Tumgik
vibrasiperjalanan · 10 months
Text
JANGAN MENYESAL
Post Reading Funiculi Funicula before the coffee gets cold by Toshikazu Kawaguchi
Seandainya ada sebuah kemampuan untuk memindahkan diri kita ke masa lalu atau masa depan apa yang akan kita lakukan? Namun kenyataan tidak akan berubah sekeras apapun kita coba ubah. Begitulah Toshikazu Kawaguchi bercerita dalam novelnya Funiculi Funicula.
Bagiku pribadi, sangat luar biasa jika memang bisa berpindah waktu. Tapi sepertinya aku tidak pernah menggunakan mesin waktu tersebut setidaknya sampai sekarang aku masih bersiteguh pada prinsipku. Aku tidak akan menyesali keputusan keputusan dalam hidup yang pernah aku buat sampai aku berada di titik ini, meskipun orang lain menilai buruk diriku.
Bukan tanpa alasan, tapi aku yakin bahwa setiap hal yang terjadi merupakan manifestasi dari kebutuhanku yang telah diskenariokan alam semesta (re:Allah SWT) kepadaku meskipun itu berkebalikan dari keinginanku. Aku yakin setiap hal yang terjadi kepadaku akan mengarahkanku kearah yang baik, yang tentu saja dibarengi dengan sikap prasangka baik pula.
Mungkin orang akan bertanya, bukankah kita harus menyesal jika telah berbuat kesalahan? Aku tidak berpikir demikian. Alih-alih menyesali apa yang telah terjadi Aku akan fokus pada solusi permasalahan dari kesalahan yang telah dibuat daripada menyesali dan meratapi apa yang telah terjadi. Karena kenyataan yang telah terjadi (harusnya) tidak akan berubah, sedangkan masa depan masih menjadi misteri dan menunggu diriku untuk menyelesaikan permasalahan yang telah terjadi. Kesalahan adalah pengalaman dan guru bagiku untuk menjadi lebih baik lagi. Jadi masih perlukah aku menyesal? Kurasa tidak.
Tumblr media
2 notes · View notes
vibrasiperjalanan · 2 years
Text
Anak Yatim
Mengingat beberapa tahun lalu saat waktu akhir masa SMA, waktu dimana aku mencemaskan diri kemana harus melanjutkan kuliah. Puji syukur aku terlahir dari keluarga yang cukup, dan orang tua mampu untuk membiayai kuliah.
Aku bukan anak yang pintar di sekolah, bahkan mungkin dibawah rata-rata siswa/i lainnya di sekolahku. Dari 90an anak dalam satu angkatan. Saya rangking ke 70an. Aku juga lupa tepatnya, karena aku rasa tidak perlu mengingatnya.
Sekolahku memiliki akreditasi A dan saat itu kebijakan dari pemerintah adalah sekolah yang memiliki akreditasi A hanya dapat kuota 75% berdasarkan ranking angkatan untuk mendaftar masuk ptn jalur undangan, yang mana tentu saja aku tidak termasuk di dalamnya. Artinya kesempatanku masuk ke perguruan tinggi negeri hanya bisa melalui jalur ujian tulis bersama dan ujian mandiri.
Singkat cerita, aku mendaftarkan diri untuk ujian tulis bersama dan mendapatkan lokasi ujian di salah satu univ swasta di daerahku bersama 4 temanku lainnya. Kalau tidak salah diantara kami berlima, hanya aku yang tidak mendaftar jalur undangan. Artinya aku yang nilainya paling rendah diantara 4 lainnya. Aku merasa sedikit pesimis, aku takut jika hanya aku tidak diterima diantara kami berlima. Kemudian kami ujian, dan kembali ke rumah dan kegiatan kami masing masing setelahnya.
Tibalah saat pengumuman hasil ujian. Dan hasilnya masih belum dapat. Saat itu juga aku langsung mencari informasi tentang ptn mana saja yang masih membuka pendaftaran ujian mandiri. Beberapa ptn sudah melakukan ujian mandiri berdekatan dengan ujian tulis bersama. Hanya tersisa beberapa ptn, diantaranya Universitas Diponegoro, yang menjadi incaranku, itupun ujian mandiri gelombang kedua. Gelombang kedua diadakan karena masih ada beberapa kursi kosong yang belum terisi dibeberapa jurusan tertentu, mungkin setiap jurusan hanya butuh 2-5 saja, terlebih jurusan favorit. Aku ingat, saat itu bulan Ramadhan, akhir bukan Ramadhan tepatnya. Aku dan teman teman sedang berada di salah satu masjid di Jakarta. Aku pasrah dan bingung belum juga mendapatkan posisiku menjadi mahasiswa di PTN.
Saat sore hari datang, masjid menjadi ramai, banyak anak anak berdatangan, ternyata sedang ada acara buka puasa bersama anak yatim/piatu. Aku ingat ucapan guruku tentang kedudukan anak yatim dari hadist Nabi SAW. Dari Sahl (yakni Ibnu Sa’id) bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Aku dan orang yang menjamin anak yatim seperti kedua jari ini di dalam surga. Yakni berdekatan, seraya mengisyaratkan jarinya, yaitu telunjuk dan jari tengahnya. Serta aku juga ingat tentang doa anak yatim yang mustajab dan didengarkan Allah SWT.
Tanpa pikir panjang setelah acara selesai, aku mendatangi beberapa anak yang sedang bermain, aku ajak duduk di teras masjid, ku tanyakan beberapa pertanyaan sebagai pembukaan, eh mungkin tepatnya basa basi. Sampai kemudian ku sampaikan maksud dan tujuanku. Aku minta untuk didoakan agar dapat masuk Universitas Diponegoro secara spesifik kusebut namanya. Kemudian kuberikan sebagian uangku. Karena saat itu barang berharga yang kupunya hanya itu.
Hari-hari berlalu setelah peristiwa tersebut, aku juga sudah mendaftarkan diri untuk ujian mandiri masuk Undip gelombang 2. Sampailah aku di Semarang dan melakukan ujian. Dan benar saja, saat pengumuman tiba, hasilnya aku masuk meskipun bukan untuk jurusan pertama yang ku pilih, tapi tidak apa, karena bukan jurusan pertamanya yang ingin ku sampaikan.
5 notes · View notes
vibrasiperjalanan · 2 years
Text
Kolam Renang
Gua seorang fresh graduate, umur 23 dan ya mungkin seperti orang2 seusianya, bingung menentukan jati diri. Singkat cerita gua senang sama bekerja di lembaga non government yang bergerak di bidang konservasi laut. Setelah gua magang di salah satu lsm gua dapet kontrak selama 3 bulan untuk kerja di lsm lainnya yang sama sama berlokasi di Bali.
Nah, setelah kontrak habis desember lalu gua memutuskan kepada diri gua sendiri untuk pulang dulu, itu yang ada di benak gua waktu itu. Akhirnya setelah selesai projectnya, gua pulang ke rumah, nikmatin waktu liburan gua. Sebulan berlalu, disitu gua mulai balik lagi cari lowongan untuk gabung di lsm.
Satu setengah bulan lewat gua ga dapet panggilan juga. Sampe akhirnya ada lowongan di pekerjaan lain sebenernya masih ada keterkaitan sama skill gua tapi diri gua masih seneng kerja di lsm. Tapi entah kenapa akhirnya tetep gua ambil. Untuk join ke pekerjaan itu gua mesti ikut pelatihan semacem keselamatan dan kesehatan. Pelatihan itu 12-18 maret kemarin.
Kerjaan gua mulai di akhir maret, jadi gua balik ke rumah lagi nikmatin liburan gua lagi. Terus minggu lalu gua diajak berenang sama spupu gua. Kita janjian jam 7 pagi di rumah dia, karena kolamnya ga jauh dari rumahnya. Rumah gua ke rumah dia jarak 45 menit perjalanan. Gua mestinya berangkat jam 6 pagi. Tapi pagi itu gua abis subuh ngantuk bgt gua tidur lagi sampe hampir setengah 7, gua bangun langsung sat set siap2 ga pake lama, nah pas persis mau berangkat, nyokap gua minta tolong untuk beli kue, well disitu gua aga sebel sejujurnya karena gua bakal makin telat, tapi yaudah tetep gua lakuin. Setelah beres, gua langsung cabut ke rumah spupu dan sampai di sana jam set 8, dan ternyata spupu gua masih mandi. Gua ga ngerti kenapa mau renang harus mandi dulu. Total ngaret mungkin 45 menit atau lebih. Akhirnya sampelah di kolam renang dan renanglah kita mulai dari pemanasan di pinggir kolam sampe renang dari ujung ke ujung beberapa kali sampe puas.
Abis itu kita minggir, duduk duduk istirahat makan cemilan dan ngobrol. Tapi tiba tiba, ada kerumunan orang di pinggiran kolam. Dan gua sadar ada satu orang di yang dalam posisi tiduran kaya ga sadar, sama satu orang lainnya coba nolongin. Gua sontak lari kesana. Gua perhatiin apa yang masnya lakuin. Dia udah cek nadi (gua rasa keliatannya ada), terus cek napas tapi kayanya ga bagus. Dia ngelakuin cpr (itu yang mompa dadanya), dan ngasih napas buatan. Seketika gua sadar apa yang masnya lakuin kurang tepat posisinya. Gua mendekat bilang ke masnya, “mas maaf posisi kepalanya aga begini”. Posisi kepalanya korban dalam keadaan telentang biasa begitu, padahal kalau ngasih napas buatan harusnya agak di dongkak ke atas untuk membuka jalur napas.
Masnya langsung bilang “kalo masnya bisa sini bantuin!!” Dia setengah panik. Gua juga!. Gua langsung ngeberaniin diri dan ambil tindakan yang tadi gua bilang. Sejujurnya gua juga aga panik dan kikuk tapi sebisa mungkin gua inget inget ini bener atau engga, sambil gua cpr 30 x 2 napas buatan. Walopun yang buat napas buatannya si mas itu, gua yang ngasih arahan. Soalnya gua mau muntah ga kuat liat korbannya, sambil terus cpr. Sampe ke 3 kali keluar cairan kuning kental dari mulutnya. Korban, bisa napas lagi😭😭😭😭. Terus digotong ke tempt rindang, sambil cari bantuan untuk di bawa ke rs terdekat buat pertolongan medis. Akhirnya ada satu orang bapak menawarkan mobilnya. Dan korban dibawa ke rs terdekat. Berita terakhir sebelum gua pulang ke rumah. Korban sudah di igd dan udah dapat penangan medis, dan selang oksigen di hidungnya.
Setelah itu gua sadar. Minggu lalu sebelum kejadian itu gua pelatihan keselaman dan kesehatan kerja, lebih spesifiknya untuk keselaman kerja di bawah air. Dan salah satu yang dipelajari adalah pertolongan pertama untuk kejadian yang seperti di kolam renang itu… Dan retetan kejadian gua ngaret. Oh, gua rasa ini bukan sebuah rentetan kebetulan belaka. Buat gua, Allah persiapin ini semua untuk kebaikan gua sendiri kalau bukan karena gua ngantuk pagi itu, kalau bukan karena gua disuruh beli kue mungkin gua akan datang lebih cepet dan pulang lebih cepet dari kolam renang itu dan kalau gua ga ikut pelatihan itu apa gua berani dan tau prosedur pertolongan pertama. Who knows?
2 notes · View notes
vibrasiperjalanan · 2 years
Text
Hal yang kaya gini kadang membuka jalan yang ga terduga. Hari ini juga gua begitu, ngobrol sama orang waktu lagi medical check up, dan ternyata orang itu berasal dari daerah yang sama, mau MCU dengan alasan sama (kerjaan), dan dintempat kerja yang sama. Sebuah kebetulan(?) entahlah. Tapi itu patut disyukuri.
Gak tahu kenapa kalo ke orang-orang yang baru dikenal beberapa hari, jam, menit dst, bisa cas cis cus was wes wos ngobrolnya, diimbangi lawan bicara yang sama tentunya.
Bahkan bisa jadi, lebih lepas daripada ke orang-orang yang sudah kenal lama dan atau agak lama.
Ku kira orang lain juga masih ada yang begitu. Dengan alasan tertentu, percakapan jadi lebih antusias dan lebih nyaman juga aman kepada mereka yang belum lama kenal.
Mungkin karena kanvas di penglihatan satu sama lain masih sama-sama putih, belom kecoreng warna-warni yang macem-macem.. cerah, gelap dll.
Belum banyak motif, praduga yang salah, praduga yang jadi kenyataan, dan lain-lain..
Gak tahu kalo nanti, besok, atau lusa.
Mungkin akan beda cerita.
Yang kudu disyukuri, kesempatan mengenal dan dikenal banyak manusia. Kesempatan jadi teman dan ditemani selama perjalanan. Kesempatan berbicara dan mendengarkan beragam cerita.
Dan daku termasuk yang antusias punya kawan baru. Dulu gak gini, tapi betapa semakin bertambah umur, keinginan mengenal orang lain semakin bertambah juga. Dulu gak berani ngajak ngobrol duluan, sekarang sok kenal sok deket malah wkwk
Dulu kalau di tempat asing ikutan jadi asing, pendiem. Sekarang gk tahan buat nahan diri untuk gak ngajak orang di sebelah ngobrol.
Kalau bersambut baik, ya Alhamdulillah
Kalau ternyata kurang baik, ya gapapa.
26 notes · View notes
vibrasiperjalanan · 2 years
Text
Reminder!
Tentang Doa.
Tumblr media
Allah selalu tahu, kapan waktu terbaik untuk mengabulkan setiap permintaan yang dibalut dengan doa dan ikhtiarmu.
Sungguh, Allah selalu tahu.
Allah senang sekali saat kamu tak henti-hentinya mengulang doa yang sama—doa dan niat baik yang kamu harap segera jadi kenyataan.
Namun tatkala diberi penundaan dan tanda tanya yang panjang, semoga itu tidak menjadikanmu berputus asa dan lelah dalam meminta.
Janganlah tergesa dalam berdoa, lalu marah tatkala ditunda. Jangan begitu duhai diri.
Coba lihat lagi rekam jejak hidupmu, bukankah segala doa-doamu dimasa lalu telah terkabul di masa kini? Beberapa doa terkabul dalam bentuk sama dan sebagian lainnya diganti dengan yang lebih menakjubkan, bukan?
Seringkali saat di titik, kesabaranmu seakan sudah habis. Maka doa itu seketika menjadi kenyataan atau digantikan dengan yang sesuai kebutuhan, bukan?
Hatimu pun seketika girang dengan kenyataan. Hingga rasa senang itu, kadangkala membuatmu lupa meletakkan syukur di urutan terdepan kebahagiaan.
Sebab kau merasa doamu terkabul, karena usahamu, sabarmu dan keras kepalamu dalam meminta. Padahal itu hanya peran pendukung. Sebab utamanya karena Allah Maha pemurah, Maha baik dan Maha Mengetahui kapan waktu terbaik untuk menjadikan doa-doamu terwujud atau menggantikannya dengan ganti yang jauh lebih indah dan menenangkan.
Jika kau mengulang-ngulang doa yang sama untuk waktu lama, sesungguhnya hatimu sedang diajarkan untuk menyelami makna sabar yang seharusnya tak bertepi.
Jika kau mengulang-ngulang doa yang sama dengan konsisten, maka hatimu sedang diajarkan untuk memaknai arti kejujuran dan kesungguhan.
Jika kau mengulang-ngulang doa yang sama tanpa lelah, sedangkan kemungkinan terwujudnya semakin mustahil. Maka hatimu sedang diajarkan makna ikhlas dan berserah diri.
Sungguh, dalam setiap penundaan tersimpan lautan pelajaran tentang kebaikan. Jadi berdoa itu tidak boleh capek. Berdoa itu tidak boleh menyerah. Berdoa itu harus semangat dan diiringi usaha sepenuh jiwa raga. Ogwey?
Terbit, 3 Maret 2022 07.00
456 notes · View notes
vibrasiperjalanan · 2 years
Text
Tumblr media
Baby Eyes
Ada satu konsep berpikir yang saya benar benar suka dan itu sangat universal, menurut saya bisa diterima semua orang. Iya benar, sama dengan judulnya baby eyes.
Baby eyes, sesuai namanya ini adalah cara pandang seorang bayi. Pernahkah kita memperhatikan bagaimana cara bayi melihat? Bayi melihat segala sesuatu, memandangi sesuatu pasti tanpa sebuah emosi, datar. Hal itu karena bayi belum memiliki informasi apapun di pikirannya mengenai apa yang dia lihat sehingga tidak akan muncul lebel apapun yang akan berbuah pada munculnya reaksi berupa emosi dan atau penilaian (sedih, senang, marah dsb)
Sedangkan kan kita sebagai seorang dewasa pasti kita jika melihat sesuatu, katakanlah sebuah lampu pasti akan muncul dalam diri, dalam pikiran dan benak sebuah atau beberapa lebel, informasi atau peniliaian terhadap lampu tersebut. Seperti “terang” ; “indah” ; “memberi manfaat”. Itulah yang disebut lebel.
Cara pandang tersebut juga berlaku ketika kita memandang seseorang. Ketika kita melihat seseorang pasti akan muncul dibenak kita lebel mengenai apa yang kita pandang. Nah, disinilah baby eyes diterapkan, melihat segala sesuatu dengan mengesampingkan terlebih dahulu lebel yang muncul di benak kita agar tidak mudah menilai segala seuatu hanya dari luarnya saja. Alangkah lebih baik jika kita melihat segala sesuatu itu lebih dalam, terutama terhadap makhluk hidup, karena mereka memiliki jiwa dan hati dimana itulah yang seharusnya kita lihat. Karena hakikatnya kita bukanlah seorang penilai, itu adalah hak Tuhan yang maha kuasa
2 notes · View notes
vibrasiperjalanan · 2 years
Text
H-1 MBBC
Saya semakin ingin menyelesaikan segala urusan dengan ibu saya, saya ingin hidup yang lebih independent, berdiri sendiri, tidak punya hutang harta ataupun budi, walaupun sudah sangat jelas saya tidak akan pernah bisa membalas budinya. Semoga hati saya semakin kuat, semakin sabar, lapang dada dan istiqomah untuk mencapai cita cita saya. Akankah dukungan moral datang jika saya telah benar berhasil menghasilkan sesuatu? Saya rasa itu sangat mirip di film film drama. Setidaknya jika tidak ada orang yang menyemangati diri saya, saya masih memiliki diri sendiri untuk menyemangati diri sendiri. I am great!
6 notes · View notes
vibrasiperjalanan · 2 years
Text
C.H.R.I.S.Y.E.
C.H.R.I.S.Y.E itu judul lagunya, dibawain sama Diskoria, Leleilmanino dan Eva Celia. Kalo gua liat di YouTube sih ini lagu keluaran Januari 2021, padahal gua pikir ini lagu lama gitu yang naik lagi. Gua suka lagu ini karena nadanya, awalnya gua ga terlalu merhatiin setiap liriknya yang gua tau cuma bagian reff(?), sampe akhirnya gua cari liriknya supaya bisa ikutan nyanyi, kacau asik banget. Gua kalo udah seneng ama lagu, asli gua puter ulang-ulang terus hahahaha. Sampe bener-bener-bener bosen dan muak untuk denger lagi, tapi sayangnya belom bosen sih. Pengen dah gua like berkali kali sebanyak banyak sampe gua cape, tapi sayangnya fitur like cuma bisa dipake sekali. Gua tuh selalu rekomendasiin yang gua suka ke orang-orang terdekat gua, kaya gua  pengen orang itu ngerasain betapa nikmat dan asiknya ini lagu. Tapi ya kan orang- orang beda selera kalo soal musik, jadi kalo ga langsung didengerin ama dia, yaudah.
Kalo diperhatiin dari liriknya sih kaya tentang cinta bertepuk sebelah tangan, gua geli sebenernya tapi enak tapi geli, gimana dong? Wkwk. Tapi gua akuin liriknya kaya cocok banget untuk kuping dan perasaan gua, walaupun ga bisa gua pahamin bener-bener. Ada lirik yang awalnya bikin gua suka lagu ini, yaitu pas ‘..rintihan nada asmara, ingin ku kembali ke masa remaja serasa galih dan ratna..’ mungkin gua kangen jadi ABG waktu SMA kali ya? Karena gua cape banget hidup yang menurut gua, gua belum nemuin jati diri gua yang entah ilang atau emang belum ketemu, Idk. Pengen SMA aja dah gua, jadi anak baik baik, ambis main basket, kaga mikirin apa kata orang, pengen ngejar sesuatu ga pernah diinterupsi orang tua, feel free pokoknya.
11 notes · View notes