Tumgik
#Alasan ibu memberikan MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan
Text
Sudah Tahu Belum Faktor Apa Saja Yang Berhubungan Dengan Pemberian MP- ASI Pada Bayi 0-6 Bulan..?
Tumblr media
View On WordPress
#Abstract related factors with granting MP-ASI to baby 0-6 month#alasan ibu memberikan MP-ASI pada bayi#Alasan ibu memberikan MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan#Alasan MP-ASI diberikan pada usia lebih dari 6 bulan#Alergi makanan#Arteriosklerosis#arti pengetahuan#Dampak Pemberian MP-ASI Terlalu Dini#Dampak pemberian MP-ASI terlalu dini pada risiko jangka panjang#Definisi pekerjaan#definisi pendidikan#definisi pengetahuan#Definisi usia#Dukungan suami#Faktor dukungan suami pada ibu dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan#faktor pekerjaan ibu dalam pemeberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan#faktor pendidikan ibu dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan#faktor pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan#Faktor predisposisi pemberian mp-asi#Faktor predisposisi yang berhubungan dengan ibu dalam pemberian MP-ASI pada bayi 0-6 bulan#Faktor sosial ekonomi pada ibu dalam pemberian MP-ASI usia bayi 0-6 bulan#Faktor usia ibu dalam pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan#Faktor yang berhubungan dengan ibu dalam pemberian MP-ASI pada bayi#Faktor yang berhubungan dengan ibu dalam pemberian MP-ASI pada bayi umur 0-6 bulan#Faktor yang berhubungan dengan pemberian MP ASI pada bayi 0-6 bulan#faktor-faktor yang berhubungan dengan ibu dalam pemberian MP-ASI pada bayi umur 0-6 bulan#Hasil penelitian pemberian MP-ASI#Hasil penelitian tingkat pendidikan terhadap pemberian MP-ASI dini pada bayi kurang dari 6 bulan#Hipertensi#Ibu dalam pemberian MP-ASI pada bayi umur 0-6 bulan
0 notes
choirunnisak · 7 years
Text
Serba - Serbi ASI
RESUME KULWAP HSMN KALIMANTAN
Isu menyusui eksklusif mulai dilirik lagi seiring banyaknya kasus drop out asi eksklusif. Namun, Indonesia salah satu negara yang sedang berusaha meningkatkan angka menyusui sampai 2 tahun sementara beberapa negara maju di dunia sedang berusaha meningkatkan angka menyusui secara eksklusif. So, yuk kita dukung dg menyimak sedikit materi terkait kesulitan2 menyusui yang biasa terjadi.
Aksi 1000 Hari Pertama Kehidupan
Diantara ibu2 kece nan sholihah semua mungkin sudah familiar dengan istilah 1000 Hari pertama kehidupan yang kemudian akan saya singkat dengan 1000 HPK. Secara umum, masa ini dibagi dalan 3 periode :
🌿Periode kehamilan 🌿Periode menyusui eksklusif pada usia bayi 0-6 bulan 🌿Periode pertumbuhan anak mulai usia 6 – 24 bulan.
Mengapa kehamilan? Karena kekurangan gizi pada masa ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Masalah yang sering terjadi pada masa ini misalnya : anemia gizi besi, kekurangan energi protein (KEK) yang dapat dilihat dari pengukuran lingkar lengan atas, dll.
Mengapa usia 0-6 bulan? Karena pada periode ini adalah masa ASI eksklusif. ASI eksklusif adalah memberikan ASI saja dari usia 0-6 bulan tanpa tambahan lainnya bahkan hanya setetes air putih dapat dikatakan gagal ASI eksklusif kecuali ada indikasi medis yang mengharuskan bayi diberi selain ASI.
Mengapa usia 6-24 bulan? Karena periode ini dikenal dengan masa pertumbuhan dimana makanan pendamping ASI (MP ASI) pertama kali dikenalkan. Banyak kesalahan pemberian MP ASI terjadi sehingga anak tumbuh tidak optimal. Dampaknya, kejadian gizi kurang, stunting (pendek), bahkan gizi buruk banyak terjadi pada masa ini. Pembahasan lebih lanjut tentang ini akan saya bahas di sesi kedua. Sekarang fokus di ASI dan menyusui dulu ya moms sholihah.
Rekomendasi WHO pada masa 1000 HPK ini antara lain :
1. Melakukan IMD (inisiasi menyusui dini). Ini wajib dilakukan sesaat setelah ibu melahirkan baik lahir secara normal ataupun cesar. Jika tidak dilakukan? Ibu atau keluarga harus meminta kepada petugas kesehatan. Kuncinya IMD ini dilakukan selama 1 jam, bayi diletakkan di atas dada ibu dan biarkan ia merangkak mencari puting ibu hingga ia menghisap payudara. Kalo salah satu belum dilalui bagaimana? Berarti belum sah IMDnya ya bun😊. 2. Menyusui eksklusif (ASI eksklusif) 3. Memberikan MP ASI mulai usia bayi 6 bulan (tepatnya usia bayi genap 180 hari) dengan tetap memberikan ASI sampai usia anak 2 tahun.
Ternyata di zaman sekarang ini untuk menyusui secara eksklusif sangat banyak tantangannya, baik yg berasal dari ibu sendiri, dari bayi, dari lingkungan keluarga bahkan dari tenaga kesehatan itu sendiri.
Tantangan memberikan ASI sering terjadi pada awal-awal kelahiran. Supaya lebih mudah saya buat dalam poin-poin berikut ya :
1. ASI belum keluar pada awal kelahiran Kondisi ini sangat normal terjadi pada kelompok mahmud (mamah muda alias ibu-ibu baru) karena pengalaman pertamanya memberi ASI. Maksimal selama 4 hari setelah kelahiran, ASI mungkin saja belum lancar keluar. Solusinya, ibu harus tetap memberi kesempatan pada bayi untuk menghisap payudara ibu walaupun ASI belum banyak karena banyak sedikitnya ASI sangat dipengaruhi hisapan bayi. Meskipun bayi tidak banyak mendapatkan ASI atau bahkan mungkin belum sama sekali mendapat ASI pada 4 hari pertama ini tidaklah masalah karena bayi yang baru lahir dalam kondisi overhidrasi (UNICEF, 2007), ia akan tetap baik-baik saja karena masih ada simpanan makanan dalam tali pusarnya. Yang jelas ia akan dapat kolostrum ❤.
2. Puting susu terbenam. Kondisi ini juga sering menjadi alasan ibu tidak bisa menyusui bayi. Padahal faktanya bayi tidak menghisap putting tetapi payudara. Putting hanya sebagai saluran penyalur ASI saja sementara sumber ASI ada di sekitar areola (bagian payudara yg berwarna hitam). Ibu bisa menarik putting sebelum menyusui bayi atau meminta bantuan suami. Putting terbenam juga bisa saja karena payudara bengkak. Dengan melakukan pijat reverse (menekan puting dan areola bagian hitam ke belakang) agar ASI tidak membendung di bagian depan sehingga bayi mudah menghisap payudara atau dengan meletakkan bayi di atas dada ibu seperti halnya posisi saat IMD (biological nurturing-baby led feeding).
3. Ibu kurang gizi (kurang makan) Sering ada yang berkomentar, ibu kurang makan ini; kurang makan itu sehingga ASI nya tidak banyak. Faktanya, banyak sedikitnya produksi ASI tidak dipengaruhi secara langsung oleh makanan ibu atau status gizi ibu. Produksi ASI dipengaruhi oleh frekuensi bayi menyusu atau seberapa sering ibu memerah ASI. Kedua hal tsb jika makin sering dilakukan maka ASI akan semakin melimpah. Oleh karena itu, ibu yang memiliki bayi baik ibu bekerja arau bukan sangat direkomendasikan untuk belajar memerah ASI untuk membantu meningkatkan produksi ASI. Ibu yang kurang gizi memiliki ASI yang sama dengan ibu yang sehat hanya volume ASI ibu yang kurang gizi lebih sedikit daripada ibu yang sehat.
4. Ibu hamil saat masih menyusui Untuk kondisi ini sangat dianjurkan ibu tetap menyusui bayi yang lebih tua sampai berusia minimal 1 tahun. Setelah masa itu, ibu bisa memilih untuk memberhentikan menyusu atau tetap lanjut menyusui. Ini sangat tergantung kondisi ibu. Akan tetapi keuntungan yg akan didapatkan jika ibu hamil tetap menyusui anak yang lebih tua adalah, semakin banyak kolostrum yg didapat oleh anak yang lebih tua. Produksi asi memang berkurang namun kandungan ASI pada ibu hamil akan menyerupai kolostrum. Tentu ini berpengaruh ke kekebalan tubuh si anak yang lebih tua jika terus disusui walaupun ibu sedang hamil.
5. Bayi prematur atau lahir dengan berat rendah (BBLR) Bayi prematur atau BBLR akan lebih cepat mengejar ketertinggalannya jika tetap diberi asi. Jika tidak memungkinkan menyusu langsung, ibu dapat memerah asi. Faktanya, banyak yang tidak support untuk memberikan ASI karena ASI belum keluar dlsb. Kerjasama pihak terdekat untuk mendukung ibu menyusui sangatlah berharga pada masa-masa ini. Pengasuhan dengan metode kanguru (Kangaroo Mother care) juga sangat membantu.
6. Bayi menangis terus menerus Bayi menangis sbg bentuk komunikasinya dengan orang2 di sekitar, tidak melulu berarti lapar atau kekurangan ASI. Berikan kenyamanan pada bayi, skin to skin dengan ibu sangat membantu menciptakan bonding.
7. Puting lecet Kondisi ini juga sangat sering terjadi namun bukan berarti bayi harus diberhentikan menyusu. Cobalah memperbaiki posisi dan cara bayi melekat pada payudara ibu karena kedua hal inilah yg mempengaruhi kelecetan pada puting. Jika ibu butuh bantuan, pendukung ASI atau konselor menyusui dapat membantu. Tetap berikan ASI walaupun puting lecet, selesai menyusui puting dapat dibersihkan tanpa diolesi dengan salep2 yang mengandung bahan kimia yang berbahaya jika tertelan oleh bayi.
8. ASI kurang. Nah untuk yg satu ini ada yang muncul karena ibu hanya terbawa perasaan saja atau memang benar-benar terjadi kekurangan ASI. Bagaimana mengeceknya? Biasanya yang terjadi hanya karena perasaan ibu saja yaitu saat bayi lama sekali menyusu sampai berjam-jam, tidak seperti biasanya. Ternyata ini biasa terjadi pada bayi usia 2-3 minggu, 6 minggu, dan 3 bulan disebabkan adanya fase growth spurt (pertumbuhan bayi yang optimal) sehingga ia butuh lebih banyak ASI. Sedangkan untuk ASI tidak cukup yang sesungguhnya dapat dicek dengan melihat frekuensi pipis dan BAB-nya. Bayi setelah umur 4-6 minggu paling sedikit pipis 6x/hari dan BAB 3-4x/hari.
9. Media pemberian ASI Ternyata media pemberian ASI juga dapat menjadi tantangan saat menyusui. Bagi ibu bekerja yang meninggalkan bayi di rumah baiknya mempertimbangkan untuk memberikan ASI perah dengan gelas, pipet, sendok, cup feeder kecuali dengan dot. Karena pemberian ASI dengan dot hanya akan membuat bayi bingung puting. Bingung puting disini tidak hanya bayi menolak menyusu tapi bisa jadi bayi tetap mau menghisap payudara tetapi hisapannya tidak semantap sebelumnya sehingga lama kelamaan produksi ASI pun dapat menurun.
SESI DISKUSI TANYA JAWAB
📍 PERTANYAAN KE-1
A. Um, anak saya usia 5 bln, asi saya mulai berkurang, padahal saya rajin susu kan Meksipun anak malas nyusu, apa itu normal? Apakah karena mau persiapan mpasi makanya asi saya berkurang? Kemudian, dokter anak saya menganjurkan untuk anak saya mulai makan bubur karna udah masuk tanda2 sudah siap memulai mpasi, apakah tidak apa di berikan sebelum usia 6 bulan?
JAWABAN: Anjuran WHO memulai mp asi pada saat bayi genap berusia 180 hari atau biasa diinterpretasikan dg usia 5 bulan 59 hari. Jadi baiknya memulai mp asi pada usia tsb.
Produksi asi akan menurun seiring menurunnya frekuensi menyusui bayi, semakin sering ibu menyusui, semakin banyak produksi asi. Pada usia menginjak 6 bln, 30% kebutuhan bayi akan terpenuhi dr mp asi shg ibu tdk perlu khawatir. Hanya saja memulai mp asi dini d usia kurang dr 6 bln jg tidak dianjurkan✔.
📍 PERTANYAAN KE-2 A.bunda mohon penjelasannya tentang kangoroo mother care itu seperti apa teknis pelaksanaannya? B.boleh berbagi tips menyusui untuk ibu yg bekerja bun agar ASI tetap lancar.
Nia_samarinda
JAWABAN : 1. Kangaroo mother care (KMC) dilakukan dg meletakkan bayi di dada ibu/ayah dan diikat dg selendang (ibu/ayah dn bayi dlm kondisi topless atau tanpa pakaian). Biasa dilakukan pd bayi2 dg berat lahir rendah utk memacu pertumbuhannya karena mendapat kehangatan alami dr tubuh ibu/ayah.
2. Tips menyusui utk ibu bekerja : - segera belajar memerah asi sesaat setelah pulang dari rmh sakit/tempat bersalin krn bln2 pertama setelah melahirkan, hormon yg memacu produksi asi sedang melimpah. - mulai menyetok asi perah, smkin sering memerah/mengosongkan payudara pasca menyusui akan meningkatkan produksi asi - konsisten memerah 6-8 kali sehari slm @20 menit, simpan brpapun hasilnya - susui bayi sesering mungkin saat d rmh✔
PERTANYAAN KE-3 Assalamualaikum Bu Yuni, yg mau sy tanyakan:
1. Apakah bayi yg sudah usia 6 bln boleh diberi sufor utk selingan?
2. Apabila bayi diberi ASI perah menggunakan dot, apakah nantinya tidak menyebabkan bingung puting?
Terima kasih atas penjelasannya,
(Nia-Banjarmasin)
JAWABAN: 1. Pasca 6 bln kebutuhan bayi akan terpenuhi dr asi dan mp asi. Tambahan sufor tdk diperlukan jika si kecil makan dengan teratur terutama pasca 2 th usianya karena selepas itu kebutuhannya akan terpenuhi dr makanan keluarga.
2. Banyak bayi yg bingung puting saat diberikan asip dg media dot terutama jika ia mengenalnya pd usia menyusui eksklusif. Hal ini jg sering menimbulkan produksi asi menurun karena daya hisap bayi makin melemah. Sebaiknya biasakan bayi minum asi perah dg sendok, gelas, cup feeder, spoon feeder✔
📍 PERTANYAAN KE-4 Assalamualaikum mb yuni, salam kenal 😊. Anak sy (Ibrahim) umur 15bulan, alhamdulillah full asi sampai sekarang. Mau tanya, apakah benar jika bayi asi itu identik "tidak" gemuk? Jazakillah khoir mb
Key_Samarinda
JAWABAN: Hanya persepsi saja itu bunda. Mendeskripsikan gamuk itu sehat juga sangat relatif. Yg jelas usia 6 bln pertama, hanya asi saja yg cocok untuk bayi. Pasca itu, mp asi harus mulai diperkenalkan. Bunda bisa memantau pertumbuhan si kecil dg melihat KMS (kartu menuju sehat), grafik kenaikan berat badan dan tinggi badan✔
📍 PERTANYAAN KE-5 Bagaimana menyikapi wanita usai kelahiran tetapi harus bekerja terkait ASI yang menjadi hak bayi (Ummu Jibril)
JAWABAN:
Ini terkait dg pertanyaan bagaimana bisa ttp menyusui saat ibu bekerja. Besyukur untuk ibu2 di aceh yg diberikan jatah cuti hingga 6 bln dan 2 pekan untuk ayah. Secara umum cuti melahirkan di indonesia sekitar 2-3 bln. Maka manfaatkan waktu cuti ini untuk memerah asi secara optimal. Sejak pulang dr tempat bersalin, tugas utama ibu adalah belajar perah asi, istiqomahkan jadwalnya 6-8 kali/hari @ 20 menit. Seberapapun hasil tdk masalah yg penting istiqomah. Lakukan ini sampai saat di kantor pun usahakan ada waktu perah asi dg jadwal yg sama.
Jika ada waktu utk pulang bisa menyusui langsung dan lbh sering kontak dg bayi saat ibu d rmh. In syaa allah hak bayi akan ttp terpenuhi✔
📍 PERTANYAAN KE-6 Zaman nabi saw yg menyusui pada Halimah Sadiah dan tinggal di pedesaan apakah kira kira bisa diterapkan di negeri kita? Bagaimana dg masalah bonding ibu dan anak? (Ummu Husna)
JAWABAN: Mencari bu susu/donor asi mmg sudah mulai booming kembali jika ibu memiliki kesulitan menyusui dg berbagai alasan. Secara hierarki, saat ibu mengalami kesulitan menyusui ada bbrp hal yg harus dilakukan: - memberikan asi perah - mencari donor asi - memberikan sufor, ini pilihan paling akhir.
Pd zaman rasul sepanjang pengetahuan saya, saat itu mmg sudah menjadi kebiasaan bayi2 baru lahir dibawa ke desa utk dicarikan ibu susu krn takut si bayi akan terjangkit penyakit2 yg banyak tersebar di kota. Sy tdk paham dg bonding ibu-bayi pada zaman itu.
Hanya saja utk saat ini, isunya bergeser, mencari ibu susu krn kesulitan menyusui. Jikapun itu terjadi, ibu ttp bs memperkuat bonding dg memberikan asi perah dr donor asi yg didapat, sering nerinteraksi dg si kecil, lakukan skin to skin lebih sering agar bayi ttp bs mengeksplor payudara.✔
📍 PERTANYAAN KE-7 3. Bun...langsung aja ya... Bgmn ya cara memerah ASI yg tepat...dan bs maksimal hasil perahannya?? (Ummu Queen Zha)
JAWABAN: Kuncinya ttp sering mengosongkan payudara baik dg menyusui langsung atau memerah. Usahakan 1 payudara kosong baru pindah ke payudara yg lain✔
📍 PERTANYAAN KE-8 4. Apa solusi bagi bayi yang daya hisapnya kurang kuat?
Sausan - Balikpapan
Jawaban:
4. Solusi utk bayi dg daya hisap rendah, bunda bisa merujuk ke konselor menyusui, dokter spesialis anak atau tenaga kesehatan yg berkaitan untuk mengetahui kondisi si kecil. Apakah ada kelainan seperti tali lidah pendek (tongue tie) atau lainnya. Jika masalahnya pada posisi dan perlekatan bayi yg kurang baik, bunda bs memperbaikinya dg meminta bantuan konselor menyusui.✔
Oleh : Yuni Dwi Wetyawati S.Gz, Dietisien (nutrisionist dan konselor menyusui di ASI For Baby NTB (AFB NTB) ) Kontak.     : 081804177721 email [email protected] fb yuni dwi setiyawati IG @yuni.ds
0 notes