Tumgik
tulisdulu · 5 years
Photo
Tumblr media
Kita sedang berlomba dengan diri kita sendiri. Berlomba melawan rasa malasnya, rasa takutnya & rasa terlalu sering mengerdilkan potensi dirinya. #deraskan https://www.instagram.com/p/BzwieAjJCX_/?igshid=u1gspigubved
13 notes · View notes
tulisdulu · 5 years
Text
Alhamdulillah.. Saat mendapat kabar bahwa tumblr resmi dibuka kembali seolah membawa angin segar dalam kehidupan tulis menulis. Entah mengapa, bagiku menulis di tumblr selalu menjadi tempat paling nyaman untuk menepi sejenak dari keramaian dunia maya. Terima kasih banyak kominfo dan tumblr, yang sudah berkenan untuk kembali menyediakan ruang bagi kami untuk berkarya melalui tulisan-tulisan sederhana ditempat ini. 💕 Assalamu'alaikum.. Ku rindu membaca tulisan teman-teman dan menulis di dashboard biru tua ini :')
20 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Kok ngeri yaaa mbak :|
Toksik
Hal paling mengerikan saat berada di lingkungan yang toksik adalah, bukan hanya (sekedar) kamu keracunan, melainkan juga kamu berpotensi menjadi pembawa racun dan melanjutkan siklus toksik berikutnya.
Horor.
29 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Dear Zaujy..
Angka usiamu bertambah satu, namun hakikatnya jatah usia didunia berkurang satu.
Semoga Allah selalu membimbing abati dalam jalan ketaatan. Semoga abati dimampukan untuk membimbing kami (bunda & kakak bayi) dalam menapaki tangga-tangga menuju surga, dimampukan menjadi pemimpin keluarga yang amanah serta dapat menjadi teladan yang baik bagi keluarga kecil kita. Tabarakallah..
Love you cause Allah 💕
PS : Kita telah bersepakat untuk tidak merayakan apapun kan? :) Hanya saja, izinkan hari ini aku menuliskan ini untukmu. Meski kau tahu, tanpa diminta pun setiap waktu doa-doa terbaik dariku selalu banyak untukmu.
@tulisdulu
31 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Semenjak tumblr diblokir, ide menulis serasa ikut ke blokir.
Jangan begitu yaaa jangan!
Tetaplah menulis. Kalau bukan kamu, siapa lagi yang bakal menyelesaikan skripsimu?
@tulisdulu
185 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Hanya dengan memandangi kamu saat terlelap saja sudah membuat bahagia.
Bunda kepada anaknya; Istri kepada suaminya; Anak kepada orangtuanya;
@tulisdulu
24 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Kita tak dinilai dari setiap kejadian yang menimpa kita. Namun kita dinilai, dari respon yang dilakukan dalam setiap menemui kejadian-kejadian tersebut.
Semoga setiap kisah hidup yang seperti apapun, dapat kita respon dengan cara yang paling baik. Sampai Allah ridho atasnya :')
Salah satu hikmah dalam kajian Perempuan Berkarir Ibu, bersama Teh Pepew.
@tulisdulu
31 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Aku kagum kepada mereka yang hidupnya sering melewati jalanan terjal, membuat hati sesak bahkan hujan air mata. Namun mereka tetap membagi kisahnya dalam bentuk tulisan penuh hikmah, yang melahirkan penguatan-penguatan bagi siapa saja yang membacanya.
Aku kagum kepada mereka, yang berusaha untuk belajar dari berbagai kepahitan hidup. Namun tetap berusaha untuk menguapkannya menjadi energi positif. Berharap agar tak ada sesuatu yang dapat dibaginya, kecuali kebaikan.
@tulisdulu
63 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Kebaikan itu perlu perjuangan. Berjuang dalam kebaikan itu perlu kesabaran.
(Kak muti.. Sukaa!! Jazakillah khair pengingatnyaaa :'))
semua perempuan dan semua laki-laki
di media sosial, kamu melihat banyak perempuan yang baik, sabar, penurut, selalu taat kepada suaminya, lemah lembut, tidak pernah marah. di media sosial, kamu melihat banyak laki-laki yang perhatian, penuh syukur, penyayang, selalu cenderung kepada istrinya, bijaksana, tidak pernah kasar.
itu di dunia maya, bukan di dunia sebenarnya. sebab di dunia nyata, semua perempuan itu manja, rewel, ingin diperhatikan, drama queen. mereka yang kamu lihat sebagai sosok istri ideal sekalipun. sebab di dunia nyata, semua laki-laki itu gengsian, seringkali egois, dan selalu digoda kesetiaannya. mereka yang kamu lihat sebagai sosok suami ideal sekalipun. ini generalisasi, tapi demikianlah dasarnya perempuan dan laki-laki.
mengapa bisa ada perempuan dan laki-laki baik? karena dari semua perempuan dan laki-laki yang seperti itu, ada yang berjuang melawan dirinya sendiri. ada perempuan yang selalu berusaha menahan marahnya. ada laki-laki yang selalu berupaya menahan kasarnya. ada perempuan yang secara sadar mencoba melayani sebaik-baiknya. ada laki-laki yang mati-matian menundukkan pandangannya.
kebaikan itu perlu perjuangan. kita tidak cukup tahu, kita tidak cukup paham, kita juga harus bisa berbuat demikian sampai-sampai kita menjadi begitu. pasalnya, ujian kebaikan memang selalu ada di sepanjang jalan.
berjuang dalam kebaikan itu perlu kesabaran. kita tidak tiba-tiba sampai di sana, tidak tiba-tiba menjadi seseorang yang baik, sangat baik. perlu waktu, perlu latihan, perlu energi untuk membiasakannya.
sabar, ya. selalu sabarlah terhadap orang lain, terhadap pasangan, keluarga, teman, tetangga. selalu sabarlah terhadap sendiri. selalu sabarlah dalam berjuang. selalu sabarlah dalam kebaikan.
1K notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Nasihat pagi ini, agar hidup selalu bahagia;
- Perbanyak berdzikir.
- Selalu berfikir positif.
- Berhenti untuk mencari kesalahan orang lain.
- Jangan mencari tahu sesuatu yang tidak perlu diketahui.
@tulisdulu
42 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Sedang siap-siap migrasi tulisan dari tumblr ke wordpress. Untuk jaga-jaga, jika tumblr ini kelak benar-benar tak bisa diakses baik melalui pintu mana pun.
Bagi teman-teman yang barangkali masih ingin membaca tulisan random saya, boleh berkunjung ke sini yaa :) (http://tulisdulu.wordpress.com)
@tulisdulu
12 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Nah ini banget mbak! Dulu dikantor pernah dapat tugas onsite disalah satu tempat sampai beberapa bulan. Model pergaulan pegawainya kurang lebih cem gitu yang seperti diceritain mbak Lely. Asli bikin gak betah! Tapi alhamdulillah, saya tipe orang yang pendiam jadi mereka pun rada segan ke saya.
Sampai akhirnya saya dapat tawaran untuk bisa kerja ditempat itu dengan salary yang lebih gede dari kantor. Tapi tanpa berfikir panjang, saya gak ambil. Karena yaa itu tadi, pergaulannya jauh dari aturan islam.
Bengong
Gue sama Mbak Dea cuma bisa bengong pas liat ada ibu-ibu yang main cubit-cubit bapak-bapak yang notabene bukan suaminya. Bercanda sampai ke taraf touching begitu. Shocknya gue sama Mbak Dea nambah ketika gue lihat ibu-ibu yang lain nyender ke bahu temen cowoknya pas dia capek. Apakah itu suaminya? Bukan.
Gue sama Mbak Dea juga baru sadar kalo selama ini ibu-ibu dari kampus lain suka gak perhatiin dimana dia harus duduk. Jejeran sama bapak-bapak ya gak masalah buat mereka. Duduk jejeran di bus juga gitu. Nyanyi-nyanyi gak jelas yang kenceng banget juga dilakuin gitu sama mereka. Manggil temen-temennya dengan panggilan ‘cyin’. Mereka kayak gitu macem semuanya itu mahram. Dan mungkin saking biasanya ya, ya gitu deh.
“Lel, kalo di kampus ada yang duduk berdua lakik sama perempuan barengan pasti udah dijadiin bahan omongan sekampung ya?”
“Iya, Mbak.”
“Apalagi kalo sampek cubit-cubitan dan nyender kayak gitu. BIsa dimarahin sama yang lain.”
Sambil masih bengong-bengong dengan fenomena yang baru aja kami sadari, Kami bersyukur atas penjagaan Allah ke kami. Kami dikasih temen-temen yang caranya temenan gak ngawur. Sengawur-ngawurnya temen-temen kami paling juga celometan aja, gak sampek lah ya yang kayak gitu. Boro-boro cubit-cubitan atau nyender ke yang lain. Duduk jejeran aja mereka sungkan kok.
Contoh kaya gitu yang bikin gue sekali lagi macem diingetin bahwa menikah bukan sebuah solusi dari masalah pergaulan yang ada. Menikah gak akan serta merta menghentikan laki-laki gak jelas buat datang ke hidup lo, rese ke lo, kalo kitanya sendiri yang gak jaga diri dan lingkungan.
Menikah, cuma satu cara buat ngefilter mas-mas gak jelas yang suka tiba-tiba nongol dan sok manis ke kita. Tapi misal sikap kita tetep teblok sana teblok sini, ya semuanya ya bakal tetep sama. We need apply Islam in our real life, not just getting marry.
Karna even udah nikah, jika pergaulan antara laki-laki dan perempuan gak dijaga, ya kasus macam Bu Dendy itu bisa aja terjadi. Kalo hari ini kita lihat yang semacam itu banyak, masalahnya sebenernya bukan cuma karna lo gabisa jaga hati buat pasangan lo aja. Tapi masalahnya karna lo udah terlalu jauh dari Islam. Syariat yang ada cuma lo pake untuk pembeda aja, tapi gak sepenuhnya lo pake. Bahkan yang paling parah, ada yang ngerasa itu gak lagi relevan buat jaman hari ini.
“Ya ampun, lo idup di jaman apa sih? Kan yang kayak gini ini biasa aja.”
Mereka lupa bahwa manusia itu lahir dengan naluri-naluri yang salah satunya adalah naluri jinsiyah. Naluri ini muncul kalo terus-terus ditrigger. Asah aja terus dengan teblok sana, teblok sini. Kalo misal setelah itu yang gak dipinginin terjadi macem perselingkuhan dan perceraian, ya itu karna lo sendiri yang gamau pake aturan Islam dalam pergaulan lo.
Kan sebenernya udah jelas. Jangan campur baur. Apalagi sampek berduaan. Auratnya dijaga. Pandangan dijaga. Interaksi juga dijaga, seperlunya saja. Tapi kalo lo ngerasa yang kayak gini kuno. Trus gue mau gimana lagi nyampaikannya?
Toh ya, itu bukan pikiran gue. Gue cuma nyampaikan Islam. Itu jelas bukan datang sepenuhnya dari gue. Tapi yang bikin lo, yang ngatur semua yang ada di bumi dan langit. Kalo lo gamau diatur, yaudah. Fine. Serah lo.
98 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Ya Robb, hati ini bergemuruh. Fikiran ini gaduh.
Izinkan seluruh perasaan ini meluruh.
@tulisdulu
29 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Aku adalah hujan badai. Dan kamu adalah senja yang berwarna keemasan.
Setelah riuhnya hujan badai, senja tak pernah bosan hingga menunggu hujan mereda. Senja selalu hadir untuk meneduhkan.
@tulisdulu
20 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Telah bersiap atau pun tidak, jika takdir berkata iya, maka ia akan datang jua.
Maka bersiaplah untuk menyambut kedatangannya, yang bisa tiba kapan saja.
@tulisdulu
21 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Platform seperti tumblr, IG, twitter etc layaknya pisau bermata dua. Tergantung siempunya akan menggunakannya untuk apa. Apakah menjadi sarana berkarya dan menebar kebaikan, ataukah sarana menebar keburukan.
Yang diberantas semestinya bukan "PISAUnya", namun penggunanya yang menggunakannya diluar norma-norma yang ada.
@tulisdulu
15 notes · View notes
tulisdulu · 6 years
Text
Ahad bersama Abati.
Kakak bayi.
11 notes · View notes