Tumgik
#Bagi-bagi Bansos
newsindonesiacoid · 2 months
Text
Polda Jatim Bersama LSM Gapura Kembali Bagi-bagi Bansos
PAMEKASAN, (News Indonesia) – Bagi-bagi Sembako kepada Anak Yatim dan Kaum Dhuafa tahap kedua secara dor to door kembali digelar Polda Jatim bersama LSM Gapura. Minggu (10/03/2024). Pendistribusian sembako ini dibagikan langsung oleh Kapolsek Kota AKP Tugiman dan Kasihumas Polres Pamekasan AKP Sri Sugirto bersama LSM Gapura sebagai bentuk kepedulian bersama Kapolda Jatim. “Bansos berupa sembako…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
ameliazahara · 22 days
Text
Termasuk yang marah banget sama beasiswa KIPK yang salah sasaran karena ngambil hak orang lain.
Pernah diskusi perihal ini sama temen beberapa waktu lalu, yang sama-sama sebagai dosen di universitas di Pulau Jawa. Mengingat gaji dosen yang minimal banget dan bantuan KIPK yang ga tepat sasaran.
Bukan masalah hendak iri dengan rejeki orang lain.
Tapi, ini perihal imbasnya adalah ke mental mahasiswanya. Mereka jadi punya sudut pandang yang beda soal ‘pendidikan’ itu sendiri. Bagi mereka yang menjadi penerima beasisqa KIPK salah sasaran, kuliah itu hanya sekedar nunggu KIPK cair, buat beli barang branded yang mereka inginkan sesuai dengan selebritas yang mereka ikuti di sosial media.
Kala itu juga sedang menjadi dosen di salah satu univ swasta, di sana mahasiswa ga akan kuliah kalau ga nerima beasiswa KIPK. Padahal bukan orang yang kurang mampu. Keluarganya punya lahan luas, sekali panen sampe berton-ton. Tapi ga mau ngeluarin dana untuk kuliah anak. Untuk apa ngabisin dana ke pendidikan, toh punya lahan yang luas?!
Bayangkan, tetap jadi penerima KIPK di kampus tersebut, alasannya ga akan kuliah kalau ga nerima beasiswa KIPK. Apa yang terjadi? Kuliah ya asal kuliah aja. Laptop ga punya. Tapi,
PONSEL MEREKA BOBA SEMUA dan MOTOR MEREKA SCOOPY SEMUA.
Mereka tuh lebih kaya tampilannya dari pada dosen iru sendiri. Mereka udah males dengerin dosennya, males ikut kuliah. Karena ga butuh ilmu. Cuma butuh titel dan dana KIPK cair untuk beli barang branded.
Sepupu gue bahkan bisa beli IP boba di ibox, motor scoopy, isi lemari dan perabotan kamar, beli mesin cuci, tapi ga punya laptop. Toh dana KIPK cukup kok buat bayar joki tugas-tugas kuliah.
MONANGES GAA???
Lain halnya kalau beasiswa KIPK itu jatuh kepada mahasiswa yang memang membutuhkan dan tepat sasaran.
Ga ngerti gimana prosedur beasiswa KIPK ini.
Kadang ngerasa mental mengharap bansos itu ya awalnya dari KIPK yang salah sasaran ini:’)
Bahkan gue pernah dikata begini sama tetangga sepupu gue, ngapain jadi dosen ga ada duitnya, mending kaya si-x (penerima KIPK salah sasaran) yang kuliah tapi bisa menghasilkan banyak duit. LHA BUUK GIMANA???
5 notes · View notes
barbarok · 1 year
Text
Dampak Teknologi Informasi Dan Komunikasi
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Walaupun banyak memberikan manfaat yang positif namun juga ada efek yang negative, di antaranya yaitu :
1. Meningkatnya ke jahatan di dunia maya
Internet dapat mempertemukan orang dengan jarak jauh sekalipun. Jika ada orang yang berniat jahat. Mereka bisa saja menipu orang lain karena mereka berfikir tidak mengenal orang tersebut lalu mungkin bisa jadi jauh dari diluar daerahnya dengan jarak yang sangat jauh
2. Merusak Moral
            Anak zaman sekarang sudah sangat mahir sekali menggunakan internet. Jadi Pornografi sangat mudah sekali diakses atau tersebar luas di internet atau media sosial tanpa adanya sensor.
3. Menurunnya kemampuan berfikir
            Dengan adanya internet orang-orang sangat mudah mencari informasi dari manapun soal berita terkini apalagi persoalan sekolah.
            Sebelumnya kita sudah memberikan contoh negative terhadap internet. Berikutnya adalah beberapa  contoh hal positif terhadap internet :
1. Bidang Pendidikan
            Informasi tentang pendidikan akan semakin cepat dan mudah diakses untuk kegiatan belajar. Bisa bertatap muka lewat jarak jauh melalui zoom meeting contohnya.
2. Bidang Sosial Budaya
            Masyarakat dengan sangat mudah menerima informasi yang di publikasikan. Misalnya jika pemerintah membuat berita terkini akan diadakanya bansos atau semacamnya. Masyarakat akan sangat cepat mengetahui berita tersebut melalui social media mereka.
3. Bidang Perniagaan dan Perdagangan
Bagi yang mempunyai usaha, internet ini sangat berguna sekali untuk mempromosikan usahanya. Karena internet dapat memberikan atau menyebarkan informasi sampai luar negara sekalipun. Contohnya mereka yang berbisnis dapat memposting dagangan atau produknya di Instagram atau facebook dan whatsapp.
4. Bidang Pemerintahan
            Meningkatnya hubungan antara pemerintah dengan masyarakat karena informasi lebih mudah didapat dan diakses masyarakat.
5. Dampak Era Revolusi Industri
            Dampak teknologi informasi lebih terasa pada saat sekarang, yaitu di era revolusi industry yang terjadi di dunia teknologi informasi. Contohnya dalam bidang produksi, energy, ekonomi, makanan, sumber daya alam dan lain-lain.
6. Di Industri Otomotif
            Pengemudi sudah banyak digantikan oleh teknologi yang mengakibatkan asuransi sudah mulai tidak diperlukan karena semakin menurunnya tingkat kecelakaan.
7. Di Industri Ritel
            Pemanfaatan computer dan internet sebagai alat untuk melakukan digital marketing. Pembuatan e-commerce sebagai contoh nyata di revolusi industry yang dampaknya paling terlihat. Seperti membuat toko online shop sendiri.
8. Di bidang Logistic, Inventory dan Manufaktur
            Contohnya yaitu penggantian call center yang diganti oleh tekhnologi yang memanfaatkan antara mesin dan bahasa pemograman pun sudah terjadi di beberapa negara.
9. Di Bidang Tekhnologi Keuangan
            Penyedia nasehat keuangan dan management melalui analisis big data. Dengan di buatnya robotnAi yang menyediakan nasehat keuangan.
10. Di bidang Pendidikan Dan Kesehatan
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanankesehatan jarak jauh (Telemedicine)
2 notes · View notes
Text
Cara Mudah Cek Penerima Bansos PKH Rp 2,7 Juta untuk Pemilik Kartu Keluarga
RELASIPUBLIK.OR.ID, JAKARTA II Pemerintah Salurkan Pemerintah Indonesia memberikan kabar baik bagi masyarakat melalui penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 2. Pemilik nomor Kartu Keluarga (KK) yang memenuhi kategori tertentu berhak mendapatkan bantuan tunai hingga Rp 2,7 juta. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat. Penyaluran Bansos…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
samray2010 · 2 months
Text
Jawaban Risma Soal Pertanyaan Hakim MK Kenapa Jarang Ikut Bagi Bansos Seperti Muhadjir dan Airlangga
http://dlvr.it/T568SG
0 notes
aldilapermata · 3 months
Text
Menunggu Keajaiban
Tadi pagi mengawali hari dengan mendengar kajian hanan attaki tentang melibatkan allah dalam segala hal. Ketika kita masih mengandalkan diri sendiri maka doa kita biasanya "mudahkanlah....." sehingga keajaiban tidak akan datang, dan ternyata akhir akhir ini aku seperti itu. Karena terbiasa untuk bekerja selama 4 thn terakhir ini aku jd merasa semua beban ada di pundakku dan jadi lupa bahwa keajaiban itu bisa saja terjadi jika kita mengharap sesuatu yg sekalipun mustahil dalam kondisi saat ini. Sepertinya aku harus merevisi doa dan memanjatkan banyak harapan yang baik meskipun terlihat mustahil bagi mata manusia sepertiku. Tanpa sadar ternyata selama ini aku berhenti berharap sehingga tidak terjadi keajaiban seperti pada waktu sebelum sebelumnya. Ketika berada di titik terendah seperti saat ini justru malah merasa hopeless dan merasa tdk bisa melakukan apa apa, ternyata aku lupa bahwa aku harus banyak meminta kepadaNya. Kata ustad hanan attaki takdir Allah atas kita bisa berubah jika kita terus memanjatkan dan mengusahakannya.
Bahkan saat ini aku masih berada dalam level self esteem yang sangat rendah. Aku sedang sangat mudah sekali kehilangan motivasi dan semangat. Aku juga bingung, dimana semangatku yg dahulu. Dimana aku yang dahulu sangat bersemangat melakukan banyak hal. Saat ini aku mudah sekali putus asa dan menyerah. Saat ini aku merasa sangat lemah dan gak berharga. Susah sekali rasanya memiliki mood yang stabil. Mengapa aku cenderung mudah sedih dan putus asa. Tadi pagi mood yang baik langsung hancur ketika mendengar kabar dari klien bahwa pekerjaanku kemarin belum berhasil. Lalu aku terpaksa menggunakan kocek pribadi untuk menuntaskan masalah ini. Rugi? Ya itulah harga yang harus aku bayar untuk ketidakbecusanku. Sudah 4 tahun berlalu namun rasanya tidak ada kemajuan yang sangat berarti. Apakah aku harus berhenti?
Rasanya aku terlalu lemah untuk maju, namun terlalu sayang jika berhenti. Saat ini aku jalan di tempat saja. Seperti biasanya, aku hanya melakukan apa yang aku yakini dan inginkan. Aku tidak ingin terlalu terlibat dengan banyak orang. Aku terlalu tidak pede untuk bekerja dengan yang lebih ahli. Lagian, siapa yg mau ngajakin aku? Kemarin pun ada penulis yang menghubungiku tapi jujur aku sangat tidak pede untuk mengirimkan portofolioku, aku rasa tidak bagus. Entah kenapa aku tidak mampu untuk unjuk diri ke penulis dalam negeri. Aku merasa banyak yang lebih baik dari aku. Aku merasa tidak cukup layak untuk bekerja bersama mereka.
Namun di sisi lain aku sangat senang mencari klien luar negeri, entah kenapa aku merasa lebih dihargai. Mungkin karena sasaranku penulis awam luar negeri, mereka menghargai dan memberi harga tinggi. Tetapi aku belum pernah benar benar merasakan bekerja dengan penulis dan penerbit dalam negeri. Aku takut kalau ekspektasi mereka terlalu tinggi. Dan aku tidak mampu melalui.
Di atas langit masih ada langit, ketika melihat sekeliling, melihat banyak yang lebih dari kita. Rasanya merasa diri ini tidak ada apa apanya. Kendatipun sudah melakukan yang terbaik sebisanya. Ya itulah yang hanya bisa kita lakukan. Bersusah payah melakukan apa yang kita bisa semaksimal mungkin sambil sesekali melihat langit lalu tertunduk lesu. Terkadang tersenyum kecut saat melihat media sosial teman yang sedang healing, sembari merasakan badan sakit smua usai mengerjakan pekerjaan rumah dan mata pedih usai begadang mengerjakan proyek. Apa yang kucari? Sesungguhnya sekarang saya bekerja tujuannya hanya mendapatkan uang untuk bertahan. Bukannya tidak idealis untuk mencapai cita cita. Apakah cita cita itu perlu ketika kondisi ekonomi sedang kurang baik? Rasanya aku mengerti mengapa rakyat lebih memilih bansos daripada pemimpin yang amanah. Kesulitan mencukupi kebutuhan hidup membuat mereka tidak mampu untuk sekedar memiliki sebuah harapan.
Namun sebagai makhluk Allah SWT hendaknya kita selalu menaruh harapan harapan tinggi yang selalu kita panjatkan kepadaNya. Meskipun kita merasa di titik paling rendah dan mustahil untuk mencapai sesuatu, Allah pasti akan kabulkan doa di saat yang tepat. Aku menulis untuk meyakinkan diriku pola pikir ini. Semoga tulisan selanjutnya bukan keluhan, semoga tulisam selanjutnya adalah curahan kebahagiaan. AAMIIIN YA ALLAH...
0 notes
theartismi · 3 months
Text
Palestina Butuh Solusi
Lelah ya? Lihat berita Palestina yang masih membara, yang Syahid terus bertambah. Darah bercucuran, Tubuh hancur lebur, Makan tak ada, Minum pun juga, apalagi rumah sudah hancur lebur. Begitulah dunia yang kita saksikan saat kita masih tenang mengerjakan tugas kuliah sambil nyemil, nongki2 dengan bestie, dan rebahan sambil scroling. Ah Palestina ini kapan usai?
Alhamdulillah jika kita masih mau terus share keadaan disana, namun video atau foto genosida mereka bukan hanya untuk reminder kita aja, BUKAN. TAPI MEREKA BUTUH SOLUSI, Mereka ingin dibantu oleh kita, mereka meminta pertolongan kepada umat muslim. Tapi lihat? Kita diam beribu bahasa, tak ada aktivitas fisik yang kita lakukan, hari hari kita tetep sama. Tidak kah hatimu tergerak? Tidak kah keimanan mu tergores melihat saudaramu dibantai? Memang Allah Swt sudah gambarkan betapa indahnya dunia (Al Baqarah 212) hingga kamu sangatlah terlena, hingga hari tempat terakhir di Rafah pun yang amat dekat dengan negeri muslim (Mesir), namun naas apakah membantu? Tidak kawan, justru dibangun tembok tinggi, menolong Palestina bagi negeri muslim hari ini itu bak setor diri ingin dibantai. Kenapa? Karena bagi negeri muslim hari ini itu sangat rugi dalam pandangan dunia, belum lagi rakyatnya masih kelaparan mikirin beras (kebutuhan pokok) tak terpenuhi, pemimpinnya sibuk nariki pajak rakyat untuk buat bansos juga untuk rakyat. Halah ekonomi masih berantakan gini ya mana bisa bantu Palestina. Begitulah kondisi umat muslim yang bagaikan buih, begitu tak berguna, hanya Palestina yang tak menyerah. Maka atas tembok Rafah yang dibangun tinggi karena nation state, iman mu untuk menolong saudaramu tak akan tercapai. Penghianat muslim itu busuk, dia begitu penjilat, mereka adalah zionis yang lebih kejam. Mereka katakan turut berduka tapi dibelakang menyepakati kerja sama dengan negara pendukung zionis. Maka solusi palestina, hanya pada negara khilafah(yang mempersatukan umat) yang pengaturannya dari syariat Allah Swt, sehingga mudah untuk mengatur ekonomi, gak pake kerja sama dengan tangan seorang pembantai, karena aturan Allah Swt sudah mutlak keadilannya(mau tau ekonomi islam, belajar.) maka mudah bagi Khilafah untuk mengirimkan bala tentara untuk berjihad, sangat mudah. Dan solusi haqiqi hanyalah Khilafah dan Jihad. Maka pr kita adalah bagaimana menegakkan kembali Khilafah, bagaimana mempersatukan umat muslim kembali? Bukan seperti banser NU kan caranya? Umat muslim terjajah karena pemikiran, dan umat muslim dibangkitkan juga karena pemikiran. Dan pola pikir yang benar akan menghasilkan tindakan yang benar. Dan kebenaran mutlak milik Allah Swt. Maka aktivitas fisik yang harus kita lakukan untuk sama2 berjuang untuk Palestina adalah DAKWAH untuk memperjuangkan kembalinya negara superpower. Dakwah butuh ilmu, maka belajar dengan pembina, namun kejahatan saja sangat2 penuh strategi, maka untuk tujuan yang besar ini tak mungkin jika dakwahnya tak bersifat politik. Apalagi Rasul juga mengajarkan maka untuk kebaikan ini butuh adanya jamaah, maka carilah jamaah itu untuk bisa membuat mu berkontribusi untuk PALESTINA. Karena yang bersama Palestina butuh iman yang kuat, gak moodyan. Dan iman yang kokoh akan dibangun dalam pembinaan
0 notes
lsmpenjara1 · 3 months
Text
Refleksi dan Seruan Aksi Pasca-Pemilu Presiden 2024
Tumblr media
Pemilihan Umum Presiden 2024 telah menjadi salah satu titik kritis dalam lintasan demokrasi Indonesia. Proses pemilu ini menampakkan perpecahan dalam bangsa, bukan hanya terkait pilihan politik tetapi juga dalam interpretasi nilai-nilai demokrasi, keadilan, dan hukum yang seharusnya menjadi pondasi negara.
LSM PENJARA 1 mencatat adanya kemerosotan dalam praktik demokrasi yang selama ini kita banggakan. Hasil pemilu menunjukkan bahwa integritas, kejujuran, dan intelektualitas tidak lagi menjadi prioritas utama bagi mayoritas pemilih Indonesia. Ini merupakan cerminan menyedihkan dari kondisi demokrasi saat ini, di mana bansos dan politisasi kekuasaan telah menjadi alat dominan yang mengikis dasar-dasar demokrasi kita. Lebih dari 70% populasi dengan pendidikan dasar terjebak dalam politik praktis yang hanya menguntungkan segelintir orang.
Di tengah kondisi ini, LSM PENJARA 1, sebagai bagian dari suara kritis masyarakat, menyerukan kepada semua elemen bangsa untuk tidak menyerah dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi. Kita harus mengambil pelajaran dari pemilu ini; perjuangan untuk keadilan, kebenaran, dan integritas membutuhkan strategi yang lebih matang dan inklusif. Kami mendesak oposisi dan semua pihak yang masih berpegang pada nilai-nilai demokrasi untuk bersatu, merumuskan strategi yang lebih efektif dalam menghadapi kekuatan politik yang merusak.
Pemilu 2024 bukan hanya sekadar kekalahan politik, tetapi lebih dari itu, sebuah panggilan bagi kita semua untuk melakukan introspeksi dan membangun kembali dasar-dasar demokrasi Indonesia yang lebih kuat dan berintegritas. LSM PENJARA 1 mengajak semua pihak untuk bersatu, memperkuat barisan demi mewujudkan Indonesia yang lebih adil, demokratis, dan sejahtera bagi semua.
Mari kita bersama-sama membangun masa depan demokrasi Indonesia yang lebih cerah, tempat di mana integritas, kejujuran, dan intelektualitas kembali menjadi nilai utama dalam pemilihan pemimpin kita.
Tentang LSM PENJARA 1: LSM PENJARA 1 adalah organisasi non-pemerintah yang berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan sosial, keberlanjutan, dan penguatan nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Melalui advokasi, edukasi, dan aksi nyata, kami berupaya untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat.
0 notes
manusiaquat · 3 months
Text
Siapa Pengganti Jokowi?
Tiba saatnya hari kasih suara 14 Februari 2024. Hati ini sudah mantap untuk memilih paslon 01 yang mengusung perubahan yaitu Anies Rasyid Baswedan dan Abdul Muhaimin Iskandar. Pada pemilu sebelumnya yakni 2014 & 2019 saya memilih Pak Prabowo dengan alasan yang sama yaitu selalu mengusung tema perubahan.
Disclaimer dulu, Oktober 2023 saat tahu Prabowo akan mencalonkan lagi untuk menjadi presiden, saya ada kecenderungan ke Pak Prabowo begitu juga ketika mendeklarasikan Gibran sebagai pasangannya. Saya membayangkan ada pemimpin muda dalam perjuangan Indonesia. Tapi saya tidak melibatkan rasionalitas dan hanya sebatas "keren kali ya punya wapres muda".
Tapi pilihan mulai berubah-ubah saat melihat debat capres yang ternyata pak anies unggul dalam pencapaian gagasannya dan lagi-lagi karena mengusung tema perubahan. Dari sini saya mulai getol mencari tahu tentang pak anies karena menurutku selama ini pemberitaan media tentang beliau terbilang terbatas. Mencari profil atau background beliau mulai dari riwayat pendidikat, pengalaman organisasi dan bagaimana rekam jejak sebelum jadi gubernur hingga selesai menuntaskan tugasnya sebagai gubernur DKI. Hati ini jelas mulai tertarik dengan kesejukan Pak Anies. Selain beliau pandai dan kata-katanya mudah dipahami, beliau juga tidak anti kritik. Aku mulai cinta dengan cara beliau berkampanye yang menghidupkan demokrasi dengan Desak Anies-nya dan Slepet Imin, Sampai-sampai gaya kampanye ini di'tiru' oleh paslon 03 yaitu tabrak Prof. Entahlah, kenapa hati ini bisa tergerak dengan sosok Abah yang bagiku sempurna sebagai ayah, suami bahkan pemimpin di luar keluarganya dengan kesederhanaannya. Tetapi yang tidak kalah penting adalah melihat kompetensinya sebagai presiden dengan mengkaji gagasan, visi misi yang beliau sajikan rasanya memang benar-benar untuk mengabdi pada rakyat, bagaimana beliau ingin pemerataan di setiap daerah di Indonesia. Oh Abah, aku sudah terhipnotis secara sadar dengan keramahan, kelembutan dan pastinya kecerdasanmu. eaaak.
Waktu berlalu, tanda-tanda ketidaknetralan dari beberapa pihak termasuk lembaga negara mulai nampak. Beberapa diantaranya seperti bagaimana Gibran bisa benar-benar lolos dan dikabulkan oleh MK dengan mengubah persyaratan usia capres-cawapres, bagaimana pak presiden seolah terlihat mendukung 02, bansos yang jor-joran menjelang pemilu, keputusan presiden meneken kenaikan tunjangan bawaslu ketika h-2 pemilu dan kenaikan tunjangan pegawai KPU. Dugaan ketidaknetralan bahkan kecurangan semakin meyakinkanku ketika launching film DIrty Vote. Teman-teman pasti tahulah ya sedikit banyak tentang bagaimana isi film dokumenter itu.
Jadi ya begitulah manteman sedikit aliran rasaku seputar pemilu 2024. Bagaimana aku bisa mengubah pilihanku seiring berjalannya waktu. Mau satu atau dua putaran tak apa, mau kalah atau menang itu juga tak lepas dari takdir Allah. Presiden akan merepresentasikan rakyatnya, jika mayoritas rakyatnya masih suka disokong serangan fajar, maka ya begitulah juga kualitas pemimpinnya. Oh ya bicara masalah serangan fajar, tadi pagi banget jam 6-an ada yang ketok pintu memberikan amplop serangan fajar wkwk. Alhamdulillah saya dan suami berhasil menolak karena bagi kami ini masuk pada prinsip kami dan hukum dalam islam yang memang tidak memperbolehkan bagi yang memberi maupun menerima.
Kembali lagi, Park Ahn Nice dan Cha Imin meskipun dari quick count sampai sekarang ini kalian masih belum unggul. Tapi, kalian tetap menang di hati kami para pendukungmu. Kami melihat bagaimana kalian dan tim berjuang untuk mendengarkan rakyat seluruh Indonesia. Semoga sehat selalu agar tetap bisa memperjuangkan kebenaran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
0 notes
jurnalkapas · 3 months
Text
Ini mungkin adalah tulisan terakhir saya tentang politik sebelum 14 Februari 2024, hari pencoblosan nasional. Sebelumnya, izinkan saya memperkenalkan diri. Saya adalah seorang alumni sarjana hukum yang semasa kuliah merupakan mahasiswi yang biasa-biasa saja. Saya tidak sehebat kalian yang bisa lulus lebih awal dengan IPK luar biasa, saya juga bukan seorang aktivis aktif yang selalu vokal menyuarakan keresahan masyarakat pada masa itu, saya bukan pula seorang anak orang kaya terpandang yang mampu melanjutkan magister seperti teman-teman sekalian, pun tidak pintar-pintar amat untuk bisa melanjutkan beasiswa. Tapi izinkan saya menuliskan kalimat demi kalimat yang mungkin akan sangat jengah dibaca.
Halo, teman pembaca, selamat menggunakan hak pilihmu pada hari Rabu nanti. Semoga dengan apa yang menjadi pilihan kita hari ini dapat membawa Indonesia kembali pulih dan sehat. Sehat dari penyakit nepotisme yang sudah mendarah daging. Sembuh dari kudis-kudis kecil demokrasi yang sudah mengakar. Pulih dari kecacatan etik yang terang-terangan dipertontonkan tanpa rasa malu.
Negara Indonesia adalah negara hukum, di mana oligarki boleh dan dengan senantiasa memainkan konstitusi demi kepentingan. Di mana setiap peraturan perundang-undangan disusun menuruti penguasa bukan warga negara. Di mana putusan boleh dibuat sekarang-karangnya demi memuaskan hasrat dan ego kekuasaan.
Demi demokrasi yang telah berjalan mundur, saya mengucapkan terima kasih karena telah mengajarkan banyak hal. Betapa naifnya saya selama ini, menganggap bahwa ibu pertiwi masih mampu berdiri. Kulihat ibu pertiwi, sedang bersusah hati, air matanya berlinang, mas intannya terkenang, hutan gunung sawah lautan, simpanan kekayaan, kini ibu sedang susah merintih dan berdoa.
Saya bukanlah seorang yang sangat idealis, pun bukan orang yang sangat kiri. Tapi, saya masih sangat menghormati dan mencintai negeri ini sebagaimana nilai pancasila yang telah ditanamkan sejak SD. Terima kasih guru PPKn SMP yang memaksa saya untuk menghafal isi preambule UUD 1945, terima kasih pelatih paskibra SMA yang menumbuhkan rasa nasionalisme dalam tubuh saya, terima kasih guru besar fakultas hukum sedikit banyaknya saya jadi tau seperti apa pandangan hukum dari dalam, terima kasih organisasi cipayung kampus yang telah mengajarkan lagu-lagu perjuangan.
Hari Rabu nanti, pilihan mayoritas dari kita (atau yang sudah diatur) kemenangannya akan menentukan nasib kita lima tahun ke depan. Saya, kamu, bapakmu, anak-anakmu, supirmu, tukang parkir depan indomaret, bos di perusahanmu, dan semua orang akan mendapatkan pemimpin yang sama. Kebijakan mereka menentukan nasib saya, yang belakangan saya sadar akan sangat mengkhawatirkan. Saya berkali-kali menangisi keresahan dan ketakutan saya, takut akan seperti apa jadinya rakyat-rakyat Indonesia lima tahun lagi. Takut bagaimana nasib saya sebagai warga negara yang biasa-biasa saja ini.
Mungkin tidak bagimu yang hidupnya beratap plafon tinggi dan berumah lantai tiga.
Saya ingin berterima kasih kepada teman pemilih yang berjuang demi demokrasi tetap pada rotasi, mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cara membuat bermacam platform bagi pemilih pemula. Membeberkan fakta dan data, membuat pemilih tergerak untuk melakukan riset dan membaca, bukan sekadar menyebar hoaks dan berita kebencian. Terima kasih untuk menjaga pesta demokrasi tetap dalam koridor, bukan semena-mena bermain kotor. Terima kasih kepada peserta pemilu yang saat ini masih percaya bahwa kami, warga negara yang dikenal bodoh bukanlah orang yang tidak memiliki nalar dan hati nurani.
Setelah pemilu nanti, apapun hasilnya saya harus tetap mengangkat dagu dan melanjutkan hidup. Melupakan pernah mengadu ke bawaslu tentang kecurangan lalu (yang ditolak karena alasan tak ada bukti konkrit). Berjalan kembali ke depan seperti politisi lain yang kemudian mengamankan kursinya masing-masing. Sekarang apa lagi? Harga beras sudah naik karena bansos selalu dipolitisasi. Lalu apa lagi? Saya masih menanti regulasi baru yang membuat perlahan mati.
Binjai, 13 Februari 2024 (00.24)
Amanda A.
1 note · View note
eternalsunshineletter · 3 months
Text
JANGAN PILIH CAPRES 01 KARENA GAJELAS DAN OMON-OMON!!!!!
Udah liat video postingan arahan kampanye akbar paslon 01? Aneh banget tuh capres yaa aku liat-liat. Masa kampanye nyuruh-nyuruh bawa semuanya sendiri? Kampanye akbar tuh bagi-bagi duit, bagi-bagi sembako, sediain transport gratis! Ini udah ga dikasih duit, nyuruh bawa kantong sampah, bawa makan sendiri WKWKWKWK NASI KOTAK GRATISNYA MANA PAK?! Ngga support UMKM ya pak?! Terus gausah deh nyuruh-nyuruh nulis gagasan, kaya bakal dibaca aja! Pasti cuma buat kampanye aja kan? Biar banyak yg merasa didengar kan? Udah deh pak, keliatan akal-akalannya! Kemaren juga kampanye ke kabupaten-kabupaten di daerah, KOK BISA YANG DIKASIH UANG MALAH UMKM YANG JUALAN DI TEMPAT KAMPANYE? BUAT PENDUKUNGNYA MANA? Udah pada cape kepanasan buat dateng lho pak?! Pake bikin liga Amin segala?! Mau ambil hati anak muda hah?! Ngga ngaruh bosss, kita butuhnya duit bukan lomba sepak bola gajelas! Bapak ini nyapres, bukan nyalon jadi ketua PSSI!!!
Aku tau bapak aslinya bisa bagi-bagi duit! Partai pengusung bapak itu NASDEM, bapak meragukan duit SURYA PALOH HAH?! Bukannya manfaatin duit partai buat beli suara, ini malah cape-cape bikin kampanye Desak Anies! Ngapain pak? Kita butuhnya bansos, bukan didengarkan wkekkwk orang biasanya juga ngga pernah didengarkan juga! Emangnya aspirasi kita ini penting? ENGGAK! "Kampanye yang mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan Undang-Undang" ALAAAAAH kita ngga butuh dicerdaskan pak! Kita butuhnya cuma duit, POKOKNYA DUIT! Minimal kalo kampanye ada penyanyinya! Mana influencer yg dukung bapak ngga terkenal! Aneh banget, masa jadi buzzer gratisan 😂 ngga mampu pak bayar artis? Makanya endorse paaaak! Sebelah aja endorse artisnya banyak, ada RAFFI AHMAD! Desak Anies itu cuma buat akademisi! Mana mungkin nelayan, petani, dan masyarakat rentan lainnya punya ruang ditempat kaya gitu? Apalagi orang disabilitas? WKWKWK ngga usah sok peduli sama rakyat pak, bapak ini cuma pintar ngomong dan OMON-OMON AJA!
"Eh tapi yang dateng ke desak Anies itu semua kalangan dan umur. Kemarin ada anak smp sampe lansia, ada nelayan, petani, activist, profesor, temen-temen disabilitas, TKI, sampe pendukung paslon lain" WKWKWKWK ngapain anak SMP dateng ke Desak Anies? KAN NGGA BISA MILIH?! Ini yang bego siapa sih? Ngga bisa jadi suara kok cape-cape didengarkan? Apalagi cuma bocil ingusan! Gausah lah didengarkan, ngga penting! Itu juga, petani-petani sama nelayan pasti bayaran kan?! Mana mungkin mereka datang buat diskusi?! Mereka mana ngerti politik sih? Emangnya bisa ngomong mewakili kaumnya? Liat tuh yang kemarin viral! Siapa tuh? Sappe yang ternyata CALEG PKS! Ya walaupun di ktp pak Sappe beneran nelayan tapi kan dia CALEG! Ngga berhak mewakili lah di Desak Anies, harusnya yang datang nelayan miskin beneran. Baru kita percaya! Sekali lagi, program Desak Anies itu cuma omon-omon aja! Semua PASLON BISA! Tapi ngapain? Untungnya apa? Buang-buang waktu! Apalagi cuma dengerin orang mengeluh! Udah gitu harus kasih solusi pula! Itu kan di rekam pak?! INGET PAK ADA JEJAK DIGITALNYA, NANTI KALO JADI PRESIDEN TERUS DITAGIH GIMANA? RUGI DONG?!
Itu juga timsesnya kok bisa isinya kebanyakan Gen Z? Biar anak muda merasa terwakili? PAKE SEGALA BIKIN PROGRAM GAJELAS! Apa tuh namanya? UBAH BARENG? si paling perubahan! Kalo cuma pengen merasa terwakili harusnya bapak pilih CAWAPRES MUDA!! Liat tuh paslon sebelah! Sangat mewakili anak muda. Kampanye pake branding gemoy, pendukungnya influencer/artis Milenial dan Gen Z. Kalo cuma mau menguasai platform Tiktok ya tinggal bayar influencer! BAYAR BUZZER PAK! Miskin yaa? Mau ambil hati anak tiktok kok live tiap hari sambil sharing-sharing buku dan kasih ilmu. JOGETNYA MANA PAK? 😂 bilang aja bapak butuh gift-nya kan? Kurang yaa dana kampanye-nya? NGGA PUNYA UANG KOK MIMPI JADI PRESIDEN!
Anak bapak sama anak Cak Imin juga ngapain ikutan jadi timses pak? Udah gitu rekrutnya tetep kaya orang biasa lagi 😂 PRIVILEDGE-NYA MANA? Masa mau jadi timses bapak sendiri harus ikut interview 😂 MINIMAL JADI CALEG LAH PAK! Atau kalo bapak punya kuasa ya BIKININ PARTAI LAH! JADIIN KETUA PARTAI! Contoh tuh paslon sebelah, anaknya langsung jadi KETUM PARTAI 😎 mantunya juga walikota paaaaakkkkkk. MANTU BAPAK APA? CUMA DOKTER? 😂
Tim Ubah bareng juga ngapain pak pake ikut keliling indonesia kasih penyuluhan dan seminar?! BUANG-BUANG DUIT AJA! Mending uangnya buat bansos, bagi-bagi duit, bayar buzzer, atau APA KEK! 🙄 Jaman sekarang susah lho pak cari kerja. Ini anaknya udah punya kenalan ordal malah disuruh ikutin rekrutmen dari awal. Bapak bisa ngga buka lapangan kerja? Kaya sebelah dong, mau buka lapangan kerja buat anak muda, ya walaupun dia dicariin kerja sama bapaknya tapi kan tetep aja dia udah janji. Ngga mungkin cuma omon-omon! Anak muda yg penganngguran pasti karena CVnya jelek, minta gaji UMR padahal baru masuk hadeeeh Gen Z emg ngga tau diri! Pantesan nganggur! Makanya kalau fresh graduate tuh ngga usah belagu! Ngapain minta dijamin haknya sama negara? Ikut aturan perusahaan lah! Aneh banget ini paslon! Ngga usah dipilih!
Aduh, ini paslon kalo di spill jeleknya banyak banget 😂 Program bapak itu semuanya JANJI MANIS DAN OMON-OMON! Ngga mungkin terwujud dan ngga masuk akal!! Masa mau bikin 40 kota selevel Jakarta? Ngga masuk akal pak 😂 Duitnya dari mana? Ngga kongkrit programnya! Masa 400T buat bangun 40 kota? Fungsinya apa buat rakyat pak? Bagusan juga program MAKAN SIANG GRATIS! Walaupun anggarannya butuh 450T tapi kan ada hasil nyatanya? Rakyat bisa langsung menikmati saat itu juga! Kita ngga butuh pak transportasi umum yang bagus! Buat apa? Mending ikutin anjuran pemerintah buat beli MOBIL LISTRIK! Ramah lingkungan, Dp juga disubsidi pemerintah 😂 Ngapain bikin transportasi umum HAHAHA 😂 PAJAK kendaraan mahal? Ya gapapa, saya mampu bayar pajak. Orang miskin ngga usah lah dipikirin. Kalo ngga punya duit buat beli kendaraan ya dirumah aja! Atau jalan kaki! Itu juga kalo ada tempatnya buat jalan. Bapak gausah bikin jalan khusus pejalan kaki, jalur sepeda, atau transportasi umum, BIKIN MACET DAN NGGA ESTETIK!
Program pendidikan gratis buat seluruh anak guru, mengangkat guru honorer jadi PNS dan menghilangkan pajak PBB buat Guru???? Ngapain paaaak? Guru itu tugasnya mengabdi pada negara. Kerjanya harus ikhlas demi anak bangsa berapapun gajinya. Masa mengabdi kok minta gaji layak 😂 Emangnya guru itu siapa? Kalo ngga mau gaji sedikit dan mengabdi ya jangan jadi guru, jadi pengusaha aja sanah. Siapa suruh kuliah ambil jurusan pendidikan? Ambil jurusan TEKNIK DONG, BIAR KERJA DI TAMBANG ATAU BUMN. Ambil jurusan DOKTER, biar gajinya banyak! Hah? Biayanya mahal? Ya ngga usah kuliah! Orang miskin kok mimpi pengen kuliah! Kerja sanah, bantu orangtuamu! Ngapain kuliah? Atau ya pinjol aja, kaya saran Rektor ITB itu! Masih ga sanggup juga? Belajar yang pintar, bersaing sama seluruh masyarakat miskin se-Indonesia termasuk yang palsuin data kemiskinan biar bisa dapet beasiswa. Hah? Ngga adil? Hidup ini emang ngga adil bro, terima aja kenyataan itu. Ngapain berharap sama pemimpin? 😂
Program beasiswa ke luar negeri termasuk biaya persiapan tesnya. Enak banget?! Udah dapet beasiswa masih dapet biaya persiapan tes. Harusnya persiapan itu bayar sendiri lah! Ngga mampu? Ya memang beasiswa ke luar negeri itu kan buat orang yang mampu. Sekali lagi, kuliah di luar negeri bukan buat orang miskin, jadi ngga usah mimpi 😂
Kuliah gratis untuk orang tidak mampu? Tanpa tes? Rugi pak rugiiiiii! Uangnya bisa buat bansos pak! Liat tuh, rakyat miskin butuh makan! Bukan butuh pendidikan! Bapak pikir mereka berani punya cita-cita buat sekolah? Enggak pak! Kita ini ngga butuh pendidikan gratis dan bantuan pendidikan untuk kalangan menengah. Besok kalo kami punya anak, ya harus sekolah di sekolah bagus kalo perlu sekolah internasional karena kurikulumnya bagus! Mahal? Ngga apa-apa, itu tanggung jawab bapaknya buat cari duit pak, bukan tugas negara! Kalo ngga mampu ya sekolah negeri saja. Ngga apa kurikulum dan fasilitasnya jelek yang penting sekolah! Ngga mampu juga? Ya jangan sekolah lah, bantu orangtua kerja! Jualan donat dijalanan kek, ngemis kek atau ngapain terserah. Negara kok memelihara fakir miskin 😂 Itu pasti karna mereka malas kerja, bukan karna kurang lapangan pekerjaan apalagi kegagalan pemerintah! Stop buang-buang pajak rakyat buat hal ngga penting!
Kebijakan pemulihan Undang - Undang KPK dan memiskinkan Koruptor? Ini kebijakan paling lucu 😂 MANA MUNGKIN PAK? Bapak itu diusung partai! Walaupun bapak bukan kader partai tapi tetep aja bapak pasti dijegal 😂 Liat tuh paslon sebelah, NAIKAN GAJI PEJABAT! Itu baru kongkrit! Bapak ngga kasian sama pejabat indonesia? Udah kerja keras buat negara tapi gajinya sedikit banget sampe-sampe mereka harus korupsi! Kasian anak pejabat itu ngga bisa beli mobil rubbicon! Dimana hati nurani bapak? Pejabat juga bagian dari rakyat Indonesia.
NAIKAN PAJAK RAKYAT!Saya rela gaji KABUPATEN BUSUK ITU dipake buat bayar pajak ke negara supaya negara kita maju dan gaji pejabat bisa naik. "Loh kan gaji kecil ngga perlu bayar pajak penghasilan". Ya memang, kan pajak itu cuma di ambil dari penghasilan ya? Kalo kita jajan, beli sembako, lewat tol, makan di restoran, beli barang, nonton konser, nonton film, beli tiket transportasi dll kan ngga pake pajak yaa? Lagian kalo pake pajak juga kenapa? Ngga mampu? Gaji kecil kok cari hiburan, KERJA SANAH BIAR NGGA NGELUH KALO PAJAK NAIK! Hiburan itu hanya untuk orang kaya! Kebijakan bapak ini too good to be true. Sekali lagi, bapak hanya akan omon-omon aja!
Aduh kenapa sih visi misi bapak harus banyak dan detail? Saya kan jadi repot mau ngatain satu-satu! Penguatan UU TPKS (Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual)! "Perlindungan terhadap perempuan dari mulai catcalling sampai kekerasan fisik", katanya 😂 PEREMPUAN NGGA BUTUH DI LINDUNGI PAK! Catcalling itu kan artinya pujian! BAPERAN DEH WANITA-WANITA INI! Kalo terjadi kekerasan seksual ngapain di lindungi? Itu salah mereka sendiri! Pakai baju apa? Pergi sama siapa? Jam berapa? Kalo ngga mau kena kekerasan seksual ya dirumah saja! Ngapain keluar rumah tanpa mahram? UDAH TERPAPAR AJARAN LIBERAL YA?! dasar perempuan jaman sekarang, susah diatur!! Ngapain juga bikin DAY CARE?! bikin wanita makin malas saja! ngurus anak itu tugas mereka! Kok malah dikasih day care! Enak banget! Hah? Membantu perempuan yang bekerja? YA NGAPAIN PEREMPUAN KERJA? tugas perempuan itu dirumah, masak, jaga anak, beres-beres dan melayani suami! NGAPAIN KERJA?! MELAWAN KODRAT!
"Tapi kan banyak ibu tunggal yang perlu cari kerja buat menafkahi anaknya karena si bapak ngga bertanggung jawab dan pak Anies kasih kebijakan bantuan untuk ibu tunggal (karena bercerai maupun ditinggal mati)" LAAAHHHH SIAPA SURUH JADI JANDA?! Sudah tau jadi janda itu berat! CARI SUAMI SANAH! Ngapain minta perlindungan ke negara?! Emg negara ini bapakmu?! Kalopun harus kerja ya titipin ke mertuamu atau orangtuamu sanah! Ngapain pake daycare? Buang-buang duit suami, udah gitu penjaganya ahli anak pula, pasti nanti diajarin pake gaya luar negeri! Ngga cocok! Nanti anaknya kebarat-baratan! Ini juga, malah mau bikin kebijakan cuti melahirkan 40 hari buat suami 😂😂 RIBUT KAN DI TWITTER! Emg hobinya bikin ribut aja nih orang. LIAT TUH PARA SUAMI PROTES! Ngapain katanya pak 40 hari dirumah ngga kerja? Ngerawat anak? KAN ITU TUGAS ISTRI! Malah kemarin ada yang bilang "padahal istrinya dipake aja gabisa" 😂 Liat tuh pak, rakyatmu aja ngga setuju sama kebijakanmu 😂 ngapain sih pak bikin kebijakan buat perempuan? Cuma buat cari suara aja kan? 😂
Sebenernya masih banyak kebijakan dan visi misi paslon 01 ini yang aneh. Mulai dari contract farming, kebijakan sustainable, koperasi, mikirin lingkungan, jaminan kesehatan dll tapi yaudah lah, paling juga cuka omon-omon! Kalo penasaran ya baca sendiri aja sanah di websitenya dia atau website bikininan pendukungnya yg ga dibayar itu wkwkwk 😂
Pak Anies, rekam jejak bapak itu jelek di Jakarta. Ngga usah mimpi jadi presiden. Banjir masih ada walaupun sudah berkurang jauh karena sumur resapan bapak. Jalan Sudirman jadi bisa dilewati semua kendaraan lagi dan jadi ngga estetik! Harusnya kan khusus pengendara mobil saja! Pembuatan stadion JIS yang pake tenaga anak Indonesia itu, pantesan jelek! Harusnya pake tenaga asing dong! Transportasi buat penyandang disabilitas dan khusus perempuan WKWKWKE buang2 anggaran! Kalo sudah tau disabilitas ya pake kendaraan pribadi! Bapak juga yang pertama minta lockdown waktu pandemi sampe menyurati presiden dan menteri kesehatan. HAHAHA buat apa?! Mau sok jadi pahlawan? Menteri aja bilang corona ngga akan masuk Indonesia dan buka wisata buat turis asing! Kalo kena ya tinggal minum jamu! Ngapain minta lockdown? Kan jadi harus ngasih makan rakyat, rugi dong! Makanya diganti jadi PPKM biar negara ngga punya kewajiban untuk ngasih makan rakyat selama pandemi! Pintar dong jadi politisi!
Bapak ngapain ngasih insetif buat nakes sampai 6 juta? Kasih hotel buat penginapan nakes, udah gitu ngirimin mereka surat ucapan terimakasih atas nama warga JAKARTA? Pake didoain dan di apresiasi wkwkwk BAPAK PIKIR LOVE LANGUAGE NAKES ITU WORDS OF AFFIRMATION? Itu kan tugas nakes sebagai garda terdepan. Malah bilang nakes adalah pertahanan terakhir, MAKSUD BAPAK PEMERINTAH GAGAL MELINDUNGI RAKYAT? Udah gitu ngasih pendidikan gratis sampai kuliah buat anak nakes yg gugur selama pandemi. Ngga usah jadi pahlawan pak. Ngapain juga bapak ikut nguburin dan nangis dipemakaman? Minimal bawa kamera lah biar kita percaya, masa cuma kesaksian warga! 😂
Transportasi gratis bapak di Jakarta juga ngga berguna. Masa sopir angkot digaji? Emangnya PNS? Terus anaknya juga sekolah gratis? Wkwkwk anggaran 80T untuk jakarta emang cukup? Pj gurbernur yang sekarang aja bilang anggaran segitu ngga cukup buat jakarta 😂 Belum lagi warga kampung bayam yg dibuatkan rusun dan dikasih les bahasa inggris warganya, warga pulau Sabira yang dikasih listrik, kapal penyebrangan dan air bersih wkwkwk ngapain pak? Gubernur sebelumnya juga ngga ada yang peduli, bahkan mungkin ngga tau ada pulau itu di Jakarta. Bapak ngapain sok peduli? Kalo butuh listrik ya pindah ke kota! Kasus Formula E, katanya bapak korupsi ya? Hayoo ngaku! Walaupun sudah diperiksa KPK dan malah dapat penghargaan dari KPK 3x tetep aja ngga mungkin event internasional sebesar itu bisa berhasil tanpa bantuan pemerintah pusat!
Bapak itu menteri yang di PECAT! walaupun aslinya bapak bilang bukan di pecat tapi di resuffle karna lapor adanya uang 1,3T yang di terima sama guru ghoib ke menteri keuangan! Bapak ngapain cepu?! Harusnya diem aja, ngapain sok pahlawan menyelamatkan uang negara? Itu artinya bapak ngga nurut sama pemerintah, makanya pantes aja di pecat! Itu juga, ANGIN NGGA PUNYA KTP PAK! engga, ngga usah dijelaskan pake data scientist kalo angin memang membawa polusi ke jakarta. Saya ngga percaya Ilmu Pengetahuan, pokoknya bapak BLUNDER SOAL ANGIN! Aduh apalagi yaa kegagalan bapak ini? Saking banyaknya saya bingung!
Intinya ngga usah pilih pemimpin yang cuma janji manis dan omon-omon. Pilih aja tuh yang melanggar konstitusi dan nepotisme. Namanya juga hidup, daripada sekolah dan merintis dengan jujur ya mendingn pake priviledge kekuasaan. Makanya cari relasi, biar bisa punya orang dalam. Jaman sekarang kok berharap sama pemerintah, ngga masuk akal. Pilih aja pemimpin yang punya rekam jejak pelanggaran HAM, kasian sudah berkali-kali nyapres. Kayaknya akan jadi pemimpin yang tegas. Ngga usah lah kita peduli sama keluarga korban penculikan yang setiap minggu berdiri di depan istana dan nunggu anaknya pulang. Suruh mereka ikhlaskan saja keluarganya yang ngga tau dimana itu. Itu pasti cuma dagangan 5 tahunan buat menjegal pak Prabowo. Lagi pula saya puas sama kerja pemimpin yang sekarang! Liat tuh bansos banyak, UU ITE juga bagus, pokoknya kalo ada yg kritik pemerintah memang pantas masuk penjara! Pandemi juga berhasil kita lewati, 160ribu jiwa itu kan cuma angka statistik! Move on dong! Rakyat Indonesia masih banyak!
Pak Anies, bapak pernah bilang "Jika saya terpilih maka Tuhan ijinkan saya, Jika saya tidak terpilih maka Tuhan selamatkan saya". Saya doakan, semoga Tuhan selamatkan bapak. Kami ini cuma rakyat, rasanya ngga pantas punya harapan. Mungkin kami ini kelamaan dipimpin sama pemimpin yang jelek. Kami ngga mau harus beradaptasi dengan demokrasi yang sehat. Mungkin juga, kami sudah nyaman di kubangan ini. Tapi, kalo bapak di-ijinkan oleh Tuhan, kami akan tagih semua janji bapak. Semuanya sudah direkam dan sebarkan, jejak digital akan menghantui bapak seumur hidup. Bapak yang pilih sejarah bapak sendiri. Doa kami, semoga bapak dan wakil bapak akan terus punya rasa malu. Malu kalau bapak mengkhianati kepercayaan dan harapan yang sudah dititipkan kepada bapak. Terimakasih sudah mengingatkan lagi apa itu demokrasi lewat kampanye bapak. Terimakasih karena sudah memilih untuk tidak merendahkan kami.
E.S 09-02-24
0 notes
ridloaulia · 4 months
Text
“Lo Baper, Lo Kalah”, Mengembalikan Rasionalitas Pilihan dalam Binatang bernama Politik
Premis pertama: Anies, Prabowo, ataupun Ganjar bukanlah juru selamat.
Terkadang saya sendiri terjerembap di dalam kontestasi pilpres, melihat ataupun memilih salah satu dari ketiga pasangan calon tersebut sebagai juru selamat atas bangsa ini. Berharap jika “Ia” yang terpilih, indonesia akan jadi semakin- semakin- semakin-. Kesalahan ketika kita melihat salah satu dari calon presiden sebagai juru selamat menyebabkan munculnya banyak bias dalam memandang salah satu calon, kehilangan objektivitas dan rasionalitas, dan kita menjadi mudah “baper”. Baper ini menurut saya tingkatan tertinggi dari subjektivitas pemilih. Entah sedih, iba, kesal, ataupun marah, ketika itu muncul dalam benak dan hati kita dalam memandang salah satu calon, maka kita akan mudah sekali kehilangan akal rasional kita. Kita bisa saling lempar fakta tentang keberhasilan dan kegagalan setiap calon. Mungkin food estate Prabowo bisa di goreng, tapi apakah rumah subsidi anies tercapai 100%? mungkin IKN dianggap megaproyek yang tidak tepat prioritas, namun apakah Formula E Jakarta itu sudah tepat prioritas ketimbang kemiskinan warga bantaran Jakarta? Di sinilah letak objektivitas diperlukan. (lagi pula elit-elit di belakang Anies, Prabowo, dan Ganjar orangnya itu-itu juga kok. Elit yang sama sejak 20 tahun lalu.)
Meski begitu, tulisan ini bukan bentuk ke-edgy-an saya untuk menjadi sok-sok netral apalagi “gausah peduli sama politik, semuanya gaada yang bener”. Tapi saya harap kita bisa melepaskan terlebih dahulu cara pandang subjektif kita terhadap pasangan calon dan melihat politik sebagai sebuah pragmatisme.
Premis kedua: Politik adalah Kekuasaan (dalam term negatif: power, lust, greed, tyrann).
Memang ada beberapa definisi dan pemaknaan dari makhluk buas bernama “politik” ini. Salah satunya memandang politik dengan penuh positif dan optimisme: “Politik sebagai jalan untuk mensejahterakan masyarakat.” Namun izinkan saya di sini mengajukan tesis tentang Politik sebagai pelanggeng kekuasaan (yang jahat). Bahwa, siapa pun yang berkuasa, maka motif yang di bawa, sedikit atau banyak, akan melekat tentang keuntungan sendiri maupun kelompok, kekayaan keluarga, kesejahteraan kelompok sendiri, dan kejayaan pribadi. Semuanya, Anies, Prabowo, Ganjar, jika kita kembali ke premis 1 dan 2, maka semuanya memiliki nafsu buruk tersebut. Kesalahan untuk tidak melihat premis 1 akan menjadikan kita melihat calon tersebut “suci” dan munculnya bias dalam cara pikir kita. Kesalahan untuk tidak melihat premis 2 akan menjatuhkan kita ke dalam kontra-premis 1. Maka premis 1 dan 2 ini adalah kesatuan.
Jangan salah, cara pandang ini menurut saya bukan mendekatkan kita kepada distopia. Justru, saya kira cara pandang ini dapat menjadi solusi agar kita bisa meningkatkan kualitas dari politik dan demokrasi kita. Kenapa? Karena dengan premis 1 kita akan menjadi pemilih yang berfokus pada substansi, bukan tokoh. Dengan memakai premis 2, justru kita yang akan menjadi “lawan” bagi calon presiden, bukan sesama calon presiden. Ketika kita sudah menjadi makhluk yang rasional, meningkatkan kualitas pikir, dan tuntutannya, maka dengan sendirinya calon presiden harus bisa meyakinkan kita dengan cara yang paling rasional dan solutif pula. Bodoamat tentang motif mereka. Mungkin salah satu dari mereka kelak akan membagikan bansos dengan motif caper dan cari perhatian masyarakat, ya bodoamat, yang penting mereka melakukan tugasnya. Bodoamat jika mereka berusaha membangun ekonomi masyarakat supaya citra personal dan keluarganya menjadi baik, ya bodoamat, yang penting ekonomi kita membaik. Inilah yang saya sebut sebagai pragmatisme dalam memilih. 
Kita harus berlepas dari subjek politik yang irrasional dan seringkali menjadi bidak-bidak politik agar kekuasaan mereka berlanjut. Siapa pun presidennya, mereka semua tidak “sesuci itu, kok”. Maka yang bisa kita lakukan adalah bagaimana kita meningkatkan kualitas diri sendiri, agar bisa menjadi agregator politik yang berkualitas supaya siapapun presidennya, kita sudah memiliki standard barrier  yang harus dilewati oleh calon pemimpin kita. Jujur, saat menonton debat tadi malam saya juga baper. Geram, kesal, dan merasa dilecehkan dengan gaya debat gibran yang tidak substantif. Namun pagi ini saya sadar, seharusnya saya melihat itu sebagai “politik”, tidak perlu diambil personal. Apa yang gibran lakukan adalah “strategi” untuk mendapatkan suara pendukung-pendukungnya yang “cocok” dengan gaya itu. Ini semua tentang teori supply & demand. Jika gibran menggunakan hal tersebut sebagai strategi, artinya memang ada “demand’ nya, ada massa nya. Jika saya geram dengan gaya tersebut, artinya saya tidak rasional. Lagi pula, sewaktu anies menyindir prabowo soal nilai menhan juga, bikin sebagian emosi pendukung prabowo "terusik", kok. sama-sama emosional. gaada bedanya. cuma perspektif dan subjektif saja.
Strategi politik bebas dilakukan dengan gaya apapun, selagi ada demandnya. Maka jika kita ingin memperbaiki kualitas demokrasi, debat pilpres, dan politik secara keseluruhan, mari kita perbaiki juga kita sendiri sebagai “demand” politiknya.
1 note · View note
realita-lampung · 4 months
Text
Polsek Seputih Banyak Salurkan Bansos Kepedulian Untuk Masyarakat
Tumblr media
Wujud kepedulian Polri, jajaran Polsek Seputih Banyak, Polres Lampung Tengah, Polda Lampung memberikan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat membutuhkan, di Kampunh Sanggar Buana Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah, Minggu (21/1/2024). Kegiatan bagi bagi sembako tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Seputih Banyak, Iptu Chandra Dinata, S.H., M.H mewakili Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo Sigit, S.H., S.I.K., M.M dengan didampingi anggota Bhabinkamtibmas. Chandra mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Polri, khususnya Polres Lampung Tengah dan Polsek jajaran untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Pihaknya berharap, bantuan tersebut dapat memberikan manfaat dan bisa membantu meringankan beban masyarakat, khususnya bagi warga lanjut usia prasejahtera. Kapolsek juga menambahkan, kegiatan yang digelar ini juga merupakan bagian dari upaya 'Colling system' menjelang pelaksanaan Pemilu serentak 2024. “Dengan harapan, Pemilu serentak 2024 nanti, dapat berjalan dengan aman, damai dan sejuk, khususnya diwilayah hukum Polres Lampung Tengah," pungkasnya. (Humas LT) Read the full article
0 notes
koramil02sdy · 2 months
Text
Tumblr media
Babinsa Koramil 02 Sdy Serma Hartono dan Bhabinkamtibmas melaksanakan Pendistribusian Bansos Beras bagi masyarakat miskin ekstrim di balai Kalurahan Argosari Sedayu Bantul
0 notes
Text
Pemerintah Salurkan Bantuan Rp 2,7 Juta per Tahap untuk Kartu Keluarga Terpilih
REALITANEWS.OR.ID, JAKARTA II Pemerintah Indonesia memberikan kabar baik bagi masyarakat melalui penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 2. Pemilik nomor Kartu Keluarga (KK) yang memenuhi kategori tertentu berhak mendapatkan bantuan tunai hingga Rp 2,7 juta. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat. Penyaluran Bansos PKH Tahap 2 Bansos PKH…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
baliportalnews · 5 months
Text
Juru Parkir Nyaleg, Bansos Langsung Diputus, Ini Penjelasan Dinsos Denpasar
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Pemutusan bantuan sosial (bansos) juru parkir yang bertugas di Indomaret Jalan Gatot Subroto Timur, Banjar Tega, Kelurahan Tonja bernama Ni Kadek Dewi (33 tahun) direspons Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati, Kamis (4/1/2024) malam. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bansos Ni Kadek Dewi yang berstatus Caleg DPRD Provinsi Dapil Denpasar nomor urut 6 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) diputus sejak Rabu (3/1/2024) pukul 08.54 WITA pagi via telepon pegawai Dinas Sosial Pemkot Denpasar. Sang juru parkir yang kini harus menghidupi dua orang buah hatinya yang masih duduk di bangku kelas VIII SMP dan SD kelas 1 itu mengaku terkejut sekaligus bingung lantaran tidak menerima penjelasan di balik pemutusan bansos tersebut. Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati menjelaskan setiap warga negara Indonesia terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial mengacu Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021. Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ungkap I Gusti Ayu Laxmy Saraswati merupakan data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan, dan pemberdayaan sosial. Terdapat 27 kategori yang termaktub dalam DTKS baik bagi lansia, disabilitas, dan masyarakat umum lainnya. “Belum tentu semua itu masuk kategori bansos. Bagaimana cara mendapatkan bansos? Seseorang harus masuk di DTKS terlebih dahulu. Lalu pihak desa maupun kelurahan melakukan musdes atau muskel untuk mengusulkan si warga penerima bansos. Bansos dimaksud ada PKH seperti yang diterima ibu juru parkir yang nyaleg tersebut. Ada yang namanya bansos BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Ada bansos PBI (Penerima Bantuan Iuran) yang kartu KIS APBN, ada penerima bansos Kartu Indonesia Pintar (KIP). Mengapa banyak warga terputus bansos tanpa ada surat resmi? Memang begitu mekanisme dari Kementerian Sosial Republik Indonesia. Aplikasi di Kemensos RI yang membaca,” ujar I Gusti Ayu Laxmy Saraswati yang dikenal sebagai sosok familiar di atas panggung karena memiliki kemampuan menyanyi mumpuni. I Gusti Ayu Laxmy Saraswati merinci pemutusan bansos langsung dari Kemensos RI bisa terjadi karena sejumlah faktor. Pertama, dideteksi lewat KK alias Kartu Keluarga. Jika dalam KK tersebut ada Aparatur Sipil Negara (ASN), maka bansos Kemensos RI tersebut otomatis terputus seluruhnya. “Makanya banyak warga Denpasar ketika sakit terputus BPJS-nya dan setelah kami cek di Dinsos ternyata dalam data tersebut tercantum pensiunan. Kalau sudah pensiunan, baik dia berstatus pensiunan BUMN atau ASN, maka putus langsung KK-nya. Itu hasil pemeriksaan BPK RI ke Kemensos RI. Begitu juga dengan mereka yang penyelenggara negara. Caleg tersebut dianggap sebagai penyelenggara negara meskipun belum resmi. Maka otomatis dalam kasus Ibu Ni Kadek Dewi ini, PKH-nya terputus langsung tanpa ada surat resmi. Pendamping PKH-nyalah yang menghubungi bahwa Ibu Ni Kadek Dewi tidak lagi menerima bansos,” terang I Gusti Ayu Laxmy Saraswati. Imbuhnya, apabila ada kesalahan data, misalnya seseorang yang bansosnya diputus ternyata bukan pensiunan dan sejenisnya, maka data tersebut bisa diperbaiki lewat KK yang sudah terhubung dengan Nomor Induk Kependudukan alias NIK. “KK ini NIK-nya sudah ngelink ke pusdatin (pusat data dan informasi, red) pemerintah pusat. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Denpasar melalui Bapak Wali Kota tidak pernah memutus bansos PKH dan sejenisnya. Yang memutus itu sistem aplikasi dari Kemensos RI. Bagaimana dengan warga yang diputus BPJS kesehatan APBN-nya? Bapak Wali di Kota Denpasar mengambil kebijakan pengalihan ke BPJS PBI yakni layanan BPJS Kesehatan yang iurannya dibayarkan oleh pihak pemerintah melalui sumber dana APBD supaya cepat bisa mendapat penanganan di rumah sakit,” tegas I Gusti Ayu Laxmy Saraswati. Berbeda halnya dengan bansos PKH dan BPNT yang merupakan program Kemensos RI sehingga kebijakannya langsung diatur dari pusat. “Dalam kasus ini Ibu Ni Kadek Dewi nyaleg. Dalam proses pencalegan tersebut tentu yang bersangkutan mengusulkan NIK serta berkas-berkas lainnya. Otomatis itu langsung ngelink ke Kementerian Dalam Negeri, Kemensos RI, dan sejenisnya. Intinya caleg tersebut masuk kategori penyelenggara negara. Hal ini juga berlaku jika seseorang berstatus kepala lingkungan (kaling) dan kepala dusun (kadus) yang notabene merupakan penyelenggara negara. Otomatis jika sebelumnya mereka berstatus penerima bansos PKH, maka otomatis bantuan tersebut putus. Sebaliknya, jika seseorang tidak berstatus penyelenggara negara, hanya pekerja bukan penerima upah, maka bantuan-bantuan sosial itu berhak diterima,” jelas I Gusti Ayu Laxmy Saraswati sembari menegaskan bahwa dalam hal ini Dinas Sosial Kota Denpasar hanya berstatus sebagai penerima informasi di mana segala keputusannya berasal dari pemerintah pusat. Lebih lanjut, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati menegaskan bahwa pendamping PKH yang memberikan informasi terkait putusnya bansos Ni Kadek Dewi merupakan pegawai Kemensos RI yang bertugas di Dinsos Denpasar. Ditanya apakah pasca nyaleg hak-hak Ni Kadek Dewi yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir bisa dipulihkan untuk menerima bansos, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati menjawab peluang tersebut bergantung usulan dari pihak desa atau kelurahan. “Hal tersebut kembali ke musyawarah desa maupun musyawarah kelurahan,” tutup I Gusti Ayu Laxmy Saraswati. Sebagai data tambahan, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati juga menunjukkan Surat Keterangan Nomor: 145/06/LTJ yang dikeluarkan oleh Kelurahan Tonja dengan tanda tangan cap basah Kepala Kelurahan Tonja, I Made Sunantra, S.Pd. tertanggal 2 Januari 2024. Dalam surat tersebut diterangkan bahwa Ni Kadek Dewi yang beralamat di Jalan Ratna Gang Gatot Kaca 1 Denpasar, Banjar/Lingkungan Tega sudah tidak layak mendapatkan bantuan karena dinilai sudah mampu.(ads/bpn) Read the full article
0 notes