Tumgik
#Kalam Hikmah
pemulungaksara · 2 years
Text
Ketahuilah jika kamu berharap kemuliaan dan kesuksesan hidup, yang kamu dekati adalah orang-orang yang menjauhkan dirimu pada Allah, niscaya dirimu bukan berjumpa dan merasakan kebahagian dan kesuksesan. Akan tetapi penderitaan dan penyesalan yang berkepanjangan
-Muh. Sulhan-
0 notes
hamassyujaiy · 1 year
Photo
Tumblr media
“𝗔𝗣𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗣𝗘𝗡𝗧𝗜𝗡𝗚, 𝗜𝗦𝗧𝗜𝗤𝗔𝗠𝗔𝗛!” Rabu | 12 Januari 2022 | Wilayah Persekutuan Putrajaya Sudah lebih setahun pertemuan ini berlangsung. Namun, baru kali ini saya berkesempatan untuk mencoretkannya secara maya setelah lama terperam dalam buku catatan peribadi. Alhamdulillah, rezeki buat sekalian ahli khidmah Yayasan Permata Ummah dan Pustaka Permata Ummah, Allah mengurniai kami kesempatan untuk sekali lagi bersua wajah dengan Ayah Chik yang dikasihi buat mengutip bekalan hikmah. Bagai menjadi suatu kewajipan, Tuan Guru Haji @abdulhadi_awang (Ayah Chik) ḥafiẓahuLlāh pasti akan memulakan apa-apa jua pengisian dengan melafazkan kalam Allah ﷻ, kali ini daripada ayat ke-109 Surah al-Baqarah. Ayat itu menegaskan bahawa Islam tidak mampu dicabar oleh mana-mana agama mahupun ideologi, walaupun umat Islam dihimpit dari pelbagai sudut. Kita selaku umat Islam perlu sedar bahawa Islam yang kita anuti ini bukan sekadar untuk diri manusia sahaja, bahkan Islam juga perlu dipraktikkan sebagai sistem bernegara. Sebabnya, para pendengki Islam sejak dahulu sehingga kini – termasuk golongan penjajah – mereka sedaya mungkin mahu membentuk kepimpinan satu-satu negara yang ditakluki mestilah menurut ramuan mereka sahaja. Tidak kisah sama ada acuan itu terdiri daripada mana-mana blok sekularisme sekalipun (blok kanan seperti kapitalisme dan liberalisme atau blok kiri seperti sosialisme dan komunisme), paling penting ialah ABI (asalkan bukan Islam). Para pembenci Islam tidak berapa kisah dengan Muslim yang sekadar beramal dalam tatacara keagamaan semata-mata, tetapi mereka sangat-sangat kisah dan tidak boleh duduk diam sekiranya Islam menjadi suatu tatanegara. Oleh sebab itulah, golongan ABI pasti akan berbuat apa-apa sahaja cara bagi menyekat sebarang kemungkinan yang boleh membawa kepada kebangkitan semula Islam. Akan tetapi, sebagaimana janji Allah ﷻ dalam ayat al-Quran tadi, sinar Islam sekali-kali tidak akan berjaya dihapuskan, malah cahayanya terang-benderang pula menembusi seluruh pelosok buana. Paling penting, tugas kita hanya perlu kekal menjalankan peranan selaku HAMBA, KHALIFAH, dan PEMEGANG AMANAH secara ISTIQAMAH. Jalan terus! https://www.instagram.com/p/CnuAH_iP0TA/?igshid=NGJjMDIxMWI=
8 notes · View notes
azmi-azizah · 11 months
Text
Aku jadi kembali menggali hikmah dari semua yang Allah alurkan dalam hidupku, Allah pasti ingin aku menyadari bahwa aku hanya hamba yang lemah, sgt butuh kekuatan dari yang Maha Kuat.
Aku juga hamba yang mudah tergoyah hatinya. Butuh terus aku latih agar isi hati ini tetap Allah yang utama. Aku butuh terus mengupayakan pembersihan hati ini agar isi dadaku penuh dengan cinta pada-Nya, kalam-Nya, rasul-Nya, perjuangan di jalan-Nya.. hingga kelak aku kan petik buahnya, bertemu dan mengarungi masa depan bersama sosok yang juga sama. Isi hatinya tak lain adalah Allah dan seluruh hidupnya ia persembahkan untuk Allah..
3 notes · View notes
aimanhilm · 1 year
Text
Tumblr media
Taman Kehidupan
Memulai menulis review buku, so when I see the post, I can feel and imagine, hikmah yang didapat ketika membaca buku tsb.
Start with the book by Ust. Amar Risalah, tentang hikmah2 cerita siroh yg jarang dibahas secara tekstual. Why? Karena selama ini buki siroh yg kubaca sebagian besar menceritakan kronologis sehingga tak semua bagian bisa kumaknai hikmahnya dengan jelas.
Buku ini bercerita dibalik kisah2 Rasulullah SAW. dan sahabat2 beliau r.a. dengan menitikberatkan hikmah yg bisa kita petik untuk kehidupan kita.
Here's some of them!
1. Sang Ayah dan Putri²nya
Pernahkah kita terbesit bagaimana POV putri² Nabi SAW dalam pendidikan dari beliau sebelum dan setelah masa nubuwah? This book told us about it! Bagaimana Rasulullah SAW dan Khadijah r.a. mengajarkan putri²nya tentang kebaikan2 terhadap masyarakat Makkah saat itu, saat Rasulullah SAW dilekatkan gelar Al-Amin. Rasulullah SAW mengajarkan dengan amalan yang bisa dilihat dan dipraktikkan oleh putri²nya. Namun, ketika turun Ayat pertama turun, kehidupan mereka tak akan sama seperti sebelumnya.
Mereka melihat sisi jahiliyyah kota Makkah saat itu, terutama terhadap perermpuan, dan mereka sadar akan Misi kenabian ayah mereka. Allah memilih mereka sebagai perempuan di sekitar Nabi SAW yg akan mengembalikan hak2 orang pada tempatnya.
Setelah diturunkan perintah nubuwah, mereka mendapati berbagai tekanan yg berat, dari boikot, harta yg makin menipis, hijrah, hingga tahun kesedihan sepanjang membersamai dakwah ayah mereka.
Sebab, ayah dan ibu mereka membuat mereka paham bagaimana hanya berharao pada kasih sayang sejati hanya kepada Allah, berharap pada manusia adalah hal yg sia2. Mereka adalah putri kandung dakwah yg tak sedikitpun mencela perjuangan ayah dan ibu mereka.
2. Cita²
Ingatlah kisah perang khandaq, dimana umat muslim dikepung di Madinah dengan parit di sekelilingnya. Dalam keadaan paling mendesak, Rasulullah SAW menyampaikan impian2 islam yg akan diraih kedepannya, penaklukkan persia dan roma.
Seorang muslim adalah mereka yg penuh cita2 dan tidak berhenti sejenak pun untuk mewujudkannya. Mereka yakin cita2 itu pasti akan terwujud!
3. Tekad dan Tawakkal
Ingat kisah perang uhud, dimana chaos sudah terjadi sejak rapat menentukan bertahan di dalam kota atau berperang di luar, diikuti pengkhianatan Abdullah bin Ubay, turunnya pasukan pemanah, hingga sahabat2 yg berjuang hingga akhir di dekat Rasulullah SAW.
Meski sebelumnya Rasulullah SAW sudah bermimpi tentang kejadian yg akan terjadi, Beliau SAW tidak terlalu lama meratap, karena Allah berfirman dalam surat Ali Imran : 167 tentang ketetapan Allah.
Keteguhan hati dalam dakwah untuk menghadapi pengkhianatan, kelalaian, maupun kekosongan tentu akan menimpa kita. Sehingga akan tampak siapa yg nyata berjuang karena-Nya dan siapakah yg dibelokkan oleh-Nya
Untuk keutuhan gerakan, bersabarlah. Bila ada hasil syuro, bertawakkallah. Maju dan biar Allah yang memutuskan!
4. Teman
Ingatlah kisah Isra' Mi'raj, dimana Nabi SAW didustakan banyak orang, kecuali Abu Bakar Ash-Shiddiq!. Di medan dakwah carilah Ash-Shiddiq yang siap membela islam yang sedang kau perjuangkan, membenarkan dirimu, saat orang2 menertawakanmu.
Dan saat semua orang menertawakan dakwah ini, jadilah Abu-Bakar Ash-Shiddiq yang membenarkannya!
5. Kota dan Desa
Coba baca kisah Zahir dari desa yang bercakap dengan Nabi SAW. Kisah tsb menceritakan bahwa Nabi SAW memiliki mu'jizat jawami'ul kalam, bisa dipahamu orang 'kota' tapi juga diakrabi orang 'desa'
Bisa dikutip scr ilmiah, mudah dipahami dengan sederhana untuk pelosok. Ini juga tugas kita sebagai da'i, khususnya diri ini yg menempuh karir dalam kedokteran. Bahasakan edukasi yg ilmiah namun mudah dipahami!
6. Meninggalnya seorang pahlawan
Haruskah heroik? Penuh darah? Akibat pengkhianatan orang lain?
Tidak. Rasulullah SAW meninggal di atas kasur di dalam pangkuan istri beliau. Namun, beliau meninggalkan generasi yg sudah siap berkembang dan tidak meninggalkan kekosongan.
Kematian seorang pahlawan sejati adalah kematian yang telah mempersiapkan kehidupan orang yg selama ini bersamanya. Akhiri generasi/kepemimpinan kita dengan barisan baru yang sudah siap melanjutkan kisah kita.
To be continued...
5 notes · View notes
laelans · 1 year
Text
Makin ke sini, makin ke sana.
@laelans
Tumblr media
Dulu, beribu tahun lalu ada seorang utusan yang berjuang mati-matian menebar cahaya di tengah gelapnya masa. Beliau seorang yang ummiy. Dan hebatnya, ternyata pedoman hidup umat manusia diturunkan kepadanya untuk disampaikan pada seluruh manusia. Bukan tanpa hikmah, karena yang Maha Kuasa ingin menunjukkan bahwa pedoman itu bukanlah karangan tangan belaka, atau dongeng semata. Tapi firman Allah yang datang dari 'Arsy-Nya. Dijamin keterjagaannya sampai dunia nanti tak ada. Disampaikan pada manusia pun bukan hanya sewaktu. Tapi "berangsur-angsur". Agar lebih dalam pemaknaannya pada setiap kondisi yang terjadi. Untuk mengajarkan bahwa setiap problema, sudah sepaket dengan solusi. Tinggal kau cari di antara surat cinta-Nya, lantas tadabburi, dan pahami.
Sejenak tengok kembali kisah ini. Perjuangan sang utusan menyampaikan kalam suci demi manusia yang banyak lengah lagi lalai. Kalau ada kompetisi "si paling tersakiti" mungkin beliau pemenangnya. Dikucilkan, dilempari batu bahkan kotoran, diracuni makanannya, dikatai gila, difitnah, ditinggal orang-orang terkasihnya saat perjuangan masih butuh banyak dorongan, bahkan menjadi korban percobaan pembunuhan. Padahal sebelumnya mereka yang mendustakan menjulukinya dengan empat pujian utama, shidiq, amanah, tabligh, fathonah. Mungkin jika kita yang mengalami, sudah masuk story dan feed instagram atau konten tiktok lantas ber- caption "jilat ludah sendiri". Bagaimana tidak? Mereka yang percaya bahwa ia adalah orang yang dapat dipercaya dan amanah, tapi mereka juga yang mengingkari apa yang dibawanya. "Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman." (QS. At-Taubah : 128)
Kini, secara super singkat sudah kita tau perjuangan junjungan kita dan mengapa Allah sampai memilihnya untuk menyampaikan kalam suci sebagai pedoman umat manusia sampai akhir zaman.
Dan kini, Malu rasanya ketika pedoman suci itu banyak kami tinggalkan dalam banyak kesempatan. Allah, ampuni kami sebagai umat akhir zaman yang sungguh tak tau diri melalaikan Al-Qur'an lantas mematikan hati kami sendiri. Betapa malunya kami ketika kelak Nabi kami menjadi saksi atas apa yang kami lakukan dan dapati selama ini. Rasanya membayangkan akan disuguhkan air dari Telaga Kautsar oleh kekasih-Mu amat malu kami impikan. Ternyata kami masih sangat jauh dari pantas. Sangat jauh.. "(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Alquran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (Q.S An-Nahl : 89)
2 notes · View notes
girianiayusabilla · 1 year
Text
Counting down the days to ramadhan. What we should to prepare?
Ahad, 18 Desember 2022
Tidak terasa, kurang dari 100 hari, kita (insyaAllah) akan bertemu lagi dengan Ramadhan. Kalau mau dihitung mundur, kira-kira 94 hari lagi kita akan berjumpa dengan Ramadhan. Makanya biar nggak kaget, aku nulis ini biar kita sama-sama siap nanti kalau ketemu sama Ramadhan ya. hehe
“Ramadhan itu bulannya Al-Qur’an ya, Bil?”
Yes, Ramadhan is traditionally a time when Muslims focus on their spiritual practice, including reading and studying the Quran. Many Muslims make a special effort to read and reflect on the Quran during this holy month, as it is believed to bring blessings and increased spiritual benefits.
Seringkali, suatu amal yaumi, khususnya membaca atau berinteraksi dengan Al-Qur’an, akan berat dilakukan kalau tidak dibiasakan, tidak dijadikan habit/kebiasaan.
Coba ya.. aku mau share sedikit tips yang sampai sekarang masih terus aku coba lakukan dalam memprioritaskan Al-Qur’an.
Cobalah... dengan memulai hari-harimu di awal pagi (sebelum subuh), selepas kamu bangun dari lelap tidurmu. Hendaklah bersegera bersuci, mendirikan sholat, dan... tidak membaca apapun sebelum membaca kalam Allah, yaitu Qur’an. Termasuk membaca pesan whatsapp mu yang menumpuk itu.
Sejauh pengamalan, ketika memprioritaskan untuk membaca kalam-Nya terlebih dahulu sebelum kalam yang lain, hati jadi lebih siap menerima apapun yang hadir (pelajaran, kejadian, hikmah, amanah, dsb) di hari itu.
as simple as that tapi praktiknya butuh keistiqomahan :)
Yes, It's great that you are prioritizing the Quran in your daily routine. Reading and studying the Quran is an important part of a Muslim's spiritual practice, as it is considered the word of God revealed to the Prophet Muhammad.
And here are a few tips that may help you make the most of your Quranic study:
Set aside dedicated time for Quranic study. It can be helpful to establish a consistent schedule for reading and reflecting on the Quran, whether it's first thing in the morning, before bed, or at some other time of day.
Use translation and commentary. While reading the Quran in Arabic is important, it can be helpful to use a translation and commentary to better understand the context and meanings of the verses.
Reflect on what you read. Take time to think about the messages and teachings of the Quran, and how they might apply to your own life. You may want to make notes or write down your thoughts and insights.
Recite the Quran with proper pronunciation and intonation. The Quranic text is meant to be recited out loud, and learning the correct way to recite it can enhance your understanding and appreciation of the text. You can find resources online or seek guidance from a Quranic teacher or imam/ustadz and ustadzah.
By prioritizing the Quran and making time for regular study and reflection, you can deepen your connection to God and gain spiritual insights and guidance.
In addition to reading and studying the Quran, Ramadhan is also a time for increased prayer and devotion, as well as giving to charity and helping those in need. Many Muslims also fast during the month of Ramadhan as a way of demonstrating their submission to God and strengthening their spiritual discipline.Overall, Ramadhan is a time for Muslims to focus on their relationship with God and seek to improve their spiritual well-being. By making the most of this special month, Muslims can hope to draw closer to God and gain blessings and guidance.
Sejujurnya, kita tidak pernah tahu apakah nanti benar bisa bertemu dan menyambut Ramadhan atau tidak. Tapi setidaknya kita sudah berikhtiar agar bisa menyambutnya dengan penuh suka cita dengan persiapan yang prima. Agar ia tak hanya lewat tanpa memberi pelajaran, pahala, dan hikmah yang berarti untuk kita.
May Allah accept your efforts and bless you with a meaningful and spiritually enriching Ramadhan.
May Allah bless your efforts and guide you on your journey of faith.
3 notes · View notes
farisha07 · 1 month
Text
Satu Hari Satu Cerita #CeritaRamadhan21
EMPAT JANJI ALLAH. Sebelum tarawih, seperti biasanya khatib di mushalla tempat kami shalat menyampaikan tentang “Empat Janji Allah dalam Al-Qur`an”. Setiap dari kita, sebagai umat muslim, sudah menjadi kewajiban menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Setiap tindakan kita akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak.
Ketika seorang muslim sudah menunaikan kewajibannya kepada Allah SWT, Allah akan memberikan balasan yang tak terhingga. Allah SWT telah memaktubkan janji-Nya dalam Al-Qur`an, yang masyhur disebut الوعود الربانية الأربعة .
Pertama, jika bersyukur maka Allah akan tambahkan nikmat-Nya, sebagaimana tertuang dalam Surat Ibrahim ayat 7. Bersyukur merupakan sifat Nabi, sifatnya orang yang beriman. Meskipun harus melalui berbagai rintangan dan cobaan, Nabi Nuh tetap bersyukur. Meskipun jadi Khalilullah, Nabi Ibrahim tetap bersyukur. Meskipun sudah dijamin baginya surga, Rasulullah ﷺ tetap bersyukur. Bersyukur bukan hanya ketika diberi kenikmatan, namun juga bersyukur dalam kesempitan, dan ini yang tak biasa dan mungkin belum semua orang mampu melakukannya.
Kedua, jika mengingat Allah maka Allah akan mengingat hamba-Nya, sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Baqarah ayat 152. Allah akan senang kepada hamba-Nya yang senantiasa berzikir pada-Nya, mendirikan shalat, membaca kalam-Nya (Al-Qur`an), mengerjakan ibadah sunnah, tidak tergoda oleh dunia. Sebab itulah, kita tak akan pernah dan tidak boleh lalai dari beribadah kepada Allah SWT, agar Allah selalu mengingat kita, dan menuntun kita dalam kebaikan.
Ketiga, jika berdoa pada Allah maka Allah akan mengabulkannya, sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Ghafir ayat 60. Terkadang dalam berdoa, ada kejenuhan bahwa mengapa doa saya belum dikabulkan? Mengapa orang lain yang punya urusan dan hajat yang sama dengan saya lebih cepat doanya dikabulkan? Itulah fungsi doa, yaitu melatih sabar dan tawakkal kepada Allah SWT. Bukan masalah doa yang cepat atau lambat dikabulkan, melainkan bagaimana kita terus sabar dan tak lelah untuk berdoa, bermunajat kepada Allah SWT, di samping ikhtiar yang tak boleh lepas.
Keempat, jika memohon ampunan kepada Allah maka Allah akan menghindarkan azab baginya, sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Anfal ayat 33. Azab Allah SWT sungguhlah perih. Kita sudah banyak mendengar, melihat, membaca kisah-kisah hikmah orang-orang yang Allah azab karena kesombongan, kemungkaran, dan ketidakbaikan lainnya. Maka, tiada yang dapat menghindarkan azab Allah, kecuali kita memohon ampunan, bertaubat kepada-Nya atas segala salah dan khilaf.
Ma sha Allah. Tema ini cukup berat untuk dibahas, namun ini tetap menjadi pengingat. Reminder bagi kita yang tak pernah luput dari salah dan khilaf. Kita, makhluk lemah yang tidak ada daya tanpa Allah SWT. Kita tak akan mampu menjalani kehidupan tanpa pertolongan Allah SWT. Empat janji Allah ini, kita pahami, laksanakan, dan semoga dimampukan untuk meraih ridha-Nya.
0 notes
gadisneptunus · 3 months
Text
Kisah Dalam Al-Qur'an
Dalam Al-Qur'an terdapat banyak ayat-ayat yang berbentuk kisah. Bahkan sepertiga dari Al-Qur'an adalah kisah. Kenapa ? Karena melalui pemaparan sebuah cerita dapat lebih meresap ke hati bagi orang yang mau mengambil pelajaran di dalamnya dan banyak sekali hikmah yang ingin Allah tunjukkan melalui kisah-kisah tersebut.
Di antara manfaat kisah dalam Al -Qur'an yaitu :
1. Menguatkan serta meneguhkan Nabi Muhammad Shallahu 'alaihi wasalam beserta umatnya.
2. Menjelaskan dasar dakwah kepada Allah.
3. Mengungkap kebenaran dan kejujuran Nabi dalam dakwahnya sebagaimana yang di beritakan dalam Al Qur'an.
4. Sebagai hikmah dan pelajaran.
Namun sayangnya, kebanyakan orang mempelajari kisah dalam Al-Qur'an tanpa mengambil manfaat di dalamnya. Kisah yang dibaca hanya sebagai hiburan semata, melewati kisah dalam Al-Qur'an tanpa memikirkan atau meneladani. Lalu bagaimana cara agar manfaat kisah dalam Al-Qur'an dapat tersampaikan dengan baik kepada para pembacanya? bukan kah tujuan utama Al-Qur'an diturunkan untuk sebagai pedoman hidup ? Akan kah sampai pada tujuan itu jika para pembacanya saja tidak paham apa yang mereka baca ?
Maka interaksi yang benar ketika melewat kisah dalam Al-Qur'an yaitu:
1. Tafakkur
فاقصص القصص لعلهم يتفكرون
Untuk berpikir / tafakkur di sini yang di maksud adalah dengan mencari makna suatu kisah dengan merujuk kepada buku-buku tafsir. Jadi bukan asal berpikir kemudian asal menerka-nerka semau kita. Misal dengan kisah Nabi Sulaiman yang terdapat dalam Surat Shad ayat 34, yang dimaksud dengan jasad apakah kembali kepada Nabi Sulaiman, atau setan, atau keturunannya yang cacat. Maka untuk itu perlu kita telisik kembali ke buku buku tafsir supaya mendapat pemahaman yang betul dan rojih.
2. Al-I'tibar
لقد كان لكم في قصصهم عبرة لاولى الاباب
Yaitu mengambil pelajaran di dalamnya. Ada tiga cara untuk mencapainya dengan sempurna.
• Ibrah dengan akal, yaitu mengambil pelajaran setelah benar benar memahami kisah tersebut. Kemudian memikirkan kira-kira faedah apa yang bisa di ambil dari kisah tersebut ? Karena tidak mungkin Allah menyajikan sebuah kisah dengan kosongnya manfaat di dalamnya.
• Ibrah dengan hati, hal ini dapat tercapai setelah mentadabburi kisah tersebut. Seperti memikirkan sebab-akibat, menempatkan diri kita sebagai tokoh dalam kisah tersebut. Misal dalam kisah Nabi Musa dan Fir'aun, ketika kita sudah mentadabburi kisahnya, lalu kita memposisikan diri kita dalam kisah tersebut. Jika kita hidup di zaman tersebut kira-kira kita akan menjadi pengikut Nabi Musa yang hanya seorang penggembala kambing dengan sedikit pengikutnya ataukah justru menjadi pengikut Fir'aun yang adidaya ?
Atau ketika membaca kisah Maryam binti Imran, kira-kira jika kita hidup di zaman tersebut akan kah kita mempercayai Maryam, seorang wanita yang tiba-tiba hamil tanpa bersentuhan dengan seorang lelaki pun ? Atau justru kita berpihak kepada kaum yang mendustakannya ?
• Ibrah dengan amal, yaitu dengan bertekad untuk mengamalkan kandungan dari suatu kisah.
Disarikan dari materi dauroh LAC beberapa pekan yang lalu. MasyaAllah jadi mikir, udah berapa kali khatam baca Al-Qur'an tapi adakah bacaan itu menyisakan perubahan dalam kehidupan ? Rasanya murojaah hanya lewat di tenggorokan 😭😭Betapa banyak ayat yang terlewat tanpa paham makna yang terkandung di dalamnya. Lalu apa bedanya dengan keledai yang membawa kitab di atas punggungnya ?
Yaa Allah, ajari hamba untuk memahami Kalam Mu, beri hamba pemahaman yang baik, rezekikan kepada hamba ilmu yang bermanfaat. Jangan jadikan Al -Qur'an yang telah hamba hafal menjadi hujjah bagi hamba kelak di akhirat. Jadikan Al-Qur'an sebagai penolong di hari akhir. Jadikan ia Cahya penerang bagi gelap nya dunia hamba. Jadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi hamba yang mudah tersesat.
0 notes
saudarimu · 6 years
Text
Iri
Seringnya hanya merasa iri, sampai lupa berusaha untuk menjadi
Pada orang saleh yang istikamah dalam beribadah dan beramal pada setiap detik tarikan napasnya
Pada orang muhlis yang tekun mengajak untuk taat pada syariat meski kadang terasa berat
Pada pembelajar yang dapat menjaga semangat menuntut ilmu Islam untuk kemudian didakwahkan
Pada penulis yang menggoreskan penanya sebagai hujjah menebar kebenaran dan kebaikan Islam
Pada penghapal yang memenuhi memorinya hanya dengan kalam-kalam Allah
Pada pecinta yang lebih besar menambatkan hatinya untuk Pencipta dibanding ciptaanNya, dan pada Rasul dibanding umatnya
Pada pendiam yang mampu menjaga lisannya dari perkataan yang sia-sia
Pada pengemban dakwah yang bersih hatinya, senyum merekah di wajahnya, semangat membara di jiwanya, meski halang rintang ujian menerpa
Selalunya hanya mengasihani diri, sampai lupa bahwa diri ini juga memiliki potensi, diberi waktu sama 24 jam per hari, bahkan puluhan kali kesempatan untuk berbenah diri.
“Tidak boleh ada rasa iri dengki kecuali kepada dua orang, yakni orang yang diberikan Allah harta lalu ia membelanjakannya dalam kebenaran dan orang yang diberikan Allah suatu hikmah (ilmu) lalu ia menerapkannya dan mengajarkannya.”
HR. Al-Bukhari
10 Januari 2018
0 notes
el-ziyah · 10 months
Text
إن طلبت يوما من الله أن يرزقك راحة البال،
فلا تستغرب إن أبعدك عن بعض الأشخاص
"Jika kamu pernah meminta kepada Allah untuk memberi ketenangan pikiran, maka jangan heran, jika Alah menjauhkanmu dari beberapa orang."
- Kalam Hikmah (catatan islamy)
1 note · View note
Text
Tumblr media Tumblr media
Seperti al ikhlash....
...yang bahkan tak tertulis satu katapun ikhlash di dalamnya.
Beberapa hari lalu saya baru tau, ada doa Rasulullah yang tidak dikabulkan Allah SWT. Bukan untuk menjadikan kita putus asa. Bukan sama sekali. Ingatlah kalam Ilahi dalam Al Quran betapa Allah berulang kali minta kita kembali padaNya, hanya padaNya. Mungkin, tertolaknya doa manusia paling mulia, Sang Kekasih Allah, agar kita pun belajar, tetap sisakan ruang berserah, ada kata rendah hati bukanlah tanpa arti, seizin Allah akan bisa dipelajari. Minta tolonglah terus, agar jalan yang kita yakini itu, dalam tiap kerikilnya, tetap Allah jua yang temani, atas kuasa Allah lah semuanya. Minta tolong agar Allah tidak pernah terasa jauh, minta tolong atas takdir terbaik untuk dijalani.
Tak ada satupun jalan kita yang kebetulan, semua tersusun rapi, atas pilihan-pilihan yang tersedia, jangan pernah terlupa bermohon adanya kelapangan hati atas campur tangan Allah yang mutlak. Sebenarnya sederhana, ikuti perintahNya, maka sakit yang dijalani pun menjadi nikmat hikmah pada akhirnya.
Mungkin itulah mengapa, pada doa yang terutama hendak kita minta, bertaubat lah yang utama. Bukan hanya sekedar taubat atas dosa, tapi taubat atas nikmat yang lupa disyukuri. Bukan sekedar bermohon ampun atas syahwat, tapi juga bermohon ampun atas keputus-asaan yaitu bersikap seolah tidak ada Dzat Maha Penyayang yang mengatur semua.
"Aku sesuai persangkaan baik hamba-Ku. Maka hendaklah ia berprasangka kepada-Ku sebagaimana yang ia mau" (HR. Ahmad).
Laa haula walaa quwwata illa billah.
Salam dari rumah,
ayuprissakartika.
0 notes
pemulungaksara · 2 years
Text
Sempit
Semakin sempit akalmu, semakin sempit pula peeluang kesuksesanmu. Sebaliknya, semakin luas akalmu, semakin besar peluang sukses. Maka jangan suka membatasi diri karena sama halnya dengan menyempitkan akal pikiranmu.
Semakin sempit hatimu, semakin sumpek, mudah menderita, dan tersiksa, sempit pula peluangmu untuk bahagia. Dan sebaliknya, semakin luas hatimu, semakin pula luas pula peluangmu untuk hidup bahagia
-Muh. Sulhan-
1 note · View note
thebirdviews · 1 year
Text
Sumber Utama Ilmu?
Tingkatan maqom (tingkat seorang hamba di hadapan Allah) seseorang itu berbeda. Ada yang tersentuh dengan quote-quote indah dari filsuf ataupun tulisan di media sosial. Ada yang tersentuh dari karya-karya manusia, seperti buku, lagu, novel, atau film. Karya itu pun banyak jenisnya. Ada pula yang dari kajian ulama-ulama terbaik, dengan selalu berusaha mengingatkan figur tauladan terbaik, Rasullullah saw., dan mengutip kalam-kalam-Nya.
bagiku itu semua baik, tergantung hati dan tujuan setiap manusia. Dan memang kadang itulah yang menurut kita terbaik saat itu. puing-puing hikmah akan mengantarkan seseorang ke tingkatan maqom yang lebih tinggi, tergantung pada cukup rendahnya hati untuk memungutnya (hikmah).
Tapi, bukankah Allah selalu ingin hambanya mengupayakan yang terbaik? mengikuti sumber-sumber terbaik? contoh-contoh terbaik? Lantas, sumber utama apa yang kira-kira akan kita pilih untuk mengikuti nilai-nilai terbaik yang Allah suka?
FR | Bengkulu, Rabu 26 April 2023
oiya satu lagi, baru keinget. sebelum memilih sumber ilmu, bersihkan "wadah" ilmu kita, yakni hati. Karena sebersih dan sesuci apapun air yang dituangkan, jika wadah yang digunakan kotor, air juga tetap akan kotor.
0 notes
mujahidahrasablog · 1 year
Text
Mama ~
Seorang manusia berhati malaikat yang selalu menerima setiap kurang dan lebihku. Walau semua orang melihat dengan pandangan sebelah mata. Tetapi, beliau adalah orang pertama yang selalu ada dan mensupport setiap perjuangan selama ini.
Hingga di suatu malam yang tenang, di kala asiknya mengobrol dengan video call di gawai dari kejauhan. Ia dengan begitu serius namun penuh hikmah mengatakan : "Nak, ingatlah di dunia ini hanya ada satu yang harus selalu kamu ingat dan cintai dengan sepenuh hati, ialah Rabb kita. Lalu orang dan sanak keluarga juga kerabat. Lalu, yang lain seperti teman dan segala perintilannya. Teruslah fokus dan hempaskan segala pikiran aneh yang mengganggu kefokusan mu untuk mengejar segala impianmu. Terus belajar dan jangan pernah menyerah".
Seketika jlebb, sangat dalam dan bermakna sekali pesannya. Dari beliau saya selalu mendapatkan banyak sekali arahan, nasihat, serta sebuah tamparan lembut yang menyentuh sampai ke hati. Caranya menasihati dan membimbing rasanya sangat lembut, namun sampai ke hati paling dalam. Hingga membuat saya berpikir. Ohiya yahh betul juga. Saya harus meninggalkan salah satu kebiasaan buruk saya yaitu overthingking.
Darinya pula saya belajar untuk berlaku adil kepada diri, untuk tidak selalu berharap pada manusia dan selalu mengingat pencipta. Sungguh indah setiap nasihat mu mama.
Rasanya tidak ada kalam yang tak berfaedah dari setiap pembicaraan kita. Selalu saja kutemukan sebuah hikmah, nasihat, pembelajaran, pengalaman yang begitu berharga. Terimakasih
Kemandirian yang terbentuk dari ajaranmu sejak kecil sangat berharga untuk diriku yang sekarang jauh di perantauan.
Cara mu memberikan nasihat serta gambaran hikmah mengajarkan untuk tidak gampang menjudge orng lain atau peristiwa yang terjadi.
Sikapmu dalam memperlakukan orang tua, serta menyayangi yang lebih muda juga mengajarkan kepadaku untuk lebih menghargai sesama.
Jika ingin menuliskan semuanya disini rasanya tidak akan pernah cukup. Tapi jika ingin membuatkan sebuah buku khusus untuk mu sungguh itulah impian ku. Bismillah yah 🤲🏼
Kairo, 11 Januari 2023
1 note · View note
sobatkebaikan · 2 years
Text
Our Hero
Pagi itu, hujan turun membasahi bumi Allah dengan tenang nan syahdu. Aku terduduk di teras sambil menyesap air lemon. Mataku menari-nari terbawa rangkaian huruf-huruf yang berderet cantik di atas kertas. Satu, dua, tiga halaman. Sampai akhirnya, tarian mataku terhenti ketika Uti keluar dan mengambil bangku di sebelah kiriku.
Ini salah satu hal yang aku sukai ketika menghabiskan waktu bersama Uti. Uti selalu berbagi cerita, berbagi pengalaman-pengalaman hebatnya bersama orang-orang terkasih. Namun hari itu, kisah kematian Kakung menjadi topik ceritanya.
Meskipun ini bukan kali pertama, aku mendengar kisah pilu penuh haru ini. Namun, ketika cerita ini disampaikan langsung dari Uti, rasanya hati amat sangat teriris perih. Mendengar suara getar Uti kala itu, membuat dadaku terasa sesak.
Tapi ternyata, ada hal yang belum aku ketahui dari cerita kembalinya Kakung kepada Sang Pencipta. Kepergian Kakung, meninggalkan hikmah yang amat sangat luar biasa. Baru kali itu, aku merasakan kehadiran Kakung yang amat sangat terasa dekat di hati. Karena memang, Kakung pergi sebelum aku hadir ke dunia ini.
Kakung, sosok yang hanya aku kenal melalui lisan keluarga besar. Sosok yang amat sangat aku rindukan, bahkan menjadi panutan kehidupan harianku. Kakung yang tak pernah meninggalkan witir 1 rakaat pun. Kakung yang tak pernah absen melantunkan kalam Allah 1 hari pun. Kakung yang dikenal sekian banyak orang, bahkan disegani dan dihormati. Kakung, dengan segala kebaikannya. Dikenang dan dicintai banyak orang. Bahkan di akhir hayatnya, Allah enggan memberikan ajal yang biasa-biasa saja. Allah berikan ajal terbaik, Husnul Khatimah (insyaallah), di malam Jum'at yang tenang, ba'da shalat maghrib, dengan mushaf Al Qur'an masih terbuka di tangannya. Kakung menghembuskan napas terakhirnya sambil menyunggingkan senyum memesona diwajahnya.
Maasyaallah. Laa Hawla wa Laa Quwwata Illa Billah..
Kakung yang tersayang. Izinkan dunia ini mengenangmu, menjadikanmu sosok yang diteladani kebaikannya, diimpikan akhir hayatnya bagi penduduk bumi lainnya ❤️❤️❤️
0 notes
goresancakrawala · 2 months
Text
Ke-23; Aku Ingin Hidup 40 Tahun Lagi
Palembang, 13 Maret 2024 Masehi
Sebelumnya, Terima Kasih untuk hidup yang masih dipertahankan; Terima Kasih masih hendak berdiri walau sesekali sakit dan perih.
Teruntuk Allah, Tuhan yang telah menenangkan hidupku dengan ayat-ayatMu; cerita-cerita kekasihMu, dan tentu hikmah-hikmah sedari dulu.
Jikalau dulu Rasulullah ditarbiyah langsung olehMu, lalu para sahabat ditarbiyah langsung oleh Rasulullah; maka hari ini aku juga demikian, aku ditarbiyah langsung oleh kalam-kalamMu yang absolut, kaffah, dan sempurna.
Hari ini, tugasku adalah memastikan bahwa, setiap detik kebaikan harus berdasar pada kecintaan, bukan karena harap akan balasan, atau hanya sebagai penggugur kewajiban.
Jika suatu saat ada yang bertanya kepadaku "Apa mimpimu yang ingin kau capai di umur sekarang untuk masa depan?", maka aku akan dengan lugas menjawab, "Aku ingin hidup selama 40 tahun lagi", hingga 23 tahun itu berubah menjadi angka yang indah "63"🖤, dua angka yang menjadi angka terakhir dalam jalan juang Rasulullah di dunia, yang mana pada saat itu juga, yang menjadi prioritas pertama adalah ummat-ummatnya. "... Ummati, Ummati, Ummati..."
Lalu bagaimana dengan aku?
Tentu, aku bukanlah manusia yang menyukai cocokologi tak berlandasan. Setidaknya 40 tahun itu akan coba aku manfaatkan dalam dedikasiku pada semua komponen yang terlibat membentuk mahligai rasa cinta kepadaNya.
Aku akan memaksimalkan peran apapun yang tengah aku jalani; dalam sisi professional, aku ingin semua linih merasakan indahnya Islam yang syummul.
Lalu dari sisi pembentuk peradaban, aku akan menanamkan kecintaan regenerasiku pada Qur'an, jalan juang dan Baitul Maqdis; aku akan berusaha menjadi story teller handal perjalanan juang orang-orang yang namanya masyhur terdahulu; serta semangat dan juga kesetiaan mereka.
Akan ku suapi mereka dengan angan kemenangan yang nyata serta komitmen untuk hadir dan ikut di dalamnya.
Ketika itu juga, akan ku ceritakan perlahan tentang sejarah Bumi Pertiwi yang kian lama, kian menggersang; akan ku ceritakan juga problema bangsa tak berujung, yang jika didiskusikan sambil menghirup kopi, bisa saja membuat perut kembung--
Ah sudahlah, lanjut lagi--
Terakhir, tidak lupa juga aku akan berusaha mempengaruhi banyak jiwa untuk tidak melupakan peran manusia sebagai pendengar yang baik, pemberi empati yang ikhlas, serta pencinta yang sempurna.
Palembang, 2 Ramadhan 1445 Hijriyah
Dari "n" untuk "ent"
Barakallahu fii umriik.
1 note · View note