#bii-ia | Explore Tumblr Posts and Blogs

suatuharinanti · 3 years

Text

Catatan: Buku Amalan Ringan Paling Menakjubkan (1)

Sebelumnya nggak berniat untuk menulis ringkasan dari buku Syekh Ali Jaber ini. Tapi entah kenapa kok banyak ya ibadah ringan yang bisa dilakuin, sekaligus doa, dzikir yang bisa mengisi waktu luang. Pahalanya banyak! Jadi daripada lupa, aku memutuskan untuk mencatatnya. Semoga bermanfaat juga untuk yang membaca. Karena panjang, aku akan membagi ke dalam beberapa bagian.

Doa Pembayar Syukur dan Doa yang Meliputi Keseluruhan

Sebuah doa yang dianjurkan dibaca satu kali pada pagi hari, boleh dibaca setelah shubuh, kemudian dibaca lagi satu kali sore hari yaitu setelah maghrib atau sebelum maghrib. Doanya adalah

Allahumma ma ash-baha bii min ni'matin au bi ahadin min khalqika faminka wahdaka, laa syariikalaka, falakal hamdu, walakasy-syukru

"Ya Allah kenikmatan yang aku atau salah seorang dari makhluk-Mu, berpagi hari dengannya adalah dari-Mu semata; tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu rasa syukur" (H.R Abu Dawud)

Doa "Allahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyata fid dunyaa wal aakhirah" yang memiliki arti "Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat" (H.R Ibnu Majah) doa ini melengkapi keseluruhan doa, jika ingin bahagia, mendapatkan ampunan, mendapatkan keberkahan, keselamatan dunia dan akhiran, dan lainnya.

Kekuatan Surah Al-Faatihah

Jika kita memiliki anak yang sulit dinasihati, diminta shalat, maka hendaknya ayah dan ibunya membacakan surah al-faatihah di dekat telingannya berulang kali. Seperti dari namanya, surah ini adalah surah pembuka, itu artinya memiliki arti untuk segala pembukaan, membuka segala masalah.

Di dalam Al-Quran ada surah yang paling agung dan ada ayat yang paling agung. Ayat paling agung adalah ayat kursi. Dan surah paling agung adalah Al-Faatihah. Jika ada yang memiliki masalah berupa sakit atau berbagai gangguan, bacalah ayat kursi.

Pertanyaan tentang kenapa ketika kita sudah berzikir tetapi masalah dan keinginan kok tidak juga terkabul? Rupanya kita hitung-hitungan dengan Allah akhirnya malas dan tidak mau membaca lagi. Tidak boleh begitu sama Allah, bacalah amalan itu dan jangan pernah berkata puas untuk beramal. Apalagi hanya sekadar amalan ringan seperti zikir. Kita teruskan membacanya, jangan pernah berhenti. Karena kita membutuhkan amalan itu untuk melindungi batin kita, hati kita, baik masalah kesakitan pada batin, pada hati, atau tubuh. Surah Al-Faatihah, ayat Kursi, dan tiga ayat terakhir surah Al-Baqarah adalah nuur, cahaya dari Allah.

Susunan doa yang baik adalah dimulai dari ibadah, memuji Allah, menganggungkan Allah, memuliakan Allah, sebelum meminta. Maka, Allah akan senang. Jangan langsung meminta.

Cara Menggapai Tabungan Akhirat

Kalau kita menghadiri majlis ta'lim, lalu saudara mendapatkan satu hikmah, satu cerita, satu pelajaran kemudian disampaikan kepada keluarga, di whatsapp, instagram, ini semua akan menjadi jalan ibadah kepada Allah. Walaupun mereka hanya membaca tetapi kita sudah dikatakan menyampaikan ilmu, hikmah, atau pelajaran ke orang lain.

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah," (Q.S Ali Imran: 110)

Allah telah menjadikan umat ini menjadi yang terbaik di antara umat yang lain. Karena sifat mereka yang saling mengajak pada kebaikan. Kita harus tahu, bahwasanya istiqamah menyampaikan dan mengajak orang lain dalam kebaikan, hal ini akan menjadi salah sat sebab terjaminnya hidayah dari Allah.

Empat Amalan Utama di Hari Jumat

Bershalawat kepada Nabi Muhammad

Bacalah surah al-Kahfi

Berdoa di hari Jumat: Sesungguhnya ada satu jam di hari Jumat, siapa yang berdoa di waktu itu, doanya tidak akan tertolak. Waktu mustajab itu mulai dari jam 5.

Bersedekah di waktu shubuh: Salah satu dimurahkan rezeki oleh Allah dan cara agar mendapatkan rezeki dari Allah dengan cara yang istimewa adalah dengan menjaga sedekah setiap selesai shalat. Setiap shubuh ada malaikat yang turun dan berdoa. Yang pertama mendoakan kebaikan bagi orang yang berinfak di waktu subuh. Dan kedua, mendoakan orang yang kikir di waktu subuh.

Rahasia Agar Kita Dihargai Allah

Jangan sekali-kali ada di antara kita yang merasa lebih berilmu daripada orang lain. Janganlah sekali-kali kita merasa diri kita lebih baik di sisi Allah daripada orang lain. Kalau ingin dihargai Allah maka hargailah orang yang tidak dihargai oleh manusia.

Kita sering melihat tukang sampah atau tukang sapu di jalan, yang mana mereka jarang atau tidak pernah diperhatikan oleh manusia. tidak pernah dinilai oleh manusia. Lalu apakah pernah di antara kita, begitu melihat merekadi jalan bersusah payah membersihkan jalan, apakah kita pernah berhenti untuk memberikan sarapan pagi sambil menebarkan senyuman, supaya Allah menilai kita sebagai orang yang berharga?

Dua Amalan untuk Mengatasi Berbagai Masalah dan Mewujudkan Hajat

Saat kita mau tidur, dirikanlah shalat dua rakaat. Hitunglah sebagai shalat hajat atau shalat sunnah lainnya. Kalau sudah selesai, dilanjutkan dengan shalat witir itu lebih bagus. Begitu selesai berbaringlah untuk tidur. Sebelum berdoa, bayangkanlah masalah atau keinginan yang di dalam hidup kita. Lalu kita yakini, Allah adalah Rabb yang Maha Mampu menyelesaikan masalah kita dan mengabulkan hajat kita. Dan ucapkanlah,

Hasbiyallahu wa ni'mal wakiil

Yang kedua, sepanjang hari, pagi, siang, sore, malam, dan di mana pun. Jangan pernah berhenti beristighfar.

Siapa yang rutin dan rajin membawa istighfar, akan Allah mudahkan segala urusannya. Akan Allah angkat segala kesusahannya. Dan didatangkan rezeki dari tempat yang tidak ia sangka-sangka (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Delapan Keberkahan dan Keistimewaan Ibadah Subuh

Subuh berjamaah akan mendapatkan cahaya di hari kiamat

Orang yang berjamaah melaksanakan shalat subuh akan terjaga dalam jaminan dan lindungan Allah sampai malam hari

Melaksanakan shubuh berjamaah akan mendapatkan pahala shalat malam dari isya sampai shubuh

Mendapatkan balasan surga dari Allah

Mengerjakan dua rakaat shalat fajar (shalat sunnah qabliyah shubuh) lebih baik dari dunia beserta isinya

Siapa yang bersedekah di waktu shubuh akan mendapatkan doa dari malaikat

Bahwasanya para malaikat menyaksikan shalat shubuh kita

Seseorang yang melaksanakan ibadah di waktu shubuh akan mendapatkan rezeki dan keberkahan dari Allah

2 notes · View notes

rerechan · 4 years

Text

Hampir setiap hari sebelum sama-sama istirahat selalu nyempetin telepon walupun cuma bahas-bahas hal ga penting atau becanda ala kadarnya, gombal2an manis yang bikin ngikik ga berhenti ..

Selalu ingin menunggu saya sampai di rumah dahulu, walaupun saya tau dia sudah lelah, sudah mengantuk bahkan di telepon pun suaranya seperti orang menahan kantuk ..

Tetapi ketika saya bilang untuk istirahat duluan tetap ya dia tak pernah mau, harus saya sampai rumah dahulu baru ia tidur ..

Saya merasa seperti orang yang selalu istimewa di hadapannya yang selalu ia tunggu2 di setiap harinya ..

Saya sayang kamu bii ❤️

Bayu Rubianto ..

8 notes · View notes

abdulloh-ibnu-suna · 4 years

Text

وَاللَّهُ بَصِيرٌۢ بِالْعِبَادِ

Dan Allah maha Melihat hamba-hamba-Nya."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 15)

Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Ali Imran: 15)

Yakni Dia pasti memberikan anugerah sesuai dengan apa yang berhak diterima oleh masing-masing hamba yakni ditujukan kpd hamba-hamba pilihan Alloh yg dirahmati.

Kata بَصِيرٌۢ (maha melihat) merupakan salah satu nama Alloh dlm Asmaul Husna, Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di t mengatakan: “Al-Bashir maknanya adalah Yang melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Maka, Ia melihat langkah semut kecil yang hitam di malam yang kelam di atas batu yang keras. Ia juga melihat apa yang di bawah tujuh bumi sebagaimana melihat apa yang di atas langit yang tujuh. Ia juga mendengar dan melihat siapa saja yang berhak mendapatkan balasan-Nya sesuai hikmah-Nya. Dan makna yang terakhir ini kembali kepada hikmah-Nya.” (Tafsir As-Sa’di). Begitu pula terhadap hamba-hamba-Nya Alloh maha melihat hamba-hamba-Nya yg benar-benar taat kepada-nya bahkan sampai ke dalam hati hamba-hamba-Nya Alloh maha melihat dan maha mengetahui apa yg tak terlihat yg telah tercatat di dalam Lauh Mahfuz.

Kata „ibad (عباد (berasal dari kata „abada-ya‟budu- „ibadatan) yang bermakna beribadah, hamba sahaya,

istilah „abd atau „ibad menunjukkan bahwa seluruh umat manusia di hadapan Allah adalah hamba Allah yang tunduk, patuh, dan taat kepda perintah dan menjauhi larangan-Nya. Sementara dlm pendapat bahasa yg lain 'ibaad itu selalu ditunjukan kpd hamba-hamba Allah yg dimuliakan seperti yg terdapat di dlm Al.Qur'an.

Perbedaan kata ‘abiid dg 'ibaad, 'abiid digunakan untuk hamba yang konsep keimanannya sudah benar, tetapi masih bermasalah di dalam implementasi,

Allah SWT berfirman:

ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلّٰمٍ لِّلْعَبِيدِ

"Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya,"

(QS. Al-Anfal 8: Ayat 51)

Dan kata ‘ibaad digunakan Allah SWT untuk hamba-Nya yang benar dan betul-betul konsisten memelihara ketaatan dan keimanannya kepada Allah SWT.

Allah Ta’ala berfirman,

وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْ��ِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (QS. Al Furqon: 63)

وَاللَّهُ بَصِيرٌۢ بِالْعِبَادِ

Dan Allah maha Melihat hamba-hamba-Nya."

(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 15)

Maka kata 'ibaad ditunjukan kepada hamba-hamba-Nya yg dimuliakan yaitu mereka yg beriman&bertakwa dg taat menjalankan perintahnya dan menjauhi laranganya, mereka itulah hamba-hamba pilihan Alloh yg dirahmati.

Sesungguhnya Abu Hurairah berkata, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.” “Engkau juga tidak wahai Rasulullah?”, tanya beberapa sahabat. Beliau menjawab, “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari no. 5673 dan Muslim no. 2816)

Allah SWT berfirman:

يُدْخِلُ مَنْ يَشَآءُ فِى رَحْمَتِهِۦ ۚ وَالظّٰلِمِينَ أَعَدَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

"Dia memasukkan siapa pun yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya (surga). Adapun bagi orang-orang zalim disediakan-Nya azab yang pedih."

(QS. Al-Insan 76: Ayat 31)

Amalan itu sendiri tidak bisa memasukkan orang ke dalam surga. Kalau bukan karena karunia dan rahmat Allah, tentu tidak akan bisa memasukinya. Bahkan adanya amalan juga karena sebab rahmat Allah bagi hamba-Nya.

Akan tetapi Rosululloh sholallohu 'alaihi wassalam tetap menyarankan untuk beramal. Ketika para sahabat bertanya, ‘”Wahai Rasulullah, kalau begitu apakah kami tinggalkan amal shalih dan bersandar dengan apa yang telah dituliskan untuk kami (ittikal)?”‘ (maksudnya pasrah saja tidak melakukan suatu usaha)

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ ، أَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ ، وَأَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الشَّقَاءِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ .ثُمَّ قَرَأَ ( فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى * وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى ). الآية

Beramallah kalian! Sebab semuanya telah dimudahkan terhadap apa yang diciptakan untuknya. Adapun orang-orang yang bahagia, maka mereka akan mudah untuk mengamalkan amalan yang menyebabkan menjadi orang bahagia. Dan mereka yang celaka, akan mudah mengamalkan amalan yang menyebabkannya menjadi orang yang celaka” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah, “Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (HR. Bukhari, kitab at-Tafsir dan Muslim, kitab al-Qadar)

Dlm riwayat lain Umar radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

Umar: Apakah amal yang kita lakukan itu kita sendiri yang memulai (belum ditakdirkan) ataukah amal yang sudah selesai ditentukan takdirnya?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Bahkan amal itu telah selesai ditentukan taqdirnya.”

Umar: Jika demikian, untuk apa amal?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Umar, orang tidak tahu hal itu, kecuali setelah beramal.”

Umar: Jika demikian, kami akan bersungguh-sungguh, wahai Rasulullah!

(Riwayat ini disebutkan oleh al-Bazzar dalam Musnadnya no. 168 dan Penulis Kanzul Ummal, no. 1583).

“Sungguh ada seorang hamba yang menurut pandangan orang banyak mengamalkan amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka. Sebaliknya ada seorang hamba yang menurut pandangan orang melakukan amalan amalan penduduk neraka, namun berakhir dengan menjadi penghuni surga. Sungguh amalan itu dilihat dari akhirnya,” (HR.Bukhari)

Alloh ta'alaa berfirman;

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).

Demikianlah Tafsir rentetan Tafsir simple versi Mas Bro,

Wallohu'alam bii showab.

1 note · View note

catatanmada · 5 years

Text

Batu Hitam

Islam mengajarkan untuk 'afsyussalam' mengucapkan salam yang berdiri kepada yang duduk, dari yang muda ke orang lebih tua, guna menghormati satu sama lain.

Begitupun menjadi tamu Allah sebelum memulai berputar di porosnya kiblat ummat muslim. Diwajibkan untuk menyapa bangunan kubus, dengan mencium atau mengecup tangan dari kejauhan, sebagai rasa hormat ataupun ta'dzim selayaknya ajaran Islam.

Batu hitam, konon dahulu batu tersebut berwarna putih bersih, seperti bayi yang baru keluar dari rahim seorang ibu, akan tetapi karena banyaknya dosa manusia yang menciumnya, berubahlah warna batu tersebut menjadi hitam, sehingga masyhur di telinga penghuni bumi "hajar aswad" waAllahu 'alam bii shoab. Saat ini batu tersebut selalu dibanjiri oleh makhluk Allah yang sempurna, menjadi rebutan para tamu-Nya untuk mencium sampai ada beberapa menempelkan bajunya, agar wanginya selalu berbekas.

Akanku ceritakan perjuanganku sebagai perempuan yang masih berstatus 'single' karena memang belum dijemput oleh pangeran pilihan-Nya. Tiga kali perjuangkan malamku untuk mendapatkanmu, keringat bercucuran di dinginnya masjidil haram semoga menjadi saksi bisu di hari pertanggung jawaban, tidak hanya keringat hampir nafas berasa ingin berhenti mendadak. Pekatnya hitam tak bisa lagiku lihat dengan kedua mataku, tersisa hanya ubin putih, kepasrahan dan keresahan antara hidup atau berhadap kepada-nya dengan tumpukan gunung dosa. Pagi buta pemuda yang tak asing bagiku, ia menawarkan tenaganya untuk membantuku mencium hajar aswad. Tak berfikir lama aku bergegas beranjak dari tempat tidur satu jam sebelum adzan subuh berkumandang, setengah jam kami habiskan diperjalanan, sisanya kita perjuangan kan agar bisa mencium hajar aswad, lima menit sudahku dapatkan hajar aswad, rasa syukur tak terkira walaupun hanya sebentar semoga kamu mengingat penciumanku di saat Fajar akan terbit, dan menjadi saksi bisu disaat matahari berada satu jangkal diatas kepala.

#bersyukur#nostalgia#dzulhijjah

Cairo, 190329

1 note · View note

airaclara · 5 years

Text

Image Keluarga Indonesia : realitas atau ironisitas?

Beberapa bulan menjelang pesta demokrasi bangsa ini, isu pengesahan ruu-pks kembali mencuat ke permukaan. Ruu yang telah lama menjadi perdebatan alot di ruang-ruang sidang anggota dewan, kini turun ke ruang-ruang chat beberapa lapisan masyarakat Indonesia.

Seperti biasa, ada yang pro, ada juga yang kontra. Ada yang menawarkan solusi, ada juga yang hanya melontarkan narasi tanpa isi. Tulisan ini bukan sekedar menjustifikasi salah satu kubu dari perdebatan alot diatas, tapi lebih dari itu, mencoba mengambil jarak dari keduanya, dan melihat melalui perspektif baru yang ternyata mampu membuat cara berpikir kita lebih jernih dan tidak membebek buta pada salah satunya.

Harus diakui, kedua kubu memiliki orientasi yang sejauh ini masih terlihat baik, yang mendukung ruu-pks ingin melindungi korban kekerasan seksual, dan yang menolak ruu-pks menyadari adanya kejanggalan dan dampak yang lebih buruk bagi masyarakat apabila benar-benar disahkan. Lalu bagaimana?

Bila diibaratkan sebuah pohon yang berpenyakit, ruu-pks merupakan gunting yang hanya mampu memutus dahan yang kering atau busuk, artinya akar dan batang pohon tersebut sangat mungkin masih dalam kondisi sebelumnya, yaitu berpenyakit. Treatment yang diimplikasikan oleh ruu ini bagaikan efek pain killer pada pasien yang harus menghadapi operasi cabut gigi, hanya bertahan beberapa jam. Dan setelahnya, pasien harus memilih apakah ia akan menahan kesakitannya sendiri atau meminum pain killer lagi dan beresiko menjadi ketergantungan dengan obat tersebut.

Lalu apa hubungannya.dengan keluarga?begini, baru-baru ini saya membaca hasil penelitian terbaru mengenai kondisi milineal Indonesia (Indonesia Millenial Report 2019). Terdapat hal yang menarik perhatian saya dalam kolom "aktivitas yang disukai milineal". Presentase tertinggi adalah berkumpul dengan keluarga (33%), dimana anehnya?

Bila kita berpikir lebih jauh, bukankah keluarga Indonesia memiliki image yang cukup positif dibanding kondisi keluarga di barat sana?tapi kenapa berkumpul bersama keluarga menjadi favorit anak-anak milineal Indonesia?logikanya, sesuatu yang disukai adalah sesuatu yang belum bisa kita dapatkan bukan?

Saya tidak akan mengatakan bahwa saya menyukai pergi traveling ketika saya sudah sering atau bahkan rutin traveling. Aktivitas yang disukai merupakan hal ideal yang mungkin belum benar-benar bisa kita wujudkan. Lalu apa hubungannya dengan ruu-pks?

Diakui atau tidak, perlahan-lahan ikatan keluarga melemah akibat perasaan tertindas perempuan yang mewabah dan terwujud melalui hancurnya institusi keluarga, hingga yang tersisa adalah anak-anak milineal yang sudah lupa bagaimana rasanya berkumpul sambil nonton tv dengan ayah dan ibunya di rumah. Tidak bisa dipungkiri bahwa pemikiran ini merupakan bahaya laten yang selama beberapa dekade terakhir mengejawantah melalui meroketnya angka gugat cerai oleh pihak istri.

Tujuan yang baik bila bertemu dengan kepentingan yang salah, maka hasilnya adalah kekeliruan yang bisa jadi bertopeng pembenaran bukan kebenaran. Mungkin itulah yang terkandung dalam draft ruu-pks yang diperjuangkan mereka yang 'malas' berpikir, tanpa mempertimbangkan apa yang hilang dan harus dikembalikan dari bangsa ini (keluarga), mereka malah semakin menyudutkan masa depan keluarga Indonesia ke jurang kehancuran.

Akhirnya, tulisan ini berusaha mengajak kita semua untuk berpikir tidak hanya dengan akal semata. Sambungkanlah akal dengan jiwa, supaya kita tidak hanya disebut sebagai orang yang intelek, namun juga berakhlak. Tidak membebek pada mayoritas, dan tidak takut berdiri sendirian selama kita dalam kebenaran. Kebenaran yang bersumber dari Yang Maha Benar, bukan dari mereka yang sok benar dalam kubangan kekeliruan. Wallahualam bii' shawab.

1 note · View note

gokifu · 7 months

Text

(;GM[1]FF[4]CA[UTF-8]AP[WebGoBoard:0.10.12]ST[2]RU[Japanese]SZ[19]KM[6.5]HA[0]TM[600]OT[5x30 byo-yomi]RE[W+R]GN[Unorthodox Play Style Training]DT[2023-08-29]PB[I_V4]BR[4k]PW[本因坊算勺]WR[2k]PC[OGS: https://online-go.com/game/56626924];B[jd];W[qd];B[jp];W[oc];B[pp];W[dp];B[eq];W[dq];Bep(;Wii(;B[fd];W[ed];B[gc];W[gd];B[ge];W[fe];B[he];W[fd])))(;B[gi];W[gh];B[hi];W[gj])))(;Bii(;W[hi];B[ih];W[ig])))(;W[ih];B[hi];W[hh])))(;B[hi]))(;W[bg];B[cg];W[dg];B[ch];W[be];B[df];Waf(;Bce(;W[bf];B[de];W[bc];B[eg];W[ad];B[bh];W[ef];B[dh];W[ed];B[dg];Whd(;B[ic];W[hc];B[hb];W[id];Bjc)(;Wlc(;B[ge];W[jb];B[gc];W[gd];B[fd];W[fe];B[he];W[fd];B[ib];W[kb];B[ba];W[db];B[da];W[ca];B[cb];W[ea];B[fa];W[bb];B[ca];W[aa];B[ab];W[ac];B[fg];W[ia];B[ha];W[ja];B[gf];W[aa];B[ea];W[kc];B[ab];W[oa];B[ae];Wpa(;B[kl];W[cp];B[dn];W[hq];B[hr];W[gr];B[iq];W[fr];B[hq];W[bk]))))))))(;B[df]))(;B[dc]))(;W[jg];B[md];W[ne]))(;Bjf(;W[ke];B[ie])))(;B[kf]))(;B[kf];W[ld];B[pb]))(;W[md]))(;B[nd]))(;B[nd]))(;Wmd(;B[ri];W[rj])(;B[qc];W[pd];B[rd];W[rj])))(;B[jh]))(;B[me];W[pg];B[dc]))(;B[mj];W[nf];B[nj];W[ng];B[pg]))(;B[nn]))(;B[no];W[mp];B[nn]))(;B[no];W[mp];B[nn];W[lr];B[lk]))(;W[nn];B[mm];W[nm];B[ml];W[nl];Bll(;Wmp(;B[no];W[ni]))))(;Bnn(;W[no];B[nm])))(;W[nn];B[mm];W[nm];B[ml];W[nl];B[no];W[mk];B[mp];W[lk]))(;B[mn];W[lo];Bjo(;W[mp];B[nn]))(;B[lo]))(;B[mm]))(;B[mm];W[nn];B[mq];W[lp];B[qr];W[rr];B[kr]))(;B[om];W[pn];B[po];W[nn];B[no];W[mn];Bmo(;W[ml];Bmm(;W[lm];B[ln])(;W[nm];B[nl]))))(;Bpr(;W[po];B[pm];W[op];Brr(;W[nq];B[qr];W[sp];B[sq];W[rp];B[nr]))))(;B[lk]))(;W[jj]))(;B[pk]))(;B[ql])(;B[pj]))(;B[qn])(;B[po]))(;Bcl(;W[bm];B[ck])(;W[dl];B[bm])))(;B[io]))(;W[hq]))(;B[em]))(;W[em]))(;W[cm]))(;B[en];W[fq];Bgo(;W[ho];B[hp])(;W[eo];B[ep])))(;Bdn(;W[dl];B[el];W[fm];B[cl];W[dk];B[ek];W[cm];B[bn];Wgm(;B[fr];W[bo];B[cn];Wco(;B[ao];W[bq])))(;B[fr];Wbo)(;W[co];B[dj];W[cj];B[ci];W[an];B[bm];W[ej];B[bj]))(;B[bm];W[ck];B[bp];W[bl];B[co];W[bq];B[ao];W[am])))))(;B[dm];W[fp];B[fq];W[hq];B[hp];W[go];B[hr];W[iq];Bgr)(;W[io];B[ir]))(;Wem)(;Bgn)(;W[fn];Bho(;W[el];Bdl(;W[dk];B[ck])))))(;W[ir];B[gn];W[ho];B[em];W[fn];B[fm];W[fo];Bhn(;W[ip];B[io];W[hp];B[jq]))))(;W[fp];B[fq];W[en];B[gn]))(;Wen(;W[cm];B[bm];W[bl];B[cn];W[ck];B[bq]))(;B[dm])(;B[cm])(;Bbm)(;W[ck];B[bo])(;W[cm];B[bn]))))(;Bgp(;W[em];Bdm(;W[ck];B[el];W[dk];B[fm];W[bn];B[cm];W[bl];B[fo]))(;W[el];Bdl(;W[ek];B[cj])))))))(;W[dn];B[co];Wcn)(;B[bo];W[bn];B[bq];W[cr];B[br];W[fr])))(;W[en];B[co];W[er];B[fr];W[dr];B[gq];W[cp];B[cm];W[dm];B[bn];W[];LB[dk:1][bp:2][bq:3][dn:4][em:5][dd:6][ap:7][bo:8][cl:9][bl:10][bk:11][ak:12][bj:13][fd:14]B[]))(;W[do]))

0 notes

naadrit · 3 years

Text

Malaikat Itu Jatuh di Tanah Babelan

Pada hari ketika kegiatan Bakti Sosial Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UHAMKA dilaksanakan, aku terpaksa berangkat sendiri menuju lokasi kegiatan. Aku berangkat sendirian karena harus mencetak stiker yang akan digunakan untuk memberi nomor pada rumah warga Desa Pantai Harapan Jaya, Muara Gembong, Kab. Bekasi. Setelah mencetak stiker di sekitar Stasiun Pondok Cina, aku berangkat ke Bekasi menggunakan jasa kereta api commuter line.

Sesampainya aku di Stasiun Bekasi, aku langsung menaiki angkot yang menuju ke Babelan (Babelan adalah tempat yang harus kutuju sebelum sampai ke Muara Gembong). Aku menaiki angkot diikuti perasaan harap-harap cemas, karena aku samasekali tidak tahu sejauh apa jarak yang akan aku tempuh setelah aku sampai di Babelan. Aku samasekali tidak memiliki gambaran jalan mana yang harus aku lalui, seperti apa jalan yang akan aku lalui, dan sebagainya.

Aku terus saja menghubungi teman-temanku yang berangkat mengendarai motor dengan harapan aku bisa menumpang sampai ke tempat tujuan yaitu Muara Gembong, karena aku samasekali tidak tahu jalan menuju kesana. Masih dengan perasaan yang harap-harap cemas, di tengah perjalanan aku melihat seseorang yang menaiki motor dan menggunakan jaket almamater kampusku, yang berwarna hijau khas Muhammadiyah. Aku menyimpan banyak pertanyaan ketika aku melihat orang itu. Siapa? Apakah ia dari Himpunan Mahasiswa (HIMA) atau dari BEM? Ketika aku memperhatikan sepatu yang ia kenakan, aku merasa seperti mengenalnya. Tanpa berpikir panjang, aku langsung memanggilnya

"Robbi!," kataku dan ia nampak menyadari bahwa ada yang memanggilnya.

Ia langsung berhenti dan aku pun memutuskan untuk langsung turun dari angkot dan segera membayar. Setelah selesai, aku langsung saja menghampiri Robbi dan bertanya

"Dari mana bii? Kok lu ada di sini?"

"Iya gue nyasar Nad, dari tadi gue muter-muter"

"Ooh, bii gue nebeng boleh ya? Gue nggak ada barengan dari tadi"

"Oh iya ayok, tapi gue mau makan dulu ya"

"Iya bii"

Akhirnya aku dan Robbi makan di sebuah warteg dan di situlah aku merasa sangat tertolong karena ternyata perjalanan yang harus aku tempuh dari tempat angkot berhenti masih sangat panjang.

0 notes

amirkazuma · 3 years

Text

Wacana Ringkas 122 : Hanya Pengajian Bersanad Menjamin Kefahaman Lurus?

Sebahagian orang mendakwa bahawa hanya pengajian secara bersanad sahaja satu-satunya yang menjamin kefahaman yang lurus kepada seseorang dalam pemahaman ilmu agama. Saya tidak menafikan sebahagiannya sangat penting untuk memiliki pengajian yang kefahamannya perlu sama sepanjang zaman seperti itu ilmu qiraat dan tajwid.

Cuma, ada sebahagian aspek, tidak menatijahkan sedemikian. Ini kerana dalam perawi hadis sendiri pun ada yang beriktikad dengan akidah yang menyalahi ahli sunnah, tetapi dalam masa yang sama menjadi rujukan penting dalam sesuatu bidang. Contohnya adalah Qotādah bin Di*āmah, salah seorang tokoh tafsir dan perawi hadis yang berkredibiliti. Aḏ-Ḏahabiyy menyebutkan bahawa dia menganut fahaman Qodariyyah :

وَكَانَ يَرَى القَدَرَ - نَسْأَلُ اللهَ العَفْوَ -

"Dia menganuti fahaman Qodariyyah. Kami memohon kemaafan kepada Allah". [Siyar A*lām an-Nubalā^, jilid 5, m/s 271, keluaran Mu^assasah ar-Risālah].

Pun begitu, ia tidak menghalang seseorang untuk mengambil periwayatan hadis daripadanya dan kefahamannya pada tafsir al-Qur^ān, di samping menyaring akidah yang menyeleweng yang tidak dianuti sedemikian oleh pendahulunya. Begitu juga dengan Abū Ḥanīfah. Dia adalah Jahmiyyah. Sa*īd bin Sābiq berkata :

كُنْت مَعَ أمير المؤمنين موسى بجرجان ومعنا أَبُو يُوسُف، فسألته عن أَبِي حنيفة، فَقَالَ: وما تصنع بِهِ وقد مات جهميا

Dahulu aku bersama Amirul Mukminin, iaitu Mūsā di Jurjan dan kami juga bersama Abū Yūsuf. Aku pun bertanya kepadanya tentang Abū Ḥanīfah. Dia berkata: "Untuk apa engkau bertanya hal itu, padahal dia mati dalam keadaan menganut Jahmiyyah?". [Tārīẖ Baġdād, karya al-H̱otīb al-Baġdādiyy, jilid 15, m/s 514, keluaran Dār al-Ġorob al-Islāmiyy, Beirut, tahqiq Baššār *Awwād Ma*rūf].

Malah, kesaksian ahli hadis bahawa dia seorang Murjiah telah dirakam dalam al-Jarḥ Wa at-Ta*dīl. Muqbil bin Hādī al-Wādiʿiyy telah menghasilkan karya yang baik untuk mengumpulkan pendapat-pendapat ahli hadis tentangnya yang berjudul Našr aṣ-Ṣoḥīfah Fī Ḏikr aṣ-Ṣoḥīḥ Min Aqwāl A^immah al-Jarḥ Wa at-Ta*dīl Fī Abī Ḥanīfah.

Meskipun dicela ramai ahli hadis pada zamannya dan zaman sesudahnya yang berhampiran dengannya, itu tetap tidak dipedulikan oleh generasi sesudahnya yang mengambil legasi ilmu daripadanya secara turun temurun yang bersilsilah tanpa putus tanpa menganut fahamannya yang menyeleweng dari tokoh ikutannya.

Malah, saya melihat tuduhan Abū Sa*īd ad-Dārimiyy dan Abū Bakr al-H̱ollāl sebagai mujassim pada hari ini sama sekali tidak wujud persaksian tersebut oleh mana-mana ulama pun meskipun daripada al-Aš*ariyy setelah seribu tahun kewafatannya. Sekarang ini, mereka yang mendakwa hanya pengajian bersanad sahaja yang menjamin kefahaman lurus seseorang, maka mana sanad mereka untuk melontarkan tuduhan terhadap pemuka salaf yang terbilang ini? Atau mereka sendiri yang menyimpang dari pengajian bersanad mereka?

Perlu kita ingat bahawa pengambilan ilmu tanpa bersanad sebenarnya tidak ada masalah selagimana berpaksikan kebenaran. Dalam praktik periwayatan hadis pun bukan semua pengambilan ilmu hanya melalui pendengaran, tetapi ada juga daripada mushaf yang mana periwayatan itu adalah benar, lantas kita beriman terhadap kebenaran itu. Abū Ḥātim ar-Rōziyy berkata : جالس سليمان اليشكري جابرا، فسمع منه وكتب عنه صحيفة، وتوفي وبقيت الصحيفة عند امرأته. وروى أَبُو الزبير، وأَبُو سفيان والشعبي عَنْ جابر، وهم قد سمعوا من جابر، واكثره من الصحيفة. وكذلك قَتَادَة. "Sulaymān al-Yaškuriyy berdampingan dengan Jābir, lalu mendengar daripadanya dan menulis sahifah daripadanya. Kemudian, dia wafat dan baki sahifah ada pada isterinya. Abū az-Zubayr, Abū Sufyān dan aš-Ša*biyy meriwayatkan daripada Jābir. Mereka pernah mendengar daripada Jābir dan kebanyakannya daripada sahifah. Demikian juga Qotādah". [Al-Jarḥ Wa at-Ta*dīl, karya Ibn Abū Ḥātim ar-Rōziyy, jilid 4, m/s 136]. Jelas sekali bahawa periwayatan secara mushaf tidaklah salah dan mengambil ilmu daripadanya bukanlah sesuatu yang tercela. Abū az-Zubayr, Abū Sufyān, aš-Ša*biy dan Qotādah meriwayatkan daripada Jābir bin *Abdullah yang kebanyakan hadisnya adalah daripada mushaf yang ditulis oleh Sulaymān al-Yaškuriyy yang merupakan perawi yang berkredibiliti dan bukan daripada Jābir melainkan sedikit. Begitu juga dengan sikap penerimaan al-Buẖōriyy dalam periwayatan al-Layṯ bin Sa*d daripada riwayat *Ubaydullah bin Abū Ja*far. حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي جَعْفَرٍ ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ، عَنْ عُرْوَةَ ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : " مَنْ أَعْمَرَ أَرْضًا لَيْسَتْ لِأَحَدٍ فَهُوَ أَحَقُّ " . قَالَ عُرْوَةُ : قَضَى بِهِ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فِي خِلَافَتِهِ . Yaḥyā bin Bukayr telah merawi hadis kepada kami; Al-Layṯ telah merawi hadis kepada kami, daripada *Ubaydullah bin Abū Ja*far, daripada Muḥammad bin *Abdul Roḥmān, daripada *Urwah, daripada *Ā^išah -roḍiyallahu *anh-, daripada Nabi -ṣollallahu *alayhi wasallam-, baginda bersabda: "Sesiapa yang mengusahakan tanah yang tidak dimiliki seseorang, maka dia memilikinya". Berkata *Urwah: "*Umar -roḍiyallahu *anh- menetapkannya pada pemerintahannya". [Ṣoḥīḥ al-Buẖōriyy, kitāb al-Muzāro*ah, no. 2177]. Padahal, al-Layṯ bukanlah mengambil hadis *Ubaydullah bin Abū Ja*far melalui pendengaran, tetapi daripada kitab yang ditulis untukknya sepertimana pengakuannya sendiri : حدثنا أبي، حدثنا إبراهيم بن المنذر، حدثنا ابن وهب، قال: قال الليث بن سعيد: لم أسمع من عبيد الله بن أبي جعفر، إنما كان صحيفة كتب إلي ولم أعرضه عليه. Ayahku telah merawi hadis kepada kami; Ibrōhīm bin al-Munḏir telah merawi hadis kepada kami; Ibn Wahb telah merawi hadis kepada kami, dia berkata; Al-Layṯ bin Sa*d berkata: "Aku tidak pernah mendengar daripada *Ubaidullah bin Abū Ja*far, tetapi ia daripada sahifah yang dia tuliskan untukku dan aku tidak membaca secara hafalan di hadapannya". [Al-Marōsīl, karya Ibn Abū Ḥātim ar-Rōziyy, m/s 180, keluaran Mu^assasah ar-Risālah, Beirut]. Namun, al-Buẖōriyy tidaklah mencelanya, bahkan dia menilai sahih periwayatan tersebut. Ini menunjukkan bahawa pengambilan ilmu daripada mushaf bukanlah kecelaan, apatah lagi sesuatu perbuatan yang dianggap pendustaan di dalam agama. Maka, tidak berhak sama sekali seseorang mencela sesiapa yang mengambil ilmu tanpa kaedah talaqqi kecuali mereka yang sanggup. Jikalau hasil pembelajaran yang secara bukan talaqqi menghasilkan lebih efektif daripada pembelajaran secara talaqqi, bahkan lebih benar daripadanya, maka lebih wajar untuk kita mengambil yang lebih baik daripadanya. Memandangkan agama ini sentiasa menekankan untuk mengikuti yang terbaik dan menjauhi kesia-siaan.

Sebab itulah dalam memahami pembelajaran secara bersanad ini, saya selalu sahaja mengongsikan pendirian Aḥmad bin Ḥanbal seperti berikut : أخبرنا الحسين بن الحسن بن المنذر القاضي والحسن بن أبي بكر البزاز، قالا: أخبرنا محمد بن عبد الله الشافعي، قال: سمعت إبراهيم بن إسحاق الحربي يقول: سمعت أحمد بن حنبل وسئل عن مالك، فق��ل: حديث صحيح ورأي ضعيف. وسئل عن الأوزاعي، فقال: حديث ضعيف ورأي ضعيف. وسئل أبي حنيفة، فقال: لا رأي ولا حديث. وسئل عن الشافعي، فقال: حديث صحيح ورأي صحيح. Al-Ḥusayn bin al-Ḥasan bin al-Munḏir al-Qōḍī dan al-Ḥasan bin Abū Bakr al-Bazzāz telah merawi khabar kepada kami, mereka berdua berkata; Muḥammad bin *Abdullah aš-Šāfi*iyy telah merawi khabar kepada kmi, dia berkata; Aku mendengar Ibrōhīm bin Isḥāq al-Ḥarbiyy berkata; Aku mendengar Aḥmad bin Ḥanbal ketika ditanya tentang Mālik, dia pun berkata: "Hadisnya sahih, tetapi pendapatnya dhaif". Ditanya tentang al-Awzā*iyy, dia pun berkata: "Hadisnya dhaif dan pendapatnya dhaif". Ditanya tentang Abū Ḥanīfah, dia pun berkata: "Tidak pada pendapatnya dan tidak juga pada hadisnya". Ditanya tentang aš-Šāfi*iyy, dia pun berkata: "Hadis sahihnya dan pendapatnya sahih". [Tārīẖ Baġdād, karya al-H̱oṭīb al-Baghdādiyy, jilid 15, m/s 573, keluaran Dār al-Ġorob al-Islāmiyy, Beirut, tahqiq Dr. Baššār *Awwād Ma*rūf]. أخبرنا عبد الله بن أحمد بن محمد بن حنبل، قال: قال أبي: ابن أبي ليلى كان سيء الحفظ مضطرب الحديث وكان في فقه ابن أبي ليلى أحب إلينا من حديثه، حديثه فيه اضطراب. *Abdullah bin Aḥmad bin Muḥammad bin Ḥanbal telah merawi khabar kepada kami, dia berkata; Ayahku berkata: "Ibn Abū Laylā seorang yang buruk hafalannya lagi bergoncang hadisnya. Aku lebih sukai fiqh Ibn Abū Laylā berbanding hadisnya. Hadisnya mempunyai kegoncangan". [Al-Jarḥ wa at-Ta*dīl, karya Ibn Abū Ḥātim ar-Rōziyy, jilid 7, m/s 322, keluaran Dār Iḥyā^ at-Turōṯ al-*Arobiyy, Beirut].

Cuba fahami mengapa pendapat Mālik bin Anas tentang sesuatu hadis tidaklah begitu kuat meskipun periwayatannya secara bersanad adalah sahih dan pendapat Ibn Abū Laylā dalam fiqh ada nilainya, tetapi tidak diambil periwayatan hadisnya secara bersanad di sisinya. Ini kerana dalam kefahaman tentang sesuatu, khususnya yang melibatkan penafsiran, persepsi atau pengambilan faedah daripada teks-teks agama tidak semestinya memerlukan sanad dari pendahulu selagimana ia berasaskan metodologi yang mapan kerana setiap orang sama ada sezaman atau berbeza generasi memiliki perbezaan sudut pandang, tahap keilmuannya, ketajaman akalnya, kecelikan dalam memahami masalah dan pelbagai lagi yang lain.

Prinsip Aḥmad bin Ḥanbal ini menepati yang disabdakan Rasulullah -ṣollallahu *alayhi wasallam- :

نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ ، فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ ، وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ . "Semoga Allah memperindahkan seseorang yang mendengar hadis daripada kami, lalu dia menghafalnya, kemudian ia menyampaikannya. Kadangkala seseorang menyampaikan fiqh kepada orang yang lebih faqih daripadanya dan kadangkala orang yang menyampaikan fiqh tidaklah faqih". [Sunan Abū Dāwud, kitāb al-*Ilm, no. 3177].

Lihatlah. Boleh jadi orang yang terkemudian lebih faham tentang sesuatu hadis daripada pendahulunya. Ini membuktikan bahawa sanad sebagai satu-satunya sumber bagi menggapai kefahaman yang lurus adalah tidak tepat sekali meskipun pembelajaran bersanad ada keistimewaannya tersendiri.

Kemudian, ada yang membangkitkan kata-kata: "Sesiapa yang tidak berguru, maka gurunya adalah syaitan". Saya katakan, kalau begitu, adakah dengan pembelajaran berguru ini, maka gurunya adalah malaikat?

Ambilan : https://www.wattpad.com/1109732585-al-h%CC%B1i%E1%B9%AD%C5%8Db-al-waj%C4%ABz-wacana-ringkas-122-hanya

#wacanaringkasamirkazuma

0 notes

rmolid · 4 years

Text

0 notes

luludiansblog · 4 years

Text

Pukul 19:45 pekerjaan rutin yang tidak boleh di lupakan "tanda tangan", bukan minta tanda tangan dosen tapi tanda tangan Nona bossku. Setiap hari aku harus mengklaim nota tapi Nonaku masih sibuk ngitung duit hasil penjualan hari ini, dari pada aku bingung tanpa tujuan mending scroll IG atau pantengin story WA teman sambil menunggu Nona beres dengan urusannya.

Deg... tanganku berhenti di sebuah postingan Loker Makassar "Dibutuhkan staff accounting di Warung bakso mas cingkrank". Tanganku gemetar, dingin dan mati rasa efek terlalu antusias dengan berita ini. Cepat-cepat kucek waktu postingnya dua belas jam yang lalu, kira-kira di posting pukul delapan pagi kataku dalam hati.

Aku kembali ke meja kerjaku kemudian membaca berkali-kali pengumuman tadi, sambil merapalkan permohonan dan harapan kepada Rabbku.

Mungkinkah ini jawaban dari doaku?? Aku ingin mendekat kepada-Mu, Munginkah dengan cara ini itu bisa terwujud?? Setelah sampai di indekos, aku tidak langsung molor seperti biasanya tapi dengan semangatnya aku menyiapkan berkas lamaran surat kerja. Tanpa basa-basi hati kecilku mengatakan besok aku harus melamar pekerjaan ini.

Semua rencana untuk besok sudah matang di kepalaku.

Buru-buru kuhubungi teman lama yang handal dalam masalah print dan foto copy, semua berkas-berkas soft copy telah kukirimkan ke dia besok pagi aku tinggal mengabil hardcopynya.

The power of relasi.. Sekarang sudah pukul dua belas lewat, mataku enggan untuk terlelap.

I know.. pasti masih mikir buat alasan apa yang pass untuk besok karena tidak masuk kerja dan kalau interview mau jawab apa... Hadduuhhh... ell, bagaimana mau interview lancar kalo malamnya begadang (aku paling suka bicara sendiri). rrrr...rrr..grrrr (suara dengkuranku) hihi intermezo.

Selasa pagi yang cerah...

Walaupun tidurku kurang nyenyak tapi lumayan lima jam tidur sudah cukup.

Aku berpesan sama Nona tidak masuk kerja karena ada acara keluarga, Nona pasti percaya wong aku tidak pernah minta izin kecuali benar-benar sakit, pernah sih izin karena lagi malas masuk kerja.. hihi tapi cuma sekali doang.

Tidak lupa aku minta restu sama Mama tentang rencanaku ini dan Alhamdulillah mama selalu Mendukung.

Selama perjalanan ke tempat interview, kakak perempuanku sibuk memberikan arahan dan petuah. "Ingat yaa dek nanti kalau di tanya mau gaji berapa, jangan langsung sebut nominalnya bilang aja dlu sesuai standar perusahaan. Kalau di tanya lagi nominalnya berapa, rincikan dulu kebutuah saya segini untun orang tua segini.. jadi bisa minta dua juta rupiahlah.

Terus kalau di tanya kenapa berhenti di tempat kerja lama, jangan menjelek-jelekan perusahaan lama kita.

Nanti kamu ditanya mengenai kelemahan dan kelebihan kamu, kamu jawab aja aku punya kelebihan yang sedikit perfeksionis (aku menyelah, emang ia aku punya sifat begitu??? Ia kamu sedikit perfeksionis katanya Kok aku gk tau yah), terus kelemahan kamu itu kerjanya lambat tapi dengan kerja seperti itu hasilnya lebih rapi. Pokoknya jadikan kelemahan kamu sebagai kekuatan.. I see.

Akhirnya sampai juga, aku udah keringat dingin maklum baru pertama kali ikut interview. Aku di arahkan ke lantai tiga dan bismillah mulailah sesi tanya jawab.. baa.. bii..buu..bee.. boo.. Hanya 10 menit saja interviewnya, dan saya sedikit pesimis dengan pertanyaan terakhir dari si Ibu, "kamu punya kenalan di sini??" Mungin mereka butuh orang yang se manhaj dengan mereka.

Selama perjalanan pulang aku sudah ikhlas dengan keputusan yang Allah tetapkan untuk saya. Toh kalau saya tidak di terima, aku juga masih punya kerjaan.

Hari ini tidak ada kerja, I'm free

Yeyyyy rebahan sampai puassss.... ............................................................ .

Rabu pagi, aku melakukan aktivitas seperti biasa. Ngantor jam sembilan, mengurus absensi karyawan, print laporan piutang, laporan uang masuk harian, penjualan tunai dan kredit dan menginput transaksi tugas hari ini lebih banyak karena kemarin gk masuk kerja.

Ada pesan via Whatsapp, kupikir hanya pesan laporan produksi dari Boss.

Nomor baru "Saya ibu Yuni, besok adek mau di interview langsung sama ownernya, kemungkinan sekalian mau tes kemampuan pembuatan laporan keuangan adek.

Wahh.. Alhamdulillah aku gregett bangeettt, besok interview sama ownernya.

Satu-satunya orang yang tahu mengenai rencanaku itu hanya Samsi, partner kerjaku yang super duber baik dan insyaAllah Amanah.. Sebenarnya Samsi lebih dulu ingin resign di sini tapi dia kalah cepat sama aku..hehe maaf yaa dek

Tapi insyaAllah akhir bulan dia juga udah resign .

Setelah mendapat pesan dari ibu Yuni, kefokusanku benar-benar hilang entah kemana, untung semua pekerjaan sudah kukerjakan di awal pagi.

Aku menyusuri lantai tiga, ku sapu dengan tanganku setiap temboknya dan bilang" mungkin ini pertemuan terakhir kita, terima kasih untuk satu tahun delapan bulannya, jadi saksi yang baik yahh di akhirat kelak" (Serius aku ngomong sama tembok dan tangga lantai tiga). Aku bersikap biasa-biasa saja ke Nona, Boss dan teman-teman kerja tapi dalam hati ada perasaan sedih karena harus meninggalkan mereka yang sangat baik.

Semua pekerjaan kurampungkan malam itu juga, nota yang paling malas aku arsip akhirnya kuarsip juga.

Menyapu lalu ku pell lantainya kecuali tangga, aku paling malas bersihkan tangga hehe... Kamar mandinya juga ku sikat pokoknya malam itu aku bersih-bersih dan berbenah. Boss kosong satuku sempat menyapaku dan bilang "makanya kalau bersih-bersih itu setiap hari, bukan saat debunya sudah tebal" aku cuma nyengir doang.

Lantai tiga done, udah kinclong.

See you when i see you

Sampai di indekos sekitar pukul sembilan malam lagi..lagi tidak langsung tidur, tapi kali ini aku sibuk bongkar buku waktu kuliah dulu.

Pesan terakhir Ibu yuni seperti Momok buat saya "kemungkinan akan di tes pembuatan laporan keuangan". Aku galau banget, gimana kalau Bapak ownernya tahu kalau aku kurang menguasai pembuatan laporan kemuangan, terus aku tidak diterima di perusahaannya.

Nihh, aku mau cerita Aib tentang aku sebenarnya aku kurang paham mengenai pembuatan laporan keuangan sejak masuk kuliah sampai lulus kuliah, aku tidak menyalahkan dosenku tapi itu semua kesalahan saya. Aku memindset di kepala aku kalau akuntansi itu susah makanya ilmunya gk nyampe-nyampe ke otakku.

Di kantor juga ilmu akuntansi tidak terlalu digunakan karena kita terbantu dengan program, tinggal input transaksi maka muncul sendiri, laba ruginya, neraca dan laporan keuangan lainnya.. simpel sekali bukan?? Iaa simpel siihh simpel tapi hal ini jg yang mendukung ilmu akuntansi saya yang pas-pasan semakin minim.

Karena aku menyadari ketidaktahuanku makannya aku harus belajar.. Sebelumnya di kantor aku udah download di youtobe mengenai tutorial pembuatan laporan keuangan sengaja download di kantor mumpung ada wifi gratis.hihi

Udah jam satu malam, aku masih sibuk belajar.

Prinsip aku begini kalau kita sudah berdoa dan berikhtiar semampu kita dan gagal sepertinya tidak ada penyesalan. Tapi sebaliknya kalau kita tidak bersungguh-sungguh dan gagal, penyesalan pasti akan meliputi kita. Tapi jika kita tidak bersungguh-sungguh dan tidak gagal wahh...selamat anda beruntung.

Setengah dua akhirnya aku membiarkan mataku terpejam, jam empat subuh aku bangun lagi belajar sampai pagi, namanya juga usaha.

Kali ini aku tidak mengabari Nona kalau aku tidak masuk kerja, hanya Samsi yang tahu keberadaanku. Rencananya aku akan menghilang tanpa jejak dari kantor seperti karyawan-karyawan lain.

Janjinya mau interview jam 08.00

Ini udah jam setengah sepuluh ownernya belum juga datang, mana perut udah kriuk-kruk minta makan lagi... Tapi sabar...sabar.

Akhirnya yang ditunggu datang juga.

Bapak Ownernya mempersilahkan saya duduk dan bilang "kemungkinan interviewnya sampai jam lima sore".

Seketika mukaku pucat pasih lalu dia tertawa terbahak-bahak.

Ahhh...syukurlah dia hanya bercanda.

Kamu tahu, tidak ada pembuatan laporan keuangan, tidak ada neraca laba rugi, arus kas apalagi menjurnal, selama interview sesekali Bapak Owner bertanya lalu bercerita panjang lebar, sekitar lima belas menit dia mengakhiri interview dan he say "Ada baiknya adek selesaikan permasalahannya dulu di tempat kerja sebelumnya, kalau sudah silakan hubungi Ibu Yuni lagi". Bapak owner tahu kalau akau masih status bekerja dan dia sedikit terkejut, walaupun aku sudah menjelaskan kenapa saya ingin resign di tempat kerja yang lama (tanpa menjelek-jelekan). Alasanku sangat masuk akal, hanya mempermasalahkan jam pulang di kantor yang kadang sampai larut malam.

Alhamdulillah intervienya berjalan lancar.

Tapi tidak sampai di sini saja, orang-orang kantor sibuk mencariku lalu menelpon ke kakakku, kami sudah mengatur rencana soal ini.

Ceritanya aku ke BTP semalam, di antar sepupu karena acara keluarga belum kelar.

Boss beberapa kali menelponku, Nona dan kak Ani, tapi tidak satupun telponnya kuangkat.

Aku kemudian ingin mengajak sepupuku untuk melancarkan drama ini tapi dia menolak dan memberi saran agar saya jujur dan terus terang. Aku berterima kasih kemudian menutup telpon.

Sepertinya aku harus jujur.. Tapi bagaimana kalau Boss marah besar dan memaki lalu memecatku secara tidak terhormat di depan orang banyak seperti kasus casy dulu.

Tidakk...tidakk... Membayangkannya saja aku tidak sanggup.

Aku mencoba telpon Mama dan minta sarannya, aku juga menceritakan tentang saran kak maabi agar saya berterus terang.

Mama menyuruh saya ke kantor dan pamit baik-baik dan bilang saya mau pulang kampung(masih ada bohongnya). Aku bilang bagaiamana kalau aku memberitahukan lewat telpon saja, tapi mama menolak dan bilang kamu masuk di sana dengan baik-baik jadi harus keluar dengan baik-baik juga.

I think mama benar.. Tanpa pikir panjang walau masih ada keraguan aku tetap siap-siap ke kantor, pesan mama kalau kamu di marahin boss diam saja.

Aku berdiri di depan Toko, kurapalkan doa "Robbishrohli" semoga tidak terjadi apa-apa dan urusanku dilancarkan.

Aku masuk dan ku lihat wajah boss, alhamdulillah Moodnya baik begitupun dengan Nona.

Nona bertanyan padaku kenapa tidak angkat telpon, aku hanya bisa minta maaf. "Nona saya mau resign" kataku

Boss bilang apa??(ekspresinya biasa-biasa saja), kenapa mau resign tidak ada hujan tidak ada angin langsung resign, tidak bisa seperti itu.

Aku lalu beranjak ke lantai tiga, yang sebelumnya sudah kubersihkan, aku mengerjakan tugas hari ini, pokoknya besok saya tidak masuk lagi besok, hari ini saya datang pamit baik-baik, di terima atau tidak itu terserah mereka.

Beberapa menit kemudian Nona menyusul kelantai tiga, sepertinya ingin memperjelas perkataanku di lantai satu tadi.

Dan benar, ia menyuruhku masuk ke ruangannya dan menjelaskan semuanya.

Lagi...lagii... drama dimulai

Alasnku mau resign karena ingin pulang kampung, mamaku tidak ada yg temenin makanya sebentar malam aku harus ikut sama tenteku ke kampung.

Ini alasan utamaku tidak ada yang lain.

Secepatnya Nona mencari penggantiku, alhamdulillah adeknya kk thina butuh kerja.

Sekitar dua jam aku mengajari Rika (penggantiku) tentang tugasku sembari mengerjakan semua sisa tugasku, input barang masuk pabrik lalu membereskan jurnalanku, pokoknya aku sibuk sekali.

Pukul delapan malam, alhamdulillah semuanya sudah rampung.

Telpon kantor berdering.. Kudengar suara Boss di ujung telpon semakin meninggi.

"DIMANA TANGGUNG JAWABMU!!!! SEENAKNYA SAJA MAU BERHENTI BEKERJA !!! POKOKNYA HAND OVER SEMUA KERJAANMU BARU KELUAR. SAYA TIDAK MELARANG KAMU KELUAR, SILAKAN TAPI CLEARKAN DULU TUGASMU." telponnya mati.

Aku mendengus dan merasa kesal, kenapa baru marah sekarang??

Kenapa tidak marah sejak aku baru datang, kenapa baru marah saat semua pekerjaan telah ku rampungkan.

Aku pamit pulang, tapi Boss mencegahku dan membiarkan Rika pulang duluan.

Sepertinya ini akan menjadi malam yang panjang bagiku.

Nona mau mencocokkan panin, aku tahu mereka sengaja mengulur waktu agar aku ditinggalkan tanteku dan aku tidak jadi pulang kampung.

Kepalaku migren, sakit sekali tapi aku harus kuat dan sabar,ini yang terakhir kalinya jadi bersabarlah.

Setelah transaksi panin selesai, aku bilang ke Nona, gaji bulan tigaku yang masih terpending apa bisa aku minta? Nona dengan singkat bilang iya.

Syukurlah. .

Nona sepertinya menangis, aku juga tidak bisa membendung air mataku mengingat kebaikan Nona selama ini, kasih sayangnya walaupun suka marah-marah dan mencaciku dengan kata ongol. Tapi i love her.

Aku meminta izin menyalami Nona, ku cium tangannya sebagai rasa hormatku kepadanya.

Berbeda dengan boss, aku bahkan Tidak berani minta maaf kepadanya, ia memarahiku berkali-kali atas tindakanku.

Boss melakukan negosiasi agar aku mau hand over semua pekerjaanku ke Rika lalu mengajarinya sampai dia mahir.

Ia selalu mengulang-ulang kalimatnya "Dimana tanggung jawabmu???" Dalam hatiku juga balik bertanya "di mana tanggung jawab anda sebagai Boss?????" gaji saya di pending satu bulan, anda tidak tahu ibu saya punya banyak utang di bank. Bulan tiga lalu anda tidak memberi upah kepada saya, anda tahu saya naik bentor ke kantor pasti pakai uang, terus anda tiga menggaji saya??? Malah anda menuntut ini..itu... sedangkan hak saya anda tidak penuhi (hanya dalam hati).

Berbagai alasan telah ia lontarkan agar saya menuruti maunya, tapi tekad dalam hati sudah bulat.

Ini adalah keputusan terakhirku.

Semua keputusan ada ditanganku.

setiap keputusan pasti memiliki konsekuensi dan risiko.

Aku tidak akan berbalik lagi.

Semoga Allah Ridho dengan pilihanku.

Semoga dengan pilihan ini aku bisa mendekat kepada Robbku.

Aamiin.

Ketika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik.

Maka berbahagialah.. Perbaiki niat karena Allah, jadikan lelahmu tidak sekadar lelah.

Setelah melewati beberapa hari dengan di penuhi berbagai drama,

Hanya satu yang aku mau ISTIRAHATA. Bukan jalan-jalan ke Mall atau kepantai tapi aku mau tidur sepuasnya. . .

Huftt... beberapa hari ini memang menguras energi mulai dari persiapan interview, begadang semalaman sampai drama pulang kampung.

Akhirnya masalahnya terselesaikan.

Aku meminta ke ibu yuni agar kiranya saya di izinkan masuk hari senin, ada beberapa hal yang harus aku siapkan cari kos baru yang dekat dengan tempat kerja salah satunya.

Alhamdulillah di izinkan.

Hari jum'at.

Aku menghabiskan hariku di kasur, baring sana, baring sini sampai cape'. Sengaja telpon kunonaktifkan supaya tidak ada yang menggangguku. Hati dan fikiran harus di istirahatkan juga.

Besoknya aku mulai mencari kosan, Alhamdulillah pertolongan Allah langsung dapat kos yang sesuai keinginan, harganya juga terjangkau.

Berkemas-kemas untuk pindahan, cat kamar baru rasanya begitu cepat, hari ahad akhirnya aku tidur di kamar baruku, catnya putih walaupun plafonnya tidak terlalu baik.

Tapi tetap di syukuri.

Lembaran baru, suasana baru... Walaupun tidak senyaman di kosan lama, tidak ada pohon tidak ada si kucing manjaku tapi di sini juga menyenangkan hawa yang dingin, airnya lancar dan tidak ada nyamuk di sini juga tempatnya strategis banget, di samping kanan ada JNE dan apotik. Di seberang jalan ada Indomaret, bank BNI dan warkop. Di samping kiri kos ada pasar besar, yang jadi masalah tak da duit mau beli-beli..hihi

Ohh iyaa.. .

Sedikit berbagi, Mama mengajariku sebuah do'a jika memasuki tempat baru " Yaa Allah berikanlah baiknya tempat ini dan apa-apa di dalamnya dan jauhkanlah jeleknya tempat ini dan apa-apa yang ada di dalamnya. Aamiin

Cerita baru, suasana baru InsyaAllah Semangat baru. . .

Kalau New normal????.

No coment😏

08 Juni 2020

Bangun subuh,bersihkan kamar mencuci dan mandi. Semua to do list aku kerjakan dengan semangat.

Sekitar pukul 07.45 berangkat kerja ditemani kak ikka tetangga kos sekaligus teman kerja. Berjalan kaki kurang lebih sepuluh menit dari kos akhirnya sampai juga.

Canggung.. kaku cuma nyengir doang, hanya itu yang aku lakukan, menyapa orang baru rasanya berat banget, ntar mereka bilang aku sok kenal, sok asik, sok tahu.. pokoknya sok..sokk lahh

Pagi itu aku seperti anak kecil ingusan ditengah pasar, gak ada teman dan tidak punya siapa-siapa....hiks..hiks..hiks. .

Sebentar ada rapat divisi dengan owner jam sembilan pagi kata kak Raras.

Aku paling kagum sama Kak Raras, kalem, Lembut, rapi dan pastinya Cantik. Idaman mertua banget deh hihi...bercanda.

Saat rapat dimulai yang ada di benakku rasanya kayak kuliah, tak henti-hentinya aku bertahmid dalam hati. Senang bangat pasalnya kurang lebih dua tahun aku baru merasakan moment seperti ini breefing,liat white board, bertukar pikiran, Ya Allah senangnya. Rapat kali ini membahas tentang Job des di divisi keuangan.

Aku punya job Internal Audit

Mengawasi berjalannya kegiatan di dalam perusahaan mulai dari divisi logistik samapi bagian keuangan.

Kurang lebih dua jam breefing, Bapak ownernya menutup rapat dengan doa kafaratul majelis, kapan yahh terakhir saya dengar doa ini...?? Setelah breefing selesai, kami kembali ke meja masing-masing, dan aku tidak mengerjakan sesuatu kecuali main Hp.

Ada rasa tidak enak, aku seperti makan gaji buta tapi aku gk tau mau kerja apa??. Wajar ini kan hari pertama kerja, masa penyesuaian diri dengan lingkungan baru, betul gk??

Pekerjaan yang aku eluh-eluhkan kini terasa berbeda.

Hari kedua ketiga keempat kerja, ada perasaan bosan menghinggapi hatiku, bagaimana tidak aku hanya menghabiskan jam kerjaku dengan main Hp.

Lohh kok bisa???. Aku terkendala di pengambilan data, misal data logistik. Divisi logistik sibuk di waktu pagi, aku bisa mengambil data di pukul sebelas pagi. Terus pukul 9, 10 aku gk ngapa-ngapain.. Bagian keuangan pun sama, aku harus mengambil data di Rara, tapi dia itu super sibuk, jadi aku tidak enak mau ganggu dia.

Pokoknya waktu aku terbuang untuk main Hp. Sesekali aku baca Al.Quran

Tapi serus aku boring banget.. Di tempat kerja lama aku mengeluh karena pekerjaan yang tak ada henti-hentinya, pas kerjaannya cuma datang duduk, main Hp malah tambah mengeluh. . .

Itulah Manusia kerjanya mengeluh saja, di kasih hujan minta kemarau di kasi kemarau minta hujan, di kasi hujan hari ini besok kemarau dia protes, ini cuaca lagi gak bagus bikin sakit katanya. .

Aku jadi gk enak sendiri dengan teman kerjaku, mereka pada sibuk ini itu,lahhh aku cuma bisa pantengin mereka, mungkin mereka berfikir aku makan gaji buta, akupun juga merasa mungin aku udah makan gaji buta nihh.

Sampai di kos, rasanya capek banget di tambah sakit kepala efek menatap layar Handpone terlalu lama. Ahhh... lebih enak lelah karena bekerja daripada lelah karena tidak berbuat apa-apa.

Aku curhat sama Mama tentang kebosananku, tapi mama cuma kasi saran agar mengaji jika tidak ada kerjaan, itu lebih berpahala dari pada main hp saja.

Baikk maa... InsyaAllah di laksanakan.

Hari ini kau mungkin merasa bosan dengan pekerjaanmu yang hanya bisa datang, duduk lalu buka ponsel sampai jam pulang.

Tapi apakah kegiatanmu tidak ada kemajuan?? Ada tapi sedikit.

Tidak apa-apa, perlahan tapi pasti. Kemarin yang kamu dapatkan hanya data logistik, besoknya kamu sudah tahu Nota-nota yang di klaim divisi logistik ke bagian keuangan dan hari ini kamu sudah tahu laporan hasil penjualan Outlet ke bagian keuangan.

Tidak perlu mengeluh apalagi berputus asa, apa kamu tidak menyadari atas perkembangan yang kamu lakukan setiap harinya?

Pelan-pelan saja, nikmati prosesnya lalu bersabar.

Hilangkan fikiran negatif yang selalu menyelimuti fikiran, makan gaji butalah, tidak enaklah.. apalah. .

Ayo, kembangkan idemu, berfikir kreatiflah, buat pekerjaanmu menyenangkan dengan caramu sendiri.

Boleh kau ceritakan apa yang akan kau lakukan esok hari?? Tidak..tidakk.. Catat di buku kerjamu, buat listnya kerjakan yang paling mudah jangan lupa berdoa kepada Allah, semoga apa yang dikerjakan bernilai Ibadah.

Aamiin.. Kumpulkan energi dan buat semangat baru di hari senin.. Ganbatte...

1 note · View note