Tumgik
#deh posting in 2023
sea-jello · 9 months
Text
i listened to anybody have a map without visuals for years of my life and middle school me always thought in animatics for some reason, meaning i had no concept of time in my mind. so this lead to me fully believing connor finished the milk in the 10 seconds of "thanks mom" to "connor finished the milk" and accepting it as canon as time went on and i slowly forgot about deh. so it was just in the back of my mind until i suddenly remembered it again recently
SO if we are following this logic and connor DID finish the milk in the span of 3 lines that means he was trying to bring his high down so he wont go to school high like his mom asked. i think milk is believed to help a little w your high but i do not smoke so dont quote me on that
14 notes · View notes
godofstupidsentences · 4 months
Text
Yes, mom, weeping while thinking of Connor and Zoe Murphy is a fundamental part of the teenage years
4 notes · View notes
artekai · 1 year
Text
It's actually kind of insane how "to disappear... to disappear..." plays while Evan is putting on Connor's tie, indirectly point out how he himself, under the excuse of keeping Connor's memory alive, has effectively erased and rewritten memories of the real Connor, as he reaffirms his commitment to his web of lies
3 notes · View notes
asrisgratitudejournal · 6 months
Text
Update setelah beberapa hari calming myself down: kemarin full seharian di rumah istirahat aja yang banyak. Malam juga berusaha untuk tidur cepat karena ternyata masih pusing-pusing dan hidung tersumbat betul-betul sepertinya akan kena flu sih ini (padahal udah vaksin flu?). 
Barusan akhirnya keluar rumah karena diajakin Hanif buat makan siang dan makanlah kami (aku, Hanif, dan Bang Reybi) di Nando’s George St. SANGAT ENAK, DAN SANGAT KENYANG HHH ALHAMDULILLAH YAALLAH. Sekarang ini di Radcam karena tadi keluar rumah nggak bawa laptop samsek (karena berat). Gatau juga goalnya apa ini kerja hari ini. Jujur masih belum bisa pick myself up banget sejak email rejection itu… Ku udah ngemail co-authors juga dan ngirim reviews-nya ke mereka dan setting up meeting Rabu pagi jam 10 sih… Udah booking konseling uni juga Selasa sore. Terus udah… Apa lagi yang harus dikerjain gatau… Dari besok postdocku bakal away sampe 20-an Nov(?) (lama juga ye dia pergi). Spvku malah baru balik besok. Hhhh emang ga jodoh aja schedule semua orang. Ku cukup yakin nanti Rabu yang dateng cuma 2 kolaborator dan postdocku, karena kedua spv-ku sudah bilang “gausah tungguin gw yah”, baiklah. Gapapa tapi udah ada yang bisa aja udah bagus. 
Ku masih mayan upset tapi ga separah Minggu dan Senin kemarin sih. Terus ku dapat message sangat baik dari Mba Mita HUHU (cc @peminumteh) yang membuatku sadar bahwa ku udah bisa ngeluarin ke jurnal aja tuh untuk anak PhD tahun ke-3 (kemarin pertama kali submit Nov 2022 --- WOW SUDAH SETAHUN YANG LALU???) udah keren banget. Dan beneran sih, kadang suka ngerasa ga enak gitu kalau share lagi sedih kena reject gini ke teman-teman se-office gitu misalnya. Ada yang setahun di atasku masih berkutat dengan mikroskop lagi ngejar submit dan belum dapet cc buat submit ke luar, ada juga yang seangkatan-ku dan baru mau di-acc chapter 1-nya (BARU MAU dibaca). And here I am yang chapter 1 ini udah dibaca ber-RATUS-RATUS kali oleh >5 orang (including reviewers dan editors ada 10 orang kali), terus menangis karena dibilang tulisannya kureng. Betul-betul untitled kid. 
BERSUKUR NONNNNN. Tapi ya valid juga kan ngerasa sedih walaupun at the same time juga bersyukur?? Apakah keduanya ekstrim polar opposite? Apakah kalau kita sedih dapet 98 instead of 100 artinya kita ga bersukur sama si 98 itu? Kan nggak juga??? Jujur sekarang w adalah Jimin. HAHA RANDOM tapi kalau kalian nonton documentary-nya BTS di Burn The Stage, Jimin MENANGIS after going off-key YANG MANA GAADA ORANG YANG NYADAR YA TOLONG. Ku pas nonton itu kaya upset banget kaya ??? BRO SEHAT??? Terus yaudah sekarang I’m just Jimin?? Kayak… NON SEHAT??? 
Ainna kemarin juga ngasih komen sangat baik di postingan sebelumnya (HUHU terima kasih Ainna *emoji peluk*). Terus banyak deh replies dari teman-teman lain di insta setelah ku-post skrinsot-an post terakhir tumblr juga di insta. 
Udah sih. Plannya weekend ini cuma kelas aja Sabtu-Minggu jam 8-10, terus mengundang Aji dkk mau masak opor di rumah di hari Minggu… Oh iya, dari kemarin juga lagi ngabisin Brooklyn Nine-Nine lagi setelah sekian lama dan emang kadang ada episode yang bobrok banget aja lucu banget sampai ku ingin menangis (fav-ku masih interaksi kebodoran antara Jake dan Captain Holt). Belum lama juga abis ngabisin Lupin. Lagi pengen nonton yang drama-drama sampah gitu deh padahal, modelan PLL atau Revenge. Ada seri apa lagi sih, recommend me tvshow dong anyone. 
Udah itu dulu aj for now. Wishing you all good rest of the week! 
Radcam 15:47 02/11/2023 
9 notes · View notes
dinisuciyanti · 1 year
Text
Polemik kembali pulang
Setiap bukaan batch 1/2 beasiswa populer negara ini pasti muncul opini “sekolah yang jauh, jangan lupa pulang”. Always. Isu yang selalu digembar-gemborkan, biar para calon Awardee dan Awardee NGEH, kalo mereka harus langsung mengabdi kepada negara yang ngebiayain mereka ratusan juta bahkan bermilyar rupiah. Apalagi masih ada ratusan orang yang belum pulang, yang gak tau deh hidupnya tentram apa gak, dijulidin satu indonesia. 
Tadi aku baru liat yutub nya pak Gita Wirjawan sama pak Bagus Muljadi sbg diaspora di UK. Obrolan yang well-said banget, khususnya stressing out bahwa anak doctoral yang langsung balik ke Indo itu seakan diputus semua resources-nya dan terbebani administrasi kampus. Well-said. 
Kalau aku boleh beropini sih, ya boleh lah ini kan blog ku, hehe. Untuk jenjang s2, bolehlah dibuat skema “langsung pulang”, karna toh pekerjaan yang qualified s2 udah mulai banyak di indo, I mean, bukan hanya dosen. Skema 2n+1? Hm, kelamaan kali ya. Bisa N nya aja gak? hehe, kan kalo dia mau lanjut s3, lebih muda lebih baik. 
Untuk jenjang s3, kalo memang dia dosen, gausah pake peraturan ina-inu pun, dia pasti balik, percaya deh. Atau, kalo kampus mau dia punya pengalaman post-doc, biar memperkaya networking-knowledge-skill apapun itu, bisa kali ya 3-4th postdoc dulu, abis itu balik ke kampus. Kalo s3 yang bukan dosen? ya sama, dikasi waktu buat explore post-doc 3-4th, terus balik indo, demi nambah wawasan dan meningkatkan bargaining position dulu nih. Bener kata pak Bagus, mempersiapkan resources di bidang pendidikan itu gabisa instan. Bukan macam politisi yang bisa langsung nyaleg, enggak. 
“Kembali pulang” ini yang menjadi concern ku, apakah aku harus apply lagi beasiswa populer? test ielts lagi ketiga kali? Ya tentu bukan soal 3jt sih, males belajarnya, capek! wkwk. Gak deng, lebih ke, “beneran nih abis doctoral langsung pulang?” dengan kondisi aku hafal banget iklim riset di negara ini kayak gimana, BRIN nya aja problematik diomongin narasi/kompas/tempo mulu. Ya gausah jauh-jauh denger dari berita deh, bos ku di litbangkes aja, mau publish di scopus Q1-4 yang berbayar, gak bisa, gak ada dana katanya. Lawak banget. Juga terjadi sama temanku di LIPI. Mau conference ke LN pun gak ada anggarannya, apalagi publish di jurnal scopus. Another lawak stori. Itu yang jelas-jelas di institusi penelitian pusat. Bayangin dosen-dosen umbi, apa yang mereka lakukan? kerja sampe malem, weekend masih kerja juga, borang-borang-borang, disuruh publikasi mulu tapi duit penelitiannya dikit, waktunya pun gak ada, kan ngajar mulu. Apa yang kamu harapkan? hahhaha. Bahkan bos ku yang udah prof di FKUI aja mengeluh kenapa porsi ngajar banyak banget padahal beliau pengennya penelitian biar bisa nulis. Hadeh. Polemik. 
Mentorku s2-s3 di belanda, post-doc di UK-US I guess, kemudian balik ke Indonesia. Jadi dosen di UI dengan gaji UMR. Sorry. Gak make sense. Makanya beliau banyak project sana-sini, sempat full-time manager di institusi penelitian, ya buat nutupin gaji dosen honor nya itu. Dulu pas di Boston, beliau bisa beli mobil, balik Indo, mana ada. Sad. Untung sekarang beliau udah pindah ke Monash Indo, yang aku yakin benefitnya lebi banyakkkkkkk sampe bisa beli apartemen di BSD. 
Kolega terdekat, ada yang ngelepas s3 beasiswa populernya karna gak dapet ijin dari atasan. Bayangin! se-bodoh apa atasannya, ada yang mau sekolah, dah dapet beasiswa, gak diijinin! Akhirnya dia ambil beasiswa kampus di Thailand dan langsung resign. Ada juga teman yang lanjut doctoral di Rusia, lagi perang malah sekolah disana kan, pinter. Temanku yang lain, beberapa juga lanjut PhD dengan beasiswa yang gak nyuruh mengabdi. Aku tergoda. Se-besar apapun living allowance yang diberikan beasiswa populer, gak sebanding dengan flexibility ketika lulus nanti. 
Penutup, untuk saat ini, aku masih mengejar beasiswa yang gak perlu langsung balik, biar hidupku tenang gak ditanya-tanya “kapan balik”. 
9 Februari 2023
22 notes · View notes
cartridgeconverter · 7 months
Text
After taking up a lot of space in today's stream talking about Met 2023 DG, I thought I'd make a post talking about my thoughts while experiencing it (4 months after the fact!) and how it was :v
Going into it, I wasn't at all familiar with the text and had only briefly skimmed the synopsis. I also hadn't heard any of the music before, and didn't know much about opera at all. Still don't! I was basically going into the show completely blind, and that definitely affected most of my interpretations of the characters.
Okay, first of all the subtitles at the Met were Really Nice; each seat has a display in front but the text is only visible from one angle so the light isn't distracting. I spent a while figuring this out during the show which probably wasn't the best idea.
From the highest row of seats, the set looks really puny and small. The tall grey buildings were supposed to be imposing, but it didn't really work.
I was also sleepy during the first half of Act 1 and the theatre was very pleasantly dark. But I'm pretty sure I was awake through the whole thing.
I remember guessing exactly which characters were going to be my favorites while reading the synopsis before the show started.
I thought the overture was too long and repetitive. I've seen the light now, I promise.
At the beginning of the show I had a hard time telling some characters apart, specifically Anna and Elvira. The monochrome costumes didn't help very much, but eventually I figured it out.
We went on closing night so Ying Fang and Alexander Tsymbalyuk weren't there. But I didn't pay too much attention to those bits at the time.
I'm sure the first bit was fine. This is when I was especially sleepy.
I got bored a little bit after Giovinette. This short attention span is probably why I like some characters (Anna, Ottavio, Zerlina) more than others (specifically Elvira, I was bored through most of her plotline (sorry Elvira fans) (although I don't think she was played in a particularly compelling way in this prod anyway) (but then again I don't really care so maybe no Elvira is interesting to me))
Or sai was lovely, Dalla sua pace was lovely. At this point it really cemented in my mind that Anna and Ottavio were going to be my favorites.
I thought Batti batti was a liiiittle weird at first, but I understood it more and more as the song went on.
I really liked Presto presto in particular, but I don't listen to it that much anymore. I should do that
Act 1 finale was meh. I didn't like the mannequins wearing masquerade outfits as they clashed really bad with the monochrome set and were just ugly overall. I also didn't like the fact that everyone was just standing there pointing guns at DG while not moving or trying to stop him at all. I was also really thirsty and was just waiting for intermission.
At intermission I talked with my friend who was also there and we both agreed that Ottavio was absolutely wonderful and that there should be more characters like that in the world.
Regarding that, I will take a moment to say that if I have ever expressed an opinion, theatre related or otherwise, that you dislike or disagree with, it is Ben Bliss's fault. And not mine at all. (joke)
Another thing about the Met: it has very nice water fountains. My thirst was fully satiated. It was very nice.
Now having a favorite character to dedicate my tumblr posts to for the rest of time, I spent the first half of act 2... waiting for him to come back. Sorry, Elvira.
I liked the mandolin in Deh vieni! It was fun! String instruments >>>
My friend and I both found Vedrai as a concept to be kind of silly (positive implication)
Il mio tesoro was probably really good but I don't remember anything in the moment. But I really liked it; I remember I was trying to find a recording of the song after the show
I was confused that the Commendatore wasn't a real statue and was just a dead guy.
Non mi dir was probably also really good, but same thing re: tesoro
The finale was (obviously) one of the most memorable parts of the night. I liked the part where they quoted all the different songs, even if I only recognized Non piu andrai. I was confused about DG playing with his food, but found it kind of funny. I Don't Remember L'ultima prova.
After spending a lot of time being unimpressed with the scenery, I found the part where the buildings turned around, trapping DG with the Commendatore to be FREAKING AWESOME and a really creative use of the set.
Or che tutti I'm sure was fine. Everyone clapped when Leporello said that he was going to find a better master. They translated "ritiro" as "convent".
The little bit of music after the epilogue, when the characters ran off in different directions to do their own thing, was really cute.
So much of the parts of the show that I did/did not enjoy were based on how I was feeling (tired/bored/thirsty) while watching it. Because of this, I only started to appreciate some parts after understanding the show more. (ESPECIALLY Mi tradi and both of Zerlina's arias) Please don't take it personally if I was disinterested during your favorite part. Maybe if you send me enough recordings of idk Ah chi mi dice mai I will like it (joke)
also ottavio best boy I stand by this and pointedly refuse to examine my biases
5 notes · View notes
sweetcreaturesdiary · 5 months
Text
3 | Tak Ada Tempat Seperti Surga
Menurut tanggal yang tertampil di lockscreen hand phone dan laptop, hari ini adalah hari Kamis tanggal 23 November 2023. Kebiasaanku sebelum aku menulis di sini adalah, aku membaca ulang postinganku yang sebelumnya yang kemudian baru ku sadari bahwa the exact time dengan tanggal yang ada di time-stamp post laman ini tuh ternyata beda, selisih satu hari. But it doesn't matter.
Hari ini aku menghabiskan waktuku untuk tidur sepulang kuliah. Tadi sore aku sempat terbangun dari tidurku lalu setengah sadar aku mencarimu. Ku balas pesanmu melalui WhatsApp, ku katakan "Sayang aku tadi bobo. Ini barusan bangun linglung kaya orang bego abis dihipnotis deh," terkirim pada pukul 16:33 lalu dibaca pada pukul 17:48. Setelah ku kirim pesan tersebut, aku beneran mencari seolah-olah aku sedang berada di tempat yang sama denganmu lalu ku cari untuk mengingatkan agar kamu bekerja. Padahal kamu berada di kantor, sudah dan sedang bekerja, masih belum break pula??? Maaf ya terkadang aku aneh, apalagi kalau bangun tidur dan habis mimpi aneh :)
Rasa-rasanya hari ini kita agak kurang komunikasinya. Aku ngga tau kenapa, mungkin karena kita ngga saling ngobrol via telepon??? Padahal ya ini tuh kalau dipikir-pikir memang udah biasa. Tapi hari ini tuh feelnya kayak aneh aja. Setelah ku coba untuk menggali lebih dalam lagi atas apa yang sedang aku rasakan dan pikirkan saat ini, ternyata aku agak merasa aneh dan kurang karena beberapa hari terakhir I'm questioning myself gini kira-kira "Kok kayanya akhir-akhir ini Vey jarang bilang love you ke aku ya? Apa jangan-jangan sayang dan cintanya sudah berkurang? Eh tapi amit-amit anjrit." Aku akan sekuat tenaga mencoba untuk tidak berpikiran seperti itu karena jatuhnya malah aku meragukanmu, padahal kamu ini ngga ngerti apa-apa dan posisinya lagi kerja dengan perasaan yang sama.
Jam 8 lebih sedikit, kamu memberiku kabar bahwa sudah selesai bekerja. Setelah itu kamu pergi ke warmindo bersama teman-teman, lalu kembali ke kantor lagi untuk berfoto dengan Imron yang hari ini last day. Setelah selesai segala keperluanmu, kamu pamit pulang. Ku balas semua pesan dan kabar darimu. Tak lupa, kamu memberiku pap disela-sela perjalanan pulang. Hari ini memang tidak seperti biasanya, kamu pergi ke kantor naik motor. Sepertinya baru kali ini kamu bilang kalau lagi ngga punya uang. Astaga, ini jelas bukan seperti hari-hari yang biasanya. Ku doakan semoga pintu rezekimu terbuka lebar sehingga Tuhan yang Maha Kaya dapat memberikan segala kenikmatan yang Ia punya agar dapat segera dilimpahkan kepadamu, sayang. Supaya segala sesuatu yang kamu butuhkan akan dapat segera dicukupi olehNya.
Sampai di rumah, kebiasaanmu adalah menunda untuk bersih-bersih badan setelah seharian berada di luar rumah. Aku selalu menunggumu, sebisaku. Saat itu, aku sedang asik scrolling fyp TikTok menonton konten-konten lucu. Tiba-tiba si kuning dengan stiker bunga-bunga di punggung itu berdering. Ada video call dari Mi Esposo✿ masuk. Ku jawab dengan tone voice yang seketika berubah menjadi jauh lebih lembut daripada biasanya. Asal kamu tau, aku ngga pernah ngepunk setiap ngobrol sama kamu hahaha tapi ini serius. Sangat tidak sesuai dengan label yang diberikan oleh orang-orang disekitarku yang sudah melekat bahwa aku ini 'ngepunk abiezz' dan ora tau aleman. Tiba-tiba aku mendadak aleman dengan tone yang lembut parah semi manja-manja freak kalo ngomong sama kamu ckckck ngga masalah deh ya at least aku kaya gitu cuma ke pacarku aja sih bukan ke beberapa cowo. Waduh, kayak siapa ya *emoji namaste
Lagi lagi aku salting parah. Baru saja teleponmu ku angkat dan ku bilang "Halooo," lalu kamu dengan santai melemparkan senyum manis dengan tatapan tajam namun matanya sudah mulai tampak sayu dan bilang "I miss you soooo much," setelah itu masih ditambah "ayo kita bobo, aku pengen ngucapin secara langsung makanya ku telepon," aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ingin sekali ku obrak-abrik dunia ini karena aku sedang gila. Siapakah gerangan pria tampan yang merindukanku itu, tuan? akakakaka sangat menggemaskan. Obrolan yang terjadi hanya berdurasi sekitar 4 menit saja. Singkat betul bro. Sebelum telepon ditutup, ku lemparkan satu pertanyaan validasi yang muncul secara naluri sebagai seorang perempuan. Mampus kau dikoyak-koyak validasi ahaha maaf ya love. Untungnya kamu masih mau menjawab pertanyaan itu dengan ketawa tipis-tipis. Jawabannya amat sangat melegakan. Aku amat sangat berharap semoga perasaanmu ke aku, seberapa besar sayang dan cintamu ke aku, akan selalu sama sampai kapanpun ya. Bahkan kalau bisa, semakin lama kamu hidup denganku, semakin besar pula rasa sayang dan cinta yang kamu punya atas aku sebagai pasanganmu. Aamiin.
I don't know how to show you that I'm sooo lucky to have you as my spouse.
Tak ada tempat seperti surga
Untuk kuhabiskan hidupku denganmu
Separuh darah hidupku
Kan kuserahkan ragaku hanya untukmu
Selamanya
Ada satu lagu dengan lirik yang bagus. Ini lagu yang sedang ku dengarkan sambil menulis. Much appreciated untuk song-writernya, nanti aku sertakan linknya seperti biasa. Makasih ya, berkat lagu ini aku jadi merasa tervalidasi. Menurutku, lagu ini seperti lagu pujian yang pantas dinyanyikan untukmu. Jika kamu bukan manusia, sebut saja misalnya kamu adalah Tuhan, aku pasti menyembahmu. Yang perlu kamu tau, aku sayang banget sama kamu. Ku harap semoga hubungan kita selalu baik-baik saja dan banyak senengnya. Aku sadar semua ada masa up and downnya, tapi kalau kita kebetulan lagi dapet di part downnya, semoga kita selalu bisa survive berdua ya.
Anyway, aku sudah ngantuk sekali. Aku bobo dulu ya. Perasaanku tetap sama.
Much love,
Farhantia
2 notes · View notes
Text
Please don't reblog any of my posts and add anything to the effect of "DEH/BMC??? In 2023???" Even if you just intend to poke fun at yourself because you used to be active in those fandoms a long time ago (which it seems most people are when they do this), it simply hurts my feelings.
8 notes · View notes
mariebritta · 1 year
Text
10/03/2023.
i have to change this uname tho. i don’t want anyone else to read this as this might be a hurtful post to the ones i’ll mention. 
i swear i don’t want to get married. i don’t want to trouble anyone, i don’t want to treat my own kid as a shit, et cetera, et cetera. kl punya banyak duit trust me gue udah ngekost deh di depok/ pocin/ barel/ kutek/ dmn pun itu deket kampus. mau pd ga peduli, bodo amat yg penting i live on my own. 
btw hr ini papa ultah. should we not buy noodles tho...
7 notes · View notes
bungaftmh · 10 months
Text
Reflection Corner: It’s Hard, being a Mom
Disclaimer: It’s in English and Bahasa Indonesia campur aduk in one post ya!
I’m not a mom myself, not yet, but these 4 days cosplaying as mum made me understand my mom’s frustration better :)))
It’s not like I hate my adek-adek, it more like how different our way of jalan-jalan is. Also, how “efficient” means to us. Anddd may be how I feel obligated to them, I don’t wanna “fail” the itinerary, and they don’t understand it (neither I explain it to them). Padahal biasanya kalo jalan/main sama temen/adit akunya santuy dan yaudah kalo gabisa gapapa, tapi gatau kenapa jadi rasanya beda sama adek-adek nih??!?! Maybe deep down inside my heart, I want to entertain them the maximummm way. 
These 4 days of experience make me understand Mum and dad better, I guess. They never talk about how they want to entertain us, giving the best way for us, don’t want us feeling frustrated between macet, etc etc. But the outcome was always marah-marah karena kitanya lelet, marah-marah karena kitanya ga inisiatif, marah-marah karena kitanya ga cari tau, dll dll (and yes, I was a bit marah-marah because my brother was lelett and will counter me back if i back firing him wkwkkwwk). Woah.. these 4 days are priceless sih.
Bahkan waktu sama Adit kami juga jadi sadar bahwa waktu kami berdua bener-bener berkurang, beda sama kaya waktu liburan di Lombok. Kalo lagi jalan berempat, kami bener-bener ngobrol berempat dan gak sendiri-sendiri. Memang harus kaya gitu sih, masa ngobrol berdua doang, kasian dong yang feeling left-out. Tapi turns out, pengalaman ini bikin kita jadi kangen satu-sama lain??!?! Aneh banget! Padahal kita juga bareng-bareng terus berempat, aku adit debag delin. Marriage-bound relation is weirddd. Belum pernah ngerasain kaya gini sebelumnya wkwkw. Mungkin bapak ibuk dulu juga kaya gitu kali ya, missing their lovey-dovey-couple times. But we (as their child) were with them 24/7 for longggg times. Sampe akhirnya mungkin kuliah atau kerja rantau atau nikah baru deh mereka punya waktu berdua banyak lagi.
Yeah, being parents is hard, and being mum too!!! There is someone who reallyyy depends on you. Understanding them in this adult world is something new for me also (and maybe you, too!). Here, we can take a moment: to send our parents prayers for everything they gave us in our childhood, wish them abundant health, and blessed prosperity. Aamiin.
Perpustakaan Jakarta - Starbucks Setiabudi One,
July 17th, 2023.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
4 notes · View notes
lamyaasfaraini · 9 months
Text
Dapet giveaway WTF 2023, lucky or Unlucky?
Waktu menunjukkan tengah malem abis pillowtalk sama suami @sagarmatha13 biasalah scrolling2 twitter, tiba2 lewat aja di TL gt salah satu selebtwit ngetwit ngadain giveaway wtf bareng brand Hnm, challenge nya cuma pilih random outfit ke wtf versi kamu semuanya dari web Hnm. Yaudah iseng aja ikutan, belom ngantuk jg saat itu, scrolling2 web nyari outfit yg style aku bgt, sampe suami nanya "mau beli baju yang?" wkwkwk kujawab "ngga lg liat2 aja". Pas udah dpt dr top, bottom, shoes, bag terkumpul ada 2 versi, dark sama pastel. Kutanya suamiku bagusan yg mana, blio blg yg pastel katanya. Yaudah ku posting deh sambil ngga berharap apa2 jg, sekitar 1-2 hari kemudian dlm keadaan lupa pernah ngetwit itu smalem tiba2 dpt mention kalo aku menang giveaway hahahaha alhamdulillah..
Yg atas announcement pemenangnya, yg bawah twitku wkt ikutan challenge nya.
Tumblr media
Happy ngga? Ya happy lah! Walaupun katanya dikasih tiketnya random harinya tergantung mreka yg nentuin. Oke, sampe saat ini happy nya jd cuma euforia kemenangannya, msh gambling masalah hari. Ya aku maunya pas the strokes main lah (yg tadinya udah ngga ada harapan mau nonton jd ada lagi, tapi....) yaitu day 1. Udah kaya gini mah lebih ke pasrah ngga sih, entah knp pesimis dapetin day 1. I feel so lucky but unlucky too at the same time. Beberapa hari kemudian bener aja ternyata feeling aku.. Setelah sebelumnya dm no. WA, aku di chat duluan oleh pihak Hnm nya
Tumblr media
Begitulah isinya kira2, dgn beruntungnya aku dpt tiket gratis wtf pada hari ke 2 yg mana headliner nya aku ngga hafal, walaupun band2 lokalnya hafal tapi kan ngga jg ngebelain ke Jkt buat dtg yah kaya kurang worth it aja gt menurutku. Tadinya ini tiket mau aku lapurin aja weh nawarin ke temen ngga ada yg minat mungkin kalo temen2 di bdg males jg dr transport ya. Bbrp tmn di jkt jg ngga minat. Yaudah akhirnya hari H aku bikin igs mana tau ada yg minat. Taunya ngga nyampe 1 jam dr postingan aku, temenku di jkt minat, ternyata dia suka sama headlinernya. 2 tiket bareng suaminya mayan bisa pacaran malmingan haha. Dia temenku jemaah Blur thn 2013, kita berdua udah jadi jemaah maBLUR wkwk. Alhamdulillah yakan, ngga jadi mubazir tiketnya di org yg tepat. Aku jg udah blg ke pihak Hnm nya kalo akhirnya temenku aja yg ambil tiketnya, aku kasih foto ktp ku dan suamiku sbg syaratnya. Krn ngisi datanya atas nama kita. Singkat cerita enjoylah pasutri itu di WTF, dia sampe kaget mendadak tiba2 dpt gratisan pula katanya haha
Tumblr media Tumblr media
Mudah2an nanti ada rejeki, waktu dan kesempatan giliran aku dan suami bisa ngerasain euforia itu lagi yah di next level lah pengennya tuh~ aamiin
3 notes · View notes
ocharmsnfs · 11 months
Text
Agust D, D-Day Concert Blog Post
Cause I’m on PCD era 😀
Jum’at, 26 Mei 2023
Tumblr media
05.20 sudah di stasiun. Karena kita berangkat jam 06.06
Tumblr media
Mirror selfie dulu di toilet kereta hehe
Tumblr media
Sudah di area ICE aja nih. Banner konser pun sudah terlihat.
Tumblr media
Sampai penginapan. Yuhuu gak sabar ceki-ceki ke venue.
Tumblr media Tumblr media
Gifts and amenities dari penginapan. Nice.
Tumblr media
Menuju venue. Bisa foto banner lebih deket juga akhirnya.
Di venue. ICE BSD Hall 10.
Tumblr media Tumblr media
Balik dari venue mampir ke Tiny Tan pop up store dulu.
Tumblr media
Mirror selfie lagi. Grup edition.
Ternyata di mobile app cuman bisa upload 10 foto. Gak seru :(
Oke deh kalau gitu lanjut part 2
3 notes · View notes
irnandadai · 1 year
Text
#45 Tuhan, Aku Jatuh Cinta
26 Februari 2023 Sembilan bulan sudah, hahaha lama juga Jangan tanya berapa kali aku menyalahkan perasaan dan diri sendiri Ditambah orang sekitar yang juga menyadari perubahan temannya yang jadi super mellow soal perasaan “Irrr, kamu ngapain sih, stop ir” “Irr, you’re too over react, who are you? Mana kamu yang bodo amat dan logis sama hal-hal kayak gini?” Jumat kemarin, kamu berkali-kali bilang “jidatku panas” karena permintaan kami untuk penambahan video after movie saat liburan kantor Memberanikan diri lah aku untuk nempelin telunjuk ke jidatmu sambil bilang “mana se” Waahh gilaa, kamu nya biasa aja, jantungku yang “degdegdegdeg ga karuan  Bahkan sampai pulang kantor, aku nya mikir “jantungku ga aman weiii *Lampu merah memberi waktu untuk ngelamun hahaha Mikir deh kalau apapun yang berkenaan sama kamu, aku selalu deg deg an Lihat kamunya, kamu post story, kamu reply story, lihat barangmu, bahkan lihat namamu, atau sebatas lutut nempel sama lututmu aja jantungku ga karuan Berakhir bandingin sama aku ke orang lain “Sebenernya nempelin tangan ke jidat temenku yg panas, biasa aja si, ga kelewat batas” “Lutut nempel sama lutut temenku juga harusnya biasa aja” “Dia mau chat sama siapa aja, mau ngegombalin siapa aja juga, kalo itu temenku harusnya aku biasa aja, ga deg deg an dan exhausted” Akhirnya diem,  Nyimpulin satu hal sambil senyum dan netesin air mata “Ya Allah, aku jatuh cintaa” Air mata yang keluar itu seneng, karena ternyata bukan perasaanku, aku, atau dia yang salah dan berlebihan. Kami tetap dalam koridor masing-masing yang kami buat Tapi, ya karna ini aku lagi jatuh cinta aja. hehehe.  *lampu hijau, waktunya jalan~~
2 notes · View notes
asrisgratitudejournal · 8 months
Text
Peaking
Hola amigos…
Sudah memasuki minggu ke-2 bulan September WOW… 2023 ini cepet banget gaksih, apa perasaan w aja…
Ni hari Senin awalnya mau wfh aja karena semaleman diare kebangun 2x jam 2 pagi dan 4 pagi padahal baru tidur jam 1… Akhirnya juga bangun jam 8.30 karena pengin ke belakang lagi HUHU. Yang jam 2 langsung minum Imodium 2 tablet + tolak angin, terus yang jam 4 minum norit 5 biji + oralit. Ku tuh sebetulnya punya 1 strip neo-entrostop pas kemarin otw ke UK juga sakit perut tapi gatau nyelip di mana itu obat… Yaudahlah abis ini beli lagi aja di Boots… Kemudian jam 9-an Oliv ngajak lunch bareng karena dia sudah kembali ke Oxford… Ku yang ekstrovert ini tentu saja tidak bisa resist the urge untuk ngobrol dan ketemu orang sehingga ku memutuskan untuk mandi dan berangkat jam 12 teng, setelah sebelumnya sarapan es kopi (di rumah masih panas banget) dan sandwich telor + gimbap beef dibikinin Listi huhu terharu.
Di linacre barusan makan fish dan cabbage + carrot (gaada karbonya samsek baru sadar w), lalu ke office deh sekarang. Ini tuh lagi bingung selain 1 stip obat hilang, gunting kuku juga gatau ada di mana… Padahal ini kuku udah mulai panjang (terutama kaki)… Semoga ada di pouch makeup deh ya, nanti sampai rumah cek lagi.
Kemarin weekend lumayan lah ya istirahatnya… Walaupun ku sebetulnya belum merasakan efek relaxing dari rumah yang sekarang seperti rumah Headington sih… Apa karena panas banget ya? Di rumah headington tuh buka gorden langsung view halaman belakang pohon-pohon dan emang under shade banget sih, window kamar tuh, ngadepnya ke utara jadi gapernah dapet direct sunlight, dan apa karena di ground floor juga ya, beneran ADEMMM banget, to the level it gets REALLY cold sih kalau lagi winter, tapi ya gapapa juga, I prefer cold tinggal layering aja yang banyak daripada kepanasan gabisa di-apa-apa-in.
Sabtu ke rumah Bu Yani PANAS-PANASAN HUHU. Untungnya dari rumah cuma sekali sih naik X1 dari stasiun… TAPI jalan ke stasiunnya yang HELLISH banget. I eventually decided to pake payung aja deh tu jalan… bebas deh orang mau nge-judge apa gimana gua mah ga peduli ye, yang penting ni sunlight ga directly menyerang my skin… Terus di rumah Bu Yani banyak makan enak (walaupun pedas sekali, which might’ve been contributing to my diarrhea now). Ada es teler juga!!! Sangat senang. Kayanya di rumah bisa deh ini bikin es buah/es teler kalau masih panas juga ke depan… Kemarin habis dikasih kalengan buah-buahan sama Wian… Tapi barusan cek weather forecast harusnya ke depan udah mulai masuk weather autumn sih (HAMDALAH). Yaudah itu buah buat buka puasa aja kali ya tahun depan… Semoga belum expired deh.
Dari rumah Bu Yani, Nadia ikut pulang karena mau nginep di rumah. Malemnya ya curhat-curhat relationship aja biasa, dilanjut nonton Jeongwaja dan Workman sangat lucu ternyata nonton video absurd youtube tu memang lebih enak kalo ramean ya, kalo sendirian ada aja yang lucu tapi missed. Lalu tidur. Kepanasan juga sih ini beberapa kali kebangun saking keringetannya. Paginya Nadia ada meeting terus I decided to look at pics from SKZ albums I bought from Nadia (karena udah lewat juga sih fasenya dia). Sekarang juga lagi mikir gimana caranya naroh ni poster-poster without ruining the wall…
[Dari sini udah mulai teks yang ditulis besoknya aka 12/09/2023 yaitu ulang tahunnya Kim Namjoon, karena kemarin udah keburu harus cabs ketemu sama teman dari London]
Barusan seharian ini literally belom buka kerjaan wkwk malah ngurusin akun abal geologi gitu lagi HUHU. Semua cerita lengkapnya ada di akun X aku ya ges.
Duh ni post tuh awalnya dikasih judul “peaking” karena mau bahas periode di mana orang-orang peaking bisa beda-beda: ada yang di high-school, [PELATNAS!], kuliah S1, kuliah S2, kerja di tempat A, B, dst. Terus pengennya sih bahas panjang lebar gimana ciri-cirinya orang-orang yang peaking di past ini dan mau bilang kalo kasian ya mereka... tapi sekarang otak udah dipenuhi hal-hal lain huhu (saking banyaknya yang terjadi pada hidupku dalam 24 jam terakhir). Intinya tapi doaku untuk semua orang semoga kalian selalu peaking in the present! Jadi semoga sekarang kalian lagi merasa peaking: “I’m at my best in my life!” Terus besok datang dan kalian peaking lagi. Jadi grafiknya akan naik terus! Walaupun ga mungkin sih ya, life kan akan ada ups and downs, tapi minimal general trendnya selau naik! Ku salah satu yang ngerasa Alhamdulillah hidup selalu peaking sampai sekarang: pas high school ya senang sekali, lalu pelatda pelatnas juga senang, masuk ITB senang, ke Paris S2 senang, ke UI kerja senang, sekarang Alhamdulillah di Oxford walaupun depressed kadang-kadang tapi tetap senang juga in general. Senangnya to the level yang bisa bilang “Oh ini kayanya the best period of my life deh, the best achievement I am working on.” Semoga bisa gini terus sampai meninggal. Selalu ada yang bisa dikerjain with me being proud and happy doing it. AAMIIN.
Btw postingan ini ku-akhiri di sini ya karena berikutnya akan bahas hal yang berbeda lagi juga dan pengin dikasih judul beda sendiri. Ciao!
VHL, 18:16 12/09/2023
6 notes · View notes
rovenim · 1 year
Text
Majalah
Balik lagi nge-blog disini hihi soalnya pengen aja.
Jadi, tadi siang karena ada video tiktok yang lewat di fyp gua tentang apa yang dilakuin masa kecil gitu tiba-tiba gua keinget sama hal-hal yang suka gua lakuin pas masih kecil. Awalnya sih keingetnya yaa main-main sama temen rumah dan sering ikut jalan-jalan ke kampung sebelah sama temen rumah. Tapi setelah inget-inget lagi lebih jauh, gua menyadari kalo gua pas masih usia kisaran 8-10 tahun suka baca majalah.
Baca majalah juga karena gua sering nunggu mama gua pulang kerja dan berakhirlah gua nunggu dari jam pulang sekolah sampai mama gua pulang di tempat mama gua kerja, which is perpustakaan. Perpustakaan di SMK. Kebetulan di era gua SD itu majalah cetak populer banget apalagi di kalangan anak-anak muda yang udah duduk di bangku SMA.
Dulu itu gua suka baca atau sekedar liat-liat isi majalah karena menurut gua majalah itu seru banget buat dibaca. Isinya ada tentang isu-isu hangat terutama dari kalangan artis mau artis Indonesia atau luar negeri, mix and match fashion, cerpen, artikel dari post event konser, fakta dunia kadang juga ada, pemilihan coverboy & covergirl, review film kadang juga ada, banyak deh! Karena banyak hal yang dimuat di satu majalah itu, ya itu yang buat gua tertarik. Apalagi dulu gua punya keterbatasan untuk mengakses internet, jadi ya info-info yang seru apalagi tentang artis luar negeri dapetnya dari majalah.
Majalah-majalah yang dulu sering gua baca itu Aneka YES!, Gadis, Cosmopolitan dan HAI. Tapi yang paling favorite banget diantara majalah-majalah keren itu majalah Gadis dan Cosmopolitan! Oke oke, gua akan bahas kenapa gua pilih kedua majalah tersebut.
First, majalah Gadis. Majalah Gadis itu tuh gua baca udah berasa kayak anak gaul, soalnya dari cara penyampaian informasinya menurut gua asikin banget hehe. Nggak cuman di satu section aja ya, tapi di beberapa bagian artikel itu selalu seru aja cara penyajian atau penyampaian artikelnya. Bahasanya anak muda banget, suka bahas atau ke sekolah-sekolah keren gitu jadi pengen sekolah disitu juga, inspo fashionnya juga anak muda banget! Pokoknya sih menurut gua sebagai pembaca yaa, majalah Gadis itu isinya lebih menyasar ke anak remaja perempuan gitu kan, jadi masih kerasa relate aja gitu sama gua *padahal dulu masih bocah gua. Terus hmm apalagi ya? Ohh, dulu tuh majalah cetak suka kasih merchandise khusus di tiap minggu edisi baru majalahnya! Yang paling berkesan itu majalah Gadis sih, soalnya hadiah merchandisenya mostly lucu banget, bisa dipake terus-terusan kayak ada buku diary, tempat pensil, pouch. FYI, beberapa hadiah majalah dari Gadis masih gua pake dan gua simpen loh hahaha!! Nanti gua update deh barangnya.
Second, Cosmopolitan. Kalo Cosmopolitan ini gua lebih suka rubrik majalahnya tuh topiknya lebih ke wanita dewasa. Dalam artian lifestyle, inspo fashion, ada juga bahas tentang tokoh inspirasi juga apalagi ada wanita-wanita karir gitu beh semakin pengen kayak mereka deh. Apalagi covernya itu kan suka pake selebriti atau model luar negeri gitu, terkadang sekelebat lewat di pikiran pengen diet *boong HAHAHA.
Yah, itu lah cerita gua tentang 'majalah favorite' yang cukup berperan penting di kehidupan gua. Karena dari situ, gua awalnya pengen banget jadi editor majalah. Tertarik buat sekedar nulis atau ngetik cerita pendek biar bisa dikirim ke majalah, nulis artikel, edit-edit foto kayak majalah hahahahahaha. Sampai sekarang sih itu semua berakhir menjadi 'hobby' gua aja. Masih pengen sebenernya kerja di lingkungan yang masih berhubungan sama media massa, tulis-menulis tapi jurusan kuliah gua berkata lain banget hahahahaha.
Sekian deh blog yang cukup panjang ini. Soon gua akan bahas hal lain lagi yang lebih seru muehehehe.
-Rove, 2023.
5 notes · View notes
sinputamalia · 2 months
Text
Mimpi
Mimpi tuh apa sih? Ada orang yang percaya kalau mimpi itu tanda. Tapi sebagian orang juga bilang kalau mimpi itu cuma bunga tidur. Katanya, mimpi itu alam bawah sadar kita. Maksudnya apa ya? Apakah hal-hal yang memang nggak kita sadari ada di dalam diri kita?
Gue pribadi termasuk ke dalam orang yang nggak terlalu peduli dengan mimpi. Bukan nggak percaya atau menganggap serius pula. Kadang mimpi bisa super random, super lucu, super sedih, menakutkan, atau malah kayak film memutar kejadian yang sudah pernah terjadi di hidup.
Tapi, gue mengalami mimpi yang cukup menyita perhatian gue lately.
Awal agustus 2023.
Out of nowhere, gue mimpi orang yang gue udah nggak tau sama sekali kabarnya meskipun kita saling follow di instagram. Tapi orangnya memang tidak terlalu suka media sosial (spekulasi gue) makanya dia nggak pernah update apa-apa dan gue pun jadi nggak pernah tau update hidup dia seperti apa.
A friend from elementary school.
To be honest, not only usual friend. But i was crushed him since elementary school until...idk maybe i still crush him now?
Ya, long short story, nggak ada angin nggak ada hujan di satu tidur gue malam itu, gue mimpi dia. Nggak lagi inget atau bahkan kepikiran sama sekali tapi dia tiba-tiba ada di mimpi gue. Sekarang gue udah lupa mimpinya tentang apa, tapi kayaknya mimpinya lumayan serius karena gue inget setelah mimpi itu MALAH JADI KEPIKIRAN DIA dan sangat ingin reach out dia just to make sure he is alive dan baik-baik aja.
Ada beberapa hari setelah mimpi itu gue bolak-balik buka DM instagramnya yang terakhir kali kita chatan tahun 2020 lalu. Udah lama banget kan? Bahkan menurut gue kayaknya itu juga terakhir kali dia aktif instagram deh?
Gue sempat menimbang apa pesan yang cocok untuk disampaikan untuk pertama kali setelah 3 tahun nggak berkabar sama sekali. Nggak mungkin juga tiba-tiba gue bilang gue mimpi dia? Apa nggak freak banget? Belum lagi gue yg sekarang ini hobinya overthinking. Muncul pula pertimbangan "eh kalau gue chat dia, jadi perkara nggak ya? Siapa tau dia udah ada pasangan terus pas gue chat yang baca pasangannya?" Busettt, emang jauh banget dah mikirnya.
Bahkan sempat kepikiran apa gue chat pas dia ulang tahun karena kebetulan itu deket dengan hari ulang tahunnya (si masih inget banget tuh) sambil ucapin selamat ulang tahun?
Tapi pada akhirnya gue mengurungkan semua itu sampai gue lupa cerita mimpinya seperti apa. Pada akhirnya gue cuma bisa mendoakannya semoga dia baik-baik saja dan Allah selalu melindunginya.
Satu bulan setelah itu, lagi-lagi nggak ada angin nggak ada hujan. Gue lagi makan ramen di daerah Cirebon paling ujung hampir ke Jawa Tengah karena lagi dinas kerja di sana dan gue posting ramen itu di story instagram yang kemudian dibalas oleh satu orang.
Betul, orang yang gue mimpikan bulan lalu itu.
Isi pesannya cukup membuat badan gue bergetar hebat karena katanya dia mimpi gue.
All of sudden, he dreamed about me? After i dreamed about him.
Wajar kan gue deg-degan sampai badan geter?
Cukup ajaib dan menakutkan di waktu yang bersamaan.
Dan akhirnya gue pun cerita bahwa sebelumnya gue mimpi dia juga tapi sudah lupa dan belum sempat menyampaikannya.
Tapi dari saling mimpi itu, gue dan dia jadi bertukar nomor kontak.
Gue nggak tau bisa bilang kita lagi dekat atau bagaimana. Satu yang jelas, gue malah jadi sering mimpi dia sekarang.
Meskipun gue nggak lagi kepikiran orangnya. Tapi gue yakin kalau yang ini minimal mungkin tanpa sadar gue emang kepikiran dia jadi gue sering mimpiin dia. Bahkan gue sampai memimpikan ibunya ckckckck
Gue dan dia beberapa kali membuat janji untuk bertemu tapi sampai sekarang belum terjadi.
Mungkin dia akan sering ada di mimpi gue sampai janji temu itu terealisasi.
If you read this, let's meet! I want to meet you at least once, please? So, i can stop dream about you.
Sorry if i can say this on chat bcs im too scared to bothered you, since you seems so busy and slow respon hehehe
11 March 2024, 00:20, too desperate to ask you to meet.
1 note · View note