Tumgik
coffeeandalone-blog · 5 years
Text
it’s cold outside
We’ve all been told
that life is hard.
None of them was telling
being able to hold your hands outside the cover
is just as hard.
4 notes · View notes
coffeeandalone-blog · 5 years
Audio
0 notes
coffeeandalone-blog · 5 years
Text
just around the corner
Tumblr media
you see,
you find yourself
feeling in despair
knowing no one awaits.
but your pile of books does.
1 note · View note
coffeeandalone-blog · 6 years
Text
Berhenti.
Tumblr media
Aku ingin bercerita tentang jakartaku, padamu, jogjaku.
Entah apa yang merundung hingga jogjamu sedang terasa lebih berat.
Hingga suatu saat, jogjaku, kamu berhenti menanyakan jakartaku.
Aku pun sudah terlalu sering terkuras jakartaku. Tak sempat, bahkan terlalu takut untuk mengakui, tak berkemauan menanyakan kabar jogjaku.
Pada suatu titik, kita berhenti.
Kau pada jogjamu.
Ku pada jakartaku. Tidak. Bukan semudah berhenti pada jakartaku. Aku berhenti pada di suatu ketidak-tahuan-berada-dimana.
Satu mantra, "apa kabar?"
Akankah kau? Akankah ku?
1 note · View note
coffeeandalone-blog · 6 years
Text
Jakarta ramai, hatiku sepi
Lebih dari 500km ke arah Timur, sedikit ke Selatan (atau bahkan Tenggara?) dari sini, mungkin sedang berada di pinggir luar gedung bioskop itu dan berbincang bersama.
P.S.: Judul mengutip judul lagu milik Maudy Ayunda.
0 notes
coffeeandalone-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
There are still so many uncertainties ahead. Even more things in Jogja to be longing for.
2 notes · View notes
coffeeandalone-blog · 6 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Exclusive clip of Margot Robbie as Tonya Harding in “I, Tonya” (2017)
4K notes · View notes
coffeeandalone-blog · 6 years
Audio
0 notes
coffeeandalone-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
“Gimana kalau kamu? Sering pergi-pergi sendiri juga, kan? We’re enjoying our own companion much ya haha.”
2 notes · View notes
coffeeandalone-blog · 6 years
Text
Helpless emotional moment -- just like in a movie, but me not being paid for.
I still go monthly groceries shopping as if I’m gonna stay here forever and make a living here.
I still pay the room rent for a month ahead, even have a plan to extend it for another month.
There is no mildew inside the closet showing there is a human-being living in this room on daily basis.
Routine stays routine.
But familiar people will eventually go outta town, maybe later, but surely will.
Couple of months ago I was picturing myself would be going out of town too soon too. But here I am extending my routine, rejecting the reality.
I say poetically “rejecting reality,” they say I don’t try hard enough to eventually make a real living on my own.
Days passed with numbers of books I read, movies I watched, but less song I heard on purpose lately. 
Starting couple of days ago, I do some Yoga on Bed shit every after I wake up based on Youtube videos I watch. 
I sometimes take a deep long breath, stop and stare to everything but I don’t really see something specific. I come to think how my life right now is like a movie. 
To be specific, that sophisticated indie movie which has a deep meaning to ponder about.
But that’s not a good thing. When your life is like a deep poetic movie that you can find its quotes on google featuring gloomy scenery as the background pictures, you’re not really in a good state.
My life is like a movie. But it’s worse. I don’t see how the ending would be. Nor I have one specific-heaven-sent-not-a-family-related heroin to finally save myself from despair.
I don’t earn money from how poetic yet aesthetic my life is, because it is not exactly that sophisticated non mainstream movie.
When people go, people go. Least likely they would romantically in sudden appear and change my life in a way.
The world doesn’t seem to be willing to stop spinning for me to seize some emotional moment about my poetic life.
0 notes
coffeeandalone-blog · 6 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
“Don’t you think maybe they are the same thing? Love and attention?“
Lady Bird (2017), dir. Greta Gerwig
8K notes · View notes
coffeeandalone-blog · 6 years
Text
(M)laku
Senja itu menuntunku untuk berjalan. Jalan saja dulu. Jalan lah sudah.
Seorang diri, di tengah kesibukan orang-orang menyumbangkan polusi?
Bingung mulanya.
Tak yakin mulanya.
Bayang-bayang ketidakpastian yang tak terjawab dari beribu “bagaimana jika” membuatku harus memiliki rancangan tujuan. Selalu. Hampir.
Namun terjebak pada lingkup “bagaimana jika” dan terhenti langkah karenanya, bukanlah pilihan yang lebih baik.
Kutemui kemudian sudah 15 menit kaki ini melangkah.
Tumblr media
2 notes · View notes
coffeeandalone-blog · 6 years
Text
"Sometimes the wrong train will get you to the right station."
Tumblr media
0 notes
coffeeandalone-blog · 6 years
Text
I’m so embarrassed. I’m not a real person yet. - Frances Ha
Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
coffeeandalone-blog · 6 years
Text
Penyendiri merindukan teman diskusi
Keyakinan bahwa kemampuan untuk menyendiri akan selalu nyaman, terpatahkan. Kepada hujan dan kesejukan aku menyalahkan akan kerinduan yang dibuatnya. Pada seseorang untuk bisa menemani percakapan, seberat atau seringan apapun itu, sembari menyesap kopi.
Namun bahkan ia tidak bertanya apa dan bagaimana.
Tumblr media
2 notes · View notes
coffeeandalone-blog · 6 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
“Jakarta, berbaik hatilah padaku,” inilah harapan yang kupanjatkan minggu lalu ketika hendak pergi kembali lagi ke kota ini.
Aku bisa mendengar semesta tertawa, bukan bersamaku, tapi kepadaku. Betapa naif pengharapan itu.
Kali ini aku sendiri, tidak bersama kawan yang sama-sama mencari pengalaman suasana baru di kota penuh sesak ini.
Hingga akhirnya penghujung minggu tiba, aku memutuskan untuk mengunjungi sebuah toko buku yang selama ini hanya akrab dengan mata dan ibu jariku saja yang dibatasi oleh layar gawai.
Tipikal tempat yang kusenangi; kecil tapi nyaman tiada tara. Nyaman untuk membaca buku sendiri dan bukan suatu masalah jika tidak ingin repot-repot berinteraksi dengan insan lain--tidak ada yang mengganggu waktumu dengan dirimu!
Oh, halo! Terimakasih sudah menawariku kopi di tengah kebingunganku mencari buku titipan seorang kawan di Jogja. Tapi aku baru saja menyesap kopi sebelum kemari.
Mungkin aku hanya akan duduk untuk beberapa waktu dan membaca buku di sudut ruang itu sembari menanti hujan reda.
Oh, halo... lagi! Tidak salah dengarkan aku ditawari donat? Terimakasih.
Enak sekali tempat ini, buku-buku bagus dan memikat, serta... donat gratis? Hahaha. 
Aku jadi merasa tidak enak untuk membaca buku yang baru saja kubeli, padahal sebelumnya aku masih sedang membaca Daughters Who Walk This Path milik Yejide Kilanko dan belum selesai. 
Aku mau jadi orang yang berkomitmen dan menghabiskan buku yang sudah kumulai!
Oke, halaman 190. Mudah dicari berkat tiket kereta yang kujadikan pembatas buku seadanya.
Oh, hai... Iya, aku masih menunggu hujan reda. Jeruk hangat?
Bukan kopi, jadi aku tidak perlu mengkhawatirkan kelebihan kafein harian, dan aku sudah cukup haus lagi. Baiklah, boleh. Terimakasih.
Senja sudah lewat. Ku harap derasnya hujan pun demikian. Sebaiknya aku pergi sekarang.
Oh, halo! Aku pikir masih di atas. Iya, aku sudah mau pulang. Ku harap tidak deras hujannya.
Apakah aku baru saja menyaksikan dua kartu diselipkan langsung ke dalam bukuku? Pembatas buku? Untukku? Tunggu. Apakah pembatas-buku-tiket-kereta-ku terlihat olehmu? Pandai membuatku malu.
Layar gawaiku malam ini menampilkan gambar yang familiar. Oh, halo! Aku kah itu yang kau lihat di ujung ruang?
3 notes · View notes
coffeeandalone-blog · 6 years
Audio
and this song as the background soundtrack
1 note · View note