Tumgik
#UIN Syarif Hidayatullah
bantennewscoid-blog · 27 days
Text
Tolak UKT Tinggi, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Bakal Gugat Kampus ke PTUN
TANGSEL – Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta bakal melayangkan gugatan pihak kampus ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait Keputusan Rektor Nomor 512 mengenai Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Mereka mempermasalahkan penerapan sistem UKT untuk calon mahasiswa baru 2024/2025. Ketua Dewan Mahasiswa Fidkom UIN Syarif Hidayatullah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
tangerangraya · 5 months
Text
Aleg Tangsel Diminta Kerja Jujur dan Tanggung Jawab, Ada Apa?
Tangerang Selatan – Pengamat Hukum dari UIN Syarif Hidayatullah, Andi Syafrani mengingatkan agar para Anggota DPRD Kota Tangsel melakukan kinerjanya secara jujur dan bertanggung jawab. Pandangan Andi menyoal agenda kunjungan kerja (Kunker) para Anggota DPRD, yang beralih ke kegiatan Musyarawah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di tiap kelurahan di Kota Tangsel. “Laporan kerja idealnya sesuai…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kabartangsel · 8 months
Text
Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lantik 60 Ners Baru
Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali mencetak tenaga perawat kesehatan profesional baru, Ners, menyusul pelantikan sumpah 60 lulusan Program Studi Profesi Ners. Ke-60 Ners ini dilantik dalam prosesi Pelantikan dan Sumpah Ners ke-17 di Auditorium Syahida Inn UIN Jakarta, Senin (25/9/2023). Pelantikan dihadiri langsung Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
nadania16 · 1 month
Text
Ilmu Dakwah
Oleh : Syamsul Yakin (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) & Nadania Fauzani Aisyfillah (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Dakwah dapat disebut sebagai suatu ilmu jika dakwah bersifat berdasarkan pengalaman langsung atau empiris yang berarti disusun melalui proses penelitian baik di perpustakaan maupun lapangan, serta pengamatan dan percobaan yang berulang hingga menghasilkan konsep dan teori.
Selanjutnya, ilmu dakwah harus bersifat sistematis dan terencana, menggunakan metode berpikir ilmiah yang objektif agar mudah dipahami oleh siapa saja. Selain itu, pokok dan bagian dari ilmu dakwah harus dapat diuraikan secara tepat sehingga hubungan antar bagian-bagian dapat terlihat dengan jelas, menciptakan pemahaman yang komprehensif.
Selain memiliki sifat analitis yang memungkinkannya untuk melakukan analisis mendalam terhadap berbagai aspeknya, ilmu dakwah juga harus bersifat objektif. Artinya, ilmu dakwah tidak boleh dipengaruhi oleh bias atau prasangka subjektif, dan harus didasarkan pada fakta yang faktual, bukan pada fiksi atau emosi semata.
Pentingnya verifikasi juga tidak bisa diabaikan dalam ilmu dakwah, di mana konsep dan teori yang dibangun harus dapat didukung oleh fakta-fakta yang ada. Selain itu, pendekatan kritis juga sangat diperlukan, yang menuntut proses analisis dan evaluasi yang teliti terhadap informasi yang ada.
Selain harus memenuhi kaidah-kaidah ilmu pengetahuan, ilmu dakwah juga harus disusun secara sistematis, objektif, rasional, dan berbasis pada pengalaman empiris sebagai suatu disiplin ilmu yang sah. Pada akhirnya, ilmu dakwah haruslah bersifat logis, yang berarti sesuai dengan prinsip-prinsip logika dan dapat diterima secara rasional.
Sebagai ringkasan, ada delapan karakteristik kunci dari ilmu dakwah, yaitu empiris, sistematis, analitis, objektif, verifikatif, kritis, ilmiah, dan logis.
3 notes · View notes
indriadetyaputri3 · 9 months
Text
Tugas 21 Agustus 2023
Nama : Indri Adetya Putri
Nim : 20652064
Kelas : 7C Manajemen Pemasaran
Mata Kuliah : Marketing Politik
Tumblr media
Raja Julie Antoni
Mengenal Politikus Muda
Profil/ Jejak Digital Raja Julie Antoni
Raja Juli Antoni, Ph.D.  lahrir pada  13 Juli 1977 yang merupakan seorang politikus Indoneisa dari partai soldaritas indonesia (PSI) 
Raja Juli Antoni, salah satu kader Partai Solidaritas Indonesia, dilantik sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang atau ATR/BPN oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, pada Rabu, 15 Juni 2022 silam. Dilantiknya Raja Juli sebagai Wakil Menteri menggantikan Surya Tjandra yang merupakan rekan satu partainya yang maju sebagai Menteri.  
Seperti dilansir dari laman psi.id, Toni (panggilan akrab Raja Juli Antoni) selain menjabat sebagai Wakil Menteri ATR/BPN juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina DPP dan anggota Mahkamah Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Namun sebelum bergabung dengan PSI, dulunya Toni merupakan kader PDIP.
Ia menjabat sebagai wakil menteri Agraria dan tata ruang Indonesia sejak 15 Juni 2022, sebelmnya ia juga merupakan politikus partai demokrasi indonesia perjuangan.  
Raja Juli Antoni merupakan putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh masyarakat Riau yang pernah menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau.  Raja merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat. Ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci.  Ia kemudian menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004, dan menyelesaikannya dengan tesis yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process. 
Dengan beasiswa dari Australian Development Scholarship (ADS) pada tahun 2010, Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia. Ia berhasil mendapatkan gelar Ph.D dengan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia). 
Dia menjadi Direktur eksekutif The Indonesian Institute (TII). Dia juga cukup aktif menulis opini dan ditayangkan pada beberapa media nasional Tanah Air.[8]
Aspek ilmu kiprah ranah profesional dan politik
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2000–2002,  ini juga pernah dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif. 
Pada tahun 2009, Ia sempat menjadi calon anggota legislatif untuk Pemilihan Umum Legislatif 2009 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka). Akan tetapi, Ia belum terpilih karena kurang suara dengan Maruarar Sirait serta Tb. Hasanuddin (caleg terpilih PDIP dapil Jabar IX). 
Ia sempat menjadi calon Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015–2020, tetapi kemudian mengundurkan diri karena ingin berkonsentrasi sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru didirikannya bersama beberapa politikus muda lainnya.
Tumblr media
Verrel Bramasta
2. Efektabilitas dan kapabilitas artis muda sebagai anggota partai politik!
Latar Belakang Verrel Bramasta
Verrell Bramasta merupakan artis yang lahir di Jakarta, 11 September 1996. Verrell merupakan putra dari Venna Melinda dan Ivan Fadilla Soedjoko yang merupakan senior di dunia entertainment. Adik kandung Verrell Bramasta yaitu Athalla Naufal, juga terjun di dunia entertainment menyusul jejaknya.Memiliki fisik dan bakat yang mendukung ia mulai terjun ke dunia hiburan, tentu saja dengan dukungan dari orang tuanya. Ia mulai membintangi sinetron pertamanya Bintang di Langit pada 2014.
Setelah itu, ia mulai sering tampil di berbagai acara TV. Namun walaupun demikian sudah terkenal dan suskesnya seorang Verrel Bramasta menjadi seorang artis, verrel memutuska untuk masuk dan terjun ke dunia politik mengikuti jejak ibunya.
Pesinetron Verrel Bramasta memutuskan mengikuti jejak ibunya, Venna Melinda, terjun ke dunia politik. Berbeda dengan sang ibu yang tergabung di Perindo, Verrel memilih PAN sebagai kendaraan politiknya. Verrell juga mengaku bahwa ibunya adalah sosok yang menjadi inspirasinya untuk terjun ke dunia politik.
Dia mengatakan dengan melihat sang ibu berjuang dalam membantu masyarakat.
Pendidikan & Pengeathuan Verrel Bramasta
Verrell Bramasta menempuh pendidikan di Universitas Pelita Harapan. Setalah lulus, Verrell memulai karir di dunia hiburan setelah menyelesaikan pendidikannya. Ia terbilang cukup sukses di dunia kerartisannya dengan memperoleh nominasi dan penghargaan.
Berikut ini daftar prestasi Verrell Bramasta:
Pemenang SCTV Awards 2017 Kategori Aktor Utama Paling Ngetop dalam karya Siapa Takut Jatuh Cinta Pemenang Dahsyatnya Awards 2020 KategoriTrio Terdahsyat dalam karya Putri untuk Pangeran
Pemenang Indonesian Television Awards 2020 kategori Aktor Sinetron Terpopuler karya Putri untuk Pangeran
Pemenang Silet Awards 2020 kategori Aktor Tersilet dalam karya Putri untuk Pangeran
Komunikasi Politik dan Aspirasi dari MasyarakatPartai Amanat Nasional (PAN) resmi memperkenalkan Verrell Bramasta sebagai kader terbarunya di Kantor DPP PAN pada Kamis, 9 Februari 2023.
Eko Patrio mengatakan Verrell bergabung ke PAN bukan karena diajak oleh kader-kader partai berlambang matahari. Melainkan lantaran ada ikatan emosional yang sangat kuat.
Adapun alasan Verrel memilih ikut berpolitik dan bergabung ke PAN adalah Verrle tergerak bergabung ke PAN yaitu karena melalui partai politik dirinya bisa membantu lebih banyak masyarakat atas masalah yang dihadapinya. Verrel pun tergerak untuk bisa melakukan hal yang sama.
Verrel mengungkapkan bahwa misinya untuk masuk ke dunia politik itu yang pertama fungsi dari legislatif, ada tiga.:
Alasan pertama ialah ia ingin membantu lebih banyak orang lagi.
Alasan kedua, menurut Verrel, datang langsung dari sosok Sang Mama, Venna Melinda yang dikenal sebagai politikus yang juga berangkat dari dunia entertainment. Venna, menurut Verrel, berhasil mempengaruhinya untuk terjun ke dunia politik.
Alasan ketiga, Verrel ingin berguna lebih banyak lagi bagi masyarakat luas.
Atas tiga alasan itulah, Verrel memantapkan diri untuk terjun ke dunia yang digeluti sang mama, dan memilih PAN sebagai kendaraan politiknya.Varrel kemudian menjelaskan alasannya memilih bergabung dengan PAN, lantaran partai berlambang matahari itu dianggap Varrel sebagai partai yang membimbing, dan menfasilitasi anak muda untuk terjun ke politik.
2 notes · View notes
ginakhrr · 9 months
Text
Mengenal Politikus Muda (21 Agustus 2023)
- Raja Juli Antoni, Ph.D. (lahir 13 Juli 1977) adalah seorang politikus Indonesia dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pembina (Sekwanbin). Menjabat sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia sejak 15 Juni 2022. Sebelumnya, dia merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga 2014.
- Pendidikan
Raja Juli Antoni merupakan putra dari Raja Ramli Ibrahim, tokoh masyarakat Riau yang pernah menjabat Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau. Raja merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, Jawa Barat. Ia meraih gelar sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir dari IAIN Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) pada tahun 2001 dengan skripsi berjudul Ayat-ayat Jihad: Studi Kritis terhadap Penafsiran Jihad sebagai Perang Suci. Ia kemudian menempuh pendidikan master di The Department of Peace Studies, Universitas Bradford, Inggris, setelah mendapatkan beasiswa Chevening Award pada tahun 2004, dan menyelesaikannya dengan tesis yang berjudul The Conflict in Aceh: Searching for A Peaceful Conflict Resolution Process. Dengan beasiswa dari Australian Development Scholarhip (ADS) pada tahun 2010, Raja meneruskan studi doktoral di School of Political Science and International Studies pada Universitas Queensland, Australia. Ia berhasil mendapatkan gelar Ph.D dengan disertasi berjudul Religious Peacebuilders: The Role of Religion in Peacebuilding in Conflict Torn Society in Southeast Asia, dengan mengambil studi kasus Mindanao (Filipina Selatan) dan Maluku (Indonesia).
- Karier
Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2000–2005 ini juga pernah dipercaya sebagai Direktur Eksekutif Maarif Institute yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif. Pada tahun 2009, Ia sempat menjadi calon anggota legislatif untuk Pemilihan Umum Legislatif 2009 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat IX (Kabupaten Subang, Sumedang, dan Majalengka). Akan tetapi, Ia belum terpilih karena kurang suara dengan Maruarar Sirait serta Tb. Hasanuddin (caleg terpilih PDIP dapil Jabar IX). Ia sempat menjadi calon Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015–2020, tetapi kemudian mengundurkan diri karena ingin berkonsentrasi sebagai Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang baru didirikannya bersama beberapa politikus muda lainnya.
2 notes · View notes
kalamzain · 1 year
Text
Tumblr media
Berdiri di Antara Orang Hebat; Komentar Guru Terhadap Zainudin Nur
Menyandang sebuah gelar memang harapan semua orang, baik itu gelar akademik maupun gelar lainnya seperti julukan. Namun semua gelar itu tentu tidak begitu saja langsung disandarkan kepada seseorang, karena harus melewati beberapa tahapan dan rintangan, baik mudah maupun sulit.
Bagi saya gelar tidak begitu dinomor satukan, karena hal terpenting adalah bagaimana kualitas bisa sebanding atau bahkan melebihi gelar yang ada. Berat rasanya jika kualitas belum seberapa namun sudah disandingkan dengan sesuatu yang berada di atasnya.
Begitupun rasanya, saat kualitas diri yang belum seberapa disejajarkan dengan tokoh yang memiliki kualitas di atas kita.
Catatan ini saya tuliskan sebagai wasilah agar ucapan para guru saya didengar Allah dan dikabulkan. Sebagaimana yang ustadz Mansur pesan kepada kami santri Attaqwa "Jika kalian punya kepengen, maka tulis!".
Ada dua komentar dari dua guru yang berbeda terhadap saya. Salah satunya pernah berkata kepada saya saat masih mengabdikan diri di pondok pesantren Attaqwa, beliau berkata: "Ka Zainudin, kenal ka Hafidz Akbar?, saya kalau melihat kak Zainudin teringat Hafidz Akbar, sekarang orangnya lagi di Mesir, kuliah. Dulu saya pernah nantangin ka Hafidz Akbar untuk menyalin kitab ini, dan sekarang guru mau nantang ka Zainudin sama seperti ka Hafidz waktu itu".
Waktu itu saya terheran-heran sambil terbesit di dalam hati, kenapa harus saya? Dan kenapa saya disamakan dengan ka Hafidz Akbar, siapa orang ini?.
Informasi saya cari terkait beliau, ternyata beliau salah satu santri yang menjadi murid kesayangan al-Marhum Abuya KH. Nurul Anwar yang baru saja mendapatkan predikat Mumtaz di Azhar. Betapa kagetnya saya, karena disandingkan dengan orang yang memiliki mutu tinggi seperti beliau.
Beberapa tahun setelah komentar tersebut, kini saya menapakkan kaki di sebuah universitas di Jakarta; UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai mahasiswa. Di sinilah saya mendapatkan komentar yang tak berbeda jauh, hanya berbeda tokoh saja.
Komentar kedua ini saya terima saat mengumpulkan kertas jawaban UAS Ushul Fiqh, dosen saya berkata kepada saya "Nak, mohon maaf ini mah yah, setelah saya melihat tulisan jawabanmu saya teringat murid saya, Adi Hidayat, semoga kamu bisa sepertinya yah".
Waktu itu saya dan beberapa teman yang masih di kelas dibuat terkejut. Namun harap kami sama, yaitu semoga bisa terwujud apa yang beliau ucapkan.
Kedua komentar ini bukan berarti membuat saya bangga apalagi merasa tinggi hati, justru membuat saya merasa malu. Seorang Zainudin Nur yang masih suka malas-malasan ini kenapa disandingkan dengan dua tokoh hebat yang memiliki integritas tinggi.
Sebuah pukulan batin yang begitu berat diterima, semoga Allah permudah jalan kita semua, aamiin yaa robbal aalamiin.
Ciputat, 27 Desember 2022
4 notes · View notes
leadershipmpi · 1 day
Link
0 notes
Text
Azyumardi Azra: Buya Syafii Maarif
Buya Syafii Maarif dan Minang
Buya Syafii Maarif dan Minang
Azyumardi Azra, CBE
(Guru Besar Sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Tidak ragu lagi, Buya Maarif—nama yang selalu dia pakai dalam komunikasi dengan saya lewat media sosial—adalah pecinta Minangkabau, yang secara administratif sejak masa NKRI menjadi Provinsi Sumatera Barat. Kendati Profesor Maarif sudah puluhan tahun atau sebagian besar usianya dihabiskan di perantauan Yogyakarta, tanah Jawa, cintanya pada Sumpur Kudus, Bukittinggi, Padang, Sumbar atau ranah Minang idak pernah surut. Kecintaan itu menyatu (embedded) dalam berbagai aspek kehidupannya: sejak dari cara pandang dunia, nalar berpikir, bertingkah laku sampai berucap yang tak jarang disertai aksen dan diksi Minang yang khas.
Akan tetapi, cintanya Buya bukanlah ‘cinta buta’—cinta tanpa reserve yang hanya melihat segala sesuatu penuh romantisme, keindahan, dan kesempurnaan. Sebaliknya, kecintaan Buya Maarif sering diungkapkannya dengan sikap kritis, keterusterangan yang bercampur dengan rasa pilu dan pedih tanpa kehilangan kebanggaan dan optimismenya.
Karena sikap kritis dan lugasnya, Buya Maarif sering menjadi sasaran cimeeh dan bully dari kalangan Minang yang merasa tidak nyaman. Buya cenderung di-exclude daripada di-include sebagai bagian integral Minang. Gejala ini dialami bukan hanya oleh Buya Maarif, tapi juga banyak warga atau keturunan Minang lain, khususnya di rantau.
Minang: Masalah Psikologi
Buya Maarif dalam karya ini mengungkapkan banyak masalah yang dihadapi masyarakat Minang di ranah Sumatera Barat pasca-Kemerdekaan. Masalah-masalah itu terlihat sangat kompleks dan berjalin berkelindan sejak dari yang terkait dengan masalah agama, adat dan tradisi, sosial-budaya, ekonomi, politik sampai pendidikan. Belum juga ada tanda meyakinkan bahwa masalah-masalah itu bisa teratasi sekarang dan dalam waktu dekat di masa datang.
Salah satu inti masalah (core of the problem) adalah kesenjangan di antara cita ideal dan pengalaman historis suku Minang yang membanggakan di masa silam hingga awal 1960-an dengan realitas lingkungan yang terus berubah secara cepat, baik di lingkungan lokal Sumatera Barat atau di tingkat nasional dan bahkan internasional. Dalam perubahan cepat dan berjangka panjang yang disruptif itu, sebagian orang Minang sampai sekarang masih saja terjebak romantisme yang berkombinasi menumbuhkan ‘psikologi pecundang’ (psychology of the losers) yang tumpang-tindih pula dengan ‘mentalitas dalam kepungan’ (under siege mentality).
Dalam konteks itu, sering diulang-ulang ‘cerita lama’ tentang banyak figur dan tokoh asal Minang yang menonjol sejak awal abad 20 dalam dunia kepujanggaraan, pergerakan nasional, dan kemerdekaan RI. Tapi sering dilupakan, prominensi itu disebabkan orang Minang memiliki headstart karena kesediaan menerima pendidikan Belanda yang ditolak warga pribumi di Semarang dan Batavia (Elizabeth E. Graves, 1983). Genarasi muda Minang waktu itu menjadi kelompok terpelajar pertama di Hindia Belanda yang disebut Taufik Abdullah sebagai ‘sangat bersemangat memasuki Alam Kemajuan’ (1967, edisi Indonesia 2021). Hasilnya, seperti argumen Deliar Noer (1973), ‘ketika banyak daerah lain masih dalam kejumudan, Sumatera Barat telah menjadi pusat modernisme Islam’.
Sejak masa kemerdekaan 1945, daerah-daerah lain mulai bergerak, khususnya dalam pendidikan. Sementara itu Sumatera Barat terjebak dalam pergumulan dan pergolakan politik, yang berpuncak dengan munculnya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (1958-1961). Berakhirnya PRRI merupakan awal dari kenestapaan sosio-psikologis banyak warga Minang, yang membuat mereka secara psike berada dalam ‘batang tarandam’.
Penulis prolog ini, seperti juga Buya Maarif tidak percaya bahwa orang Minang dalam masa enam dasawarsa terakhir sejak 1960-an terpuruk atau tenggelam seperti ‘batang tarandam’. Mempercayai ungkapan ini hanya memperkuat ‘psikologi pecundang’. Sebaliknya, masih banyak orang Minang atau keturunan Minang yang cukup menonjol dalam bidang masing-masing, di tengah persaingan yang semakin ketat dengan warga Indonesia dari suku lain yang juga terus mengalami kemajuan signifikan dalam waktu lebih dari setengah abad terakhir.
Minang: Perubahan
Sejak masa pembangunan Orde Baru yang menemukan momentum pada 1970-an, sampai sekarang, infrastruktur fisik Sumatera Barat tidak terlalu banyak berubah. Contoh sederhana saja, tidak banyak jalan baru atau pelebaran jalan; dalam soal ini Provinsi Sumatera Barat jauh tertinggal dibandingkan banyak provinsi lebih muda yang terus berkembang infrastruktur fisik yang mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat.
Tetapi pada pihak lain, pembangunan nasional mengakibatkan masyarakat Minang mengalami perubahan yang berdampak luas dan berjangkauan panjang. Sebagian dampak itu tidak diinginkan (unintended) yang menyasar berbagai institusi yang mapan sebelumnya. Fenomena ini terlihat jelas dalam bidang kehidupan agama, adat, sosial-budaya, politik, dan ekonomi. Mengubah Provinsi Sumbar menjadi Daerah Istimewa Minangkabau (DIM)—seperti diulas Buya Maarif—tidak menyelesaikan masalah karena intinya bukan di situ.
Salah satu dampak utama perubahan politik dan pembangunan sosial-ekonomi adalah urbanisasi. Berkombinasi dengan tradisi merantau, urbanisasi mengakibatkan perubahan kehidupan sosial-keagamaan. Bentuk keluarga makin berubah dari paguyuban menjadi patembayan. Dengan keluarga batih (keluarga nuklir) ayah—bukan mamak—kini memikul tanggung jawab penuh atas anaknya.
Akibat lebih jauh, kamar di rumah tidak lagi hanya untuk anak perempuan, tetapi juga untuk anak laki-laki sehingga mereka tidak lagi tidur di surau. Dengan meningkatnya masalah sosial semacam kenakalan remaja dan narkoba, anak lelaki lebih aman diam di rumah orang tua. Akan tetapi, dengan tidak lagi tidur di surau, anak lelaki bukan hanya kehilangan ritus peralihan (rite de passage), tetapi juga kesempatan belajar mengaji, mempelajari adat istiadat, berlatih silat dan menimba pengalaman ‘urang dagang’ dalam dagang babelok dan merantau.
Perubahan inilah yang membuat niat ‘kembali ke surau’ yang populer sejak 1990-an sulit terwujud. Begitu juga semangat membangkitkan dan merevitalisasi ABS-SBK juga tidak atau belum kesampaian juga. Sekali lagi, penyebab sederhananya, keinginan dan semangat berbenturan dengan realitas sosial-budaya dan fenomena keagamaan yang berkembang. Fenomena inilah yang disebut Buya Maarif dalam buku ini sebagai ‘kebanggaan semu’. Semua fenomena ini bukan tidak mungkin menimbulkan ‘bencana budaya’, kata Buya Maarif.
Apa yang Harus Dilakukan?
Pertanyaan ini tidak mudah dijawab—apalagi lewat prolog singkat ini. Perlu kajian dan pembahasan khusus nan mendalam tentang langkah yang harus dilakukan sejak sekarang dan ke depan. Akan tetapi, satu hal agaknya pasti: warga Minang harus membuang jauh-jauh ‘psikologi pecundang’ dan ‘mentalitas terkepung’. Sebaliknya, mengembangkan ‘psikologi pemenang’ (psychology of the winners), dengan kepercayaan diri—tidak lagi meratapi ‘batang tarandam’.
Untuk itu, warga Minang perlu membangkitkan kembali ‘kosmopolitanisme’ yang dulu membuat orang Minang percaya diri, terbuka, dan dapat melakukan pertukaran ilmu dan sosial-budaya dengan warga suku dan ras lain. Hanya dengan kosmopolitanisme, warga Minang dapat bersaing dan kompetitif di tengah arus perubahan yang terus berlanjut.
Tags: Azyumardi Azra Minang
Sumber:
0 notes
kbanews · 7 months
Text
Sebut Anies Baswedan, Guru Besar Ini Nilai Pemimpin Indonesia Harus Bisa Berkomunikasi Secara Global
JAKARTA | KBA – Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, Indonesia di masa depan nanti harus memiliki sosok pemimpin yang cerdas dalam berdiplomasi. Ia pun menyampaikan karakteristik kepimpinan yang cerdas tersebut. Antara lain, kata dia, visioner dan pembaca. Hal itu disampaikan kepada KBA News,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
bantennewscoid-blog · 28 days
Text
Pihak UIN Syarif Hidayatullah Sebut UKT Agar Biaya Pendidikan Berkeadilan
TANGSEL – Pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta buka suara soal aspirasi dan tuntutan mahasiswanya perihal sistem pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT). Mahasiswa menilai UKT akan membebani calon mahasiswa baru. Pihak kampus menjelaskan bahwa penerapan sistem penerapan biaya UKT saat ini telah berdasarkan prinsip berkeadilan. Kepala Pusat Informasi dan Humas UIN Syarif…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kusnorio · 7 months
Text
Why Denny JA is considered an important figure in the reformist Muslimah movement
Denny Ja, or who has the full name Azyumardi Azra, is a Muslim scholar who is considered as one of the important figures in the reformist Muslimah movement in Indonesia. In this article, we will discuss why Denny JA is considered an important figure in this movement.
1. Background Denny JA Denny JA was born on March 4, 1955 in Banjarmasin, South Kalimantan. He is a professor in the field of Islamic history at Syarif Hidayatullah University in Jakarta. In addition, he is also active as a writer and speaker in various international seminars and conferences. 2. Denny JA Education Denny JA completed his undergraduate education at the Faculty of Adab and Humanities, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta in 1986. Then, he continued his S2 education at the Department of History, Faculty of Literature, University of Indonesia and obtained a master's degree in 1993. He also won Doctoral degree in the field of Islamic history in 1998. 3. Denny Ja's contribution to the Muslim reformist movement Denny Ja has made a significant contribution to the reformist Muslimah movement in Indonesia. He often criticizes the understanding of Islam which is rigid and irrelevant to the times. He stressed the importance of understanding Islam contextually and progressively. Denny Ja also stressed the importance of education for Muslim women. According to him, good education will provide a deeper understanding of Islam that is in line with the times. He also supports the empowerment of Muslim women in various aspects of life. 4. The role of Denny Ja in the empowerment of Muslim women Denny Ja is also active in fighting for the rights of Muslim women. He argues that Muslim women must have the same opportunity in getting education, work, and participating in social and political life. He also opposed the understanding of Islam which limits the role of women only in the domestic domain. Denny Ja believes that Muslim women can also contribute to the professional and public world. He also encouraged the creation of an environment that supports gender equality and respect for women's rights. 5. Inspirational figures for Muslim women Denny Ja is considered an inspirational figure for Muslim women in Indonesia. His progressive view, support for the empowerment of women, and a contextual approach in understanding Islam has inspired many Muslim women. Many Muslim women consider Denny Ja as a role model and try to follow in his footsteps in contributing to the Muslim reformist movement. They are inspired to fight for their rights and play an active role in society. 6. Conclusion Denny Ja is considered an important figure in the reformist Muslim movement in Indonesia because of its significant contribution in fighting for contextual understanding of Islam, empowering Muslim women, and gender equality. His progressive views and professional approaches in understanding Islam have inspired many Muslim women. Denny Ja has become an inspirational and role model for Muslim women in Indonesia.
Check more: Why is Denny JA considered an important figure in the Muslim reformist movement?
0 notes
kabartangsel · 2 years
Text
Jadwal Penjaringan Bakal Calon Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2023-2027
Jadwal Penjaringan Bakal Calon Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2023-2027
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mulai membuka penjaringan bakal calon rektor baru, periode 2023-2027. Pengumunan dan sosialisasi penjaringan tersebut dimulai sejak 1-6 September 2022 ini. Diketahui jabatan rektor saat ini, Prof. Dr. Hj. Amany Lubis akan berakhir di 2023 mendatang. “Maka berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomar 3151 tahun 2020…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
CEPAT, HUB 0822-4470-5247 | Souvenir Perusahaan Eksklusif Batu Malang
Tumblr media Tumblr media
KONSULTASI SEKARANG https://wa.me/6282244705247
SAKA SOUVENIR Souvenir kantor berlogo tuban, Souvenir perusahaan eksekutif tuban, Souvenir perusahaan unik gresik, Souvenir perusahaan kreatif batu malang, vendor souvenir perusahaan pasuruan
https://lynk.id/sakasouvenir
Saka souvenir melayani Souvenir kantor adat Jombang, Suvenir kebiasaan perusahaan Bangkalan, Souvenir logo perusahaan Sampang, Souvenir perusahaan eksklusif Bondowoso, Souvenir perusahaan premium Bojonegoro, Souvenir kantor modern Banyuwangi, Souvenir kantor minimalis Pamekasan, Souvenir perusahaan eksekutif Magetan, Souvenir kantor berlogo Banyuwangi, Souvenir kantor eksklusif Madiun
Kami dapat mengirim pesanan ke seluruh kota di Indonesia di antaranya : Tual, Tuban, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Tulungagung, Wajo, Wakatobi, Waropen, Way Kanan, Wonogiri, Wonosobo, Yahukimo, Yalimo, Yogyakarta
Kami menerima pemesanan souvenir dari Universitas Negeri Makassar, Universitas Udayana, Petra Christian University, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Negeri Meda
KENAPA HARUS KAMI !!!
☑️ Free Konsultasi Anggaran Pengadaan
☑️ Free Design
☑️ Pengerjaan Cepat
☑️ Minimum Order Rendah
☑️ Pengiriman Seluruh Indonesia
Hubungi kami untuk konsultasi gratis ! CS kami siap membantu
➡️ klik link
📞 https://wa.me/6282244705247
https://lynk.id/sakasouvenir
kami akan membantu mensukseskan acara acara kalian seperti :
🎁 Hampers Ulang Tahun
🎁 Hampers Tasyakuran
🎁 Hampers Baby Shower atau Baby Born
🎁 Hampers Seminar
🎁 Hampers Kantor
🎁 Souvenir Kenang-kenangan
🎁 Souvenir Pindah
🎁 Souvenir Naik Jabatan
🎁 Souvenir Sertijab
🎁 Souvenir Pernikahan, dsb.
Kami menyediakan berbagai macam hampers:
🎁Hampers aqiqoh
​​​​🎁Hampers ultah elegan, lucuu
🎁Hampers kantor
🎁Hampers khitanan
🎁Hampers event
🎁Hampers wedding bridesmate, bridal shower
Kami menerima Souvenir custom lain:
✅ Powerbank
✅ kaos
✅ flash disk
✅ note book
✅ tumbler
✅ mug
✅ hand sanitizer
✅ tas & clucth
#souvenirperusahaanperusahaanpromosibatumalang, #souvenirpremiumgresik, #souvenirkantoradatmalang, #souvenirperusahaanpraktispasuruan, #souvenireksklusifmalang, #souvenirkantoreleganbatumalang, #souvenirkantorpremiumsurabaya, #souvenirkantoreksklusiftuban, #souveniracaraperusahaanmalang, #souvenirkantorlucupasuruan, #souvenirperusahaaneksekutifgresik, #suvenirkebiasaanperusahaanmalang, #souvenirkantoreksklusifgresik, #souvenirkantorminimalistuban, #souvenirperusahaanmodernbatumalang
vendor tumbler custom malang, Souvenir kantor berlogo batu malang, Souvenir logo perusahaan malang, Perusahaan suvenir tuban, corporate gift tuban, Souvenir kantor praktis batu malang, Souvenir kantor bermanfaat tuban, Souvenir kantor kreatif malang, souvenir premium malang, Souvenir perusahaan elegan pasuruan, Souvenir perusahaan perusahaan gresik, Souvenir kantor murah surabaya, souvenir eksklusif gresik, Souvenir kantor premium gresik, Souvenir kantor multifungsi pasuruan, souvenir kantor kekinian gresik, Souvenir perusahaan eksklusif gresik, Souvenir perusahaan perusahaan promosi tuban, souvenir gathering kantor pasuruan, Souvenir kantor unik gresik
0 notes
zhaf · 9 months
Text
Tumblr media
Gedung Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah | 4.06 PM
Kali ini aku hanya ingin membagikan sebuah tulisan yang baru-baru ini aku baca, tulisan itu bertuliskan bahwasanya;
Aku tidak ingin mengkhawatirkan apa yang sudah lewat dan apa yang belum melewatkanku. Aku tidak ingin merisaukan apa yang harus kulakukan atau apa yang gagal kulakukan.
Aku ingin hati dan jiwaku membersamaiku saat aku menyeduh teh; saat aku melihat terbit atau tenggelamnya matahari; saat aku tertawa; saat aku lelah; saat aku terbaring untuk meregangkan kaki atau menahan nyeri dalam hati.
Jika sesuatu harus terjadi, maka terjadilah.
Aku tidak akan peduli. Jika sesuatu itu baik untukku, ia akan menetap. Jika sesuatu itu tidak baik untukku ia akan lenyap. Aku tidak ingin hidup di dalam memori dan terlalu larut dalam fantasi.
Aku sedang di sini, maka aku sepenuhnya ingin hidup di sini.
Masa lalu dan masa depan memang berarti, tapi mereka hanya akan dibuktikan oleh suatu masa; hari ini. Aku ingin berdamai dengan waktu;
aku ingin menikmati setiap momen tak peduli apakah aku sedang bersinar atau aku sedang redup.
Aku ingin di setiap napas yang kuhirup, hati dan jiwaku akan selalu menghargai periode hidup.
Selasa, 12 September 2023
1 note · View note
bogorexpose · 9 months
Text
Promosi Doktor di UIN, Gus Udin Soroti Implikasi Politik Identitas Terhadap Demokrasi Indonesia
JAKARTA – Dosen Universitas Djuanda (Unida) Aep Saepudin Muhtar alias Gus Udin berhasil meraih predikat sangat memuaskan saat sidang Promosi Doktor di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa. Gus Udin yang juga merupakan Ketua Bidang Pendidikan dan Pengkaderan MUI Kabupaten Bogor berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Gerakan Populisme Islam pada Pilpres…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes