Tumgik
#pahlawan daerah
wisecheesecakefury · 19 days
Text
Tumblr media
Tumbang(kan) ibu negara.
0 notes
wwwintinewscoid · 7 months
Text
Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik Jadi Irup Peringataan Hari Pahlawan
INTINEWS.CO.ID, PROV. KALTIM – Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik jadi irup peringatan upacara Hari Pahlawan. Ilustrasi, dokumentasi INTINEWS.CO.ID Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menjadi inspektur upacara (irup) pada peringatan Hari Pahlawan Tahun 2023 tingkat Provinsi Kalimantan Timur, pada hari Jumat, 10 November 2023, di Taman Makam Pahlawan Kesuma Bangsa…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Bhayangkari Daerah Banten Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Dalam Rangka HKGB ke-70
Bhayangkari Daerah Banten Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Dalam Rangka HKGB ke-70
RELASIPUBLIK.OR.ID, SERANG || Memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-70, Bhayangkari Daerah Banten ziarah ke Taman Makam Pahlawan, Ciceri Kota Serang pada Selasa (18/10). Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Bhayangkari Daerah Banten Ny. Wie Rudy Heriyanto didampingi Wakil Ketua Ny. Noni Ery Nursatari, dan Pengurus Bhayangkari Daerah Banten. Dalam sambutannya Ny. Wie…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
salmancs · 1 month
Text
PENDIDIKAN
mengobrol #1
Tumblr media
HARI PGN ( Hari Pendidikan dan Guru Nasional )
Tanggal 2 Mei 2024 kemarin diperingati Hari Pendidikan Nasional,sebagai hari dimana di tetapkannya untuk memperingati salah satu pahlawan nasional kita ,beliau Ki Hajar Dewantoro ,ialah tokoh pelopor pendidikan di Indonesia sekaligus pendiri Pendidikan Taman Siswa.
Ada hal manarik yang dimana kala mendengar Hari Pendidikan Nasional selalu teringat juga Hari Guru, kala saat waktunya memperingati Hari Guru teringat juga hari Pendidikan Nasional
Yang mana Hari Guru pula diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 November untuk menghormati jasa-jasa guru dan mengenang berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tahun 1945.
2 hal yang sebenarnya tak terpisah kala dari kita jika benar benar memahaminya dalam membicarakan Sistem Pendidikan maupun Kualitas serta Kesejahteraan Guru.
Taun ke taun dengan perkembangan dinamika yang selalu berubah2 mendorong bagaimana sistem pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan setiap generasinya, disamping memajukan sistem pendidikan yang lebih berkualitas tak lupa bagaimana menengok kualitas dan kapasitas setiap guru maupun kesejahteraan seorang guru yang ada.
Begitu pula kurikullum kian berubah² menyesuaikan dinamikanya,disamping memiliki kelebihan maupun kekurangan,pastinya ada tujuan lain yang diharapkan dari pengelola sistem di pendidikan kita yang mana pastinya untuk dapat memenuhi kemampuan setiap individual kala nanti dalam mempersiapan era dimana era bonus demografi.
Disamping bagaimana mencapai hal semua tersebut, terkadang setiap dari kita terlupakan.
Bagaimana mencetak/mengkaderisasikan
Bagaimana mengelola/memberdayakan
Bagaimana mengkaryakan/mensejahterakan
Begitu pula akhir akhir ini pasti berbagai isu maupun berita seharunya membuat kita sadar akan bagaimana kondisi pendidikan kita baik dari sistemnya, fasilitasnya,maupun kualitas ataupun kesejahteraan seorang tenaga pendidik.
Masih adanya beberbagai tindak pidana baik siswa maupun tenaga didik yang terjadi di berbagai sekolahan atau bahkan pondok pesantren yang akhirnya membuat kekhawatiran orang tua mensekolahkan di luar dan akhirnya memilih sistem home schooling.
Masih adanya fasilitas maupun kebutuhan yang seharusnya di setiap sekolah2 yang sangat memprihatikan di berbagai daerah terutama daerah 3T.
Masih adanya politisasi uang dalam sistem pendidikan di sebuah lembaga pendidikan,yang akhirnya memberatkan para pelajar maupun orang tua dalam menbiayai proses pendidikanya yang berakibat terhenti dalam meraih mimpinya, hingga pernah adanya statment "pendidikan hanya untuk orang kaya"..
Masih adanya kesejahteraan guru yang cukup memprihatikan ,seperti guru honorer baru menerima gaji setelah 7 tahun menunggu.
Dan mungkin masih banyak lagi pastinya
Dari hal hal tersebut menjadi suatu hal yang perlu dipahami ,yang akhirnya dan seharusnya moment peringatan hari pendidikan nasional maupun hari guru menjadi sebuah reminder penting bagi setiap diri kita terhadap kondisi pendidikan saat ini di indonesia. Bahwasanya masih perlu adanya perbaikan dari berbagai sektor yang ada serta yang terlibat dalam proses sebuah pedidikan.
Dan kedepan, 2 hari sekali disini , coba kembali kita mengobrol bertukar insight bersama akan esensi sebenarnya masing2 peran dalam dunia PENDIDIKAN ..baik selaku tenaga pendidikan,orang tua, lingkungan, pengelolaan sistem pendidikan dlsb.
Terimakasih Aku terima kasih Terimalah kasihku
#BISMILLAHRUMAHCENDEKIA2045
4 notes · View notes
ulfarodia · 1 year
Text
MasyaAllah tabarakallah ya kak, sudah tiga bulan perjalanan membersamai kepengurusan FIM Depok 2023. Masih banyak pertanyaan yang mesti dijawab, banyak tantangan yang belum dihadapi, dan terbentang banyak kesempatan yang belum dicoba bareng tim Jejak Margonda.
Oh ya, bahkan mungkin orang-orang juga nanya "apaan sih Jejak Margonda? Macet? Mall? Atau apa?"
Mulanya, ada diskusi pengen coba ngebranding sesuatu yang menggambarkan Depok banget. Singkat cerita, tercetuslah ide mengangkat salah satu pahlawan asal Depok (yang kalo gasalah dimakaminnya sih di Bogor ya), Margonda.
Selain nama kepengurusannya, nama divisi pun kita coba pake nama-nama kelurahan yang ada di Depok. Mulai dari Pondok Cina (Pocin), Cisalak, sampai ke Kemirimuka. Itung-itung selain lebih familiar sama daerah di Depok, yaa ada tantangan juga, gimana dari nama-nama yang dipake itu tetap ada kepanjangannya. Nama panjangan yang mewakili peran dan fungsi setiap divisi.
Lesson learned tiga bulan kepengurusan ini apa ya... kalau buat saya sih; masih sama seperti pesan para pendahulu, tetap belajar bersabar dalam berteman, komunikasi is number one, setting mindset kalau ini semua dilakukan untuk ibadah & tentu saja meniatkan untuk dapat tetap terhubung dengan orang-orang baik. Oh yaa, selama pengurusan ini belajar soal collective leadership juga yaa, emang menantang wkwk.
Bismillah, yuk bisa yuk!
Tumblr media
*bonus ss-an watsap, gajadi pasang di status jadi pasang di sini saja 😆
9 notes · View notes
beyondkookie · 7 months
Text
Saya kesal dan juga pengen ngejulid😌
Masih jadi misteri. Kenapa ada sekelompok orang yang masih doyan "menganggap biasa" atau "rendah" sebuah profesi. Ukuran yang dipakaipun hanya pada besar pendapatan atau tampilan. Ironisnya, di negara ini, kasta-kasta profesi masih dianut. Petani, nelayan, tukang becak, serta banyak profesi-profesi umum yang melekat pada masyarakat kelas menengah ke bawah dianggap terlalu remeh dan hina? karena pendapatan yang didapat tidak seberapa. Padahal, tanpa kita sadari, sebagian besar atau kecil pola hidup kita, mesti bersandar pada mereka.
Profesi lain yang seringkali dianggap remeh adalah..apalagi kalau bukan "Guru". Masyarakat sering dijejali sebuah quote;
" guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa". Kasian banget dianggap pahlawan tapi tidak dihargai..🙃
Selama puluhan tahun, quote ini dijadikan alat untuk menihilkan penghargaan yang layak. Berbanding terbalik dengan Jepang, Korea, dan Singapore yang menjadikan Guru sebagai salah satu profesi terhormat dengan penghargaan yang tinggi.
Di beberapa daerah, lebih-lebih perkampungan, guru bahkan dianggap sebagai profesi yang rendah. Karena bagi mereka, mengajar adalah hal yang mudah dan bisa dilakukan oleh semua orang..
Mudah "mata" mu!!!🤭...
Untuk ukuran orang-orang yang selalu menganggap "perawat" sama dengan "dokter", saya tidak heran jika cara berpikir mereka seperti itu 😆
Semua orang bisa berbagi informasi dan bertukar pengetahuan, tapi tidak semua orang bisa menguasai situasi kelas dan materi yang lumayan bikin otak puyeng. Bahkan seorang dosen belum tentu mampu menghadapi siswa kelas menengah, dasar, apalagi anak usia dini.
Jadi jangan merasa sombong hanya karena jadi dosen. Apalagi jika statusmu hanya dosen stagnan yang malas melakukan penelitian lalu membuat jurnal 😜
Menyebalkan rasanya ketika orang-orang merendahkanmu hanya karena kamu seorang guru. Dan beranggapan kamu belum jadi apa-apa sebelum jadi dokter, dosen (padahal sama-sama ngajar ya profesi ini tuh), dekat dengan politisi, dan jadi bagian dari perangkat desa. Maksud gue... gue kuliah di Fakultas Keguruan tujuan akhirnya memang mau jadi guru, bastard.!
Pernah suatu ketika, seoseorang yang saya kenal, cukup terdidik, mengomentari kehidupan seseorang yang pernah kuliah dari luar negeri, tapi pulang-pulangnya fokus mengelola yayasan keluarganya, mengajar, dan aktif menjadi narasumber yang berhubungan dengan pendidikan. Tapi seseorang yang cukup terdidik itu berucap; "Apaan. Dia sekarang jadi orang biasa". Seketika, pikiran saya bertanya-tanya. Emang ada manusia yang ga biasa? superherokah?seorang Avatar?
Sejak saat itu. Saya menyimpulkan bahwa dia belum sepenuhnya terdidik. Seorang terdidik tidak seharusnya menganggap remeh profesi orang lain selama itu halal. Juga tidak perlu menyombongkan diri hanya karena dia memiliki koneksi dengan orang-orang penting.
Banyak sektor dalam kehidupan yang harus diolah oleh manusia. Jadi bukan sektormu doang yang diperlukan di dunia ini 😒
4 notes · View notes
glyhndzkr · 1 year
Text
Sindoro, Babi Hutan, dan Manusia Paling Rekoso
Sebelum mulai, fyi ini tulisan tangan yang kedua, yang pertama eror pas mau diupload. Lumayan anyel sih, udah nulis 2 jam lebih, pas di upload gabisa dan ga ke save :) awokwowow
Yosssssssha! recap cerita!
Tumblr media
H+1 Mangkunegaran kemarin, sorenya, motoran ke Magelang, pas udah sampe, yang dimana udah malem, langsung solat, cari logistik ke superindo, sewa barang ke Vexa, lanjut makan dan tidur. Besoknya, pagi bangun jam 4, solat, packing, adus, sarapan, otw bc, retribusi, gas mendaki Sindoro, vs babi, kisah 3 pahlawan. Besoknya lagi, summit jam 4 sampe jam setengah 8, menemukan manusia paling rekoso, lanjut turun gunung sampe jam 3 sore, ishoma bentar, lanjut Magelang, ishoma bentar, balikin alat, bayar denda, istirahat. Besoknya lagi, sarapan dan langsung balik Solo. Luar biasa. tercatat 414 foto di kamera Galyh.
Bagian nyerempet motor nihri kita skip aj yes, kita inget yang seneng2 aja 👍
Tumblr media
Singkat cerita, kisah mendaki ini dimulai sejak tanggal 14/03/2023 sekitar pukul 10 WIB. Entah oleh karena apa, namun, perjalanan basecamp hingga pos 1,5, terasa sangat cepat, padahal melewati rumah warga, ladang, full mentari cerah. Apa mungkin karena sangat bersemangat kali yak? energi masih full, yang di estimasi dari BC nya sekitar 1-2 jam, hanya dengan konsekuensi slama perjalanan dakdukdakduk, dada agak sakit dikit, dan full suara gas serta pemandangan pundak bapak bapak, jadi hanya 15-20 menit. Luar biasa emang nih pundak bapak bapak. Eh apa feb, Ojek?
"Ojek sejauhnya, jalan sedekatnya" - Febriagi Bayu Aji
Tak berselang lama, dari pos 1,5 kami berjalan, bos besar kami semua, telah menunjukkan sponsor minuman berion-nya yang tentu, ditemani dengan tolehan belakang, pandangan, serta senyuman indah"mandeg sek lah ya"-nya. Sedang yang lain cm disponsori oleh coki coki pardede dan air mineral superindo, tanpa serta serta lainnya. Masih awal, pocari dulu gak sih? dan tiap 5 menit setelahnya.
Jalan ke pos 2 gak lama, yang lama pas ke Pos 3 nya, ya walopun ga lama lama banget juga si hehe. Cuma emang, trek sindoro ga seramah itu ges, tapi bukan berarti yang ga ramah gapunya kasih sayang, karena terkadang, kasih sayang tak diwujudkan melalui apa apa yang kita inginkan tapi ia diwujudkan dalam upaya untuk memenuhi apa apa yang kita butuhkan. butuh cepat? yaaaa nannnnjak. Luar bi(n)asa.
Tumblr media
Di pos 3 berenti dululah bentar, makan nasi rames bungkus yang bau telurnya sudah menggoda Mas Febri sejak turun ojek. Sambil memandangi burung Jalak yang... kok banyak yak... fix ni jalur gabakal salah, fix poko e. Selain jalak, ada warung, tapi tutup, Mas Nihri gabisa beli Semangka. Sampenya sekitar jam 1, makan, dan langsung lanjut lagi ke sunrise camp, lokasi dimana akan tercatat dalam sejarah, kisah 3 pahlawan rendah hati.
Cuma setengah jam dan langsung kita ndiriin tenda. Sebelum kita, yg udah bikin tenda cuma satu rombongan, tapi literally lokasinya di tengah banget, dan udah full benteng kayu, kayak iklan game zombie di iklan reels ig. Siap mengahadapi makhluk lokal daerah setempat.
Tenda jadi, kelar rapi rapi, langsung istirahat. Terpantau tenda oren : Nihri, Gibran, Galeh; Tenda merah : Febri, Fatih, Mamas. Sore hari oren full senyap merah full ngobrol. Malem hari, oren full tegang merah full merem. Tercatat 3 pemuda pahlawan rendah hati, sangat mencintai alam raya dan NKRI.
Tumblr media
3 pemuda terpilih, setelah selesai ishoma, hendak mengistirahatkan badan setelah sekian lama berjalannya, justru dipertemukan dengan grusa grusu singkat dan harus mengorbankan segenap jiwa dan raga untuk melindungi makanan yang ada, menekan baunya, dimasukkan ke dalam sleeping bag, memastikan aman dari jangkauan si Bagas, Babi Ganas, kata Nihri. Sementara 3 yang lain, tidur. Luar Biasa.
3 pemuda terpilih, memilih untuk menjalani malam penuh ketegangan daripada tidur terlelap, demi kelangsungan hidup esok hari. Ditemani dengan ASMR babi makan dan robek bungkus indomi goreng rebus 10 bungkus tanpa bumbu, wafer nabati, happy tos, tutup tupperware, gelas, tanpa minum.
3 pemuda terpilih, sekalipun telah diberi tuhan kemampuan fisik yang mumpuni, serta alat yamg memadai, daripada memilih untuk diabadikan jasa dan namanya dalam bentuk tugu pahlawan pemburu babi dan memberi ketenangan bagi sunrise camp 5 tahun lebih kedepan, dengan kerendahan hatinya, memilih untuk mencintai alam dan NKRI.
Mencintai kekayaan alam, dengan bersedekah makan, serta hanya mengamati, bahkan memanfaatkan momen langka ini, dengan berlatih insting bela diri, menentukan kemungkinan musuh menyerang tanpa melihat musuh tersebut secara langsung. Hebat emang pemuda jaman sekarang.
Mencintai NKRI dengan menghargai tenaga para pendahulu yang telah susah payah membangun plang ikonik Sindoro 3136 mdpl di puncak, serta tenaga para pendatang, agar lebih memanfaatkan tenaga mereka untuk membangun Indonesia yang lebih baik lagi dari hanya tugu 3 pahlawan anti babi. Lanjut cerita lagi.
Setelah satu jam lebih mempertahankan sikap waspada dengan treking pol tertuju pada sisi tenda yang sobek, akhirnya tampak cahaya senter dan terusirlah Bagas serta datanglah waktu tidur malam yang sudah datang sejak tadi di tenda Merah sebelah.
Mungkin akan beda ceritanya, ketika yang keluar dan mengecek babi pertama bukan Nihri si panik tapi Galeh si pemberani. Yang awalnya adalah ASMR babi makan 1 jam lebih, menjadi, ASMR pemuda 21 tahun bergelut dengan babi, tampan dan berani, 1 jam.
Tumblr media
Singkat cerita, kami tidur, bangun pukul 3.30 WIB menyambut hari dengan memasak air dan menyeduh energen, penyintas serangan Bagas semalam, ditambah sepotong kotak roti, yang mana kita tahu, pasti, ini sangat kuraaaaaang! harusnya makan saat itu ya mie! tapi berusaha untuk menambah kenikmatan makan dengan mengingat betapa untungnya masih ada yang tersisa semalam.
Langsung, habis tu otw puncak jam 4, bingung dulu arahnya kemana, tapi akhirnya ketemu, mulai naik dengan Galeh paling depan. Pada awalnya, tampak wajah 6 orang pertama sangat familier, hingga beberapa menit kemudian, terdengar suara yang juga sangat familier tapi terasa jauh, dan wajah baris ke-5 pun tak lagi kenal, 'monggo mas' 'nggih'. Bos Fatih ternyata sangat menikmati setiap inci langkah menuju puncaknya, sehingga tertinggal di belakang.
Pada awalnya masih tampak senyum berhenti sebentar-nya, namun semakin dekat puncak semakin sedikit dan digantikan wajah kusam lelah dan menyerah-'wes aku tak tekan kene wae, gakuat'-nya, begitulah kalimatnya. Kecuali saat dilewati mbak mbak, 'mbak mbak e kok kuat yo' dan saat melewati pos 4, ketika ditanya, 'gak foto tih?' dijawab 'perjuangan belum selesai' diiringi langkah kaki berangkat lebih dahulu, sebelum terkejar dan bahkan tersalip lagi aowkwoawo.
Full jalan ke puncak isinya tanjakan, bonus cuma sekali. Pemandangan ga se open sumbing pas summit, tapi masi keliatan og gunung sebelah dan suasana pemukiman bercahaya. Untuk spot foto, ada watu tatah, yang cukup ikonik kalo naik sindoro dan biasanya pada foto pake bendera indonesia dikibarkan, yang mana fotonya bakal di up pas agustusan ditambah caption 'selamat ulang tahun bumi pertiwiku' sebagai manusia yang paling nasionalis.
Tumblr media
Menjelang puncak, tampak kawasan full batu dengan pilok silver alih alih terlihat seperti batu es luar negeri serta ditemani batang pohon tanpa daun, melengkapi suasana musim dingin di ujung Sindoro. Namun, akhirnya mulai kerasa bau kentut saudara Febriagi, yang bikin batuk dan mata yang agak perih dikit (Canda feb, aowkwowo belerang makaudnya hehe) Adaptasi, nafas sementara pake only hidung dulu dan minum biar tenggorokan ga kering. Dan disinilah Makhluk paling rekoso 'Aku ki sing paling rekoso le!' ditemukan. Diketahui nama spesies makhluk ini adalah Fatih dan marganya Yaritsul Firdaus. Langka. Hanya tersisa satu di dunia tapi tidak untuk dilestarikan aowkwowo.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Perjalanan turun ya biasa aj, dan pastinya lebih cepat daripada naik. Selama itu, ada yang prosotan, ada yang engga, yang prosotan salah satunya fatih, ada yang kakinya sakit ada yang tangannya aja, yang kakinya sakit ada fatih, ada yang duluan dan langsung bantu masak dan packing, tapi ada juga yang datang akhir, lekaran, turu sek, bangun bangun langsung makan sarden, telur, dan segelas kental manis putih. wuenak nann. Yak benar, beliaulah si paling rekoso, fatih, wkwkwkwk jas for fan tih, just for fun hehe.
Udah cepet, sampe pos 2 lebih, Bos kembali bersemangat dan menunjukkan kecepatannya turun gunung... via Ojek, aowkaowo gpp. Yang lain full jalan aja, itung itung hemat biaya ganti rugi tenda sekalian nyobain trek bc - pos 1,5. Sampe BC lanjut istirahat bentar, makan mie goreng di warung rames depan yang ibunya ramah dan bahkan menyediaka. menu tambahan yaitu daun jambu secara cuma cuma. dan baliklah kita semua ke Magelang.
Sampe Magelang ishoma, lanjut balikin alat, denda 100k, balik, makan lagi, istirahat dl, makan lagi, tidur dengan nyaman, tanpa rasa teror Bagas. fyi ternyata peminjam tenda dan alat lain sebelum kita, ada yang diserang juga di Sindoro dengam Via yang berbeda.
Esok paginya biasa, makan minum mandi pamit dan pulang. tapi balik lagi karena kamera gibran ketinggalan awikwok. Alhamdulillah. matur nuwun sanget sedulur.
Jadi, ndaki slamet kapan?
3 notes · View notes
irwansyamsir · 1 year
Text
POLMAN (YANG) JAGO ATAU POLMAN (YANG) UPDATE?
Tumblr media
Bagaimana cara merayakan ulang tahun tanah kelahiran di tengah iklim buruk dan rangkaian bencana yang mengancam nyawa orang-orang yang kita cintai?
         Desember selalu menjadi bulan yang ditunggu banyak orang karena mendekati perayaan akhir dan awal tahun.  Barangkali sebagai satu cara berterimakasih atas pencapaian mereka atau setidaknya masih diberi umur untuk hidup di tahun selanjutnya. Orang-orang  di seluruh penjuru kota menyiapkan pesta. Terlebih lagi, bila momen  itu bersamaan dengan hari jadi atau hari ulang tahun daerah tertentu. Polewali Mandar, salah satunya, tempat kelahiran saya.
         Sekitar 10 tahun  lalu, saya mengikuti euphoria perayaan hari jadi Polewali Mandar (Polman) di kota Polewali, ibu kota kabupaten. Kerlap-kerlip lampu, panggung mewah, pertunjukan budaya, stand ekonomi kreatif, lomba-lomba dengan hadiah tak sedikit dan antusias masyarakat yang meramaikan, menandai perayaan hari jadi Polman yang sukses. Itulah momen pertama saya merayakan hari jadi dan tak pernah menyaksikannya lagi selain lewat kanal media sosial yang masih  aktif mengabarkan prestasi Polman dalam berbagai bidang dan potensi. Ekonomi, wisata, budaya dan banyak lagi telah diakui secara nasional bahkan internasional. Layaklah kita mengapresasi daerah yang usianya sudah menginjak 63 ini dengan predikat jago.
Kata jago seringkali disepadankan dengan hero atau yang berarti pahlawan, tokoh unggul, atau patron, yang telah memiliki bekal pengalaman dan jam terbang, sehingga bisa menjadi lawan tanding, di satu sisi menjadi inspirasi. Polman bisa kita sebut karena sekian prestasinya, yang mungkin belum dicapai daerah lain, bisa memantik semangat untuk memiliki capaian yang sama  saat event, atau lomba-lomba antar daerah. Ini jagoanku, satu potongan dialog  yang lazim kita lihat dalam drama televisi untuk mendeklamasikan kehebatan dan keunggulan. Polman boleh boleh saja unjuk kejagoan. Tetapi sampai kapan jago itu bertahan?
Belum lama ini, tidak satu dua berita yang mengabarkan bencana di Polman. Banjir bandang, longsor dan gelombang tinggi, -- tinggal menambah kata Polman dan angka tahun ini, kita bisa mengetik di pencarian internet untuk membuktikannya dan berbagai link berita akan membawa kita melihat fakta-fakta yang terjadi. Ratusan rumah rusak bahkan sampai terisolir, akses terputus,  dan tentu puluhan keluarga terdampak dari masyarakat di pelosok-pelosok, di desa-desa kecil di Polman, yang jauh dari ibukota kabupaten. Ironi, nyaris semua rangkaian bencana itu terjadi di bulan desember ini, di waktu-waktu tinggal menghitung hari menuju perayaan hari jadi. Bagaimana merayakan hari ulang tahun tanah kelahiran  di tengah  iklim buruk dan rangkaian bencana yang mengancam orang-orang yang kita cintai?
Bulan Desember memang selalu identik dengan iklim yang memprihatinkan. Hujan deras, angin kencang dan gelombang tinggi selalu menjadi daftar warning atau informasi yang diperingatkan dari sekian lembaga berkompeten, seperti BMKG juga pakar-pakar lingkungan dari seluruh dunia. Namun, seringkali peringatan tersebut tidak diserap secara serius atau dipahami dengan baik oleh masyarakat kita sampai tiba-tiba bencana itu datang. Harus kita akui di Polman, salah satunya.
Apa yang dilakukan para pemangku kebijakan setiap kali bencana datang di Polman? Adakah kebijakan yang dicetuskan saat dan setelah bencana terjadi selain mengirim bantuan logistik sebanyak-banyaknya terhadap masyarakat terdampak?  Apakah mereka sudah merasa telah melunasi tanggung jawab dengan hal demikian? Sudah adakah semacam edukasi rutin atau program mitigasi di setiap desa-desa yang rawan bencana setiap tahunnya sehingga masyarakat bisa menyiapkan diri saat musim di bulan desember tiba?
Sayangnya, sepertinya tidak ada. Sekali lagi sepertinya. Masyarakat kita harus mengulang respon yang sama setiap bencana tiba di tiap tahun. Tidak ada mitigasi yang serius yang mestinya jadi program wajib dari daerah, dan bahkan harus disiapkan dari sekian bulan terutama untuk daerah yang rawan. Faktanya, tidak ada apa-apa di bulan desember selain pesta-pesta atau festival-festival. Tampaknya, pemerintah kita hanya sibuk memperkenalkan prestasi Polman di atas panggung padahal sesungguhnya cacat menangani hal urgent dari daerahnya sendiri, daerah yang dibangga-banggakan di setiap bulan desember, dirayakan di ibukota kabupaten, tepat pada saat masyarakat masih kalang kabut dengan hujan deras, longsor dan gelombang tinggi, yang mengancam tempat tinggal dan nyawa mereka. Tahukah anda, Polman, tidak hanya punya kota Polewali. Tetapi ratusan desa dengan warga yang mempertaruhkan hidup dan nasibnya. Masihkah kita ingin menyebut Polman jago?
Sampai hari ini masyarakat Polman belum lepas dari ancaman iklim akhir tahun dan begitulah seterusnya jika taka da pembenahan atau refleksi serius yang bisa diwujudkan dengan program-program edukasi bencana. Fakta bencana ini harus kita akui, bila tak punya waktu menelusuri di kolom pencarian internet atau malas membaca berita, cukup bukalah instagramnya Polman Update, satu akun yang sangat aktif menginformasikan peristiwa yang terjadi di Polman, termasuk bencana. Benar-benar akun update. Tetapi sayangnya belum bisa merepresantasekan Polman, sebagai daerah yang update, melek informasi, atau  cekatan terhadap pengetahuan akan persoalan bencana yang wajib jadi edukasi rutin terhadap masyarakat.
Kita belum lagi bicara bicara satu persoalan yang elementer dan justru cukup urgent yakni sampah, yang rasanya tidak kunjung tuntas diurus.  Tidak ada pembicaraan soal regulasi atau kebijakan yang serius mengenai hal ini. Pembicaraan sampah baru digencarkan saat masyarakat secara kolektif melakukan gugatan dan sampah sudah semakin menumpuk di tempat mereka. Seperti biasa, masyarakat lahsering disalahkan karena membuang sampah sembarangan sementara untuk hal konkret tidak disediakan tempat pembuangan untuk mereka.
Jadinya,  sungai  selalu menjadi tempat pilihan untuk membuang sampah yang nantinya akan berakhir di laut. Tahukah anda Polman punya dua DAS (Daerah Aliran Sungai) kritis yakni di Mapilli dan Tinambung, yang membentang luas dan panjang  Bisa dibayangkan apa yang terjadi saat desember tiba dengan curah hujan deras yang bisa berlangsung berhari-hari. Air sungai akan meluap mengepung kampung-kampung, turun jadi longsor, dan menenggelamkan rumah-rumah warga.
Begitulah terus siklusnya setiap tahun dan mungkin hingga akhir tahun berikutnya lagi, kita akan melihat Polman yang penuh kerlap-kerlip lampu, merayakan festival-festival untuk kelahirannnya, ketimbang melakukan refleksi terhadap segala persoalan di daerah.
(ket poto dari tribun sulbar)
2 notes · View notes
shandysulu · 11 days
Text
Polres Singkawang Lakukan Pengamanan Karnaval Dalam Rangka Memperingati Hari Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura Ke-207
SINGKAWANG, Polda Kalbar – Polres Singkawang, Personil Polres Singkawang melaksanakan kegiatan pengamanan Karnaval dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura ke-207 di Kota Singkawang, bertempat di halaman Mess Daerah Kota Singkawang, Jl. Merdeka, Kecamatan Singkawang Barat Kota Singkawang, Kamis (23/5/2024). Kegiatan Karnaval dihadiri oleh Penasehat Persatuan Basudara…
View On WordPress
0 notes
pronttku · 2 months
Link
0 notes
rezaadipraya · 4 months
Text
Sejak pertama kali dapat mengikuti pemilihan umum/pemilu (pemilihan presiden/pilpres) pada tahun 2009; saya hanya sekali merasakan berada pada kubu pemenang yakni pada tahun 2009 tersebut, sisanya saya berada pada kubu yang kalah, termasuk sekarang.* Dan sudah tentu ketika menemukan hasil pemilu yang tidak sesuai harapan timbul rasa sakit. Tetapi buat saya, hal itu lebih baik daripada berada pada sisi yang buruk dalam Demokrasi di Indonesia.
Pada pemilu tahun 2014 dan 2019, pada pilpres saya mendukung bapak Prabowo. Apa alasannya? Apa karena beliau seorang patriot, gemoy? Tidak! Jawabannya sekali lagi, karena Saya tidak ingin berada dalam sisi buruk Demokrasi di Indonesia. Sebab bagi saya pemilu (pilpres) seharusnya menjadi ajang adu gagasan, adu program. Bukan pertarungan kebaikan melawan kejahatan atau pahlawan versus penjahat.
Saya mengenal sosok bapak Joko Widodo (Jokowi) dari kawan seangkatan sewaktu kuliah di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang. Kawan saya ini merupakan duta wisata Solo ketika itu. Kawan ini bercerita bahwa Walikotanya berhasil "memindahkan" pedagang kaki lima ke sebuah pasar tanpa kekerasan. Hal itu tentu menarik perhatian saya, apalagi saya tinggal dan besar di Jakarta, yang mahfum dengan penggusuran dan pengusiran, baik pemukiman maupun pedagang kaki lima.
Tahun 2008, majalah Tempo memuat 10 Pemimpin Daerah dengan kinerja inovatifnya, salah satunya Jokowi; sisanya ada mantan Bupati Sragen bapak Untung dengan kebijakan yang mirip PTSP sekarang, Herry Zudianto (Walikota Jogja), Ilham Arief Sirajuddin (Walikota Makassar), Djarot Saiful Hidayat (Walikota Blitar), Awang Faroek (Bupati Kutai...) dsbnya. Dan...semua cerita soal kesuksesan Jokowi menemukan pencerahan tatkala saya mencuri dengar diskusi dosen fisipol Undip. Salah satu dari dosen ini berkata bahwa kesuksesan Jokowi di Solo tidak dapat dilepaskan dari sosok pendampingnya, siapa? Dialah FX. Rudy (Wakil Walikota Solo). Oiya, diskusi ini muncul sebab kala itu mendekati momen pemilihan walikota Solo, dan Jokowi akan maju kembali sebagai calon walikota/cawali berpasangan dengan FX.Rudy sebagai calon wakil walikota/cawawali. Kembali menyoal FX.Rudy, beliau dikenal sebagai ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) cabang Solo. FX. Rudy sebagai kader PDIP yang tumbuh dari bawah, menurut dosen tersebut; tanpa campur tangannya untuk "mengkondisikan" para preman, maka usaha memindahkan pedagang kaki lima (PKL) ini tidak akan berhasil, sehingga kredit seharusnya ada pada Pak Rudy. Apapun itu, pasangan Jokowi dan Rudy berhasil menang pada pilwalkot Solo 2010 dengan persentase kemenangan sebesar 90%!
Semua terlihat normal sampai ketika negara api menyerang; yaitu, Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta tahun 2012. Pilgub 2012 membuka krisis demokrasi sampai hari ini. Apakah Jokowi tidak boleh menjadi Gubernur? Tentu boleh, karena haknya dijamin oleh hukum. Namun, tidak etis rasanya, seorang yang terpilih kembali untuk periode kedua sebesar 90% ditarik menjadi Gubernur Jakarta. Selain itu, PDIP sebagai partai pengusung tentu memiliki kader-kader yang mumpuni. Dan, kejanggalan soal Esemka.
0 notes
Text
Bhayangkari Daerah Banten Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Dalam Rangka HKGB ke-70
Bhayangkari Daerah Banten Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Dalam Rangka HKGB ke-70
RELASIPUBLIK.OR.ID, SERANG || Memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-70, Bhayangkari Daerah Banten ziarah ke Taman Makam Pahlawan, Ciceri Kota Serang pada Selasa (18/10). Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Bhayangkari Daerah Banten Ny. Wie Rudy Heriyanto didampingi Wakil Ketua Ny. Noni Ery Nursatari, dan Pengurus Bhayangkari Daerah Banten. Dalam sambutannya Ny. Wie…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
realita-lampung · 4 months
Text
Obyek Wisata Nge-hits di Kota Kotabumi Lampung Utara
Tumblr media
Setiap daerah pastinya akan ada tempat yang menjadi favorit bagi masyarakat untuk sekedar duduk santai meski itu hanya sebentar atau bersua foto.  Seperti halnya di daerah bumi Ragem Tunas Lampung ini. Ragem Tunas Lampung merupakan motto dari Kabupaten Lampung Utara.  Motto tersebut memiliki dua arti. Pertama, masyarakat adat Lampung Utara menerima keanekaragaman atau perbedaan sebagai modal untuk kemajuan bersama. Kedua, keramah tamahan yang dilandasi oleh niat baik untuk menjalin hubungan persaudaraan. Nah, untuk mengenal daerah ini, kami pada edisi ini menyajikan beberapa tempat obyek wisata yang sekarang lagi nge-hits di daerah setempat.  Seperti obyek wisata Taman Tugu Payan Mas, yang keberadaannya tepat ada dipersimpangan Jalan Sukarno Hatta, Jalan Alamsyah Ratu Prawira Negara (ARPN), Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan A Akuan.  Tugu Payan Mas, merupakan ibu kota dari Kabupaten Lampung Utara. Tugu Payan Mas itu bentuknya menyerupai tombak berwarna emas, hal ini senada dengan arti dari Payan Mas, yaitu Tombak emas yang merupakan senjata asli masyarakat Lampung.  Pada tugu ini selain terdapat satu buah tiang yang menjulang tinggi menyerupai tombak, juga terdapat 9 payan (sejenis perisai) yang mewakili 9 marga pepadun di Kabupaten Lampung Utara. Obyek wisata ini cukup nge-hits saat ini dan telah dikenal masyarakat setempat dan daerah lain sebagai obyek wisata yang menakjubkan. Disisi sebelah kiri Tugu Payan Mas bila dilalui dari arah Jalan Sukarno Hatta dan Jalan ARPN terdapat taman yang bertuliskan Kotabumi Bettah.  Kotabumi Bettah merupakan singkatan dari kata Bersih, Elok, Tentram, Taqwa, Aman, Hidup. Sebelum sampai di lokasi Taman Tugu Payan Mas, dari arah Bandar Lampung terlebih dulu kita melewati Tugu Alamsyah Ratu Prawira Negara yang berada di persimpangan Jalan ARPN, Jalan Tjoekoel Soebroto dan Jalan MT. Haryono. Setelah itu masuk ke wilayah Kota Kotabumi dengan terlebih dulu melalui Tugu Bola ya itu tugu untuk ke Stadion Sukung Kotabumi.  Di lokasi ini juga terdapat tempat wisata bermain bagi anak-anak selain dari gedung olahraganya.  Lalu, untuk terus menuju ke Tugu Payan Mas, kita disuguhkan dengan obyek wisata PKK, ya itu sentral oleh-oleh yang keberadaannya ada di Eks Taman Makam Pahlawan Kotabumi. Setelah itu kita akan sampai di Taman Tugu Payan Mas Kotabumi.  Selain itu, masyarakat juga bisa menikmati beberapa ikon Kota Kotabumi Lampung Utara lainnya, seperti keberadaan Tugu Pengantin yang ada di persimpangan Jalan Pahlawan Kotabumi. Keberadaan Tugu ini tepat di depan Pemda Lampung Utara.  Kemudian untuk melepaskan penat anak-anak, bisa melanjutkan perjalanan ke arah Kota Kotabumi. Nah di sini ada Taman Sahabat yang di dalamnya terdapat ikon kereta kencana (Tugu Rato) dan wahana bermain bagi anak-anak.   Dibagikan atas Taman Sahabat ada lokasi Taman Olah Seni yang dikenal masyarakat setempat sebagai TS. Di lokasi ini juga terdapat obyek wisata seorang gadis yang tengah menari dan di dalam lokasi ini terdapat tempat berlatihnya berbagai kesenian.  Sebelum pulang ke daerah tempat tinggal masing-masing, kita juga bisa mengelilingi obyek wisata lainnya, seperti Tugu Pembangunan di Pasar Kota Kotabumi, da. Tugu Acara Cangget Bakha di persimpangan Bernah dan Taman Islamic Center Kotabumi.  Lalu, obyek wisata religi di pusat kota juga bisa disinggahi dengan mengunjungi Taman Makam Pahlawan yang ada di samping Mapolres Lampung Utara, di Jalan Tjoekoel Soebroto, Kelapa Tujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara. (**)  Read the full article
0 notes
manusiaquat · 4 months
Text
LUKA PENDIDIKAN TANAH AIR
Indonesia adalah bangsa yang gagah dengan bermacam suku, agama, budaya dan bahasa. Pendidikan yang cerah disetiap pelosoknya adalah impian tanah air kita. Sayangnya penulis ragu jika Ki Hajar Dewantara,  R.A. Kartini, KH. Ahmad Dahlan dan sederet pahlawan pendidikan lainnya akan tersenyum dengan melihat kondisi pendidikan miris saat ini. Mengingat tiga jargon masyhur dari Bapak Pendidikan yakni Ki Hajar Dewantara yang berbunyi Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Seluruh penjuru tahu bahwa anak adalah aset bangsa yang akan memimpin negeri kita. Jika pendidikan tidak dijadikan sebagai akar, maka akan dibawa kemana Indonesia?
Kita perlu membenahi kualitas pendidikan karena terekam tahun 2018 oleh The Organisation for Economic Co-operation (OECD) dalam tes Programme for International Student Assessment (PISA) bahwa Indonesia berada di peringkat ke-13 dari total 15 negara di Asia. PISA konsisten melakukan tes selama tiga tahun sekali sejak tahun 2000 dan menakar pengetahuan siswa dalam bidang matematika, sains dan membaca. Selain itu, Pendidikan kita tertinggal bahkan dengan negara yang lebih miskin. Sebenarnya apa penyebab ketertinggalan pendidikan Indonesia yang telah 74 tahun merdeka?. Menurut penulis ada beberapa masalah mendasar yakni kurikulum, pemerataan guru dan kualitas pendidik.
Pertama adalah kurikulum, pengertian kurikulum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan. Kurikulum di Indonesia terlalu kompleks dengan lebih mengedepankan pemahaman intelektual sementara soft skill peserta didik kurang diperhatikan, sehingga pekerjaan guru semakin menumpuk dan kurang optimal dalam mengajar. Meskipun pada kenyataannya peserta didik masih kurang paham dengan materi yang disampaikan, guru terpaksa melanjutkan proses pengajaran karena yang dikejar adalah target, bukan tingkat pemahaman peserta didik. Selain itu, peserta didikpun akan terbebani dengan berbagai materi yang harus dikuasai bahkan dihafal, sehingga mereka hanya memahami sepintas dari seluruh materi yang ditargetkan. Hal ini mengakibatkan minimnya pengetahuan dan penyaluran potensi peserta didik. Bicara mengenai kurikulum, sudah tidak asing lagi bahwa kurikulum Indonesia cenderung berganti nama tanpa mengubah esensi, pemerintah kurang merata dalam melakukan survei terhadap kebutuhan peserta didik, kebutuhan teknologi dan kesesuaian sosial-budaya sebelum diterapkannya kurikulum baru. Meskipun akhr-akhir ini Mendikbud merencanakan penyederhanaan kurikulum dan mengenalkan program “Merdeka Belajar” dengan empat kebijakan yakni, akan tetapi kedua hal tersebut mengundang pro-kontra dan masih sebatas rencana yang harus dikaji lebih dalam.
Kedua yaitu salah satu tugas pemerintah adalah pemerataan distribusi tenaga pendidik. Dari segi penyebaran, tercatat bahwa kekurangan guru untuk perkotaan, pedesaan dan daerah terpencil masing – masing 21%, 37% dan 66%. Akibatnya, banyak guru yang mengajar lebih dari satu mata pelajaran di luar bidangnya. Kurangnya pemerataan tenaga pendidik juga mengakibatkan perbedaan pengetahuan yang didapat di desa dengan di kota, mereka yang berada di kota akan mempunyai lebih banyak kesempatan untuk mengeksplorasi ilmunya dengan mengikuti berbagai bidang lomba. Motivasi yang mereka dapatkan juga jauh berbeda, pengalaman dari penulis bahwa banyak rekan yang tidak melanjutkan pendidikannya setelah lulus SD dan SMP dikarenakan mereka berparadigma bahwa cepat kerja lebih baik daripada membuang waktu dan uang dengan melanjutkan sekolah. Selain itu, bagi penulis hal ini bukan semata kekurangan guru, akan tetapi kurang pemerataan dan pemberdayaan guru – guru lokal terutama di daerah 3T yaitu terdepan, terluar dan tertinggal. Beberapa tahun terakhir pemerintah mengadakan program untuk menyebarkan tenaga pengajar ke daerah 3T, akan tetapi kurang efisien karena hanya bertahan satu hingga dua tahun. Itulah mengapa pemberdayaan guru lokal sangat penting karena mereka yang telah paham akan kondisi geografis, budaya sekitar dan mereka dapat mengajar dengan bahasa ibu.
Ketiga adalah kualitas pendidik, berdasarkan survei UNESCO kualitas pendidikan negara – negara berkembang di Asia Pasifik, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara dan mendapat peringkat 14 dari 14 negara berkembang untuk kualitas gurunya. Seringkali guru hanya sebatas mengajar menggunakan metode kuno tanpa memahami apa sebenarnya kebutuhan peserta didik, apa bakat dan minatnya. Ini menyebabkan peserta didik kurang merasa nyaman dalam mengikuti pembelajaran. Guru minim menanamkan pendidikan karakter, seperti kejujuran, keuletan dan pantang menyerah dalam belajar. Kasus bocoran kunci Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) misalnya, hal tersebut menunjukkan bahwa sekolah tidak percaya diri dengan mutunya. Jika kecurangan saja telah ditanamkan di sekolah, maka tak menutup kemungkinan peserta didik akan curang dalam menghadapi masa depannya, bukan?. Peserta didik layaknya kertas putih bersih, pena diibaratkan seorang guru dan tangan yang menulis adalah pemerintah. Peserta didik bersih tak berdosa, ia mengikuti apa saja yang diajarkan guru dan yang diatur pemerintah, serta tak menutup kemungkinan bahwa dalam beberapa kasus peserta didik menjadi korban di dalamnya. Mengingat kita berada di era revolusi industri 4.0, sudah saatnya guru bukan menjadi narasumber utama, melainkan sebagai pendamping, motivator dan fasilitator.
Ritme pendidikan memang dinamis, sedikit menorehkan opini untuk mengatasi problematika di atas. Pertama, sedikit demi sedikit merubah kurikulum menjadi lebih sederhana namun aplikasinya optimal, misalnya mengubah paradigma pengajaran berbasis sistetik-materialistik dengan creative-religious dengan tujuan guru dan peserta didik tak melupakan prinsip agama mereka dalam dunia akademik. Kedua, mengadakan studi atau penelitian di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) dan penambahan program pemerataan guru lokal yang terfalisitasi sesuai kadar 3T di daerah tersebut, sehingga tidak ada yang merasa dirugikan baik pemerintah, guru ataupun peserta didik. Ketiga, guru harus mengobservasi kebutuhan peserta didik, sesuai kata Mendikbud Nadiem Anwar Makarim bahwa hal utama sebelum memulai pelajaran adalah ikatan batin antara guru dan siswa harus terkoneksi terlebih dahulu. Menjadi guru tak selalu serius, terapkan outdoor class dan memanfaatkan benda sekitar sebagai media realia, berilah ice breaking sebagai apersepsi agar meminimalisir kebosanan. Maka “Cintai profesimu, muridmu, bangsamu, maka pengabdianmu akan sempurna”. Pemerintah dan pejuang pendidikan harus satu pemahaman bahwa peserta didik dikatakan telah belajar apabila seiring berjalannya waktu cara berpikir mereka berubah dan dapat mengaplikasikan apa yang dipelajari. Terakhir, wajib bagi orang tua tegas dalam memperhatikan bagaimana lingkup pergaulan anak, terutama pengaruh game atau gadget, apakah seimbang dengan cara mereka belajar? Atau mereka dikendalikan oleh alat itu sendiri?
Ketika kita ingin membuat perubahan yang besar, mulailah dengan perubahan- perubahan kecil secara berkala. Mengevaluasi diri dengan memahami peran aktif kita di lapangan. Jika kita adalah guru maka pikirkan bagaimana metode agar murid lebih giat dan tertarik, jika kita peserta didik maka seriuslah dalam belajar, dan jika kita adalah pemerintah maka tingkatkan kepedulian dengan sering terjun untuk melihat pendidikan nyata di daerah terpencil maupun perkotaan, banyak sosialisasi dengan unit sekolah untuk merekam permasalahan di hiruk pikuk pendidikan saat ini sehingga bersama – sama dapat mengatasinya. Dengan adanya pandemi Covid 19 memaksa pejuang pendidikan untuk berinovasi terhadap metode apa yang cocok untuk diaplikasikan dan hal yang harus dibenahi dari awal adalah tiga masalah yang telah disampaikan penulis.
0 notes
saatrenungan · 5 months
Text
youtube
Renungan 18Jan2024
Bacaan Injil Mrk 3;7-12
"Kemudian Yesus bersama-sama dengan murid-murid-Nya pergi ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikut-Nya. Juga orang-orang dari Yudea dan Yerusalem, dan dari Idumea dan daerah-daerah seberang Yordan, dan banyak dari daerah Tirus dan Sidon datang kepada-Nya, karena mereka mendengar tentang segala yang dilakukan-Nya. Dan Ia memerintahkan kepada murid-murid-Nya untuk menyiapkan sebuah perahu bagi-Nya, supaya jangan mereka dikerubuti orang banyak. Sebab Ia telah menyembuhkan banyak orang, sehingga semua orang yang menderita penyakit itu mendekat kepada-Nya untuk menyentuh-Nya. Dan roh-roh jahat pun terkulai jatuh di hadapan-Nya, serta mereka berteriak-teriak, katanya: 'Engkau adalah Anak Allah!' Tetapi Ia melarang mereka dan tidak mengizinkan roh-roh itu berbicara, sebab mereka tahu Dia itu adalah Mesias."
Demikian sabda Tuhan
Terpujilah Kristus
Setelah dalam bacaan sebelumnya menceritakan berbagai mukjizat yang Yesus lakukan dalam bacaan Injil hari ini mengambil latar belakang ketika Yesus dan para murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, banyak orang datang dari berbagai penjuru untuk melihat-Nya, mendengar ajaran-Nya, dan mencari penyembuhan. Kegiatan ini membuat Yesus dan para murid-Nya tidak memiliki waktu untuk makan atau beristirahat. Ini adalah saat yang sibuk dan penuh tekanan bagi-Nya dan murid-murid-Nya.
Seperti halnya Yesus yang populer karena ajaran dan penyembuhan yang dilakukan-Nya begitupula Daud yang populer dan menjadi pahlawan yang dicintai oleh banyak orang setelah mengalahkan Goliat dalam bacaan pertama kitab Samuel. Namun dibalik kepopuleran baik Yesus maupun Daud, kedua sosok ini juga menghadapi kecemburuan dan perlawanan dari orang-orang yang iri terhadap mereka, baik orang farisi maupun raja Saul yang berikhtiar membunuh Daud.
Dalam Markus 3:7-12, kita melihat bahwa Yesus tidak menghindari kerumunan orang-orang yang mencarinya, meskipun itu bisa menjadi beban yang besar bagi-Nya. Sebaliknya, Dia tetap melayani dan menyembuhkan mereka dengan kasih. Ini mengingatkan kita pada sikap rendah hati dan pelayanan tanpa pamrih yang Daud tunjukkan dalam kaitan dengan pertobatan, kerendahan hati, dan kesetiaan yang ia miliki kepada Saul (meskipun Saul iri kepadanya) di 1 Samuel 18:6-9; 19:1-7. Yesus mengajarkan kita untuk tetap rendah hati, tidak terpengaruh oleh pujian atau kecemburuan orang lain, dan terus melayani dengan kasih.
Yesus mengajarkan bahwa kita harus mewartakan Kerajaan Allah dan melayani sesama tanpa henti. Meskipun kita mungkin dihadapkan dengan tekanan dan kesibukan dalam hidup kita, kita tidak boleh lupa akan tujuan sejati kita, yaitu membangun Kerajaan Allah.
Dalam Markus 3:7-12, kita melihat bahwa Yesus memiliki kuasa yang besar dalam menyembuhkan orang-orang yang menderita, bahkan hingga roh-roh jahat tersungkur di hadapan-Nya. Ini adalah bukti keagungan dan kuasa-Nya yang luar biasa. Kuasa-Nya tidak hanya mampu menyembuhkan penyakit fisik, tetapi juga memerintahkan roh-roh jahat untuk patuh kepada-Nya.
Dalam realitas kehidupan sekarang, kita seringkali dihadapkan pada berbagai masalah fisik, emosional, atau spiritual. Namun, seperti yang diajarkan dalam kedua bacaan ini, kita tidak boleh lupa akan kuasa Tuhan yang besar untuk menyelamatkan dan memberikan pertolongan kepada kita. Seperti Daud dan Yesus, kita harus mengandalkan kuasa dan kekuatan Tuhan untuk mengatasi segala rintangan. Kita perlu mengingat bahwa kuasa Yesus yang besar masih aktif dan dapat membantu kita dalam mengatasi segala masalah dan rintangan dalam hidup kita, sebagaimana Ia menyembuhkan orang-orang yang menderita dan mengusir roh-roh jahat. 
0 notes
baliportalnews · 5 months
Text
TKD Prabowo Gibran Gelar Jalan Sehat di Jembrana, Dihadiri Ribuan Peserta
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, JEMBRANA - Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Gibran di Provinsi Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana menggelar jalan sehat yang sukses menarik perhatian dan kehadiran antusias dari ribuan peserta. Gelaran yang dimulai di Gedung Kesenian Ir. Soekarno dihadiri secara langsung oleh adik Calon Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, Ketua TKD Prabowo Gibran Provinsi Bali, Made Muliawan Arya yang akrab disapa De Gadjah, dan Bupati Jembrana, I Nengah Tamba yang juga Ketua Penasehat Partai Demokrat Bali. Jalan santai ini menempuh rute dari Gedung Kesenian Ir. Soekarno, melalui jalan I Gusti Ngurah Rai, kemudian berlanjut ke jalan Pahlawan, mengarah ke jalan Sudirman, dan berakhir di tempat awal. Peserta terlihat penuh semangat, membawa serta anggota keluarga, mengenakan kaos bertuliskan Prabowo-Gibran, dan memadati halaman Gedung Kesenian pada Minggu (14/1/2024). Usai jalan sehat, para peserta bergabung dalam Senam Gemoy, yang turut diikuti Bupati Jembrana, I Nengah Tamba. Salah satu peserta jalan sehat, menyampaikan kegembiraannya. "Sangat senang ya, terutama dengan kehadiran langsung adik Pak Prabowo. Sebelumnya saya sudah mengidolakan Prabowo, tapi hari ini benar-benar bangga karena pesertanya begitu ramai," ungkap simpatisan Prabowo-Gibran yang enggan disebutkan namanya. Pada kesempatan yang sama, Hashim Djojohadikusumo menyampaikan pesan dari Prabowo untuk tetap memberikan perhatian khusus kepada Jembrana jika Prabowo memenangkan Pilpres 2024 mendatang. "Kami, Prabowo Gibran, akan menyediakan susu dan makan siang gratis untuk anak sekolah, serta meluncurkan program pembangunan 20 rumah per desa setiap tahunnya," ucap Hashim. Pada kesempatan tersebut juga, Hashim menyampaikan beberapa hal terkait program Prabowo-Gibran khususnya untuk Kabupaten Jembrana. "Saya mewakili kakak saya, Prabowo Subianto selaku calon presiden dan saya juga mewakili mas Gibran yang beberapa hari lalu datang ke Bali," ungkapnya. Hashim juga menyinggung terkait jalan Tol Denpasar-Gilimanuk yang akan diselesaikan. "Di sini saya membawa pesan dan kabar baik, bahwa jalan tol Denpasar-Jembrana akan diwujudkan," tuturnya. "Pemuda-pemudi yang mau ke Denpasar, liburan bisa sampai hanya satu jam, tidak lagi 3 jam," sambungnya. Kemudian Hashim turut menyebut program membangun rumah sakit dan sekolah unggulan di setiap kabupaten/kota di Indonesia. Dalam acara tersebut Dewan Pembina Partai Demokrat menyampaikan akan menitipkan Kabupaten Jembrana kepada Prabowo-Gibran. "Kepada pak Hashim yang hadir mewakili Prabowo-Gibran, kami titip Kabupaten Jembrana," ucap Bupati Jembrana itu. Turut hadir dalam acara, Ketua DPD Partai Gerindra yang juga Ketua TKD Prabowo-Girban Bali, Made Muliawan Arya alias De Gadjah. Dirinya menilai acara tersebut menunjukkan semua orang bisa saling melayani. "Everyone can be Santa Claus (semua orang bisa menjadi Sinterklas), melayani," ucapnya di sela acara yang berlangsung di Gedung Kesenian Ir. Soekarno itu. Selain jalan sehat, dalam acara tersebut disi dengan pengundian kupon hadiah, dan hiburan musik.(tim/bpn) Read the full article
0 notes