Tumgik
#mujahidin
gregor-samsung · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
The Orphanage [Parwareshghah] (Shahrbanoo Sadat - 2019)
53 notes · View notes
generasbir · 2 years
Text
Sejarah berdirinya Al Qaeda, ISIS dibiayai oleh Amerika serikat
Baca keterangannya lebih lanjut dan Tonton video penyataan Amerika serikat "Siapa yang membiayai --- Al Qaeda, ISIS dan Amerika Pula yang memberikan senjata lengkap
0 notes
arrahmahcom · 2 years
Text
Muhasabah Harakiyah MM: SANAD PERJUANGAN PENEGAKAN SYARIAT ISLAM DI INDONESIA
Muhasabah Harakiyah MM: SANAD PERJUANGAN PENEGAKAN SYARIAT ISLAM DI INDONESIA
Oleh Ustadz Irfan S. Awwas (Arrahmah.id) –  اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ Segala ungkapan puji dan syukur hanyalah berhak ditujukan kepada Allah, Pengatur dan Penguasa alam semesta, (QS Al-Fatihah (1) : 2) الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ Yang Mahaluas dan kekal belas kasih-Nya kepada orang mukmin, serta Maha Penyayang kepada semua makhluk-Nya, (QS Al-Fatihah (1) : 3) Shalawat dan salam kepada…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sumbarlivetv · 2 years
Text
Sutan Riska Buka Turnamen IRM CUP V Tahun 2022
Sutan Riska Buka Turnamen IRM CUP V Tahun 2022
DHARMASRAYA, Sumbarlivetv.com – Sutan Riska Buka turnamen IRM CUP V Tahun 2022. Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, pada Kamis sore (25/08/2022) membuka secara langsung turnamen bola voli Sumbar, Riau, Jambi, yang digelar ikatann Remaja Mujahidin (IRM) di Jorong Kumani, Nagari Sungai Kambut, Kecamatan Pulau Punjung. Bupati Dharmasraya dengan semangat menggelorakan salam olahraga…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
lacikata · 4 months
Text
Lillahi Ta’ala.
Diketahui bahwa ikhlas karena-Nya merupakan salah satu syarat diterimanya amalan seorang hamba. Namun, menjaganya untuk senantiasa ikhlas bukanlah perkara yang mudah. Sebagaimana dikatakan Sufyan ats-Tsauri rahimahullah, “Aku tidak pernah menghadapi yang paling berat seperti menghadapi niatku.”
Seperti iman yang selalu berubah-ubah (naik, turun); niat pun demikian. Pagi bisa ikhlas, siangan dikit bisa jadi riya’. Hari ini tulus, besoknya diungkit-ungkit. Oleh sebab itu, dikatakan Ibnul Qayyim rahimahullah, “Yang penting bukan masalah beramalnya, namun menjaga amal itu sendiri dari hal-hal yang senantiasa bisa merusaknya.”
Sebab mau sebanyak apa pun, selelah apa pun dalam beramal saleh tidak akan diterima jika tidak terpenuhi salah satu dari kedua syaratnya. Dan salah satu dari penyebab rusaknya keikhlasan adalah riya’.
Para salaf pun telah memberikan teladannya, di mana mereka berusaha semaksimal mungkin untuk menyembunyikan amal salehnya. Mengapa? Sebab ketika tampak dapat memicu tingginya spekulasi sehingga mudah terkena riya’.
Seperti Ibnul Mubarak rahimahullah yang mengenakan penutup wajah ketika berjihad agar tidak diketahui oleh orang lain. Ini pun yang diterapkan oleh mujahidin di Palestina, Hamas di antaranya yang merupakan perintah dari Syekh Ahmad Yassin rahimahullah, “Kamu tutup wajahmu sehingga ketika kamu berjihad benar-benar lillah (karena Allah Subhanahu Wata’ala).”
Beliau sebagai pendiri Hamas juga menaruh perhatiannya hingga mencakup perihal penampilan yang bertujuan untuk memupuk keikhlasan mujahidin. Begitu pun dengan salah satu sosok yang dikenal sebagai Abu Ubaidah hafidzahullah, yang diketahui dari beliau hanyalah nama (samaran) dan statusnya sebagai juru bicara.
Salah satu pelajaran yang bisa diambil adalah untuk menjaga keikhlasan. Popularitas bisa menjadi bencana bagi mereka yang bermental lemah, sebab ia bisa betul-betul memperdaya minimal akan menimbulkan riya’ pada dirinya.
Sebagaimana yang juga betul-betul diterapkan oleh para salaf, mereka bersusah payah untuk menyembunyikan amal salehnya. Mereka bahagia ketika amal saleh atau identitasnya tidak diketahui, sehingga hal itu tidak menimbulkan spekulasi yang bisa mencoreng keikhlasan mereka.
Ini pun yang termaktub di QS. Al-Baqarah: 271, “Jika kamu menampakkan sedekah(mu) maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.”
Keikhlasan adalah jiwa setiap ibadah serta amal saleh dan dengan menyembunyikannya akan menumbuhkan keikhlasan itu sendiri, sebaliknya ketika amal saleh itu sengaja agar terlihat, diketahui, didengar oleh orang lain terdapat dua kemungkinan, bisa baik dan buruk.
Baiknya, apabila tidak disertai riya’ dapat memotivasi orang lain, sehingga ia akan memperoleh pahala serupa pahala orang lain yang melakukannya (HR. Muslim). Buruknya, jika tidak bisa menghindari perasaan riya’ justru akan menimbulkan bumerang bagi diri sendiri.
Dan inilah lagi-lagi sebuah pelajaran dari para ulama, mereka yang ilmunya lebih tinggi, amalnya lebih hebat, lebih memilih menyembunyikan sebab mereka pun lebih paham betapa lemahnya manusia, mudahnya tergelincir dan itulah yang lebih baik sebagaimana telah Allah Subhanahu Wata’ala terangkan di dalam Alquran.
Seyogianya, meski gempuran zaman yang sekarang ini menggoda manusia untuk berlomba-lomba menjadi konsumen popularitas dengan pamer sana, pamer sini; mengikuti syariat lebih utama dan lebih baik akibatnya.
Dan ketika seseorang sengaja memamerkan amal-amal salehnya, bisa jadi salah satu tujuannya agar mendapat pengakuan dari orang lain, di mana hal itu bisa memicu kekaguman dari orang lain yang akan memenuhi syahwatnya.
Inilah yang dikatakan oleh Ibnul Atsir rahimahullah sebagai as syahwah al khaffiyah atau syahwat yang tersembunyi, seperti orang yang lapar melihat makanan kemudian dirinya bersyahwat, begitu pula dengan orang yang ingin dipuji dan gila pujian merupakan salah satu penyakit yang perlu dilawan, sebab ia bisa merusak keikhlasan.
Telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahwa kelak ada 3 golongan orang yang beramal saleh namun mereka justru masuk neraka. Mengapa? Sebab mereka beramal bukan karena-Nya melainkan tersimpan ingin diakui (riya’) di dalam hatinya.
Siapa mereka? Mereka adalah orang yang syahid di jalan Allah Subhanahu Wata’ala, orang yang menuntut ilmu kemudian mengajarkannya, orang yang dilapangkan rezeki serta harta bendanya. Dan telah dikabarkan pula dalam Alquran bagi mereka yang beramal saleh dengan tujuan mencari kedudukan di hati manusia agar disanjung, dihormati, disegani maka ia akan dapatkan hal itu.
Sebagaimana 3 golongan yang telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, mereka yang mengaku berperang semata-mata karena-Nya, namun ternyata berdusta sebab ia berperang agar dikatakan seorang yang gagah berani dan memang telah ia dapatkan hal itu. Demikianlah, yang telah dikatakan tentang dirinya.
Mereka yang menuntut ilmu kemudian mengajarkannya hanyalah karena-Nya, namun ternyata berdusta sebab ia menuntut ilmu agar dikatakan seorang alim (yang berilmu) dan memang telah ia dapatkan hal itu. Demikianlah, yang telah dikatakan tentang dirinya.
Juga mereka yang tidak pernah meninggalkan sedekah dan infak pada jalan yang dicintai-Nya, namun ternyata berdusta sebab ia berbuat demikian agar dikatakan seorang dermawan dan mereka pun memang telah mendapatkan hal itu. Demikianlah, yang telah dikatakan tentang dirinya (HR. Muslim).
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasaannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.” (QS. Hud: 15)
Namun, tidak dengan akhirat, “Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri.” (QS. Al-Qasas: 83)
Bagi mereka yang beramal dengan tujuan mencari kedudukan di hati manusia agar dikagumi, memperoleh banyak pemirsa di setiap unggahan, sebagainya, mereka akan dapatkan hal itu di dunia, namun surga tidak akan ia dapatkan, sebab Allah Subhanahu Wata’ala telah berfirman surga hanya diperuntukkan bagi mereka yang tidak ingin menyombongkan diri (tidak mencari kedudukan di hati manusia) melainkan mereka yang mencari kedudukan; di sisi Rabbnya. Begitu pula dengan yang dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam maka neraka baginya, bagi mereka yang beramal saleh bukan karena-Nya.
Itulah balasan terhadap apa yang mereka telah kerjakan dan tidak ada sesuatu pun dari manusia yang tersembunyi bagi Allah Subhanahu Wata’ala.
Semoga menjadi renungan dan evaluasi (terkhusus untuk diri sendiri). Wallahu waliyyut taufiq.
Waspada riya’ terselubung – Ustaz Firanda Andirja hafidzahullah.
79 notes · View notes
the-garbanzo-annex-jr · 3 months
Text
Tumblr media
OPEDS
Tumblr media
Is it time to go?
By Howard Sackstein
Today, the South African Jewish community numbers but one third of what it did at its peak. Though our numbers have shrunk, the vibrancy of our community has remained intact.
In the 1970s and 1980s they used to joke, “When the Jews go; it’s time to leave, when the Portuguese go; it’s too late.”
The clock ticked, and stopped on 7 October 2023.
The behaviour of the South African government was nothing short of betrayal. President Cyril Ramaphosa’s failure to condemn the 7 October massacre; his failure to reach out to the families of the two South Africans massacred in the Hamas genocide; his failure to act on the two South Africans kidnapped by Hamas; and his smirk blame of Israel for deserving the attack two weeks after the massacre, while wearing a Palestinian keffiyeh, will forever be a symbol of his Judas moment.
In American politics, they talk of a “tortoise on a lamppost”. Sometimes, the tortoise mistakenly believes that it got onto the lamppost by itself.
Ramaphosa’s spineless leadership has allowed his jihadist foreign minister, Dr Naledi Pandor, and her mujahidin director general, Zane Dangor, to direct foreign policy without intervention. Pandor mislead Parliament by claiming that there were no beheadings of babies and that Israel had attacked the Al-Ahli Arab Hospital. With no South African diplomats in Israel and Al Jazeera as her only source of information, Pandor meanders in the dark. Her ignorance, however, is self-inflicted. Her department was invited to view the 47-minute video of Hamas-captured atrocities, and declined to attend.
Hamas informs us that Pandor telephoned it to congratulate it on the success of its “Al-Aqsa Flood” attack on Israel. Pandor claimed that she was merely offering humanitarian assistance, but refused to release the “call-out” transcript of the conversation. As a convert to Islam, Pandor uses her own zealotry to pursue a pro-Hamas agenda to the detriment of South Africa.
In December, Hamas visited South Africa, was feted in our Parliament, and celebrated in the African National Congress’ (ANC’s) offices in Johannesburg. When Ramaphosa finally met the South African Jewish Board of Deputies, he sprinted to issue a statement and later, while meeting the Muslim community, stated that they had issued a statement as “we’re concerned there are distortions”. Given that the president’s statement was issued first, this both makes no logical sense and effectively paints the official representative body of Jews in South Africa as liars.
It’s a clash of civilizations. Jews have traditionally ascribed to the values of Western liberal democracy. In the ANC’s hard-left, revolutionary world view, Western interests must be opposed everywhere – in Ukraine, in Morocco, and in Israel. South Africa believes that it must be the vanguard liberation movement celebrating the imagined successes of Iran, Cuba, Venezuela, and Russia. Pandor is currently attending the 7th Africa-Cuba Solidarity Conference in White River.
But actions have consequences. The West is becoming increasingly disenchanted by South Africa’s antics. Last year, South Africa’s invitation to the G7 Summit didn’t materialise, and the currency has lost 50% of its value under Ramaphosa. The renewal of the African Growth and Opportunity Act looks increasingly precarious together with the approximately 250 000 jobs it created. South Africa is increasingly isolated from those countries which could help it the most.
Ramaphosa had a choice to turn South Africa into a Singapore or a Sudan. He chose Sudan.
40 notes · View notes
zvaigzdelasas · 4 months
Text
[Garowe Online is Puntland Private Media & takes a position against Somaliland independence]
For the first time in history, Al-Shabaab militants have spoken from the same script with the federal government of Somalia, condemning Ethiopia's controversial agreement with Somaliland, a breakaway region of the Horn of Africa nation.
The group, which is fighting to topple the current [Federal Government of Somalia], warned that Ethiopia should keep off internal affairs of the country, adding that no single inch of Somalia’s water can be taken by Addis Ababa, which signed an agreement with Somaliland.
Ali Dheere, the spokesperson of the group, said “It will not be possible for them [Ethiopia] to take an inch of the Somali waters".[...]
Al-Shabaab said the conflict between Somalis and Ethiopia is a "religious war" and claimed Somalis have lost all conflicts with Ethiopia/Abyssinia that were not "non-Islamic struggles," referencing the "mujahidin's victory" in 2009 when Ethiopia withdrew following its 2006 invasion
Al-Shabaab also called on all Somalis to "liberate the country" from all "infidel invaders" "from Halane [in Mogadishu] to Zayla'a and Berbera [in Somaliland], opposing the Somaliland MOU & the Somali federal government's security agreements with Ethiopia The remarks come at the time Al-Shabaab is facing a charm offensive from the Somali National Army with assistance from the African Union Transition Mission in Somalia [ATMIS], the US Africa Command, and local militia. The militants have lost over 3,000 fighters.
6 Jan 24
23 notes · View notes
in-syirah · 6 months
Text
Bismillaah.
Bagaimana kabar kita hari ini? masihkah ada ingatan tentang Palestina di pikiran kita? masihkah hati kita bergetar tatkala terdengar kabar tentang sudara kita disana?
Kita semua menangis dan berduka, dalam kabar-kabar kehilangan yang semakin memilukan. Tanda cinta sebagai saudara semuslim.. ikut merasakan apa yang dirasakan saudara kita.
Tatkala kita bingung bertindak membela dan mendukung saudara kita di sana, cukuplah tangan kita menengadah sebentar saja, mendoakan saudara kita di sana. Sisihkan sedekit rezeki yang Allaah titipkan, sampaikan kepada mereka. Dukung dan bela mereka dengan tidak menggunakan produk-produk yang mendukung dan bekerja sama dengan Israel.
Cukup sederhana, tak susah, tak membuat kita kesulitan.. Insyaa Allaah. Jangan lagi bingung, jangan lagi bingung, bergerak dan bertindaklah untuk saudara kita di Palestina sana.
"Allaahumma a'izzal islama wal muslimina, Allaahummanshur ikhwanal musliminal mujahidina fii filistin."
"Ya Allaah muliakan Islam dan kaum muslimin, Ya Allaah, tolonglah kaum Muslimin dan Mujahidin di Palestina".
Aamiin yaa Rabbi..
45 notes · View notes
eretzyisrael · 4 months
Text
by Aymenn Jawad Al-Tamimi
Today, the Islamic State's al-Furqan media released a new speech from Islamic State spokesman Abu Hudhayfa al-Ansari. The speech, entitled "And kill them wherever you find them" (taken from Qur'an 2:191), focused primarily on the Israel-Gaza war but was a very predictable reiteration of the group's talking points: (i) that the battle in Palestine is a religious war against Jews, and not one about liberation to establish a national homeland, (ii) denunciation of the various 'nationalist' Palestinian factions and those like Hamas aligned with the broader Iranian-led 'resistance' axis, which is utilised by Iran as a Shi'i expansionist project that is no less dangerous if not more so to Islam and Muslims than the state of Israel, (iii) the various Sunni Arab governments are 'apostate' entities that are part of the Jewish-'Crusader' alliance against Islam, (iv) the correct form of jihad is one the Islamic State pursues to establish the rule of God's law, and fighting all the disbelievers.
Within this context, the Islamic State has now launched a new expedition entitled "Kill them wherever you find them," beginning with claiming responsibility for the two bombings that took place on in the hometown of the Islamic Revolutionary Guard Corps' Quds Force commander Qasim Sulaymani on the fourth anniversary of his assassination by the Americans. As soon as the sheer scale of the killing of people in such an indiscriminate terrorist attack, it became evident to me that the bombings were likely an Islamic State operation (though it is always wise to wait and see if the group claims a particular attack). Blaming Israel for the incident, as John Hopkins professor Vali Nasr did, was frankly ludicrous. It is simply not Israel's modus operandi to engage in such terroristic acts inside Iran: rather, Israel pursues carefully targeted killings for specific goals like undermining Iran's nuclear program. The suggestions that the attacks might have been an inside Iranian job also struck me as ridiculous.
These attacks illustrate the Islamic State's unchanging basic worldview and that it is ultimately a marginal player in wider regional geopolitics. The Islamic State pursues an ideologically purist agenda based on fighting all others who do not share its rigid political program, wherever it is possible for the group's members and supporters to do so. Ultimately, this amounts to the same old messaging and the same old tactics. While there was concern that these bombings would somehow trigger further 'regional escalation,' they are in reality a sideshow, especially now that the Islamic State has officially claimed the attacks.
Below is the statement by Islamic State claiming responsibility for the Iran bombings, translated by me.
As part of the 'And kill them wherever you find them' expedition: the killing and wounding of more than 300 of the idolatrous Rafidites [Shi'a] in a dual martyrdom operation [suicide bombing] in Iran.
Iran: Thursday, 22 Jumada al-Akhira 1445 AH
Through granting of success by God Almighty, and as part of the 'And kill them wherever you find them' expedition, two martyrdom operative brothers- Omar al-Muwahhid and Sayf Allah al-Mujahid (may God Almighty accept them both)- headed yesterday towards a great gathering of idolatrous Rafidites, near the tomb of their hypocrite leader 'Qasim Sulaymani' in the town of Kerman in southern Iran. There, they blew up their explosive belts amid their gathering. This resulted in the killing and wounding of more than 300 idolatrous Rafidites. Thanks and praise be to God.
May the idolatrous Rafidites know that the mujahidin lie in wait for them and their projects, by the permission of God Almighty.
13 notes · View notes
kalamullohrasullulloh · 3 months
Text
Tahukah Anda Ayat Al-Qur'an yg sering dipakai/dibaca oleh Mujahidin sblm menembak Tentara dan kenderaan Zionis ?
"Dan bukan engkau yg melempar ktka engkau melempar, tetapi Allah yg melempar.
(Allah berbuat demikian utk membinasakan mereka)
~QS. Al-Anfal:17~
❤️🇵🇸
8 notes · View notes
drmaqazi · 3 months
Text
DU’A FOR MUJAHIDIN WORLDWIDE
The simplest Du’a is  “Allahuma ansar mujhideen fi kuli makaan”,
اللهماغفرلناوللمؤمنينوالمؤمناتوالمسلمينوالمسلماتوألّفبينقلوبهموأصلحذاتبينهموانصرهمعلىعدوّكوعدوّهماللهمالعنكفرةَأهلِالكتابِالذينيصدّونعنسبيلكويكذبونرسلكويقاتلونأولياءكاللهمخالفبينكلمتهموزلزلأقدامهموأنزلبهمبأسكالذىلاتردّهعنالقومالمجرمين
Allahum maghfirlilmu'miniina wal mu'minati, wal muslimiina wal muslimaati, wal alifa bayna quluubihim, wa ashlih dzaat baynihim, wanshur alaa a'uduwka wa aduwwihim lahumul an kafarati ah lil kitaabi ladziina yukadzibuuna rasulaka, wa yuqaa tiluuna aw liyaa aka. allahumma khoolifun bayna kalimatihim, wa zalzil aqdaa mahum, wa anzil bihim ba'salkaldzii laa yurdun anilqowmil mujrimiina
O Allah, forgive us, and the believing men and women and the Muslim men and women. Create harmony between them and reconcile between them and support them against Your enemies and their enemies.
________________
Du’a Qunoot Naazilah
اللَّهُمَّعَذِّبْالْكَفَرَةَوَالْمُشْرِكِينَأَعْدَاءَالدِّينِالَّذِينَيَصُدُّونَعَنْسَبِيلِكوَيُكَذِّبُونَرُسُلَكوَيُقَاتِلُونَأَوْلِيَاءَكاللَّهُمَّاغْفِرْلِلْمُؤْمِنِينَوَالْمُؤْمِنَاتِوَالْمُسْلِمِينَوَالْمُسْلِمَاتِالْأَحْيَاءِمِنْهُمْوَالْأَمْوَاتِإنَّكقَرِيبٌمُجِيبُالدَّعَوَاتِاللَّهُمَّأَصْلِحْذَاتَبَيْنِهِمْوَأَلِّفْبَيْنَقُلُوبِهِمْوَاجْعَلْفِيقُلُوبِهِمْالْإِيمَانَوَالْحِكْمَةَوَثَبِّتْهُمْعَلَىمِلَّةِنَبِيِّكوَرَسُولِكوَأَوْزِعْهُمْأَنْيُوفُوابِعَهْدِكالَّذِيعَاهَدْتهمْعَلَيْهِوَانْصُرْهُمْعَلَىعَدُوِّهِمْوَعَدُوِّكإلَهَالْحَقِّوَاجْعَلْنَامِنْهُمْوَصَلَّىاللهُعَلَىسَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلَىآلِهِوَصَحْبِهِوَسَلَّمَ
Allâhumma adzzibil kafarata wal musyrikîn, a‘da’ad dînilladzina yashuddûna ‘an sabilik, wa yukadzzibûna rusulaka wa yuqatiluna auliya’ak. Allahummaghfir lil mu’minina wal mu’minat, wal muslimîna wal muslimat, al-ahya’i minhum wal amwat, innaka qarîbun mujibud da‘awat. Allahumma ashlih dzata bainihim, wa allif baina qulubihim, waj‘al fi qulubihimul imana wal hikmah, wa tsabbithum ala dinika wa rasulik, wa auzi‘hum an yufu bi‘ahdikalladzî ‘ahadtahum alaih, wanshurhum ala ‘aduwwihim wa ‘aduwwika ilâhal haq, waj‘alna minhum, wa shallallâhu ala sayyidina muhammadin wa alâ âlihi wa shahbihî wa sallam
_______________________________________
Narrated by Al-Hasan ibn Ali (who is the grandson of Muhammad (ﷺ)) he said he was taught by the Prophet (ﷺ) to say the qunoot dua in Arabic as follows: [5]
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ إِنَّكَ تَقْضِي وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Allahumma ihdini feeman hadayt, wa a’fini fiman afait, wa tawallani fiman tawallait, wa barik Li fima atait, wa qini sharra ma qadait, fa Innaka taqdi wa la yuqda Alaik, wa innahu la yadhillu man walait, tabarakta Rabbana wa ta’alait.
“O Allah guide me among those You have guided, pardon me among those You have pardoned, befriend me among those You have befriended, bless me in what You have granted, and save me from the evil that You decreed. Indeed You decree, and none can pass decree, and none can pass decree upon You, indeed he is not humiliated whom You have befriended, blessed are You our Lord and Exalted.
_______________________
Hanafi commonly recite second version of Du’a-e-Qunoot.
اَللَّهُمَّ إنا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِئْ عَلَيْكَ الخَيْرَ وَنَشْكُرُكَ وَلَا نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ ئَّفْجُرُكَ اَللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّئ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعأئ وَنَحْفِدُ وَنَرْجُو رَحْمَتَكَ وَنَخْشآئ عَذَابَكَ إِنَّ عَذَابَكَ بِالكُفَّارِ مُلْحَقٌ
Allahumma inna nasta-eenoka wa nastaghfiruka wa nu’minu bika wa natawakkalu alaika wa nusni alaikal khair, wa nashkuruka wala nakfuruka wa nakhla-oo wa natruku mai yafjuruka, Allah humma iyyaka na’budu wa laka nusalli wa nasjud wa ilaika nas aaa wa nahfizu wa narju rahma taka wa nakhshaa azaabaka inna azaabaka bil kuffari mulhik
Meaning: O Allah! We invoke you for help, and beg for forgiveness, and we believe in you and have trust in you and we praise you, in the best way we can; and we thank you and we are not ungrateful to you, and we forsake and turn away from the one who disobeys you. O Allah! We worship you and prostrate ourselves before you, and we hasten towards you and serve you, and we hope to receive your mercy and we dread your torment. Surely, the disbelievers shall incur your torment.
_______________________________________
Allahummaghfir Lil Muslimina wal Muslimat Full Du’a in Arabic
اللَّهُمَّاغْفِرْلِلْمُسْلِمِينَوَالْمُسْلِمَاتِ،وَالْمُؤْمِنِينَوَالْمُؤْمِنَاتِ،الأَحْيَاءِمِنْهُمْوَالأَمْوَاتِ
O Allah, forgive all MuslimMen and Muslim women, and believing men and believing women, those who are still alive and have died
_____________________________________________________
وَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِهِمۡۚ لَوۡ أَنفَقۡتَ مَا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا مَّآ أَلَّفۡتَ بَيۡنَ قُلُوبِهِمۡ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ أَلَّفَ بَيۡنَهُمۡۚ إِنَّهُۥ عَزِيزٌ حَكِيمٞ
Wa allafa baina quloobihim; law anfaqta maa fil ardi jamee’am maaa allafta baina quloobihim wa laakinnallaaha allafa bainahum; innaahoo ‘Azeezun Hakeem
And brought together their hearts. If you had spent all that is in the earth, you could not have brought their hearts together; but Allah brought them together. Indeed, He is Exalted in Might and Wise.
___________________________________
"اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَ بْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وّالْمَاءِ وَالْبَرَدِ".
Allaahumma baa'id baynee wa bayna khataayaaya kamaa baa'adta baynal-mashriqi walmaghribi, Allaahumma naqqinee min khataayaaya kamaa yunaqqath-thawbul-'abyadhu minad-danasi, Allaahum-maghsilnee min khataayaaya, bith-thalji walmaa'i walbarad.
O Allah, separate me from my sins as You have separated the East from the West. O Allah, cleanse me of my transgressions as the white garment is cleansed of stains . O Allah , wash away my sins with ice and water and frost.
_____________________________________________
Allaahumma khaalif bayna kalimatihim wa zalzil aqdaamahum wa anzil bihim ba-asaka lladhiy laa tarudduhoo anil qawmil mujrimeen Allaahumma khaalif bayna kalimatihim wa zalzil aqdaamahum wa anzil bihim
Allaahummal anil kafarata lladheema yasuddoona an sabeelika, wa yukadh-dhiboona rusulika wa yuqaatiloona awliyaa-aka ba-asaka lladhiy laa tarudduhoo anil qawmil mujrimeen
and Allah (Subhanahu wa Ta’ala) Knows the Best
REFERENCE:
5 notes · View notes
generasbir · 2 years
Text
Al Qaeda cerita lama di ungkit kembali oleh Amerika serikat
youtube
Al Qaeda cerita lama di ungkit kembali oleh Presiden Amerika serikat Joe Biden atas tewasnya pemimpin Al Qaeda. Anggota intelijen Amerika serikat CIA mengrecrut Islam Wahabi di seluruh Tanah Arab dan dibiayai untuk menciptakan teror, dan meruntuhkan Uni Soviet. Simak videonya lebih lengkap.
0 notes
zarabinwa · 2 months
Text
Qunut Nazilah untuk Palestina
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيْكَ، وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ، وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ، نَشْكُرُكَ وَلَا نَكْفُرُكَ، وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ. اَللّٰهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُوْ رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ، إنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحِقٌ. اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ إِخْوَانَنَا اْلمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، خُصُوْصًا فِيْ ��َزَّةَ، وَاحْقِنْ دِمَائَهُمْ. اَللّٰهُمَّ عَلَيْكَ بِالْيَهُوْدِ، الصُهْيُوْنِيِّيْنَ الْمَلْعُوْنِيْنَ، وأَنْزِلْ غَضَبَكَ عَلَيْهِمْ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْ دِيْنَكَ وكِتَابَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya,"Ya Allah, kami memohon pertolongan-Mu, pengampunan-Mu, dan petunjuk-Mu. Kami beriman kepada-Mu, bertawakal kepada-Mu, dan bersyukur atas segala kebaikan-Mu. Kami bersyukur kepada-Mu dan tidak kufur kepada-Mu. Kami menjauhi orang-orang yang mendurhakai-Mu. Ya Allah, kami hanya beribadah kepada-Mu, bersujud dan berdoa kepada-Mu. Kami berusaha dan bergerak dengan harapan rahmat-Mu dan rasa takut akan siksaan-Mu. Kami menyadari bahwa azab-Mu yang berat menimpa orang-orang kafir. Ya Allah, kuatkan saudara-saudara mujahidin kami di Palestina, terutama di Gaza, dan lindungi mereka. Ya Tuhan, hukumlah orang-orang Yahudi Zionis yang berdosa, dan tunjukkan murka-Mu kepada mereka. Ya Tuhan, bantu agama-Mu, kitab-Mu, dan sunnah Nabi-Mu, Muhammad. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kedamaian atas beliau."
5 notes · View notes
dilbaaah · 8 months
Text
Sebait kenangan di akhir perjuangan.
Tumblr media
"YaRabb, titip salam rindu buat Miftaah. Tambahkan kenikmatan di tempat barunya. Ampunkan dosa-dosanya YaRabb"
_______________________________________
Mif, kamu apa kabar?
Udah empat hari kamu di tempat barumu. Dalam rentang empat hari itu pula banyak air mata berjatuhan dan mengenang banyaknya kebaikanmu, termasuk aku Mif.
Mif. Rasanya ingin kuputar waktu. Di masa kamu datang dan jadi warna baru untuk kami. Bawa kebahagiaan juga kenangan.
Aku masih ga nyangka Mif. Ramadhan kemarin adalah ramadhan terakhir kamu. Kita puasa bareng, teraweh bareng, sahur dan buka bareng.
Mif. Masih ingat ga? Kita sama-sama jadi bagian pemeliharaan idul adha saat masih mahasiswi. Kamu selalu jemput aku di kamar. Kita jaga hewan kurban bareng. Kenangan waktu itu masih tersimpan rapi Mif.
Mif. Kamu yang dulu mau nemenin aku belanja sektor. Kita ke BSI buka tabungan bareng. Kita makan di SS bareng.
Mif. Kita motoran, jajan burger bareng di Gondang. Sholat di Masjid Mujahidin. Pulang kehujanan. Akhirnya beli mantel dan melaju dengan kecepatan tinggi.
Beberapa kali kamu juga yang anter belanja baju di Asahi. Motoran bareng.
Mif. Kamu yang suka nyanyiin namaku. Sebut-sebut namaku berulang kali. Sampai aku ngerasa beda kalau dalam sehari kamu ga nyanyiin namaku, berarti kamu lagi sakit.
Mif. Kamu yang doyan banget sama chicken skin crispy. Beberapa kali kita datang ke penjualnya, selalu kehabisan. Mif, sejak saat itu, aku lihat chicken skin crispy jadi ingat kamu Mif.
Mif. Perpisahan kita saat itu emang terasa begitu beda Mif. Aku yang sampai dua kali pengen jabat tangan sama kamu. Lihat kamu beranjak pergi dengan Elf ke stasiun. Kukira kita akan ketemu di kota asal kita Mif. Ternyata itu yang terakhir.
_______________________________________
Mif. Aku pengen niru kebaikanmu. Personalitymu. Kamu yang ga egois. Kamu yang bisa aja ngambil hati orang yang kamu temui. Positive vibes yang ada di kamu. Kamu bisa beradaptasi dengan banyak orang yang kamu temui. Senyum tulusmu. Hati bersihmu.
_______________________________________
Mif. Kamu sekarang udah di sisi Sang Pencipta. Aku selalu titip salam ke Allah untukmu Mif.
Maafin aku yang selalu ngira kamu baik-baik aja selama ini. Maafin aku yang ngira kamu sakit biasa dan akan sembuh.
Ternyata, kamu berjuang sendiri selama ini. Kamu ga mau ngerepotin temen-temenmu Mif.
Bahkan sebelum kepergianmu, kamu masih aja berbaik hati.
Mif. Ga banyak kenanganku denganmu. Tapi yang sedikit itu berhasil buat aku selalu gagal lupain kamu.
Kamu terkenang Mif. Akan selalu dalam kenangan. Aku jadi semakin menghargai momen yang ada Mif. Sama siapapun yang sedang bersamaku saat ini. Karena kita ga akan pernah tau kapan seseorang akan kembali. Jika sudah kembali pada Sang Pencipta, hanya kenangan yang tersisa. Kebaikan yang kita berikan pada akhirnya melahirkan banyak doa tulus yang ngangkat derajat kita di alam selanjutnya.
Doakan kami yang masih disini. Semoga kami bisa mempersiapkan banyak bekal. Sehingga siap untuk bertemu Sang Pencipta.
Kita ketemu lagi ya Mif di sana nanti. Saat Allah sudah mengizinkan kita bertemu lagi.
Makasi Mif. Kamu kenangan juga pelajaran. Bahagia di sana ya🌻✨
_______________________________________
Miftaah Azzahra.
Pekanbaru,
5 September 1999 - 23 Agustus 2023
5 notes · View notes
akuyanglain · 11 months
Text
ASRABI: ASWAJA RASA WAHABI
Oleh siswanto
Pertama kali saya mengenal term Asrabi dari postingan Mas Lulus Suprapto pada tahun 2016, saat terjadi politik SARA di Jakarta. Asrabi adalah orang atau golongan yang secara kultur keagamaan Islam Tradisionalis (Aswaja), namun tingkah lakunya seperti Wahabi. Yaitu berpikir saklek, tekstualis dan kaku dalam memahami qoul-qoul ulama madzhab dan teks ayat Al-Quran dan Hadits. Selain itu ciri khas lainnya cenderung takfiri mudah mencap munafik, zindiq, bahkan memberi stempel kafir kepada sesama muslim yang tidak sepemikiran dengannya atau beda preferensi (kubu) politik. Golongan Asrabi ini sangat benci secara membabi buta terhadap kaum Wahabi, tapi dilain pihak mereka juga sebarisan dengan Wahabi dalam propaganda politik sektarian. Saya menyebutnya orang yang mengalami gejala psikopat dalam agama. Ibaratnya setiap hari mencaci maki dan mengolok-olok Wahabi, lalu tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba baik-baikin Wahabi, dan menyebutnya sebagai "Mujahidin Ahlussunnah" pejuang Islam, penegak syariat.
Lalu kenapa kaum Asrabi bisa terjebak pada propaganda politik sektarian dan bisa satu barisan dengan Wahabi (baik yang Murji'ah maupun Khawarij) dalam masalah ini?
Jawabannya adalah Golongan Asrabi memegang doktrin Fitnah Akhir Zaman yang merujuk pada dua tanduk setan yang dimaknai dua firqoh, yaitu Wahabi dan Syiah. Maka selain benci Wahabi (hanya dalam bidang agama) secara membabi buta, mereka juga sangat membenci Syiah secara membababi buta pula. Dalam memandang Syiah, golongan Asrabi cenderung berpikir deduktif dan menganggap firqoh Syiah sebagai entitas tunggal yang tidak memiliki macam-macam aliran madzhab fiqh. Padahal Syiah itu sama seperti Sunni yang terdiri dari banyak aliran atau Madzhab Fiqh. Implikasi dari doktrin dua tanduk setan yang dimaknai dua firqoh (Wahabi dan Syiah) membuat golongan Asrabi ini terjebak propaganda politik sektarian yang sebenarnya itu merupakan False Flag Opération yang digunakan oleh NATO untuk agenda Régime Change War di negara-negara berpenduduk mayoritas muslim yang tidak mau tunduk pada agenda politik imperialisme Barat, dengan Wahabi sebagai bahan bakar dan api penyulut konflik berbungkus sektarian yaitu SYIAH MEMBANTAI SUNNI, yang dibacking MSM BARAT sebagai penyebar propaganda untuk mempengaruhi opini publik internasional, khususnya muslim awam seperti Asrabi.
Golongan Asrabi juga disebut kelompok Islam Post-Tradisionalis/Khilafis. Karena mereka juga punya agenda ingin mendirikan negara (ilusi) agama Khilafah versi penafsiran mereka sendiri. Seperti yang sudah disinggung pada paragraf pertama. Golongan Asrabi merujuk pada kelompok yang sebagian besar ikut menunggangi politik SARA pada 2016, dengan gerakan politik 212, yang diisi oleh NUGL+FPI tokoh-tokohnya seperti UAS, Idrus Ramli, Luthfi Bashori, dan orang-orang yang dibarisan mereka. Adapun negara yang menjadi kiblat preferensi geopolitik golongan Asrabi adalah Turki yang notabene anggota NATO, dan juga Qatar di mana tempat Syaikh Al-Qardhawi pentolan Ikhwanul Muslimin tinggal. Mereka sering disebut warga Turki KW dengan label Turkimen dan Turkiyem karena menganggap presiden Turki, Yang Mulia Sultan Recep Tayyip Erdoğan sebagai presidennya.
NB: Asrabi juga merujuk pada tokoh yang kalah dan sakit hati dalam pemilihan Ketua Umum NU Muktamar Jombang 2015, yang kemudian mendirikan NUGL untuk melawan PBNU kepemimpinan Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj. Yang nama tokohnya sudah disebutkan di atas. Berkolaborasi dengan pentolan Wahabi, Farid Ahmad Okbah mendirikan MIUMI.
Tumblr media
6 notes · View notes
saifkadyrovroleplay · 2 years
Text
Alla luce delle dichiarazioni rilasciate la scorsa settimana dal Center for Constitutional Rights e dagli avvocati di Awal Gul - il detenuto di Guantanamo morto per un apparente attacco di cuore - la seguente dichiarazione, apparentemente rilasciata dai Talebani, è, beh, molto interessante. Sia la dichiarazione del CCR che quella degli avvocati di Gul negano categoricamente o mettono in forte dubbio la premessa che Gul fosse legalmente detenuto a Guantanamo come parte dei Talebani. Il CCR ha dichiarato:
"La morte di Awal Gul illustra troppo bene ciò che Guantánamo è diventata: una prigione dove gli uomini musulmani sono detenuti a tempo indeterminato fino alla morte perché il presidente non ha il coraggio politico di rilasciarli o accusarli in qualsiasi sede. . . . Il CCR condanna anche il Dipartimento della Difesa per aver riciclato accuse non verificate di associazione di Awal Gul con il terrorismo.  Se la storia insegna qualcosa, queste affermazioni sono state probabilmente estorte con la forza al signor Gul o ad altri, e probabilmente crollerebbero sotto la revisione giudiziaria. È vergognoso che il Dipartimento della Difesa parli male dei morti per giustificare la detenzione di anni di un uomo che non ha mai visto l'interno di un'aula di tribunale".
Gli avvocati di Gul sono stati più espliciti:
"Il governo ha accusato Gul di essere un membro di spicco dei Talebani e delle loro forze armate, ma noi abbiamo dimostrato che questo è falso. Abbiamo infatti documenti provenienti dall'Afghanistan, persino una lettera del Mullah Omar in persona su carta intestata dei Talebani, in cui si parla degli sforzi compiuti da Gul per dimettersi dai Talebani un anno o più prima dell'11 settembre 2001. Si dimise perché disgustato dalla crescente propensione dei Talebani alla corruzione e agli abusi. Gul non è mai stato un nemico degli Stati Uniti in alcun modo. . . .
Gul ... si è dimesso dai Talebani più di un anno prima dell'11 settembre 2001. È stato arrestato nel dicembre 2001 quando si è recato volontariamente a incontrare ufficiali militari americani. Non aveva nulla da nascondere allora e non ha nulla da nascondere adesso. Abbiamo condiviso con il governo e la corte federale tutte le prove provenienti dall'Afghanistan che dimostrano la sua innocenza".
Secondo quanto riferito da fonti attendibili, l'importante comandante jihadista della provincia di Nangarhar, Moalim Awal Gul, ha abbracciato il martirio mercoledì scorso a causa della bestialità dei governanti americani.
"Siamo creature di Allah e torneremo a Lui (alla fine)".
È passato un anno dall'emissione del decreto del presidente americano Barack Obama sulla chiusura della prigione di Guantanamo, ma è ancora in vigore. Centinaia di mujahidin soffrono nella prigione in un ambiente molto brutale da nove anni, senza alcuna giustificazione legale. Da un lato, i prigionieri sono privati dei loro diritti fondamentali di vita ma, dall'altro, hanno sopportato il peso della condotta insensibile e disumana dei carcerieri americani negli ultimi nove anni. Le accuse nei loro confronti non sono ancora state provate. Sono privati del diritto di avere accesso ad avvocati che li difendano. Centinaia di volte, i governanti americani sono ricorsi all'uso delle armi contro i prigionieri ogni volta che questi inscenavano scioperi per ottenere i loro legittimi diritti. Il martirio dell'eminente comandante Moalim Awal Gul per mano degli americani nella prigione di Guantanamo è un chiaro indicatore della violazione da parte degli Stati Uniti di tutti gli accordi e le convenzioni nazionali e internazionali e ritrae il loro comportamento brutale nei confronti dei detenuti in questa prigione illegittima.
L'Emirato Islamico dell'Afghanistan chiede a tutti i cosiddetti capi delle magistrature della Casa Bianca e dei Paesi della coalizione di smettere di torturare i prigionieri dell'Emirato Islamico e di porre fine alla violazione dei loro diritti umani. Altrimenti, la responsabilità ricadrà sui vostri capi militari e giudiziari, nel caso in cui l'Emirato islamico dovesse compiere qualche passo in risposta alla vostra brutalità. Allo stesso modo, l'Emirato islamico dell'Afghanistan esorta con forza tutte le organizzazioni mondiali per i diritti umani e gli enti di difesa dei diritti dei prigionieri ad adempiere alla loro responsabilità umanitaria per quanto riguarda la prevenzione della bestialità dei brutali americani contro i prigionieri di Guantanamo e delle altre prigioni americane".
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
6 notes · View notes