Tumgik
prohaus · 2 years
Text
Lesson Learned : Air Bersih ditangan Masyarakat Langsung
Tantangan dalam Penyediaan Air Minum/Bersih berbasis Masyarakat
*disclaimer : tulisan ini semata-mata berdasarkan pengamatan dan opini pribadi, bukan mewakili instansi tertentu maupun berdasarkan studi yang komprehensif dan tanpa bias.
Dalam pemenuhan akses air minum/bersih masyarakat, ada berbagai cara yang dapat diaplikasikan. Ada yang melalui PDAM atau pemerintah daerah dengan jaringan perpipaan, ada yang menggunakan sumur/sumber pribadi masing-masing. Namun, bagaimana jika sumber terlalu jauh, terlalu mahal jika dimanfaatkan secara perseorangan, dan belum ada jaringan PDAM?
Salah satu solusinya adalah penyediaan air minum/bersih berbasis masyarakat. Solusi ini dapat diibaratkan seperti “PDAM Mini skala desa atau bahkan lebih kecil”. Dimana sama seperti sistem terpusat lainnya,  sumber air yang dinilai cukup jauh atau tidak memungkinkan diambil masyarakat secara langsung, dikumpulkan terlebih dahulu baik untuk diolah dahulu maupun langsung didistribusikan ke rumah masyarakat melalui pipa-pipa secara langsung. Sistem ini dikelola dan diawasi oleh masyarakat langsung. Masyarakat yang ditunjuk sebagai pengelola, bertugas untuk memastikan seluruh bagian dari sistem ini dapat berjalan dengan baik. Solusi ini dapat membantu masyarakat yang tidak dapat mengambil air sendiri dan tidak memiliki sumber air.  
Namun…
Tentunya, usaha tersebut tidak terlepas dari berbagai tantangan dan permasalahan yang harus dihadapi. Baik pada saat baru akan memulai kegiatan maupun setelah terbangunnya sistem ini. Berikut, sebagian tantangan yang dihadapi penyediaan air minum/bersih berbasis masyarakat berdasarkan hasil pengamatan saya pribadi.
Kualitas Sumber Air
Penyediaan air minum/bersih berbasis masyarakat umumnya dilakukan di kawasan perdesaan. Wilayah perdesaan sendiri biasanya memiliki kualitas sumber air yang lebih bagus dari perkotaan. Namun, bukan berarti semua sumber air perdesaan dapat digunakan secara langsung. Ada berbagai penyebab yang mengakibatkan kondisi ini:
Kondisi Alam
Bukan karena manusia, namun karena memang adanya seperti itu.
Wilayah perdesaan yang berada di pegunungan kapur, umumnya harus menghadapi air baku dengan kesadahan tinggi (hard water). Masyarakat yang tinggal di hilir sungai juga harus menghadapi air sungai yang sangat keruh karena banyaknya material yang “dibawa” aliran air dari hulu hingga hilir. Sedangkan, air gambut juga sulit untuk diolah karena kondisi air yang sangat asam (pH rendah).
Karena Manusia
Populasi yang lebih rendah memang memperkecil kemungkinan terjadinya pencemaran, namun bukan berati tidak ada manusia kan?
Terkadang, karena wilayah perdesaan berdekatan dengan lokasi tambang atau industri, membuat sumber air tercemar dengan limbah kimia dan logam berat berbahaya. Bukan hanya industri besar, industri kecil-kecilan milik masyarakat juga dapat merusak sumber air, apalagi jika jumlahnya sangat banyak. Sayangnya, kondisi-kondisi ini seringkali kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat.
Belum Memadainya Akses Jalan
Kawasan terpencil jauh dari pusat permukiman dan komersil dengan akses jalan yang belum memadai, tentunya akan menghambat proses pembangunan maupun pengoperasian sistem penyediaan air minum. Mulai dari sulitnya membawa bahan bangunan yang tidak tersedia dimana disebabkan karena terbatasnya akses jalan maupun wilayah yang tidak dapat dijangkau dengan kendaraan darat. Tantangan ini tidak hanya terjadi saat pembangunan saja, membawa material dan bahan kimia untuk keperluan pengoperasian dan pemeliharaan juga dapat terhambat. Belum lagi jika calon lokasi belum memiliki akses jalan sama sekali (selain jalan setapak), oleh karena itu dibutuhkan usaha gotong royong oleh masyarakat untuk membuka jalan ke calon lokasi agar memudahkan kendaraan yang akan membantu proses pembangunan dan pengoperasian.
Terbatasnya Akses Listrik
Akses jalan yang sulit umumnya selaras dengan keterbatasan listrik. Dimana wilayah yang belum terjangkau jalan memperbesar kemungkinan wilayah tersebut belum mendapatkan akses listrik. Meskipun wilayah permukiman yang akan dilayani sudah mendapatkan listrik, belum tentu jaringan listrik tersebut sudah dapat menjangkau sumber air dimana biasanya membutuhkan listrik untuk pompa air. Altenatif solar panel yang belum dapat memenuhi kebutuhan listrik dan biaya bahan bakar yang mahal untuk generator, menuntut PLN melalui permintaan masyarakat untuk mengembangkan jaringan mereka hingga bagian terpencil dimana sumber air berada.
Selain itu, meskipun jaringan sudah ada, apakah daya yang tersedia cukup? mengingat pompa dan mesin dalam penyediaan air minum/bersih membutuhkan daya yang besar dan tidak boleh mengganggu listrik masyarakat.
Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM)
Penyediaan air minum bukanlah sesuatu yang dapat disepelekan. Dalam pengelolaannya dibutuhkan sumber daya manusia dengan latar belakang tertentu atau pengalaman yang selaras untuk memastikan perencanaan, pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan dapat berjalan dengan baik secara optimal. Sayangnya, sumber daya tersebut sangatlah terbatas dan bahkan tidak ada di wilayah terpencil.
Dibutuhkan dukungan pemerintah atau NGO melalui fasilitator untuk menciptakan pengelola yang mumpuni dari masyarakat sendiri. Proses pembentukan mindset dan peningkatan kemampuan teknis dan non teknis ini membutuhkan waktu yang panjang dan usaha yang keras oleh fasilitator. Selain dukungan fasilitator, juga dibutuhkan kolaborasi dari pihak swasta sebagai penyedia jasa dan barang pada sebagian tahap kegiatan penyediaan air minum/bersih ini. Pihak swasta perlu mensosialisasikan dan mendampingi masyarakat terkait petunjuk operasional dan pemeliharaan produk mereka yang akan digunakan oleh masyarakat secara komprehensif dan menyeluruh.
Keterbatasan SDM ini juga dapat mengakibatkan belum adanya pengamanan dan pengawasan air minum dari sumber hingga masyarakat untuk memastikan kualitas air yang didistribusikan.
Tarif yang Tidak Berkelanjutan
Seringkali, tarif atau iuran dari masyarakat merupakan satu-satunya pemasukan untuk mengelola sistem ini. Tarif yang terlalu mahal dapat menyulitkan masyarakat, membuat mereka tidak mau tersambung sistem ini, atau masyarakat menunggak/tidak mau membayar. Namun, tarif yang terlalu murah juga dapat menyulitkan pengelola untuk dapat mengembangkan sistem mereka, memelihara bangunan yang ada, bahkan terkadang pengelola tidak dapat mengoperasikan sistem secara optimal dan acapkali tidak melakukan prosedur yang seharusnya dilakukan (penambahan bahan kimia, penggantian media, dan lain-lain) karena keterbatasan dana. Dibutuhkan sosialiasi dan musyawarah secara intensif dengan pengelola dan stakeholder wilayah untuk memastikan tarif yang ada dapat memastikan keberlanjutan sistem, didukung dengan peraturan yang mengikat.
Tumpang Tindih Pelayanan
Sebelumnya, saya mengungkapkan bahwa penyediaan air minum/bersih berbasis masyarakat umumnya melayani wilayah yang belum dapat dilayani PDAM. Namun kenyataannya, sistem ini juga dapat muncul diwilayah yang akan dilayani PDAM (dekat dengan jaringan perpipaan PDAM) dan bahkan dapat muncul di wilayah yang sudah dilayani PDAM. Fenomena ini dapat terjadi karena berbagai hal, salah satunya adalah kualitas pelayanan PDAM yang kurang baik (air tidak mengalir dan/atau air kotor), biaya pemasangan yang relatif mahal, dan iuran PDAM yang lebih mahal dari tarif yang ditawarkan fasilitator program penyediaan air minum/bersih berbasis masyarakat.
Dalam penanganan permasalahan ini, dibutuhkan pemerintah daerah sebagai mediator (antara PDAM dan pihak inisiator program) dan regulator melalui rencana induk untuk membagi wilayah mana yang dilayani PDAM dan sistem ini.
Konflik Kepentingan
Biasanya, masyarakat mau menerima dan bekerja sama dalam kegiatan seperti ini. Namun, pada sebagian kecil wilayah, ada golongan tertentu yang menolak kegiatan ini karena dapat mengancam usaha mereka. Disisi lain, ada golongan tertentu yang hendak memanfaatkan kegiatan ini untuk keuntungan pribadi dengan KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Hal ini tentu sangatlah membahayakan, karena dapat mengurangi kualitas, menghambat, atau bahkan mengakibatkan tidak terlaksananya pembangunan penyediaan air minum/bersih berbasis masyarakat.
Epilog
Seperti yang saya ucapkan sebelumnya, penyediaan air minum bukanlah sesuatu yang dapat disepelekan. Dibutuhkan peran serta semua stakeholder seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah setempat, tokoh masyarakat, industri sekitar/swasta, dan masyarakat keseluruhan agar memastikan semua tantangan yang sedang dan akan dihadapi dapat dilalui dengan baik sehingga masyarakat dapat mendapatkan haknya.
7 notes · View notes
prohaus · 2 years
Text
404 No Memories Found
Banyak Sarang Laba-Laba eh. Aku lihat Tumblr makin lama makin sepi. Teman-temanku yang dulu masih suka menulis pun makin lama makin menghilang. Ya sudahlah, coba menulis singkat aja, setelah membaca sedikit tumblrku sendiri.
"I definitely should write about my thinking more, should write about my memories more, should take a picture about my memories - myself more"
Salah satu perilaku buruk yang kulakukan adalah menolak untuk mengabadikan memori apapun, dalam bentuk foto, dalam bentuk tulisan sekalipun.
"Males ngetake foto, malu diliat orang"
"Males nulis, bingung juga mau nulis apa"
Padahal memori dan kenangan via foto tersebut sangatlah bagus untuk disimpan. Baik untuk diliat lagi dikemudian hari, jadi bahan buat desain, atau sekedar untuk jurnal.
Padahal banyak orang yang menyarankan untuk mulai menulis jurnal, sebagai sarana untuk menenangkan diri, self-evaluation, atau ya sekedar mencatat keadaan, memori yang terjadi hari ini. Bukankah itu sesuatu yang bagus?
Padahal aku orangnya tidak terlalu mudah mengingat banyak hal, kecuali jika hal tersebut itu memang penting, berkaitan dengan proyek/pekerjaan yang berlangsung. Kalau tidak, ya langsung dilupakan begitu aja.
Bisa kali ya tahun 2022, mulai lebih banyak nge-take foto diri sendiri dengan orang lain (lah siapa, teman aja gaada disini), mulai nulis tumblr lagi.
3 notes · View notes
prohaus · 3 years
Text
Dear My Fellow Earthlings (2020) - Writer’s Cut
Dear my fellow earthlings (… hei)
We maybe not know each other (76% probably right, because my introverted behaviour). But, I just want to say (I love you?). 
Thank You
Terima kasih karena sudah berusaha. 
Terima kasih karena sudah bertahan. 
Terima kasih karena sudah menjaga diri. 
Terima kasih karena sudah berjuang. 
Terima kasih karena sudah berbuat baik. 
Terima kasih karena membantu. 
Terima kasih karena sudah berbagi materi. 
Terima kasih karena sudah melindungi orang lain.
Terima kasih karena sudah menyebar positivitas. 
Terima kasih karena masih tetap semangat. 
Terima kasih atas senyuman dan kebahagiaan yang dibagikan. 
Terima kasih karena sudah berbagi ilmu. 
Terima kasih karena sudah mendoakan. T
erima kasih karena pengertiannya.
Congratulation!
Selamat atas pernikahannya. 
Selamat atas kelulusannya. 
Selamat sudah menjadi PNS. 
Selamat sudah melewati ujian. 
Selamat sudah dapat pekerjaan yang diinginkan. 
Selamat atas kesuksesan paparannya. 
Selamat sudah dapat menyelesaikan laporan kantor. 
Selamat sudah seminar proposal, seminar hasil, dkk. 
Selamat sudah dapat menyelesaikan laporan dan tugas kuliah. 
Selamat atas kesuksesan usahanya. 
Selamat atas kelahiran anak pertama, kedua, dst. 
Selamat atas tunangannya. 
Selamat atas anniversary-nya. 
Selamat atas monniversary-nya. 
Selamat sudah lulus training. ‘
Selamat karyanya sudah terbit. 
Selamat atas promosinya. 
Selamat sudah jadi juara. 
Selamat sudah jadi pemenang. 
Selamat sudah bertahan sampai titik ini. 
Apapun yang kamu lakukan dan pencapaianmu tahun ini, selamat!
And Sorry
Sorry to hear that, your loved one, your family/keluargamu, your friend(s)/temanmu harus berpulang. 
Sorry to hear that you lose your job. Sorry to hear that you didn’t get it. Sorry to hear that you didn’t pass it.
Maaf belum bisa banyak membantu. 
Maaf belum bisa bertemu. 
Maaf belum bisa berusaha maksimal. 
Maaf kalau saya masih sering lupa. 
Maaf kalau saya kurang memperhatikan. 
Maaf bila ada salah-salah kata.
I know 2021 it’s just gonna be another day, but a nice milestone wouldn’t hurt right?
From That Introvert that Just Want To Met Meet His Friend(s).
10 notes · View notes
prohaus · 4 years
Text
February Revival; Media Company (3/36)
February Revival? Maksudnya? Jadi februari kemarin aku memulai project “29 Hari Ngedesain”. Nah karena saya bisanya dan doyannya ngonten desain, makanya salah satu dari sub-projectnya adalah desain (lagi-lagi).
Tumblr media
Disini ue akan ngedesain salah satu khayalan gue, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media. Here we go, logo “kertas putih.”
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Apa itu kertas “putih”?
kertas putih sendiri basisnya adalah perusahaan yg bergerak di bidang media, konsultan publikasi. Ya seperti biasalah, buat branding, marketing, desain-desain, publikasi, bikin video, website dan semua-semua media digital dan cetak. Gua juga tertarik sama usaha jualan caption, menarik gitu. Tapi sasaran dari usaha ini kebanyakan akan pemerintah dan organisasi. Karena orientasinya lebih ke data analysis and science, penyebaran informasi dan propaganda, penggiringan opini, influencing, behavior change, pengarahan dan pengembangan masyarakat. Ambisinya? gua pengen jadi Cambridge Analytica, tapi ga se shady itu wkwkwk
Kaku, karena klien kami dari pemerintah. Tapi kami akan membentuk kekakuan itu agar menarik dan dapat dicerna banyak orang. 
Gue ingin membantu pemerintah dalam perubahan perilaku masyarakat melalui media-media seperti ini. Apalagi di era digital, media itu punya kekuatan yang lebih-lebih lagi. Perubahan perilaku masyarakat yang lebih baik lagi merupakan kunci keberhasilan dari semua program pemerintah, misal perilaku BABs. Kita dapat menganalisis data masyarakat melalui berbagai cabang ilmu, lalu menggunakan informasi tersebut agar menjadi basis metode bagaimana merubah perilaku masyarakat yang baik dan tepat.
ga cuma sekedar bikin poster dan video profil. kami menyebarkan warna anda
0 notes
prohaus · 4 years
Text
6th and 15th tracks from To Pimp a Butterfly (2/36)
6th track = u;  song about hating yourself
15th track = i;  song about loving yourself
Tumblr media
dan... mengacu kepada 30 days writing challenge yang kuadopsi, salah satunya adalah 10 facts about yourself. Anjir banyak betul, gua aja kurang kenal sama diriku. Kita bawa yang ringan-ringan saja.
1. Penyuka Risol
Tumblr media
Ya semua orang juga tau kalau aku suka jajan. Tapi diantara seluruh jajanan, ada satu yang gua suka dari kecil sampe sekarang, bukan suka lagi, tapi tergila-gila. Bukan lumpia, tapi risol. Risol apa aja, terutama risol rougat. Kalau ke tempat jajanan gitu suka beli risol duluan, gatau enak beneran apa ngga. Pokoknya titik kalau mau jajan dan gapeduli sama perut, ya beli risol :)
2. Gampang bersalju
Tumblr media
Did you know, gua pake sampo twitsal guys :)
Gabisa pakai sampo lain, dulu padahal pas SMP-SMA pakai sampo clear putih apel, tapi pas kuliah udah gacocok lagi, berketombe terus, kulit kepala kelupas-kelupas gitu kalau habis mandi. Alhasil kadang gua ga sampoan, tapi kalau ga sampoan akhirnya berketombe juga dong :(
Katrin pun nyaranin ue buat pakai sampo bayi, twitsal. EH BISA DENG, gua bisa sampoan lagi. Terus juga gue ada ke dokter, dikasihlah sampo merah tanpa merk yang sebotol kecil harganya 60rb. Dulu sih pake itu terus, tapi sayang di duit, jadinya ue pakai cuma seminggu sekali, sisanya pakai twitsal.
Kadang kesel, gua ada coba pake pantene putih. Enak lembut harum, tapi rambut gua langsung bersalju. Kadang gua juga pengen pake clear yg mint biar dingin, tapi apa daya. Kepanjangan rambut (kayak karantina ini, akhirnya gua cukuran sendiri), kena panas terus, atau stres juga bikin bersalju.. huf..
3. Kalau kata bapak "melakukan sesuatu di alam bawah sadar"
Tumblr media
Pintu udah dikunci belum? eh gatau
Motoran tanpa mikir? kampret
Mobilan tanpa mikir? HEH
Melakukan segala sesuatu dengan reflek tanpa mikir. Cus cus lakukan aja, keluar kamar kunci-kunci tau-tau udah dikampus...
Kebiasaan buruk, parah, bikin ga fokus (kayak doi), dari kecil udah begini, masih sampai sekarang mau diilangin cuma ya kalau udah kecapean apalagi kalau udah banyak pikiran pasti suka begini. Tau-tau udah melakukan banyak hal tanpa catatan dan konfirmasi otak.
4. Overthinking akan masalah sosial
Tumblr media
"Kok dia gabales chatku, kok kelakuan mereka kayak gitu, kok mereka tiba-tiba ketawa. Kira-kira tweetku menyinggung ga ya, story igku udah layak tayang belum ga ya. Tadi aku salah ngomong apa ya, apa terlalu emosional ya, apa terlalu jujur ya. Kira-kira aku diomongin kah gara-gara kemarin"
Apakah ini bagian dari social awkwardiness gua sendiri, ya ga jago menghadapi sosial interaction. Dan kadang suka kelewatan kalau ngomong, apalagi kalau sarcasm mode on. Sering mikir apa gua salah mengatakan dan melakukan sesuatu, takutnya menyinggung orang lain dan bisa mengecap buruk nama gua sendiri.
5. Butuh dengerin musik, harus.
Tumblr media
Ada alasan kenapa gua ngeluarin duit tiap bulan (terakhir langsung setahun karena lagi diskon) buat spotify premium. Music help me going through the days, menjaga emosi gua, menjaga mental, menenangkan dan memberi semangat, bahkan membuat gua dapat bertahan hidup. Harus dengerin ini pas lagi dijalan, lagi di angkutan, lagi jalan kaki, lagi kerja, lagi belajar, lagi ngedesain, lagi bersih-bersih rumah, lagi masak, bahkan gua dengerin Roddy Ricch pas lagi nyuci piring :(
Gabisa dipisahkan, harus dengerin tiap hari, ibaratnya gua kaya baby driver. Tapi bedanya doi pas nyetir, gua hampir setiap saat hehe. And thats how i get 75K listening time on spotify.
6. Penyuka wanita dengan suara (agak) berat
Tumblr media
Hai kamu, hehe.
Akhir-akhir ini seneng banget dengerin cewe dengan range vokal rendah pas lagi nyanyi. Bahkan ada yang cuma pas lagi ngomong aja, suaranya agak berat, uuh :)) apalagi kalau raspy uuh :)))
Gua akui, bagian yang paling gua suka dari cewe itu suaranya. Bisa jatuh suka cuma karena suaranya doang. Tapi imbasnya gua sensi bgt sama teriakan cewe yang melengking...
7. Punya 5 akun instagram "pribadi"
Tumblr media
tauhidiman, bukanimanini, aronprohaus, kantoriman, dan kemenpu (iya kemenpu)
Bukan akun alter sih, kebanyakan (selain kemenpu dan tauhidiman) itu buat nyimpan username doang, keburu username itu diambil orang lain jadi gua simpen dulu aja. Kalau tauhidiman emang akun pribadi+portofolio. Kalau bukanimanini kadang tempat buat gua posting buat dites dulu sebelum dipublish di akun utama, dicek dulu warnannya bener ga, ada yg kepotong ga. Kalau kemenpu iseng aja wkwkwk.
8. Kalau habis liburan bareng atau pergi-pergi sama orang mulu, bawaannya pengen ngansos
Tumblr media
Kemarin, habis KKL, ya memang sih gua pergi liburan bareng sama beberapa orang yang rada gimana gitu. Tapi padahal gua sama temen deket gua mulu, tapi imbasnya social energy gua abis betul karena tiap hari harus ketemu orang terus, dan beberapa gua emang ga respek. Alhasil habis liburan gua ngansos dikamar keluar cuma buat makan doang :)
Kalau terlalu dipaksa, imbasnya pas liburannya malah suka menyendiri. Tapi pas kemarin cuma bentar, jadinya gaada menyendiri, tetap kumpul-kumpul. Maaf gaes, aku capek tapi aku tetap sayang kalian.
9. Flat earth expression.
Tumblr media
Let me tell you a story.
Jadi pas semester 1 kemarin, sekitar jam 1/2 gua tidur, rencananya habis bangun gua mau ngerjain tugas kuliah. Nah sekitar jam 3, gua kebangun, denger suara "BUK/BOOM". Gua kira itu suara anak kos sebelah lagi mukul-mukul dinding atau lagi sumo. Yaudah gua lanjut tidur. Eh kemudian gua kebangun karena ada asep, baunya gaenak dan mata gua pedes. Gua mikirnya ada yang bakar sampah kali yak, biarpun jauh banget dari yang biasanya bakar sampah. Akhirnya gua nutup jendela dan buka pintu biar asepnya keluar.
Eh pas gua buka pintunya, ada api deng segede gaban :) segede galon. Ternyata suara "BOOM" tadi tu dispenser meledak, mana area tengah yang ada dispenser itu tuh tepat didepan kamar gua. Tapi, gua ga panik, yang ada dalam otak gua "lah kenapa ada api dah" wkwkw. Gua pun ngeliat, orang kos udah pada tau belum, penjaga kos udah bawa APAR ga. Kalau gaada ya rencananya gua mau lapor dulu, baru mungkin nyari APAR, tapi ternyata udah ada yang yang lagi nyari APAR.  Itu api lumayan gede, samping-sampingnya kayu, dan kamar gua didepan persis sekitar 7-10 meter dari pusat bencana. Yang gua pikir, kalau asapnya lama disini, gua bisa keracunan. Akhirnya, gua pun berkemas dengan santai, bawa laptop dan harddisk, gua pun keluar dari kos mencari masjid buat mandi karena gua belum mandi :)
Tapi kok gua bisa seflat dan sebiasa itu..
Ya iman yang buru-buru dan rempong itu sloppy dan gabisa menyelesaikan masalah dengan baik. Jadi yaudah gua santai aja...
10. Kalau dirumah jadi galak dan cuek, eh apa dimana-mana ya?
Tumblr media
Kalau kata temen S2 gua, iman dingin dan galak pas pulang wkwkwk. Ya emang berubah sih gua pas kuliah S2, agak sedikit lebih hangat buat teman-teman gua. Pas kemarin di konsultan agak lumayan suka ngomong, apalagi kalau udah join sama ibu-ibu, tapi tetep aja kalau udah dijalan ya cuek sambil dengerin lagu. Cuma kerasa betul, kalau gua udah dirumah, jarang megang hape, kadang suka galak dan cuek, sarkasnya makin menjadi-jadi. Self reminder sih, jangan galak-galak dan cuek, yang ramah dan peduli dong biar orang lain suka :)
Aku peduli kok, cuma karena keseringan dimanfaatin jadi males wkwk.
11. Aku suka kamu
Iya kamu, tapi kamu bangsat :)
0 notes
prohaus · 4 years
Text
Membiarkan Swasta Bermain : Solusi atau Bunuh Diri
Pengelolaan Penyediaan Air Minum dengan Skema PPP (Public Private Partnership) di Negara Berkembang dan Dampaknya terhadap Masyarakat
Pemerintah di negara berkembang didorong untuk terus meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Dengan ekonomi yang sedang tumbuh, sudah seharusnya masyarakat mendapatkan hidup yang layak, terutama dari segi air bersih dan sanitasi. Air bersih dan sanitasi yang layak sudah menjadi hak wajib masyarakat yang sudah seharusnya dipenuhi oleh pemerintah, seperti yang diungkapkan pada UUD pasal 27 dan 34, warga negara berhak atas penghidupan yang layak dan pemerintah wajib menyediakan fasilitas pelayanan umum yang layak. Air minum, yang selanjutnya disediakan melalui sistem penyediaan air minum (SPAM) diselenggarakan untuk mewujudkan pengelolaan dan pelayanan air minum yang berkualitas dengan harga yang terjangkau, agar hak rakyat terpenuhi sesuai dengan PP Nomor 122 Tahun 2015. Namun dengan besarnya populasi, standar pelayanan yang tinggi, dan kapital pemerintah yang rendah, menuntut pemerintah mencari sumber pendanaan lain. Salah satunya adalah dengan melibatkan swasta ke dalam penyediaan jasa di sektor publik.
Namun kekhawatiran pemerintah dan masyarakat terhadap privatisasi juga tidak bisa dipungkiri. Pasalnya, swasta dengan persaingan yang tidak sehat dapat menimbulkan penyediaan yang hanya berbasis mencari keuntungan, tanpa peduli kesejahteraan masyarakat, seperti yang terjadi di Jakarta, warga malah tidak dapat mengakses air bersih bahkan dengan tarif yang lebih mahal tanpa adanya peningkatan kualitas (Pratiwi, 2017). Belum lagi tingginya resiko investasi pada sektor publik, membuat swasta enggan untuk mengalirkan kapitalnya demi menunjang kebutuhan modal dalam pembangunan infrastruktur pelayanan publik. Sehingga muncul alternatif pendanaan lain, yaitu dengan kerja sama antara pihak swasta dan pemerintah atau biasa disebut public-private partnership (PPP).
Public-private partnership (PPP) merupakan salah satu alternatif mekanisme pendanaan yang dapat digunakan pemerintah dengan mengikutsertakan swasta, tentu menjadi pertanyaan. Apa bedanya dengan privatisasi sektor publik yang selama ini sudah dilakukan, terutama di sektor transportasi. Bagaimana dampaknya ke sosial ekonomi suatu negara, yang pada akhirnya masyarakatlah sebagai penduduk negara dan konsumen yang akan merasakan sisi positif dan negatif yang ditimbulkan dari campur tangan swasta dalam pemenuhan hak hidup mereka, yaitu akses air bersih. Meskipun, persentase sektor air bersih dari seluruh proyek PPP sedikit, sektor ini perlu diperhatikan mengingat akses air adalah pelayanan umum yang sudah semestinya didapatkan masyarakat (Romero, 2015). Maka dari itu, penulis akan membahas sisi sosial ekonomi terhadap masyarakat yang dapat ditimbulkan berdasarkan studi kasus dan kajian yang sudah dilakukan sebelumnya. Sehingga dapat dilihat dampak apa yang dapat terjadi dan bagaimana peran pemerintah dalam kondisi tersebut, mengingat pentingnya menyediakan air minum yang layak kepada masyarakat.
Definisi dan Bentuk Public-Private Partnership (PPP)
Secara umum, tidak ada definisi public-private partnership (PPP) yang baku. Kerjasama antara pemerintah dan swasta dapat dalam berbagai bentuk, namun untuk esai ini diambil definisi PPP sebagai kontrak kerjasama jangka menengah dan panjang antara pemerintah dan perusahaan swasta, dimana swasta berpartisipasi dalam penyediaan aset dan jasa dengan membagi resiko antara publik dan swasta. Dalam pelaksanaanya, PPP didukung berbagai pendapat, salah satunya adalah pihak swasta mampu mengurangi dana yang perlu dikeluarkan pemerintah setiap akan melaksanakan suatu program atau membangun infrastruktur. PPP menggunakan mekanisme pengembalian dana dengan menggunakan keuntungan yang dihasilkan atau biaya yang dibayarkan konsumen. Sehingga pemerintah tidak perlu mengambil pinjaman (Romero, 2015). Pihak swasta juga dinilai mampu menyediakan jasa dengan kualitas yang baik, lebih baik dari pemerintah dalam menyediakan pelayanan umum seperti air bersih. Selain itu, argumen ini juga didukung pemikiran seperti market environmentalism, dimana air diposisikan sebagai komoditas, sebagai modal investasi yang perlu dikonservasi (Bakker, 2003).
Dari perspektif pihak swasta, PPP membuka peluang untuk perusahan kosntruksi dan keinsinyuran, penyedia jasa, dan bank untuk menginvestasikan kapital mereka pada pasar yang belum banyak “dijamah” oleh para investor. PPP merupakan cara mereka untuk berinvestasi dengan resiko yang lebih rendah pada sektor publik, karena pendapatan jangka panjang mereka masih dilindungi oleh pemerintah (Romero, 2015).
Penyediaan air minum adalah sebuah rantai proses, yang dimulai dari air baku hingga dapat didistribusikan ke konsumen. Infrastruktur yang perlu dibangun dan dikelola adalah secara berurutan dari intake air baku, instalasi pengolahan, transmisi air curah, reservoir, dan jaringan distribusi. Pada salah satu bagian tersebut, pihak swasta dapat berkontribusi sebagai investor dan pengelola (Hashimoto, 2009).
Gambar 1
Tumblr media
Contoh Skema PPP untuk Penyediaan Air Minum (Hashimoto, 2009)
Pelaksanaan PPP terutama dalam penyediaan air bersih dapat diselenggarakan dalam berbagai bentuk, diantaranya adalah:
- Build-Operate-Transfer (BOT) dan Design-Build-Operate (DBO)
Umumnya, pihak swasta berkontribusi dalam bentuk investasi, keahlian, dan teknologi. Selain itu, swasta umumnya membangun infrastruktur baru, yang kemudian akan dikelola oleh mereka selama masa konsesi dan akan dihibahkan ke pemerintah.
- Performance-Based Contracts
Contoh kontrak PBCs adalah sepertu reduksi kehilangan air (NRW), manajemen kebocoran, peningkatan sambungan, dimana adalah salah satu bentuk PPP untuk meningkatkan efisiensi penyediaan air bersih.
(Delmon, 2016)
Sedangkan dalam mekanisme pengembalian dana investasinya, umumnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
- ‘User pays’
Pihak swasta dapat menarik bayaran secara langsung kepada konsumen (publik), dimana dapat dibantu dengan subsidi pemerintah. Tarif tersebut digunakan untuk pengembalian biaya investasi dan keperluan operasional. Aset yang dibangun dapat dikembalikan pada akhir masa kontrak
- ‘Government pays’
Pihak swasta menyediakan dan mengelola infrastruktur untuk pihak yang berwenang (pemerintah). Swasta mendapatkan bayaran dari pemerintah sesuai dengan kontrak.
(Romero, 2015)
 PPP/KPBU di Indonesia
Skema KPBU
Di Indonesia, PPP disebut sebagai kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Dalam KPBU, kerjasama antara pemerintah dan badan usaha dilakukan dalam bentuk pembangunan infrastruktur layanan publik yang dipegang oleh PJPK. Bentuk pengembalian dana investasi diantaranya adalah: (1) User Charge (user pays); (2) Availability Payment (government pays) (Kemenkeu, 2018). Dukungan finansial yang disediakan pemerintah diantaranya adalah:
- PDF (Project Development Fund) adalah bentuk dukungan pemerintah untuk membiayai penyiapan kajian akhir prastudi kelayakan dan penyiapan kajian atau dokumen.
- VGF (Viability Gap Fund) adalah bentuk dukungan pemerintah dalam bentuk tunai kepada proyek KPBU dengan nilai maksimal 49% dari total biaya konstruksi. VGF/DP berfungsi untuk mengurangi total biaya yang harus dikembalikan selama masa konsesi, agar tarif yang dibayar masyarakat dapat menurun sesuai dengan kemampuan mereka membayar (ATP)
- AP (Avaibility Payment) adalah dukungan finansial oleh pemerintah  dalam bentuk pembayaran secara berkala oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah kepada Badan Usaha Pelaksana sesuai dengan kontrak. AP dapat diberlakukan jika pemasukan dari masyarakat (user charge) tidak memenuhi pemasukan yang dibutuhkan untuk pengembalian modal dan biaya operasional.
Gambar 2
Tumblr media
Mekanisme Pembayaran Melalui AP untuk Menutupi Tarif (Kemenkeu, 2018)
Tahap operasi dan pemeliharaan dilakukan oleh pihak badan usaha selama masa konsesi yang sesuai dengan kontrak yang telah disepakati diawal investasi. Setelah masa konsesi selesai, infrastruktur yang sudah dibangun akan dikembalikan kepada PJPK (Kemenkeu, 2018).
 Proyek KPBU pada Bidang Air Minum di Indonesia
Pada Desember 2017, ada lima proyek strategis nasional KPBU SPAM. Diantara kelima proyek tersebut, tiga diantaranya berada di tahap penyiapan (SPAM Semarang Barat, SPAM Jatiluhur I, SPAM Karian), SPAM Bandar Lampung berada di tahap transaksi, sedangkan yang sudah masuk tahap konstruksi adalah SPAM Umbul. Kelima proyek tersebut menggunakan skema built-operate-transfer (BOT) dengan masa konsesi SPAM Bandar Lampung dan Umbul selama 25 tahun, sedangkan untuk SPAM Karian selama 30 tahun. Seluruh proyek SPAM yang akan ditawarkan dan disiapkan akan menggunakan mekanisme BOT. Dimana swasta akan membangun salah satu komponen SPAM dan mengoperasikannya. Umumnya swasta akan mengelola instalasi pengolahan dan transmisi air curah, sedangkan distribusi akan ditangani oleh PDAM (Kementerian PUPR, 2017).
SPAM Umbul dibangun dengan kapasitas 4000 L/detik, dengan biaya investasi sebesar 2,05 Trilyun. Biaya VGF yang dikeluarkan adalah sebesar  818 Milyar. Mekanisme yang digunakan adalah build-operate-transfer sistem produksi dan transmisi dengan masa konsesi 25 tahun. Lingkup kegiatannya adalah pembangunan intake, pipa transmisi sejauh 93 km, dua rumah pompa, dan 16 unit offtake dan reservoir di 5 kabupaten/kota.
Pemprov Jatim (PJPK) bekerja sama dengan PT. Meta Adhya Tirta (Swasta) dalam penyediaan air curah kepada PDAB. PDAM kemudian akan menjual air curah tersebut kepada 5 PDAM, yang akan mendistribusikan air tersebut ke masyarakat.  Dalam hal ini, swasta tidak secara langsung menyediakan air bersih ke masyarakat, melainkan air dijual terlebih dahulu ke badan usaha milik daerah skala provinsi. Pihak swasta mendapatkan bayaran dari PDAB selama masa konsesi. Pada program ini, pihak swasta hanya mengelola produksi dan transmisi air curah. Sedangkan pembangunan dan pengelolaan distribusi dikelola oleh PDAM (Kementerian PUPR, 2017)
 Proyek PPP yang sudah Dilaksanakan
Proyek PPP umumnya dilakukan karena kurangnya anggaran. Tidak adanya kapital dari badan penyedia air milik pemerintah, kondisi finansial yang buruk, serta terbatasnya anggaran pemerintah, membuat PPP menjadi mekanisme yang dapat dijadikan sebagai alternatif. Selain itu, swasta diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pelayanan dan menurunkan kebocoran, sehingga tarif yang dibayarkan masyarakat dapat menutupi biaya operasional (Hashimoto, 2009). Namun, kita perlu melihat hasil dari implentasi proyek PPP selama ini, terutama di negara berkembang.
Kelangkaan data terhadap cakupan dan kualitas pelayanan membuat proyek PPP di bidang air bersih cukup sulit untuk dievaluasi, terutama di negara berkembang. Menurut studi yang dilakukan World Bank pada tahun 2009 menunjukkan bahwa proyek PPP mampu meningkatkan akses ke perpipaan air minum, namun dinilai gagal untuk menginvestasikan sesuai dengan kapital yang sudah dijanjikan, sehingga tidak selalu mencapai target cakupan yang sudah tertulis di kontrak.
Salah satu argumen yang sering dikemukakan dalam penerapan mekanisme PPP adalah swasta mampu meningkatkan kualitas pelayanan lebih baik daripada pemerintah. Salah satu bentuk peningkatan efisiensi setelah dikelola oleh swasta adalah meningkatkan jumlah konsumen yang membayar dan pengurangan jumlah staf. Namun, tidak semua negara dapat meningkatkan kualitas pelayanan mereka. Dari segi kontinuitas misalnya, di Kolumbia dan negara-negara Afrika barat, kontinuitas dapat ditingkatkan. Namun di Manila, zona barat gagal memenuhi aspek tersebut, sedangkan zona timur berhasil  (Marin, 2009). Kegagalan zona barat membuat pemerintah menyatukan kedua zona tersebut dibawah satu pengelolaan bersama zona timur. PPP di Manila menggunakan sistem dimana swasta bekerja sama dengan badan hukum yang memiliki wewenang untuk mengevaluasi tarif sesuai dengan kontak. Dalam implementasinya, cakupan pelayanan meningkat dan efisiensi teknis serta finansial juga meningkat (Jensen, 2017).
Proyek PPP yang sudah dilakukan di negara-negara asia tenggara lainnya, seperti proyek Kelantan dan infrastruktur limbah domestik nasional di Malaysia. Kedua proyek ini akhirnya dikembalikan ke pemerintah dikarenakan kedua proyek tidak layak secara finasial disebabkan rendahnya tarif dan tingginya biaya pengoperasian. Pada tahun 2000, Malaysia kembali menerapkan mekanisme PPP untuk pengelolaan air minum di Selangor dan Johor. Di Johor, kebocoran air dapat diturunkan dan pelayanan konsumen dapat ditingkatkan. Namun sebaliknya di Selangor, dikarenakan adanya konflik antar pihak yang berkepentingan mengakibatkan modal investasi tidak kunjung cair. Efisensi, kualitas pelayanan, dan cakupan pelayanan malah memburuk dibawah pengelolaan swasta (Jensen, 2017).
Di Indonesia, terutama di Jakarta, krisis ekonomi dan politik pada tahun 1998 mengakibatkan pengelolaan air minum menjadi terkendala. Kontrak dengan swasta tetap berjalan, meskipun performa kurang baik dikarenakan penambahan sambungan rumah masih kurang optimal, kebocoran tinggi. Selain itu, tarif yang rendah mengakibatkan pihak pemerintah terus berhutang kepada pihak swasta (Jensen, 2017). Penyediaan air minum di Jakarta juga dipengaruhi segregasi ekonomi. Jaringan air minum di daerah-daerah dengan ekonomi rendah sangat berbeda dengan daerah lainnya. Dengan kemampuan ekonomi yang lemah, membuat jaringan perpipaan tidak sampai ke daerah mereka, sekalipun mereka dikelilingan perpipaan yang sudah terpasang. Kondisi ini sangat terlihat jika kita membandingkan antara peta jaringan perpipaan dengan kawasan ekonomi rendah (Bakker et al., 2008).  
Jika kita lihat di negara maju, kurang berhasilnya proyek PPP juga dapat muncul. Di Dallas, Texas, banyak pemangku kepentingan yang beranggapan bahwa PPP tidak signifikan mengurangi resiko anggaran untuk pembangunan proyek skala besar, bahkan banyak yang beranggapan bahwa PPP malah menambah resiko terhadap administrasi publik dan anggaran. Hal ini dapat diakibatkan karena kurangnya peran pemerintah dalam penanganan proyek PPP (Berkshire, 2014).
Pengalaman negara Asia dengan PPP sangat dipengaruhi faktor politik. Proyek yang dipengaruhi politik, terus diintervensi justruk akan menurunkan efisiensi pelayanan. Keuntungan yang sedikit dan persepsi masyarakat yang buruk terhadap campur tangan swasta dalam penyediaan air membuat performa proyek PPP kurang berjalan baik (Jensen, 2017). Banyak proyek PPP yang berjalan baik juga dibantu oleh dana pemerintah (Marin, 2009). Sayangnya, juga banyak proyek yang gagal untuk menurunkan tarif konsumen (Romero, 2015).
Kekhawatiran akan Campur Tangan Swasta
Menurut studi yang dilakukan oleh Eurodad mengenai sisi lain dari PPP dan dampaknya terhadap pengembangan yang berkelanjutan, PPP merupakan metode pendanaan yang paling mahal, Laporan NAO UK pada tahun 2015 menunjukkan bahwa tingkat suku bunga PPP berkisar antara 7-8%, lebih tinggi daripada suku bunga jika pemerintah meminjam (3-4%). Pihak swasta juga umumnya berorientesi untuk mengumpulkan keuntungan, dimana akan membebani pemerintah atau konsumen secara langsung (Romero, 2015). Beban yang harus ditanggung pemerintah untuk membayar proyek PPP melalui mekanisme government pays atau AP dalam KPBU dapat mengurangi fleksibilitas anggaran pemerintah untuk mengembangkan sektor lain. Selain itu, tingginya pengeluaran pemerintah setiap tahunnya juga dapat berdampak terhadap pajak yang harus dibayarkan masyarakat, mengurangi kapabilitas ekonomi mereka. Sedangkan jika menggunakan mekanisme user pays, maka beban yang ditanggung masyarakat untuk mendapatkan akses air minum yang layak juga semakin tinggi. Tidak semua lapisan masyarakat mampu membayar sambungan air.
Peningkatan efisiensi dan orientasi keuntungan, juga membuat banyak pihak swasta yang mengurangi jumlah pekerjanya, mengakibatkan semakin rendahnya lapangan kerja (Romero, 2015). Rendahnya lapangan kerja dapat menurnkan kemampuan ekonomi masyarakat secara luas di daerah tersebut, bertentangan dengan tanggung jawab pemerintah untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan tidak meratanya ekonomi (inequality). Tentu ini menjadi dilema pemerintah, disaat swasta lebih memilih untuk mempekerjakan staf dengan jumlah yang sedikit namun berpendidikan tinggi ketimbang staf dengan jumlah yang banyak dengan tingkat oendidikan rendah.  Kondisi ini semakin menutup kemungkinan mereka yang berpenghasilan rendah dan tidak mampu mengakses pendidikan yang lebih baik. Sedangkan di negara berkembang banyak masyarakat yang berpendidikan rendah yang membutuhkan pekerjaan demi keberlangsungan hidupnya. Bagaimana nasib mereka dan keluarganya setelah mereka diberhentikan atas dasar peningkatan efisiensi. Mungkin jika dilihat secara luas, masyarakat  mendapatkan keuntungan dari peningkatan efisiensi pelayanan yang akan berdampak terhadap penurunan tarif. Namun perlu diperhatikan nasib para pekerja yang akan kehilangan sumber penghasilan mereka.
Melanjutkan apa yang disebutkan di paragaf sebelumnya, tingginya biaya PPP juga disebabkan implementasi dan negosiasi yang rumit (Romero, 2015). Mekanisme yang rumit, tingginya kapital, mengakibatkan tidak banyak perusahaan mampu mengikuti pelelangan. Rendahnya kompetisi dapat mengakibatkan monopoli, yang diperparah dengan rendahnya transparansi dalam proses pelelangan (Romero, 2015). Monopoli dapat menimbulkan ketidakadilan dalam penyediaan air minum. Kurangnya persaingan membuat perusahaan tidak memiliki dorongan untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanannya. Kualitas pelayanan yang stagnan tanpa adanya pengawasan akan semakin diperparah dengan kenaikan tarif yang membebani masyarakat. Pada akhirnya jika monopoli terjadi maka masyarakat akan dirugikan terutama yang berpenghasilan rendah karena tidak mampu mengakses alternatif lain.
Selain itu, jika proyek PPP gagal, maka hutang yang selama ini dimilki pihak swasta akan dialihkan ke pemerintah. Sehingga pada akhirnya masyarakat akan merasakan dampaknya, baik dari peningkatan pajak atau tarif, tidak berjalannya program atau berfungsinya infrastruktur dan yang terburuk adalah kegagalan ekonomi secara makro. Proyek yang gagal akan merugikan masyarakat miskin. Masyarakat yang miskin, baik di perkotaan maupun perdesaan, akan menjadi pihak yang paling merasakan dampak dari kegagalan pengelolaan suatu infrastruktur. Sebagian besar alternatif lain membutuhkan dana awal yang besar, seperti sarana penangkap hujan atau sumur dalam. Dan meskipun infrastruktur tersebut dapat diakses, dinilai kurang terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah (Sweetman & Medland, 2017).
Proyek PPP dapat gagal jika pemerintah atau swasta melakukan estimasi yang berlebihan terhadap jumlah konsumen yang akan mereka jangkau (Romero, 2015).Insentif yang kurang dari kedua belah pihak, serta korupsi dapat mengakibatkan terlaksananya proyek tanpa studi kelayakan. Ketidaksiapan pemerintah baik dari segi sistem maupun sumber daya manusia dapat menghambat keberhasilan proyek PPP. Belum lagi keterbatasan pemerintah dalam mengevaluasi proyek.
Selain gagal, meskipun proyek dinilai berjalan, jika proyek tidak diawasi dengan baik maka akan muncul kemungkinan kualitas pelayanan justru memburuk dan tidak terpenuhinya target kontrak. Pengawasan arah gerak pengembangan swasta juga dapat diperlukan untuk mencegah diskriminasi dalam penambahan sambungan rumah. Pihak swasta akan lebih memilih untuk melayani wilayah yang cenderung lebih menguntungkan seperti kawasan komersil dan permukiman masyarakat berpenghasilan menengag keatas. Masyarakat miskin menjadi kurang terperhatikan karena kemampuan mereka untuk membayar yang rendah, sehingga muncullah segregasi ekonomi dalam penyediaan air bersih. Jika suatu proyek gagal atau kualitasnya menurun maka masyarakatlah yang akan merasakan dampaknya, kehilangan akses dan menanggung hutang dari investasi yang tidak berjalan.
Antara Kebutuhan Investasi dan Kemakmuran Rakyat
Kebutuhan akan kapital sudah pasti menjadi alasan utama dilakukan mekanisme PPP dalam pemenuhan sektor publik. Biaya investasi yang besar terutama dari segi fisik, menuntut pemerintah untuk mencari sumber pendanaan lain, yaitu dari dana swasta. Dengan mengalirnya dana swasta, maka mereka berhak ikut campur dalam pengelolaannya. Mereka perlu memastikan proyek tersebut mendapatkan keuntungan yang sesuai dan bahkan sebesar-besarnya agar dapat mengembalikan modal yang sudah mereka keluarkan atau bahkan membayar kreditor yang sudah mau meminjamkan uangnya lewat perusahaan yang terikat. Disini air baku diposisikan sebagai komoditas, sebagai modal untuk perkembangan ekonomi, dimanfaatkan untuk bahan baku suatu produk yang sedang diinvestasikan.
Padahal, proyek dengan campur tangan swasta sendiri mendapat persepsi buruk di sebagian masyarakat. Persepsi ini muncul karena takutnya masyarakat akan hak-hak mereka terenggut atas dasat keuntungan segelintir orang. Padahal menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 3 menyebutkan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Bagaimana cara pemerintah agar memastikan air tetap dipergunakan untuk kemakmuran rakyat sembari membiarkan swasta bermain atas dasar membutuhkan dana?
Peran Pemerintah dalam Memastikan Hak Masyarakat
Peran pemerintah tetap diperlukan dalam penyediaan air minum, meskipun sudah dikelola oleh swasta, baik sebagian proses ataupun seluruh komponen dalam penyediaan. Pengawasan terhadap kualitas pelayanan secara berkala perlu dilakukan. Pengawasan terhadap kualitas air yang dijual ke masyarakat harus sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku. Kuantitas air yang diproduksi dan yang sampai kemasyarakat, serta kontinuitas penyediaan air. Dari segi tarif, pemerintah perlu membentuk sistem dimana terdapat suatu badan hukum yang dapat mengevaluasi tarif sesuai dengan kualitas dan kemampuan membayar masyarakat. Jika memang diperlukan, maka pemerintah perlu melakukan subsidi kepada biaya operasional dengan jaminan kualitas pelayanan yang baik. Pemerintah juga perlu melakukan pengawasan terhadap segala pengembangan, baik dalam bentuk business plan maupun rencana induk yang akan diimplementasikan pihak swasta. Disini, pemerintah harus memiliki kekuatan politik yang kuat, tidak boleh kalah suara dengan pihak swasta, dan membentuk kontrak yang menguntungkan masyarakat namun tetap memastikan hak-hak swasta terpenuhi. Kontrak atau proyek PPP yang menguntungkan masyarakat, terutama masyarakat menengah kebawah dapat dilakukan jika pemerintah beserta swasta melibatkan mereka dalam bentuk mendengarkan keluhan dan berusaha untuk menyelesaikan masalah yang mereka rasakan dalam proses penyediaan air minum. Usaha ini dilakukan dalam rangka memastikan hak mereka yang cenderung tertinggal karena kondisi sokial ekonomi tetap terpenuhi, dalam hal ini mengakses air minum yang layak. Mereka yang lemah kondisi sosial ekonominya cenderung tidak memiliki suara dalam proses pengelolaan infrastruktur. Segala lapisan masyarakat berhak mendapatkan air yang layak dikonsumsi, dengan jumlah yang sesuai, selalu tersedia, dengan tarif yang terjangkau, serta keluhan mereka ditampung.
Dengan terlibatnya banyak pihak dalam penyediaan air minum, maka dalam melaksanakan pengelolaan yang baik (good governance) akan menjadi tantangan tersendiri. Hubungan antara pihak yang terkait, seperti pemerintah, swasta, dan terutama masyarakat perlu dijaga. Agar hak terpenuhi dan kewajiban setiap pihak dapat terlaksana dengan baik, sehingga tidak memunculkan konflik internal yang dapat menghambat atau mengurangi efisiensi dan kualitas dalam penyediaan air minum. Namun hubungan antara swasta dan pemerintah perlu diperhatikan juga, agar dapat mengurangi dampak buruk dari intervensi politik. Seperti halnya korupsi atau suap untuk mendapatkan keuntungan pribadi harus dihindari dengan memastikan terbentuknya transparansi dalam pengelolaan air minum. Akuntabilitas dari suatu pemerintahan dipertaruhkan dalam memastikan selama berjalannya masa konsesi, penyediaan air minum tetap berlandaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bukan semata-mata mencari keuntungan pribadi saja. Namun dalam implementasinya, seberapa transparan suatu pengolalaan, badan mana yang akan mengevaluasi tingkat akuntabilitas suatu pemerintahan, pihak mana yang akan bertanggung jawab jika terjadi suatu kecurangan dalam penyediaan, jawaban dari pertanyaan tersebut masih menjadi perdebatan (Tortajada, 2010).
Di Indonesia sendiri mekanisme PPP yang sedang gencar dilakukan adalah KPBU. KPBU menggunakan mekanisme build-operate-transfer, dimana setelah sekian tahun infrastruktur tersebut akan dikembalikan ke publik. Pemerintahpun dapat mengurangi beban masyarakat dengan VGF (modal awal) atau AP (subsidi tarif). Selain itu banyak skema KPBU di air minum yang hanya dilaksanakan pada bagian pengolahan dan transmisi air curahnya. Sehingga komponen distribusi masih dipegang oleh PDAM. Kondisi ini mengurangi kemungkinan buruk dari swastanisasi dikarenakan air yang dijual masih dikelola oleh PDAM. Namun, dikarenakan swasta tidak turun tangan dalam distribusi, maka penurunan NRW yang ujarnya menjadi salah satu kelebihan sistem PPP tidak dapat terlaksana. NRW yang terlalu tinggi membuat pemasukan PDAM rendah, sehingga PDAM tidak mampu membayar air curah yang dibeli oleh swasta. Atau swasta harus terus merugi dan berakhir bangkrut. Oleh karena itu dalam pengelolaannya pihak pemerintah tetap harus mengawasi, tetap harus memastikan hak-hak masyarakat terpenuhi. Karena air adalah hak segala rakyat.
Kesimpulan
Dalam implementasinya, PPP di negara berkembang menemui berbagai kegagalan namun juga keberhasilan. Kegagalan tersebut dapat disebabkan ketidakmampuan swasta dan konflik internal. Dampak buruk dari swastanisasi juga perlu dihindari, seperti monopoli, profit-oriented yang berlebihan, dan hilangnya akses masyarakat miskin. Oleh karena itu dibutuhkan peran pemerintah dalam pengawasan serta dibutuhkan pemerintah yang transparan dan akuntabel dalam pengelolaan penyediaan air minum. Pengawasan terhadap kualitas pelayanan dan rencana pengembangan perlu dilakukan oleh pemerintah. Agar air minum tidak semata-mata hanya menjadi ladang investasi swasta, namun juga tetap menjadi hak masyarakat, terutama mereka yang tertinggal.
Daftar Pustaka
Bakker, K. (2003). Archipelagos and networks: Urbanization and water privatization in the South. The Geographical Journal, 169(4), 328–341. https://doi.org/10.1111/j.0016-7398.2003.00097.x
Bakker, K., Kooy, M., Shofiani, N. E., & Martijn, E.-J. (2008). Governance Failure: Rethinking the Institutional Dimensions of Urban Water Supply to Poor Households. World Development, 36(10), 1891–1915. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2007.09.015
Berkshire, R. (2014). Sustainable Development Economy: Macroeconomic Policy and Microeconomic Impact of Public Private Partnerships. 196.
Delmon, V. R. (2016, April 2). 5 Trends in Public-Private Partnerships in Water Supply and Sanitation. https://ppp.worldbank.org/public-private-partnership/5-trends-public-private-partnerships-water-supply-and-sanitation
Hashimoto, E. (2009). PREPARATORY SURVEY FOR PUBLIC-PRIVATE PARTNERSHIP INFRASTRUCTURE PROJECT IN THE REPUBLIC OF INDONESIA [Final Report]. JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY (JICA). http://open_jicareport.jica.go.jp/pdf/11958063_03.pdf
Jensen, O. (2017). Public–private partnerships for water in Asia: A review of two decades of experience. International Journal of Water Resources Development, 33(1), 4–30. https://doi.org/10.1080/07900627.2015.1121136
Kemenkeu. (2018, August 27). KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU) & FASILITAS PEMERINTAH UNTUK MENDUKUNG PROYEK KPBU. http://kpbu.djppr.kemenkeu.go.id/
Kementerian PUPR. (2017). KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA (KPBU). Progres Investasi Penyelenggaraan SPAM Melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) DESEMBER 2017. Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum. http://sim.ciptakarya.pu.go.id/bppspam/download/107
Marin, P. (2009). Public-Private Partnerships for Urban Water Utilities: A Review of Experiences in Developing Countries. The World Bank. https://doi.org/10.1596/978-0-8213-7956-1
Pratiwi, P. S. (2017, October 13). Sisi Mudarat Swastanisasi Air Bagi Warga Jakarta. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20171012194725-20-248066/sisi-mudarat-swastanisasi-air-bagi-warga-jakarta
Romero, M. J. (2015). What lies beneath? A critical assessment of PPPs and their impact on sustainable development. Eurodad. https://eurodad.org/whatliesbeneath
Sweetman, C., & Medland, L. (2017). Introduction: Gender and water, sanitation and hygiene. Gender & Development, 25(2), 153–166. https://doi.org/10.1080/13552074.2017.1349867
Tortajada, C. (2010). Water Governance: Some Critical Issues. International Journal of Water Resources Development, 26(2), 297–307. https://doi.org/10.1080/07900621003683298
1 note · View note
prohaus · 4 years
Text
Dimana Pemerintah saat Mata Air Dikuasai Segelintir Orang?
Privatisasi Air dan Peran Pemerintah dalam Penyediaan Air Bersih di Ujungberung
Banyak anggapan bahwa penyediaan air minum oleh PDAM merupakan kondisi yang ideal  (Apriyana, 2010). Hal ini dapat disebabkan karena PDAM merupakan lembaga formal milik pemerintah, dimana memang memiliki tanggung jawab untuk mensejahterakan rakyat melalui penyediaan sarana dan prasarana. Penyediaan air minum menggunakan perpipaan merupakan salah satu bentuk dari pengembangan infrastruktur air minum. Namun dalam penerapannya, PDAM tidak dapat melayani seluruh masyarakat.
PDAM Kota Bandung salah satunya, dimana baru melayani 177.091 sambungan rumah (PDAM Tirta Wening, 2020), salah satu wilayah yang belum terlayani sepenuhnya adalah Ujungberung. PDAM Tirta Wening sendiri baru melayani 6,7% dari seluruh penduduk di daerah tersebut, dimana sebagian besar penduduk mendapatkan supplai air bersih dari sumber pribadi (air tanah atau mata air) atau membeli dari pihak swasta (Nastiti et al., 2017). Pihak swasta tersebut memiliki tanah dengan mata air yang sebelumnya dibeli dari warga. Dari mata air tersebut kemudian didistribusikan melalui jaringan perpipaan ataupun lewat truk tangki, penduduk membayar air tersebut setiap bulannya atau per volume yang dipakai.
Melihat kondisi tersebut, apakah sistem penyediaan yang terjadi di Ujungberung sudah layak dan sesuai, mengingat idealnya penyediaan air minum dilakukan melalui PDAM. PDAM sendiri dapat menjadi wadah untuk melaksanakan good water governance, dimana bersifat terbuka dan bertanggung jawab. Sehingga pelayanan air minum dapat berlangsung dengan baik dan adil. Namun kenyataannya, PDAM Tirta Wening tidak mampu melayani daerah Ujungberung, sekalipun sudah mengelola mata air setempat (Chahyati, 2016). Debit yang dihasilkan tidak mampu mengalir sampai kawasan tersebut, sehingga masyarakatpun akhirnya membeli air melalui pihak swasta (Yulius and Ravianto, 2017).
Ketidakmampuan PDAM Tirta Wening untuk menyediakan air minum di Ujungberung membuat masyarakat lebih memlih pihak swasta yang mampu memenuhi kebutuhan mereka dengan harga yang relatif terjangkau. Kenyataannya, kinerja pelayanan di daerah tersebut yang tidak dilayani PDAM sudah cukup baik (Apriyana, 2010). Di salah satu perumahan di Ujungberung, 96% responden menyatakan bahwa kuantitas air mereka cukup, 93% responden menyatakan kualitas air bersih yang dipakai adalah baik, 90% responden menyatakan air mengalir rutin sesuai jadwal dengan durasi yang mencukupi, seluruh responden menyatakan tarif air terjangkau dan keluhan mereka ditangani dengan baik dan cepat. Masyarakat pun merasa lebih memiliki sarana tersebut. Sebaliknya, dengan sarana yang dimiliki pemerintah atau PDAM, masyarakat cenderung menutup mata mereka jika terjadi kerusakan atau kebocoran. Rasa memiliki ini muncul karena sumber air tersebut juga dimiliki masyarakat, biarpun perseorangan, namun dirasakan lebih bermasyarakat ketimbang instalasi pemerintah.
Namun dari segi operasional, penyediaan air bersih dengan sistem seperti diatas dapat terkendala dikarenakan keterbatasan sumber daya manusia di dalam masyarakat dan prosedur di dalamnya. Jika pengelolaan terkendala, maka dapat mengakibatkan kegagalan dalam penyediaan, konflik internal, dan pelayanan yang buruk. Selain itu pengawasan pemerintah pun menjadi pertanyaan. Sebesar apa seharusnya peran pemerintah dalam kondisi seperti ini. Kurangnya pengawasan pemerintah dan privatisasi air dapat mengakibatkan eksploitasi air yang berlebihan dan lebih mengutamakan keuntungan finansial ketimbang pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sumber air seperti yang dibahas diatas dapat dimilki perseorangan dimana pengelolaannya dapat dilakukan secara bersama-sama di keluarga pemilik, sehingga jika penerus pemilik berencana untuk mengeksploitasi air secara berlebihan, maka kebutuhan masyarakat dapat di nomor duakan. Belum lagi masalah pasar yang tidak adil, seperti monopoli atau price fixing antara penjual. Monopoli dapat muncul jika ada salah satu pihak swasta yang memiliki modal besar dan memilih untuk membeli semua atau sebagian besar sumber mata air, sehingga pihak tersebut tidak memiliki saingan. Jika monopoli terjadi maka berpotensi mengakibatkan pelayanan yang stagnan, harga yang mahal, dan konsumen yang tidak terpenuhi hak-haknya. Price fixing dapat muncul jika ada perjanjian antar penjual untuk menaikkan harga mereka, sehingga konsumen tidak punya pilihan lain selain membeli air tersebut. Kedua resiko privatisasi tersebut tentu akan sangat merugikan masyarakat.
Dari pernyataan diatas, muncul pertanyaan, apakah air itu sebuah komoditas atau hak sosial. Menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 3 menyebutkan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Namun dalam kenyataannya, air sendiri dapat dilihat sebagai komoditas, sebagai aset untuk meningkatkan produktivitas masyarakat, dan juga dalam pengelolaan dan penyediannya membutuhkan dukungan finansial. Masyarakat pun berpikir, masih untung ada pihak swasta yang mau menyiapkan modal dan menjual air tersebut, sehingga mereka bisa menikmati air bersih tanpa harus berusaha sendiri. Sehingga pemanfaatan air sebagai komoditas oleh pihak swasta akan terus berjalan.
Bagaimana peran pemerintah? Apakah sistem pengelolaan air tersebut sudah tepat? Mengingat pemerintah sendiri sudah mengeluarkan surat izin dan menarik pajak dari pihak swasta tersebut. Jika kenyatannya PDAM tidak mampu dan pihak swasta dapat menggantikan posisi mereka, kenapa tidak. Pada akhirnya tujuan akhir dari suatu pemerintahan adalah memastikan kebutuhan masyarakatnya terpenuhi meskipun melalui pihak lain. Namun mengingat potensi dampak buruk dari privatisasi, pemerintah perlu menjadi regulator dikarenakan air merupakan komoditas yang juga merupakan hak orang banyak. Pemerintah perlu memastikan hak-hak konsumen terpenuhi, kualitas air yang didistribusikan layak, kuantitas dan kontinuitas tepat, serta tarif yang sesuai dengan kemampuan masyarakat. Pencegahan monopoli dan price fixing perlu dilakukan pemerintah agar tidak terjadi pasar yang tidak sehat dan merugikan konsumen. Konsumen dalam hal ini masyarakat perlu dilindungi secara hukum dan kelembagaan sebagai pengawas agar suara dan hak mereka didengar. Konsep ini memiliki tantangan sendiri, yaitu adanya kemungkinan “kerja sama” antara pihak swasta dan pemerintah yang dapat merugikan masyarakat. Sehingga diperlukan pemerintah yang transparan dan akuntabel, sehingga dapat melaksanakan fungsinya sebagai regulator dan pengawas yang semestinya, sembari mempersilakan pihak swasta melaksanakan perannya sebagai penyedia kebutuhan masyarakat.
Penyediaan air minum semestinya diselenggarakan secara efisien dan efektif, jika sudah ada sistem yang dinilai berhasil maka seharusnya diapresiasi dan terus ditingkatkan. Pemerintah sebagai pemegang tanggung jawab dalam kesejahteraan masyarakat dapat mengambil peran sebagai regulator dan pengawas. Sehingga masyarakat dapat mendapatkan air bersih selayak dan seterjangkau mungkin.
 Referensi :
Apriyana, P. (2010): EVALUASI KINERJA PELAYANAN AIR BERSIH KOMUNAL DI WILAYAH PENGEMBANGAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 21(2), 16.
Chahyati, Y. (19 February 2016): Pasokan Air PDAM Tak Mampu Sampai Ujungberung, retrieved from internet: https://www.ayobandung.com/read/2016/02/19/7379/pasokan-air-pdam-tak-mampu-sampai-ujungberung.
Nastiti, A., Meijerink, S. V., Oelmann, M., Smits, A. J. M., Muntalif, B. S., Sudradjat, A., and Roosmini, D. (2017): Cultivating Innovation and Equity in Co-Production of Commercialized Spring Water in Peri-Urban Bandung, Indonesia, 10(1), 21.
PDAM Tirta Wening (2020): JUMLAH PELANGGAN, retrieved from internet: https://pambdg.co.id/jumlah-pelanggan/.
Yulius, Y., and Ravianto (5 September 2017): Air PDAM Tak Mengalir, Warga Antapani Beli Air Bersih per Jeriken Rp 2 Ribu, retrieved from internet: https://jabar.tribunnews.com/2017/09/05/air-pdam-tak-mengalir-warga-antapani-beli-air-bersih-per-jeriken-rp-2-ribu.
1 note · View note
prohaus · 4 years
Text
“Kamu mau jadi apa?”
“Kamu mau jadi apa?”
Ucap salah satu kolegaku.
Ucap banyak orang, mulai dari orang tua, teman, tukang interview, dosen wali, hingga diri sendiri
“Iman mau jadi apa?”
1.       Pilihanku dan Pilihan Orang Tua
“Kamu jadi dosen aja ya”
Orang tuaku berhasil mengkaderku untuk menjadi orang yang cinta kepada ilmu pengetahuan, terutama hal teknis. Sampai sekarangpun aku sungguh tak bisa berpisah dari angka dan kenyataannya. Tanpa peduli sosial dan perasaan. Sampai akhirnya akupun lulus sarjana, barulah terpatahkan.
“Bangun-bangun tapi tidak dipakai”
Lambat laun otakku yang teknis pun akhirnya luntur. Akupun yang dulu berambisi menjadi ilmuwan pun musnah. Mengikis menjadi insinyur,
“Mau jadi konsultan aja deh”
Namun lambat laun ilmu lain terasa lebih asyik, terbujuk rayuan untuk juga bersama ekonomi dan sosial.
“Apa ngikutin orang tua? Jadi birokrat?”
Entahlah, 6 bulan aku di birokrat pun lebih terasa seperti konsultan ketimbang birokrat yang nyuruh-nyuruh.
“Maunya sih berbakti ke negara”
Memangnya masih idealis? Atau sekarang mikirnya nanti gaji mau dipakai buat apa? Tabungan?
----------------------
“Kamu jadi dosen aja ya”
Kalau kata bapakku, dosen itu pekerjaan yang paling mulia diantara opsi-opsi karirku. Kamu mengajar, punya murid, dapat pahala yang mengalir terus.
“Toh masih bisa jadi konsultan kan”
Belum lagi kalau melihat kelamnya kerjaan lain. Di birokrasi salah dikit diciduk KPK dan BPK, di konsultan sekarang bisa dipenjara, kontraktor sama aja.
“Toh kamu suka ngajar kan”
Iya, tapi entah mengapa menjadi dosen tidak pernah terlintas dalam mimpi-mimpiku. Entah karena aku ragu dengan kemampuanku untuk menjadi akademisi, apalagi kalau disuruh ngelab. Entah aku ragu dan merasa ga pantas jadi dosen.
“Baca paper aja males, apalagi nulisnya”
----------------------
“Kamu jadi dosen aja ya”
Ayahku sangat-sangat menginginkan agar aku pulang, karena dia tau anaknya sudah mulai terlena dengan pesona tanah jawa (dan sunda). Dia ingin aku menjadi dosen saja.
“Gausahlah ambisi nyari uang. Gausahlah kamu terjun ke dunia yang kelam”
“Iman ga akan sanggup”
 2.       Kerinduan akan Aku yang dulu
“Memangnya masih idealis?”
Lucu, masih kuingat ambisiku dulu saat memilih teknik lingkungan di SNMPTN dan SBMPTN.
“Aku mau jadi ahli air minum!”
Lucu, masih kuingat kata-kata temanku dulu.
“Kamu ga bosan air minum terus”
Kerja praktek air minum, Tugas akhir air minum, sampai kuliah yang dicatat cuma mata kuliah itu aja. Ambisi lama, aku ingin melihat 100% pelayanan air minum di Indonesia, ingin gitu ikut andil, sedikit aja. Tapi makin kesini kok susah banget ya, masalahnya kemana-mana. Belum lagi tersadar kok gapaham tentang limbah domestik, sampah, dan drainase. Kok saya terkurung begini.
Lucu bila aku membaca lagi esay motivasiku saat mendaftar LPDP.
Alhasil dengan tidak diterimanya aku, kuputuskan untuk pindah haluan sekalian.
----------------------
Lambat laun, akupun mulai mencicipi rasanya hidup.
“Telat”
“Kamu sebagai laki-laki harus bisa menafkahi A, B, C, D, E,…”
“Kamu harus nyiapin uang buat A, B, C, D, E,…”
“Harus benerin A, B, C, D, E,…”
Alhasil akupun semakin terlena, aku ingin mencari pekerjaan yang menghasilkan. Semata-mata bukan ambisi membangun negeri. Sedih rasanya, kok begini, dimana ambisiku yang dulu, bingung rasanya jika ditanya kok mau kerja ini.
“Kok mikirnya uang? Katanya mau buat masyarakat”
Ya gimana…
Alhasil dengan berubahnya tujuanku, kuputuskan untuk pindah haluan sekalian.
 3.       Emang sanggup?
“Iman ga akan sanggup”
Masih ingat aku, mendengar cerita dari kakak ayahku.
“Abahmu menangis”
Ayahku menangis karena masalah pekerjaannya.
Bukannya takut untuk mengikuti orang tuaku, aku malah semakin muak dengan orang-orang yang mempersulit pekerjaan orang-orang seperti ayahku.
“Dasar lintah darat”
Akupun semakin terlena, semakin cinta namun benci dengan pemerintahan. Inginku masuk didalamnya, ingin aku mengikuti kutukan yang sudah turun menurun dari datuku hingga ayahku. Inginku menjadi birokrasi yang berkecimpung di ekonomi negara.
Namun pertanyaanya, emang sanggup?
Modal nekat tak cukup untuk bermain di kelamnya politik infrastruktur negara, seakan ibu kota baru akan menjadi medan tempur baru.
----------------------
Sejak ada wacana ibu kota pindah, yang katanya bakal ke kalimantan, sudah diprediksi pasti di kaltim. Muncul keinginanku untuk berkarir di ibukota baru.
“Bisa ga ya aku masuk kementerian, bappenas gitu, atau PU gitu, ngurusi sanitasi lah ya”
Biarpun kalau lulus, jika memang ambisiku kesana, harus ke Jakarta, dan bahkan jika tidak jadi pindah, harus disana. Sungguh aku tertarik sekali, mau tau, rasanya kerja di Bappenas gimana sih.
“Kamu jangan di Jakarta”
Sudah berapa kali ayahku bercerita akan keputusan hidupnya untuk menjadi honorer dengan gaji seadanya tapi di Banjarmasin daripada menjadi konsultan di Jakarta dengan gaji yang lumayan. Seakan aku memang sudah dikader untuk menjauhi kota itu. Namun makin kesini aku makin tertarik, aku ingin kesana. Tapi,
“Emangnya sanggup?”
 4.       Sehebat-hebatnya perencana…
Kerjaan kamu apa? Planner
Biasanya ngapain? Planning
Sering gagal rencananya? Sering banget
Di S2 ini, aku diajarkan menjadi pengelola dan perencana yang mampu memikirkan semua aspek dan sisi,  bukan cuma teknis, tapi juga sosial budaya, ekonomi, lingkungan, politik, kelembagaan dan lain-lainnya.  Dari situ tersadarlah, banyak banget hal yang bisa mempengaruhi suatu keberhasilan program, sampai jadi banyak tesis. Namun…
Sehebat apa seorang perencana? Bisa memikirkan semua aspek dan kemungkinan?
Tau-tau proyeknya tidak direalisasikan karena kehendak yang maha kuasa (Politikus)
Sehebat apa seorang perencana? Bisa memikirkan semua aspek dan kemungkinan?
Tau-tau rencana hidupnya tidak berjalan karena permintaan yang maha kuasa (Tuhan)
Karena itu, akupun hanya bisa mengalir seperti air. Kudu punya tujuan, kudu punya jalur, tapi kalau ada kehendak lain dariNya, ya itulah jalan yang terbaik.
Sekarang aku hanya bisa bermimpi dan berusaha.
Manusia cuma bisa berencana, Tuhan yang menentukan.
1 note · View note
prohaus · 4 years
Text
Porsi Kesendirian
Tulisan ini diinspirasi oleh : https://fadelim.tumblr.com/post/189470483013/tulus-langit-abu-abu-saat-ini-kita-memasuki-masa
Memang benar ujar kawanku satu ini, sekarang lagi tren-trennya menyemangati diri sendiri bahwa pergi sendiri itu adalah hal yang wajar (lah memang), seperti makan sendiri, nonton sendiri, ataupun jalan sendiri.
“Apabila sebelumnya terkesan ditutupi, saat ini mereka justru berusaha memamerkannya” Hahahaha
Sebagai orang introvert yang memiliki core value “bodo amat”, sendiri adalah hal yang biasa. Kemana-mana ya sendiri aja, makan ya sendiri aja, bahkan saat masih pacaran pun masih menyempatkan waktu untuk sendiri, baik untuk keperluan penting maupun karena ingin “kelayapan” sendiri. Sebabnya macam-macam, bisa jadi karena ingin mencoba makanan baru tanpa harus merepotkan orang lain atau pasangan, ingin belanja atau liat-liat tanpa harus diganggu dengan keperluan orang lain, karena pacar kurang cocok atau suka bila diajak ke tempat A atau B, ataupun karena lagi ingin sendiri, ingin berdiskusi dengan diri sendiri.
“Berdiskusi dengan diri sendiri. hah? Gimana itu?”
Sudah sering kulakukan, entah berapa kali aku berbicara dengan diriku sendiri di dalam kamar. Entah untuk sekedar membicarakan masa depan maupun kondisi sekarang. Kita sendiri sering berdiskusi, berantem, atau hanya sekedar curhat mengenai kehidupan sehari-hari, dari kuliah, kerjaan, hingga masalah hidup. Ibaratnya kedua teman yang sudah dekat, kadang ada baiknya untuk berjalan-jalan bersama, agar bisa lebih mengenal satu sama lain, agar bisa lebih memahami, masalah dia apa, solusinya bagaimana, pemikiran dia bagaimana dan sebagainya.
“sek, sek, emangnya kamu bipolar? emangnya kamu berkepribadian ganda?”
Entahlah, kayaknya ada baiknya saya datang ke psikolog po ya. Namun apa yang saya rasakan, seringkali saya berdiskusi dengan “dia”. Dan kami seringkali bekerja sama untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Kecuali untuk…
-----------------------------------------------------------
Saya melihat perkembangan teman-teman saya. Ada yang udah benar-benar serius mau menikah, ada yang sudah menikah, ada yang mulai menebar benih, ada yang masih setia, ada yang mulai ngejar cewek lagi, dan dari tulisan salah satu teman saya:
“Saya mulai lelah dengan melakukan banyak hal secara sendirian. Saya sudah bosan terlihat tidak apa-apa dengan kesendirian.”
“Saya pun akhirnya sadar bahwa menjadi tidak sendiri ternyata jauh lebih menyenangkan.”
Disaat saya barusan ditinggalkan seseorang, disaat saya mulai merasakan kesendirian yang lebih setelah pacaran hampir 3 tahun, disaat saya mulai menikmati “oya jomblo enak juga, gaperlu harus selalu ingat ngabarin, gaperlu harus ngebucin, dan yang terpenting gaada drama cinta yang merusak mood dan timeline kerja”,
disaat itulah saya mulai menikmati kesendirian ini sembari move on dan melupakan mantanku, disaat aku mulai tenang menyendiri dan bisa melakukan hobi-hobiku, disaat itu aku mulai mengenal diriku kembali, siapa diriku, apa yang kusuka, mulai ngidol lagi, disaat yang sama aku juga menemukan circle baruku, teman dekat baru yang berisi cowo brengsek, ibu-ibu, korban cowo brengsek, dan tukang bucin. Ibarat orang yang putus cinta dan menemukan cinta barunya, aku menemukan diriku sendiri, diriku yang dulu sempat kelabu, entah itu ambyar, entah itu brengsek, entah itu cuek, entah itu receh, itulah diriku.
Namun disaat itulah temanku mulai merasakan nikmatnya bersama orang lain.. well..
-----------------------------------------------------------
Beberapa kali kalau lagi ke Bandung atau ke jalan Soekarno-Hatta, entah buat masalah kuliah, kerjaan, atau karena ingin jalan-jalan, kadang-kadang suka makai mobil sendiri.
Iya, sendiri. Nyetir sendiri, baca maps sendiri, dengerin musik atau podkesmas sendiri, ya intinya di mobil sendiri. Ditambahkan aku masih merahasiakan kalau bawa mobil, ya tambah-tambahnya sendiri aja terus. Awalnya nyaman aja, biasa aja, enak gitu bisa dengerin musik sendiri, enak bisa jalan sendiri, misuh sendiri, kemana-mana sendiri tanpa harus kehujanan biarpun harus beradu dengan kemacetan Kota Bandung. Tapi ya..
“Kok kayaknya enak ya kalau ada gitu yang duduk di kursi depan”
“Kok kayaknya enak ya kalau ada yang bantuin buka gugel maps”
“Kok kayaknya enak ya kalau ada yang nemenin ngobrol saat macet, apalagi kalau yang nemenin orang yang kita suka *eh”
Ya mulai kerasa kesendiriannya…
***
Ceritanya lagi mau pulang habis kondangan nih, sendiri, mau keluar dari parkiran.
“Sendirian aja pak?” Hasyem :)
-----------------------------------------------------------
Kecuali untuk… masalah perempuan. Dari dulu, seringkali berkelahi dengan diriku sendiri karena masalah cewek, dari jaman masih belum bisa pacaran hingga masa-masa masih menutup hati karena sehabis putus, masih saja berantem.
“Kamu tuh seharusnya nyari cewe kayak gini”
“Kok lu demennya sama yang kaya gitu sih, nanti gimana kata abah dan mama”
“Cari yang lebih muda dong!”
“Gimana? Katanya suka yang tua, tuh kenalan lah”
“Yakin mau pacaran? Emang modal darimana?”
“Loh kok gamau pacaran, trauma? Atau demennya sama cowok sekarang?”
Dan sebagainya..
Ya kita lihat saja nanti, ngalir aja mah masalah kayak gini. Kalau memang ada yang menarik atau tertarik, kenapa nggak kenalan aja dulu, siapa tau cocok dan sama-sama baper.
Hiyaaa, untuk sekarang bikin ambyar followerku dulu saja.
4 notes · View notes
prohaus · 5 years
Text
Berbicara dengan Gambar, Mendengar dengan Mata, Merasa dengan Menatap
They say man only care about looks, I disagree with that, but I must admit the looks is significant.
Dari garis keturunan ayahku, memang terlihat para orang-orang pemain visual, cukup banyak anggota keluargaku baik dari ayah maupun ibu yang ingin menjadi arsitek. Hampir semua kakak laki-laki ayahku (ayahku anak paling muda ke-2), ingin menjadi arsitek, namun dikarenakan berbagai macam hal, hanya ayahku yang benar-benar kuliah dibidang ini, sekalipun ujung-ujungnya kerja dibidang yang mungkin beliau tidak bayangkan. 
Entahlah, maafkan aku para orang arsitek, tapi dimataku mereka adalah orang mencurahkan ide dan jiwa seni mereka untuk menciptakan sesuatu yang akan dihidupi orang lain, sembari mengikuti psikologi ruang untuk membuat nyaman orang lain.
--------------
Seni, Komunikasi, dan Psikologi Ruang
Beberapa waktu yang lalu, muncul kontroversi dari salah satu masjid karya pak Ridwan Kamil, Masjid Al Safar. Masjid tersebut dengan bentuknya yang tidak umum untuk masjid, lengkap dengan segitiganya yang membuat para konspirator berpikir ini pasti bagian dari rencana illuminati. Well..
Terlepas dari konspirasi illuminati itu sebenarnya apa, kuasa mereka apa, I think that conspiracy is dumb. Bila mau seperti itu, semua bentuk yang ada segitiganya juga buatan illuminati. Akupun bertanya kepada ayahku tentang hal ini, sembari menunggu waktu adzan isya.
“Bah, menurut abah ini kayapa?, ini mesjid ulahan Ridwan Kamil”
Dan ayahku pun diawali dengan senyumnya, memulai untuk memberikanku kuliah singkat tentang psikologi ruang (Hahaha).
“Sebenarnya desain suatu bangunan/ruang itu tergantung dari sang pembuat mau memberikan perasaan (mengkomunikasikan) apa kepada orang yang diruangan tersebut. Kenapa mesjid itu bentuknya mengerucut dengan kubah? Mengapa katedral gotik itu bentuknya segitiga? Itu tergantung dari apa yang ingin para penghuni ruang rasakan”
“Apa yang dirasakan itupun tergantung dari agama tersebut sendiri, Islam dengan Kubah yang seakan mengisyaratkan bahwa mereka didalam naungan dan cakupan yang satu, yaitu Allah. Sedangkan katedral gotik mengisyaratkan konsep trinitas dalam agama mereka”
Tidak sedikitpun kami membicarakan illuminati, entahlah apakah ayahku memang tidak tahu tentang konspirasi macam itu, namun yang kulihat beliau melihatnya dari kacamata lain dari orang awam sepertiku. Namun beliaupun berkata:
“Bapak juga dulu kalo bikin desain mesjid kek gitu, aneh-aneh. Lebih aneh mungkin”
Haha.
--------------
Desain grafis sendiri agak berbeda dengan seni. Berbeda dengan desgraf, seni tidak harus berkomunikasi, seni adalah seni. Dia tidak perlu mengkomunikasikan sesuatu, bisa jadi ada pesan, namun apakah pesan itu memang benar pesan? Ataukah hanya interpretasi sok tau oleh seorang komunikan (penerima pesan), apakah sang seniman memang seorang komunikator? Atau dia hanya ingin berkarya sesuka hatinya? Menuangkan apa yang dia pikirkan atau yang dia rasakan.
Dalam desgraf sendiri ada konsep komunikasi, makanya namanya DKV (Desain Komunikasi Visual), bukan cuma sekedar desain. Bagaimana kita bisa mengkomunikasikan pesan itu, kepada target audience kita, dengan hasil dan feedback yang kita harapkan?. Sering kali menjadi pertanyaanku, kenapa surat-surat kudu dibuat versi posternya? Kenapa tidak mempublish posternya saja?
Kenyataannya banyak orang yang malas membaca surat lek.
Sembari kita menarik perhatian komunikan, desgrafpun berfungsi untuk mengkomunikasikan pesan dan perasaan yang ingin kita sampaikan. Sama halnya dengan arsitektur, desgraf berfungsi untuk memberika pesan tersebut dengan aturan-aturan yang bisa dipelajari dengan teori ataupun perlahan melalui praktek. Bagaimana kita bisa memberikan pesan tersebut dengan nyaman dan menarik? Desgraf does the job.
--------------
“Ya, aku dari smp udah megang software desain. Terus aku sadar, sense of design itu bakat”
Ucap salah satu seniorku saat project dengan feedback terbaik yang pernah kubuat berlangsung.
Entahlah, akupun merasa kurang setuju dengan pernyataan itu. Seperti yang kuungkapkan di “Dibalik X7”, desainku juga dulu jelek, namun karena adanya inspirasi, teman, dan kemauan untuk lebih baik lagi setiap karyanya, akhirnya ya jadi lumayan lah ya (Wkwkwk). Semuanya butuh proses sampai dimana sense of design kita bagus dan tajam, lengkap dengan selera desain yang premium. Namun tak bisa kupungkiri, disaat aku mendesain, tanpa tau teori, muncullah karya-karya yang memang cukup mematuhi aturan itu. Apalagi disaat aku mendesain pun, aku seakan tenggelam kedalam dunia lain, merasa yang lain, seakan seperti seorang pencipta, sama halnya seperti ayahku saat dia masih aktif menjadi arsitek. Apakah itu bakat? Apa itu bakat? Apakah itu turunan dari ayahku? Entahlah, I don’t know.
--------------
Doronganku untuk mendesain memang kuakui ada tiga:
1.      Permintaan organisasi/atasan/teman/klien
2.      Ingin menyampaikan pesan
3.      I am gonna create whatever the f*** I want
Sepanjang masa kuliahan, sebagian besar desainku didorong oleh alasan pertama, baik dari organisasi seperti himpunan maupun badan eksekutif, teman-teman angkatanku, atau klien yang memang mau membayar. Sekarangpun terkadang atasan atau teman kerjaku meminta aku mendesain cover laporan mereka atau poster proyek, namun itu jarang. Sedangkan untuk alasan nomor dua, terkadang kulakukan disaat aku masih mengampu sebagai koordinator media himpunan, baik via proker yang namanya Weekly Post, ataupun postingan lainnya.
Sekarang dorongan desainku lebih banyak pada nomor tiga dan sedikit pada nomor dua. Ibarat seniman, aku merasa tidak ada yang perlu dikomunikasikan, tidak perlu ada pesan. Aku berkarya untukku sendiri, untuk kepuasanku sendiri, tidak peduli aturan. Seringkali yang kubuat hanyalah hollow shell, hanya proof of concept. Biarpun aku merasa puas, namun saat kulihat lagi, akupun tidak bisa merasakan apa yang kupikirkan saat itu, apa maknanya? Apa yang kumaksud? It’s beginning to escape from design territory.
Akupun rindu karyaku yang dulu, yang menyampaikan pesan lengkap dengan dampak dan feedback nya. Berbeda dengan seniman, aku ingin apa yang kubuat diketahui orang, lebih baik lagi jika mereka berkomunikasi balik, atau merasakan dampak dari karya yang buat. I feel like I am a producer without the rapper that also the writer.
--------------
They say man only care about looks, I disagree with that, but I must admit the looks is significant.
Sepanjang aku kuliah, aku dihadapkan dengan soal-soal yang berbau teknis, penuh angka dengan sedikit cerita.
“Desainlah instalasi pengolahan air minum dengan air baku dari sungai!”
This shit is my jam. Aku payah dengan soal cerita dan segala macam yang berbau verbal. Dari aku sekolah sampai kuliah memperparah pikiranku yang tidak suka dengan tulisan dan cerita. Ditambah dikeluargaku tidak ada figur yang suka membaca diwaktu luang, yang mereka baca adalah buku teknis, buku proyek, sama sepertiku. Akupun menjadi bingung disaat dulu teman-temanku begitu menikmati novel, sedangkan aku hanya pernah dua kali menghabiskan novel, saat tugas bahasa indonesia dan disaat aku ditengah-tengah padang pasir. Disaat aku harus dihadapkan dengan soal cerita, aku tidak membaca dengan teratur, sedangkan aku hanya membaca kata-kata yang menurutku penting, dan itupun secara acak, mataku melihat kata di baris ke enam, baru ke baris ke tiga, tinggal otakku saja memproses bagaimana memvisualisasikan soal tersebut. Makanya wajar, jika ujian verbalku salah separuh (Hahaha).
--------------
Disaat Tumblr mulai aktif dikalangan teman-temanku, akupun juga ikut, berbekal ambisiku untuk menulis, akupun juga ikut-ikutan menulis. Namun lambat laun, tulisanku hanyalah hollow shell cringefest, berbeda dengan para temanku yang tulisannya begitu indah dan menarik. Kemarin, aku yang baru bangun habis solat subuh, membaca tulisan temanku. Tulisannya benar benar meng-carve a smile in my face. Aku tau, orang yang hinggap di Tumblr sangat sedikit bahkan jika dibandingkan dengan instagramku yang hanya ada 170+ follower. Tulisan ini terlalu bagus dan bermanfaat, aku ingin menceritakannya keorang lain, namun dengan gayaku, dengan visualisasi. 
Aku rindu karyaku yang dulu, yang menyampaikan pesan lengkap dengan dampak dan feedback nya. Berbeda dengan seniman, aku ingin apa yang kubuat diketahui orang, lebih baik lagi jika mereka berkomunikasi balik, atau merasakan dampak dari karya yang buat. I feel like I am a producer without the rapper that also the writer. My work is beginning to escape from design territory.
I must admit the looks is significant. But I also need a good message and convey it in a clear way.
Sembari menunggu waktu yang tepat untuk projectku yang lain, akupun ingin menceritakan tulisan-tulisan keren lainnya yang kutemukan di dimensi ini.
1 note · View note
prohaus · 5 years
Text
Dibalik X7. #4
“Man kamu megang PDD ya”
Entahlah, you can call me pussy, tapi aku sangat tidak suka multi tanggung jawab. Namun disaat seperti ini lah, beberapa dunia saling bertabrakan dan akupun belajar manajemen waktu. Datang kuliah pagi, siangnya kuliah sambil nubes, sambil buka coreldraw di ruang C303 atau C302, sorenya dilanjut rapat himpunan atau TL Expo, atau ngedesain saja. Malamnya dilanjut rapat yang lain, kemudian lanjut ngedesain lagi.
I hate that i become design slave, it’s awesome.
Ditemani roti bandung digosongin berisi selai stroberi dan keju dan secangkir air es sedingin hatimu disambi menghirup inhaler seperti orang kecanduan heroin, akupun membiarkan otak kanan mengendalikan tanganku dan mulai berkarya dengan X7.
————–
6.  TL Expo 2016
Gaya selanjutnya adalah mixbreed antara Vector-Shape Based dan Object-Photo Surrealism yang dijinakkan. Seakan-akan aku tidak bisa pindah dari tradisi lamaku sendiri, yaitu bermain dengan vektor abstrak, berwarna simpel dan bold yang sudah jadi gaya signature ku. Namun aku sendiri pun susah membedakan antara pure surrealism atau emang mixbreed ini sendiri. Style ini sebenarnya juga kadang kugunakan untuk publikasi HM, namun kebanyakan ditaruh di weekly post, yang mana arsipnya aku taruh di harddisk yang sudah rusak -_-
Kita mulai dari mana dulu yak?
Tumblr media
This logo it’s a mixed bag. I sorta remember it. Everybody seems confused, but nobody dare to change it. Kuakui desain logo ini terinspirasi dari logo fairy tail:
Tumblr media
Sebuah keinginanku untuk menghindari warna cliche dari himpunan kami, hijau atau biru. Aku ingin merah yang membara melintasi kota-kota namun masih berbentuk daun yang begitu abstraknya akupun sudah lupa filosofi logo ini. Namun inilah TL Expo 2016. Sisa dari kekecewaan acara tahun lalu yang acara “charity” nya membutuhkan banyak biaya. 
————–
Ngomong-ngomong soal cariti, saatnya kita bicarakan poster cariti, acara-ngeband-ngisoringin-makanan:
Tumblr media
Ehe summarecon dan PP. and ofcourse INDONESIA POWER UHUK UHUK *batuk karena fly ash*
Inilah mixbreed yang kumaksud, dibagian corner aku memanfaatkan foto-foto objek yang related dengan acara ini, dengan angan-angan Rakhmat “mas acaranya kek prom night gitu”. Gajelas kali aku, kupakailah background hitam dengan wallpaper biru kuning. Kemudian untuk headline kugunakan trik vector shape plus bayangan palsu dengan efek neon glow untuk menyimbolkan acara ini bercahaya saat malam. Untuk yang lain-lainnya aku menggunakan  tata letak klasik untuk poster acara pensi, logo bintang utama, barisan pengisi acara lainnya lengkap dengan tag line dan CP. Disini ada neon glow, mini-surrealism, vector shaped, photo background. It’s chaotic, i hate it. I think this is the worst one for me. Apalagi fontnya kebanyakan. Coba kita bandingkan dengan karya yang lain namun masih related dengan charity:
Tumblr media
Taktik yang sama, namun lebih rapi, jauh lebih rapi. Dengan objek disamping kiri kanan, headline dengan vector lengkap bayangan palsu, dilengkapi dengan gaya baru “Fake Chalkboard”,  gaya yang cukup bagus digunakan untuk acara yang vintage dan untuk anak muda 18+. Memanfaatkan background berwarna hitam abu-abu lengkap dengan shadow, ditambahkan dengan templat dari freepik, tinggal diisi dengan font cursive. Jadilah desain vintage papan kapur kek di cafe-cafe italia. Untuk background dan warna headline digunakan warna pink dan ungu, lengkap dengan polkadot, because cute :3, but still bold purple. No pastel.
Tumblr media
Ini adalah contoh simpel dari mixbreed, selain vector shape dan pattern background yang sudah menjadi gaya khas ku, ikon disini adalah mesin cuci yang separuhnya foto asli separuhnya lagi adalah vector buatanku sendiri, lengkap dengan font yang biasanya kugunakan untuk vector based dan ikonografi. Kombinasi inilah yang bagiku cukup seksi dan menarik. Pencampuran dua dunia, dunia flat design dan skeuomorphism. Menghasilkan karya yang cukup menarik dan biasanya tidak ada di website seperti freepik HAHAHA.
Sebenarnya yang jauh lebih simpel banyak kugunakan, misalnya seperti ini:
Tumblr media Tumblr media
Ya, seperti itu simpel, tidak chaotic, hanya beberapa teks dan vektor penghias, dan tentunya objek foto yang jelas dan besar. You get my idea by now. hey, is that lobster? wkwk
Sek aku nyari poster aksi dulu..
————–
Tumblr media
Kalau diliat baik-baik, sebenarnya itu meniru gaya surrealisnya KM-ITB, berbeda dengan gaya posterku pada umumnya yng banyak hiasan vectornya, ini benar benar hanya memakai objek foto saja dengan font simpel, namun tulisan rodo puitis. Seingatku aslinya lebih chaotic lagi, lebih surrealis, namun aku terlalu malas ngedesain lebih lanjut. 
————–
Tumblr media
BOOYA GEDUNG GEDUNG IS BACK. 
Another attempt of using Photo-Object Surrealism. Kinda works? dengan tulisan sebanyak itu, aku berusaha memasukkan objek gedung, dan siteplan yang kudapat dari autocad. Yap autocad, jadi file autocad dari internet, kuubah backgroundnya sesuai dengan background yang sudah ada. Kemudian kumaikan dengan fitur transparency, sehingga terkesan menyatu. Seakan-akan memang akan merencanakan suatu siteplan kepada gedung rumah ini, menjadi maket. Kemudian kutambahkan objeck atap rumah lengkap dengan shadow nya sehingga terkesan bahwa peserta akan menambahkan objek-objek seperti itu di plan mereka. Sebuah usaha untuk menggambarkan lomba ini dengan gaya mixbreed. Dan tentunya dengan headline bold keras, dengan hiasan sekitarnya. Classic.
————–
Kalo kita bicara TL Expo, tentu gabisa melupakan acara utama yg membuatku sedih tidak ada di tlexpo selanjutnya hahaha. Yap yaitu seminar, acara dimana, aku selalu menjadi operator, biarpun kutolak 100x. Rasa tidak enakku, dan baru saja kutinggal beberapa menit untuk solat langsung ada masalah, membuatku selalu gatal untuk duduk di meja terdekat kedua dengan narasumber. Screw you special guest, i sit at VVIP Seat. 
Tumblr media
Sebelum kita bahas desainnya guys. Ngedesain keperluan seminar itu ga cukup cuma poster saja, wallpaper, backdrop, sertifikat, tiket, twibbon, id card panitia, dan lainnya. Yang mana kalo ngedesain semua itu kudu didesain dulu poster intinya, agar dapat style yang sesuai, terus tinggal disesuaikan saja lagi dengan media lain yg mau didesain, baik dari segi ukuran maupun konten yang mau ditampilkan. Seperti wallpaper, paling cuma judul, id card cuma logo dan kolom nama panitia, dan seterusnya. Okay, kita bahas sedikit gaya ini, looks similar?
Tumblr media
Well, ga sama-sama amat. Namun dari beberapa konten seperti subjudul tiketing, font font, dan tentunya tata letak, aku hanya mereuse saja. Hal paling sulit dalam mendesain poster yang kontennya segudang namun harus keliatan semuanya kek poster seminar adalah bagaimana tata letak yang baik, seberapa banyak ruang kosong yang harus kusediakan? Waktuku bisa habis cuma gara gara menyusun konten saja. Oleh karena itu aku pun memakai layout tahun lalu, dengan gaya dan vektor yang baru sedikit.
Selain vector shape yang baru, peletakan judul yang awalnya paling atas, sekarang berada dalam satu bagian tersendiri, didalam vektor shape yang diberikan background sendiri. Dengan warna kuning cerah, digunakan warna hitam yang kontras lengkap dengan font baru yang modern. Plus foto untuk mengisi kekosongan. 
Kemudian untuk foto pembicara, aku ingin jauh lebih besar lagi, akupun mencari inspirasi, gaya seperti ini yang kutemukan, tanpa ada border, namun bebas berdiri sendiri, hanya dibantu dengan tulisan sendiri. Sehingga pembicara dapat terlihat lebih besar dan menjadi focus point, lebih bebas dan tidak kaku, namun aku membutuhkan pertolongan. Cukup mudah untuk membersihkan foto Prof Syaf, Bu Indonesia Power dan Pak Summarecon, karena foto mereka adalah pas foto yang bisa kuhapus dengan magic eraser kemudian dirapikan sedikit. Bagaimana dengan pembicara lainnya yang tiba-tiba baru diberitahu saat rapat H-Sekian? Akupun meminta tolong staf yang menjadi pacarku, Uqi, untuk membersihkan foto Pak Henky dan Pak Sigit. Dengan kelihaian dan ketelititiannya, jadilah foto yang bersih dan mantap untuk dimasukkan kedalam poster. Tinggal ditambahkan shade gelap untuk menaruh tulisan nama warna putih. Jadilah poster seminar paling rapi dan terakhir kubuat.
Selain menjadi PDD TL Expo 2016, Ketua Kantor Media HMTL Undip 2016, ada satu lagi media yang kuurusi, guna melanjutkan rezim temanku.
7.  Solaria Enak
Solaria, masih pada ingat dengan singkatan rezim ini? Faishol-Aria. Akupun turut ngomporin Aria, pada saat itu di acara aksi himpunan:
“Yak, ga nyalon kah?, bareng Faishol mesti”
Yap, pastilah kedua orang hebat ini bakal mencalonkan diri menjadi pemimpin rezim di FT. Hahaha. Kampanye kali ini lebih menarik biarpun aku pasif, aku hanya menonton jauh dibelakang, hanya membuat poster, karena diriku ingin istirahat saja (egois memang). Namun Solaria mengizinkanku untuk menggunakan 2 style yang mungkin tidak akan kugunakan di himpunan.
Stroke
Photo-Object Surrealism
Tumblr media
Solaria pun dapat nomor 1, OYA JELAS JADI NOMOR SATU UHUK UHUK
Dengan background batik dan warna biru agak cerah, melambangkan biru teknik (?) entahlah aku lupa wkwk. Dilengkapi dengan font berbasis stroke dan angka satu yang terbentuk dari negative space nya stroke, seakan menyimbolkan gerakan eksplorasi kami. Biru ini akan menjadi warna utama kami, biru sebuah kebersamaan bersama cah teknik untuk berkolaborasi. Memang satu untuk teknik luar binasa biasa.
Hari pertama kampanye pun dimulai, desain yang sudah kusiapkan tinggal menunggu acc dari panitia pemira. BAM Pagi itupun langsung diupload di sosmed guna melancarkan kampanye kami, seakan seperti pedagang yang menajak duluan di pasar sosmed, siapa yang bakal dapat follower paling banyak? itulah yang selalu kuliat setiap hari.
Para mesin medianya kedua calon, aku dipihak solaria, berlomba-lomba mendesain jauh-jauh hari untuk ucapan cah teknik.
Tumblr media
Dikombinasikan dengan stroke, kupilihlah foto faishol dan aria dari instagram mereka, foto mereka dengan senyum lebar khas politisi yang hendak berkampanye. Senyum lebar bahwa kami bahagia untuk berkolaborasi bersama cah teknik. Lengkap dengan font stroke yang soft dan font teks biasa. 
Tumblr media
Akayyahhh, inilah implementasi dari 2 style tersebut. Dengan font stroke, stroke dimana mana, dilengkapi dengan pintu oranye yang berisikan foto yang menyimbolkan visi misi (dan fotonya dimasukkan ke dalam stroke yang dilukis oleh tangan asli muncul dari bunga). This is my big attempt to try surrealism, lengkap dengan bunga, lampu, dan muka kedua paslon. Mencoba mengkombinasikan gaya stroke, vektor, surrealis dengan foto. Jadilah karya seperti ini, yang bakal dihina satu kampus  wkwkwk. But, f*ck them.
Tumblr media
Lah ini apalagi pintu dengan foto dibackgroundnya, lengkap dengan hiasan dan strokenya?
Pada saat kampanye inilah, aku sempat menumpahkan keinginanku untuk mencoba surrealisme dan stroke, disaat aku juga menghandle TL Expo dan Kanmed. Dan muncul lah karya-karya yang lumayan lah ya. Makasih solaria enak.
Tumblr media
Tentunya kampanye tidak akan lengkap dengan cocokologi di hari-hari terakhir sebelum hari bebas kampanye. 
Alhamdulillah, solaria pun menang. Dan rezim baru dimulai. Dan apakah aku menjadi bagian dari rezim itu? well.. itu cerita untuk part selanjutnya saja
————–
Bangke banyak banget, sek-sek nanti lagi. Padahal belum selesai tahun 2016 nya.
*********** 
Tumblr media
Sedikit pengingat, iya dulu aku yang bikin logo prime. Tapi mana ada yang tau wkwkwk. Logo yang jelas sekali inspirasinya dari mesjid, dan seingetku aria yang ngasih konsep, dan aku yang menuangkannya melalui X7. Aku pun lupa kapan aku ngedesain ini. Entahlah
0 notes
prohaus · 5 years
Text
Dibalik X7. #3
"Saya tak tahu apa ini bagian dari sejarah. Atau mungkin akan terlupa setelah waktu mengkhianatinya. Satu tahun telah berlalu, banyak cerita yang terdampar dalam pikiran. Sebuah keluarga kecil bila saya menyebutnya. “ - Fadel
Ceritaku dengan desain grafis tidak bisa kujauhkan dari pengalamanku berorganisasi. Biarpun aku bukanlah seorang aktivis, bukan seorang organisatoris yang revolusioner dengan ambisi mahasiswa, aku berusaha expert di bidang ini. Sebagai penyokong suatu organisasi, baik untuk sekedar publikasi maupun propaganda. 
Pengalaman berorganisasi yang tidak akan kulupakan adalah bagian sini di awal tahun 2016 hingga awal tahun 2017. Melalui himpunan teknik lingkungan universitas diponegoro. Disusupi oleh orang yang dulu bukan staf, bukan intern. Hanya sekumpulan orang yang berusaha merapikan tatanan publikasi dihimpunan kami sembari berusaha menghargai orang semacam kami hingga generasi selanjutnya.
--------------
Aku pun sudah lupa, proses awalnya bagaimana. Berawal dari bercanda ria dengan Ridho, Sidiq selaku Cakahim yang bakal menjadi Ketua Hubungan Masyarakat, Aria selaku yang bakal jadi pemimpin rezim selanjutnya, dan tentunya Fadel. Kami ingin membuat sesuatu seperti KMI (Kantor Media Informasi) BEM Undip, namun kami merasa belum siap dan tidak enak bila mengambil banyak fungsi dari hubungan masyarakat (aku lupa nama departemennya sebelum rezim ini). Akhirnya cukup Kantor Media saja, mengurusi publikasi satu arah dan lainnya. Namun sebelum kita bercerita tentang HMTL Undip 2016, ada baiknya sedikit kusisipkan tentang kampanye sebelum itu.
Tumblr media
Aku menjadi desainer untuk ketua rezim selanjutnya, Aria. Sedangkan Fadel menjadi desainer untuk Mas Sidiq. Dengan adanya Naghin, akupun mulai mengeksplor salah satu style, soft and pastel. Dengan header footer yang bebas tanpa kotak hitam, melengkung dilengkapi dengan warna pastel cute :3. Gaya poster ini pun menyimbolkan kelembutan dan warna warni dari sisi calon-calon ini yang didominasi oleh perempuan (WOMAN POWER!). Sekalipun saat aku mulai mendesain untuk himpunan, warna pastel dan kelembutan menjadi minoritas dalam portofolioku.
Pemilihan Aria disertai berbagai pendapat, disinilah aku pertama kali mengikuti musma, karena well memang mengasyikkan dan mengharukan. Pada akhirnya Aria pun terpilih menjadi ketua himpunan selanjutnya, dan isak tangis teman-teman pun muncul.
GBHK pun disusun. Tertulis lah satu nama unit baru di HMTL, Kantor Media. Dan bangkitlah rezim baru. (Alay le)
Fadel dan aku pun tentu menjadi pengurus inti badan baru ini, kantor ini dibantu teman-teman seangkatanku (Uqi, Ines, Kenyod, dan pastinya Fadel) dan junior-juniorku (Akbar, Tata, Diena, dan Hani). Untuk sekarang aku hanya akan bercerita tenta desain yang kubuat, karena bila harus bercerita tentang badan ini dan perjalanannya.. well ora selesai-selesai nanti iki. 
Tumblr media Tumblr media
Sidenote: Makna dari logo ini adalah simplicity, proses untuk berkembang, formalitas dan tata publikasi yang baik,serta menjadi pilar bagi HMTL. 3 batang terbagi itu menyimbolkan huruf “M” (Media). Sedangkan 3 batang yang terbagi di batang pertama itu saya lupa wkwkw.
Visi:
Menjadi pusat publikasi di Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan dan menjadi media publikasi yang inovatif dan inspiratif dari Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan.
***********
Tumblr media
Intermezzo aja...
Lanjuttttt...
***********
5.  HMTL Undip 2016
Tentunya dengan memulai rezim baru, harus ada SOP baru dong. Dan SOP yang kubuat adalah seperti ini:
Tumblr media
Dengan berbekal template dari freepik yang kuutak atik, shadow, transparency color, dan warna hijau khas himpunan kami. Background dengan ilusi 3D. Menggunakan style yg mirip seperti poster kampanye, yaitu hanya berbekal hiasa di corner saja dengan logo di pojok kanan bawah. SOP ini akan menjadi SOP yang aku sendiri tidak akan terlalu gunakan wkwkwk. Alasannya simpel, telalu chaotic, sehingga focus pointnya justru kacau, tidak menuju kontenposter yang notabene lebih simpel. Sehingga akan diciptakan SOP baru untuk menangkal ini, agar membuat anak-anakku dan tentu Fadel dan aku lebih leluasa mendesain tanpa harus menghilangkan tradisi lama (hiasan dipinggir lengkap dengan logo).
Tumblr media
SOP baru yang bakal dipakai terus menerus ini memang jauh lebih simpel, background putih bebas mau dikasih warna apa aja boleh, cukup dengan hiasan gradasi “patah-patah” berwarna hijau agar mengingatkan kalo ini desainnya HMTL, memang kuakui bakal ada ambisi menyatukan semua style desain satu himpunan, namun entahlah untukku masih gagal (Maaf). Namun bagusnya penerus kami berhasil melakukan itu, menyatukan gaya-gaya mereka, baik dengan lebih banyaknya orang bisa desain, atau malah semua desain dibuat KMI. 
Kuakui aku sendiri gampang bosan, selalu ingin mencoba style-style baru bila sudah beda project.
***********
Tumblr media
(2019-2018-2017)
***********
Okay, let’s continue.
Dapat dilihat, style desainku memang berorientasi pada ikonografi berwarna sebagai ikon utama, kemudian ditaruh judul dengan font Headline atau font cursive. Dilengkapi dengan detail acara yang dibatasi dengan spacing atau garis garis. Lalu ditambahkan hiasan-hiasan di bagian kosong, baik dengan foto terkait atau hiasan-hiasan vector.
Oya pada era ini ada empat aturan yang bagiku penting. (1) Harus Rapi; (2) Hanya 3 font maksimal (Headline/Title, Text, Cursive); (3) Harus ada CP dan Logo; (4) Jangan salah ekspor jadi JPG (untuk cetak) atau PNG (untuk sosmed).
Tumblr media
Kadang juga bisa dikombinasikan dengan flat design, agar lebih elegan, menarik dan informatif. Namun selanjutnya aku akan berkreasi dengan style lainnya.
--------------
Tumblr media
Entahlah apa ini pertama kalinya aku menggunakan style semacam ini. Fadel dan aku terinspirasi dari gerakan desain yang digunakan oleh KM ITB. Seperti ini:
Tumblr media
Well seingatku ada yang lebih gila lagi dari kabinet nyala. Entahlah, apa Fadel juga bosan dan ingin mencoba hal baru. Namun, yg pasti aku yg amatiran ini juga ingin mencoba hal baru. If they can do it, why can’t we?.  Dan gaya seperti akan terus tinggal dihatiku sepanjang kepengurusan. Apalagi dengan tersedianya website seperti pngimg.com, aku pun terus mencoba gaya-gaya desain seperti ini. Salah satu desain yang pernah kucoba adalah menaruh Mas Icad di atas tumpukan kertas dan pipa pipa baja sebagai ucapan kemenangan lombanya. Aku lupa menaruh dimana desainnya wkwk, kebiasaan buruk memang, kalo ngedesain ngga disave, cuma diekspor doang.
Gaya ini kunamakan “Photo-Object Surrealism”. Dimana foto png objek dicampur dicampur kek gado gado seakan-akan memiliki filosofi dengan gaya yang meniru gerakan surrealisme.
Tumblr media
( Max Ernst, The Elephant Celebes, 1921, Tate London)
Kuakui style seperti ini lumayan menarik, namun tidak mudah bila nggak punya banyak stok foto png. Waktu dihabiskan cuma buat nyari foto png padahal tugas kuliah masih banyak. Entahlah, saat aku melihat lagi galeriku dan arsip desainku, tidak banyak desain dengan gaya seperti ini untuk HMTL. Apakah aku lupa? atau aku takut? lebih banyak desain seperti ini di TL Expo 2016 dan Solaria, namun gaya surrealistik seperti ini akan lebih dijinakkan di style selanjutnya.
-------------- 
Namun pada akhirnya gayaku juga akan jatuh tipe style ini. Dimana aku yang sudah tidak tau mau mendesain apa lagi, dan pasrah kepada tanganku yang sedang membuka coreldraw untuk yang penting jadi dulu ucapannya sembari menunggu Fadel membuat jarkom.
Tumblr media
Ini adalah salah satu contoh gaya lamaku yang kubangkitkan kembali, dengan background foto yang di hitam putihkan, kemudian saturation dan contrastnya diturunkan, sehingga bisa menjadi background yang cukup baik dan tidak terlalu menggangu konten aslinya. Kemudia salah satu gaya yang kucoba dan rodo kontropersial adalah membuat judul dengan font bold menyentuh atau bahkan ke crop hingga ke ujung bidang poster. Seringkali banyak orang yg kurang suka dengan gaya ini.
Tumblr media
Gaya ini mixbreed foto dengan vector-shape sebagai penghias dan penjelas objek yang ingin diucapkan, 71 Indonesia. Cukup mediocre dan simpel, bermodalkan logo 71 yang sudah didesain pemerintah, flat design bendera merah dan background foto kemerdekaan berwarna putih, dilengkapi dengan awan-awan merah khas flat design. Ngomong-ngomong soal flat design...
Tumblr media
Taktik klasik, cari aja flat design yang rodo nyambung dengan acara di freepik, kemudian kasih judul dengan font SOP, kasih ikon ikon untuk detail acara, tambahkan hiasan lingkaran. Done. Ini adalah poster yang tidak boros ide, karena biasanya bikin poster itu lama di nyari dan merealisasikan idenya. Karena flat design always works.  
***********
Oya, selain gaya-gaya diatas, kadang aku juga menggunakan style “Flat Neon Lights”.  Yang mana kutemukan secara tidak sengaja (?) dengan memanfaatkan tool shadow yang opasitasnya rendah dengan jangkauan shadow yang rendah, diganti dengan warna objeknya.
Tumblr media
Ya kurang lebih seperti tulisan save energy diatas.
***********
Sek apa ku cut aja ya?
Keknya dah kepanjangan. Lanjut nanti ttg desain TL Expo 2016 dan makan di solaria enak.
0 notes
prohaus · 5 years
Text
Dibalik X7. #2
“Dek bisa minta tolong?”
“Man lagi sibuk ga?”
Chat-chat ini, disaat aku baru terbangun pagi, atau disaat aku sedang menikmati roti bakar, atau yang paling menakutkan, disaat aku sedang ngemal tubes gamtekku. membuat jantungku berdetak-detak. Apa yang harus kujawab?.
Apa kubilang saja aku sedang sibuk?. Karena biasanya pertanyaan ini selalu berakhir dengan permintaan desain. Pada akhirnya kubalas seperti:
“Iya, ada yang bisa saya bantu kak?”
Aku dan desain grafis, berkaitan erat dengan ceritaku berorganisasi dan salah satu teman angkatanku, Fadel.
--------------
*putar lagu Maps – Maroon 5*
1.  Pemira HMTL Undip 2015
Entahlah, akupun sudah lupa siapa klien pertamaku, apakah memang seminar air, atau justru malah Pemira. Namun aku masih ingat, Anwar, ketua Pemira saat itu, memintaku untuk mendesain poster untuk musyawarah pemira dan petunjuk pencoblosan. Namun karena Cuma ada musyawarah, akhirnya Cuma itu aja yang dipakai :v
Tumblr media
Stylenya masih kaku, mirip seperti aku masih sma, aku masih belum berani “melepas” detail tanggal dan lain-lainnya tanpa kotak. Namun aku mulai berkreasi dengan trace bitmap, better background, ikonografi, biarpun masih shitty font. Setidaknya jelas dan rapi lah ya.
Seingatku setelah waktu ini juga aku diminta tolong oleh salah satu temen angkatanku, Abi (formal kali). Aku masih ingat, dia memintaku untuk mendesain brosur gitu buat maba apa ya, di daerahnya. Biarpun pada akhirnya yang dipakai cuma bagian belakangnya doang yang isinya tabel-tabel jurusan (?) hasil copy-paste dari website undip :v. Namun stylenya tidak jauh beda dari pemira, bahkan seingatkan aku nge-reuse backgroundnya (Hahaha). Oya dia juga minta desain spanduk juga, desain brosurnya pake wayang-wayang gitu wakakaka. Kurasa inilah pertama kalinya aku benar benar bicara personal dengan temanku yang dari serang ini.
2.  Hari Bumi
Acara besar yang dihandle angakatan kami (sorry nih himpunan), di hari bumi sendiri aku diminta untuk menjadi yang memegang PubDekDok (Publikasi Dekorasi(?) Dokumentasi) acara seminar. Untuk dokumentasi bisa kuminta tolong teman-temanku dengan kamera, dekorasi? perkap (makasih Aldo), publikasi? minta tolong orang buat sosmed. Sementara untuk desain, sudah pasti aku HAHAHA. PDD sendiri dibagi menjadi 3 acara, aksi, seminar, dan acara-nanam-pohon. Untuk acara aksi, PDD dihandle oleh Fadel, sedangkan untuk acara satunya dihandle yg lain. Namun karena ngga ada yang mempublikasikan dan mendokumentasikan, ya pasukanku kusuruh untuk menghandle tersebut. Sehingga urusan poster, aku lah yang mendesain. Masih ingat aku, Ivan selaku panitia acara, kusuruh buat pergi ke waduk untuk foto-foto. Padahal kosku dekat sekali dengan waduk. WAKAKKA
Oya aku barusan buka twitternya. Acara nanam pohon itu Pengmas, sorry lupa. (https://twitter.com/RecoverEarth)
Untuk desain yang pertama kali kubuat saat liburan dengan bimbingan mas Sidiq selaku ketua acara seminar dan Aria selaku ketua acara semuanya adalah desain poster seminar. Desain yang pertama seperti kotak-kotak dengan “laba-laba” yang tidak disengaja. Tentu mereka memintaku untuk membuat lagi. Seingetku ini terinsprasi dari layout windows 8 yang dibenci banyak orang hahaha. Namun disini aku mulai berkreasi dengan vector based style, dengan ikonografi, gambar-gambar ilustrasi dan permainan warna untuk membuat poster. Dan juga mencari font ber jam-jam untuk keperluan ini. Sayangnya file posternya sudah entah kemana.
Lalu mulai kudesain ulang, dengan background putih kesukaanku, memanfaatkan pola bulat kotak yang sudah kubuat, dan pilihan warna yang sudah ada. Voila:
Tumblr media
Tentunya desain awal belum ada judul sepanjang paragraf buatan Pak Win dan sponsor freeport. Menggunakan header yang mirip style BEM Undip, ikonografi, font yang lebih bagus, permainan garis-garis, spacing, tata letak, dan dominance icon. Pusat mata berawal dari bumi vector yang kubuat tidak sengaja kemudian membagi ke detail acara. Meskipun aku masih belum berani melepas detail acara, namun setidaknya kuakali dengan garis-garis lengkung, sehingga setidaknya tidak terlalu kaku. Inilah mulainya the start of my main style “Vector-Shape Based with Simple Colourization” ahahaha. Aku lupa, apakah lebih dulu logo recover earth atau poster ini? Seingatku lebih dahulu poster ini, baru mulai ku berkreasi dengan logo yang menyimbolkan 3 acara kami. Kemudian akupun juga membuat desain untuk acara pengmas:
Tumblr media
Masih sama dengan style poster seminar, namun kukombinasikan dengan style foto sebagai background yang sekarang agak kurang menarik dan seksi bagiku.
3.  HMTL Undip 2015 – TL Expo 2015
Klien terbesar kami (menurutku), dengan sekumpulan senior dan teman sendiri yang memiliki proker masing-masing, mereka butuh poster untuk publikasi di sosmed himpunan, ataupun hanya sekedar untuk live report saja. Entahlah aku lupa, lebih dulu diminta desain angkatan, seminar air atau himpunan, atau malah hari bumi. Namun ada salah satu desain yang cukup awal pernah kubuat adalah desain ucapan wisudawan. Aku masih ingat, desain ini diminta Fadel, seingetku dia menjadi panitia wisudawan disaat yang lainnya sedang berlibur, termasuk aku yang sedang di banjarmasin.
Tumblr media
Gambar diatas adalah poster kosongan tanpa ikon wisudawan, tanpa nama-nama wisudawan dan judulnya. File cdrnya entah kemana, dan file jpg nya juga entah dimana. Kalau Fadel masih ada, bisa dikirim biar ngerevisi postingan ini. Disini aku mulai berkreasi dengan vector based style, dengan bentuk bentuk simpel yang abstrak tak ada maksud, tentu bagian header warna warni itu terinspirasi dari SOP BEM Undip 2014.
Tumblr media
Yap, dilengkapi dengan footer hitam yang cikal bakal menjadi footer segala umat. Style ini menjadi inspirasiku kedepannya, untuk meninggalkan background foto, dan memanfaatkan hiasan vector berwarna, dilengkapi dengan background putih berpola. Aku lupa, apakah desain ini atau desain hari bumi yang lebih dahulu. Namun masih ingat aku Fadel bilang “Desainmu dipuji senior”.
Dan mulai saat-saat itulah aku dan Fadel pun diminta untuk mendesain berbagai keperluan himpunan. Entah sudah berapa karya yang kami buat. Salah satu yang pernah kubuat adalah SOP Himpunan.
Tumblr media
Dimulainya Rezim Mas Bagus kamipun dibentuk sebagai grup bayangan, dibawah lentera namun entahlah pengakuannya. Dikasih sertifikatpun tidak :v. Kami menyarankan untuk membuat SOP header footer seperti itu, namun itu hanya digunakan oleh kami saja, kurang tersentralnya dan teraturnya sistem publikasi di himpunan menjadi alasan formal kami untuk tahap himpunan selanjutnya. Namun untuk sekarang, cukup jadi budak poster saja.
Tumblr media
Desain header footer yang bakal menjadi cliché semua organisasi di Undip. Header berwarna dengan footer kotak hitam berisikan logo dan contact person lengkap dengan slogan organisasi tersebut. Namun pada akhirnya SOP tersebut harus kutinggalkan karena kata mereka aneh. Akhirnya akupun menggunakan SOP ini:
Tumblr media
Lebih formal, dan tidak radikal. Apakah SOP “DAUN ORANYE HIJAU KUNING” adalah bibit radikalku dibidang desain publikasi?
Tumblr media
Salah satu hasil drafting ku saat membuat booklet untuk lentera. Salah satu kelemahan ngedesain booklet adalah saturated-creativity. Kreativitas yang sudah dikikis habis guna ngedesain booklet dengan style yang sama dan waktu yang sedikit beserta konten tulisan yang sangat banyak sekali. Karena itulah desain bookletku pasti jelek, karena sudah tidak ada semangat lagi untuk bagus. Yang penting jadi.
Sungguh masih banyak desain yang pernah kubuat dengan himpunan dan lentera. Banyak sekali sampai sekarang di harddiskku saja sudah tidak ada. Yang tersisa adalah yang hasil ekspor di hapeku saja. Namun umumnya di era ini gayaku tetaplah memainkan warna simpel yang bold, kuat dan keras namun tidak terang, dengan vector hiasan.
Tumblr media Tumblr media
Oya, di era ini juga aku mulai mengenal calon ketua rezim selanjutnya, yang mana aku akan menjadi bagian dari oligarki baru. Orang yang memintaku untuk mendesain ini:
Tumblr media
Menjadi ini:
Tumblr media
4.  SPJ 2014 #1
Aku agak lupa, yang pasti kuingat adalah pertama kalinya aku mendesain untuk angkatan adalah logo angkatan itu sendiri. Tanpa ada permintaan, tanpa ada suruhan senior, aku yang sedang bersama Anwar (?) mencari makan, kemudian aku singgah di warung martabak simpang tiga menuju sirojudin berpikir untuk keperluan poster makrab saat itu.
“Gimana kalo bikin logo angkatan?”
Sepanjang jalan kupikirkan konsepnya. Filosofi angkatan kami, satu, peduli, jayamahe. Dan janjiku bersama fadel “Anti Pohon”. Mengingat desain logo angkatan dari 2010 atau malah terdahulu itu cenderung hijau atau malah dengan pohon atau daun. Lalu kubuatlah desain tersebut sesampainya di kos. Kuberanikan diriku untuk bersuara di grup angkatan, pastilah menuai kritik dan saran. Namun kusiapkan diriku untuk menerima semua saran. Dan dari styleku yang bermain vector ikonografi, lahirlah logo angkatan ini yang file mentahannya hilang dikarenakan komputerku rusak namun dapat dibuat kembali karena Roni menyimpan hasil ekspornya.
Tumblr media
The rest? History. Thank God nobody change this. Hahaha.
”Logo yang baik bukanlah logo yang kelihatan bagus, namun logo yang kekal”
Untuk selanjutnya, angkatanku pun biasanya meminta desain untuk ucapan ulang tahun sendiri ataupun ultah angkatan lain. Namun itu untuk cerita era selanjutnya saja.
5.  Project Pribadi #1
Selain keperluan organisasi, di era ini juga aku sudah mencoba untuk memulai project-project sendiri. Biarpun gagal semua karena malas, sibuk nugas, ataupun karena longtime project. Dimulainya project seperti ini salah satunya dikarenakan diriku yang mencoba untuk mengeksplor ide-ide baru yang belum berani kuaplikasikan di konten organisasi. Dikarenakan bisa jadi terlalu radikal, aneh, atau memang jelek. Salah satunya adalah logoku sendiri:
Tumblr media
Untungnya logo ini masih kuakui. Belum pernah kuganti, biarpun sudah jarang kupakai. Logo ini berawal dari sebuah mata kuas yang kukombinasikan dengan huruf A dan D. Aron’s Design. Bagian dari nama lainku “Ricky Aron Prohaus”. Mengapa logo ini sudah mulai tidak kupakai? Karena bagiku logo ini mengotori desainku.. yang well lets talk about that later. Namun setelah aku berkreasi dengan logo ini, guna bisa ngewatermark beberapa desainku. Muncullah project lainnya.
Tumblr media
a)      Infinite CreAction
“what a cool word play!” man..
Karya ini sebenarnya 50:50 stylenya dengan ALL In, yang notabene adalah tempat dimana aku berkarya dengan style “stroke” yaitu dengan vector kuas cat atau paint splat. Namun lebih colorful dan motivatif.
b)      FIXED.
Ini hanya kategorisasi karyaku dengan tujuan memenuhi kebutuhan orang lain.
c)       ALL In
Lagi-lagi, ibarat remaja alay yang baru menyentuh photoscape, I love stroke so much. Sehingga akupun berkreasi dengan stroke di banyak karyaku. Namun karena terlalu kacau dan radikal (dan jelek). Akhirnya ku scrap saja. All in sendiri tentang ketertarikanku tentang dunia gambling. Bahwa aku memang suka main taruhan, dan bagaimana menjalani hidup dengan mempertaruhkan sebagian atau semua yg kamu miliki. But that sounds dumb and cringy. So I ended it.
d)      ReDesign Project
Project ini bertujuan untuk mendesain ulang beberapa poster orang ataupun posterku sendiri. Namun malah berakhir untuk tempatku curhat atau menumpahkan isi pikiranku saja. Stylenya sendiri simpel, Black background dengan tulisan putih dilengkapi sebuah ikon besar ditengah tengah. Biasanya untuk mengungkapkan pendapatku yang agak dark dan untuk mengisi konten di tumblr karena aku belum bermain instagram. Project ini kubilang gagal, namun ya mana ada projectku yang berhasil wkwkwk karena tidak ada tekanan untuk bagus.
Tumblr media
--------------
Entah pada masa ini, atau era selanjutnya aku dan Fadel menemukan situs ini: 
freepik.com
Well, thats helpful as f*ck. Freepik sangat membantuku untuk mencari inspirasi dan tentunya mencari ikonografi dengan cepat dan mudah. Dan tentunya membuka akses style baru untukku. Flat Design
Tumblr media
Poster ini kubuat untuk memenuhi lomba, disaat yang sama Fadel memberitahuku tentang website ini. Dan langsunglah aku mencampur-campur desain orang yang kutemukan didalam satu poster. This Poster is a symbol of my attempt to use flat design. Flat design sendiri sangat sederhana, dengan trace bitmap atau bahkan buat sendiri pun juga bisa. Namun dikarenakan amatiran sepertiku dengan tekanan dan waktu yang sedikit, mendorongku menggunakan website seperti freepik. Flat design sungguh elegan, informatif, dan colorful. Aku masih ingat BEM FT Undip 2016 menggunakan style ini. Namun kemudahan itu lambat laun menjadikan style ini menjadi overused, dan semua organisasi menggunakan gaya ini. Dan acapkali menggunakan file freepik yang sama. Membuatku untuk menghindari style ini untuk project pribadiku atau bahkan desainku yg lain. Namun bila aku memang membutuhkan desain yang informatif, well this is the most rational solution. Style ini tidak tinggal lama dihatiku, namun kadang tetap kugunakan dalam konten-konten tertentu.
--------------
Fiuh, sek2, untuk perjalananku di rezim selanjutnya nanti kutulis lagi.
0 notes
prohaus · 5 years
Text
Dibalik X7. #1
“Man bisa minta tolong?”
“Man lagi sibuk ga?”
Chat-chat ini, disaat aku baru terbangun dari tidur siangku, atau disaat aku sedang menikmati malam, membuat jantungku berdetak-detak. Apa yang harus kujawab?
Apa kubilang saja aku sedang sibuk? Atau ada yg bisa kubantu?. Karena biasanya pertanyaan ini selalu berakhir dengan permintaan desain, terutama saat aku masih kuliah S1.
Pada akhirnya hanya kubalas dengan bercanda seperti
“Iya sibuk banget nih, lagi ngitungin beras”
Atau hanya kubalas
“???” atau “Ya?”
Aku dan desain grafis, dulu sudah pernah kutulis, namun karena isinya hanya sekedar ranting saja. Lebih baik aku bercerita tentang perjalananku belajar bidang ini kan? Siapa tau bisa menjadi bacaanku dimasa depan.
--------------
Seperti semua cerita kebanyakan orang di Kota, cerita memakai computer biasanya berawal sejak SD. We love playing around with paint, don’t we?. Yeah, dulu senang sekali bermain paint, baik hanya sekedar mencoret coret saja, maupun memang berkarya. Melihat karya-karya dan buku arsitek milik bapakku seakan membuatku dan menarik diriku untuk berkarya visual. Menggambar, biarpun ku tidak bisa. Membuat denah rumah, biarpun aku belum paham. Menggambar digital, biarpun gambar itu sangat sederhana sekali. It makes me happy. It balances my brain that keeps being used for calculating and logical analysis. Waktunya istirahat..
Karyaku saat masih kecil memang kaku dan lugu, colorful but bold, tidak radikal, tidak revolusioner. Pengalamanku pertama kali berkarya diakui orang lain adalah saat mengikuti lomba menggambar dengan paint di mal yang sekarang sudah miring. Meskipun hanya juara harapan 1, namun itu sudah membuatku “Hey, I can make stuff too”. Aku hanyalah seorang siswa yang tidak memiliki prestasi apa-apa. Mediocre, selalu dibayang-bayang temanku yang jauh lebih jago dalam bidang-bidang tertentu. But that doesn’t really make me sad, maybe I am jack of all trades?
Seandainya saja file atau hasil gambar itu masih kusimpan…
--------------
Pertama kali menyentuh aplikasi desain grafis yang sejatinya mungkin saat aku masih SMP. Classic, mata kuliah pelajaran komputer, disana aku juga sudah lupa disuruh ngapain. Disuruh buka-buka aplikasi coreldraw doang, tanpa tujuan yang jelas. Masih belum muncul karyaku yang jelas. Belum lagi ketertarikanku kepada dunia gambar semakin menurun, ibuku menyuruhku untuk tidak menjadi arsitek. Akupun semakin asyik dengan dunia baruku, fisika. Entahlah, sepertinya tidak ada karya visual yang muncul. Aku terlena dengan potensiku untuk mendapatkan prestasi pertamaku, but nope. I am not really into competition, physics is just fun. It’s relaxing at some level. Namun, waktunya istirahat..
Disaat aku menduduki bangku SMA, lagi-lagi melalui mata pelajaran komputer, mungkin karena tidak ada keinginan untuk berkarya, tidak ada tekanan untuk membuat suatu poster, sehingga akupun tidak menghasilkan gambar apapun. Mungkin sedari SMP dan SMP kadang aku suka menggambar, namun hanya menggambar abstrak di bagian belakang buku tulis sembari menunggu giliranku untuk presentasi didepan kelas. Masih kuingat sampai sekarang ada sebuah tugas untuk mendesain ulang logo Honda.
Tumblr media
Akupun sudah lupa aku menggunakan teknik apa, namun seingatku kugunakan teknik yang berbeda, tool yang menurutku lebih mudah dari yang diajarkan. Namun jika aku yang sekarang diminta untuk membuat logo honda (bukan mendesain ulang), tinggal di trace bitmap saja. Haha I Wish I Would've Known Sooner.
Lalu muncul tekanan untuk berkarya pertama kali, membuat poster dari hasil wawancara. Aku masih ingat, wawancara mengenai pasar terapung yang mana aku orang kalimantan selatan asli pun tidak pernah kesana, dulu untuk ke pasar terapung harus pagi sekali, dan lokasi sungainya pun jauh dari rumahku. Alhamdulillah sekarang, pasar terapung bisa didatangi tidak terlalu pagi di siring pusat kota. Getting side track again hey. Setelah kami mengumpulkan bahan untuk dipublikasikan, dimintalah untuk membuat poster. Akhirnya aku menawarkan diri untuk membuatkan bagian isi nya, sedangkan temanku membuat judul/headernya. Gaya desainku masih kaku sekali, aku belum mempunyai inspirasi apapun, pengalaman sedikit dan kemampuan pemanfaatan tool yang masih rendah.
Tumblr media
Well, I started to play around with transparency tool, shadow tool, but it’s borderline looks like report created with word. It kinda sucks wkwkw. Inilah yang kubilang ngegambar pakai otak kiri. Dan seingatku juga untuk mata pelajaran kimia, kami juga diminta untuk membuat mading untuk hasil praktikum glukosa (?), disaat aku sudah membuat layoutnya, temanku memberi tahu bahwa yang dia (ketua tim) inginkan bukan lah poster cetak, tapi adalah mading handcraft. Well akhirnya aku hanya memprintkan tabel-tabel saja. Sedangkan draft posterku ada di sd card yang sekarang entah dimana. Namun stylenya masih sama, kaku, namun aku mencoba bermain warna. Masih kuingat warna draft itu hijau dengan wallpaper mid-res yang kutemukan di google. Yes, mid res, current me it’s cringing if I see that poster actually printed.
--------------
Perjalanan mediaku yang sebenarnya baru dimulai sejak kuliah. Aku yang masih mahasiswa baru. Aku ingin berkontribusi, aku yang masih belum punya teman dekat ini berusaha bermanfaat di masyarakat (wkwkwk). Bermulai dari membuatkan CV untuk teman satu kak asuhku. Sampai aku ditawari untuk menjadi panitia seminar air. Fadel, seingatku memegang divisi publikasi, menawari aku (yang mengkode-kode diriku juga bisa ngedesain) untuk membantunya mendesain beberapa kebutuhan desain lainnya dari poster yang sudah dia buat. Ya akhirnya aku pun membantunya membuat wallpaper saja, dan mengirimkan file backdrop tanpa subjek sehingga panitia lainnya kudu mencetak sendiri di 6 jam terakhir sebelum acara dimulai (Maafkan saya…). Disitulah juga aku mulai merasakan pertama kali jadi operator bersama dia, kami makan snack sembari melihat narasumber yang menggunakan pointer, dan akhirnya kami ditegur pak Darno saat jam ishoma hahahaha.
Entahlah, banyak faktor yang membuat style desainku sedikit berevolusi. Selain karena melihat desain dan kemauan Fadel untuk membuat poster, desain-desain poster BEM Undip yang keren-keren, mendorongku untuk belajar, melihat desain yang sudah dibuat orang lewat internet. Kumulai dengan membaca artikel tentang teori desain, contoh-contoh desain di tumblr, pinterest, ataupun google image.  I want to make a lot of things, beside becoming a good engineer, I also want to become good graphic designer. Jack of all trades
Namun untuk sekarang desainku masih belum radikal, masih mengikuti tren, apa yang keren dilakukan oleh organisasi lain.
Sekitar tahun pertama sampai tahun kedua, aku bersama Fadel biasanya, mendesain berbagai kebutuhan himpunan. Mulai dari desain poster publikasi acara mereka, acara TL Expo, booklet, kebutuhan Lentera (ahhaha), pemira bersama Anwar, dan tentu nya kebutuhan desain angkatan. Siapa lagi ya kan del? Hahaha.
Sek, tanganku capek. Part 2 saja. Mari kita ceritakan relationship ku dengan berbagai organisasi dan angkatanku sendiri dari segi desain.
5 notes · View notes
prohaus · 5 years
Text
30+
A challenge that had been dead a long time ago 
and I don’t have a diverse playlist. But here we go!
1.      A song you like with a color in the title Black Balloons Reprise – Flying Lotus, Denzel Curry
My favourite performance from Curry and production from Lotus. “Life is the ugliest bitch I ever messed with But she quick to down that nut back like Nesquik”
2.      A song you like with a number in the title A Tale of 2 Citiez – J. Cole
“Anybody is a killer, all you gotta do is push 'em to the limits”. Now give me the watch.
3.      A song that reminds you of summertime Sangria Wine – Pharrell Williams, Camilla Cabello
Cmon, it’s Pharell. “Let's float around like the fruit at the top”
4.      A song that reminds you of someone you would rather forget about Somebody Else – VERITE
“I'm looking through you while you're looking through your phone and leaving with somebody else”
5.      A song that needs to be played LOUD m.A.A.d city – Kendrick Lama, MC Eiht
“This is not a rap on how I'm slingin' crack or move cocaine”. YAWK YAWK YAWK YAWK
6.      A song that makes you want to dance Man Don’t Dance – Big Shaq
Dance, no. Rambling while also pointing my finger in the air, yes.
7.      A song to drive to Easy – Mac Ayres
Probably a bad idea, since im get lost in music a lot, one of the reasons why I got my first accident because I was freestyling while I was riding my bike.
“I can say that loving you is easy. I don't need to prove a single thing”
8.      A song about drugs or alcohol Swimming Pools – Kendrick Lamar
Well, there is a lot…
“I am your conscience, if you do not hear me. Then you will be history, Kendrick. I know that you're nauseous right now”
9.      A song that makes you happy Scars to Your Beautiful – Alessia Cara
“But there's a hope that's waiting for you in the dark. You should know you're beautiful just the way you are”
Me beautiful :3
10.  A song that makes you sad See You Again – Tyler, The Creator, Kali Uchis
“I can only see your face when I close my eyes. Can I get a kiss? And can you make it last forever?”
11.  A song that you never get tired of Wesley’s Theory – Kendrick Lamar
I never get tired of this opening track, it’s really cool for me. Hell, I never get tired playing this album (TPAB) from front to back no skip.
“At first, I did love you. But now I just wanna fuck. Late nights thinkin' of you. Until I get my nut”
12.  A song from your preteen years Dangdut Is The Music of My Country – Project Pop
The first record that I (with my parents) bought wkwk.
“Semua orang macam diciptakan. Cakep atau jelek semua punya perasaan”
13.  One of your favorite 70’s songs Hotel California – Eagles
“Welcome to the Hotel California. Such a lovely place (Such a lovely place). Such a lovely face”
14.  A song that you would be loved played at your wedding Off Deez – JID, J. Cole
“Get off my dick, get off my dick. 40 my hip, loadin' my clip. Cannabis, cannabis, roll up my spliff”
Just kidding, it’s probably:
Say My Name – NIKI
“Soon as we get into the room. I know just what you like, just what to do”
15.  A song that is a cover by another artist Take On Me – Weezer
Cmon it’s “take on me”.
16.  One of your favorite classical songs Ain’t That A Kick In The Head – Dean Martin
Thanks Fallout New Vegas.
“The room was completely black. I hugged her and she hugged back”
17.  A song that would sing a duet with on karaoke Funky Sundays - AdhesiveWombat
18.  A song from the year that you were born Changes – Tupac Shakur, Talent
A posthumous release by the classic legend.
“First ship 'em dope and let 'em deal to brothers. Give 'em guns, step back, watch 'em kill each other. "It's time to fight back," that's what Huey said. Two shots in the dark, now Huey's dead. I got love for my brother. But we can never go nowhere unless we share with each other”
19.  A song that makes you think about life Sing About Me, I’m Dying of Thirst – Kendrick Lamar
From the beats to the lyrics, it’s just beautiful. “Just promise me you'll tell this story when you make it big. And if I die before your album drop, I hope …”
20.  A song that has many meanings to you What Can We Do – Anderson .Paak, Nate Dogg
Probably one of the coolest production by Paak. But sure hell, this song makes me cry. Thanks Nate Dogg. “It's the rap singer, the hook master”
21.  A favorite song with a person’s name in the title CLOUT COBAIN – Denzel Curry
Another side of Mr. Curry. “I just wanna feel myself, you want me to kill myself. Man, I been on my own, Lord, I'ma need some help”
22.  A song that moves you forward Till I Collapse – Eminem, Nate Dogg
Since high school, this is my jam whenever I feel down, hell even when I was brokenhearted. “You bizzles forgot, Slizzle does not give a fuck”
23.  A song that you think everybody should listen to u – Kendrick Lamar
Just listen. No Skip.
“Loving you is complicated, loving you is complicated. I place blame on you still, place shame on you still. Feel like you ain't shit, feel like you don't feel”
24.  A song by a band you wish was still together So Fresh, So Clean – OutKast
This is not a band, but I hope they still make stuff together. “Those huge baby eyes, get to runnin' off at they mouth. And tellin' me everything that's on your nasty mind”
25.  A song by an artist no longer living 2009 – Mac Miller
“And sometimes, sometimes I wish I took a simpler route. Instead of havin' demons that's as big as my house, mhmm”
26.  A song that makes you want to fall in love Vintage – NIKI
My favourite from Ms. Zefanya. “Wait a minute, my head's a mess. Please don't tell me you like my dress. Why am I wishin' we were wearing less?”
27.  A song that breaks your heart Let Her Go -  6LACK
“It's a shame, how could I be runnin' games?. After all the trials, after everythin'. Wedding ring, I can change your last name. But I can't let 'em get my baby outta pain”
28.  A song by an artist with a voice that you love G.O.M.D – J. Cole (Live Version)
I am part of the people that overrate Mr. Cole…
“So every day I thank the man upstairs. That I ain't you and you ain't me. Get off my dick, whoa”
29.  A song that you remember from your childhood Not Afraid – Eminem
It’s one of the first hip-hop song that I know, and from that day I know Marshall is on of the G.O.A.T, despite this is not his best record.
“Forget the Earth, he's got the urge to pull his dick from the dirt. And fuck the whole universe”
30.  A song that reminds you of yourself RICKY – Denzel Curry
A song about family, that without their advice and support, I am nothing. “My daddy said, "Trust no man but your brothers. And never leave your day ones in the gutter". My daddy said, "Treat young girls like your mother". My mama said, "Trust no ho, use a rubber"
--------------
Nice nice, only 5 out of 30 are from K-Dot.
Here:
https://open.spotify.com/playlist/1UqXxXH4qWkgXc2KggPirv
3 notes · View notes
prohaus · 5 years
Photo
Tumblr media
This is not infinity stones. But, why this thing contains such amazing power. Reduced our time to travel and develop. So it makes a better reality for some of us. Yet, it destroyed and altered a lot of space. Blinding, and even corrupting our mind. And Sometimes, it requires a (lot of) soul to get.
With this, human started the first Industrial revolution. With this human created a “better” world, yet it kills half of them.
0 notes
prohaus · 5 years
Text
19XX
“Man, Kamu baru 20 tahun ya?”
Said by my lecturer/mentor/boss for 2 months.
And I’m like “emm… yes” *where the hell that he knows about that*
It’s always has been part of my insecurities.
--------------
I entered elementary school when I was still 5,5 years old, because my parents realized that if we postpone my admission, I would enter the school when I was already 6,5. And my parent probably was like “No, No”. At the end of the second year, I was presented with an opportunity to join an acceleration program, my parents (again) especially my dad with his always grab any good opportunity personality told me to try that program, and here we go, one year disappear.
I entered the junior high school that doesn’t have acceleration program, so take a break? Nah, there is something else. After that, my parents (again) told me to join another acceleration program when I was accepted to study at a high school with that program. Voila, another one year disappear. This time kinda sucks tho, because how the hell you supposed to learn all of those stuff like science, math (I mean like integrals and differentiation) with a really short amount of time? Jeez.
And here are the result, entering university around 15,5 years old, and graduated just before I touch down my 20s.
--------------
But, I don’t really want people to know that. I mean sure, it seems pretty cool, sometimes I brag about it too, but it always stabs me in the back. Entering university when you are 15,5 years old is another task, especially if you are still a spoiled and immature dude. I am (or was) temperamental, quick to get angry, spoiled, impatient, egotistical, emotional, and what else? Oh yeah, my close friend said that I’m like a rock, man I’m harder than compressed diamond, as hard as Proto-Adamantium, in the other word, I’m stubborn.
On the other side, I’m really insecure about my age. Most people around me is older than me. I am the youngest amongst them. I mean I literally the youngest new (2014) student at my faculty (not only at my department). I’m scared that they will mock me, bully me, think that I am just a young incompetent bast**d. I already feel this insecurity since I was at elementary school, I get bullied (not too harsh) for being young amongst them. I always try to hide my age or date of birth. I don’t want people to know how old I am. Now, I am “working” at a place that all of my coworkers is older than me. Most of them already at their 30s, married, have a child. Me? I just want them to know that I am just another fresh graduate.
Since I was a little kid, I’m always fascinated by and admired an old wise man in movies and stories, like Gandalf, Obi Wan Kenobi, hell even Luke at episode 7/8 (an old man that lives alone, and only communicate when people need their expertise HAHAHA F*ck). The cliché is always they are old, wise, have a long beard, wear a cloak or trench coat. This is why I want to grow my beard even though it’s kinda obnoxious on a photo. I want to wear a cloak and trench coat, well.. at least a really formal clothes. This is why I always wear a shirt or even batik on the random occasion. I don’t want to follow youngster trend, I want to follow what the oldies did. But it’s kinda backfired me.
--------------
I have experienced a lot of people thinking that I am much older than I am actually is. Even “worse”, I don’t really have a good job of taking care of this face. And this face is a symptom, a side effect because studying too much, overthinking too much, and now after 5 years studying engineering it just gets even “worse” plus my overweight because of the way I treated my stress. A lot of the time, when I go home (Banjarmasin) from Semarang, I wore really formal clothes. Batik with no-jeans trouser complete with semi-formal shoes. And even, I still do that from time to time when I was going to campus, or even just to hang out with my friends. If you look at my wardrobe, there is no trendy youngster clothes, only shirt, polo shirt, batik, and buy in bulk t-shirt.
1st Case
So I just arrived at Syamsudin Noor Airport, I ordered a cab. So you know, the taxi driver ask me some questions, just being nice I guess. He asked me “Sir (pak), departed from where? (berangkat dari mana?)”. And I answered, “Semarang, sir”. And He said, “Oh, after work eh?”. And I was silent from a moment, I was still at my 5th semester. But f*ck it, I answered, “Yes sir”. Haha
2nd Case
At October-period university graduation, I waited for my friend to exit the Soedarto Building. I waited at a staircase from the old faculty office. Then, there was security asking me to sit down near a tree at a big slope in front of the office. I’m like, okay sure. We talk about various things, I mean I already feel suspicious, he seems really nice to me, and he called me “Sir (pak)”. And then he asked me “Sir, what is your specialty?”. I was confused, I was still working on my undergraduate thesis about water treatment plant, so I answered: “Water supply, sir”. And he said, “Oh, from what I know, most lecturers at the Environmental Engineering Department specialized on solid waste”. And I was thinking like “hmm, is he thinking that I am a lecturer?”. But I just laughed, and we keep talking about other stuff.
After that, my friend contacted me that he/she already arrived at Soedarto Building, so I went there. I was thirsty, so I bought a beverage, and the seller asked me “Is the graduation ceremony finished?”. And I answered, “I don’t know, sorry”. And he/she said, “You are working as a staff here right?”. So I just laughed and run away (don’t worry, I already paid that beverage).
Side note, I wore batik when most faculty staff wore batik…
Experiencing all of those doesn’t really make me mad. It makes me happy. My plan is working.
--------------
Since then and for now, the most important is not only looked old and wise, but actually wise, matured, and well behaved. Thank you so much to my girlfriend, my friends especially the closer one since my college days for keep reminding and taught me to be a well-behaved person.
“Fly, you fools!”
8 notes · View notes