Tumgik
#minta tolong
penaalmujahidah · 1 year
Text
Seseorang datang padaku mengadukan kekesalannya lantaran bantuannya tak dihargai. Jangankan untuk dihargai, ucapan terima kasih saja tak ia dengar sama sekali.
Katanya, ia juga kesal karena ada orang yang telah mengkhianati janji tapi tak ada kata maaf darinya. Lakunya nampak biasa, merasa tak berdosa.
Ya, terkadang memang ada manusia seperti itu. Lantas apakah kita harus berhenti berbuat baik jika mereka tak memperlakukan kita dengan baik?
Tidak juga kan?
Karena tidak ada yang pantas kita harapkan dari kebaikan yang telah dilakukan kecuali ridhonya Tuhan.
Mengharapkan penghargaan dan timbal balik yang sama dari manusia hanya akan mengundang kecewa.
Bagaimana mungkin kita berharap pada sesuatu yang fana lagi papa? Sesuatu yang juga sama-sama membutuhkan seperti kita?
Jangan menunggu terima kasih untuk memberi lagi.
Jangan menunggu kata maaf untuk memaklumi khilaf.
Jangan menunggu kata tolong untuk menolong.
Terkadang kita perlu inisiatif sendiri.
Hargai usaha kita sendiri meskipun tak diapresiasi. Setidaknya kita telah berusaha memberikan yang terbaik, dan itu cukup untuk mendatangkan bahagia dalam diri kita bukan?
Karena sikap orang lain terhadap kelakuan kita berada di luar kendali.
Tapi laku kita berada dalam kendali diri sendiri. Maka fokus saja pada apa-apa yang bisa dikendalikan, dan abaikan yang tidak.
Semoga firman-Nya dalam surat Al Qashash ayat 77 mampu menyadarkan kita, bahwa kita berbuat baik bukan karena perlakuan baik orang lain, tapi karena Allah telah berbuat baik kepada kita.
@penaalmujahidah
51 notes · View notes
shinayashipper · 9 months
Text
When you asked help finding things in the stock room so u asked the guy responsible for it who Knows which things are which- and then the guy be like "find it urself" as he smokes and longues in his desk, and so you gotta go to the room full of shelves and stacks of Things that you are Not Familiar with while customers demanded ur attention at the front ugh
5 notes · View notes
zulfamunawwarah · 3 months
Text
Isti'adzah
🍂Isti'adzah: adalah memohon pertolongan agar tidak tertimpa hal buruk
🌿Isti'adzah adalah termasuk ibadah, telah jelas dalam ayat pertama surah Al-Falaq dan An-Nas.
🌼 Maka ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah 🌼
🥀Maka gaboleh kita minta perlindungan (beristi'anah) kepada arwah orang sholih, malaikat, para nabi, jin, batu, pohon dan semuanya selain Allah.
🪨 maka jangan lagi pencet bel di jalan yg dianggap angker/ bilang "misi mbah", "numpang lewat mbah" dan semisalnya sejatinya itu adalah syirik kepada Allah
semoga Allah jaga kita selalu
-Faidah Dauroh Tauhid Ma'had Al-'Ilmi
0 notes
uonlyforme · 9 months
Text
SAFEA NAJWA ANAK DADDY MAMA PART 1
anak dara kesayangan ku safea najwa dan satu satunya anak tunggal daddy mama......safea berumur 20.....study kat poli.....yang daddy suka safea ni sebab perangainya kadang manja kadang selek.....tubuh badan dan muka safea semua comel macam mama....daddy selalu bayangkan anak dara daddy safea berbanding mama bila stim.....yela sebab mama selalu daddy fuckkkk....hehehe...
Tumblr media
malam tu safea anakku duduk dalam bilik....mama dah tidur....daddy dah stim masa tu....daddy try intai safea disebalik pintu....sebab pintu tak tutup rapat jadi daddy dapat la mengintai safea....daddy tengok safea bersiap nak keluar.....tiba2 safea perasan daddy mengintai dia.....
"hi daddy...." safea senyum....
daddy dah terkejut masa tu....
"ye safea anak daddy....daddy stim tengok safea...."
"kenape daddy stim tengok safea...."
"safea lawa tak macam mama.....mama dah lawa tapi safea lawa lagi la....." daddy senyum...
"gatal jugak daddy ni eh...." jawab safea tersengeh...
"sebab safea la buat daddy gatal....safea boleh daddy minta something...." jawab daddy dengab muka stim...
"minta apa daddy...." safea terpinga pinga....
"safea tolong lancapkan batang daddy boleh....mama dah tidur tu...." jawab daddy meminta....
"eee geli la daddy ni...." jawab safea....
"tak geli tapi sedap...." jawab daddy....
"safea ni kan anak daddy kan....taknak safea taknak...." jawab safea geleng kepala
"sebab safea anak daddy lah safea kena lancap batang daddy.....safea kena ikut nanti jadi anak derhaka kan tak dengar cakap daddy...." jawab daddy cuba menenangkan safea....
"suruh la mama...."
"tapi ni dah melampau daddy....."
"tak ade melampau nye...." jawab daddy....
"mama dah selalu lancap batang daddy kalini safea pulak...." daddy merayu....
"safea taknak....." safea geleng kepala....
"kenape ni geram daddy...." daddy mula gatal...
"kenape daddy pelik sangat ni...." safea ketakutan....
"pegang batang daddy sekarang...." daddy meminta....
"taknak...." rayu safea....
"meh sini daddy tolong...." jawab daddy....
"jangan la daddy...." rayu safea....
safea yang terpaksa dan tangan safea daddy letakkan di batang terus safea gosok batang....walaupun safea tak suka tapi safea gosok jugakk untuk puaskan nafsu daddy dia....
"sedap tak gosok batang daddy.....besar tak batang daddy...." tanya daddy....
"tak sedap gosok batang daddy....batang daddy kecik..." jawab safea....
"kurang ajar safea ni..." jawab daddy dengan marah....
"daddy yang pelik....safea taknak tengok...." jawab safea....
"safea la yang pelik....nanti dah kahwin kena lancap batang suami pulak....takkan safea cakap taknak...." kata daddy....
"tapi yang tu suami la daddy....ni nak lancapkan daddy bukan suami...." kata safea....
"anggap la daddy ni suami safea...." kata daddy....
"eei taknak....safea nak keluar...." kata safea....
"keluar pergi mane pulak....dah malam ni..." kata daddy...
"nak pergi mcd...." kata safea...
"puaskan nafsu daddy je jangan keluar...." kata daddy....
"taknak....kalau daddy sentuh safea safea jerit...." gertak safea untuk takutkan daddy...
"jeritlah kalau boleh....kita dua je tau dalam bilik ni.... daddy nak rasa body safea...." kata daddy....
safea yang ketakutan cuba menghalang daddy daripada melakukan perkara yang tak senonoh keatas safea.....
"jangan daddy....safea dara lagiii....tolonggg..." jerit safea dengan nada ketakutan....
"takpelah bagi dara kat daddy je bukan orang lain pun...daddy sayang anak dara daddy ni..." kata daddy....
"jangan la daddy...." rayu safea....
"sekarang safea buka mulut...." minta daddy...
"taknakkk...." rayu safea.....
akhirnya safea turut jugak permintaan daddy yang ingin dilancapkan oleh safea....safea meletakkan syarat untuk dia lancapkan daddy dia....
"ok safea lancap daddy tapi jangan ambil dara safea...." pinta safea.....
"sayang anak daddy ni...." kata daddy gembira.....
"lancap guna tangan je...." pinta safea....
"guna mulut lagi sedap safea....tak pandai takpe daddy ajar....." kata daddy....
"taknakkk....geli la...." kata safea.....
"mula2 je geli lama2 sedap tau....mama pun selalu lancap batang daddy...." kata daddy....
"tu mama....safea taknakkk...." kata safea....
"mama dengan safea sama je...." kata daddy...
"apa yang sama...." tanya safea....
"sama lawa comel perangai...." kata daddy....
"yelatu...." kata safea....
"kalau nak safea guna mulut daddy bayar ahh..." kata safea....
"boleh safea sayang....." kata daddy....
"5k untuk mulut safea...." kata safea....
"boleh je daddy bagi....tapi takkan mulut je...." kata daddy.....
"ye mulut je....dara fea tak bolehh...." kata safea....
"yelah.... daddy nak jilat pantat boleh kan...." kata daddy....
"tak boleh....kalau nak bagi lagi 3k...." kata safea.....
"Boleh lah fea untuk daddy please....amboi fea.... kata daddy....
"kenape...aci la...." kata safea.....
"mana aci....mama bagi free je...." kata daddy....
"sebab suami isteri...." kata safea.....
"kenape fea kena bayar pulak....mane adil...." kata daddy....
"maruah fea mahalll.....sebab fea anak daddy...." kata safea....
daddy mula mengeluh kerana fea letakkan syarat untuk sex dengan dia....syarat yang tak masuk akal langsunggg....puas daddy pujuk dan ayat fea supaya sex dengan daddy......
"penat je daddy besarkan fea...." kata daddy....
"daddy buat ape je...." tanya safea....
"buat ape fea...." tanya daddy....
"yela kata besarkan fea...." kata safea....
"Yelah dari kecik sampai besar daddy jaga fea takkan tak boleh balas jasa daddy kot...." kata daddy sambil ketawa.....
"takde kalau nak fea bayar fea....." kata safea....
safea semakin nakal daddy kerjakan....safea dah mula suka sebut perkara lucah2..... daddy terkejut dengan safea kerana dia dah rela seks dengan daddy....hehhehe....
"fea rasa daddy duduk goyang daddy punya tu je...." kata safea sambil ketawa.....
"nakal jugak anak daddy ni...." daddy ketawa....
"alah daddy pun sama je.....cuma daddy punya tu lagi besar dari guard poli je....ehhh...." kata safea sambil ketawa....
"fea pernah tengok ke...." tanya daddy....
"mana ada...." kata safea....
"tadi cakap lagi besar dari guard poli tu....gatal anak daddy ni...." kata daddy....
"mana ada fea tak cakap pun....dia yang paksa fea....ehh takde apa....." kata safea....
"jangan nak tipu daddy....daddy dengar tadi....fea sorok ape dari daddy....." kata daddy....
"ishh daddy ni....ye fea pernah tengok guard punya...." kata safea....
"ape ni fea anak daddy...." kata daddy.....
"sebab dia tunjuk time fea tengah tunggu daddy...." kata safea....
"kurang ajar guard tu....tunjuk batang kat fea...." kata daddy....
"bukan salah fea...." kata safea.....
"ye daddy tahu....fea stim ke tengok....." tanya daddy....
"entah fea taknak cakap...." kata safea.....
daddy dah tak tahan nak fuck mulut fea.....daddy asyik letak dan gesel batang di muka fea...fea dah rimas batang daddy di muka dia.....
Tumblr media
"tak batang daddy tu letak la tepi....." kata safea.....
"takmau nak letak kat muka fea yang comel tu....." kata daddy.....
"daddy ni.....hmm yela.....nak fea buat apa ni....." kata safea.....
akhirnya....fea yang comel tu ikut cakap daddy.....hehhehe.....daddy minta dia untuk hisap batang......fea melakukannya.....
"fea hisap batang daddy....daddy tak tahan..." kata daddy....
"hmm jap nak buka tudung...." kata safea....
"jangan buka tudung...." pinta daddy.....
"kenape jangan...." tanya safea.....
"daddy suka tengok.....fea hisap batang daddy pakai tudung....." kata daddy sambil ketawa....
"gatalll....." kata safea....
"gatal dengan fea je..." kata daddy....
"elehh......" kata safea.....
daddy masukkan batang dalam mulut fea.....betapa sedapnye bila dapat fuck mulut anakkk dara daddy ni.....fea takut2 nak hisap batang....fea jilat sikit je kepala dan lihat daddy....tapi daddy sumbat batang dalam mulut fea....fea hisap batang daddy.....
"sedap tak fea batang daddy....." tanya daddy....
"tak sedap..... busuk....." kata safea....
"sampai hati fea cakap batang daddy macam tu....." kata daddy.....
"betul apa......" kata safea.....
"tak sedap pun fea hisap kan...." kata daddy....
"ye la sebab kalau tak hisap nanti daddy tetap minta...." kata safea....
"sedapnye feaaaaa arghhhhh....." daddy meraung kesedapan dihisap fea.....
"hisap lagi fea.....pandai fea hisap batang..,.." puji daddy.....
"cepat la pancutt tak larat la....." kata safea keletihan.....
"sabar jap fea sayang....." kata daddy yang tak puas lagi dihisap fea....
"kenape pulakk....." tanya safea.....
"mulut fea sedap lah....." puji daddy....
"tapi fea tak larat la...." kata safea keletihan.....
"baru sikit dah tak larat...." kata daddy....
"ye tak larat....." kata safea keletihan.....
"dah la batang daddy besar....." puji safea....
"hehehe...." daddy gelakk dipuji batang besar....
"gelak pulak...." kata safea.....
"fea cakap batang daddy besar...sedapkan...." kata daddy....
"tak fea takkan cakap sedap...." kata safea....
"mula2 je tu....Arghhhhh fea sayang daddy tak tahan nak pancuttttt....." daddy meraung bila nak pancutt.....
"daddy jangan pancut dekat muka...." pinta safea.....
"daddy pancut mulut fea ehhh...." tanya daddy.....
"taknakkk...." rayu safea....
"Arghhhh feaaaa....." daddy cum dalam mulut fea penuh air mani......
"sedap tak fea air mani daddy....." tanya daddy.....
daddy memancut semua air mani dalam mulut fea....fea terkejut daddy pancut dalam mulut....fea cubit daddy tanda marah pancut mulut.....
"dah cakap jangan dalam mulutt....fea nak gi ludah......" kata safea....
"mulut fea sedap daddy tak tahan.....jangan ludah.....telan air mani daddy......" kata daddy....
"daddy yang sedap fea tak pun....taknakkk telan air mani...." kata safea....
"rugilah kalau ludah air mani....." kata daddy....
"dah ludah.....takde rugi....." kata safea.....
daddy berasa sedih kerana fea ludah air mani yang daddy pancut dalam mulut dia....banyak jugak fea ludah air mani daddy tadi....fea tak suka air mani.....lepas je fea ludah tu fea halau daddy.....fea nak keluar katanya.....
"dahh daddy gi main jauh2...." halau safea....
"fea nak keluar lapar mcd...." kata safea.....
"daddy teman fea ehhh keluar makan mcd....daddy belanja....." kata daddy.....
"yelatu....tahu2 nanti daddy rogol fea dalam public toilet....." kata safea.....
"mane ade lah...." kata daddy....
"tak pun daddy letak air mani dalam burger fea....eee taknak lah...." kata safea.....
"risau sangat fea ni...." kata daddy.....
"ye ah tadi suruh hisap.....nanti mesti nak ambil dara fea....." kata safea....
"kalau fea bagi ape salahnya...." kata daddy....
"taknakkk...." kata safea....
"bahaya lah keluar malam sorang2...." kata daddy....
"kenape takut fea kena rogol ke...." kata safea.....
"ye....lebih baik daddy yang rogol fea daripada orang lain....." kata daddy....
"biar jela diaorang rogol nanti boleh kahwin.....gatal...." kata safea....
"nakal anak daddy ni.....geram....." kata daddy.....
"betul la...." kata safea....
"kalau fea kahwin sape nak puaskan daddy nanti...." daddy sedih.....
"mama....." kata safea.....
"mama tak macam fea.....fea lagi sedap dari mama.....mama kan selalu busy kerje....." daddy cuba bagi alasan......
"alasan la daddy ni....." kata safea.....
"betul lah mane ade alasan....lagi pun fea pandai layan daddy....." kata daddy.....
"yeke...." kata safea.....
"ye betul lah....lagi pandai dari mama....." kata daddy.....
"ke daddy nak tengok pussy fea je tu yang nak ikut...." kata safea.....
"mane fea tahu daddy nak tengok pussy fea...." kata daddy.....
"kalau tak kenape nak ikut....dah la cepat la bawak gi mcd...." kata safea....
"nak teman fea lah takut fea bosan je sorang2 kat luar....." kata daddy.....
"ye la tuu...." kata safea....
lepas tu daddy bawak la fea gi mcd.....fea cakap lapar kan.....so masa dalam perjalanan tu daddy terbayang air mani dalam mulut fea tadi.....hehehe....now dah sampai mcd daddy parking kete dan kami masuk order.....
"tadi cakap nak belanja...." kata safea....
"ye daddy belanja je ape yang fea nakkk...." kata daddy.....
daddy belanja la fea mcd.....fea order mcd kegemaran dia....daddy masa tu asyik tengok muka fea je....daddy hampir stim tengok fea....lawa giler anakkk dara daddy ni.....
"okay fea dah order jom balik....tapi singgah toilet jap daddy.....fea nak terkencing la....sejuk sebab bra dengan panties tak pakai....." kata safea....
daddy terkejut dengar fea cakap tak pakai bra dan panties....dalam fikiran daddy dah terbayang pussy fea dan nak fuck fea.....
"fea tak pakai bra dan panties ehhh....stim daddy dengar....." daddy tersengeh....
"takk sebab basuhh....eee geli lah" kata safea.....
"mesti bau masam kan bra dan panties fea tu...." kata daddy....
"ee tak malu ke curi bau orang punya...." kata safea....
"ye daddy dah pernah bau sambil lancap bra dan panties fea punya....jangan marah daddy ehhh....." kata daddy....
"patut la fea pakai gi kelas melekit semacamm....." kata safea.....
"sedap kan....." kata daddy.....
"takkk sedapp....." kata safea....
"stop dekat petron depan tu daddy" kata safea.....
daddy segera bawak keta gi ke petron.... daddy parking dekat dengan toilet....daddy mula minta nak ikut....hehehe.... daddy nakkk fuckk jugakkk fea malam ni dalam hati daddy berkata....
"daddy nak ikuttt...." kata daddy....
"ee duduk la dalam keta...." kata safea.....
"takmau lah...." kata daddy.....
akhirnya fea bagii daddy ikuttt.... daddy dah excited masa tu....sebab nak tengok fea bogel....hehehe....
"teman depan pintu je...jangan masukk....dah la jom...." kata safea.....
"okkkk fea...." kata daddy....
"nakk masuk gakkk...." kata daddy....
"jangan la daddy...." kata safea.....
daddy tunggu depan toilet.....daddy rasa macam lama je fea kencing.....daddy pun tanya fea....
"fea dah siap ke kencing tu...." kata daddy......
"belumm...." kata safea....
"asal lama sangat.....ke fea tengah gosok pussy ehhh...." kata daddy sambil gelakk....
"mana ada....kejap la....air takde ni....aduh nak basuh macam mana...." kata safea...
disebabkan fea cakap air paip takde....daddy mula gurau2 nakal dengan fea....daddy tanya fea kalau dia nak tak air mani.....hehhehe....
"air daddy ade ni....meh sini daddy tolong...." kata daddy....
"air apa..." tanya safea.....
"air yang fea ludah tadi.....ingat tak....." kata daddy....
"eee daddy ni....betul2 la....air paip takde ke...." kata safea....
"ye betul lah....air paip takde....." kata daddy
"tapi air tu mana bersih...." kata safea....
"tolong apa nye...." kata safea....
"tolong jilat pussy fea tu....kasi kering....." kata daddy tersengeh....
"takde cara lain ke...." tanya safea....
"tu je caranya...." kata daddy....
"ishh yela2 cepat masuk...." kata safea...
fea bagi daddy masuk toilet.... daddy tau fea dah stim masa tu...tu yang bagi daddy masuk dan tolong basuh......hehehe....daddy pun masuk la....
"okkk fea...." kata daddy....
"jilat je jangan lebihh...." kata safea...
"ye...." kata daddy....
"cepat la...." kata safea....
daddy tengok fea duduk mencangkung......terus keras batang daddy tengok fea...daddy duduk betul2 depan pussy fea....
"uishhh ade sisa air kencing fea lah kat pussy ni....sedapnye...." kata daddy....
"emphh...." safea merengek.....
daddy mula rasa yang fea dah stim akibat jilatan daddy terhadap pussy dia....
"kenape fea...." tanya daddy....
"takde apa...." kata safea....
"macamm pelik je daddy dengar......ke dah stim...." tanya daddy...
"cepat la jilatkan bagi bersih nanti orang datang...." kata safea....
"mana ada fea stim..." kata safea....
"fea tipu ni...tadi daddy dengar fea merengek....." kata daddy....
"emphh ahh.....mana ada la...." kata safea....
fea cuba menafikan yang dia tidak stim.....
"tu bunyi lagi tu....fea jangan nak tipu daddy.....daddy tahu..." kata daddy....
"takk mana adaa fea merengek....ahhh...." kata safea sambil merengek.....
"tengok tu bunyi lagi...." kata daddy...
"daddy fea nak terkencingg....." kata safea yang kesedapan.....
masa duk syok jilat pussy fea kencing habis basah muka daddy.....banyak jugakk fea kencing....ade rasa masin sikit tapi sedappp...
"arghhhh sedapnye air kencing fea....." kata daddy....
"ahhh....emphh.....dah la daddy....fea tak larat...." fea keletihan....
"tak cuci lagi ni....." kata daddy....
"takkan lama lagii.....hmm yela cepat la...." kata safea....
"ye nak cuci memang lama fea...." kata daddy.....
"cepat la pussy fea sakit...." kata safea sambil muka sakittt...
fea menahan kesakitan dijilat daddy....daddy mula cuba untuk menenankan fea yang kesakitan....
"sakit ehhh...." kata daddy....
"ye...." kata safea.....
"sakit ke daddy jilat...." kata daddy....
"ye...." kata safea....
"mula2 je sakit...." kata daddy....
"cepat la....ahhh..." safea merengek....
"fea stim ehhh...." kata daddy....
"mana ada daddy....fea tak stim pun emph...." kata safea....
fea cuba menafikan diri dia tidak stim....tapi daddy dah tahu fea dah stimmm.... daddy buat lagi sampai fea betul2 stimmm....hehehe.....
"tu fea merengek macam baby....fea sedapnye pussy anak dara daddy ni....." kata daddy....
"ahh daddy.....jangan la cakap macam tuu.....ahh...." safea merengek.....
"fea daddy dah tak tahan ni....nak jolok pussy fea boleh...." kata daddy....
daddy minta nak fuckk fea.....
"tak bolehh ahhh...." kata safea.....
'nak jugakk...." kata daddy....
"emphh...." safea merengek....
"fea kena bagi....sebab fea dah stim...." kata daddy....
daddy cuba pujuk fea untuk bagii fuckkk dia....
"takk…bolehh ahhh.....daddy fea nak terkencing lagii....ahhh....." kata safea....
daddy terkejut tengok reaksi fea yang tak tahan stimm....
"uishhhh banyak nya fea kencing....." kata daddy....
"sedapnye...." kata safea....
"sedap kan daddy jilat...." kata daddy....
"sedapp daddy...." kata safea.....
Tumblr media
fea mula hanyut dengan nafsu dia sendiri..... sekarang fea meminta minta daddy untuk fuckkk dia...
"rape me daddy.....fuck me....fea tak tahan....ahhh...." kata safea....
"okkk fea sayang...." kata daddy....
"yes daddy...." kata safea.....
"sian anak daddy tak tahan nak kene fuck daddy...." kata daddy....
"ahhh....jangan la tease pussy fea macam tu daddy....cepat jolok fea....fea tak tahan...." kata safea....
daddy saje je tease fea nakkk bagiiii fea lagi stimmm....hehehheee....lepas tu fea dah stimmm giler dan sanggup buat ape saje untuk puaskan nafsu dia....
"tadi jual mahal sangat anak daddy ni....." kata daddy....
"sekarang tak tahan nak batang daddy...." kata daddy....
"fea sanggup jadi sex slave daddy....tolong fea......tolong daddy fuck my pussy....." kata safea....
"good my daughter....okkk daddy jolok ehhh....." kata daddy...
"cepat daddy...." kata safea...
"fea tahan sikit...." kata daddy....
"ye....cepat daddy fea tak tahann....gatal pussy fea ni...." kata safea....
"gatal nak batang daddy...." kata daddy tersengeh....
"ye daddy...." kata safea.....
fea semakin tak tentu arah.....dah macam separuh giler akibat stimm....lepas tu daddy mulakan menghenjut pussy fea....rasaa ketat pussy dia.....
"sedap tak daddy jolok pussy fea...." tanya daddy....
"aahhh....sakitt....sakitt daddy...." safea merengek kesakitan....
daddy cuba menenangkan fea...
"mula2 biasalah sakit lama2 sedaplah...." kata daddy....
"pussy fea rasa macam nak terkoyakk....ahh emphh....daddy ada orang masuk...." kata safea....
daddy dan fea terkejut ade orang masuk toilet...daddy menyuruh fea slowly merengek takut orang dengarr....
"diam fea....arghhhh....." daddy merengek....
"tapi fea stimm....emphh.....fea tak tahan nak merengek...." kata safea....
"fea jangan lah merengek kuat sangat nanti orang dengar lah...." kata daddy....
"emphh..." safea merengek....
"arghhhhh fea sedapnye pussy fea....tak macam mama fea....." daddy merengek kesedapan menghenjut pussy fea....
"daddyy aahh....sedap daddy...." safea merengek....
"fea punya lagi ketat banding mama..." puji daddy....
"ye la ahh...." safea merengek....
"arghhhhh feaaaaaa...." daddy merengek....
"ahhh...ahhh...fuck me daddy...." kata safea....
"yesss feaaa daddy fuck pussy feaaaaaa...." daddy merengek....
"anggap fea ni pelacur daddy...ahhh....ludah fea.....maki fea...." kata safea....
daddy mengikut ape yang diminta fea....daddy mula buat fea jadi pelacur daddy.....
"arghhhhh fea sedapnye kau punya pussy...." daddy merengek kesedapan.....
"emphhh...." safea merengek
"ludah muka fea arghhhh.....jolok laju2 pussy fea arghhhhh...." kata daddy.....
"ahhh daddyy....." safea merengek
"yessss...." daddy merengek
fea tak henti2 merengekkk dihenjut oleh daddy....
"fea nak pancutt...." kata safea....
"pancuttt feaaa... daddy nak tengok...." kata daddy.....
daddy menghentikan henjut pussy fea dan cabut batang dalam pussy fea....tiba2 fea pancutkan air dia dengan banyak......habis kena batang.....
"sedap batang daddy...." puji safea...
"pussy fea tu sedap jugak....tak tahan batang daddy tahan pussy fea kemut....." puji daddy....
"bila daddy nak pancut nii fea dah tak larat...." kata safea keletihan....
"daddy tak puas lagi ni...." kata daddy....
"cepat la...." kata safea keletihan....
fea dah tak larat dan minta untuk menghabiskan fuckkk feaa...daddy ikut yang fea minta....terus daddy change position untuk menghabiskan fuckkk feaa.....
"fea tonggeng please...." pinta daddy....
"macam mane..." tanya safea....
"daddy nak fuck pussy fea dari belakang...." kata daddy....
"arghhhh sedap...." daddy merengek....
"emphh daddy fea senakk...." kata safea....
"nak pancut bagitahu jangan senyap2 pancut dalam....ahhh daddyyy...." kata safea...
"fea ni macam tahu2 je kan....arghhhh fea....sedapnye dengar fea merengek...." kata daddy....
"jangan daddy....emphh....fuck your horny daughter daddy....im all yours...." kata safea....
"good girl... daddy fuck laju2....." kata daddy....
"fuckk arghhh....seedapp daddyy....ahhh..." safea merengek...
"fea daddy dah tak tahan ni....arghhhhhh....nakkkkkk pancut dalam pussy fea pleaseeeee...." kata daddy...
"ahhh daddyy...ahhh....janngann epmhh...." safea merengek....
daddy tak hiraukan ape yang fea cakap.... daddy lajukan henjutan....tiba2....
"arghhhh feaaaaa...." daddy merengek....
"sorry feaaa daddy pancut dalam pussy....daddy dah tak tahan sangat2..." kata daddy....
"ahh daadyy....panas air daddy....." kata safea...
"comel pussy fea meleleh air mani daddy...." puji daddy....
"sedap tak..." tanya daddy....
"sedap daddy..." kata safea...
air mani yang daddy pancut dalam pussy fea....masih tersisa di batang daddy....
"fea hisap batang daddy...." pinta daddy....
"baik daaddy..." kata safea....
"good my girl...." kata daddy....
"arghhhhh fea sedapnye mulut fea...." daddy merengek....
"emphh....daddy kenape lepas dalammm....fea benci daddy...." kata safea....
"daddy tak tahan dengan pussy fea tu....sorry fea...." kata daddy...
"taknak fea bencii...." kata safea....
"siannya fea...." kata daddy....
"tipu je..." kata safea....
"ingatkan betul2 fea benci daddy tadi..." kata daddy....
"ye fea benci sebab fea nak daddy rogol fea bukan tease fea..." kata safea...
"saja je daddy nak tease fea nak tengok fea stim tak...." kata daddy....
"dah ke fea hisap....' tanya daddy.....
"eei...dahh...keluar bogel je la....fea nak balik bogel...." kata safea....
daddy terkejut dengan permintaan fea.... daddy jadi macam nak ikut ke tak ehhh....kalau ikut pun sedap jugakk ehhh....daddy berbelah bagiii nak ikut ke tak...
"orang nampak fea oii...nanti viral kan...." kata daddy....
"biar la...lewat dahh....sekarang pukul 230 pagi mana ada orang...." kata safea...
"ouhhh ye daddy lupa...." kata daddy....
"ke nak balik jalan kaki ehh....baru best hehe...." kata safea...
fea mula buat permintaan yang pelik2...daddy jadi bigung dengan fea ni....daddy melayan je kehendak fea....
"habistu kereta nak tinggal mane kalau jalan kaki...." tanya daddy....
"alah daddy naik la keta....fea jalan sorang...." kata safea....
"berani ke jalan sorang2 dalam gelap2 tu....nanti ade yang rogol kan...." kata daddy....
"berani je....biar la dapat sedap lagi....." kata safea gelakkk....
"kenape yang daddy punya tak sedap ke..." tanya daddy...
"tak..." kata safea gelakkk
Tumblr media
"tak sedap pun still merengek kuat kan...." kata daddy...
"eei orang melawak je pun..." kata safea...
dah puas kitaorang bergurau senda macam suami isteri dah daddy dengan fea.....malam tu dah lewat...
"jom lah balik nanti mama perasan kan...." kata daddy....
"jalan kaki ke...." tanya safea...
"naik kete lah...." kata daddy....
hmm yela tapi fea nk bogel...." kata safea....
fea dah buat muka cute masa tu.... daddy tak kuat tengok fea time tu....so daddy ikut je yang fea nakkk...
"ye..." kata daddy....
"okay daddy..." kata safea....
fea senyum kerana daddy ikut permintaan dia....
"daddy dukung fea masuk kete ehhhh...." pinta daddy...
"boleh je....jangan nak masukkan batang dalam pussy fea lagi sudahla...." kata safea....
"kalau boleh ape salahnya..." kata daddy gelakkk....
"yela daddy fea kan daddy punya...." kata safea....
"ye daddy fea punya....fea jangan cari laki lain tau...." kata daddy....
"ye daddy....fea janji..."
daddy tersenyum....daddy dukung fea masuk kete....lepas tu dalam kete fea gosok2 batang daddy masa drive....fea dah nakal2 tak puas nak lagiii...
"arghhh feaa..." daddy merengek....
"gatal sangat batang ni...." kata safea.....
"daddy nak drive ni...." kata daddy...
"drive sambil fuck fea tak boleh ke...." tanya safea...
daddy masa tu memang nak tapi tengah drive.....so daddy melepas nak fuckkk fea lagiii....
"susah lah kalau macam tu....tunggu balik rumah lah fea...." kata daddy....
"alaaa...yelaaa...." kata safea...
fea buat2 majuk dengan daddy....hhmmm ...
"tengok tu mula2 je taknak....sekarang kan dah nak batang...." kata daddy....
"sapa suruh daddy fuck fea...." kata safea....
"fea lah buat daddy..." kata daddy...
so sembang punya sembang kitaorang pun sampai la rumahhh....daddy dan fea masuk bogel....terus menuju ke bilik masing2....daddy masuk bilik tengok mama tido....nasib baik tak kantoi dengan mama....kalau tak habis la....
2K notes · View notes
storyhorny · 6 months
Text
Nikmatnya Sekolah part4
-kelas-
"ok class, today kita akan pergi gym. So prepare your pakaian untuk masuk ke gym". "Baik cikgu Azira!". Kitorang menukar pakaian di changing room. Sampai di gym mataku terpaku dekat Qistina dengan baju yang ketat. Keras batang aku. Qistina memanggil aku untuk menolongnya menggunakan chest pressure machine. Qistina duduk di kerusi manakala aku berdiri didepannya. Dari atas aku memandang depat ke dada qistina yang bertetsan peluh mengalir membuatkan nafsuku membuak. Tetiba qistina tergelak. "Awak nak saya blowjob awak kat sini ke?" Aku terkejut batangku memacak tegak betul-betul kearah mulut qistina. Tetiba aku rasa kepala batangku ngilu. Qistina mula mencium dan menjilat kepala batangku dengan penuh soft beralaskan seluarku.
Tumblr media
Aku rasa macam nak terpancut tetiba "ok class bunyi loceng nanti makesure kemas semua peralatan and balik kelas ok, cikgu ada meeting mengejut" tanpa fikir panjang aku locotkan sedikit seluar terus jolok dalam mulut qistina dan pancutkan air mani yang aku tahan dekat 20-25 minit. Qistina terkejut menerima deepthroat. Dia menelan semua air maniku "actually ni first time orang pancut dalam mulut saya". Aku berasa bangga sebab kitorang berjaya melakukannya tanpa sesiapa yang perasan. "Next time buat saya pancut pulak ok" sambil membersihkan batangku yang masih tersisa air mani.
-kelas-
"yeah petang ni ada koko minggu kelab persatuan". Suara Erissa tu cukup membingitkan kelas. Aku hampir seminggu kat sini tapi aku still tak tau aku koko kelab apa. Aku pon keluarkan borang maklumat sekolah aku. Aku masuk kelab modelling and photography. "Kau pon kelab modelling and photography juga ke?" Aku terkejut sebab suara tu suara Mia and why aku kena sekali dengan dia? Just ignore it.
-Bilik Photography-
"ok guys, for this year I'm you'll photography teacher. So saya rasa ramai pelajar baru join kelab ni. My name is Sophia just call me Ms Sophie".
Tumblr media
Aku tengok Ms Sophie mengancam betul. Tak pasal-pasal memacak je batang aku sepanjang koko. "i interested with you, shouldn't you introduce yourself?" "Me? arrr... My name is Zul, i'm new here. Nice to meet you guys". " You tahu basic about photography?" "Not yet, but saya boleh tunjuk hasil kerja photoshoot saya kat sekolah kama" "wow great, awak boleh jadi photographer but for today kita just buat sesi perkenalan sahaja. Anything boleh minta tolong senior f5 ajar". "okay Ms". " Hai zul, we meet again" ternyata bella pon kelab sama dengan aku. "Jom tolong i kemas changing room. U masuk bilik tu ambil barang bagi kat i".
Tumblr media
Aku masuk bilik tersebut lalu aku ternampak sesuatu keindahan yang tak semua orang nampak. Ada senior aku berbikini. "Have a nice moment" bella tergelak dan tutup pintu lalu kunci membiarkan aku dan senior tersebut. "I know batang u boleh buatkan member i gila and senak, so let me try yours. Btw my name is Eyka". "Arrr so i nak kena buat apa ni?" "Let's play in one round or two round" aku senyum sinis and bisik kepadanya "lima round pon i boleh, jangan menyesal".
Tumblr media
Aku buka baju and start with small game which is foreplay and my favourite is 69 position. Aku dukung Eyka atas meja makeup and mula menjolok eyka in counter tap position. Eyka ni nampak je macam keding tapi memang sedap body dia. Pantat dia yang ketat cukup membuatkan batangku menjadi rakus untuk jolok sampai dia senak. Seluruh batangku berjaya sampai kedalam pantatnya sehingga dia menjerit. Aku teruskan menjolok dengan rakus sehingga Eyka telah mencapai klimaksnya yang pertama. Aku mengangkat eyka dan menjoloknya lagi dalam position sexy tree huggers. Position ni akan membuatkan batang aku cukup dalam menjolok pantatnya. Aku dapat lihat Eyka cukup ghairah hingga tak nampak mata hitamnya. Itu membuatkan aku jadi makin rakus. Aku peluk pinggangnya dan joloknya makin laju membuatkan dia tidak keruan. Berkali-kali eyka klimaks sehingga terkencing. Eyka terkulai layu kepenatan. Aku nak teruskan untuk third round but kesian tengok eyka kepenatan. Aku terus habiskan dan pancut di perutnya. Nampak kesan lebam di cipapnya mungkin sebab aku jolok dengan kuat. Aku kemaskan diri dan check jam. Aku terkejut sudah pukul 5.30 bermakna aku dah berperang dekat satu jam setengah dalam bilik tu. Aku membuka pintu dan ternyata bella tertido diluar pintu. Agaknya bosan menunggu aku lama kat dalam. Aku sempat ramas tetek dan pantatnya. 'nasib baik semua dah gerak, kalau tak kantoi aku'.
Tumblr media
Comment for part5 and give your feedback
2K notes · View notes
yamahal-dho · 2 days
Text
aku minta tolong siapa ada record time muffin live, tak kisah la yg mana pun kalau ada korang record tolong send kat tele aku ada kat bio, aku sangap dh ni 😂 nk lancap tapi dia tak live berbulan bulan dh, video ni pon ada satu je modal dia yg ni, tolong 🙏
406 notes · View notes
jinmaut2 · 10 days
Note
Minta jasa baik boss tolong adjust yang ni hehe...
Tumblr media Tumblr media
265 notes · View notes
ajinurafifah · 5 months
Text
Rapor Adek, Rapor Merah Mama
Jumat kemarin adalah waktu ambil rapor anak-anak. Seperti biasa, aku mendengarkan progress yang disampaikan gurunya. Guru adek kali ini cukup singkat menyampaikan rapor akademik adek. Seingatku beliau hanya mengatakan, "Progress Mbak Yara bagus bunda, sudah bisa mengikuti KBM dengan baik, hafalan dan ngajinya juga lebih kalau dibandingkan rata-rata teman sekelasnya."
Yang membuatku lama duduk di ruangan itu karena Ustadzah menyampaikan hal lain. Jujur rasanya nggak karuan saat menyimak penyampaian ustadzah terkait progress adek yang lain...
Anak keduaku ini termasuk anak yang mudah berbaur, cukup behave dan nggak rewel. Tapi ternyata dibalik rasa mudah yang dia berikan, ada catatan besar yang membuatku merasa ini rapor merah untukku.
"Bunda coba nanti di rumah ngobrol dan bonding lagi dengan Mbak Yara ya bun. Minta tolong diajarkan untuk mempertahankan haknya." DEGG. "Saya itu sampai bilang sama Mbak Yara, Mbak coba belajar untuk bilang enggak dan pertahankan kemauan Mbak Yara."
Ustadzah melanjutkan ceritanya, "Misalnya ya bun, Yara awalnya duduk sebelah saya. Ada temannya tiba-tiba bilang kalau mau duduk di situ, Mbak Yara pasti mengalah. Ini kejadian berkali-kali dengan case beda-beda. Ada temannya nabrak dia sampai jatuh, saya tahu Mbak Yara ini kaget dan sakit. Tapi dia bangun, diem aja. Saya bilang, Mbak Yara marah dan nangis sesekali boleh lho... Mbak Yara boleh juga meminta temannya untuk meminta maaf karena sudah melakukan kesalahan. Mbak Yara ga harus diam saja, Kalau mau nangis boleh, mau sama ustadzah boleh, mau tegas boleh. Mbak Yara bilang yaa, mbak Yara nggak papa pertahankan haknya! Saya sampai berulang kali bilang seperti itu bun... saya takutnya nanti malah nggak baik buat perkembangan psikkologisnya."
Sumpah dalam hati aku sebagai ibu pengen banget nangis... paham ga sih kaya arrrgggghhh. Apakah selama ini pola asuhku salah? Kenapa kejadian gt? Dibalik dia yang sangat mudah anaknya...apakah adek menyimpan beban itu sendirian? Apakah dia kebiasa mengalah sama kakaknya? Apakah aku kurang adil?
Karena jadi people pleaser itu ga enak... berusaha menjaga perasaan orang lain dan mengorbankan perasaan sendiri itu ga enak..
Bukan nggak mau berbuat baik, bukan. Tapi kita juga harus berani memperjelas batasan supaya nggak ada yang kebablasan.
Momen rapotan ini jadi momen aku 'terima rapor' juga...
Kaya ditunjukkan aja, belum waktunya nambah anak. Kemarin-kemarin minta petunjuk kan sama Allah? langsung dijawab kan?
Mama minta maaf ya adek...
Terima kasih ustadzah, alhamdulillah masih banyak waktu untuk kita perbaiki ya dek insyaAllah :"") Alhamdulillah Allah kasih perantara ustadzah yang perhatian sama adek. huhuhuhu
Bismillah semoga anak-anak kita jadi anak yang sehat lahir batin, tahu batasan, dan tetap berhati baik yaaaa <3
279 notes · View notes
steven-wijaya · 4 months
Text
Melayani Nafsu Tante Nana yang Ditinggal Suami
Perkenalkan namaku Andre aku seorang mahasiswa fakultas hukum disalah satu universitas yang ada di yogyakarta. Diyogya aku tinggal di sebuah komplek perumahan didaerah kalasan dan tinggal sementara hanya seorang diri saja.
Selama tinggal di komplek perumahan tetangga dekatku adalah tante Nana, seorang wanita beranak satu dan suaminya bekerja disebuah pengeboran minyak didaerah Kalimantan dan pulang kerumah bisa seminggu sekali kadang bisa dua minggu sekali tergantung pekerjaanya. Usianya Tante Nana kira-kira sudah sekitar berkepala 40-41 tahun, namun bentuk tubuhnya itu masih terlihat langsing dan tidak gemuk sedikit pun seperti wanita berusia 18-19 tahunan.
Tak terasa sudah hampir setahun sudah aku tinggal diyogya, hubungan dengan Tante Nana semakin lebih dekat seperti keluarga sendiri dan di akhir tahun aku mulai merasakan ada tanda-tanda gejolak nafsu yang amat sangat terhadap Tante Nana karena penampilanya semakin lama semakin tambah seksi saja.
Malam Jumat, kulihat cuaca diluar sangat tidak mendukung dan tiba-tiba hujan turun sangat deras dengan diikuti suara gemurung petir diatas langit. Malam itu dirumah aku terasa kesepian apalagi hari ini adalah hari kelahiranku dan aku hanya duduk santai seorang diri sambil menghisap rokok, namun malam semakin tidak mendukung karena cuacanya hujan yang sangat deras. Aku berusaha mencari kesibukan dengan membuka laptop sambil browsing mencari berita-berita saat ini dan sesekali membuka situs-situs bokep.
Begitu hujan mulai reda, tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara bunyi pintu pagar rumahku sambil memanggil namaku.
“Mas Andreee….Mas…..”, begitu aku menemuinya ternyata Tante Nana tetangga sebelahku.
“Ada apa tante?” aku mulai bertanya.
“Andre bisa minta tolong pasangin lampu kamar ku yang ada dikamar”.
“Bisa tan”.
Lalu aku segera mengikutinya Tante Nana dari belakang menuju rumahnya. Malam itu kulihat Tante Nana hanya memakai daster satin yang sangat licin dan saat aku mengikutinya dari belakang aku menjadi terangsang melihatnya penampilan tubuhnya yang hanya terbalut daster satin itu. Begitu sampai dirumahnya, Tante Nana langsung mengambilan sebuah lampu yang akan dipasang dikamarnya. Saat memberikan lampu itu kepadaku ternyata Tante Nana sudah tidak memakai Bra lagi didalam dasternya karena tampak jelas kedua putting susunya yang menjeplak keluar menembus kain satin dasternya seperti dua buah biji salak terlihat dihadapanku dan aku sempat gemetar melihatnya itu.
Saat itu aku harus tetap berkonsentrasi untuk memasangkan lampu yang ada di dalam kamarnya. Setelah selesai kukerjakan, cepat-cepat aku keluar dari dalam kamarnya dan berusaha tenang, kemudian aku diminta untuk duduk dulu diruang tengah sambil menikmati secangkir kopi panas yang sudah disiapkan Tante Nana. Aku duduk sambil melihat tayangan TV dan aku lihat anaknya yang baru satu sedang tidur pulas di depan TV. Kemudian tidak berapa lama Tante Nana langsung memindahkan anaknya ke kamar. Sekarang tinggal aku dan tante Nana berdua di ruangan tengah.
Kulihat waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 dan aku segera minta izin untuk pulang rumah tapi aku ditahan oleh Tante Nana dan ia meminta malam ini aku untuk menemaninya ngobrol. Semakin lama aku ngobrol dengan Tante Nana semakin lama batang penisku didalam celana semakin mau pecah rasanya karena melihat penampilan tubuhya yang terbalut daster satin itu yang dekat sekali denganku. Apalagi ditambah penampakan putting susunya itu yang membikin kedua mataku tak henti-hentinya meliriknya.
Semakin lama kami berdua mengobrol diruang tengah dengan bumbu obrolan sedikit berbau seks tanpa kusadari tante Nana mulai mendekatiku dan meletakkan kepalanya di bagian paha sebelah kiriku dengan posisi aku duduk bersandar dikursi sofa. Perasaanku mulai tak karuan, jantungku berdebar sangat keras serta sekujur tubuhku terasa dingin. Karena aku takut ketahuan bahwa batang penisku dari tadi sudah tegang. Tiba-tiba tangan tante Nana mulai bergerak menuju selangkanganku, dan meremasnya kemudian mengusapnya. Saat itu aku memakai celana pendek sangat longgar.
“Lho Andre, ini kamu kok bangun pasti kamu pikiranya macam-macam ya?”, tanya tante Nana.
“Maaf Tan, bukan mikir macam-macam dari pertama lihat Tante hanya pakai daster seperti itu bikin Andre Hornny”, Saat itu aku sangat malu untuk mengatakan itu.
“Ounghhh, soalnya aku kalau dirumah apalagi pas mau tidur Sukanya pakai pakai tidur seperti ini Andre”.
“Wah enak ya Tan kalau bisa jadi teman pendamping hidup Tante tiap malam bikin Hornny terus”, candaku kepadanya.
“Kamu suka ya Andre?”. Sambil menatapku dan bangkit dari pangkuan yang menidih pahakku.
Belum kujawab tiba-tiba Tante Nana langsung melumat bibirku dan kubalas dengan lembut lumatan bibirnya itu. Kemudian Tante Nana mematikan lampu dan memintaku pindah ke kamarnya dengan menarikku ke atas tempat tidur. Pikiranku sudah sangat tidak bisa aku control lagi karena sudah dirasuki dengan hawa-hawa nafsu. Sesampainya didalam kamarnya tubuhku langsung diterlentangkan diatas ranjang kemudian ditindih oleh Tubuh Tante Nana, bibirku dilumatnya habis oleh bibirnya sambil kita beradu kenikmatan antara bibir dan lidah menjadi satu.
“Andre, malam ini puaskan aku ya”, katanya sambil membisikan ditelingaku sambil menjilat dengan lidahnya.
Aku sudah tidak menjawab lagi perkataan yang keluar dari mulut Tante Nana karena aku sudah terbawa oleh  rangsangan oleh Tante Nana yang mulai menuruni lekuk tubuhku dengan jilatan lidahnya sampai pada selangkanganku dan membuka celanaku. Dalam hitungan detik seluruh pakaianku sudah terlepas dari tubuhku dan batang penisku yang sudah tegang seperti Menara langsung dilumat habis masuk kedalam mulutnya. Dengan lembut dan penuh nafsu, penisku dipegangnya, kadang dijilatnya kadang dihisapnya namun juga kadang digigitnya hingga sampai pada buah zakarku juga di kulumnya.
“Andre, jangan keluar dulu ya?” ujarnya dengan mulutnya yang tertutup oleh penisku.
“Unghhhhh…..Tanteee…..”, hisapanya sungguh luar biasa membuat aku dibawa ke langit ketujuh.
Aku sangat mengerti bahwa tante Nana sangat kehausan akan seks karena hampir seminggu jarang disentuh oleh suaminya. Seperti orang yang lama tidak pernah disentuh, dengan ganasnya Tante menghisap penisku dan aku mulai merespons. Dengan naluri rangsangan, aku dorong tubuh Tante Nana terlentang diatas ranjang kemudian tanpa membuka dasternya langsung saja kulumat putting susunya yang terlihat menonjol menjeplak diluar kain satin dasternya yang begitu besar seperti biji salak. Aku hisap dan kumain-mainkan lidahku di sekitar puting susunya, Tante Nana mulai terangsang sambil menggeliat-geliat dan menekan kepalaku agar aku lebih keras lagi menghisapnya.
“Andre,….Unghhhh….sedottt….yang kuat sayangggg”.
Tak lama aku bermain di sekitar kedua putting susunya secara bergantian, setelah puas memainkan kedua putting susunya jilatanku mulai turun kebagian yang sensitif di antara selangkangannya. Dengan cara kujilat menelusuri licinya kain satin dasternya yang menutupi tubuhnya, sambil kutarik celana dalamnya dengan kedua tanganku melewati kedua kakinya hingga terlepas dari tubuhnya.
Kemudian kujilat dan kusedot-sedot bagian lubang vaginanya, aku sangat paham mana yang harus aku jilat dan kulumat. Hingga pada akhirnya karena Tante Nana sudah tidak dapat lagi menahan gairah nafsunya itu Lalu aku didorong ke samping tubuhnya dan kemudian dengan cepat tubuhnya mulai kembali menindih tubuhku yang terlentang diatas ranjang. Tangan kanan Tante Nana langsung memegang penisku yang sudah sangat tegang itu kemudian dengan perlahan langsung diarahkan kelubang vaginanya yang sudah sangat becek itu dan memasukan batang penisku kedalam vaginanya.
Blesss….dengan mudahnya penisku langsung masuk kedalam vaginanya yang sudah sangat becek itu. Kemudian Tante Nana mengoyang-goyangkan pinggulnya seperti orang naik kuda diatas tubuhku dan kadang menaikan dan menurunkan pantatnya hingga penisku masuk lebih dalam sampai  kedasar rahimnya. Hampir 10 menit dia bertahan pada posisi itu, hingga akhirnya Tante Nana mendesah sangat kuat menahan sesuatu yang akan dirasakan akan segera keluar sambil mencengkeram bahuku.
“Andreee….anghhh….unggghhhh….anghhh, aku  keluaaaarrrrr”, tubuh Tante Nana mengejang-ngejang saat merasakan pucak orgasme.
Desahan nafasnya terlihat sangat ngos-ngosan saat merasakan orgasme, dan kubiarkan sejenak sampai nafasnya mulai normal Kembali. Kemudian setelah puas merasakan orgasme tubuhnya kudorong terlentang diatas rajang dan aku segera naik keatas tubuhnya dengan posisi penisku masih berada didalam vaginanya dan Kugenjot Kembali penisku keluar masuk  kedalam vaginanya. Lalu aku mengambil posisi menidih tubuhnya di antara selangkangannya yang mulai menjepit kedua kakinya menyilang ketubuhku.
Kugenjot penisku keluar masuk vaginanya dengan posisi aku diatas dan Tante Nana dibawah hingga 15 menit lamanya dan tak lama lama kemudian kurasakan cairan spermaku akan keluar.
“Tanteee….akuuuu….mauuuu…keluarrr……”, sambil mendesah kenikamatan aku terus mengenjot penisku keluar masuk vaginanya.
“Andree…..ungghhh…..anghhh…..keluari aja didalam”, baru saja Tante Nana mengucapkan kata-kata itu cairan spermaku keluar didalam vaginanya.
Crottt….crottt….croott, cairan spermaku keluar sangat banyak membasahi rahimnya dan tubuhku mengejang-ngejang saat cairan itu keluar dari dalam penisku.
“Anghhh…ahhhh….ahhhh….ahhhh”, teriaku saat cairan spermaku keluar.
Tubuhku langsung jatuh diatas tubuh Tante Nana yang terlentang diatas ranjang sambil menikmati sisa-sisa cairan spermaku habis didalam vaginanya. Kemudian aku langsung dipeluknya erat-erat dan Tante Nana meminta aku tidak boleh mencabut penisku sampai kita benar-benar bedua tertidur.
Terdengar suara samar-samar dari kejauhan, orang sudah ramai di luar seperti tukang roti dan tukang sayur yang keliling dikomplek perumahan. Aku terbangun dan kulihat tak ada seorangpun di sampingku dengan pintu kamar masih tertutup rapat dan hordeng jendela masih tertutup. Aku sempat kaget dan kulihat diriku dalam keadaan tanpa sehelai benang pun yang menempel di kulitku. Aku berusaha mencari pakaianku yang tadi malam dilempar ke sisi tempat tidur Tante Nana.
Tak berapa lama kemudian Tante Nana membuka pintu dan masuk kembali ke dalam kamar.
“Andre! Kamu sudah bangun ya?”
“Ya..Tan” jawabku sambil melihat seluruh tubuh Tante Nana yang ternyata baru selesai mandi dengan masih memakai daster satin yang semalam yang dipakainya saat kita berhubungan seks.
Daster satin yang sangat seksi yang hanya menutupi tubuhnya sebatas pangkal pahanya tanpa Bra dan Cd lagi didalamnya.  Lalu Tante Nana duduk di pinggir tempat tidur sambil memandangi tubuhku yang masih diatas ranjang. Tiba-tiba saja penisku yang sudah loyo bangun Kembali. lalu aku mendekatinya dan sempat kucium bahunya, namun dengan gerakan yang cepat sekali aku didorongnya ke atas tempat tidur oleh tante Nana dan tanpa basa basi lagi dikulumnya langsung penisku hingga basah oleh air liurnya.
Pagi-pagi belum sempat bangun dari tempat tidur aku sudah mulai on kembali oleh kuluman, hisapan, dan belaian tante Nana pada penisku. Kemudian tampak kedua putting susunya terlihat sangat menojol menjeplak dikain satin dasternya kemudian langsung kulumat dan kusedot putting susunya yang sudah agak mengeras itu. Kujilat, kuhisap kadang kuremas pada buah dadanya  yang satunya.
Tubuhku kembali didorong terlentang dan ditindihnya lalu.. Bless..Ternyata penisku sudah digiringnya masuk kembali ke dalam lubang vaginanya. Dengan agresif dan penuh nafsu Tante Nana mengoyangkan maju mundur pantatnya hingga aku pun mengiringinya dari bawah, sambil kuremas-remas kedua buah dadanya dengan kedua tanganku.
“Anghhhh.. Aahhh.. Ahhhh.. Ohh, Andreeee bikin aku puas seperti semalam sayang….anghhhh”.
Baru 5 menit Tante Nana mengoyangkan pantatnya Lalu mencabut penisku dari dalam vaginanya dan membersihkannya dengan kain satin dasternya yang masih dipakainya, kemudian dimasukan Kembali penisku oleh Tante Nana kedalam vaginanya dan aku dengan ganasnya mengoyang-goyangkan sambil kutekan kembali hingga Tante Nana berteriak kecil.
“Aanghhh….Oohh….ooohhhh, Andreeee..Mentok nih? Terus Andre tekan punya kamu, oh Andreee”.
Aku mencoba memasukkannya lebih dalam dan menekan penisku agar lebih masuk kemudian aku mencoba dengan perlahan kugerakkan maju mundur diiringi goyangan pinggul Tante Nana, sesekali kedua pahanya mengapit rapat. Dengan mengulum putting susunya dari luar dasternya sangat kuat dan aku mulai merasa ada cairan yang ingin keluar dari dalam penisku dan akhirnya karena aku tidak dapat menahan lagi, aku keluar cairan spermaku didalam vaginanya dengan iringan desahan Panjang Tante Nana yang ternyata juga merasakan orgasme secara bersamaan.
Setelah selesai, aku mulai merasa letih dan sangat lapar. Aku mencoba beristirahat sebentar, kutatap langit-langit yang ada di kamar itu. Kuatur nafasku perlahan dan kupeluk kembali Tante Nana, kuremas-remas buah dadanya lalu aku mencoba menghisap-hisap pelan hingga sampai kumain-mainkan dengan tanganku.
“Andre, udah ah, nanti lagi sayang”. Lalu aku lepaskan tanganku dan aku langsung bangun menuju kamar mandi.
Kulihat jam didinding menujukan Pukul 07.15 aku sudah rapi, lalu aku minta izin untuk pulang. Setelah itu aku mulai dengan pekerjaanku di rumah. Dirumah aku sempat berfikir tentang apa yang telah terjadi semalam dengan Tante Nana yang telah aku nodai.
Hari-hari selajutnya bila waktu malam tiba, saat seperti biasa ada di rumah sambil menyaksikan tontonan TV atau main Hp. Tiba-tiba pintu samping ada yang mengetuk dan kubuka, ternyata Tante Nana yang sering membawa makanan buatku dengan senyum manisnya dan selalu berpakain daster satin yang selalu menggoda gairah kelaki-lakianku dan mencium bibirku dan tangannya suka menggerayangi penisku dan berakhir dipermainan seks diatas ranjang kakamrku kadang dikamar Tante Nana hingga saat ini.
TAMAT
205 notes · View notes
nalza73 · 9 months
Text
Kak Jan
Category Archives: Teruna – Janda
Kak Jan
APR 9
Posted by mrselampit
Aku berasal dari sebuah kampong yang jauh dari bandar, hiburan kami ketika itu hanyalah lepak-lepak di jambatan sambil berbual-bual kosong. Maklumlah tak ada yang nak buat terutama pada waktu malam. Keputusan SPM masih lagi belum diumumkan jadi perkara yang best sekali lepak dan tidur sampai tengah hari. Kawan-kawan memangil aku M, berpewatakan sederhana, dan aku rasa aku salah seorang pelajar yang agak glamour[ glamour ala kampong] ketika itu. Semasa tingkatan 4/5 aku selalu digosipkan dengan beberapa orang pelajar, walaupun aku sendiri tidak berminat untuk bermain cinta semasa di sekolah. Ramai kawan-kawan perempuan mengaku yang aku adalah mereka punya. Sedangkan aku sedikit pun tidak berminat dengan mereka.
Cerita yang aku paparkan disini adalah kejadian yang benar-benar berlaku. Cuma aku bukan penulis yang baik untuk memberi keyakinan kepada pembaca. Tapi ini adalah benar-benar FIRST TIME yang aku alami. Ingat.. cerita ini tak pernah aku ceritakan pada sesiapa. Aku yakin jika kawan-kawan aku membacanya…. mereka akan ingat kembali. Aku cuba sorokkan nama aku dan orang kedua bagi megelakkan rasa malu jika beliau sendiri atu kawan-kawan aku yang membacanya.
Jika ada duit lebih biasanya aku dan kawan-kawan minum teh ais dekat restoran mak janda, aku cerita sedikit tentang mak janda ini [selepas ini aku panggil kakak sahaja] . Orangnya rendah sahaja 5′ 2″ lebih kurang tapi memiliki raut muka yang menarik dengan bibir atasnya yang nipis, kulitnya sawo matang dengan buah dada yang sederhana besar dan pinggulnya sedap-sedap tengok kata orang. Kawan-kawan aku kata, orang macan ini kuat nafsu entah ya entah tidak aku tak tahu. Pelajaranya hingga keperingkat MCE. Umurnya ketika itu sudah hampir 30 tahun. Kakak ini telah berkahwin dua kali, yang pertama dapat seorang anak berumur 6 tahun dan dari suami yang kedua dapat seorang anak berumur 3 tahun. Kira-kira seorang laki seorang anaklah. Suami pertama beliau seorang Eksekutif di sebuah jabatan kerajaan aku tak ingat doh jabatan mana dan seorang yang loaded, pakai BMW dan memiliki rumah Bunglow mewah di bandar.
Suami kedua juga seorang yang berkedudukan di sebuah firma swasta, jadi hasil perceraian dengan kedua-dua suami ini beliau dapat memiliki sejumlah wang dan harta yang agak banyak, cerita ini aku tahu dari kawan-kawan aku. Aku rasa ada betul juga cerita ini, kerana mak janda ini masih lagi mengekalkan kemewahannya, dengan kereta Honda Accord dan pakaiannya yang berjenama. Restoran yang dijalankan, seolah-olah menghilangkan rasa bosanya sahaja. Apabila aku dan kawan-kawan aku minum biasanya kakak ini buat layan tak layan saja maklumlan budak budak, jadi yang hantar minuman hanyalah pekerjanya sahaja. Aku tidak begitu rapat atau kenal sangat dengan dia sebab sebelum ini dia tinggal di bandar bersama suaminya. Lebih-lebih lagi umurnya juga terlalu jauh dari umurku.
Nak dijadikan cerita, pada suatu malam kakak ini sendiri yang menghidangkan minuman, jadi kami tertanya-tanya juga maklumlah tauke sendiri yang layan bukan senang nak dapat. Rupa-rupanya ada udang disebalik nasi.
Mak janda tanya kumpulan kami ada sesiapa nak ke bandar besok, kami tanya pasal apa, dia kata dia nak minta tolong bayar perabut dapor yang telah ditempah di sebuah kedai di bandar dan minta tolong bawa balik sekali.
Memandangkan kami memang tak ada duit, kami jawab serentak tidak ada. Mungkin dia faham kami semua ini pokai masih budak sekolah duit pun harap dari mak bapak. Dia mengeluarkan satu tawaran baru..
Okay……katanya sesiapa yang nak ke bandar…dengan tanggungan sepenuhnya janji barang perabut tersebut sampai ke restorannya sebelah malam besoknya, kerana perabut tersebut amat diperlukan pada malam hari yang berikutnya. Kami apa lagi nak…….serentak, free katakan siap dengan duit poket lagi, siapa nak bagi. Okay lah..katanya jika semua nak pergi saya terpaksalah guna kuasa Veto. Saya pilih M yang pergi. Apa lagi suka sakanlah aku. Aku hairan kenapa dia memilih aku sedangkan aku tidak begitu rapat dengannya.
Besok pagi-pagi lagi aku ke bandar berbekal Wang RM 1,500.00 di tangan. Sebelum pergi aku beritahu mak aku, akan ke bandar jadi kalau lambat balik atau tak balik janganlah risau.
Selepas tolak bayaran perabot dan tambang dan sebagainya wang masih lagi berbaki RM 50.00. Nilai itu sunguh besar bagi murid sekolah macam aku. Disebabkan ketiadaan lori untuk menghantar perabut, aku terpaksa tunggu hingga malam di kedai perabut tersebut. Untuk mengelakkan rasa risau mak Janda, aku talipon beritahu dia mungkin akan sampai jam 10.00 atau 11.00 malam.
Aku tiba di restoranya lebih kurang jam 10.45 kalau tak silap ingatan yang pastinya restoranya telah di tutup. Hanya lampu sahaja masih terpasang. Mungkin dia tunggu aku…..kerana apabila lori menghampiri restoranya tiba-tiba pintu terbuka. Tersengeh dia kat muka pintu . Padam muka dia lambat balik malam ini kerana ke biasaanya restoranya ditutup jam 9.30 malam.
Apabila semua sudah selesai dan lori sudah pulang semula kebandar dia minta tolong setting balik perabut tersebut seperti yang dikehendaki. Aku kata takkan kita berdua saja, kerja ni banyak tah pukul berapa boleh siap. Dia kata tak apalah, kamu bukannya ada kerja besok. Balik rumah nanti tidurlah sampai kepetang. Kerana sayangkan RM 50 takut dia minta bakinya terpaksa aku jadi kuli.
Kerja tersebut siap beberapa jam kemudian. Aku tak ingat dah jam berapa sebab cerita ini dah lama sangat. Badan aku berpeluh-peluh begitu juga dengan mak janda. Selepas minum air coke aku minta nak guna tandas untuk mandi sekejap. Dia kata tunggu dulu kakak nak kencing.
Bila aku rasa dah lama tunggu, aku fikir mak janda dan siap kencing aku pun tak fikir panjang aku terus ke tandas dan buka pintu, terkejut besar aku. Rupa-rupanya mak janda tengah menerang nak berak…..”hei aku tak siap lagi ni”…. Katanya. Tah apa sebab aku jadi tergaman kerana apa yang aku lihat tak pernah aku lihat sebelum ini. Buritnya terbuka, penuh dengan bulu-bulu hitam dan basah …..aku terpaku antara 2 ke 3 saat begitu juga mak janda. Sehigga aku terkejut bila dia kata “dah…dah….dah” lalu menolak daun pintu dan menutupnya. Aku jadi kelu terdiam seketika kote aku tiba-tiba saja naik terhinggup-hinggup tak tahu apa nak buat.
Pass tu dia pun keluar, “hmn …. Masuk…. Tak sabar-sabar” dia berleter. Aku pun mandi, lepas mandi ambil tuala yang ada dalam bilik air buat lap badan, aku tak tahu tuala sapa, mana aku peduli.
Keluar bilik air aku masih lagi pakai tuala lusuh tu. Mak janda tengah minum air di meja makan restoran. Bila lihat mak janda aku rasa malu yang amat sangat, mak janda hanya jeling saja.
Untuk menghilangkan rasa malu, aku ambil duit RM 50 baki duit tadi dari seluar di tangan dan hulur padanya, aku kata.. ini baki duit tadi [saja acah]. Dia kata.. tak apalah guna buat belanja. Lega….
“M……apa yang kamu lihat tadi” [inilah soalan yang paling aku takut]. “Saya minta maaf ingatkan kakak dah keluar… lama sangat”. “Tak apalah silap kakak juga tak kunci pintu”. “Pernahkah M …tengok sebelum ini”. “Tak pernah yang budak kecil pernahlah”. Dia ketawa terkekek.kekek. “Budak kecil tak sama”. “Lebih kurang je kak…..cuma tak ada bulu”. Dia ketawa lagi sampai air yang dia minum keluar dari mulutnya dan tersembur kemuka aku. Aku angkat tuala untuk mengesat muka……..tak sedar pula…..kotel aku terbuka luas. “Ha….tu dah keluar dah…..nanti terbang pula susah nanti” katanya. sekali lagi aku malu sakam……. “Tak apalah kakak dah biasa tengok…. Kalu M.. buka terus pun kakak tak rasa apa-apa”.
Dalam hati aku mak janda ni boleh tahan juga gatalnya.
“M….pernah ada girlfriend”. “Dulu ada juga”. “habis tu takkan tak pernah tengok”. “tak adalah kak…..setakat pegang-pegang tangan tu adalah” “mengintai….[istilah ini aku biasa sebut perkataan lain]. “saya jenis orang yang penakut kak…. Belum sampai tempat nya…lutut saya dah mengigil”.
“M….datang dekat kakak sekejap”. Aku menghampirinya dalam jarak 1 kaki darinya. Tiba-tiba dia sentap tuala yang aku pakai dan sehinngga telanjang bulat. Secara tak sengaja aku tutup kotel aku dengan tangan. ” alahhh…. malu sangat…..bukalah…..disini antara kita berdua saja”. “Saya boleh buka…dengan syarat kakak pun buka juga” “okay…M..buka dulu” “okaylah…… Dia pegang kotel aku sambil ditimang-timang..”boleh tahan juga…tapi taklah besar sangat”. Kotel aku mula mengeras dan mengeras, tanganya mengusap-usap kepala kotel aku….ngilu amat . Secara sedar tak sadar aku memegang buah dadanya dari luar, lembut dan enak… “jangan kasar sangat sakit….pegang slow-slow”….tangan aku mula masuk melalu celahan T-shirtnya dari atas. Lembik saja aku rasa. “kenapa lembik sangat ni kak “…. “belum syok lagi..bila dah syok nanti keraslah tu”. Sambil aku main-main buah dadanya, Tangannya masih meramas-ramas kotel ku sekali-sekali dia surun tarik. Terus terang aku katakan aku tak pernah buat kerja macam ini lebih-lebih lagi dengan perempuan, kepala kotel aku kembang dan berdenyut-denyut, tiba-tiba dia picit kepala kotel aku dengan kuat. “kenapa kak buat gitu….sakit “. “kalau tak buat nanti airnya keluar”. “cukuplah kak sakit sangat” dia mula mengurangkan picitannya dan keenakkan mula dirasai. Aku teringin sangat untuk memegang buritnya, tapi jauh kebawah sekali-sekali tangan kiri aku meramas-ramas punggungnya. “kak bukalah kain tu teringin saya nak pegang sekali” “Bukalah sendiri” aku cuba membuka kainnya dengan menurunkan zip disebelah tepi dan membuka hooknya. Tapi benda tu masih tak nampak. Sebab dia sedang duduk dan aku berdiri. “kak saya main yang kakak pula…kakak berdiri saya duduk”. “Hm…okaylah….tapi jangan juluk dengan jari…sakit” bila dia berdiri dan aku duduk di kerusi yang sama, aku mula memainkan buritnya. Rupa buritnya jelas kelihatan, dan inilah pertama kali dalam hidupku melihat dari dekat rupa burit seorang dewasa yan penuh dengan bulu. Bulunya agak kasar dan panjangnya tidak sekata, ditengah-tengah buritnya bulu agak panjang dan di kiri kananya pendek. Aku terpaksa menyelak bulu-bulunya untuk melihat rekahannya. Warna sebelah dalam kurang jelas mungkin kemerahan, kelopaknya kehitam-hitaman. Apabila jari-jari ku memainkan di situ terasa melekit.
Setelah beberapa minit jari-jari ku bermain disitu,mak janda mula meringet-meringet dan tanganya mengusap-megusap rambut ku. Teringin aku untuk mejolokkan jari-jari ku kedalam, tapi Takut pula dia marah.
“M…boleh ke masukkan kotel M.. kedalam…” “Boleh…ke” “boleh…..tapi airnya jangan pancut kedalam…benda kakak ni subur sangat…lambat masuk air..jawabnya mengandunglah kakak”. “bagaimana nak masuk tempat macam ini”. “Okaylah kakak yang masukkan.. M…relax saja”. Kainnya diselak ke atas t-shirtnya tidak dibuka, perlahan-lahan ia menurunkan buritnya kebawah mukanya memandang kearah aku. Bila saja kepala kotelku bertemu dengan buritnya. Dia memegang kotel aku dan di tenyeh-tenyehnyanya keburit…..ngilu dan sedap. Diturun lagi kebawah dan sedikit-dikit kotel aku mula memasuki buritnya. Terasa kasar, dan kepala kotel aku pedih sedikit.”masih kurang air” katanya. Ia mula mengerak-gerakkannya turun dan naik sambil aku memegang punggungnya. Sesekali ia menjatuhkan pungungnya dengan memasuki buritnya sepenuh dan berehat seketika di atas peha aku. Berat nak mampus.[kami tidak melakukan adegan cium, aku sendiri tidak tahu sebab]
Aku tak tahu berapa stroke yang dah dibuat aku rasa tak lebih dari sepuluh kali. “kak air saya nak keluar”. Ia mengangkat segera buritnya dan memegang kuat kepala pelir aku… sakit sangat sehingga aku mengeliat. Hilang syok aku dan air tak jadi keluar. Ia memulakan semula dengan menurunkan buritnya kepelir aku dan acara turun naik dilanjutkan. Tapi kali ini aku benar-benar tak tahan. “Kak saya dah tak boleh control….” tiba-tiba saja air mani aku memancut kedalam buritnya. Dan lubang burit tiba-tiba menjadi licin dan tak rasa apa-apa lagi. Proses turun naik kali kedua juga aku rasa tak sampai 10 kali dan jumlah masa persetubuhan, aku rasa tak sampai 2 minit. “Kenapa pancut dalam” “tak tahanlah kak….langsung tak boleh control.” “kenapa cepat sangat” “mana saya tahu tiba-tiba je keluar” ” M….kakak belum puas lagi”. “lain kali je lah kak sudah tengah malam ni….nanti mak saya marah”. “okay…..M..mesti janji…M…masih ada lagi hutang satu kali dengan kakak”. Sebelum pulang mak janda menyerahkan RM 50 kepada aku. Aku kata duit tadi ada lagi RM 50. Jawabnya tak apalah, gunalah buat belanja.
Dalam perjalanan pulang, banyak perkara bermain dalam fikiran aku, kesal, rasa bersalah dan takut. Bagaimana kalau mak janda termengandung. Kenapalah aku tak boleh control sangat sehigga terpancut kedalam.
Sampai dirumah jam sudah pukul 3 pagi. Mak aku bising…kerana lambat balik. Aku tak dapat tidur sehigga pagi, kerana rasa bersalah dan kesal yang amat sangat. Teruna aku hilang hanya kerana sedikit wang, kenapa aku tak terus pulang selepas siap kerja, kenapa aku susa-susah sangat nak mandi dulu dan bermacam-macam lagi aku fikirkan. Pelir aku terasa gatal-gatal dan lubangnya terasa geli-geli. Dua tiga kali aku ke bilik air cuba nak kencing tapi tak keluar.
RM 100 di dalam poket aku, apakah itu bayaran atas kerja yang aku lakukan atau bayaran sex yang aku beri. Jika bayaran kerja, mustahil sebegitu banyak. Untuk menghilangkan rasa bersalah aku katakan pada diri aku yang aku di rogol. Bermakna aku tidak perlu menanggung apa-apa.
Selepas peristiwa itu, aku jadi malu sendiri. Aku tidak lagi kerestorannya untuk minum tea ais. Bila kawan-kawan aku mengajak kesana, aku beri berbagai-bagai alasan. Sekali-sekali terfikir oleh aku untuk keluar mencari kerja kelain-lain tempat. Asalkan jangan tinggal di Kampong aku. Tapi nak kemana!!!!!
Apabila keputusan SPM di keluarkan, aku ditawarkan untuk melanjutkan pelajaran ku di sebuah bandar yang jauhnya 300km dari kampong aku. Lega sungguh…..
Sesekali aku pulang, aku tidak pernah kerestorannya, sehiggalah aku bekerja. Apa yang aku tahu selepas beberapa bulan peristiwa itu Mak janda kawin sekali lagi, dengan seorang tokoh korprat yang berjaya [isteri kedua].
Kesan dari apa yang berlaku, minat aku lebih kepada perempuan yang berumur. Under 20 langsung tak minat yang paling aku suka Over 30 – 45. Aku cepat terangsang apabila melihat perempuan jenis ini
450 notes · View notes
uonlyforme · 9 months
Text
fantasi family idaman😁 part 1
Pada satu hari....aku main phone di bilik....bilik aku sebelah je dengan bilik kakak madiah....bilik air berkongsi dengan bilik kakak madiah....aku scroll instagram nadia untuk lancap....nadia ni dah lama aku guna pic nadia untuk lancap....masa aku lancap pic nadia tiba² pintu bilik aku dibuka oleh kakak madiah....aku terkejut lalu menutup batang aku yang keras dengan selimut....kakak madiah tanya buat apa tu...ingatkan aku tiada di bilik....kenapa kunci pintu bilik air belah kakak madiah punya....aku kata lupa nak buka masa selesai mandi tadi....kakak madiah nak mandi....sebelum kakak madiah keluar bilik aku....kakak madiah ternampak batang aku yang keras disebalik selimut....kakak madiah tersenyum dan tanya apa yang bawah selimut tu....aku gelisah untuk kata....takut kakak madiah bagitau ibu sukiah....kakak madiah duduk sebelah aku di katil....kakak madiah minta izin aku untuk tengok benda dibawah selimut....aku kata janji jangan bagitau sesiapa....kakak madiah janji....aku buka selimut tunjuk batang keras....kakak madiah terkejut dan kagum melihat batang aku....kakak madiah tanya kenapa keras batang ni....aku pun tunjuk pic nadia yang aku buat modal lancap....kakak madiah tanya pic nadia ke buat batang keras....aku jawab ye....kalau tengok kakak madiah batang keras tak....aku jawab kalau tengok kakak madiah lagi batang keras....kakak madiah tersenyum dengan jawapan aku....kakak madiah kata dah tak payah pakai pic nadia untuk lancap....kakak madiah ada untuk lancap aku....kakak madiah minta nak pegang batang....aku beri kakak madiah pegang dan belai batang aku....kakak madiah pandai gosok batang aku....aku tak tahan nak pancut....aku minta kakak madiah berhenti lancap batang tapi kakak madiah enggan....aku terpancut dekat muka dan tudung kakak madiah....kakak madiah tersenyum dipancut....lain kali kalau nak lancap minta kat kakak madiah je....
Tumblr media
kakak madiah minta diri keluar bilik aku dan  tinggal aku yang separa bogel di katil....Btw family aku semua perempuan....aku sorang je laki....kakak aku yang lain semua dah kahwin cuma tinggal madiah je tak kahwin dan masih dara lagi....hehehe....aku rasa stim balik bila teringat kakak madiah lancap batang aku....aku pun try intai kakak madiah mandi tapi tak berhasil....aku ketuk pintu bilik air kakak madiah mandi masa tu....pintu bilik air dibuka kakak madiah.... alangkah terkejut melihat kakak madiah bogel depan aku....kakak madiah tanya kenapa ni....aku jawab stim lah....meh sini kakak madiah tolong....kakak madiah pegang batang dan bawa aku masuk dalam bilik air....aku dan kakak madiah cium mulut....terasa hangat bila dicium.....kakak madiah gosok dan mengulum batang....aku mendesah dengan begitu kuat.... kakak madiah mula tak keruan bila dengar aku mendesah....kakak madiah tonggengkan bontot dan menyuruh aku fuck bontot dia....aku halakan batang ke lubang bontot kakak madiah....masih ketat lagi lubang bontot kakak madiah ni puji aku....kakak madiah tersenyum dengar pujian aku....aku tak dapat menahan nikmat bila fuck bontot....aku minta nak fuck pantat kakak madiah....kakak madiah tak bagi fuck situ sebab masih dara lagi....aku lajukan henjut bontot sebab dah geram sangat dengan kakak madiah tak bagi fuck pantat....aku tampar² bontot kakak madiah....kakak mendesah ahhhh sakitlah....aku henjut lagi sampai aku sendiri menjerit kesedapan sambil memanggil2 nama kakak madiah....akhirnya aku terpancut dalam bontot kakak madiah....kakak madiah suruh aku merahsiakan perkara ini dan jangan bagitau sesiapa...ini adalah rahsia antara aku dan kakak madiah....aku dan kakak madiah mandi bersama....dah selesai aku pun ke bilik aku dan merehatkan diri...first time aku fuck perempuan sungguh nikmat rasanya...
1K notes · View notes
andromedanisa · 3 months
Text
Allaah itu segalanya ya. disaat kamu tidak tahu harus bercerita kepada siapa, kamu memilih riuh bercerita, mengadu semuanya kepada Allaah. disaat kamu terdesak dan nggak tau minta tolong ke siapa, kamu memilih untuk menangis, mengiba, meminta pertolongan kepadaNya. disaat kamu sedang berseteru dengan makhluk ciptaanNya, dan kamu di pihak yang terdzolimi namun tak ada yang membelamu. kamu memilih untuk menyerahkan semuanya kepada Allaah.
kamu tahu dan sangat paham, sebesar apapun upayamu hanya Allaah yang bisa menyembuhkan, menolong, menyelamatkan, memberikan solusi, memberikan jalan keluar, memberikan rasa tenang dan kelapangan dari seluruh tanda tanyamu.
memang jalan keluar tidak terjadi saat itu juga. tidak terjadi saat kamu meminta kepadaNya. namun terkadang jalan keluar akan terjadi saat kamu diberikan kemampuan untuk sekadar bertahan melalui hari-harimu yang begitu berat tersebut. kamu tidak akan dibiarkan olehNya berjalan sendiri dengan perasaan takut, dengan khawatir, atau hal yang membuatmu resah.
pertolongan Allaah akan selalu datang disaat yang tepat, diwaktu yang kamu sendiri tidak bisa membayangkannya kapan hal itu akan datang. dan kamu akan dibuat takjub.
rasa sabar, tenang dan gigih dalam bertahan barangkali salah satu pertolongan Allaah untukmu. bertahan agar kau lebih kuat, bertahan karena sebentar jalan keluar akan terlihat, bertahan karena memang pertolongan Allaah itu sangat dekat.
disaat kamu merasa dunia sedang tidak baik-baik saja, kamu masih punya Allaah untuk tetap merasa baik-baik saja. sebab apa yang menjadi khawatirmu bila seluruh dunia dan seisinya Allaah berkuasa atas semuanya. Allah berkehendak sesuai dengan kehendakNya. tidak ada satupun yang terluput dalam pandangan Allaah. maka tenanglah wahai jiwa-jiwa yang mengaku bertauhid kepadaNya. ada Allaah dan itu lebih dari cukup.
berdoalah, memintalah yang banyak kebaikan kepadaNya, tanpa sekat, tanpa malu. sebab diri kita disemesta yang luas ini amatlah kecil dan begitu tak berdayanya. maka andalkan Allaah dalam hal apapun. bahkan kamu sampai sejauh ini tentu itu semua karena pertolongan Allaah dan kebaikan Allaah yang begitu luas kepadamu. rasa syukur yang membedakan seseorang merasa begitu lapang dalam menjalani kehidupannya. maka melembutlah wahai diri, melembutlah...
181 notes · View notes
fazlyaqilah1987 · 3 months
Text
Namaku Raznizan tetapi keluargaku memanggilku dengan panggilan adik, aku berumur 17 tahun dan aku adalah anak bongsu daripada 2 beradik. Kakakku berumur 20 tahun, baru tiga bulan berkahwin dan masih tinggal bersama kerana suaminya seorang kapten sebuah kapal pelayaran. Suaminya akan pulang tiga bulan sekali dan kini sudah hampir dua bulan suaminya belayar. Ibuku pula berumur 39 tahun, semenjak ayahku berkahwin lagi ibu mula menjadi pendiam dan selalu menanggis. Aku merasa sangat marah pada ayah tetapi aku tidak dapat berbuat apa-apa walaupun aku merasa sedih dan kasihan melihat ibu yang kesepian kerana ayah sekarang jarang pulang ke rumah. Pengalamanku ini bermula ketika aku sedang menunggu keputasan peperiksaan SPM.
Pada suatu hari, nenekku yang berumur 54 tahun itu meminta aku menemaninya kerana anaknya iaitu pakcikku tiada di rumah. Nenekku ini masih cantik walaupun sudah berumur kerana nenek pandai menjaga tubuh badannya. Tubuh nenek gempal sedikit tetapi tidaklah gemuk, buah dadanya yang sudah lanjut itu memang besar dan punggungnya juga besar serta lebar. Dahulu nenek bekerja sebagai pembantu pengurus di sebuah bank. Nenek dahulu suka memakai baju kebaya yang agak ketat membuatkan buah dada serta punggung besarnya jelas kelihatan walaupun perutnya sedikit buncit. Pakcikku yang tinggal bersama nenek pulang ke kampung isterinya selama tiga hari. Nenek yang takut tinggal kesorangan mengajakku tidur di rumahnya kerana atukku sudah lama meninggal dunia. Petang itu aku ke rumah nenek setelah memberitahu dan meminta izin dari ibu.
Pada malamnya selepas makan bersama nenek, aku menonton tv dan nenek yang baru selesai mengemas di dapur datang duduk di sebelahku. Aku dan nenek berbual-bual sambil menonton tv, ketika berbual itu aku sempat melihat muka nenek yang sudah ada sedikit kedutan itu kelihatan masih cantik dan kelihatan lebih muda dari umur sebenarnya.
“Adik… nenek masuk tidur dahulu la, ngantuk pula rasanya.” Kata nenek setelah agak lama berbual denganku.
“Ye la nek…” Jawabku sambil memandang punggung besar nenek yang bergegar-gegar di sebalik kain batik yang dipakainya ketika nenek masuk ke dalam biliknya. Memag dari dahulu lagi aku tertarik pada punggung dan buah dada nenek yang besar itu.
“Adik… tolong nenek boleh….” Nenek memangilku setelah hampir setengah jam aku menonton tv. Aku terus bangun lalu mamatikan suis tv dan aku terus masuk ke dalam bilik nenek yang tidak berkunci itu.
“Tolong apa nek…?” Tanyaku pada nenek yang sedang terbaring di atas katilnya.
“Tolong picitkan badan nenek ni, lenguh pula rasanya… tak boleh nak tidur…” Minta nenek sambil berpusing dan meniarap.
Aku naik ke atas katil dan duduk disebelah nenek sambil melihat punggung nenek yang besar itu. Punggung nenek yang kelihatan masih pejal dan masih sedikit lentik itu membukit tinggi. Tubuh nenek kelihatan masih menarik, mungkin kerana nenek hanya ada seorang anak dan atukku pula meninggal ketika nenek masih muda.
Aku mula selakkan baju t-shirt nenek ke atas lalu aku lumurkan minyak yang diberinya ke belakang tubuh nenek yang tidak memakai coli itu. Aku terus menggosok belakang nenek dengan lembut dan nenek memalingkan mukanya ke arahku dengan mata yang separuh terpejam. Aku mula merasa ghairah dan sedikit terangsang apabila melihat nenek dalam keadaan begitu. Aku mula teringat dan mula terbayangkan kembali cerita lucah yang menunjukkan lelaki dan perempuan sedang mengadakan hubungan seks.
Aku selalu menonton cerita lucah apabila bersorangan di rumah, aku merasa ghairah sekali dan mula terfikir untuk cuba merangsang nafsu nenek. Aku terus menggosok belakang badan nenek sambil memikirkan cara untuk merangsang nafsu nenek. Perlahan-lahan aku menyelak kain batik nenek hingga terserlah pehanya yang berisi dan gebu itu di depan mataku. Aku sapukan minyak pada peha nenek lalu aku lurutkan hingga ke hujung jari kakinya berulang kali.
“Sedapnya adik… gosok macam tu la…” Tiba-tiba nenek bersuara. Aku bertambah semangat, aku mengurut dari kaki hingga ke peha nenek dengan agak kuat dan aku melihat nenek menggerak-gerakkan punggungnya.
“Perlahan sikit adik… jangan kuat sangat…” Minta nenek dengan matanya terpejam rapat. Aku memperlahankan urutanku dan mula menggosok perlahan kaki serta pehanya. Aku memberanikan diri mengambil kesempatan dengan menggerakkan tanganku menggosok lembut hingga ke pangkal peha nenek lalu turun kembali ke kakinya.
“Mmmmm…. ohhhh…” Nenek mengeluh perlahan, keluhannya seolah-olah satu keluhan kenikmatan yang menambahkan lagi keberanianku.
Aku mula mengusap lembut peha nenek, semaki lama semakin ke atas dan perlahan-lahan aku mula menyentuh sedikit ke celah kelengkangnya. Aku memberanikan lagi diriku dengan menyelak kain batik nenek ke atas lagi dan terus mengusap lembut peha di celah kangkangnya. Aku dapat melihat sedikit belahan punggungnya yang putih dan gebu itu kerana nenek tidak berseluar dalam. Nenek membuka sedikit kangkangnya apabila tanganku sampai ke celah kangkangnya. Aku teruskan usapankan sehingga jari-jariku menyentuh sedikt punggung gebu nenek, nenek membiarkannya dan jari-jariku kini tersentuh sedikit bawah cipapnya. Pada mulanya nenek terus menggerakkan punggungnya tetapi kemudiannya nenek berhenti menggerakkan punggungnya apabila jari-jariku mula menyentuh bibir cipapnya.
“Adik… jangan sampai kat situ…. jangan…jangan gosok kat situ…” Nenek bersuara dengan nada merintih tetapi nenek tidak pula menepis tanganku supaya aku berhenti dari menyentuh bibir cipapnya.
Aku semakin berani dan bertambah terangsang, aku teruskan usapan lembutku di cipap nenek sehingga cipapnya mula terasa basah dan semakin lama semakin banyak mengeluarkan lendirnya. Aku tahu nenek sudah terangsang dengan usapanku di cipapnya, aku memainkan jariku di kelentitnya yang sudah membesar dan mengeras itu. Nenek menggerakkan semula punggungnya mengikut rentak gentelan jariku di kelentitnya.
“Uuuh… uhhh…” Nenek mengerang perlahan ketika aku melajukan lagi gentelan jariku di kelentitnya.
“Adik… jangan… jangan dik, uhhh… uhhh…” Aku tidak dapat bertahan lagi, aku lepaskan jariku di kelentitnya dan menyentuh bahu nenek untuk menelentangkannya.
Aku cuma menyentuh lembut untuk memalingkannya tetapi nenek terus berpusing terlentang dengan matanya terpejam rapat dan tangannya menutupi kedua-dua buah dadanya yang besar itu kerana baju nenek sudah terselak ke atas. Walapun buah dadanya di tutup dengan tapak tanganya, tetapi aku masih dapat melihat separuh buah dadanya kerana buah dada nenek sungguh besar. Nenek tidak bersuara dan membiarkan sahaja aku mengalihkan tangannya dari menutupi buah dadanya. Aku mula meramas-ramas buah dada nenek yang besar itu, buah dada nenek terasa sungguh lembut walaupun sudah tidak pejal lagi. Nenek memalingkan mukanya ke tepi, tidak memandangku mungkin kerana merasa malu. Aku meletakkan jariku di alur bibir cipap nenek lalu memainkan jariku di cipapnya.
“Arrrgghhhh…” Nenek merintih kenikmatan membuatkan aku sudah tidak dapat mengawal nafsuku lagi dan aku tahu dalam keadaan begini nenek akan merelakan aku untuk menyetubuhinya. Muka nenek masih lagi berpaling, tidak memandangku dan ini memberikan aku peluang untuk menanggalkan pakaianku. Dengan cepat aku menanggalkan seluruh pakaianku dan setelah berbogel, aku terus menindihi tubuh nenek. Sebelah tanganku memaut tubuh nenek, kakiku berusaha mengangkangkan kakinya dan sebelah tanganku lagi memegan batangku lalu di halakan ke cipapnya. Batangku kini menyentuh bibir cipapnya dan nenek cuba meronta tetapi rontaannya amat lemah.
“Adik… adik tak bolehhh…” Tiba-tiba nenek bersuara tetapi suaranya terhenti apabila kepala batangku mula menguak masuk ke dalam cipapnya.
Oleh kerana cipap nenek sudah basah dan berlendir, batangku dengan mudah menerobos masuk ke dalam lubang cipapnya. Aku menekan batangku masuk hingga rapat ke pangkal batangku, nenek berhenti meronta dan terus terdiam. Aku mula menggerakkan punggungku turun dan naik membuatkan batangku keluar masu ke dalam cipap nenek. Tubuh nenek hanya kaku, membiarkan aku menikmati cipapnya dan nenek tidak menunjukkan sebarang tindak balas dari tujahan batangku di dalam cipapnya. Tanganku pula meramas-ramas buah dada nenek dan mengentel-gentel puting buah dadanya. Nenek tetap mendiamkan diri dan aku melihat air mata nenek meleleh keluar dan mengalir laju di pipinya.
Aku yang baru pertama kali merasa kenikmatan dari cipap perempuan walaupun cipap itu adalah cipap nenekku sendiri bertambah ghairah dan henjutanku semakin laju. Nenek menutup mukanya dengan kedua-dua tangannya, aku tetap meneruskan henjutanku dan aku mula merasa air maniku hendak terpancut keluar.
“Arrrgghhh… nek… sedapnya…. adik nak pancut niiii….” Aku mengerang apabila merasa air maniku hendak terpancut keluar. Nenek cuba menolak aku tetapi aku memeluk kuat tubuhnya dan menekan batangku semakin dalam. Air maniku memancut laju keluar dengan banyaknya ke dalam cipap nenek sehingga meleleh keluar membasahi pehanya.
“Adik…apa adik dah buat pada nenek ni… adik jahat…” Nenek menolak tubuhku dari terus menindihi tubuhnya.
Aku merebahkan tubuhku di sebelah nenek dan terus memeluk tubuhnya dengan perasaan yang sungguh puas. Nenek masih menangis tanpa bersuara dan hanya terbaring kaku, aku yang mula merasa takut dimarahi nenek terus keluar dari biliknya. Malam itu baru aku tahu kenikmatan sebenar apabila dapat bersetubuh dengan perempuan. Selama ini aku hanya melihat dari cerita lucah dan sekarang aku dapat merasainya. Aku berbaring di atas sofa sambil mengenangkan apa yang telah aku lakukan sebentar tadi pada nenek.
Apabila aku bayangkan kembali tubuh nenek yang gempal dan gebu itu, batangku kembali mengeras. Kalau di ikutkan hatiku, aku mahu menyetubuhi lagi nenek malam itu tetapi aku merasa takut di marahinya. Aku juga takut jika nenek melaporkan pada polis atau memberitahu ibu, tentu malu besar aku nanti. Aku mula merasa sedikit menyesal kerana menyetubuhi nenek, namun aku tidak dapat melarikan diri lagi kerana perkara itu sudah berlaku. Malam itu aku tertidur di atas sofa dan tidak tidur di dalam bilik yang sudah di sediakan nenek untukku.
“Adik… bangun… kenapa tidur di sini…?” Aku terjaga apabila nenek mengejutkan aku, pagi itu aku bangun tidur agak lewat kerana persetubuhanku dengan nenek malam tadi membuatkan aku merasa sangat letih. Aku tergamam apabila melihat nenek berada di sebelahku, aku tidak tahu bagaimana untuk berhadapan dengan nenek. Aku malu untuk bertentang mata dengan nenek kerana aku takut nenek akan memarahi aku.
“Letih sangat ke hingga tak sedar hari dah siang…? Dah… bangun, pergi mandi, lepas tu sarapan… nenek tunggu kat dapur…” Kata nenek sambil tersenyum membuatkan aku merasa lega kerana nenek tidak memarahiku.
Aku hanya diam sahaja sambil melihat lenggokkan punggung besar nenek yang berjalan ke dapur, nenek bersikap seperti biasa seolah-olah tiada apa yang berlaku. Aku bangun lalu ke bilik air dan terus mandi, selesai bersiap aku terus menuju ke meja makan. Aku mencuri pandang ke arah nenek dan nenek kelihatan seperti biasa namun jantungku tetap berdebar-debar.
“Tak sedar cucu nenek sudah dewasa dan jahat pulak tu…” Tiba-tiba nenek berkata membuatkan jantungku semakin kuat debarannya.
“Maafkan adik nek… malam tadi adik tak sengaja… adik tak…”
“Dah la… benda dah terjadi… lupakan saja…” Kata nenek ringkas memotong kata-kataku lalu terus berlalu dan baring di atas sofa sambil menonton tv. Aku duduk bersarapan seorang dan setelah selesai, aku bangun lalu menuju ke bilikku.
“Adik…tolong picitkan kepala nenek, nenek pening kepala la…” Panggil nenek. Aku terus menuju ke sofa lalu merapati nenek, aku memicit-micitkan dahinya dan nenek memejamkan matanya. Aku merasa sungguh lega kerana nenek tidak memarahiku dan ini membuatkan aku merasa bernafsu kembali terhadap nenek. Ketika memicit kepala nenek, aku memandang tubuh nenek yang sedang terbaring di atas sofa.
Batang aku mula mengeras apabila aku bayangkan kembali kejadian malam tadi, aku ingin mengulanginya lagi kerana nenek tidak memarahiku. Aku rasa nenek tidak marah kerana nenek juga merasa kenikmatnya yang sudah lama tidak dirasainya. Aku tersenyum sendirian dan bertekad akan mengulanginya lagi sebentar nanti. Aku akan cuba merangsang nenek lagi agar nenek sanggup bersetubuh denganku.
“Adik… apa perasaan adik setelah apa yang adik buat pada nenek malam tadi.” Aku terkejut dengan soalan itu tetapi aku cuba menenangkan diriku.
“Adik…err… adik sayang nenek…” Jawab ku.
“Itu saja ke…?” Tanya nenek dengan tenang.
“Nenek cantik… adik tak tahan tengok nenek, rasa nak peluk dan rasa nak…”
“Rasa nak apa…? nenek ni kan sudah tua… sanggup adik buat macam tu kat nenek. Takpe la… malam ni adik boleh tidur dengan nenek, tapi… jangan beritahu kat sesiapa tau…” Aku hanya mengganguk-anggukkan kepalaku. Tiba-tiba nenek memusingkan tubuhnya menghadap aku yang sedang duduk di atas lantai sebelahnya lalu memaut leherku dan terus mencium pipiku.
“Jom kita masuk dalam bilik… adik buat nenekk macam malam tadi…” Aku terkejut bercampur gembira mendengar kata-kata nenek, tanpa segan silu nenek mengajakku ke biliknya.
“Adik… adik tolong puaskan nenek, dah lama nenek tak merasa kenikmatan seperti malam tadi…” Kata nenek setelah berada di dalam biliknya, nenek mula membuka baju t-shirtnya lalu menanggalkan colinya sendiri sehingga memdedahkan buah dadanya yang besar itu. Dengan jelas aku dapat melihat buah dadanya yang besar dan sudah lanjut itu. Walaupun buah dada nenek agak ke bawah, tetapi kebesaran buah dadanya membuatkan aku terangsang kuat. Batangku bertambah mengeras ketika nenek memusingkan tubuhnya lalu melurutkan kainnya menampakkan punggungnya yang berbalut seluar dalam putihnya.
Nenek menanggalkan seluar dalamnya perlahan-lahan membuatkan punggung lebarnya yang besar dan gebu itu terpampang di depan mataku. Nenek terus menuju ke katil lalu baring terkangkang, cipapnya sungguh tembam dihiasi bulu nipis yang di jaga rapi.
“Bukalah seluar dan baju adik tu… puaskan nenek… nanti nenek hadiahkan lubang ketat nenek…” Kata nenek dengan suara yang manja dan mengoda. Aku tidak bebrapa faham sebenarnya apa yang di katakan nenek dengan lubang ketat itu, namun kerana nafsuku sudah terangsang kuat, aku tidak perdulikan semua itu.
Aku terus menanggalkan pakaianku lalu berbaring disebelah nenek, aku mula memeluk tubuh nenek dan terasa batangku mencucuk pada tepi tubuhnya. Aku meraba-raba buah dada nenek lalu meramas-ramas serta mengentel puting buah dadanya dengan penuh bernafsu. Nenek mula mengerang kenikmatan dan aku membawa kepalaku ke celah kangkangnya lalu menjilat cipapnya.
“Ohhhh… emmmmm…. se…sedapnya dikkkk… ahhhh…” Beberapa minit kemudian, nenek mengerang kuat dan tubuhnya mula mengejang. Nenek sampai kemuncak klimaksnya dengan mengepit kepalaku dengan pehanya berserta cairan dari dalam cipapnya mula meleleh keluar.
“Adik…masukkan batang adik dalam cipap nenek sekarang…” Minta nenek, aku merangkak naik menindihi tubuh nenek lalu menekan batangku masuk ke dalam cipapnya.
“Arrrgggg…” Kepala nenek terdonggak ke atas apabila aku menekan masuk sampai habis terbenam batangku ke dalam cipapnya. Aku terus mengerakkan batangku menujah cipapnya dan nenek memaut leherku sambil punggungnya digerakkan mengikut rentak tujahan batangku.
Kali ini aku dapat bertahan lebih lama, setelah agak lama aku menujah cipapnya sehingga tubuhnya terhenjut-henjut, tiba-tiba nenek mengerang kuat dan serentak dengan itu tubuhnya mengejang. Aku merasa batangku yang terbenam di dalam cipap nenek basah dan di kemutnya kuat. Nenek telah sampai ke puncak klimaksnya lagi, tubuh nenek tersentak-sentak dan aku menbiarkan nenek puas dengan puncak klimaksnya.
“Nenek dah puas… sekarang adik baring…” Aku terus baring dan nenek mula naik ke atas tubuhku dalam keadaan mencangkung di perutku.
Nenek memegang batangku mengarahkan ke celah kangkangnya lalu nenk duduk perlahan-lahan. Aku merasa batangku agak susah hendak masuk kerana aku merasa cipap nenek sungguh ketat. Nenek menekan lagi tubuhnya ke bawah dan akhirnya batangku perlahan-lahan terbenam di dalam cipapnya. Punggung nenek kini rapat di pehaku dan aku melihar muka nenek berkeriut seolah-ola sedang menahan kesakitan. Buat seketika nenek tidak bergerak tetapi aku merasa batangku di cengkam kemas di sertai kemutan-kemuatan di batangku.
“Sedap tak lubang ketat nenek…?” Tanya nenek membuatkan aku merasa hairan kerana cipap nenek sebelum ini tidak seketat ini.
“Sedapnya nek… ketatnya, tetapi kenapa rasa lain sikit nek…?” Tanyaku pula kerana aku merasa sedikit kelainan ketika aku memeasukkan batangku ke dalam cipapnya tadi. Nenek hanya tersenyum lalu mula mengerakkan tubuhnya turun naik perlahan-lahan sambil tanganya memainkan kelentitnya sendiri.
Aku merasa sungguh sedap dengan kemutan lubang cipap nenek yang ketat ini, aku melihat tangan nenek bergerak laju di kelentitnya dan pergerakkan tubuhnya turun naik juga bertambah laju.
Tiba-tiba aku terpandang cipap nenek yang sedikit terbuka itu tidak dimasuki batangku. Aku memerhatikan betul-betul dimanakah batangku kini berada, aku terkejut apabila melihat batangku yang keluar masuk itu berada di dalam lubang dubur nenek. Baru aku faham kata-kata nenek, inilah lubang ketat yang dimaksudkannya.
“Nek… itukan lubang dubur nenek… ohhhh…. nek…” Aku bertanya sambil mengerang kerana kenikmatan lubang dubur nenek mula membuatkan air maniku mula terasa hendak terpancut.
“Iya… inilah lubang ketat yang nenek nak hadiahkan buat adik kerana sudah memuaskan nenek… sekarang nenek akan puaskan adik pulak…” Jawab nenek sambil melajukan lagi pergerakakannya sehingga punggungnya bergegar-gegar.
Aku sudah tidak dapat betahan lagi, aku menarik kuat pinggang nenek rapat ke celah kangkangku membuatkan batangku terbenah lebih dalam ke dalam lubang dubur nenek. Serentak denga itu, terpancutlah air maniku ke dalam dubur nenek dan nenek rebah di atas tubuhku. Aku memeluk kuat tubuh gempal nenek sehingga buah dadanya terpenyek di dadaku. Aku memancukkan air maniku sambil menekan-nekan kuat batangku ke dalam dubur nenek sehingga habis.
“Sedap tak dik…?” Tanya nenek setelah aku melongarkan pelukkanku.
“Sedap nek…puas sungguh adik rasa hari ni….” Jawabku lemah. Selama tiga hari aku berada di rumah nenek, aku selalu bersetubuh dengan nenek dan lubang dubur nenek pasti menjadi tempat untuk aku memancutkan air maniku. Nenek juga banyak mengajarku bagaimana cara-caranya untuk memuaskan nafsu perempuan.
Setelah pakcikku pulang, pagi itu aku pulang ke rumah dengan penuh kepuasan kerana subuh tadi aku sempat menyetubuhi nenek sebelum pakcikku sampai ke rumah. Sampai di rumah, aku melihat kereta kakakku tiada dan rumahju sepi. Aku berfikir ibu dan kakak keluar jadi aku terus masuk ke dalam dan ke ruang tamu untuk berehat. Kepenatan bersetubuh dengan nenek masih terasa, aku merebahkan tubuhku di atas sofa sambil mengingati kembali persetubuhanku dengan nenek. Tiba-tiba aku melihat ibu muncul dari bilik mandi di dapur. Pada mulanya aku ingin menegur ibu tetapi niatku tertanguh apabila melihat tubuh ibu yang keluar dari bilik mandi itu hanya berbalut kain tuala yang tidak begitu lebar.
Buah dada ibu yang membusung besar itu seakan-akan mahu terkeluar dari lilitan kain tuala kecilnya. Kain tuala itu hanya menutupi separuh dada ibu sehingga ke pangkal pehanya sahaja. Tidak pernah aku melihat ibu dalam keadaan begitu kerana selama ini ibu selalunya berkemban dengan kain batik. Mungkin disangkakannya tiada orang di rumah, jadi ibu berani berkemban dengan tuala kecilnya sahaja. Aku mendiamkan diri dan cuba sembunyikan sedikit tubuhku kerana aku mula merasa ingin melihat tubuh ibu. Jantungku bergerak laju apabila melihat ibu membungkukkan tubuhnya menonggeng betul-betul mengadapku untuk mengambil seluar dalamnya yang terjatuh ke lantai. Dengan jelas aku dapat melihat separuh punggung ibu dan aku juga dapat melihat sedikit cipapnya dari belakang. Ibu bangun lalu melangkah masuk ke dalam biliknya, aku melihat lengokkan punggung ibu yang besar itu begoyang-goyang. Walaupun punggung ibu tidak selebar punggung nenek tetapi punggung ibu kelihatan lebih lentik kerana punggung ibu tonggek sedikit.
Sebelum masuk ke dalam biliknya, ibu melepas kain tuala diri tubuhnya lalu menyidai di pintu biliknya dalam keadaan telanjang bulat. Batangku terus mengeras kerana nafsuku terangsang kuat apabila melihat tubuh ibu yang cantik serta gebu itu dari belakang. Ibu mengiring sedikit ketika menyidai kain tualanya dan aku dapat melihat buah dada kirinya dengan jelas. Kulit tubuh ibu begitu bersih, bentuk tubuhnya masih cantik walaupun tubuhnya agak berisi namun pinggangnya yang ramping itu membuatkan punggungnya yang tonggek itu kelihatan lebar dan pejal. Ibu melangkah masuk ke dalam biliknya lalu menutup pintu biliknya.
Aku mula bayangkan betapa nikmatnya jika aku dapat menyetubuhi ibu, aku mengusap batangku yang sudah terpacak keras di dalam seluarku perlahan-lahan sambil menbayangi tubuh ibu. Tak berapa lama kemudian, aku terdengar suara ibu mengerang dari dalam biliknya dan aku terus bangun lalu menuju ke bilik ibu. Aku mengendap dari celah lubang kunci pintu bilik ibu dan aku dapat melihat ibu sedang terbaring di atas katil dengan kakinya terkangkang luas. Aku terperanjat apabila melihat ibu memainkan jarinya di celah kangkangnya sendiri.
Walaupun tidak berapa jelas tetapi aku dapat melihat ibu mengusap cipap serta kelentitnya dengan penuh ghairah dan kepalanya terdongak keatas. Aku tahu ibu terangsang kerana ayah jarang pulang ke rumah untuk memuaskan nafsunya. Jika ayah pulang pun, aku tidak tahu sama ada ayah puaskan ibu atau tidak kerana mereka selalu bertengkar akibat ayah berkahwin lagi. Mungkin kerana nafsu ibu tidak terpuaskan, ibu selalu termenung dan suka menyendiri berkurung di dalam biliknya. Jarang sekali ibu duduk berborak bersama aku atau kakak, ibu juga jarang tersenyum sekarang ini. Aku berlalu dari pintu bilik ibu perlahan-lahan lalu ke pintu depan rumahku dan berpura-pura baru pulang.
“Ibu… ibu… adik pulang ni…” Laungku kuat.
“Ib…ibu dalam bilik ni…” Terdengar suara ibu dari dalam biliknya. Kemudian kelihatan ibu keluar dari bilik dengan wajah yang kemerahan, ibu hanya berkemban dengan kain batik yang disimpulkan di dadanya.
“Akak mana…?” Tanyaku.
“Kak Lia pergi keluar dengan kawannya… apa tu…?” Aku memberikan bungkusan yang di beri nenek kepada ibu.
“Dah lama ke akak keluar… akak kemana…?” Tanyaku lagi.
“Kak Lia pergi berbincang di rumah kawanya kerana mahu pergi rombongan ke Langkawi petang nanti…” Jawab ibu sambil membuka bungkusan yang di beri nenek.
“Petang nanti… berapa hari akak ke sana…” Aku memandang tubuh ibu yang berkemban itu dan mengamati setiap lekuk tubuh ibu, batangku masih mengeras kerana melihat tubuh bogel ibu tadi.
“Empat hari tiga malam katanya… nasib baik adik dah pulang, kalau tak malam ni ibu tidur sorang la… dah la, adik bawakan barang ni ke dapur ya…” Ibu berkata lalu bangun menuju ke dalam biliknya kembali. Aku membawa bungkusan itu ke dapur lalu terus masuk ke dalam bilikku dan hari itu aku tertidur beberapa jam dengan bayangan persetubuhanku dengan nenek serta dengan bayangan tubuh bogel ibu.
Petang tadi kakak pergi ke langkawi meninggalkan aku dan ibu di rumah dan pada malam itu, aku merasa begitu susah hendak tidur kerana bayangan tubuh bogel ibu bersilih ganti dengan bayangan persetubuhanku dengan nenek bermain-main di kepalaku. Aku mula memegang batangku yang dari tadi sudah mengeras itu dan terus mengusap-usapnya perlahan-lahan. Fikiran tertumpu pada bayangan tubuh bogel ibu yang aku nampak pagi tadi, buah dada serta punggung besar ibu dan cipapnya yang terselindung di sebalik tangannya pagi tadi membuatkan nafsuku membuak-buak ghairahnya. Sedang aku berkhayal sambil mengusap laju batangku, tiba-tiba pintu bilikku di buka dari luar.
“Adik… bangun, tolong temankan ibu ke dapur… ibu nak nyalakan lilin ni…” Aku mendengar suara ibu dari muka pintu bilikku.
“Kenapa ibu…” Tanyaku.
“Api takde ni…” Jawab ibu. Baru aku tahu rupa-rupanya bekalan elektrik terputus, patut la gelap semacam je malam ni. Aku tidak menyedarinya sebab aku tidak memasang lampu di dalam bilikku kerana aku lebih suka tidur di dalam gelap. Dengan batangku yang masih separuh keras di dalam kain pelikatku, aku bangun lalu mengikuti ibu ke dapur.
“Ibu takutlah gelap-gelap ni… adik temankan ibu tidur di bilik ye..” Aku merasa sedikit terkejut dengan permintaan ibu namun perasaan gembira turut di rasaiku kerana sebentar lagi aku dapat tidur bersama ibu.
“Apa nak di takutkan… ibu ni…” Jawabku sambil mengekori ibu berjalan menuju ke biliknya setelah lilin di nyalakan.
Setelah tiba di dalam biliknya, ibu meletakkan lilin itu di atas meja soleknya lalu merebahkan tubuhnya terlentang di atas katil.
“Mana adik nak tidur ni…” Tanyaku kerana aku ingin tahu tempat untuk aku tidur, aku sebenarnya ingin sangat tidur bersama ibu di atas katilnya.
“Eh… mana lagi, sini la… kenapa, malu nak tidur dengan ibu..?” Ibu berkata sambil menepuk tilam di sebelahnya.
“Tak la… segan je…” Jawabku lalu baring di sebelah ibu dan aku merasa sungguh gembira kerana dapat tidur di sebelah ibu.
Ibu hanya tersenyum lalu mengiring membelakangiku, aku juga turut mengiring mengadap ibu yang berkain batik dan berbaju t-shirt itu. Di sebalik kesamaran cahaya dari lilin itu, jelas kelihatan punggung besar ibu kelihatan lebih tinggi dari bahunya kerana pinggangnya yang ramping itu. Punggung ibu yang lebar dan besar itu memang tonggek, apabila berjalan pasti punggungnya akan bergegar di balik kain batik yang membaluti pungungnya.
Aku berfikir bagaimana cara hendak menyetubuhi ibu sambil memandang tubuh ibu yang sedang tidur mengiring membelakangi aku itu. Setelah hampir satu jam, akhirnya aku mendapat satu akal dan aku pun sedikit demi sedikit mengesot ke arah ibu dengan harapan agar batangku yang sudah mengeras ini dapat menyentuh punggung ibu. Kehangatan tubuh ibu dapat dirasai apabila tubuhku semakin hampir dengan tubuhnya. Aku terus merapatkan lagi tubuh ke arah ibu sehingga batang kerasku berjaya menyentuh punggung ibu.
Aku membiarkan seketika kepala batangku menempel di punggung ibu lalu perlahan-lahan aku menekan-nekan batangku ke punggung ibu. Aku melihat ibu hanya mendiamkan dirinya, tidak bergerak, mungkin ibu sudah tidur. Aku semakin bernafsu dan bertambah berani, perlahan-lahan aku menarik kain batik ibu ke atas. Apabila kain batik ibu sampai ke punggungnya, aku dapat melihat keputihan dan kegebuan punggungnya kerana ibu tidak memakai seluar dalam. Aku bertambah semangat, walaupun agak susah akhirnya aku berjaya menarik naik kain batik ibu sehingga ke paras pinggangnya.
Punggung ibu yang tonggek dan lebar itu terpampang di depan mataku, aku melihat muka ibu, matanya masih terpejam menandakan ibu masih tidur. Aku menyelak kain pelikatku ke atas dan mula mendorong batangku ke celah kangkang ibu. Kaki ibu yang sedikit terkangkang itu membuatkan batangku berjaya ke celah kangkangnya. Terasa kehangatan cipap ibu menyentuh kepala batangku, tiba-tiba punggung ibu bergerak-gerak. Aku mendiamkan diri kerana takut ibu terjaga dari tidurnya dan aku juga mula merasa takut.
Aku takut dimarahi ibu dengan perbuatanku tetapi rasa takutku mula hilang apabila melihat ibu menggerakkan punggungnya ke depan dan kebelakang perlahan-lahan. Aku merasa sungguh nikmat dengan pergerakan punggung ibu itu, batang kerasku bergeser di celah punggung ibu dan kepala batangku tersentuh sedikit cipapnya. Ibu tetap mengerakkan punggungnya itu dengan mata terpejam, aku dapat rasakan cipap ibu mula basah di kepala batangku. Aku sudah tidak dapar menahan lagi dari rangsangan nafsuku, perlahan-lahan aku mengarahkan kepala batangku ke mulut cipap ibu lalu menekan masuk sedilit ke dalam lubang cipapnya.
Sedikit demi sedikit batangku masuk ke dalam cipap ibu, aku merasa cipap ibu lebih ketat dari cipap nenek dan akhirnya batangku terbenam rapat hingga ke pangkal memenuhi rongga cipap ibu.
“Mmmmmm…” Ibu mengerang perlahan dengan tubuhnya sedikit tersentak dan punggungnya tidak bergerak lagi.
Aku mendiamkan diriku kerana aku takut ibu terjaga dari tidurnya, setelah melihat tiada pergerakkan dari tubuh ibu, aku mengerakkan batangku keluar masuk perlahan-lahan di dalam cipapnya. Aku merasa cipap ibu mengemut-ngemut batangku, aku yang merasa sungguh nikmat tetap menghayunkan punggungku perlahan-lahan ke depan dan belakang membuatkan batangku keluar masuk ke dalam cipapnya.
Aku benar-benar kenikmatan walaupun aku tahu cipap itu adalah cipap ibu kandungku sendiri, tetapi nafsu sudah menguasai diriku. Kerana nafsuku itu, aku tidak peduli lagi jika ibu terjaga dari tidurnya dan tujahan batangku keluar masuk ke dalam cipap ibu semakin laju. Aku memeluk tubuh ibu dan terus meramas-ramas buah dada ibu yang masih berbalut baju t-shirtnya dan tidak bercoli itu.
“Ahhh… adik… apa adik buat ni…. uhhh… aahhhh…” Kata ibu perlahan sambil mengerang setelah terjaga dari tidurnya.
Aku tidak menjawab malah aku teruskan tujahan batangku di dalam cipap ibu semakin laju dan semakin kuat sambil meramas-ramas buah dadanya. Ibu tidak pula meronta atau melarangku dari terus menyetubuhinya, ibu hanya mendesah kenikmatan sambil menekankan punggungnya lebih rapat ke arahku membuatkan batangku masuk lebih dalam. Tiba-tiba ibu menarik tubuhnya ke hadapan membuatkan batangku terkeluar dari cipapnya, aku merasa takut kerana menyangka ibu akan memarahahiku.
“Adik… masukkan sekarang nak… puaskan ibu sekarang…” Kata ibu sambil menonggeng dalam berkeadaan seperti bersujud dan aku merasa gembira dengan permintaan ibu itu.
Punggung tonggek ibu yang melentik membuatkan aku bertambah terangsang melihat ibu dalam keadaan begitu. Aku terus bangun lalu memasukkan batangku ke dalam cipap ibu yang sedang menonggeng itu dari belakang. Dalam keadaan begini, batangku masuk lebih dalam sehingga terbenam rapat ke pangkal rahim ibu.
“Ooohhhhhhhh…” Ibu merintih kenikmatan
“Sedapnya ibu…” Kataku sambil meramas kuat punggung itu yang terlentik itu
“Adik… hayun cepat sayanggg… ibu dah tak tahannnn niiii….” Rayu ibu dan aku terus menghayun batangku keluar masuk menujah cipap ibu yang sungguh nikmat itu.
“Adikkkk… uuhhhh… sedapnya batang adikkkk… laju lagiii… ibu nak sampai niii…” Minta ibu.
Aku melajukan tujahanku, tanganku tidak henti-henti meramas-ramas punggung ibu yang besar dan lebar itu. Aku memegang pinggang ibu lalu menariknya supaya punggung ibu lebih rapat agar batangku masuk lebih dalam ke dalam cipapnya. Tiba-tiba akui merasakan batangku di kemut kuat oleh cipap ibu dan serentak dengan itu, tubuh ibua menggiggil lalu mengejang.
“Aarrrhhhh…. ohhhh…. mmmmm…” Ibu mengerang kepuasan dan punggungnya semakin dilentikkan membuatkan batangku terbenam rapat ke pangkal rahimnya. Aku dapat merasakan rongga cipap ibu semakin licin dan ada cairan yang meleleh keluar ketika aku menarik batangku.
Aku menujah kembali cipap ibu dan tujahan batangku bertambah laju kerana cipap ibu semakin licin. Aku mula tidak dapat bertahan lagi kerana merasa sungguh nikmat dengan keadaan ibu yang semakin melentikkan punggung tonggeknya yang besar itu.
“Ibuuu… adik nak pancut niii….” Rintihku apabila merasa kepala batangku semakin berkembang di dalam cipap ibu menandakan air maniku hendak terpancut keluar.
“Adikkk… jangan pancut kat dalam… nanti ibu mengandung, adik pancut kat luar…” Minta ibu,
Aku sebenarnya ingin memancutkan air maniku ke dalam cipap ibu tetapi aku juga tidak sanggup melihat ibu mengandung kerana perbuatanku dan aku juga tidak mahu menanggung risiko. Aku melajukan gerakkan batangku serta menekan batangku sedalam-dalamnya di dalam cipap ibu dan apabila aku merasa air maniku hendak keluar, dengan cepat aku menarik keluar batangku lalu di geselkan pada punggung ibu. Ibu memusingkan tubuhnya mengadapku lalu mengenggam batang dan terus melancapkan batangku dengan laju.
“Ooooohhhh… ibuuu…. sedappnyaaa….” Air maniku terus terpancut laju di muka serta di dadanya, ibu meyapu air maniku di sekeliling buah dadanya sambil tersenyum.
Aku terus rebah terlentang sebelah ibu yang masih menyapu air maniku di buah dadanya sambil mengelap muka dengan tanganya kerana muka ibu dipenuhi dengan air maniku. Kemudian ibu berbaring di sebelahku dan terus memeluk tubuhku, kepalanya diletakkan di dadaku. Aku yang keletihan memandang muka ibu yang berada di atas dadaku. Aku melihat mata ibu berair, ibu menanggis, mungkin ibu merasa menyesa namun aku membiarkan sahaja kerana aku merasa benar-benar gembira. Aku merasa gembira kerana dapat memuaskan nafsuku dengan menyetubuhi ibu dan malam itu aku tertidur dengan penuh kepuasan dalam pelukkan ibu.
Pagi itu apabila terjaga dari tidurku, aku mendapati ibu sudah tiada di sisiku, aku terus bangun lalu keluar dari biliknya. Aku melihat ibu sedang sibuk menyiapkan sarapan di dapur, ibu kelihatan ceria pagi itu dan tersenyum manis apabila melihatku menghampirinya.
“Sarapan dulu dik…” Kata ibu sambil menghidangkan sarapan untukku, aku duduk di meja makan dan ibu pula duduk di sebelahku. Aku minum perlahan-lahan sambil memandang ibu, ibu tersenyum memandangku dan aku membalas senyumannya.
“Ibu rasa menyesal ke pasal kejadian malam tadi…?” Aku memberanikan diri bertanya ibu kerana aku melihat tiada tanda ibu akan memarahiku setelah aku menyetubuhinya malam tadi. Ibu diam seketika sambil merenung mukaku membuatkan aku merasa serba salah.
“Mula-mulanya ibu menyesal juga… tetapi…” Ibu tidak meneruskan kata-katanya, suaranya perlahan dan ibu tetap memandangku membuatkan aku merasa malu.
“Maafkan adik ibu… sebenarnya adik tak dapat menahan nafsu adik malam tadi…” Kataku sambil menunduk mukaku kebawah.
“Tak pe… ibu maafkan… ibu sayangkan adik, adik jangan tinggalkan ibu macam ayah…” Kata ibu sambil meletakkan tangannya di pangkal pehaku.
Mendengar kata-kata ibu, hatiku merasa sebak tetapi berubah menjadi gembira apabila merasa tangan ibunya menyentuh batangku, serta-merta batangku mencanak naik di dalam kain pelikatku dan ibu mula mengusap batangku yang mula mengeras itu.
“Ibu berterima kasih pada adik kerana menghilangkan kerinduan ibu pada ayah, walaupun apa yang adik buat malam tadi salah… tetapi ibu merasa puas kerana ibu sudah lama tidak merasa kenikmatan sebegini…” Kata ibu berterus terang.
“Baguslah kalau ibu merasa puas… adik sebenarnya kasihan melihat ibu yang kesepian ini, adik tahu ibu inginkan kepuasan kerana adik pernah nampak ibu memuaskan nafsu ibu sendiri…” Kataku sambil mencium pipi ibu.
“Adik pernah nampak ke…? malunya ibu…” Kata ibu sambil tersenyum malu, ibu mencium pipiku sambil menyelak ke atas kain pelikat yang aku pakai lalu mengenggam lembut batangku yang keras terpacak itu.
Ibu menyandarkan kepalanya di bahuku sambil melihat batangku yang berada dalam genggamannya lalu diusap perlahan batangku itu. Aku memaut bahu ibu dan mengusap-usap bahunya lalu meramas-ramas buah dada ibu yang besar membusung di dalam bajunya.
“Batang adik ni besar… besar macam ayah punya tetapi batang adik ni panjang sikit…” Kata ibu dengan suara yang manja dan sedikit mengoda. Aku merasa bangga apabila mendengar kata-kata ibu, ibu mula melancapkan batangku perlahan-lahan.
“Adik pun suka tengok tubuh ibu yang cantik ni…” Pujiku membuatkan ibu tersenyum lagi, sungguh ayu muka ibu ketika itu dan aku merasa sungguh nikmat dengan lancapan tangan lembut ibu di batangku.
“Apa yang adik suka tengok…?” Tanya ibu manja.
“Buah dada ibu yang besar ni… punggung ibu juga besar… lebar dan tonggek pulak tu… bila ibu berjalan mesti bergega-gegar punggung dan buah dada ibu… adik tak tahan bila tengok… rasa nak ramas-ramas je…” Kataku memuji kecantikkan tubuh ibu sambil meramas-ramas punggung dan buah dada ibu, aku melihat ibu tersenyum bangga.
“Hmmm.. inikan dah dapat ramas… ” Kata ibu sambil melajukan lancapannya di batangku.
“Uuuhhhh… ohhhhh… sedapnya ibu… adik sayang ibu…” Aku mengerang kerana kenikmatan dilancap ibu.
“Ibu pun sayang adik… ibu sanggup serahkan seluruh tubuh ibu pada adik… ibu rela… tetapi adik kena berjanji… janji simpan rahsia ini, jangan cerita pada sesiapa pun…” Kata ibu sambil memandangku dan tangannya masih tetap melancap batangku.
“Oohhh… ibuuu… adik janjiii…” Jawabku kenikmatan, ibu menundukkan kepalanya ke arah batangku lalu menjilat kepala batangku.
Aku menggeliat apabila jilatan ibu turun ke batangku hingga ke pangkal lalu ibu terus memasukkan batangku ke dalam mulutnya. Ibu mula menghisap dan mengulum batangku keluar masuk ke dalam mulutnya. Aku mengusap-ngusap kepala ibu yang sedang turun naik menghisap batangku, sebelah lagi tanganku meraba dan meramas punggung ibu yang dibaluti kain batik yang ketat di punggungnya.
Aku tidak tahan lagi dengan hisapan mulut ibu, air maniku terasa hendak terpancut keluar. Pehaku mula mengejang dan serentak dengan itu, air maniku terpancut bertubi-tubi di dalam mulut ibu. Aku sedikit terkejut melihat ibu yang sedang menyedut batangku dan di telannya air maniku itu sehingga habis. Aku merasa kepala batangku ngilu ketika ibu memainkan lidahnya di situ. Menggigil tubuhku menahan kenikmatan dari mulut dan lidah ibu dan ibu mula menarik kepalanya mengeluarkan batangku dari mulutnya.
“Ibu… adik sayang sangat kat ibu…” Kataku sambil memeluk tubuh ibu.
“Ibu juga sayangkan adik…” Ibu juga memeluk tubuhku, aku merasa sungguh sayang pada ibu dan pelukkanku bertambah erat di tubuhnya.
Selama empat hari aku bersama itu, aku selalu menyetubuhi ibu dan ibu juga pernah meminta aku menyetubuhiya. Semasa ketiadaan kakak, setiap malam aku tidur bersama ibu dan setiap malam juga aku bersetubuh dengan ibu. Ibu juga membenarkan aku menujahkan batangku ke dalam lubang duburnya walaupun ibu merasa sakit kerana aku mengatakan tidak merasa benar-benar puas jika aku memancutkan air maniku di luar.
Pada mulanya ibu tidak membenarkan aku memasukkan batangku ke dalam duburnya, namun setelah aku memujuk dan mengugutnya hendak memancutkan air maniku ke dalam cipapnya, akhirnya ibu membenarkan juga. Boleh dikatakan setiap hari aku bersetubuh dengan ibu dan setiap kali persetubuha itu, pasti lubang dubur ibu akan menjadi tempat untuk aku memancutkan air maniku. Setelah kakak ada di rumah, aku dan ibu selalu mencari masa yang sesuai untuk bersetubuh.
Apabila kakak keluar atau ketika kakak sedang tidur, aku dan ibu pasti tidak melepaskan peluang untuk bersetubuh. Aku juga selalu ke bilik ibu apabila hari sudah larut malam, ibu juga setiap malam menanti kedatanganku ke dalam biliknya. Ketika itu kakak pasti sudah dibuai mimpinya,sekarang ibu tidak lagi kesedihan dan ibu sekarang sudah selalu tersenyum serta ketawa dengan penuh ceria. Ibu juga sekarang bertambah manja denganku, ibu selalu memujiku di depan kakak.
Aku sekarang sudah jarang ke rumah nenek kerana aku sudah ada ibu sebagai pemuas nafsuku. Hanya beberapa kali sahaja aku ke rumah nenek, itu pun kerana nenek merayu-rayu memintaku datang ke rumahnya. Setiap kali aku ke rumah nenek, nenek pasti meminta aku bersetubh denganya. Untuk menjaga hati nenek, aku tetap menyetubuhinya walaupun persetubuhanku dengan nenek tidak senikmat bersetubuh dengan ibu kerana neneklah perempuan pertama yang aku setubuhi.
Sejak aku mengenal erti kenikmatan bersetubuh, aku mula merangcang untuk menyetubuhi kakak pula. Aku tahu kakak seperti mengesaki sesuatu dari perhubunganku dengan ibu kerana ibu begitu memanjakan aku. Aku mula merasa ingin bersetubuh dengan kakak kerana aku mula berafsu setiap kali melihatnya. Aku selalu mengintainya ketika kakak sedang mandi namun aku tidak pernah dapat melihat tubuh badannya yang solid itu dalam keadaan berbogel. Buah dadanya yang sederhana besar itu kelihatan sungguh pejal serta tegang, punggungnya yang lentik dengan sedikit tonggek itu sentiasa merangsang nafsuku walaupun punggung dan buah dadanya tidak sebesar milik ibu.
Aku selalu mengambil kesempatan mencuri pandang tubuhnya ketika bergurau mesra dengannya. Pasti ibu akan menjadi mangsa nafsuku untuk melepaskan geram dan aku juga selalu bayangkan ibu yang sedang aku setubuhi itu adalah kakak. Sejak akhir-akhir ini juga, ketika berbual atau ketika bergurau denganya kakak seolah-olah cuba mengodaku. Kakak selalu menepuk serta mencubit pehaku ketiaka bergurau dan tepukkan atau cubitannya begitu hampir dengan batangku. Sehinggalah pada suatu pagi, ketika itu ibu ke pasar bersama jiran di sebelah rumahku.
Ketika aku melintasi biliknya, kakak memanggilku dan aku terus masuk ke dalam biliknya yang tidak tertutup rapat itu. Setelah aku masuk ke dalam biliknya, aku tergamam apabila melihat kakak yang sedang berkemban dengan tualanya yang pendek. Tuala itu hanya menutup pangkal buah dadanya hingga kepangkal pehanya sahaja, seperti ibu dahulu. Kakak yang baru selesai mandi itu sedang bersolek di meja soleknya, pangkal serta alur buah dadanya dapat dilihatku dan peha putihnya kelihatan sungguh gebu.
“Ada apa akak panggil adik…” Tanyaku sambil menelan air liurku apabilabila melihat keadaannya ketika itu.
“Akak ada hal sikit nak tanya… eh, kenapa adil pandang akak macam tu…?” Kakak bertanya apabila melihat aku memandangnya tanpa berkelip.
“Tak… takde apa… cuma adik geram bila tengok akak macam ni…” Aku beranikan diri menjawab walaupun tergagap-gagap sambil duduk di barai katilnya.
“Tak puas lagi ke buat dengan ibu…?” Kakak berkata sambil merenungku.
“Apa akak cakap ni… apa maksud akak…?” Tanyaku sedikit cemas kerana aku merasa kakak sudah mengetahui persetubuhanku dengan ibu.
“Ala… tak payah nak sorok lagi… akak dah tahu…” Kata kakak sambil menyikat rambunya di hadapan cermin meja soleknya.
“Apa yang akak tahu… akak ni merepek la…” Tanyaku lagi, walaupun merasa sedikit cemas namun aku tidak melepaskan peluang menatap tubuh seksi kakak.
“Akak dah nampak dan akak tahu… setiap malam adik ke bilik ibu… apa adik buat kalau bukan bersetubuh dengan ibu…” Kakak berkata tanpa selindung lagi. Aku tidak dapat berdalih lagi kerana rahsiaku bersama ibu sudah diketahui kakak.
“Adik sebenarnya hanya menolong ibu yang kesepian, adik kasihankan ibu dan tidak sanggup melihat ibu sedih… sekarang ibu sudah seperti biasa… ceria dan bersemangat untuk menerusakan hidup…” Jawabku panjang lebar untuk menjelaskan kenapa aku bersetubuh dengan ibu.
“Ibu seorang je ke kesepian… akak pun kesepian juga…” Kata kakak selamba dan kata-katanya yang seperti mengodaku itu mengejutkan aku.
“Kenapa… akak nak adik tolong ke… akak nak adik buat dengan akak…?” Tanyaku berani kerana keadaan kakak sekarang begitu merangsang nafsuku lagi pun sudah lama aku idamkan tubuhnya.
“Gatal… eeee… adik akak sekarang ni dah miang nak berbini, sampai ibu pun sanggup di bedalnya… sekarang akak pun adik mahu…” Jawab kakak dengan nada bergurau seperti selalu.
“Apa salahnya… hari ini adik benar-benar geram tengok akak begini… kakak tengok la adik punya ni…” Kataku sambil menunjuk kearah batangku yangg sedang menonjol di dalam seluar pendekku kerana aku tidak memakai seluar dalam.
Aku cuba merangsang nafsu kakak kerana aku tahu kakak sudah lama tidak bersetubuh dengan suaminya. Sudah dua bulan suaminya di laut dan sebulan lagi baru suaminya pulang, aku tahu kakak rindukan suaminya dan rindukan batang suaminya kerana kakak baru berkahwin.
“Habis… apa akak boleh buat dengan benda adik tu… tunggulah ibu balik…?” Kakak berkata sambil tersenyum apabila melihat bonjolan batangku di dalam seluar pendekku.
“Ibu lambat lagi balik… adik dah tak tahan ni… akak punyakan ada…” Dengan berani aku berkata dan aku melihat kakak tergamam dan muka putihnya berubah menjadi kemerah-merahan apabila mendengar kata-kataku itu. Melihat keadaan kakak seperti sudah tarangsang itu, aku memberanikan diri merapatkan tubuhku ke tubuhnya yang sedan duduk di atas kerusi meja solehnya dan terus sahaja aku mencium bibirnya.
“Eermm… emmm… adik… jangan macam ni…” Kakak menolak tubuhku tetapi aku aku terus memeluk tubuhnya dengan erat dan ketika bibirnya terbuka, aku terus memasukan lidahku lalu aku mainkan lidahku itu di dalam rongga mulutnya. Kakak cuba meronta namun aku tetap mencium bibirnya dan lidahku semakin lincah bermain di dalam mulutnya. Akhirnya rontaan kakak berhenti, tubuhnya kaku dengan matanya terpejam rapat. Tak berapa lama kemudian aku mula merasa mulutnya bergerak-gerak menbalas ciummanku dan lidahku mula disedut-sedutnya. Aku dapat rasakan dada kakak yang berada dalam pelukkanku berombak kencang.
Sambil mencium mulutnya, perlahan-lahan aku menbangunkan tubuh kakak yang duduk di atas kerusi meja soleknya lalu aku bawa ke katilnya. Aku membaringkan kakak di atas tilamnya dan kakak hanya mengikut sahaja tanpa melawan. Aku tahu hajatku untuk menikmati tubuh serta cipap kakak akan tercapai sebentar nanti. Kakak kini sudah pasrah, mungkin juga kakak mahu merasakan batangku kerana sudah sekian lama tidak dapat merasakannya dari suaminya.
“Eermmm… boleh adik rasa akak punya ni…?” Mintaku dengan penuh berani apabila aku melihat tiada lagi rontaan dari kakak sambil mengusap cipapnya yang berbukit tembam itu disebalik tualanya setelah kakak terbaring telentang
“Kalau adik berani… cubalah…” Kata kakak dengan perlahan mencabarku.
“Betul ke ni kak…? jangan cabar adik…” Aku sengaja bertanya untuk menguji nafsunya.
“Cubalah kalau dapat…” Kakak tersenyum malu lalu memandang ke tepi, aku terus baring disebelah kakak lalu merapati tubuhnya.
Aku membuka simpulan tuala kakak lalu menyelak ke sisi tubuhnya, maka terdedahlah apa yang tersembunyi selama ini. Apa yang selalu aku idamkan terpampang di depan mataku, buah dada kakak yang pejal itu membusut tinggi, cipapnya sungguh tembam sama seperti cipap ibu tetapi bibir cipapnya tertutup rapat, tidak seperti cipap ibu yang sudah terbuka sedikit itu. Sungguh cantik tubuh kakak, walaupun buah dada serta punggungnya tidak sebesar milik ibu tetapi pinggangnya yang lebih ramping itu membuatkan punggung lentiknya menyerlah. Buah dada serta punggung kakak lebih halus kegebuannya dari milik ibu dan perutnya rata tidak seperti perut ibu yang sudah membuncit sedikit itu.
Sambil memandang tubuh indah kakak, dengan pantas aku membuka seluar pendek dan bajuku, yang tinggal hanyalah seluar dalamku sahaja. Aku terus meraba tubuh bogel kakak, aku meramas-ramas buah dada pejalnya serta mengentel puting buah dadanya yang mula mengeras itu. Kakak mengeliat sambil memaut serta mengusap belakangku dengan manja dan aku terus menghisap puting buah dadanya silih berganti. Tangan kananku mula mengusap cipap tembamnya beberapa kali lalu jariku terus mengentel kelentitnya membuatkan cipap kakak mula berair dan basah.
“Arggghhhh… adikl….. sedapnya….” Kakak mengerang kenikmatan dan dengan perlahan aku membawa tangannya ke dalam seluar dalamku.
“Adik… besarnya batang adik…!!! Kakak mengenggam kemas lalu mengusap batangku, aku merasa sungguh nikmat dengan usapan tangan kakak di batangku terus membuka seluar dalamku itu. Batangku terpacak keras di dalam genggamannya, kakak mengusap lembut sambil melihat batangku itu.
“Kakak nak rasa tak batang besar adik ni…?” Aku sengaja mengusiknya, kakak memandangku sambil mengigit bibirnya dan mengangguk perlahan. Aku bangun lal membawa kepalaku ke celah kangkang kakak dan terus menjilat cipapnya.
“Ohhhh… arrgggghhh… adik… sedapnyaaaa….” Kakak mengerang lagi ketika lidahku bermain di kelentitnya yang sudah beberapa bulan tidak diusik itu.
“Kak… cipap akak sungguh cantik dan sungguh tembam…” Pujiku sambil melajukan lagi jilatan lidahku di kelentit dan di dalam ruang lubang cipapnya yang rapat itu. Kakak mula mengeliat, tiba-tiba badannya mengejang dan aku dapat rasakan ada air yang keluar dari dalam cipapnya. Kakak klimaks dengan kepalanya terdongak ke atas sambil menekan rapat mukaku di cipapnya.
“Adik… kakak tak tahan lagi ni… masukkan batang adik cepattttt…!!!! ” Kakak berkata sambil memegan batangku lalu di tarik perlahan ke arah cipapnya dan aku tidak membuang masa lagi kerana aku juga sudah tidak sabar lagi untuk menikmati cipap tembamnya.
Aku merangkak naik ke tubuh kakak mengikut tarikkan tangannya di batangku dan aku terus memasukan batangku itu ke dalam cipap kakak. Aku merasa susah sedikit untuk memasukkan batangku ke dalam cipapnya, kakak yang tahu kesusahanku itu membantu dengan memegan kembali batangku lalu mengarahkan batangku itu ke lubang cipapnya.
“Oohhhhh… sedapnya kakkk… sempitnyaaaa…” Aku mengeluh apabila batangku mula masuk ke dalam cipap kakak dan aku menekan masuk hingga ke dasar cipapnya. Aku diamkan batangku seketika di dasar cipap kakak, aku terasa batangku di himpit kemas dan ada kemutan halus dari dalam cipapnya.
“Aarghhhhhh…. emmmm… sedapnya dik….” Kakak juga mengeluh kesedapan bersama eranganku, aku mula mengerakkan batangku keluar masuk di dalam cipap kakak perlahan-lahan dan semakin lama semakin laju kerana merasa sungguh nikmat.
“Ohhh… arghhh….. sedapnyaaa… laju lagi dik… lajuuuuu… akak dah nak sampaii niiiii..” Sekali lagi tubuh kakak mengejang, batangku dikemut kuat sehingga tujahanku terhenti.
Apabila tubuh kakak mula terkulai layu, aku menarik keluar batangku dari cipapnya lalu aku pusingkan tubuh kakak menonggeng. Aku berlutut di belakang punggungnya yang lentik itu lalu memasukkan kebali batangku ke dalam cipapnya dari belakang. Ketika aku menujah cipap kakak, aku dapat melihat lubang duburnya terkemut-kemut bagaikan meminta batangku untuk masuk di situ.
Aku merasa sungguh geram melihat lubang dubur kakak itu lalu aku sapukan air dari cipapnya ke lubang duburnya untuk di jadikan pelicin. Aku menarik keluar batngku dari dalam cipapnya lalu di geselkan kepala batngku ke bibir lubang dubur kakak. Aku menekan perlahan batangku sehingga kepala batangku berjaya masuk ke dalam lubang dubur kakak walaupun sedikit susah.
“Uhhhhh… adik… apa ni… jangan kat situ… sakitttt…” Kakak mengoyang-goyangkan punggungnya kerana merasa sakit tetapi aku tetap menekan lagi batangku masuk ke dalam lubang duburnya dengan memagan kemas punggungya itu.
“Akak… tahan sikit… akak akan rasa sedap nanti…” Pujukku sambil terus menekan masuk sehingga separuh batangku sudah terbenam di dalam lubang duburnya.
“Sakit dik… perlahan sikit….!!!! Aku menarik keluar sedikit batangku lalu menyapu air liurku di bibir dubur kakak dan terus menekan kembali perlahan-lahan.
“Akak… tahan… dah masuk ni…” Kataku sambil terus menekan batangku itu dan kali ini mudah sedikit kerana lubang dudur kakak mula dapat menerima kemasukkan batangku.
“Uuhhhh… perlahan dik… arrggghh….” Kakak mengerang apabila batangku masuk sehingga terbenam keseluruhan batangku.
Batangku berjaya masuk ke dalam lubang dubur kakak hingga ke pangkal batangku dan aku mula mengerakkan batangku keluar masuk ke dalam lubang duburnya. Walaupun kakak masih merasa sakit tetapi kakak merela aku menujah lubang duburnya yang sempit itu. Aku tidak dapat bertahan lagi, air maniku terasa hendak terpancut dan aku terus melajukan lagi tujahan batangku di dalam dubur kakak sehingga tergoncang-goncang tubuhnya.
“Adik… perlahan… jangan kuat sangat, sakittt….” Kakak cuba meronta tetapi aku terus merebahkan tubuhku ke atas belakang tubuhnya lalu memeluk kemas tubuhnya itu. Tubuh kakak rebah tertiarap di atas tilamnya apabila aku menujah dengan satu tujahan yang kuat sehingga batangku terbenam lebih dalam di dalam duburnya dan serentak dengan itu air maniku terus terpancut keluar.
“Aarrggghhhh… ohhhhh…” Aku memancutkan air maniku di dalam lubang dubur kakak dan ketika itu aku dapat rasakan ada kemutan kuat dari lubang duburnya.
“UUrrrhhhhgggg…” Kakak melentikkan punggung tonggeknya sambil mengerang kuat lalu mencengkam cadar tilamnya dan kepala kakak terdondak tinggi ke atas.
Aku biarkan batangku di dalam dubur kakak dengan tubuhku terkulai lemah kepuasan di atas belakangnya. Aku menarik keluar batangku dari lubang dubur kakak lalu rebah di sisinya yang terbaring tertonggeng itu.
“Adik jahat… teruk akak di kerjakan adik… sakit tau…!” Kata kakak manja.
“Sedappp… sedap sungguh cipap dan dubur akak… akak puaskan…?” Aku berkata sambil bertanya.
“Emmmm… memang la puas… tapi sakit sikit bila adik buat kat sini…” Jawab kakak sambil mengusap lubang duburnya yang di penuhi dengan air maniku.
“Adik sengaja pancut kat dalam dubur akak… kalau adik pancut dalam cipap akak, bahaya nanti kalau akak mengandung…” Terangku.
“Baik jugak adik akak yang jahat ni… tapi sakit la lubang dubur akak…” Kata kakak sambil memelukku dan meletakkan kepalanya di dadaku.
“Mula-mula sakit sikit… lama-lama nanti akak akan rasa sedap pulak…” Jawabku sambil mengusap punggung gebu kakak.
“Ye ke dik… mana adik tahu…? patut la akak rasa sedap juga tadi walaupun sakit…” Kakak memelukku lebih erat, aku merasa kelembutan dari buah dada pejalnya yang melekap di dadaku.
“Ibu cakap… akak nak lagi…?” Tanyaku lalu memandang mukanya.
“Dengan ibu pun adik buat kat situ… hari ni cukuplah… lain kali bila akak nak, akak cakap… itu pun kalau ibu tak ada kat rumah…” Jelas kakak.
Sejak hari itu bermulalah kehidupan baruku, setiap malam aku masih ke bilik ibu dan pernah juga beberapa kali setelah ibu tertidur kepuasan, aku akan ke bilik kakak. Namun dengan kakak aku tidak dapat besetubuh selalu denganya kerana aku takut ibu mengetahui persetubuhanku itu. Hanya beberapa kali sahaja aku dapat bersetubuh dengan kakak, jika ibu tiada di rumah, aku dan kakak tidak akan melepaskan peluang untuk bersetubuh sepuas-puasnya. Begitu juga apabila ayah pulang, aku akan ke bilik kakak dan bersetubuh sepas-puasnya kerana aku tidak dapat ke bilik ibu.
Pernah di suatu hari, di sebelah pagi aku terpaksa melayani nenek, setelah pulang ketika ibu tiada di rumah aku terpaksa melayani kakak dan di sebelah malam pula aku terpaksa melayani ibu pula. Hari itu aku merasa sungguh letih dan lemah sehingga aku hampir demam, namun aku merasa puas kerana dapat memuaskan nenek, kakak dan ibu pada hari yang sama. Begitulah pengalamanku bersama nenek, ibu serta kakak dan kejadian ini masih berterusan sehingga kini.
Sekarang kakak sedang mengandung tujuh bulan, anak yang kakak kandung adalan anak dari suaminya kerana aku tidak pernah memancutkan air maniku ke dalam cipapnya sebelum kakak di sahkan mengandung. Ketika kakak sedang mengandung, barulah aku berani memancutkan air maniku ke dalam cipapnya. Aku tidak mahu kakak dan ibu mengandung anak hasil dari persetubuhanku kerana aku tidak sanggup melihatnya.
Dengan nenek aku selalu memancutkan air maniku ke dalam cipapnya kerana aku tahu nenek tidak akan mengandung lagi. Walaupun aku merasa puas bersetubuh dengan nenek, ibu dan kakak, aku kini sedang merangcang untuk menikmati tubuh isteri muda ayah pula. Ibu tiriku yang lebih muda dari ibu itu adalah berbangsa cina, aku ingin merasa cipap dan lubang dubur cina pula. Bagaimanakah rasanya nanti…???????????
131 notes · View notes
kaktus-tajam · 4 months
Text
Dialog Masalah
Dok, nanti edukasi pasien ini nggak bisa pakai BPJS ya.
Eh kenapa?
Pasien anak SMA, minum obat xx hampir satu strip, untuk menggugurkan janinnya. Dibelikan pacarnya online.. Jadi masuk kategori pembunuhan terencana.
Ujar staff BPJS di RS-ku.
Dok, anak-anak di SD ini susah akademisnya. Banyak yang ditinggal orang tuanya ke Jakarta, atau single parent.
Seorang kepala sekolah cerita padaku setelah usai penyuluhan.
Dok, tolong periksa pasangan calon penganten ya.
Oke
Tapi sudah positif.
Eh positif apa?
Hamil.
Seorang bidan meminta tolong sambil tersenyum iba.
Dok minta tolong visum ya.
Pasien apa, Mbak?
Ibu-ibu di KDRT, sudah 13 tahun dipukuli suaminya. Hari ini akhirnya berani memeriksakan diri.
Ujar seorang perawat saat kami di IGD.
Dok ini pasien hamil risiko tinggi, jangan lupa dirujuk.
Kenapa Bu?
Usia 15 tahun, sudah hamil 5 bulan
Percakapan di poli KIA.
Iya dok, anak itu dibully temannya karena hitam kulitnya. Sedari kecil susah mengikuti pelajaran, sosial juga kurang. Ibu bapaknya juga sulit diajak kerjasama.
Curhatan seorang guru TK tentang muridnya usai skrining perkembangan.
Bu, Pak. Anda berdua positif terkena penyakit Gonorrhea. Secara objektif ini saya sampaikan ada kumannya.
Lah, Dok? Saya gak tau dok kenapa saya sakit gini setelah menikah dengan suami saya ini!
Saya yakin saya nggak ‘jajan’, Dok. Istri saya pasti yang bawa penyakitnya!
Pertengkaran suami istri di suatu poli Infeksi Menular Seksual (IMS).
Ya Allah.. memang saat ini ummat sedang sakit ya. Semoga pribadi kita dikuatkan, keluarga dikokohkan, dan semoga Allah lindungi ummat dari kemaksiatan.
Selamat terus “belanja masalah” yaa, dan semoga Allah takdirkan kita menjadi yang bisa memberi solusi dari masalah, bukan diam saja, apalagi memperkeruh. Huhu.
-h.a.
152 notes · View notes
lacikata · 11 months
Text
Komunikasi.
“Laki-laki memang diciptakan nggak peka, mau apa-apa ya silakan diskusiin, nggak bisa laki-laki tuh sesuai keinginan perempuan, yang benar aja disalahin apalagi suruh nebak-nebak harus gimana, harus apa. Jadi bukan cuek dan nggak peka.
Sebenarnya kadang memang kita perempuannya kebangetan.
Sulit ngadepin masalah pake logika, maunya ngikutin apa praduga kita doang.
Udah dijelasin begini-begitu sampai benar banget tapi kita perempuannya masih ambekan.
Sampai datang rasa capeknya suami.
Suami kalau udah salah dikit, susah benarinnya. Pasti ngambeknya istri lebih parah, susah didandanin. Perkara jawaban suami yang terkesan jadi cuek sebenarnya jawaban dia udah nggak tahu lagi harus apa.
Karena dijelasin salah. Didiemin, suruh jawab dan diskusi.
Coba ingat-ingat aja, kadang perempuannya yang kufur nikmat. Sudah ia diberikan suami, sudahlah suami bertanggung jawab menafkahi, sudahlah dibantu suami, suami salah satu; kebaikannya ketutup semua.
Nggak ada semua yang mau istri, ada di suami semua.
Mana tahu nih ya, kita sebagai istri yang kurang introspeksi.”
Bercermin dari kisah Syuraih Al-Qadhi rahimahullah, ketika di malam pertama Syuraih melihat istrinya adalah wanita yang sangat cantik, kemudian Syuraih berwudu dan salat dua raka’at sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Setelah Syuraih mengucapkan salam ternyata Syuraih dapati istrinya bermakmum di belakangnya.
Syuraih pun mendekatinya, ingin menyentuh dahi istrinya dan berdoa. Namun, istrinya mengatakan, “Tunggu sebentar.” kemudian dilanjutkan, “Aku minta maaf. Aku adalah wanita yang asing bagimu. Aku tidak mengetahui akhlakmu. Tolong jelaskan hal-hal yang kau sukai niscaya aku akan melakukannya dan jelaskan hal-hal yang tidak kau sukai niscaya aku akan meninggalkannya sehingga aku bisa menjaga dan menghargai dirimu.”
Syuraih pun menjelaskan hal-hal yang disukainya dan hal-hal yang tidak disukainya. Setelah itu, istrinya bertanya kembali, “Maaf, mengenai tetangga-tetanggamu. Siapa yang kau sukai mereka berkunjung kepadaku, yang aku bergaul dengan mereka dan yang kau tidak sukai?”
Istri bertanya pada suami, sebab istri adalah orang baru dan tidak mengetahui lingkungan suaminya. Syuraih pun menjelaskan, “Keluarga fulan adalah keluarga baik silakan kau bergaul dengan mereka, keluarga fulan jangan.”
Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Di sinilah, dalam berumah tangga perlu saling memahami, paham kewajiban-kewajiban seorang istri sebagai istri dan sebaliknya. Seorang istri pun perlu memahami tabiat suaminya.
Allah Subhanahu Wata’ala mengatakan, “Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka.” (QS. Al-Baqarah: 187)
Pakaian jika tidak pas tidak enak, adakalanya dipermak. Seperti itulah pakaian, ketika seorang wanita melihat suaminya memiliki kebiasaan, “Aku ini tidak suka makan jengkol.” maka si istri jangan masak jengkol. Suami tahu istri masak jengkol bisa memicu keributan.
Dalam berumah tangga perlu kedewasaan, kesiapan dalam menerima kekurangan pasangan dan tidak menuntut kesempurnaan dalam bersikap, bertutur kata, tindak-tanduk, perhatian dan pelayanan dari pasangan.
Bercermin dari kisah Syuraih dan istrinya yaitu tentang keterbukaan dan lancar dalam berkomunikasi. Keduanya tidak menggunakan metode tebak-tebakan, tidak menggunakan prinsip, “Jika engkau benar-benar mencintaiku tentu engkau mengetahui apa keinginan kekasih hatimu.”, “Jika engkau benar-benar cinta, engkau pasti tahu di mana letak kesalahanmu.”, atau ungkapan lain yang semisal.
Syuraih dan istrinya memulai kehidupan berumah tangga dengan daftar hal-hal yang disukai dan sebaliknya. Syuraih menyampaikan secara detail hal-hal yang ingin didapatkan dari istrinya dan hal-hal yang tidak ingin dilakukan dan diperbuat oleh istrinya. Demikian juga sebaliknya. Daftar-daftar tersebut betul-betul mereka jadikan panduan teknis dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Inilah yang diperlukan, saling mempelajari dan memahami satu sama lain.
*kisah Syuraih dikutip dari penjabaran Ust. Aris Munandar حَفِظَهُ اللهُ dan Ust. Riza Basalamah حَفِظَهُ اللهُ
“Don’t assume your partner knows about everything you expect in a relationship. Let them know. A relationship should be based on communication, not on assumption.” – Turcois Ominek.
375 notes · View notes
tastesoftamriel · 22 days
Note
Which Tamrielic race is the most likely to invent pecel lele/pecak lele
Hi, apa kabar! Firstly, let me clarify what lele is to those among you who don't speak Indonesian (I'm guessing that's most of you). Lele (pronounced "lay lay") is the word for catfish. Southeast Asian catfish is quite different from those monsters you get in the US. They are quite skinny white fish, and the average person can eat at least two for a meal with rice.
Pecel lele is deep fried catfish served with fresh sambal, and looks like this:
Tumblr media
Naturally, I would say that this would be an Argonian dish, just based on the climate of Black Marsh, which would be on par with that area of Southeast Asia. Furthermore, it would be more likely that chilis grow better in Black Marsh and are therefore used more frequently in Argonian cooking. ~Tal
PS: Pecel lele is one of my favourite Indonesian dishes of all time and it's always the first thing I ask to eat whenever I'm back in that neck of the woods. Aduh laper lagi...tolong minta lele goreng dan soda gembira satu juga...tolonnnggggg
51 notes · View notes