Tumgik
#sudaji
jeremyknoxs · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
a for amy march, chosen by @sudaji​
amy is like the lark she writes about, trying to get up among the clouds, but always dropping down into its nest again. dear little girl! she’s so ambitious, but her heart is good and tender, and no matter how high she flies, she never will forget home.
383 notes · View notes
kopiherbalstamina · 5 months
Text
0896-7315-5070 (SOLUSI), Kopi Herbal Stamina Walantaka
0896-7315-5070 (SOLUSI), Kopi Herbal Stamina Walantaka
Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/6289673155070 , Kopi Herbal Stamina Walantaka, Kopi Herbal Stamina Walantaka, Kopi Herbal Stamina Pria Sangsit, Kopi Herbal Stamina Pria Sekumpul, Kopi Herbal Stamina Pria Sinabun, Kopi Herbal Stamina Pria Sudaji, Kopi Herbal Stamina Pria Suwug, Kopi Herbal Stamina Pria Banjar Asem, Kopi Herbal Stamina Pria Bestala
Kami menjual Kopi Stamina Sultan. Kopi Sultan adalah kopi penambah stamina pria yang halal dan sudah memiliki izin Bpom, sehingga aman dikonsumsi. Menjadi solusi bagi yang memiliki keluhan tentang vitalitas.
#KopiHerbalStaminaWalantaka, #KopiHerbalStaminaWalantaka, #KopiHerbalStaminaPriaSangsit, #KopiHerbalStaminaPriaSekumpul, #KopiHerbalStaminaPriaSinabun, #KopiHerbalStaminaPriaSudaji, #KopiHerbalStaminaPriaSuwug, #KopiHerbalStaminaPriaBanjarAsem, #KopiHerbalStaminaPriaBestala
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Pelinggih di Pura Puncak Cemara Rusak, Diduga Ada Oknum Ingin Curi Barang Berharga
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Sebuah vidio berdurasi 2 menit 50 detik yang menayangkan kondisi sejumlah pelinggih yang ada di Pura Puncak Cemara Geseng rusak, diduga sengaja dibongkar oknum tidak dikenal viral di media sosial, pada Rabu (12/4/2023). Kelian Banjar Adat Buah Banjah, Desa Lemukih Ketut Arsana mengatakan, vidio yang beredar itu sebenarnya baru diketahui, Sabtu (25/3/2023), hanya saja baru viral di media sosial. Pura itupun terletak di perbatasan tiga desa yakni Desa Sudaji, Desa Silangjana, dan Lemukih. Lebih lanjut, Arsana juga mengatakan bahwa kerusakan pura tersebut memang rata-rata ada oada pondasi pelinggihnya. Sehingga pihaknya menduga perbuatan tersebut dilakukan lantaran hendak mencari isi pedagingan yang ditanam sebagai sarana upacara saat awal pembangunan pelinggih, seperti uang kepeng atau logam mulia. "Rata-rata bagian pondasi yang dibongkar, jadi kemungkinan yang dicari akah pedagingan entah permata, uang kepeng yang dulu di tanam di awal pembangunan palinggih," ungkap Kelian Banjar Adat Buah Banjah, Desa Lemukih, Ketut Arsana. Terkait hal tersebut, Arsana menyebut jika pihaknya sudah mengadakan pertemuan yang melibatkan para prajuru (pengurus) Adat dari tiga desa terkait. Hasilnya sudah ada tiga kesepakatan yang didapat. Pertama, akan digelar upacara pembersihan dan menghitung kerugian yang diperkirakan mencapai angka Rp 300 Juta. Kedua, akan digelar upacara pecaruan dan perebuan, serta ketiga kasus tersebut akan dilaporkan ke Polres Buleleng agar mendapatkan proses hukum lebih lanjut. "Kami sudah sempat adakan pertemuan dan ada tiga kesepakatan yang didapat," imbuhnya. Disamping itu, Kapolsek Sawan, Dewa Made Sudiasa turut membernarkan adanya peristiwa perusakan pelinggih tersebut. Dimana berdasarkan hasil kesepakatan yang didapat, rencananya warga akan melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Buleleng. "Kejadiannya dilaporkan ke Polres sudah sesuai kesepakatan adat," singkatnya.(dar/bpn) Read the full article
0 notes
werdibali · 1 year
Photo
Tumblr media
Mebalih ogoh2 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 (at Sudaji, Bali, Indonesia) https://www.instagram.com/p/CqDUOIuPFom/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
WA.0821-2345-5940, Pabrik Obat Untuk Penggemuk Babi Kerobokan Kelod Badung
Tumblr media
Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/6282123455940 , Pabrik Obat Untuk Penggemuk Babi Kerobokan Kelod Badung, Pabrik Obat Untuk Penggemuk Babi Kerobokan Kelod Badung, Harga Obat Vitamin Babi Sinabun Buleleng, Produsen Vitamin Penggemuk Babi Sudaji Buleleng, Pabrik Vitamin Untuk Penggemukan Babi Suwug Buleleng, Toko Vitamin Untuk Penggemukan Ternak Babi Banjar Asem Buleleng, Jual Campuran Pakan Babi Starter Bestala Buleleng, Harga Campuran Pakan Babi Agar Cepat Gemuk Bubunan Buleleng, Produsen Obat Penggemukan Babi Gunungsari Buleleng
MIX MASTER PREMIX GROW PIGS Adalah suplemen pakan (Feed Suplement) yang berkualitas dan Seimbang untuk memacu pertumbuhan babi.
MANFAAT: Menambah Nafsu Makan, Mempercepat dan Menambah Berat Badan, Meningkatkan Fertilitas, Memacu pertumbuhan, Mencegah & mengobati diare, Mencegah penyakit yang disebabkan bakteri, Mengeringkan dan mengurangi bau kotoran.
Hubungi Indoternak: WA 0821-2345-5940.
0 notes
premixuntukbabi · 1 year
Text
WA.0821-2345-5940, Produsen Campuran Pakan Babi Agar Cepat Gemuk Semarapura Kelod Kangin Klungkung
Tumblr media
WA.0821-2345-5940, Produsen Campuran Pakan Babi Agar Cepat Gemuk Semarapura Kelod Kangin Klungkung
Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/6282123455940 , Produsen Campuran Pakan Babi Agar Cepat Gemuk Semarapura Kelod Kangin Klungkung, Produsen Campuran Pakan Babi Agar Cepat Gemuk Semarapura Kelod Kangin Klungkung, Produsen Premix Babi Bunting Sudaji Buleleng, Pabrik Premix Untuk Babi Suwug Buleleng, Toko Premix Pakan Babi Banjar Asem Buleleng, Jual Premix Untuk Babi Bunting Bestala Buleleng, Harga Premix Babi Menyusui Bubunan Buleleng, Produsen Vitamin Untuk Babi Gunungsari Buleleng, Pabrik Vitamin Untuk Babi Agar Cepat Gemuk Joanyar Buleleng
MIX MASTER PREMIX GROW PIGS Adalah suplemen pakan (Feed Suplement) yang berkualitas dan Seimbang untuk memacu pertumbuhan babi.
MANFAAT: Menambah Nafsu Makan, Mempercepat dan Menambah Berat Badan, Meningkatkan Fertilitas, Memacu pertumbuhan, Mencegah & mengobati diare, Mencegah penyakit yang disebabkan bakteri, Mengeringkan dan mengurangi bau kotoran.
Hubungi Indoternak: WA 0821-2345-5940.
0 notes
premixbabi · 1 year
Text
WA.0821-2345-5940, Pabrik Vitamin Untuk Babi Agar Cepat Gemuk Banjar Bali Buleleng
Tumblr media
WA.0821-2345-5940, Pabrik Vitamin Untuk Babi Agar Cepat Gemuk Banjar Bali Buleleng Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/6282123455940 , Pabrik Vitamin Untuk Babi Agar Cepat Gemuk Banjar Bali Buleleng, Pabrik Vitamin Untuk Babi Agar Cepat Gemuk Banjar Bali Buleleng, Toko Obat Vitamin Babi Lemukih Buleleng, Jual Vitamin Penggemuk Babi Menyali Buleleng, Harga Vitamin Untuk Penggemukan Babi Sangsit Buleleng, Produsen Vitamin Untuk Penggemukan Ternak Babi Sawan Buleleng, Pabrik Campuran Pakan Babi Starter Sekumpul Buleleng, Toko Campuran Pakan Babi Agar Cepat Gemuk Sinabun Buleleng, Jual Obat Penggemukan Babi Sudaji Buleleng MIX MASTER PREMIX GROW PIGS Adalah suplemen pakan (Feed Suplement) yang berkualitas dan Seimbang untuk memacu pertumbuhan babi. MANFAAT: Menambah Nafsu Makan, Mempercepat dan Menambah Berat Badan, Meningkatkan Fertilitas, Memacu pertumbuhan, Mencegah & mengobati diare, Mencegah penyakit yang disebabkan bakteri, Mengeringkan dan mengurangi bau kotoran. Hubungi Indoternak: WA 0821-2345-5940.
0 notes
dekgeh23 · 1 year
Photo
Tumblr media
MeLaLi kE SuDaJi ... #melali #Desa_Wisata_Sudaji #OmUnity_Bali #npdp_arts #doubleDtobecomeoneD #dekgeharts #dekgeh_photoghraphy (di OMunity Bali) https://www.instagram.com/p/Ckzt9JRBpGLv5NiQCa1nrByVmhEV6vUQZsDOwQ0/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
europahoynews · 2 years
Text
Primera persona: Sobrevivir al accidente turístico de COVID de Bali |
Primera persona: Sobrevivir al accidente turístico de COVID de Bali |
“Cuando mis padres fallecieron, seguí su deseo de cuidar de nuestra casa familiar en Sudaji Village. En ese momento, el pueblo ya era conocido como un destino turístico gracias a sus tradiciones culturales y paisajes y, en 2014, comencé a hacer realidad mi sueño de desarrollar casas de familia, donde los turistas se hospedan con familias locales, en mi pueblo. Estaba completamente seguro de que…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
livingway7 · 2 years
Link
“When my parents passed away, I followed their wish for me to take care of our family home in Sudaji Village. At that time, the village was already known as a tourism destination thanks to its cultural traditions and scenery and, in 2014 I started to realise my dream to develop homestays, where tourists stay with local families, in my village. I was fully confident that I could succeed, based on my tourism and hotel background. I observed the operations of homestays and learnt how to transform my house into one. Putu Sayoga for ILOA bungalow at Esa di Kubu Homestay in Sudaji Village, Buleleng, Bali, Indonesia. It was a success; my homestay, Esa di Kubu, was chosen by the Bali Tourism Office to represent Sudaju Village in a national tourism award, and was awarded second prize.  Afterwards, the Bali Tourism Office recommended that I take part in the International Labour Organisation’s Sustaining Competitive and Responsible Enterprises (SCORE) hospitality coaching programme. The programme helped us to ensure that our facilities and equipment reached accepted ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) regional standards. We learnt about professional bedding, toiletries, food presentation, guest services and so forth. Every month, the trainer would coach us, and evaluate our progress.  The training also taught us the importance of digitalization and digital marketing, and I began promoting my homestay online. As a result, sales and visitor numbers increased, and I received high ratings on online tourism platforms. Putu Sayoga for ILODekha Dewandana makes a bed at Esa di Kubu Homestay in Sudaji Village, Buleleng, Bali, Indonesia. ‘We were all panicked and worried’ Then, at the end of 2019, COVID-19 hit. From January 2020, foreign guests began cancelling, and by March, when the Indonesian government declared a pandemic in the country, we had only five guests left, all of whom had found themselves trapped in Bali.  At the beginning of the pandemic, we received health protocol training from the ILO: we were taught how to protect ourselves by observing measures such as maintaining physical distance, using masks, and washing our hands. We maintained the protocols with the trapped guests, who continued to stay while finding ways to be repatriated. Due to the global and national lockdown and mobility restrictions we had no guests and no income. We were all panicked and worried. I used my savings to buy daily needs, particularly food: I bought as much rice and instant noodles as possible, because the stores and markets were closed down. I was contacted by my former overseas guests, asking about my condition and offering some help, which I felt grateful for. Their support helped my family to survive until the end of the 2020. The first seven months of 2021 were the most difficult. We were planting vegetables to survive, but my fellow villagers and I barely ate during that period, and I began to lose hope. Putu Sayoga for ILODekha Dewandana and his wife greet their guests with traditional turmeric drink at Esa di Kubu Homestay in Sudaji Village, Buleleng, Bali, Indonesia. ‘My homestay has become alive again’ Eventually, conditions improved, restrictions were lifted, and we received assistance from the government. I never forgot about my homestay dream during this period, during which I repainted and fixed up the house. Foreign visitors began to return, and in January 2022 I received a group of tourists from Denmark and Switzerland. I’m glad that my homestay has become alive again. As well as running my business, I am one of the founders of Sudaji Homestay, a group for homestay owners who have completed the ILO hospitality coaching programme. Not all the homestay owners can speak English or have an understanding about marketing and digital marketing, and the group is there to share knowledge, and help members to maintain standards for their homestays. I share my skills and knowledge so that we can continue to maintain our reputation as one of Indonesia’s leading tourism village, so that my fellow villagers do not have to find jobs elsewhere.” Putu Sayoga for ILODekha Dewandana arrange words with flowers at Esa di Kubu Homestay in Sudaji Village, Buleleng, Bali, Indonesia. Source
0 notes
jeffsblogs · 2 years
Link
“When my parents passed away, I followed their wish for me to take care of our family home in Sudaji Village. At that time, the village was already known as a tourism destination thanks to its cultural traditions and scenery and, in 2014 I started to realise my dream to develop homestays, where tourists stay with local families, in my village. I was fully confident that I could succeed, based on my tourism and hotel background. I observed the operations of homestays and learnt how to transform my house into one. Putu Sayoga for ILOA bungalow at Esa di Kubu Homestay in Sudaji Village, Buleleng, Bali, Indonesia. It was a success; my homestay, Esa di Kubu, was chosen by the Bali Tourism Office to represent Sudaju Village in a national tourism award, and was awarded second prize.  Afterwards, the Bali Tourism Office recommended that I take part in the International Labour Organisation’s Sustaining Competitive and Responsible Enterprises (SCORE) hospitality coaching programme. The programme helped us to ensure that our facilities and equipment reached accepted ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) regional standards. We learnt about professional bedding, toiletries, food presentation, guest services and so forth. Every month, the trainer would coach us, and evaluate our progress.  The training also taught us the importance of digitalization and digital marketing, and I began promoting my homestay online. As a result, sales and visitor numbers increased, and I received high ratings on online tourism platforms. Putu Sayoga for ILODekha Dewandana makes a bed at Esa di Kubu Homestay in Sudaji Village, Buleleng, Bali, Indonesia. ‘We were all panicked and worried’ Then, at the end of 2019, COVID-19 hit. From January 2020, foreign guests began cancelling, and by March, when the Indonesian government declared a pandemic in the country, we had only five guests left, all of whom had found themselves trapped in Bali.  At the beginning of the pandemic, we received health protocol training from the ILO: we were taught how to protect ourselves by observing measures such as maintaining physical distance, using masks, and washing our hands. We maintained the protocols with the trapped guests, who continued to stay while finding ways to be repatriated. Due to the global and national lockdown and mobility restrictions we had no guests and no income. We were all panicked and worried. I used my savings to buy daily needs, particularly food: I bought as much rice and instant noodles as possible, because the stores and markets were closed down. I was contacted by my former overseas guests, asking about my condition and offering some help, which I felt grateful for. Their support helped my family to survive until the end of the 2020. The first seven months of 2021 were the most difficult. We were planting vegetables to survive, but my fellow villagers and I barely ate during that period, and I began to lose hope. Putu Sayoga for ILODekha Dewandana and his wife greet their guests with traditional turmeric drink at Esa di Kubu Homestay in Sudaji Village, Buleleng, Bali, Indonesia. ‘My homestay has become alive again’ Eventually, conditions improved, restrictions were lifted, and we received assistance from the government. I never forgot about my homestay dream during this period, during which I repainted and fixed up the house. Foreign visitors began to return, and in January 2022 I received a group of tourists from Denmark and Switzerland. I’m glad that my homestay has become alive again. As well as running my business, I am one of the founders of Sudaji Homestay, a group for homestay owners who have completed the ILO hospitality coaching programme. Not all the homestay owners can speak English or have an understanding about marketing and digital marketing, and the group is there to share knowledge, and help members to maintain standards for their homestays. I share my skills and knowledge so that we can continue to maintain our reputation as one of Indonesia’s leading tourism village, so that my fellow villagers do not have to find jobs elsewhere.” Putu Sayoga for ILODekha Dewandana arrange words with flowers at Esa di Kubu Homestay in Sudaji Village, Buleleng, Bali, Indonesia. Source
0 notes
kopiherbalstamina · 6 months
Text
0896-7315-5070 (SOLUSI), Kopi Herbal Stamina Baturiti
0896-7315-5070 (SOLUSI), Kopi Herbal Stamina Baturiti
Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/6289673155070 , Kopi Herbal Stamina Baturiti, Kopi Herbal Stamina Baturiti, Kopi Herbal Stamina Jagaraga, Kopi Herbal Stamina Lemukih, Kopi Herbal Stamina Menyali, Kopi Herbal Stamina Sangsit, Kopi Herbal Stamina Sekumpul, Kopi Herbal Stamina Sinabun, Kopi Herbal Stamina Sudaji
Kami menjual Kopi Stamina Sultan. Kopi Sultan adalah kopi penambah stamina pria yang halal dan sudah memiliki izin Bpom, sehingga aman dikonsumsi. Menjadi solusi bagi yang memiliki keluhan tentang vitalitas.
#KopiHerbalStaminaBaturiti, #KopiHerbalStaminaBaturiti, #KopiHerbalStaminaJagaraga, #KopiHerbalStaminaLemukih, #KopiHerbalStaminaMenyali, #KopiHerbalStaminaSangsit, #KopiHerbalStaminaSekumpul, #KopiHerbalStaminaSinabun, #KopiHerbalStaminaSudaji
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Kasus Vandalisme Jalan di Tempat, Massa Desak Polres Buleleng Segera Ungkap Pelaku
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG - Masyarakat Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Buleleng mengeluhkan kasus vandalisme, sebab hingga saat ini pelaku masih belum diketahui. Akibatnya puluhan warga desak polisi segera tangkap pelaku, pada Selasa (31/1/2023). Salah satu perwakilan warga Desa Sudaji, Gede Eka Rediastina menyampaikan kedatangan puluhan warga ke Polres Buleleng ini untuk mempertanyakan perkembangan kasus aksi vandalisme di desanya. Selain itu warga juga menyampaikan aspirasinya dan menuntut keadilan agar kasus ini segera diusut tuntas. "Kami selaku masyarakat ingin menanyakan dan menuntut keadilan agar pihak kepolisian segera menemukan siapa pelakunya," ungkap salah satu perwakilan warga Desa Sudaji, Gede Eka Rediastina saat ditemui Selasa (31/1/2023) Selanjutnya Eka menjelaskan bahwa kasus vandalisme ini sudah terjadi sejak tiga bulan yang lalu, tepatnya pada 10 Oktober 2022 lalu, kasus tersebut juga sempat terekam CCTV. Namun hingga saat ini polisi masih belum menetapkan siapa pelaku aksi corat coret tersebut. "Saya harap pelakunya cepat ketemu, sebab teroris yang tidak ada jejaknya sekalipun bisa ditangkap, kenapa ini sudah ada bukti rekaman CCTV masih belum bisa diungkap pelakunya," Jelas Eka Rediastina Selain itu, masyarakat desa juga merasa resah. Mengingat aksi vandalisme tersebut dilakukan di kawasan tempat suci, ditambah lagi pelaku masih belum tertangkap. Sehingga kasus warga berharap agar polisi segera mengusut tuntas kasus tersebut. Disisi lain, Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol I Gusti Alit Putra mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Memang pelaku aksi vandalisme tersebut terekam CCTV, namun pelaku belum bisa diidentifikasi lantaran hasilnya kurang maksimal. "Memang ada rekaman CCTV, namun hasilnya kurang maksimal. Orang yang terekam juga tidak jelas. Selain itu kami terkendala minimnya saksi-saksi," ucap Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol I Gusti Alit Putra Kemudian, Kompol Alit mengaku bahwa kendala yang paling berat adalah minimnya saksi-saksi kasus tersebut. Namun nanti pihaknya akan bersinergi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda) atau Mabes untuk memperjelas hasil rekaman CCTV tersebut.(dar/bpn) Read the full article
0 notes
werdibali · 1 year
Photo
Tumblr media
I meme metubah di jumah bajang. Sehat rahayu meme 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 (at Sudaji, Bali, Indonesia) https://www.instagram.com/p/Co1gSwZudhC/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
anthonybrxdgerton · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
@paletmblr event 10: seasons | spring
88 notes · View notes
tnkuesters · 5 years
Text
Tumblr media
(day 23) lazy day in sudaji.
2 notes · View notes