Tumgik
tazkiayasmin · 7 years
Text
Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillahirrahmaanirrahiim Manusia hanya berusaha, Allah yg menentukan. Cara mendidik anak sejak dalam kandungan adalah 1. Selama mengandung bacalah Al-Qur'an lebih rutin setiap hari. 2. Pecahkanlah soal matematika sambil berbicara. 3. Konsumsi makanan sehat, tidak harus mahal. Yg penting bergizi, Minum jus sayur setiap pagi 4. Ucapkan perkataan yg baik, lembut dan sopan. Perkataan yg baik, berpengaruh terhadap janin. Semoga bermanfaat Tazkia Yasmin
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Text
Membentuk Generasi Di Rumah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirrahmaanirrahiim Ada banyak cara yg bisa diterapkan untuk mendidik anak di rumah. Seorang ibu usahakan menabung sejak anak belum lahir sampai usia 4 tahun. Jadi pas usia 4 tahun insyaAllah sudah ada benda ini : 1. Microscope 2. Buku Buat keseruan di rumah dengan menggunakan 2 benda tersebut sambil belajar. Atau mulai dari hal kecil seperti membeli poster anatomi manusia, poster sistem pencernaan manusia, poster belajar membaca, dll. Prinsipnya, perempuan haruslah berhemat, belilah barang yg perlu. Menabung sejak awal untuk membeli beberapa alat yg dapat digunakan untuk belajar di rumah. Sehingga kalian bisa mengajari anak tentang ilmu pengetahuan alam, belajar memasak dan usia 10 tahun perlahan-lahan belajar menjahit. Bermain sambil belajar Tazkia Yasmin
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Quote
Hidup ini bukan tentang kaya atau sederhana. Tapi tentang berkahnya. Dan hidup ini bukan tentang cerdas atau tidak cerdas. Tapi tentang bermanfaat dan baik.
Tazkia Yasmin
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Quote
Di dalam Al-Qur'an dijelaskan ada beberapa jenis hewan yg diharamkan dalam Islam. Mereka juga makhluk ciptaan Allah, kami juga menyayangi mereka. Hanya saja muslim tidak mengkonsumsi hewan itu..
Tazkia Yasmin
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Text
Kisah Syaban RA Sahabat Nabi
Terkisah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang bernama Sya'ban RA, yang memiliki kebiasaan unik setiap masuk masjid. Ia selalu datang ke masjid sebelum sholat berjamaah dan selalu melakukan itikaf di pojok depan masjid. Mengapa dia selalu mengambil posisi di pojok? Itu karena dia tidak mau mengganggu atau menghalangi orang lain yang akan melakukan ibadah di masjid. Kebiasaan seperti ini sudah sangat dipahami oleh semua orang bahkan oleh Rasulullah sendiri. Pada saat sholat berjamaah pun Sya'ban RA selalu pada posisi tersebut. Pada suatu pagi saat sholat subuh berjamaah akan dimulai, Rasulullah SAW merasa heran karena tidak mendapati Sya’ban RA pada posisi seperti biasanya. Rasul pun bertanya kepada jemaah yang hadir apakah ada yang melihat Sya’ban RA. Namun tidak ada seorangpun jemaah yang melihat Sya’ban RA. Sholat subuhpun sengaja ditunda sejenak untuk menunggu kehadiran Sya’ban RA. Namun yang ditunggu belum juga datang. Khawatir sholat subuh kesiangan, Rasulullah memutuskan untuk segera melaksanakan sholat subuh berjamaah. Selesai sholat subuh, Rasulullah bertanya apa ada yang mengetahui kabar dari Sya’ban RA. Namun tak ada seorangpun yang menjawab. Rasulullah pun bertanya lagi apa ada yang mengetahui di mana rumah Sya’ban RA. Kali ini seorang sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia mengetahui persis di mana rumah Sya’ban RA. Rasululullah yang khawatir terjadi sesuatu dengan Sya’ban RA meminta diantarkan ke rumah Sya’ban RA. Perjalanan dengan jalan kaki cukup lama ditempuh oleh Rasulullah dan rombongan sebelum sampai ke rumah yang dimaksud. Rombongan Rasul sampai ke sana saat waktu afdol untuk sholat dhuha (kira-kira 3 jam perjalanan). Sampai di depan rumah tersebut beliau mengucapkan salam. Dan keluarlah seorang wanita sambil membalas salam tersebut. "Benarkah ini rumah Sya’ban?” “Ya benar, saya istrinya” jawab wanita tersebut. “ "Bolehkah kami menemui Sya’ban RA, yang tadi tidak hadir saat sholat subuh di masjid?” . Dengan berlinangan air mata istri Sya’ban RA menjawab: “ Beliau telah meninggal tadi pagi” Innalilahi wainna ilaihirojiun…Subhanallah , satu – satunya penyebab dia tidak solat subuh berjamaah adalah karena ajal sudah menjemputnya…. Beberapa saat kemudian istri Sya’ban bertanya “ Ya Rasulullah ada sesuatu yang jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia berteriak tiga kali dengan masing – masing teriakan disertai satu kalimat. Kami semua tidak paham apa maksudnya”. “Apa saja kalimat yang diucapkannya?” tanya Rasulullah. Di masing – masing teriakannya dia berucap kalimat : “ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……” “ Aduuuh kenapa tidak yang baru……. “ “ Aduuuh kenapa tidak semua……” Rasul Shallallahu `alaihi Wa Sallam pun melantukan ayat yang terdapat dalam surat Qaaf (50) ayat 22 yang artinya: “ Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan dari padamu hijab (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada hari itu amat tajam “ Saat Sya’ban RA dalam keadaan sakratul maut, perjalanan hidupnya ditayangkan ulang oleh Allah SWT. Bukan cuma itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah. Apa yang dilihat oleh Sya’ban RA ( dan orang yang sakratul maut) tidak bisa disaksikan oleh yang lain. Dalam pandangannya yang tajam itu Sya’ban RA melihat suatu adegan di mana kesehariannya dia pergi pulang ke Masjid untuk sholat berjamaah lima waktu. Perjalanan sekitar 3 jam jalan kaki sudah tentu bukanlah jarak yang dekat. Dalam tayangan itu pula Sya’ban RA diperlihatkan pahala yang diperolehnya dari langkah – langkah nya ke Masjid. Dia melihat seperti apa bentuk sorga ganjarannya. Saat melihat itu dia berucap: “ Aduuuh kenapa tidak lebih jauh……” Timbul penyesalan dalam diri Sya’ban RA, mengapa rumahnya tidak lebih jauh lagi supaya pahala yang didapatkan lebih banyak dan sorga yang didapatkan lebih indah. Dalam penggalan kalimat berikutnya Sya’ban RA melihat saat ia akan berangkat sholat berjamaah di musim dingin. Saat ia membuka pintu berhembuslah angin dingin yang menusuk tulang. Dia masuk kembali ke rumahnya dan mengambil satu baju lagi untuk dipakainya. Jadi dia memakai dua buah baju. Sya’ban RA sengaja memakai pakaian yang bagus (baru) di dalam dan yang jelek (butut) di luar. Pikirnya jika kena debu, sudah tentu yang kena hanyalah baju yang luar, sampai di masjid dia bisa membuka baju luar dan solat dengan baju yang lebih bagus. Dalam perjalanan ke tengah masjid dia menemukan seseorang yang terbaring kedinginan dalam kondisi yang mengenaskan. Sya’ban RA pun iba , lalu segera membuka baju yang paling luar dan dipakaikan kepada orang tersebut dan memapahnya untuk bersama – sama ke masjid melakukan sholat berjamaah. Orang itupun terselamatkan dari mati kedinginan dan bahkan sempat melakukan sholat berjamaah. Sya’ban RA pun kemudian melihat indahnya sorga yang sebagai balasan memakaikan baju bututnya kepada orang tersebut. Kemudian dia berteriak lagi : “ Aduuuh kenapa tidak yang baru……. “ Timbul lagi penyesalan di benak Sya’ban RA. Jika dengan baju butut saja bisa mengantarkannya mendapat pahala yang begitu besar, sudah tentu ia akan mendapat yang lebih besar lagi seandainya ia memakaikan baju yang baru. Berikutnya Sya’ban RA melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dengan roti yang dimakan dengan cara mencelupkan dulu ke segelas susu. Bagi yang pernah ke tanah suci sudah tentu mengetahui sebesar apa ukuran roti arab (sekitar 3 kali ukuran rata-rata roti Indonesia). Ketika baru saja hendak memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yang meminta diberikan sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak diisi makanan. Melihat hal tersebut , Sya’ban RA merasa iba . Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar, demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua. Kemudian mereka makan bersama – sama roti itu yang sebelumnya dicelupkan susu , dengan porsi yang sama… Allah Subhanahu wa Ta'ala kemudian memperlihatkan …. ganjaran dari perbuatan Sya’ban RA dengan sorga yang indah. Demi melihat itu diapun berteriak lagi: “ Aduuuh kenapa tidak semua……” Sya’ban RA kembali menyesal . Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat sorga yang lebih indah. Syaban hanya menyesal tidak optimal. Tapi dia tetap mendapatkan kebaikan dari Allah. Tidak ada kerugian dalam Islam Niat karena Allah. Berterima kasih lah pada orang yg kita tolong di dunia. Mungkin kita menolong mereka di dunia, tapi sebenarnya merekalah yg menolong kita di Akhirat. Sumber : www.anaksaleh.com
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Text
Makanan Haram Dalam Kondisi Sangat-Sangat Darurat
Bismillahirahmaanirrahiim Darurat disini maksudnya sebuah keadaan yang mana apabila ia tidak melakukan hal yang diharamkan tersebut, ia bisa mati atau yang semisalnya. Contohnya saat sedang melakukan perjalanan jauh ada pohon pepaya. Karena sangat lapar yg tidak tertahankan dan sangat lemas jg merasa lemah, mungkin boleh kita makan lebih dulu. Tapi ingat, setelah makan, harus segera cari siapa pemilik pohon pepaya tersebut. Dan segera minta maaf memohon izin karena telah memakan pepaya nya. Allah Subhanahu wata’ala berfirman : وَقَدْ فَصَّلَ لَكُمْ مَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ إِلَّا مَا اضْطُرِرْتُمْ إِلَيْهِ “Dan sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kalian apa yang Dia haramkan, kecuali yang terpaksa kalian makan.” (QS. Al - An'am : 119) Allah Ta’ala juga berfirman : فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ “Siapa yang dalam kondisi terpaksa memakannya sedangkan ia tidak menginginkannya dan tidak pula melampaui batas, maka ia tidak berdosa. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang." (QS. Al - Baqarah : 173) Allah subhanahu wata'ala berfirman : فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيم “Siapa yang terpaksa mengonsumsi makanan yang diharamkan karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al - Maidah : 3) Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Jika ada kesalahan dalam tulisan ini, kesalahan milik saya dan kebenaran milik Allah saja. Tazkia Yasmin Jakarta, 01 April 2017
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Text
Perhatikan Makananmu
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Sungguh, lebih baik menahan lapar dari pada memakan makanan yg haram. Sa’ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasululloh SAW, “Ya Rasulullah, doakan saya kepada Allah agar doa saya terkabul.” Rasululloh menjawab, “Wahai Sa’ad, perbaikilan makananmu, maka doamu akan terkabulkan.” (HR At-Thabrani). Rasululloh SAW bersabda, “Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!” Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?” (HR Muslim). Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan makanan dan minuman yg kita konsumsi. Satu suap makanan halal itu lebih baik dari pada makanan haram berkeranjang-keranjang. Haram itu bukan hanya dari jenisnya. Tapi juga dari cara seperti apa kita mendapatkannya. Tazkia Yasmin Jakarta, 01 April 2017 02:17 PM
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Quote
Sehebat apapun seorang wanita, ia harus tunduk dan patuh pada suaminya. Karena surga dan nerakamu sesuai sikap baikmu pada dirinya.
Tazkia Yasmin
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Text
Pengaruh Rasa Makanan Pada Tubuh (jika dipergunakan secara berlebihan)
Minum air yg cukup, penting sejak usia muda. Karena rasa pada makanan dapat mempengaruhi kesehatan jika dilakukan secara kontinu dan berlebih, seperti : ● Rasa Manis, tidak baik bagi kulit karena dapat memecah kolagen dan tidak baik bagi kadar gula dalam darah. ● Rasa Asin, konsumsi garam berlebih tidak baik bagi penderita hipertensi dan bagi yg sehat dapat menyebabkan rasa haus. ● Rasa Asam, bagi makanan yg bukan asam basa. Rasa asam pada makanan umumnya tidak baik bagi lambung. ● Rasa pahit, seperti pada jamu yg kental jika berlebih, tidak baik bagi kesehatan ginjal. Dan yg baik diterapkan sejak usia muda adalah minum cukup banyak air putih 8 gelas per hari. Karena konsumsi sayuran hijau, kuning telur dan susu yg berlebih pada makanan tersebut memiliki zat purin yg biasanya menjelang usia 50 tahun dapat menyebabkan penyakit asam urat. Karena ada tulang yg nampak menonjol diakibatkan karena zat purin yg berlebih di dalam tubuh Allah subhanahu wata'ala berfirman, “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” Qs. Al-A’raf 7:31 Tazkia Yasmin 10 Maret 2017 08:45 PM
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Text
FIRAUN
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhBismillahirrahmaanirrahiim Allah subhanahu wata'ala berfirman : “Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu ( Fir’aun ) supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami”. ( QS. Yunus 10 : 92 ) Ketika saya masih SMP sekitar tahun 2004 atau 2005, guru Agama di sekolah mengabari bahwa mumi Fir'aun dibawa ke negara kita. Tapi saya tidak datang melihat. Baru setelah sekitar tahun 2009 , mumi Fir'aun dibawa kembali ke negara kita, tepatnya di Tamini Square, Jakarta Timur. Saya datang melihat mumi itu, ini tanda-tanda kekuasaan Allah, saat itu di zaman Firaun sudah ada teknik pembalsaman untuk mengawetkan mayat raja-raja di Mesir. Ketika itu peradaban Mesir cukup maju. Atas kekuasaan Allah, mayat Fir'aun ini awet sampai sekarang. Sebagai bukti bahwa orang yg mengaku dirinya Tuhan, ternyata menggerakkan mayatnya sendiri saja dia tidak ada kuasa sama sekali dan kerajaannya pun tidak bertahan sampai saat ini. Fir'aun telah melampaui batas.Maha suci Allah Semoga kita selalu diberi pemahaman oleh Allah subhanahu wata'ala, agar kita tetap dapat memurnikan Tauhid. Aamiin Tiada Tuhan selain Allah. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Tazkia Yasmin #Late post Jakarta, 19 Januari 2016
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Text
Makanan Halal Lagi Baik
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirahmanirahim Allah subhanahu wata'ala berfirman “dan makanlah makanan yg halal lg baik (thayib) dari apa yg Allah telah rizkikan kepadamu dan bertakwalah kepada Allah yg kamu beriman kepadanya” (Qs. Al-Maidah : 88) Dari surat ini perhatikan perkataan Allah, “makanlah makanan yg halal lg baik (thayib) bagi mu” . Dr. Zakir Naik , mengatakan : “ini berarti Semua Makanan Halal Boleh dimakan oleh Semua Orang. Tapi tidak semua makanan halal cocok bagi semua orang.” Dari pendapat Dr. Zakir Naik tersebut. Kita ambil contoh. Misalnya mengkonsumsi “gula” Gula halal, tp tidak baik bagi penderita diabetes. Dikarenakan adanya resistensi insulin (pelepasan insulin) pada penderita diabetes. Sehingga mengakibatkan darah menerima banyak glukosa. Kita tau bahwa penderita diabetes diharuskan mengurangi mengkonsumsi gula/makanan yg memiliki kadar gula. Kemudian garam , garam halal tapi penderita hipertensi juga dibatasi mengkonsumsi ini. intinya yang penting tidak berpengaruh signifikan terhadap pengkonsumsi. Kalau khamr atau alkohol kan berpengaruh signifikan terhadap pengkonsumsi. Efeknya segera ada. Semoga bermanfaat. Note : Sebagian inspirasi saya dapat dari Dr. Zakir Naik di youtube.com. Semoga Dr. Zakir Naik mendapatkan amal jariyah aamiin. insyaAllah Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh #Late post Tazkia Yasmin Jakarta, 09 Januari 2016 18:07 pm
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Quote
Seberapa besar pun cita-cita seorang wanita, Utamakan cita-cita menjadi seorang ibu.
Tazkia Yasmin
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Quote
Rasulullah Shallahu alaihi wasallam bersabda : Sebaik-baik perempuan ialah yang paling ringan mas kawinnya." (HR. Ath-Thabrani) Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sebaik-baik pernikahan adalah yang paling mudah/ ringan.” (HR. Abu Dawud) Rasulullah Shallahu alaihi wasallam bersabda : إِنَّ أَعْظَمَ النَّكَـاحِ بَرَكَةً أَيَْسَرُهُ مُؤْنَةً. “Pernikahan yang paling besar keberkahannya ialah yang paling mudah maharnya.” (HR. Ahmad) Maksud dari paling besar keberkahannya adalah untuk kehidupan selanjutnya, wanita yg ringan maharnya mau menerima kehidupan yg sederhana. Karena pada awal pernikahan biasanya, fondasi keuangan belum stabil, dan sama-sama saling mengenal. Dari sinilah sifat pengertian diperlukan. inilah yg disebut keberkahan dari pernikahan yg mudah..
Tazkia Yasmin
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Video
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Video
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Text
Sebab Haram Mengkonsumsi Ular
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillahirahmanirahim “Dan tidak ada satupun hewan melata di muka bumi ini, kecuali rizkinya telah ditetapkan oleh Allah. Dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)” (QS. Hud : 6). Begitulah kasih sayang Allah kepada makhluknya. Kita sebagai manusia menyikapi hewan baik yang halal maupun yg haram, tidak sepatutnya kita menyakiti mereka. Mereka juga makhluk ciptaan Allah, tapi bedanya umat muslim tidak mengkonsumsi yg haram. Ular adalah hewan karnivora , dia memakan hewan yg lebih kecil dari tubuhnya. Ciri-ciri hewan ini adalah bergerak secara melata, bertaring dan bersifat buas. Rasulullah shallahu alaihi wasalam bersabda : “Setiap binatang buas yang bertaring, maka memakannya adalah haram.” HR. Muslim Disamping karena buas dan bertaring, jika dikonsumsi juga dikhawatirkan membahayakan kita ketika menangkapnya. Ular umumnya juga memiliki bisa yg beracun sebagai pertahanan dirinya selama hidup. Pernah saya membaca di koran, bahwa orang yg mengkonsumsi ular, setelah memakan daging ular, jantungnya terasa panas sampai ke kepala. Maha suci Allah. Terlepas dari kita mengetahui atau tidak mengenai pengetahuan ilmiah. Kita sebaiknya tetap mengimani perintah Allah dan Rasul. Karena Allah yang akan mendidik kita. Agar kita selamat.Semoga bermanfaat , aamiin ya Allah. Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Tazkia Yasmin Cibubur, 14 Februari 2017
0 notes
tazkiayasmin · 7 years
Text
Hadits Mengenai Larangan Meniup isi Gelas
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillahirahmanirrahim Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau meniup isi gelas. (HR. Ahmad, Tirmidzi) Biasanya kita, ketika meminum air terutama air yg masih panas, kita meniup airnya dulu sebelum meminumnya. Padahal sudah sejak lama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang kita meniup dan bernafas dalam wadah air. Secara ilmu kimia jika air panas (H2O) bertemu dengan Karbondioksida (CO2) dapat menghasilkan Asam karbonat (H2CO3) yg mana Asam karbonat ini tidak baik bagi kesehatan jantung. Tp untuk hal yg lebih sederhananya , ketika kita pilek / batuk virus yg kita keluarkan melalui pernafasan jg dapat menular jika kita bernafas di dalam wadah minum. Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Tazkia Yasmin Jakarta, 25 Januari 2016 #Latepost
0 notes