Tumgik
#jakarta sebelum pagi
steven-wijaya · 4 months
Text
Kakak Iparku Yang Menggoda
Pagi ini berawal ketika aku baru saja mengantar istriku ke Jakarta untuk tinggal beberapa minggu disana dalam rangka tugas kantor. Sebelum berangkat istriku menitipkan sebuah barang  untuk dikembalikan ke kakak istriku. Sehabis mengantarnya ke bandara dengan cuaca agak mendung aku langsung mengantarkan barang titipan untuk kakak ipar istriku. Sampai dirumahnya ternyata terlihat sepi, tidak ada orang dan pintu rumahnya juga tertutup rapat. Kemudian Ku ketuk pintu rumahnya.
“Tok..tok…tokkk, Mbah heni….permisi mbak”, teriaku memamggil nama kakak ipar istriku.
Karena tidak ada jawaban dan pintu  berulang-ulang kuketuk tidak dibuka. Akhirnya iseng-iseng kupegangan pintu dan ku dorong, ehhhh..ternyata pintu nggak terkunci.
Teledor benar kakak iparku ini, begitu pikirku. Aku masuk ke kamar tamu dan terlihat sepi. Sayup-sayup ku dengar suara gemercik air di kamar mandi belakang dan aku segera berjalan kekamar mandi dan menyapa kakak iparku.
“Mbakk…Heniiii….mbak”, teriak dengan nada agak keras.
“Siapa ya?” jawab dari dalam kamar mandi.
“Aku Mbak Budi”jawabku.
“Ada apa Bud tumben mampir?”tanyanya lagi.
“Ini mbakk aku disuruh adikmu mengantarkan barang untuk mbak” jawabku.
“Oh ya, tungga bentar ya Bud” jawab mbak Heni dari dalam kamar mandi.
Akhirnya aku duduk-duduk di ruang tamu sambil membaca majalah yang ada dimeja. Lima menit berlalu, sepuluh menit, limabelas menit sudah aku menunggu, ternyata Mbak Heni belum juga kelar mandinya dari tadi.
Karena lamanya aku menunggu iseng-iseng aku bangkit menuju kamar mandi dan mencoba melihat dari luar apa yang sedang dilakukan kakak iparku ini. Dari lubang kunci aku intip kakak iparku yang sedang mandi dengan detak jantung sedikit Deg Degkan. Saat kulihat ternyata kakak iparku sedang menggosok-gosok badannya dengan sabun mandi sambil duduk di pinggir kamar mandi dengan kaki mengangkang, Terlihat jelas di mataku, karena posisi duduknya menghadap ke pintu kamar mandi. Kedua matanya tertutup rapat dan bibirnya menganga sambil sesekali mengeluarkan erangan kecil.
“Unghhh…ahhhnnngg”. Kulihat buah dadanya, walaupun agak kecil, tapi bentuk putting susunya sangat besar seperti biji buah salak dan menegang.
Pandangan langsung ku alihkan ke bagian bawah. Spontan darah kelaki-lakianku mendidih melihat bentuk vaginanya terlihat sangat bagus, seperti mawar merah yang sedang merekah tanpa ada bulu-bulu kemaluan yang sudah dicukur habis. Tampak tangan Mbak Heni sedang menikmati gesekan dan gegesekan tanganya masuk kedalam lubang vaginanya sambil pantatnya bergoyang – goyang.
Ohhh melihat kakak iparku yang sedang masturbasi dikamar mandi. Aku tak begitu saja menyia-nyiakan kesempatan ini. Dan terus ku intip dari lubang kunci sambal kukocok-kocok batang penisku yang sudah menegang.
Goyangan pantatnya semakin bergetar keras ketika jarinya menyentuh klitoris dan jari-jari tangan nya yang lain masuk diantara bibir vaginanya. Dikocok-kocok vaginanya dengan jari tanganya dengan gerakan memutar seirama dengan goyangan pantatnya. Mungkin Mbak Heni  sudah mulai klimaks, karena kulihat tubuhnya mulai mengejang-ngejang sambil menyilangkan kedua kakinya menyilang menjepikan jari tanganya yang berada didalam vaginanya.
Khawatir aku taku ketahuan oleh Mbak Heni aku segera bangkit dan berlari menuju ruang tamu dan kembali duduk. Pura-pura aku kemabli membaca majalah.
Tak lama terdengar suara pintu kamar mandi dibuka. Kakak iparku keluar dari kamar mandi dengan mengenakan daster satin yang sangat pendek dengan dua tali kecil yang menempel ditubuhnya, hingga membuat tenggorokanku kering menahan gairah seksku yang sudah sangat bergairah sekali. Astaga bentuk kedua putting susunya itu tidak bisa menyembunyikan dibalik kain satin dasternya yang licin itu. Tetapi aku berusaha pura-pura cuek saja dan bertanya.
“Mbak Om Andre kemana”tanyaku basa-basi.
”Biasa lah suamiku sedang ke bandung seminggu”.
“Pantesan kesepian dong mbak, jadi janda sementara dong, heheheh”, candaku sambil aku goda.
“Lah istrimu ke Jakarta berapa hari Bud?”.
“Ya sama seperti Om Andre seminggu”.
“Berarti duda ketemu janda nich”, kata kakak iparku.
“Oh ya Ini mbak titipan dari adikmu”.
“Ok makasih ya Bud”.
Baru berbincang-bincang sebentar diruang tamu , tiba-tiba hujan turun dengan sangat derasnya diluar sana.
“Waduh hujan ” kataku memecah suara hujan yang jatuh di atas genting.
“Ya disini dulu to Bud, ngapai buru-buru kan ngak ada acarakan”.
“Ngak Mbak”, sahutku.
“Sebentar ya Bud tak buatkan kopi kesukannmu” sahutnya.
“jangan pakai susu mbak ngak enak”, sahutku sambil bercanda lagi
“Kalau pakai susuku pasti kamu suka kan”, katanya sambil mencoba mengodaku.
“Hahah…kalau itu ngak usah ditanya mbak sekali sedot mbak pasti ketagihan, apalagi bentuk itu lho”.
“Emang kelihatan Bud”, dengan kata menggoda.
“Jelas sekali mbak, untung Cuma ada aku disini, coba kalau orang lain pasti mbak diperkosa”.
“Hahaha….kalau yang memperkosa kamu mbak pasti rela kok”, dia terus semakin menggodaku.
Kulihat Mbak Heni berjalan ke dapur membuat aku menelan ludah karena kulihat pantat yang hanya terhalang olek kain satin dasternya bergoyang ke kanan dan ke kiri, seakan-akan menantang setiap lelaki untuk menjamahnya. Kulihat terus setiap gerakan tubuhnya dengan seksama. Darahku seakan semakin kian tak terkontrol lagi.
Saat membuat kopi didapur tiba-tiba kakak iparku lari tungang langak dari dapur sambil berteriak dan langsung naik keatas tubuhku sambil memeluk tubuhku erat-erat.
“Kamu ini kanapa sih mbak pakai lari dan teriak kayak dikejar maling saja”.
“Itu lho Bud ada tikus lewat dikakiku tadi“, katanya sambil menunjuk ke arah dapur.
”Sudah tenang-tenang Cuma tikus saja tak kirai ada maling“, sahutku sambil tetap memeluk kakak iparku.
“Tapi aku jijik lihat tikus Bud”, kami tetap masih saling berpeluakan diatas kursi sofa.
Jantungku mulai berdetak kencang dan gairah kelaki-lakianku langsung cepat naik atas ubun-ubun kepalaku. Dengan masih saling berpelukan dan sama-sama  saling berpandangan antara kedua mata tanpa berkedip sedikitpun, Sementara hujan diluar semakin tambah deras sekali menambah Susana menjadi dingin dan syahdu. Tanpa sadar entah siapa yang memulai duluan kami berdua sudah saling berciuman antara bibir dan lidah dan saling berpagutan.
Kulumat bibir kakak iparku itu dengan penuh birahi dan nafsu. Kugigit pelan bibirnya dan kumainkan lidahku di dalam mulutnya dibagian atas langit-langit. Kakak iparku membalasnya dengan sangat nafsunya membalas setiap lidahku yang menjulur ke mulutnya dengan cara menyedot lidahku. Nafsu dan birahi kami berdua sudah sama-sama tidak bisa dikendalikan lagi. Aku sadar bahwa ini tidak boleh aku lakukan dengan kakak iparku, tetapi apa daya aku sudah tidak bisa lagi menahan dan menghentikan gairah nafsku ini.
Kami semakin tenggelam dalam kenikmatan birahi. Kucium dan kujilat bagian leher kakak iparku dan hampir saja aku mencipok lehernya itu, kalau tidak ditepis oleh kakak iparku itu.
“Budi Jangan disitu nanti membekas entar ketahuan sama Mas Andre”, larangnya.
Kemudian kujilat lidahku berlanjut kearah bagian kuping belakang kakak iparku sambil kubisikkan sesuatu.
“Mbak kita pindah kekamar aja yuk” dan kakak iparku hanya mengangguk saja.
Kemudian kuangkat tubuhnya dan berjalan masuk kedalam kamarnya dengan cara ku gendong dan kubaringkan tubuhnya terlentang diatas tempat tidurnya. Kubuka baju dan celanaku sendiri hingga dalam hitungan detik aku sudah bugil total dengan batang penisku yang sudah siap bertempur.
“Bud ternyata punya kamu besar juga ya”, saat melihat penisku mengajung keatas dengan sangat tegangnya.
“Ah ngak juga Mbak pasti punya Mas Andre lebih besar dariku”. Sambal kupandangi tubuh kakak iparku dengan hanya terbalut daster satin itu terlentang ditempat tidur.
Setelah melepas semua pakaianku aku segara naik keatas tubuh kakak iparku tapi sebelum naik keatas tubuhnya, dengan cepat kulapas celana dalamnya hingga jatuh diatas lantai. Kemudian aku mulai menjilat dan mencium dengan lidah dan mulutku kebagian tubuhnya yang masih terbalut daster satin yang licin itu hingga lidahku berhenti dibagian kedua putting susunya yang semakin kian mengacung keatas menebus menjeplak dikain satin dasternya.
Kusedot dan putar-putar lidahku dibagian puting susunya secara bergantian tanpa melepas kain satin  penghalang dasternya. Pelan-pelan kaki kanannya mulai ku lebarkan sedikit ke kanan. Jemari tangan kananku mulai memainkan belahan bibir vaginanya mulai dari bagian atasnya hingga bawah dengan cara kugesek-gesek masuk kedalam vaginanya. Kudengar desahan kakak iparku melenguh-lenguh tanda dia mulai terangsang dan menikmati setiap gesekan jari tanganku.
“Unggghhhh…..anghhhh….ouuuhh…Budiiiiii…..nikkkkmaaaattt…..sekali…..sayanggg…. terussss Bud”.
Tampaknya kakak iparku sudah benar-benar merasakan kenikmatan yang makin mendalam,  setelah puas memainkan kedua putting susunya kemudian bibirku dan lidahku mulai turun bagian bawah selangkannya  dengan menelusurin bagian tubuhnya hingga mendarat dibagian belahan vaginanya yang sudah basah oleh cairan kewanitanya.
Kujilat dengan lembut dengan lidahku dengan mesra sambil sesekali menggigit bagian dalam bibir ujung klistorinya itu.
“Ohhh….unghhhh….Budiii…..anghhhh…..unghhhhh..enak banget budiiii……sedot bud bagian itilku (klistori)”, tampaknya kakak iparku semakin mendesah kenikmatan.
Kakak iparku terus mendesah dan mendesah kenikmatan saat bibirku terus menyedot bagian biji klistorinya dan lidahku kadang-kadang berputar-putar dibagian dinding vaginanya. Kemudian dengan hitungan detik kami sudah berganti posisi 69. Kini didepan wajahku terpampang vagina yang menganga dan memerah.
Tanpa membuang waktu lagi langsung saja ku jilat Kembali vaginanya dengan lidah dan bibirku hingga Mbak Heni menggelinjang penuh kenikmatan. Tetapi sebaliknya kakak iparku dengan sangat lincahnya juga langsung menghisap batang penisku dengan cara disedot-sedot dan dihisap-hisap dengan mulutnya secara bernafsu. Tiba-tiba baru hampir sekitar empat menit kakak iparku langsung bangun dan mendorongku posisiku diatas tubuhnya hingga jatuh telentang.
Diluar sana hujan belum juga berhenti masih terdengar sangat deras. Kakak iparku mulai ambil posisi membelakangiku dan membimbing batang penisku yang sudah mengarah mengajung keatas seperti rudal siap luncur dan langsung dimasukan kedalam lubang vaginanya yang sudah becek itu. Dengan sekali dorong Blesss…..dengan mudahnya penisku langsung masuk tenggelam kedalam vaginanya dan langsung digoyang dengan gerakan naik turun tubuh kakak iparku diatas tubuhku.
Gerakanya tubuhnya dari Pelan-pelan mulai sedikit agak cepat sampai seperti kesetanan dia terus menggoyang pantatnya naik turun. Melihat gerakanya itu aku mulai megimbangi gerakannya dengan mendorong batang penisku maju mundur.
Desahan dari mulutnya tak henti-hentinya mendesah tak karuan mengisi setiap ruang dalam kamarnya. Untungya suara hujan diluar sana lebih keras dari suara desahanya. Dengan masih melakukan gerakan bergoyang-goyang diatas tubuhku kemudian dengan cepat kuremas-remas kedua buah dadanya yang bergoyang-goyang naik turun itu. Hingga akhirnya kakak iparku menjerit kecil.
“Ohhhh…..Budiiii….aku sudah nggak tahan lagi….Ahhhhhhhh”. sebelum dia orgasme Segera kuambil posisi konvensional.
Kutelentangkan tubunya diatas tempat tidur dan membuka kedua pahanya lebar-lebar Kuterobos langsung masuk ke lubang menganga itu dengan penisku dan kuserang habis-habisan. Kugenjot keluar masuk penisku kelubang vaginanya dengan Gerakan sangat cepat tapi pasti dengan kedua kaki kakak iparku mulai menyilangkan kebagian tubuhku. Dengan posisi permainan seperti ini kami lakukan diatas ranjang hampir bertahan 15 menit dan sampai akhirnya kakak iparku berdesah hebat sambil berkata.
“Budiiii…..sayanggggg….anghhhh…..anghhhh….aaahhhh….ouuggghhh….akkkkuuu mmmmaauuu kkkellluuaaaarrrrr sayangggg…..ounghhhh”.
Melihat kakak iparku yang mulai akan orgasme gerak keluar masuk penisku kedalam vaginanya semakin kecepatan dan tak lama kemudian akupun juga merasakan hal yang sama merasakan detik-detik cairan spermaku akan segera muncrat. Tapi sebelum aku mucrat lebih dahulu kakak iparku yang merasakan orgasme. Tubuhnya mengejang-ngejang dan kedua kakinya semakin menguci menyilang ketubuhku disertai desahan Panjang yang sangat keras.
“Budiii…..sayanggggg……aku…..onghhhh….anghhhh….ahhhhhh”, kedua matanya terpejam menikati detik-detik orgasme yang mengalir disetiap bagian tubuhnya.
Selang beberapa menit kakak iparku orgasme, Kurasakan cairan spermaku mulai mengalir dari dalam tubuhku dan akan segera keluar dari dalam penisku. Kugoyang dan kugenjot terus penisku keluar masuk vaginanya  sampai cairan spemaku keluar menyembur ke dalam vagina kakak iparku itu sambil kupeluk erat-erat tubuhnya yang terlentang diatas tempat tidur.
Crottt….crottt…crottt….cairan spermaku mucrat dengan sangat dahsyat disertai tubuhku yang juga ikut mengejang-ngejang disaat cairan kental itu keluar membasahi bagian dalam vaginanya.
“Ohhhh…..ohhhh…..Mbah….Heniiiii…..ohhhh…..aku keluar…..juga Mbakkk…..ohhh…..anghhhh”. desahanku saat cairan spermaku keluar.
“Terus sayangg….keluari sampai habis didalam vaginaku biar kamu puas sayangg”, sambil membisikan dibagian telingaku.
Setelah sama-sama puas diatas ranjang kami berpangutan mesra hingga sepuluh menit lamanya dengan posisi penisku masih tertancap didalam vaginannya. Hingga batang penisku mulai mengecil didalam vaginanya disertai lelehan sisa cairan spermaku yang jatuh membasahi sperai tempat tidur kakak iparku.
“Mbak Heni”, panggilku.
“Iya sayang ada apa?”, dengan nada mesra menjawabku.
“Tadi pas Mbak Mandi aku ngitip mbak mandi dan ternyata mbak lagi mastrubasi”.
“Dasar kamu nakal Bud, ngapai kamu pakai ngintip segala”.
“Habis ditunggu mandi kok lama banget jadinya aku penasaran dan mengintip mbak”.
“Oh ya Mbak ngapai juga mbak pakai acara mastrubasi segala”. Kataku dengan santainya.
“Habis Mas Andre udah dua hari aku ditinggal kebandung dan semalam aku lagi nonton film bokep jadinya aku pingin lho Bud”.
“Tapi sekarang udah puas kan mbak”, kataku sambil menciumnya.
“Puas banget Bud, makasih ya bud aku bisa tersalurkan gairahku ini sama kamu” dan dia menciumku Kembali.
“Ya mbak sama-sama aku juga puas bisa main sama mbakku ini”.
“Bud, kapan-kapan kamu mau kan mengulangi seperti ini kalua Mas Andre keluar kota”.
“pokonya Mbak mau kapan mbak mau, Budi siap kok”, Senda gurau berakhir sampai aku berpamitan pulang dan kebetulan hujan sudah agak reda. Sebelum pulang kucium mesra pipi dan bibirnya sambil kubisikkan di telinganya
”Mbakk Heni adalah kakak iparku tersayang dech”.
“Iya Bud kamu juga adik iparku yang Mbak sayang juga”.
Semanjak itu aku jadi sering ketagihan untuk mengulangi dan mengulangi dengan permainan yang sama diatas ranjang saat Mas Andre tidak dirumah dan istriku yang juga sering ditugaskan keluar kota.
SEKIAN
336 notes · View notes
melelehweh3 · 3 days
Text
Tumblr media
Hantu Raya
Sekitar awal tahun 90an aku dan bini aku pergi makan angin ke Jakarta. Kira-kira second honeymoon le tu. Masa tu kami pergi berdua aje. 2 orang anak kami tinggal di kampong dengan nenek mereka. Kami melancong dari Jakarta ke Puncak langsung ke Bandung. Kira-kira 2 hari terakhir kami balik semula ke Jakarta. Oleh kerana nak jimat duit, 2 hari terakhir tu kami tinggal di hotel murah dekat dengan Toko Sarinah. Oleh kerana betul-betul di pusat Kota Jakarta, senanglah kami nak jalan-jalan shopping.
Siang hari tu setelah penat berjalan, kami pulang ke hotel agak lewat petang. Didepan hotel tu terdapat banyak penjaja dari kain batek, buah-buahan dan sebagainya. Dalam banyak-banyak penjaja tu ada seorang Wak menjual jamu. Biasanya di Jakarta yang menjual jamu adalah kaum ibu. Tapi yang ini wak yang aku kira dalam sekitar umur 50an.
Kami pun mendekati wak jamu tu sambil aku bertanya jamu kuat untuk lelaki. Wak tu dengan senang hati mengesyorkan jamu kuat lelaki yang katanya bisa ngentot sampai satu jam. Kuat dan luarbiasa katanya. Sambil tu dia juga mengesyorkan jamu untuk wanita yang memberi semangat seksual dan mengetatkan lubang senggama. Selamba aje wak tu cerita akan kebaikan jamunya sambil muka bini aku jadi merah padam samaada malu atau pukinya dah basah. Oleh kerana terlalu berminat lalu aku pun minta wak tu membancuh ramuan jamu tu untuk diminum segera.
Satu gelas untuk aku dan satu gelas lagi untuk bini aku. Sambil tu aku beli lagi beberapa paket untuk di minum kemudian hari. Yang ini tongkat madura. Bagus untuk Ibu. Cara pake nya cuma cocok kat anu Ibu 15 minit sebelum ngentot. Nescaya anu ibu ketat dan biasa perah kontol bapak. Luarbiasa ni. Kata Wak tu pada bini aku. Tersengeh-sengeh bini aku bila mendengar keterangan Wak tu. Setelah membayar harga jamu-jamu tersebut dan sebelum beredar wak tu sekali lagi memberikan nasihatnya. Cuba malam ini keberkesanan jamu saya. Bapak sama Ibu bisa ngentot sampai pagi. Ini saya beri tangkal nikmat untuk Ibu “ gratis. Kalau ibu pakai nescaya daya seksual ibu bertambah baik dan bapak makin sayang. Langsung dipegangnya tangan bini aku lalu diikatnya tali tangkal tu di pergelangan tangan.
Kami mengucapkan terima kasih pada Wak dan terus masuk ke hotel. Aku lihat Wak tu tersenyum lebar sambil melambai-lambai kepada kami. Masuk ke bilik aku terus masuk bilik air untuk mandi. Bini aku membuka tv sambil duduk di sofa kepenatan. Suasana diluar sudah gelap dan oleh kerana dah makan tadi jadi malam ni khas untuk acara mengongkek saje lah piker ku. Keluar dari bilek air aku tengok bini aku dah telanjang bulat sambil membelek-belek tongkat madura yang di beli tadi. Kemudian diangkatnya sebelah kaki ke atas katil sambil menjongkok cuba nak menjolok tongkat madura tu ke lubang pukinya. Eh susah lah nak masuk, abang tolong jolokkan. Terus bini aku menelentang kat atas katil sambil mengangkang luas-luas. Cepat bang sambil menghulurkan tongkat madura kat aku. Lantas aku mencapai tongkat tu sambil membongkok merapatkan muka kat indah bini aku. Otomatik batang aku mencanak naik melihat pemandangan indah itu. Tangan kiri aku menguak bibir indah bini aku sambil pelan-pelan menjolok masuk tongkat madura sampai masuk habis “ aku kira adalah lebih kurang 5 inci tenggelam dalam lubang indah bini aku. Kemudaian aku rapatkan kaki bini aku yang terkangkang tadi. Biarkan dalam 5 minit kata ku sambil mengelap badan yang dah mula berpeluh-peluh.
Aku tengok bini aku memejamkan mata. Puting teteknya menegang dan mukanya berpeluh-peluh mungkin menahan rasa birahi yang teramat sangat. Konek aku tegang dengan urat-urat timbul. Aku belek-belek konek aku -lain macam pulak tegangnya, terasa besar semacam padahal konek aku cuma 6 inci aje panjangnya. Yang, mujarab betullah jamu Wak tadi. Abang dah rasa tak tahan nak menutuh ni. Bini aku kata cepatlah apa lagi “ keluarkan tongkat madura ni sambil di kangkangkan semula kaki nya. Aku pun terus menguak bibir indah bini aku sambil ku cuit-cuit biji indah. Mengeletek bini aku sambil berbunyi ah,ah ah. Aku tarik keluar tongkat madura pelan-pelan sambil ibu jari aku terus memainkan biji indah.
Pergi mandi dulu. Kata ku. Karanglah “ kita mainlah dulu balas bini aku “ dah tak tahan lah tu. Bini aku terus duduk di birai katil langsung menarik konek aku yang tegang semacam. Di kulumnya macam aiskrim. Lapar betul gaya bini aku ni. Hisapannya pun luarbiasa betul tak macam biasa. Kemudian bini aku menelentang semula dengan kaki terkangkang cepat bang “ jolok. Sebagai orang berpengalaman aku tak lah gelojoh sangat. Sambil melutut, aku jelirkan lidah menjilat biji indah. Pelan-pelan sekitar bibir pukinya lepas tu kat lubang yang ternganga tu. Uh ah uh ah bising betul mulut bini aku. Air indah nya mengalir banyak betul. Maknanya dah terlampau tak tahan la tu.
Aku teruskan jilatan maut dan tiba-tiba, bloop aku terasa macam di tolak keras. Aku tergolek langsung tersandar kat dinding bawah tepi katil. Aku tak boleh bergerak macam kena ikat dan tak boleh nak bersuara. Terkejut yang teramat sangat dengan apa yang berlaku. Sekeling bilik masih terang benderang dan bini aku masih terkangang di birai katil betul-betul depan mata aku. Dan aku masih tak boleh bergerak tersandar didinding telanjang bulat dengan konek masih tegang. Heran, aku dengar bini aku masih mengerang kuat kesedapan macam pukinya masih sedang kena jilat. Cepat bang jolok tak tahan uh. Ah uh ah keloh nya. Bang - nak terpancut ni, ah ah ah ah. Sah memang bini aku dah klimaks tu “ bergegar bontotnya dengan kaki macam menendang-nendang. Hebat sungguh.
Tapi siapa pulak yang menjilat bini aku sedangkan aku dibawah tak boleh bergerak. Tiba-tiba kaki bini naik keatas macam huruf V macam ada orang pegang. Uh uh pelan-pelan bang “ konek abang besar betul uh uh Aku tengok lubang bini aku tenganga besar ya amat macam ada botol oren masuk. Bibir pukinya bergerak-gerak macam mencengkam batang keluar masuk. Uh besarnya, sedap bang sedap. Bising betul mulut bini meracau-racau kesedapan. Enjut kuat lagi bang enjut ah ah ah ah Aku rasa suara bini aku boleh dengar sampai keluar bilek. Mau satu hotel ni dengar kot. Badan bini aku bergegar-gegar macam orang tengan menutuh. Katil berbunyi sedangkan cuma bini aku sorang atas katil tu. Tiba-tiba bulu roma aku berdiri lain macam “ hantu kut bisik hati ku.
Aku cuba bergerak tapi tak boleh. Kacau betul. Bini aku tengah main dengan hantu kot. Atas katil, bini menungging pulak. Botot lebarnya tepat mengadap muka aku. Lubang pukinya kembali terngaga besor betul. Bontotnya bergerak kedepan belakang macam orang tengah main doggy style. Uh uh ah aha sedapnya bang laju lagi laju lagi suaranya menggila. Kali ni bertukar posisi pulak “ bini aku mengangkang macam menunggang “ tentunya ada belali masuk dari bawah. Badannya mengenjut-ngenjut, payu dara melambung-lambung sambil suaranya meraung-raung kesedapan. Gila betul. Entah apa yang dipeluknya lepas tu mulut ternganga macam mengisap konek. Macam-macam pesen pulak aksi bini aku.
Aku cuma boleh tengok dengan mulut ternganga tapi konek aku masih keras tegang. Seronok pulak tengok bini aku macam tu. Main dengan mahkluk yang aku tak nampak tapi bini bertarung entah berapa kali dah di klimaks aku pun tak tahu. Akhirnya aku agak telah lebih sejam bini aku begitu dia meraung hebat tanda klimaks yang dasyat langsung dia tergolek terlentang senyap. Dua tiga minit aku rasakan macam dah tak ada apa-apa pergerakan diatas katil. Senyap aje. Tiba-tiba badan aku rasa boleh bergerak. Aku dah boleh bergerak “ lantas cepat aku bangun melihat di katil.
Bini aku terlentang terkangkang luas sambil mata tertutup. Mungkin tertidur kepuasan kot. Aku dekati bini aku sambil tangan memegang pukinya. Mak datuk lubangnya ternganga luas “ mesti lunyai dikerjakan dek hantu tadi. Badannya berpeluh-peluh lencun. belali aku masih keras, tak kan tak dapat apa-apa. Pelan-pelan aku menenggek atas bini aku. Ku masuk kan konek aku pelan-pelan. Mak ai longgarnya. Celaka betul hantu ni. Terok bini aku dikerjakannya. Aku rapatkan kaki bini aku biar lubangnya rapat sikit. Kemudian aku enjut pelan-pelan. Bini aku tersedar “ ish abang ni tak puas lagi ke. Aku tak peduli aku terus henjut lagi. Lubang indah nya lencun namun ada rasa lagi. Aku terus mengenjut. Kuat betul bang malam ni, bagus jamu Wak tadi kata bini aku sambil mata nya masih pejam. Lepas tu senyap langsung tertidur. Terkial-kial aku mengenjut kayu mati sampai akhir terpancut juga.
Aku menelentang terkelip-kelip. Dalam kepala otak seribu satu persoalan tentang kejadian tadi hinggalah aku terlena. Terjaga dari lena kira-kira dah subuh sebab kedengaran sayup-sayup suara azan. Bini aku pun terjaga. Kami berdua masih telanjang bulat dan konek aku tegang nak terkencing. Hu best lah malam tadi.. abang macam superman. Kata bini aku sambil membelai konek aku. Ai .. malam tadi besar semacam sekali ganda dari biasa. Yang ni kecik aje.. Ye ke.. awak nampak konek abang besar?. Balas aku. Malam tadi besar bang, saya isap pun tak muat dalam mulut. Abang pun saya tengok garang semacam “ badan macam hulk. He he he. Petang nanti kita cari Wak semalam “ beli lagi jamu dia bini aku menyambung.
Dalam hati aku mungkin Wak tu bela hantu raya yang boleh menyerupai aku. Itu sebab bini aku nampak yang menutuhnya malam tadi adalah aku sedangkan aku dah tergolek kat bawah tak boleh bergerak. Tak boleh jadi macam ni. Bini aku merangkak kat kangkang aku lalu di isap nya konek aku. Semangat jantan aku datang balik. Bini aku meyuakan bontotnya kat aku “ 69 style. Aku jilat biji nya “ mengeletek dia sedap. Terus menungging, bini aku mintak aku balun dari belakang. Aku pun tak buang masa, dah lah malam tadi cuma dapat sisa aje. Pagi tu kami main boleh tahan lama juga tapi bini aku tak berapa ghairah macam malam tadi. Mungkin dia rasa berbeza sangat. Tak perasan pulak yang dia klimaks ke tidak. Aku aje yang mengenjot semacam. Akhirnya kami terlelap semula sampai jam sepuloh pagi.
Kejadian malam tadi tak ku ceritakan pada bini aku. Takut dia terkejut. Nanti hysteria pulak , nahas jadinya. Cuma aku agak terganggu tak tahu nak buat macam mana. Bayangkan bini kena main orang lain “ sikit punya haru ke. Tapi terpaksa buat selamba aje lagipun tak luak pun lubangpuki bini Cuma aku takut bini aku tuntut kontol yang lebih besar lepas ni. Kat mana aku nak urut bagi besar? Kacau¦.
Lewat tengahari kami keluar ke Tanah Abang untuk shopping sebelum berangkat pulang esok. Sambil jalan-jalan bini aku cakap agaknya kontol orang indon besor-besor ye bang. Dia orang makan jamu, ilmu dia orang pun tinggi bab main ye ujarnya lagi. Aku cuma boleh jawab agaknye le.. Aku tengok muka bini aku merah semacam “ biasanya perempuan yang ghairah seksnya tinggi dan puas, muka dia orang ni berseri-seri. Aku tahulah “ kalau bini aku tak dapat kontol seminggu mukanya loyo semacam.
Sambil membeli belah bini aku sempat berpesan nak cari Wak semalam nak minum jamunya lagi. Ah¦ kacau dibuatnya. Dah mula ketagih la tu. Aku agak Wak tu memang bela hantu raya. Mungkin dah banyak bini orang dikerjakannya termasuklah mangsa terbarunya “ bini aku. Kalau dibuatnya lagi macam malam tadi “ macam mana ye? Tak terdaya aku memikirkan jalan penyelesaian. Teringat aku cerita tour guide kami sebelum ni, Indonesia adalah Negara mistik, banyak perkara pelek-pelek. Orang Indon ilmu batin dia orang memang hebat. Itu sebab Negara ini umatnya banyak lebih 100 juta orang. Dia orang , orang susah dah tentu kurang aktiviti social lain. Jadi nak ngisi masa lapang “ ngongkek aje keja dia orang. Tu yang banyak anak.
Lewat petang kami pulang semula ke hotel. Bini aku tak sabar-sabar nak jumpa Wak jamu tu. Lega aku bila Wak hantu raya tu tak ada petang tu. Tak meniaga kot atau takut aku belasah. Bini aku macam tak puas hati, di tanyanya pada penjaja lain mana pegi Wak jamu tu. Mereka semua jawab tak tau. Masam muka bini aku bukan kepalang. Kami masuk ke bilik dan bini tak ada mood nak berbual. Aku biarkan saja dan dalam hati aku suka bukan kepalang- nasib baik¦ lega. Bini aku duduk disofa sambil nonton tv dan aku membuka pakaian nak mandi. Yang jom mandi. Abang mandi lah dulu jawab bini aku. Aisehmen tak da can lah nak berseronok.
Keluar dari bilek mandi aku tengok bini aku dah tak ada dalam bilek. Mana pulak pegi nya. Cepat-cepat aku pakai seluar pendek, tiba-tiba pintu terbukak. Bini aku masuk. Hah pegi mana tanya ku. Turun ke bawah mana tau Wak jamu ada ujarnya tapi tak ada lah bang. Tak best lah macam ni rungutnya lagi. Sepanjang malam tu kami cakap banyak. Bini aku sibuk berkemas “ besok nak balik. Mata aku pun dah mula ngantuk “ jom tidur ajak ku. Bini aku pun menanggalkan t-shirt dan kain sarongnya. Biasa lah bini aku kalau tidur memang bogel habis. Seluar dalam pun tak pakai. Aircond pun tak berapa sejuk jadi bini aku menelentang atas katil tak pakai selimut. Sambil digaru-garu pukinya. Nak kontol ke? tanya ku. Bini aku diam aje tak ada respond. Tangan nya merayap kat kontol aku “ di kocok-kocok nya. Mencanak naik kontol aku. Apasal kecik aje? Rungut bini aku. Cis.. tercabar kelakian aku. Terus aku berpusing membelakangkan bontot aku . Merajuk konon.
Kepala otak aku masih terbayangkan aksi-aksi malam semalam. Aku menelentang balik tak boleh nak lelap. Aku pejamkan mata. Tiba-tiba aku rasa badan aku macam di tindih, aku tak boleh bergerak¦ sesak nafas aku . Aku cuba menjerit nak panggil bini aku¦ suara pun tak keluar. Bulu roma aku tegak berdiri --- his.. datang lagi ke hantu semalam? Aku dengar suara bini aku mendesah. uh..uh¦ah Aku tengok kakinya terkangkang luas. Jilat lagi bang bila pulak aku jilat pukidia???? Bontot dia terangkat-angkat.. Cilaka hantu raya jilat bini aku ni. Tiba-tiba bini aku menungging “ bontot nya mengadap kat aku. Lampu bilek masih terang benderang jadi memang jelaslah aku tengok pukinya. Dahlah bontot lebar, dengan bulu berselirat tak pernah cukur, bontotnya menggelitik keatas kebawah. Lubangnya ternganga luas macam ada senjata tumpul yang masuk. celepok¦ celepok bunyinya. Mesti konek hantu raya yang tengah menghunjam pukibini aku. Meraung-raung bini aku kesedapan. besornya¦ sedap bang sedap. Lagi bang lagi uh”uh”uh ahhhhhhh¦
Bising betul suara bini aku. Aku takut orang kat luar bilek boleh dengar. Malu aku. Kali ni tukar pesen pulak¦ bini aku terapung diudara.. tangannya macam memeluk seseorang, kaki pulak bersilang macam bersila mengepit sesuatu. Mesti Hantu Raya tu dokong bini aku “ main berdiri pulak tu. Kepala bini bergoyang-yang kebelakang sambil bontot maju mundur. Gunung papayanya melambung-lambung. payu dara bini ku memang boleh tahan besarnya. Putih melepak masih tegang. Puting hitam tegang besar macam jari kelingking. Merintih-rintih bini aku. Sedap lah tu. Katil bergoyang-goyang kriut¦kriut bunyi nya. Kemudian bini aku berdiri pulak menghadap dinding. Di tonggekkan bontotnya yang dah sedia tonggek tu, sebelah kaki terangkat, tangan menumpang dinding. Bontot tonggeknya bergerak depan belakang macam kena sodok¦ Ish ish asyik sungguh pemandangan. Kontol aku tegak keras semacam. Aku pulak yang syok.. tapi masih tak boleh bergerak.
Kali ni aku tengok macam-macam aksi pulak lebih hebat dari semalam. Menelentang , menelangkup, mengiring, menungging, menunggang cakap aje apa pesen. Semua ada. Untuk sekian lamanya aku cuma dapat melihat. Akhirnya selepas satu jeritan klimaks yang cukup agung bini aku senyap terlentang terkangkang diam. Aku tak tahu berapa kali dia klimaks tak sempat nak kira. Seketika kemudian aku dah boleh bergerak. Hatu raya tu mungkin dah belah. Puh lega¦ Satu pean mistik yang tak pernah ku bayangkan selama ini. Menakutkan, seram tapi syok pun ada.
Pelan-pelan aku duduk¦ termangu-mangu. Bini aku dah berkeroh tidur.. mulut ternganga sikit. Puas, penat lah tu. Cadar berselerak bantal selimut entah kemana, macam baru kena tsunami. Hebat. Aku jolok jari telunjuk dalam pukinya. Mak ai longgarnya lencun, tapi tak ada pulak macam air mani lelaki. Mungkin hantu raya tak ada air mani. Nasib baik.. kalau tidak bunting bini aku dapat anak hantu raya. Aku jolok-jolok tak rasa apa pun. Aku angkat bontotnya sambil membelek “belek pukibini aku. Aku tengok lubang jubor ternganga merah menyala. Cilaka .. hantu ni jubur bini aku pun ditalanya. Cis.. aku pun tak pernah dapat selama ni. Dia pulak yang rasmikan burit bini aku. Terkejut aku menengok pemandangan ini. Dua-dua lubang bini aku menganga luas. Ada bau taik sikit. Alamak.
Aku bangun ke bilek air membasahkan towel. Aku lap pukinya dan jubur bini aku. Sambil aku belek-belek bibir pukinya. Berserabut bulu indah. Ku ambil pisau cukur, aku lapik bontotnya dengan towel. Bini aku masih tak sedarkan diri. Pelan-pelan aku cukur bulunya. Bulu kat kat tepi jubur pun aku cukur. Ha..hah..ha dah botak. Licin tapi merah merah lebam kena balun dek hantu raya. Aku tengok jam dah pukul 1 pagi. Hish lama betul bini aku sontot. Padan lah dia tidur tak sedar diri. Kena cukur pun tak tahu.
Tiba-tiba aku terpandang tali tangkal kat tangan bini aku. Tangkal yang diberi oleh Wak jamu kelmarin. Mesti jampi wak dengan tangkal ni yang dah menoda bini aku. Pelan-pelan aku tanggal tangkal tu. Ku ambil lighter lalu ku bakar tangkal tu dalam bilek air. Cis mengapa aku tak tersedar akan tangkal tu. Mesti diguna-gunakan bini aku dengan tangkal ni. Celaka.
Naik semula ke katil aku cium-cium pukibini aku. Sedap baunya. Aku ludah-ludah lubang juburnya. Selama ni aku mintak tak dapat jadi malam ni mesti aku nak juga. Aku lipat kaki bini aku keatas. Aku masukkan batang aku pelan-pelan kat jubur dia. Hem¦ masih ketat. Aku enjut pelan-pelan.. sedap oooh. Aku enjut dan enjut akhirnya terpancut aku. Memang sedap. Padanlah orang suka main dengan bapok. Main jubur sedap rupanya. Aku padam lampu bilek langsung merebahkan badan sebelah bini. Langsung tertidur.
Pagi aku terjaga.. bini aku menumbuk-menumbuk kat badan aku. Apa-hal, apa hal aku terkejut. Abang, main burit saya mlam tadi berdosa tau bang muka bini aku menyinga semacam. Aik.. malam tadi awak tak marah pun.. suka lagi ada aku jawab balik. Ye ke bang¦ abis tu bulu dah habis botak ni abang punya kerja kan! jawab balik bini aku dengan nada yang reda sikit. Awak yang suruh cukur “ tak ingat ke aku sergah dia balik. Ye ke.. tak ingat lah bang. Aku ketawa geli hati. Sakit tau jubur orang, lain kali main kat depan aje, belakang no entry “ abang jahat kata bini aku. Sambil jalan terkengkang-kengkang masuk ke bilek air bini aku merungut-rungut entah apa yang di sumpahnya.
Mungkin dia lupa apa berlaku malam tadi. Mungkin tangkal tu dah aku bakar “ dia tak tahu apa-apa.
Kami pun cepat-cepat bersiap. Sebentar lagi kenderaan ke Airport akan menjemput kami. Sambil berjalan ke Lobby aku peratikan bini aku jalan masih mengengkang. Burit sakitlah, cipap gatal-gatal pulak sebab tak ada bulu bisik bini aku. Aku cuma boleh tersengeh aje. Selamat siang ibu, bapak sapa dua orang budak hotel berselisih dengan kami. Wah meriah sekali tadi malam ya pak !. bisik budak hotel tu kat aku. Aku cuma boleh tersenyum tersipu-sipu. Mungkin malam tadi mereka dengar suara bini aku meraung kena balun dek hantu raya.
24 notes · View notes
extenler · 2 years
Text
Birthday Wishes
Tumblr media
“Aku ambil baju ganti, sepatu, sama gear box-ku dulu ya sebentar. Kamu mau ikut apa tunggu aku di sini? Ikut aja yuk,” cerocos Orion panjang lebar usai memarkirkan mobil di basement apartemennya.
“Ri.”
Gumaman pelan Orion berikan pada Hazel sebagai tanggapan. Sembari melepas sabuk pengaman, dia menoleh ke sampingnya, tempat Hazel sedari tadi duduk manis di bangku penumpang.
“Apa? Kena — ”
“Happy birthday.” Kalimat Orion sebelumnya terjeda oleh ucapan selamat ulang tahun spontan dari Hazel, lengkap dengan kecupan singkat di bibirnya yang juga bersamaan dia terima.
Selagi Orion memproses keadaan, dia sudah lebih dulu disambut senyuman manis favoritnya sejak dua tahun lalu. Meski keadaan mobilnya kini minim penerangan, semua itu sudah cukup baginya untuk dapat melihat jelas wajah cantik dan berseri milik Hazel.
Tawa kecil lolos dari bibir Hazel. Mungkin gadis itu geli akan tampang konyol yang masih saja Orion tunjukkan lantaran kaget.
Belum sempat dia mengucapkan sepatah kata, Hazel kembali mencium bibirnya. Kali ini, meski singkat, Orion bisa merasakan lembutnya bibir yang dipoles dengan pewarna bibir merah muda itu.
“Selamat ulang tahun, ya,” ujar Hazel, mengulang ucapannya. “I know you must forget about your birthday, kan? Makanya kamu malah santai ngajakin aku ke Bandung. Mana tiba-tiba udah jemput di depan rumah lagi.”
Pukul enam pagi tadi, Orion memang sengaja datang ke rumah Hazel. Tujuannya tentu saja sesuai dengan apa yang dikatakan Hazel barusan. Padahal, acara mendadak mereka ke Bandung pun hanya sekedar untuk mengantar Hazel ke salah satu toko buku impor yang sedang diskon besar-besaran. Tapi itu pun, tidak banyak yang bisa Hazel dapatkan karena ternyata tak banyak pula buku yang menarik perhatiannya. Ujung-ujungnya, mereka berdua hanya mampir sejenak ke toko buku lain, makan di salah satu restoran kesukaan Orion, membeli cheesecake yang jadi kue favorit Hazel di cake shop rekomendasi Selena, lalu berkeliling Bandung sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang berhubung jam sepuluh malam nanti Orion harus berangkat ke Bali untuk mengisi salah satu event musik esok hari bersama rekan satu band-nya.
Hazel yang sebelumnya sudah tahu akan jadwal Orion, terang saja sempat menolak agenda perjalanan dadakan tersebut dan mengatakan kalau mereka bisa pergi lain waktu. Lagi pula, kemarin malam Hazel hanya bicara tanpa betul-betul ingin permintaannya untuk dituruti. Tapi sayangnya, Orion tetaplah Orion. Dia akan selalu konsisten menepati ucapannya, apalagi untuk segala hal yang berhubungan dengan Hazel. Selagi dia memang punya waktu luang di samping segala kesibukannya, dia pasti akan menyempatkan dirinya untuk berusaha memenuhi apa pun yang gadis itu inginkan.
“Thank you for always being such a wonderful person in this life. My boring life, to be precise,” koreksi Hazel sembari terkekeh geli.
Setelahnya, Hazel memberikan kecupan lain di pipi kanan Orion. “And thank you for making me feel loved every single day.” Giliran pipi kirinya yang mendapatkan kecupan dari Hazel. “This one is for the endless things you do to me, even if you don’t realize it.”
Orion tak lagi memasang tampang kaget nan konyolnya. Sekarang wajahnya sudah berseri-seri dengan senyuman lebar khasnya. Terutama ketika Hazel mencondongkan tubuhnya untuk mencium keningnya selama beberapa detik.
“Wishing you have the happiest birthday today, even if you have to drive from Jakarta to Bandung terus balik lagi ke Jakarta cuma buat nemenin aku cari buku habis itu jalan-jalan nggak jelas padahal kamu masih ada jadwal besok.” Hazel memasang muka cemberut tak enak selama beberapa saat saat mengutarakan hal tersebut. Tapi sedetik kemudian senyum simpulnya lekas kembali. “I love you in ways I never knew were possible and I hope that never changes.”
Setelahnya, meski senyuman tetap terpatri di wajah tampan miliknya, Orion masih belum membuka mulutnya untuk membalas semua kalimat yang Hazel lontarkan. Tak berapa lama, Hazel segera sibuk berbalik mencari sesuatu di dalam tas yang dibawanya.
“I have something for you!” seru Hazel sembari berkutat dengan tote bag putihnya. “Mana ya…”
“Hazel,” panggil Orion pada akhirnya.
Kontan saja Hazel mendelik galak ke arahnya. Orion tahu kalau pacarnya itu tidak suka setiap kali nama depannya dipanggil dengan benar olehnya. Menurut Hazel, setiap kali Orion memanggilnya seperti itu, artinya Orion sedang marah padanya.
"Panggil kayak biasa aja jangan — ”
“Instead of a gift, can I have a kiss?” Orion menyela ocehan Hazel.
“Right here? Right now?”
Sementara Orion mengangguk singkat, Hazel malah memasang tampang bingung dan serba salah. Seolah lupa kalau beberapa saat lalu dirinyalah yang berinisiatif untuk menghujani wajah Orion dengan kecupan lembutnya.
Orion sempat terkekeh geli sewaktu melihat Hazel melirik ke kiri dan kanan, memastikan kalau keadaan parkiran basement tersebut sepi, sebelum akhirnya menyetujui permintaannya. “Okay.”
Kedua tangan Orion segera menangkup pipi Hazel. Ibu jarinya bergerak untuk mengusap lembut kulit wajah gadis itu. Tanpa mau membuang banyak waktu lagi — berhubung Orion masih cukup sadar kalau dia harus segera mengambil barang-barangnya dan mengantar Hazel pulang sebelum berangkat ke Lucid Records, dia pun segera mencium lembut bibir Hazel. Sebuah senyuman muncul di bibirnya saat Hazel membalas ciuman tersebut.
Kissing has never been so addictive for him before. But since he tasted her sweet lips two years ago for the first time, it really felt different. Especially when his heart always feels so full of love every time he kisses her. And he knows that she feels the same, too. That’s why it’s so addictive for him. So perfect, and of course, amazing.
“Could we go upstairs and kiss all night? I don’t wanna go to Bali right now,” bisik Orion ketika menyudahi ciuman tersebut.
Hazel hanya menanggapinya dengan tawa geli. “Nggak boleh gitu, tau? Itu kan kerjaan kamu, jadi kamu harus tanggung jawab dong. Plus, kamu juga udah janji mau pulangin aku ke rumah, bukannya diculik ke apartemen kamu.”
Decakan sebal lolos dari bibir Orion. “Janjinya nggak bisa aku tarik, ya?” Hazel menggeleng cepat. “Damn it,” rutuk Orion bercanda. “Okay, then,” sambungnya setelah beberapa saat, “I’ll make another promise.”
“Apa tuh?”
“I’ll kiss and hug you all night when I get home.”
Orion langsung mendapat hadiah tinjuan ganas dari Hazel. “Apa-apaan janjinya gitu?!” protes gadis itu dengan nada galak yang Orion pun tahu hanya candaan semata, sekaligus salah satu bentuk dari rasa salah tingkahnya.
“What’s wrong with that? Don’t you like my lips’ taste? Aren’t they taste like cherry?” goda Orion iseng sembari menaikkan sebelah alisnya dan sedikit menelengkan kepalanya.
Dalam penerangan yang seadanya itu, terlihat jelas kalau pipi Hazel bersemu merah. Sekarang, bukan tinjuan lagi yang Orion dapatkan, tapi wajahnya yang didorong kasar oleh Hazel.
Buru-buru Orion menangkap pergelangan tangan Hazel, dan dalam satu gerakan cepat, dia sudah menggenggam tangan kanan gadis itu. Orion pun kembali menyapukan bibirnya, kali ini pada buku-buku jari Hazel. Matanya terpejam selama beberapa detik saat melakukan hal tersebut.
Saat dia membuka matanya, Hazel tengah menatapnya. Masih dengan wajahnya yang memerah karena malu.
“I can’t promise you everything, but I guarantee my feelings for you will never change, Radella. Never.”
Sorot mata Orion berubah serius ketika mengucapkan kalimat tersebut. Dia sadar, mungkin saat ini dia terdengar seperti seorang pembual yang mengucapkan hal tersebut hanya karena sedang merasa bahagia dan dimabuk perasaan cinta yang menggebu-gebu. Tapi, Orion sungguh-sungguh akan ucapannya. Meski tidak ada yang tahu masa depan akan seperti apa, dia sudah lebih dulu mendedikasikan seluruh hatinya untuk perempuan yang seringkali menjadi inspirasi dan memenuhi hampir seluruh halaman songbook miliknya.
Senyuman manis beserta lesung pipi samar muncul di wajah Orion. “I hope I’m good enough for you to stay with me. So that I don’t have to worry about you changing your feelings for me one day. That’s my only wish for my birthday.”
“Are you kidding me?” balas Hazel spontan. Segera ditanggapi dengan kedua alis Orion yang berkerut. “Bukannya aku yang harusnya ngomong gitu? Kamu yang dikelilingin banyak orang yang lebih sempurna dari aku, jadi harusnya aku yang khawatir karena hal itu.”
“Don’t be.” Orion mengeratkan genggaman tangannya. Begitu pula dengan jemarinya yang tak henti mengusap punggung tangan Hazel. “They are not you. I don’t want them. I only want you. The one and only Radella in my life.”
“Okay, that’s it.” Hazel menarik paksa tangannya dan bergegas membuka pintu mobil Orion. “Stop this cheesy conversation karena kamu harus buru-buru ambil barangmu kalau nggak mau didemo semua orang terutama Daniel.”
Sembari terkekeh, Orion pun lekas mengikuti pergerakan Hazel untuk keluar dari mobil. Ketika mereka menunggu lift, Orion kembali menggenggam tangan Hazel, seakan takut kalau-kalau gadis itu akan pergi begitu saja ketika lepas dari pengawasannya.
“Wanna hold your hand,” sahut Orion jujur saat Hazel memprotes karena tangannya digenggam terlalu erat.
“You’re gonna break my wrist, Orion.”
“Nggak bakalan.” Orion terkekeh dan menuntun Hazel masuk ke dalam lift.
“Nih.” Sebuah notebook berwarna putih — persis dengan songbook miliknya — disodorkan oleh Hazel menggunakan tangannya yang bebas. “Terakhir aku liat songbook kamu udah mau habis, jadi ini aku beliin yang baru.”
Orion menyambut notebook tersebut dengan tampang berseri-seri. “Makasih ya,” ujarnya. “Gonna use this to write a lot of love songs for you.”
Kedua bola mata Hazel yang merotasi malas membuatnya tertawa. “Dasar musisi!”
Tawa Orion pun langsung meledak mendengar ejekan tersebut. Genggaman tangannya pindah menjadi rangkulan pada pinggang Hazel.
“You have no idea how much I love you, Radella.”
“Oh, shut up, Genio. I know that cause you'll start writing a song about me right after this.”
“Bingo,” tukas Orion bangga dengan cengiran lebarnya, berikut ciuman singkat yang dia berikan pada pucuk kepala Hazel. “I love you, so fucking much.”
134 notes · View notes
1stsummer · 9 months
Text
BOOKS
Tumblr media
WANT TO READ
Seaside (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
The Midnight Library (Matt Haig)
Black Showman dan pembunuhan di Kota Tak Bernama (Keigo Higashino)
Di Tanah Lada (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
Jakarta Sebelum Pagi (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
White Wedding (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
Kita Pergi Hari Ini (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
Tiga Dalam Kayu (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
Laut Bercerita (Leila S. Chudori)
The Poppy War (R.F. Kuang)
Befofe The Coffe Gets Cold (Toshikazu Kawaguchi)
Keajaiban Toko Kelontong Namiya (Keigo Higashino)
Dollagot : Toko Penjual Mimpi (Lee mi Ye)
The Turn Of The Screw (Henry James)
The Seven Husband of Evelyn Hugo (Taylor Jenkins Red)
Pasta Kacang Merah (Durian Sugekawa)
Six of Crows (Leigh Bardugo)
The Little Book of Sloth Philosophy (Jennifer McCartney)
Norwegian Wood (Haruki Murakami)
Resign (Almira Bastari)
Rumah Lebah (Ruwi Meita)
Gadis Kretek (Ratih Kumala)
Persuasion (Jane Austine)
The Alchemist (Paulo Coelho)
Pemetik Bintang (Venerdi Handoyo)
Atomic Habits (James Clear)
CURRENTLY READING
Babel (R. F. Kuang)
If You Could See The Sun (Ann Liang)
Six Crimson Cranes (Elizabet Lim)
The Song Of Achilles (Madeline Miller)
A Little Princess (Fances Hodsgon Burnett)
Restore Me (Tahereh Mafi)
Kapan Nanti (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
You'd be Home Now (Kathleen Gasglow)
Girl Who Feel Beneath the Sea (Axie Oh)
A Good Girl Guide To Murder (Holly Jackson)
Crime And Punishment (Fyodor Dostoyevsky)
Days at the Morisaki Bookshop (Satoshi Yagisawa)
This Time Its Real (Ann Liang)
Sapiens (Yuval Noah Harari)
This is how You Lose The Time War by Amal el Mohtar and Max gladstone.
The Midnight Library by Matt Haig
FINISHED
Percy Jackson series (Rick Riordan)
Harry Potter series (J.K Rowling)
Normal People (Sally Rooney)
Auntumn In Paris (Ilana Tan)
Pride And Prejudice (Jane Asuten, Anna Quindlen)
A Brief History of Time (Stephen Hawking)
Dunia Sophie (Jostein Gaarder)
All The Light We Cannot See (Anthony Doerr)
The Star are Fire (Anita Shreve)
Mitologi Nordik (Neil Gaiman)
if He Had Been With Me (Laura Nowlin)
It Ends With Us (Collen Hoover)
Seperti Dendam Rindu Harus di Bayar Tuntas (Eka Kurniawan)
A Monster Cells (Patrick Ness)
Almond (Sohn Won Pyung)
Tarian Bumi (Oka Rusmini)
Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam (Dian Purnomo)
Progressnya Berapa Persen? (Soraya Nasution)
Simmer Down (Sarah Smith)
Semesta Cerita Kita (Ruth Pricilia Angelina)
Memor Marla (Safira Haspari)
Shatter Me Series (Tahereh Mafi)
Addicted To You (Krista Richie)
Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau (M. aan Mansyur)
The Little Prince (Antoine de Saint Exupery)
The Picture of Dorian Gray (Oscar Wilde)
The Old Man Eating Alone (Howard Pearlstein)
Blink The Power of Thinking without Thinking (Malcolm Gladwell)
Reason To Stay Alive (Matt Haig)
Wonder (R. J. Palacio)
Open Water (Caleb Azumah Nelson)
Rumah Jadah (Royyan Julian)
We Should All Be Feminims (Chimamanda Ngozi Adichie)
The Devotion of Suspect X (Keigo Higashino)
Malice (Keigo Higashino)
Tumblr media
9 notes · View notes
spitfiremai · 1 year
Text
Mai's list of books.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
———
Finished.
Gadis Kretek (Ratih Kumala)
Rumah Lebah (Ruwi Meita)
Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari)
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (Eka Kurniawan)
The Tokyo Zodiac Murders (Soji Shimada)
This Is Me Letting You Go (Heidi Priebe)
Resign (Almira Bastari)
Melbourne Wedding Marathon (Almira Bastari)
Dear Evan Hansen (Val Emmich)
Norwegian Wood (Haruki Murakami)
After Dark (Haruki Murakami)
Colorless Tsukuru Tazaki and His Years of Pilgrimage (Haruki Murakami)
Once Upon A Broken Heart (Stephanie Garber)
Women Don't Owe You Pretty (Florence Given)
Asmaraloka (Arata Kim)
Game Over (Valerie Patkar)
Seaside (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
The Poppy War (R.F. Kuang)
Aroma Karsa (Dee Lestari)
On reading.
The Midnight Library (Matt Haig)
The Little Book of Sloth Philosophy (Jennifer McCartney)
Men Without Women (Haruki Murakami)
Catatan Harian Menantu Sinting (Rosi L. Simamora)
Jakarta Sebelum Pagi (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
Unread.
A Lady in Disguise (Georgette Heyer)
That Camden Summer (Lavyrle Spencer)
The Secret Garden (Frances Hodgson Burnett)
Mrs. Dalloway (Virginia Woolf)
The Rules of Magic (Alice Hoffman)
Practical Magic (Alice Hoffman)
The Stars We Steal (Alexa Donne)
Di Kaki Bukit Cibalak (Ahmad Tohari)
Perempuan yang Menangis Kepada Bulan Hitam (Dian Purnomo)
A Love Like This (Ayu Riana)
Love Me, Leave Me (Ida Ernawati)
Progressnya Berapa Persen? (Soraya Nasution)
Harga Teman (Debora Danisa)
The Name of The Game (Adelina Ayu)
Penaka (Altami N.D.)
Laut Bercerita (Leila S. Chudori)
Alamanda dan Sihir yang Berujung Salah (Nellaneva)
Nonversation (Valerie Patkar)
The Arson Project (Akaigita)
Ephemera (Akaigita)
The Infinite Quest (Fino Y.K.)
Cantik Itu Luka (Eka Kurniawan)
Di Tanah Lada (Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie)
Ganjil Genap (Almira Bastari)
Omen (Lexie Xu)
Dia, Tanpa Aku (Esti Kinasih)
Circe (Madeline Miller)
Cat Stories (James Herriot)
A Tale of Two Cities (Charles Dickens)
Cannery Row (John Steinbeck)
The Grapes of Wrath (John Steinbeck)
If You Could See The Sun (Ann Liang)
Persuasion (Jane Austen)
Pierre and Luce (Romain Rolland)
Serpent and Dove (Shelby Mahurin)
The Devotion of Suspect X (Keigo Higashino)
The Sisters of Winter Wood (Rena Rossner)
To Kill A Mockingbird (Harper Lee)
Funny Feelings (Tarah Dewitt)
Adult Children of Emotionally Immature Parents (Lindsay C. Gibson)
Getting Past Your Breakup (Susan J. Eliott)
———
The list will be updated every week.
19 notes · View notes
alrafikri · 7 months
Text
Blessing in Disguise
Blank, tatapan kosong dengan pikiran yang penuh riuh ke arah laptop. Memandang kosong dengan jantung yang terus berdetak tidak karuan ke arah chat web apps berbentuk clover empat warna, bernama Slack. Itulah gambaran seseorang yang sedang ditabrak truck masalah tapi tidak isekai.
Ini pengalamanku beberapa saat yang lalu, ketika aku membuat kesalahan yang membuat semua orang cranky di hari jumat yang suci. Untungnya masalah itu bisa dilewati dengan baik, dan sekarang bisa jadi candaan dalam kalimat “namanya juga newbie”.
Anyway, kesalahannya simple sebenarnya, tapi dampaknya cukup luas. Salah satu protal data di eFishery, metabase or bi-dash your choice, kala itu sedang dirapikan oleh tim data governance, aku adalah salah satu membernya. Agak cukup teknikal dan ribet apabila dijelaskan, tapi, waktu itu karena pikiran polos dan experimentalku, banyak orang yang akhirnya tidak bisa membuka beberapa data di pagi hari.
Jam 9.30, masalah mulai terlihat berdatangan. Slack dari berbagai pihak muncul bertubi-tubi, via DM, #bi-platform-support, dan channel internal data. Kalimat-kalimat cranky muncul di antara chat-chat itu, “ya ampun”, “astaga”, “loh”, “minta maaf sana”. Waktu itu ada berita kalau suhu di Jakarta sedang panas-panasnya, tapi yang aku rasakan hanya tremor di tangan dan ruangan dingin yang mencekam. I messed up, huh.
Dengan dada yang sedikit sesak, waktu itu aku mencoba menenangkan situasi dulu sambil memutar otak, mencari tahu bagaimana cara mengembalikannya. Tapi apalah daya seorang newbie yang paling junior di tim data, kita belum ada ‘power’ untuk bahkan menenangkan situasinya. Dari yang awalnya hanya segelintir pemeran, lama-lama situasinya naik hingga menjadi bahasan panjang.
Sampai suatu ketika, “semangat tim data governance!”, “semangat data gov”, “semangat mas”, mulai muncul di DM atau di thread yang sedang ramai itu. Di kala situasi yang sedang panas dan saling mencoba menyalahkan satu sama lain, masih ada beberapa pemeran yang penuh belas kasih dan rasa empati yang tinggi. Dang. I’ll never forget you all.
Setelah beberapa saat, teammates juga mulai ikut berpartisipasi, ada yang mencoba defensif dan menghilangkan persepsi menyalahkan, ada yang mencoba mencairkan suasana dengan bercanda, dan ada juga yang take the blame for it. Beberapa di antaranya adalah tim data engineering, Bang Khairidda & Mas Rifan. That’s a good manager for you. Bare minimum menjadi seorang manager yang gokil adalah take the blame untuk kesalahan bawahannya.
Kala itu juga, di tengah situasi penuh ancaman, tiba-tiba muncul oasis dan safe space dari dukungan yang diberikan oleh semua orang. Situasi yang awalnya terasa tanpa jalan keluar, tiba-tiba hilang. Memang benar kata orang, semua itu tergantung perspektif, dan kondisi itu banyak dipengaruhi oleh pikiran. Cool your head first.
Dari situ aku bersyukur, aku jadi tahu kalau aku berada di tim yang baik, tim yang selalu backs me up di segala hal yang terjadi. Relasi-relasi yang dibentuk tidak pernah sia-sia, dan mungkin bisa menjadi senjata tidak terduga di saat kamu membutuhkannya.
Anyway, untuk masalahnya, seperti yang aku bilang tadi, itu masalah simple. Jadi, sebelum adzan jumat dikumandangkan, semua masalah telah terselesaikan, dan kita bisa mulai mendengarkan khutbah Jumat dengan tenang. Thank God it’s friday.
4 notes · View notes
anisahmahar · 11 months
Text
Tak Ada yang Kebetulan
Rabu malam, 17 Mei 2023. Saat itu aku berpamitan pada Ayah dan Ibu untuk pergi ke Jakarta. Rencana perjalanan sudah ku siapkan. Hendak ke mana, bertemu siapa, insyaAllah sudah ada gambaran. Tentunya sudah ku rencanakan jauh-jauh hari. Agenda utama ke Balai Sarbini, lalu kunjungan ke Rumah Iqra Insani, mengunjungi beberapa lokasi bersejarah, dan silaturrahim. Sebelum berangkat, alhamdulillah dimudahkan untuk menyiapkan perbekalan, menyelesaikan tugas-tugas dan iseng mendaftarkan Ayah Ibu ke KBIH. Biar ga ada tanggungan, pikirku sederhana.
Qadarullah, masyaAllah tabarakallah. Allah Maha Baik. Rencana Allah ternyata lebih baik lagi. Malahan, sangat baik. Di saat masih perjalanan naik kereta ke Pasar Turi, tiba-tiba ada pesan masuk. Dari Admin. Pembicaraan yang santai itu ternyata berujung pada hal yang membuat deg-degan.
"Minta tolong hari Jumat, 19 Mei 2023 ke kantor kemenag untuk membuat surat pernyataan."
Surat pernyataan? Seperti apa templatenya? Kenapa memangnya? Di kepalaku muncul banyak pertanyaan.
Allahu akbar.
Saat itu, aku baru tahu kalau Ayah dan Ibu masuk kuota cadangan. Pun juga keluargaku. Baru tahu kalau estimasi keberangkatan dimajukan. Mendadak rencana perjalananku berubah. Saat itu juga, prioritas utama yaitu menemani orang tua. Harus cepat pulang, padahal baru berangkat.
Segera ku alihkan tiket. Fix! Akhirnya, pagi tiba di Jakarta, malamnya langsung bergegas pulang. Tidak jadi menginap. Qadarullah lagi, eh ternyata Sabtu pagi terjadwal kerja. Pemberitahuannya juga mendadak sekali. Untungnya, aku sudah tiba di rumah Jumat pagi. MasyaAllah. Tabarakallah.
...
Ya Rabb, kami penuhi panggilanMu. Ya Allah, kami datang. Bismillah, semua bisa atas izinMu, Ya Rabb. Demikianlah satu keyakinan yang terus digelorakan dalam hati.
Entahlah, bagaimana caranya Allah yang melunasi biaya tambahan untuk 2 orang hanya rentang 1 hari. Entahlah, bagaimana caranya Allah memudahkan untuk melengkapi berkas ke sana ke mari. Di tengah keterbatasan kami, entahlah tiba-tiba semua dicukupi.
...
Alhamdulillah, tsumma alhamdulillah. Dzulhijjah yang dinanti telah datang. InsyaAllah, beberapa hari lagi, orang tua akan berangkat ke tanah suci, bumi yang diberkahi. MasyaAllah, tabarakallah. Jika Allah telah berkehendak, jadilah maka jadi.
Mohon keikhlasan dari teman-teman untuk saling mendoakan. Mohon dibukakan pintu maaf agar dimudahkan segala urusan. Dikuatkan langkah-langkah ke depan. Semoga Allah membalas segala kebaikan teman-teman dengan hal yang lebih baik. Aamiin....
(Ditulis sepulang kerja dari Sumenep. Sebagai kenang-kenangan perjalanan, perjuangan, dan tanda kasih sayang Allah yang tak terhingga)
24.05.23
15 notes · View notes
yasmijn · 1 year
Text
Romanticizing pieces of NL
Tadi pagi mendung di Jakarta Barat (mepet Selatan). Langit abu-abu penuh awan, sedikit rintik, dan hawa tidak panas. Sebenarnya suasananya muram, tapi waktu aku naik ojek ke kantor sambil lihat langit, aku kayak lagi lihat langit familiar di Belanda. Negara dengan cuaca labil (kadang mereka sendiri suka bilang kalau di Belanda itu you’ll experience four seasons in a day). Tapi sering tiba-tiba berawan, berangin. Ya kayak langit tadi pagi. Rasanya jadi pengen ngecek Buienradar.
Hari Minggu kemarin main ke IKEA Kota Baru Parahyangan sama Mama. Waktu mulai masuk area display, aku kayak lagi ada di IKEA Olof Palmestraat. Tempatku nyari kotak bekel - karena jadi mahasiswa duit ngepas maka tiap hari harus banget bawa makanan sendiri ke kampus untuk nanti di-microwave. Tempat aku dan teman-teman bela-belain naik sepeda di hari Minggu pagi hari karena waktu dulu masih ada 1 euro breakfast yang isinya telur, croissant, butter, dan hot drink. Tempat melipir ketika mulai berganti musim karena harus beli printilan ini dan itu.
Waktu pertama kali mampir ke McD Joglo dan nyobain mesen pake mesin self service, ya rasanya sama aja kayak lagi mesen McD di Eropa. Pencet-pencet menu sendiri, bayar sendiri (ya walau kartunya harus dicolokin ke card reader dan nggak bisa dipindai doang kayak kalau pake kartu debit Belanda), ambil nomor dan nunggu makanannya jadi. Bedanya kalau disini ya sampah makanannya gausah dibuang sendiri juga gak papa.
Untuk berpindah antar gedung kantorku, disediakan sepeda. Jaraknya deket sih mungkin cuma puluhan-dua ratusan meter aja. Tapi ya itu udah cukup banget untuk bikin aku mengingat, entah, mungkin ribuan kilometer jarak yang udah kutempuh dengan sepeda yang kubeli 60 euro aja (tapi abis itu harus aku benerin remnya sih). Nggak lupa tentunya untuk kasih sen dengan tangan sebelum belok-belok. Ya walau kalau sepedaan di jalan raya aku nggak berani sih. Takut keserempet truk atau bis. Mengerikan banget padatnya jalan di Jakarta. 
Naik bis, angkot, dan kereta (ya public transport in general) juga jadi pengingat untuk masa dimana, saking nggak pernah naik mobilnya pas di Eropa (kecuali pas road trip), waktu pertama kali pulang ke Indonesia dan naik mobil di kursi penumpang aku sampe mabuk darat dan mual😭😭😭 Apalagi kalau duduknya di kursi belakang. Hiks. 
Memang perlu banget nih kemampuan meromantisasi hal-hal kecil agar supaya hidup yang sebenernya begini-begini aja selalu dipenuhi dengan kesenangan-kesenangan kecil, kenangan-kenangan manis, menyenangkan, dan penuh rasa yang akan muncul kembali ketika kita melihat hal-hal yang kita asosiasikan dengan momen tertentu. Hal yang membuat bahagia itu ada dimana-mana.      
15 notes · View notes
mutiarafirdaus · 1 year
Text
Harapan Hari Sebelas
Sabtu-Ahad di tanggal 1-2 April kemarin diadakan tasmi' 30 juz selama dua hari oleh para huffazh di Masjid Al Mudzakaroh, Jakarta Timur.
Mereka juga orang yang sama di tahun lalu yang melaksanakan tasmi' 30 juz, hanya saja tahun kemarin diadakan selama 3 hari. Tradisi tasmi' 30 juz selama 2-3 hari sudah rutin diadakan pada bulan Ramadhan.
Orang-orang disekitar masjid itu mendeklarasikan wilayahnya menjadi Kampung Qur'an.
Karena tak hanya memiliki masjid dengan ragam proyek penunjang pembelajaran Quran, tapi berjamur juga Sekolah Quran bagi anak anak usia SD dan Lembaga Pembelajaran Quran disana.
Kegiatan itu berjalan dengan tenang, syahdu, dan mengharukan. Rasa rasanya tidak ingin sudahan dari majelis itu. Geliat semangat orang-orang saling menular dan membesar.
Hingga di akhir khataman, menjelang berbuka puasa diisi oleh kultum oleh ayah dari dua orang peserta tasmi' itu. Sebelum kultum itu juga diisi doa khataman dari ayah salah satu peserta tasmi' yang merupakan guru dari mereka.
Kombinasi ayah anak yang mencintai interaksi dengan Quran tergambar di deret depan masjid.
"Bapak Ibu sekalian, mau tidak memiliki anak seperti ini?"
Sontak jamaah menjawab, "Mauu!"
"Jika ingin punya anak yang dekat dengan Quran, kuat berinteraksi bersama Quran, orangtuanya harus terlebih dahulu semangat untuk melakukan kegiatan bersama Quran! Ayah Ibunya harus kuat berlama lama dengan Quran!
Saya itu dulu mendaftarkan anak anak ikut dauroh Quran, saya ikut daftar juga. Menemani mereka sama sama jadi peserta dauroh. Agar anak merasa semangat karena dibersamai.
Dan kegiatan tasmi ini, walaupun anak yang tasmi tapi juga orangtuanya harus ikut menyimak.
Harus saling dukung di keluarga dan masyarakat agar generasi kita selanjutnya menjadi orang orang yang mencintai interaksi dengan Quran.
Dan patutlah adanya regenerasi peserta tasmi' agar bermunculan kader kader qurani baru.
Semangat ini harus kita jaga. Semangat ini harus kita rawat dan lestarikan. Semangat ini harus kita wariskan kepada anak cucu kita mendatang!"
Begitu banyak orang orang yang tahun demi tahun terlewati tapi bacaan Quran belum juga khatam.
Sedangkan mereka, memberi wasilah agar orang orang bisa mengkhatamkan Quran dalam waktu dua hari, dari pagi hingga menjelang maghrib. Dengan bacaan yang fasih dan tartil.
Dan kelancaran hafalan di hari itu pastinya buah dari konsisten menjaga wirid murojaah setiap harinya. Ketelitian membedakan ayat mutasyabihat di ragam surat.
Juga penjagaan hukum tajwid agar tak menjadi kesalahan baca. Dan menjaga diri dari ragam maksiat yang siap menjerat anak muda dari berbagai arah.
Harapannya, semoga Allah jaga mereka selalu sebagai teladan bagi para pemuda/i untuk semakin giat menjaga hafalan, meningkatkan kualitas bacaan, dan bertanggungjawab terhadap hafalan yang dimiliki.
Dan semoga bisa menjadi pribadi yang istiqomah menjaga wirid murojaah agar kelak bisa tasmi di hadapan Rabb Semesta Alam dengan tartil, sebagaimana di dunia
#RamadhanPenuhHarapan
8 notes · View notes
tujuhkosongempat · 1 year
Text
DI JAKARTA
Tumblr media
Hari ini sebelum mendatangi rumah mu,aku mengambil keputusan untuk berjalan-jalan sendiri menyusuri memori demi memori yang telah kau warisi
Toko buku yang sering kita datangi di Sabtu atau Minggu pagi,di jalan raya tepi kota,di depan stadion yang menampilkan ejaan nama kota,tepi sungai pembelah kota,di land-mark segitiga menyala,di pinggir jalan raya depan pom bensin tempat kita berpisah,di angkot angkot yang berjajar di bahu jalan,di jalan raya menuju kosan,di atas jembatan penyintang rel kereta,di pedagang kaki lima mie ayam nasi bebek juga nasi goreng pak Bejo yang porsi nya selalu kau keluhkan karna terlalu banyak,di kosan atau area depan kampus mu yang di penuhi lara,di bangku perumahan yang sekarang di tempati pot pot bunga kamboja,di sepanjang jalan menuju pendakian terkahir kita waktu itu dengan view gunung sampah yang aku selalu penasaran seperti apa bentuk nya jika dilihat dari dekat
Dan melakukan ini perjalanan ini tak ubahnya aku menyerupai luka dari setiap usahaku yang gagal melupa,dan kini rasa nya tak akan pernah ada usaha untuk lupa atau melupakan,sebab seyogyanya kau bernilai dari sekedar luka-luka kemarin yang sulit terobati, ketiadaan ragamu takkan pernah mampu meniadakan kenangan-kenangan baik tentangmu selama nya,jika memang kau tak merasa teganggu,aku akan selalu menyayangimu dan akan terus seperti ini sampai aku tak lagi mampu
Nyata nya kepergian mu masih jadi yang paling sesak,luka yang di tinggalkan dan rasa sakit yang di sebabkan oleh orang yang bersama ku tujuh tahun kemarin ternyata tidak ada apa-apa nya
April 08 2023, Jakarta
7 notes · View notes
salmonmentai · 8 months
Text
Rumah di dalam Koper
Duduk, menonton jalan dari dalam bus, dan tidak buka handphone adalah momen pause yang sederhana dari waktu yang terus berjalan. Waktu 20-60 menit itu sering sekali berkedip begitu saja dan aku harus melangkahkan kakiku lagi hingga telapakku nyeri. Namun bagaimana pun, ternyata waktu yang begitu sebentar itu memang porsi yang pas untuk menyentil kesadaranku yang sedang mengambang hingga aku ingin menyapa lagi halaman blog-ku yang usang dengan: Selamat pagi dari Aarhus!
Tumblr media
Membawa Rumah
Ada 121 jenis barang yang kutulis di daftar barang bawaan untuk berangkat kuliah ke Denmark. Membuat daftar panjang itu menghabiskan waktu seharian penuh (mungkin dua hari). Membuat daftar panjang itu begitu menyenangkan, karena membuatku merasa aman untuk pergi jauh tanpa harus berpisah dari ‘rumah’ku— kepunyaanku. Itu sampai aku menyiapkan dua koper ukuran medium di kamarku dan menyadari bahwa 121 barang adalah jumlah yang overwhelming.
Untuk menyeleksi mereka, setiap barang yang masuk dalam koperku aku tanyakan terlebih dulu:
Apakah kamu membantuku merasa familiar di tempat asing? Akhirnya benda-benda sentimentil kubawa serta, seperti boneka kecil, buku-buku bahasa Indonesia, serta batik dan baju belel Indonesia.
Apakah kamu ingin kubawa pulang ke Malang? Sebisa mungkin aku ingin membawa kembali apa yang kubawa ke Aarhus, Waktu aku pindah kost dari Bandung ke Jakarta hingga akhirnya kukembalikan barang-barang itu ke Malang, aku ingat betapa banyak barang yang jadi milikku yang harus diangkut kesana kemari. Akibatnya, barang seperti selimut berwujud karung goni yang sangat ingin kubawa dari Malang kutinggalkan, karena sepertinya kelak membawanya kembali ke Malang agak mustahil. Begitu juga dengan piring, mug kucing, alat makan, dan alat masak.
Apakah kamu berguna untukku bisa survive di hari pertama aku tiba, saat aku belum bisa melakukan apa pun? Membawa rice cooker kecil, sedikit beras, dan abon terbukti ampuh untuk proses adaptasi. Selama 4 hari, dua kali sehari, laukku hanya bervariasi dari sambal instan, abon, dan teri balado. Memang, dalam 4 hari itu kebetulan aku belum bisa melakukan apa-apa.
Pada akhirnya, bagasiku over capacity dan aku harus membayar kelebihannya. Itu juga karena aku malah memasukkan koper kabinku ke bagasi alih-alih membawanya ke kabin. Kalau kurenungkan sekarang pun aku masih sulit menentukan barang apa yang tidak perlu kubawa kemari karena tiga pertanyaan di atas sudah menjadikan semua bawaanku bermakna. Kalau ada kebakaran, setidaknya aku punya gambaran bahwa ada tiga koper yang ingin kuselamatkan (sebuah analogi yang kurang bermanfaat, ya.)
Rumah yang Tidak Bisa Dibawa
Kata-kata ‘sampai jumpa’ buatku mulai terasa getir untuk diucapkan di dua minggu sebelum berangkat kuliah. Mau tidak mau tidak semua ‘rumah’ bisa muat di koper kita: misalnya teman, pacar, sahabat, saudara, dan orang tua. Tidak bisa tanpa sengaja bertemu, membuatku patah hati. Tidak bisa hanya perlu hadir dan diam saja tanpa perlu banyak kata-kata, membuatku patah hati. Tidak bisa memahami, mengerti, dan mendengar cerita mereka, membuatku patah hati. Berkeping-kepinglah perasaanku setiap melangkah keluar masuk pintu rumah di Malang kemarin. 
Rumah lain yang tidak bisa dibawa adalah Kota Malang itu sendiri. Kota yang paling aku kenali. Celotehan orang-orangnya kukenali, tempo yang kukenali, dan sengatan matahari yang kukenali. Tempatku lahir. Tempatku tumbuh. Aku tidak bisa membawa masyarakat Malang berikut jalur-jalur jalan kakinya, apalagi membawa matahari tropisnya di dalam koperku, mau tidak mau.
Bagaimanapun, aku yakin bahwa jauh dari ‘rumah’ memang pas untukku di fase ini. Dan aku sedang membiasakan menjalani jalan yang tersedia di depanku, sekali pun jalan itu demikian asing.
5 notes · View notes
fwa1ryskai · 7 months
Text
EKSTRAKURIKULER PRAMUKA: PERSAMI
Tumblr media
haii semua!! perkenalkan nama aku kaifa aisyah kumala dari kelas 9.1 absen 15, Di blog kali ini aku akan menceritakan tentang pengalaman aku mengikuti kegiatan persami di sekolah SMPN 109 Jakarta. Sebelumnya aku akan menjelaskan tentang apa itu pramuka dan persami, Pramuka adalah sebuah organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Sementara itu, Persami adalah singkatan dari Perkemahan Sabtu Minggu. Sesuai namanya perkemahan ini dilakukan pada hari sabtu dan minggu
Tumblr media
Kegiatan persami di adakan pada tanggal 14-15 Desember 2022, Nama regu pramuka aku adalah " Regu Melati " yg beranggotakan 8 orang. Persiapan untuk mengikuti persami butuh membawa banyak bawaan, aku membawa baju ganti, peralatan memasak, makanan, dan masih banyak lagi. Aku dan teman sereguku mengikuti Upacara Bendera untuk pembukaan persami. Upacara berlangsung cukup lama, setelah upacara kami melaksanakan isoma (istirahat, sholat, makan). Kami melanjutkan berbagai kegiatan, seperti melakukan misi regu di setiap pos lalu di Malam harinya kita menyaksikan api unggun dan kembali ke sekolah untuk menampilkan pertunjukan setiap kelas untuk memeriahkan suasana saat persami. Kelasku menampilkan tarian kreasi dan drama G30SPKI. Kegiatan tersebut berlangsung hingga jam 12 malam.
Tumblr media
Hari kedua persami kita saat pagi melakukan senam bersama' lalu lanjut untuk lomba memasak setiap regu nya dan melakukan sarapan bersama" , setelah itu aku dan anggota lain regu ku mengikuti beberapa kegiatan yg di lakukan di hari kedua seperti mencoba flying fox, climbing, dan melakukan misi di beberapa pos lain nya juga. Sebelum kegiatan persami selesai seluruh regu mengikuti makan bersama di lapangan sekolah lalu setelah makan kita semua kumpul untuk diumumkan juara regu, lalu setelah itu kita mengikuti Upacara penutupan persami dan pelantikan.
2 notes · View notes
kaliabunga · 7 months
Text
Kalia Bunga Latifa (9.2) 19
Rabu, 4 Oktober 2023
Pramuka
Pramuka adalah singkatan dari Praja Muda Karana dan merupakan organisasi atau gerakan kepanduan. Pramuka adalah sebuah organisasi yang merupakan wadah proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Dalam dunia internasional, Pramuka disebut dengan istilah “Kepanduan” (Boy Scout). Tingkatan Pramuka ada 5 yaitu Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega, dan Pembina.
Tumblr media
Ini foto saat pembagian hadiah juara 1, 2, dan 3 saat persami.
Halo teman-teman!! Saya Kalia Bunga Latifa dari SMP Negeri 109 Jakarta.
Disini saya akan menceritakan pengalaman saya saat persami dan ini juga ekskul saya.
Sebelum persami, saya menyiapkan perlengkapan dan peralatan untuk persami. Seperti baju, kacu pramuka, topi, bendera pramuka, lambang pramuka, dan lainnya.
Tumblr media
Foto upacara pembukaan pas persami.
Hari Pertama Persami
Sebelum memulai persami, saya mengikuti upacara pembukaan dulu. Habis upacara pembukaan, dilanjutkan kegiatan baris-berbaris dan menentukan ruang untuk kami beristirahat.
Lalu kegiatan seperti menghampiri pos-pos yang dijaga dan diawasi oleh kakak pembina dan juga anak-anak regu inti angkatan 45.
Tumblr media
Foto saat salat isya berjamaah
Tumblr media
Foto api unggun
Teman-teman, ada fungsi api unggun dalam kegitatan persami atau perjusa. Fungsi api unggun dalam kepramukaan 1) memberikan kehangatan pada saat suhu dingin, 2) mengusir gangguan binatang, dan 3) dalam kegiatan kepramukaan, api unggun memiliki simbol semangat. Dan setelah api unggun, ada acara selebrasi berupa tarian, drama, dan alinnya setiap kelas. Setelah acara malam selesai, kami beristirahat.
Hari Kedua Persami
Esok harinya, kami bangun dan salat subuh. Dan dilanjutkan untuk membuat sarapan pagi dan belajar masak-masak. Setelah sarapan pagi, ada kegiatan outbond dan games. Setelah itu, upacara penutupan.
Aku merasa senang pada saat persami. Karena banyak sekali pengalaman-pengalaman pada saat persami. Semoga di kelas 9 ada acara persami atau perjusa lagiii!!!
Itu saja blog saya, dadah teman-teman!!
Salam Pramuka
#pramukaozonekeren
3 notes · View notes
afocbs · 7 months
Text
Persami, Luar biasa!
Tumblr media
Foto saat pembagian hadiah juara 3 persami
Haloo teman teman semuanya, perkenalkan aku Adirangga Takassa Masiga dari SMPN 109 Jakarta!
ini aku akan menceritakan ekskul wajib yaitu ekskul Pramuka di mana beberapa waktu yang lalu saat aku menginjak kelas 8 aku melakukan persami bersama dengan teman-teman kelasku.
Tumblr media
Foto bersama kelas 84 saat persami
sebelum kami melaksanakan perjusa ada beberapa hal yang kami siapkan yaitu yang pertama kita membuat regu, itulah regu tersebut terbentuk kami semua menyiapkan hal-hal seperti lambang regu bendera regu dan juga persiapan untuk melaksanakan perjusa, antara lain atribut seperti baret kacu bordir dan sebagainya.
setelah kami menyiapkan atribut dan berbagai perlengkapan untuk persami, keesokan harinya kami melaksanakan perbusa di hari pertama kami baris-berbaris, dan menentukan ruang untuk kami beristirahat.
lalu kegiatan seperti menghampiri pos-pos yang dijaga dan diawasi oleh kakak-kakak pembina dan juga anak-anak regu inti angkatan 45
Tumblr media
Foto bersama juara lainnya saat persami
di pos-pos itulah kami mendapatkan bintang-bintang yang ketika kami dapatkan bisa memungkinkan untuk regu-ragu lainnya juga memenangkan persami ini.
kalau di hari kedua kami bangun pagi-pagi untuk berolahraga ibadah dan juga belajar masak-masak. dan alhamdulillahnya regu kami berhasil mendapatkan juara 3 di perjusa kali ini
aku sangat senang bisa ikut persami semoga nanti di kelas 9 DKP 45 ataupun 46 bisa melaksanakan yang namanya perjusa lagi ya!!
inilah yang bisa aku ceritakan tentang ekskul Pramuka teman-teman, semoga kalian terhibur yaa!
kulum-kulum dikunyah-kunyah Assalamualaikum semuanyah!
Tumblr media
2 notes · View notes
sua-kata · 10 months
Text
Pilihan
Sudah sebulan lebih aku dan suami terpaksa harus (kembali) LDR. Setelah dipikirkan matang-matang, aku dan anakku kembali lagi ke rumah mertua di Pekalongan, sedangkan suami tetap tinggal di Jakarta karena harus bekerja. Tadinya, kami berangkat bertiga dengan kereta. Tetapi setelah dipikir ulang, rasanya kurang efisien jika suami mengantar kami, lalu kembali pulang dan bekerja. Energi yang terkuras tak sebanding dengan lelahnya perjalanan pulang-pergi. Akhirnya hanya aku dan anakku yang berangkat naik kereta cepat, sedangkan suami mengantar sampai stasiun.
Jadwal kereta paling pagi dengan waktu tempuh tersingkat sengaja dipilih. Karena pesan tiket mendadak, aku kedapatan kursi di gerbong belakang. Hikmahnya, gerbong sepi dan banyak kursi kosong. Sangat kondusif untuk bayi. Dalam benakku, akan mendebarkan (dan repot) sekali melakukan perjalanan berdua saja dengan bayi 9 bulan. Tetapi Allah beri kemudahan dengan segala pertolongan yang kami dapatkan. Alhamdulillah. Perjalanan pertama berdua saja dengan bayi, menjadi amat berkesan.
Menjadi menantu perempuan pertama di keluarga suami menjadi kesyukuran tersendiri buatku. Ibu dan Bapak (mertua) tak pernah membeda-bedakan. Sudah tak ada beda antara mantu dan anak sendiri. Terlebih, anak-anak beliau sedang merantau semua. Jadilah aku bagaikan anak tunggal di rumah ini.
Meski tidak setiap minggu suamiku bisa pulang, tapi ia selalu mengusahakan agar kepulangannya berkualitas. Seperti saat kepulangan terakhirnya kemarin, kami berangkat ke kota naik motor berdua. Adik bayi sementara di rumah dengan mbah dan pengasuhnya. Rasanya sudah lama sekali kami tidak pergi berdua saja.
Tujuan kami bukan ke tempat-tempat fancy, seperti mall, atau restoran mahal dan tempat wisata. Sederhana saja, kami makan sate dan tongseng di lesehan kaki lima. Semenjak menikah dengan lelaki ini, aku belajar banyak hal tentang kesederhanaan, kebijakan, dan banyak hal lainnya, yang rasanya sudah lama sekali tak pernah kupraktekan.
Obrolan pun mengalir, dari topik receh sampai topik yang cukup berat.
"Tidak ada yang salah antara ibu pekerja dan ibu rumah tangga. Dua-duanya baik. Tetapi harus dikembalikan lagi kepada kondisi individu yang menjalaninya. Coba kamu analisa, bagaimana temanmu yang bekerja bisa menghandle semuanya. Pasti ada yang dikorbankan. Menitipkan anak di rumah dengan pengasuh, atau di daycare, merasa bersalah, dan lain sebagainya. Tapi di sisi lain, ia bisa tetap mengaktualisasi diri, bersosialisasi dengan relasi kerja, dan lain-lain. Perhatikan juga teman atau keluargamu yang memilih jadi ibu rumah tangga, pasti juga ada yang ia korbankan. Mungkin saja, ia jadi tak bisa sebebas dulu bersosialisasi dengan teman-temannya, atau harus siap dengan rutinitas yang itu-itu saja. Tapi, sisi baiknya, ia jadi bisa mengontrol tumbuh kembang anaknya setiap hari. Nah, kamu, ketika dihadapkan dengan pilihan seperti itu, harus bijak dengan segala konsekuensi yang muncul kemudian."
"Saya kira, kalau kamu memilih di rumah saja, kamu akan stress, overthinking, bingung, galau, karena kamu bukan tipe seperti itu. Kamu suka bersosialisasi, tidak betah di rumah saja, kan?"
"Jangan diartikan, saya memaksa kamu untuk bekerja. Sebelum menentukan pilihan, kamu juga harus mengenal diri kamu seperti apa."
"Supaya kamu happy menjalankan hidup, maka tentukan pilihan yang mendekatkan ke tujuan. Lalu berjuang dalam menjalani apa yang kamu pilih. Hidup kalau tanpa tujuan, akan terombang-ambing."
Begitu kira-kira kutipan kata-kata suami yang kalau dipikir-pikir, kok benar semua, ya?
Semenjak resign, suamiku banyak membantu dalam mengerjakan tesis. Bukan cuma dengan kalimat, "Semangat, ya!" --meskipun kalimat itu juga berarti, tetapi lebih dari itu, ia membantu menyusun kerangka penelitian, menyarankan ini dan itu, sampai menentukan target untuk bisa selesai tahun ini, salah satunya dengan "karantina" di rumah mertua ini. Alhamdulillah Allah mudahkan jalannya.
Dulu, awal-awal menikah, aku akan tersinggung dan menolak mentah-mentah tiap kali suamiku mengkritisi pola pikirku yang salah, atau menyarankan ini dan itu. Aku masih merasa dia adalah 'orang asing yang sok tahu'. Tetapi makin ke sini, aku semakin bersyukur mendapat pasangan yang sangat peduli terhadap masa depan istrinya. Aku juga jadi belajar untuk mau mendengarkan pendapat dari siapa pun. Bagiku, ia bukan sekadar suami, tetapi juga pemimpin, psikolog, dosen, guru, manager, teman, ayah, dan banyak peran lain. Biidznillah, ia mampu mengurai keruwetan pikiranku dengan berbagai solusi efektif dan mampu mengenali diriku seperti apa. Terima kasih ya, cuamik!
Jadi kalau ada yang bilang, suami yang baik adalah suami yang selalu menuruti kata-kata istri, aku tidak setuju. Bagiku, suami adalah pemimpin, pemegang kendali keluarga. Ia lah yang membuat keputusan, decision maker. Kuat atau tidaknya pondasi rumah tangga, bisa dilihat dari peran suami. Kalau suami masih bingung dengan dirinya sendiri, akan sulit mempertahankan biduk rumah tangga. Sedangkan istri, tugasnya hanya satu: taat kepada suami. Meski hanya satu, tetapi cabangnya tak terhingga. Salah satunya, mengendalikan ego saat tidak sependapat dengan suami.
Dalam hidup, akan terus ada pilihan demi pilihan yang kita hadapi. Pilihlah pilihan dengan manfaat yang lebih banyak. Bukan yang paling sedikit kesulitannya. Wallahu a'lam bishawab.
3 notes · View notes
just-imho · 1 year
Text
Apa yang membuatmu melaju lebih cepat?
Saat dulu masih kuliah di Jakarta, berangkat jam 05.00 pagi itu sebuah keharusan, demi menghindari padatnya jalan ibukota. Jalan yang kami harus lalui gelap tanpa penerangan jalan, hanya satu jalur di setiap sisi. Aku yang duduk di belakang selalu terpesona dengan kecepatan kakak menyetir mobil kami dalam kondisi jalanan yang gelap dan sempit, sebelum akhirnya aku jatuh tertidur.
Fast forward hampir 10 tahun, kami sudah tidak berkendara subuh ke Jakarta. Sesekali aku menyetir sendiri melalui jalan yang sama yang kami lewati 10 tahun lalu. Jalanannya masih sama, tanpa penerangan dan hanya 1 jalur.Beberapa kali aku menyetir malam diatas jam 21.00, baru kali ini aku menyadari bahwa aku menyetir mobilku secepat kakakku 10 tahun yang lalu.
Aku, menyetir secepat itu karena takut ada begal atau sejenisnya. Semakin cepat aku melaju, semakin cepat aku keluar dari jalanan tersebut. Apa mungkin kakak dulu juga takut? Atau mungkin hanya terburu-buru menghindari padatnya ibukota menjelang waktu kerja?
Sepertinya sama halnya dalam hidup, berbagai hal dapat menjadi alasan atau dorongan untuk kita melaju lebih cepat.
11 notes · View notes