Tumgik
#mahapenerimataubat
blogalloh · 1 year
Text
Ya Alloh Engkau “Maha Penerima Taubat” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Bersihkan #Dakwah #Islam
Tumblr media
التواب  AT TAWWAB (Yang Maha Menerima Taubat) DALIL PENETAPAN Nama Allah At-Tawwab telah disebutkan beberapa kali di dalam Al-qur’an diantaranya: أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ “Tidakkah mereka mengetahui bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”(QS. At-Taubah: 104) Ya Alloh Engkau “Maha Penerima Taubat” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Bersihkan MAKNA AT-TAWWAB  At-Tawwab berarti yang Maha Menerima Taubat dari hamba-hamba-Nya yang berdosa. Maha membalas dosa yang banyak dengan taubat yang luas. (The Miracle of Asmaul Husna: 255) Taubat Allah atas hamba-Nya ada dua macam yaitu : 1. Hidayah dan Taufik kepada hamba-Nya untuk bertaubat  2. Menerima dan mengabulkan taubat hamba-Nya jika bersungguh-sungguh, dimana taubat nashuha akan menghapuskan dosa-dosa sebelumnya.  Sedangkan makna taubat adalah kembalinya seorang hamba kepada ketaatan setelah melakukan kemaksiatan. (Al-Asmaul Husna : 274) DO’A IBADAH Diantara do’a ibadah yang berkaitan dengan nama Allah At-Tawwab ini adalah : • Allah tidak langsung mempermalukan hamba-Nya karena perbuatan dosa yang telah dilakukannya baik disengaja ataupun tidak disengaja. Hal ini agar menjadi jalan bagi hamba-hamba-Nya untuk bertaubat kepada Allah, agar mereka kembali kepada-Nya.Maka wajib bagi setiap hamba untuk bertaubat kepada Allah atas setiap perbuatan maksiat yang telah dilakukannnya agar dia menjadi orang yang beruntung, sebagaimana Allah firmankan : وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ “ ….Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.” (QS.An-Nur: 31) Sedangkan orang yang tidak mau bertaubat kepada Allah atas perbuatan maksiat yang telah dilakukannya, maka dia telah mendzalimi dirinya sendiri dan Allah telah mensifatinya sebagai orang yang dzalim sebagaimana Allah sebutkan dalam firman-Nya :  وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ “ …Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Hujurat: 11) Imam As-Sa’di rahimahullahu berkata: Manusia dibagi menjadi dua golongan: orang yang mendzolimi dirinya sendiri yaitu orang yang tidak mau bertaubat dan orang bertaubat yang beruntung, tidak ada golongan yang ketiga selain keduanya. ( Taisiir Kariim Ar-Rahman Fi Tafsiir Kalam Al-Mannan: 801 ) Dinamakan dzalim karena kebodohannya terhadap hak Allah dan hak dirinya, juga karena kebodohannya terhadap aib diri dan bahayanya dikemudian hari.  • Allah sangat senang kepada hamba-Nya yang senantiasa bertaubat kepada-Nya dari kemaksiatan yang telah dilakukannya. Hal ini sebagaimana Allah sebutkan dalam firman-Nya :  إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ “ Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)  Dalam sebuah hadits disebutkan, dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu dari Nabi Shallallahu’Alaihi Wasallam bahwasanya beliau bersabda : “ Sungguh Allah Ta’ala lebih bergembira dengan taubatnya seorang hamba yang bertaubat kepada-Nya daripada salah seorang diantara kalian yang menaiki untanya di sebuah padang pasir, lalu tiba-tiba untanya menghilang dengan membawa semua makanan dan minumannya. hingga dia pun berputus asa, kemudian mendatangi sebuah pohon dan berbaring dibawahnya dalam keadaan berputus asa dari untanya. Ketika dia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba untanya sudah berada dihadapannya, diapun s
egera mengambil tali pelananya, sambil berkata-karena sangat gembiranya-‘ “Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.” Dia salah ucap karena sangat gembiranya.” (HR. Muslim: 2747)  • Rasullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam memberikan motifasi kepada umatnya untuk selalu bertobat sebagaimana dalam hadits disebutkan:  يَاأَيُّهَا النَّاسُ تُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ فَإِنِّيْ أَتُوْبُ فِيْ اليَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ “Wahai sekalin manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah dan memohon ampunlah kepada-Nya, karena aku bertaubat kepada-Nya dalam satu hari 100 kali.” (HR. Muslim: 7034) Agar taubat yang dilakukan seorang hamba diterima oleh Allah, maka harus dipenuhi syarat-syarat bertaubat yaitu:  1. Meninggalkan dosa yang telah dilakukan  2. Menyesali dosa yang telah dilakukan 3. Bertekad untuk tidak mengulanginya lagi  4. Mengganti perbuatan buruk dengan amal shalih  DO’A PERMOHONAN  Diantara do’a permohonan yang dapat kita amalkan tentang nama Allah At-Tawwab adalah sebagaimana do’a yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail yang berdo’a kepada Allah: وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ “..Dan terimalah taubat kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 128)  Begitu juga do’a yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam  رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ “Wahai Rabb-ku, ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (HR. Abu Dawud: 1518, dishahihkan oleh al-Albani) Demikian semoga bermanfaat. Washollallahu ‘Ala Nabiyina Muhammad wa’ala Alihi washohbihi wasallam Cianjur, 08 Jumadil Ula 1441 H / 04 Januari 2020 Penulis : Adep Baehaki Sumber : The Miracle of Asmaul Husna karya Muallifah  Al Asmaul Husna karya Prof. Dr. Umar Sulaiman al-Asyqor Taisiir Kariim Ar-Rahman Fi Tafsiir Kalam Al-Mannan karya Al- Allamah Syeikh Abdur-Rahman ibn Nashir As-Sa’di Sumber Artikel dari Asmaul Husna Center: https://asmaulhusnacenter.com/at-tawwab-yang-maha-menerima-taubat.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Ya Alloh Engkau “Maha Penerima Taubat” Dan Aku Hanya Hamba Yang Kau Bersihkan
0 notes