wearing minang suntiang on my wedding day is my little dream 🤍

TURISIAN.com – Wilayah Indonesia yang terkenal dengan kehidupan agraria melahirkan banyak tradisi dan budaya yang berhubungan dengan pertanian. Banyak tradisi budaya Indonesia yang berkaitan erat dengan masa panen padi, mulai dari upacara adat panen padi yang bersifat sakral hingga hiburan. Salah satunya seperti tradisi Pacu Jawi di Sumatera Barat (Sumbar). Pacu Jawi merupakan tradisi balapan sapi di Kabupaten Tanah Datar dan Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Tradisi ini sudah belangsung sejak lama sebagai perayaan dan hiburan rakyat setelah panen. Sobat Turisian wajib menyaksikan langsung keseruan tradisi yang unik ini! Penyelenggaraannya secara bergantian di nagari-nagari Tanah Datar. Setiap dua bulan sekali dan tiap giliran terdiri dari empat acara yang berlangsung pada hari Rabu atau Sabtu. Tempatnya di area persawahan yang telah melewati masa panen. Meskipun namanya Pacu Jawi atau balap sapi, kegiatan ini sebenarnya bukan semata-mata lomba adu kecepatan sapi. Melainkan utamanya, yaitu untuk melihat kemahiran joki mengendalikan sapi agar bisa berlari di jalur lurus yang sudah ditentukan. Baca juga: Inilah Deretan Spot Diving dan Snorkeling Terbaik di Sumatera Barat! Menurut tradisi di masyarakat setempat, tradisi ini jua mengajarkan dan mengandung makna filosofis yang tinggi. Di mana kemampuan berjalan lurus pada balapan sapi ini mengajarkan kita bahwa yang paling berharga adalah kemampuan untuk tetap berada dalam jalan yang lurus. Ajaran yang sangat mulia untuk Sobat Turisian terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pesta Rakyat Alek Pacu Jawi Tradisi Pacu Jawi di Ranah Minang ini biasanya akan berlangsung sangat semarak. Terlebih berbarengan dengan adanya kemeriahan dari sebuah pesta desa yang terkenal dengan sebutan Alek Pacu Jawi. Pesta desa tersebut akan menampilkan sapi-sapi yang didandani dengan suntiang, berupa hiasan kepala khas Minangkabau. Kemudian ada pula permainan kesenian tradisional dan rangkaian acara seru lainnya. Baca juga: 5 Atraksi Wisata Ikonik Indonesia yang Bikin Takjub Saat Melihatnya Di antaranya ada gendang tasa dan talempong pacik, tari piring, pasar dadakan, permainan tradisional, panjat pinang, hingga lomba layang-layang. Pokoknya Sobat Turisian akan senang menyaksikan langsung tradisi rakyat di Sumatera Barat ini.*       Sumber & Foto: Dispar Prov. Sumbar

WEDDING PADANG: 47 Foto Pernikahan Pengantin Adat Minang Modern+Hijab Ririn+Firman

WEDDING PADANG: 47 Foto Pernikahan Pengantin Adat Minang Modern+Hijab Ririn+Firman

Artikel ini berisi Foto Wedding Adat Padang Minangkabau: 47 Foto Pesta Resepsi Pernikahan (Baralek Gadang Minang) dengan Suntiang Minang Padang Baju Pengantin Adat Minang Padang Hijab Modern Merah. Foto Pernikahan Pengantin Adat Minang Padang Wedding Kk Ririn+Firman by Poetrafoto Photography, Fotografer Pernikahan Wedding Indonesia (Indonesian Wedding Photographer Yogyakarta based)Foto Pengantin…

View On WordPress

RED QUEEN from West Sumatera

Inspired by West Sumatera's Traditional Cloth "Suntiang Minang" She is holding green plates. The green plate inspired by green plate on Mushishi ep 1 ☺ And something green look like grass...it supposed to be pieces of glass as it inspired by traditional dance" Tari piring"

With Ni Jan Pelaminan.Gdg Zetka Blkg Balok.261019. #lightingpelaminanmodern #pelaminangedung #pelaminanputih #pelaminanminangmodern #pelaminan #lightingpelaminan #lighting #pelaminanminang #pelaminanpadang #akad #pelaminanbagonjong #resepsi #pelaminansumatra #modren #nikah #pelaminansumatera #minang #resepsi #minangsedunia #pelaminanbukittinggi #suntiang #pelaminanbaralek #wedding #pelaminannasional #baralek #pelaminanmodern #anakdaro #pelaminantradisional #marapulai #pelaminanmahkota #inspirasipernikahan (di Zetka Harmyn Institute) https://www.instagram.com/p/B4DOG_QJkd-/?igshid=o5whzuvrhkst

Berjalannya Sang Waktu

"Menu berbuka puasa hari ini." tulisku menyertai kiriman video hidangan yang ku susun diatas meja.

"Selamat berbuka puasa, Sayang." balas Mama. Aku tersenyum. Tetapi, ada getaran seperti mengundang airmata.

"Makasih, Ma. Masak sendiri. Makan sendiri." balasku lagi dengan emoticon tertawa.

"Cari teman lagi? Biar bisa suap-suapan."

"Hehe belum ada yang mau, Ma."

"Carilah, untuk pendamping wisuda."

"Alhamdulillah.. Kan ada Mama, Adik, Nenek, Om, Abang, Bapak, Ibu, dan lainnya untuk mendampingi wisuda. Mungkin pendamping hidup lagi, Ma." sambungku.

"Ya. Sudah pakai toga, pakai suntiang lai." lanjutnya. Percakapan itu berbahasa minang. Terbayang olehku beberapa waktu yang lalu. Menyelami masa lalu yang entah sudah berapa lelaki ditolak oleh kedua orang tuaku. Dan ketika mereka yang menawarkan kepadaku, justru aku juga memberikan penolakan.

Tidak mudah memang. Melepas putri yang selama puluhan tahun dibesarkannya. Lalu ketika telah dewasa pinangan tiba dan membawanya jauh dari mereka. Tidak semua orang tua siap. Begitu yang pernah disampaikannya suatu ketika aku bertanya di pernikahan salah seorang kerabat.

Jika dipikir-pikir lagi. Benar juga kekhawatiran mereka. Anak perempuan, ketika menikah akan menjadi seorang istri yang mengikuti langkah suami. Dari seorang lelaki mengatakan kepadaku, bahwa nanti setelah menikah mungkin hanya akan melewati satu minggu saja di rumah orang tua. Setelah itu, kita akan beranjak menuju kota yang membuatnya nyaman selama beberapa tahun belakangan. Begitu tuturnya menyadarkanku bahwa setelah menikah, mungkin akan ada jarak yang lebih jauh antara orang tua dan anak perempuannya. Dan mungkin hanya akan bertemu pada momen-momen tertentu. Hari raya, misalnya.

Tetapi, lambat laun, mereka menyiapkan diri. Melepasku adalah sebuah keharusan. Tugas mereka telah selesai dalam rangka menjaga. Dan tugas itu akan didelegasikan kepada seorang lelaki asing yang datang kepada mereka dengan keberanian, kesiapan, dan niat baik untuk mengemban limpahan tanggungjawab.

Memasuki usia dua puluh satu tahun. Lambat laun waktu menunjukkan perputarannya. Begitu juga dengan perubahan-perubahan kita yang menjalaninya.

Sekarang, si sulung telah dewasa. Sudah bukan hal yang tabu membicarakan soal rumah tangga. Pada dasarnya, ia telah belajar. Bertahun-tahun yang lalu. Tanpa sepengetahuan siapapun. Ia belajar tentang beratnya menjadi orang-orang dewasa. Semakin dewasa, semakin rumit problema. Tanpa terasa, waktu terlalu cepat. Sangat cepat.

Pendamping wisuda katanya?

Ah.. Tentang usia untuk menghadapi hari wisuda saja aku ragu. Entah masih ada waktuku, atau justru lamaran malaikat maut lebih dulu mendatangiku.

Kita bicara tentang hal itu nanti saja. Nanti sampai ada yang menemui Papa🙂

Minangkabau people (Minangkabau: Urang Minang; Indonesian: Suku Minang; Jawi script: اورڠ مينڠ), also known as Minang, are an ethnic group indigenous to the Minangkabau Highlands of West Sumatra, Indonesia. The Minangkabau are the largest matrilineal society in the world, with property, family name and land passing down from mother to daughter, while religious and political affairs are the responsibility of men, although some women also play important roles in these areas. 

The Minangkabau strongly profess to Islam while at the same time also follow their ethnic traditions, or adat. The Minangkabau adat was derived from animist and Hindu-Buddhist beliefs before the arrival of Islam, and remnants of animist beliefs still exist even among some practising Muslims.

2. Minangkabau wedding, Indonesia

3. Bride and groom, with the bride wearing a Suntiang Gadang

4. A Suntiang is an elaborate crown worn normally by Minangkabau women in Sumatra for festive occasions. It has the shape of a radiant fan and is made out of golden material.A piece worn by a bride for a wedding is called Suntiang Gadang, while the one worn by traditional dancers is called pasumandan.

【WorkingZone】 Wedding Project #21 ___________________________________________________ @priyantamadirza and @putri_wulaandari "inilah aku ini, seperti kemerlap warna bunga sakura yang sejuk dipandang, hingga kau sadari aku tiada duanya" Canon Eos 600D + Youngneo 50mm F 1.8 Partner ➡ @raycreative_ Makeupartist ➡ @inggrid_nathasya Costums ➡ @suryamekar ___________________________________________________ #workingzone #workingzone_official #wedding #baralekgadang #weddingdress #sumbarrancak #workingzonephotography #inspirasinikah #baralekgadang #weddingmuslimah #streetphotography #instagood #songketpandaisikek #streetmagazine #marapulai #photographerlife #canonphotography #songket #anakdaro #henna #suntiang #minang #weddinginvitations #weddingmakeup #weddingminang #inspirasipengantinmuslimah (di Jati Gauank)

Happy Wedding Gais & Rica wish you both happily ever after,sakinah mawaddah warrahmah amin😇 . . . #STIP #BATCH50 #wedding #minang #suntiang #newlyweds #couplegoals (at Gedung Graha Jala Puspita AL Jl. Gatot Subroto Kav. 101)

Anak daro Photo by Ihsan Chanel set pelaminan Yus Pelaminan HP / Wa/ Line 081371903934 PIN bb 5540918F#chanel #camera #canon7d #wedding #bukitinggi #c#batusangkar #baralekgadang #photo #padang #payakumbuh #prewedding #suntiang #bajukotogadang #indonesia #ihsanchanelphotograhy #chanelphotography #chanellover #chanel #detial #cantik #gadisminang #minang #minangturism (di Bukittinggi Kota Wisata)

(via Foto Pengantin Suntiang Minangkabau Baju Pernikahan Adat Padang Hijab+Modern Wedding Jogja Ririn+Firman) 😍 Foto Pengantin Suntiang Minangkabau Baju Pernikahan Adat Padang Hijab+Modern Wedding Jogja Ririn+Firman

https://poetrafoto.wordpress.com/foto-pengantin-suntiang-minangkabau-baju-pernikahan-adat-padang-hijabmodern-wedding-jogja-ririnfirman/

#FotoPengantin #SuntiangMinang #SuntiangPadang #PengantinAdatMinang #PengantinMinang #PengantinMinangkabau #PengantinAdatPadang #PengantinPadang #JogjaWedding #PengantinJogja #FotoPernikahan #PernikahanAdatMinang #PernikahanMinang #PernikahanMinangkabau #PernikahanAdatPadang #PernikahanPadang #WeddingJogja #PernikahanJogja #FotoWedding #WeddingAdatMinang #WeddingMinang #WeddingMinangkabau #WeddingAdatPadang #WeddingPadang #PadangWedding #MinangWedding #MinangkabauWedding #BajuPengantinAdatMinang #BajuPengantinADatPadang #BajuPernikahanAdatPadang

Red Queen in motion

#lightingpelaminanmodern #pelaminangedung #pelaminanputih #pelaminanminangmodern #pelaminan #lightingpelaminan #lighting #decor #.

#pelaminanminang #pelaminanpadang #akad #pelaminanbagonjong #resepsi #pelaminansumatra #modren #nikah #pelaminansumatera #minang #resepsi #minangkabau #cincin #pelaminanbukittinggi #suntiang #pelaminanbaralek #wedding #pelaminannasional #baralek #pelaminanmodern #anakdaro #pelaminantradisional #marapulai #pelaminanmahkota #inspirasi

#bukittinggi #pelaminanindonesia #hpwalinetlgrm_081363539937

#Instagram @avelightingworks

Lirik Lagu Minang: Tirai Palaminan - Ratu Sikumbang

Lirik Lagu Minang: Tirai Palaminan – Ratu Sikumbang

Ratok jo tangih marangkai kato Denai sampaikan jo aia mato Manikam hati uda nan den cinto Lah di palaminan basandiang baduo jo urang lain

Raso hati tagamang Kasiah di gungguang tabang Seso jadinyo

Pintak jo pinto denai sambahkan Rilakan diri di suntiang urang Bukan mukasuik denai malukoi Dek kandak rang tuo Cinto nan di ganggam hancua jadinyo

Ci…

View On WordPress

Ternyata...

Jauuh di lubuk hati terdalam jiwa minang hamba masih bersemayam.. iya, segala tentangnya masih sangat kusuka... bahkan impian menikah menggunakan suntiang pun masih tersimpan di kepala... masih ingin dipersunting pria minang rupanya :')

【WorkingZone】 Wedding Project #23 ___________________________________________________ Genta and @yosel_vine22 "Walau aku hanya seperti ini, tapi kita bisa seperti itu, hingga kita mencoba beralih ketahap yang baru" Canon Eos 7D + 17-85mm F4 USM IS Partner ➡ @raycreative_ Makeupartist ➡ @tepinnn ___________________________________________________ #workingzone #workingzone_official #wedding #baralekgadang #weddingdress #sumbarrancak #workingzonephotography #inspirasinikah #baralekgadang #weddingmuslimah #streetphotography #instagood #songketpandaisikek #streetmagazine #marapulai #photographerlife #canonphotography #songket #anakdaro #henna #suntiang #minang #weddinginvitations #weddingmakeup #weddingminang #inspirasipengantinmuslimah (di Sijunjung, Sumatera Barat, Indonesia)