Tumgik
#Payung Teduh
lalalost-u · 1 year
Text
mendung melangkah diam-diam, bahkan tak sempat berbicara.
2 notes · View notes
afrianajeng · 1 year
Video
youtube
Kalau nanti tak jadi apa-apa gimana?
Katanya cita-cita bukan hanya tentang profesi, tapi hidup selalu meminta lebih. Menjadi manusia saja, tidak cukup, harus punya apa yang orang punya, harus bisa apa yang orang bisa. Padahal menjadi berbeda juga tidak apa-apa. Tidak semua orang harus menambang, ada yang menanam, menulis sajak, dan bernyanyi. Bukankah hidup tentang saling melengkapi?
Seperti gunung yang tak pernah menangis biarpun matahari membakar tubuhnya. Atau seperti laut yang tak pernah tertawa biarpun kesejukan bersama tariannya. Karena gunung dan laut memang ditakdirkan seperti itu. Pun, sekurang-kurangnya manusia adalah takdir baik bagi penerimanya. Selalu ada kesempatan untuk terus berusaha. Jikapun diberi lebih, pada hakikatnya manusia itu sama atau setara.
Air yang memberi kehidupan didarat bisa medatangkan bencana, tapi air yang berlimpah dilautan tidak berubah walapun banyak ombak menghantamnya.
6 notes · View notes
eternalsunshineletter · 10 months
Text
Day 16 : If you could run away, where would you go?
Somewhere that no one can find me. I dont know where it is tapi kalo disuruh menggambarkan, mungkin di sebuah pantai tanpa manusia. I just want to sit there, watch sunset, feel the breeze in my hair with salty air, liat langit berubah jadi gelap, liat bintang-bintang bermunculan, tidur diatas pasir basah dan ditemenin api unggun. Imagine that heaven.
Aku selalu pengen stargazing di pantai, kayaknya langitnya akan indah dan super clear. Aku cuman pengen bengong aja, ngga mikir apa-apa, ngga perlu waspada apapun, ngga perlu takut dan khawatir apapun, pokoknya cuma tiduran aja liat bintang. Keinginan yang sangat sulit terwujud karena ngga mungkin kamu malem-malem di pantai sendirian and feel safe (lebih ke mustahil).
Selalu ada fase dimana rasanya aku pengin ngilang dan ngga mau dicari siapapun. Ada yang pernah bilang sama aku, katanya kalau kita pengin menghilang biasanya karena kita ingin dicari. Engga, aku ngga pengin di cari. Aku cuma pengin sendiri aja. Sometimes, people scared me. They always have a reason to hurt you.
Banyak hal dalam hidup yang bikin kita rasanya pengin berhenti sejenak, pengin diem sebentar, pengen duduk sebentar dan liat apa yang ada di depan kita. It would be nice if i can watch the moon meets the sea. Merasakan rasa lengket di kulit karena udara yang asin. Pasir-pasir halus yang nempel di kulit. Merasakan sebentar kalo di dunia ini bukan cuma ada kita. Menyadari kalo dunia ini bukan cuma tentang kita aja. Dan bersyukur kalo di dunia ini, di hidup ini, ada hal-hal kaya laut, angin, bulan, bintang dan benda-benda lainnya yang bisa kita syukuri.
Kenapa pengin kabur ke laut? Setiap aku pergi ke laut, rasanya kaya tenang. Mungkin karena suara ombak lebih keras daripada suara-suara di kepalaku. Mungkin indahnya bintang-bintang akan membuatku kembali percaya kalau di dunia yang keras ini, masih ada hal-hal yang bisa melembutkan hatiku.
Is payung teduh pernah bilang di lagunya, "Aku tak pernah melihat gunung menangis,
Biarpun matahari membakar tubuhnya.
Aku tak pernah melihat laut tertawa,
Biarpun kesejukkan bersama tariannya".
Aku paham bahwa pada dasarnya semua manusia punya masalahnya sendiri seperti si "gunung". Tapi gunung ngga pernah mengeluh sama semua masalahnya. Sama kaya "laut" yang ngga pernah sombong walaupun selalu di kelilingi kebahagiaan. Mungkin harusnya manusia hidup seperti itu. Tidak jatuh ketika ditempa, tidak sombong ketika dimudahkan. Tapi aku ngga sekuat gunung dan se-rendah hati laut.
Itu kenapa aku pengin kabur ke pantai. Aku pengin belajar kenapa laut yang megah ngga pernah sombong. Sejujurnya aku cuma pengin merasakan kerendahan hati laut. Aku pengin jadi manusia yang kalo ditimpa masalah bukan menjadi sekeras batu tapi jadi selembut laut. Semakin dalam, semakin rendah hati. Kerasnya ombak bukan tanda amarah, tapi tanda bahwa dia sekuat tenaga tetap menjadi tenang.
Kenapa jadi filosofis gini ya? Haha. Jadi kesimpulannya, tempat yang akan selalu aku datangi ketika pengin kabur dari semua masalah adalah laut/pantai. Sejauh ini cuma bisa ke pantai kalo pas sore aja dan tentu saja ngga mungkin sendirian karena pasti ada banyak pengunjung lainnya. But, someday, if someone sincerely asked me to go together to see the stars on the beach, it would be nice. Aku tau ngga mungkin bisa aku ke pantai sendirian di malam hari haha 😂
Thats it, thats the secret haha. So, if you could run away, where would you go? Tell me 🙂 🦋
1 note · View note
langitdanlaut · 3 months
Text
Saudade
Kumenanti di sela lagu Payung Teduh berirama Rindu menari Alunan nada dan kata syahdu berdansa Merdu Mengetuk resah di ujung malam yang membeku
Doa-doa dipanjatkan Namun jiwa kian bertanya tentang kehadiran Angin bertiup, pelan Menggoda ingatan akan rengkuhan
Diantara gelap dan sunyi Bulan tersenyum cantik Memamerkan cahaya semu
Bulan bertanya apa aku mengingatnya Bagaimana aku lupa Yogyakarta Saat itu ia lembut menyatu dengan senja Di atas Laut Diantara kata yang tak terucap Menghadirkan suasana mesra
Jemari menahan diri Mata mengalihkan pandangan Takut akan perasaan yang sedang siaga Aroma gairah sukma yang hangat di dada
Kini tubuh kita telah berbagi hangat Bibir menyentuh perasaan yang lama terpendam Namun waktu Mengapa masih sulit untuk kita bertemu
Sunyi mendayu Merengek untuk kau bertamu
Tak bisakah kita kembali ke Laut itu Dikilaunya gelombang Dihangatnya dekap langit malam Kuingin menatapmu dengan perasaan dan mengatakan Betapa cantik bulan sabit di matamu Tuan
16 notes · View notes
coretan-sn · 5 months
Text
Sep-akad-
Hari ini aku datang ke pernikahan teman kos dulu, kulihat banyak senyum yang tertarik lepas disana. Sebuah penantian panjang yang telah menemukan muaranya, kini membuat Arsy-Nya bergetar hebat.
Aku pun ikut bahagia bersama jejeran orang-orang berkebaya, tapi tidak menapik kemungkinan bahwa ada rasa ingin sekali duduk sepertinya. Tapi bukankah setiap adzan tidaklah sama? Seperti halnya berbuka kita tidak bisa dalam waktu yang serupa.
Tentang jodoh adalah perihal tauhid, dan tauhid itulah yang harus aku pegang sebagai pedoman dunia akhirat. Bersama tauhid tugas manusia hanyalah ikhtiar dan yakin, apabila kehilangan kepercayaan sedikitpun kepada pencipta kita. Maka bersiaplah, untuk kehilangan segalanyaa
7/1/2024
17 notes · View notes
Di akhir pekan kita menyempatkan waktu untuk bertemu atas dasar rindu dengan cinta yang sudah semu.
Hari itu, kau yang memesankan teh sesuai janjimu pada masa yang lalu hingga terlalu lama tidak disajikan jua.
Sementara potongan kue krim itu sudah aku habiskan sebelum mendengarkan bait kata memuakkan.
Peladen mondar-mandir tak terhitung, kau tak kunjung menanyakannya. Dingin sudah, kini kita hanya bisa sama-sama saling meratap.
jangan kau hitung persoalan pengorbanan, kehangatan hilang, harapan musnah, mimpi raib, dicuri waktu dan kesempatan sia-sia
bagian hidupku berkenalan denganmu, ini sebenarnya elegi atau komedi?
8 notes · View notes
lamyaasfaraini · 6 months
Text
Day 30 - A song you never get tired of
30 days song challenge
Gaberasa udah 30 hari aja ikutan challenge ini! Seruuu yah jadi nostalgia sama lagu2nya sambil mikir yg match sama temanya hihi.. Challenge terakhir nih!
Wah apa aja yah bingung. Banyak soalnya.. Terbukti kan penyuka lagu lama jadi playlistnya ya lagu2 dulu berarti ngga pernah cape/bosen dengerinnya dong hehehe
Gapernah bosen sih dengerin warning sign mah! Lagi ngga galau juga rasanya pengen on repeat terus sambil nyanyi lalu tiba2 sedih, wkwk yagajugasich
Cuma satu2nya lagu melody's echo chamber yg gapernah bosen dengerinnya. Eh emg cuma tau satu lagu aja sih dr band ini haha. Luvvvv sekali!
Kesukaan bgt ini Sunday morning. Pas bgt diplay kalo lg hujan pagi2 trus pas minggu pula haha biar sesuai judul. Bisa diulang2 muluuu inimah
Ooo.. Oowww.. Lagu Padi terfavvv gapernah bosen juga. Dari dulu pas kelas 2 SMA udah candu, sampe skrg masih sama hwhwhw
Album Dunia Batas mah ngga ada yg gagal smua tracklistnya. Walupun beberapa lagu nyomot dari album pertama yg self titled. Lagu Menuju Senja ini sipaling gapernah bosen dengerinnya.
Payung teduh! Tau band ini dari acara Radio Show Tvone. Ih dulu mah ada acara bagus gitu ya, band2 indie dikasih acara di tv lokal manggung live trus ada interviewnya jg. Langsung jadi acara fav, kalogasalah circa 2012 deh lupa. Burger kill, Gugun blues Shelter, Dialog Dini Hari, The Sigit ah msh bnyk lg bnyk bgt.. Tapi sayang acaranya sebentar ngga bertahan lama, krn Tvone fokusnya sama berita aja keknya. Pas liat Payung Teduh, ih apanih meni syahdu lagu2nya haa.. Yg self titled itu ada Amy, Kita Adalah Sisa-Sis Keikhlasan Yang tak Diikhlaskan, Cerita Tentang Gunung dan Laut. Yg kojonya sih Resah yaa sampe masuk di album Dunia batas jg. Tapi yg paling candu menurutku sih yaa Menuju Senja! Nonton Live mreka wkt Is belom keluar, disuruh duduk sama Is menikmatinya sambil sing along~
4 notes · View notes
promoinaja · 2 months
Text
Anak Skena dan Selera Musiknya
Anak skena Indonesia, sebuah subkultur yang tumbuh subur di kalangan pemuda, telah menjadi fenomena sosial yang menarik perhatian. Istilah “skena” sendiri berasal dari singkatan suasana, cengkerama, dan kelana, yang menggambarkan anak muda yang gemar nongkrong, berdiskusi, dan menjelajah. Mereka ini tidak hanya dikenal karena gaya hidup mereka yang santai dan penuh warna, tetapi juga karena selera musik yang unik dan sering kali dianggap “underrated” atau kurang dikenal oleh banyak orang1.
Selera Musik Anak Skena
Musik bagi anak skena bukan sekadar hiburan, melainkan juga ekspresi diri dan identitas. Mereka cenderung menggemari musik indie yang tidak pasaran, mencari karya-karya yang autentik dan memiliki kedalaman lirik serta komposisi musik. Beberapa musisi indie yang populer di kalangan anak skena antara lain Payung Teduh, rumahsakit, Fourtwnty, dan The Panturas1.
Pengaruh Musik Indie pada Anak Skena
Musik indie memberikan anak skena ruang untuk bereksplorasi dan menemukan suara yang resonan dengan pengalaman pribadi mereka. Lagu-lagu dari Kelompok Penerbang Roket, Perunggu, dan Efek Rumah Kaca, misalnya, menawarkan perspektif yang berbeda tentang kehidupan, cinta, dan isu sosial yang seringkali tidak tersentuh oleh musik mainstream1.
Komunitas dan Budaya Kritik
Anak skena seringkali membentuk komunitas yang saling mendukung dan berbagi kecintaan terhadap musik tertentu. Namun, ada juga yang dijuluki ‘Polisi Skena’, yang sering mengomentari selera musik orang lain dan merasa selera musik mereka yang paling oke1. Ini menunjukkan adanya budaya kritik-mengkritik yang berkembang di kalangan penikmat musik, di mana diskusi tentang musik seringkali menjadi sangat hidup dan dinamis.
2 notes · View notes
hawaii-mrsgrey · 4 months
Text
Dulu... Ini lagu yang sering kita dengar bareng-bareng.
Malam ini aku putar lagi, aku ingat lagi tenang kamu, tentang kita.
Kamu tau, dulu kamu selalu ingin denger aku bilang gini.
"Aku kangen kamu"
Iyaa, ini sungguhan. Tapi sayang pesan ini tak akan pernah bisa tersampaikan.
5 notes · View notes
biruabuabu · 5 months
Text
5 notes · View notes
fruhgilesoul · 1 year
Text
Yang Pernah
Jiwa yang pernah aku punya, terima kasih untuk kasih dan hidup yang kita kongsikan. Meski tali yang mengikat kita terasa kasar dan penuh duri, dalam tidak aku akui, temu aku rasa tenang dalam kelam.
Mungkin bukan takdir kita untuk bersama selamanya, atas aku dan kamu cuma berdiri di atas rapuhnya sayang yang kita punya. Teduh elok bersama kita dibawah payung penuh lubang, lantas membasahi diri. Namun untuk seketika waktu kita diselubungi pekat malam, masih kita lontarkan senyum yang aku simpan kemas dalam ingatan.
Kasih yang diberi sama agih rata, lamanya menjadi hutang yang sering kita tagihkan. Kita yakin akan cinta, tanpa cuba kita hadam rasa yang selayaknya. Lantas segala pemberian tanpa pengharapan,menjadi kayu bakar yang cuba kita padam.
Untuk itu aku halal, segala sakit, kusut dan perih yang aku genggam. Meski darah tidak berhenti mengalir dalam pada aku cuba sorok genggamku di belakang, tali kasar yang menjadi pengikat kita, terasa longgar dan terurai, seiring dengan sebuah senyum lega dari aku, akan tibanya sebuah pengakhiran.
Selamat pergi, jangan toleh lagi.
-Husna Hassan 3:17 pagi april 22 2023
7 notes · View notes
miumiumandoodz · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media
[Payung Teduh's "Akad" brass riff obnoxiously plays in the background]
13 notes · View notes
Satu-satunya laki-laki yang memiliki sepasang mata yang teduh adalah bapakku.
Ielaki yang tidak pernah keberatan untuk selalu menjadi payung ketika hujan membasahi bumi dan pipi.
10 notes · View notes
teguhherla · 1 year
Text
Tiada kasih semeneduhkan engkau
Teduh seperti iman
Dipanas terik pun kau seperti payung
Kalau ini hanya imajinasi, itu tak apa
Sebab cukup bersama doa-doamu yg jauh disana, aku sudah tenang
Hanya saja kedamaian yg paling terasa teduh adalah saat bersamamu
Jika dihitung hari, itu sudah seminggu lalu
Ahh tuhan perasaan ini tak tergambarkan dengan baik
Aku berahap cukup hari ini saja
19 notes · View notes
langitdanlaut · 6 months
Text
“Perempuan dengan kebekuan dalam berkata, namun begitu manja di tiap tulisannya.”
11 notes · View notes
lelahtidurr · 2 years
Text
Kau tahu, apa yang paling aku takutkan? Bahwa kita hanya akan berakhir menjadi sebuah penyesalan. Seolah takdir menghukum kita menjadi payung sesaat hujan. Lalu setelahnya mencari teduh hati lain yang lebih nyaman.
31 notes · View notes