Tumgik
dwrytheengs · 6 years
Text
Resensi Novel : Bad Boys (oleh Nathalia Theodora)
Tumblr media
Judul Buku    : Bad Boys
Pengarang    : Nathalia Theodora
Penerbit    : PT Gramedia Pustaka Utama
WARNING! SPOILERS ALERT!!!
Suka banget sama bukunya!  Jalan cerita, penggambaran tokoh, plot twist, semuanya seru abis!  Memang plot nya terkesan agak cliché.  Jalan cerita dengan setting suasana perselisihan geng dua sekolah memang bukan plot yang orisinil.  A bad boy, the leader of gangster A, has a little sister, and she fell in love with the leader of the enemies, gangster B, and at the end, they decided to end their little rivalry for the sake of the girl. Tapi tetep aja bukunya seru banget !
Memang saya baru membaca buku yang pertama dan belum pernah menyentuh yang kedua dan yang ketiga, tapi buku yang pertama saja sudah seru banget, apalagi yang kedua dan ketiga?
Novel ini cukup enak dinikmati karena narasinya yang mengalir.  Penulis begitu pandai menuliskan karakter tokoh dan suasana cerita sehingga pembaca seakan-akan benar-benar mengenal tokoh, berada di TKP, dan melihat kejadian-kejadian yang ada dengan mata kepala mereka sendiri.
Selain itu, tokoh-tokoh pendamping yang ada di sini semuanya mendapat porsi yang sesuai seimbang, tidak ada yang terlalu sering atau terlalu jarang muncul. Cerita ‘pendamping’ dalam novel ini juga menarik, membuat pembaca tidak hanya penasaran dengan kelanjutan Austin-Ivy dan Troy-Sophie, tapi juga dengan kelanjutan cerita Troy-Natasha.
Seperti yang saya tulis di atas, penulis sungguh pandai dalam menuliskan ceritanya.  Jujur saja, saat membaca bagian Ivy yang minta maaf ke Austin di rumah Austin, mata saya sampai berkaca-kaca.  Saya juga sempat menggertakan gigi saat Troy dan geng nya mengeroyok Austin, rasanya ingin saya membantu Austin, kan kasihan dikeroyok gitu ☹.  Selain itu, masih banyak lagi scenes yang bikin baper.
Saya juga sangat suka dengan karakter-karakter tokoh dalam novel ini, mulai dari Troy, Austin, Ivy, Sophie, dll.
Membaca sikap Troy yang sangat protektif terhadap Ivy dan bahkan sampai rela mempermalukan dirinya sendiri demi adik perempuannya membuktikan bahwa Troy benar-benar peduli kepada Ivy.  Sikap galaknya bukan hanya untuk menjaga nama baik geng semata, tapi juga untuk melindungi Ivy dari para lelaki yang berpotensi menyakiti hati Ivy.  Di sisi lain, sikap Austin yang sangat lembut terhadap Natasha, adiknya, juga membuktikan bahwa Austin tidak sepenuhnya dingin, kasar, dan bossy seperti yang biasa ia tunjukkan kepada dunia.  
Membaca segala bentuk perhatian Troy dan Austin terhadap adiknya mengajarkan bahwa seorang yang terkesan kasar, dingin, menyeramkan, atau orang orang yang dicap sebagai orang yang tidak baik karena dia ketua gangster sekalipun masih memiliki sifaat dan hati yang lembut.
Pelajaran lain yang saya dapatkan dari novel ini adalah tidak baik untuk menjaga permusuhan atau dendam, apalagi yang melibatkan banyak orang, (walaupun memang, Austin punya alasan tersendiri untuk membenci Troy). Jika ada masalah, sebaiknya diselesaikan secepat mungkin, jangan berkelanjutan, apalagi sampai turun-temurun ke generasi-generasi selanjutnya.
Pokoknya, bukunya seru, recommended banget, deh!  Kalau ingin tahu lebih banyak, baca saja bukunya! ;)
-J
0 notes
dwrytheengs · 6 years
Text
Orang Tua
Menjadi mereka
Harus siap bertanggung jawab
hal kecil dan hal besar
Hal salah maupun benar
Menjadi mereka
Harus siap sakit hatinya
Karena anak yang melawan
Atau bahkan mengecewakan
Menjadi mereka
Harus siap tidak dihargai
Saat masakan tak dimakan
Dan pemberian tak dihiraukan
Menjadi mereka
Harus siap bewawasan luas
Jika anak ada bertanya
Harus sanggup mereka menjawab
Sadarkah sekarang
Betapa sulitnya menjadi mereka?
Setelah puisi dibaca
Hargai dan cintai mereka
-J
Tumblr media
2 notes · View notes
dwrytheengs · 7 years
Text
Arigatou-na, Sensei !!!
Saya tidak dapat mengerti segala sesuatu hanya dengan membaca.  Saya tidak dapat memahami segala sesuatu hanya melalui pengalaman. Saya butuh seseorang untuk menjelaskan, saya butuh seseorang untuk menegur, saya butuh seseorang untuk mengajari saya.
Untunglah ada Bu Yetty yang membuat saya paham perbedaan teks anekdot dengan humor. Untunglah ada Bu Helni yang membuat saya mengerti struktur bahasa Inggris. Untunglah ada Bu Masrini yang membuat saya memahami kosakata dalam bahasa Prancis. Untunglah ada Bu Anike yang membuat saya paham tentang norma dan nilai-nilai kekristenan. Untunglah ada Pak Tatang yang membuat saya paham tentang proses produksi. Untunglah ada Pak Tholib yang membuat saya mengerti perbedaan desentralisasi dengan dekonsentrasi.
Jika bukan karena Pak Boston saya tidak akan memahami hubungan kerajaan Mataram dengan kerajaan Sriwijaya. Jika bukan karena Bu Indah saya tidak akan mengerti perbedaan fungi ascomycota dengan fungi basidiomycota. Jika bukan karena Bu Fenty saya tidak akan memahami konfigurasi elektron suatu unsur. Jika bukan karena Pak Hasan saya tidak akan mengerti tentang gaya sentripetal. Jika bukan karena Pak Djoni saya tidak akan memahami pertidaksamaan harga mutlak. Jika bukan karena Pak Kuspi saya tidak akan paham tentang logaritma.
Kalau tak ada Pak Timbul siapa lagi yang dapat membuat saya memahami cara melakukan servis bulu tangkis dengan benar? Kalau tak ada Bu Ika siapa lagi yang dapat membuat saya paham cara melakukan berbagai teknik melukis ? Kalau tak ada Bu Kundriyah siapa lagi yang akan membuat saya mengerti fungsi permintaan dan penawaran? Kalau tak ada Bu Kristin siapa lagi yang dapat memberi saya konseling akan masalah saya di sekolah? Kalau tak ada Pak Lilik siapa lagi yang akan membina kegiatan TOSLA?
Saya bersyukur dan berterima kasih atas kesetiaan dan kesabaran kalian semua dalam mengajar saya dan teman-teman saya. Saya bersyukur dan berterima kasih karena kalian membuat saya mengerti dan paham akan banyak hal. Saya bersyukur akan keberadaan kalian dan berterima kasih kepada kalian, guru.
-J
0 notes
dwrytheengs · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
                 Indonesia Raya Harus Banget 3 Stanza?
Lagu Indonesia Raya merupakan lagu kebangsaan nasional bangsa Indonesia. Lagu ini memiliki makna yang cukup mendalan meski liriknya cukup sederhana. Lagu inilah yang memberi dorongan semangat kepada para pejuang Bangsa Indonesia untuk terus maju, meraih kemerdekaan kita, pada zaman kolonial Belanda dulu.  Tak hanya itu, lagu ini juga menggambarkan serta menyuarakan harapan Bangsa Indonesia akan Tanah Air dan Bangsanya di masa mendatang.
Saat ini kita baru benar-benar dikenalkan dengan lagu ‘Indonesia Raya’ yang sesungguhnya, yang terdiri atas 3 stanza (bait).  Kira-kira bulan Agustus tahun 2017 yang lalu, Pemerintah menyadangkan peraturan akan keharusan menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’ 3 stanza dalam upacara-upacara penting, seperti contohnya upacara Kemerdakaan Indonesia, upacara Hari Sumpah Pemuda, upacara Hari Kesaktian Pancasila, dan semacamnya.
Respon masyarakat terhadap kebijakan tersebut tidak sepenuhnya positif.  Banyak warga yang tidak suka atau tidak setuju akan adanya tambahan 2 stanza yang harus dinyanyikan.  Mereka mencibir dan merendahkan stanza 2 dan 3 pada lagu tersebut, bahkan banyak diantara mereka yang berkata bahwa itu hanyalah rekayasa belaka.  “Stanza 2 sama 3 itu cuman buat-buatan aja kali, supaya kesannya lagu kebangsaan kita keren, panjang, gitu loh.  Atau gak, palingan itu cuman tambahan,” begitulah pemikiran mereka.
Sebetulnya, apabila kita teliti lagi, Lagu ‘Indonesia Raya’ memang dibuat oleh W.R. Soepratman pada tahun 1928 dalam 3 stanza.  Lagu tersebut selalu dikumandangkan Rakyat Indonesia pada setiap kesempatan yang ada setelah lagu tersebut dipublikasikan.  Selang beberapa waktu, pada tahun 1958, dibuatlah Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1958
Pada PP tersebut tertulis bahwa Lagu ‘Indonesia Raya’, resmi menjadi lagu kebangsaan Indonesia, serta dituliskan juga tata cara menyanyikan serta larangan-larangan terhadap lagu tersebut.  Pada Bab II pasal 2 ayat (3) tertulis : “....Lagu Kebangsaan dinyanyikan seluruhnya, yaitu tiga bait,....”, setelah itu, pada bagian Penjelasan Pasal 1 ayat (2), juga tertulis : “I. Lagu Indonesia Raya untuk nyanyian (lengkap 3 bait).” Hal ini membuktikan, bahwa ‘Indonesia Raya’ memang terdiri atas 3 stanza.
Lagu ‘Indonesia Raya’ merupakan lagu kebangsaan Bangsa Indonesia yang menggambarkan perjuangan, keadaan, serta harapan Bangsa Indonesia terhadap Tanah Air dan Bangsanya.  Lagu ini seharusnya dinyanyikan secara keseluruhan, dengan utuh.  Apabila kita hanya menyanyikan sebagian dari lagu tersebut, bahkan hanya menganggap sebagian saja dari lagu tersebut, bukankah kita terkesan hanya menganggap sebagian saja perjuangan, keadaan, serta harapan bangsa dan negara kita?
- J
1 note · View note