Tumgik
#merdeka
sastrasa · 3 months
Text
Dulu, kukira tingkatan tertinggi dari mencintai seseorang adalah membersamai, tanpa memiliki. Tapi ternyata, masih ada yang lebih tinggi dari itu. Yaitu membebaskan, memerdekakan. Aku mencintaimu sepaket dengan membebaskan dan memerdekakanmu. Kamu bebas hidup seperti apapun yang kamu mau. Kamu bebas mencintaiku dengan cara apapun itu. Kamu bebas enggak mencintaiku atas pilihanmu. Aku tetap mencintaimu. Kamu bebas. Kamu merdeka.
- Sastrasa
148 notes · View notes
mark-demolition · 8 months
Text
Tumblr media
Selamat Hari Merdeka!
Rlly lazy and quick but this is how I show appreciation as a Malaysian
Tricky is very malaysian btw it's real Deimos aswell relalllll
54 notes · View notes
its-paperd · 8 months
Text
HAPPY INDEPENDENCE DAY, MALAYSIA!! [ 31ST AUGUST ]
Tumblr media
42 notes · View notes
brisk-kurai · 8 months
Text
Happy Independence Day, Malaysia!
Although I'm late for the celebration due to my absence on vacation, still I would like to do so! Somehow I got the inspiration from my old art in 2016, I hope you are not confused with the old change of character. Have a wonderful day ⚘
Tumblr media Tumblr media
32 notes · View notes
teadrop-12 · 3 months
Text
finally i have them all,,
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
9 notes · View notes
jejakperadaban · 9 months
Text
MERDEKA!
Mungkin, kita melihat hari ini kita benar merdeka. Secara fisik mungkin terlihat benar. Tapi, kalau dilihat lebih jauh, apa benar kita sungguh-sungguh merdeka?
Jiwa-jiwa yang terikat dan haus akan validasi manusia. Mengekor apa kata orang. Mengikuti bagaimana trend bekerja. Kalau kata orang ramai, yasudah ikut saja. Kalau orang suka, yasudah buat yang sama seperti itu. Tanpa filter sama sekali. Yang penting orang suka.
Begitukah makna merdeka?
Hidup tanpa prinsip. Mengikuti arus. Mengikuti bagaimana cara pandang orang. Mengikuti apa yang kebanyakan orang sukai. Padahal, mengejar validasi manusia itu melelahkan. Menyenangkan semua hati itu menyengsarakan.
Jiwa yang merdeka adalah ia yang merdeka dari segala bentuk perbudakan terhadap selain-Nya. Suka atau tidak sukanya manusia tak menjadi parameter. Sebab, yang dikejar hanya apa yang Allah suka. Kalau Allah suka, ia lakukan. Kalau Allah tak suka, tak pernah berani ia dekatinya.
Jiwa yang merdeka adalah ia yang tak lagi mengemis validasi manusia. Selagi ia tahu prinsip hidupnya. Selagi ia paham apa yang sedang ditujunya. Itu tak akan pernah menjadi masalah, meski seluruh manusia di dunia menganggapnya konyol. Karena ia tahu, ini adalah hal benar dan memang Allah menyukainya.
Selamat menjadi jiwa yang merdeka!
15 notes · View notes
itsmalay · 8 months
Text
Perarakan Hari Kemerdekaan Malaysia Yang ke-66
8 notes · View notes
sealednectarrr · 2 months
Text
SPM (malaysian SATs) ENDS IN 2 DAYS!!!!!! SPM ENDS IN 2 DAYS!!!!!! SPM. ENDS. IN TWOOOOOOOOOOOO DAYYYYYYYYUUUUUUYYYYSSIDJSSSS!!!! FREEDOMMMMMMMMMM (for pure science students).
ehem
back to cramming 23 chapters of biology
Tumblr media
6 notes · View notes
mouquettes · 8 months
Text
Hi guys.... Happy 66th independence day!!!! To me!!!!! A malaysian?!!! Yeay!!!!
Tumblr media
M-milo... 😳
8 notes · View notes
Text
Selamat HUT ke-77 RI.
Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat🇮🇩
Selamat Ulang Tahun yang ke 77, Indonesia-ku
Selamat menua sepersekian tahun menuju abad.
Apa kabar dirimu, negeriku? Masihkah engkau akan tegar dengan semua ingar bingar?
Kuharap di umurmu yang semakin beranjak, kau segera terbebas dari manusia-manusia berhati keras bermulut malaikat. Semoga mereka lekas tergantikan dengan jiwa-jiwa yang menghargai perjuangan.
Seperti seutas hikmah dari rangkaian bingkai histori tentang pandemi hingga endemi—menghadirkan sisi empati manusia yang sempat terkunci. Menghargai langkahmu yang pernah tertahan manakala busung kelaparan, namun tak menjadikan menyerah sebuah pilihan.
Aku percaya, engkau mampu bangkit dari segala problem yang menghimpit. Kau mampu menjadi lebih baik, sebab masa lalumu telah menempamu dengan banyak luka, menjadikanmu lebih kuat dari sebelumnya.
Selamat merayakan kebebasan, dari kungkungan penjajahan, serangan dan penindasan. 77 tahun berlalu, dan namamu tetap menggaung sampai senja.
Kuharap kemerdekaan itu tak melengahkan untuk terus berjuang. Tak melemahkan untuk terus berkembang.
Negeriku, terima kasih sudah menjadikan aku manusia yang bisa tumbuh, menempuh perjalanan yang kadang membuat lumpuh.
Kini, aku akan mengibarkan semangat yang luar biasa yang membuatku pulih dari rasa pedih.
Aku ingin tak hanya menjadi warga yang menyaksikan kedzoliman yang ada, melainkan bisa berperan aktif didalamnya, memajukan negeri, dengan segenap upaya didalam diri. Memerhatikan pemuda dan pemudi, agar mereka tumbuh bakti pada negeri.
Dengan segenap dan ketulusan hati, kukorbakan jiwa dan raga ini untukmu. Aku, kau, kita akan terus berjuang menggapai asa yang berliku, menjadi sebuah impian yang semoga tergapai. Sebagai bentuk kecintaan kepadamu, aku ingin mengharumkan namamu, negeriku.
Rasakan nadiku seperti denyut tanah di mana kita searah. Berjalan pada bingkai harapan untuk melawan segala luka-luka yang tak pernah memberi jeda. Tanganku pada jantung bumimu adalah serupa kobaran melampaui doa-doa untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.
Sabang – Merauke, 17 Agustus 2022
65 notes · View notes
fadildalamcatatan · 9 months
Text
Hal yang perlu di peringati di hari peringatan kemerdekaan republik indonesia
Bagi saya, memperingati hari penting itu sama halnya dengan mengingat kembali hal-hal yang pernah dilalui selama hari penting itu diperingati. Pada hari peringatan kemerdekaan republik indonesia, saya selalu mempertanyakan kembali apa itu arti kemerdekaan bagi bangsa ini. Berikut rangkuman celoteh di benak saya yang dikemas secara naratif seperti cerita pendek hasil memperingati hari kemerdekaan:
“Kita tidak pernah benar-benar merdeka” kata seorang bocah putus sekolah yang sehari-hari dipaksa menjajakan kerupuk gendar kepada abang-abang yang sedang nongkrong a.k.a ngopi di coffeeshop kesayangan mereka.
Kerupuk gendar disebut juga kerupuk malarat di kota cirebon. Kenapa malarat (dibaca: melarat), konon katanya kerupuk ini disangrai orang menggunakan pasir karena tak sanggup membeli minyak sawit. Minyak sawit hasil pembalakan hutan di seantero negri ini memang kadang tidak terjangkau oleh kaum-kaum tertentu.
Minyak sawit itu terbuat dari buah sawit yang pohonnya mampu menyerap unsur hara secara masif. Sawit adalah tanaman yang sangat produktif jika dihitung dari valuasinya berbanding dengan hutan yang tidak lebih liquid secara ekonomis. Oleh sebab itu, sangatlah mudah bagi orang-orang mengganti hutan dengan kebun sawit. Bakar saja hutannya, karena hutan tidak lebih cepat menghasilkan uang daripada sawit.
Hutan mungkin saja valuasinya akan semakin mahal jika manusia di kota sudah mulai sesak karena polusi udara. Polusi yang tidak baik untuk dihirup manusia. Pengahasil polusi terbanyak selain smelter batubara yaitu hasil pembakaran mesin bermotor (dibaca: pembakaran hutan itu sendiri).
Mana mungkin mesin bermotor bisa punah di dunia ini? Kepentingan semua orang, khususnya di kota, tak bisa lepas dari mesin. Mulai dari kepentingan logistik, kebutuhan pabrik hingga kepentingan (yang katanya) orang penting yang menganjurankan 4 in 1 (dibaca terbalik) kepada orang yang tidak lebih penting dari mereka. Sebab orang kota itu adalah manusia paling penting diantara manusia lain yang ada diluar perkotaan.
Kota itu tempat berkumpulnya uang. Semakin besar kotanya, semakin banyak uang yang beredar di kota tersebut. Katanya kota adalah jantung peradaban. Semua kemajuan berasal dari kota. Keinginan manusia akan selalu berlipat ganda seiring kemajuan kotanya.
Di kota, semua hal bisa ditukar dengan kertas (dibaca: uang). Kalaupun ada hal yang tidak bisa ditukar dengan uang, maka mereka akan terheran-heran. Bahkan ada diantara mereka yang sampai terharu seolah-olah hal tersebut adalah mukjizat
Uang adalah ciptaan manusia yang paling digdaya. Bagaimana tidak, uang bisa membuat seseorang terhindar dari maut (dibaca: sambo). Sebaliknya, uang juga bisa membuat orang cepat mati. Mati-matian mencari uang hingga ajal lebih cepat menjemput.
Bak senjata yang ampuh, buah simalakama yang bernama uang itu sigap meracuni siapapun. Termasuk didalamnya polisi, jaksa, wakil rakyat, tukang parkir, pedagang, bandar judi, pengangguran, pemilik cafe, ojek payung, pengemis dan bandarnya.
Adapun contoh lain seperti kepala adat suku tertentu, camat, ketua bem, atau keluarga muller (termasuk keluargahartanto, bisa juga keluarga: cendana, salim, bakrie, tanjung, djojohadikusumo, tahir, dkk, dkk).
Lalu dilanjut dengan makelar tanah, arsitek, enumerator, customer service, ah, sebut saja apapun profesinya, mereka tidak pernah benar-benar merdeka. Ya, kita semua tidak pernah benar-benar merdeka.
Catatan penulis:
Cerita diatas hanyalah fiktif belaka yang kebetulan dikarang dari kejadian sehari-hari yang begitu nyata. Rangkaian kata-kata diatas tidak bermaksud untuk menjadi sindiran kepada siapapun. Jika ada orang yang merasa tersindir, maka silahkan tanya pada dirinya sendiri: Apakah anda sudah benar-benar merdeka? Ataukah kemerdekaan itu hanyalah utopia belaka?
7 notes · View notes
retorikadyf · 1 year
Text
PENGHIANAT BANGSA!! Perselingkuhan HARAM Pejabat Negara Dengan Oligarki Kapitalis
Tepat 1 Mei 2023 pada peringatan hari buruh dunia menjadi momentum yang tepat memperingati hari buruh dan memperingati hari kekecewaan rakyat Indonesia, mari menggerakan masa untuk melawan ketidakadilan bagi masyarakat pekerja dan para kaum buruh. Pada hari ini menjadi salah satu sejarah penghianatan para pemimpin bangsa negara ini mereka melangsungkan perselingkuhan atas birahi politik bersama para oligarki yang merusak moral bangsa dan menciderai hati rakyat Indonesia. Meraka yang katanya pemimpin bangsa, pelindung bangsa, pengayom bangsa namun nyatanya hanya alat bagi para cukong-cukong oligarki, para pebisnis yang curang dan hina yang mengahalalkan segala cara untuk mencari keuntungan yang lebih.
Pemimpin Negara Hanya Petugas Partai dan Budak Oligarki
Inilah buruknya saat memilih pemimpin negara yang bekerjasama dan tunduk kepada para oligarki dan pemimpin partai. Mereka membuat kesepakatan-kesepakatan kebijakan yang hanya menguntungkan diri pribadi, partai nya dan para oligarki tersebut, bisa di sebut sebagai petugas partai dan budak oligarki, rakyat hanya menjadi bahan perasan finansial.
Pada kepemimpinan di pemerintahan pak Jokowi sebagai pemimpin negara dan Puan maharani sebagai ketua DPR-RI bersama-sama memuluskan terkait dengan dikebutnya hanya dalam waktu 7 bulan dari pengusulan hingga terjadinya pengesahan RUU CIPTAKERJA dimana rancangan undang-undang ini terlihat sekali sangat dipaksakan dan mendukung serta membela para cukong oligarki beberapa pasal sangat merugikan masyarakat pekerja dan para buruh.
Pasal-Pasal Pembela Oligarki Selingkuhan Pejabat Negara
Beberapa pasal yang penulis soroti adalah pasal 88D dan pasal baru 88F dimana pada pasal tersebut memperlancar terjadinya upah murah bagi masyarakat pekerja dan para buruh dimana pada pasal ini juga memuat pemerintah menentukan formula upah minimum ini disinyalir menjadi celah akal-akalan saja untuk untuk membela kepentingan para pemodal cukong oligarki untuk meraup keuntungan lebih dari para pekerja dan para buruh untuk memberikan upah yang rendah.
Dalam UU CIPTAKERJA ini para pekerja atau para buruh ini seperti sapi perah dimana mengalami penambahan waktu bekerja lembur yang biasa hanya 14 jam dalam seminggu namun terjadi penambahan menjadi 18 jam dalam seminggu ironisnya penambahan waktu bekerja tersebut tidak setimpal atas upah yang didapatkan hal ini ini dikarenakan upah tambahan waktu bekerja tersebut melalui penghitungan upah minimum dalam mekanisme pasar berdasarkan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Para Pekerja dan Buruh Hanya Menjadi Sapi Perah Para Pemodal, Cukong, Oligarki
Bayangkan masyarakat pekerja atau buruh hanya menjadi seperti sapi perahan saja bagi para oligarki ketidakadilan dalam pemberian upah padahal waktu dan tenaga sudah diberikan dengan lebih dan upah yang didapat tidak setimpal, ingat para pekerja juga manusia membutuhkan makan untuk keluarga kecil mereka. Para pekerja dan buruh tidak meminta lebih hanya meminta keadilan dimana mereka bisa hidup dengan upah yang cukup untuk memberikan makan, tempat tinggal, sekolah bagi anak dan keluarga mereka agar hidup dengan makmur tanpa ada yang namanya pemerasan dan kecurangan pengurangan upah hal ini bedasar cita-cita bangsa ini untuk keadilan, kesejahteraan, kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ingat wahai para pemimpin ataupun pejabat dinegeri ini, semua yang engkau lakukan pada hari ini akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti. kepemimpinanmu, kebijakanmu, sikapmu dan seluruh yang ada pada dirimu berlakulah adil dan bijaksana.
Rasulullah SAW bersabda : “Setiap  kamu  adalah  pemimpin,  dan  setiap  pemimpin  akan  mempertanggung jawabkan kepemimpinannya.
(HR. Bukhari Muslim)
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah. Menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Maidah ayat 8)
Didi yusup. Palembang, 2 Mei 2023
15 notes · View notes
farisha07 · 4 months
Text
Refleksi Tahun 2023: Kehilangan dan Palestina
Tahun ini adalah tahun yang sungguh luar biasa. Rasanya nano-nano. Semua hal yang telah terjadi benar-benar campur aduk jadi satu.
Memiliki kehilangan. Merasa hilang, adalah salah satu bentuk emosi. Emosi adalah salah satu kepemilikan, kepemilikan itu bisa datang dan bisa pergi. Kehilangan, sejatinya adalah perginya segala sesuatu yang kita miliki. Sejatinya juga, hal yang kita miliki sifatnya sementara. Termasuk orang-orang yang dikasihi, suatu saat Allah akan mengambilnya. Ketika itu terjadi, sudah seharusnya hati dan raga kita siap menerima dan melepasnya. Namun, karena kita hanyalah manusia biasa, sudah tentu kita akan menangis sejadi-jadinya, menyesali apa yang belum kita lakukan bersama orang itu, bahkan terkadang kita akan menyalahi diri sendiri. Pada saat itu, emosi susah dikontrol, kecuali dengan akal dan hati kita sendiri. Saya yakin, tiap orang punya caranya tersendiri untuk keluar dari kondisi ini.
Mengganti rasa kehilangan itu dengan syukur dan sabar. Jujur, pada awalnya sangat berat untuk melakukan hal ini. Bayangkan, kepergian orang yang kita cintai secara tiba-tiba, orang yang menjadi panutan seumur hidup kita, adalah tamparan keras bagi kita yang mengalaminya. Setelah itu, keadaan sangat bisa berubah 180 derajat. Bisa jadi, kita jadi orang yang betul-betul sendiri, walau kita sedang di tengah-tengah keramaian. Kita bisa jadi orang yang berbeda dari sebelumnya, misalnya dulu kita adalah orang yang semangat dan optimis, semenjak kehilangan kita bisa jadi orang yang gampang menyerah, pendiam, tidak mau melakukan aktivitas apapun. Seketika itu, kita harus bisa mengontrol diri agar tidak sedih berlarut-larut, lalu mulai menata hidup kembali, mendobrak ketakutan dan kebimbangan, dan melangkah lagi.
Dalam proses menjalani ini, lelah itu pasti ada. Tiba-tiba bisa marah sendiri, kesal sendiri, cemas sendiri, dan itu semua mungkin kita lakukan sendirian tanpa-Nya. Ada nasehat uni guru, bahwa “Kamu boleh kehilangan apapun, tapi kalau kamu kehilangan Alloh, gak bermanfaat apapun yang kamu punya. Izinkan dirimu untuk mengalami yang dialami. Sabar, jalani, hadapi, syukuri”. Kehilangan, sampai kapanpun akan terus terasa. Menerima, merasakan, melepaskan, mendoakan, dan bertawakal, adalah cara untuk perlahan mengganti kesedihan, kehampaan itu. Ketika rasa sedih dan hilang itu datang lagi, menangislah, keluarkan semuanya, lalu lakukan hal ini lagi – menerima, merasakan, dst. Menangis bukan berarti kita lemah. Bagi sebagian orang, menangis adalah cara agar tetap bisa waras atau tidak stres. Jika kita perlu melakukannya agar dada tak terasa sesak, maka lakukan saja, jangan ditahan.
Menghargai setiap hal yang diberi, setiap momen yang dilalui. Kehilangan, perlahan membuat kita paham bahwa kita perlu punya sikap menghargai. Belajar menghargai makna hidup itu sendiri. Menghargai nafas yang Allah anugerahkan ke kita. Menghargai izinnya Allah untuk kita hidup di dunia ini. Mengambil hikmah dari semua hal yang terjadi, dan menjadikannya pelajaran. Belajar untuk tidak mudah menghukumi, belajar untuk tidak mudah lengah. Menyimpan segala kenangan dalam memori, mematrinya di hati dalam-dalam. “Jangan pernah menyesali satu hari pun dalam hidupmu: hari baik memberi kebahagiaan, hari buruk memberi pengalaman, hari terburuk memberi pelajaran, dan hari terbaik memberi kenangan”. Sebab waktu tak akan pernah kembali lagi, maka kita akan menggunakan waktu sebaik mungkin, berupaya untuk melakukan hal baik, membahagiakan orang-orang yang kita cintai, membersamai orang-orang yang ada bersama kita, mensyukuri apa-apa yang Allah kasih kepada kita, dan menyabari ujian yang hadir dalam hidup kita.
Hari demi hari dilalui, dengan kondisi yang telah berbeda, naik turun seperti roller coaster. Memang luka itu belum pulih seutuhnya, namun in sha Allah pelan-pelan sudah mulai bisa menerima dan melepaskan dengan sepenuh hati. Tanpa bimbingan-Nya, tak terbayang bagaimanakah diri ini sekarang. Semoga tak pernah putus asa dari rahmat-Nya, semoga dimampukan selalu untuk memikul beban di pundak ini, berdiri tegak di atas kaki sendiri. Kadang, masih ada rasa iri terhadap mereka yang masih punya keluarga utuh, masih bisa bercengkerama, saling mengisi, menguatkan, berdiri berdampingan. Tetapi, ingatlah wahai diri, tetap harus bersyukur. Setiap orang sudah ada garis takdir-Nya sendiri. Mereka yang telah pergi, mereka hanya berpindah alam, pergi sementara, masuk ke dimensi berbeda. Sejatinya, mereka tetap hidup dalam memori kita, dalam kenangan kita. Dengan kenangan itulah, jadi kekuatan tersendiri untuk terus hidup.
Mengambil hikmah dari kisah Palestina. Tiga bulan menjelang akhir tahun, di”bangunkan dari tidur panjang”, atas segala peristiwa yang terjadi pada saudara-saudara kita di Palestina. Hampir 76 tahun rakyat Palestina harus hidup di bawah pendudukan Zionis. Ketabahan dan kekuatan mereka menghadapi serangan bertubi-tubi dari penjajah, berhasil membuka mata dan batin seluruh orang di dunia ini, untuk membela kebenaran dan memerangi kebathilan. Satu persatu kebohongan demi kebohongan kaum penjajah terus terungkap. Bagaimanapun penjajah itu ingin menguasai, tak pernah bisa mengalahkan ketegaran warga Gaza, Tepi Barat, Palestina. Sedikitpun mereka tak mau beranjak dari negeri mereka. Tak pernah luput lisan mereka dari kalimat tauhid, di tengah porak porandanya kondisi mereka. Apa yang sedang dialami oleh kita saat ini, mungkin tak lebih berat dari perjuangan dan pengorbanan mereka. Allah sudah titipkan Palestina, menjadi negeri pilihan-Nya, negeri yang diberkahi. Belajar dari Gaza, belajar dari Palestina. Saatnya kembali ke sejarah, menyuarakan keberpihakan kita kepadanya, terus lakukan hal yang bisa kita lakukan (doa, boikot, donasi, dan sebagainya). Sudah sepatutnya kita terus mendukung Palestina, stop genosida, penjajah harus angkat kaki dari bumi Palestina. In sha Allah, janji Allah itu pasti. Palestina akan merdeka seutuhnya. Niatkan, Al Aqsha akan bebas, sebentar lagi kita akan shalat di dalamnya. Aamiin..
-----------
Hai 2023, terima kasih. Terima kasih untuk Allah atas kasih sayang-Nya. Terima kasih untuk Rasulullah atas suri tauladannya. Terima kasih untuk segala hal yang sudah hadir. Terima kasih untuk semua yang masih menyapa, menguatkan, mengingatkan. Maafkan atas ketidaksempurnaan diri ini, juga tulisan ini.
Tak kalah hebat dari ini semua adalah terima kasih Gaza, terima kasih Palestina. Darimu kami belajar arti hidup sesungguhnya, bagaimana kebebasan untuk hidup itu harus diperjuangkan sampai titik darah penghabisan, sampai pada garis finish, yaitu kemerdekaan yang sejati.
Hai 2023, selamat tinggal. Hai 2024, terima kasih sudah menyambut. Semoga 2024 dalam keadaan yang lebih baik lagi. Semoga berlimpah ruah keberkahan, sehat, bahagia. Kemarin, kini, dan nanti.
3 notes · View notes
onglai · 3 months
Text
Off season la tapi, but this is cute
Tumblr media
3 notes · View notes
iffanf · 5 months
Text
Free free Palestine!!
2 notes · View notes
nur3579 · 1 year
Text
A poem I wrote for school:
First an invasion,
By the Portuguese,
Then the British,
Followed by the Japanese.
They wanted to see white flags,
They tried to manipulate,
But all they constructed fell,
As it was never meant to be.
United we stand,
Divided we fall,
We claim to be the first,
Yet the latter says it all.
Older generations sneer,
Boasting about unity,
But they forget,
The apple doesn’t fall far from the tree.
Physically,
Independent once more,
But the leash is still tied,
The one they proudly wore.
I’ll celebrate independence,
When the day finally comes,
But for now i pretend,
To dance to society’s drums.
7 notes · View notes