Pictures of my Sailor Moon Collection 7 / ∞

Bandai Rela Cot Sailor Moon blind box (x2)

✨ a very lucky day ✨

was roaming around the local 7-11 when i spotted the last two blind boxes from the spy x family rela cot collection. the cashier told me they were really popular and had sold out like hotcakes twice! i was actually torn over whether i should buy them but my collector's heart won eventually — and whatdaya know! two anyas, with one being the special design! 💝

so, so chuffed~ (even ukitake at the back is pretty pleased about it, haha)

These were in my HLJ box and I hadn't even realized I ordered them? I thought I had to cancel them. So very happy surprise when I opened them up today and realized what they were. The Rela cot set is adorable. I wish the paint had been cleaner on some of them, but they've got a weird 90s merch vibe to them. (at Edmonton, Alberta) https://www.instagram.com/p/Cm2ymygrYvv/?igshid=NGJjMDIxMWI=

I completely forgot I wrote this fic, well project of a fic...

Emma can't sleep; she turns and shifts in her cot while the others sleep peacefully. She decides to toss the sheets aside and starts walking to ease her mind; without realizing she's following Regina's track. After some time, she comes to a halt when she sees Regina passing on the beach. She hides in some bushes and just stares at Regina's form, deciding what to do next. Regina keeps passing some more and then stops and stares at the vast sea ahead while she throws a stone into its uneasy waters. Then she just stands still with her arms crossed around her chest looking to the horizon like waiting for something. Emma decides this moment to approach the woman slowly; the sea wind helps her steps going unnoticed, or so she thinks. She places a hand at the small of Regina's back and the last one tenses up.

-Regina it's me, rela… But she couldn't finish what she was going to say because Regina turns around quickly and slaps her.

-What the he..!

-Don't you ever dare to touch me again or so help me Miss Swan. I felt your presence the moment you saw me; I was trying to control myself not to kill you. What do you want "Saviour"? I'm not the best person to come seeking for romance advice about your non dead boyfriend; you can ask your darling mother about that dilemma; she's an expert with the so called true love subject. Regina blurts out with fire in her eyes.

Hey! Emma says putting her hands up in defense. I'm here to apologize ok? That wasn't right; what I did, I shouldn't; we are here for Henry.

-Oh! Really?!

-Just.. let me finish. Listen I suck! I know; this.. this whole thing of being a mother it's all still new to me. And about Neal I.. I was confused. But now I have realized who I really am. I'm.. I'm sorry Regina; I should have come with you to save our son. Regina please; we need to stick together, for Henry's sake.

Regina looks up at Emma and a sob escapes her lips thinking of her baby boy. In that moment Emma takes a reflex step towards her but freezes midway with her arms open when she realizes what she's doing. But Regina advances the rest of the way and throws herself into Emma's arms and begins sobbing.

-Hey, it's gonna be ok; Emma says caressing her head. We are getting him back. getting all you back home safe and sound if it's the last thing I do. I promise Emma says while putting her forehead against Regina's and they look at each other and smile.

SAMEDI 28 NOVEMBRE DU CALME ! (1)« MAIS JE FAIS UNE CHOSE » PHILIPPIENS 3.13❤ On vit à l’heure du mul­ti­tâche. On télé­phone, on se maquille, on boit son café, on déje­une, on lit ses mes­sages en fonçant sur l’autoroute. Richard Swen­son dit : « Il arrive que ce soit pro­duc­tif, comme tri­cot­er en regar­dant les infos. Par­fois on con­sid­ère que c’est une néces­sité. Les agents de change sont tenus de faire cinq choses en même temps. Mais n’est-ce pas étrange de voir un courtier de 48 ans tomber raide mort et ses col­lègues con­tin­uer leur tra­vail pen­dant que les sec­ours s’affairent autour du corps sans vie ? L’escalade dra­ma­tique de l’ag­i­ta­tion nous oblige à en faire trop en peu de temps. Le stan­dard, c’est de ne jamais refuser une tâche sup­plé­men­taire et d’en faire deux, trois ou qua­tre à la fois. On en fait tou­jours plus avec de moins en moins. Mau­vais cal­cul ! En faisant deux choses à la fois, on détourne 30 % de son atten­tion ; on sac­ri­fie la qual­ité pour la quan­tité. On peut certes finir plusieurs tâch­es en même temps, mais avec des résul­tats médiocres et les nerfs à vif. On n’évoque pas assez les incon­vénients du mul­ti­tâche. Alors on con­tin­ue à vouloir tester nos lim­ites. Mais dans les rela­tions humaines, le mul­ti­tâche peut être désas­treux. Écouter les autres prend trop de temps. La famille a des besoins urgents. Les bébés ont des exi­gences ponctuelles. Soit on est par­ent, soit on ne l’est pas. Paul ne vivait pas ain­si. Il se con­cen­trait sur “une chose”, la per­son­ne en face de lui. » Un chien a qua­tre pattes mais il ne cherche pas à pren­dre qua­tre chemins dif­férents ! Alors du calme, prenez votre temps. ❤ B365 — Plan de lecture Daniel 8-10, 1 Jean 2Prière du jour Seigneur, apprends-moi à me concentrer sur l’essentiel.

The Word for Today écrit par Bob et Debby Gass © UCB UK 2020Publication Parole du jour © PHARE MEDIA 2020

Dulu masa pacaran dia pernah kek gini waktu gw ngambek, hari ini keulang lagi. Tiba-tiba dia ada di depan, terus ngga tau mau ngomong apa. Speechless 😍

Trims syudah menyempatkan diri, padahal sebelumnya dia bilang sebelum sunset harus udah diatas. Sempet pen meluk cuma kadang suka kepikiran omongan dia yang nyebelin, kebayang ngga sih pas gw peluk dia bilang "ngapain heh?" terus malu gitu kaaan (COT) 🤣🤣

Huaaaaaaaaaa kenapa waktunya sebentar ajaaa siiihhhh :((((((( tapi seneng tapi ngga rela dia pergi huhuhu

@humaspoldaaceh - Sepeda Motornya Sudah Terjual, Bripka Deni Putra Siap Bangun Rumah untuk Usman. Tribratanewsaceh.com- Sepeda motor trail milik Bripka Deni Putra (Kanit Binmas Polsek Makmur) yang rela dijualnya untuk biaya membangun rumah layak huni untuk Usman (65), warga Desa Pulo Teungoh, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen, sudah ada yang beli sesuai harganya Rp30 juta. Pembelinya adalah H. Akmal Hanif, Lc, Ketua Umum Komunitas Solidaritas Dhuafa Aceh (KSDA). Serah terima motor trail KLX tipe BF SE tersebut dari Bripka Denni Putra kepada H. Akmal Hanif, telah dilaksanakan di halaman parkir salah satu cafe di kawasan Desa Juli Cot Meurak, Kecamatan Juli, Senin (23/10/2017) sore. “Sebenarnya, banyak yang juga berminat membelinya. Namun, karena H. Akmal Hanif yang pertama kali menyatakan berminat membelinya, makanya saya menjual motor tersebut kepada dia,” jelas Deni Putra kepada Kabar Bireuen, Senin (23/10/2017) malam. Dikatakan Deni, karena motor itu sudah laku terjual, berarti Selasa (24/10/2017) besok, dia sudah bisa langsung membangun rumah yang layak huni untuk Usman. Apalagi, tukangnya sudah ada dan kayu juga tersedia di sekitar lokasi. Deni mengaku, sebelumnya dia sudah menanyakan pada Usman tentang rumah berkonstruksi apa yang diinginkannya. Apa dibangun yang berkonstruksi beton, semi permanen atau malah dari kayu. Ternyata, Usman lebih memilih rumah panggung dari kayu. Bentuknya seperti balai pengajian (juga dibangun oleh Bripka Deni Putra-red) yang tak jauh dari rumahnya. Alasannya, agar memudahkan, karena dia tinggal sendirian dan sakit-sakitan. Menurut Deni, rumah panggung tersebut nantinya akan dibangun di samping rumah lama yang sangat tidak layak huni itu. Ukurannya sekitar 4 x 6 meter. “Besok setelah apel pagi di polsek, saya langsung ke lokasi untuk mempersiapkan segala kebutuhan. Insya Allah, besok langsung kita bangun rumah saudara kita itu, biar cepat siap. (di Meulaboh)

Warga Aceh Utara Hibahkan Lahan Demi Atasi Ganguan Gajah Liar

MALANGTODAY.NET – Gajah liar di kawasan Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, kerap usik areal perkebunan warga. Upaya mengatasi gangguan gajah liar tersebut, warga sekitar rela menghibahkan lahannya untuk dijadikan lokasi Conservation Response Unit (CRU). CRU dinilai sebagai langkah penanggulangan konflik manusia dengan satwa gajah liar di kawasan pedalaman itu. Kepala Dusun Alue Buloh, Kecamatan Cot Girek, Abdurrahman mengatakan puluhan ekor gajah sering merusak perkebunan milik warga, sehingga mereka selalu mengalami kerugian. “Warga sudah sepakat untuk menghibahkan tanahnya untuk dibangun CRU, agar petugas bisa menghalau kawanan binatang berbelalai panjang itu, jika memasuki perkebunan mereka,” kata Abdurrahman, Rabu (15/03). Pos CRU yang terletak di Dusun Batu Ular dinilai jauh dengan lokasi gangguan gajah liar.Dikatakan, sebanyak 250 petani telah menandatangani permohonan CRU yang diajukan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh dan Dinas Kehutanan setempat dengan penyiapan luas lahan 20 ribu meter. "Kami atas nama masyarakat petani Dusun Alue Buloh Paket 14, memohon kepada Kepala BKSDA Aceh untuk dapat menempatkan CRU gajah jinak di Paket 14. Mengingat selama ini perkebunan kami kerap sekali didatangi kawanan gajah liar yang sebagian menyebabkan tanaman kami dirusak," ungkap para petani dalam surat permohonan tanggal 9 Maret 2017 dengan Nomor 018/249 yang ditandatangani oleh Razali sebagai Keuchik (kepala desa) setempat, kemudian diketahui Camat Cot Girek, Usman K, Imuem Mukim Bandar Baru, Tgk Asnawi. Dikutip dari Antara, Abdurrahman mengungkapkan bahwa warga berharap CRU dapat mengatasi gangguan gajiah liar di daerahnya tersebut. "Warga berharap, dengan adanya penempatan gajah jinak nantinya dapat mengatasi gangguan gajah liar, yang mana selama kurun waktu 15 tahun lahan perkebunan warga kerap diganggu binatang berbadan besar itu," pungkas Abdurrahman.

Source : https://malangtoday.net/flash/nasional/warga-aceh-utara-hibahkan-lahan-demi-atasi-ganguan-gajah-liar/

MalangTODAY