Tumgik
#cuapcuap
ridama100 · 4 months
Text
Tadi iseng tes MBTI online dan hasilnya 🤣 INTP. Kayaknya dari dulu aku slalu berada di lingkaran XNTP
Kalo ga pindah ke ekstrover ya introver. Sisi intro maupun ekstro ga tinggi-tinggi amat. 🤣
Walaupun MBTI ini termasuk pseudoscience, tapi aku tetep seneng sih. Ya, itung-itung buat seru-seruan, dari tes itupun sedikit banyak aku belajar mengenali diri sendiri.
Oh iya, kamu pernah tes MBTI?
0 notes
triardn · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Career Path. Apa itu ya? Harus banget kita aware dengan itu?
*Disclaimer*
Semua tulisan atau pernyataan yang ada di sini murni dari pendapat gue pribadi, seorang #BuruhKoding nubi yang lagi nyangkut di dunia manajerial. Feel free untuk koreksi via kolom komentar atau DM ya. Thank you :)
Kalo ngomongin career path atau jenjang karier, kebayangnya itu ya meniti karir dari budak sampe jadi bos wkwk (maklum, orang kampung ges xD). Setelah banyak riset (ngobrol dengan orang dan tentu saja googling, yang belum itu nanya chatGPT wkwk) akhirnya tau kalo jenjang karier itu adalah jalan yang dilewati seorang karyawan untuk maju ke bagian yang lebih tinggi dan tanggung jawab yang lebih besar. Jadi dari seorang budak itu diperlukan beberapa anak tangga untuk bisa jadi bos, kurang lebihnya gitu lah ya hehe. Nah, di dunia engineering itu sendiri, secara garis besar jenjang karier itu terdiri dari beberapa tahapan awal, yaitu Junior, Medior (Middle/Mid), dan Senior (balik lagi ke tiap-tiap perusahaan sih, kemungkinan penamaannya bisa beda, semisal untuk middle itu gk ditulis middle, atau middle sama dengan associate etc.). Setelah dari situ, akan ada percabangan menjadi dua spesialisasi, yaitu jalur teknikal dan manajerial (ini kita bahas nanti yaa). Jadi kalo mau jadi bos, harus merangkak dulu tuh dari junior, middle, senior, dan seterusnya hehe.
Kenapa penting untuk aware soal jenjang karier kita?
Se-simple *kalo bukan kita, ya siapa lagi* gak sih? 😂 wkwk. Karena peers atau manager kita gak bakal ngurusin soal kemajuan karier kita, kalo iya bakalan banyak banget kerjaan dia pak 😂. Terus kalo gitu, manager kita kerjaannya ngapain dong? In terms of career progression, manager paling bisa bantu coaching, ngasih arahan, ngasih masukan (kalo mau jadi manager skill apa yang masih kurang, kalo mau jadi technical lead skill apa yang masih perlu dikuasai etc). Kemauan dan arah tujuannya kita mau pilih jalur apa, harus dari diri kita sendiri yang nentuin.
Kalo kita udh aware sama jenjang karier dan juga udh kebayang tujuan kita ke posisi apa kedepannya, akan jadi lebih mudah untuk kita mempersiapkan diri kita sebelum kesempatanya datang, karena terkadang kesempatan itu datang bisa tiba-tiba banget, percayalah. Nah, pas kesempatannya dateng terus kitanya belum siap kan sayang juga ya, belum tentu dalam waktu dekat kesempatan itu mampir lagi. Kayak sebelum pergi ke medan perang, kita kudu bawa perlengkapan yang diperlukan kayak senjata dan lainnya kan, gk mungkin cuma pake kaos oblong sama celana kargo doang 😂 Terus waktu yg pas buat nentuin pilihan jalur karir yang mana itu kapan?
Sedini mungkin. Kalo bisa dari masih junior udh tau tuh kalo jenjang karir di perushaaan tempat lo kerja itu kayak gimana, ada pilihan jenjang karier apa aja etc. Jadi kalo dari Junior udah punya target mau jadi Manager misal, jadi kebayang tuh tangga apa aja yg mesti dilewatin, pertama middle, lanjut senior dan seterusnya. Terus kalo semisal pas ditengah jalan kepikiran banting stir/pindah haluan gitu gabisa dong? Tetap masih bisa dong bosku. Seiring berjalannya waktu, sambil mempersiapkan diri menuju target awal tadi, kita pasti bakal dapet banyak pengalaman (interaksi dengan level yang lebih tinggi, challenge dari manager etc) yang mungkin bisa mempengaruhi pilihan kita diawal tadi, dan kalaupun berubah ya gapapa juga. Semisal awalnya kita pengen jadi manager, setelah ngeliat manager kita kayaknya kalo ngobrol pusing terus, kebanyakan misuh, mukanya kurang hepi tau jobdesc-nya manager itu kebanyakan meeting, dan sadar kalo diri kita bakal burn out kalo seharian cuma meeting doang, sehari gak ngoding bakal jadi masuk angin, dan lebih interest ke hal-hal yang sifatnya technical, kita bisa ganti tujuan kita dari manager jadi pilih jalur teknikal. Sama kayak kita kepengen jadi dokter gigi, terus seiring berjalannya waktu ternyata untuk jadi dokter banyak persyaratan yang gak bisa kita penuhin, disisi lain kita ketemu minat lain, jadi dokter komputer misalnya, dan persyaratan untuk jadi dokter komputer bisa kita penuhi semua, jadi kita bisa ganti tujuan ke dokter komputernya, wong sama-sama dokter… (masa sihhhh??!!!)
Nah, kalo kalian tipe yang gimana nih? Yg woles aja nunggu momentum atau yang udah aware sama jenjang karier dan lagi proses memantaskan diri? Share di kolom komentar yaa
0 notes
khydd · 5 months
Text
di umur ku yg hampir mau ke 23 kok rasanya makin panik.
karena belum dapet kerjaan yg settle, bapak ku yg udah mau pensiun, ditambah pengen ku banyak.
mau punya rumah, punya kendaraan yg layak (mobil) gaharus sih cuma kaya udah masuk wishlist ku, bukan tanpa alasan karena lebih nyaman bawa keluarga atau amitamit ada keluarga yg sakit udah ter-prepare.
rasa-rasanya goals ku akan terwujud 3-5 tahun kedepan, Aamiin. tapi aku lagi kejar-kejaran umur sama rofiq. rofiq yang tahun ini udah umur 28 apa iya harus nunggu aku 5 tahun lagi?
ternyata cari pasangan yg lebih dewasa umurnya, yang udah mateng secara finansial kita sebagai perempuannya juga harus menyeimbangi dan seimbang. gacuma cuapcuap mau cari pasangan yg dewasa tp ternyata diri sendiri masih blm siap apa-apa.
bahkan saking kerasnya aku mikir, aku gak biarin otak ku istirahat,sampe ga heran kalo tiba-tiba suka sakit kepala.
bingung apa dulu yang mau aku capai, karena semuanya butuh waktu yg lumayan lama. udah gitu aku egois, gamau ada yang aku korbanin diproses ini. hufttttt.
ditambah kerjaan ku yg sekarang juga capekknya minta ampun, yaallah cuma bisa ngeluh tiap hari tapi ttp aku jalanin, padahal ngeluh itu bisa ngurangin nikmat ya.
1 note · View note
beyondkookie · 4 years
Text
Topeng
Dalam konsep psikoanalitis yang digagas oleh Carl Jung. Persona merupakan bagian arketipe dari ketidaksadaran kolektif. Persona yang dalam bahasa latin berarti topeng, merupakan bagian dari struktur kepribadian yang turut memengaruhi orientasi manusia.
Manusia hidup dari topeng ke topeng (begitu kata Mr. Jung). Topeng ini dipakai manusia dalam rangka mengontrol perasaan dan laku, guna menciptakan kesan tertentu kepada orang lain.
Meski tidak sepenuhnya berkiblat. Cuma sekadar meletakkan teori ini sesuai tempat dengan porsi yang sesuai. Namun, realitas di era post modern lambat laun sedikit mengubah cara pandang awal itu.
Well...Mr. Jung, terimakasih sebab teori mu ada benarnya di era ini.
Dimana manusia tidak lagi hidup di satu dunia. Postmodernisme seolah melahirkan kerangka dunia baru tanpa batasan. Kita hidup di dunia dengan kemungkinan tidak tercapainya kebenaran absolut. Sebab semua hal didasari oleh subjektivitas. Semua hal dengan semaunya bisa kita aplikasikan dalam dunia visual. Mengutip sebuah pernyataan di salah satu artikel: "Kita hidup di masa ketika ada banyak kelompok yang percaya akan penampilan luar dan bermain di permukaan serta tidak peduli dengan kedalaman subjek".
Dengan mudahnya mereka dipengaruhi oleh hal-hal yang disebarkan lewat media. Ia adalah senyata-nyatanya gambaran dari teori "ketidaksadaran kolektif-persona". Manusia saling melemparkan perbedaan interpretasi tanpa mau mencari tahu kebenaran dibaliknya. Sekelompok manusia lainnya sibuk membuat image baru sebab butuh validasi dan engagement demi kepuasan dan keuntungan pribadi.
Jadi ..selamat menikmati dunia yang dipenuhi dengan manusia bertopeng ini.
3 notes · View notes
sittiarayyasolana · 5 years
Text
Rendesvouz Film India
Tumblr media
Mulanya kukira telah terindikasi gila sejak lama, nyatanya manusia miliki ketidakwarasan masing-masing dalam hidup. Meski tak menemukan istilah psichology untuk menamainya aku mulai percaya bahwa itu adalah hal wajar. Sesuatu yang mampu membikin tertawa tergelak-gelak saat tak ada yang bisa diajak bicara, yang dalam sendiri bisa melerai dari tangis, yang tak akan menimbulkan jenuh sewaktu-waktu, yang memberi lebih dari sekadar rasa senang. Hal sederhana yang membuat seseorang merasakan rubatosis, enoument, jouska, sonder, kenopsia bahkan vellichor secara bersamaan. Telak!
Sepasang buku 'Aku Dan Film India Melawan Dunia' bagiku adalah sehimpun 'kegilaan' yang tak hanya lahir dari sekadar kegandrungan berlebihan pada 'sesuatu' tetapi luapan perpaduan perasaan dan pengalaman saat jatuh cinta. Mahfud Ikhwan terlihat bagai pemuja agung saat mereview kebanyakan film zaman Inspektur Vijay berjaya juga beberapa film besutan Rajkumar Hirani yang dilakonkan apik Aamir Khan (tentu saja saya sepakat) tapi bisa tetiba menjelma pembenci adiluhung di beberapa bagian ketika berbicara tentang performa Hritik Roshan (kupikir Empunya Dawuk itu punya masalah pribadi dengan Roshan 😆) bahkan kadang menonjolkan keduanya secara bersamaan saat mengisahkan kualitas Bebo (baca : Kareena Kapor Khan) mendampingi Ajay Devgun dalam Omkara. Orang mana yang melakukan semua itu jika tidak sedang kasmaran? 😂
Ingatanku kembali ke bab-bab lama, menandai setiap halaman pengalaman nonton India(ku), entah bagaimana muasal saya begitu menyukai negara Barata itu, tarian kaki jinjit pinggul bergetar ala Chakdhoom Dhoom bahkan pernah berhasil membikin nasibku persis ending Warkop DKI, berakhir dalam kolam kehijauan penuh mujair. Dicandu film India di generasi 90an tak membikinku bersungut-sungut saat harus menonton Bhagavat atau film (baheula) lain yang menunjukkan aksi idola kakek(ku) sekelas Dharmendra, Jeetendra atau Tuan Bachchan meski tetap tak akan kupaksakan diri menyukai semua film klasik bollywood hanya demi terlihat lebih berkelas, tak semua film dari zaman pelopor Angry Young Man menarik dinikmati apalagi masa-masa jauh sebelumnya. Begitu pun suguhan film di tahun-tahun millenial, tak semua lantas menjadi buruk. Tak bisa dipungkiri pesona Vidya Balan (Tum Hari Sulu, Kahaani, The Dirty Picture) satu dari sekian wanita yang berdiri sendiri, tak butuh lelaki menciumi tengkuknya demi menjadi pemeran utama, juga tak bisa menghilangkan kesan bahwa sejarah mestinya dipelajari seperti saat menyaksikan Lagaan dan film lain yang tak akan dilakonkan kaisar Khan yang lain selain Aamir (3 Idiots, Rang De Basanti, Peekav/PK, Taree Zamen Par). Aku Dan Film India Melawan Dunia' menunjukkan bagaimana cara mengulas juga memaki dengan pandangan, data, fakta, nilai juga solusi.
"Bagaimana bisa kamu tak menyukai musik yang lahir dari peradaban tertinggi tertua di dunia itu?"
kalimat yang berada di halaman awal itu tak berdampak bagiku, klasik atau kekinian kutelah mencintai musik India sejak lama dan akan selalu seperti itu. Petikan kecapi tradisional di Tu Jo Mila bahkan terdengar mirip birama sayang-sayang (musik tradisional Mandar) Soundtrack film Nasib Si Miskin yang dinyanyikan Santi Sardi bernada sama dengan Amma Ek Roti De, Chahonnga Main Tujhsenya Mohd Rafi digubah Mansyur. S menjadi Hartati, lagu Ida Laila yang sama persis dengan Aaje Pardesi dan sekian banyak lagu India yang dijiplak habis oleh Raja Dangdut Indonesia (saya benci menulis ini) Bagaimana mungkin musik India tak terasa begitu dekat?
Saya selalu menunggu lahirnya film India dari rahim modernitas tapi tak mampu menahan pesona antik sinema India dari abad di masa kakek-nenek(ku) hidup. Sama bersemangatnya saat mendengarkan musik India saat yoga, sama menggebunya membaca tulisan mengenai negara anak benua itu terus menerus.
1 note · View note
imajiorangasing · 5 years
Text
Tumblr media
kau adalah kedai kopi favoritku.. tempat meluapkan rasa, baik duka maupun suka dan tempatku mencari inspirasi ketika aku sedang ingin berimajinasi
kau adalah kedai kopi favoritku.. akan kuberitahu menu andalanmu
disana kau menyajikan kelembutan capuccino dengan foamnya yang membekas dimulut..
disana kau menyajikan manisnya latte dengan hiasan latte art yang lucu..
disana juga kau menyajikan pahitnya esspreso, cukup nikmat tapi tetap saja pahit..
dan disana juga kau menyajikan affogato, kepahitan esspreso dengan campuran manisnya satu scoop besar eskrim yang lembut..
yah.. kadang kau memberi ku menu dengan tiga varian sekaligus, entah apa maksudnya
kau adalah kedai kopi favoritku..
aku akan terus berkunjung, asalkan kau tidak memberi menu andalanmu kepada pelanggan lain
karena kau adalah.....
kedai kopi favoritku
1 note · View note
kresekbekas-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
Selow Baper (di Wattpad) https://my.w.tt/Dvb3QkurPV Merangkai kata Curhat baper Puitis Aku baper Tulis curhatan mu 😘😘
1 note · View note
penggemaryupi · 3 years
Text
apa aja deh
cuap cuap dlu ya kawannn hihi, btw uda lama ga buka ini tapi ga ada yg liat juga si..ya tapi gapapa buat tempat ngebacot. h-1 PAS ini tapi mini hulang huleng yaallah ga bisa ini mah mana baru pertama offline. yang baca ini doain ya lancar selancar saya mengetik disini selancar saya menghalu bias saya. ARGHH MAU YUPI. dah ah mau ke alfa dluu mau mam yupi biar jdi ultramilk bercanda maksudnya ultramen. BERCANDA JUGA MAKSUDNYA MENJADI STRONG WOMAN DO BONG SOON ANJAY KEREN BGT AKUUUU - APASI DAHLAH BYE BYEE. be happy !<3
0 notes
lebensmoode · 6 years
Text
Gak salah kan ya?
Nama dia Peter. Dia bilang mau panggil dia apa aja teserah.
Yauda saya panggil dia Pete.
Bukan /pit/ kayak yang bule-bule bilang. Tapi pete. /Peute/. Iya, nama makanan Indonesia itu.
Gak salah kan ya?
Sesekali semena-mena sama bule. Kapan lagi.
4 notes · View notes
drifayanti · 7 years
Text
Cuap-cuap : Tentang Pernikahan (1)
Dulu, sebelum menikah, beberapa hal tentang pernikahan muncul di pikiran saya. Saya masih merasa cukup dengan membaca dan ikut merasakan curhat teman saya menjadi jawaban dari pertanyaan yg saya pikirkan. Tapi, sekarang setelah menikah saya terusik. Pikiran saya jadi semakin rumit, jyaaaaah..
Malam ini cuap-cuap dikit ya tentang pernikahan. Hehe.. barangkali ada yg punya perasaan yg sama dengan saya.
Sebelum menikah, inilah pertanyaan saya. Situasinya heartbroken gitu, jadi lama sendiri seperti Kunto Aji. Hahahaha..
1. Dengan siapa saya akan menikah kelak?
2. Apakah saya bisa menikah sesuai target saya?
3. Kalau nggak, saya harus gimana?
4. Nanti kalau nikah, jadi full time mum bisa gak ya?
5. Apa kerja aja ya?
Setelah menikah.. beberapa pertanyaan saya tersebut alhamdulillah sudah melalui proses sharing sama calon suami yg sekarang jadi suami saya.. Alhamdulillah..
Lalu, terusik saya.. ingim rasanya, seperti doa orang pada majelis pernikahan kami, menjadi keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Keluarga yg teduh, berkah, penuh kasih sayang. Muncullah pertanyaan baru..
Bagaimana bisa ya orang tua kita terus bersama langgeng sampai tua?
Bisakah cinta dan kasih sayang terhadap pasangan awet alami selamanya?
Formula apakah yg mereka gunakan?
Ketika anak bertumbuh, bagaimana perasaan kita sebagai orang tua? Kesepiankah?
Setelah lama.. apakah kita bisa bosan?
Berpikir saya.. hahaha..
Saya pun banyak mendengarkan rumpi ibu-ibu yg yah.. mungkin bisa dibilang nggak seberuntung kisah keluarga lainnya. Tapi, bagi saya yg baru mengarungi bahtera rumah tangga, tentu jadi concern pribadi saya.
Yg saya pegang prinsipnya dari cerita dan bukti nyata keluarga yg saya lihat sendiri progresnya, diantaranya adalah keluarga orang tua saya.
Mereka berkomunikasi. Bicara dan saling mendengarkan. Entah obrolan ringan ataupun tentang pendapat. Bukan cuma antar pasangan juga dengan anak-anak.
Mereka juga giggling bersama. Entah saat berdua saja, ataupun saat bersama anak-anak dan keluarga. Mereka tidak saling merasa paling, tetapi saling menerima dan terbuka pikiran dan perasaannya.
Ada yg bilang salah satu bumbu pernikahan ya adu argumen. Mungkin memang betul, kadang you get on your nerves pas lagi ngomong sama suami atau anak. Tapi, kembali bersama dan meminta maaf begitu penting.
Saya pun belajar bahwa pasangan dan anak-anak juga penting saling mengingatkan untuk mengatakan terimakasih atau pujian supaya belajar saling mengapresiasi individu masing-masing.
Kalau saat pacaran kita bisa sedemikian baik pada pasangan kita, seharusnya lah pada pasangan kita, kita tetap melakukan kebaikan padanya. Apa coba diantaranya? Ya ngobrol lah, saling memuji, saling mengingatkan, saling bercanda, dan romansa seperti saat pertama kita bertemu. Saling minta maaf dan berpikiran positif terhadap pasangan.
Saya juga selalu berpikir, berdoa lebih tepatnya, supaya saya bisa juga menerapkannya dalam kehidupan rumah tangga saya.
Katanya cinta, kok cuek?
Katanya sayang, kok tiap ketemu cemberut aja?
Jangan ya..
Yuk tetap saling menyayangi dan merawat cinta bersama pasangan..
Heheheheheheh.. btw ini cuap-cuapnya kepanjangan..
Terimakasih ayah, ibu,
Ayah dan ibu almarhum juga,
Juga buat ummu balqis di feed istagramnya yg menjadi reminder dan bisa jadi jawaban dari beberapa pertanyaan saya..
I am so blessed and grateful!
Kamu juga yaaaaaa..
1 note · View note
lampulalulintas479 · 5 years
Text
Awan Hitam
Tumblr media
Akhir-akhir ini kota tempat kelahiran dan dimana saya tumbuh besar disini, yaitu Bandung sering dikerumuni oleh kumpulan awan berwarna gelap yang menangis.
Karena hampir setiap hari, saya pun sampai mengetahui waktu hujan pun akan turun. Sekitar jam 11 cuaca pun mulai gelap, pertanda bahwa gerombolan awan sedang bersiap mengeluarkan keluh kesah mereka. Satu jam kemudian, air pun akan turun menemui tempat singgah mereka. Entah itu, tanah, aspal, selokan atau pun rumah gebetan.
Saya menyukai hujan. Suara bergemuruh yang mereka ciptakan ketika berbenturan dengan apa yang mereka tuju, entah mengapa membuat saya merasa tenang mendengarnya seperti mereka menyanyikan lagu pengantar tidur. Terkadang saya pun menguap, karena merasa mengantuk mendengar nyanyian mereka.
Namun, jika bicara tentang hujan, pasti ada pasangan yang menemani perjalanan mereka terjun ke bumi. Dia adalah udara dingin yang selalu ikut serta. Saat udara dingin mulai berhembus dan mencapai kulit saya, hal yang paling nikmat untuk dilakukan adalah berbaring di tempat tidur sembari memeluk guling dengan ditutupi selimut tebal yang menutupi seluruh tubuh. Hanya dengan melakukan hal tersebut, saya bisa merasakan arti kehangatan sesungguhnya akibat udara dingin yang datang.
Saya selalu berpikir mengapa saat hujan akan tiba, warna awan sering akan berubah menjadi gelap dan berpenampilan menakutkan ketika melihatnya. Setiap kali saya melihat awan mendung, suasana mencekam seketika akan memenuhi pikiran seolah-olah dunia akan runtuh.
Padahal sebenarnya awan hitam tak ingin terlihat menakutkan. Dia hanya berpenampilan menakutkan. Jika saya lihat sebenarnya awan hitam yang sering memberikan hujan kepada tanah yang kekeringan atau pun para manusia yang membutuhkan.
Bagi saya, saya bagaikan tanah yang kekeringan dan awan hitam itu seperti guru yang menakutkan dan ditakuti oleh para murid.
Hujan bagaikan ilmu-ilmu yang dia ajarkan maupun berikan kepada saya.
Udara dingin yang selalu ikut serta bagaikan sebuah tekanan dan ketakutan yang selalu ada saat diajari oleh guru yang ‘menakutkan’.
Tapi berkat itu semua, tanah yang kekeringan tersebut perlahan rerumputan mulai menutupi dan puncaknya setangkai bunga nan indah pun pernah mekar, meskipun sekarang telah layu.
Saya mengetahui dan menyadari hasil yang telah dicapai setelah melewati berbagai rintangan. Hal yang ternyata terlihat 'menakutkan’, sebenarnya memberikan kebaikan dan kebermanfaatan. Akhirnya saya bisa merasakan apa arti kehangatan setelah diguyur oleh hujan.
Mungkin contohnya seperti Severus Snape yang dianggap orang jahat oleh Harry Potter, tapi kenyataannya adalah sebaliknya.
Ya intinya, bagi saya penampilan itu tidak menunjukkan dirimu baik atau buruk. Kita tak bisa langsung menilai orang dari penampilan, karena kita tak bisa mengetahui hanya dengan berprasangka atau dugaan yang kita buat ketika melihat penampilan luarnya. Setuju, tak ?
Ya sudah, ini hanya salah satu coretan saja yang melintas dalam pikiran. Maafkan kalau saya berbicara tak jelas dan yang membaca tak mengerti. Mungkin, tulisan teman saya yang lain akan mudah dimengerti, saya harap.
Sekian dari saya 😁
-Markopo-
0 notes
bisikkata · 3 years
Text
Tahun baru.
Semoga bisa menjadi pribadi yang baru.
Yang bisa sepenuhnya menerima diri sendiri apa adanya.
Yang selalu menjadi orang pertama yang memberi kekuatan ketika diri sendiri sedih.
Yang selalu pertama berkata tak apa-apa ketika diri sendiri melakukan kesalahan.
Yang selalu mengingatkan bahwa tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna so it is always okay to be you :)
4 Januari 2021 | bisikkata
1 note · View note
serenagpxx · 7 years
Text
Lagi-lagi curhat ye.
Hari ini aku dapat share info sebuah kegiatan diskusi online via LINE yang diadakan oleh sebuah OA Wattpad. OA ini cukup aktif, dan untuk merayakan hari jadi pertamanya, mereka menggelar ‘simposium’. Yang menarik, simposium ini menghadirkan para penulis Wattpad yang buku-bukunya best-seller. Pihak OA menjelaskan bahwa kegiatan ini tujuannya untuk menambah ilmu di bidang kepenulisan. Menarik, sebenarnya. Saya apresiasi sekali untuk kegiatan seperti ini.
Namun saya berpikir... Apakah itu cukup? Apakah cukup seseorang ingin jadi penulis hanya dengan berbekal teknik penulisan? Menurut aku sih tidak. Bagiku, yang terpenting bukan hanya bagaimana teknik menulis yang baik, tapi juga bagaimana seorang penulis bisa memosisikan dirinya dalam jagat dunia kepenulisan yang ramai, warna-warni, dan gado-gado--terutama soal Wattpad. Kondisi Wattpad di Indonesia 2-3 tahun lalu tentu berbeda dengan kondisi sekarang. 
Ada sebuah masalah serius yang kerap kali ditemui oleh para penulis Wattpad, entah itu yang profesional atau amatir: bagaimana cara menghasilkan sebuah karya yang baik (entah dari ejaan, plot, karakter, dll) tetapi tetap bisa mendulang banyak pembaca dan dukungan. Banyak sekali karya-karya di Wattpad yang plagiat, ejaan kacau, karakter dan plot terlalu mainstream, bahkan mengumbar adegan seksual; tapi banyak sekali dibaca dan mendapat dukungan. Sedangkan karya-karya yang penulisannya rapi, karakter dan plot benar-benar ‘fresh’, dll yang kualitasnya sudah setara dengan novel-novel di toko buku; justru malah kadang tidak dilirik sama sekali. Waktu aku diskusi dengan teman-teman di grup, mereka juga menemukan masalah yang sama; mereka juga bertanya di grup masing-masing dan belum menemukan titik terang atau sebab-akibat yang jelas. Penulis baru pun mau tidak mau harus ‘mengemis’ dengan meninggalkan komentar di lapak penulis yang sudah terkenal dan mengajak mereka membaca karyanya--menurutku ini sangat pro-kontra karena terkesan ‘merendahkan’ harga diri penulis, dan tidak semua penulis populer punya waktu untuk membaca karya penulis baru (apalagi jika ‘bermasalah’ seperti di atas). Aku punya pengalaman seperti ini, dan setelah dilakukan ternyata hasilnya juga tidak berkembang dengan signifikan juga. Seharusnya hal seperti inilah yang perlu diangkat dalam sebuah diskusi. 
Yang kedua adalah pemakaian istilah ‘simposium’. Setahuku, simposium akan menarik jika para panelis atau narasumber yang dihadirkan memiliki pendapat yang bertentangan; bukan hanya sekadar ajang presentasi saja. Simposium atau diskusi juga umumnya membahas hal-hal yang umum dan tidak pasti serta kontroversial seperti dunia kepenulisan di Indonesia, seputar Wattpad di Indonesia, dll; sedangkan teknik menulis umumnya tidak mengalami perubahan signifikan dari dulu sampai sekarang. Aku punya sedikit cerita: dalam suatu kesempatan mentoring kepenulisan online, ada seorang peserta yang mengajukan pertanyaan yang sudah ‘level mahasiswa’ seperti hubungan sastra dengan masyarakat, dll. Rupanya si mentor ternyata lebih muda daripada peserta tersebut; ia masih di bangku sekolah. Beberapa peserta lain juga kelihatannya banyak yang masih bersekolah. Mereka, termasuk si mentor, jadi tidak bisa menanggapi peserta ini. Peserta ini jadi seperti ‘salah masuk kamar’. Padahal justru pertanyaan itu bisa membuat diskusi jadi menarik. Maka ketika mengadakan acara, sebaiknya hati-hati dalam menentukan bentuk/format acara atau pemakaian istilah-istilah tersebut. Jangan sampai banyak calon peserta, terutama yang sudah amat senior, jadi kecewa karena terkecoh dengan temanya.
Lalu, waktu aku melihat para narasumber yang dihadirkan, entah kenapa aku jadi ragu. Ya, mereka memang penulis best-seller, tapi aku meragukan kemampuan mereka dalam menyajikan materi. Menurutku mereka masih terlalu belia untuk memahami seputar dunia kepenulisan. Apalagi dengar-dengar salah satu dari para narasumber tersebut diketahui punya track record yang sedikit ‘buruk’ karena pernah menolak kritikan dari seorang pembaca. Selain itu, aku khawatir kalau materi yang mereka sampaikan ternyata tidak jauh berbeda dengan materi yang sudah aku dapat di beberapa diskusi kepenulisan via LINE sebelumnya. Aku bukannya tidak mau mempelajari hal yang sama 2 kali, tapi bukannya membosankan kalau kita sering mendapat materi yang sama berkali-kali? Menurutku, kemungkinan acara ini jatuhnya akan jadi acara mentoring/workshop daripada simposium atau diskusi; dan karena kebetulan aku gabung di salah satu grup kepenulisan, aku sudah mengikuti acara serupa cukup sering. 
Lewat tulisan ini, aku bukannya mengajak pembaca untuk tidak mengikuti acara tersebut. Silakan ikuti kalau kalian tertarik, dan kalian sendiri pasti bisa menemukan manfaatnya. Aku cuma mengkritik dari segi promosi dan pemilihan temanya. Banyak sekali acara mentoring atau diskusi online, terutama mengenai kepenulisan dan Wattpad. Namun jujur, belum ada satupun kegiatan tersebut yang benar-benar nyantol di benakku. Moga-moga besok ada acara diskusi online seputar penulis yang memang menarik. 
2 notes · View notes
riunantoka · 7 years
Text
Kembali Berpikir
Masyarakat Indonesia akhir-akhir ini kembali ramai dengan berita adanya Raja Salman yang berkunjung ke Indonesia entah itu kabar masalah FPI yang senang karena merasa Raja Salman datang untuk mereka, Presiden Jokowi yang melakukan vlog dengan Raja Salman dan masih banyak lainnya.
Jujur saja, saya tak pernah memihak siapapun dalam ‘drama panggung’ masyarakat ini. Saya hanya penikmat saja. Rasa hati ingin ikut berkomentar masalah orang yang nyinyir sana-sini. Tapi apa daya, saya bukan siapa-siapa karena saya takut saya akan jadi bagian ‘sampah’ itu. Maaf sebelumnya.
Kenapa saya bilang ‘sampah’? saya ambil contoh saja saat Presiden Jokowi sedang melakukan vlog bersama Raja Salman. Pro dan kontra pasti takkan terelakkan. Namun, yang sangat saya sayangnya adalah komentar-komentar yang tidak begitu penting dibahas malah jadi panjang.
Ayolah!! gimana Indonesia enggak jadi sasaran empuk banyak negara jika masyarakatnya aja dengan mudah berapi-api hanya masalah sepele, entah itu komentar jelek soal Presiden yang katanya tidak beretika melakukan vlog dengan Raja Salman, kasus penistaan agama oleh Ahok dan masih banyak lain.
Saya tahu, negara saya amat sangat sensitif soal agama dkk. Namun, dimohon tidak melakukan ke-alay-an. Saya ambil contoh kisah Ahok ini. 
Kembali, saya akan jujur, saya tidak ada di tempat saat pak Ahok omong soal ayat yang dibuat guyonan itu, tetapi bukan berarti serta merta harus melakukan acara protes bersama dll. Ayolah! semakin Anda melakukan itu, semakin terlihat Anda “kurang memahami” Islam. Bukankan dalam ajaran Islam juga diajarkan saling menghargai dan memahami. Saya pikir, masalah ini besar karena ada oknum yang sengaja tidak paham dengan kalimat Ahok dan keburu panas saja. Tidak diikir secara dingin. Jadinya ya panjang. Nah, saya tidak akan berkomentar makin panjang karena pastinya ini akan panjang kemana-mana. :)
Kedua, masalah Presiden yang tidak yang di-nyinyiri banyak orang. Banyak info di sekitar saya yang merasakan bahwa Jokowi tak pantas jadi Presiden. Masih mending Prabowo. Ok! itu masalah tiap individu ya, enggak usah ramai dan ajak yang lain membenci Jokowi.
Saya tidak memihak Jokowi atau Prabowo, Jujur saya enggak nyoblos karena saya sakit. hehe. Namun, siapapun Presidennya. Harapan saya adalah membantu bagaimana agar Indonesia lebih baik. Yang membuat saya emosi adalah di saat banyak orang menyalahkan Jokowi atau pemerintahan. 
Ok anggap saja mereka memang punya salah. Tapi coba, apa yang Anda berikan buat negara kita? harga bahan-bahan di pasar naik, pemerintah yang di salahkan, bla bla bla. 
Mereka yang berkecukupan dengan santainya juga ikut nyinyirin pemerintah, salahin ini itu. Para mahasiswa (yang belum terbuka hatinya) juga nyinyir ini itu. Sok sok an punya duit makan di Hanamasa tapi enggak dihabisin (maaf nyimpang). Keadaannya memang demikian bukan, nyinyir sana sini. 
Tapi sudahkan Anda bersyukur hari ini? bersyukur telah diberi nikmat dan kelancaran hari ini? Menikmati setiap butir nasi yang Anda makan? Berpikir jika harus menghabiskan makanan yang Anda beli? 
atau pernah Anda berpikir tidak menghabiskan makanan yang Anda beli sama halnya Anda melukai banyak pihak di sini. Kok bisa? Bisa banget.
Anda membuat pramusaji membersihkan makan sisa (itu tugas mereka. iya saya tahu, tapi belum tentu pramusaji bisa makan makanan yang Anda beli)
Koki yang memasak. Lho kok bisa? bisa. Dia belajar memasak untuk menyenangkan para orang yang lapar bukan orang yang sok-sok an buang uang. Dia tentunya sedih. 
Para petani atau peternak. Mikir sampai sana? mereka bekerja keras agar tanaman dan hewan yang mereka pelihara menjadi subur dan sehat. Distributor terkadang membeli harga yang murah dari mereka. Namun, mereka tetap menerima dengan hati yang lapang. Nah, kalau enggak kita habiskan bisa Anda bayangkan. Mereka mendapat harga yang sedikit ditambah lagi omelan dari distributor bahwa banyak orang yang tidak menyukai hasil ternak atau sayur dkk mereka karen pembeli banyak menyisakan makanan (berlaku pula pada koki).
Terakhir, kalau sudah bisa beli makanan mbok ya dihabiskan dan disyukuri. Masih banyak yang belum bisa makan kaya kita. 
1 note · View note
biynobiyno · 4 years
Text
Cuapcuap Baby H | 29m #01
Suatu malam saat jam santai sebelum waktu tidur ibun asik baca via hp di kamar, ayah pun menikmati waktunya di ruang tamu, dan baby H asik main sendiri sambil bolakbalik antar ruang.
Saat ia bersama ayahnya..
👦🏻 : Mi, ibun lagi main hp tu
Si bayi pun bergegas menyusul ke kamar..
👧🏻 : ibun jangan main hp!
🧕🏻 : ibun lagi baca sayang
Setelah mendengar jawaban ibun si bayi kembali menghampiri ayah..
👧🏻 : ibun lagi baca
👦🏻 : baca apa?
👧🏻 : baca kulwap
😁😇
04.10.2020
4 notes · View notes
imajiorangasing · 5 years
Text
"tidak untuk malam ini, bersenang-senanglah untuk esok pagi.."
rindu nya si asing ini memang lain, dia melepas bukan mengupas, nanti kau habis dikunyah ego yang sedang main.
berisiknya~ genggamannya~ kuku panjangnya~ bahkan aroma asing pemikat rangkulan dan pelukan.. semua dirindunya
"aaaah... andai saja ini dan itu" menggerutulah si orang asing itu dengan meyakini satu hal, ini dan itu akan terjadi.. pasti
bukan hanya fantasi liar, tapi juga hal yang harus di yakini.. karena keyakinan ini patut untuk di juangkan !
1 note · View note