bisa jadi itu tanda bahwa Allah ingin membesarkan pahalamu dan ingin melatihmu merasakan kelezatan ikhlas.” - Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A. - 🕌 Silahkan bergabung untuk mendapatkan info seputar kajian dan atau ilmu sesuai sunnah melalui: Website https://www.abdurrahmanbinauf.or.id Facebook Fans Page https://www.facebook.com/sahabatkliksunnah Subscribe YouTube https://www.youtube.com/c/KlikSunnah Follow Instagram https://www.instagram.com/kliksunnah/ #ulama #kalamulama #nasihat #wasiat #wejangan #nasihatemas #mediasosial #media #sosial #medsos #dakwahmedsos #posterdakwah #instagram #facebook #youtube #ayoberdakwah #jihad #ilmu #islam #sunnah #berbagikebaikan #kliksunnah #ustadzfiranda #petikannasihat #quote #ikhlas #pahala view all 11 comments (di Banjarmasin) https://www.instagram.com/p/CnOsBE0Pe_7/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
pemulungaksara · 2 years
Text
Ketahuilah jika kamu berharap kemuliaan dan kesuksesan hidup, yang kamu dekati adalah orang-orang yang menjauhkan dirimu pada Allah, niscaya dirimu bukan berjumpa dan merasakan kebahagian dan kesuksesan. Akan tetapi penderitaan dan penyesalan yang berkepanjangan
-Muh. Sulhan-
0 notes
yunusaziz · 4 months
Text
Ngaji Kehidupan Bersama Abi
Setelah hampir 2 bulan berlalu, tibalah momentum untuk pulang ke rumah. Satu hal yang bikin makin spesial adalah hampir semua anggota keluarga kumpul. Seperti biasa, setiap kami, anak-anak Abi pulang, beliau meminta kami untuk sekeluarga berkumpul selepas Isya.
Seluruh anggota keluarga sudah berkumpul, membentuk sebuah lingkaran besar, lalu Abi akan membuka forum dan mulai menyampaikan sedikit 'wejangan' soal kehidupan. Selepas itu satu per satu anggota diminta menyampaikan kabar yang dialami selama di perantauan.
Saat Abi mulai berbicara, tidak lupa rekaman suara saya nyalakan. Ingin rasanya saya lampirkan di tulisan ini, tapi belum bisa.
Beliau membuka dengan taujih Rabbani, mengutip QS. At-Tur : 21, tentang gambaran keluarga yang semasa di Bumi beriman kemudian Allah kumpulkan kelak di Surga.
Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Pesan beliau selepas itu adalah menekankan kepada kami untuk terus menjaga keimanan. Sebab hanya hati orang-orang yang beriman yang senantiasa dihadiahkan Allah ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi dinamika kehidupan Dunia.
Beliau menekankan betul untuk jangan pernah sedih, gusar dengan urusan dunia. Perihal rezeki yang Allah janjikan, pun pesan-pesan beliau yang tidak pernah memaksakan kehendak apapun kepada anaknya dalam mengambil keputusan.
Misalnya dalam urusan kerja, beliau sampaikan, "Abi nggak mengharuskan kalian untuk jadi orang besar. Harus ini atau itu. Abi hanya pesan, dimanapun dan apapun keputusan kalian, jadikan pekerjaan kalian sebagai bekal ibadah, semakin bersyukur sama Allah dan selalu andil dalam pembangunan umat."
Demikian pesan beliau. Sungguh meneduhkan gemuruh hati yang belakangan ini mulai goyah perihal menjalani kehendak yang Allah telah berikan.
Semoga Allah selalu menjaga keluarga kami, dan mengumpulkan kelak juga di Surga-Nya🤲🏻
122 notes · View notes
slythereeen · 9 months
Text
Calon yang Paling Sedikit PR-nya
"Carilah calon yang paling sedikit PR-nya", - sebuah wejangan dari seorang senior kepada saya yang masih mahasiswa kala itu.
Ada beberapa kutipan dalam perjalanan hidup yang sampai sekarang saya selalu ingat, salah satunya ini. Tentang mencari Calon yang Paling Sedikit PR-nya. Saya yang kala mahasiswa saat itu langsung meng-iyakan penyataan ini. Iya dongs, nanti saya gak mau mencari orang yang masih banyak PR. Alih-alih bisa bermanfaat untuk orang lain, kita nantinya malah disibukan dengan urusan-urusan internal pasangan.
Definisi PR disini bisa jadi banyak. Emang contoh PR-nya apa? Dari pasangan yang masih memiliki luka pengasuhan, kita yang keliling dunia dan pasangan belum, sampai ke pasangan yang belum memiliki 'sertifikat IELTS' di saat kita sudah berjuang duluan sebelum bertemu. Intinya, hal-hal yang mungkin kita sudah kita tandai sebagai "done" dalam hidup kita tapi ia masih belum atau bahkan belum terpikirkan.
Logis sekali karena kita ingin mencari yang terbaik. Tapi sayangnya, pernyataan tadi tidak sepenuhnya benar, bagi saya pernyataan diatas cukup membagongkan. Ko gitu? Karena pada kenyataanya, mencintai seseorang tidak se-transaksional itu. Tidak semua orang memiliki PR karena kehendaknya, ada juga yang punya PR bahkan di saat ia lahir. Alih-alih menyudutkan seseorang karena PR PR-nya, lebih baik belajar menjadi orang yang siap membantu mengerjakan PR-nya. Memahami PR PR-nya. Pernyataannya mungkin kita harus ganti menjadi "Ketika mencari calon, selain menyiapkan satu ruangan untuk PR kita. Siapkan juga satu ruang untuk menerima PR-nya".
Dah lah, segitu dulu tulisan saya kali ini. Ngomongin ini, kadang kita selalu berfokus ke privilege yang ada pada pasangan kita tapi suka lupa terkait PR-nya. Semoga setelah ini, kita bisa lebih memahami lagi pasangan kita bahwa tidak ada yang sempurna, termasuk kita pribadi. Tinggal bagaimana kita melihat keindahan dibalik ketidak sempurnaan antara kita. As always, merci beaucoup and thanks for having a beautiful mind (with your beautiful face).
352 notes · View notes
gizantara · 5 months
Text
Wejangan
Waktu lagi sering-seringnya main quora, aku pernah nemu quorawan yang me-repost ini. (Source: instagram (at)raguellewi)
Tumblr media
Catchy banget judulnya! Posisinya saat itu aku sama temenku juga lagi menempa diri dengan hard convo bertubi-tubi, jadi menurutku postingan ini nggak cuma berlaku buat pasangan doang, tapi keluarga dan pertemanan juga.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Nah hari ini aku mempraktekkan hard convo dengan seseorang dan rasanya tuh challenging. Ada banyak pertanyaan yang bahkan meskipun udah disusun sejak merencanakan pertemuan, tetep aja amburadul di hari-H karena saking hard-nya yang mau dibicarakan. Dari malam aku udah lumayan keringet dingin bahkan mules ngebayangin seberapa bisa aku menyampaikan itu tanpa bikin salah paham dan seberapa siap aku terhadap respon beliau.
Selama dialog berlangsung, aku juga sering bilang, "aduh aku nggak tega ngomongnya," karena aku tau yang bakal diomongin sangat berpotensi melukai ego beliau, huhu gomen (⁠〒⁠﹏⁠〒⁠). Kita juga banyak canggung di awal karena pikiran satu sama lain udah penuh duluan sama asumsi yang nggak dikomunikasikan. Sampai bingung ngawalin dari mana jadi aku ngarang dulu, tapi emang gak jago ngarang jadi ya udahlah jelek.
But terima kasih sangat banyak untuk kamu yang ternyata bisa menangani percakapan yang hard tadi dengan tetap tenang dan clear. Aku nggak nyangka bisa semelegakan ini akhirnya. Semoga kamu juga ikutan lega, karena kan tujuannya dari awal emang mau bikin kamu lega atas pertanyaan-pertanyaan kamu. Kalau belum lega juga feel free to ask karena kayanya masih banyak aja yang mau diomongin meski nggak tau apa.
Terus ya.. aku bilang juga ke dia bahwa yang aku sampaikan tadi sebenarnya sudah terkonversi menjadi versi yang sangatlah ringan, kind honesty lah ya istilahnya. Jauh beda dengan apa yang aku prepare di notes sebelum ngobrol; benar-benar menusuk, brutal honesty.
Tumblr media
Tapi ya.. mungkin kami belum sedekat itu juga untuk bisa brutal honesty. Masih terlalu rentan soalnya wkwk. Belum seperti aku kepada "teman-teman melukai egoku" yang lain (si ENFP, ISTJ, INTJ, ENTP, INTP) yang sudah dapat dipastikan nggak akan saling jauh hanya karena satu-dua kejujuran yang brutal, juga nggak akan drama maupun overthinking berasumsi setelah hard convo.
Kalau dari segi ketepatan, kayanya tadi pesanku (yang dengan kind honesty) juga nggak 100% tersampaikan. Tapi gak masalah karena aku juga berusaha memahami posisi lawan bicara, yang mungkin akan kelimpungan juga kalau dibanjiri brutal honesty di satu waktu bertubi-tubi.
It's very fine. Problem solving hari ini mungkin belum sepenuhnya clear tapi sudah sebagian melepaskan beban hati dan pikiran. Kalau kata STAYC di lagu Teddy Bear mah, "No need to rush, no hurries. Anyway, we're all living life for the first time. There isn't one right answer, one hunnit. Stop expecting one, you'll get disappointed."
Ya, berhentilah berekspektasi. Ini hidup pertama untuk kita semua. Masalah yang tadi juga mungkin masalah pertama untuk kita. Eh enggak sih. Kalau masalah yang kaya tadi, aku dulu udah pernah cuma problem solvingnya berantakan. Tapi pasti ada sudut pandang baru yang aku peroleh dari masalah yang sama di waktu yang berbeda dengan manusia yang berbeda.
Akhir kata, untuk orang-orang yang bersamaku hari ini, aku ingin memandang setiap dari mereka adalah manusia. Yang berhati, berjiwa, dan bermasa depan. Seperti kata Kak Iwan Santosa, "ketika aku ingin marah pada orang lain, aku ingat kalau dia cuma manusia yang sedang belajar tentang kehidupan. Dan kebetulan aku adalah bagian dari pelajaran itu. Kalau gak parah banget, ya udah lah."
— Giza dan kehidupannya menjadi manusia bersama manusia lainnya. Besok-besok mau nulis tentang filosofi landak kalau mood.
41 notes · View notes
hmuyassar · 1 year
Text
'Iya kita buat plan buat masa depan, tapi itu jd arah untuk maksimalin sekarang aja. Jangan malah justru jadi hambatan untuk Himmah sekarang’
Begitu kira-kira yang dibilang mas-mas ketujuh, ketika aku iseng konsultasi soal plan akademik dan karir. Sedikit privilege jadi anak bungsu adalah; you got a free mentor. if your older sibling actually lucky and kind enough. 
Excuse yang kuberi ketika itu adalah, 'untuk menyusun motivation letter'. Seleksi S2 atau beasiswa dimanapun dan untuk kapanpun, pasti diminta motivation letter, personal statement, essay, you name it. Rencana dan arah yang jelas dibutuhkan untuk memoles tulisan itu dengan tetap menunjukkan keunggulan pribadi yang khas.
Diskusi berlanjut soal bagaimana motivation letter itu sebenernya 'lying at the basic level', yang kubales dengan tetap harus 'mixing the truth'. Etc etc.
Salah satu simpulannya, 'Himmah niatinnya ngambil S2 itu buat nuntut ilmu aja. Gausah terlalu fokus nanti mau jadi ini atau jadi itu. Nanti selama itu maksimalin yang bisa dilakuin, perkuat portofolio. Dengan sendirinya bakal ada opsi-opsi yang kebuka. Sekarang gausah terlalu dipusingin nantinya gimana gimana'. Yak, sebuah wejangan dari mahasiswa PhD yang belum pasti kapan balik ke Indo.
####
sekelumit kesimpulan yang  aku dapat dari refleksi atas pengalamanku setahun lalu ketika -akhirnya- menjadi international student di Edinburgh;
Seberapapun bagus dan indahnya mimpi yang kamu buat, angan yang kamu impikan, 
ketika kamu menjalaninya, pada akhirnya itu akan menjadi realita juga. 
realita yang sama dengan realita yang sedang kamu jalani ‘sekarang’. 
terlepas dari kondisi materiil yang melekat padanya nanti, serta emosi dan faktor apapun yang mungkin mempengaruhi persepsimu akan realita tersebut. 
Dalam artian, sebagaimana adanya realita, tidak pernah ada yang sempurna. Apalagi bisa memuaskan angan manusia yang tidak ada habisnya. 
Sehingga, mungkin... daripada menghabiskan dirimu sepenuhnya untuk satu saat yang belum tentu akan lebih baik dari saat ini, bahkan belum pasti akan datang atau tidak,
ada baiknya juga berfokus untuk membuat realita yang dihadapi saat ini, bisa sedikit - setidaknya- mirip dengan inginmu. Eh, a hard task, indeed. 
salah satunya bisa dengan cara; terus menerus mendengarkan kembali apa yang sebenarnya penting dan berharga untukmu sekarang. Sejauh mana ingin dan bahagiamu sejalan dengannya. Sejauh mana usahamu memprioritaskannya, sejauh mana kamu mengenal apa yang berada dalam kendalimu untuk mengusahakannya. Juga sejauh mana arah dan anganmu bisa memaksimalkanmu dalam memenuhi apa yang penting dan berharga itu. 
idk if that makes sense.
mungkin dengan itu kita bisa sedikit mengurangi kemungkinan penyesalan untuk realita yang sedang dan akan dijalani nanti. 
if you have difficulties to find the answers, dont forget that He will always kindly lead you.
yah itu aku sih. 
.
.
yang selanjutnya sedikit memancing penasaranku; jika demikian, seberapa indah sebenarnya surga? yang diakui bisa memenuhi semua angan manusia, hingga mungkin bisa merubah konsep kita akan realita. 
36 notes · View notes
hidayatuna · 1 year
Text
Penjelasan Gus Miftah Soal Harapan dan Angan-angan
Penjelasan Gus Miftah Soal Harapan dan Angan-angan
HIDAYATUNA.COM, Jakarta – Setiap orang memiliki harapan dan angan-angan. Tetapi apakah keduanya memiliki makna yang sama? Penceramah, KH Miftah Maulana Habiburrahman (Gus Miftah) memberikan penjelasan terkait hal itu. Menurutnya harapan merupakan suatu keinginan yang dibarengi oleh ikhtiar untuk mencapainya. Jadi semua keinginan yang di dalamnya diikuti dengan ikhtiar disebutnya sebagai…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
haninditaas · 7 months
Text
Namanya Juga Adaptasi.
Ternyata begini rasanya. Pada akhirnya aku tidak bisa mengelak kalau aku jetlag juga wkwk. Setiap hari bergumam merasa butuh waktu lebih untuk bisa tahu, hafal, paham ini dan itu. Belum lagi bicara soal implementasi dari skill yang sudah dipelajari. Belum soal critical thinking, decision making, manajemen waktu dan energi di tengah "so many things, so little time". Aaaa setahun terakhirku sepertinya hanya menggambarkan sekian persen dari kondisi nyata yang harus dihadapi di lapangan, deh.
Huft.. Ingin rasanya bisa akselerasi dalam semua proses ini. Tapi ya, sadar juga sih kalau ini namanya adaptasi. Satu-satunya cara melaluinya adalah dengan sabar menjalaninya, gak sih? #NgeluhSendiriSadarSendiri
Tadi siang, ada penutup yang hangat di sesi skill station. Seorang ners mengingatkan kami yang masih piyik ini untuk jangan lupa apresiasi diri ketika bertugas kelak. Padahal kami belum melakukan hal yang signifikan, namun sudah dibekali wejangan tentang self-care kami di ruangan wkw:') Walaupun konteksnya adalah apresiasi diri setiap selesai shift, tetapi apresiasi diri ini adalah bahasa cinta kepada diri sendiri yang universal, kan ya. Bisa kapan pun dilakukan. Dan karena omongan ners baik hati tersebut, aku jadi ingin peluk diri sendiri lagi (setelah sekian lama rasanya lupa mengapresiasi diri dgn mindfull).
Di tengah overwhelmed karena ruwetnya isi kepala yang belum diurai dengan baik, aku kembali menyadari bahwa semua ini (dan yang ada di depan nanti) adalah bagian dari proses belajar. Dan di semua proses belajar, wajib banget buat menghadirkan sabar. Namanya ada suatu kondisi yang berubah, ada sesuatu yang hadir yang lebih menantang diri, pasti akan muncul rasa nggak nyaman atau rasa yang nggak kayak biasanya. Akhirnya seringkali muncul cemas, takut gagal, takut tidak bisa berjalan baik nantinya, dan lain sebagainya.
Tapi itu nggapapa, wajar adanya. Mereka adalah respon alami pertahanan diri manusia, menjadi sinyal yang memberi tahu ketika kita berada di tengah kondisi yang "mengancam". Manakala sinyal itu ada, diri kita seakan diminta take action untuk "penyelamatan diri". Jadi yaa.. Sebenarnya takut dan cemas yang muncul ini memang perlu dikelola dengan baik supaya nggak jadi maladaptif nantinya.
Ya, begitu. Intinya emang pertama banget harus bisa tenangin diri sih. Pahami sebab-sebab cemasnya. Dan ajak diri ini berjalan sesuai kemampuannya. Ngga semua harus selesai hari ini juga. Ngga semua harus perfect saat ini juga. Slowly but sure, insyaa Allah kelak akan sampai di tujuan.
Terakhir, pesan untuk diri sendiri, untuk suatu saat bisa dibaca kembali :
"Terima kasih sudah berjuang dengan sabar hingga sejauh ini. Terima kasih karena memilih untuk tidak menyerah hari ini".
*puk-puk pundak sendiri*
8 notes · View notes
hermavvan-blog · 1 year
Photo
Tumblr media
• CONGRATULATIONS • Your photo was chosen for us to repost ------------------------------------------ The best photo from IG @boirs_chunks • • • • • • Tidak semua senyum pertanda bahagia, dan tidak semua sedih pertanda tangis. #humaninterestindonesia #humaninterestphotography #humaninterest_indonesia #humaninterest_id #humanface #humanportrait #humanbody #mobilephotography #male #lamunan #obrolansantai #wejangan #pepatah #paman #emang #senyum #tawa #uncle #indahnyaklik #moodydark #bijak #gallerypeopleindonesia ------------------------------------------ Jangan lupa follow dan tag @_humaninterest di foto / video yang kamu upload. Gunakan hastag #_humaninterest Bila ada kritik atau saran silahkan tulis di kolom komentar atau DM mimin ------------------------------------------ https://www.instagram.com/p/CpfIplAyHRp/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
devisumiati · 2 months
Text
Rutinitas Kamis~
Tumblr media
Lari tipis-tipis engga pake effort mau pace 9 juga sabodo teuing~ Selesai ngajar langsung sat set ke sabuga sambil dikasih wejangan dulu mesti balik lagi ke sekolah soalnya mau rapat hadehhhh, udah lari disuruh rapat dijamin gakan konek bu!
Bentar ah mau menggerutu dulu ya! Udah lelah banget sih akutu jadi komite pembelajar karena dulu dijanjiinnya cuman setahun doang kayak gini (janji kepsek sebelumnya) hmm malah sampe sekarang, akupun tadinya kan bukan guru kelas 1 ya tapi guru kelas 1 nya merengek gamau ikutan jadilah aku jadi tumbal, jujur masih kesel. Ga menghilangkan juga sih jadi KP ini ada benefit materinya, tapiiiiii ga seberapa ah mending ga ikutan wkwk. Jenuh banget 2 tahun kegiatan kayak gini, mestinya sih dirolling aja biar semuanya merasakan semuanya dapet beban yang sama, dan lagi yang jadi KP kan ga hanya aku masih ada guru 1 lagi, kenapa ga ke dia aja siiiii ah.
Jadi lari kali ini sambil kesel hehe, mana panas terik jadi disudahi sajalah di 3km, kaki w panas banget sampe dibuka ini sepatu (lagian pendinginan pake sepatu teh karagok wkwk) Lama-lamain aja ngahuleng di Sabuga nya ah.
(Selesai lari) (Selesai mandi)
Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
pemulungaksara · 2 years
Text
Sempit
Semakin sempit akalmu, semakin sempit pula peeluang kesuksesanmu. Sebaliknya, semakin luas akalmu, semakin besar peluang sukses. Maka jangan suka membatasi diri karena sama halnya dengan menyempitkan akal pikiranmu.
Semakin sempit hatimu, semakin sumpek, mudah menderita, dan tersiksa, sempit pula peluangmu untuk bahagia. Dan sebaliknya, semakin luas hatimu, semakin pula luas pula peluangmu untuk hidup bahagia
-Muh. Sulhan-
1 note · View note
yunusaziz · 1 year
Text
Kaleidoskop 2022 : Impian dan Penerimaan
Di usia 20 keatas ini, mungkin kosakata mimpi dalam benak kita perlahan mulai samar. Mimpi yang dulunya merupakan keyakinan, harapan dan sumber semangat, sekarang justru menjadi skeptis-skeptis tak berujung.
Tidak sedikit yang akhirnya kecewa lalu mengubur dalam-dalam kata itu dari perjalanan hidupnya. Kekecewaannya bukan tanpa dasar, benturan realita kehidupan yang tiada henti, menjadikannya bulat untuk jangan lagi bermimpi. Barangkali seperti itu, entahlah.
Tahun ini bagi saya adalah tahun yang memiliki kesan tersendiri. Bukan tanpa sebab, kehidupan pasca kampus adalah asbab utamanya.
Ya, jika impian sering kali dikaitkan dengan karir, maka disinilah momen pembuktian. Apakah mimpi sungguh benar-benar masih relevan?
1. Perjalanan Karir
Perjalanan karir di awal kehidupan pasca kampus ini, sebenarnya tidak banyak aral yang melintang, justru sebaliknya, malahan begitu banyak kemudahan yang Allah telah berikan, maka akan sangat kufur jika cerita ini tidak saya awali dengan rangkaian bait syukur kepada-Nya.
Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Akan tetapi, saya tidak akan bercerita ulang akan hal itu, saya lampirkan tulisan yang pernah saya tuliskan sebelumnya, sebagai arsip jika satu waktu saya siap membacanya lagi. Cukup sedih juga jika harus mengorek memori yang saya sudah hampir berhasil melupakannya, dan berhasil berdamai untuk menerimanya. Disaat itu saya begitu yakin akan pentingnya impian dan tekad, sampai akhirnya takdir berkata lain.
2. Keluarga
Selain karir, impian juga seringkali dikaitkan mengenai hubungan, bukan soal asmara kali ini, saya ingin spesifikkan dengan, keluarga. Well. Sekali lagi, peristiwa-peristiwa yang dihadirkan pasca kampus ini sungguh menjadi momen yang begitu mengharukan.
Mungkin banyak tulisan yang saya kutip dari nasihat-nasihat Abi, cuman bagi seorang laki-laki yang mulai mendewasa, terkadang deep talk bersama bapak/ayah/abi atau siapapun itu adalah hal yang sungguh berat. Perasaan canggung atau kikuk yang sering kali menjadi border diantara mereka .
Sejak saya kecil Abi sudah begitu banyak menghabiskan waktu untuk banyak orang di luar sana, dari pagi buta menuju siang, dari petang sampai tengah malam, tidak ada waktu banyak bahkan sekedar obrolan sepele antara kami, waktunya habis untuk orang lain.
Meskipun demikian, Abi sebenarnya cukup dekat dengan anak-anak perempuannya. Ada rasa iri, cemburu, tapi apa daya, rasa ego dan kesal sudah terlanjur menjamur dalam hati. Akhirnya hanya dari kejauhan, saya mencuri nasihat-nasihat yang terlontar dari ucapannya.
Rasa kesal yang sekian lama menyelimuti, meskipun saya sudah cukup berdamai dengan kenapa Abi seperti itu, tidak lain adalah visi besar dan perhatiannya terhadap upaya-upaya membangun umat, tetap saja tidak ada orbrolan yang begitu dalam, jangka panjang diantara kami. Semua berjalan apa adanya, sedapatnya.
Sampai pada akhirnya saya memberanikan diri untuk berbicara dengannya, membuang semua ego yang menggebu di dalam dada. Karena impian saya cukup sederhana, untuk sekedar bisa berbicara dengan lepas, obrolan dua orang lelaki yang sama-sama saling (mencoba) memahami.
Impian itu terwujud, obrolan mengenai rencana pasca kampus seakan berpihak kepada kami, selalu saja ada; karir, pernikahan, dsb. sekarang hampir pada setiap keputusan-keputusan hidup selalu saya meminta wejangan darinya terlebih dahulu, sebelum mengambil keputusan.
Bagi sebagian orang ini mungkin terlihat sederhana, akan tetapi bagi saya ini menjadi bagian yang sangat mengharukan dan berkesan di tahun ini. Tidak henti-hentinya saya mengucap syukur pada-Nya atas nikmat yang begitu luar biasa ini.
Barangkali dua peristiwa itu yang begitu berarti bagi saya. Sebab ada pelajaran penting yang begitu mahal untuk dibiarkan lalu begitu saja, yaitu
"Mungkin seringkali impian berujung pada kekecewaan, bahkan bualan semata. Muncul rasa skeptis di dalam diri, pentingkah untuk lagi bermimpi? Sampai pada akhirnya kamu akan temukan betapa pentingnya hal itu, justru ketika ujian hebat yang membuatmu ragu itu datang menerjang bertubi-tubi."
Sekali lagi, tahun ini sungguh memiliki arti tersendiri. Rasa senang, sedih, tawa, tangis. Semua terangkum, bersartu padu dalam buku berjudulkan 4 digit angka "2022". Dari sekian bab yang terangkum di dalamnya, hanya pada bab "Mimpi dan Penerimaan" yang aku akan baca berulang nantinya. Menyisir perlahan peristiwa-peristiwa yang termemorikan di dalamnya.
Siapapun kamu, betapa berat ujian yang kamu alami, bagaimanapun aral yang dihadapkan, saya hanya ingin berpesan jangan berhenti bermimpi. Karena mimpi adalah nafas kehidupan, pemangkas jurang antara keputusasaan dan tujuan.
Semoga 2022 menjadi tahun pembelajaran bagi siapapun yang bersedia menerima dengan bagaimanapun keadaannya, dan menjadikan bekal kehidupan di tahun 2023 nanti! Semangatt^^
101 notes · View notes
palupiyuliyani · 2 months
Text
Cerita sebelum menikah
Dulu sebelum menikah, sempat diajak murabbi silaturahim ke salah satu ummahat di klaten kota sana. Tujuannya sharing sambil belajar tipis-tipis.
Karena waktu itu aku tidak yakin dengan diriku sendiri. Apakah aku bisa jadi istri yang baik?
Apakah aku sudah cukup layak untuk menikah?
Apakah dia dan keluarganya benar-benar bisa menerimaku?
Apakah aku si anak manja ini bisa bertahan melewati berbagai konflik?
Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di kepalaku. Ditambah waktu itu dapat kabar dari salah satu kenalan yang memutuskan berpisah padahal belum ada satu tahun menikah. Semakin menambah rasa takut dan khawatirku.
Kami berangkat siang menjelang sore, ditemani hujan. Beliau yang di depan, aku yang di bonceng. Layaknya ibu dan anak, dan sebenarnya akupun menganggap beliau seperti ibu.
Sampai disana, kami lebih banyak ngobrol, sharing pengalaman beliau selama menikah, bagaimana bekerja sama, bagaimana melewati konflik, dsb.
Salah satu percakapan yang paling melekat :
"Tau kerupuk yang dimasukkan ke toples?"
"Biar rapi, biar tertata. Kerupuk dimasukkan ke toples sambil digoncang-goncang opo yo bahasane?
"Semakin toplesnya digoncang-goncangkan, kerupuknya itu semakin temoto (tertata). Iya gak?"
"Nah konflik dalam pernikahan itu ya kayak goncangan-goncangan tadi, ya memang harus ada konflik supaya semakin temoto apalagi ditahun-tahun awal yang penting selalu minta petunjuk pertolongan Allah"
Kurang lebih begitu kata beliau...
Alhamdulillah, wejangan beliau membuatku sedikit lebih tenang dan insyaAllah lebih siap.
Kami pulang masih ditemani hujan, pakai mantol berboncengan pulang dari klaten kota ke klaten selatan. Sembari berdo'a selama perjalanan pulang, untuk menenangkan hati.
Singkatnya, akupun menikah...
Setelah dua tahun berlayar, benar kata beliau. Berbagai konflik yang kami lalui, dari yang ringan sampai yang berat. Ketika masa konflik atau ibarat goncangan kerupuk di toples itu terjadi, memang terasa berat, pernah terpikir menyerah saking beratnya memahami perbedaan (naudzubillah, astaghfirullah).
Padahal setelah selesai, ada banyak pelajaran : oh dia gak suka kalau dibeginikan jadi aku harus begini, oh kalau ini disampaikan dengan cara begini ternyata dia lebih mendengar, oh kalau berdua sama-sama capek harus begini dan sebagainya...
Tidak masalah siapa yang mulai mengibarkan bendera damai ketika konflik terjadi, karena kelangsungan bahtera adalah yang utama. Bicarakan baik-baik, cari waktu yang pas, cari jalan tengahnya berdua.
Perempuan butuh didengarkan, laki-laki butuh dihargai. Atur tata bahasa dan nada yang pas, pahami apa yang pasangan butuhkan.
Belajarlah dari setiap konflik. InsyaAllah pelan-pelan, temoto.
Semoga Allah menemani di setiap langkah. Aamiin ❤
Merauke, 3 Maret 2024
4 notes · View notes