Tumgik
itspostulat · 1 month
Text
Naikelas.
Keberhasilan dimulai dari ketidaktahuan. Ketika seseorang jatuh, disitu ia tahu bagaimana caranya mengobati rasa sakit dan belajar untuk tidak terulang. Maka apa artinya bila keberhasilan tanpa kesulitan? benar! keangkuhan.
Cukup adil bila ketika kita ingin naik kelas, ada perjuangan untuk meningkatkan nilai yang kita punya, kemudian melewati segala ujiannya. Pun jika tidak dilakukan, kita tahu konsekuensinya.
Keputusan yang dipilih akan selalu baik jika bisa bertanggung jawab selesaikan sampai hal terpahitnya. Bukan saja tentang keberhasilannya, jangan lupa prosesnya. Bilamana ingin menyerah, pastikan semuanya sudah terarah.
Mati terhormat bukan tentang tahta dan harta, tapi sudah selesai misi semua. Segala yang berlalu pasti memiliki makna berharga; jatuh untuk bangun, sedih untuk bangkit, sakit untuk sehat, gagal untuk berhasil.
Tapi sayangnya beberapa fase mengarah untuk mundur yang akhirnya sadar bahwa untuk apa kita bisa berhitung bila setelah angka 9 adalah kembali ke 0? sayangnya 1 angka terakhir susah dijangkau, tapi bukan berarti mustahil keberadaannya. Bila ingin selesai tugasnya, berjanjilah bersihkan coretannya.
Selesaikan misinya, naik kelas jawabannya.
0 notes
itspostulat · 3 months
Text
Bersahaja.
Sebagai kata singkat bahwa mengenali diri sendiri adalah keahlian yang tidak semua mampu untuk dikerjakan. Faktanya ego dan rasa malu masih menjadi musuh yang selalu pandai mengalahkan.
Lantas kapan kita bisa menang dan bangga? sederhananya berbahagialah karena kamu bukan satu-satunya yang memiliki kekurangan. Sampai detik ini sudah berapa banyak jejak kaki yang tertinggal dan segala keseruan memori dalam kepala?. Di situlah tempat terbaik untuk menata kembali rasa bangga dan memulai langkah untuk esok hari menarik diceritakan.
Pasti akan ada yang tidak suka, disusul juga dengan mereka yang menunggu kamu berhadapan. Tidak akan ada lagi kebohongan, hidup menjadi sederhana dan tidak perlu lagi memenangkan. Tidak akan ada lagi kekalahan sebab kamu sudah mendapatkan perhargaan.
Ketulusan hati sebagai kejujuran menghasilkan cerita berharga kemudian.
0 notes
itspostulat · 3 months
Text
Apa Itu Akhir?
Sebagai makhluk yang ditakdirkan sempurna selalu berambisi mampu melakukan segala cara untuk mencapai semesta. Apa benar ketika semakin kencang angin di udara semakin lupa juga apa tujuan kita?. Karena sedikitnya kita lupa bahwa hari ini adalah angan kita di masa yang pernah ada.
Seperti apa hinanya bila kita lupa berpijak jika kepala selalu ingin mengudara? bahkan jika tidak, rencana tuhan pun dilindas juga. Tapi semua adil jika semakin tinggi akan semakin kencang pula angin di udara juga jatuh setelahnya.
Pun ciptaan-Nya mampu berpikir untuk berakal dan mengubah arah tujuan seharusnya. Bahwa apa yang dikejar sudah diterima dan perlu dinikmati itu sudah cukup bahagia. Keberadaan tenang akan tercipta selaras dengan coretan baru untuk menyambung napas segera, dengan harapan sehat jiwa dan raga adalah akhirnya.
Menjadi manusia wajib mengingat kembali apa kewajiban dan orang di sekitarnya.
20/01/2024
0 notes
itspostulat · 1 year
Text
Diam untuk Bergerak
Diciptakan hidup sudah bergerak sebagai tanda bahwa diri berhak mendapatkan seutuhnya hidup. Diam dalam menjalankan semua misi yang ada dan melaksanakannya sebagai bukti dihidupkan untuk mampu sampai tujuan.
Ketika semuanya menyudutkan dan hilang arah tujuan seakan gagal berjalan, bukan berarti itu adalah bukti yang membela seakan-akan semua mendukung dengan kata "gagal".
Berhenti sejenak dan tetap diam, berdiskusi dengan raga dan mengerti bahwa memperbaiki kusutnya tali adalah perilaku diri menemukan ujung dan sabar untuk meluruskan kembali. Bukan mencari dukungan atas kegagalan dari suara yang belum tentu ada benarnya melainkan banyak salahnya.
Yang pada kenyataannya disela-sela tertawa dan mulai membodohi diri sendiri ada kata sadar bahwa ternyata keputusan dari diskusi dengan raga ini menjadi kebenaran yang sesungguhnya. Maka diam sejenak dan bergerak selalu menjadi kesimpulannya.
0 notes
itspostulat · 1 year
Text
Cukup
Menjadi kata yang salah ketika lanjutannya adalah berhenti sampai sini. Menjadi seimbang bila ada kata kurang dan lebih. Tapi juga gelap ketika menjadi titik kepuasan dan hilang arah tujuan.
Kata tanpa ruang dan batasan untuk diukur namun perlu menjadi garis lurus untuk pembatas antara baik atau buruk. Menjadi titik nol untuk kembali namun tertanam di dalam makhluk yang serba kurang menjadi kata yang kerap perlu di ingat untuk menjadi sehat.
0 notes
itspostulat · 2 years
Text
Mengatur Hidup atau Diatur Hidup?
Sadar atau sengaja tidak sadar, kita dibesarkan dengan banyak batasan bahwa menjadi peringkat pertama adalah impian yang diagungkan. Tapi berapa banyak manusia dengan impian tersebut yang bisa menentukan sukses hidup di jalan yang ia impikan?
Kalau kita tahu akhir dari semuanya bahwa kita menginjak, berdiri di kaki sendiri untuk menentukan arah tujuan kedepan, kenapa kita dituntut untuk harus berkompetisi sejak dini?. Lantas apa fungsi skills, kreativitas yang kita bangun saat ini bila sejak kecil materi itu sudah ada sekalipun hanya satu kali dalam satu pekan, sungguh ironi.
Mungkin bukan salah atau benar, tapi apa yang harus kita pilih untuk kehidupan yang sedang dibangun saat ini, karena semua berangkat dari diri, aturan yang dibuat pun dari sini bukan instansi resmi. Jadi? kita sadar dan wajib memperbaiki, menasihati, dan memberi untuk melengkapi kebahagiaan dini.
0 notes
itspostulat · 2 years
Text
Misteri.
Beberapa pilihan lain yang tidak terpilih menjadi sebuah pertanyaan, seperti apa endingnya?. Secara adil menjelaskan tidak semua harus kita tahu, harus dijelaskan, dan harus ada jawabannya.
Bagaimana jika ternyata itu pilihan yang hasilnya lebih baik?. Lelucon itu datang sebagai bentuk spekulatif diri ketika menganggap pilihan yang diambil tidak memuaskan.
Hahaha aneh tapi cukup adil. Supaya diri ini tidak selalu merasa menang dan merasa kalah, karena sesuatu yang tidak pernah kita tau endingnya jika tidak diambil, akan menjadi lain jawabannya jika pilihan yg sebelumnya tidak dipilih, kemudian diambil di saat yang berbeda.
0 notes
itspostulat · 2 years
Text
Jadi, apa kita sudah hidup ?
Hidup bukan perkara bernapas dan makan. Hidup layak dan menjadi makhluk sesuai dengan namanya.
Sudah sejauh mana diri ini menjadi manusia? selalu serakah, fakir kekayaan dan kehormatan dunia saja yang utama.
2 notes · View notes