Tumgik
andinipost · 10 days
Text
Jika sudah waktunya, hujan pun akan turun. Jika sudah masanya, bunga pun akan mekar dan wangi.
Begitulah takdir Tuhan, doa-doa kita di masa lampau akhirnya dikabulkan begitu sudah waktunya.
Bukankah ada banyak hal yang diberikan sebelum kita siap menerimanya, hingga akhirnya berantakan dan hanya menjadi pelajaran.
Sengaja dikabulkan dengan cepat hanya untuk pelajaran. Sabar, jangan terburu-buru menagih doa, ya.
@jndmmsyhd
440 notes · View notes
andinipost · 1 month
Text
25. Takdir Seorang WANITA
“Enak kamu ya masih belum bolong. Aku sudah bolong 7 hari huhu”
“Ya Allah, dapet lagi. Padahal kemarin bersih loh, mbak. Ini dapet lagi, gak bisa ikut maleman”
“Enak kamu ya. Punya saudara laki-laki, jadi kemana-kemana dianter. Bisa qiyamul lail, lha aku. Punya abang juga gak mau nganterin. Jadi pengen nikah aja kalau gini”
“Paling nyebelin itu kalau kedapetan haid di 10 hari terakhir. Serasa gak bisa maksimal ibadah. Pfft.”
“Ujian cewek ya, hutang puasa bisa nyampek sebulan penuh huhu (muka sedih)”
Kau tahu ya sholihat. Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan mengujinya. Apabila ia ridha dengan ujian tersebut, maka Allah juga ridha kepadanya.
Sebaliknya, jika ia tidak ridha, maka Allah juga tidak ridha kepadanya. Maka berbahagialah ia yang tengah diuji oleh Allah Ta'ala.
Ya. Sebagian dari kita, barangkali ada yang memprotes takdir. Mengapa begini, mengapa begitu. Padahal sejatinya, apa yang terjadi pada setiap hambaNya adalah bagian dari sunnatullah.
Haid adalh salah satu sunnatullah yang terjadi pada setiap wanita setiap bulannya. Dan sesuatu ketentuan yang tidak bisa diubah ataupun dipindahkan kodrat.
Dan bukan kewenangan manusia untuk menentukan kapan ia akan haid, kapan ia akan berhenti haid. Inilah salah satu tanda kuasa Allah bagi orang-orang yang berpikir dan bersyukur.
Jika saat ini diantara kita sedang mendapatkannya ‘haid’. Maka janganlah kita mencela, menggrutu, marah-marah, memprotes, bahkan mengutuk takdir yang terjadi.
Tidak perlu pula berkecil hati disebabkan tidak bisa beri'tikaf di masjid atau memaksimalkan ibadah yang lain semisal puasa ataupun qiyamuil lail.
Kita (wanita) masih bisa mendapatkan lailatul qodr, tentu atas izinNya. Bisa dengan cara lain, semisal ; menyiapkan peralatan ayah atau saudara laki-laki ketika mereka hendak beri'tikaf di masjid. Membantu ibu menyiapkan makanan sahur, membaca Al-Qur'an, berdzikir, menyiapkan makanan berbuka, bersedekah, dan melakukan ibadah atau kebaikan lainnya kecuali sholat dan puasa.
Jangan lagi memprotes apa yang sudah menjadi kodrat seorang wanita. Sebab hal itu tidak akan meruba keadaan, justru itu akan mengundang murkaNya. Banyaklah bersyukur, basahi lisan dengan dzikir dan diam jika tidak mampu berkata baik.
Tidak perlu gusar dengan ketetapanNya atas diri kita. Yang perlu kita yakini hanya satu, setiap yang ditakdirkan pada kita adalah baik.
“Engkau harus tahu bahwa sesuatu yang ditakdirkan akan menimpamu, tidak mungkin luput darimu dan sesuatu yang ditakdirkan luput darimu, tidak mungkin menimpamu.” (HR. Abu Daud no. 4699, shohih)
Jadi tidak perlulah sampai minum obat agar tidak datang bulan demi bisa memaksimalkan 10 hari terakhir Ramadhan.
Syaikh Utsaimin bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah pernah menjawab pertanyaan serupa perihal bolehkah meminum obat pencegah haid agar bisa memaksimalkan ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan.
Berikut jawaban beliau, Saya tidak menyarankan para wanita menggunakan obat semacam ini, untuk membantunya melakukan ketaatan kepada Allah. Karena darah haid yang keluar, merupakan sesuatu yang Allah tetapkan untuk para anak wanita Adam.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah menemui Aisyah radhiyallahu ‘anha di kemahnya ketika haji wada’. Ketika itu, Aisyah radhiyallahu ‘anha telah melakukan ihram untuk umrah, namun tiba-tiba datang haid sebelum sampai ke Mekkah.
Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam menemui Aisyah radhiyallahu 'anha, sementara dia sedang menangis. Sang suami yang baik bertanya, “Apa yang menyebabkan kamu menangis?” Aisyah radhiyallahu 'anha menjawab bahwa dia sedang sakit. Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam menasihatkan, “Ini adalah keadaan yang telah Allah tetapkan untuk para anak wanita Adam.”
Demikianlah takdir yang telah tertulis. Maka sudah sepantasnya kita mensyukuri setiap nikmat yang ditakdirkan.
Terlahir menjadi seorang wanita itu takdir. Namun menjadi seorang muslimah adalah pilihan. Maka jadilah sebaik wanita muslimah yang beriman.
Yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, yang sami'na wa atho'na pada apa-apa yang telah ditetapkan untuknya.
Yuk. Belajar menjadi sebaik-baik wanita, yang selalu ridha terhadap setiap ketetapan-Nya.
~* 5 hari lagi Ramadhan akan pergi
'Allahumma innaka 'afuwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni
25 Ramadhan 1438 H || 20.06.17 || ©andromeda nisa’
450 notes · View notes
andinipost · 2 months
Text
S E P T E M B E R
Tumblr media
Sekumpulan kontemplasi
Dalam hidup ini, seringkali kita menginginkan hal yang sekeras apapun upaya kita mewujudkannya, kita takkan pernah berhasil meraihnya. Sebaliknya, seringkali pula kita disuguhkan bingkisan dari-Nya yang tak pernah terbesit dalam benak kita, untuk kita terima. Lalu kita bertanya, pantaskah kita menerimanya? Ketika Dia memberi rejeki yang tak pernah kita duga, semoga kita bisa menjaga dan mengelola rejeki itu dengan amanah dan sebaik-baiknya.
Dalam hidup ini, ketika kita merasa mudah melaksanakan ketaatan, seringnya kita bangga dengan diri sendiri. Padahal jika ditelisik lebih jeli, Dia lah yang memudahkan urusan kita dalam ranah kebaikan. Lalu apa yang hendak dibanggakan? Padahal ibadah-ibadah yang dilaksanakan jauh sekali dari kata khusyu, masih banyak riuh dunia dalam kepala daripada memikirkan akhirat yang selamanya. Jadi apa yang hendak dibanggakan?
Semakin dewasa, kita semakin paham dan mulai menerima, bahwa pemicu terbesar overthinking adalah ketika kita terlalu memikirkan urusan-urusan yang berada diluar kendali kita sebagai manusia. Kita kebingungan menerka-nerka pilihan, memikirkan banyak kemungkinan, terjebak pada banyak prasangka dan ketakutan, sehingga fokus kita untuk menyerahkan urusan yang diluar daya kita kepada-Nya menjadi mengambang. Porsi overthingking lebih mendominasi pikiran daripada porsi berdoa dan berserah diri. Bagaimana jika porsi berdoa dan berserah dirinya kita perbesar? Bukankah Allah Maha Kuasa dan telah menjamin bahwa rejeki kita takkan tertukar?
Kita senantiasa berdoa, mengharap keberkahan pada-Nya, dalam setiap langkah yang kita tapaki, keputusan yang kita ambil dan apa-apa yang kita perjuangkan, namun sejauh ini, berkah adalah sesuatu yang sukar sekali terkatakan ketika ia menyelimuti hidup kita. Sebut saja sebagai sesuatu yang amat berharga, yaitu ketenangan. Kalau menurutmu apa buah dari keberkahan yang bisa kamu rasakan?
Pada rencana-rencana yang hanya sebatas asa, pada mimpi-mimpi yang tak menjelma nyata. Tentu awalnya terbesit kecewa, namun setelah menerima dan menjalani takdir yang ada di depan mata dengan apa adanya. Maka apa yang sempat kita inginkan tetapi Allah gantikan—ganti itu selalu lebih baik, tak pernah kita perkirakan dan menakjubkan. Kita saja selama ini, yang banyak buruk sangkanya bukan?
Masih menunggu hujan, 30 September 2023 10.25 wita
186 notes · View notes
andinipost · 3 months
Text
Punya mimpi sampai ke puncak, ternyata belum ada jalannya hehe
0 notes
andinipost · 3 months
Text
Tumblr media
Antara Do'a dan Kelayakan Menjemputnya
Sebelum Allah mendatangkan sesuatu yang kita pintakan, terkadang Allah akan menguji dulu faktor kelayakan kita sebagai pemohon dan calon penerima. Seberapa layak diri kita untuk menerimanya bahkan disaat itu juga.
Kelayakan itu termanifestasi menjadi dua hal; pertama berupa kelurusan niat kenapa harus mendapatkannya, dan yang kedua adalah keseriusan yang tak ternoda pada hal-hal bathil dalam menjemputnya.
Kita harus selalu punya keyakinan, bahwa jika Allah belum kunjung hadirkan do'a itu maka artinya sesederhana memang kita belum selayak itu untuk menerimanya, dan Allah dengan segala Ilmu yang dimiliki-Nya tahu, bahwa jika hal itu tetap dipaksakan saat itu juga, barangkali justru malah berbuah keburukan bagi kita.
Mungkin kita jadi akan lupa dengan-Nya, dan lain sebagainya. Oleh karenanya, ditundanya sesuatu itu karena ke Maha Adilan-Nya Allah sedang berlaku pada kita. Dia tahu kapan dan apa yang tepat. Maka, selalu berikan opsi kesabaran pada tiap-tiap penantian.
437 notes · View notes
andinipost · 3 months
Text
Gelisah
~Coba terka kembali isi hati, sebelum melakukan suatu amal. Barangkali ada salah alamat dalam meniatkan. Masih ada partikel dunia yang tidak perlu, tapi masih dilibatkan
1 note · View note
andinipost · 3 months
Text
Rasanya masih sama
Saat-saat menjelang menikah, banyak banget omongan-omongan yang melemahkan. Dari teman-teman, bahkan guru saya sendiri. Waktu itu berusaha banget buat nguatin diri ini. Ah apa itu ya bagian dari yang namanya ujian sebelum menikah?
Jangan sampai kamu lemah yaa gara-gara ini.
Jika niatmu baik, dan caranya sudah benar. In sya Allah, Allah akan mudahkan perjalananmu itu.
Semoga Allah ampuni kesalahan-kesalahan kita.
1 note · View note
andinipost · 3 months
Text
Tumblr media
Terkadang ngobrol hal-hal yang rasanya kurang penting dengan pasangan itu penting. Makasih ya, sudah diajak ngobrol tentang hukum kekekalan energi, gelombang dan materi fisika yang lainnya. Kukira pelajaran fisika cuma sampe SMA ternyata setelah nikah malah dapet pelajaran fisika dari suami. Hehe🥴
1 note · View note
andinipost · 3 months
Text
Mulai nulis lagi ah di sini. Semoga Allah berkahi tulisan-tulisan kita di sini. Amiin
1 note · View note
andinipost · 3 months
Text
Tanggung jawab ke diri sendiri dulu
Capek engga sih menjadi manusia yang penuh pertimbangan?
Mau apa-apa yang dipikirin orang lain dulu.
"Nanti gimana yah kata mereka. Kalau kesempatan ini aku ambil nanti mereka jadi beda".
Selalu dan selalu yang dipikirin pandangan orang lain tentang apa yang mau kita lakuin.
Padahal melakukan yang mau kita lakukan itu juga bentuk tanggung jawab ke diri sendiri.
Menerima kesempatan tanpa mempertimbangkan penilaian orang lain, juga bentuk ketegasan ke diri sendiri.
Kadang kita mikirnya terlalu baper, mikirin perasaan orang lain.
Punya hati katanya.
Lha gimana tau punya hati, kalau perasaan sendiri aja engga dipikirin?
Punya hati itu engga selalu untuk mengerti perasaan orang lain. Tapi mengerti perasaan sendiri juga perlu.
Berani mengambil dan menyelesaikan masalah kita sendiri, bukan berati ingin mengalahkan orang lain.
Bekerja keras pada apa yang kita kerjakan, bukan bermaksud untuk menyaingi orang lain.
Berlari sekencang yang kita mampu, bukan berarti untuk mendahului orang lain.
Itu hanya bentuk tanggung jawab ke diri sendiri.
Menyelesaiakan tanggung jawab, engga harus nunggu orang lain buat sepakat atau engga.
Penilaian orang lain, bukan kendalimu.
—ibnufir
201 notes · View notes
andinipost · 2 years
Text
[5/8 09:44] Pembaca yang Budiman: Ada yang lebih penting dan lebih dahsyat dari kita menulis loh...
Nabi Muhammad tidak sekalipun menulis, tapi mungkin sudah ribuan kali ditulis. Yang lebih dahsyat dari bagaimana kita menulis, adalah bagaimana kita ditulis..
Setelah meninggal, kita berhenti menulis.. Namun bisa jadi orang-orang menulis tentang kita setelah kita meninggal.. mungkin itu juga masih sepele karena sekedar sejarah dan tulisan manusia, tapi bagaimana malaikat menulis tentang kita, itu buku yang paling bikin kita deg-degan nungguin rilisnya.
4 notes · View notes
andinipost · 2 years
Text
Ibrahim bin Adham
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.” (HR. ABU DAUD)
ini doa berlindung dari takut, malas, sedih, bingung, dll.
ini doa agar dimudahkan untuk ridho bil qadha
sedikit kisahnya: Suatu ketika Ibrahim bin Adham berdoa kepada Allah agar diberi ketenangan hati di dunia sebelum bertemu dengan Allah. Kemudian dia bermimpi bertemu Allah, dan Allah menegurnya. Lalu Ibrahim bin Adham merasa bersalah dan memohon ampun kepada Allah, dan dia juga minta doa kepada Allah agar bisa tenang menerima semua ketentuan-Nya. Maka Allah kemudian berkata;
قل: اَللَّهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ وَصَبِّرْنِيْ عَلَى بَلاَئِكَ وَاَوْزِعْنِيْ شُكْرَ نِعَمَائِكَ
Katakanlah (Wahai Ibrahim bin Adham); Allohumma rodhdhinii bi qodhoo-ika wa shobbirnii ‘alaa balaa-ika wa awzi’nii syukro ni’amaa-ika (Ya Allah, jadikan aku ridha dalam menerima qadha (ketentuan)-Mu, dan jadikan aku sabar dalam menerima bala dari-Mu, dan tunjukilah aku untuk mensyukuri semua nikmat-nikmat-Mu).
3 notes · View notes
andinipost · 2 years
Text
STAF KHUSUS PEMBAWA SIWAK NABI ﷺ
Siapa sih ajudan yang diberi gelar ini??? Hehe
Nah saking pentingnya siwak ini, sampe sampe Nabi punya ajudan siwak sendiri. Ia yang punya nama Abdullah bin Masud. Yang tugasnya membawakan siwak buat Nabi ﷺ atau menyediakan siwak buat Nabi ﷺ, kalo beliau lupa membawa.
"Seandainya tidak memberatkan umatku-atau tidak memberatkan manusia- aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali sholat." (HR Bukhari 887 Muslim 452)
Apasih pentingnya bersiwak??
Nah, ini sering banget yang nanya kayak gini. Hehe
Sebenernya siwak itu bukan cuman membersihkan mulut seperti pasta gigi dan pasangannya. Selain membersihkan mulut siwak juga menjadi sebab keridhoan Allah (jadi Allah kasih langsung ridho, hm otomatis lah klo bhasa kita)
Makannya siwak itu dianjurkan sama Nabi ﷺ, 😁
Sampai Nabi ﷺ sehari rata rata itu bersiwak 15 kalii...
Dan klo dikroscek nii manfaatnya lebih banyak.
Bahkan peneliti² barat juga udah tau tuh kelebihan siwak, cuman belom diumumin aja😅 padahal dulu mereka yg bilang klo siwak itu gak kekinian😋, sekarang mereka udah mengakui ituh kok hehe.
1 note · View note
andinipost · 2 years
Text
Kisah Malam Pertama Pengantin Surga
Ada seorang wanita shalihah di Jeddah yang hendak menikah. Dan dirias wajahnya oleh perias pada waktu setelah ashar. Ketika menjelang maghrib wanita ini baru sadar, kalau dia tidak ada wudhu. Kemudian dia mau gak mau harus menghapus riasannya, mengambil wudhu kemudian sholat.
Kemudian ibunya dateng, Ibunya bilang "sholatnya dijamak saja nak"
Dan anaknya menjawab, "saya tidak ada uzur syari Bu untuk menjamak atau menunda sholat saya semata mata karena make up saya"
Kemudian ibunya bilang "saya tidak ridho"
Maka di sini bertemulah hak nya Allah dan hak wajibnya manusia (jadi sama sama wajib:) maka yg diutamakan adalah hak wajibnya Allah
Berbeda ketika bertemu hak sunnahnya Allah dengan hak wajibnya manusia, maka yg diutamakan adalah hak wajibnya manusia.
Setelah itu, wanita itu menghapus make upnya, berwudhu dan melaksanakan sholat. Disujud pertamanya (~lamaaa bangett,) dan ternyata ia meninggal dunia. Subhanallah.
Maka jangan pernah memperdagangkan agama terutama dipernikahan adalah ibadah .
di sudut ruangan 19.00 | Sabtu, 28 Mei 22
4 notes · View notes
andinipost · 2 years
Text
Suka dan tidak suka
Tanpa disadari mayoritas kita melakukan segala sesuatu karena pertimbangan suka atau tidak suka. Ingin atau tidak ingin. Sama halnya seperti anak kecil yang hidupnya digunakan untuk bermain melakukan segala hal yang memang dia sukai saja.
Jiwa anak kecil adalah bentuk jiwa yang rapuh. Bila ia tidak suka ia menangis. Dan bila ia menemukan sesuatu yg ia sukai gembira setengah mati.
Belajarlah menjadi orang yang berjiwa dewasa yang sanggup melakukan sesuatu yang hakikatnya tidak kita sukai tapi itu baik. Dan meninggalkan sesuatu yang kita sukai~ yang sejatinya sesuatu itu tidak baik bagi kita.
Jangan menilai segala sesuatu baik itu keadaan, orang, penampilan dan sebagainya hanya dari parameter suka atau tidak suka. Butuh tingkat ketelitian lebih untuk menilai seseorang.
Sebagian besar orang pernah melakukan kesalahan dalam menilai sesuatu. Bahkan tak sedikit yang terus menerus memelihara kesalahan cara pandang. Kita membenci sesuatu atau seseorang tanpa parameter yang jelas. Dan mencintai sesuatu atau seseorang bahkan sangat cinta dengan alasan alasan bersifat lahiriah. Padahal sesuatu yang kita benci belum tentu buruk bagi kita. Begitu pula sebaliknya, sesuatu yng kita cintai belum tentu baik untuk kita.
....Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 216)
Mendung yang sendu, 15.09 (14.05.22)
Aku membuat keputusan itu bukan semata mata atas dasar suka atau tidak suka. 🙏 permisi, nyelip:)
1 note · View note
andinipost · 2 years
Text
Sedihnya sederhana saja, yaa..
Ibrahim Ibnu Adham melihat seseorang yang bersedih. Raut wajahnya terlihat kesedihan mengurung jiwanya. Seakan sangat berat musibahnya.
Ibrahim Ibnu Adham mendekatinya dan bertanya. "Wahai saudaraku aku ingin mengajukan 3 pertanyaan kpdmu. Tolong dijawab dengan sepenuh hatimu"
"Apakah di dunia ini ada suatu kejadian yg tdk dikehendaki Allah?"
Orang itu menjawab "Tidak"
"Apakah pernah rezekimu yg tlh Allah takdirkan dikurangi olehNya?
Orang itu menjawab "Tidak"
"Apakah umurmu yg tlh dicatat oleh Allah dikurangi sedikit oleh Nya?"
Orang itu menjawab "Tidak"
Lalu Ibrahim berkata, "Kalau begitu mengapa kamu kelihatan susah dan bersedih hati?"
Kisah yang menarik untuk diambil beberapa poin hikmah. ^^
Inilah yang menarik dari diri manusia. PERASAAN. Allah menciptakan hati dengan beribu ribu keajaiban, salah satunya adalah rasa.
Perasaan inilah yg membuat manusia lebih unggul dari makhluk lainnya.
Perasaan inilah yang membuat hidup semakin tampak keindahannya.
Coba tengok, tatkala dua anak Adam sedang jatuh cinta, betapa dunia dipenuhi dengan bunga. Seakan kesedihan sirna, kesusahan lenyap sementara. Yang ada hanya haru biru keindahan.
Tapi ketika kesedihan datang? Sebagaimana cerita di atas, muka suram, wajah tak menampakkan cahaya, seakan kebahagiaan tak pernah singgah sebelumnya.
Tiga pertanyaan yg diajukan tadi menjadi pelipur lara mereka yg sedang bersedih. Bahwa tak ada yg perlu disedihkan dalam dunia ini, karena semua sudah Allah jamin baik rezeki, jodoh dan kematian.
Bersedih tentu boleh. Hati manusia memang mengakomodasi hal itu. Namun kesedihan harus ditempatkan pada kadar dan ukuran yg tepat.
Jangan terlalu meluapkan kesedihan secara berlebihan. Bersedihlah dengan sederhana. Dan bergembiralah dengan cara yang sederhana pula.
(bahkan sampai hari ini, aku masih menyukai hal hal sederhana:) Perihal rasa pun demikian, cukup dengan segelas kopi pahit dengan memori sederhana. cecezzz :v
Di kamar yang sunyi, 16.19
#lautanhikmah#jembatanperadaban
2 notes · View notes
andinipost · 2 years
Text
Nge-halu itu butuh ilmu.
Modal angan angan dari hati🖤
(Postingan twitter ane beberapa hari lalu yg niatnya mau post di ig tapi blm sempet hue)
Dalam hadis sahih Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda,
"Permisalan ummat ini bagaikan empat orang, yaitu; (pertama), orang yang diberikan oleh Allah berupa harta dan ilmu, kemudian dia membelanjakan hartanya sesuai dengan ilmunya, dan (kedua), orang yang diberikan oleh Allah berupa ilmu dan tidak diberikan harta, lalu ia berkata; "Seandainya saya memiliki seperti yang dimiliki orang itu, niscaya saya akan berbuat seperti yang ia perbuat," maka dalam urusan pahala, mereka berdua sama. Dan (ketiga), orang yang diberi oleh Allah berupa harta dan tidak diberi ilmu, maka ia menyia-nyiakan hartanya dan tidak membelanjakannya bukan kepada jalan yang benar, dan (keempat), orang yang tidak diberi oleh Allah berupa harta dan juga ilmu, lalu ia berkata; "Seandainya aku memiliki seperti yang dimiliki orang itu, niscaya aku akan berbuat seperti yang ia perbuat." Rasulullah SAW bersabda: "Maka dalam urusan dosa, mereka berdua sama." (HR. Ahmad no. 18024, Ibnu Majah no. 4228)
Orang yang paling mulia dari keempat golongan di atas adalah orang pertama, yaitu orang yang dikaruniai harta dan ilmu, kemudian orang yang kedua, yaitu orang yang dikaruniai ilmu saja. Orang kedua menjadi mulia karena dengan ilmunya ia bisa meluruskan niat sehingga walaupun ia tidak bisa bersedekah seperti orang pertama, namun pahalanya sama dengan orang pertama.
Ini yg namanya ngehalu yg bener nih. Bisa banget dapet pahala seperti orang yg pertama. Cuman modal angan2 dari hati tuh, dah bisa dapet pahala kek orang pertama.
Lah iya ngehalunya dari hati :)
Kita bisa melihat bagaimana meruginya orang ketiga, yaitu orang yang hanya diberikan harta namun tidak diberikan ilmu. Ia tidak menggunakan harta tersebut untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan juga tidak menggunakannya untuk bersedekah atau membantu sesama yang sedang mendapatkan musibah. Begitu juga dengan orang keempat yang hanya bisa berangan-angan untuk menjadi seperti orang ketiga, sehingga karena niatnya itu, dosa mereka sama. (walau tidak diberikan padanya nikmat maksiat, tetep dosanya sama) #hati hati ni ngehalu yg kayak begini. Cuman ngehalu tapi dosanya beuhh gede😄hati hati.
Hati hatilah dalam nge-halu heuheu
Nge halu sesuatu yang baik kemudian Allah memberi ujian (seperti yg diinginkan) dan itu sesuai, maka Allah memberikan lebih bahkan yang blm sempet kita minta.
#jembatanperadaban
2 notes · View notes