Tumgik
#maratibulidrak
abbasalharik · 2 years
Text
Maratib Al-Idrak
Paham tingkatan pengetahuan (maratib al idrak) itu ternyata penting buat kehidupan sehari-hari. Terkhusus di era kemajuan teknologi informasi saat ini.
Misalnya, kemaren ketika berangkat ke kampus, saya bilang ke orang yang kebetulan duduk di sebelah saya,
"Menurut aplikasi perkiraan cuaca, hari ini akan ada hujan badai".
Dia jawab,
"Halah...itu masih ihtimal (mungkin benar, mungkin salah)."
Sekilas perkataannya benar, tapi sebenarnya kurang tepat. Karena tidak semua Ihtimal itu satu tingkat dalam pengetahuan. Ihtimal ada 3 tingkat:
1- kemungkinan salahnya lebih besar (wahm)
2- Kemungkinan benarnya lebih besar (dzonn)
3- Kemungkinan salah dan benarnya seimbang (syak)
Dan perkiraan cuaca di aplikasi memiliki ihtimal: mungkin benar dan mungkin salah. Tapi kemungkinan benarnya lebih besar (dzonn).
Selain itu, kalau kita menganggap segala sesuatu adalah ihtimal dengan arti tak bisa dianggap kebenaran, maka hampir tak ada kebenaran yang bisa kita pegang di dunia ini. Segala sesuatu di dunia akan jadi relatif. Karena kebanyakan nilai-nilai, penelitian sains dan teori-teori pengetahuan punya ihtimal. Tapi, ihtimal nya berada di tingkat dzonn.
Contohya teori bumi bulat. Dulu kita sering dengar di medsos banyak teori yang membantah teori bumi bulat dan menegaskan bahwa bumi itu datar. Bagi orang yang menganggap pengetahuan/informasi itu satu tingkat semua, maka pasti cepat-cepat mengamini teori bumi datar dan membantah teori bumi bulat.
Kemudian, dengan mengetahui tingkatan pengetahuan kita bisa memilah argumen atau bantahan mana yang bisa diperhitungkan dan mana yang tidak. Misal, argumen eksistensi Tuhan. Sejak dulu sampai sekarang dua kubu: teis dan ateis terus saling lempar argumen yang mendukung keyakinan mereka masing-masing. Setiap argumen dibantah dengan argumen lain. Kita sebagai orang yang bertuhan (teis) kalau tak paham tingkatan pengetahuan, mungkin melihat perdebataan tak berujung itu membuat jiwa jadi penuh keraguan. Tapi, dengan mengetahui tingkatan pengetahuan, kita tahu mana argumen/bantahan yang lemah (marjuh) dan mana yang kuat (rajih). Adanya bantahan tak menjadikan sesuatu serta merta salah atau tak layak dianggap sebagai kebenaran.
Memahami tingkatan pengetahuan juga membantu kita bebas dari overthinking. Dalam sehari infomasi yang kita terima bisa lebih dari puluhan. Bahkan berita yang mengisukan satu orang (misalnya) bisa lebih dari hitungan jari dengan berbagai versinya. Tanpa tahu tingkatan ini kita pasti sudah dibuat bingung harus menerima atau menanggapi berita yang mana. Oleh karena itu, memahami maratib al idrak penting bagi kita yang hidup di zaman modern ini.
Kairo, 26 Oktober 2022
5 notes · View notes